Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1 39 BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN A. Pokok-Pokok Perbedaan SAP Berbasis Kas menuju Akrual (PP Nomor 24 Tahun 2005) dengan SAP Berbasis Akrual (PP Nomor 71 Tahun 2010) Dengan telah ditetapkannya PP No.71 Tahun 2010 maka terjadi perubahan yang cukup signifikan, dalam unsur laporan keuangan yang harus disajikan oleh setiap entitas akuntansi dan entitas pelaporan di pemerintahan, jika dibandingkan dengan PP No.24 tahun 2005, yaitu sebagai berikut : Tabel 4.1 Pokok-Pokok Perbedaan SAP Berbasis Kas menuju Akrual dengan SAP Berbasis Akrual SAP Berbasis Kas menuju Akrual PP No.24 Tahun Laporan Keuangan Pokok, yang terdiri dari: a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) b. Neraca c. Laporan Arus Kas (LAK) d. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) SAP Berbasis Akrual PP No.71 Tahun Laporan Pelaksanaan Anggaran (Budgetary Reports), yang terdiri dari : a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) b. Laporan Perubahan Sisa Anggaran Lebih (SAL) 2. Laporan Keuangan (Financial Reports), yang terdiri dari : a. Neraca b. Laporan Operasional (LO) c. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) d. Laporan Arus Kas (LAK) 3. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) / (Notes of Financial Statements) Catatan : Entitas Pelaporan diperkenankan menyajikan Laporan Kinerja Keuangan (LKK) dan Laporan Perubahan Ekuitas (LPE). Catatan : Entitas Pelaporan wajib menyajikan laporan lain dan/atau elemen informasi akuntansi yang diwajibkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan (Statutory Reports) Sumber:http// pemerintahan 39

2 40 B. Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran (TA) 2010 Laporan Keuangan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas pelaporan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, termasuk didalamnya jenjang struktural di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian seperti eselon I, serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang diberikan kepadanya. Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian disusun berdasarkan kompilasi data/laporan keuangan tingkat eselon I dan satuan kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Untuk periode TA 2010 satuan kerja yang mencakup dalam Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meliputi satu satuan kerja (Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian) yang berada dalam satu eselon I (Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian). Laporan Keuangan (LK) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010 ini mencakup transaksi keuangan yang berasal dari satu satuan kerja (Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian) yang berada dalam satu eselon I (Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian). Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi

3 41 Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). Satuan kerja membukukan transaksi keuangan melalui SAI baik untuk transaksi anggaran (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), pendapatan, maupun belanja. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga menggunakan dana dari Bagian Anggaran (Bendahara Umum Negara(BUN) - Belanja Lain-Lain) untuk satu satuan kerja yang disajikan terpisah dari laporan keuangan ini. Sistem Akuntansi Instansi dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan yang terdiri dari : 1. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan kompilasi Laporan Realisasi Anggaran seluruh entitas akuntansi yang berada di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara dan Hibah, dan Belanja. 2. Neraca Neraca disusun berdasarkan kompilasi neraca entitas akuntansi yang berada di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan disusun melalui SAI. 3. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau

4 42 analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai. 1. Kebijakan Akuntansi Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas, yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN. Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN. Penyusunan dan penyajian LK TA 2010 ini telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dengan demikian, dalam penyusunan LKPP telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintah. Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah : a. Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan kas atau setara kas oleh KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar

5 43 kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas atau setara kas diterima oleh KUN, sedangkan pendapatan yang masih harus diterima diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. b. Belanja Belanja adalah semua pengeluaran dan kas atau setara kas dari KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat kas atau setara kas telah dikeluarkan dari KUN, sedangkan belanja yang masih harus dibayar diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan dimuka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi. c. Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana

6 44 manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. 1) Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas atau setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset Lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional

7 45 pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan : - Harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, - Harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, - Harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. 2) Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan berdasarkan neraca kementerian negara/lembaga per 31 Desember 2010 pada harga perolehan. Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu : (a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp ,00 (tiga ratus ribu rupiah); (b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp ,00 (sepuluh juta rupiah); (c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut diatas, diperlakukan dan dicatat sebagai aset tetap ekstrakomptabel kecuali pengeluaran untuk tanah,

8 46 jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. 3) Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lancar. Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki. Aset Tak Berwujud merupakan aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk

9 47 digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelaktual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer, lisensi dan franchise, hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya; hak jasa dan operasi Aset Tak Berwujud dalam pengembangan. d. Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. 1) Kewajiban jangka pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK),

10 48 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. 2) Kewajiban jangka panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. e. Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekutas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. 2. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2010 dengan realisasinya,

11 49 yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja, selama periode 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir 31 Desember 2010 berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja pada TA 2010 adalah sebesar Rp ,00 merupakan realisasi bersih belanja, setelah dikurangi pengembalian belanja, yang mencapai 82,83% dari anggarannya. Jumlah realisasi bersih belanja tersebut berasal dari Belanja Sumber Dana Rupiah Murni. Tabel 4.2 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2010 (bersih) (dalam rupiah) Uraian Tahun Anggaran 2010 Tahun Anggaran 2009 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Jumlah Pendapatan Belanja Rupiah Murni Belanja Pinjaman Luar Negeri Hibah Jumlah Belanja Sumber: Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010 Bentuk lengkap penyajian Laporan Realisasi Anggaran di atas telah disajikan dalam (lampiran 2) penelitian ini. Pendapatan yang diterima oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada periode TA 2010 dapat dilihat pada tabel berikut.

12 50 Tabel 4.3 Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2010 dan 2009 (dalam rupiah) Tahun Anggaran Persen Uraian Realisasi Pendapatan Kenaikan/ Penurunan Pendapatan Negara Bukan Pajak ,79 Pendapatan Penjualan Aset Lainnya Pendapatan Sewa Rumah Dinas/Rumah Negeri Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi Atas Kerugian yang Diderita oleh Negara (Masuk ,1 TP/TGR) Bendahara Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL ,69 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya RM TAYL Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Pinj.LN TAYL Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-Lain ,9 Sumber: Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010 Total Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak antara TA 2010 dengan 2009 terjadi kenaikan sebesar 29,79%, hal ini diakibatkan adanya kontribusi kenaikan PNBP yang signifikan dari Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL) dan Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Rupiah Murni Tahun Anggaran Yang Lalu (RM TAYL). Realisasi belanja pada Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

13 51 Tabel 4.4 Realisasi Belanja Bruto TA 2010 (dalam rupiah) Uraian Jenis Belanja TA 2010 TA 2009 % Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi % Belanja , ,35 belanja pegawai , ,98 belanja barang , ,52 belanja modal , ,04 Sumber: Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010 Realisasi Belanja Bruto menurut jenis belanja yaitu belanja pegawai sebesar Rp ; belanja barang sebesar Rp ; dan belanja modal sebesar Rp Terjadi kenaikan belanja bruto sebesar 25,38% yang disebabkan adanya penurunan pagu anggaran. 3. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal 31 Desember Posisi keuangan pada Neraca per 31 Desember 2010 terdiri atas Aset sebesar Rp Kewajiban sebesar Rp dan Ekuitas Dana sebesar Rp Berikut disajikan ringkasan Neraca Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per 31 Desember 2010.

