KOMUNIKASI SERIAL BERBASIS PROTOKOL MODBUS UNTUK ALAT PENGHITUNG PRODUKSI GARMEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMUNIKASI SERIAL BERBASIS PROTOKOL MODBUS UNTUK ALAT PENGHITUNG PRODUKSI GARMEN"

Transkripsi

1 KOMUNIKASI SERIAL BERBASIS PROTOKOL MODBUS UNTUK ALAT PENGHITUNG PRODUKSI GARMEN Leonardus Catur K.E.P., Harlianto Tanudjaja* Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Abstract Nowadays, technology increases extremely especialy computer technology. It can be used as a device for communication between software with hardware. Because of the technology, the serial communication driver will be made by using ModBus ASCII protocol, which in this papers show the application in counter production for industrial garment. In this project, it uses Visual C++ programmer as a serial communication program and Visual Basic as the display. As the result of the experiment, the serial communication program can send the receptive data from counter to computer and can be monitored by computer directly. Keywords: serial communication, protocol, driver, modbus I PENDAHULUAN Teknologi elektronika saat ini berkembang dengan memanfaatkan komputer untuk mendukung setiap kegiatan, baik di bidang industri maupun bidang lainnya. Salah satu manfaat dari sistem komputer adalah dapat digunakan sebagai sarana komunikasi, di mana komputer dapat dimanfaatkan untuk mengontrol dan melakukan monitoring secara jarak jauh, dan menggunakan komunikasi serial. Protokol komunikasi serial yang dirancang berguna untuk menghubungkan antara perangkat lunak yang terdapat di komputer (master) dengan perangkat keras mesin produksi (slave). Salah satu masalah dalam komunikasi untuk mesin produksi yang dikeluarkan pabrik adalah protokol yang tidak compatible dengan sistem operasi atau perangkat lunak yang terdapat di komputer. Perangkat lunak ini secara umum dikenal dengan driver yang di-install pada sistem perangkat lunak pendukung. Paper ini akan membahas perancangan driver komunikasi serial dengan protokol Modbus ASCII (American Standart Code for Information Interchange). Driver komunikasi serial ini dapat digunakan pada aplikasi perangkat lunak yang memerlukan komunikasi serial dengan suatu perangkat keras. Protokol Modbus ASCII yang didefinisikan sebagai struktur pesan ini, diharapkan berfungsi sebagai lapisan komunikasi suatu tipe jaringan. Komunikasi Modbus ASCII menggunakan teknik master-slave, hanya menggunakan satu master yang dapat melakukan transaksi (disebut queries ). Device yang lain merespon dengan cara memberikan data yang diinginkan ke master device, atau dengan mengambil pesan dalam query. Pembatasan masalah pada penelitian ini, driver komunikasi serial yang dirancang menggunakan bahasa pemrograman Visual C++ dan diimplementasikan pada komunikasi dengan mikrokontroler melalui RS

2 Komunikasi Serial Berbasis Protokol 2. TEORI 2.1 Komunikasi Serial Komunikasi serial dibagi menjadi dua jenis, yaitu komunikasi sinkron dan asinkron. Komunikasi data serial secara sinkron merupakan bentuk komunikasi yang memerlukan sinyal clock untuk sinkronisasi, dimana sinyal clock akan tersulut pada setiap bit pengiriman data, sedangkan komunikasi asinkron tidak memerlukan sinyal clock sebagai sinkronisasi. Pengiriman data pada komunikasi serial dilakukan mulai dari bit yang paling rendah (LSB) hingga bit yang paling tinggi (MSB) [1], [2]. Dalam sistem yang dirancang, digunakan komunikasi secara asinkron sehingga sinyal clock tidak dikirim bersamaan dengan data. Seperti telah disebutkan sebelumnya, komunikasi asinkron tidak memerlukan sinyal clock sebagai sinkronisasi, namun pengiriman data ini harus diawali dengan start bit dan diakhiri dengan stop bit. Sinyal clock yang merupakan baud rate dari komunikasi data ini dibangkitkan oleh penerima maupun pengirim data dengan frekuensi yang sama. Penerima hanya perlu mendeteksi adanya start bit sebagai awal pengiriman data, selanjutnya komunikasi data terjadi antar dua buah shift register yang ada pada pengirim maupun penerima. Setelah 8 bit data diterima, maka penerima akan menunggu adanya stop bit sebagai tanda bahwa 1 byte data telah terkirim dan penerima dapat siap untuk menunggu pengiriman data berikutnya. Dalam aplikasinya, proses komunikasi asinkron ini selalu digunakan untuk mengakses komponen-komponen yang mempunyai fasilitas UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter), seperti port serial komputer atau port serial mikrokontroler. 2.2 Protokol Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan hubungan, mengirim pesan, serta memecahkan berbagai masalah khusus yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat alat komunikasi tersebut supaya komunikasi dapat berjalan dan dilakukan dengan benar [1]. 2.3 TCP/IP Transfer Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) merupakan sebuah protokol yang digunakan pada jaringan Internet. Protokol ini terdiri dari dua bagian, yaitu TCP dan IP. Kedua protokol tersebut digunakan untuk menyatakan sekelompok protokol yang memiliki kaitan dengan TCP/IP, seperti User Datagram Protocol (UDP) dan Terminal Emulating Protocol (TEP). 2.4 Modbus Modbus didefinisikan sebagai aplikasi dari lapisan protokol message, posisinya berada di level 7 pada model OSI yang menghasilkan hubungan komunikasi client/server antar device dalam berbagai tipe network. Hal tersebut merupakan standarisasi yang juga spesifik protokol pada jalur serial, untuk mengubah permintaan modbus di antara sebuah master dan satu atau lebih dari slave-nya. Protokol modbus serial line adalah suatu protokol Master-Slave. Hanya ada satu Master (dalam waktu yang sama) yang terhubung ke suatu bus, dan satu atau beberapa slave (jumlah maksimum 247) nodes juga terhubung ke serial bus yang sama. Komunikasi modbus selalu diaktifkan oleh Master dan Slave Node tidak pernah mengirim 53

