PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN"

Transkripsi

1 PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN IDENTIFIKASI SERI PROGRAM S1 PGSD NOMOR PROGRAM MATA KULIAH KEPENDIIDIKAN MATERI POKOK 1. Pengertian pembelajaran tematik 2. Keuntungan pembelajaran tematik 3. Kaitan pembelajaran tematik dengan standar isi 4. Cara merancang pembelajaran tematik JUDUL PROGRAM Pendekatan Tematik dalam Pembelajaran di SD/MI KOMPETENSI DASAR Mampu mengembangkan kurikulum dan pembelajaran secara PROGRAM kreatif dan inovatif. INDIKATOR PROGRAM Mengkaji: 1. Pengertian pembelajaran tematik 2. Keuntungan pembelajaran tematik (bagi guru dan peserta didik) 3. Kaitan pembelajaran tematik dengan standar isi 4. Cara merancang pembelajaran tematik. SASARAN Mahasiswa S1 PGSD PENULIS Sungkono PENGKAJI MATERI Moochtar M.Noor PENGKAJI MEDIA Inayah PRODUKSI Pustekkom Depdiknas LAMA PROGRAM 20

2 NO PELAKU KARAKTER 1 NARATOR Perempuan Suara Alto/Laki-laki suara bas 2 PAK ARDI Guru SD, pandai, percaya diri, tegas 3 BU LIA Guru SD, agak pemalu, kurang memahami pembelajaran tematik 4 PAK YONO Guru SD, pandai, paham pembelajaran tematik. 1 MUSIK 1. Pembuka 2. Tansisi 3. Penutup 2 FX 1. Suara gaduh anak waktu istirahat sekolah 2. Langkah kaki 3. Bel sekolah 4. Suara buku dibuka-buka

3 NO PELAKU/MUSIK/FX NARASI 1 MUSIK TUNE PEMBUKA 2 ANNC Inilah program audio untuk S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Program ini dikembangkan oleh Pusat Teknologi Informasi dan komunikasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional. 3 MUSIK PEMBUKA LANJUTAN 4 NARATOR Saudara pendengar, selamat berjumpa kembali dalam mata kuliah kependidikan. Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang Pendekatan Tematik dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyyah. 5 NARATOR Setelah mendengar program ini, saudara diharapkan dapat mengkaji: Pengertian pembelajaran tematik, Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru dan siswa, Kaitan pembelajaran tematik dengan standar isi, dan Cara merancang pembelajaran tematik. Nah saudara pendengar, untuk mencapai kompetensi itu marilah kita ikuti percakapan antara Pak Ardi dan Bu Lia berikut ini. Simak baik-baik! 6 FX SUARA GADUH ANAK-ANAK ISTIRAHAT SEKOLAH DILANJUTKAN SUARA LANGKAH KAKI MENDEKAT 7 PAK ARDI Bu Lia, baru selesai mengajarnya? 8 BU LIA Iya Pak, ternyata mengajar di kelas rendah kok rasanya sulit, harus tematik lagi. 9 PAK ARDI Sulit bagaimana, di SD kelas rendah memang mengajarnya harus tematik. 10 BU LIA Itulah Pak Ardi yang jadi masalah, saya belum paham tentang pembelajaran tematik.

4 11 PAK ARDI Oh itu, sebenarnya pengertian pembelajaran tematik telah banyak disampaikan para ahli, namun pada dasarnya sama, yaitu suatu pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. 12 BU LIA Bukankah kita selama ini dalam mengajar juga membahas pokok bahasan tertentu. 13 PAK ARDI Begini Bu Lia, dalam mengajar kita mengacu pada tema yang akan dibahas dari berbagai mata pelajaran. Sedangkan yang Bu Lia lakukan selama ini pembahasannya hanya dari mata pelajaran yang terdapat pokok bahasannya dan tidak ditinjau dari berbagai mata pelajaran. 14 BU LIA Misalnya seperti apa Pak? 15 PAK ARDI Misalnya kita mengajar dengan tema Air. Tema air ini dibahas dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, dan mata pelajaraan Agama. 16 BU LIA Em...paham saya sekarang. Pak Ardi kalau kita mengajar menerapkan pembelajaraan tematik, apa keuntungan yang akan diperoleh? 17 PAK ARDI Banyak Bu Lia, coba kita cermati dari pembelajaran yang kita lakukan. Ada keuntungannya bagi guru dan ada juga keuntungannya bagi siswa. 18 BU LIA Mungkin Pak Ardi bisa menjelaskan keuntungan yang akan diperoleh dari pembelajaraan tematik bagi kita selaku guru. 19 PAK ARDI Baik, keuntungannya antara lain: Waktu untuk pembelajaran lebih banyak, tidak terpancang pada waktu yang dijadwalkan. Lalu, antara mata pelajaran atau topik-topik pembelajaran dapat berhubungan secara logis dan alami.

