METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. : Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Cibeureum (Bandung) Jln. Sukarno-Hatta (Bandung)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. : Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Cibeureum (Bandung) Jln. Sukarno-Hatta (Bandung)"

Transkripsi

1 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Nama Paket Nama Penawar : Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Cibeureum (Bandung) Jln. Sukarno-Hatta (Bandung) : PT. Seneca Indonesia 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan persyaratan di dalam Dokumen Pengadaan Pekerjaan Paket Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Cibeureum (Bandung) Jln. Sukarno- Hatta (Bandung), maka PT. Seneca Indonesia sebagai Calon Penyedia Jasa menyusun tulisan / paper ini untuk memberikan penjelasan perihal usulan Metode Pelaksanaan Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memberikan penjelasan perihal metode pelaksanaan yang akan dilakukan oleh PT. Seneca Indonesia dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan Paket Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Cibeureum (Bandung) Jln. Sukarno-Hatta (Bandung). Di dalam penjelasan metoda pelaksanaan pekerjaan tersebut, juga akan diuraikan metode kerja dari masing masing pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang yang membantu dalam penyelesaian pekerjaan tersebut Lokasi Pekerjaan Sesuai gambar dalam Dokumen Pengadaan, lokasi pekerjaan Paket Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Cibeureum (Bandung) Jln. Sukarno-Hatta (Bandung), terbagi menjadi beberapa segmen penanganan antara lain : a. Segmen 1 (Ruas Jalan Sukarno Hatta Cibereum) yang berlokasi di Km s.d = 1,60 Km b. Segmen 2 (Flyover Cimindi) yang berlokasi di Km s.d = 600 meter c. Segmen 3 (Jembatan Ciburial) yang berlokasi di Km Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan dari Paket Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Cibeureum (Bandung) Jln. Sukarno-Hatta (Bandung), sesuai Dokumen Pengadaan antara lain terdiri dari : Divisi Uraian Item Pekerjaan Divisi 1 Umum Mobilisasi Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Manajemen Mutu Divsi 2 Drainase Pasangan Batu dengan Mortar Gorong-gorong Pipa Beton Tanpa Tulangan diameter dalam 20 cm Beton K250 (fc 20) untuk struktur drainase beton minor Page 1

2 Baja Tulangan untuk struktur drainase beton minor Divisi 3 Pekerjaan Tanah Galian Biasa Galian Batu Galian Struktur dengan Kedalaman 0 2 M Galian Struktur dengan Kedalaman 2 4 M Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine Timbunan Biasa dari Sumber Galian Timbunan Pilihan dari Sumber Galian Timbunan Pilihan Berbutir (diukur dengan rod & plate) Divisi 4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan - Divisi 5 Perkerasan Berbutir dan Lapis Pondasi Agregat Kelas A Perkerasan Beton Semen Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus Perkerasan beton semen untuk pembukaan lalu lintas umur beton lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari (fast track) Divisi 6 Perkerasan Aspal Lapis Perekat Aspal Emulsi Laston Lapis Aus (AC-WC) Laston Lapis Antara (AC-BC) Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L)) Bahan anti pengelupasan Divisi 7 Struktur Beton mutu sedang dengan fc =20 MPa (K-250) Beton mutu rendah dengan fc =15 MPa (K-175) Beton mutu rendah dengan fc =10 MPa (K-125) Baja Tulangan U24 Polos Pasangan Batu Bronjong dengan Kawat yang dilapisi galvanis Expansion Joint Asphaltic Plug Tipe Fixed Sandaran (Railling) Pembongkaran Pasangan Batu Pembongkaran Beton Divisi 8 Pengembalian Kondisi Lapis Pondasi Agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor dan Pekerjaan Minor Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor Marka Jalan Termoplastik Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Rel Pengaman Kerb Pracetak Jenis 2 (Penghalang/Barrier) Kerb Pracetak Jenis 6 (Kerb dengan Bukaan) Kerb Pracetak Jenis 7a (Kerb pada Pelandaian Trotoar) Kerb Pracetak Jenis 7b (Kerb pada Pelandaian Trotoar) Kerb Pracetak Jenis 7c (Kerb pada Pelandaian Trotoar) Perkerasan Blok Beton pada Trotoar dan Median Divisi 9 Pekerjaan Harian - Divisi 10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin untuk Selokan, Saluran Air, Galian dan Timbunan Pemeliharaan Rutin Perlengkapan Jalan Page 2

3 Pemeliharaan Rutin Jembatan 2. RENCANA LOKASI BASE CAMP Base Camp, dimana akan terdapat peralatan asphalt mixing plant berlokasi di daerah Cagak (Subang) pada KM. BDG sehingga akan berjarak rata-rata 62 km ke lokasi pekerjaan. 3. USULAN TAHAPAN METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN Paket Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Cibeureum (Bandung) Jln. Sukarno- Hatta (Bandung) yang diturunkan dari usulan rencana kerja / S-Curve akan terbagi menjadi beberapa tahapan penyelesaian pekerjaan antara lain : a. Tahap I Tahap I merupakan tahapan mobilisasi yang akan dilakukan selama 6 (enam) minggu sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja / SPMK. Tahapan mobilisasi yang akan dilakukan antara lain : - Mempersiapkan base camp dan laboratorium, - Memobilisasi personil dan peralatan konstruksi, - Melakukan pengukuran dalam rangka pelaksanaan field engineering / rekayasa lapangan, - Pembuatan gambar kerja / shop drawings dan review terhadap volume / kuantitas pekerjaan, - Pengujian seluruh bahan dasar dan pembuatan job mix formula, - Serta hal hal lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan persyaratan dokumen, khususnya Spesifikasi Teknis / Spesifikasi Umum. b. Tahap II Tahap II dilakukan pelaksanaan pekerjaan pengembalian kondisi, khususnya untuk pelaksanaan pekerjaan perbaikan kerusakan jalan yang masuk dalam kategori pekerjaan minor yang terdiri dari pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A dan campuran aspal panas. Pekerjaan ini akan dilaksanakan dalam periode mobilisasi. c. Tahap III Tahap III dilakukan pelaksanaan pekerjaan pada masing masing lokasi pekerjaan yang terdiri dari : - Segmen 1 yang berlokasi di Jalan Raya Sukarno-Hatta Cibeureum (Km s.d 9+400) yaitu penanganan galian perkerasan beraspal dengan cold milling machine (t = variasi) dilanjutkan dengan pekerjaan ACBC Lev (t = variasi) dengan penyemprotan lapis perekat aspal emulsi terlebih dahulu. Kemudian di atas ACBC Lev dihampar perkerasan jalan beton untuk pembukaan lalu lintas umur beton lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari (fast track). Selain pekerjaan di atas ada pekerjaan drainase yang meliputi beton k250 (fc 20) untuk struktur drainase beton minor yang digunakan untuk peninggian saluran eksisting dan pembuatan saluran baru pada lokasi-lokasi tertentu yang sudah tidak berfungsi dan harus dibongkar untuk dilakukan penggantian saluran baru. Selain itu untuk penanganan median dilakukan dengan pemasangan timbunan pilihan, kerb dan perkerasan blok beton. - Segmen II yang berlokasi di Fly Over Cimindi (Km s.d 6+300) yaitu penanganan overlay dengan pelaksanaan galian perkerasan beraspal dengan cold Page 3

4 milling machine terlebih dahulu kemudian penghamparan / penyemprotan pada permukaan yang telah digali dengan menggunakan lapis perekat aspal emulsi sebelum penghamparan ACBC Lev dan ACWC. Selain pekerjaan overlay terdapat pekerjaan expansion joint di lokasi fly over tersebut. - Segmen III yang berlokasi di Jembatan Ciburial (Km ) yaitu penanganan bronjong dengan terlebih dahulu dilakukan pembongkaran bronjong eksisting dan pengangkutan sampah yang berada di lokasi. Selain itu di lokasi jembatan terdapat pekerjaan pemasangan lining beton / proteksi scouring dan pada lokasi tertentu terdapat perbaikan pasangan batu dengan dilakukan pembongkaran pasangan batu terlebih dahulu. Pemasangan ralling dan penggantian plat deck trotoar jembatan (pembongkaran dilakukan pada eksisting plat deck trotoar). d. Tahap IV Tahap IV dikategorikan sebagai tahapan penyelesaian (finishing) sebelum pekerjaan secara keseluruhan diserah-terimakan dalam proses PHO kepada Direksi Pekerjaan. Pekerjaan yang termasuk dalam tahapan ini meliputi pekerjaan marka jalan termoplastik. Pemasangan rambu jalan tunggal dengan permukaan pemantul engineering grade, pemasangan rel pengaman, pemasangan kerb pracetak jenis 2, 6, 7a, 7b, 7c dan perkerasan blok beton pada trotoar dan median. 4. USULAN URAIAN METODE KERJA UNTUK PEKERJAAN UTAMA DAN PEKERJAAN PENUNJANG LAINNYA 4.1. Pekerjaan Utama Pekerjaan pekerjaan utama dalam Paket Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Cibeureum (Bandung) Jln. Sukarno-Hatta (Bandung) terdiri dari : Beton K250 (fc 20) untuk struktur drainase beton minor Metode kerja untuk pekerjaan beton K250 (fc 20) untuk struktur drainase beton minor adalah sebagai berikut : c. Beton K250 diasumsikan digunakan untuk penutup saluran (slab beton), saluran bukan precast, peninggian saluran eksisting atau lokasi lain sesuai gambar kerja yang disetujui Direksi Pekerjaan. d. Semen, pasir, agregat dan air dicampur menjadi campuran beton K250 dengan menggunakan batching plant yang dilengkapi dengan wheel loader dan generator set sesuai dengan JMF yang telah direncanakan dan telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Kemudian campuran beton diangkut ke lokasi pengecoran dengan menggunakan truck mixer. e. Beton dituangkan / dicor secara manual ke dalam bekisting yang telah disiapkan beserta tulangan, kemudian dipadatkan dengan concrete vibrator. f. Selama 7 (tujuh) hari, beton dirawat dengan menggunakan metode yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Setiap dilakukan pengecoran harus dilakukan test slump dan membuat benda uji kubus/silinder untuk dilakukan pengetesan di laboratorium. Page 4

