Daftar Pustaka : Grabowicz, et. all. (2007). Video Techniques. Tersedia : multimedia.journalism.berkeley.edu/tutorials/shooting_tips/

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Daftar Pustaka : Grabowicz, et. all. (2007). Video Techniques. Tersedia : multimedia.journalism.berkeley.edu/tutorials/shooting_tips/"

Transkripsi

1 Daftar Pustaka : Grabowicz, et. all. (2007). Video Techniques. Tersedia : multimedia.journalism.berkeley.edu/tutorials/shooting_tips/ School for Komunikasi dan Regina McCombs. Web Video shooting: Bagaimana menempatkan pembaca di TKP. Handout Kurikulum Inti. Tersedia : Video Shooting Pendahuluan Buku ini dirancang untuk memberikan anda pengetahuan dan keterampilan untuk memperbaiki setiap aspek dari pekerjaan anda sebagai kamerawan. Aspek-aspek ini juga berlaku untuk semua jenis kamera yang digunakan. Tidak peduli apakah anda bercita-cita menjadi pembuat film amatir atau operator kamera yang profesional, prinsip dasar yang sama dan teknik yang berlaku untuk semua orang. Untuk mendapatkan yang terbaik dari buku, anda harus memiliki dua hal, yaitu : 1. Akses ke kamera video. Anda harus tahu cara untuk menyalakannya, memuat rekaman, menekan record, dll. Jika anda mengalami masalah dengan fungsi-fungsi dasar ini, lihat manual kamera anda. 2. Kesabaran. Melakukan perekaman adalah keterampilan yang memerlukan banyak belajar dan praktek. Awalnya mungkin anda tidak akan benar-benar peduli apa pun jenis kamera yang anda gunakan, oleh karena itu anda harus mengetahui manual untuk setiap kamera yang anda

2 miliki. Meskipun satu-satunya peralatan benar-benar anda butuhkan adalah sebuah kamera, jika anda serius anda harus mempertimbangkan untuk membeli beberapa peralatan tambahan. Siapa saja yang serius mengenai kamera berkualitas baik, harus memahami pentingnya tripod. Hampir semua jenis pekerjaan video shooting memerlukan tripod pada tahap tertentu dan anda perlu mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Sangat penting untuk memilih tripod yang tepat untuk kebutuhan anda, anda mungkin menemukan bahwa pilihan tripod sebenarnya lebih penting daripada kamera pilihan anda dalam menentukan kualitas video anda. Sebuah tripod terdiri dari kepala dan satu set kaki. Biasanya ini adalah komponen terpisah meskipun tingkat konsumen tripod biasanya dikirim dengan kepala dan kaki sudah disatukan bersama-sama. Kaki muncul dalam berbagai varietas, perbedaan utama adalah dalam tinggi, berat dan kekokohan. Kepala adalah bagian yang mendukung kamera dan memberikan gerakan. Kualitas kepala lancar menentukan bagaimana anda akan dapat melakukan gerakan-gerakan kamera dan membuat perbedaan yang sangat besar untuk video anda. Memilih kepala yang benar dan memahami cara kerjanya sangat penting. Pada bagian kepala biasanya ada gelembung udara yang posisinya terletak di tengah-tengah jika anda meletakkan tripod pada tempat yang rata. Video Camera Shutter (Rana) Istilah rana masih berasal dari fotografi, di mana ia menggambarkan mekanis "pintu" antara lensa kamera dan film. Ketika sebuah foto yang diambil, pintu terbuka sesaat dan film terkena cahaya yang masuk. Kecepatan rana membuka dan menutup dapat divariasikan - semakin cepat kecepatan, semakin pendek periode waktu rana terbuka, dan semakin sedikit cahaya jatuh pada film. Kecepatan rana diukur dalam sepersekian detik. Sebuah kecepatan 1 / 60 detik berarti bahwa tombol rana terbuka untuk seperenampuluh detik. Sebuah kecepatan 1 / 500 adalah lebih cepat, dan 1 / memang sangat cepat. Rana "membuka" dan "menutup" satu kali untuk setiap frame video, yaitu 25 kali per detik untuk PAL dan 30 kali per detik untuk NTSC. Jadi, jika kamera memiliki rana itu ditetapkan 1 / 60, setiap frame akan terbuka selama 1 / 60 detik. Jika kecepatan ditingkatkan menjadi 1 / 120, setiap frame akan terbuka selama 1 / 120 dari sedetik.

3 Efek utama kecepatan rana yang lebih tinggi adalah bahwa frame individu muncul lebih tajam. Motion blur terjadi ketika subjek bergerak dalam bingkai sementara rana terbuka. Semakin sedikit waktu rana terbuka (misal semakin cepat kecepatan rana), semakin sedikit gerakan akan terjadi. Tiga bidikan di bawah masing-masing diambil sebagai perjalanan mobil melewati sebuah kamera stasioner di 100 km / jam. Dengan rana off, gambar blur yang paling menonjol. Jika kecepatan rana meningkat, gambar menjadi lebih tajam. Kecepatan rana yang lebih tinggi dibutuhkan untuk peliputan olahraga. Menonton aksi olahraga cepat untuk melihat "berkedip-kedip" efek rana. Perhatikan bagaimana gerak lambat replay terlihat, terutama ketika mereka membekukan frame terakhir. Sebagai akibat dari berkurangnya waktu pencahayaan dengan kecepatan rana tinggi, gambar tersebut dapat terlihat lebih gelap kecuali iris dibuka untuk mengimbanginya. Video Camera Viewfinder Bagian ini berkaitan dengan hitam dan putih viewfinders elektronik (EVFs), walaupun pada dasarnya viewfinders bekerja dalam cara yang sama. Kamera yang berbeda memiliki berbagai pilihan untuk menyesuaikan EVF. Konsumen camcorder biasanya terbatas untuk membuat fokus/ketajaman penyesuaian, sedangkan kamera profesional memiliki banyak pilihan. Beberapa catatan tentang viewfinders elektronik: kamera profesional umumnya menggunakan EVFs hitam dan putih. EVFs warna menjadi lebih populer dengan konsumen camcorder. Yang EVF lebih-atau-kurang WYSIWYG (Apa yang anda Lihat adalah Apa yang anda Dapatkan). Ini berarti bahwa jika perubahan gambar jendela bidik kecerahan, maka perubahan sinyal kecerahan direkam juga. Setelah jendela bidik anda telah dikonfigurasi dengan benar, anda dapat menilai kualitas gambar anda dengan apa yang anda lihat (mis. tidak perlu menggunakan f-stop indikator untuk melihat apakah pemaparan anda benar). Cara yang dilakukan untuk menyetel kecerahan dan kontras, adalah : 1. Mengaktifkan kamera ke bar warna. 2. Menyesuaikan kecerahan jendela bidik dan kontras sampai anda melihat Skala abu-abu yang halus dari puncak putih menjadi hitam. anda harus dapat melihat garis pemisah antara setiap bar. 3. Hidupkan kamera. 4. Periksa eksposur pada monitor yang dapat diandalkan, baik dengan menghubungkan kabel dari kamera output atau dengan melakukan tes catatan.

4 Cara yang dilakukan untuk mengatur fokus / ketajaman (diopter penyesuaian): The " diopter" adalah EVF's lensa mata lensa. Sesuaikan ini untuk membuat jendela bidik gambar setajam mungkin. Penyesuaian ini biasanya dibuat baik dengan sebuah cincin di EVF atau tombol geser. 1. Pilih subjek dengan banyak kontras - fokus membuat ini lebih mudah. 2. Memperkecil lebar dan fokus lensa kamera secara normal. 3. Menyesuaikan diopter sampai anda melihat gambar yang jelas. Jika perlu, mengamankan diopter. Kesalahan Bidikan Orang selalu membuat kesalahan yang sama ketika mereka pertama kali mulai merekam video, seperti : Pohon atau tiang-tiang telepon mencuat dari bagian belakang kepala seseorang Wawancara subyek yang terlihat gelap karena ada cahaya terang di latar belakang Foto bangunan yang terus disorot tanpa ada aksi. Berikut adalah beberapa tips bidikan untuk membantu anda menghindari beberapa kesalahan umum ini. Kami menyarankan anda mencoba merekam beberapa video untuk pertama kali, dan kemudian membaca tips ini agar tahu apa saja yang perlu anda hindari. Planning Your Shoot Berbicara tentang merekam diskusikan atau rencanakan dengan anggota lain dari tim produksi dan pastikan anda sudah jelas tentang apa yang anda butuhkan untuk gambar yang akan direkam. Jika anda bekerja sendiri, tulislah daftar rekaman yang anda butuhkan. Tulis cerita sebelumnya di kepala anda, dan daftar unsur-unsur yang anda inginkan dalam video yang akan dibuat sesuai cerita. Pikirkan tentang apa yang akan terlihat baik secara visual, dan bagaimana urutan bidikan secara berurutan. Cobalah melihat karya anda sebagai kerangka, dan anda mencoba merekam daging untuk semua tulang. Roll Blank Tape Sebelum anda Shoot Sebelum anda mulai merekam, roll tape anda selama 30 detik di awal rekaman, untuk men-seting kamera anda secara manual dan untuk menampilkan warna. Cek Audio Pastikan untuk mengaitkan satu set headphone ke kamera dan cek audio anda untuk memastikan suara yang akan terekam cukup baik. Atur tingkat audio, karena audio sama pentingnya bagi hasil akhir film atau video anda. Rekam secara selektif, dan berpikirlah sebelum anda merekam dan jangan buang-buang kaset atau tape. Menyadari apa yang anda rekam ketika pita sedang menggelinding. Tidak memutar kaset kecuali jika anda mengambil gambar. Tunggu sampai anda memiliki bidikan yang anda inginkan. Dengan cara itu anda akan menghemat sejumlah besar waktu kemudian ketika anda merekam video anda ke dalam komputer dan anda tidak

