111. METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "111. METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 111. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini berupaya mengevaluasi dampak hasil pembangunan, -dalam ha1 ini- peningkatan akses pembiayaan KUKM di Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini berupaya menemukenali masalah dan berbagai potensi faktor yang menjelaskan masalah tersebut. Usaha mikro, kecil dan menengah mempunyai peranan yang cukup besar dalarn pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, penyediaan barang dan jasa murah, serta penanggulangan kemiskinan. Disamping itu, usaha mikro, kecil dan menengah juga merupakan salah satu komponen utama dalam pengembangan ekonomi lokal yang mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Penelitian ini akan menilai perubahan dari kemiskinan yang disebabkan oleh berbagai tindakan melalui kebijakan, dan mengevaluasi dampaknya terhadap komunitas Usaha Kecil Menengah (UKM), dan sekaligus perubahamya dalam mmah tangga Teknik Sampling Populasi penelitian ini adalah Koperasi, kelompok-kelompok. usaha masyarakat yang menerima kredit dana bergulir tahun 2005, sebanyak 188 unit usaha UKM di 9 kecamatan. Pada tahun 2006, sebanyak 114 unit usaha UKM yang terletak di 5 kecamatan menerima Pinjaman Dana Bergulir, sedangkan tahun 2007, hanya 15 unit usaha UKM yang terletak di 9 kecamatan menerima program diaksud. Satuan analisis adalah individu pelaku usaha Koperasi, kelompok-kelompok usaha masyarakat, dan satuan pengarnatannya adalah para pengelola dana bergulir yang terdiri dari badan-badan pemerintah dan lembaga- lembaga terkait di Kabupaten Sukabumi.

2 Mengingat populasi penelitian ini relatif besar jumlahnya, tidak semua penerima kredit dapat dijadikan responden penelitian. Setelah terlebih dahulu dilakukan identifikasi calon responden, diketahui beberapa responden sudah pindah tempat tinggal, dan beberapa nama penerima ternyata tidak ada orangnya sehingga jumlah populasi berkurang dari data yang ada. Untuk menentukan sampel penelitian ini digunakan teknik sampling pemilihan lokasi secara sengaja (purpossive sampling area), yaitu memilih secara sengaja kecamatan-kecamatan yang mempunyai ciri menerima kucuran kredit paling banyak. Berdasarkan populasi yang ada, ditentukan sampel dalam penelitian yang mewakili tahun pelaksanaan 2005 adalah 5 kecamatan yaitu Kecamatan Kadudampit, Kecamatan Gegerbitung, Kecamatan Parung Kuda, Kecamatan Caringin, Kecamatan Cicantayan yang memiliki jumlah responden sebanyak 102 orang. Tahun pelaksanaan 2006, sampel penelitian adalah Kecamatan Sukaraja dan Nyalindung dengan responden sebanyak 40 orang. Untuk tahun pelaksanaan 2007, mengingat jumlah penerima kredit dana bergulir hanya sedikit yaitu 15 unit UKM, maka 7 Kecamatan yaitu Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kecamatan Cisaat, Kecamatan Cicantayan, Kecamatan Gunungguruh, Kecamatan Cikidang, Kecamatan Cicurug dan Kecamatan Kadudampit menjadi sampel penelitian. Ada 14 responden yang mewakili UKM penerima kredit dana bergulir tahun 2007 di Kabupaten Sukabumi. Sampel penelitan di atas memiliki kesamaan jenis usaha, yaitu UKM yang bergerak atau berusaha di bidang perindustrian dan perdagangan. Contohnya : usaha produk makanan dan kerajinan rakyat. Kedua jenis usaha yang sangat mengandalkan sumberdaya lokal tersebut terdiri dari usaha penyediaan bahan bangunan, pengrajin mainan anak (puzzle, layangan, dan lain-lain), pengrajin anyaman bambu, pengrajin bubut kayu, mebeler/kusen rumah, penjual sembako, pembuat kuelmakanan kecillkerupuk, warunglrumah makan, pedagang buah, peternak telur ayamlikan, bengkel motor, pedagang kredit barang, dan jasa ban vulkanisir serta jasa foto. Beberapa UKM yang memiliki kesamaan jenis usaha merupakan kelompok usaha masyarakat yang tidak ikatan kerjasama yang formal. Kesamaan jenis usaha ini