5 g. Water tanker disiapkan untuk mensupply kebutuhan air dalam menunjang pekerjaan tersebut Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalu Lintas Umur Beton 3 7 Hari Metode kerja dari pekerjaan perkerasan beton semen adalah sebagai berikut : Umum dan Persiapan a. Pengukuran lapangan dan pembuatan shop drawing ( gambar kerja ) dilakukan pada periode mobilisasi b. Campuran beton diproduksi dengan menggunakan batching plant untuk kemudian diangkut ke lapangan dengan menggunakan truck mixer. c. Semua bahan dasar beton ( agregat kasar, agregat halus dan bahan lainnya additive ) telah diperiksa kualitasnya di laboratorium dan telah memenuhi persyaratan spesifikasi. Semen dan baja tulangan telah diuji oleh supplier dan telah menyampaikan sertifikat hasil pengujian kepada Direksi Pekerjaan. d. Rancangan formula campuran beton ( JMF ) + additive dibuat dilaboratorium dengan mengacu kepada persyaratan spesifikasi. e. Beton perkerasan kaku untuk pembukaan lalu lintas lebih awal yang digunakan dalam spesifikasi adalah beton dengan kuat tekan tinggi dimana agar dapat dibuka untuk lalu lintas pada umur beton 3 hari 7 hari, kuat tekan beton sudah harus mencapai 300 kg/cm 2 dan untuk tujuan tersebut, kedalam campuran beton akan digunakan penambahan additive ( superplasticizer ). f. Dowel dan tie bar disiapkan ( dipotong, dibengkokan dan dirakit ) di sekitar lokasi pekerjaan. g. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk disetujui. h. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan. i. Bila diperlukan, akan dilakukan percobaan ( trial section ) untuk melihat efektifitas kerja perlatan dan tenaga manusia serta kualitas perkerjaan dilapangan. Pelaksanaan Pekerjaan a. Dimulai dengan pekerjaan pemasangan bekisting dimana elevasi, ukuran dan bentuk mengikuti gambar kerja yang telah disetujui Direksi Pekerjaan b. Pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan plastik / lapisan aspal untuk menjaga agar air semen dari beton FS 45 (fast track) tidak mengalir keluar dan pemasangan baja tulangan ( dowel dan tiebar-bila ada ) sesuai gambar kerja c. Beton FS 45 (fast track) yang telah diproduksi dari batching plant dan telah ditambahkan (secara terpisah) bahan additive/superplasticizer kedalam truck mixer diangkut kelapangan dengan mempergunakan truck mixer, dan sebelum dicorkan kedalam bekisting, diperiksa terlebih dahulu kelacakan/slump dari campuran beton tersebut. Pada setiap pelaksanaan pengecoran selain dilakukan uji slump juga akan dibuat benda uji kubus/silinder/balok untuk dilakukan pengujian kuat tekan/kuat lentur di laboratorium. Page 5

6 d. Bila diperlukan dan memungkinkan (sesuai kondisi lapangan), maka Beton FS 45 (fast track) tersebut akan dihampar dengan menggunakan concrete paver, kemudian dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator. e. Setelah pemadatan selesai dilaksanakan, maka selanjutnya dilakukan finishing, dan bila disebutkan dalam gambar kerja, maka permukaan beton digaruk/disikat arah tegak lurus arus lalu lintas/sumbu jalan kemudian beton dilindungi/dipelihara/curing sampai mencapai waktu tertentu. f. Untuk menjaga agar air beton tidak mengalami penguapan saat pelaksanaan, maka di lokasi pekerjaan ditutup dengan tenda pelindung. g. Apabila proses finishing telah selesai dan beton telah cukup mengeras ( sesuai hasil percobaan / perkiraan 6-8 jam ), maka akan dilakukan pemotongan pada lokasi contraction joint dengan menggunakan concrete cutter, untuk kemudian lokasi sambungan dibersihkan dengan air compressor dan dipasang joint sealent sesuai gambar kerja atau petunjuk Direksi Pekerjaan. h. Acuan/bekisting tidak boleh dibuka sebelum 6 jam setelah pengecoran. i. Perkerasan beton harus ditutup terhadap segala lalu lintas sedikitnya sampai beton berumur 8 jam dan perkerasan dapat dibuka untuk lalu lintas setelah kuat tekan beton mencapai 300 kg/cm 2 (25 MPa) yang didapat dari benda uji beton yang dirawat sesuai dengan kondisi perkerasan. j. Water tanker disediakan untuk mensupply air yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan ini Laston Lapis Aus (ACWC) Metode kerja untuk pekerjaan laston lapis aus (AC-WC) adalah sebagai berikut : c. Campuran ACWC dipersiapkan / diproduksikan di base camp dengan menggunakan AMP yang dilengkapi dengan generator set dan wheel loader setelah rumus perbandingan campuran (JMF) dan trial compaction telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan terhadap campuran ACWC yang memenuhi persyaratan spesifikasi maka campuran ACWC tersebut akan diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck. d. Di lokasi pekerjaan, campuran ACWC akan diperiksa kembali, khususnya terhadap temperature campuran dan apabila memenuhi persyaratan, maka campuran ACWC tersebut akan dihampar dengan menggunakan asphalt finisher, kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat tandem roller (initial compaction), pneumatic tire roller (secondary compaction) dan kembali dengan tandem roller (final compaction). e. Selama proses penghamparan dan pemadatan, maka sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan/padatan dengan menggunakan alat bantu. f. Peralatan, tebal gembur dan jumlah lintasan/passing dari alat pemadat akan mengikuti hasil percobaan (trial compaction) yang dilakukan sebelum pelaksanaan ACWC dimulai. g. Water tanker disiapkan untuk mensupply air yang akan digunakan untuk keperluan di lokasi penghamparan hotmix. Page 6

7 h. Setelah pemadatan selesai, laston lapis aus (ACWC) tersebut akan diproteksi dari kendaraan lalu-lintas sampai temperature yang diijinkan (dingin), dan setelah kurang lebih 24 jam, akan dilakukan pemeriksaan derajat kepadatan dengan mengambil benda uji inti dengan alat coring untuk kemudian diperiksa di laboratorium Laston Lapis Antara Perata (AC-BC (L)) Metode kerja untuk pekerjaan laston lapis antara perata (AC-BC (L)) adalah sebagai berikut : b. Menyerahkan daftar alat yang akan digunakan. c. Campuran ACBC Lev dipersiapkan / diproduksikan di base camp dengan menggunakan AMP yang dilengkapi dengan generator set dan wheel loader setelah rumus perbandingan campuran (JMF) dan trial compaction telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan terhadap campuran ACBC Lev yang memenuhi persyaratan spesifikasi maka campuran ACBC Lev tersebut akan diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck. d. Di lokasi pekerjaan, campuran ACBC Lev akan diperiksa kembali, khususnya terhadap temperature campuran dan apabila memenuhi persyaratan, maka campuran ACBC Lev tersebut akan dihampar dengan menggunakan asphalt finisher, kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat tandem roller (initial compaction), pneumatic tire roller (secondary compaction) dan kembali dengan tandem roller (final compaction). e. Selama proses penghamparan dan pemadatan, maka sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan/padatan dengan menggunakan alat bantu. f. Peralatan, tebal gembur dan jumlah lintasan/passing dari alat pemadat akan mengikuti hasil percobaan (trial compaction) yang dilakukan sebelum pelaksanaan ACBC Lev dimulai. g. Water tanker disiapkan untuk mensupply air yang akan digunakan untuk keperluan di lokasi penghamparan hotmix. h. Setelah pemadatan selesai, laston lapis antara perata (ACBC Lev) tersebut akan diproteksi dari kendaraan lalu-lintas sampai temperature yang diijinkan (dingin), dan setelah kurang lebih 24 jam, akan dilakukan pemeriksaan derajat kepadatan dengan mengambil benda uji inti dengan alat coring untuk kemudian diperiksa di laboratorium Pekerjaan Penunjang Lainnya Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Untuk menjaga dan melindungi keselamatan pengguna jalan yang ada selama proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan, maka akan dilakukan pengaturan lalu-lintas yang akan berpedoman kepada Norma Standar Pedoman Manual (NSPM), antara lain yaitu Pedoman No. 015/T/BM/1999 SK No. 60/KPTS/Db.1999 perihal Pengaturan Lalu-Lintas untuk keselamatan selama Pekerjaan Pemeliharaan Jalan dan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2011 tentang manajemen dan rekayasa, analisa dampak serta manajemen lalu lintas. Upaya upaya lain yang akan dilakukan di lapangan adalah sebagai berikut: Page 7

