Kata Kunci : Kredit Usaha Rakyat (KUR), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Kunci : Kredit Usaha Rakyat (KUR), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan"

Transkripsi

1 Judul :Efektivitas Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Nama : Daniel Kadju NIM : Abstrak Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan skema kredit atau pembiayaan modal kerja atau investasi yang khusus diperuntukan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) di bidang usaha produktif dan layal (feasible). Tujuan program KUR adalah mengakselerasi pengembangan kegiatan perekonomian di sector riil dalam rangka penanggulangan dan pengentasan kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program KUR dan dampaknya terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja, pemasaran dan peningkatan pendapatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Penelitian ini dilakukan pada UMKM yang mengikuti program KUR di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 68 UMKM dalam kurun waktu 2 tahun ( ), dengan menggunakan teknik sampling Probability Sampling, di mana dalam probability sampling semua elemen UMKM yang mengikuti program KUR dalam populasi diketahui dan memperoleh kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan kueisoner. Teknik analisi data yang digunakan adalah uji efektivitas dan analisis non parametrik dengan menggunakan uji Mc Nemar. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan ditemukan bahwa tingkat efektivitas program KUR pada UMKM adalah sangat efektif dengan tingkat efektivitas sebesar 82,4 persen dan program KUR berdampak positif dan signifikan terhadap peningkatan jumlah kerja kerja, pemasaran dan peningkatan pendapatan UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Artinya program KUR yang dilaksanakan di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung dalam kurun waktu 2 tahun ( ) sudah sangat efektif serta berdampak positif dan mampu meningkatkan jumlah tenaga kerja, pemasaran dan pendapatan UMKM. Kata Kunci : Kredit Usaha Rakyat (KUR), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Efektivitas

2 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALISTAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii xi xii xiii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep Teori Efektivitas Teori Kredit Kredit Usaha Rakyat (KUR) Teori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Teori Tenaga Kerja Teori Pemasaran Teori Pendapatan Hipotesis METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi Penelitian Obyek Penelitian Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Jenis dan Sumber Data Populasi, Sampel dan Metode Sampel Metode Pengumpulan Data Teknis Analisis Data ) Uji Efektivitas ) Uji Mc Nemar... 52

3 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Wilayah dan Deskripsi Data Hasil Penelitian Deskripsi Data Hasil Penelitian Uji Efektivitas Uji Mc Nemar ) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Jumlah Tenaga Kerja ) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Upah Tenaga Kerja ) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Sumber Tenaga Kerja ) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Jumlah Jam Kerja ) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Pendidikan ) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Peningkatan Pendidikan ) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Produk ) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Harga ) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Promosi ) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Tempat ) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Pendapatan ) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Pengeluaran ) Hasil Uji Mc Nemar pada Variabel Penjualan Pembahasan Hasil Penelitian Pemabahasan Efektivitas Program Bantuan KUR Terhadap UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Pembahasan Program Bantuan KUR Berdampak Positif Terhadap Jumlah Tenaga Kerja UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabutapen Badung Pembahasan Program Bantuan KUR Berdampak Positif Terhadap Peningkatan Pemasaran UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Pembahasan Program Bantuan KUR Berdampak

4 Positif Terhadap Peningkatan Pendapatan UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN... 85

5 DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 1.1 Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja pada UMKM Kabupaten/Kota Provinsi Bali Data UMKM Perkecamatan di Kabupaten Badung yang Mengikuti Program KUR Tahun Ratio Efektivitas KUR Terhadap UMKM Tahun Desain Penelitian Tabel Kotingensi 2 x 2 Uji Mc Nemar Statistik Deskriptif Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Distribusi Penduduk Menurut Umur Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Distribusi Penduduk Menurut Sumber Pinjaman Jumlah Responden yang Mengatakan Tahu Tentang UMKM Jumlah Responden yang Mengetahui Tujuan Diadakannya Sosialisasi KUR Jumlah Responden yang Mendapat Monitoring Program KUR Hasil Uji Mc Nemar... 64