5 akan harus menghabiskan waktu yang lama dengan banyak sampah untuk menemukan 20 menit dari bidikan yang anda inginkan. Dan anda akan menghemat uang dengan menggunakan kurang tape atau kaset. Diamlah ketika anda merekam Bila anda menekan tombol perekam, jangan berbicara lagi. Perlu diingat bahwa ketika kamera menggulungnya mengambil semua suara yang ada, bukan hanya apa yang anda fokuskan. Dan anda tidak akan dapat memisahkan audio yang tidak diinginkan dalam proses editing. Jangan berbicara ketika kamera bergulir, baik untuk diri sendiri atau dengan anggota lain dari tim anda, dan tidak ada yang bersenandung. Hal ini khususnya penting ketika anda merekam dengan suara alam, seperti kebisingan jalan yang sibuk atau pemandangan alam, di mana suara sangat penting dalam perekaman. Tahan gambar anda selama setidaknya 15 detik, sebelum anda panning, zooming atau pergi ke bidikan yang lainnya. Dengan begitu anda akan yakin anda punya cukup adegan dalam video ketika anda melakukan pengeditan. Ketika anda mulai keluar, diam-diam menghitung dalam 15 detik dalam hati "1.000 satu, dua, tiga...", hal ini untuk memastikan bahwa anda telah melakukan perekaman yang cukup. Ingat bahwa anda selalu dapat mengambil klip 15 detik dan membuatnya menjadi 2-klip kedua selama pengeditan, namun anda tidak dapat mengambil 2-klip kedua dan membuatnya menjadi 15-klip kedua. Panning dan Zooming Jangan terus-menerus panning dari sisi ke sisi atau memperbesar dan memperkecil gambar dengan kamera, tahan bidikan dan carilah satu momen yang benar-benar mempesona. Jika anda terus-menerus panning dan zooming, pada satu kesempatan anda akan benarbenar ingin menggunakannya, tapi anda akan kehilangan dampaknya dengan semua gerakan kamera tadi. Mulailah dengan statis, wide angle dibidik, dan tahan selama 15 detik. Kemudian membuat anda bergerak untuk memperbesar atau memperkecil, terus ditembak statis berikutnya untuk tambahan selama 15 detik. Hal ini sangat penting untuk video anda, jika anda menggunakannya di situs Web karena video dengan banyak gerakan - seperti apa yang diciptakan dengan panning dan zooming, hasilnya tidak akan tertampilkan dengan cukup baik di Web. Video klip perlu dikompresi

6 untuk bermain di Web, dan itu berarti kalau ada banyak gerakan di klip anda - seperti panning dan zooming, gambar akan muncul berombak dan lambat. Jika anda memiliki website sendiri, anda bisa FTP video anda ke server anda. Tapi video online membutuhkan banyak bandwidth, yang dapat meningkatkan biaya hosting Web anda secara substansial. Untungnya, ada beberapa tempat di mana anda dapat mengupload dan host video online secara gratis seperti Youtube. Jenis-jenis Bidikan Ada konvensi dalam video, film dan industri televisi yang memberikan nama dan panduan umum untuk jenis bidikan, membingkai dan komposisi gambar. Daftar di bawah ini secara singkat menggambarkan jenis bidikan yang paling umum. Perhatikan bahwa istilah yang tepat dapat bervariasi antara lingkungan produksi tetapi prinsip-prinsip dasar yang sama. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini yang menjelaskan jenis-jenis bidikan. EWS (Extreme Wide Shot) The view is so far from the subject that she isn't even visible. This is often used as an establishing shot. VWS (Very Wide Shot) The subject is visible (barely), but the emphasis is still on placing her in her environment. WS (Wide Shot) The subject takes up the full frame, or at least as much as possible. The same as a long shot. MS (Mid Shot) Shows some part of the subject in more detail whilst still giving an impression of the whole subject. MCU (Medium Close Up) Half way between a MS and a CU. CU (Close Up) A certain feature or part of the subject takes up the whole frame.

7 ECU (Extreme Close Up) The ECU gets right in and shows extreme detail. CA (Cutaway) A shot of something other than the current action. Cut-In Shows some part of the subject in detail. Two-Shot A comfortable shot of two people, framed similarly to a mid shot. (OSS) Over-the-Shoulder Shot Looking from behind a person at the subject. Noddy Shot Usually refers to a shot of the interviewer listening and reacting to the subject, although noddies can be used in drama and other situations. Point-of-View Shot (POV) Shows a view from the subject's perspective. Weather Shot The subject is the weather, usually the sky. Can be used for other purposes. Untuk mendapatkan gambar close-up lebih baik untuk menjaga kamera anda ke sudut yang lebih lebar, melihat dan memindahkan kamera mendekati subjek yang dibidik, daripada harus lebih jauh kamera dan memperbesar untuk close-up. Sebuah tele merekam menggunakan fitur zoom akan membuat bidikan atau gambar tampak gemetar.

8 Adegan terdiri dari sekuens Ingatlah bahwa anda akan menentukan apa yang dilihat si pengamat dan bagaimana cerita diungkapkan, jadi cobalah untuk merekam beberapa segmen atau bagian yang kemudian dapat dikumpulkan menjadi sebuah cerita ketika anda mengedit. Berikut adalah contohnya: Bayangkan adegan yang berbeda, seperti dalam sebuah film. Masing-masing adegan terdiri dari sekuens. Dalam setiap urutan, anda perlu mengikuti tindakan, dan merekam lebar,menengah dan dekat. Katakanlah anda ingin merekam seseorang tiba di tempat kerja pada pagi hari naik sepeda. Itu bisa terdiri dari adegan atau bidikan berikut: menarik orang ke gedung, turun dari sepeda, merantai sepeda ke sepeda berdiri, melepaskan sarung tangan, sambil melepas helm, sarung tangan diselipkan ke dalam helm, dan berjalan ke gedung. Setiap detail adalah penting, sehingga anda harus merekam cukup detail. Bahkan, rasio yang baik untuk merekam adalah 50 persen close-up dan ekstrim close-up, 25 persen bidikan menengah, dan 25 persen bidikan lebar. Seharusnya mungkin seperti ini: ketika sesorang itu tiba bidikannya lebar. Lalu medium shot ketika turun dari sepeda. Close-up-nya mendorong roda depan dari sepeda ke sepeda berdiri. Lalu close-up merantai sepeda. Close-up ekstrem-nya melepas sarung tangan. Ekstrem close-up matanya ketika ia melihat tangannya saat dia melepas sarung tangan. Close-up melepas helm dan sarung tangan diselipkan ke dalamnya. Close-up lagi ketika meluruskan rambut dan melihat gedung. Lalu medium dan bidikan lebar ketika masuk ke gedung dengan helm terselip di bawah lengannya. Menyadari komposisi dalam bidikan anda dan bagaimana anda bingkai bidikan anda, terutama dalam wawancara. Sebagai contoh, menghindari bidikan dari seseorang dengan tanaman atau tiang di belakang mereka. Yang akan tampak seperti tanaman atau tiang yang tumbuh di belakang kepala orang. Pada saat pengambilan gambar wawancara memperhatikan sekeliling anda dan jangan enggan atau malu menata ulang furnitur, bergerak hal-hal di atas meja, mendorong tanaman keluar dari kerangka ditembak anda,. dll untuk meningkatkan pengaturan, atau meminta subjek merekamanda untuk mengubah posisi bingkai sehingga anda benar bidikan. Dan jika anda mengalami masalah teknis, jangan takut untuk bertanggung jawab dan menghentikan wawancara hingga anda dapat benar mengatur bidikan. Berikut ini akan dijekaskan istilah-istilah dalam pergerakan kamera. Panning Sebuah panning horizontal gerakan kamera di mana kamera bergerak kiri dan kanan dari poros tengah. Ini adalah gerakan berputar, yaitu dipasang pada lokasi tetap di atas tripod atau bahu. Cobalah berlatih melakukan panning secara halus.

