Rita Nurhidayah, Hernawan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rita Nurhidayah, Hernawan"

Transkripsi

1 Trial Aplication Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type Assisted with Puzzle Media on The Human Digestive System Concept at the 4 th Class of SD Negeri 2 Parungponteng in Tasikmalaya Regency Rita Nurhidayah, Hernawan Abstract Natural science is one of the very important science to be studied because it is so close to our life. Natural science is related of how to find out and understand the nature also the creature live systematically so that science learning is not just mastery of the sets of facts but also the discovery process. So it is necessary to apply the learning model that can stimulate interest and motivation of learners. Besides learning media is also needed to support the process of learning to take more easy and fun. Cooperative learning model teams games tournament type who assisted with puzzle media fit applied to explain the concept of learning science because it can improve student learning outcomes. Through the tournament between groups of learners trained to compete in mastering concepts, in addition to the use of media memory puzzle can train learners and active learners in developing a series of images that are still random. Keywords: cooperative learning model type teams games tournament, puzzles media, natural science, learning outcomes. 1

2 Uji Coba Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Dibantu dengan Media Puzzle pada Konsep Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia Di Kelas IV SD Negeri 2 Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/2013 Rita Nurhidayah, Hernawan Abstrak Pendidikan IPA sebagai salah satu ilmu sains sangat penting untuk dipelajari mengingat kaitannya yang erat dengan kehidupan sehari-hari. Pelajaran IPA berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam dan makhluk hidup secara sistematis sehingga pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulankumpulan fakta tetapi juga proses penemuan. Sehingga perlu diterapkan model pembelajaran yang dapat memacu minat dan motivasi peserta didik. Selain itu media pembelajaran juga diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran agar lebuh mudah dan menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle cocok diterapkan untuk menjelaskan konsep pembelajaran IPA karena dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Melalui turnamen antar kelompok peserta didik dilatih untuk bersaing dalam menguasai konsep, selain itu penggunaan media puzzle dapat melatih daya ingat peserta didik dan keaktifan peserta didik dalam menyusun rangkaian gambar yang masih acak. Kata kunci : model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament, media puzzle, IPA, hasil belajar Pendahuluan A. Latar Belakang Pendidikan IPA sebagai salah satu ilmu sains sangat penting untuk dipelajari sejak dini. Mengingat kaitannya yang erat dengan kehidupan seharihari, seperti bagaimana menjaga lingkungan agar tidak mengalami kerusakan, mengenal berbagai penyakit yang dapat menyerang manusia, dan sebagainya. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yang ada. IPA berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam dan makhluk hidup secara sistematis sehingga pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan fakta tetapi juga proses penemuan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV di SD Negeri 2 Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya, diperoleh data bahwa hasil belajar yang diperoleh pada mata pelajaran IPA masih belum mencapai target yang diharapkan karena mata pelajaran tersebut memang cukup sulit untuk dipelajari peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 di SD Negeri 2 Parungponteng yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). 2

3 Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya tindakan yang dilakukan supaya dapat meningkatkan minat dan motivasi peserta didik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencoba cara-cara baru yang lebih melibatkan peserta didik secara aktif yaitu dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif. karena pembelajaran kooperatif dapat menciptakan suasana kelas yang terbuka, selain itu para peserta didik mendapat kebebasan untuk terlibat secara aktif dan dapat membangun komunitas pembelajaran yang saling membantu antar satu sama lain. Model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament merupakan model pembelajaran kooperatif yang menggunakan turnamen akademik untuk memperoleh tambahan poin bagi masing-masing tim. Melalui proses tersebut, maka pada setiap pertemuannya akan mengacu minat peserta didik untuk memahami pelajaran, selain itu akan terbentuk kerjasama antar anggota kelompoknya. Selain penggunaan model pembelajaran diperlukan media yang dapat menunjang proses pembelajaran. Media yang akan digunakan adalah media puzzle. Puzzle merupakan media pembelajaran yang dapat melatih daya ingat peserta didik dan keaktifan peserta didik dalam menyusun rangkaian gambar yang masih acak, selain itu belajar dengan menggunakan media puzzle sangat menyenangkan karena melibatkan peserta didik untuk bermain dan belajar secara aktif dan kreatif. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle cocok diterapkan untuk menjelaskan konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia di kelas IV SD Negeri 2 Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya?. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecocokan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle jika diterapkan pada proses pembelajaran konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia di kelas IV SD Negeri 2 Parungponteng. D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi untuk memperbaiki sistem pembelajaran dalam dunia pendidikan khususnya dalam mata pelajaran IPA. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan baru yang dapat dijadikan acuan dimasa yang akan datang untuk meningkatkan proses pembelajaran yang efektif di kelas. b. Sebagai masukan bagi guru untuk terus mencoba berbagai kegiatan pembelajaran yang bervariasi agar dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran IPA. 3