6 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Kerangka Konsep... 39

7 DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1 Kuesioner Penelitian Daftar Nama UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Tabel Tabulasi Uji Statistik Deskriptif Distribusi Penduduk Uji Efektivitas Uji Mc Nemar

8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 7 ayat 1 menyatakan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menimbulkan iklim usaha dengan menetapkan peraturan dan perundang-undangan yang meliputi aspek pendanaan, sarana dan prasarana dan lain-lain. Sementara pasal 2 menyatakan Dunia usaha dan masyarakat berperan secara aktif membantu menimbulkan iklim usaha. Dari peraturan perundang-undangan di atas menunjukan bahwa dunia usaha seperti bank, harus berperan aktif dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM. UMKM mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan pertahanan ekonomi bangsa Indonesia. Hal ini terbukti ketika krisis melanda bangsa Indonesia sejak tahun 1997 UMKM yang pada masa itu masih disebut sebagai Usaha Kecil dan Menengah menjadi katup penyelamat bagi pemulihan ekonomi bangsa karena mampu memberikan sumbangan yang sangat signifikan pada PDB maupun penyerapan tenanga kerja (Ravik, 2007). Mengingat UMKM umumnya berbasis pada sumberdaya ekonomi lokal dan tidak bergantung pada impor, serta hasilnya mampu diekspor karena keunikannya, maka pembangunan UMK diyakini akan memperkuat fondasi perekonomian nasional (Widyaresti, 2012). UMKM mampu menyerap 99,45 persen dari total tenaga kerja atau 73,24 juta tenaga kerja (Marimbo, 2008).

9 Fungsi dan peranan UMKM dirasakan begitu penting, karena sektor ini bukan hanya sebagai mata pencaharian bagi orang banyak, tetapi menyediakan lapangan pekerjaan secara langsung bagi mereka yang berpendidikan dan berketerampilan rendah. Hyland et al (2000) mengemukakan bahwa usaha kecil kebanyakan tidak memiliki strategi atau kekurangan ahli strategi. Hal ini yang menyebabkan UMKM sulit berkembang. Kinerja UMKM dipengaruhi oleh dua faktor utama dan mendasar yakni faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal meliputi aspek sumber daya manusia (SDM), aspek keuangan, aspek teknis produksi dan aspek pemasaran. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah, aspek sosial budaya dan ekonomi, serta peranan lembaga terkait seperti pemerintah, perguruan tinggi, swasta, dan lembaga sosial masyarakat (LSM) (McCormick et.al,1997), selain itu lingkungan bisnis eksternal memiliki dampak pada kinerja organisasi (Adeoye, Abayomi Olarewaju dan Elegunde, Ayobami Folarin, 2012). Hafsan, 2008:8 (dalam Amran Husen, 2012), oleh karena itu, upaya untuk mengembangkan dan memperluas UMKM dalam perekonomian nasional diperlukan serangkaian pembinaan yang bersumber pada masalah keterbatasan pengetahuan, informasi, dan permodalan Kondisi dan fakta di atas sejalan dengan hasil penelitian empiris yang dilakukan Emirbagetal (2006), dalam Amran Husen (2012) yang menyimpulkan bahwa keberhasialan UMKM memiliki dampak langsung terhadap pembangunan ekonomi baik pada negara maju maupun negara sedang berkembang. UMKM mampu menciptakan lapangan pekerjaan dengan biaya minimum. Mereka adalah