3 Vol. 01 No. 01, Jan Mar 2012 data tanpa menerima permintaan dari Master. Tiap Slave tidak pernah berkomunikasi satu sama lain, karena Master node akan memulai jika satu transaksi modbus di saat yang sama. Pada level fisiknya, modbus dengan sistem Serial Line dapat menggunakan interface yang berbeda (RS-485, RS-232). TIA/EIA-485 (RS-485) Interface Two-Wire (interface dengan 2 buah kabel) adalah yang paling umum. Sebagai suatu pilihan tambahan, RS-485 Four-Wire interface (interface dengan 4 buah kabel) dapat juga diimplementasikan. TIA/EIA-232-E (RS-232) serial interface dapat juga digunakan sebagai interface, ketika komunikasi yang pendek dari satu titik ke titik lain diperlukan. Master node mengeluarkan permintaan modbus ke Slave node dalam 2 mode: 1. Dalam unicast mode, master menunjukan pengalamatan slave secara sendiri-sendiri. Setelah menerima dan memproses permintaan, slave akan mengirim jawaban ke master. Pada mode ini, transaksi Modbus berisikan 2 messages: permintaan dari master, dan jawaban dari slave. Tiap Slave harus memiliki ciri alamat (dari 1 247) jadi tiap alamat dapat bebas dari nodes yang lain. 2. Dalam broadcast mode, master dapat mengirimkan permintaan ke semua slave. Tidak ada respon yang dikembalikan pada permintaan broadcast yang dikirim oleh master. Permintaan broadcast memerlukan perintah penulisan dan semua device harus menerima broadcast sebagai fungsi penulisan. Pengalamatan 0 sebagai pemesan untuk identifikasi perubahan broadcast. Gambar 1. Unicast Mode Gambar 2. Broadcast Mode Pada sistem ini akan digunakan mode unicast. 54

4 Komunikasi Serial Berbasis Protokol 3 PERANCANGAN SISTEM Pada perancangan sistem akan dijelaskan mengenai diagram blok sistem, format data serial, perangkat keras yang akan digunakan, dan protokol Modbus. Secara garis besar sistem yang dirancang adalah sebagai berikut : Komunikasi serial ini akan mengendalikan pengiriman dan penerimaan perintah agar sesuai dengan yang diinginkan pengirim. Diagram blok sistem dapat dilihat pada Gambar 3. Perangkat keras digunakan sebagai sarana untuk pengujian dari komunikasi serial dengan prokol berbasis modbus. Perangkat keras sebagai slave dan komputer sebagai master. 3.1 Diagram Blok Sistem Setiap station produksi akan mengirimkan data ke komputer pengawas dengan sinyal sinyal melalui metode daisy chain. Data yang masuk pada driver akan diproses sesuai permintaan dari station (master) dan data yang masuk tadi akan terlihat pada komputer. Kemudian data yang telah masuk dikirim kembali dari driver ke station dengan cara pengiriman sinyal yang dilakukan secara polling melalui metode daisy chain Gambar 3. Diagram blok sistem 3.2 Perangkat Keras Mikrokontroler Beberapa keterangan tentang diagram blok mikrokontroler sebagai slave, untuk pengujian aplikasi komunikasi dengan protokol modbus dapat dilihat pada Gambar 4 dimana fungsi tiap bagiannya adalah sebagai berikut [2]: 55

5 Vol. 01 No. 01, Jan Mar 2012 Mikrokontroler AT89S51 berfungsi sebagai pengolah dan pengontrol dari rangkaianrangkaian pendukung. Tombol tekan berfungsi sebagai alat penghitung hasil produksi para pegawai, jika pegawai telah menyelesaikan pekerjaannya maka harus menekan tombol ini. Light Emitting Dioda (LED) berfungsi sebagai indikator dan digunakan untuk menyatakan bahwa station sedang aktif. Dip Switch berfungsi sebagai penentu alamat dan digunakan untuk identitas perangkat tiap mikrokontroler agar dikenal dalam proses komunikasi serial. Kunci digunakan untuk mengunci station pada saat pegawai istirahat. Seven Segment berfungsi sebagai tampilan. Gambar 4. Diagram blok mikrokontroler untuk satu station (slave) Rangkaian RS 232 Komunikasi serial standar RS-232 adalah komunikasi dua arah yang menggunakan tiga buah kabel. Komunikasi berbasis RS-232 digunakan sebagai standar pada mesin-mesin indrustri. Fasilitas yang disediakan port com pada komputer menggunakan standar RS-232. Untuk komunikasi antara komputer dengan piranti I/O melalui serial port com dengan piranti lain yang mempunyai standar level TTL, diperlukan rangkaian konverter dari level RS-232 ke level TTL dan sebaliknya. Dalam perancangan digunakan IC MAX232. Karakteristik dari IC MAX232 adalah beroperasi pada tegangan 5 volt, kecepatan pengirimannya 120 kbps (kilo bit per secon). IC MAX232 ini juga dapat diaplikasikan untuk notebook, subnotebook, dan komputer palmtop. Level tegangan antara TTL dan RS-232 dapat saling dikonversikan dengan menggunakan IC Max 232. Nilai untuk logika 56