4 c. Meningkatkan semangat peserta didik dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar, menumbuhkan sikap kerjasama dan tanggung jawab diantara rekan-rekannya. d. Bagi sekolah dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam proses pengembangan pembelajaran di sekolah tersebut. Pembahasan A. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif dapat diterapkan untuk semua materi pembelajaran dan tingkatan kelas. Parker (Huda, Miftahul, 2011:29) mendefinisikan bahwa Kelompok kecil kooperatif sebagai suasana pembelajaran dimana para siswa saling berinteraksi dalam kelompokkelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama. Menurut Johnson & Johnson dan Sutton (Trianto, 2011:60) terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif yaitu: 1) saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa; 2) interaksi antara siswa yang semakin meningkat; 3) tanggung jawab individual; 4) keterampilan interpersonal dan kelompok kecil; dan 5) proses kelompok. Pembelajaran kooperatif selain meningkatkan keterampilan kognitif dan afektif siswa, pembelajaran kooperatif juga memberikan manfaat-manfaat besar lain seperti yang telah dikemukakan oleh Sadker dan Sadker (Huda, Miftahul, 2011:66), yaitu: 1) siswa yang diajari dengan dan dalam struktur-struktur kooperatif akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi; 2) siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap harga diri yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih besar untuk belajar; 3) dengan pembelajaran kooperatif siswa menjadi lebih peduli pada teman-temannya, dan akan terbangun rasa ketergantungan yang positif untuk proses belajar; dan 4) pembelajaran kooperatif meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap teman-temannya yang berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda-beda. Selain terdapat manfaat-manfaat besar, terdapat juga kendala-kendala utama dalam penerapan model pembelajaran kooperatif. Seperti yang telah dikemukakan oleh Slavin (Huda, Miftahul, 2011:68) yang mengidentifikasi kendala tersebut menjadi tiga kendala, yaitu: 1) pengendara bebas (free rider), adanya beberapa siswa yang tidak bertanggung jawab secara personal terhadap tugas kelompoknya dan hanya mengekor ada teman sekelompoknya; 2) penyebaran tanggung jawab (diffusion of responsibility), suatu kondisi dimana beberapa anggota yang dianggap tidak mampu 4

5 cenderung diabaikan oleh anggota-anggota yang lain yang lebih mampu; dan 3) learning a part of task specialization, dalam bebarapa metode setiap kelompok ditugaskan untuk mempelajari atau mengerjakan materi yang berbeda antar satu sama lain, pembagian ini sering membuat siswa hanya mempelajari materi yang sudah dibagi secara berbeda, sehingga materi yang lain tidak dipelajari. B. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat beberapa variasi dari model tersebut, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. Model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament atau permainan pertandingan tim dikembangkan secara asli oleh David De Vries dan Keath Edward (1995), pada model ini siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka. Teams games tournament dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran, dari ilmu-ilmu eksak, ilmu-ilmu sosial maupun bahasa dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Menurut Slavin, Robert, E. (2009: ) mengemukakan bahwa deskripsi dari komponen-komponen teams games tournament adalah sebagai berikut: 1. presentasi di kelas Pada awal pembelajaran guru memperkenalkan materi dalam presentasi kelas. Selama presentasi kelas peserta didik harus benarbenar memperhatikan dan memahami apa yang disampaikan guru, karena akan membantu peserta didik bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor dalam game akan menentukan skor kelompok. 2. tim Kelompok biasanya terdiri dari empat atau lima orang peserta didik yang mewakili seluruh bagian dari kelas, setiap anggota dalam satu kelompok dipilih secara heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game. 3. game Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan peserta didik yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan di atas meja dengan tiga orang peserta didik, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Seorang peserta didik mengambil sebuah kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. 5