14 52 Tabel 4.5 Neraca Perbandingan Per 31 Desember 2010 (dalam rupiah) ASET LANCAR Uraian Jumlah Dalam Rupiah Persen ASET Per 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2009 Kenaikan/Penurunan Kas Lainnya dan Setara Kas Bagian Lancar Tagihan Tuntutan ,66 Persediaan ,38 JUMLAH ASET LANCAR ,85 ASET TETAP Peralatan dan Mesin ,8 Gedung dan Bangunan Aset Tetap Lainnya ,04 JUMLAH ASET TETAP ,61 ASET LAINNYA Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi Aset Tak Berwujud JUMLAH ASET LAINNYA ,83 JUMLAH ASET ,36 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang kepada Pihak Ketiga ,97 Pendapatan Yang Ditangguhkan JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK ,98 JUMLAH KEWAJIBAN ,98 EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Cadangan Piutang ,66 Cadangan Persediaan ,38 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang ,85 JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR ,26 EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan Dalam Aset Tetap ,61 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya ,83 JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI ,05 JUMLAH EKUITAS DANA ,27 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA ,36 Sumber: Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010

15 53 C. Penyajian informasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah secara Akrual Menurut Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor Per-62/PB/2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual pada Laporan Keuangan, terdapat empat jenis informasi akrual yang wajib disampaikan sebagai suplemen yang dilampirkan pada laporan keuangan Kementerian Negara/lembaga. Empat jenis informasi akrual tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan yang masih harus diterima 2. Pendapatan diterima dimuka 3. Belanja yang masih harus dibayar 4. Belanja dibayar dimuka Mengacu pada amanat Perdirjen Perbendaharaan Nomor Per- 62/PB/2009 tersebut, akan ditelaah masing-masing jenis informasi akrual diatas, kemudian mengaitkannya dengan jenis Pendapatan dan Belanja yang telah dicatat dalam sistem akuntansi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selama tahun pelaporan keuangan yaitu Tahun Anggaran Adapun perincian jenis Pendapatan telah disajikan dalam Tabel 4.3, sedangkan perincian jenis Belanja telah disajikan dalam Tabel 4.4. Analisis masing-masing jenis informasi akrual tersebut didasarkan pada pengamatan dan penelaahan atas kegiatan yang telah berjalan selama tahun pelaporan Laporan Keuangan, yaitu Tahun Anggaran 2010.

16 54 1. Pendapatan yang Masih Harus Diterima Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sampai dengan tanggal pelaporan belum diterima oleh satuan kerja/pemerintah karena adanya tunggakan pungutan pendapatan dan transaksi lainnya yang menimbulkan hak tagih satuan kerja /Pemerintah dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pemerintahan. Pendapatan yang masih harus diterima timbul karena imbalan atas pelayanan atau fasilitas yang telah diberikan Pemerintah kepada pihak lain belum diterima. Pada neraca, pendapatan yang masih harus diterima disajikan sebagai piutang. Dalam penyajian informasi pendapatan secara akrual, realisasi pendapatan secara kas tahun berjalan harus disesuaikan yaitu dengan cara : 1. Menambahkan pendapatan yang masih harus diterima pada tahun anggaran berjalan (piutang pada tahun anggaran berjalan); dan/atau 2. Menambahkan pendapatan yang telah diterima oleh bendahara penerimaan Kementerian Negara/Lembaga, namun belum disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara (pendapatan ditangguhkan); dan/atau 3. Mengurangkan pendapatan yang masih harus diterima pada tahun anggaran yang lalu (piutang pada tahun lalu) yang telah diterima pada tahun anggaran berjalan. Jenis transaksi pendapatan yang masih harus diterima terdiri dari Pendapatan Perpajakan yang masih harus diterima (piutang pajak) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang masih harus diterima (piutang

17 55 PNBP). Dari kedua jenis transaksi tersebut hanya transaksi kedua yang terjadi pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Langkah untuk menelaah Pendapatan yang Masih Harus Diterima adalah dengan mengetahui dan merinci jenis-jenis pendapatan yang telah dicatat sebagai penerimaan dalam laporan keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA a. Pendapatan Penjualan Aset Lainnya Pendapatan penjualan aset lainnya berasal dari pendapatan atas lelang aset tetap yang telah dihapuskan pada tahun Selama TA 2009 terdapat penghapusan Aset Tetap Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan nilai perolehan senilai Rp ,00 melalui Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor KEP-40/M.EKON/12/2009 Tentang Penghapusan Barang Milik Negara pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tanggal 15 Desember Sehubungan dengan penghapusan Aset Tetap tersebut di atas, telah dilakukan Lelang BMN pada tanggal 10 Maret 2010 atas persetujuan Menteri Keuangan dengan surat nomor S- 347/MK.6/2009 tanggal 26 November 2009, dengan hasil lelang sebesar Rp ,00. Dalam proses bisnis pemungutan bea lelang pembeli dan penjual dimungkinkan adanya pendapatan negara berupa penyetoran uang jaminan kepada kas negara. Pendapatan lelang

18 56 yang masih harus diterima diakui pada saat terbitnya risalah lelang, namun belum dilakukan pembayaran oleh pemenang lelang. b. Pendapatan Sewa Rumah Dinas Pendapatan sewa rumah dinas ini dibayarkan oleh pegawai yang menikmati fasilitas rumah dinas. Penerimaan pendapatan ini didapatkan dari potongan secara otomatis gaji pegawai yang bersangkutan setiap awal bulan untuk pembayaran bulan yang bersangkutan, sehingga tidak menimbulkan hak tagih bagi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tanggal akhir pelaporan keuangan atau 31 Desember c. Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita oleh Negara (Masuk Tuntutan Perbendaharaan (TP)/Tuntutan Ganti Rugi (TGR)) Bendahara Pendapatan ini timbul dikarenakan terjadi sesuatu hal yang dilakukan oleh pegawai negeri yang menyebabkan kerugian pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sehingga timbul tuntutan ganti rugi yang penerimaannya diakui sebagai pendapatan. Tuntutan yang sedang berjalan adalah tuntutan atas kehilangan mobil dinas karena kelalaian terhadap pegawai R.H. sebesar Rp ,00 yang disepakati untuk dibayarkan secara cicilan setiap bulan sebesar Rp ,- dari tahun 2008 hingga lunas pada tahun 2011.