8 1. Menetapkan sistem perambuan sementara dengan mempertimbangkan: volume lalu-lintas dan kapasitas jalan yang ada, keselamatan lalu-lintas pengguna jalan dan keselamatan pejalan kaki pada daerah pemukiman. 2. Menetapkan lokasi-lokasi dimana perlu disediakan peralihan (taper) saat pelaksanaan pekerjaan. 3. Memasang rambu-rambu perhatian dan peringatan disekitar lokasi pekerjaan (termasuk didalamnya spanduk dan selebaran). 4. Menempatkan petugas pengatur lalu-lintas yang akan mengarahkan dan mengontrol arus lalu lintas ke dan di sekitar lokasi pekerjaan. 5. Kecuali diijinkan lain, maka pelaksanaan pergerakan peralatan dan pelaksanaan pekerjaan pengaspalan dan pekerjaan jalan lainnya, akan dilakukan pada siang/malam hari dengan menggunakan sistem penerangan yang cukup. Untuk sistem manajemen lalu lintas terlihat seperti dalam lampiran Jalan Alih Sementara atau Detour Jalan alih sementara atau detour yang akan dibangun sebagaimana yang diperlukan untuk kondisi lalu lintas yang ada (jika kondisi lahan memungkinkan) dengan memperhatikan ketentuan keselamatan dan kekuatan struktur. Semua jalan alih yang demikian tidak boleh dibuka untuk lalu lintas umum sampai alinyemen, pelaksanaan, drainase dan pemasangan rambu lalu lintas sementara telah disetujui Direksi Pekerjaan. Selama digunakan untuk lalu lintas umum maka Penyedia Jasa harus memelihara pekerjaan yang telah dilaksanakan, drainase dan rambu lalu lintas sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan. Semua jalan alih sementara dan pemasangan pengendali lalu lintas yang disiapkan oleh Penyedia Jasa selama pelaksanaan pekerjaan harus dipelihara agar tetap aman dan dalam kondisi pelayanan yang memenuhi ketentuan dan dapat diterima Direksi Pekerjaan sehingga menjamin keselamatan lalu lintas dan bagi pemakai jalan umum Manajemen Mutu Untuk memantau dan menjamin mutu bahan dan hasil pekerjaan konstruksi, maka pemeriksaan / pengujian akan dilakukan di laboratorium PT. Seneca Indonesia yang terletak di base camp PT. Seneca Indonesia. Peralatan laboratorium yang akan dipersiapkan dan digunakan untuk pemeriksaan kualitas bahan dasar dan hasil pekerjaan, adalah tidak hanya terbatas pada : 1. Pemeriksaan Uji Tanah : Atterberg limit Berat jenis Uji proctor Uji CBR laboratorium Sandcone 2. Pemeriksaan Uji Aspal : Page 8

9 Pengujian metode marshall Ekstraksi dengan metode sentrifugal dan refluks Berat jenis agregat kasar dan halus Kadar pori dalam campuran (metode akurat) Pengeboran benda uji inti (core drill) Termometer logam Pengujian penetrasi, titik lembek dan daktilitas aspal Dan perlengkapan uji aspal lainnya 3. Pemeriksaan Uji Beton : Uji slump test Cube / cylender moulds Speedy moisture tester Uji tekan beton (compressive strength test) Dan perlengkapan uji beton lainnya Pengendalian mutu bahan dan hasil pekerjaan akan dilakukan dengan menunjuk pada beberapa referensi sebagai berikut : a. Spesifikasi Teknis Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum, Edisi Tahun 2010 (Revisi 3) b. AASHTO Specifications for Highway Materials and Methods of Sampling and Testing c. Japanese Industrial Standard (JIS) bila diperlukan d. Prosedur pengendalian mutu dalam Sistem Manajemen Mutu PT. Seneca Indonesia sesuai ISO Untuk pengendalian mutu campuran aspal / hotmix, khususnya yang berkaitan dengan pengendalian temperatur, maka dilakukan hal hal di bawah ini antara lain : a. Menutup bak dump truck yang berisi hotmix dengan menggunakan terpal. b. Menyediakan dan mengadakan radio komunikasi antara operator AMP dan pelaksana di lokasi pekerjaan. c. Mengadakan pemeriksaan jalur / rute perjalanan dump truck dari base camp ke lokasi pekerjaan secara rutin agar kendala kendala diperjalanan dapat diinformasikan untuk dievaluasi dan ditindaklanjuti. Analisa teknis untuk pengendalian temperatur ini adalah sbb: a. Jarak rata-rata base camp ke lokasi pekerjaan adalah = Km b. Kecepatan perjalanan rata-rata adalah = Km/Jam c. Lama perjalanan sampai dilokasi = 2.07 Jam d. Turunnya temperatur, diambil rata-rata = 2.00 ºC/jam e. Total penurunan temperatur = 4.14 ºC f. Temperatur hotmix saat meninggalkan AMP = ºC g. Maka temperatur hotmix saat tiba dilapangan, diperkirakan = = ºC Untuk mengantisipasi terhadap kemungkinan terjadinya perubahan cuaca, khususnya curah hujan di lokasi pekerjaan, maka akan dilakukan hal-hal sebagai berikut : Page 9

10 a. Mempelajari data curah hujan yang pernah terjadi di lokasi pekerjaan pada periode mobilisasi saat akan dilakukan review terhadap kuantitas pekerjaan dan skedul pelaksanaan pekerjaan hasil rekayasa lapangan. b. Melakukan pencatatan curah hujan dan kondisi cuaca harian di lokasi base camp dan dilokasi pekerjaan. c. Melakukan komunikasi yang rutin antara lokasi base camp dan lokasi pekerjaan agar selalu dapat dipantau kondisi cuaca agar dapat diputuskan oleh base camp waktu yang terbaik didalam mengirimkan bahan/material kelokasi pekerjaan Pekerjaan Non Pekerjaan Utama dan Pekerjaan Penunjang Pasangan Batu dengan Mortar Metode kerja untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar adalah sebagai berikut : kepada Direksi untuk disetujui. b. Menyerahkan hasil pengujian material dasar dan mix design mortar yang akan digunakan dan harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan. c. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan. d. Tahapan Pekerjaan : - Bahan material yang digunakan batu belah yang sudah dibersihkan, pasir dan semen. - Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen ditambah air. - Material tersebut dicampur dengan mengunakan concrete mixer sesuai JMF dan diberi air bersih yang dibawa dalam water tanker. - Sebelum pekerjaan pemasangan batu dimulai harus dibuatkan profil di lapangan sebagai acuan kerja sesuai shop drawing.. - Pemasangan dilakukan oleh tukang yang dibantu oleh para pekerja. - Apabila diperlukan sesuai gambar kerja, pada dinding saluran dipasang pipa PVC 2. - Membuat benda uji mortar untuk dilakukan pengetesan di laboratorium untuk mengetahui karakteristik mortar sesuai dengan persyaratan / spesifikasi teknik Gorong gorong Pipa Beton Tanpa Tulangan diameter dalam 20 cm Metode kerja untuk pekerjaan gorong-gorong pipa beton tanpa tulangan dia. dalam 20 cm adalah sebagai berikut : a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. b. Gorong-gorong disupply oleh supplier. c. Gorong-gorong diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck. d. Persiapkan lantai kerja untuk gorong-gorong sesuai shop drawing. e. Tempatkan gorong-gorong di atas lantai kerja yang telah disiapkan. f. Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan finishing (sambungan) dan pengurugan serta dipadatkan secara manual. Page 10

11 Baja Tulangan untuk Struktur Drainase Beton Minor Metode kerja untuk pekerjaan baja tulangan utuk struktur drainase beton minor adalah sebagai berikut : c. Baja tulangan akan dipotong dengan menggunakan bar cutter machine dan dibengkokkan dengan menggunakan bar bending machine sesuai dengan kebutuhan (ukuran dan bentuk) di sekitar lokasi pekerjaan. d. Potongan baja tulangan kemudian dirangkai sesuai gambar rencana di sekitar lokasi pekerjaan Galian Biasa Metode kerja untuk pekerjaan galian biasa adalah sebagai berikut : a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan c. Melakukan pengukuran dan pemasangan patok-patok pengarah galian/kemiringan untuk menjadi acuan saat pelaksanaan pekerjaan. d. Pelaksanaan pekerjaan galian dilakukan secara manual (tenaga manusia). e. Hasil galian tanah diangkut dengan dump truck menuju lokasi pembuangan yang telah ditentukan untuk menghindari dampak lingkungan. f. Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja Galian Batu Metode kerja untuk pekerjaan galian biasa adalah sebagai berikut : kepada Direksi Pekerjaan untuk disetujui. c. Melakukan pengukuran dan pemasangan patok-patok pengarah galian/kemiringan untuk menjadi acuan saat pelaksanaan pekerjaan. d. Pelaksanaan pekerjaan galian dilakukan dengan jack hammer + air compressor dan hasil galian diangkut dengan dumptruck menuju lokasi pembuangan yang telah ditentukan untuk menghindari dampak lingkungan. e. Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja Galian Struktur dengan kedalaman 0 2 meter Metode kerja untuk pekerjaan galian struktur dengan kedalamam 0 2 M adalah sebagai berikut : c. Melakukan pengukuran di lokasi pekerjaan untuk menentukan titik-titik pekerjaan galian struktur dan memasang bouwplank sesuai kebutuhan. Page 11