6 4. Turnamen Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung. Turnamen berlangsung setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. 5. rekognisi tim Perhitungan skor individu dan skor tim, memberikan sertifikat atau bentuk penghargaan tim lainnya. Slavin (Huda, Miftahul, 2011:117) menyarankan, Agar teams games tournament diterapkan setiap minggu, selain itu skor yang diperoleh teams games tournament bisa dimanfaatkan guru untuk menentukan tingkat kesulitan kuis kepada setiap anggota kelompok. Dengan teams games tournament siswa akan menikmati bagaimana suasana turnamen dan karena mereka berkompetisi dengan kelompok-kelompok yang mempunyai koposisi kemampuan yang setara, maka kompetisi dalam teams games tournament terasa lebih fair dibandingkan kompetisi dalam pembelajaran-pembelajaran tradisional pada umumnya. C. Media Puzzle Games puzzle merupakan bentuk permainan yang menantang daya kreatifitas dan ingatan siswa lebih mendalam dikarenakan munculnya motivasi untuk senantiasa mencoba memecahkan masalah, namun tetap menyenangkan sebab bisa di ulang-ulang. Tantangan dalam permainan ini akan selalu memberikan efek ketagihan untuk selalu mencoba, mencoba dan terus mencoba hingga berhasil. Menurut Adenan (Sahara, Syukron, 2011:-) dinyatakan bahwa, Puzzle dan games adalah materi untuk memotivasi diri secara nyata dan merupakan daya penarik yang kuat, puzzle dan games untuk memotivasi diri karena hal itu menawarkan sebuah tantangan yang dapat secara umum dilaksanakan dengan berhasil. Nunenk, Ratri (2012:-) mengemukakan beberapa alasan penggunaan media puzzle dalam pembelajaran baik bagi guru maupun bagi peserta didik, karena : 1. bagi guru a. Membantu guru dalam menyampaikan isi materi kepada siswa; b. Merubah pola pikir siswa mengenai proses pembelajaran yang membosankan menjadi menyenangkan; c. Adanya media ini juga memotivasi guru untuk terus menciptakan media-media pembelajaran yang menarik perhatian siswa; dan d. Membantu guru dalam memahami karakteristik siswa yang beragam (dapat dilihat dari kinerja siswa dalam mengikuti pembelajaran). 2. bagi siswa a. Agar siswa mampu berpikir secara nyata; 6

7 rata-rata b. Adanya media ini juga membuat siswa lebih punya gambaran nyata mengenai materi pelajaran; dan c. Adanya media ini juga diharapkan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti setiap proses pembelajaran yang ada. D. Kecocokan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament dibantu dengan Media Puzzle Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle diperoleh data hasil belajar peserta didik berupa pretest dan posttest. data pretest dan posttest berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua variansnya homogen. Hal ini diketahui setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas dengan menggunakan uji lilliefors dan uji Fmaksimum. selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t untuk mengetahui apakah ada perbedaaan antara pretest dengan posttest dan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar sama atau lebih besar dari KKM. Hasil perhitungan menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada hasil belajar peserta didik sebelum (pretest) dan setelah (posttest) pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle pada konsep Sistem Pencernaan pada Manusia. Perbedaan ini dapat dilihat melalui nilai rata-rata antara pretest dengan posttest. Diagram nilai rata-rata pretest dan posttest digambarkan sebagai berikut: ,43 Jenis Tes 23,07 Gambar 1 Diagram Rata-Rata Pretest dan Posttest Pretest Posttest Dari diagram tersebut terlihat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest, nilai posttest lebih besar dibandingkan dengan pretest. hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. 7