6 Komunikasi Serial Berbasis Protokol 0 level tegangannya 3 V sampai 12 V sedangkan untuk logika 1 level tegangan -3V sampai -12V. Tabel 1. Susunan kaki pada serial port komputer No.Pin Nama Deskripsi Arah Sinyal 1 CD Carrier Detect Input 2 Rx Received Data Input 3 Tx Transmited Data Output 4 DTR Data Terminal Ready Output 5 GND Ground - 6 DSR Data Set Ready Input 7 RTS Request To Send Output 8 CTS Clear To Send Input 9 RI Ring Indicator Input Rangkaian RS 485 Serial komunikasi dengan standar RS-232 jarak maksimum diperlukan untuk pengiriman data 12 meter, sedangkan untuk jarak yang lebih jauh diperlukan suatu rangkaian penguat. Dalam industri standar yang dapat digunakan salah satunya standar RS-485. Komunikasi dengan standar RS-485 menggunakan dua kabel. Pada rancangan ini digunakan sistem komunikasi saluran half duplex, yang maksudnya adalah saluran dua arah yang dapat mengirimkan dan menerima data serial menggunakan dua buah kabel. Dengan RS-485 jarak yang dapat ditempuh lebih jauh dari RS-232, yaitu sejauh 4000 feet atau 1200 meter. Nilai logikanya untuk logika 0 level tegangannya 0 V sampai 0.7 V sedangkan untuk logika 1 level tegangan 2.5 V sampai 5 V [2]. Level tegangan pada RS-485 dapat dikonversikan dengan menggunakan IC MAX485. Karakteristik dari IC MAX485 diantaranya merupakan low power transceivers untuk RS-485, dapat mengirimkan dan menerima data rata-rata sampai 2,5 Mbps dan dirancang untuk komunikasi data dua arah (bidirectional). Tabel 2. Susunan kaki pada IC RS-485 No.Pin Nama Deskripsi 1 RO Receiver Output 2 RE Receiver Output Enable 3 DE Driver Output Enable 4 DI Driver Input 5 GND Ground 6 A Noninverting Receiver Input and Noninverting Driver Output 7 B Inverting Receiver Input and Inverting Driver Output 8 Vcc Positive Supply 57

7 Vol. 01 No. 01, Jan Mar Perancangan Perangkat Lunak Format Data Serial Komunikasi yang dirancang pada sistem ini melalui serial port metode asinkron, yaitu sinyal clock tidak dikirim bersama dengan data. Setiap word disinkronkan dengan start bit, dan sebuah clock internal di kedua sisi untuk menjaga bagian data dapat diterima dengan baik, yaitu saat pengiriman data [3]. Gambar 5. Sinyal gelombang serial TTL/CMOS Gambar 6. Sinyal gelombang serial RS-232 Gambar 5 dan 6 memperlihatkan format pulsa keluaran serial port dengan format data 8N1, yakni 8 bit data, No parity, dan 1 stop bit. Pada keadaan menganggur serial port berlogika Mark (logika 1 ). Jika terdapat transmisi data maka diawali dengan start bit yang berlogika 0. Berikutnya setiap bit sepanjang word dikirim satu per satu. Pengiriman data, Least Significant Bit (LSB) terlebih dulu mengikuti Most Significant Bit (MSB). Untuk mengakhiri transmisi, stop bit diberikan nilai logika 1, yang ditambahkan pada akhir paket data [4]. Pengiriman data dengan metode tersebut disebut framed, yakni frame antara start dan stop bit. Jika stop bit muncul sebagai logika 0, akan muncul framing error. Hal yang biasa terjadi pada komunikasi 2 komputer yang berbeda sesudah stop bit adalah logika 0. Ini berarti start bit data berikut, atau langsung diikuti oleh paket data berikutnya. Seandainya terdapat sinyal break, yaitu LSR bit 4 aktif, berarti logika 0 muncul lebih lama dari waktu untuk mengirim paket data satu word. Demikian pula jika line data tidak dikembalikan ke logika 1 (sebagaimana keadaan menganggur) maka akhir dari paket yang diterima diartikan sebagai sinyal break. Saat masih di UART, pulsanya berbentuk TTL. Pada serial port, pulsa sudah seperti pada Gambar 6 yang disebut dengan logika RS 232. Pulsa berlogika RS 232 ini muncul pada pin transmit (TD), receive (RD), dan pin serial port yang lain (RTS, CTS, DCD, dan sebagainya) Perancangan Protokol Modbus Paper ini menggunakan Modbus serial line protocol yang merupakan protokol dengan prinsip sistem master-slave. Protokol ini berada pada layer 2 dalam model Open System Interconnection (OSI) seperti terlihat pada Tabel 3. Diagram state status Master dan Slave dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8 [5], [6]. 58