12 d. Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi untuk menentukan apakah lokasi pekerjaan sudah sesuai dengan kebutuhan lapangan. e. Tanah digali dengan menggunakan excavator, dibantu secara manual oleh tenaga manusia pada lokasi galian yang tidak dapat dilakukan dengan alat excavator. f. Selanjutnya tanah hasil galian dimuat kedalam dump truck dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan. g. Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja Galian Struktur dengan kedalaman 2 4 meter Metode kerja untuk pekerjaan galian struktur dengan kedalamam 2 4 M adalah sebagai berikut : c. Melakukan pengukuran di lokasi pekerjaan untuk menentukan titik-titik pekerjaan galian struktur dan memasang bouwplank sesuai kebutuhan. d. Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi untuk menentukan apakah lokasi pekerjaan sudah sesuai dengan kebutuhan lapangan. e. Galian struktur dilakukan dengan menggunakan excavator, dibantu secara manual oleh tenaga manusia pada lokasi galian yang tidak dapat dilakukan dengan alat excavator. Untuk mengantisipasi rembesan air saat pelaksanaan pekerjaan galian, maka di lokasi penggalian disediakan water pump untuk usaha pengeringan (dewatering). Dan tanah yang rawan runtuh (longsor) diberi perkuatan-perkuatan secukupnya. f. Selanjutnya tanah hasil galian dimuat kedalam dump truck dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan. g. Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine Metode kerja untuk pekerjaan galian perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine adalah sebagai berikut : kepada Direksi Pekerjaan untuk disetujui. c. Melakukan pengukuran dan marking lokasi yang akan digali. d. Pelaksanaan pekerjaan galian perkerasan beraspal dengan cold milling machine akan dilakukan apabila lokasi, ukuran dan gambar kerja telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. e. Pelaksanaan galian akan dilakukan dengan menggunakan peralatan cold milling machine, jack hammer + air compressor + asphalt cutter digunakan untuk membongkar lapisan aspal yang tidak dapat dibongkar dengan alat cold milling machine. f. Material hasil galian akan diangkut dengan menggunakan dump truck ke luar lokasi pekerjaan. Page 12

13 Timbunan Biasa dari Sumber Galian Metode kerja untuk pekerjaan timbunan biasa dari sumber galian adalah sebagai berikut : a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat pengujian bahan dan diuji proctor di laboratorium kemudian mengajukan request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. c. Di lokasi sumber galian, bahan timbunan biasa di masukkan ke dalam dump truck dengan menggunakan wheel loader dan diangkut ke lokasi pekerjaan. d. Material dihampar lapis demi lapis sesuai ketebalan hasil trial compaction dengan excavator (bila lokasi memungkinkan) dan secara manual (tenaga manusia) kemudian dipadatkan dengan mini vibro roller dan atau stamper. e. Water tanker disiapkan untuk menjaga kadar air bahan timbunan saat pemadatan, sehingga kepadatan dapat tercapai pada kadar air optimum. f. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu Timbunan Pilihan dari Sumber Galian Metode kerja untuk pekerjaan timbunan pilihan dari sumber galian adalah sebagai berikut ; a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat pengujian bahan dan diuji proctor di laboratorium kemudian mengajukan request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. b. Timbunan Pilihan diasumsikan di bawah median, trotoar atau lokasi lain sesuai gambar kerja atau petunjuk Direksi Pekerjaan. c. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan. d. Di lokasi sumber galian, bahan timbunan pilihan di masukkan ke dalam dump truck dengan menggunakan wheel loader dan diangkut ke lokasi pekerjaan. e. Material dihampar lapis demi lapis sesuai ketebalan hasil trial compaction secara manual (tenaga manusia) kemudian dipadatkan dengan mini vibro roller dan atau stamper. f. Water tanker disiapkan untuk menjaga kadar air bahan timbunan saat pemadatan, sehingga kepadatan dapat tercapai pada kadar air optimum. g. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu Timbunan Pilihan Berbutir (diukur dengan Rod & Plate) Metode kerja untuk pekerjaan timbunan pilihan berbutir (diukur dengan rod & plate) adalah sebagai berikut : a. Dengan pemasangan pelat dan batang pengukur penurunan (settlement) yang harus ditempatkan dan diamati bersama oleh Direksi Pekerjaan dengan Penyedia Jasa. Kuantitas timbunan dapat ditentukan berdasarkan elevasi tanah asli setelah penurunan (settlement). Page 13

14 b. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat pengujian bahan dan diuji proctor di laboratorium kemudian mengajukan request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. c. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan. d. Material dihampar lapis demi lapis sesuai ketebalan hasil trial compaction secara manual (tenaga manusia) kemudian dipadatkan dengan mini vibro roller dan atau stamper. e. Water tanker disiapkan untuk menjaga kadar air bahan timbunan saat pemadatan, sehingga kepadatan dapat tercapai pada kadar air optimum. f. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu Lapis Pondasi Agregat Kelas A Metode kerja untuk pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A adalah sebagai berikut: c. Lapis pondasi agregat kelas A diasumsikan digunakan pada transisi antara perkerasan beton lama dan baru. d. Material lapis pondasi berbutir agregat kelas A tersebut akan disiapkan/dicampur dengan bantuan menggunakan wheel loader dilokasi supplier dan apabila campuran telah memenuhi persyaratan spesifikasi dan JMF yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka bahan tersebut akan diangkut dengan menggunakan dump truck ke lokasi pekerjaan. e. Bila diperlukan, akan dilakukan uji penghamparan dan pemadatan untuk mempelajari efektifitas alat yang digunakan. f. Penghamparan bahan agregat A dilakukan dengan menggunakan motor grader. g. Setelah terhampar dengan sempurna sesuai ketebalan dan rentang toleransi yang diijinkan, maka akan dilakukan pemadatan pada lapis agregat A dengan menggunakan vibro roller dengan terlebih dahulu memeriksa kadar air dari bahan agregat tersebut agar dapat dipadatkan pada kadar air optimumnya. h. Water tanker akan digunakan untuk menambahkan kadar air apabila bahan agregat tersebut tidak masuk kedalam rentang yang diijinkan. i. Apabila pemadatan pada bahan agregat kelas A telah selesai, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan derajat kepadatannya dengan menggunakan alat uji sandcone. j. Pada lapisan agregat kelas A, sebelum dilakukan uji kepadatan dengan sand cone akan dilakukan uji proof rolling untuk memeriksa keseragaman kepadatan sebelum dilakukan uji sand cone Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus Lapis pondasi bawah beton kurus diasumsikan digunakan pada transisi antara perkerasan beton lama dan baru atau pekerjaan lainnya sesuai petunjuk direksi Page 14

15 pekerjaan. Metode kerja untuk pekerjaan lapis pondasi bawah beton kurus adalah sebagai berikut: c. Beton diproduksi dengan concrete batching plant kemudian diangkut ke lapangan dengan menggunakan truck mixer. d. Beton di cor pada bekisting yang telah disiapkan, kemudian bila diperlukan dipadatkan menggunakan concrete vibrator. e. Setiap dilakukan pengecoran harus dilakukan test slump dan membuat benda uji kubus/silinder untuk dilakukan pengetesan di laboratorium. f. Water tanker disediakan untuk mensupply air yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan ini Lapis Perekat Aspal Emulsi Metode kerja untuk pekerjaan lapis perekat aspal emulsi adalah sebagai berikut : c. Lapis perekat/tack coat diberikan diatas lapisan permukaan berbahan pengikat yang telah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan untuk kemudian dilakukan pekerjaan penghamparan perkerasan beraspal. d. Sebelum dilakukan penyemprotan lapis perekat-aspal emulsi, maka semua bahan-bahan lepas diatas permukaan eksisting dibuang/dihilangkan dengan menggunakan air compressor. e. Bahan lapis perekat dibawa dengan menggunakan dump truck ke lokasi pekerjaan. Sesampainya di lokasi pekerjaan, bahan lapis perekat tersebut dimasukkan ke dalam asphalt sprayer. f. Sebelum dilakukan penyemprotan di lokasi pekerjaan, maka apabila diperlukan akan dilakukan uji percobaan/trial test untuk menguji metode kerjanya dan mendapatkan lama waktu pengeringan yang memberikan efek kelengketan yang tepat. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan asphalt sprayer. g. Di lokasi pekerjaan, bahan lapis perekat-aspal emulsi diperiksa homogenitasnya sebelum dilakukan penyemprotan. h. Untuk memeriksa kadar/takaran penggunaannya, maka akan dilakukan pengujian dengan menggunakan paper test. i. Apabila terdapat lokasi yang terlalu banyak penggunaannya setelah didiamkan/penundaan selama beberapa saat, maka pada lokasi tersebut akan diperbaiki/dikoreksi secara manual. j. Selama masa curing/penundaan, maka bahan lapis perekat-aspal emulsi tersebut akan diproteksi dari kendaraan lalu-lintas Laston Lapis Antara (ACBC) Metode kerja untuk pekerjaan laston lapis antara (AC-BC) adalah sebagai berikut : Page 15