3 memudahkan tahap identifikasi dana analisis terhadap karakteristik responden berdasarkan jenis usaha. Tabel 4 menunjukltan jumlah responden penelitian yang mewakili keseluruhan populasi penerima program Pinjaman Dana Bergulir. Sumber : KOPERIN Kabupaten Sukabumi 3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada kecamatan-kecamatan yang mendapat kucuran dana program pinjaman dana bergulir relatif besar dibandingkan dengan kecamatan lain. Untuk pelaksanaan tahun 2005, lokasi penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kadudampit, Gegerbitung, Parung Kuda, Caringin dan Cicantayan. Untuk tahun 2006, lokasi penelitian adalah Kecamatan Sukaraja dan Nyalindung. Tahun 2007, lokasi penelitian adalah Kecamatan Pelabuhan Ratu, Cisaat,

4 Cicantayan, Gunungguruh, Cikidang, Cicurug, Kadudampit. Pengumpulan data mulai dilaksanakan sejak Nopember hingga Desember Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data Penelitian ini dilakukan selain untuk mengidentifikasi program penyaluran kredit pinjaman dana bergulir bagi UKM, juga bertujuan mengevaluasi program tersebut. Untuk mengukur fenomena sosial pelaksanaan program pinjaman dana bergulir, maka disusun alat ukur (instrumen) penelitian sebagai pedoman untuk mengukur variabel-variabel penelitian (Riduwan, 2008). Jenis alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara mendalam dan angketkesioner yang berfungsi: 1). Memberikan gambaran (deskripsi) tentang karakteristik dari individu atau sekelompok responden, dan 2). Melakukan pengukuran variabelvariabel individual atau kelompok tertentu, yaitu variabel sikap individu UKM penerima kredit. Keseluruhan rincian variabel menjadi subvariabel diteruskan menjadi indikator dan deskriptor. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berisikan daftar pertanyaan untuk memperoleh data dan informasi mengenai kinerja pengelolaan program pinjaman dana bergulir. Indikator untuk mengukur level keberhasilan kinerja pemerintah adalah input, proses, output (Muhammad, 2007). Untuk menilai kinerja pemerintah digunakan beberapa indikator (efektivitas, efisiensi, relevansi, keekonomian dan keberlanjutan) keberhasilan program dana bergulir diperoleh dari informasi secara tertulis dari responden berkaitan dengan tujuan penelitian. Deskripsi atau gambaran mengenai level kinerja tersebut setelah dianalisis, diharapkan dapat memberikan masukan dan data yang dibutuhkan tentang pengelolaan program pinjaman dana bergulir. Tata cara dan mekanisme pelaksanaan yang dilakukan KOPERIN Kabupaten Sukabumi diamati secara mendalam. Demikian pula peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja UKM setelah menerima bantuan permodalan diukur untuk mengetahui output program dana bergulir di Kabupaten Sukabumi.

5 Tabel 5 menjelaskan variabel-variabel penelitian yang dikembangkan dalam penelitian melalui penggunaan instrumen-instrumen penelitian untuk mendapatkan data penelitian. - No Tabel 5. Variabel Penelitian, Instrumen Peneliti Variabel Penelitian Instrumen Penelitian Deskripsi pelaksanaan kegiatan pinjaman dana bergulir - Tingkat kerniskinan - Jumlah KUKM - Jumlah Tenaga Kerja - Jumlah Penyaluran Modal Bergulir Kineria pelaksanaan keniatan - pinjaman dana bergulir a. Input - Jumlah (besaran) pinjaman - Peran Lembaga Pendamping dan Pembina b. Proses - Manfaat sosialisasi - Manfaat penyusunan proposal - Manfaat seleksi kelayakan usaha - Pelaksanaan Perjanjian - Pelaksanaan pencairan kredit - Tingkat pelayanan kredit - Manfaat bimbingan dan pembinaan - Keaktifan pengawasan - Manfaat penggunaan kredit - Rasa tanggungjawab penggunaan kredit c. Output - Jumlah Pendaoatan - Penyerapan Tenaga Kerja 1 - Kuesioner (daftarlchecklist) - Wawancaral Diskusi n dan Sumber Data Sutnber Data - Buku - Jumal - Koran - Majalah - Penelitian relevan UKM penerima program - KOPERIN - Aparat Kecamatan - BAPPEDA Kabnpaten - Sekretariat Daerah - BPR Sukabumi Metode Pengumpulan Data Data yang diolah dalam penelitian adalah (1) data dengan skala ordinal, (b) data dengan skala nominal, (c) data dengan skala interval. Data yang digunakan

