BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang ideal merupakan pembelajaran yang mampu medorong
|
|
- Fanny Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran yang ideal merupakan pembelajaran yang mampu medorong kreativitas anak secara keseluruhan, membuat siswa aktif, mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan berlangsung dalam kondisi menyenangkan. Pembelajaran yang ideal hanya mungkin terjadi jika didukung oleh guru yang ideal. Suyono dan Hariyanto (2012:207) menyatakan bahwa ada tujuh kriteria yang harus dimiliki oleh seorang guru agar pembelajaran ideal, yaitu: (1) Sifat, guru harus memiliki sifat antusias, memberi rangsangan, mendorong siswa untuk maju (2) Pengetahuan, memiliki pengetahuan yang memadai dalam mata pelajaran yang diampunya (3) Apa yang disampaikan, mampu memberikan jaminan bahwa materi yang disampaikannya mencakup semua unit bahasan (4) Bagaimana mengajar, mampu menjelaskan berbagai informasi secara jelas dan terang serta mampu menerapkan metode mengajar secara variariasi (5) Harapan, mampu memberikan harapan kepada siswa dan mampu membuat siswa akuntabel (6) Reaksi guru terhadap siswa, mau dan mampu menerima berbagai masukan, risiko, tantangan dan selalu memberikan dukungan kepada siswa (7) Manajemen, mampu menunjukkan keahlian dalam perencanaan, pengorganisasian, dan memiliki tenik dalam mengontrol kelas. Pembelajaran yang baik sudah tentu harus memiliki tujuan. Banyak tujuan pembelajaran telah dirumuskan oleh para ahli. Semuanya menuju idealisasi 1
2 2 pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang ideal adalah agar peserta didik mampu mewujudkan perilaku belajar yang efektif diantaranya seperti yang dinyatakan oleh Ian James Mitchell dalam disertasinya yang diujikan di Monash University, sebagai berikut: (1) Perhatian siswa yang aktif dan terfokus kepada pembelajaran (2) Berupaya dan menyelesaikan tugas dengan benar (3) Siswa mampu menjelaskan hasil belajarnya (4) Siswa difasilitasi untuk berani menyatakan kepada guru apa-apa yang belum dipahami (5) Siswa berani menyatakan ketidaksetujuan (6) Siswa dimotivasi untuk berani meminta informasi yang relevan dengan topik bahasan lebih lanjut (Suyono dan Hariyanto, 2012:210). Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam suatu tema tertentu, setiap mata pelajaran mempunyai hubungan dalam materi yang akan disampaikan. Pada pembelajaran tematik materi suatu mata pelajaran melibatkan mata pelajaran lain yang masih terkait dengan materi yang disampaikan. Pada umumnya pembelajaran tematik berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata siswa sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa (Trianto, 2011:147). Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe atau jenis dari model pembelajaran terpadu. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pemgalaman bermakna pada siswa menurut Depdiknas (dalam Trianto, 2011:147). Berbagai hasil survey nasional dan internasional menunjukkan bahwa pencapaian prestasi belajar Indonesia berada di bawah Negara-negara tetangga.
3 3 Faktor utama yang menyebabkan rendahnya tercapainya prestasi belajar Indonesia adalah kurangnya keterampilan tenaga pendidik dalam pengelolaan pembelajaran. Pada umumnya, tenaga pendidik Indonesia masih menggunakan pembelajaran konvensional yang bersifat verbalistik dan proses pembelajaran sangat terpusat pada pengajar (teacher-centered) (Asyhar, 2012:14). Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru kelas yang dilakukan pada tanggal 2 Mei 2013, saat ini pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas III SDN Purwantoro 2 Malang masih belum dapat terlaksana secara maksimal. Pada kegiatan pembelajaran guru belum maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran, guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan penugasan sehinggakegiatan lebih terpusat pada guru. Selain itu guru belum dapat menerapkan pembelajaran tematik dalam proses pembelajaran walaupun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sudah dibuat secara tematik. Guru masih menerapkan pembelajaran secara terpisah antara pembelajaran yang satu dengan pembelajaran lain. Guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional seperti ceramah dan penugasan. Sehingga mengakibatkan kurangnya keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung, baik dalam bertanya, mencatat materi yang disajikan guru maupun saat diskusi. Siswa terlihat ramai sendiri dan bosan karena pembelajaran terpusat pada guru. Dilihat dari fakta yang ada ternyata pembelajaran yang ada di kelas III SDN Purwantoro 2 Malang masih jauh dari pembelajaran yang ideal kemampuan belajar siswa yang masih di bawah KKM yaitu 70.
4 4 Untuk menerapkan pembelajaran tematik lebih maksimal dan meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih baik diperlukan penggunaan metode pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu pembelajaran yang diharapkan supaya kemampuan diskusi dan hasil belajar siswa dapat meningkat maka perlu mengunaakan metode pembelajaran yaitu menerapakan pembelajaran tematik dengan menggunakan metode think pair share. Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran sebagai contoh, tema Air dapat ditinjau dari mata pelajaran fisika, biologi, kimia dan matematika. Lebih luas lagi tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain seperti IPS, bahasa, dan seni. Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis daripada model pembelajaran terpadu (Trianto, 2011:147). Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Penelitian terdahulu tentang pembelajaran tematik yang dilakukan oleh Mega Izzati Khoirina mahasiswa PGSD, dari hasil penelitian tersebut terdapat 2 siklus pengambilan data dengan jumlah siswa terdapat 35 siswa. Pengambilan data pada siklus I terdapat 52% siswa yang tidak tuntas atau sebanyak 18 siswa dan 48 % siswa yang tuntas atau sebanyak 17 siswa, dengan demikian perolehan data dari hasil siklus pertama
5 5 belum mencapai kriteria yang diharapkan, sehingga peneliti tersebut melakukan siklus 2 dengan hasil 91% siswa tuntas atau sebanyak 30 siswa dan 9% siswa tidak tuntas atau sebanyak 5 siswa. Think Pair Share merupakan suatu metode dengan keuntungan besar, teori ini dikembangkang pertama kali oleh Frank Lyman dari University of Maryland. Ketika guru menerengkan pelajaran di depan kelas, siswa duduk berpasangan. Guru memberikan pertanyaan di kelas. Lalu siswa diperintahkan untuk memikirkan jawabannya, kemudian siswa berpasangan dengan masing-masing pasangan untuk mencari kesepakatan jawaban. Terakhir, guru meminta siswa untuk membagi jawaban kepada seluruh siswa di kelas (Thobroni dan Mustofa, 2013:298). Penelitian ini relevan dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Eka Nurwahyunita mahasiswa PGSD, dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat 2 siklus pengambilan data dengan jumlah siswa terdapat 17 siswa. Pengambilan data pada siklus I terdapat 52.94% siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa dan 47.06% siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa. Perolehan data dari hasil siklus I belum mencapai kriteria yang diharapkan, sehingga peneliti tersebut melakukan siklus 2 dengan hasil 76.47% siswa tuntas sebanyak 13 siswa dan 23.53% siswa tidak tuntas sebanyak 4 siswa. Berdasarkan penjabaran diatas tentang bagaimana pembelajaran ideal jika dibandingkan dengan kondisi praktik pembelajaran yang berlangsung sudah sungguh sangat berbeda. Pembelajaran yang ideal menganggap siswa yang aktif dalam pembelajaran dan guru dapat menyampaikan pembelajaran dengan metode
6 6 yang efektif. Namun pada kenyataannya pembelajaran masih dimaknai sebagai transformasi pengetahuan, dimana siswa hanya menerima pengetahuan yang disampaikan oleh guru. Selain itu kurangnya penerapan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dimana pembelajaran tematik yang seharusnya diajarkan terpadu akan tetapi pada praktiknya dilaksanakan secara terpisah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti memilih strategi pembelajaran dengan judul Penerapan Pembelajaran Tematik Tema Lingkungan Melalui Metode Think Pair Share Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi dan Hasil Belajar Matematika dan IPA di Kelas III SDN Purwantoro 2 Malang. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah: 1. Guru belum dapat menerapkan pembelajaran tematik dalam proses pembelajaran secara maksimal. 2. Siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan. 3. Kegiatan belajar mengajar masih terpusat pada guru sebagai sumber utama. 4. Siswa terlihat ramai sendiri dan bosan pada saat pembelajaran. 5. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran baik dalam pembelajaran maupun diskusi.