9 Jika diperlukan anda perlu untuk memindahkan tubuh anda selama bergerak, itu akan membantu posisi berdiri anda sehingga anda berakhir di posisi yang lebih nyaman. Dengan kata lain anda harus menjadi lebih nyaman. Tilting Sebuah tilting adalah gerakan kamera vertikal di mana titik kamera atas atau bawah dari lokasi stasioner. Sebagai contoh, jika kamu menyangga kamera di bahu anda dan mengangguk ke atas dan ke bawah, anda memiringkan kamera. Tilting sangat sedikit dibandingkan panning karena itulah cara manusia bekerja, kita melihat kiri dan kanan lebih sering daripada kita melihat ke atas dan ke bawah. Tracking Istilah tracking dianggap sinonim dengan dollying, yaitu bidikan di mana kamera dipasang pada sebuah gerobak yang bergerak di sepanjang rel. Namun ada beberapa variasi dari kedua definisi. Tracking sering lebih sempit didefinisikan sebagai gerakan sejajar dengan tindakan, atau setidaknya pada jarak yang konstan (misalnya kamera yang bergerak di samping trek balap di trek & even lapangan). Dollying sering didefinisikan sebagai bergerak lebih dekat atau lebih jauh dari tindakan. Beberapa definisi menentukan bahwa bidikan tracking menggunakan trek fisik. Istilah lain untuk tracking adalah trucking. Zooming Zoom secara teknis kamera tidak bergerak karena tidak memerlukan kamera itu sendiri untuk bergerak sama sekali. Zooming berarti mengubah panjang fokus lensa untuk memberikan ilusi bergerak lebih dekat atau lebih jauh dari tindakan. Zooming secara efektif memperbesar bagian dari gambar, sementara menggerakkan kamera menciptakan perbedaan dalam perspektif, latar belakang objek yang tampil berubah dengan objek latar depan. Ini kadang-kadang digunakan untuk efek kreatif dalam dolly zoom. Dolly Zoom Sebuah dolly zoom adalah teknik sinematik di mana kamera bergerak lebih dekat atau lebih jauh dari subjek sekaligus menyesuaikan sudut zoom untuk menjaga ukuran subjek yang sama dalam bingkai. Efeknya adalah bahwa subjek tampak diam, sementara pada latar belakang terjadi perubahan ukuran (ini disebut perspektif distorsi). Dalam contoh pertama digambarkan, kamera diposisikan dekat dengan subjek dan lensa diperbesar keluar. Pada bidikan kedua, kamera beberapa meter lebih jauh ke belakang dan lensa diperbesar masuk

10 Efek yang tepat tergantung pada arah gerakan kamera. Jika kamera bergerak mendekat, tampaknya latar belakang menjadi dominan. Jika kamera bergerak lebih jauh, subjek latar depan ditekankan menjadi dominan. Efeknya sangat emosional dan sering digunakan untuk menyampaikan realisasi mendadak, reaksi terhadap peristiwa dramatis, dll The Rule of Thirds Aturan pertiga (The Rule of Thirds) adalah sebuah konsep dalam video dan produksi film di mana frame dibagi menjadi menjadi sembilan bagian imajiner, seperti digambarkan di sebelah kanan. Ini menciptakan titik referensi yang bertindak sebagai pemandu untuk membingkai gambar. Poin (atau baris) harus terjadi pada 1 / 3 atau 2 / 3 dari jalan ke atas (atau di seberang) frame, bukan di pusat. Seperti banyak aturan membingkai, hal ini tidak selalu perlu (atau diinginkan) tetapi merupakan salah satu aturan yang harus dipahami dengan baik. Dalam kebanyakan bidikan orang, jalur utamanya adalah garis harus melewati matanya. Dalam merekam, mata ditempatkan sekitar 1 / 3 dari jalan yang menuruni bingkai. Tergantung pada jenis bidikan, karena tidak selalu mungkin untuk menempatkan mata seperti ini. Dalam merekam, bangunan mengambil kira-kira 1 / 3 dari frame dan langit mengambil sisanya. Sehingga judulnya menjadi membidik cuaca, di mana subjek sebenarnya langit. Camera Angles Beberapa orang menggunakannya untuk mencakup semua jenis bidikan kamera, yang lain menggunakannya secara khusus diartikan sudut antara kamera dan subjek.. Eye-Level Eye-Level merupakan tampilan yang paling umum, dan merupakan bidikan yang cukup netral, seperti mata kita melihat dunia seperti inilah pada kenyataannya, yaitu seperti apa yang kita lihat. High Angle Sudut tinggi menunjukkan subjek dari atas, yaitu mengarahkan kamera ke subjek yang di

11 bawah. Hal ini memiliki efek mengurangi subyek, membuat mereka tampak kurang kuat, kurang signifikan atau bahkan pasrah. Low Angle Hal ini menunjukkan subjek dari bawah, memberi mereka kesan yang lebih kuat atau dominan. Bird's Eye Adegan ditampilkan langsung dari atas. Ini benar-benar berbeda, sudut pandang yang dapat digunakan untuk efek dramatis atau untuk menunjukkan perspektif spasial yang berbeda. Dalam drama, ini dapat digunakan untuk menunjukkan posisi dan gerakan yang berbeda karakter dan objek, memungkinkan pengunjung untuk melihat hal-hal yang karakter tidak bisa lakukan. Miring Juga dikenal sebagai tilting belanda, di sinilah kamera sengaja miring ke satu sisi sehingga cakrawalanya adalah pada sudut. Ini menciptakan efek menarik dan dramatis. Contoh terkenal termasuk Carol Reed The Third Man, Orson Welles 'Citizen Kane dan seri Batman. Tilting Belanda juga populer di MTV- gaya produksi video, di mana sudut yang tidak biasa dan banyak gerakan kamera memainkan peran yang besar. Headroom dan Noseroom Perhatikan noseroom yaitu ruang kepala di depan dan headroom di atas orang yang anda bidik. Tidak berlebihan jika menyisakan ruang kosong di atas kepala seseorang, karena itu hanya ruang mati, dan harus ada sedikit ruang di atas kepala seseorang dalam bidikan. Lebih baik untuk menyisakan ruangan di bawah wajah seseorang, karena anda bisa menggunakan ruangan ini saaat mengedit video untuk menambahkan judul dengan nama orang. Tetapi jangan merekam terlalu rendah karena anda bisa memotong bagian atas kepala orang. Dan jika anda merekam satu orang yang berdiri, jangan memotong mereka turun di lutut untuk mendapatkan seluruh tubuh dalam bidikan. Satu pendekatan yang sering digunakan adalah aturan pertiga: sepertiga dari frame harus berada di atas mata sepertiga dari frame harus menjadi wajah dan daerah bahu sepertiga dari frame harus menjadi bagian bawah orang yang lebih rendah. Jika anda merekam seseorang, cobalah untuk memasukkan benda-benda lain di latar belakang atau latar depan yang memberikan penonton rasa mendalam. Cara itu agar dalam wawancara subjek tidak akan muncul dalam dua dimensi. Ubah Sudut dan Perspektif Cobalah untuk mengubah titik dan sudut pandang setiap setelah pengambilan gambar. Jika anda membidik adegan seperti orang berjalan di trotoar, pegang kamera rendah

12 untuk menunjukkan kaki mereka bergerak, bukan lurus pada gambar wajah mereka. Atau jika anda merekam seseorang yang bekerja di sebuah terminal komputer, mengambil satu bidikan dari atas bahu mereka, maka yang lain close-up dari tangan dan jari mereka menggunakan keyboard dan mouse, kemudian bidikan dari atas bahu orang lain, kemudian bidikan sudut yang rendah memandang mereka dan kemudian dibidik wajahnya. Atau memegang kamera anda di atas kepala anda untuk mendapatkan perspektif yang berbeda untuk sebuah adegan. Melakukan bidikan dari jarak dekat, memberikan pandangan yang lebih intim pada seseorang. Hal ini terutama penting dengan video di Web, karena pemirsa video menggunakan jendela kecil dan bidikan sudut lebar tidak akan menampilkan secara detail. Jangan hanya mengandalkan zoom untuk mendapatkan perspektif yang berbeda ini tapi pindahkan kamera mendekati atau menjauhi subjek. Jika anda mengambil gambar dari perspektif yang berbeda ini, bila anda mengedit video anda akan dapat menyusun urutan 4 atau 5 detik foto subjek anda. Libatkan Orang-orang dalam Latar Belakang Cobalah untuk melibatkan orang-orang dalam bidikan anda, hal ini selalu membuat video lebih menarik. Jangan melakukan bidikan statis bagian depan sebuah bangunan, tapi cobalah untuk memasukkan orang-orang yang berjalan di dalam dan keluar bangunan untuk menghidupkan adegan. Mengantisipasi Aksi Mengantisipasi tindakan dengan mencoba memprediksi di mana subjek atau tindakan akan terjadi, dan kemudian siap untuk merekam ketika bergerak ke dalam bingkai rekaman anda. Berpikir ke depan dan dapatkan posisi untuk tindakan yang akan datang. Biarkan tindakan terjadi dalam bingkai. Jangan memindahkan kamera terus-menerus dalam upaya sia-sia untuk menangkap semuanya. Dan jangan takut untuk memungkinkan subjek anda untuk pindah keluar dari frame, daripada mencoba mengikuti mereka dengan kamera anda. Ini terutama penting sekali jika anda mengambil foto seseorang yang sedang berjalan dan kemudian dibidik lagi orang tersebut duduk di bawah. Jika anda mengikuti orang sementara mereka berjalan dengan bidikan pertama dan selalu menjaga mereka dalam bingkai, dan kemudian dipotong, ini akan membuat pemirsa bertanya-tanya bagaimana orang tersebut sampai ke posisi kedua (duduk). Jika anda menunjukkan kepada mereka, orang tersebut berjalan keluar dari bingkai dalam bidikan pertama, maka logis untuk pemirsa bahwa orang tersebut akan terlihat di bidikan berikutnya duduk di tempat lain. Wawancara Tanyakan kepada orang yang anda wawancara untuk melihat anda, bukan pada kamera. Cobalah untuk menghindari bidikan lurus, tapi merekam orang dari sudut sedikit ke kiri atau kanan.