6 dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari unit usaha UKM yang menerima lcucuran pinjaman dana bergulir dan pejabat dari lembagdinstansi terkait yang menjadi sasaran evaluasi secara langsung. Lembagdinstansi terkait tersebut antara lain KOPERIN, Aparat Kecamatan, BAPPEDA, Sekretariat Daerah Bidang Ekonomi, BPR Sukabumi. Untuk data sekunder diperoleh data dan informasi yang bersumber dari buku, jurnal, koran dan majalah maupun penelitian relevan untuk mendukung data primer. Data yang berkaitan dengan penelitian diperoleh dari laporan pengelola kegiatan dinaslinstansi terkait yang berhubungan dengan KUKM di Kabupaten Sukabumi., hasil penelitian dan jumal ilmiah perguruan tinggi dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan pelaksanaan program dana bergulir Metode Analisis Data Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan pinjaman dana bergulir dan mengevaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan pinjaman dana bergulir bagi UKM. Metode analisis data yang digunakan diuraikan di bawah ini Mengidentifikasi Program Pinjaman Dana Bergulir. Untuk mengidentifikasi program pinjaman dana bergulir akan menggunakan pendekatan tabulasi deskriptif, yaitu mengidentifikasi jumlah unit usaha yang mendapatkan pinjaman dana bergulir, jenis usaha yang dibiayai, besamya pinjaman serta sektorllapangan usaha yang terkait dengan penerima pinjaman dana bergulir tersebut Mengevaluasi Program Pinjaman Dana Bergulir Untuk mengevaluasi program pinjaman dana bergulir, dilakukan pengukuran sikap instansi lembaga pembina program dimaksud terhadap input, proses dan output (hasil) dari pelaksanaan program pinjaman dana bergulir bagi UKM. Pengertian sikap yang akan diukur dalam penelitian ini adalah pengaruh, penilaian, baik suka atau tidak suka, atau positif atau negatif para lembaga Pembina terhadap program pinjaman dana bergulir.

7 Untuk melakukan kuantifikasi, sikap tersebut kemudian diberi angka-angka sebagai simbol agar dapat dilakukan perhitungan. Penelitian ini menggunakan beberapa skala pengukuran untuk mendapatkan data-data sikap. Untuk itu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial dalam suatu penelitian (Sarwono, 2006). Biasanya sikap dalam skala Like1-t diekspresikan mulai dari yang negatif, netral hingga ke yang paling positif. Selain itu, dilakukan juga analisis data untuk mengukur kemudahan mendapatkan dana pinjaman dana bergulir dan pelaksanaan sanksi dalam perjanjian menggunakan Skala Gutman, yang selanjutnya dijabarkan dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Gutman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan (Riduwan, 2007). Rincian dari kegiatan analisis data terhadap pelaksanaan program tersebut sebagai berikut: a) Evaluasi input. Mengevaluasi besamya pinjaman yang diperoleh menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif untuk melihat perbedaan pinjaman antara masing-masing responden. Evaluasi juga dilakukan kepada lembaga Pembina menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif untuk mengetahui perannya dalam pengembangan pinjaman dana bergulir tersebut. b) Evaluasi proses Mengevaluasi proses sosialisasi, penyusunan proposal, seleksi kelayakan usaha, perjanjian, pencairan kredit, pelayanan kredit, bimhingan dan pembinaan, pengawasan, penggunaan dana bantuan dan tanggungjawab menggunakan pengukuran dan Skala Gutman. Evaluasi proses dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif untuk mengetahui level kinerja pengelolaan dana bergulir. Untuk menganalisis hubungan antar variabel dilakukan pengujian statistik deskriptif tabulasi silang atau crossfab dengan menggunakan software SPSS versi 16.