10 pelopor dalam dunia inovasi dan memiliki fleksibilitas tinggi strategi bisnis dan pertumbuhan usaha (Amran Husen, 2012). Rothwel dan Zegveld (1982) menguraikan beberapa kebijakan umum yang mendukung UMKM, diantaranya adalah : (i) distribusi dari kekuatan pasar lewat sebuah sistem dari UMKM membuat suatu distribusi dari kekuatan pasar yang lebih baik dalam masyarakat secara umum, (ii) suatu tingkat konsentrasi pasar yang tinggi mengakibatkan ekonomi tidak efisien, (iii) UMKM berfungsi sebagai suatu peredam terhadap goncangan kesempatan kerja, misalnya pada saat krisis ekonomi 1997/1998 di indonesia, (iv) UMKM menghasilkan produk-produk yang lebih bervariasi yang bisa memenuhi selera individu masyarakat. Melihat berbagai kendala dan persoalan yang dihadapi oleh UMKM, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Inpres Nomor 6 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM yang diikuti dengan nota kesepahaman bersama antara Departemen Teknis, Perbankan dan Perusahaan Penjamin Kredit/Pembiayaan kepada UMKM. Pada tanggal 5 November 2007, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan kredit bagi UMKM dengan pola penjamin dengan nama Kredir Usaha Rakyat (KUR) dan didukung oleh Inpres Nomor 5 Tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi untuk menjamin implementasi atau percepatan pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat ini. Beberapa diantaranya adalah penyelesaian kredit bermasalah UMKM dan pemberian kredit UMKM hingga Rp ,00 (lima ratus juta rupiah). Inpres tersebut didukung dengan Peraturan Menteri Keuangan No.135/PMK.05/2008 tentang perubahan atas

11 Peraturan Menteri Keuangan No. 159/PMK.05/2011 Tentang Fasilitas Penjamin Kredit Usaha Rakyat. Jaminan KUR sebesar 70 persen bisa ditutup oleh pemerintah melalui PT. Asuransi Kredit Indonesia ( Askrindo) dan Perusahaan Sarana Pembangunan Usaha dan 30 persen ditutup oleh Bank pelaksana. Menurut Semara Putra (2013), KUR yang merupakan salah satuupaya pemerintah dalam mendorong perbankan menyalurkan kredit permodalan kepada UMKM dan Koperasi Pemberian. Kredit Usaha Rakyat (KUR) bertujuan untuk mengakselerasi pengembangan kegiatan perekonomian di sektor riil dalam rangka penanggulangan dan pengentasan kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja. Secara lebih rinci, tujuan program KUR adalah: (1) mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK), (2) meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan UMKM dan Koperasi kepada Lembaga Keuangan, (3) sebagai upaya penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja.

12 Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja pada UMKM Kabupaten/Kota Provinsi Bali Kabupaten/Kota Unit Usaha Tenaga Kerja Unit Usaha Tenaga Kerja (Orang) (Orang) Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Buleleng Denpasar Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, 2014 Berdasarkan Tabel 1.1 unit usaha di Kabupaten Badung pada tahun 2013 dan 2014 berada pada peringkat pertama di Provinsi Bali. Jumlah unit usaha tersebut mampu menyerap tenaga kerja sejumlah orang pada tahun 2013 dan meningkat sejumlah orang pada tahun Jumlah unit usaha UMKM tertinggi terdapat di Kabupaten Badung sementara jumlah tenaga kerja yang mampu diserap oleh unit usaha tertinggi terdapat di Kota Denpasar.

13 Tabel 1.2 Data UMKM Perkecamatan di Kabupaten Badung yang Mengikuti Program KUR Tahun No Kecamatan Jumlah UMKM (KUR) TH 2013 (unit) Jumlah seluruh UMKM S/D Tahun 2013(unit) Jumlah UMKM (KUR) TH 2014 (unit) Jumlah Seluruh UMKM S/D Tahun 2014 (unit) 1 Petang Abiansemal Mengwi Kuta Utara Kuta Kuta Selatan Jumlah Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung 2015 Berdasarkan tabel 1.2 di atas dilihat bahwa tingkat pertumbuhan UMKM tertinggi terdapat pada Kecamatan Kuta, disusul di Kecamatan Kuta Selatan, Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Mengwi, Kecamatan Abiansemal dan Kecamatan Petang. Kecendurang yang terlihat pada tabel 1.2 jumlah UMKM yang ada di Kabupaten Badung mengalami penambahan jumlah yang signifikan. Jumlah UMKM yang mengikuti program KUR di tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Badung terus mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa program KUR turut membantu perkembangan UMKM yang ada di Kabupaten Badung. Tingkat pertumbuhan UMKM yang mengikuti program KUR berdasarkan tabel 1.2 masih dirasa belum cukup efektif sebab suku bunga KUR