13 Jangan gunakan fitur zoom untuk mendapatkan gambar close-up shot dari orang yang yang sedang bergerak. Sebaliknya, pindahkan kamera sedikit lebih dekat dengan subyek. Tidak melakukan pra-wawancara, di mana anda katakan kepada mereka pertanyaanpertanyaan anda yang akan ditanyakan terlebih dahulu. Itu membuat mereka terdengar kaku. Tetapi boleh hanya memberi mereka ide umum mengenai apa yang anda akan bicarakan. Ketika anda memulai wawancara, kamera mulai merekam selama beberapa detik sebelum anda mengajukan pertanyaan pertama anda. Dan selama wawancara, rileks dan mendengarkan, jangan mengangguk atau membuat gerakan. Cahaya Cahaya adalah "bahan baku" untuk menciptakan citra visual. Segala sesuatu yang berkaitan dengan visi yang berkaitan dengan cahaya. Apakah media fotografi, gerakan film, video atau gambar yang dihasilkan komputer, cahaya membentuk dasar dari segala sesuatu yang anda lihat. Penting untuk memikirkan pencahayaan bukan sebagai sesuatu yang ekstra yang harus ditambahkan dalam beberapa situasi, tetapi sebagai bagian fundamental dari semua media visual produksi. Lighting Untuk Video & Televisi Video pencahayaan didasarkan pada prinsip yang sama seperti pencahayaan untuk media visual lainnya. Sumber cahaya Semua video menggunakan beberapa jenis pencahayaan, apakah itu cahaya alami (dari matahari) atau lampu buatan. Tujuan pencahayaan video adalah memilih sumber terbaik untuk mencapai tujuan anda. Pertama dan terpenting anda memerlukan cahaya yang cukup. anda harus memastikan bahwa kamera anda dapat merekam gambar dengan kondisi yang cukup baik. Dengan kamera modern ini jarang muncul masalah kecuali dalam keadaan kontras cahaya sangat rendah atau kuat. Dengan asumsi anda memiliki cahaya yang cukup, anda harus mempertimbangkan kualitas cahaya dan bagaimana menggabungkan berbagai sumber cahaya untuk menghasilkan gambar. Jika terjadi bentrok sumber cahaya (misalnya lampu interior buatan dengan sinar matahari masuk melalui jendela), anda mungkin menemukan warna dalam gambar tampak tidak wajar. Hal terbaik untuk mengontrol sumber cahaya sendiri jika memungkinkan adalah mematikan lampu atau menutup tirai. Ketika bergerak antar lokasi, pikirkan sumber cahaya yang anda gunakan. Jika anda pindah dari luar ruangan ke dalam ruangan, pengaturan satu dengan lampu buatan,

14 jumlah cahaya yang mungkin tampak sama tetapi suhu warna akan berubah sesuai dengan jenis lampu. Dalam hal ini anda perlu white balance kamera anda untuk sumber cahaya baru. Hindari Pencahayaan Kontras Tinggi Hindari foto daerah yang memiliki kontras tinggi seperti pengaturan cahaya versus gelap, atau terang sinar matahari dan bayangan. Jangan menempatkan subjek wawancara terhadap terang jendela atau dinding putih atau dengan sinar matahari di belakang orang. Ini kembali bermasalah cahaya untuk eksposur otomatis fitur kamera. Jika kamera berfokus pada cahaya di latar belakang, maka wajah subjek akan menjadi gelap. Biasanya yang terbaik untuk merekam dengan matahari ke punggung anda. Manual Exposure Eksposur otomatis pada kamera video digital umumnya sangat baik pengaturan pencahayaannya. Dan yang paling sulit adalah situasi pencahayaan yang harus diatasi dengan mengubah posisi kamera atau subjek agar tidak merekam ke sinar matahari langsung. Tetapi ada kalanya anda harus menyesuaikan eksposur secara manual pada kamera anda. Salah satu contohnya adalah pada hari yang cerah di mana ada banyak gerakan dan kontras cahaya di depan kamera, seperti bus-bus yang lewat dengan billboard besar di sisi-sisinya yang mencerminkan sinar matahari yang cerah. Kamera akan membuka dan menutup dalam menanggapi perubahan ini. Atau jika anda harus mengambil foto seseorang dari sudut tertentu, dan ada cahaya terang di belakang orang tersebut. Dalam kasus ini, bertujuan kamera anda pada pengaturan cahaya yang anda inginkan untuk merekamdan kemudian beralih dari auto ke manual exposure. Sebagai contoh, jika anda merekamsebuah wawancara dengan seseorang, memperbesar pada wajah seseorang, pegang bidikan di sana dan kemudian beralih dari auto ke manual exposure. Kamera akan mempertahankan atau mengunci pengaturan apa pun yang anda pilih, walaupun setiap perubahan dalam pencahayaan. Dapatkan Semua Bidikan yang anda Butuhkan Pastikan anda mendapatkan semua yang diperlukan, mungkin akan berguna nanti di ruang edit. Jadi, mulailah dengan mencobakan melakukan bidikan, seperti video dari orang yang merupakan subyek cerita anda, akan tetapi ingat untuk mendapatkan bidikan jenis lain yang mungkin anda gunakan untuk melengkapi bahwa akhir film. Yang terakhir disebut B-roll, yang mengacu pada hari-hari sebelumnya, ketika anda punya dua rol film A dan B, dan anda harus mengedit mereka bersama-sama. A-roll adalah subjek utama yang direkam, selalu dengan audio seperti wawancara dengan seseorang. B-roll adalah latar belakang video film anda, sering hanya video di mana anda akan meletakkan suatu audio track (seperti orang yang berbicara dalam A-roll). Jadi jangan lupa untuk merekam berbagai B-roll. Tipe lain dari bidikan yang harus dicari adalah suara alam (yang disebut "nat suara"). Ini adalah film yang memiliki beberapa kebisingan latar belakang alami - lalu lintas di jalan, kicau burung di taman, dll audio ini dapat menambah kedalaman dan dampak ke dua dimensi rekaman video.

15 Labeling Tape atau Kaset anda Ketika anda melakukan pemotretan yang memerlukan lebih dari satu pita, pastikan untuk memberi label masing-masing rekaman di TKP. Dan memilih label yang akan memudahkan untuk mengidentifikasi kemudian. Tidak ada yang lebih frustasi dari pada ketika mengedit dan kita tidak mengetahui kaset atau pita yang mana yang harus diedit.

16 Video Editing Ada beberapa paket perangkat lunak (software) pengedit tersedia untuk anda coba. Perangkat lunak yang anda gunakan akan tergantung pada berbagai faktor, seperti tujuan editing anda, berapa banyak uang yang anda inginkan untuk lay out dan konfigurasi komputer tertentu. Beberapa software yang dapat dicobakan, di antaranya : Windows Movie Maker imovie (untuk Mac) Adobe Premiere Elements Ulead VideoStudio Pinacle Final Cut Pro Cinelerra Dalam buku ini akan diperkenalkan dengan software yang dapat digunakan untuk proses video editing, yaitu Ulead VideoStudio 11 Plus. Teknikteknik video editing untuk Ulead mirip dengan Pinnacle, oleh karena itu yang akan diajarkan hanya satu software saja yaitu Ulead VideoStudio 11 Plus. berikut. Teknik-teknik video editing yang diajarkan dalam buku ini adalah sebagai 1. Melakukan proses capture ( memindahkan film dari kamera ke hardisk) ; 2. Menambah Klip; 3. Trimming pada Klip; 4. Ripple Editing; 5. Mengubah File Serempak; 6. Menyesuaikan Warna dan Brightness; 7. Playback Speed; 8. Reversing Video Playback; 9. Menggunakan Video Filter; 10. Resizing dan Distorting Klip; 11. Menambahkan Efek Transisi; 12. Menambahkan Klip pada Track Overlay; 13. Membuat Title dan Animasi Teks;

17 14. Menambahkan Audio; 15. Burning Proyek. PENGENALAN ULEAD VIDEOSTUDIO 11 PLUS Ketika mulai menjalankan program Ulead akan muncul tiga menu, yaitu VideoStudio Editor, Movie Wizard, dan DV-to-DVDWizard. Ketika memilih VideoStudio Editor, akan muncul tampilan seperti berikut, dan kenalilah fungsifungsi tombol-tombol yang terlihat sebelum memulai proses editing.

18 MELAKUKAN PROSES CAPTURE 1. Kamera dalam keadaan mati, hubungkan kamera dengan komputer yang telah dipasangi Firewire Card (IEEE 1394). Kemudian nyalakan komputer dan masuk ke dalam lingkungan Ulead. 2. Klik Capture. Nyalakan kamera. 3. Pilih video kamera dari daftar Source. 4. Pilih format file yang akan digunakan untuk menyimpan hasil capture dari daftar format. 5. Tentukan folder penyimpanan capture video. 6. Klik Options untuk membuka menu pengaturan pada Capture. 7. Mainkan film yang sudah direkam dengan terlebih dahulu me-rewind ke posisi awal film. Klik Capture Video. 8. Durasi capture akan bergerak sendiri sampai proses capture selesai. 9. Klik Stop Capture jika sudah selesai. Kamera bisa dimatikan.