5 Mungkin Bu Lia, bisa menemukan keuntungan lain! 20 BU LIA (SAMBIL BERPIKIR) keuntungannya, yaitu belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas pada satu sumber belajar, jam belajar, atau tempat belajar. 21 PAK ARDI Bagus, masih ada yang lain! 22 BU LIA Em materi pelajaran dapat ditinjau dari berbagai aspek, sehingga pemahaman siswa lebih komprehensif. 23 PAK ARDI Tepat sekali, dan masih ada satu lagi Bu, yaitu mendukung terbentuknya masyarakat belajar yang lebih baik. Bagaimana Bu, dari lima keuntungan yang ada, sudah Ibu pahami semua? 24 BU LIA Sudah Pak, jadi keuntungan pembelajaran tematik paling tidak ada lima ya Pak. 25 PAK ARDI Benar Bu Lia. Nah sekarang keuntungan bagi siswa. 26 BU LIA Kira-kira apa ya Pak? 27 PAK ARDI Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa paling tidak juga ada lima yaitu Fokus pembelajaran lebih pada proses daripada hasil belajar. Kemudian, pendekatan proses belajar lebih integratif. 28 BU LIA Sebentar, sebentar Pak Ardi. Pendekatan proses belajar lebih integratif (PELAN) maksudnya bagaimana? 29 PAK ARDI Maksudnya begini Bu, dalam proses belajar terjadi perpaduan antar mata pelajaran, seperti ketika kita membahas tema Air tidak saja dibahas dari mata pelajaran IPA saja, tetapi dari mata pelajaran lain. Misalnya dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dikaji sifat-sifat air, dan kegunaan air. Dari mata pelajaran Bahasa Indonesia menyusun kalimat dari kata air. Dari mata pelajaran Agama dikaji Air sebagai Ciptaan Tuhan. Dari Ilmu Pengetahuan Sosial dikaji daerah yang kekurangan air, dan dari matematika dikaji luas daerah yang

6 kekurangan air. Bagaimana Bu sudah jelas? 30 BU LIA Sudah Pak, keuntungan berikutnya. 31 PAK ARDI (MENYAHUT) Ya silahkan Bu Lia berpendapat! 32 BU LIA Keuntungan yang lain kurikulum berpusat pada siswa. Berikutnya merangsang siswa bereksplorasi di dalam dan di luar kelas. 33 PAK ARDI Ya, tepat sekali. Keuntungan lain dari pembelajaran tematik bagi siswa adalah kurikulum berpusat pada siswa, dan merangsang siswa bereksplorasi di dalam dan di luar kelas. Selain itu keuntungannya membangun pengetahuan dalam hubungan antara fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. 34 BU LIA O...jadi keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa itu juga ada lima, yaitu Fokus pembelajaran lebih pada proses daripada hasil belajar, Pendekatan proses belajar lebih integratif, Kurikulum berpusat pada siswa, merangsang siswa bereksplorasi di dalam dan di luar kelas, dan Membangun pengetahuan dalam hubungan antara fakta, konsep, prinsip dan prosedur. 35 MUSIK TRANSISI FI - FO 36 NARATOR Saudara pendengar, pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu dan dalam pembahasannya ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru yaitu waktu lebih banyak untuk pembelajaran, hubungan antara mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan alami. Belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas sumber, jam, dan tempat. Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa yaitu fokus

7 pembelajaran lebih pada proses daripada hasil belajar, pendekatan proses belajar lebih integratif, kurikulum berpusat pada siswa, merangsang bereksplorasi di dalam dan di luar kelas, dan membangun hubungan antara fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Saudara pendengar, agar Anda memahami pokok bahasan tadi, sekarang jawablah pertanyaan yang akan diajukan berikut ini. Pertanyaan pertama, apakah yang dimaksud dengan pembelajaran tematik? 37 PAUSE NARATOR Pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu dan dalam pembahasannya ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Benar. Pertanyaan kedua, Fokus pembelajaran lebih pada proses daripada hasil belajar, dan pendekatan proses belajar lebih integratif, merupakan salah satu keuntungan pembelajaran tematik bagi siapa? 39 PAUSE NARATOR Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa. Benar. Fokus pembelajaran lebih pada proses daripada hasil belajar, dan pendekatan proses belajar lebih integratif, merupakan keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa. Nah saudara pendengar, mari kita ikuti kembali dialog antara Pak Ardi dengan Bu Lia tentang kaitan pembelajaran tematik dan standar isi. 41 MUSIK PENYELING 42 SFX SUASANA ISTIRAHAT SEKOLAH 43 PAK ARDI Bu Lia, setelah kita tahu keuntungan pembelajaran tematik, apa lagi yang ingin kita bicarakan? 44 BU LIA Ini Pak Ardi, masalah kaitan pembelajaran tematik dengan standar isi. 45 PAK ARDI Oh itu, saya pikir tidak terlalu sulit. Coba kita lihat