14 UMKM sangat rendah dan seharusnya tingkat pertumbuhan UMKM di Kabupaten Badung harus bisa lebih ditingkatkan lagi, oleh karena itu berdasarkan berita Antara Bali (16/07/2015), menyatakan bahwa suku bunga UMKM hingga saat ini suku bunga KUR diturunkan menjadi 12 persen dengan nominal peminjaman Rp pertahun. Hal ini dilakukan demi mempercepat laju pertumbuhan UMKM dan membantu permodalan UMKM. Terdapat beberapa keterbatasan seperti halnya pemodalan dalam menyalurkan dana pinjaman KUR kepada UMKM, namun dengan adanya kerja sama yang baik dengan pihak bank dalam program KUR dapat memberikan angin segar kepada pelaku UMKM. Program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan salah satu kebijakan pemeritah agar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat tumbuh karena KUR memberikan pinjaman dan kredit yang lebih ringan dibandingkan pinjaman bank lainnya. Tabel 1.3 Ratio Efektivitas KUR Terhadap UMKM Tahun 2013 Kecamatan Tahun 2013 Kuta 5,82 % Kuta Utara 5,22 % Kuta Selatan 6,5% Sumber : Data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 1.3 diabil tiga kecamatan pada Kabupaten Badung yang memiliki jumlah UMKM yang mengikuti KUR dan menyerap tenaga kerja paaling banyak, yaitu kecamatan Kuta, Kuta Utara dan Kuta Selatan. Dari tabel 1.3 tersebut dilihat adanya perbedaan ratio efektivitas KUR terhadap UMKM dari

15 setiap kecamatan yaitu 5.82% terdapat pada kecamatan Kuta Utara, 5,22% terdapat pada Kecamatan Kuta dan 6,5% terdapat pada Kecamatan Kuta Selatan. Maka dapat disimpulkan bahwa pada Kuta Selatan yang memiliki ratio efektivitas KUR tertinggi. Fenomena ini terjadi karna faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efektivitas KUR terhadap UMKM yaitu tenaga kerja, pemasaran, pendapatan, produksi, efisiensi dan modal seperti pada penelitian-penelitian sebelumnya, maka peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui apakah faktorfaktor tersebut mempengaruhi tingkat efektivitas KUR terhadap UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Menyadari akan begitu besarnya peranan UMKM dalam perekonomian nasional dan daerah, khususnya di Kabupaten Badung sudah sewajarnya program Kredit Usaha Rakyat mendapatkan perhatian yang lebih besar sebagai program yang mendukung eksistensi UMKM. Terlebih lagi dalam penguatan ekonomi kerakyatan di Provinsi Bali. Dengan demikian penurunan suku bunga KUR diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Manfaat lainnya, diharapkan meningkatkan kesempatan kerja dan pemasaran yang semakin luas. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana efektivitas program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung?

16 2. Bagaimana dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung? 3. Bagaimana dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan pemasaran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung? 4. Bagaimana dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan pendapatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung? 1.3 Tujuan Penelitian adalah: Berdasarkan pokok permaslahan di atas yang menjadi tujuan penelitian ini 1. Untuk mengetahui efektivitas program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. 2. Untuk mengetahui dampak program bantuan Kredit Usaha Rakya (KUR) terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. 3. Untuk mengetahui dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan pemasaran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

17 4. Untuk mengetahui dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan pendapatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini memberikan informasi secara jelas mengenai kebijakan pemberdayaan dan pengembangan UMKM di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung yang mengikuti program bantuan KUR kepada instansi terkait, seperti pemerintah, perusahaan, bank serta pihak-pihak yang terkait didalamnya. Penelitian ini juga digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam berbagai penemuan dan penelitian yang belum terungkap di lapangan, serta digunakan dalam penerapan konsep dan teori-teori yang diperoleh saat mengenyam pendidikan. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini penulis membaginya menjadi lima bab secara rinci dan sistematis dari masing-masing bab sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Merupakan bagian yang berisikan tentang latar belakang, pokok permasalahan, tujuan, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

18 Bab II : Tinjauan Pustaka Menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan pokok permasalahan yaitu tentang konsep efektivitas, konsep kredit, konsep Kredit Usaha Rakyat (KUR), konsep Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), konsep tenaga kerja, konsep pemasaran, konsep pendapatan, hasil penelitian sebelumnya dan hipotesis. Bab III : Metodologi Penelitian Bagian ini memuat tentang lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, koperasi dan sampel, teknik sampling, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian Bagian ini memuat tentang gambaran umum daerah penelitian yaitu: Kecamtan Kuta Selatan, Kabupaten Badung dan deskripsi hasil penelitian serta pembahasan dari hasil penelitian. BabV : Simpulan dan Saran Bagian ini berisikan tentang simpulan dari hasil penelitian dan saran-saran peneliti.

19

20

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih dilanda berbagai hambatan dan tantangan dalam menghadapi persaingan. Hambatan dan tantangan

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : Efektivitas, KUR, Kesempatan Kerja, Pendapatan.

Abstrak. Kata Kunci : Efektivitas, KUR, Kesempatan Kerja, Pendapatan. Judul : Efektivitas dan Dampak Program Kredit Usaha Rakyat Terhadap Kesempatan Kerja dan Pendapatan UMKM di Kabupaten Gianyar Nama : I Putu Arnadi Putra NIM : 1306105001 Abstrak Pada masa krisis ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan adanya krisis ekonomi yang telah melanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha mikro dan kecil (UMK) termasuk dalam bagian usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan mempunyai peran yang cukup penting dalam membangun perekonomian di Indonesia.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN.. xiii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama masalah dalam kemiskinan yang dialami oleh setiap negara,

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama masalah dalam kemiskinan yang dialami oleh setiap negara, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah universal yang hampir dialami oleh seluruh negara di dunia ini. Pembangunan yang tidak merata hampir menjadi penyebab utama masalah

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan Judul : Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, Lama Usaha, dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Denpasar Nama : I Gede Ariyuda Pratama NIM : 1306105026 Abstrak Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat kompleks karena mencakup berbagai bidang diantaranya hukum, ekonomi, dan politik. Perkembangan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan yang dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melanda bangsa Indonesia pada tahun konvensional, sehingga memilih untuk berhubungan dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. melanda bangsa Indonesia pada tahun konvensional, sehingga memilih untuk berhubungan dengan lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, keberhasilannya banyak ditopang oleh kegiatan usaha riil berskala kecil atau mikro. Hal itu

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN...

HALAMAN PENGESAHAN... Judul : Pengaruh Pembiayaan Pemerintah Di Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Indeks Kualitas Manusia Serta Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bali Tahun 2011-2015 Nama : I Gede Komang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini menjadi negara yang masih tergolong miskin dan kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan maupun ekonomi. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin mendapatkan perhatian terutama dari pelaku agribisnis. Perhatian ini didasari karena sektor UMKM mampu bertahan

Lebih terperinci

E-Jurnal EP Unud, 6 [5] : ISSN:

E-Jurnal EP Unud, 6 [5] : ISSN: E-Jurnal EP Unud, 6 [5] : 766 794 ISSN: 2303-0178 EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG Daniel Kadju

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja Judul : Pengaruh Tingkat Upah dan Teknologi Terhadap Produktivitas Kerja dan Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Mebel Meja Kayu di Kota Denpasar Nama : Nashahta Ardhiaty Nurfiat NIM : 1306105077 Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Peranan UMKM di Indonesia sangat penting sebagai penggerak ekonomi yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berdampak pada semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Persoalan pengangguran dan kemiskinan merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. berdampak pada semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Persoalan pengangguran dan kemiskinan merupakan salah satu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada semakin majunya era teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang namun tidak dibarengi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arah peningkatan taraf hidup masyarakat. sangat vital, seperti sebuah jantung dalam tubuh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. arah peningkatan taraf hidup masyarakat. sangat vital, seperti sebuah jantung dalam tubuh manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah yang semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus berdampak kurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan keberadaannya perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik dari sektor pemerintah maupun non-pemerintah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Upaya pembanguan ini ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perspektif dunia, sudah diakui bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah lama memainkan suatu peran vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan penggerak perekonomian suatu Negara karena

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan penggerak perekonomian suatu Negara karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor industri merupakan penggerak perekonomian suatu Negara karena dapat memberikan kesempatan kerja yang luas dan nilai tambah terbesar sehingga mampu menyelesaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya,

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya, I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya, hampir tidak satupun aspek kehidupan masyarakat yang tidak tersentuh atau dipengaruhi oleh negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap negara khususnya di Indonesia, banyak kebijaksanaan yang dibuat oleh pemerintah untuk pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak krisis moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 dan telah berkembang menjadi krisis ekonomi dan multidimensi, pertumbuhan ekonomi nasional relatif masih

Lebih terperinci

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar perekonomian yang sangat berpotensi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem keuangan negara-negara berkembang termasuk Indonesia berbasiskan perbankan (bank based). Hal ini tercermin pada besarnya pembiayaan sektor riil yang bersumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Nama : Risandra Rejina NPM : Kelas : 3 EB 15

Analisis Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Nama : Risandra Rejina NPM : Kelas : 3 EB 15 Analisis Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Pendapatan Daerah Kota Bekasi Nama : Risandra Rejina NPM : 25209527 Kelas : 3 EB 15 Latar Belakang Didalam era perekonomian Indonesia yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara berkembang yang sekarang ini sedang melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang Dasar 1945 alinea 4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal bulan September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi untuk mendorong perekonomian nasional. Kebijakan tersebut ditujukan kepada sektor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai tumpuan dalam memperoleh pendapatan.

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 1 Peran UMKMK Jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 51,3 juta unit usaha UMKM menyerap tenaga

Lebih terperinci

Judul : Peran E-commerce Terhadap Penjualan Usaha pada Industri Pakain Jadi di Provinsi Bali Nama : I Gusti Ngurah Adi Setyawan Nim :

Judul : Peran E-commerce Terhadap Penjualan Usaha pada Industri Pakain Jadi di Provinsi Bali Nama : I Gusti Ngurah Adi Setyawan Nim : Judul : Peran E-commerce Terhadap Penjualan Usaha pada Industri Pakain Jadi di Provinsi Bali Nama : I Gusti Ngurah Adi Setyawan Nim : 1306105140 ABSTRAK Industri Pakaian Jadi di Provinsi Bali dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan maju tidaknya suatu negara. Menurut Adam Smith (2007) tidak ada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menentukan maju tidaknya suatu negara. Menurut Adam Smith (2007) tidak ada masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah sosial terbesar yang dihadapi oleh setiap negara di dunia dan setiap negara berusaha untuk mengatasinya. Kemiskinan adalah faktor yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola secara perorangan yang disebut UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Menurut

Lebih terperinci

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 wbab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang di kawasan Asia Tenggara yang terus berupaya untuk mencapai pembangunan ekonomi ke arah yang lebih baik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertumbuh seiring dengan semakin bertumbuhnya kebutuhan. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertumbuh seiring dengan semakin bertumbuhnya kebutuhan. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengan sila Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengan sila Pancasila BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pembangunan daerah Bali merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yang meliputi berbagai aspek kehidupan baik fisik maupun mental yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang No 20 tahun 2008, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan, Pemerintah menerbitkan Paket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antar masing-masing daerah, antar golongan pendapatan dan di seluruh aspek. kehidupan sehingga membuat stuktur ekonomi tidak kokoh.