7 7 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah penelitian adalah: 1. Bagaimana penerapan pembelajaran tematik tema lingkungan melalui metode think pair share dapat meningkatkan kemampuan diskusi dan hasil belajar matematika dan IPA pada siswa kelas III SDN Purwantoro 2 Malang.? 2. Bagaimana peningkatan kemampuan diskusi siswa pada pembelajaran tematik tema lingkungan melalui metode think pair share di kelas III SDN Purwantoro 2 Malang.? 3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema lingkungan melalui metode think pair share di kelas III SDN Purwantoro 2 Malang.? D. Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat dalam latar belakang serta keterbatasan waktu dalam penelitian maka masalah perlu dibatasi. Batasan masalah penelitian ini adalah : 1. Peningkatan kemampuan diskusi matematika dan IPA 2. Peningkatan hasil belajar matematika dan IPA
8 8 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitianadalah untuk mendeskripsikan: 1. Penerapan pembelajaran tematik tema linkungan melalui metode think pair share untuk meningkatkan kemampuan diskusi dan hasil belajar pada siswa kelas III SDN Purwantoro 2 Malang. 2. Peningkatan kemampuan diskusi siswa pada pembelajaran tematik tema lingkungan melalui metode think pair share pada siswa kelas III SDN Purwantoro 2 Malang. 3. Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema lingkungan melalui metode think pair share pada siswa kelas III SDN Purwantoro 2 Malang. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.adapun manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Bagi siswa a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan diskusi dan hasil belajar siswa. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman materi dan dapat menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan. 2. Bagi guru
9 9 Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu diharapkan dapat dijadikan referensi dalam menggunakan metode think pair share untuk meningkatkan kemampuan diskusi dan hasil belajar siswa. 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian yang sejenis. 4. Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk mengatasi permasalahan pada pembelejaran di sekolah G. Penegasan Istilah Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda terhadap maksud dan tujuan penelitian ini, maka penulis perlu memberikan batasan terhadap beberapa istilah. Pengertian terhadap beberapa yang ada pada judul adalah: 1. Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Trianto, 2011:147). Pembelajaran tematik tema lingkungan merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema lingkungan untuk mangaitkan mata pelajaran matematika dan IPA. 2. Think Pair Share adalah metode pembelajaran yang memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir, mendiskusikan dan menjelaskan (Huda, 2013:132).
10 10 3. Kemampuan diskusi merupakan suatu kemampuan untuk memecahkan permasalahan dengan proses berpikir kelompok (Tarigan, 2008:40). Indikator penilaian kemampuan diskusi mencalup keberanian/semangat, kelancaran berbicara, kejelasan ucapan, penguasaan masalah, dan pendapat. 4. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2008:22). Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar pembelajaran tematik matematika dan IPA.
BAB I PENDAHULUAN. tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran ideal adalah pembelajaran yang membuat siswa aktif, kreatif, menyenangkan serta dapat melaksanakan proses pembelajaran secara efektif untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia semakin pesat. Hal ini ditunjukkan karena adanya peningkatan kualitas pendidikan yang semakin meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dikembangkan untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik termaktub dalam tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntutan jaman. adalah situasi yang mempengaruhi pertumbuhan individu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, perbaikan kegiatan belajar dan mengajar harus diupayakan secara maksimal agar mutu pendidikan meningkat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memainkan peranan yang penting dalam kehidupan dan. kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP mengacu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memainkan peranan yang penting dalam kehidupan dan kemajuan umat manusia. Sesuai dengan kebijakan pendidikan saat ini kurikulum yang diberlakukan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan. untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi manusia untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Seperti yang diuraikan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar (SD). IPS menjadi salah satu pelajaran yang lebih bersifat
Lebih terperinciPENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: FRIDA IKA YUHASTUTI A54E111072 PROGAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mengelola, mencetak dan meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan berwawasan yang diharapkan mampu untuk menjawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
BAB 1 PENDAHULUAN Pada BAB I ini, peneliti memaparkan tentang alasan penelitian yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional. Adapun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu sistem kegiatan belajar mengajar memiliki beberapa komponen yang meliputi tujuan, bahan ajar, metode dan alat, sumber serta evaluasi. Tujuan dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti akan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pemahaman Konsep Matematis Pemahaman konsep matematis merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika Fatma SDN 12 Palu Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. IPA atau sains merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang alam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IPA atau sains merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang alam dengan segala isinya. Pendidikan IPA atau sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar Manusia dalam hidupnya tidak pernah lepas dari proses belajar, karena dengan belajar pengetahuan seseorang akan terus bertambah. Menurut Syah (2002:89),