16 b. Menyerahkan daftar pealatan yang akan digunakan. c. Campuran ACBC dipersiapkan / diproduksikan di base camp dengan menggunakan AMP yang dilengkapi dengan generator set dan wheel loader setelah rumus perbandingan campuran (JMF) dan trial compaction (bila diperlukan) telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan terhadap campuran ACBC yang memenuhi persyaratan spesifikasi maka campuran ACBC tersebut akan diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck. d. Di lokasi pekerjaan, campuran ACBC akan diperiksa kembali, khususnya terhadap temperature campuran dan apabila memenuhi persyaratan, maka campuran ACBC tersebut akan dihampar dengan menggunakan asphalt finisher, kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat tandem roller (initial compaction), pneumatic tire roller (secondary compaction) dan kembali dengan tandem roller (final compaction). e. Selama proses penghamparan dan pemadatan, maka sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan/padatan dengan menggunakan alat bantu. f. Peralatan, tebal gembur dan jumlah lintasan/passing dari alat pemadat akan mengikuti hasil percobaan (trial compaction) yang dilakukan sebelum pelaksanaan ACBC dimulai. g. Water tanker disiapkan untuk mensupply air yang akan digunakan untuk keperluan di lokasi penghamparan hotmix. h. Setelah pemadatan selesai, laston lapis antara (ACBC) tersebut akan diproteksi dari kendaraan lalu-lintas sampai temperature yang diijinkan (dingin), dan setelah kurang lebih 24 jam, akan dilakukan pemeriksaan derajat kepadatan dengan mengambil benda uji inti dengan alat coring untuk kemudian diperiksa di laboratorium Bahan Anti Pengelupasan Metode kerja untuk pekerjaan bahan anti pengelupasan adalah sebagai berikut : a. Bahan anti pengelupasan merupakan bahan tambahan yang akan digunakan dalam campuran aspal panas beton (hotmix) yang dilakukan di unit pencampur Asphalt Mixing Plant/AMP. b. Bahan anti pengelupasan tersebut akan di supply oleh supplier langsung kelokasi base camp dimana AMP berada. c. Sumber bahan anti pengelupasan (supplier) dan sample aditif anti pengelupasan berikut hasil pengujian lengkap akan diajukan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuannya. d. Bahan anti pengelupasan yang akan digunakan harus telah diuji dilaboratorium yang terakreditasi, memenuhi persyaratan spesifikasi dan telah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan. e. Pada saat pelaksanaan pekerjaan hotmix, maka secara berkala terhadap bahan anti pengelupasan yang datang kelokasi base camp akan dilakukan uji di laboratorium sebelum bahan tersebut boleh digunakan Beton mutu sedang dengan fc =20 MPa (K-250) Page 16

17 Metode kerja untuk pekerjaan Beton mutu sedang dengan fc =20 MPa (K-250) diasumsikan untuk pekerjaan beton scouring di lokasi jembatan ciburial, trotoar jembatan, loneng dan pekerjaan struktur lainnya yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan adalah sebagai berikut : b. Menyerahkan daftar peralatan yang digunakan. c. Beton K-250 ex suplier yang telah diproduksi dibawa ke lokasi pengecoran dengan menggunakan truck mixer. d. Beton di cor pada bekisting yang telah disiapkan dengan tulangan-tulangan yang diperlukan. Kemudian dipadatkan menggunakan concrete vibrator. e. Setiap dilakukan pengecoran harus dilakukan test slump dan membuat benda uji kubus/silinder untuk dilakukan pengetesan di laboratorium. f. Water tanker disediakan untuk mensupply air yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan ini Beton mutu rendah dengan fc =15 MPa (K-175) Metode kerja untuk pekerjaan beton mutu rendah dengan fc =15 MPa (K-175) diasumsikan untuk pekerjaan di median atau pekerjaan struktur lainnya yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan adalah sebagai berikut : b. Menyerahkan daftar peralatan yang digunakan. c. Beton K-175 suplier yang telah diproduksi dibawa ke lokasi pengecoran dengan menggunakan truck mixer. d. Beton di cor pada bekisting yang telah disiapkan. Kemudian dipadatkan menggunakan concrete vibrator. e. Setiap dilakukan pengecoran harus dilakukan test slump dan membuat benda uji kubus/silinder untuk dilakukan pengetesan di laboratorium. f. Water tanker disediakan untuk mensupply air yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan ini Beton mutu rendah dengan fc =10 MPa (K-125) Metode kerja untuk pekerjaan Beton mutu rendah dengan fc =10 MPa (K-125) adalah sebagai berikut : b. Menyerahkan daftar peralatan yang digunakan. c. Beton K-125 ex suplier yang telah diproduksi dibawa ke lokasi pengecoran dengan menggunakan truck mixer. d. Beton di cor pada bekisting yang telah disiapkan. Kemudian dipadatkan menggunakan concrete vibrator. e. Setiap dilakukan pengecoran harus dilakukan test slump dan membuat benda uji kubus/silinder untuk dilakukan pengetesan di laboratorium. f. Water tanker disediakan untuk mensupply air yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan ini. Page 17

18 Baja Tulangan U 24 Polos Metode kerja untuk pekerjaan baja tulangan U 24 Polos adalah sebagai berikut : b. Menyerahkan daftar peralatan yang digunakan. c. Baja tulangan dipotong dengan alat barcutter machine dan dibengkokkan dengan alat barbending machine di lokasi pekerjaan dan dirangkai sesuai dengan gambar rencana Pasangan Batu Metode kerja untuk pekerjaan pasangan batu adalah sebagai berikut : b. Menyerahkan hasil pengujian material dasar yang akan digunakan dan harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan. c. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan. d. Tahapan Pekerjaan : - Bahan material yang digunakan batu belah yang sudah dibersihkan, pasir dan semen. - Mortar (semen + pasir + air) dicampur dengan mengunakan concrete mixer sesuai JMF. - Sebelum pekerjaan pemasangan batu dimulai harus dibuatkan profil di lapangan sebagai acuan kerja sesuai shop drawing. - Pemasangan dilakukan oleh tukang yang dibantu oleh para pekerja. - Apabila diperlukan sesuai gambar kerja, pada dinding saluran dipasang sulingan-sulingan. - Back filling dilakukan secara manual kemudian dipadatkan dengan menggunakan stamper Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis Metode kerja untuk pekerjaan bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis adalah sebagai berikut : b. Menyerahkan daftar peralatan yang digunakan. c. Pekerjaan bronjong digunakan sebagai dinding penahan sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk dari Direksi Pekerjaan. d. Sebelum dimulai pelaksanaan dilapangan maka semua bahan dasar (kawat bronjong, batu belah dan bahan lainnya), shop drawing telah mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan. e. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara bertahap, segmen per segmen (arah horizontal) untuk menjaga kestabilan badan jalan yang ada, dan dilakukan setelah staking out termasuk rencana profil kemiringan galian tanah terpasang sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan galian. f. Penggalian tanah untuk bagian tumit dan konstruksi bronjong akan dilakukan dengan excavator dan hasil galian diangkut kelokasi pembuangan. Page 18

19 g. Keranjang bronjong disiapkan dan kemudian dipasangkan di lokasi pekerjaan sesuai gambar kerja. Batu pengisi kemudian diletakkan satu demi satu kedalam keranjang bronjong sedemikian rupa agar tercapai kepadatan maksimum dengan rongga sekecil mungkin. Jika diperlukan akan dilakukan pengujian berat isi dari bronjong, agar asumsi berat isi dalam perencanaan dapat tercapai dilapangan.. h. Pengisian batu kedalam keranjang bronjong dilakukan secara bertahap, seiring dengan pemasangan bronjong dan pengisian batu disebelahnya. i. Setelah pengisian batu selesai, keranjang ditutup, diikat dan dikencangkan dangan batang penarik. j. Dalam arah vertical, sambungan keranjang bronjong dibuat tidak dalam satu garis, akan tetapi dibuat berselang dan sesuai dengan gambar kerja. k. Secara bertahap, material timbunan diisikan dibelakang keranjang bronjong yang telah berisi batu dan dipadatkan dengan alat pemadat mini vibro roller dan atau stamper. l. Langkah pekerjaan berulang hingga mencapai elevasi rencana Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug, Fixed Metode kerja untuk pekerjaan expansion joint tipe asphaltic plug, fixed adalah sebagai berikut : c. Pemotongan lapisan aspal dan pembongkaran pada lokasi yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dengan menggunakan asphalt/concrete cutter dan jack hammer+air compressor. d. Lokasi pemotongan dan pembongkaran harus dibersihkan dari kotoran dengan menggunakan air compressor. e. Setelah sambungan yang dibongkar dalam kondisi siap, maka bagian celah dalam 30 mm dari dari bagian dasar dimasukkan tali tambang. Lapisi seluruh sisi yang dibongkar dengan menggunakan aspal bitumen yang berfungsi sebagai pengikat antara bagian aspal lama dengan aspal baru. Pasangkan baja dalam kondisi datar tidak ada beda tinggi antara sisi-sisinya ini dimaksudkan agar pada saat menerima beban dari atas plat baja tidak bergerak yang menyebabkan siar muai retak. f. Agregat sebelum digelar harus dipanaskan terlebh dahulu sampai suhu 200 derajat dengan alat pemanas tertentu (indirect heating) dimana suhu dapat terkontrol dengan baik dan dapat menghasilkan panas yang merata pada seluruh agregat. Penghamparan lapis pertama setebal 40 mm yang kemudian dicor dengan aspal karet yang sudah dipanaskan dengan cara indirect heating sampai suhu 200 derajat agar aspal karet tersebut dapat berpenetrasi kedalam semua rongga antar agregat. g. Proses ini diulangi untuk ketebalan selanjutnya, sampai elevasi yang ditentukan. Setelah penghamparan agregat selesai selanjutnya dipadatkan dengan menggunakan alat compector sampai agregat saling mengunci dan padat. Page 19

20 h. Setelah semua agregat padan selanjutnya cor kembali dengan aspal bitumen yang berfungsi sebagai waterproofing agar air tidak masuk kedalam bagian agregat Sandaran (Railling) Metoda kerja dari pekerjaan sandaran railing adalah sebagai berikut : a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. b. Menyerahkan daftar peralatan yang digunakan. c. Bahan untuk sandaran jembatan antara lain : - Baja rol dengan tegangan leleh 2800 kg/cm2 atau standar lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. - Baut pemegang (Holding Down Bolt) berbentuk U dengan diameter 25 mm atau dengan baut jangkar dengan perekat epoxy apabila disetujui oleh Direksi Pekerjaan (semua baut pemegang harus diproteksi terhadap korosi atau digalvanisasi). d. Sandaran difabrikasi di bengkel yang disetujui Direksi Pekerjaan. e. Pengelasan dilakukan oleh tenaga terampil. Lapisan yang terekspos harus dikupas, digosok, dikikir dan dibersihkan untuk mendapatkan penampilan yang bersih sebelum digalvanisasi. f. Kemudian semua bagian baja harus digalvanisasi. g. Sandaran harus dipasang dengan hati-hati sesuai dengan garis dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar. h. Sandaran harus disetel dengan hati-hati sebelum dimatikan agar dapat memperoleh sambungan yang tepat, alinyemen yang benar dan lendutan balik pada seluruh panjang. i. Persetujuan dari Direksi Pekerjaan harus diperoleh sebelum sandaran dimatikan Pembongkaran Pasangan Batu Metode kerja dari pekerjaan pembongkaran pasangan batu adalah sebagai berikut: a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. b. Menyerahkan daftar peralatan yang digunakan. c. Pembongkaran dilakukan dengan menggunakan air compressor + jack hammer atau alat lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. d. Hasil bongkaran diangkut ke lokasi pembuangan menggunakan dump truck Pembongkaran Beton Metode kerja dari pekerjaan pembongkaran beton adalah sebagai berikut: a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. b. Menyerahkan daftar peralatan yang digunakan. c. Pembongkaran dilakukan dengan menggunakan air compressor + jack hammer atau alat lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Page 20

21 d. Hasil bongkaran diangkut ke lokasi pembuangan menggunakan dump truck Lapis Pondasi Agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor Dilaksanakan pada lokasi badan/perkerasan jalan eksisting yang mengalami kerusakan sehingga memerlukan perbaikan dengan melakukan penggantian material agregat base dengan luas lebih dari 40 x 40 cm dan total volume maksimal 10 m3/km, Metode kerja dari pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A untuk pekerjaan minor adalah sebagai berikut : b. Menyerahkan daftar peralatan yang digunakan. c. Wheel loader mencampur dan memuat agregat ke dalam dump truck. Kemudian agregat tersebut dibawa ke lokasi pekerjaan. d. Material agregat kelas A dihampar dengan manual (tenaga manusia) dengan ketebalan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi pekerjaan. Dan dipadatkan dengan alat pemadat mini vibro roller dan atau stamper. e. Apabila diperlukan hamparan pondasi agregat kelas A, maka untuk mendapatkan kepadatan maksimum perlu dijaga kadar air optimumnya dengan menyediakan water tanker dan bila telah memenuhi rentang yang dipersyaratkan kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat. f. Sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor Pekerjaan ini diasumsikan sebagai pekerjaan pengembalian kondisi perkerasan yang telah rusak (lubang-lubang, deformasi dll). a. Lokasi pekerjaan ini akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan bersama-sama kontraktor / penyedia jasa pada saat dilakukan rekayasa lapangan (field engineering) pada periode mobilisasi. b. Pekerjaan ini akan dilaksanakan dengan jadwal sedini mungkin (periode mobilisasi) sehingga dapat memaksimumkan keuntungan bagi pemakai jalan. c. Bahan yang digunakan adalah berupa campuran aspal panas (yang disetujui Direksi Pekerjaan) yang diproduksi di base camp. d. Jenis campuran aspal panas yang digunakan adalah sesuai bahan disekeliling lokasi lubang (kerusakan aspal) yang akan diperbaiki. e. Metode kerja untuk pekerjaan campuran aspal untuk pekerjaan penunjang antara lain : - Pasang rambu-rambu lalu lintas. - Marking lokasi pekerjaan. - Gali lokasi dilakukan dengan asphalt cutter, jack hammer dan air compressor (penggalian berbentuk segi empat dengan sisi-sisi yang sejajar dan tegak lurus sumbu jalan). - Kemudian hasil galian diangkut dengan menggunakan dump truck ke luar lokasi pekerjaan - Lakukan pemadatan dasar galian dengan menggunakan dengan stamper. Page 21

22 - Lapisi tack coat diseluruh lokasi permukaan lubang. - Masukkan bahan (campuran aspal panas) lapis per lapis dan lakukan pemadatan dengan mini vibro roller. - Lakukan pemeriksaan elevasi / kerataan permukaan dengan menggunakan mistar (straightedge). - Bila diperlukan dan telah disetujui Direksi Pekerjaan lakukan pembersihan Marka Jalan Termoplastik Pekerjaan ini berupa pengecatan marka jalan dengan termoplastik. Metode kerja dari pekerjaan marka jalan termoplastik adalah sebagai berikut : a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. b. Permukaan jalan dibersihkan dari debu/kotoran dengan menggunakan air compressor. c. Pemberian tanda pada lokasi yang akan di marka (Pre-Marking). d. Setelah bahan cat dan material glass bit dicampur dan dipanaskan dengan alat marka, kemudian di hampar sesuai tanda yang telah ditentukan. e. Peralatan beserta bahan dibawa oleh truck. f. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade Rambu jalan ini dipasang pada lokasi-lokasi yang memerlukan perhatian khusus dari pengendara, yaitu penunjuk tikungan, tanjakan/turunan, persimpangan, keramaian, bangunan-bangunan fasilitas umum, penunjuk kecepatan, jembatan dsb. Rambu-rambu ini dipasang dengan ukuran dimensi, jumlah dan ketentuan lainnya sesuai dengan spesifikasi, gambar kontrak dan petunjuk direksi. Sebelum pemasangan terlebih dahulu dibuat request pekerjaan. Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut : a. Areal rambu digali sampai kedalaman tertentu sesuai dengan rencana kedalaman pondasinya. b. Beton yang digunakan untuk pondasi rambu jalan harus dari kelas K175 (fc 15 MPa). c. Rambu disupply oleh supplier dan diterima di lokasi pekerjaan, untuk pemasangannya dilakukan dengan menggali tanah untuk pondasi lalu bahan beton dicor dan merapihkan kembali tanah agar patok dapat berdiri dengan benar. d. Penyelesaian dan perapihan kembali setelah pemasangan Rel Pengaman Rel Pengaman diperuntukkan pada lokasi-lokasi yang memerlukan pengamanan khusus bagi pengendara, yaitu tikungan tajam. Rel Pengaman dipasang dengan dimensi, panjang dan ketentuan yang sesuai dengan spesifikasi atau gambar kontrak, atau menurut petunjuk direksi pekerjaan. Sebelum pembuatan/ pemasangan terlebih dahulu dibuat request pekerjaan. Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut : a. Batang rel pengaman beserta tiang-tiangnya diterima di lokasi pemasangan Page 22

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan persyaratan di dalam Dokumen Pengadaan Pekerjaan Paket Pemeliharaan Berkala / Rehabilitasi Jalan Padalarang Purwakarta, maka PT. Seneca Indonesia sebagai

Lebih terperinci

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA) METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA) A. MOBILISASI & MANAGEMEN KESELAMATAN LALU LINTAS Mobilisasi adalah kegiatan yang diperlukan dalam kontrak

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN PEKERJAAN NO. DIVISI URAIAN JUMLAH 1 2 3 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UMUM DRAINASE PEKERJAAN TANAH PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN PERKERASAN BERBUTIR PERKERASAN ASPAL

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN KODE PAKET : 15.2028 LOKASI KABUPATEN : BOGOR PROPINSI No. URAIAN TANDA PERIKSA 1 Rekaman Surat Perjanjian Kemitraan KSO (Bila diperlukan) 2 Surat Kuasa (Bila diperlukan) 3 Jaminan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PASCA KUALIFIKASI KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK KONTRAK

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Addendum dokumen pengadaan diterbitkan Panitia Pengadaan dimaksudkan untuk memberikan penjelasan kepada peserta lelang tentang adanya perubahan ketentuan dalam dokumen pengadaan,

Lebih terperinci

Implementation study. Asep Sundara. BSCE, MT.