8 c) Evaluasi output Variabel yang dilihat dalam evaluasi output adalah tingkat pendapatan dari UKM yang menerima program pinjaman dana bergulir. Banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan tingkat pendapatan usaha UKM. Pemberian insentif bantuan permodalan merupakan salah satu pemicu kenaikan tingkat pendapatan usaha UKM. Untuk mengukur dampak program dana bergulir terhadap peningkatan pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja lokal, maka dilakukan statistik deskriptif frekuensi untuk menggambarkan jawaban-jawaban observasi variabel tingkat pendapatan dan tenaga kerja. Tabel 6 menyajikan metode analisis data yang digunakan, jenis data yang diperlukan, dan sumber data berdasarkan tujuan penelitian yang diharapkan. Tabel 6. Metode Analisis Data, Jenis Data dan Sumber Data Menurut Variabel Yang Ditelaah. Tujuan Data yang diperlukan Sumber Data Metode Analisis Data 1. Mengidentifikasi program yang dilaksanakan KOPERIN dalam pembinaan pinjaman dana bergulir Mengevaluasi kinerja program pinjaman dana bergulir 1. Input - Perbedaan pinjaman antara masing-masing usaha (besamya pinjaman) - - Peran Lembaga Pendamping dan Pembina - Jumlah unit UKM penerima program - Jenis usaha Besar pinjaman - Sektor-sektor penerima program - Jumlah usahapenerima program - Bunga pinjaman - Total pengembalian - Nilai pinjaman - Tunggakan kredit - Prosentase pengembalian kredit - Pelaksanaan program - Jumlah lembaga pendamping - Jumlah lembaga pembina - - Tabulasi Deskriptif Deskriptif Deskriptif

9 abel 6 (Lanj utan) No. Tujuan Proses - Sosialisasi - penyusunan proposal - Seleksi kelayakan usaha - Perjanjian - Pencairan kredit Pelayanan Kredit Bimbingan dan Pembinaan - Pengawasan - Penggunaan Kredit Data yang diperlukan - Pelaksanaan sosialisasi - Petugas yang ditunjuk - Pe~nahaman terhadap sosialisasi - Pelaksanaan bimbingan - Pelaksanaan penyusunan proposal - Pe~nahaman penyusunan proposal - Melayani penyusunan proposal - Pelaksanaan seleksi di lapangan - Kema~npuan petugas - Penjelasan petugas - Penilaian kelayakan usaha - Surat perjanjian - Pelaksanaan sanksi - Pelaksanaan pencairan - Pelaksanaan pencairan - Bimbingan dan pembinaan - Manajemen - Produksi - Pemasaran - Pelaksanaan pelatihan - Pelaksanaan promosi - Sistem pengawasan - Pelaksanaan monitoring - Pelaksanaan evaluasi - Pengembangan usaha - Pengaruh terhadap usaha - Kegiatan usaha lain - Memperkuat modal Sumber Data D AG D AG D AG D AG -- Metode Analisis Data Skala Gutman Skala Gutman

10 Tabel 6... (Lanjutan) No. Tujuan Data yang diperlukan Sumber Data Metode Analisis Data - Tanggungjawab - Tanggungjawab UKM - Tanggungjawab KOPERIN - Kesadaran - Kebersa~naan Ti::drtan, Tena a Ker'a - Jumlah pendapatan - Jumlali tetiaga kerja UKM UKM Deskriptif Merumuskan strategi pengembangan program pinjaman dana bergulir dilaksanakan oleh KOPERIN Model-model pelaksanaan Perkuatan Permodalan bagi UKM l Instansi terkait LFA 3.5. Metode Perancangan Program Metode perancangan program dilakukan dengan cara menganalisis data-data yang diperoleh di lapangan mengenai permasalahan dan kendala pengelolaan pinjarnan dana bergulir. Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan dan kendala tersebut akan menggunakan metode Logical Framework Approach (LFA) yang melibatkan stakeholders terkait. Metode ini mempakan alat manajemen dan perencanaan yang menggunakan teknik visualisasi yang mampu membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pengumpulan data dan informasi untuk merancang program pembangunan daerah yang berbasiskan pada suatu hasil penelitian (Toni, 2005). Pemilihan metode ini berdasarkan pemikiran bahwa metode ini dapat digunakan untuk menganalisis masalah diawali dengan penentuan masalah pokok dan masalah prioritas. Dalam ha1 ini metode LFA lebih aplikatif untuk dilaksanakan dalam upaya pengembangan UKM. Program tersebut akan disusun berdasarkan skala prioritas dan kondisi di lapangan serta aspirasi dan keinginan dari masyarakat yang ingin merubah tingkat pendapatannya ke arah yang lebih baik. Untuk itu, metode perancangan program dilakukan dengan cara sebagai berikut :