8 Selain itu rata-rata nilai belajar peserta didik sesudah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle telah mencapai KKM dan menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle cocok diterapkan untuk menjelaskan konsep Sistem Pencernaan pada Manusia. Selama penelitian observer melakukan pengamatan terhadap model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle. Dari hasil pengamatan tersebut observer mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle sangat menarik minat peserta didik selama proses pembelajaran, peserta didik berusaha untuk memahami materi pembelajaran untuk bersaing dengan kelompok lain saat turnamen berlangsung. Setiap kelompok mempunyai antusias yang tinggi untuk memenangkan pertandingan dengan mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya. Pertandingan semakin menyenangkan dengan adanya puzzle pada saat turnamen. Dengan adanya puzzle peserta didik tidak merasa jenuh, karena penggunaan media tersebut menciptakan suasana menyenangkan seperti sedang bermain. Berdasarkan hasil pengamatan bserver selama penelitian berlangsung terdapat kelebihan dan kekurangan seperti pada tabel berikut ini: Tabel 1 Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle No. Kelebihan Kekurangan 1. Menarik minat dan motivasi peserta didik untuk memahami pembelajaran 2. Menyenangkan dan tidak menimbulkan kejenuhan 3. Menciptakan persaingan yang sehat dan tanggung jawab antar anggota kelompok Memerlukan waktu yang cukup panjang untuk menyelesaikan seluruh tahapan permaianan Sulitnya pengelompokan peserta didik yang mempunyai kemampuan heterogen secara akademis Penyusunan puzzle yang cukup lama, soalsoal yang terlalu banyak dan bersifat formal membuat peserta didik merasa bosan selain kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle memiliki beberapa kendala dalam pelaksanaannya, salah satunya berasal dari diri peserta didik yang kebanyakan tidak memeperhatikan selama penjelasan materi pembelajaran dan daya tangkap terhadap materi pembelajaran yang berbeda tiap peserta didik. Solusi untuk kendala tersebut adalah penguasaan kelas secara menyeluruh oleh guru dan guru harus lebih mangenal karakter masing-masing 8

9 peserta didik supaya penjelasan materi pembelajaran dapat disesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka diperoleh kesimpulan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia di kelas IV SD Negeri 2 Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya. Saran 1. Bagi guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, diharapkan dalam proses belajar mengajar di kelas melakukan variasi-variasi baru, sehingga siswa sebagai subjek pendidikan tidak merasa bosan, misalnya dengan memvariasikan berbagai model pembelajaran seperti model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dibantu dengan media puzzle. 2. Diperlukan persiapan yang matang dalam melaksanakan pembelajaran, khususnya pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif, sehingga dalam pelaksanaannya guru dan siswa dapat memaksimalkan langkah-langkah pembelajaran untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. 3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe lainnya pada konsep yang berbeda. Daftar Pustaka Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nunenk, Ratri. (2012). Penggunaan Media Puzzle. [Online]. Tersedia: (23Desember 2012). Ruswandi, Uus dan Badrudin. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: CV Insan Mandiri. Sahara, Syukron. (2011). Penggunaan Media Games Puzzle. [Tersedia : (23Desember 2012). Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Riwayat Penulis Rita Nurhidayah adalah mahasiswa program studi pendidikan biologi, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Siliwangi (dari tahun 2009 sampai sekarang). 9

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BROKEN SQUARE

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BROKEN SQUARE TRIAL APLICATION OF COOPERATIVE LEARNING TYPE TEAM GAMES TOURNAMENT ON THE DEVERSITY OF LIVING THINGS CONCEPT IN CLASS VII SMP PLUS QURROTA A YUN LEUWISARI SUB-DISTRICT TASIKMALAYA DISTRICT Usep Abdul,

Lebih terperinci

Wina Purnamasari, Hernawan

Wina Purnamasari, Hernawan The Application of Flash Card as Intructional Medium on The Human Digestive System Concept at the 4 th Class of SD Negeri 3 Cilangkap in Tasikmalaya Regency Wina Purnamasari, Hernawan Abstract Natural

Lebih terperinci

Resha Fitriani, Hernawan. Keywords: Teaching practice based on the environment, learning outcomes, IPA.