8 Komunikasi Serial Berbasis Protokol Tabel 3. Protokol modbus dan model OSI Layer Model OSI 7 Application Modbus Application Protocol 6 Presentation Empty 5 Session Empty 4 Transport Empty 3 Network Empty 2 Data Link Modbus Serial Line Protocol 1 Physical EIA/TIA-485 (or EIA/TIA-232) Gambar 7. Diagram status master Penjelasan diagram status master pada Gambar 7: Status Idle = tidak menunggu permintaan. Ini merupakan status awal setelah tegangan dinyalakan dan permintaan hanya dapat dikirim melalui status Idle. Setelah pengiriman permintaan, master akan meninggalkan status Idle, dan tidak dapat mengirimkan permintaan kedua di saat yang sama. Setelah permintaan unicast dikirim ke slave, master kemudian menunggu untuk status Waiting for request yaitu status menunggu permintaan, dan Response Time- Out yaitu waktu untuk merespon telah dimulai. Hal itu untuk mencegah master dari kondisi yang tetap tak terbatas pada status Waiting for reply. Hasil dari response time-out adalah aplikasi dependant. Ketika jawaban telah diterima, master akan memeriksa jawaban tersebut sebelum mulai memproses data. Pada saat pemeriksaan dapat menghasilkan error, seperti contoh jawaban dari slave yang tidak diharapkan (unexpected slave), atau error yang diterima dari frame. Jika jawaban yang diterima dari unexpected slave, waktu habis 59

9 Vol. 01 No. 01, Jan Mar 2012 untuk tanggapan (response time-out) masih berjalan. Jika error terdeteksi dari frame, dapat dilakukan secara bersamaan. Jika tidak ada jawaban yang diterima, Response time-out akan tidak berlaku sehingga menghasilkan error. Kemudian Master akan menuju ke status Idle, dan memungkinkan dilakukan kembali permintaan. Angka maksimum yang dihasilkan dari pengulangan tergantung dari persediaan Master. Ketika permintaan broadcast dikirimkan pada bus serial, tidak ada jawaban yang dikembalikan dari slave. Meskipun demikian penundaan tersebut dimaklumi, master tetap mengizinkan slave manapun untuk memproses permintaan sekarang juga sebelum mengirimkan yang baru. Penundaan ini disebut juga Turnaround delay. Oleh karena itu master akan manuju ke status Waiting Turnaround delay sebelum kembali ke status Idle dan sebelum dapat kembali mengirimkan permintaan selanjutnya. Pada unicast, Response time out harus di set cukup panjang untuk slave manapun guna memroses permintaan dan mengirimkan jawaban. Sedangkan pada broadcast penundaan Turnaround harus cukup panjang untuk slave manapun untuk memproses hanya permintaan dan dapat menerima yang selanjutnya. Oleh karena itu, penundaan Turnaround harus lebih pendek dari Response time-out. Ciri-ciri dari Response timeout adalah dari 1 sampai beberapa detik pada 9600 bps, dan penundaan Turnaround adalah dari 100 ms sampai 200 ms. Frame error berisi: 1) Pemeriksaan kesamaan yang berlaku untuk tiap-tiap karakter. 2) Redundancy checking yang berlaku untuk seluruh frame. Gambar 8 memerlihatkan mengenai tindakan yang dilakukan slave. Penjelasan diagram status slave adalah sebagai berikut: Status Idle = tidak ada menunggu permintaan. Ini merupakan status awal. Ketika permintaan diterima, slave akan memeriksa sebelum menggambarkan tindakan permintaan yang akan dilaksanakan terhadap paket tersebut. Perbedaan error yang boleh terjadi: format error pada permintaan merupakan tindakan yang cacat, jika error jawaban harus dikirim kembali ke Master. Sesekali memerlukan tindakan yang telah dilakukan, unicast message memerlukan jawaban yang harus di format dan dikirim ke Master. Jika slave mendeteksi adanya error dalam frame yang telah diterima, tidak ada respon yang kembali ke Master. 60

10 Komunikasi Serial Berbasis Protokol Gambar 8. Diagram status dari slave Pengalamatan Modbus serial line dapat dilihat pada Gambar 9, yang uraiannya adalah sebagai berikut: Dalam modbus Serial Line, Address field hanya berisikan Slave address. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, slave yang sah berada pada range alamat sedangkan slave individu berada pada range alamat Master akan menunjukkan alamat slave pada alamat message. Ketika slave mengembalikan responnya, akan ditempatkan pada alamatnya sendiri di respon alamat field agar master mengetahui slave mana yang telah merespon. Fungsi kode menunjukkan pada server tindakan selanjutnya yang akan dilakukan. Fungsi kode dapat juga dikuti dengan data field yang berisikan parameter permintaan dan respon. Pengecekan error merupakan hasil dari perhitungan Redundancy Checking yang digambarkan pada isi message. Terdapat 2 metode perhitungan yang digunakan tergantung dari mode transmisi yang sedang digunakan, yaitu Remote Terminal Unit (RTU) atau American Standard Code for Information Interchange (ASCII). Gambar 9. Modbus serial line protocol data unit (PDU) 61