11 1. Melakukan pendekatan kepada pimpinan instansildinas terkait Pemerintah Kabupaten Sukabumi serta kelompok usaha yang mendapatkan dana pinjaman dana bergulir. 2. Menganalisis informasi yang didapat, kemudian disusun suatu metode pengembangan pinjaman dana bergulir bagi Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Dalam merumuskan Strategi Pengembangan Pinjaman Dana Bergulir digunakan indikator untuk mengukur keberhasilan kegiatan pinjaman dana bergulir berdasarkan mekanisme penyaluran kredit pinjaman dana bergulir yang sudah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Selama pelaksanaan kegiatan tersebut tahun , hasil-hasit yang sudah dicapai antara lain sebagai berikut : (a) Penyaluran pinjaman dana bergulir; (b) Pengembalian pinjaman dana bergulir; (c) Penagihan pinjaman dana bergulir; (d) Layanan lainnya seperti pemberian inforrnasi yang terkait dengan pembiayaan pembangunan usaha Untuk mengukur kinerja pemerintah daerah Sukabumi terkait dengan pelaksanaan kegiatan Pinjaman Dana Bergulir bagi UKM tahun 2005 hingga 2007, dilakukan penilaian tentang seberapa jauh masalah sosial ekonomi masyarakat telah teratasi oleh pemerintah melalui institusi dan program-programnya. Secara umum, indikator keberhasilan Pemerintah Daerah antara lain : Indikator pertama adalah efektivitas yaitu tingkat ketercapaian tujuan, atau memenuhi kebutuhan atau masalah social ekonomi yang dihadapi, baik dalam arti ketepatan pencapaian output, maupun pencapaian outcome. Indikator kedua adalah efisiensi yaitu apakah rasio antara output. atau outcome dengan biaya yang dikeluarkan. Indikator ketiga adalah relevansi, yaitu apakah program yang diusulkan untuk diimplementasikan benar-benar sesuai dengan tujuan, kebutuhan, atau masalah social ekonomi yang dihadapi. Indikator keempat adalah keekonomian (economy) yaitu apakah pelbagai input yang dibutuhkan dalam program atau organisasi diperoleh dengan harga yang wajar dandengan kualitas yang memadai. Indikator kelima adalah keberlanjutan darihasil yangdicapai yaitu apakah kebutuhhan masyarakat (social ekonomi) dicapai secara berkelanjutan.

1.1. Latar Belakang Indikator kemajuan sebuah Negara demokrasi diantaranya adalah tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai bidang

1.1. Latar Belakang Indikator kemajuan sebuah Negara demokrasi diantaranya adalah tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai bidang 1.1. Latar Belakang Indikator kemajuan sebuah Negara demokrasi diantaranya adalah tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi dan politik (Nasution, 2008).

Lebih terperinci

Developrnenf Index (HDJ). Indikator ini layak digunakan untuk menggambarkan V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Developrnenf Index (HDJ). Indikator ini layak digunakan untuk menggambarkan V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Program Peningkatan Akses Pembiayaan UKM di Kabupaten Sultabumi Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam rangka memperkuat permodalan UKM, menyelenggarakan kegiatan pinjaman dana

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah dengan responden pelaku usaha mikro kecil pada unit bisnis

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR PERATURAN NOMOR 15 Tahun 2009 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR KREDIT USAHA MIKRO KUDUS DI KABUPATEN KUDUS Menimbang a. bahwa untuk memberdayakan usaha mikro yang ada di Kabupaten Kudus perlu disediakan

Lebih terperinci

MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA

MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA (Kasus: Kemitraan PT Pupuk Kujang dengan Kelompok Tani Sri Mandiri Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat) Oleh : ACHMAD

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

K L I P I N G. Kamis, 10 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi.

K L I P I N G. Kamis, 10 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi. K L I P I N G L P D B - K U M K M Kamis, 10 Oktober 2013 Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi. No Media Cetak/Online Hal. Judul 1 Perekonomiantasik.blogspot.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai hubungan komunikasi pemasaran dengan kualitas daya saing UMKM merupakan penelitian survai dengan tujuan explanatory. Metode survai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia mulai populer setelah ada kewajiban setiap BUMN menyisihkan 1% -3% keuntungan untuk program kredit

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di gabungan gelompok tani (Gapoktan) Desa Hasang, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan berkelanjutan menjadi isu penting dalam menanggapi proses. yang strategis baik secara ekonomi maupun sosial politis.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan berkelanjutan menjadi isu penting dalam menanggapi proses. yang strategis baik secara ekonomi maupun sosial politis. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya pengembangan usaha mikro sangat relevan dan sejalan dengan arus pemikiran global yang sedang berkembang saat ini. Pembangunan berkelanjutan dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada desa yang mendapat pendampingan dari Program Pemberdayaan Desa (PPD), dan pelaksanaannya didampingi oleh fasilitator