19 MENAMBAH KLIP MENAMBAH VIDEO Pilih klip yang tersedia pada library, lalu tahan dan drag ke track video atau klik Insert Media Files kemudian pilih klip video. MENAMBAH IMAGE Klik Insert Media Files kemudian pilih klip image, namun sesuaikan dahulu ukuran proyek gambarnya dengan memilih File > Preference > Edit lalu gantikan Image resampling option dengan Fit to project size. MENAMBAH WARNA Pilih Color dari menu Library, kemudian pilih warna dan pindahkan pada track video atau overlay. TRIMMING PADA KLIP Film yang diedit dapat dipotong setiap framenya dengan akurat. Caranya adalah : 1. Pilih klip yang akan ditempatkan pada storyboard atau timeline. 2. Geser jog slider ke point batas potong klip tersebut. Gunakan tombol > atau < untuk mengatur pemotongan klip secara tepat. 3. Klik gambar gunting untuk memotong klip menjadi dua bagian. Jika ada yang ingin dihilangkan klik Delete. jog slider

20 RIPPLE EDITING Saat klip video sedang dijalankan secara otomatis ke samping kita dapat menambahkan klip. Caranya adalah : 1. Klik Ripple Editing, lalu pilih kotak yang berhubungan dengan setiap track yang anda inginkan untuk diedit. 2. Drag klip yang dipilih untuk dimasukkan dari Library ke dalam timeline dengan posisi yang diinginkan agar semua klip yang baru ditambahkan menyesuaikan terhadap perubahan. MENGUBAH FILE SEREMPAK Untuk mengubah file secara serempak jalankan langkah berikut : 1. Klik ikon Batch Convert, lalu klik Add dan pilih file video yang ingin diubah. 2. Pilih folder pada Save in folder pada harddisk yang akan digunakan untuk menyimpan file tersebut. 3. Pada Save as type, pilih format dari file yang akan disimpan. 4. Klik Convert untuk mulai mengubah file. 5. Hasil akan ditampilkan pada kotak dialog Task Report lalu klik OK. MENYESUAIKAN WARNA DAN BRIGHTNESS Pengaturan warna dan brightness video di timeline dilakukan dengan menekan Color Correction di options panel. Geser tombol yang nampak untuk menyesuaikan warna dan brightness. PLAYBACK SPEED Untuk menentukan kecepatan video sesuai dengan kebutuhan, klik ikon Playback Speed pada options panel di tahap Edit. Anda tinggal men-drag slider lambat, normal atau cepat.

21 REVERSING VIDEO PLAYBACK Reversing video playback digunakan untuk memutar-balikkan jalannya klip video, caranya klik ikon reversing video playback hasilnya klip akan berjalan mundur. MENGGUNAKAN VIDEO FILTER Klip video dapat diberi efek sesuai dengan keinginan, caranya klik video filter dan pilih salah satu efek yang dinginkan seperti pada gambar berikut. Beberapa video filter yang nampak pada gambar di antaranya : Anti-Shake untuk memperbaiki klip apabila terjadi guncangan. Auto Exposure untuk memperbaiki klip yang pencahayaannya minim secara otomatis. Auto-Level untuk memperbaiki klip yang pewarnaannya tidak seimbang atau tidak sesuai dengan warna aslinya secara otomatis. Pan and Zoom Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Pilih klip gambar yang terdapat pada timeline. 2. Pilih video filter Pan and Zoom pada Library. 3. Klik opsi Customize Pan and Zoom untuk mengaturnya. 4. Klik Customize filter sehingga muncul kotak dialognya, kemudian atur efek Pan and Zoom, caranya :

22 Drag start yang berupa ikon +, kemudian pilihlah subyek yang akan difokuskan lebih dekat lagi. Perbesar dengan mengecilkan kotak atau menambahkan zoom ratio. Drag ikon + dari End key frame sesuai kebutuhan hingga point terakhir. Klik tombol > untuk melihat hasilnya, dan klik OK. Cara memasukkan video filter ke dalam klip video/gambar pada track video adalah : 1. Pilih klip video yang terdapat pada timeline. 2. Klik Attribute pada tahap Edit di options panel. 3. Pilih video filter dari folder video filter di library untuk memasukkan ke dalam klip video. 4. Pilih video filter yang terpilih dan drag and drop pada klip video yang terdapat pada timeline. 5. Klik Customize Filter pada options panel untuk mengatur video filter yang terpilih, dan atur lebih detail. RESIZING DAN DISTORTING KLIP 1. Pilih klip yang terdapat pada timeline, lalu tekan tab Attribute pada options panel. 2. Pilih distort clip dengan mencentang, drag sesuai kebutuhan. MENAMBAHKAN EFEK TRANSISI Efek transisi membuat klip video lebih halus pada saat pergantian dari satu adegan ke adegan selanjutnya, efek ini diterapkan di antara dua klip pada track video. Caranya adalah : 1. Klik Effect, pilih salah satu efek transisi yang tersedia. 2. Setelah memilih efek transisi, klik dan masukkan ke dalam timeline di antara dua klip video dengan cara men-drag.

23 MENAMBAHKAN KLIP PADA TRACK OVERLAY 1. Klik ikon Insert Media Files untuk menambahkan klip media di Library, lalu klik Open. 2. Drag file yang telah dipilih, letakkan pada track overlay. 3. Klik Attribute, lalu lakukan pengaturan pada ukuran dan posisi klip. MENAMBAHKAN BEBERAPA TRACK OVERLAY 1. Klik ikon Overlay Track Manager. 2. Centang dua track overlay yang nampak. 3. Pada track overlay yang kedua dapat ditambahkan klip video yang akan digabung dengan klip video pada track yang pertama, dan diatur agar tampilannya transparan dengan cara sebagai berikut : Klik Mask & Chroma Key pada tab Attribute, lalu gunakan overlay options panel. Pilih Apply Overlay Options > Type, dan pilih Chroma Key. Klik Color Box dan pilih warna yang akan di-render sebagai transparansi. Overlay track manager

24 MEMBUAT TITLE DAN ANIMASI TEKS 1. Pada menu Title, pilih salah satu teks yang diinginkan dan klik preview window untuk menampilkan teks itu. Pada options panel aktifkan opsi multiple titles. 2. Pilih adegan yang film yang akan diberi teks dengan menggeser tombol pada navigation panel. 3. Klik ganda layar preview window dan ketikkan teks pada frame tersebut. 4. Jika jenis huruf, ketebalan dan ukuran hurufnya akan diganti klik pada tab Edit. 5. Klik tab Animation dan pilih jenis animasi teks yang diinginkan. MENAMBAHKAN AUDIO Untuk menambahkan narasi suara lakukan langkah-langkah berikut : 1. Klik tab Voice&Music, pilih klip video yang akan diisi suara anda menggunakan jog slider. 2. Klik record voice untuk merekam suara hingga muncul adjust volume. 3. Dengan bantuan mikrofon, mulailah bicara dan perhatikan level meter. 4. Klik Start dan mulailah bicara. 5. Tekan Stop untuk berhenti jika sudah selesai. Untuk menambahkan musik latar dari CD, lakukan langkah-langkah berikut : 1. Klik Import from Audio CD pada tab Music&Voice untuk membuka kotak dialog Rip CD Audio. 2. Pilih track yang akan diimpor pada track list. 3. Klik Browse dan pilih folder yang akan digunakan untuk menyimpan file. 4. Klik Rip untuk memulai mengimpor track audio anda.

25 BURNING PROYEK DENGAN ULEAD Mem-burning proyek ke dalam bentuk DVD dapat menggunakan software ULEAD, caranya adalah : 1. Klik Share. 2. Pilih Create Disk untuk DVD. Pada Add Media, - klik add video file jika file video yang akan ditransfer belum dipilih atau - pilih add video studio project files jika hendak membakar file VSP yang sedang dikerjakan 3. Klik Next, pilih tampilan layar pembuka video dari gallery, dan edit title untuk video anda, lalu klik Next. 4. Setelah muncul label, drive dan lain-lain, isilah, kemudian klik Create Disc, dan pilih tipe/format merekam : DVD-Video, lalu klik Burn. Seletah selesai klik Close.

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 7

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 7 Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpon : +62711-353414 PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 7 Editing Video

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM MULTIMEDIA. Oleh : Dewi Rachmatin, S.Si., M.Si.

PETUNJUK PRAKTIKUM MULTIMEDIA. Oleh : Dewi Rachmatin, S.Si., M.Si. PETUNJUK PRAKTIKUM MULTIMEDIA Oleh : Dewi Rachmatin, S.Si., M.Si. JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 1 PRAKTIKUM IV AUDIO DAN GAMBAR

Lebih terperinci

EDITING VIDEO DENGAN COREL VIDEO STUDIO 12 Oleh Noviaji Wibisono, Aji Setiyawan dan Ali Muqoddas Mahasiswa DKV Udinus 2007

EDITING VIDEO DENGAN COREL VIDEO STUDIO 12 Oleh Noviaji Wibisono, Aji Setiyawan dan Ali Muqoddas Mahasiswa DKV Udinus 2007 EDITING VIDEO DENGAN COREL VIDEO STUDIO 12 Oleh Noviaji Wibisono, Aji Setiyawan dan Ali Muqoddas Mahasiswa DKV Udinus 2007 A. Lebih Dekat Lebih Baik, Mari Mengenal VideoStudio Corel VideoStudio 12 adalah

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 8

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 8 Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpon : +62711-353414 PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 8 Editing Video

Lebih terperinci

Kata Pengantar... vii Daftar Isi... ix

Kata Pengantar... vii Daftar Isi... ix DAFTAR ISI Kata Pengantar... vii Daftar Isi... ix Modul 1 Mengenal Video... 1 1.1 Video Digital vs Analog...1 1.2 Format Video Broadcast...3 1.3 Perbedaan PAL, NTSC, dan SECAM...4 1.4 Aspect Ratio...5

Lebih terperinci

Modul Praktikum Dasar Broadcasting

Modul Praktikum Dasar Broadcasting Modul Praktikum Dasar Broadcasting Adobe Premiere Pro CS3 Adobe Premiere adalah aplikasi editing video yang sesuai dengan standar penyiaran. Hadirnya modul ini diharapkan dapat memberikan panduan dasar