11 Vol. 01 No. 01, Jan Mar Perangkat Lunak Sistem Program Visual C++ digunakan untuk pembuatan program komunikasi serial yang berfungsi mengirimkan data dari komputer sebagai master ke mikrokontroler sebagai slave, dan dari mikrokontroler ke komputer. Penulisan program komunikasi serial dibuat sesuai dengan diagram alir pada Gambar 10. Untuk program pengujian protokol komunikasi berbasis modbus dirancang suatu program aplikasi yang fungsinya untuk melakukan monitoring suatu produksi garment. Program disusun menggunakan Program Visual Basic 6.0 dengan fungsi [7], [8]: a. Mengawali sistem untuk bekerja sekaligus mengirimkan nilai pada seven segment. b. Melakukan proses pengendali yang dibutuhkan oleh pengawas, seperti penambahan target produksi. Gambar 10. Diagram alir proses pengiriman data pada komputer dan pengiriman data pada mikrokontroler 62

12 Komunikasi Serial Berbasis Protokol 4. PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem secara keseluruhan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: pengujian komunikasi serial dan pengujian sistem keseluruhan dengan program aplikasi untuk melihat proses komunikasi tersebut apakah dapat berjalan dengan baik. 4.1 Pengujian Komunikasi Serial Pengujian dilakukan dengan mengirimkan data dari komputer (master) ke mikrokontroler (slave), melalui saluran data serial. Pengujian dilakukan dengan mengirimkan jumlah target atau data oleh komputer untuk mengetahui komunikasi antara master (komputer) dan slave (perangkat keras di luar komputer). Apabila data telah terkirim dan diterima dengan baik, data tersebut akan ditampilkan pada seven segment. Hasil pengujian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4. Dari hasil pengujian terlihat bahwa sistem telah dapat berjalan dengan baik. No Tabel 4. Pengujian pengiriman data melalui komunikasi serial Data yang dikirim oleh komputer (master) Tampilan pada seven segment (slave) Pengujian Sistem secara Keseluruhan Pengujian sistem secara keseluruhan dimulai dari komputer pengawas dengan memasukkan nomor identitas, jumlah target yang diproduksi dan bagian-bagian pakaian yang akan dijahit (misalnya lengan, kerah) terlebih dahulu. Kemudian tekan tombol SEND yang terdapat pada tampilan Visual Basic 6.0, secara langsung nomor identitas dan jumlah target produksi akan ditampilkan pada seven segment. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 11.a, 11.b, dan 11.c. 63

13 Vol. 01 No. 01, Jan Mar 2012 Gambar 11.a Login master Gambar 11.b Pemasukan data master Gambar 11.c Pengujian komunikasi untuk mengetahui status komunikasi Status komunikasi dapat dipantau pada menu status di bagian master. 5. KESIMPULAN Dari pengujian yang telah dilakukan, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem aplikasi protokol modbus untuk proses pengiriman dan penerimaan data dari komputer (master) ke alat penghitung produksi (slave) atau sebaliknya dapat bekerja dengan baik. 2. Pengiriman data pada station sesuai dengan alamat protokol yang telah ditetapkan. 3. Komunikasi serial dengan protokol modbus dapat berjalan dengan baik. 4. Sistem keseluruhan dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. 64

14 Komunikasi Serial Berbasis Protokol REFERENSI [1]. Wahyono, Teguh, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu, Yogyakarta, [2]. Scott, MacKenzie, The 8051 Microcontroller, PHI New Jersey, [3]. Edwin, T., Esensi Pemrograman Berorientasikan Objek dengan Visual C++ 6, Bayumedia Publishing, Malang, [4]. Leinecker, R.C. and Archer, T., Visual C++ 6 Bible, IDG Books Worldwide Inc., Canada, [5]. Richard, P., Child Window, Elex Media Komputindo, Jakarta, [6]. Willian, Stalling, Operating System, PHI New Jersey, [7]. Komunikasi serial [8]. Protokol modbus 65

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only) 1. Operasi Serial Port mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman

Lebih terperinci

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

Konsep dan Cara Kerja Port I/O Konsep dan Cara Kerja Port I/O Pertemuan 3 Algoritma dan Pemrograman 2A Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2015 Parallel Port Programming Port

Lebih terperinci

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART I. Tujuan 1. Untuk Mengenal Modul Serial port dan Mempelajari Konfigurasi Input dan Output dari serial port 2. Dapat membuat program untuk pengiriman dan

Lebih terperinci

TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Sebelumnya, dibahas tentang desain mikrokomputer yang terdiri atas CPU, RAM dan ROM operasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Timbangan Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran berat suatu benda. Timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik. Timbangan adalah suatu

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

II.4 Keypad II.5 LCD II.6 Pengenalan Perangkat Lunak Visual Basic Pada PC (Server) II.6.1 Integrated Development Environment...

II.4 Keypad II.5 LCD II.6 Pengenalan Perangkat Lunak Visual Basic Pada PC (Server) II.6.1 Integrated Development Environment... ABSTRAK Perkembangan era informasi saat ini, menjadikan komputerisasi sebagai suatu standar untuk mempermudah sistem akuisisi data pada pabrik pengekspor udang. Untuk mengakuisisi data penimbangan setiap

Lebih terperinci

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN 10 bertujuan untuk melihat lama pengiriman data dari klien (perumahan) hingga ke pos pemantauan. Waktu respon sistem dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: t respon = t t... (1) server klien

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

8. Mengirimkan stop sequence

8. Mengirimkan stop sequence I 2 C Protokol I2C merupakan singkatan dari Inter-Integrated Circuit, yang disebut dengan I-squared-C atau I-two-C. I 2 C merupakan protokol yang digunakan pada multi-master serial computer bus yang diciptakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281 Telah dilakukan analisis dan pembuatan program komputer untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