Lebih terperinci

EVALUASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UKM DI KOTA BANDUNG MELALUI PROGRAM BANTUAN WALIKOTA UNTUK KEMAKMURAN (Bawaku Makmur)

EVALUASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UKM DI KOTA BANDUNG MELALUI PROGRAM BANTUAN WALIKOTA UNTUK KEMAKMURAN (Bawaku Makmur) EVALUASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UKM DI KOTA BANDUNG MELALUI PROGRAM BANTUAN WALIKOTA UNTUK KEMAKMURAN (Bawaku Makmur) Roni Kastaman Teknik Industri Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian - Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan kepada debitur atau masyarakat yang menerima kredit Kupedes di Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis. Penentuan lokasi ini didasari

Lebih terperinci

PERTANGGUNG JAWABAN PEMEBRIAN DANA EKONOMI KERAKYATAN OLEH DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BANDAR LAMPUNG

PERTANGGUNG JAWABAN PEMEBRIAN DANA EKONOMI KERAKYATAN OLEH DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BANDAR LAMPUNG PERTANGGUNG JAWABAN PEMEBRIAN DANA EKONOMI KERAKYATAN OLEH DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BANDAR LAMPUNG Muhammad Gilang Adie N Hukum Administrasi Negara, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perekonomian indonesia, terutama pada era akhir 1990-an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) pernah berperan sebagai penyelamat

Lebih terperinci

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO 02 Maret 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 28 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kebijakan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUKM) dewasa ini telah diatur di dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP 6.1 Prioritas Aspek yang Berperan dalam Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 28 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan dari tinjauan pustaka pada bab terdahulu, dapat dibuat suatu kerangka pikir yang berupa hipotesa pengarah dalam melakukan kajian ini, hipotesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pembangunan perekonomian nasional bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim pengembangan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor dengan penyerapan tenaga kerja paling banyak di Indonesia dibandingkan dengan sektor lainnya. Badan Pusat Statistik (2009) melaporkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia sangat besar, terutama karena kontribusinya dalam Produk Domestik Bruto dan tingginya

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknik yang dapat membantu penelitian tentang bagaimana penelitian dilakukan. Menurut Sugiyono (2012: 2) mengemukakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Penelitian kuantitatif dilaksanakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PENINGKATAN EKONOMI KERAKYATAN MELALUI PINJAMAN MODAL USAHA DENGAN POLA DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Peranan UMKM di Indonesia sangat penting sebagai penggerak ekonomi yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.162, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KUKM. Program. Bantuan Sosial. Pengembangan KUKM Peyelenggaraan. Pedoman. Perubahan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO DENGAN

Lebih terperinci

BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN

BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN 111 BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN Sekalipun pelaksanaan P2FM-BLPS di Kabupaten Bogor mengalami berbagai kendala, namun program tersebut sangat mendukung kebijakan pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian dan agribisnis di pedesaan merupakan sumber pertumbuhan perekonomian nasional. Agribisnis pedesaan berkembang melalui partisipasi aktif petani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah dengan metode survai,

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 122 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Program Mengangkat Ekonomi Kerakyatan Melalui Koperasi Rukun Tetangga (RT) dalam Rangka Ketahanan Desa di Kabupaten Wonogiri, yang bertujuan untuk mempercepat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Cijeruk Cabang Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

Kata Kunci : Kredit Usaha Rakyat (KUR), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan

Kata Kunci : Kredit Usaha Rakyat (KUR), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Judul :Efektivitas Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Nama : Daniel Kadju NIM : 1206105103 Abstrak Kredit Usaha Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana dalam ilmu sosial pendekatan ini mengacu kepada keakuratan deskripsi dari suatu variabel

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 618 TAHUN 2010 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DANA INVESTASI DAERAH NON PERMANEN UNTUK

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha Oleh : Nama : Debby Fuji Lestari NIM : 2107130015 Kelas : 2D Dosen : Ade Suherman, M.Pd PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan Data 23 III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu Tugas akhir ini dilaksanakan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat sebagai salah satu daerah penerima dana stimulan Program Pengembangan KSP Sektoral, P3KUM dan Program

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI Dalam rangka mendapatkan strategi pengembangan KBU PKBM Mitra Mandiri dalam upaya pemberdayaan masyarakat, sebagaimana tujuan dari kajian