Implementation study. Asep Sundara. BSCE, MT. Implementation study TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PERKERASAN BADAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA PEMBANGUNAN JALAN CILEUNYI - JATINANGOR Asep Sundara. BSCE, MT. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA Dalam melaksanakan suatu proyek, diperlukan perencanaan yang matang agar waktu pelaksanaan proyek dapat selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien. Besarnya biaya pelaksanaan

Lebih terperinci

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015 LAMPIRAN IX PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 44 TENTANG STANDARISASI HARGA SATUAN BANGUNAN, UPAH DAN ANALISA PEKERJAAN UNTUK KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2015 A N A L

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN DAN JEMBATAN PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN UPR. 05 UPR. 05.1 PEMELIHARAAN RUTIN PERALATAN & TENAGA AGUSTUS 1992 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Lebih terperinci

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ) No Divisi Uraian Jumlah Harga Pekerjaan 1 Umum 37,010,000.00 2 Drainase 43,511,280.00 3 Pekerjaan Tanah 0.00 4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 3,720,000.00 5 Pekerasan

Lebih terperinci

ADDENDUM-03. Maksud dan Tujuan

ADDENDUM-03. Maksud dan Tujuan ADDENDUM-03 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan diterbitkannya Addendum ini adalah untuk memberikan informasi dan ketentuan-ketentuan tambahan Instruksi Kepada Peserta mengenai hal-hal yang belum ada atau

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN A. Pekerjaaan Persiapan

METODE PELAKSANAAN A. Pekerjaaan Persiapan METODE PELAKSANAAN Tahap Pelaksanaan Pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah bangunan yang utuh. Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Provinsi Kabupaten Nama Kegiatan Pekerjaan Ruas/ Lokasi Volume : Sulawesi Tengah : Donggala : Peningkatan Jaringan Irigasi : Peningkatan D.I Wombo Ruas BSW 1 - BWM Kr : D.I Wombo Kec. Tanantovea : 1 Paket

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN : PENINGKATAN JALAN MESJID GUNUNG MERIAM TEMBUS JL. JAMBU GN. SETELENG I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infrastruktur prasarana jalan merupakan salah satu faktor pendukung

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK

BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK 3.1 LATAR BELAKANG Sarana transportasi merupakan infrastruktur vital yang berkorelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dengan demikian pembangunan dan pemeliharaan

Lebih terperinci

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN 4.1.1 UMUM 1) Uraian a) Pekerjaan ini harus mencakup penambahan lebar perkerasan lama sampai lebar jalur lalu lintas yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA BAB IV PENYAJIAN DATA Pada bab IV ini ditampilkan data-data yang diperlukan untuk pengerjaaan pengolahan data dan analisis. Data-data yang didapatkan merupakan data sekunder yang diantaranya bersumber

Lebih terperinci

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 PEKERJAAN PENDAHULUAN Lingkup Pekerjaan Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan konstruksi

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : DAU + DAK Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN 1. Saluran Bangunan Pelimpah (Spillway) dan peredam energi Gambar 1. Layout Spillway Pekerjaan pembangunan bangunan pelimpah (spillway) adalah sebagai berikut : Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO 20120110338 PENDAHULUAN LANDASAN TEORI HASIL DAN PEMBAHASAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PENELITIAN KESIMPULAN DAN SARAN 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BIAYA

Lebih terperinci

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN UMUM PERSYARATAN

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN UMUM PERSYARATAN 4.1.1 UMUM DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN 1) Uraian a) Yang dimaksud dengan Pelebaran Perkerasan adalah pekerjaan menambah lebar perkerasan pada jalan lama

Lebih terperinci

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) BAB V LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) 5.1. UMUM a. Lapis Pondasi Agregat Semen (Cement Treated Base / CTB) adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas A atau Kelas B atau Kelas C yang diberi

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN I. RUANG LINGKUP PEKERJAAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES Pekerjaan Pembangunan Jembatan ini terdiri dari beberapa item pekerjaan diantaranya adalah : A. UMUM 1. Mobilisasi

Lebih terperinci

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton 4.1. PENGERTIAN UMUM 4.1.1. Pendahuluan Empat elemen kompetensi

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR PRESENTASI TUGAS AKHIR ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM 186+940- KM 191+940 PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : Junaidi Abdillah NRP : 31120404505 Dosen

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM SEKSI 6.6

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM SEKSI 6.6 REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM SEKSI 6.6 LAPIS MAKADAM ASBUTON LAWELE (SKh-3.6.6.1) SPESIFIKASI KHUSUS-3 INTERIM SEKSI 6.6.1 LAPIS

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

LAMPIRAN 1 PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN LAMPIRAN 1 Lampiran Penawaran 2012 NAMA PAKET KEGIATAN No Divisi PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN : : : Urai an Nilai Pekerjaan ( % ) Bulan 1 Minggu 1 2 3 4 2 >>> >>> 1 Umum 2 3 4 5 6 7 Drainase.

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) BILL OF QUANTITTY Kegiatan : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN Pekerjaan : PEMELIHARAAN JALAN Nama Paket : REHAB/PEMELIHARAAN JALAN NGATABARU - TOMPU Kabupaten : SIGI Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran :

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov. PROYEK AKHIR PU Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA 0+000 - STA 1+500 Kab. Luwu Utara Prov. Sulawesi Selatan Pembimbing : Ir. Sulchan Arifin, M.Eng. Dipresentasikan Oleh

Lebih terperinci

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

ARDYCHA PRAYUDHA NRP TUGAS AKHIR ESTIMASI BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN PERKERASAAN RIGID PAVEMENT TOL SURABAYA- MOJOKERTO STA 37+000 42+000 JAWATIMUR ARDYCHA PRAYUDHA NRP. 3111040612 PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017

Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017 METODE PELAKSANAAN Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017 1. PEKERJAAN UMUM Mobilisasi Cakupan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BTS. NANGGROE ACEH DARUSSALAM

METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BTS. NANGGROE ACEH DARUSSALAM METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BTS. NANGGROE ACEH DARUSSALAM LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

RINTA ANGGRAINI

RINTA ANGGRAINI TUGAS AKHIR OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN RELOKASI JALAN ARTERI RAYA PORONG (PAKET 4) KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR RINTA ANGGRAINI 3 040 67 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

DAFTAR BINA MARGA NO. JENIS PEKERJAAN SAT. KODE ANALISA

DAFTAR BINA MARGA NO. JENIS PEKERJAAN SAT. KODE ANALISA DAFTAR SATUAN PEKERJAAN BINA MARGA NO. JENIS PEKERJAAN SAT. KODE ANALISA SATUAN PEKERJAAN 1 2 3 4 5 PEKERJAAN TANAH, GALIAN/BONGKARAN STRUKTUR, BUANGAN DAN URUGAN 1 GALIAN UNTUK KONTRUKSI DAN BUANGAN M

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan

Lebih terperinci

Dokumen Pengadaan Lelang Ulang

Dokumen Pengadaan Lelang Ulang Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH A D E N D U M Tanggal: 28 Mei 2012 Dokumen Pengadaan Lelang Ulang Pengadaan Pekerjaan Konstruksi PENINGKATAN JALAN SUKARNO-HATTA - Metoda

Lebih terperinci

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ) Program : PEMBANGUNAN/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN Kegiatan : PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN Pekerjaan : PENINGKATAN JALAN KARAOYA - GUNUNG JALU Lokasi : MANDALAWANGI

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

DOKUMEN LELANG BAB XI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DOKUMEN LELANG BAB XI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM BIDANG BINA MARGA UNIT LAYANAN PENGADAAN ( ULP ) BARANG DAN JASA PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR KELOMPOK KERJA ( POKJA ) I DOKUMEN

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

ZULFIKAR JAUHARI NRP

ZULFIKAR JAUHARI NRP TUGAS AKHIR MANAJEMEN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL MOJOKERTO KERTOSONO STA. 5+350 STA. 10+350 DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU DI KABUPATEN MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR ZULFIKAR JAUHARI NRP. 3110040601

Lebih terperinci

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan

Lebih terperinci

(Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan. 1. Tipe Jembatan. a) Jembatan Pelat Beton Berongga. b) Jembatan Pelat. c) Jembatan Girder

(Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan. 1. Tipe Jembatan. a) Jembatan Pelat Beton Berongga. b) Jembatan Pelat. c) Jembatan Girder 1 PEKERJAAN JEMBATAN (Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan 1. Tipe Jembatan a) Jembatan Pelat Beton Berongga b) Jembatan Pelat c) Jembatan Girder d) Jembatan Beton Balok T e) Jembatan

Lebih terperinci

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan METODA PELAKSANAAN Nama Perusahaan : Nama Paket Pekerjaan : No. Paket : CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan 481625 Jangka waktu pelaksanaan : Metode pelaksanaan merupakan hal

Lebih terperinci

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK Pengertian Paving block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 adalah suatuko mposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA

METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III oleh: CHANDRA P I SIBURIAN NIM: 1105022072

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY (BQ)

BILL OF QUANTITY (BQ) BILL OF QUANTITY (BQ) RUAS JALAN LINGKAR BR. BINGIN LOKASI HARGA NO. BAB U R A I A N 1 UMUM 0,00 2 DRAINASE 0,00 3 TANAH 0,00 4 BAHU JALAN 0,00 5 PERKERASAN BERBUTIR 0,00 6 PERKERASAN ASPAL 0,00 7 STRUKTUR

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL BAB IV PERALATAN dan MATERIAL 4.1 Peralatan 4.1.1. Alat Ukur (waterpass) Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY ( BQ ) BILL OF QUANTITY ( BQ ) REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PERDESAAN NAMA PAKET : PENINGKATAN JALAN TANAH KE ASPAL MENUJU MESJID LIANG AWAIYA, P = 425 M L = 3 M TAHUN ANGGARAN : 2015