PERCOBAAN PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, DB25, RJ45

PERCOBAAN PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, DB25, RJ45 PERCOBAAN PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, DB25, RJ45 I. TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami kegunaan kabel/konektor DB9, DB25, RJ45. 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari masing-masing pin dari konektor

Lebih terperinci

SISTEM TELEKONTROL SCADA DENGAN FUNGSI DASAR MODBUS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN KOMUNIKASI SERIAL RS485

SISTEM TELEKONTROL SCADA DENGAN FUNGSI DASAR MODBUS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN KOMUNIKASI SERIAL RS485 SISTEM TELEKTROL SCADA DENGAN FUNGSI DASAR MODBUS MENGGUNAKAN MIKROKTROLER AT89S51 DAN KOMUNIKASI SERIAL RS485 Agus Tiyono (1), Sudjadi (2), Iwan Setiawan (2) Laboratorium Teknik Kontrol Otomatik Jurusan

Lebih terperinci

Tata Cara Komunikasi Data Serial

Tata Cara Komunikasi Data Serial 1 Oleh : Mujahidin iddhien@gmail.com mujahidin@iddhien.com Tata Cara Komunikasi Data Serial Ada 2 macam cara komunikasi data serial yaitu Sinkron dan Asinkron 2 Pada komunikasi data serial sinkron, clock

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang. BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas tentang skema rangkaian dari sistem alat ukur tingkat curah hujan secara keseluruhan, analisis perangkat keras, pengolahan data di software dan analisis

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sudah dapat digunakan sesuai dengan perencanaan yang ada. Pengujian dan

Lebih terperinci

LAPORAN RESEARCH GRANT PENGEMBANGAN MODUL APLIKASI INTERFACING I/O PARALEL DAN I/O SERIAL UNTUK PENGENDALIAN UNIT MELALUI JARINGAN LOKAL.

LAPORAN RESEARCH GRANT PENGEMBANGAN MODUL APLIKASI INTERFACING I/O PARALEL DAN I/O SERIAL UNTUK PENGENDALIAN UNIT MELALUI JARINGAN LOKAL. LAPORAN RESEARCH GRANT PENGEMBANGAN MODUL APLIKASI INTERFACING I/O PARALEL DAN I/O SERIAL UNTUK PENGENDALIAN UNIT MELALUI JARINGAN LOKAL Oleh : Mutaqin, M.Pd., M.T. Haryanto, M.Pd., M.T. PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat BAB III STUDI KOMPONEN Bab ini menjelaskan mengenai komponen apa saja yang digunakan dalam tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 3.1 Mikrokontroler Perancangan sistem

Lebih terperinci

Rancang Bangun Master Slave Modbus Berbasis Mikrokontroler Untuk Mengendalikan Beberapa Subsistem

Rancang Bangun Master Slave Modbus Berbasis Mikrokontroler Untuk Mengendalikan Beberapa Subsistem Rancang Bangun Master Slave Modbus Berbasis Mikrokontroler Untuk Mengendalikan Beberapa Subsistem Dr. Ir. Arman D. Diponegoro 1, Ahmad Fahmi Arief 2 Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia, Depok

Lebih terperinci

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. 7 OSI LAYER JENIS-JENIS JARINGAN LAN (Local Area Network) Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, namun pada umumnya dibatasi oleh suatu area lingkungan seperti sebuah lab atau perkantoran

Lebih terperinci

PENGENALAN KOMUNIKASI DATA

PENGENALAN KOMUNIKASI DATA PENGENALAN KOMUNIKASI DATA Konsep Komunikasi Data Terminologi Komunikasi Data Bentuk Komunikasi Komponen Dasar Komunikasi Data Aplikasi Riil Sistem Komunikasi Data Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi,

Lebih terperinci

PERTEMUAN INTERFACE EKSTERNAL (PORT) Dalam sistim Komputer dikenal dua jenis Port yaitu: EIA/TIA 232 (RS 232C) A.PORT SERIAL.

PERTEMUAN INTERFACE EKSTERNAL (PORT) Dalam sistim Komputer dikenal dua jenis Port yaitu: EIA/TIA 232 (RS 232C) A.PORT SERIAL. PERTEMUAN INTERFACE EKSTERNAL (PORT) Port tidak hanya merupakan suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya, tetapi berisi sesuatu yang cerdas, yaitu berupa logik yang melakukan fungsi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

DT-I/O DT-I/O. Application Note AN171

DT-I/O DT-I/O. Application Note AN171 DT-I/O DT-I/O Application Note AN171 Smart Monitoring and Control System dengan menggunakan jalur komunikasi RS-485 Oleh: Tim IE Komunikasi RS-485 saat ini cukup banyak diaplikasikan dalam dunia industri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51) Wireless Infrared Printer dengan DST-5 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-5) Komunikasi Infra Merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah sebagai pemancar dan modul penerima infra merah sebagai

Lebih terperinci

Pemrograman Jaringan

Pemrograman Jaringan Pemrograman Jaringan 1 M O D U L 2 O S I R E F E R E N C E M O D E L T C P / I P P R O T O K O L S U I T E T R A N S P O R T L A Y E R TCP (Transmission Control Protokol) UDP (User Data Protokol) A G R