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia, pemerintah membuat kebijakan salah satunya dengan cara mengedepankan sektor industri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makro, sehingga bank yang sehat akan memperkuat perekonomian suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. makro, sehingga bank yang sehat akan memperkuat perekonomian suatu bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya semua Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia mempunyai program pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.487, 2015 KEMENKOP-UKM. Bantuan Sosial. Pengembangan Koperasi. Mikro. Kecil. Wirausaha. Lembaga Pendidikan. Non Pemerintah. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Per/M.KUKM/VI/2016 TENTANG PENDATAAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI

Lebih terperinci

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 2 PENINGKATAN EFEKTIVITAS KINERJA PENYALURAN BLM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA (PUMP-PB)

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 2 PENINGKATAN EFEKTIVITAS KINERJA PENYALURAN BLM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA (PUMP-PB) NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 2 PENINGKATAN EFEKTIVITAS KINERJA PENYALURAN BLM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA (PUMP-PB) RINGKASAN Kinerja input, proses dan output PNPM-PB secara

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF FARIS SHAFRULLAH SJAFRI MANGKUPRAWIRA HENDARIN ONO SALEH

RINGKASAN EKSEKUTIF FARIS SHAFRULLAH SJAFRI MANGKUPRAWIRA HENDARIN ONO SALEH RINGKASAN EKSEKUTIF FARIS SHAFRULLAH, (2005). Analisis Hubungan Input, Proses dan Hasil Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan di Propinsi DKI Jakarta. Di bawah bimbingan SJAFRI MANGKUPRAWIRA dan HENDARIN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN DAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN DAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN DAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPAHIANG, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 68 TAHUN 2008/434.013/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN USAHA BAGI MASYARAKAT MELALUI KREDIT NDUMA PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena usaha berskala kecil dinilai mampu bertahan dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena usaha berskala kecil dinilai mampu bertahan dalam keadaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian merupakan salah satu faktor penentu berkembangnya suatu negara. Manakala perekonomian suatu negara berkembang dengan baik, maka dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dipandang sebagai tulang punggung

BAB I PENDAHULUAN. Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dipandang sebagai tulang punggung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditinjau dari sudut jumlah pelaku usaha dan penyerapan tenaga kerja, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dipandang sebagai tulang punggung perekonomian

Lebih terperinci

TAHAP 1: MERUMUSKAN MASALAH

TAHAP 1: MERUMUSKAN MASALAH Contoh Studi Tahapan Monitoring dan Evaluasi Kebijakan TAHAP 1: MERUMUSKAN MASALAH Dalam studi kasus tersebut, langkah-langkah yang diambil dalam merumuskan masalah meliputi: 1. Memikirkan masalah yang

Lebih terperinci

Monitoring & Evaluation Dasar. Oleh Erwien Temasmico Djayoesman M&E Coordinator - AIPJ

Monitoring & Evaluation Dasar. Oleh Erwien Temasmico Djayoesman M&E Coordinator - AIPJ Monitoring & Evaluation Dasar Oleh Erwien Temasmico Djayoesman M&E Coordinator - AIPJ Apakah Monitoring & Evaluasi Monitoring program atau intervensi dalam pelibatan pengumpulan data rutin yang mengukur

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG SALINAN 1 BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO

Lebih terperinci

V. SEJARAH PENGEMBANGAN KOMUNITAS

V. SEJARAH PENGEMBANGAN KOMUNITAS V. SEJARAH PENGEMBANGAN KOMUNITAS 5.1 Bantuan Modal 5.1.1 Bantuan Modal dari BUMN Bantuan dari pemerintah berupa pinjaman modal dan prasarana produksi pernah dilaksanakan sebelum tahun 2001 (Diperindag

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA PINJAMAN BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode TOTAL 2.011.165.000 4.499.670.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kehidupan yang layak. Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kehidupan yang layak. Kemiskinan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemiskinan merupakan kondisi ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kehidupan yang layak. Kemiskinan memiliki ciri yang berbeda

Lebih terperinci

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data, 1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan pendekatan penelitian Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data, guna mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Menurut

Lebih terperinci

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM Strategi dan perencanaan program disusun berdasarkan permasalahanpermasalahan yang muncul pada dan potensi yang dimiliki oleh. Program disusun oleh berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN RIAU, Menimbang : a.