8 Kurikulum ini Bu!, 46 SFX SUARA BUKU DIBUKA-BUKA 47 PAK ARDI Disini dijelaskan bahwa untuk kelas 1, 2 dan 3 sekolah dasar, pembelajarannya dilaksanakan melalui pendekatan tematik. Mata pelajaran yang harus dicakup Pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, dan Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan. 48 BU LIA Wah...wah, banyak sekali yang harus tercakup. 49 PAK ARDI Iya, seluruh mata pelajaran bisa tercakup. 50 BU LIA Terus kaitannya tadi bagaimana Pak? 51 PAK ARDI Kaitannya, dalam pembelajaran tematik, standar kompetensi dan kompetensi dasar yang termuat dalam standar isi harus tercakup seluruhnya, karena sifatnya masih minimal. 52 BU LIA Maksudnya, standar kompetensi dan kompetensi dasar dari masing-masing mata pelajaran harus tercakup, bukannya begitu Pak Ardi? 53 PAK ARDI Iya bu. Tampaknya Bu Lia sudah paham. 54 BU LIA Benar Pak Ardi, tapi masih ada yang harus saya tanyakan. 55 PAK ARDI Apa Bu? 56 BU LIA Cara merancang pembelajaran tematik. Dulu pernah ikut seminar masalah ini, tapi sekarang sudah lupa. 57 PAK ARDI Kalau masalah merancang pembelajaran tematik, itu keahliannya Pak Yono. 58 SFX LANGKAH KAKI DIKEJAUHAN 59 BU LIA Itu sepertinya Pak Yono. Pak, Pak Yono! 60 SFX SUARA LANGKAH MENDEKAT 61 PAK YONO Ada apa Bu? Kelihatannya penting sekali. 62 BU LIA Begini Pak Yono, Saya merasa kesulitan dalam merancang

9 pembelajaran tematik. 63 PAK ARDI Betul Pak Yono, saya dan Bu Lia mengalami kesulitan dalam merancang pembelajaran tematik. 64 PAK YONO Em... Dalam merancang pembelajaran tematik, ada lima hal yang perlu diperhatikan. 65 BU LIA (SAMBIL BERPIKIR) Oh ya, saya jadi ingat. Kalau tidak salah pertama memilih tema. 66 PAK YONO Ya, betul Bu. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tematik pertama memilih tema, kedua, mengorganisir tema, ketiga mengumpulkan bahan dan sumber, keempat, dan kelima Pak Ardi masih ingat? 67 PAK ARDI Keempat, merancang kegiatan dan proyek, dan kelima mengimplementasikan satuan pelajaran, bukannya begitu Pak Yono? 68 PAK YONO Ya...betul. 69 BU LIA Bagaimana Pak Yono, kalau kita bahas satu persatu! 70 PAK YONO Boleh, yang pertama khan memilih tema. Dalam memilih tema atau topik pembelajaran tematik dapat berasal dari beberapa sumber, seperti topik-topik yang ada dalam kurikulum, isu-isu yang ada, masalah-masalah yang muncul. 71 BU LIA (MENYAHUT) bisa berasal dari event-event atau kejadian-kejadian khusus, minat siswa, dan literatur. 72 PAK YONO Jadi sebenarnya banyak sekali ya bu, sumber untuk memilih tema pembelajaran tematik itu. 73 BU LIA Iya, ya Pak, dapat berasal dari topik pembelajaran yang ada dalam kurikulum, isu-isu yang yang ada, masalah-masalah yang muncul, event-event atau kejadian khusus, minat siswa dan literatur. 74 PAK YONO Setelah menentukan tema, kemudian mengorganisir tema. 75 PAK ARDI Mengorganisir tema?

10 76 PAK YONO Iya pak, kita mengorganisir atau mengelola tema yang telah dipilih tadi, dengan cara menggunakan jaringan topik. 77 PAK ARDI Contohnya bagaimana pak? 78 PAK YONO Contohnya, tema yang kita pilih Air, maka tema Air ini kita kaitkan dengan mata pelajaran yang ada seperti mata pelajaran IPA, agama, matematika, bahasa Indonesia, maupun mata-mata pelajaran lainnya. Mungkin Bu Lia bisa membuat contoh lain! 79 BU LIA Saya pilih tema transportasi, maka tema ini bisa dikaitkan dengan mata pelajaran IPS, matematika, Bahasa Indonesia, kesenian dan mata pelajaran lainnya, bukan begitu Pak Yono? 80 PAK YONO Ya betul sekali. Selanjutnya yang ketiga yang perlu diperhatikan dalam merancang pembelajaran tematik yaitu mengumpulkan bahan dan sumber. 81 PAK ARDI Kalau itu saya tahu, maksudnya sebelum mengajar dengan pendekatan tematik, kita perlu mengumpulkan atau mempersiapkan bahan dan sumber yang akan digunakan. Sumber-sumber ini dapat berupa sumber-sumber cetak, visual, audio visual, dan literatur. 82 PAK YONO Tampaknya Bu Lia dan Pak Ardi sudah paham. Bagaimana kalau kita teruskan langkah berikutnya? dan Bu Lia yang menjelaskan! 83 BU LIA Ah Pak Yono, menguji saya. Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu mendisain kegiatan dan proyek. Ada beberapa saran yang bisa diperhatikan untuk melakukan ini seperti, mengintegrasikan bahasa yang meliputi membaca, menulis, berbicara, dan mendengar. Hendaknya sifatnya holistik atau menyeluruh, dan yang berikutnya em...saya agak lupa Pak!

11 84 PAK YONO Berikutnya sifatnya lintas kurikulum. Pak Ardi tahu? 85 PAK ARDI Bukankah kegiatan pembelajaran tematik itu dikaji dari berbagai mata pelajaran dan kegiatannya bisa dilakukan di kelas, di laboratorium, dan di perpustakaan. 86 PAK YONO Benar Bu. Tinggal satu langkah lagi yang belum di bahas yaitu mengimplementasi pembelajaran tematik. Dalam mengimplementasikan atau melaksanakan pembelajaran tematik ada beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan, yaitu lakukan pembelajaran tematik sepanjang hari untuk beberapa hari, dan dilakukan selama setengah hari untuk beberapa hari. 87 BU LIA Bisa saja kemungkinan lain Pak Yono, gunakan pembelajaran tematik untuk satu atau dua mata pelajaran, gunakan pembelajaran tematik untuk beberapa mata pelajaran. 88 PAK YONO Jadi banyak sekali kemungkinan implementasi yang bisa kita lakukan. 89 SFX SUARA BEL MASUK KELAS 90 PAK YONO Waktu istirahat kita habis, bagaimana kalau masih ada yang perlu didiskusikan kita lanjutkan besok. 91 BU LIA DAN PAK ARDI (SEREMPAK) Ya pak. Tarima kasih. 92 PAK YONO Ya, sama-sama. 93 MUSIK TRANSISI FI- FO 94 NARATOR Saudara pendengar, Kaitan pembelajaran tematik dengan standar isi yaitu dalam pembelajaran tematik, standar kompetensi dan kompetensi dasar yang termuat dalam standar isi harus tercakup seluruhnya karena sifatnya masih minimal. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam merancang pembelajaran tematik, yaitu memilih tema, mengorganisir tema, mengumpulkan bahan dan sumber, merancang

12 kegiatan dan proyek, dan mengimplementasikan satuan pelajaran. Saudara pendengar, untuk meningkatkan pemahaman Anda sekarang jawablah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan berikut ini. Bagaimana kaitan pembelajaran tematik dengan standar isi. 95 PAUSE 4 96 NARATOR Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang termuat dalam standar isi harus tercakup seluruhnya karena sifatnya masih minimal. Ya betul. Pertanyaan nomor 2, Sebutkan lima hal yang perlu diperhatikan dalam merancang pembelajaran tematik! 97 PAUSE 4 98 NARATOR Memilih topik, mengorganisir tema, mengumpulkan bahan dan sumber, merancang kegiatan dan proyek, dan mengimplementasikan satuan pelajaran. Ya betul 99 MUSIK TRANSISI 100 NARATOR Saudara pendengar, pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu dan dalam pembahasannya ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran tematik. Keuntungan bagi guru yaitu waktu lebih banyak untuk pembelajaran, dapat diajarkan secara logis dan alami. Belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas sumber, jam, dan tempat. Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Keuntungan bagi siswa yaitu fokus pembelajaran lebih pada proses daripada hasil belajar, proses belajar lebih integratif, kurikulum berpusat pada siswa, merangsang bereksplorasi, dan membangun hubungan antara fakta,

13 konsep, prinsip, dan prosedur. Kaitan pembelajaran tematik dengan standar isi yaitu dalam pembelajaran tematik, standar kompetensi dan kompetensi dasar yang termuat dalam standar isi harus tercakup seluruhnya karena sifatnya masih minimal. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam merancang pembelajaran tematik, yaitu memilih tema, mengorganisir tema, mengumpulkan bahan dan sumber, merancang kegiatan dan proyek, dan mengimplementasikan satuan pelajaran. 101 MUSIK PENUTUP LANJUTAN 102 ANNOUNCER Demikian program audio untuk S1 PGSD Produksi Pustekkom Depdiknas. 103 MUSIK PENUTUP LANJUTKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN IDENTIFIKASI SERI PROGRAM S1 PGSD NOMOR PROGRAM MATA KULIAH KEPENDIDIKAN MATERI POKOK 1. Prinsip berorientasii pada tujuan 2. Prinsip kontinuitas 3.

Lebih terperinci

MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN UNTUK PROGRAM S1 PGSD JARAK JAUH

MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN UNTUK PROGRAM S1 PGSD JARAK JAUH BAHAN PENYERTA (BP) MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN UNTUK PROGRAM S1 PGSD JARAK JAUH Mata kuliah Materi pokok Judul : Kependidikan : 1. Pengertian Pembelajaran Tematik 2. Keuntungan Pembelajaran Tematik 3. Kaitan

Lebih terperinci

INISIASI 3. Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio. Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio

INISIASI 3. Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio. Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio INISIASI 3 Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio S audara mahasiswa, selamat berjumpa kembali yang ketiga kalinya dalam kegiatan tutorial online untuk mata kuliah pengembangan bahan pembelajaran SD. Dalam

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PROGRAM

IDENTIFIKASI PROGRAM IDENTIFIKASI PROGRAM 01. SERI PROGRAM : AUDIO PEMBELAJARAN UNTUK PGSD 02. NOMOR PROGRAM : DIK.A._ / 06 03. MATA KULIAH : Kependidikan 04. TOPIK : Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran 05. JUDUL

Lebih terperinci

Program Audio. Penulisan Naskah. Program Audio JUDUL NASKAH UNSUR BAHASA MUSIK FX ISTILAH LANGKAH. Copyright by Asep Herry Hernawan

Program Audio. Penulisan Naskah. Program Audio JUDUL NASKAH UNSUR BAHASA MUSIK FX ISTILAH LANGKAH. Copyright by Asep Herry Hernawan Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Program Audio Penulisan Naskah Program Audio Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Naskah Program Audio Program audio meliputi program radio dan program kaset suara, penulisan naskah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SILABUS BAHASA INGGRIS UNTUK MADRASAH IBTIDAIYYAH DENGAN MODEL TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS KARAKTER

PENGEMBANGAN SILABUS BAHASA INGGRIS UNTUK MADRASAH IBTIDAIYYAH DENGAN MODEL TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS KARAKTER PENGEMBANGAN SILABUS BAHASA INGGRIS UNTUK MADRASAH IBTIDAIYYAH DENGAN MODEL TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS KARAKTER Farikah UNIVERSITAS TIDAR (Tidar University) Farikahfaradisa@gmail.com Abstrak Guru merupakan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PROGRAM 01. SERI PROGRAM : AUDIO PEMBELAJARAN UNTUK PGSD. 04. TOPIK : Model Pembelajaran Eksperimen di SD

IDENTIFIKASI PROGRAM 01. SERI PROGRAM : AUDIO PEMBELAJARAN UNTUK PGSD. 04. TOPIK : Model Pembelajaran Eksperimen di SD IDENTIFIKASI PROGRAM 01. SERI PROGRAM : AUDIO PEMBELAJARAN UNTUK PGSD 02. NOMOR PROGRAM : DIK.A._ / 09 03. MATA KULIAH : Kependidikan 04. TOPIK : Model Pembelajaran Eksperimen di SD 05. JUDUL : Eksperimen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah kunci pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas, sebab dengan pendidikan, manusia mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai sikap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dan berinteraksi antar sesamanya. Oleh karena itu, wajar apabila

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dan berinteraksi antar sesamanya. Oleh karena itu, wajar apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan didalamnya sarat akan nilai-nilai kehidupan yang berguna bagi kehidupan manusia dan membentuk manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa yang tidak tergolong dalam berbagai kegiatan kelompoknya, tetapi siswa ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa yang tidak tergolong dalam berbagai kegiatan kelompoknya, tetapi siswa ini BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kreativitas Belajar Kreativitas merupakan kemampuan membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada menjadi sesuatu yang bermakna. Adakalanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran IPA terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum 2013 dimana pembelajaran ini dikemas menjadi satu antara materi kimia, fisika dan biologi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai sarana yang sangat penting dalam berkomunikasi. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini disebabkan dalam kehidupan

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ELEMEN PERUBAHAN Standar Kompetensi Lulusan Standar Proses Elemen Perubahan Standar Isi Standar Penilaian 8/30/2016 DRAFT 2 ELEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan kunci yang nantinya akan membuka pintu ke arah modernisasi dan kemajuan suatu bangsa. Tujuan pendidikan nasional Indonesia terdapat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam dan fenomena alam yang terjadi, yang berhubungan dengan benda hidup maupun benda tak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B) BAB I PENDAHULUAN Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B) rumusan masalah, (C) tujuan penelitian, (D) manfaat penelitian, (E) definisi operasional. Berikut ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam pertumbuhan. Pada masa ini mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, menanggapi dan belajar

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1 PPT 1.3a PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU 2 PENGERTIAN Pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengembangkan nilainilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga peserta didik dapat memaknai karakter bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa tersebut yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan

Lebih terperinci

MENGAPA PERLU PEMBELAJARAN TEMATIK?

MENGAPA PERLU PEMBELAJARAN TEMATIK? MAKALAH PPM Pelatihan Penerapan Kecerdasan Majemuk melalui Model Pembelajaran Tematik Di SDN Kiyaran I dan II Cangkringan Sleman Oleh: Woro Sri Hastuti/ PGSD FIP UNY woro_uny@yahoo.com MENGAPA PERLU PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berbahasa yang baik akan mempermudah berinteraksi dengan orang banyak. Tentunya ini membutuhkan arahan khusus untuk terampil berbahasa. Berdasarkan Standar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III. Sosialisasi KTSP

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III. Sosialisasi KTSP MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III Latar Belakang Peserta didik kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang ideal merupakan pembelajaran yang mampu medorong

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang ideal merupakan pembelajaran yang mampu medorong BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran yang ideal merupakan pembelajaran yang mampu medorong kreativitas anak secara keseluruhan, membuat siswa aktif, mencapai tujuan pembelajaran secara efektif

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PROGRAM

IDENTIFIKASI PROGRAM IDENTIFIKASI PROGRAM 01. SERI PROGRAM : AUDIO PEMBELAJARAN UNTUK PGSD 02. NOMOR PROGRAM : DIK.A._ /08 03. MATA KULIAH : Kependidikan 04. TOPIK : Pendekatan PAKEM dalam Pembelajaran di SD. 05. JUDUL : PAKEM

Lebih terperinci

Pembelajaran Menulis Pantun Secara Integratif Berbasis Lesson Study

Pembelajaran Menulis Pantun Secara Integratif Berbasis Lesson Study Pembelajaran Menulis Pantun Secara Integratif Berbasis Lesson Study Elfia Sukma/ Mansur Lubis Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Abstrak Artikel ini didasarkan pada hasil pelaksanaan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran dengan mata pelajaran lain dalam satu tema. Alasannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran dengan mata pelajaran lain dalam satu tema. Alasannya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam pembelajaran di kelas perlu dipadukan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain dalam satu tema. Alasannya adalah karena latar belakang

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dasar (SD) adalah salah satu wujud pendidikan dasar formal dimana seseorang mendapatkan pengetahuan dasar. Pendidikan dasar merupakan fondasi yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPA erat kaitannya dengan proses penemuan, sehingga peserta didik dapat memiliki pengalaman langsung saat mempelajarinya. Seperti yang disebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia tidak lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa digunakan manusia sebagai sarana berkomunikasi dengan sesamanya. Kegiatan berkomunikasi merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan rahmatnya kita bisa membuat makalah ini dengan tepat waktu. Semoga makalah ini bermanfaat

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : 1. IPS : Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga.

Kompetensi Dasar : 1. IPS : Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga. RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK 4 Nama Sekolah : SDN Sekarsari Tema : Kegemaran Kelas/Semester : I / 1 Alokasi Waktu : 3 minggu Standar Kompetensi : 1. IPS : Memahami identitas diri dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam perkembangan ilmu

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III. Sosialisasi KTSP

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III. Sosialisasi KTSP MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III Latar Belakang Peserta didik kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga

Lebih terperinci

Nama Sekolah : Kelas / Semester : 2 / 2 : Lingkungan Waktu : 4 minggu

Nama Sekolah : Kelas / Semester : 2 / 2 : Lingkungan Waktu : 4 minggu Nama Sekolah : Kelas / Semester : 2 / 2 Tema : Lingkungan Waktu : 4 minggu Standar Kompetensi B. Indonesia Berbicara RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Mengungkapkan secara lisan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9 tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.1

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.1 1. Fitri: Tadi pagi Kak Ali ikut donor darah? Ali : Iya, Fit. Fitri: Sakit tidak saat darahnya diambil? Ali : Tidak, malah setelah donor dapat makan enak. Fitri:... SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di tengah kehidupan yang semakin global. Sistem pendidikan di Indonesia diatur oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di tengah kehidupan yang semakin global. Sistem pendidikan di Indonesia diatur oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari pembangunan nasional adalah di bidang pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak akan pernah hilang selama kehidupan manusia berlangsung. Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang harus dididik dan dapat dididik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu bentuk upaya sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa kelas 1 SD, yaitu dengan melihat seluruh aspek perkembangannya sebagai satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman (belajar) di berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara mencari

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara mencari BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori dan Konsep Pembelajaran Teori ialah prinsip kasar yang menjadi dasar pembentukan sesuatu ilmu pengetahuan. Dasar teori ini yang akan di kembangkan pada ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara terjadwal, dan dalam suatu interaksi edukatif di bawah

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara terjadwal, dan dalam suatu interaksi edukatif di bawah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berisi suatu interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. d. Ruang UKS b. Ruang Tata Usaha. e. Ruang BK c. Ruang Kepala Sekolah. f. Tempat ibadah

BAB I PENDAHULUAN. d. Ruang UKS b. Ruang Tata Usaha. e. Ruang BK c. Ruang Kepala Sekolah. f. Tempat ibadah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Pembelajaran SMA Negeri 1 Mertoyudan terletak di Jl. Pramuka no 49 Panca Arga I, Magelang, Jawa Tengah.SMA Negeri 1 Mertoyudan merupakan salah satu tempat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting terhadap kemajuan suatu bangsa di dunia. Pendidikan diproses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa manusia tidak mungkin dapat berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi yang bermakna. Kegiatan membaca tidak muncul dengan sendirinya, karena membaca

Lebih terperinci

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2 KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Nama Sekolah : SDN MANUKAN KULON Kelas / Semester : V / 2 Nama Guru NIP / NIK : EKO BUDIYONO

Lebih terperinci

Audio. Format Program. Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Audio. Format Program. Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Format Program Audio Karakteristik Format Program Audio Pada umumnya program non musik, tetapi bisa diselingi musik Bentuknya: uraian, dialog, diskusi, wawancara, feature, majalah udara, drama/sandiwara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini masuk pada era globalisasi yang menuntut adanya perubahan di segala bidang, termasuk bidang pendidikan. Perubahan dalam bidang pendidikan dilakukan sebagai

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Nama Sekolah : MI IMAMI Kelas / Semester : V / 2 Nama Guru : Alinatul Khusna, S.Pd.I

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia di SD memiliki nilai penting pada jenjang pendidikan dengan pengajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan secara berencana dan terarah.

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI KERUKUNAN DALAM MASYARAKAT DI SDN KEBONSARI 3 MALANG Bunga Septria Vionita, Resty Septina Cahyani

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 3 : 1 x Pertemuan (6 x 35

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam ( IPA) di Sekolah Dasar (SD) hingga saat ini masih sering terdengar di

BAB I PENDAHULUAN. alam ( IPA) di Sekolah Dasar (SD) hingga saat ini masih sering terdengar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu tentang rendahnya kualitas hasil belajar mata pelajaran ilmu pengetahuan alam ( IPA) di Sekolah Dasar (SD) hingga saat ini masih sering terdengar di masyarakat.

Lebih terperinci

bahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013

bahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 K-13 Kelas X bahasa indonesia MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 Standar Kompetensi 13. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Komponen penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pendidikan saat ini hendaknya didasarkan pada tingkat kualitas dan kemampuan para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Negeri 12 Bandung Jalan Dr. Setiabudhi No. 195 untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016, Halaman 141 146 ISSN: 2442 4668 PEMBELAJARAN TEMATIK PADA PENJUMLAHAN BILANGAN KELAS I SEKOLAH DASAR Ari Indriani Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda tergantung pada usia

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda tergantung pada usia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang dilalui dan dilakukan oleh setiap manusia dalam rangka memahami sesuatu. Dalam belajar, setiap manusia akan melewati tahapan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 TEMA: PERISTIWA

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 TEMA: PERISTIWA STANDAR IPS : Mendeskripsikan lingkungan rumah SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 TEMA: PERISTIWA DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN LANGKAH PEMBELAJARAN ALKS. WAKTU SARANA DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang peneliti peroleh dari lapangan berasal dari observasi dan wawancara (interview), wawancara yang peneliti gunakan dalam hal ini adalah wawancara tidak

Lebih terperinci

Inisiasi 5 PENDIDIKAN KESELAMATAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Inisiasi 5 PENDIDIKAN KESELAMATAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Inisiasi 5 PENDIDIKAN KESELAMATAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Selamat Datang, akhirnya kita sampai pada inisiasi 5, pada inisiasi terakhir ini anda akan terfokus pada materi Pendidikan Keselamatan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TEMATIK DAN EVALUASINYA DALAM KURIKULUM 2013 SISWA KELAS RENDAH