Lebih terperinci

PEMBUATAN REMOTE I/O 16 KANAL DIGITAL INPUT MENGGUNAKAN PROTOKOL MODBUS RTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Moh. Imam Afandi

PEMBUATAN REMOTE I/O 16 KANAL DIGITAL INPUT MENGGUNAKAN PROTOKOL MODBUS RTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Moh. Imam Afandi PEMBUATAN REMOTE I/O 16 KANAL DIGITAL INPUT MENGGUNAKAN PROTOKOL MODBUS RTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Moh. Imam Afandi Puslit KIM-LIPI, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314 INTISARI Telah dilakukan

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI Modul 2 TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI. PENDAHULUAN Pertama kali jaringan PSTN diciptakan hanya untuk pengiriman sinyal analog dalam hal ini datanya berupa suara. Namun belakangan ini data yang dikirim tidak

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL Oleh : Zurnawita Dikky Chandra Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Serial data transmission

Lebih terperinci

Hub dan Switch: Perbedaannya ditinjau secara konseptual

Hub dan Switch: Perbedaannya ditinjau secara konseptual Hub dan Switch: Perbedaannya ditinjau secara konseptual 1. Latar Belakang. Jaringan komputer berkembang dengan sangat cepat. Salah satu pemicunya adalah kebutuhan untuk berbagi pakai alat (device) maupun

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENGECEKAN KESALAHAN CHECK SUM PADA PENGIRIMAN PESAN RUNNING TEXT DARI KOMPUTER

PENERAPAN METODE PENGECEKAN KESALAHAN CHECK SUM PADA PENGIRIMAN PESAN RUNNING TEXT DARI KOMPUTER PENERAPAN METODE PENGECEKAN KESALAHAN CHECK SUM PADA PENGIRIMAN PESAN RUNNING TEXT DARI KOMPUTER Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Oleh : MELYANA F.R SITORUS

Lebih terperinci

PERCOBAAN I PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9,DB25,RJ45

PERCOBAAN I PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9,DB25,RJ45 PERCOBAAN I PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9,DB25,RJ45 TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami kegunaan kabel/konektor DB9, DB25, RJ45. 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari masing-masing pin dari konektor

Lebih terperinci

PERCOBAAN IV Komunikasi Data MODEM

PERCOBAAN IV Komunikasi Data MODEM PERCOBAAN IV Komunikasi Data MODEM 1. TUJUAN Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Melakukan koneksi antar 2 PC menggunakan dial up modem untuk kirim dan terima karakter dan file

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware) BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang dihasilkan berupa modul atau alat pendeteksi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2

Lebih terperinci

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP 1 Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP Modification by Melwin S Daulay, S.Kom., M.Eng 2 Protokol Arsitektur komunikasi data Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Bagian Mesin CNC

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Bagian Mesin CNC BAB II DASAR TEORI Computer Numeric Control (CNC) merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mengendalikan suatu mesin secara otomatis melalui komputer sehingga dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

Sejalan perkembangan teknologi, maka media antarmuka untuk Device External pun berkembang, dengan penjelasan sebagai berikut :

Sejalan perkembangan teknologi, maka media antarmuka untuk Device External pun berkembang, dengan penjelasan sebagai berikut : 10. Media Antarmuka Obyektif : Serial Paralel PS/2 USB Firewire Sejalan perkembangan teknologi, maka media antarmuka untuk Device External pun berkembang, dengan penjelasan sebagai berikut : 10.1. Serial

Lebih terperinci

DT-BASIC Application Note

DT-BASIC Application Note DT-BASIC Application Note AN90 BASIC LCD Interface Oleh: Tim IE LCD saat ini merupakan kebutuhan pokok dalam berbagai macam aplikasi. Pada artikel kali ini akan diberi contoh penggunaan LCD karakter pada

Lebih terperinci

DT-I/O. I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485. Application Note AN164

DT-I/O. I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485. Application Note AN164 DT-I/O DT-I/O I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485 Oleh: Tim IE Komunikasi dengan RS-485 merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk pengiriman data jarak

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN ABSTRAK Perkembangan teknologi sekarang ini semakin pesat sehingga dibutuhkan otomatisasi dalam berbagai bidang. Dalam otomatisasi, komunikasi data memegang peranan yang sangat penting dan untuk bisa berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Pada bab perancangan ini penulis menggunakan arsitektur jaringan client/server yang saling terhubung dengan jaringan LAN melalui ethernet. Pengiriman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dilakukan pemasangan sensor getar SW-420 untuk mendeteksi apakah pemohon SIM C menabrak/menyenggol

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application Note AN73 Pengukur Jarak dengan Gelombang Ultrasonik Oleh: Tim IE Aplikasi ini membahas perencanaan dan pembuatan alat untuk mengukur jarak sebuah benda solid dengan cukup presisi dan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada timbangan digital sebagai penentuan pengangkatan beban oleh lengan robot berbasiskan sensor tekanan (Strain Gauge) dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

USER MANUAL DELTA ELECTRONIC. electronic.com sby.com UART TTL. RS232 Selector RS232 / TTL Level

USER MANUAL DELTA ELECTRONIC.  electronic.com   sby.com UART TTL. RS232 Selector RS232 / TTL Level USER MANUAL Mifare Standard 1024 bytes EEPROM, terbagi menjadi 16 sektor 100.000 kali penulisan 10 tahun ketahanan data ISO14443A Frekwensi Transponder 13.56 MHz 106 kbit baudrate Bit wise anti collision

