PEMBUATAN REMOTE I/O 16 KANAL DIGITAL INPUT MENGGUNAKAN PROTOKOL MODBUS RTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Moh. Imam Afandi
|
|
- Deddy Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMBUATAN REMOTE I/O 16 KANAL DIGITAL INPUT MENGGUNAKAN PROTOKOL MODBUS RTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Moh. Imam Afandi Puslit KIM-LIPI, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang INTISARI Telah dilakukan pembuatan remote I/O 16 kanal digital input menggunakan protokol modbus RTU berbasis mikrokontroler AT89S51. Remote I/O yang dibuat ini selanjutnya dapat digunakan sebagai ekspansi I/O digital input pada PLC (Programmable Logic Controller) dan/atau sistem OPC (Ole for Process Control) SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang mendukung protokol standard industri modbus RTU. Dari hasil pengujian komunikasi alat dengan OPC Server Modbus didapatkan bahwa komunikasi modbus RTU untuk mengakses/membaca 16 kanal digital input telah berhasil dengan kualitas OPC good/baik tanpa ada sedikitpun kualitas bad/buruk pada setiap input yang diakses. Kata kunci : Remote I/O, 16 kanal digital input, protokol modbus RTU, mikrokontroler AT89S51, ekspansi I/O digital input pada PLC dan/atau OPC SCADA. ABSTRACT The remote I/O has been built with 16 channels of digital input using modbus RTU protocol based on AT89S51. The remote I/O can be used as I/O ekspansion for PLC (Programmable Logic Controller) and/or OPC (Ole for Process Control) SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) system that supported with industrial standard protocol modbus RTU. The testing result of the remote I/O has been succeed to communicate with Modbus OPC Server in order to read 16 channels of digital input with good quality OPC for each accessed digital input. Keywords : Remote I/O, 16 channels of digital input, modbus RTU protocol, AT89S51 microcontroller, expansion I/O for PLC and/or OPC SCADA. PENDAHULUAN Dalam dunia proses industri dan/atau otomasi industri yang berkembang saat ini membutuhkan banyak sekali sinyal elektrik I/O yang harus diakses dan dikendalikan untuk menjaga sistem dapat berjalan dengan baik. PLC (Programmable Logic Controller) yang sering dipakai sebagai kontrol proses dan/atau otomasi industri seringkali kekurangan slot dalam rack untuk mencukupi I/O yang dibutuhkan. Sehingga salah satu solusinya adalah mengekspansi I/O tersebut dalam rack yang lain dengan
2 menggunakan penghubung komunikasi standard industri. I/O dalam rack lain tersebut dalam dunia industri seringkali dikenal dengan nama remote I/O. Remote I/O juga mempunyai fungsi juga sebagai I/O yang dapat diletakkan berjauhan dari sisi master. Remote I/O yang ada di pasaran ternyata juga masih tergolong mahal jika digunakan untuk industri menengah ke bawah sehingga dibutuhkan solusi murah dalam pengadaan remote I/O yang menunjang proses industri dan/atau otomasi industri. Sebagai salah satu solusi murah dari permasalahan di atas, telah dilakukan pembuatan remote I/O 16 kanal digital input menggunakan protokol modbus RTU berbasis mikrokontroler AT89S51. Dalam tulisan makalah ini akan dijelaskan mengenai pembuatan remote I/O 16 digital input menggunakan protokol modbus RTU berbasis mikrokontroler AT89S51. Penggunaan protokol modbus RTU disamping protokol tersebut merupakan protokol industri yang open document, protokol tersebut juga banyak didukung oleh banyak merk PLC. Jumlah digital input sebanyak 16 kanal juga didasarkan pada 1 word / 16 bit pengiriman data pada protokol modbus RTU. DASAR TEORI PROTOKOL MODBUS RTU Modbus adalah suatu protokol komunikasi yang pertama kali dikembangkan oleh Modicon Systems pada tahun 1979 (yang sekarang Modicon berganti menjadi Schneider Telemecanique) [1]. Protokol modbus sendiri banyak variasinya, antara lain protokol modbus ASCII, modbus RTU, modbus plus dan modbus TCP. Pada kesempatan kali ini hanya dijelaskan dasar teori protokol modbus RTU. Protokol komunikasi modbus RTU menggunakan sistem polling yaitu sisi master memanggil (request) dan sisi slave menjawab (response). Dimana bentuk memanggil-menjawab pada protokol modbus RTU dapat digambarkan sebagai berikut [1,2] : Query/Request from Master Station Number Function Code Data Bytes (Flexible) Error Check Station Number Function Code Data Bytes (Flexible) Error Check Response from Slave Gambar 1. Skema Memanggil-Menjawab pada Protokol Modbus RTU