Lebih terperinci

Memberi Efek Transisi

Memberi Efek Transisi MODUL III VIDEO (Part 2) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti cara memberikan efek transisi, efek video dan teknik editing tingkat lanjut B. TEORI dan PRAKTEK Memberi Efek Transisi Transisi video adalah efek yang

Lebih terperinci

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0 Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0 Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB IV. CAPTURE DAN IMPORT CLIP Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh

Lebih terperinci

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 165hlm Harga: Rp Terbit pertama: Agustus 2004 Sinopsis singkat:

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 165hlm Harga: Rp Terbit pertama: Agustus 2004 Sinopsis singkat: Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 165hlm Harga: Rp 27.800 Terbit pertama: Agustus 2004 Sinopsis singkat: Buku dapat dijadikan panduan yang memadai untuk menggunakan VideoStudio yang saat ini telah mencapai

Lebih terperinci

Teknik Pengambilan Foto

Teknik Pengambilan Foto Pertemuan 9 Fotografi Teknik Pengambilan Foto ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Teknik Pengambilan Foto Camera Shot Dalam produksi video maupun film, jenis-jenis shot dalam pengambilan

Lebih terperinci

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting )

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting ) Pengambilan Gambar (Video Shooting ) Siswa dapat mendefenisikan Video Shooting Siswa dapat mendefenisikan df iik Kamera Video Siswa dapat mengklassifikasikan macam macam Kamera Video Siswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

MEMBUAT EFEK TRANSISI VIDEO

MEMBUAT EFEK TRANSISI VIDEO MEMBUAT EFEK TRANSISI VIDEO Transisi video adalah efek yang menampilkan perubahan tampilan dari satu klip ke klip yang lain. Pada umumnya penerapan transisi video digunakan untuk proses penggantian tampilan

Lebih terperinci

Mengedit Video Sendiri dengan Windows Movie Maker 2.1 hanya dalam Waktu 10 Menit

Mengedit Video Sendiri dengan Windows Movie Maker 2.1 hanya dalam Waktu 10 Menit - 1 - Mengedit Video Sendiri dengan Windows Movie Maker 2.1 hanya dalam Waktu 10 Menit a. Mengenal Windows Movie Maker Windows Movie Maker adalah program aplikasi yang ada pada Windows 2000/ME/XP maupun

Lebih terperinci

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala.

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala. JENIS- JENIS SHOT DAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR JENIS-JENIS SHOT CU (Close Up) Shot yang menampakan daripada bahu sampai atas kepala. MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas

Lebih terperinci

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4 Broadcast:1 Definisi Kamera Video Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk

Lebih terperinci

Capture Dan Edit Video Menggunakan Ulead Video Studio 9

Capture Dan Edit Video Menggunakan Ulead Video Studio 9 Capture Dan Edit Video Menggunakan Ulead Video Studio 9 Dengan perkembangan Komputer saat ini, komputer desktop bisa kita fungsikan sebagai video editor. Banyak program editor video yang bisa kita pakai,

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Simulasi Teknik Dasar Penggunaan Kamera AVI Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tugas Buatlah

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB XII. MENGEKSPOR MOVIE Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan,

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIS MENGOLAH VIDEO MENGGUNAKAN PINACLE STUDIO 12 * Oleh: Khusnul Aflah SEPINTAS TENTANG PINACLE STUDIO 12

PANDUAN PRAKTIS MENGOLAH VIDEO MENGGUNAKAN PINACLE STUDIO 12 * Oleh: Khusnul Aflah SEPINTAS TENTANG PINACLE STUDIO 12 PANDUAN PRAKTIS MENGOLAH VIDEO MENGGUNAKAN PINACLE STUDIO 12 * Oleh: Khusnul Aflah SEPINTAS TENTANG PINACLE STUDIO 12 Pinacle Studi 12 adalah program video editing yang banyak digunakan untuk mengolah

Lebih terperinci

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel Sudah tahukah kamu bagaimana menghasilkan foto yang bagus hanya dengan kamera ponsel? Coba baca dulu artikel ini yuk! Simak 20 tips jitu dari kami yuk! Concept & Creation Indonesia Creative Imaging Solution

Lebih terperinci

Pengertian Videografy

Pengertian Videografy Videografy Pengertian Videografy Videografi adalah media untuk merekam suatu moment/kejadian yang dirangkum dalam sebuah sajian gambar dan suara yang dapat kita nikmati dikemudian hari baik sebagai sebuah

Lebih terperinci

IOTA COMPUTER COURSE 2009 1

IOTA COMPUTER COURSE 2009 1 S Windows Movie Maker istem Operasi Microsoft Windows XP tidak hanya digunakan sebagai jembatan untuk menuju suatu aplikasi saja, melainkan banyak fasilitas yang bisa digunakan untuk menunjang sistem komputer

Lebih terperinci

CARA SEDERHANA MEMBUAT FILM MENGGUNAKAN WINDOWS MOVIE MAKER

CARA SEDERHANA MEMBUAT FILM MENGGUNAKAN WINDOWS MOVIE MAKER CARA SEDERHANA MEMBUAT FILM MENGGUNAKAN WINDOWS MOVIE MAKER Yusnita Dewi yusnita@raharja.info Abstrak Windows Movie Maker adalah Software video editing gratis yang dibuat oleh Microsoft. Kita dapat menggunakan

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR PRIAMBODOTOMMY.BLOGSPOT.COM Lisensi dokumen: Copyright @2012 by Priambodotommy.blogspot.com Seluruh dokumen yang ada di Priambodotommy.blogspot.com

Lebih terperinci

Penyuntingan Digital I 2011

Penyuntingan Digital I 2011 MODUL 4 Adobe Premiere Cs3 Oleh: Handriyotopo, M.Sn A. Pengantar Adobe premiere pro adalah merupakan salah satu sofware editing atau penyuntingan audiovisual yang sekarang cukup familier di dunia broadcasting

Lebih terperinci

Adobe Premiere Komplet

Adobe Premiere Komplet Adobe Premiere Komplet Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

Storyboard For Animation

Storyboard For Animation Storyboard For Animation Anda tidak perlu menjadi seorang kartunis yang bagus untuk menggambar storyboard yang baik. Jika Anda tidak bisa menggambar, maka akan memakan waktu lebih lama, tetapi Anda dapat

Lebih terperinci

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) PAV Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa menghasilkan suatu shot yang menarik,

Lebih terperinci

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI BASIC PHOTOGRAFI Sebelum dikenalnya teknik Film, manusia lebih dulu mengenal teknik photografi, teknik ini lalu berkembang menjadi teknik film, pada dasarnya

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB IV. PROSES IMPORT DAN TRIMING Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB IX. MEMBUAT TITLE Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan,

Lebih terperinci

Bab 1 Merekam dan Mengolah Video

Bab 1 Merekam dan Mengolah Video Bab 1 Merekam dan Mengolah Video 1.1 Mengenal Windows Movie Maker Windows Movie Maker (WMM) merupakan salah satu software atau perangkat lunak pengolah video yang merupakan produk dari Microsoft. Biasanya

Lebih terperinci

EDITING DENGAN ADOBE PREMIERE 2.0

EDITING DENGAN ADOBE PREMIERE 2.0 EDITING DENGAN ADOBE PREMIERE 2.0 Untuk Pelatihan Adobe Premiere pada Pekan Cinta Ekonomi MUHAMAD RIDWAN SUTISNA Patil.fa.solasido@gmail.com Mengenal Adobe Premiere 2.0 Adobe Premiere 2.0 adalah salah

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1 PENGENALAN ADOBE PREMIERE PRO

PERTEMUAN 1 PENGENALAN ADOBE PREMIERE PRO PERTEMUAN 1 PENGENALAN ADOBE PREMIERE PRO Tujuan Praktikum: 1. Mahasiswa mampu mengoperasikan Graphical User Interface dan perangkat (tools) yang ada di Adobe Premiere 2. Mahasiswa mampu membuat project

Lebih terperinci

MODUL IV VIDEO EFFECT

MODUL IV VIDEO EFFECT 1 Modul Ajar Praktikum Multimedia 4 MODUL IV VIDEO EFFECT A. KOMPETENSI DASAR Membuat Title video dengan Adobe Premiere Pro Mengenalkan dan menerapkan effect pada Adobe Premiere Pro Membuat Short Movie

Lebih terperinci

PENGANTAR APLIKASI MULTIMEDIA VIDEO EDITING (6 jam)

PENGANTAR APLIKASI MULTIMEDIA VIDEO EDITING (6 jam) PENGANTAR APLIKASI MULTIMEDIA VIDEO EDITING (6 jam) Tutor : Mochammad Djaohar Standar Kompetensi Menggunakan paket-paket program aplikasi multimedia video editing. No Kompetensi Dasar Indikator Materi

Lebih terperinci

BAB 5 PENGENALAN ADOBE PREMIER PRO

BAB 5 PENGENALAN ADOBE PREMIER PRO BAB 5 PENGENALAN ADOBE PREMIER PRO Adobe Premiere Pro dibuat oleh Adobe System Inc, yang merupakan versi pembaharuan dari beberapa versi Adobe Premiere terdahulu. Adobe Premiere Pro mulai di luncurkan

Lebih terperinci

HOW TO USED COREL ULEAD VIDEO STUDIO

HOW TO USED COREL ULEAD VIDEO STUDIO HOW TO USED COREL ULEAD VIDEO STUDIO BY SETO ENGGAR T presbuku@gmail.com presidenbuku.blogspot.com DAFTAR ISI 1. MEMBUAT PROJECT BARU 2. MENYIMPAN PROJECT 3. MEMASUKKAN VIDEO DAN SOUND KE TIMELINE DAN