19 57 Piutang atas Tuntutan Ganti Rugi ini sudah dicatat secara akrual dan muncul di dalam neraca. Saldo yang diestimasikan untuk terbayar dalam tempo satu tahun diklasifikasikan ke dalam Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi, sedangkan sisanya masih sebagai Tuntutan Ganti Rugi. Estimasi umur piutang atau aging schedule dari piutang sudah direkam dengan baik di Bagian Keuangan. Karena sifat penerimaan yang sudah terjadwal dan telah dicatat secara akrual pada Neraca, maka Pendapatan Pelunasan Tuntutan Ganti Rugi ini tidak perlu diungkapkan dalam Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual sebagai Pendapatan yang Masih Harus Diterima. d. Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2008 tentang APBN 2009, Belanja Pegawai Pusat adalah belanja pemerintah pusat yang digunakan untuk membiayai kompensasi dalam bentuk uang atau barang yang diberikan kepada pegawai pemerintah pusat sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan. Termasuk di dalamnya adalah gaji, uang makan, uang lembur, uang honorarium dan sebagainya yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan. Namun, jika atas dasar hasil pemeriksaan pihak yang berwenang ditemukan bukti-bukti bahwa suatu pengeluaran Belanja Pegawai Pusat dibayarkan lebih dari ketentuan yang berlaku, maka Satuan Kerja yang membayarkan mempunyai hak tagih atas kelebihan tersebut

20 58 kepada pegawai yang bersangkutan. Jika, hak tagih dilakukan atas belanja pegawai yang sudah dibayarkan pada tahun anggaran yang lalu, maka penerimaan pendapatan dari sumber ini disebut Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat Tahun Anggaran yang Lalu. e. Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Tahun Anggaran yang Lalu adalah akun untuk penerimaan kembali dana yang telah dikeluarkan untuk belanja-belanja yang bukan rutin pada tahun anggaran yang lalu. Termasuk belanja yang bukan rutin adalah perjalanan dinas tidak rutin, pembelian barang-barang non operasional dan lain-lainnya. Berdasarkan penelitian, peneliti tidak menemukan adanya pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL yang masih harus diterima oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. f. Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-lain Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-Lain adalah akun untuk menampung pendapatan negara selain jenis-jenis akun yang telah disebutkan dalam Bagan Akun Standar. Bagan Akun Standar adalah daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sitematis untuk memudahkan perencanaan, pelaksanaan, serta pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan pemerintah

21 59 pusat. Badan Akun Standar (BAS) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 91/PMK.06/2007 tentang Bagan Akun Standar. Penerimaan pendapatan anggaran lain-lain merupakan penerimaan umum yang bisa ada di semua Kementerian Negara / Lembaga. Pada laporan keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2010 terdapat saldo untuk penerimaan ini sebesar Rp 382,00 yang berasal dari kelebihan pembayaran gaji. Penerimaan tersebut telah diselesaikan dan dipotong langsung dari gaji para pegawai yang bersangkutan, sehingga sudah tidak menimbulkan hak tagih lagi bagi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sebagaimana penerimaan pendapatan anggaran lain-lain, ditemukan bahwa masih terdapat hak tagih Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atas akun pendapatan negara bukan pajak, sehingga perlu disajikan dalam informasi akrual sebagai pendapatan yang masih harus diterima. Potensi penerimaan berasal dari hasil pemeriksaan BPK-RI atas Audit Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang menemukan bahwa sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 masih terdapat saldo sisa pembayaran langsung honor tim pada beberapa kedeputian yang masih berada ditangan Bendahara Pengeluaran Pembantu dan belum diserahkan kepada pihak yang berhak sebesar Rp

22 60 Pendapatan Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-lain yang Masih Harus Diterima satker Kemenko Bidang Perekonomian dapat dilihat pada Tabel berikut ini : Tabel 4.6 Pendapatan Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-lain yang Masih Harus Diterima dari Hasil Pemeriksaan Tahun 2010 (dalam rupiah) No. Unit Nilai Temuan 1. Deputi I Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Deputi II Bidang Koordinasi Dan Kelautan Deputi III Bidang ESDM Kehutanan Deputi IV Bidang Industri Dan Perdagangan Deputi V Bidang Infrastruktur Dan Pengembangan JUMLAH Sumber: Hasil Temuan BPK-RI berdasarkan NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-lain sebesar Rp tersebut seharusnya disajikan dalam Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual pada Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran Dalam penyajian informasi pendapatan secara akrual, pendapatan Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-lain sebesar Rp akan menambah saldo Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-lain.

23 61 No Tabel 4.7 Penyajian Informasi Pendapatan Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-lain yang Masih Harus Diterima Tahun 2010 (dalam rupiah) Realisasi Penyesuaian Akrual Pendapatan/Belanja Menurut (Rp) Kode Basis Kas Uraian Tambah Kurang Akun (Rp) Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-lain Informasi Akrual Dokumen Sumber Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) Sumber: Telah diolah kembali dari Informasi Pendapatan dan Belanja Akrual pada Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010 Pendapatan Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-lain Yang Masih Harus Diterima sebesar Rp merupakan piutang PNBP dan telah disajikan di Neraca TA 2010 yang telah berbasis akrual. 2. Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan Diterima di Muka adalah pendapatan yang diterima oleh satuan kerja/pemerintah dan sudah disetor ke Rekening Kas Umum Negara, namun wajib setor belum menikmati barang/jasa/fasilitas dari satuan kerja/pemerintah, atau pendapatan pajak/bukan pajak yang telah disetor oleh wajib pajak/bayar ke Rekening Kas Umum Negara yang berdasarkan hasil pemeriksaan dan/atau penelitian oleh pihak yang berwenang terdapat lebih bayar pajak/bukan pajak Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang hanya menjalankan fungsi koordinasi antar Kementerian/Lembaga Tinggi Negara dan antara Pusat-Daerah menyebabkan instansi ini tidak dapat menghasilkan pendapatan yang dianggarkan atau ditarget seperti halnya

24 62 Pendapatan Pajak bagi Kementerian Keuangan atau Pendapatan Minyak Bumi dan Gas. Satu-satunya pendapatan yang bisa dihasilkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah Pendapatan Bukan Pajak yang bisa berasal dari berbagai macam sumber, tetapi tanpa harus memberikan imbalan barang/jasa/fasilitas kepada penyetor kecuali untuk penerimaan dari Pendapatan Sewa Rumah Dinas/Rumah Negeri. Pendapatan Sewa Rumah Dinas/Rumah Negeri dipotong secara otomatis dari gaji yang dibayarkan tiap awal bulan untuk bulan yang bersangkutan sehingga tidak ada pembayaran di muka untuk tanggal setelah tanggal pelaporan. Selain dari Pendapatan Sewa Rumah Dinas/Rumah Negeri, Pendapatan Diterima di Muka dari sumber atas pemberian imbalan barang, jasa atau fasilitas lain tidak ditemukan. Berdasarkan hasil penelitian tidak ditemukan kelebihan pembayaran atau permintaan pengembalian pendapatan yang belum dibayarkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hingga akhir Tahun Anggaran Belanja Yang Masih Harus Dibayar Belanja yang Masih Harus Dibayar adalah kewajiban yang timbul akibat hak atas barang/jasa yang telah diterima/dinikmati dan/atau perjanjian atau komitmen yang dilakukan oleh satuan kerja, namun sampai pada akhir periode pelaporan belum dilakukan pembayaran atau pelunasan atas hak/perjanjian/ komitmen tersebut. Jenis transaksi Belanja yang Masih Harus Dibayar bisa bermacam-macam berupa Belanja Pegawai,

25 63 Belanja Barang maupun Belanja Modal. Oleh karena itu, dokumen sumber pencatatannya pun bisa bermacam-macam. Dalam penyajian informasi belanja secara akrual, realisasi belanja secara kas tahun berjalan harus disesuaikan dengan cara : i. Menambahkan belanja yang masih harus dibayar yang terutang pada tahun anggaran berjalan; dan/atau ii. Mengurangkan belanja yang masih harus dibayar pada tahun anggaran yang lalu yang telah dibayarkan pada tahun anggaran berjalan. Langkah untuk menelaah belanja yang masih harus dibayar adalah dengan mengetahui dan merinci jenis-jenis belanja yang dicatat oleh sistem akuntansi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kemudian menelaah bukti-bukti yang ada untuk mengetahui adanya potensi belanja yang masih harus dibayar. a. Belanja Pegawai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan Belanja yang Masih Harus Dibayar di dalam informasi akrual, salah satunya adalah Belanja Pegawai (kode akun 51) sebesar Rp Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar ini berupa pembayaran kekurangan gaji beberapa pegawai yang masih belum dibayarkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sampai dengan 31 Desember Jumlah Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar berupa kekurangan pembayaran gaji pegawai adalah salah satu contoh

26 64 kasus yang jarang terjadi pada satuan kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Akan tetapi, sudah merupakan tindakan yang tepat bagi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk melaporkan pada informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual. Tabel 4.8 Penyajian Informasi Belanja Gaji Pokok PNS yang Masih Harus Dibayar Tahun 2010 (dalam rupiah) No Realisasi Penyesuaian Akrual Pendapatan/Belanja Menurut (Rp) Kode Basis Kas Uraian Tambah Kurang Akun (Rp) Informasi Akrual Dokumen Sumber Belanja Gaji Pokok PNS Daftar Kekurangan Pembayaran Gaji Sumber: Informasi Pendapatan dan Belanja Akrual pada Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010 b. Belanja Barang Selain Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga telah melaporkan Belanja Barang (kode akun52) yang masih harus dibayar di dalam informasi akrual berupa Belanja Langganan Daya dan Jasa yang masih harus dibayar sebesar Rp Belanja Langganan Daya dan Jasa yang masih harus dibayar tersebut merupakan pembayaran tagihan telepon dan listrik bulan Desember 2010 yang baru akan ditagih pada bulan Januari Tagihan telepon dan listrik bulan Desember 2010 sebenarnya merupakan belanja tahun berjalan yang dibayar pada

27 65 No tahun berikutnya, sehingga belanja ini perlu menjadi penambah nilai untuk Belanja Barang pada tahun 2010 pada informasi akrual. Nilai ini kemudian akan dijurnal balik pada tahun berikutnya ketika jumlah belanja ini telah dibayar. Dan untuk belanja pembayaran tagihan daya dan jasa bulan Desember 2009 tidak perlu menjadi pengurang untuk informasi akrual belanja yang masih harus dibayar tahun Hal ini dikarenakan pada tahun 2009 tagihan tersebut telah disajikan dalam informasi akrual sebagai suplementary bagi laporan keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA Tabel 4.9 Penyajian Informasi Belanja Langganan Daya dan Jasa yang Masih Harus Dibayar Tahun 2010 (dalam rupiah) Realisasi Penyesuaian Akrual Pendapatan/Belanja Menurut (Rp) Kode Basis Kas Uraian Tambah Kurang Akun (Rp) Belanja Langganan Daya/Jasa TELKOM) Sumber: Informasi Pendapatan dan Belanja Akrual pada Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010 c. Belanja Modal Informasi Akrual Belanja Modal merupakan belanja Pemerintah yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal. Dalam Laporan Realisasi Anggaran untuk Tahun Anggaran 2010, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat belanja modal berupa Belanja Modal Peralatan dan Mesin serta Belanja Modal Fisik Dokumen Sumber Tgihan Pihak Ketiga (PLN dan

28 66 Lainnya yang terealisasi dengan menggunakan kontrak atau perjanjian kerja. Dari hasil penelitian, tidak ditemukan bukti yang menunjukan terdapat Belanja Modal yang Masih Harus Dibayar baik dari pihak ketiga maupun kekurangan pembayaran belanja. Seluruh kontrak dan perjanjian kerja untuk belanja modal tersebut telah diselesaikan pembayarannya kepada pihak ketiga sebelum 31 Desember 2010 sehingga sudah tidak menimbulkan kewajiban lagi bagi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada akhir tahun anggaran. 4. Belanja Dibayar Dimuka Belanja Dibayar Dimuka adalah pengeluaran satuan kerja/pemerintah yang telah dibayarkan dari Rekening Kas Umum Negara dan membebani pagu anggaran, tetapi barang/jasa/fasilitas dari pihak ketiga belum diterima atau dinikmati satuan kerja. Belanja dibayar dimuka timbul karena Pemerintah telah melakukan pembayaran atas barang/jasa kepada pihak ketiga yang barang/ manfaatnya masih akan diterima pada periode berikutnya. Pada neraca, belanja dibayar dimuka disajikan sebagai piutang. Dalam penyajian informasi pendapatan secara akrual, realisasi belanja secara kas tahun berjalan harus disesuaikan dengan cara : a. Menambahkan belanja dibayar dimuka pada tahun lalu yang barang/jasa/pelayanannya dinikmati pada tahun anggaran berjalan. b. Mengurangkan belanja dibayar dimuka pada tahun berjalan.