Resha Fitriani, Hernawan. Keywords: Teaching practice based on the environment, learning outcomes, IPA. The Application of Teaching Practice Based on the Environment on the Concept of Organism and Their Environment of the Third Grade in SD Negeri 5 Imbanagara Raya Kingdom Ciamis District Ciamis District

Lebih terperinci

THE RESULT FOR DIFFERENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THE LEARNING CELL AND TEAM GAMES TOURNAMENT ON SUB KONSEP THE HUMAN BREAT RESEACH

THE RESULT FOR DIFFERENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THE LEARNING CELL AND TEAM GAMES TOURNAMENT ON SUB KONSEP THE HUMAN BREAT RESEACH THE RESULT FOR DIFFERENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THE LEARNING CELL AND TEAM GAMES TOURNAMENT ON SUB KONSEP THE HUMAN BREAT RESEACH ABSTRACK Zhimatiana Anugrah Gus Iskandar, Hernawan The teacher

Lebih terperinci

Iim Halimatul, Hernawan

Iim Halimatul, Hernawan THE EXPERIMENT TEST OF IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TEAM GAMES TOURNAMENT IN THE CONCEPT OF FOOD DIGESTIVE SYSTEM TO HUMAN IN CLASS XI IPA MAN TASIKMALAYA Iim Halimatul, Hernawan Abstract

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan

Lebih terperinci

Ai Sri, Hernawan. Keywords: Cooperative learning model example non-example type, media power point, study result, and Natural Science.

Ai Sri, Hernawan. Keywords: Cooperative learning model example non-example type, media power point, study result, and Natural Science. Trial Application Cooperative Learning Model Example Non Example Type Assisted With Power Point Media on Water Recycling Concept at the 5 th Class of SD Negeri 5 Imbanagara Raya in Ciamis District Ciamis

Lebih terperinci

Keywords : teacher, learning process, numbered head together, study result

Keywords : teacher, learning process, numbered head together, study result THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING TYPE NUMBERED HEADS TOGETHER ON THE HUMAN SKELETAL SYSTEM CONCEPT AT THE 4 TH CLASS OF SD NEGERI GUHA ON GUNUNGTANJUNG DISTRICT IN TASIKMALAYA REGENCY Abstract The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 KOKOP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 KOKOP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 KOKOP Salma Drayatun 1 dan Ayu Rahmawati 2 1 SMP Negeri 1 Kokop Bangkalan,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN Fida Rahmantika Hadi fidarahma47@gmail.com FKIP UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Menurut Nurhadi (2004: 112), pembelajaran kooperatif adalah pendekatan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Menurut Nurhadi (2004: 112), pembelajaran kooperatif adalah pendekatan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Menurut Nurhadi (2004: 112), pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. hasil belajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku

LANDASAN TEORI. hasil belajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar Bahasa Indonesia 1. Definisi Hasil belajar Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur, yaitu: tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Pada model ini siswa dikelompokkan dalam tim belajar

PENDAHULUAN. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Pada model ini siswa dikelompokkan dalam tim belajar PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA Widyo Pramono Universitas Negeri Surabaya widyo@rocketmail.com

Lebih terperinci

Galih Wangi, Hernawan. Abstract

Galih Wangi, Hernawan. Abstract THE DIFFERENCES OF THE STUDENTS LEARNING OUTCOMES USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF LISTENING TEAM AND STRUCTURED NUMBERED HEADS TYPE TO THE SUB-CONCEPT OF HUMAN DIGESTIVE SYSTEM Abstract Galih

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya model pembelajaran kooperatif. Secara bahasa kooperatif berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya model pembelajaran kooperatif. Secara bahasa kooperatif berasal dari 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran Kooperatif Pada masa sekarang banyak model pembelajaran yang sering digunakan, salah satunya model pembelajaran kooperatif. Secara bahasa kooperatif

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS XI IPA MAN SUKOHARJO SKRIPSI

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PROGRAM LINIER KELAS X TKJ-2 SMK NEGERI 6 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. proses tersebut diperlukan guru yang memberikaan keteladanan, membangun

I. PENDAHULUAN. proses tersebut diperlukan guru yang memberikaan keteladanan, membangun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, standar proses dalam pencapaian kompetensi lulusan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Negeri 1 Salatiga merupakan salah satu sekolah kejuruan di Salatiga yang mempunyai banyak prestasi. Prestasi siswa tentu tidak mungkin diperoleh begitu saja

Lebih terperinci

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions dan Tipe Teams Games Tournament pada Konsep Ekosistem (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM PYTHAGORAS; Vol. 3(2):40-45 ISSN 2301-5314 Oktober 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM Devi Haryani,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional yang dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (class action research). Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Kooperatif Menurut E. Slavin (2008), pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam suatu kelas dijadikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hartina Apriyati 1), H. Soegiyanto 2), MG. Dwiji Astuti 3) PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DISERTAI TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 RETEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DISERTAI TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 RETEH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DISERTAI TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 RETEH Siska Hastrayusi 1, Fazri Zuzano 1, Fauziah 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa dapat belajar

Lebih terperinci

PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM IPA DENGAN MENERAPKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM IPA DENGAN MENERAPKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM IPA DENGAN MENERAPKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Beta Kurnianingrum¹ ), Rukayah² ), Ismail Sriyanto³ ) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa.

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa. BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan

Lebih terperinci

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type. PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DAN TIPE TALKING STICK PADA KONSEP EKOSISTEM (Studi Eksperimen di kelas VII

Lebih terperinci

Nadia Fitri Novianti, Nandang Hidayat, Susi Sutjihati ABSTRAK

Nadia Fitri Novianti, Nandang Hidayat, Susi Sutjihati ABSTRAK PENGARUH MODEL STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION () DENGAN TEAM GAMES TOURNAMENT () TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP PGRI PALASARI CIJERUK KABUPATEN BOGOR Nadia Fitri Novianti, Nandang Hidayat, Susi

Lebih terperinci

Hani Bilhaq, Hermawan. Abstract

Hani Bilhaq, Hermawan. Abstract THE DIFFERENCE OF STUDENT LEARNING WHICH ITS LEARNING PROCESS BY USING COOPERATIVE TYPE OF MAKE A MATCH AND TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) AT THE CONCEPT OF RESPIRATION SYSTEM IN HUMAN Abstract Hani Bilhaq,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. penelitian. Kajian teori ini membuat tentang motivasi belajar, model pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. penelitian. Kajian teori ini membuat tentang motivasi belajar, model pembelajaran BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis Pembahasan dalam kajian teori ini mencakup teori yang mendukung variabel penelitian. Kajian teori ini membuat tentang motivasi belajar, model pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Mechanical Engineering Learning JMEL 3 (1) (014) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) DAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V Penerapan Model Pembelajaran... (Ain Maigina) 1.899 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V TGT IMPLEMENTATION TO IMPROVE 5TH GRADE STUDENTS

Lebih terperinci

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 42-47 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TEAMS

Lebih terperinci

Meina Noriyana Guru SMPN 3 Paringin, Kabupaten Tabalong

Meina Noriyana Guru SMPN 3 Paringin, Kabupaten Tabalong QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.4, No.1, April 2013, hlm. 79-84 79 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DENGAN GROUP INVESTIGATION PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN MANUSIA (The Differences Between Students Achievement

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau siswa menuju pada keadaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti akan menunjukkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang umumnya dihadapi oleh guru adalah bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang umumnya dihadapi oleh guru adalah bagaimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan yang umumnya dihadapi oleh guru adalah bagaimana mengemas proses pembelajaran agar dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi murid. Pembelajaran yang