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Material Perlu diketahui bahwa bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan dan kekakuan

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA

FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA Analisa EI-21 FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN NAMA KEGIATAN : DAK Transportasi Perdesaan No. PAKET KONTRAK : NAMA PAKET PROP / KAB / KODYA : Sulawesi Selatan /Sidrap

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA

STANDAR LATIHAN KERJA STANDAR LATIHAN (S L K) Bidang Ketrampilan Nama Jabatan : Pengawasan Jembatan : Inspektor Lapangan Pekerjaan Jembatan (Site Inspector of Bridges) Kode SKKNI : INA.5212. 322.04 DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PASCA KUALIFIKASI KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK KONTRAK

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA Taufik Dwi Laksono, Dosen Teknik Sipil Universitas Wijayakusuma Purwokerto Dwi Sri Wiyanti, Dosen Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Jln. Pattimura 20 Jakarta Selatan

PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Jln. Pattimura 20 Jakarta Selatan by : Ir. Indra Miduk Hutabarat, MM PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Jln. Pattimura 20 Jakarta Selatan TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Setelah selesai mengikuti

Lebih terperinci

SPESIFIKASI KHUSUS-2 INTERIM SEKSI 6.6 LAPIS PENETRASI MACADAM ASBUTON LAWELE (LPMAL)

SPESIFIKASI KHUSUS-2 INTERIM SEKSI 6.6 LAPIS PENETRASI MACADAM ASBUTON LAWELE (LPMAL) SPESIFIKASI KHUSUS-2 INTERIM SEKSI 6.6 LAPIS PENETRASI MACADAM ASBUTON LAWELE (LPMAL) SKh-2. 6.6.1 UMUM 1) Uraian a) Yang dimaksud dengan Lapis Penetrasi Macadam Asbuton Lawele adalah lapis perkerasan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin

Lebih terperinci

Metode Kerja Proyek Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Keumala Geumpang, Pidie Aceh

Metode Kerja Proyek Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Keumala Geumpang, Pidie Aceh Metode Kerja Proyek Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Keumala Geumpang, Pidie Aceh A. INFORMASI PEMILIK PROYEK/KONSULTAN DAN KONTRAKTOR Informasi Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah ; Nama Kegiatan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DAFTAR ISI 13. Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan Berkala

Lebih terperinci

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA DAFTAR UPAH TENAGA KERJA No Uraian Kode Keterangan 1. Kepala Tukang (L10) /Jam 14,000 2. M a n d o r (L03) /Jam 13,500 3. Pekerja (L01) /Jam 11,000 4. Tukang (L02) /Jam 13,000 DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN

Lebih terperinci

P E R U B A H A N / A D D E N D U M

P E R U B A H A N / A D D E N D U M P E R U B A H A N / A D D E N D U M Nomor : Ad-1/01.c/ULP/10.1/26/V/2016 Tanggal : 06 Juni 2016 untuk Pekerjaan PENINGKATAN JALAN HOTMIX PAKET I POKJA ULP KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM Tahun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Kuat tekan beton yang direncanakan adalah 250 kg/cm 2 dan kuat tekan rencana ditargetkan mencapai 282 kg/cm 2. Menurut hasil percobaan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

Perencanaan Drainase Analisa Hidrologi Pembahasan

Perencanaan Drainase Analisa Hidrologi Pembahasan DRAINAGEdesign Perencanaan Drainase Analisa Hidrologi Bulan Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Januari 117 115 58 27 R 84 70 110 80 45 43 46 Februari 53 60 78 25 R 103 51

Lebih terperinci

DIVISI 8 PENGEMBALIAN KONDISI SEKSI 8.1 PENGEMBALIAN KONDISI PERKERASAN LAMA

DIVISI 8 PENGEMBALIAN KONDISI SEKSI 8.1 PENGEMBALIAN KONDISI PERKERASAN LAMA 8.1.1 UMUM DIVISI 8 PENGEMBALIAN KONDISI SEKSI 8.1 PENGEMBALIAN KONDISI PERKERASAN LAMA 1) Uraian a) Yang dimaksud dengan Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama adalah rekonstruksi atau pengembalian kondisi

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN SECARA LONG SEGMENT Jayapura, Januari 2016

PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN SECARA LONG SEGMENT Jayapura, Januari 2016 PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN SECARA LONG SEGMENT Jayapura, Januari 2016 DIREKTORAT PRESERVASI JALAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT STRUKTUR ORGANISASI BARU

Lebih terperinci

SESI 9 KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI. Kementerian Pekerjaan Umum

SESI 9 KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI. Kementerian Pekerjaan Umum SESI 9 KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI Kementerian Pekerjaan Umum 1 PENDAHULUAN Siar muai mengakomodir pergerakan jembatan tanpa menimbulkan tegangan tambahan yang signifikan Pemilihan siar muai berdasarkan

Lebih terperinci

ADENDUM DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

ADENDUM DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA ADENDUM DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA PROGRAM : PROGRAM REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN KEGIATAN : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JEMBATAN No. PAKET : V ( LIMA ) PEKERJAAN : REHABILITASI JEMBATAN

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA Sebagian besar jalan raya di Indonesia masih menggunakan Asphalt concrete sebagai lapisan permukaannya. Berikut adalah metode pelaksanaan kontruksi jalan raya yang

Lebih terperinci

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Perkerasan Jalan 2.1.1.1 Pengertian Perkerasan Jalan Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah dasar ar dan roda

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL 7.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan yang harus direncanakan

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. No. Mata Uraian Satuan Perkiraan Harga Jumlah Pembayaran Kuantitas Satuan Harga-Harga. a b c d e f = (d x e)

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. No. Mata Uraian Satuan Perkiraan Harga Jumlah Pembayaran Kuantitas Satuan Harga-Harga. a b c d e f = (d x e) ADDENDUM DOKUMEN LELANG Nomor : 024.a / Dishutbun/Otsus / 2016 Pada hari ini, Jum at tanggal Empat bulan MaretTahun dua ribu enam belas, Pokja ULP Barang / Jasa Dinas Kehutanan Kabupaten Simeulue, melakukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. bergradasi baik yang dicampur dengan penetration grade aspal. Kekuatan yang

BAB III LANDASAN TEORI. bergradasi baik yang dicampur dengan penetration grade aspal. Kekuatan yang BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Lapisan Aspal Beton Lapis Aspal Beton adalah suatu lapisan pada konstuksi jalan raya, yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus, dicampur, dihampar

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (R.A.B)

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (R.A.B) Kegiatan Pekerjaan Lokasi TahunAnggaran : xxxxx : xxxxx : xxxxx : xxxxx REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (R.A.B) Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum 143,285,000 2 Drainase 51,487,427

Lebih terperinci

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN BAB I DESKRIPSI 1.1. Maksud dan Tujuan 1.1.1. Maksud Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Tinjauan Umum Perencanaan yang telah dibuat oleh perencana diwujudkan melalui pelaksanaan pekerjaan di lapangan oleh kontraktor. Pelaksana pekerjaan merupakan tahap yang

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu sistem manajemen yang baik. Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana dengan

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 08 PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 08 PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 08 PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K) 1. PENDAHULUAN Perusahaan Jasa Konstruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat berat, mesin gerinda, las, bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim, melakukan penggalian dan lain-lain.

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK. Nama Kegiatan : Pembangunan Fly Over Pegangsaan 2. : Kelapa Gading, Jakarta Utara Konsultan Perencana : PT.

BAB II DATA PROYEK. Nama Kegiatan : Pembangunan Fly Over Pegangsaan 2. : Kelapa Gading, Jakarta Utara Konsultan Perencana : PT. BAB II DATA PROYEK 2. Jenis dan Nama Proyek Pembangunan Fly Over Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara adalah pembangunan Fly Over atau jalan akses menuju komplek perumahan PT. Citra Abadi Mandiri dengan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

DIVISI 2 DRAINASE SEKSI 2.1 SELOKAN DAN SALURAN AIR

DIVISI 2 DRAINASE SEKSI 2.1 SELOKAN DAN SALURAN AIR DIVISI 2 DRAINASE SEKSI 2.1 SELOKAN DAN SALURAN AIR 2.1.1 UMUM 1) Uraian a) Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru yang dilapisi (lined) maupun tidak (unlined) dan perataan kembali selokan lama

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur)

PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur) PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur) Oleh: Dosen pembimbing: Annis Nur Uzma Ir. Putu artama

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Kegiatan : Pembangunan Jalan & Jembatan Perdesaan Pekerjaan : Pengaspalan Jalan RT. 1A, 1B & 3 Desa Bumi Jaya Kec. Pelaihari Lokasi : Kec. Pelaihari No. Divisi Uraian

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan

Lebih terperinci

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY ( BOQ )

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY ( BOQ ) Program Kegiatan : Pembangunan Jalan REKAPITULASI BILL OF QUANTITY ( BOQ ) : Pembangunan Jalan Panango-Kawasan Wisata Pasir Putih Lokasi : Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya di lapangan, pada saat suatu kendaraan yang melintas di atas suatu perkerasan jalan, perkerasan jalan tersebut akan mendapatkan gaya tekan pada bagian atas

Lebih terperinci