29 67 No Berdasarkan penelitian, semua belanja kontraktual telah diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran sehingga tidak ada Belanja Dibayar Dimuka yang harus dilaporkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah secara Akrual setelah Disesuaikan Setelah menganalisis masing-masing jenis informasi akrual yang di amanatkan dalam Perdirjen Perbendaharaan Nomor Per-62/PB/2009 kemudian mengaitkannya dengan jenis pendapatan dan belanja yang telah dicatat dalam sistem akuntansi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selama TA 2010, maka informasi pendapatan dan belanja secara akrual untuk Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2010 akan disajikan sebagai berikut : Tabel 4.10 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual yang telah Disesuaikan untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2010 (dalam rupiah) Pendapatan/Belanja Kode Akun Realisasi Menurut Basis Kas (Rp) Penyesuaian Akrual (Rp) Uraian Tambah Kurang Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-lain Belanja Gaji Pokok PNS Belanja Langganan Daya/Jasa Informasi Akrual Dokumen Sumber Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) Daftar Kekurangan Pembayaran Gaji Tgihan Pihak Ketiga (PLN dan TELKOM) Sumber: Telah diolah kembali dari Informasi Pendapatan dan Belanja Akrual pada Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010

30 68 Terdapat tiga penambahan saldo realisasi pada beberapa akun di atas, yaitu akun Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-lain sebesar Rp yang akan menambah saldo realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak ; akun Belanja Pegawai sebesar Rp yang akan menambah saldo realisasi Belanja Pegawai (Belanja Rupiah Murni) ; dan akun Belanja Langanan Daya/Jasa sebesar Rp akan menambah saldo realisasi Belanja Barang (Belanja Rupiah Murni). Tabel 4.11 Laporan Realisasi Anggaran Menurut Basis Akrual Tahun 2010 (dalam rupiah) Realisasi Penyesuaian Akrual Realisasi Pendapatan/Belanja Menurut Basis Menurut Basis Tambah Kurang Kas Akrual A. Pendapatan Negara dan Hibah 1. Penerimaan Perpajakan Penerimaan Negara Bukan Pajak B. Belanja Negara I. Belanja Rupiah Murni Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal II. Hibah 1. Belanja Barang Sumber: Telah Diolah Kembali dari laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010 Terlihat jelas perubahan yang sangat signifikan dalam penerimaan negara bukan pajak, hal ini dikarenakan adanya penambahan nominal penerimaan pendapatan anggaran lain-lain dari yang tidak material Rp 382,- seperti yang disajikan dalam tabel 4.3 menjadi Rp ,-.

31 69 D. Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Sebelum dan Setelah Penerapan Perdirjen Perbendaharaan Nomor Per-62/PB/2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual pada Laporan Keuangan Sesuai Perdirjen Perbendaharaan Nomor Per-62/PB/2009, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mulai melaksanakan amanat untuk menerapkan basis akrual pada laporan keuangan tahun 2009, meskipun masih terbatas pada penyajian informasi pendapatan dan belanja secara akrual sebagai suplementary Laporan Realisasi Anggaran berbasis kas. Namun, penyajian informasi pendapatan dan belanja secara akrual tersebut telah dapat menyediakan estimasi dan informasi yang lebih akurat dan aktual mengenai pendapatan dan belanja yang terjadi selama Tahun Anggaran 2010 serta posisi keuangan pada tanggal pelaporan jika dibandingkan dengan laporan keuangan Tahun Anggaran 2008 yang belum menyajikan informasi pendapatan dan belanja secara akrual. Berikut adalah perbandingan persamaan maupun perbedaan laporan keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebelum dan setelah penerapan Perdirjen Perbendaharaan Nomor Per-62/PB/2009. Dari perbandingan di bawah, dapat dilihat bahwa dibandingkan dengan laporan keuangan tahun 2008, laporan keuangan tahun 2010 menyediakan beberapa manfaat terkait dengan penyajian informasi pendapatan dan belanja secara akrual.

32 70 Tabel 4.12 Perbandingan Penyajian Pendapatan dan Belanja Pemerintah pada Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2008 dengan TA 2010 No. Laporan Keuangan TA 2008 Laporan Keuangan TA Pendapatan Pendapatan - Pendapatan disajikan sesuai - Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis dengan jenis pendapatan. pendapatan. - Seluruh pendapatan diakui - Pendapatan pada LRA diakui pada saat kas pada saat kas atau setara kas diterima oleh rekening Kas atau setara kas diterima oleh rekening Kas Umum Negara. Umum Negara. - Disamping pendapatan-lra yang disajikan dengan basis kas, disajikan pula informasi pendapatan akrual yang diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan sebagai suplementary LRA berbasis kas. - Terdapat Pendapatan yang Masih Harus Diterima yang perlu disajikan dalam informasi pendapatan akrual berupa Penerimaan Pendapatan Anggaran Lainlain 2 Belanja Belanja - Belanja disajikan menurut - Belanja disajikan menurut klasifikasi klasifikasi ekonomi/jenis ekonomi/jenis belanja, sedangkan di belanja, sedangkan di Catatan Catatan atas Laporan Keuangan, belanja atas Laporan Keuangan, disajikan menurut klasifikasi organisasi belanja disajikan menurut dan fungsi. klasifikasi organisasi dan - Belanja diakui pada saat kas atau setara kas fungsi. dikeluarkan dari Kas Umum Negara. - Seluruh Belanja diakui pada Khusus pengeluaran melalui bendahara saat kas atau setara kas pengeluaran, pengakuan belanja terjadi dikeluarkan dari Kas Umum pada saat pertanggungjawaban atas Negara. pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). - Disamping belanja-lra yang disajikan dengan basis kas, disajikan pula informasi belanja akrual yang diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan sebagai suplementary LRA berbasis kas. - Terdapat Belanja yang Masih Harus Dibayar yang disajikan dalam informasi belanja akrual berupa Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar dan Belanja Langganan Daya dan Jasa yang Masih Harus Dibayar. Sumber: Telah diolah kembali dari Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2008 dan TA 2010