Lebih terperinci

13 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

13 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 1 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perekonomian meliputi koperasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE SALINAN WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Tasikmalaya, dengan lingkup wilayah studi area PKL di BWK I. Alasan dipilihnya BWK I karena kawasan ini merupakan

Lebih terperinci

VI. RANCANGAN PROGRAM PINJAMAN DANA BERGULIR

VI. RANCANGAN PROGRAM PINJAMAN DANA BERGULIR VI. RANCANGAN PROGRAM PINJAMAN DANA BERGULIR Dalam proses perancangan program, melalui bantuan metode LFA, tahapan identifikasi permasalahan inerupakan langkah pertama yang harus dilakukan. Proses identifikasi

Lebih terperinci

UKM di Indonesia. Perkembangan UKM di Indonesia

UKM di Indonesia. Perkembangan UKM di Indonesia ICHSAN NAZMI PUTRA 170610080064 UKM di Indonesia Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1192, 2012 KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Bantuan Sosial. Mikro dan Kecil. Pedoman

BERITA NEGARA. No.1192, 2012 KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Bantuan Sosial. Mikro dan Kecil. Pedoman BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1192, 2012 KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Bantuan Sosial. Mikro dan Kecil. Pedoman PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pembangunan yang berorientasi atau berbasis kegiatan ekonomi lokal menekankan pada kebijakan pembangunan pribumi (endogenous development policies) yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BUPATI P URWOREJ O N O M O R : 27 TAHUN 2006 T E N T A N G PADA KOPERASI, USAHA K ECIL DAN MENENGAH KABUPATEN P U R W O R E J O TAHUN ANGGARAN 2006

BUPATI P URWOREJ O N O M O R : 27 TAHUN 2006 T E N T A N G PADA KOPERASI, USAHA K ECIL DAN MENENGAH KABUPATEN P U R W O R E J O TAHUN ANGGARAN 2006 BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI P U R W O R E JO N O M O R : 27 TAHUN 2006 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PENYERTAAN MOD AL BERGULIR PADA KOPERASI, USAHA K ECIL DAN MENENGAH KABUPATEN P U R W O R E J

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. A. Proses Penyaluran Dana Bergulir BPLM Di Kabupaten Kulon Progo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. A. Proses Penyaluran Dana Bergulir BPLM Di Kabupaten Kulon Progo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Proses Penyaluran Dana Bergulir BPLM Di Kabupaten Kulon Progo Para calon penerima dana bergulir yang ingin mendapatkan fasilitas kredit dana bergulir dari Dinas

Lebih terperinci

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2007

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2007 GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) PADA DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA 27 BAB. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi dan Ekonomi Rakyat Koperasi sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional, dalam hal ini berarti bahwa koperasi harus memegang peran aktif untuk mewujudkan tercapainya

Lebih terperinci

Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Upaya penanggulangan kemiskinan yang bertumpu pada masyarakat lebih dimantapkan kembali melalui Program

Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Upaya penanggulangan kemiskinan yang bertumpu pada masyarakat lebih dimantapkan kembali melalui Program Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Upaya penanggulangan kemiskinan yang bertumpu pada masyarakat lebih dimantapkan kembali melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK) mulai tahun Konsepsi Pemberdayaan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA I. LATAR BELAKANG Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) adalah organisasi profesi auditor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian memerlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi yang strategis serta tanggung jawab terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODOLOGI KAJIAN 35 BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Usaha skala mikro dan kecil/pedesaan sangat potensial karena jumlahnya sangat besar. Dalam kondisi krisis, usaha skala mikro dan kecil terbukti ikut

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa peternak plasma ayam broiler di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian dilakukan atas dasar pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian Setiap penelitian terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian tersebut, hal ini

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 26 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 607 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 26 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 607 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 26 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 607 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DANA PINJAMAN MODAL USAHA KEGIATAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN PINJAMAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR KEPADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan obyek

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro (UM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Kekuatan yang dimiliki oleh kelompok pengrajin tenun ikat tradisional di desa Hambapraing, sehingga dapat bertahan sampai sekarang adalah, kekompakan kelompok, suasana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tahun 2002 pemerintah melalui Departemen Pertanian RI mengeluarkan kebijakan baru dalam upaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis data yang akan dapat membantu penulis dalam melakukan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis data yang akan dapat membantu penulis dalam melakukan penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, tahap-tahap penelitian, instrumen penelitian dan jenis data yang akan dapat

Lebih terperinci