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TEMATIK DAN EVALUASINYA DALAM KURIKULUM 2013 SISWA KELAS RENDAH IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TEMATIK DAN EVALUASINYA DALAM KURIKULUM 2013 SISWA KELAS RENDAH Naniek Sulistya Wardani S1-Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan dasar dari segala mata pelajaran di sekolah. Hal ini dikarenakan di dalam pelajaran bahasa Indonesia siswa diarahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan berbahasa yang terdiri dari keterampilan menyimak, membaca, berbicara, menulis dan satu sama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya suatu perubahan (inovasi). Perubahan pada hakekatnya adalah sesuatu yang wajar karna itu adalah

Lebih terperinci

PRAANGGAPAN DAN IMPLIKATUR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA UNTUK MEMBENTUK PEMIKIRAN KRITIS IDEOLOGIS PEMUDA INDONESIA: SEBUAH PENDEKATAN PRAGMATIK

PRAANGGAPAN DAN IMPLIKATUR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA UNTUK MEMBENTUK PEMIKIRAN KRITIS IDEOLOGIS PEMUDA INDONESIA: SEBUAH PENDEKATAN PRAGMATIK PRAANGGAPAN DAN IMPLIKATUR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA UNTUK MEMBENTUK PEMIKIRAN KRITIS IDEOLOGIS PEMUDA INDONESIA: SEBUAH PENDEKATAN PRAGMATIK Indah Riyanti Pascasarjana UNNES indahriyantipps@gmail.com

Lebih terperinci

Nama Sekolah :... : Lingkungan Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu

Nama Sekolah :... : Lingkungan Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah :... Tema : Lingkungan Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu Standar Kompetensi : 1. PKn : Menerapkan kewajiban anak di rumah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional di Indonesia termasuk di dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Nomor 20 Pasal 3. Berdasarkan Undang-Undang Sistem

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : 1. IPS : Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga. 2. IPA : Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat.

Kompetensi Dasar : 1. IPS : Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga. 2. IPA : Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat. RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah :... Tema : Budi Pekerti Kelas/Semester : I / 1 Alokasi Waktu : 2 minggu Standar Kompetensi : 1. IPS : Memahami identitas diri dan keluarga

Lebih terperinci

Oleh AGUNG HASTOMO, M.Pd ANWAR SENEN, M.Pd. Sosialisasi KTSP

Oleh AGUNG HASTOMO, M.Pd ANWAR SENEN, M.Pd. Sosialisasi KTSP MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-IIIIII Oleh AGUNG HASTOMO, M.Pd ANWAR SENEN, M.Pd Latar Belakang Peserta didik kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa Indonesia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa Indonesia guru harus menerapkan pendekatan komunikatif. Dengan pendekatan komunikatif

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 1 : 1 x Pertemuan (6 x 35

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan, 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini membahas tentang beberapa cakupan yang digunakan dalam penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan, spesifikasi produk yang diharapkan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH

BAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH BAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH I. TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH Komponen Kelas dan I II III a. Al-Qur'an-Hadis 2 b. Akidah-Akhlak

Lebih terperinci

KD Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca

KD Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca KD 16.1. Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca 1. Cerpen adalah kisah yang memberi kesan tunggal yang dominan tentang dalam satu latar dan satu situasi dramatis. 2. Drama adalah ragam

Lebih terperinci

Nama Sekolah : : Lingkungan Kelas/Semester : II / 1 Alokasi Waktu : 2 minggu

Nama Sekolah : : Lingkungan Kelas/Semester : II / 1 Alokasi Waktu : 2 minggu RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah : Tema : Lingkungan Kelas/Semester : II / 1 Alokasi Waktu : 2 minggu Standar Kompetensi : 1. PKn Membiasakan hidup bergotong royong 2. IPS Memahami

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU PPT 2.2 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Pengertian Pembelajaran tematik

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEMATIK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI GURU & KEPALA TK Kec.

PEMBELAJARAN TEMATIK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI GURU & KEPALA TK Kec. PEMBELAJARAN TEMATIK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI GURU & KEPALA TK Kec. MENTENG Konsep pembelajaran tematik Pembelajaran tematik merupakan suatu pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan wujud yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. Setiap komunikasi dengan melakukan

Lebih terperinci

Indonesian Beginners

Indonesian Beginners 2010 HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION Indonesian Beginners (Section I Listening) Transcript Familiarisation Text MALE: MALE: MALE: Ayo, Bapak! Saya akan terlambat! Sebentar, Dinah. Kamu harus ganti

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di M.Ts. Tarbiyatul Islamiyah (Taris) Lengkong yang letaknya di Desa Lengkong, Batangan, Pati, Jawa Tengah. M.Ts. ini berstatus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Mulyono (2001: 26) aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan. Jadi, segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun

Lebih terperinci