Lebih terperinci

MODUL III. VIDEO (Part 3) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti cara memberikan animasi motion/grafhics dan membuat title

MODUL III. VIDEO (Part 3) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti cara memberikan animasi motion/grafhics dan membuat title MODUL III VIDEO (Part 3) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti cara memberikan animasi motion/grafhics dan membuat title B. TEORI dan PRAKTEK Animasi Motion/grafics 1. Animasi Position Animasi position disebut

Lebih terperinci

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya Tidak kalah penting untuk dibahas adalah mengenal bagian-bagian utama pada kamera. Termasuk fungsi dari tombol-tombol yang tersebar di seluruh body

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 MEMBERIKAN TRANSISI

PERTEMUAN 2 MEMBERIKAN TRANSISI PERTEMUAN 2 MEMBERIKAN TRANSISI Tujuan Praktikum: 1. Mahasiswa memahami konsep transisi editing, 2. Mahasiswa mampu melakukan editing transisi antar frame dalam sebuah video. Metode pemberian transisi

Lebih terperinci

Pengenalan Editing Video dengan Adobe Premiere. Sri Siswanti, S.Kom, M.Kom

Pengenalan Editing Video dengan Adobe Premiere. Sri Siswanti, S.Kom, M.Kom Pengenalan Editing Video dengan Adobe Premiere Sri Siswanti, S.Kom, M.Kom Editing adalah proses menggerakan dan menata video shot/hasil rekaman gambar menjadi suatu rekaman gambar yang baru dan enak untuk

Lebih terperinci

Komposisi dalam Fotografi

Komposisi dalam Fotografi Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan

Lebih terperinci

EDITING DENGAN ADOBE PREMIERE 2.0

EDITING DENGAN ADOBE PREMIERE 2.0 EDITING DENGAN ADOBE PREMIERE 2.0 MUHAMAD RIDWAN SUTISNA Mengenal Adobe Premiere 2.0 Adobe Premiere 2.0 adalah salah satu software untuk editing video yang diproduksi oleh perusahaan Adobe Inc. Perusahaan

Lebih terperinci

Materi : 1. Bing 2. Windows Live Movie Maker 3. Skydrive

Materi : 1. Bing 2. Windows Live Movie Maker 3. Skydrive Materi : 1. Bing 2. Windows Live Movie Maker 3. Skydrive S eringkali kita membutuhkan sebuah sarana untuk membuat sebuah pembelajaran yang menarik bagi siswa. Salah satunya dengan menyuguhkan sebuah video

Lebih terperinci

LAPORAN PENGGUNAAN PROGRAM CAMTASIA

LAPORAN PENGGUNAAN PROGRAM CAMTASIA LAPORAN PENGGUNAAN PROGRAM CAMTASIA PENDAHULUAN. Program Camtasia merupakan sebuah program aplikasi yang dapat berfungsi untuk Video Editing dan juga dapat digunakan untuk membuat video tutorial. Selain

Lebih terperinci

3.1 Mengenal Audacity Portable

3.1 Mengenal Audacity Portable Audacity Portable Sesuai dengan namanya Audacity Portable adalah program audio editor yang bersifat portabel. Bersifat portable artinya software ini dapat Anda tempatkan dalam drive penyimpanan yang dapat

Lebih terperinci

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara : 1. Bird Eye View Teknik pengambilan

Lebih terperinci

imovie Tampilan imovie

imovie Tampilan imovie Tampilan imovie imovie Aplikasi pengeditan video profesional baisanya memiliki interface yang cukup sulit dipahami. imovie merupakan aplikasi editing video dengan tampilan antarmuka pengguna yang mudah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Masalah Proses editing video sebelum adanya teknologi Multimedia, membutuhkan ruang dan waktu yang sangat besar. Belum lagi biaya yang cukup besar pula

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 2

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 2 Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpon : +62711-353414 PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 2 Lingkungan

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB V. MEMBERIKAN TRANSISI Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan,

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB III. MENGCAPTURE VIDEO DAN AUDIO Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat

Lebih terperinci

Produksi AUDIO VISUAL

Produksi AUDIO VISUAL Modul ke: Produksi AUDIO VISUAL Memamahi Adobe Premiere : Tools, Offline Editing, Video Transition, Audio Transition, Video Effect dan Audio Effect Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom

Lebih terperinci

MACROMEDIA FLASH. 1.1 Mengenal interface Macromedia Flash 8. Panel. Timeline Stage. Properties. Animasi Sederhana dengan Macromedia Flash 1

MACROMEDIA FLASH. 1.1 Mengenal interface Macromedia Flash 8. Panel. Timeline Stage. Properties. Animasi Sederhana dengan Macromedia Flash 1 MACROMEDIA FLASH Macromedia flash/adobe Flash adalah perangkat lunak aplikasi untuk pembuatan animasi yang digunakan untuk halaman web. Macromedia flash mampu melengkapi website dengan beberapa macam animasi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI LABORATORIUM TEKNIK MULTIMEDIA & JARINGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MODUL VII MENGEKSPOR MOVIE Clip-clip yang telah kita susun dan edit dalam Timeline

Lebih terperinci

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0 Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0 Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB III. MENGENAL WINDOWS MOVIE MAKER 2.0 Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com

Lebih terperinci

Oleh: Bambang Herlandi. Pelatihan Video Editing & Streaming

Oleh: Bambang Herlandi. Pelatihan Video Editing & Streaming Oleh: Bambang Herlandi Pelatihan Video Editing & Streaming PERSIAPAN SEBELUM PROSES VIDEO EDITING Sistem operasi yang dibutuhkan (minimal) Microsoft Windows XP PERSIAPAN (lanjutan) Kebutuhan Hardware Minimum

Lebih terperinci

Tujuan praktikum : mahasiswa dapat mengedit video hasil rekaman.

Tujuan praktikum : mahasiswa dapat mengedit video hasil rekaman. Praktikum 8. EDITING Tujuan praktikum : mahasiswa dapat mengedit video hasil rekaman. Dalam praktikum editing, digunakan software Adobe Premiere Pro Cs6. Adobe Premiere adalah salah satu software yang

Lebih terperinci

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89 SOSIAL MEDIA Munif Amin Romadhon munifamin Munif Amin munifamin89 Apa itu Sinematografi? Berasal dari bahasa Yunani Kinema (gerakan) dan Graphoo atau Graphein (menulis / menggambar) Menulis dengan gambar

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI LABORATORIUM TEKNIK MULTIMEDIA & JARINGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MODUL XIII TIP DAN TRIK Bab ini akan membahas berbagai tips dan trik yang biasa

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 MENGEKSPOR MOVIE

PERTEMUAN 6 MENGEKSPOR MOVIE PERTEMUAN 6 MENGEKSPOR MOVIE Tujuan Praktikum: 1. Mahasiswa memahami berbagai encoder video di Adobe Premiere 2. Mahasiswa mampu melakukan export video ke beberapa format encoder di Adobe Premiere. Clip-clip

Lebih terperinci

APLIKASI ULEAD VIDEO STUDIO

APLIKASI ULEAD VIDEO STUDIO APLIKASI ULEAD VIDEO STUDIO Nama Penulis istiyana@raharja.info Abstrak Ulead Video Studio adalah program aplikasi komputer yang digunakan untuk keperluan editing video. Program ini dirancang untuk dapat

Lebih terperinci

Produksi Iklan Audio _ Visual

Produksi Iklan Audio _ Visual Modul ke: Produksi Iklan Audio _ Visual Pengenalan Adobe Premiere Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Adobe Premiere Adobe Premiere

Lebih terperinci

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Nama Mata Kuliah : 3D Animasi Arsitektur Kode Mata Kuliah : - Program Studi : Teknik Arsitektur Dosen : Apiet Rusdiyana, ST SMT/Jml SKS

Lebih terperinci

PEMBUATAN VIDEO TUTORIAL DENGAN CAMTASIA 7/8.4

PEMBUATAN VIDEO TUTORIAL DENGAN CAMTASIA 7/8.4 MODUL PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) KIMIA SMA NEGERI DAN SWASTA KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN PEMBUATAN

Lebih terperinci

Laboratorium CATV Universitas Telkom Jl.Telekomunikasi, Ters.Buah Batu, Bandung Gedung O-401

Laboratorium CATV Universitas Telkom Jl.Telekomunikasi, Ters.Buah Batu, Bandung Gedung O-401 Adobe Premiere adalah salah satu software yang popular dan digunakan secara luas dalam pengeditan video. Adanya kesamaan interface Adobe Premiere dengan Adobe Photoshop dan Adobe After Effect adalah memberikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A LEMBAR HASIL KARYA DESAIN

LAMPIRAN A LEMBAR HASIL KARYA DESAIN LAMPIRAN A LEMBAR HASIL KARYA DESAIN 81 a. Logo Gambar A.1 Hasil Cetakan Stationary Logo 82 2. Katalog Gambar A.2 Hasil Cetakan Stationary Cover Depan Katalog 83 Gambar A.3 Hasil Cetakan Stationary Isi

Lebih terperinci

BAB 4 MATERI KERJA PRAKTEK

BAB 4 MATERI KERJA PRAKTEK BAB 4 MATERI KERJA PRAKTEK 4.1 Proses Kerja Proses kerja yang dilakukan praktikan selama Kerja Praktek di PT. Fortune Indonesia adalah: 1. Membuat layout template video atau project baru, menggunakan final