3 Pada gambar 1 dapat dijelaskan bahwa skema memanggil-menjawab pada protokol modbus RTU selalu berurutan dengan bingkai prosedur yang sama. Station Number memiliki range antara yang merupakan alamat slave yang akan diambil datanya. Function Code merupakan kode fungsi data yang akan diambil dimana kode fungsi tersebut dipetakan sebagai berikut[1,2] : 01 : read DO (Digital Output) 02 : read DI (Digital Input) 03 : read AO (Analog Output) 04 : read AI (Analog Input) 05 : write single DO (Digital Output) 06 : write single AO (Analog Output) 15 : write multiple DO (Digital Output) 16 : write multiple AO (Analog Output) Data bytes merupakan blok data informasi dan Error Check merupakan cek data dari kesalahan komunikasi. Selanjutnya khusus untuk protokol modbus RTU, bingkai prosedur data secara detail dapat digambarkan sebagai berikut[1,2] : Start Station Number Function Code Data Error Check End 3.5 Chars 1 Char 1 Char n Chars 2 Chars 3.5 Chars Silence CRC Silence Gambar 2. Bingkai Prosedur Data pada Protokol Modbus RTU Pada gambar 2 dapat dijelaskan bahwa untuk memulai skema memanggilmenjawab pada protokol modbus RTU harus dimulai dan diakhiri dengan waktu tunda selama 3.5 karakter dalam baud rate komunikasi yang sudah ditentukan sebelumnya. Nilai dalam Station Number, Function Code, dan Data yang sudah dijelaskan sebelumnya harus dideklarasikan dalam nilai biner atau hexadesimal-nya. Untuk Error Check disini menggunakan algoritma Cyclic Redundancy Check (CRC) tipe 16 bit / 2 Char. Untuk penjelasan yang lebih detailnya, dapat diberikan contoh memanggilmenjawab untuk membaca digital input pada protokol modbus RTU sebagai berikut [3] :
4 Misalkan suatu contoh protokol modbus RTU untuk mendapatkan status digital input dari alamat sampai dengan alamat slave 17. Memanggil (dari sisi master) C BAA9 11 : alamat slave (17 = 11 hex) 02 : function code (kode fungsi membaca status digital input) 00C4 : alamat digital input pertama yang dibaca (alamat = 196 = C4 hex) 0016 : jumlah alamat digital input yang dibaca (alamat 197 to 218 = 22 = 16 hex) BAA9 : algoritma CRC-16 (cyclic redundancy check) untuk cek error data yang dikirim. Menjawab (dari sisi slave) ACDB : alamat slave (17 = 11 hex) 02 : function code (kode fungsi membaca status digital input) 03 : jumlah byte data yang diberikan (22 DI / 8 bits per byte = 3 bytes) AC : digital input ( ) DB : digital input ( ) 35 : digital input ( ) 2018: algoritma CRC-16 (cyclic redundancy check) untuk cek error data yang dikirim. Data MSB (Most Significant Bit) dari suatu byte data menandakan alamat yang lebih tinggi dan data yang dikirim di luar jangkauan dianggap bernilai 0. DESKRIPSI ALAT Pembuatan remote I/O ini menggunakan mikrokontroler AT89S51 [4] sebagai inti prosesor-nya karena disamping harganya murah juga kapasitas memori sebesar 4 kb dan jumlah I/O sebanyak 32 pin sudah mencukupi untuk realisasi 16 kanal digital input dengan komunikasi serial RS-485 menggunakan protokol modbus RTU. Untuk lebih
5 detail mengenai skema alat yang dibuat dapat digambarkan dalam bentuk blok diagram sebagai berikut : Digital Input Nomor 1-8 Port 1 Port 0 Digital Input Nomor 9-16 Dip Switch 4 kanal untuk pemilihan baud rate komunikasi serial Komunikasi Serial RS-485 Pin MAX 485 AT89S51 Enable (P3.2) Tx Rx Port 2 Dip Switch 8 kanal untuk alamat slave modbus RTU Gambar 3. Skema Blok Diagram Alat Remote I/O 16 kanal DI Modbus RTU Ddari skema blok diagram pada gambar 3, selanjutnya direalisasikan menjadi suatu rangkaian elektronik PCB seperti yang diberikan pada gambar sebagai berikut : Gambar 4. Rangkaian Elektronik PCB Remote I/O 16 kanal DI Modbus RTU Pada gambar 3 dan 4 dapat dijelaskan bahwa untuk port 1 dan port 0 yang masing-masing mempunyai 8 pin data digunakan sebagai digital input yang berjumlah 16 kanal pin dimana untuk setiap kanal pin dari digital input mempunyai rangkaian interface untuk mengkondisi sinyal range masukan input dari TTL 5 Vdc sampai 24 Vdc. Tegangan power alat mempunyai range antara 9 24 Vdc untuk memenuhi
6 standard industri. Port 2 digunakan sebagai pemilihan alamat slave modbus RTU menggunakan komponen dip switch 8 kanal dan pada port 3 dari pin 3.4 sampai pin 3.7 dipakai sebagai pemilihan baud rate komunikasi serial menggunakan komponen dip switch 4 kanal, dimana logika pemilihan baud rate dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika pin 3.4 bernilai 1 berarti menggunakan 9600 baud, jika pin 3.5 bernilai 1 berarti menggunakan baud, jika pin 3.6 bernilai 1 berarti menggunakan baud, dan jika pin 3.7 bernilai 1 berarti menggunakan baud. Setiap kanal digital input juga dapat menerima masukan tegangan hingga 24 Vdc. Dimensi dari rangkaian elektronik PCB ini berukuran 7 x 11 cm dimana nantinya akan dimasukkan dalam box aluminium din rail yang sudah ada di pasaran. Kemudian selanjutnya yang tak kalah penting dari alat ini adalah komunikasi serial menggunakan RS485 dimana dipakai IC MAX485 yang merupakan IC yang mendukung RS485 tipe Half Duplex. Sehingga spesifikasi alat remote I/O 16 kanal digital input yang dibuat ini dapat dijabarkan sebagai berikut : - Digital input : 16 channels - Input logic level 0 : 0 3 Vdc - Input logic level 1 : Vdc - Led input indicator : Yes (Green) - Overvoltage protection : 100 Vdc - Connector type : screw plug-in (ptr 500) - Power consumption : Vdc - Supported protocol : Modbus RTU - Led comm. status : Yes - Selectable baud rate : 9600, 19200, 57600, Modbus address : up to 255 multi-drop address Selanjutnya alat tersebut belum dapat digunakan sebagai remote I/O jika belum dimasukkan program ke dalam mikrokontroler tersebut. Untuk memrogram alat tersebut yang berbasis mikrokontroler AT89S51 maka digunakan compiler SDCC [5] yang mendukung bahasa C dengan editor MIDE-51 [6]. Diagram alir dari program C tersebut dapat diberikan sebagai berikut :
7 Mulai Inisialisasi port Baca alamat dip switch slave & dip switch baud rate > sisa 3.5 char waktu diam? T Y Deteksi char data alamat slave, function code, byte data, & CRC Alamat slave, FC, byte 16 DI & CRC benar? T Y Deteksi kondisi bit 16 kanal digital input yang diminta Sisa waktu diam 3.5 char terpenuhi? T Y Jawab char data alamat slave, FC=1, byte data DI yg diminta, & CRC Looping terus? Y T Selesai Gambar 5. Diagram Alir Program Remote I/O 16 kanal DI Modbus RTU
8 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian alat remote I/O dilakukan dengan menggunakan OPC Server Modbus dimana alat remote I/O diset pada alamat dip switch slave 1 dan baud rate 9600 melalui komunikasi serial RS-485. Untuk OPC Server Modbus dipilih setting modbus serial dengan konfigurasi komunikasi COM1, 9600, 8, N, 1 seperti yang diberikan pada gambar sebagai berikut : Gambar 6. Setting protokol dan konfigurasi serial pada OPC Server Modbus Selanjutnya dideklarasikan nama tag digital input dari alamat sampai seperti yang diberikan pada gambar berikut : Gambar 7. Deklarasi Nama Tag Digital Input pada OPC Server Modbus
9 Setelah semuanya sudah selesai dideklarasikan, maka dapat dilakukan pengujian komunikasi modbus RTU antara OPC Server Modbus dengan alat remote I/O yang sudah dibuat. Caranya dengan menjalankan perangkat lunak OPC Quick Client untuk memonitor kualitas data OPC yang sudah dideklarasikan seperti yang diberikan pada gambar berikut ini. Gambar 8. Hasil Pengujian Data Modbus RTU Menggunakan OPC Quick Client Dari gambar 8 dapat dijelaskan bahwa komunikasi modbus RTU antara OPC Server Modbus dengan alat remote I/O 16 kanal digital input berbasis mikrokontroler AT89S51 telah berhasil dengan baik dimana ditampilkan dalam kolom quality untuk masing-masing Item ID digital input memberikan hasil good / baik. Sehingga setiap perubahan bit secara sinyal elektrik pada digital input maka secara otomatis akan mengubah nilai bit yang ada pada OPC Quick Client. Untuk melihat bingkai protokol komunikasi yang terjadi antara master dengan slave remote I/O dapat dilihat dengan menggunakan perangkat lunak Free Serial Port Monitor yang dapat diberikan pada gambar sebagai berikut :
10 Gambar 9. Hasil Memanggil-Menjawab Modbus RTU untuk 16 Kanal Digital Input Pengujian selanjutnya dilakukan dengan memberikan variasi dengan menggunakan baud rate yang lebih tinggi, alamat slave yang lain dan mengurangi nama tag digital input yang dideklarasikan atau deklarasi nama tag hanya diisi sebagian kanal dari jumlah 16 digital input. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah algoritma komunikasi modbus RTU sudah handal untuk dapat menjawab sebagian alamat digital input yang dipanggil dari sisi master. Hasil dari variasi tersebut semuanya juga mendapatkan kualitas good untuk setiap Item ID digital input yang dideklarasikan sehingga remote I/O ini sudah siap digunakan sebagai ekspansi I/O digital input pada PLC dan/atau OPC pada sistem SCADA yang mendukung protokol komunikasi modbus RTU. KESIMPULAN Dari hasil pengujian komunikasi modbus RTU antara alat remote I/O 16 kanal digital input berbasis mikrokontroler AT89S51 dengan OPC Server Modbus didapatkan bahwa setiap data tag digital input komunikasi modbus mendapatkan kualitas good / baik sehingga alat remote I/O 16 kanal digital input berbasis mikrokontroler AT89S51 sudah siap digunakan sebagai ekspansi I/O digital input pada PLC dan/atau OPC pada sistem SCADA yang mendukung protokol komunikasi modbus RTU.
11 UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada saudara Agung Nugroho yang berprofesi sebagai system integrator PLC / SCADA dimana telah memberikan saran dan membagi pengalaman mengenai spesifikasi remote I/O yang dibutuhkan dan yang dapat diterima dalam dunia industri. DAFTAR PUSTAKA [1]..., Modicon Modbus Protocol Reference Guide Rev. J, Modicon Inc. Industrial Automation Systems. [2]..., Modbus Over Serial Line : Specification and Implementation Guide V1.02, Modbus Organization.. [3]..., Read Input Status (FC=02), Simply Modbus Inc. URL: [4]..., ATMEL AT89S51 Datasheet, Atmel Corporation. [5] Sandeep Dutta, SDCC Compiler User Guide, General Public License. URL: [6] Worapoht Kornkaewwattanakul, M-IDE Studio for MCS 51, Standard Edition. URL:
PEMBUATAN REMOTE I/O 16 KANAL DIGITAL OUTPUT MENGGUNAKAN PROTOKOL MODBUS RTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Moh. Imam Afandi
PEMBUATAN REMOTE I/O 16 KANAL DIGITAL OUTPUT MENGGUNAKAN PROTOKOL MODBUS RTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Moh. Imam Afandi Puslit KIM-LIPI, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314 INTISARI Telah
Lebih terperinciOTOMASI ALAT PEMBUAT SUSU KEDELAI KAPASITAS 1,5 LITER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER 20 PIN ATMEL AT89S2051. Moh. Imam Afandi, Iwan Rohman Setiawan
OTOMASI ALAT PEMBUAT SUSU KEDELAI KAPASITAS 1,5 LITER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER 20 PIN ATMEL AT89S2051 Moh. Imam Afandi, Iwan Rohman Setiawan Puslit KIM-LIPI, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314
Lebih terperinciPEMBUATAN APLIKASI SCADA GSM UNTUK PEMONITORAN SISTEM PLANT JARAK JAUH
PEMBUATAN APLIKASI SCADA GSM UNTUK PEMONITORAN SISTEM PLANT JARAK JAUH Oleh: Moh. Imam Afandi * Abstrak Telah dibuat aplikasi SCADA GSM yang mendukung pemonitoran sistem plant jarak jauh. Aplikasi ini
Lebih terperinciBAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat
BAB III STUDI KOMPONEN Bab ini menjelaskan mengenai komponen apa saja yang digunakan dalam tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 3.1 Mikrokontroler Perancangan sistem
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dalam otomasi industri ini dibutuhkan adanya sistem pengawasan kendali untuk. serta manajemen informasi yang cepat dan akurat.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia industri saat ini, teknologi yang digunakan sudah beralih dari yang sebelumnya manual dan membutuhkan banyak tenaga kerja menjadi serba otomatis. Otomasi
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram
Lebih terperinci8. Mengirimkan stop sequence
I 2 C Protokol I2C merupakan singkatan dari Inter-Integrated Circuit, yang disebut dengan I-squared-C atau I-two-C. I 2 C merupakan protokol yang digunakan pada multi-master serial computer bus yang diciptakan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
Abstrak SCADA System sudah banyak digunakan di industri sebagai Supervisory Control and Data Acquisition dari proses-proses industri. Tuntutan hasil produksi yang optimal dengan biaya yang minimum menyebabkan
Lebih terperinciII Protokol Remote Link II Protokol Modbus II Request Read N Bits. 16 II Request Read N Words. 16 II
ABSTRAK Perkembangan dalam bidang industri dewasa ini semakin maju. Sebagian besar bidang industri telah menggunakan teknologi otomasi industri, pengendalian mesin-mesin industri telah dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN III.1. Compobus S dan Compobus D/DeviceNet III.1.1. Compobus S III Setting Mode Komunikasi III
ABSTRAK Pengendalian proses pada beberapa mesin yang berbeda tetapi berhubungan dan beroperasi bersamaan membutuhkan suatu jaringan pengendali yang terpadu, yaitu jaringan pengendali master-slave. Kontroler
Lebih terperinciSISTEM TELEKONTROL SCADA DENGAN FUNGSI DASAR MODBUS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN KOMUNIKASI SERIAL RS485
SISTEM TELEKTROL SCADA DENGAN FUNGSI DASAR MODBUS MENGGUNAKAN MIKROKTROLER AT89S51 DAN KOMUNIKASI SERIAL RS485 Agus Tiyono (1), Sudjadi (2), Iwan Setiawan (2) Laboratorium Teknik Kontrol Otomatik Jurusan
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Kebutuhan perusahaan terhadap suatu teknologi yang mampu menangani masalah teknis operasional berskala besar dan secara otomatis mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah
BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI
BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai
Lebih terperinciMINI SCADA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DENGAN KOMUNIKASI MODBUS RS 485 DAN SISTEM MONITORING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC
MINI SCADA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DENGAN KOMUNIKASI MODBUS RS 485 DAN SISTEM MONITORING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC Medilla Kusriyanto ST., M.Eng. 1, Muhammad Syariffudin 2 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciPINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS)
PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS) Arvanida Feizal Permana 1, Sabar Pramono, BSEE., M.Eng. 2, Ir. Edi Rakhman,
Lebih terperinciIntergrasi Arduino -OPC Server-Modem GSM pada Sistem Pengontrolan Lampu dan Air Conditioner Melalui Fasilitas HMI dan SMS
Intergrasi Arduino -OPC Server-Modem GSM pada Sistem Pengontrolan Lampu dan Air Conditioner Melalui Fasilitas HMI dan SMS Abstrak Herdiawan, Parsaulian I. Siregar dan Agus Samsi Program Studi Teknik Fisika
Lebih terperinciPengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP
Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP Rika Sustika P2 Informatika-LIPI rika@informatika.lipi.go.id Oka Mahendra P2 Informatika-LIPI oka@informatika.lipi.go.id
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI
BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan
Lebih terperinciDQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06
DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06 Spesifikasi Dapat dialamati hingga 256 modul Resolusi ADC 16 bit Onboard Power Regulator 6 30VDC 1Kb I2C Serial EEPROM UART Port Data sensor dapat dikirim secara
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
ABSTRACT Nowadays, as the industry grows bigger in the world, there are large numbers of industry machines and variations of people s need that has been increasing all the time. A process control needs
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan
Lebih terperinciSistem Redundant PLC (Studi Kasus Aplikasi Pengontrolan Plant Temperatur Air)
Sistem Redundant PLC (Studi Kasus Aplikasi Pengontrolan Plant Temperatur Air) R. Ira Yustina (0522027) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung 40164, Indonesia.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK
BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan
Lebih terperinci= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN
10 bertujuan untuk melihat lama pengiriman data dari klien (perumahan) hingga ke pos pemantauan. Waktu respon sistem dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: t respon = t t... (1) server klien
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem berikut: Secara umum sistem yang dibangun dijelaskan dalam diagram blok sistem 6 1 Baterai Sensor: - GPS 2 Sensor Suhu dan Kelembapan 4 Mikrokontroler
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah PLC Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Coorporation. PLC pertama yang
Lebih terperinci1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard
T.Wisnu Wardhana JKT0413/JF/S1/ELE/0296 I. BENAR SALAH (15 Soal) 1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard 2. IED berfungsi untuk melakukan remote control, telemetering, telesignal,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan
Lebih terperinciImplementasi Protokol Modbus Pada Mikrokontroler Atmega16 untuk Pengembangan Level Transmitter dan Gas Transmitter
Implementasi Protokol Modbus Pada Mikrokontroler Atmega16 untuk Pengembangan Level Transmitter dan Gas Transmitter Teguh Arifianto W. Suwito Pujiono Jurusan Teknik Elektro FTI ITS email : teguh177@elect-eng.its.ac.id
Lebih terperinciKOMUNIKASI SERIAL BERBASIS PROTOKOL MODBUS UNTUK ALAT PENGHITUNG PRODUKSI GARMEN
KOMUNIKASI SERIAL BERBASIS PROTOKOL MODBUS UNTUK ALAT PENGHITUNG PRODUKSI GARMEN Leonardus Catur K.E.P., Harlianto Tanudjaja* Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Lebih terperinciRancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer
Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer M. Ulinuha Puja D. S.,Pembimbing 1:Waru Djuriatno, Pembimbing 2:Moch. Rif an Abstrak Teknologi yang berkembang pesat saat ini telah mendorong percepatan di
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE)
PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE) Toyibin Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alat Pada BAB pembuatan alat ini akan dibahas perencanaan dan realisasi pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan dibuat.
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.
Lebih terperinciRRTU Emulator; Dasar Pengetahuan : SCADA dan KOMPUTER Penyusun : Heri Bambang Nurdiansyah. I. Dasar Teori
KOMUNIKASI WONDERWARE INTOUCH Doc. No. : 3 DENGAN MODBUS PROTOCOL Tanggal : 11 Desember 2014 (Modbus RTU Simulator) Revisi : Original Instrumentation and Automation Halaman : 1 14 page Maksud Dan Tujuan
Lebih terperinciBAB III MODIFIKASI PENINGKATAN PERFORMA
34 BAB III MODIFIKASI PENINGKATAN PERFORMA 3.1 Metoda Pengumpulan Data Data dikumpulkan dari proyek baru green field project untuk industri oleokimia di dumai. Di dalam proyek tersebut ada pekerjaan yang
Lebih terperinciTabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. IC Digital TTL dan CMOS Berdasarkan teknologi pembuatannya, IC digital dibedakan menjadi dua jenis, yaitu TTL (Transistor-Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal Oxide
Lebih terperinciKENDALI PERALATAN LISTRIK MELALUI JARINGAN KOMPUTER
KENDALI PERALATAN LISTRIK MELALUI JARINGAN KOMPUTER Agus Haryawan Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Pratama Mulia Surakarta ABSTRAK The function of most major computer network is for data communication.
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar
BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka
Lebih terperinciELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM
ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Melakukan perancangan dalam penelitian untuk membuat suatu alat merupakan langkah pertama yang harus dibuat agar dalam proses menuju realisasi pembuatan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik
Lebih terperinciTUGAS PRAKTIKUM 1. proses industri: manufaktur, pabrik, produksi, generator tenaga listrik.
NAMA : Rizky Ahmad Firdaus NIM :131354027 TUGAS PRAKTIKUM 1 1. Pengertian dan Prinsip Kerja SCADA SCADA (kependekan dari Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem kendali industri berbasis
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 Application Note AN56 Low Cost ADDA Oleh: Tim IE Satu lagi contoh mengenai penggunaan emulasi I 2 C yang dimiliki BASCOM-8051. Kali ini modul yang digunakan menggunakan IC PCF8591P berantarmuka I
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan disajikan dalam mekanisme perancangan alat, baik perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software). Tahapan perancangan dimulai dari perancangan blok
Lebih terperinciProgrammer. Petunjuk Penggunaan
Programmer Petunjuk Penggunaan Trademarks & Copyright Windows and Windows NT are registered trademarks of Microsoft Corporation. MCS-51 and Pentium are registered trademarks of Intel Corporation. AVR is
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah...
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM
BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Keras Perancangan perangkat keras untuk sistem kontrol daya listrik diawali dengan merancangan sistem sensor yang akan digunakan, yaitu sistem sensor
Lebih terperinciDT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132
DT-BASIC DT-BASIC Application Note AN132 BASIC Analog I/O Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai aplikasi modul DT-BASIC menggunakan bahasa pemrograman PBASIC dengan bantuan software compiler BASIC STAMP
Lebih terperinciBeberapa istilah dalam ADC
Analog to Digital Converter (ADC) ADC adalah interface yang digunakan untuk mengambil data dari sensor dan memasukkannya ke dalam komputer atau mikrokontroler. Karena besaran keluaran dari sensor adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Agar mendapatkan hasil yang diinginkan maka diperlukan suatu rancangan agar dapat mempermudah dalam memahami sistem yang akan dibuat, oleh karenanya akan
Lebih terperinciRANCANGAN PERANGKAT PEMANTAU RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN JARAK JAUH
RANCANGAN PERANGKAT PEMANTAU RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN JARAK JAUH Benar Bukit Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 ABSTRAK RANCANGAN PERANGKAT
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dalam perancangan dan implementasi sistem akan dijelaskan tentang cara kerja sistem terdapat dalam garis besar perancangan sistem dan diikuti dengan penjelasan
Lebih terperinciTAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51
TAKARIR Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 Assembly Listing Hasil dari proses assembly dalam rupa campuran dari
Lebih terperinciBAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Perancangan Parkir Otomatis berbasis Arduino dengan Menggunakan Identifikasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar
Lebih terperinciSISTEM KONTROL JARAK JAUH UNTUK PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER MELALUI SMS
SISTEM KONTROL JARAK JAUH UNTUK PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER MELALUI SMS Thiang, Resmana Lim, Daniel Ifianto Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Siwalankerto 121-131, Surabaya, Indonesia
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :
TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SISTEM MONITORING PARAMETER UTAMA GENERATOR DAN BOILER DI POWER PLANT PT. DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk. SERANG BERBASIS CLIENT SERVER Diajukan guna melengkapi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan membahas mengenai perancangan alat yang dibuat berdasarkan pemikiran dan mengacu pada sumber yang berhubungan dengan alat, seperti pengkabelan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.
BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas tentang skema rangkaian dari sistem alat ukur tingkat curah hujan secara keseluruhan, analisis perangkat keras, pengolahan data di software dan analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul
19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR
200 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 200-209 PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR Mohtar
Lebih terperinciPEMBUATAN HMI SCADA MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DELPHI DENGAN RTU PLC SIEMENS S7-400 BERBASIS JARINGAN ETHERNET. Moh. Imam Afandi
PEMBUATAN HMI SCADA MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DELPHI DENGAN RTU PLC SIEMENS S7-400 BERBASIS JARINGAN ETHERNET Moh. Imam Afandi Puslit KIM-LIPI, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314 INTISARI Pemrograman
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT LUNAK
BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT LUNAK 4.1. Spesifikasi Perancangan Perangkat Lunak Perangkat lunak pada wahana bertujuan untuk memudahkan proses interaksi antara wahana dengan pengguna. Pengguna
Lebih terperinciDQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi
DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol
Lebih terperinciPENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI
PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI Jumiyatun Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadolako E-mail: jum@untad.ac.id ABSTRACT Digital control system
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
[Type text] BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu kontrol rumah cerdas yang terhubung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Telah direalisasikan alat ukur massa jenis minyak kelapa sawit menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan tampilan ke komputer.
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
ABSTRAK Perkembangan teknologi sekarang ini semakin pesat sehingga dibutuhkan otomatisasi dalam berbagai bidang. Dalam otomatisasi, komunikasi data memegang peranan yang sangat penting dan untuk bisa berkomunikasi
Lebih terperinciPENERAPAN PENGECEKAN KESALAHAN CRC-16 PADA PENGIRIMAN INFORMASI RUNNING TEXT DARI KOMPUTER KE MIKROKONTROLER
PENERAPAN PENGECEKAN KESALAHAN CRC-16 PADA PENGIRIMAN INFORMASI RUNNING TEXT DARI KOMPUTER KE MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 oleh
Lebih terperinciTE SCADA Sistem Tenaga Listrik (Praktikum) Petunjuk Praktikum SCADA Sistem Tenaga Listrik
TE090451 SCADA Sistem Tenaga Listrik (Praktikum) Petunjuk Praktikum SCADA Sistem Tenaga Listrik Laboratorium PLC Program Studi D3 Teknik Elektro Pelaksanaan Praktikum: 1. Harap hadir 5 menit sebelum dimulai.
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan tugas akhir.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan tugas akhir. I.1. Latar Belakang Dalam memenuhi permintaan pasar
Lebih terperinciABSTRAK. Modular Production System (MPS) merupakan rangkaian simulasi. beberapa mesin produksi, salah satu bagiannya adalah Processing Station
ABSTRAK Modular Production System (MPS) merupakan rangkaian simulasi beberapa mesin produksi, salah satu bagiannya adalah Processing Station Modular Production System (MPS) yaitu bagian pemrosesan. Bagian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.
Lebih terperinciBAB III L A N D A S A N T E O R I
BAB III L A N D A S A N T E O R I 3. 1 P e r a n g k a t K e r a s Perancangan perangkat keras/hardware pada Tank Monitor System SPBU bertujuan untuk mengambil data, status, dan keadaan tangki untuk kemudian
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN SISTEM PENSINYALAN PELANGGAN PLC
25 BAB III RANCANG BANGUN SISTEM PENSINYALAN PELANGGAN PLC 3. 1 Umum Teknologi PLC adalah sebuah sistem tidak membutuhkan infrastruktur tambahan untuk mengirimkan sinyal komunikasi karena teknologi ini
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya
10 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Sensor TGS 2610 2.1.1 Gambaran umum Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran gas. Sensor ini merupakan suatu semikonduktor oksida-logam,
Lebih terperinciSPC SPC. SPC Application Note AN175 Bluetooth Mobile Robot. Application Note AN175
SPC SPC SPC Application Note AN175 Bluetooth Oleh: im IE eknologi bluetooth saat ini sudah banyak diaplikasikan dalam berbagai device. Salah satu contohnya pada handphone yang biasa digunakan untuk proses
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI DATA TERINTEGRASI PADA PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER VIA CONTOLLER LINK NETWORK DAN ETHERNET DEVICE
PERANCANGAN KOMUNIKASI DATA TERINTEGRASI PADA PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER VIA CONTOLLER LINK NETWORK DAN ETHERNET DEVICE Kurniawan Imam.G, Taufiqurrahman, Wahjoe Tjatur S, Rusminto Tjatur W Jurusan Teknik
Lebih terperinciTUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KENDALI MOTOR SEBAGAI PENGGERAK PINTU OTOMATIS MASUKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATIONS) BERBASIS MIKROKONTROLER AT90S2313 (HARDWARE) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran
Lebih terperinciSistem Kontrol - 12 Computer Aided Control System. Dimas Firmanda Al Riza
Sistem Kontrol - 12 Computer Aided Control System Dimas Firmanda Al Riza Materi setelah UTS MBH Dasar sistem kontrol Dasar kontrol PID Fuzzy DFA Elemen2 Sistem Instrumentasi dan Kontrol Computer Aided
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iv viii xii BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Rumusan Masalah... 3 I.3 Batasan Masalah... 3 I.4 Tujuan...
Lebih terperinciInterupsi Bagian Memori ROM (Read Only Memory) RAM (Random Access Memory) Komuniksai Serial...
ABSTRAK Data curah hujan banyak diperlukan di berbagai bidang kehidupan manusia, karena itu sangat diperlukan alat yang berguna untuk mengukur kuantitas curah hujan secara otomatis agar pengukuran curah
Lebih terperinci