33 71 Manfaat-manfaat tersebut antara lain : 1. Menyediakan informasi yang lebih akurat dan aktual mengenai posisi keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang sesungguhnya, khususnya pada akun Kewajiban Jangka Pendek, dimana Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan adanya Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar karena terjadinya kekurangan gaji beberapa pegawai yang masih belum dibayarkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sampai dengan 31 Desember Selain itu juga dilaporkan adanya Belanja Langganan Daya dan Jasa yang Masih Harus Dibayar pada tahun anggaran berikutnya atas pemakaian jasa telekomunikasi bulan Desember 2010 dan Tagihan Listrik bulan Desember Dengan pencatatan berbasis kas, kedua belanja yang masih harus dibayarkan tersebut tidak akan diakui sebagai belanja tahun anggaran 2010, padahal sesungguhnya keduanya telah terjadi pada tahun Menunjukan akuntabilitas atas pengelolaan aktiva yang diakui dalam laporan keuangan. Berdasarkan hasil penelitian, Piutang PNBP dan Ekuitas Dana juga lebih dapat mencerminkan nilai sesungguhnya, sebagai kompensasi atas dicatatnya akun Pendapatan Penerimaan Pendapatan Anggaran Lain-lain yang Masih Harus Diterima. Dengan pencatatan berbasis kas, penerimaan-penerimaan tersebut tidak diakui sebagai pendapatan Tahun Anggaran 2010, padahal sesungguhnya penerimaan yang masih harus diterima tersebut telah menimbulkan hak

34 72 tagih bagi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun Membantu dalam pembuatan keputusan tentang penyediaan sumber daya dalam memenuhi kewajiban dan komitmennya terkait dengan Belanja Pegawai dan Belanja Langganan Daya dan Jasa yang masih harus dibayar pada tahun anggaran berikutnya. E. Kendala yang Dihadapi dalam Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah secara Akrual Ketentuan untuk menyajikan informasi pendapatan dan belanja Pemerintah secara akrual pada Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2010 merupakan salah satu langkah Pemerintah dalam melaksanakan strategi penerapan akuntansi berbasis akrual yang akan dilaksanakan secara bertahap terhitung mulai tahun 2009 hingga selanjutnya akan diimplementasikan sepenuhnya paling lambat pada tahun Peralihan ini tentu akan memungkinkan timbulnya kesulitan dalam penerapannya serta menuntut waktu untuk memahaminya. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang merupakan salah satu Kementerian Negara/Lembaga yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan beserta Informasi Pendapatan dan Belanja Akrual, juga mengalami beberapa permasalahan dalam

35 73 menyajikan informasi pendapatan dan belanja akrual pada tahun peralihan ini. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain : 1. Peraturan Perundang-undangan Pemerintah memang telah memiliki rencana untuk mengimplementasikan basis akrual pada pengelolaan dan pelaporan keuangan Pemerintah selambat-lambatnya lima tahun sejak tahun 2003, yaitu tahun 2008 sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2003 Pasal 36 ayat (1). Namun ternyata pemerintah dan DPR kemudian menyadari bahwa pengimplementasian basis akrual ini masih belum dapat terlaksana pada tahun Hal inilah yang kemudian mendasari terjadinya kesepakatan antara Pemerintah dan DPR untuk mengimplementasikan basis akrual secara bertahap, terhitung mulai tahun 2009 hingga tahun Kesepakatan ini selanjutnya telah dituangkan dalam Undang-undang RI No.41 Tahun 2008 Pasal 26 ayat (3). Namun, Pada Tahun Anggaran 2009 pelaksanaannya belum dibarengi dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual yang telah diamanatkan dalam Undang-undang Keuangan Negara. Hal inilah yang menjadikan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-62/PB/2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual Pada Laporan Keuangan sebagai satu-satunya peraturan teknis yang dapat dijadikan pedoman bagi Kementerian Negara/Lembaga.

36 74 Pada tanggal 22 Oktober 2010 Standar Akuntansi Pemerintahan telah disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan yang independen dan telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan. Penyusunan SAP Berbasis Akrual dilakukan oleh KSAP melalui proses baku penyusunan (due process). Sehingga pada Tahun Anggaran 2010 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Telah mempunyai dua pedoman penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual yaitu Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual dan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-62/PB/2009. Untuk mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual ini, pemerintah telah menetapkan strategi penerapan secara bertahap dan akan berlaku secara penuh pada tahun anggaran Pentahapan strategi penerapan SAP Akrual dapat dilihat pada tabel berikut :

37 75 Tabel 4.13 Strategi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Strategi Penerapan SAP Berbasis Tahun Akrual 2010 Mengumpulkan informasi Akrual, menyiapkan standar akuntansi pemerintah dan rencana detilnya Menyiapkan peraturan pelaksanaan, kebijakan dan sistem Melanjutkan pengembangan sistem akuntansi dan penyiapan capacity building Implementasi percobaan dan pelaporan konsolidasi Implementasi dan konsolidasi pararel diseluruh K/L dan depkeu, evaluasi sistem. Kegiatan-Kegiatan yang Dilakukan - Departemen keuangan menyiapkan akuntansi akrual (identifikasi informasi akrual) - Menerbitkan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual - Menyusun framework akuntansi akrual - Membangun framework chart of account (COA) - Menyusun tim pelaksana (project team) - Menyiapkan peraturan pelaksanaan - Kebijakan akuntansi - Pelatihan government finance statistic (gfs) - Sistem akuntansi, terdiri dari: Penyiapan sistem akuntansi berbasis akrual Pengembangan COA dan kebijakan akuntansi dan petunjuk teknis yang detil Proses bisnis Dukungan IT - Melanjutkan pengembangan sistem akuntansi pada tahun sebelumnya - Capacity building - Sosialisasi dan pelatihan - Implementasi dengan proyek percontohan di beberapa K/L - Pelatihan intensif pada K/L yang menjadi proyek percontohan - Implementasi percobaan pada BUN sebagai entitas pelaporan - Laporan keuangan konsolidasi percobaan - Pengembangan sistem, petunjuk dan sumber daya manusia - Review dan evaluasi - Implementasi diseluruh K/L - Implementasi di BUN - Konsolidasi - Pelatihan dan pengembangan SDM - Finalisasi sistem dan petunjuk pelaksanaan - Help desk 2015 Implementasi penuh atas akuntansi - Melanjutkan review dan evaluasi pemerintah berbasis akrual dan evaluasi - Help desk Sumber : Telah diolah kembali dari Sosialisasi Paket Peraturan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Tahun 2011

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga)

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED/AUDITED)* A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum Rencana Strategis A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Lebih terperinci

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Tinggi Agama Kupang Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis Tahun 2014 merupakan bagian dari rencana strategis