BAB I PENDAHULUAN. antar masing-masing daerah, antar golongan pendapatan dan di seluruh aspek. kehidupan sehingga membuat stuktur ekonomi tidak kokoh. 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan meliputi kenaikan pendapatan perkapita yang relatif cepat, ketersediaan kesempatan kerja yang luas, distribusi pendapatan yang merata serta kemakmuran

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2011 No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2011 Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2011, tercatat sebanyak 2.952,55 ribu penduduk usia kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga negara atau penduduk daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii Judul : Pengaruh Budgetary Goal Characteristics pada Kinerja Manajerial dengan Self-Efficacy sebagai Variabel Moderasi (Studi empiris pada pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng) Nama : Kadek Dias Prayoga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang besar ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha mikro tergolong jenis usaha yang tidak mendapat tempat di bank, rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan dari pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) selama ini diakui berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Beberapa peran strategis UMKM menurut Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan pertumbuhan GNP yang setinggi-tingginya dan penyediaan lapangan pekerjaan, juga menginginkan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia secara nasional menunjukkan bahwa kegiatan usaha mikro merupakan salah satu bidang usaha yang konsisten dan berkembang. Bahkan sejarah telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang akan mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang akan mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yang akan mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat ekonomi berkelanjutan. Seluruh negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan tumbuh-tumbuhan dan

I. PENDAHULUAN. anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan tumbuh-tumbuhan dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian dunia yang terus berubah dan tidak menentu, memberikan dampak yang beragam baik bagi negara maju ataupun negara berkembang. Seperti

Lebih terperinci

BAB II TINAJUAN PUSTAKA. pengertian pendapatan adalah: Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain

BAB II TINAJUAN PUSTAKA. pengertian pendapatan adalah: Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain BAB II TINAJUAN PUSTAKA 2.1 Pendapatan Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2007: 23) pendapatan adalah arus masuk bruto manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perekonomian indonesia, terutama pada era akhir 1990-an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) pernah berperan sebagai penyelamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan dunia usaha di Indonesia baik disektor pertanian, perindustrian, maupun disektor perdagangan yang secara umum tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan dunia usaha di Indonesia baik disektor pertanian, perindustrian, maupun disektor perdagangan yang secara umum tidak bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kegiatan dunia usaha di Indonesia baik disektor pertanian, perindustrian, maupun disektor perdagangan yang secara umum tidak bisa lepas peran jasa bank atau dunia perbankkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permodalan yang pada umumnya rata-rata relatif lemah. Munculnya kendala

BAB I PENDAHULUAN. permodalan yang pada umumnya rata-rata relatif lemah. Munculnya kendala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kemandirian kehidupan desa, khususnya dalam meningkatkan pembangunan di bidang perekonomian. Salah

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro (UM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahan yang kuat dalam kondisi krisis. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. tahan yang kuat dalam kondisi krisis. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan ekonomi karena UMKM memiliki kemampuan yang tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu ciri perekonomian Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar penduduk yang berpenghasilan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MII(RO" KECIL, DAN MENENGAH A. KONDISI UMUM Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Problema kemiskinan terus menjadi masalah besar sepanjang sejarah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Problema kemiskinan terus menjadi masalah besar sepanjang sejarah sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Problema kemiskinan terus menjadi masalah besar sepanjang sejarah sebuah negara. Dalam sebuah Negara, tidak ada persoalan yang lebih besar, selain persoalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyebut kata bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan uang sehingga selalu saja ada anggapan bahwa yang berhubungan dengan bank selalu ada kaitannya dengan uang.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fungsi pokok bank sebagai lembaga intermediasi sangat membantu dalam siklus aliran dana dalam perekonomian suatu negara. Sektor perbankan berperan sebagai penghimpun dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Perkembangan Koperasi dan UMKM ini langsung

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG

PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG TUGAS AKHIR PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG Diajukan sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan studi pada program Diploma III Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi. Judul : Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Biaya Infrastruktur, dan Investasi Terhadap Ketimpangan Distribusi Pendapatan Melalui Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali Nama : Diah Pradnyadewi

Lebih terperinci

: Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Upaya Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Badung Bali. : Tyasani Taras NIM :

: Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Upaya Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Badung Bali. : Tyasani Taras NIM : Judul Nama : Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Upaya Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Badung Bali. : Tyasani Taras NIM : 1306205188 Abstrak Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat terutama masyarakat kecil dan masyarakat yang masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sekarang ini tengah melaksanakan pembangunan di berbagai bidang terutama perekonomian. Pembangunan perekonomian Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada Pancasila sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi sebagai akibat adanya krisis moneter yang terjadi sejak pertengahan Juli 1997, berakibat bangkrutnya perusahaanperusahaan berskala besar tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Hai ini mengingat wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Hai ini mengingat wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sub sektor perikanan air laut di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Hai ini mengingat wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pilar perekonomian suatu negara tidak lepas dari bagaimana Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjalankan perannya demi meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka investasi. Bank sebagai salah satu perusahaan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka investasi. Bank sebagai salah satu perusahaan jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan usaha yang semakin maju, maka orangorang atau badan usaha pun membutuhkan tambahan modal, baik untuk usaha maupun dalam rangka investasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami goncangan akibat krisis ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami goncangan akibat krisis ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 1999 kondisi perekonomian nasional terlihat berangsur membaik setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami goncangan akibat krisis ekonomi dan moneter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu Negara. Menurut ketentuan Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi adalah suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita dengan cara mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan urat nadi perekonomian nasional. Salah satu peran penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kontribusi Lembaga Perkreditan Desa atau LPD dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Kontribusi Lembaga Perkreditan Desa atau LPD dalam perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kontribusi Lembaga Perkreditan Desa atau LPD dalam perekonomian rakyat pedesaan di Bali merupakan indikator keberhasilan LPD. Semakin besar peran LPD kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memperkuat suatu perekonomian agar dapat berkelanjutan perlu adanya suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu negara sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maju suatu negara, semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada

BAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang yang masih memiliki masalah pengangguran dan kemiskinan. Telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertengahan tahun 1997 terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan perekonomian Indonesia terpuruk. Fenomena yang menggambarkan hal ini yaitu tingginya tingkat inflasi,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi di banyak negara di dunia. UMKM khususnya di

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI KECIL KERUPUK

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI KECIL KERUPUK IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI KECIL KERUPUK 4.1. Letak Geografis, Kependudukan dan Kondisi Perekonomian Kabupaten Demak Kabupaten Demak merupakan salah satu kabupaten di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat secara merata- Penyebaran yang merata

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat secara merata- Penyebaran yang merata 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perekonomian perlu terus dikembangkan seiring dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonamian dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di Indonesia kini sudah semakin berkembang sangat pesat, terutama pertumbuhan di sektor industri.sektor industri diyakini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang dibentuk terutama untuk melayani kebutuhan pelayanan jasa-jasa perbankan bagi masyarakat ekonomi lemah terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Pasca krisis ekonomi dan moneter di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan praktek-praktek yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dan terus berkembang di tengah krisis, karena pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dan terus berkembang di tengah krisis, karena pada umumnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kecil dan Menengah (IKM) memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia, karena sektor ini dapat mengatasi permasalahan pemerataan dalam distribusi pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam. Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam. Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang jasa perbankan sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan yaitu, menghimpun dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia merupakan bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan dalam kondisi krisis ekonomi,

Lebih terperinci