Lebih terperinci

WINDOWS MOVIE MAKER. Alfa Ziqri. Abstrak. Pendahuluan. ::: cyberappa.blogspot.com

WINDOWS MOVIE MAKER. Alfa Ziqri. Abstrak. Pendahuluan. ::: cyberappa.blogspot.com WINDOWS MOVIE MAKER Alfa Ziqri alfa@hackermail.com ::: cyberappa.blogspot.com Abstrak Mungkin software ini sudah tidak asing bagi anda-anda semua, karena software ini sudah tersedia pada saat kita menginstall

Lebih terperinci

TIK CERDA S. Adobe Photoshop MODUL ADOBE PHOTOSHOP TIK CERDAS. TIK CERDAS Surabaya, Indonesia

TIK CERDA S. Adobe Photoshop MODUL ADOBE PHOTOSHOP TIK CERDAS. TIK CERDAS Surabaya, Indonesia TIK CERDA S Adobe Photoshop MODUL ADOBE PHOTOSHOP Surabaya, Indonesia Memulai adobe photoshop cs 4 1. Klik menu file new 2. Atur ukuran dokumen sesuai kebutuhan, setelah itu klik ok 3. Mengenal elemen

Lebih terperinci

MODUL IV EFEK VIDEO Memberi Efek Pada Clip Video PAL,

MODUL IV EFEK VIDEO Memberi Efek Pada Clip Video PAL, MODUL IV EFEK VIDEO Sebagai alat editing profesional maka Adobe Premiere Pro juga dilengkapi dengan fasilitas Visual Effects. Kita dapat mengaplikasikan efek-efek visual yang menarik pada clip-clip yang

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video. BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Pada perancangan film pendek ini media utamanya yaitu berupa motion graphic video yang akan didistribusikan dengan trailer melalui media pendukung

Lebih terperinci

( Word to PDF - Unregistered ) Ujian KKMM-06 JULHAM AFANDI.,S.KOM

( Word to PDF - Unregistered )  Ujian KKMM-06 JULHAM AFANDI.,S.KOM Word to PDF - UnRegistered http://www.word-to-pdf.abdio.com/ ( Word to PDF - Unregistered ) http://www.word-to-pdf.abdio.com/ Ujian KKMM-06 JULHAM AFANDI.,S.KOM Soal objektif : 1. Setting ukuran video

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas tentang implementasi dari konsep yang dibuat, serta melakukan demo hasil aplikasi yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang

Lebih terperinci

Produksi AUDIO VISUAL

Produksi AUDIO VISUAL Modul ke: Produksi AUDIO VISUAL Storyboard Shooting board Dorector board Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pendahuluan: Storyboard

Lebih terperinci

Kamera Digital. Petunjuk Singkat PETUNJUK SINGKAT. Kamera Digital 5.5 Mega pixels I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN 1. GAMBAR UTAMA

Kamera Digital. Petunjuk Singkat PETUNJUK SINGKAT. Kamera Digital 5.5 Mega pixels I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN 1. GAMBAR UTAMA PETUNJUK SINGKAT I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN Kamera Digital Petunjuk Singkat 1. GAMBAR UTAMA Tombol Power Tombol SNAP Lampu kilat Lensa Saklar Fokus Mikropon Ruang bidik LED otomatis Terminal USB Terminal

Lebih terperinci

Pembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Camtasia Studio

Pembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Camtasia Studio Pembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Camtasia Studio Dody Firmansyah SMK Informatika Bina Generasi Bogor Jl. Pagelaran No.2 Ciomas Bogor (0251) 639985 Pembuatan Media Pembelajaran menggunakan Camtasia

Lebih terperinci

Produksi CD Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Captivate

Produksi CD Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Captivate Produksi CD Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Captivate Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan,

Lebih terperinci

Digital Video Editing with Adobe Premier Pro Cepi Riyana

Digital Video Editing with Adobe Premier Pro Cepi Riyana Digital Video Editing with Adobe Premier Pro Cepi Riyana 1. Prosedur Pengembangan Produksi Video/Film 2. Konsep Editing Video Digital 3. Hardware & Software Pendukung 4. Langkah Kerja dan Terminologi Editing

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Stop Motion Dalam pembuatan animasi ini maka akan ada penggabungan antara stop motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil dan

Lebih terperinci

Pengolahan dan Publikasi Video Digital

Pengolahan dan Publikasi Video Digital Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran Pengolahan dan Publikasi Video Digital Dikembangkan oleh Winastwan Gora (winastwangora@gmail.com) dengan pendanaan DESP (Dutch Education Support Program) dari Pemerintah

Lebih terperinci

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan MICROSOFT POWERPOINT Pendahuluan Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft Power Point akan membantu

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN SAINS. Oleh : Tim Praktikum Teknologi Pembelajaran Sains

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN SAINS. Oleh : Tim Praktikum Teknologi Pembelajaran Sains PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN SAINS Oleh : Tim Praktikum Teknologi Pembelajaran Sains Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain Universitas Ahmad Dahlan 2007 PENGENALAN KAMERA RECORDER A. Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

MEMBUAT VCD DENGAN FOTO STILL: Untuk Promosi Layanan Perpustakaan

MEMBUAT VCD DENGAN FOTO STILL: Untuk Promosi Layanan Perpustakaan MEMBUAT VCD DENGAN FOTO STILL: Untuk Promosi Layanan Perpustakaan B. Mustafa mus@ipb.ac.id dan b.mustafa@eudoramail.com Kumpulan foto digital dapat disimpan pada sebuah CD dan diatur sedemikian rupa sehingga

Lebih terperinci

Modul 10: Mengolah Video dengan Adobe Premiere Pro

Modul 10: Mengolah Video dengan Adobe Premiere Pro Modul 10: Mengolah Video dengan Adobe Premiere Pro A. Tujuan: Mahasiswa mampu melakukan proses editing, pemberian efek transisi, dan memproduksi file video dengan menggunakan Premiere Pro. B. Langkah Dasar

Lebih terperinci

SOFTWARE TERBAIK UNTUK VIDEO EDITING

SOFTWARE TERBAIK UNTUK VIDEO EDITING SOFTWARE TERBAIK UNTUK VIDEO EDITING Nita Yuliani nitayuliani30@gmail.com Abstrak Video merupakan teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar yang bergerak atau

Lebih terperinci

SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN

SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN SOAL KKMM-06 PENGAJAR : JULHAM AFANDI.,S.KOM SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN www.smksalaman.blogspot.com 1. Setting ukuran video Mpg untuk PAL DVD mempunyai ukuram frame sebesar? a.352 x 288 b.720 x 576 c.720

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter Ludruk Irama Budaya. Dalam implementasi karya ini, terdapat tiga proses utama yang dilakukan, yaitu produksi,

Lebih terperinci

Kecepatan kamera dalam menangkap gambar yaitu terdapat pada... A. speed B. lensa C. view finder D. light meter E. aparture ANSWER: A

Kecepatan kamera dalam menangkap gambar yaitu terdapat pada... A. speed B. lensa C. view finder D. light meter E. aparture ANSWER: A Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pengambilan gambar, kecuali... A. Teknik memegang kamera video B. Zoom C. keseimbangan putih, fokus, eksposure D. peraturan 5 detik E. editing Tujuan dari peraturan

Lebih terperinci

Heryzal Heryandi

Heryzal Heryandi Tutorial Adobe Premiere Pro Heryzal Heryandi pretts2@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 6

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 6 Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpon : +62711 353414 PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 6 Editing Lanjut

Lebih terperinci

MENGENAL APLIKASI CAMTASIA STUDIO

MENGENAL APLIKASI CAMTASIA STUDIO MENGENAL APLIKASI CAMTASIA STUDIO Nama Penulis winda.larasati@raharja.info Abstrak Camtasia Studio adalah software yang digunakan untuk Capture Screen dan Record dalam membuat menu Interaktif dan pembuatan

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Mata Pelajaran : TIK Kelas : VIII (DELAPAN) Hari, tanggal : Jum at,.. 2012 Waktu : 60 Menit ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 1. Fungsi yang digunakan untuk menghitung penjumlahan

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman fungsi bagian tubuh kamera dengan perhitungan kombinasi angka angka. 2. Memberikan pemahaman mengenai bagian - bagian tubuh kamera. 3. Memberikan pemahaman

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Materi 5 STORYBOARD Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Storyboard Proses membuat storyboard, awalnya dikembangkan oleh studio Walt Disney pada awal 1930 Menurut John

Lebih terperinci

Memformat CD dan DVD dalam Bentuk MP3

Memformat CD dan DVD dalam Bentuk MP3 Memformat CD dan DVD dalam Bentuk MP3 Bab 8 Memformat CD dan DVD dalam Bentuk MP3 Materi yang Dipelajari: Mengonversikan CD dan DVD ke format MP3 Membakar CD dan DVD MP3 Format MP3 saat ini masih populer

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 5 Video Effects 150 menit/ 3 jam

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 5 Video Effects 150 menit/ 3 jam Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpon : +62711 353414 PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 5 Video Effects

Lebih terperinci

Editing Video (Lanjutan)

Editing Video (Lanjutan) Editing Video (Lanjutan) Terampil menguasai program editing Adobe Premiere Pro Sekarang Kita mulai dengan membuka Adobe Premiere Pro Klik Start > Program > Adobe > Adobe Premiere Pro, Ak tampil il Window

Lebih terperinci