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Gowa - Sulawesi Selatan 92111

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2013 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga - Sumatera Utara 22553 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Telp. 0631 23204/21572

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED Jl. Veteran 17 18 Jakarta 10110 I. PENDAHULUAN Berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG LOMBOK JL. SOEKARNO-HATTA BARAT - Nusa Tenggara NO.2, Barat GERUNG 83363

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited)

BAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited) BAGIAN ANGGARAN 054 LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited) Jalan Sutan Sumurung lumbantobing No.7 Telepon : 0633-21153 Fax. 0633-21755 Tarutung 22417 Home

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025335

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Evaluasi atas Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah. Berbasis Akrual pada Laporan Keuangan Tahun 2009

BAB IV PEMBAHASAN. A. Evaluasi atas Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah. Berbasis Akrual pada Laporan Keuangan Tahun 2009 BAB IV PEMBAHASAN A. Evaluasi atas Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah Berbasis Akrual pada Laporan Keuangan Tahun 2009 1. Telaah Kandungan Informasi Akrual Menurut Jenis Informasi Akrual

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN (01) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (01) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967)

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 PENGADILAN AGAMA PINRANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Bintang Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 Telp. Pinrang 0421-921145 - Sulawesi Fax. 0421-921145 Selatan

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2014 Komplek Pasar Wisata Kedensari Tanggulangin Sidoarjo Jawa Timur KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl.Gatot Subroto No. 5 Banjarmasin Jl.Gatot Subroto - Kalimantan No. Selatan 5 70235 Telp. Banjarmasin 0511-3253379

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005 01.400395 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI KLAS IB LUBUK PAKAM TAHUN ANGGARAN 2012 JL. JENDRAL SUDIRMAN NO. 58 TELP. 06179519747955861 FAX. 0617955861 LUBUK PAKAM KATA PENGANTAR KATA

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152)

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152) LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152) LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah PENGADILAN AGAMA PURWOREJO LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Pahlawan Purworejo - Jawa Tengah Jalan Pahlawan No.5 Purworejo - Jawa Tengah 54171 Telp. 0275-323180 Fax.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 57/PB/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 5 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SUKABUMI BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE SEMESTER I (3 JUNI 211) TAHUN ANGGARAN 211 Jl. Bhayangkara No. 15, Telp. (266) 22174 S

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 DESEMBER 2014 Alamat Kantor: (Jalan Raya Mapanget, PO. BOX 1004 Manado

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025334

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Kec. Banggai Tengah Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Kab. Banggai Laut - Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No. PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Masjid Agung No._ Sungguminasa Gowa Jalan - Sulawesi Masjid Selatan Agung 92111 No. 25 Sungguminasa Telp.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2017 Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar Simalungun Jl. Asahan - Sumatera Km. 3,5 Utara Pematangsiantar 21151 Telp.

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2015 Jl.Simpurusiang Jl.Simpurusiang Masamba - Sulawesi Selatan 92961 Masamba - Sulawesi Selatan Telp. 0473-21626 Fax.

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara TA. 2011; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Jend Basuki Rahmat No 11 Kota Bengkulu Bengkulu Jalan Jend - Bengkulu Basuki 38221 Rahmat No 11

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38 PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. SALAK III NO. 38 Madiun Jl. SALAK - Jawa III Timur NO. 63131 38 Telp. Madiun 0351-452186 - Jawa

Lebih terperinci

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Pernyataan Tanggung Jawab ii Daftar Isi iii Daftar Tabel iv Daftar Grafik viii Daftar Lampiran ix Daftar Singkatan x Ringkasan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 4 II.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN (04) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (04) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967) 583210

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2016 Jl.

Lebih terperinci

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut: RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Lebih terperinci

Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan. CaLK SIMAK BMN. Persediaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan. CaLK SIMAK BMN. Persediaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN LK Berbasis Akrual Reviu Inspektorat Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan LRA LO Neraca LPE CaLK Telaah Laporan Keuangan Monitoring & Rekonsiliasi Laporan Keuangan Tahun 2015 (Audited) RKA KL GPP Persediaan

Lebih terperinci

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C. PENJELASAN ATAS POS POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA . Penjelasan atas pospos neraca

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012,

Lebih terperinci

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. Rawasari Selatan No. 51 Cempaka Putih Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang Jakarta Pusat

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO. PENGADILAN AGAMA PASURUAN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA 005 01 0500 401432 Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A PASURUAN - Jawa Timur 67129 PASURUAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38 PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. SALAK III NO. 38 Madiun Jl. SALAK - Jawa III Timur NO. 63131 38 Telp. Madiun 0351-452186 - Jawa

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh PENGADILAN AGAMA DUMAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun 2016 Jl. Putri Tujuh Dumai Jl. Putri - Riau Tujuh 28812 Telp. Dumai 076531928 - Riau Fax. 076531928 e-mail : keuanganpadumai@ymail.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

LAPORAN KEUANGAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA LOG O LAPORAN KEUANGAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA 2013 BAGIAN ANGGARAN 108 BAGIAN ANGGARAN 108.01.422810 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA UNTUK PERIODE

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015 Balai Embrio Ternak Cipelang Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2015 Po Box 485 Bogor 16004 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT SEBAGAI UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN WILAYAH PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax. PENGADILAN AGAMA DUMAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Putri Tujuh Dumai Jl. Putri - Riau Tujuh 28812 Telp. Dumai 076531928 - Riau Fax. 076531928 e-mail : keuanganpadumai@ymail.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23 PENGADILAN NEGERI MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2017 Jln. R.A. Kartini No. 18/23 MAKASSAR Jln. R.A. - Kartini Sulawesi No. Selatan 18/23 90111 Telp. MAKASSAR 04113624058

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax. PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Alamat Raya : Pendidikan Jalan Raya Pendidikan No. 1 No. 1 Makassar Makassar - Sulawesi - Sulawesi

Lebih terperinci

Hal Daftar Isi. Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan

Hal Daftar Isi. Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan DAFTAR ISI Hal Daftar Isi i Daftar Tabel ii Daftar Grafik iii Kata Pengantar iv Daftar Singkatan v Pernyataan Tanggung Jawab vi Pernyataan Telah di Review vii I. Ringkasan 1 II. Laporan Realisasi Anggaran

Lebih terperinci

Jl. A.P.Pettarani No. 66 Makassar

Jl. A.P.Pettarani No. 66 Makassar Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 212 Tahun Anggaran 212 Jl. A.P.Pettarani No. 66 Makassar Laporan Keuangan Korwil Pengadilan Tinggi Agama Makassar Tahun Anggaran 212 Wilayah Sulawesi Selatan KATA

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax. PENGADILAN AGAMA DUMAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Putri Tujuh Dumai Jl. Putri - Riau Tujuh 28812 Telp. Dumai 076531928 - Riau Fax. 076531928 e-mail : keuanganpadumai@ymail.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Letnan Jendral Suprapto Banjarnegara Jl. Letnan - Jendral Jawa Tengah Suprapto 53418 Telp. Banjarnegara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 1. Dasar Hukum dan Tugas Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang terbentuk berdasarkan Peraturan Presiden

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari PENGADILAN AGAMA WONOSARI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari Gunungkidul KRT. Judoningrat, - DI Yogyakarta Siraman, 55851Wonosari Telp.

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 5 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SUKABUMI BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE SEMESTER I (3 JUNI 211) TAHUN ANGGARAN 211 Jl. Bhayangkara No. 15, Telp. (266) 22174 S U K A

Lebih terperinci

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015 Jl. Lintas Sumatera Km. 3 Pulau Punjung Kab. Dharmasraya www.kejari-pulaupunjung.go.id KATA PENGANTAR Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Akuntansi Pengertian dasar dan paling umum akuntansi seperti dikutip dari New Oxford American dictionary adalah the action or process of keeping financial accounts yang bila diterjemahkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. (Asersi Final) Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember Jl. Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta Pusat

LAPORAN KEUANGAN. (Asersi Final) Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember Jl. Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta Pusat LAPORAN KEUANGAN (Asersi Final) Untuk Periode Yang Berakhir 1 Desember 1 Jl. Lapangan Banteng Timur -4 Jakarta Pusat 171 www.ekon.go.id DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi ii Pernyataan Tanggung

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA ( ) Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA ( ) Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012 PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA ( 526732 ) LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012 Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang. Jakarta Timur. 13950. KATA PENGANTAR Sebagaimana

Lebih terperinci

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI Laporan Keuangan Audited Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012 Jalan Purnawarman Nomor 99, Kebayoran Baru Jakarta DAFTAR ISI Kata

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 PENGADILAN AGAMA AMUNTAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl.Empu Mandastana No.10 Kel.Sungai Malang Kec. Amuntai Tengah Hulu Jl.Empu Sungai Mandastana Utara - Kalimantan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO. PENGADILAN AGAMA PASURUAN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA 005 04 0500 401433 Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A PASURUAN Jl. Ir. H. JUANDA - Jawa Timur NO. 67129 11 A Telp.

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TINGKAT UAKPA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TINGKAT UAKPA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TINGKAT UAKPA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2012 TAHUN ANGGARAN 2012 JALAN KAPTEN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005.01 LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 Jl. K.H. M as Mansyur/Awaluddin

Lebih terperinci

1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai Eselon I dan periode penyampaian laporan keuangan.

1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai Eselon I dan periode penyampaian laporan keuangan. BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2010 AUDITED Jl. Gatot Subroto Kav. 40-42 Jakarta Selatan SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN O47. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 AUDITED KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BAGIAN ANGGARAN O47. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 AUDITED KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK BAGIAN ANGGARAN O47 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK LAPORAN KEUANGAN 2013 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 AUDITED Jalan Abdul Muis No.7, Jalan Budi Kemulyaan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN 1 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung dalam penyusunan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni 2016 Jl. Lintas Sumatera Km. 3 Pulau Punjung Kab. Dharmasraya www.kejari-dharmasraya.go.id KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA. Laporan Keuangan Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2013

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA. Laporan Keuangan Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA Laporan Keuangan Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2013 JL. HR. RASUNA SAID KAV. 6-7 JAKARTA SELATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DAFTAR INFORMASI PUBLIK NO NAMA DOKUMEN RINGKASAN ISI DOKUMEN UNIT KERJA/SATKER YANG MENGUASAI INFORMASI PEJABAT PENANGGUNG JAWAB PENERBITAN INFORMASI WAKTU DAN TEMPAT PENERBITAN INFORMASI JANGKA WAKTU

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025334

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015 Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional III Bandar Lampung Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR (UNAUDITED) LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANGSEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015 PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

Lebih terperinci

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS BALAI BESAR PULP DAN KERTAS Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 JALAN RAYA DAYEUHKOLOT No. 132 BANDUNG 40258 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300) Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jl.Baru Kotaraja No.103 Jayapura - Papua 99225

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23 PENGADILAN AGAMA POLEWALI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Budi utomo No. 23 Polewali Jl. Budi Mandar utomo - Sulawesi No. 23 Barat 91315 Telp. Polewali (0428) 23234

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Semester I Pusat Kerja Sama Luar Negeri TA 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (3300)

LAPORAN KEUANGAN (3300) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (3300) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300) Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2012 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2012 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI BAGIAN ANGGARAN 005.01 MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 714 Bandung - Jawa Barat SEMESTER I TAHUN 2012

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Raya No._ Sungguminasa Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Gowa - Sulawesi Selatan 92111 Gowa

Lebih terperinci

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan DAFTAR ISI Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Kata Pengantar Daftar Singkatan Pernyataan Telah di Reviu Pernyataan Tanggung Jawab I. Ringkasan 1 II. Laporan Realisasi Anggaran 4 III. Neraca 5 IV. Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN (04) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (04) Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967)

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A. PENJELASAN UMUM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang Jakarta Timur - DKI Jakarta 13950 Telp. Jl. Sentra 4805255

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 NOMOR : LAP-323/IP/3/2016 TANGGAL : 21 APRIL 2016 JALAN PRAMUKA, NOMOR 33 JAKARTA TIMUR

BAGIAN ANGGARAN 089 NOMOR : LAP-323/IP/3/2016 TANGGAL : 21 APRIL 2016 JALAN PRAMUKA, NOMOR 33 JAKARTA TIMUR BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PUSAT INFORMASI PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2015 AUDITED NOMOR : LAP-323/IP/3/2016 TANGGAL : 21

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2016 Po Box 485 Bogor 16004 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED)

LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED) BAGIAN ANGGARAN 065 LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED) Jl. Jenderal Gatot Subroto No.44 Jakarta Selatan 12190 KATA PENGANTAR Sebagaimana

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TINGKAT UAKPA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TINGKAT UAKPA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TINGKAT UAKPA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 TAHUN ANGGARAN 2010 AUDITED JALAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2017 Jl. Hanoman No. 18 Semarang Semarang Jl. Hanoman - Jawa Tengah No. 1850146 Semarang Telp. Semarang 0247600803

Lebih terperinci