Lebih terperinci

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE MODEL OF JIGSAW II AT INDERA SYSTEM CONCEPT OF HUMAN BEING AT

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE MODEL OF JIGSAW II AT INDERA SYSTEM CONCEPT OF HUMAN BEING AT THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE MODEL OF JIGSAW II AT INDERA SYSTEM CONCEPT OF HUMAN BEING AT 11 th GRADE SCIENCE CLASS IN 1 st CIGALONTANG PUBLIC HIGH SCHOOL STATE AT TASIKMALAYA Indira Aprilia, Hernawan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI ANTAR TGT DAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI ANTAR TGT DAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI 1 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI ANTAR TGT DAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI Hermia Kurnia Putri (1) Pargito (2) Sudarmi (3) Abstract: This research aimed to determine: (1) The

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT)

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) Pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT), pada mulanya dikembangkan oleh David De Vries

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA ABSTRAK: El Indahnia Kamariyah Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura elindahniakamariyah@fkip.uim.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran TGT Ismail (2002:12) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran mengutamakan adanya kerja sama, yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Pendidikan adalah usaha yang digunakan untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktivitas fisik semata. Siswa

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktivitas fisik semata. Siswa II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Belajar aktif, ditunjukkan dengan adanya keterlibatan intelektual dan emosional yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktivitas fisik semata. Siswa diberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti di dalam kehidupan manusia, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Lebih terperinci

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita** PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 15 PADANG Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa dapat belajar lebih santai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut manusia untuk selalu berpikir dan mencari hal-hal baru.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut manusia untuk selalu berpikir dan mencari hal-hal baru. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia sangatlah penting. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang telah menuntut manusia untuk selalu

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI MOTIVASI KOMPETENSI MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

PENERAPAN TEORI MOTIVASI KOMPETENSI MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS Vol. No. Pebruari 04 PENERAPAN TEORI MOTIVASI KOMPETENSI MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS Nila Wahyuni dan Pintor Simamora Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga serta lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga serta lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai proses pada dasarnya membimbing siswa menuju pada tahap kedewasaan, dengan melalui program pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SUCI SEKARWATI NIM F15111030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam merupakan Ilmu tentang alam atau cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga tujuan pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

Lebih terperinci

THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM

THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM Eva Sri Nur, Hernawan Abstract The purpose of this research

Lebih terperinci

UJI COBA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

UJI COBA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW THE TRIAL APPLICATION OF THE LEARNING METHODS PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) ON CONCEPT OF PHOTOSYNTHESIS IN CLASS VIII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA CITY Rini, Hernawan ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) 50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com

Lebih terperinci

mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia

mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu ilmu yang

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E- mail: Abstrack

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E- mail: Abstrack Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas XI IPA SMAN I Rokan IV Koto Riau Rika Adriati 1, Drs. Wince

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS Ermayanti ermayanti@unsri.ac.id Abstrak. Telah dilakukan Penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan alam sekitar. Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan

I. PENDAHULUAN. dan alam sekitar. Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Standar Isi Biologi SMA, dikatakan bahwa pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat, sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh

Lebih terperinci

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA https://semnas.unikama.ac.id/pgsd/artikel.php Vol. 1, Desember 2017

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA https://semnas.unikama.ac.id/pgsd/artikel.php Vol. 1, Desember 2017 PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIEM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI PANAIKANG 1 KOTA MAKASSAR Eka Fitriana HS STKIP Mega Rezky

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. V SDN 02 Jatiharjo, Jatipuro, Karanganyar. 1. Nilai ulangan Formatif banyak yang kurang memenuhi KKM.

BAB I PENDAHULUAN. V SDN 02 Jatiharjo, Jatipuro, Karanganyar. 1. Nilai ulangan Formatif banyak yang kurang memenuhi KKM. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengalaman peneliti dalam melaksanakan pembelajaran IPS saat ini tidak menggunakan model pembelajaran yang tepat dan hanya dengan anak di suruh membaca buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan proses interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari kegiatan tersebut. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi oleh dunia pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan yang wajib diterima bagi setiap

Lebih terperinci

Leni Nuraini, Hernawan. Key Word:The power of two, Power point, Learning outcomes

Leni Nuraini, Hernawan. Key Word:The power of two, Power point, Learning outcomes THE TRIAL APPLICATION OF ACTIVE LEARNING MODEL BY USING THE POWER OF TWO TYPE WITH POWER POINT MEDIA ON CONCEPT THE ORGANIZATION OF LIFE AT THE SEVENT CLASS OF CIBEREKAH JUNIOR HIGH SCHOOL AT RAJAPOLAH

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Oleh: Restu Heri Suryana 1), Suhartono 2), Ngatman 3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas

Lebih terperinci

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA (Studi Eksperimen di Kelas VIII SMP Negeri 1 Salawu Tahun Ajaran

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING Novitana Sundora, Teti Rostikawati, Triasianingrum Afrikani Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Lebih terperinci

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU ANIMASI FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBIASAN CAHAYA DI KELAS X SMAN 20 MEDAN T.P. 2013/2014 Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE OBSERVASI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat IPA Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk, proses, sikap dan aplikasi. Secara sederhana IPA didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) YANG DIBANTU MEDIA FLIPCHART TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.1, No.2, Desember 2014 323 MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Wisnu D. Yudianto 1, Kamin Sumardi 2, Ega

Lebih terperinci

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PEKANBARU Ismawati, Maria Erna, dan Miharty

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

Risaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2 No.

Risaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2    No. 1 THE COMPARATIVE STUDY OF STUDENT S ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) AND ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) ON THE COLLOID SUBJECT IN CLASS XI SCIENCE SENIOR

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang II. KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup pasti membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Karena pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, kemauan, minat, sikap, kemampuan untuk berpikir logis, praktis,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan

Lebih terperinci

(Studi Eksperimen di Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya)

(Studi Eksperimen di Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya) PERBEAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES BELAJARNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE DAN COMPLETTE SENTENCE PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

THE DIFFERENCES BETWEEN THE STUDENTS LEARNING OUTCOMES USING COOPERATIVE LEARNING MODEL OF TEAM GAME TOURNAMENT

THE DIFFERENCES BETWEEN THE STUDENTS LEARNING OUTCOMES USING COOPERATIVE LEARNING MODEL OF TEAM GAME TOURNAMENT THE DIFFERENCES BETWEEN THE STUDENTS LEARNING OUTCOMES USING COOPERATIVE LEARNING MODEL OF TEAM GAME TOURNAMENT TYPE AND TWO STAY TWO STRAY TYPE IN SUB-CONCEPT OF HUMAN DIGESTIVE SYSTEM. (An Experimental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut UU No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, karena kualitas pendidikan merupakan. tingkat kesejahteraan masyarakat pada suatu negara. Melalui pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, karena kualitas pendidikan merupakan. tingkat kesejahteraan masyarakat pada suatu negara. Melalui pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era kompetitif, semua negara berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikannya, karena kualitas pendidikan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pascalian Hadi Pradana IKIP PGRI JEMBER Pascalian10@gmail.com Abstrak Penelitian ini berawal dari

Lebih terperinci

Harini SMPN 17 Surakarta

Harini SMPN 17 Surakarta UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IX D SMP NEGERI 17 SURAKARTA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATERI BANGUN RUANG BALOK DI KELAS VIII-B SMP NEGERI 4 MAGETAN Rara Tria Ajengsari S1 Pendidikan Matematika, Jurusan

Lebih terperinci

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGENTONG 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mana yang benar dan salah, dengan pikiran manusia dapat berpikir bahwa dia

BAB I PENDAHULUAN. mana yang benar dan salah, dengan pikiran manusia dapat berpikir bahwa dia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna diantara makhluk Tuhan yang lain. Makna kesempurnaan ini tidak menjurus pada sempurnanya tingkah laku,

Lebih terperinci