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam kamus bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, dapat membawa hasil, atau berhasil guna.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Kooperatif 1. Teori Belajar Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah yang lebih baik. Menurut Sardiman (1986: 22), secara
Lebih terperinciKOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH
KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa siswa menuju pada keadaan yang lebih baik. Susanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar (pengajaran) maupun penilaian pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan aktivitas (proses) yang sistematis dan dalam sistematik itu terdapat suatu interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa. Sekolah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan pola pikir dan potensi diri sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
Lebih terperinciHASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI
244 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 244-249 HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI Wisnu Sunarto, Woro Sumarni, Eli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proses pendidikan akan selalu berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses penambahan informasi dalam upaya membelajarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih rendah dibandingkan dengan Negara Negara yang serumpun dengan Indonesia ataupun Negara lainnya. Sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian di kelas X 3 di SMA Negeri Kebakkramat dimulai dengan melakukan wawancara dan observasi sebleum pelaksanaan model pembelajaran Think Pair Share
Lebih terperinciSANTI BBERLIANA SIMATUPANG,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya setiap individu wajib menempuh pendidikan di lembaga formal maupun lembaga non formal. Sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sangat membantu proses perkembangan di semua aspek kehidupan bangsa. Salah satunya adalah aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan formal bertujuan menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang akademik maupun non
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa SMA Santo Carolus Surabaya. Di sekolah ini siswa cenderung susah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam belajar fisika, khususnya siswa SMA Santo Carolus Surabaya. Di sekolah ini siswa cenderung susah untuk menganalisis soal
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (PTK
JURNAL SKRIPSI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (PTK di Kelas VII SMP Muhammadiyah Cirebon) AMELIA ABSTRAK Telah dilakukan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) adalah pembelajaran yang baik untuk diterapkan oleh para guru. Pembelajaran ini akan memacu siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum nasional untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Inggris berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Inggris. Hakikat belajar bahasa adalah
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR- SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTs NEGERI NGRONGGOT NGANJUK
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR- SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTs NEGERI NGRONGGOT NGANJUK Oleh Umi Bariroh 1 Makbul Muksar 2 Indriati Nurul Hidayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar yaitu terdapatnya interaksi antara siswa dan guru. Belajar menunjuk. dan evaluasi pembelajaran (Hamalik, 2005).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di sekolah pada dasarnya merupakan kegiatan belajar mengajar yaitu terdapatnya interaksi antara siswa dan guru. Belajar menunjuk pada apa yang harus
Lebih terperinciUpaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)
Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS 7 D SMP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan untuk pemecahan masalah juga sangat penting terhadap proses. Menurut Wahid Umar (2012) menelaah kemampuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedisiplinan siswa sangat diperlukan dalam belajar matematika. Kedisiplinan diperlukan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran matematika. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada siswa untuk menghadapi kehidupan di masyarakat dapat bertanggung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk Sekolah Dasar (SD) berguna untuk mendidik siswa mengembangkan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (KTSP) tahun 2006 lalu, pendidik tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya memberikan materi melalui ceramah dan pemberian hafalan. Guru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pembelajaran pendidikan pada umumnya sampai saat ini masih didominasi oleh metode ceramah. Dimana metode ini tidak begitu banyak mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangannya setiap individu melalui suatu tahapan yang disebut dengan belajar. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Siswa Kelas V SD Negeri Bawen 3 Kabupaten Semarang 11/12 hasil belajar IPA mengalami masalah. Materi yang disampaikan oleh guru kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan jiwa manusia yang memungkinkan manusia itu tumbuh dan berkembang dengan potensi dan kemampuan serta kemauan yang
Lebih terperinciUlfah Khamidah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: efektivitas, teknik, media, kompetensi, teks cerita petualangan
EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN THINK, PAIR, AND SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADA KOMPETENSI MENULIS TEKS CERITA PETUALANGAN SDN PURWANTORO 4 KOTA MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ulfah Khamidah Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses interaksi bertujuan, interaksi ini terjadi antara guru dan siswa, yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru dalam lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran serta membantu siswa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia yang baik. Kualitas manusia bisa diukur dengan tingkat pendidikan yang ia miliki. Pendidikan bukan hanya untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami kemajuan dalam segala aspek, baik dalam hal Proses Belajar Mengajar, kualitas dan kuantitas tenaga pendidik serta
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Teknik Mind Mapping Langkah-langkah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share
Lebih terperinciPenerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair- Share Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN Malangga Selatan Tolitoli
Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair- Share Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN Malangga Selatan Tolitoli Ratnaningsih Sri Handayani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciOleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan potensi tersebut
Lebih terperinciISTIQOMAH KURNIAWATI A54B090117
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERKALIAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SDN GEMAMPIR KECAMATAN KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinci2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH
1 2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 OLEH Hasnia Lundeto Fatma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara formal. Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga sebagai tempat berkumpul,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini berbasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan masa depan. Demikian halnya dengan Indonesia yang menaruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar. Hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan
Lebih terperinciHIDAYAT PRABAWA A54B0
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN I KOKOSAN PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh : HIDAYAT PRABAWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi matematika masih menjadi sebuah permasalahan bagi banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi matematika masih menjadi sebuah permasalahan bagi banyak siswa, dikarenakan masih banyak siswa yang mengeluh bahwa matematika adalah pelajaran yang
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)
PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS) Oleh: Aneng Sih Samitri, Mujiyem Sapti, Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini bukan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun harkat dan martabat suatu bangsa. Dengan pendidikan yang bermutu, akan tercipta sumber daya
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DAN ROUND TABLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemahaman konsep matematika merupakan salah satu tujuan yang mendasar dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang disampaikan oleh guru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan mengajar pada umumnya adalah agar bahan pelajaran yang disampaikan dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Penguasaan ini dapat ditunjukkan dari hasil belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling berkaitan dan saling berinteraksi satu dengan yang lain. Interaksi antara guru dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. digunakan sebagai pijakan untuk mencapai hal yang diinginkan atau hal yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses membantu anak berkembang secara optimal, yaitu berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki anak. Hal ini berarti bahwa pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Pra Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan salah satu cara dalam perbaikan peningkatan kualitas dalam belajar dan pembelajaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu guru, siswa, kurikulum, metode, sarana prasarana, lingkungan belajar, dan lainlain. Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk kehidupan. (KTSP). Sesuai dengan amanat KTSP, model pembelajaran terpadu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Beragam strategi yang dilakukan bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada dasarnya pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru, dalam menyampaikan suatu materi untuk diajarkan kepada siswa dalam suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara berkelanjutan
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UNP Kediri OLEH :
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN HUBUNGAN ANTARA SUMBER DAYA ALAM DENGAN LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SDN KECAMATAN KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG Fathimatuzzahro Universitas Negeri Malang E-mail: fathimatuzzahro90@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti aspek minat, bakat, kemampuan, dan potensi. Sebagai ilmu yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ilmu biologi merupakan salah satu bidang IPA yang menyediakan berbagai pengalaman belajar. Pengalaman belajar diharapkan sebagai perubahan tingkah laku untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah. Matematika dipelajari dari jenjang pendidikan sekolah dasar sampai dengan jenjang perguruan tinggi.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif.
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian belajar menurut beberapa ahli Menurut Djamarah dan Syaiful (1999 : 22) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar dan penting bagi pembangunan suatu negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan manusia. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa menjadi maju.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia modern seperti sekarang ini telah menuntut seluruh bangsa menuju ke arah dunia yang lebih maju dengan berbagai macam tantangan yang dihadapi. Tantangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mencakup tingkat SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang ada pada manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting, sebab pendidikan merupakan salah satu sarana untuk dapat membentuk karakter manusia. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemberian pengalaman secara langsung melalui proses penemuan merupakan penekanan yang dilakukan dalam pembelajaran IPA. Pemberian pengalaman secara langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jawa. Bahasa Jawa dalam pembelajaran di SD dimasukkan ke dalam muatan lokal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional Indonesia, yang tetap dipergunakan dalam masyarakat Jawa. Bahasa Jawa dalam
Lebih terperinciPENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK Leni Ade Putri 1, Prana
Lebih terperinci