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Seringkali dalam suatu system elektronik dibutuhkan komunikasi antara system tersebut dengan PC. Pada art ikel kali

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL 34 BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan desain dan cara-cara kerja dari perangkat keras atau dalam hal ini adalah wattmeter

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini menjelaskan tentang pengujian sistem yang telah direalisasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang telah direalisasi sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam perancangan skripsi ini. Dasar teori tersebut berisi tentang mikrokontroler sebagai pembangkit frekuensi yang digunakan untuk media transmisi

Lebih terperinci

Perancangan RS 232 to RS 485 Converter Sistem Network Multidrop

Perancangan RS 232 to RS 485 Converter Sistem Network Multidrop Perancangan RS 232 to RS 485 Converter Sistem Network Multidrop Irwan Sahli, Irwan Kristanto, Tony Chandra Thali Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro,Universitas Kristen Petra e-mail: irwans@petra.ac.id,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Program Studi Sistem Komunikasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Program Studi Sistem Komunikasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Program Studi Sistem Komunikasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 PERANCANGAN SISTEM MONITORING LCD PROYEKTOR DAN KOMPUTER SECARA

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Interface Blok Diagram Interface adalah bagian-bagian dan alur kerja sistem yang bertujuan untuk menerangkan cara kerja dan alur sistem tersebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... TAKARIR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT

INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT Pembahasan tentang interfacing mungkin akan menimbulkan banyak kemungkinan, interfacing adalah istilah yang digunakan untuk pengantaraan atau antar muka. Antar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu untuk hardware dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat

Lebih terperinci

AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR

AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR Disusun Oleh: Ary kashogy 0622066 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri,

Lebih terperinci

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP 1011101010101011101 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Model Referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah : hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Jenis Topologi jaringan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Uno Arduino adalah sebuah mikrokontroler yang mudah digunakan, karena menggunakan bahasa pemrograman basic yang menggunakan bahasa C. Arduino memiliki procesor yang besar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

PERCOBAAN I KOMUNIKASI DATA PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, RJ11, RJ45

PERCOBAAN I KOMUNIKASI DATA PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, RJ11, RJ45 PERCOBAAN I KOMUNIKASI DATA PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, RJ11, RJ45 TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami kegunaan kabel/konektor DB9, RJ11, RJ45. 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari masing-masing

Lebih terperinci

MAKALAH KOMUNIKASI DATA

MAKALAH KOMUNIKASI DATA MAKALAH KOMUNIKASI DATA INTERFACE KOMUNIKASI DATA OLEH: YULINCE BARRUNG 425 12 047 PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2012 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Mikrokontroler 89C51 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 Kbytes Flash Programmable Memory. Arsitektur 89C51 ditunjukkan pada gambar 2. Accumulator

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi komputer. Sistem Operasi. Fakultas FEB. Handy Japar., SE., MM. Program Studi MKCU

Modul ke: Aplikasi komputer. Sistem Operasi. Fakultas FEB. Handy Japar., SE., MM. Program Studi MKCU Modul ke: Aplikasi komputer Sistem Operasi Fakultas FEB Handy Japar., SE., MM Program Studi MKCU http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Operating System Perangkat lunak computer atau software yang bertugas

Lebih terperinci

SPC Application Note. SPC Blue-Link (J2) Tabel 1 Hubungan SPC Blue-Link Dengan Komputer

SPC Application Note. SPC Blue-Link (J2) Tabel 1 Hubungan SPC Blue-Link Dengan Komputer SPC SPC Application Note AN183 SPC Blue-Link Config Tool Oleh: Tim IE Artikel berikut ini membahas aplikasi Graphical User Interface (GUI) / Config Tool untuk SPC Blue-Link dengan menggunakan bantuan program

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGECEKAN KESALAHAN CRC-16 PADA PENGIRIMAN INFORMASI RUNNING TEXT DARI KOMPUTER KE MIKROKONTROLER

PENERAPAN PENGECEKAN KESALAHAN CRC-16 PADA PENGIRIMAN INFORMASI RUNNING TEXT DARI KOMPUTER KE MIKROKONTROLER PENERAPAN PENGECEKAN KESALAHAN CRC-16 PADA PENGIRIMAN INFORMASI RUNNING TEXT DARI KOMPUTER KE MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 oleh

Lebih terperinci

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST - 2013 Jaringan & Komputer? Jaringan : Hubungan antara satu atau lebih

Lebih terperinci

Praktikum Jaringan Komputer 2

Praktikum Jaringan Komputer 2 Monitoring Jaringan dengan Ethereal Pada praktikum ini, mungkin ini praktikum yang akan sangat sulit dijelaskan, untuk memahami ini anda harus punya basic tersendiri tentang OSI layer (masih ingat kan

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8

Abstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8 Perancangan dan Pembuatan Konverter USB ke RS485 Untuk Mengatur Inverter Nama : Arif Dharma NRP : 9622031 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah

BAB IV PEMBAHASAN. Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Kerja Safety Board Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah papan yang digunakan untuk menampilkan data-data terkait informasi keselamatan kerja. Adapun

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO Emil Salim (1), Kasmir Tanjung (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas sistem perencanaan dan pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak, yang meliputi. 1. Proses kerja sistem 2. Perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci