PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 PADA PERUSAHAAN SWASTA DI KOTA KENDARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 PADA PERUSAHAAN SWASTA DI KOTA KENDARI"

Transkripsi

1 1 PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 PADA PERUSAHAAN SWASTA DI KOTA KENDARI The Implementation of Employee Social Security According to teh Law Number 3 year 1992 at Private Company In Kendari Burhanudin Mouna, H. Sukarno Aburaera dan Hj. Badriyah Rifai ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pelaksanaan pemberian jaminan Sosial Tenaga Kerja pada perusahaan swasta di Kota Kendari; dan 2) apakah pelaksanaan jaminan Sosial Tenaga Kerja di Kota Kendari telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Cilacap Samudera Fishing Industry. Kendari. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh di lapangan melalui teknik wawancara dan observasi. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan menelusuri dokumentasi buku-buku serta literatur-literatur yang relevan dengan penelitian. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Kendari telah mengikutsertakan sejumlah 50 orang dari 150 orang tenaga kerjannya kedalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, yang meliputi: program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Pihak PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Kendari setiap bulannya membayarkan premi kepesertaan jamsostek tersebut dan melakukan pengurusan jika terjadi kecelakaan kerja hingga pekerja memperoleh seluruh hakhaknya; Bahwa penegakan hukum Jamsostek oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Kendari dilakukan melalui pengawasan secara terus menerus dan penindakan hukum terhadap perusahaan yang belum mendaftarkan tenaga kerjanya kedalam program Jamsostek. Pihak Dinas tenaga Kerja Kota Kendari juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan pihak Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara untuk lebih menjamin kepastian hukum demi terwujudnya seluruh hak-hak pekerja dalam mendapatkan jaminan sosial. Kata Kunci : Jaminan Sosial Tenaga Kerja ABSTRACT The purpose of this study is to investigate the implementation of Employees 'Social security in private companies in Kendari and to know whether the implementation of Employees' Social security in Kendari already provide legal protection for workers and companies. The research was conducted in Kendari at PT. Cilacap Samudera Fishing Industry. Data collected in this study are primary and secondary data. Primary data is data obtained in the field through interviews and observation techniques. Secondary data is data obtained by tracing documentation books andliterature relate to the formulation of research problems. Then those data were analysing byqualitative descriptive analysis. The results showed that PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Kendari has register 50 persons from 150 employer into social guarantee of labour program, which includes: Accident Guarantee Work, Death Guarantee, Old Day guarantee, and Guarantee of Health Conservancy. PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Kendari each month pays the premium membership and do the maintenance worker in case of workplace accidents to workers obtain all their rights; The law enforcement of social guarantee of labour program by the 1

2 2 Department of Labor Social Kendari done through continuous monitoring and legal action against companies that have not register of its workforce into the social guarantee of labour program. Department of Labour Party Kendari also signed a cooperation agreement (MoU) with the Southeast Sulawesi Prosecutor's Office to better ensure legal certainty in order to realize all of the rights of workers in social security. Keywords : Employee Social Security According PENDAHULUAN Pembangunan nasional bangsa Indonesia ini selain didukung oleh sumber kekayaan alam yang berlimpah juga didukung oleh penduduk yang besar jumlahnya, sebagai sumber daya manusia yang potensial dan produktif. Sumber daya manusia mempunyai peran yang sangat besar dalam pembangunan nasional, karena dengan adanya sejumlah penduduk yang berkualitas dan berusia produktif dapat meningkatkan produk-produk dalam negeri sebagai perwujudan pembangunan nasional. Dalam pembangunan nasional tidak lepas dari masalah ketenagakerjaan. Hal ini sesuai dengan arah kebijakan pemerintah yang menyatakan bahwa pelaksanaan pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan. Maka meskipun pembangunan ekonomi menduduki tempat tertinggi dalam pembangunan dewasa ini dan didalam jangka panjang, unsur manusia, unsur sosial budaya dan unsur-unsur lainya mendapat perhatian yang seimbang pula. Disini nampak sekali faktor manusia sebagai modal tenaga kerja merupakan faktor yang teramat penting bagi suatu industri untuk mewujudkan pembangunan nasional. Dibidang keselamatan kerja diperlukan adanya kesadaran dari pihak pengusaha untuk memperhatikan kesehatan kerja dan keamanan kerja untuk menghindari dan menekan jumlah kecelakaan kerja yang terjadi. Dibidang kesejahteraan tenaga kerja, pengusaha berkewajiban memberikan upah sesuai dengan UMR yang berlaku, pemberian bantuan-bantuan/tunjangantunjangan bagi karyawan yang sakit/hamil, tunjangan kematian, tunjangan hari tua dan lain sebagainya. Sehingga pekerja merasa hidupnya terjamin oleh perusahaan tempatnya kerja yang tentunya hal tersebut akan semakin meningkatkan gairah kerja, meningkatkan produktifitas perusahaan dan ketenangan serta stabilitas perusahaan itu sendiri. Pembangunan nasional yang berlangsung selama ini telah memperluas kesempatan kerja serta memberikan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi tenaga kerja itu sendiri dan keluarganya. Namun kemampuan bekerja dan penghasilan pekerja tersebut dapat berkurang atau bisa hilang karena berbagai halangan atau resiko yang dialami oleh tenaga kerja, yaitu kecelakaan, cacat, sakit, hari tua dan meninggal dunia. Oleh karena itu, pada tanggal 17 Februari 1992 telah disahkankan Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, karena dirasa program Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) yang berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 1977 tidak sesuai lagi dengan keadaan sekarang. Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tersebut dapat kita ketahui program-program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diselenggarakannya. Adapun program-program tersebut antara lain meliputi : a. Jaminan Kecelakaan Kerja b. Jaminan Kematian c. Jaminan Hari Tua d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Adapun yang menjadi tujuan diselenggarakanya Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah untuk memberikan ketenangan kerja, meningkatkan disiplin, dan produktifitas tenaga kerja. Program ini memberikan perlindungan bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan, baik dalam hubungan kerja maupun di luar hubungan kerja, melalui program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 2

3 3 Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang menanggulangi berbagai resiko sekaligus akan memberikan ketenangan kerja yang pada saatnya akan membantu meningkatkan produktivitas kerja. Ketenangan kerja dapat tercipta karena Jaminan Sosial Tenaga Kerja mendukung kemandirian dan harga diri manusia dalam menghadapi berbagai resiko sosial ekonomi tersebut. Selain itu, Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diselenggarakan dengan metode pendanaan akan mengumpulkan dana yang akan menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Berdasarkan Pasal 2 ayat (3) Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 1993 tentang penyelenggaraan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, perusahaan-perusahaan yang diwajibkan untuk mengikuti program Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah perusahaan-perusahaan yang mengerjakan lebih dari 10 orang karyawannya atau membayar upah seluruh karyawanya lebih dari Rp ,- (satu juta rupiah) sebulan. Perusahaan-perusahaan tersebut yang didirikan menurut PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan PMA (Penanaman Modal Asing) serta Perum (Perusahaan Umum), Persero (Perusahaan Perseroan) dan perusahaan milik negara yang didirikan berdasarkan Undang-Undang tersendiri. Dalam penelitian ini penulis memilih perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas) yang berada diwilayah Kota Kendari, dimana PT yang penulis ambil sebagai obyek penelitian adalah PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari sebagai perusahaan besar yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat sejak dulu, khususnya oleh masyarakat Kota Kendari dan Sekitarnya. Selain itu PT tersebut memiliki tenaga kerja yang ratusan jumlahnya dan membayar upah seluruh tenaga kerjanya lebih dari Rp ,- Sehingga hal tersebut menurut pasal 2 ayat (3) Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993 sudah mewajibkan PT. Cilacap Kendari untuk mengikutsertakan tenaga kerjanya ke dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Bagaimanakah pelaksanaan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Kota Kendari tersebut? METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kendari, khususnya pada PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan berdasarkan data primer dan data sekunder akan dianalisa secara deskriptif kualitatif yaitu peneliti akan mendeskripsikan secara lengkap berdasarkan fakta-fakta yang terungkap sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh dari objek atau lokasi penelitian, baik melalui wawancara dari pihak yang terkait dalam penelitian ini maupun melalui pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Berdasarkan wawancara, quesioner dan pengamatan langsung tersebut lalu dikorelasikan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku yang mengatur tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan jawaban mengenai perlindungan hukum bagi tenaga kerja dalam pemenuhan hak-hak pekerja untuk mendapatkan Jamsostek sesuai dengan rumusan permasalahan dalam penelitian ini. PEMBAHASAN DAN ANALISIS PT. Cilacap Samudera Fishing Industry bergerak dibidang perikanan yang meliputi mengambil, mengelola, menjual serta menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan hasil laut khsusnya ikan Tuna, Cakalang dan Udang. Sejak beroperasi tahun 2005 di Kendari- Sulawesi Tenggara, perseroan berperan inti mengandalkan hasil tangkapan ikan, baik hasil tangkapan sendiri menggunakan kapal milik perseroan maupun menampung hasil tangkapan ikan dari nelayannelayan kecil yang dikoordinir oleh perseroan sebagai plasma. Tenaga kerja dalam suatu perusahaan merupakan pihak yang mempunyai peranan penting, karena itu hak kewajiban perlu diberikan bagi tenaga kerja. Mengenai hak dan kewajiban tenaga kerja di PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari, perusahaan telah memberikannya dengan rincian sebagai berikut: a. Hak-hak tenaga kerja di PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari, meliputi: 3

4 4 - Tenaga kerja berhak untuk menerima upah yang merupakan pendapatan, terdiri dari upah pokok dari tunjangan-tunjangan. Ketentuan pemberian upah didasarkan pada tingkat pendidikan, keahlian, status pekerja, golongan serta masa kerja. - Tenaga kerja berhak untuk mendapat waktu istirahat (cuti) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku - Tenaga kerja berhak untuk diikutsertakan dalam program Jamsostek. - Tenaga kerja berhak untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. b. Kewajiban tenaga kerja di PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari meliputi : - Setiap tenaga kerja harus melakukan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya. - Setiap tenaga kerja harus taat dan tunduk pada peraturan tata tertib perusahaan dan taat kepada perintah atasan dan petunjuk-petunjuk serta pedoman yang diberikan atau dikeluarkan oleh perusahaan yang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. - Setiap tenaga kerja harus menggunakan mesin-mesin dengan sebaik-baiknya dan selalu merawat mesin-mesin tersebut agar tidak cepat rusak. - Setiap tenaga kerja dalam menggunakan bahan produksi hanya untuk keperluan perusahaan saja - Setiap tenaga kerja diwajibkan untuk masuk dan pulang kerja tepat waktu. Bahwa salah satu hak pekerja dan juga sekaligus menjadi kewajiban bagi PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari sebagaimana yang dikemukakan di atas adalah setiap pekerja pada PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari berhak diikutsertakan pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja berdasarkan UU No. 3 tahun 1992 tentang Jamsostek. Untuk itulah penulis pada sub bahasan ini akan mendeskripsikan tentang pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja pada PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari. Dalam hubungannya dengan Jamsostek, berdasarkan data yang berhasil dihimpun, PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari dalam implementasinya telah mengikutsertakan tenaga kerjanya kedalam program Jamsostek, yang terdiri dari: Jaminan Kecelakaan Kerja Kita semua menyadari bahwa kecelakaan kerja tidak pernah kita duga, bahkan kita juga tidak pernah menginginkan untuk dapat menimpa kita, karenanya kita harus selalu untuk menekan resiko kecelakaan kerja untuk pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya yang timbul akibat adanya pemakaian alat -alat teknologi yang canggih serta diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, ketangkasan didalam penggunaan alat-alat yang modern, dengan demikian kerugian yang ditimbulkan oleh resiko kerja dapat dicegah dan dapat dikendalikan. Berdasarkan wawancara penulis dengan Kepala Personalia PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari Dadang Gunawan pada tanggal 18 April 2011 menyatakan bahwa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) pada PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari yaitu memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan. Lebih lanjut Kepala Personalian PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari Dadang Gunawan menjelaskan bahwa Setiap bulan PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari mengeluarkan/membayarkan premi untuk program JKK sebesar Rp. Rp ,- untuk 150 orang karyawan yang seluruh biaya tersebut ditanggug oleh perusahaan, dengan tata cara pengajuan Jaminan Kecelakaan Kerja bagi pekerja yaitu sebagai berikut: 4

5 5 1. Apabila terjadi kecelakaan kerja pengusaha wajib mengisi form jamsostek 3 (laporan kecelakaan tahap I) dan mengirimkan kepada PT. Jamsostek (persero) tidak lebih dari 2x24 Jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan. 2. Setelah tenaga kerja dinyatakan sembuh / meninggal dunia oleh dokter yang merawat, pengusaha wajib mengisi form 3a (laporan kecelakaan tahap II) dan dikirim kepada PT. Jamsostek (persero) tidak lebih dari 2x 24 jam sejak tenaga kerja dinyatakan sembuh/meninggal. Selanjutnya PT. Jamsostek (persero) akan menghitung dan membayar santunan dan ganti rugi kecelakaan kerja yang menjadi hak tenaga kerja/ahliwaris. 3. Form Jamsostek 3a berfungsi sebagai pengajuan permintaan pembayaran jaminan disertai bukti-bukti: Jaminan Hari Tua a. Fotokopi kartu peserta (KPJ). b. Surat keterangan dokter yang merawat dalam bentuk form Jamsostek 3b atau 3c. c. Kwitansi biaya pengobatan dan perawatan serta kwitansi pengangkutan. Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu. Kemanfaatan Jaminan Hari Tua adalah sebesar akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya. Jaminan Hari Tua akan dikembalikan/ dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya, apabila tenaga kerja: - Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap - Mengalami PHK setelah menjadi peserta sekurang-kurangnya 5 tahun dengan masa tunggu 6 bulan Berdasarkan wawancara penulis dengan Kepala Personalia PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari Dadang Gunawan pada tanggal 18 April 2011 menyatakan bahwa Jaminan Hari Tua (JHT) pada PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari yaitu program jangka panjang yang hanya akan dibayarkan kembali setelah mereka pensiun, kecuali kalau terjadi kematian, cacat tetap total dan diputuskan hubungan kerjanya (setelah memenuhi masa kepesertaan lima tahun). Apabila pekerja diputuskan hubungan kerja maka pembayaran kembali JHT dilakukan setelah masa tunggu enam bulan. Masa tunggu dimaksud adalah suatu masa dimana pekerja yang diputuskan hubungan kerjanya telah mempunyai pekerjaan lagi atau tidak. Iuran untuk program JHT ini 3,7% dibayarkan oleh perusahaan dan 2% dibayarkan oleh pekerja. Lebih lanjut Kepala Personalia PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari Dadang Gunawan menjelaskan bahwa Setiap bulan PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari mengeluarkan/membayarkan premi untuk program JHT sebesar Rp. Rp ,- untuk 150 orang dengan tata cara pengajuan Jaminan Hari Tua bagi pekerja yaitu sebagai berikut: 1. Setiap permintaan JHT, tenaga kerja harus mengisi dan menyampaikan formulir 5 Jamsostek kepada kantor Jamsostek setempat dengan melampirkan : a. Kartu peserta Jamsostek (KPJ) asli. 5

6 6 b. Kartu Identitas diri KTP/SIM (fotokopi). c. Surat keterangan pemberhentian bekerja dari perusahaan atau Penetapan Pengadilan Hubungan Industrial. d. Surat pernyataan belum bekerja di atas materai secukupnya. 2. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang mengalami cacat total dilampiri dengan Surat Keterangan Dokter 3. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang meninggal dunia sebelum usia 55 thn dilampiri: a. Surat keterangan kematian dari Rumah Sakit/Kepolisian/Kelurahan b. Photocopy Kartu keluarga 4. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang berhenti bekerja dari perusahaan sebelum usia 55 thn telah memenuhi masa kepesertaan 5 tahun telah melewati masa tunggu 6 (enam) bulan terhitung sejak tenaga kerja yang bersangkutan berhenti bekerja, dilampiri dengan: Jaminan Kematian a. Photocopy surat keterangan berhenti bekerja dari perusahaan b. Surat pernyataan belum bekerja lagi c. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang menjadi Pegawai Negeri Sipil/ ABRI. Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris tenaga kerja yang menjadi peserta Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang. Pengusaha wajib menanggung iuran Program Jaminan Kematian sebesar 0,3 % dengan jaminan kematian yang diberikan adalah Rp 12 Juta terdiri dari Rp 10 juta santunan kematian dan Rp 2 juta biaya pemakaman dan santunan berkala. Program ini memberikan manfaat kepada keluarga tenaga kerja seperti: - Santunan Kematian Rp ,- - Biaya Pemakaman Rp ,- - Santunan Berkala sebesar Rp ,- / bulan (selama 24 bulan) Berdasarkan wawancara penulis dengan Kepala Personalia PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari Dadang Gunawan pada tanggal 18 April 2011 menyatakan bahwa Jaminan Kematian (JKM) pada PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari sama halnya dengan jaminan-jaminan lain dalam program jamsostek dimana pihak PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari tetap berkewajiban untuk membayarkan premi para tenaga kerjanya. Iuran untuk program JKM ini 0,3% seluruhnya dibayarkan oleh perusahaan. Lebih lanjut Kepala Personalia PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari Dadang Gunawan menjelaskan bahwa Setiap bulan PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari mengeluarkan/membayarkan premi untuk program JKM sebesar Rp. Rp ,- untuk 150 orang dengan tata cara pengajuan Jaminan Kematian bagi pekerja yaitu sebagai berikut: 6

7 7 Pengusaha/Keluarga dari tenaga kerja yang meninggal dunia mengisi dan mengirim form 4 kepada PT. Jamsostek (Persero) disertai bukti-bukti : - Kartu peserta Jamsostek (KPJ) Asli tenaga Kerja yang Bersangkutan. - Surat keterangan kematian dari Rumah sakit/kepolisian/kelurahan - Salinan/Copy KTP/SIM dan Kartu Keluarga Tenaga Kerja bersangkutan yang masih berlaku. - Identitas ahli waris (photo copy KTP/SIM dan Kartu Keluarga). - Surat Keterangan Ahli Waris dari Lurah/Kepala Desa setempat. - Surat Kuasa bermeterai dan copy KTP yang diberi kuasa (apabila pengambilan JKM ini dikuasakan) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan adalah salah satu program Jamsostek yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi masalah kesehatan. Mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit, kebutuhan alat bantu peningkatan pengetahuan, dan pengobatan, secara efektif dan efisien. Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program JPK akan diberikan KPK (Kartu Pemeliharaan Kesehatan) sebagai bukti diri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Manfaat JPK bagi perusahaan yakni perusahaan dapat memiliki tenaga kerja yang sehat, dapat konsentrasi dalam bekerja sehingga lebih produktif. Berdasarkan wawancara penulis dengan Kepala Personalia PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari Dadang Gunawan pada tanggal 18 April 2011 menyatakan bahwa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) pada PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari sama halnya dengan jaminan-jaminan lain dalam program jamsostek dimana pihak PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Cabang Kendari tetap berkewajiban untuk membayarkan premi para tenaga kerjanya. Iuran untuk program JPK ini 3% dari upah tenaga kerja (maks Rp 1 juta ) untuk tenaga kerja lajang. 6% dari upah tenaga kerja (maks Rp 1 juta) untuk tenaga kerja berkeluarga,seluruhnya dibayarkan oleh perusahaan. PENUTUP PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Kendari telah mengikutsertakan seluruh tenaga kerjannya kedalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diselenggarakan oleh PT. Jamsostek, yang meliputi: Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JHT). Pihak PT. Cilacap Samudera Fishing Industry Kendari setiap bulannya membayarkan premi kepesertaan jamsostek tersebut dan melakukan pengurusan jika terjadi kecelakaan kerja hingga pekerja memperoleh seluruh hakhaknya; 7

8 8 DAFTAR PUSTAKA Abdul Khakim, 2007, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Berdasarkan Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003, Penerbit: PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Abdulkadir Muhammad, Etika Profesional Hukum. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Adrian Sutedi, 2009, Hukum Perburuhan, Penerbit: Sinar Grafika, Jakarta. Asri Wijayanti, 2009, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Penerbit: Sinar Grafika, Jakarta. Darwin Prinst, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (Buku Pegangan Pekerja Untuk Mempertahankan hak-haknya), Penerbit Citra Aditya Bakti, Bandung. Djoko Triyanto, 2004, Hubungan Kerja di Perusahaan Jasa Konstruksi, Penerbit:Mandar Maju, Bandung. Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Peranan Pertanggungan Dalam Usaha Memberikan Jaminan Sosial,Yogyakarta Sedjun H. Manulang, Pokok-Pokok Ketenagakerjaan Indonesia, Penebit Rineka Cipta, Jakarta. Soerjono Soekamto Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat. RajaGrafindo Persada: Jakarta. PT. Zaeni Asyhadie, Hukum Kerja, Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja, PT. Raja GrafindoPersada: Jakarta. Surya Perdana, Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) pada Perusahaan Swasta di Kota Medan, (Medan : Tesis, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, 2009). Erman Rajagukguk, Hukum Ekonomi Indonesia Memperkuat Persatuan Nasional, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Memperluas Kesejahteraan Sosial, Seminar Pembangunan Hukum Nasional VIII, Bali Juli Undang-Undang No. 3 tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja Undang-Undang No 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja Serikat Buruh. Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 1993 tentang penyelenggaraan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja 8

JAMSOSTEK. (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)

JAMSOSTEK. (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) Latar Belakang Peranan tenaga kerja dalam perkembangan pembangunan dan semakin meningkatnya penggunaan teknologi di berbagai sektor kegiatan usaha risiko tinggi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam hidupnya menghadapi ketidakpastian, baik itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam hidupnya menghadapi ketidakpastian, baik itu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Jaminan Sosial Tenaga Kerja Manusia dalam hidupnya menghadapi ketidakpastian, baik itu ketidakpastian spekulatif maupun ketidakpastian murni yang selalu menimbulkan

Lebih terperinci

JAMINAN SOSIAL TERHADAP PEKERJA KONTRAK PADA HOTEL BALI MANDIRA BEACH RESORT & SPA

JAMINAN SOSIAL TERHADAP PEKERJA KONTRAK PADA HOTEL BALI MANDIRA BEACH RESORT & SPA JAMINAN SOSIAL TERHADAP PEKERJA KONTRAK PADA HOTEL BALI MANDIRA BEACH RESORT & SPA Oleh : I Gde Made Widia Sastra Nayaka I Made Sarjana I Made Dedy Priyanto Program Kekhususan Hukum Bisnis, Fakultas Hukum,

Lebih terperinci

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN Oleh: Ni Luh Putu Astriani I Nyoman Mudana Bagian Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Udayana ABSTRACT Scientific work is titled

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hukum dapat diartikan sebagai norma hukum yakni norma yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hukum dapat diartikan sebagai norma hukum yakni norma yang dibuat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum dapat diartikan sebagai norma hukum yakni norma yang dibuat oleh pemegang kekuasaan yang berwenang, norma hukum dapat berbentuk norma hukum tertulis maupun

Lebih terperinci

Akhirnya, semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak yang terkait khususnya dalam bidang ketenagakerjaan.

Akhirnya, semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak yang terkait khususnya dalam bidang ketenagakerjaan. KATA PENGANTAR Pada tahun anggaran 2014 salah satu kegiatan Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan adalah Penyusunan Data dan Informasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Data dan Informasi Jaminan Sosial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA. 1. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Jasa

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA. 1. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Jasa BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA 1. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Jasa Konstruksi a. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam hidupnya,

Lebih terperinci

A. Dasar Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga

A. Dasar Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga BAB II PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI PEGAWAI PD. PASAR KOTA MEDAN A. Dasar Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dasar hukum pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

HAK PEKERJA ATAS JAMINAN SOSIAL PASCA TRANSFORMASI EMPAT LEMBAGA JAMINAN SOSIAL. Oleh : Ida Ayu Putu Widhiantini Desak Putu Dewi Kasih

HAK PEKERJA ATAS JAMINAN SOSIAL PASCA TRANSFORMASI EMPAT LEMBAGA JAMINAN SOSIAL. Oleh : Ida Ayu Putu Widhiantini Desak Putu Dewi Kasih HAK PEKERJA ATAS JAMINAN SOSIAL PASCA TRANSFORMASI EMPAT LEMBAGA JAMINAN SOSIAL Oleh : Ida Ayu Putu Widhiantini Desak Putu Dewi Kasih Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROGRAM JAMSOSTEK DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA. DAHLIA Dosen Fakultas Hukum UNISRI

PELAKSANAAN PROGRAM JAMSOSTEK DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA. DAHLIA Dosen Fakultas Hukum UNISRI PELAKSANAAN PROGRAM JAMSOSTEK DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA DAHLIA Dosen Fakultas Hukum UNISRI Abstract: Jamsostek program is a form of economic and social protection programs

Lebih terperinci

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X Prosiding Ilmu Hukum ISSN: 2460-643X Perlindungan Jaminan Kesehatan Kerja Melalui BPJS Kesehatan Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang BPJS Dan Implementasinya di Perusahaan Industri di Kota

Lebih terperinci

JAMINAN SOSIAL YANG DITERAPKAN TERHADAP TENAGA KERJA KONTRAK. (Studi di PT Tyfountex Indonesia)

JAMINAN SOSIAL YANG DITERAPKAN TERHADAP TENAGA KERJA KONTRAK. (Studi di PT Tyfountex Indonesia) JAMINAN SOSIAL YANG DITERAPKAN TERHADAP TENAGA KERJA KONTRAK (Studi di PT Tyfountex Indonesia) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum pada

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sumber daya dan dana yang ada. Faktor manusia atau tenaga kerja sebagai penggerak utama

PENDAHULUAN. sumber daya dan dana yang ada. Faktor manusia atau tenaga kerja sebagai penggerak utama I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara berkembang dan masyarakatnya sedang giat membangun. Salah satu aspek penting dari pembangunan adalah bidang ekonomi dan sosial, di mana dunia

Lebih terperinci

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENGAGA KERJA

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENGAGA KERJA BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENGAGA KERJA A. Penyelenggaraan Program Jamsostek Penyelenggaraan Program jamsostek

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan sangatlah penting, terlebih lagi dengan semakin maraknya persaingan bisnis di segala sektor usaha.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.154, 2015 KESRA. Jaminan Sosial. Kecelakaan Kerja. Kematian. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5714). PERATURAN

Lebih terperinci

BAB II PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA KONTRAK YANG DI PHK DARI PERUSAHAAN

BAB II PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA KONTRAK YANG DI PHK DARI PERUSAHAAN BAB II PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA KONTRAK YANG DI PHK DARI PERUSAHAAN 2.1. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Dalam pasal 1 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Replubik Indonesia Nomor Kep.100/Men/VI/2004

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP PEKERJA MAGANG DI PT

PERLINDUNGAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP PEKERJA MAGANG DI PT 1 PERLINDUNGAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP PEKERJA MAGANG DI PT. BAKRIE TOSANJAYA MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (JAMSOSTEK) Oleh Denise Sheren Diandra Suatra

Lebih terperinci

Rina Fernanda Handayani Fakultas Hukum Universitas Mulawarman

Rina Fernanda Handayani Fakultas Hukum Universitas Mulawarman TANGGUNG JAWAB PT. SAGATRADE MURNI KOTA SAMARINDA TERHADAP TENAGA KERJA YANG MENGALAMI KECELAKAAN KERJA (Studi Kasus Kecelakaan Kerja Atas Nama Nurrohim Karyawan PT. Sagatrade Murni) Rina Fernanda Handayani

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

Akibat Hukum Bagi Perusahaan yang Tidak Melaksanakan Program Jamsostek

Akibat Hukum Bagi Perusahaan yang Tidak Melaksanakan Program Jamsostek Akibat Hukum Bagi Perusahaan yang Tidak Melaksanakan Program Jamsostek Siti Nurhasanah Bagian Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Lampung Email : siti.nurhasanah@fh.unila.ac.id Abstrak Program Jamsostek

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1977 TENTANG ASURANSI SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1977 TENTANG ASURANSI SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1977 TENTANG ASURANSI SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tenaga kerja mempunyai arti dan peranan yang penting dalam

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang No.1510, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Peserta Penerima Upah. Jaminan Kecelakaan Kerja. Jaminan Kematian. Jaminan Hari Tua. Tata Cara Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN TEORITIS 1.1 Tinjauan Umum 1.1.1 Sejarah Singkat PT. Jamsostek Di Indonesia embrio Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam bentuk programprogram spesifik mulai diperkenalkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1977 TENTANG ASURANSI SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1977 TENTANG ASURANSI SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1977 TENTANG ASURANSI SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tenaga kerja mempunyai arti dan peranan yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tidak terlepas dari berbagai bentuk pembangunan. Perkembangan globalisasi mendorong terjadinya pergerakan aliran modal

Lebih terperinci

Kata Kunci : BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan Jaminan Sosial

Kata Kunci : BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan Jaminan Sosial FUNGSI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL YANG DI ATUR OLEH UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2011 DALAM MEMBERIKAN JAMINAN KESEHATAN SERTA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KETENAGKERJAAN Suharsin /D 101 09 780

Lebih terperinci

NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undangundang

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN DAILY WORKER PADA HOTEL MAYA SANUR RESORT & SPA DI KOTA DENPASAR

PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN DAILY WORKER PADA HOTEL MAYA SANUR RESORT & SPA DI KOTA DENPASAR PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN DAILY WORKER PADA HOTEL MAYA SANUR RESORT & SPA DI KOTA DENPASAR Oleh : Kadek Puspita Ratnadewi I Nyoman Bagiastra Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Dewasa

Lebih terperinci

PROGRAM JAMSOSTEK, HAMBATAN DAN UPAYA MENGEJAR KEPESERTAAN GERRY SILABAN. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

PROGRAM JAMSOSTEK, HAMBATAN DAN UPAYA MENGEJAR KEPESERTAAN GERRY SILABAN. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara PROGRAM JAMSOSTEK, HAMBATAN DAN UPAYA MENGEJAR KEPESERTAAN GERRY SILABAN Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional meningkat

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA PARUH WAKTU APABILA TERJADI KECELAKAAN KERJA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA PARUH WAKTU APABILA TERJADI KECELAKAAN KERJA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA PARUH WAKTU APABILA TERJADI KECELAKAAN KERJA Oleh : Ketut Wiwit Triani I Gde Putra Ariana Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Business in

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan

Lebih terperinci

2 Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi se

2 Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi se TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KESRA. Jaminan Sosial. Kecelakaan Kerja. Kematian. Program. Penyelenggaraan. ( (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 154). PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN JAMINAN KESEHATAN TERHADAP TENAGA KERJA KONTRAK PADA DINAS TENAGA KERJA DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI KOTA DENPASAR *

PERLINDUNGAN JAMINAN KESEHATAN TERHADAP TENAGA KERJA KONTRAK PADA DINAS TENAGA KERJA DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI KOTA DENPASAR * PERLINDUNGAN JAMINAN KESEHATAN TERHADAP TENAGA KERJA KONTRAK PADA DINAS TENAGA KERJA DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI KOTA DENPASAR * Oleh : Ni Made Srinitha Themaswari ** I Made Sarjana *** I Made Udiana ****

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan Bab I Pendahuluan 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DI KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : bahwa guna

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN SOSIAL TERHADAP KARYAWAN PT. BANGUN BUMI BALI DENPASAR

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN SOSIAL TERHADAP KARYAWAN PT. BANGUN BUMI BALI DENPASAR IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN SOSIAL TERHADAP KARYAWAN PT. BANGUN BUMI BALI DENPASAR Oleh: Larasati Indriana Gunawan I Made Sarjana Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT The paper is

Lebih terperinci

SKRIPSI PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PADA PT. BENTOEL PRIMA CABANG SOLO

SKRIPSI PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PADA PT. BENTOEL PRIMA CABANG SOLO SKRIPSI PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PADA PT. BENTOEL PRIMA CABANG SOLO Disusun dan Diajukan Untuk melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Dalam Ilmu Hukum Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan

BAB I PENDAHULUAN. program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN 27 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang

Lebih terperinci

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) PADA PT. TRICON BANGUN SARANA DI JAKARTA UTARA

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) PADA PT. TRICON BANGUN SARANA DI JAKARTA UTARA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) PADA PT. TRICON BANGUN SARANA DI JAKARTA UTARA Oleh Michael Johan Mowoka I Made Udiana I Nyoman Mudana Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT There are

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pelaksanaan, Jaminan Sosial, Tenaga Kerja, Kecelakaan Kerja.

Kata Kunci : Pelaksanaan, Jaminan Sosial, Tenaga Kerja, Kecelakaan Kerja. PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BIDANG KECELAKAN KERJA PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL/TOYOTA SALE OPERATION AUTO 2000 CABANG DENPASAR Oleh : I Putu Gede Garjitha R.A. Retno Murni Hukum Perdata Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA

BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA A. Pengertian Jaminan Hari Tua Jaminan (dhaman) adalah pemindahan harta pihak penjamin kepada pihak yang dijamin dalam menunaikan suatu hak. Dalam pemindahan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan sosial sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan sosial sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaminan sosial sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Hal ini juga menjadi

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA MELALUI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN ROKAN HULU DENGAN

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN JAMSOSTEK OLEH PENGAWAS KETENAGAKERJAAN. A. Gambaran Umum Seputar Pengawas Ketenagakerjaan

BAB II PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN JAMSOSTEK OLEH PENGAWAS KETENAGAKERJAAN. A. Gambaran Umum Seputar Pengawas Ketenagakerjaan 23 BAB II PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN JAMSOSTEK OLEH PENGAWAS KETENAGAKERJAAN A. Gambaran Umum Seputar Pengawas Ketenagakerjaan 1. Pengertian Pengawas Ketenagakerjaan Ada banyak

Lebih terperinci

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia

Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia KANTOR CABANG JAKARTA MANGGADUA KANTOR CABANG PERINTIS JAKARTA CENGKARENG NIDYA ROESDAL Bandung, 19 April 2018 Konvensi Internasional dan Amanah

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGELOLAAN DANA JAMINAN DAN PEMBAYARAN KLAIM PT. BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB III SISTEM PENGELOLAAN DANA JAMINAN DAN PEMBAYARAN KLAIM PT. BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MOJOKERTO BAB III SISTEM PENGELOLAAN DANA JAMINAN DAN PEMBAYARAN KLAIM PT. BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MOJOKERTO A. Gambaran Umum PT. BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Mojokerto 1. Sejarah PT. BPJS Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Penerapan, Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan, Pekerja, Perusahaan.

Kata Kunci: Penerapan, Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan, Pekerja, Perusahaan. ABSTRAK Skripsi ini berjudul Penerapan Program Jaminan Sosial Bidang Kesehatan Kerja Terhadap Pekerja PT. Mega Jaya). Latar belakang dari skripsi ini adalah tentang pelaksanaan perlindungan terhadap pekerja

Lebih terperinci

PELAKSANAAN JAMINAN KETENAGAKERJAAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH BPJS KETENAGAKERJAAN BAGI PEKERJA DI PT GALANG PRESS YOGYAKARTA

PELAKSANAAN JAMINAN KETENAGAKERJAAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH BPJS KETENAGAKERJAAN BAGI PEKERJA DI PT GALANG PRESS YOGYAKARTA JURNAL PELAKSANAAN JAMINAN KETENAGAKERJAAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH BPJS KETENAGAKERJAAN BAGI PEKERJA DI PT GALANG PRESS YOGYAKARTA Diajukan oleh : JULIANA DUTABELLA LEMEK NPM : 120510780 Program Studi

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN PERIHAL PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PERUSAHAAN HOTEL LEGIAN BEACH RESORT & SPA DI KABUPATEN BADUNG

PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN PERIHAL PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PERUSAHAAN HOTEL LEGIAN BEACH RESORT & SPA DI KABUPATEN BADUNG PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN PERIHAL PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PERUSAHAAN HOTEL LEGIAN BEACH RESORT & SPA DI KABUPATEN BADUNG Oleh : Vera Anglila Dewi I Wayan Suardana Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang

perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang dibolehkan dan sifat kerja yang dapat dibuat perjanjian kerja waktu tertentu. Faktor pendidikan yang rendah dan kurangnya

Lebih terperinci

BAB III. A. Klaim Jamsostek Bagi Pegawai PD. Pasar Yang Mengalami Kecelakaan. Jamsostek 3 (laporan kecelakaan tahap I) dan mengirimkan kepada PT

BAB III. A. Klaim Jamsostek Bagi Pegawai PD. Pasar Yang Mengalami Kecelakaan. Jamsostek 3 (laporan kecelakaan tahap I) dan mengirimkan kepada PT BAB III PROSEDUR KLAIM JAMINAN SOSIAL BAGI PEGAWAI PD. PASAR A. Klaim Jamsostek Bagi Pegawai PD. Pasar Yang Mengalami Kecelakaan Apabila terjadi kecelakaan kerja pengusaha wajib mengisi formulir Jamsostek

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA DI MERTHA SUCI BANGLI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA DI MERTHA SUCI BANGLI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA DI MERTHA SUCI BANGLI Oleh Agung Brahmanda Yoga Dewa Gde Rudy Ketut Sandhi Sudarsana Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Mertha Suci

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Ta

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Ta BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1045, 2017 KEMENAKER. Jaminan Sosial Tenaga Kerja Indonesia. Program. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PROGRAM

Lebih terperinci

PEMBAYARAN PESANGON BAGI PEKERJA YANG TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DALAM JAMSOSTEK SKRIPSI. Nama: Abdul Iftar Darpi NPM:

PEMBAYARAN PESANGON BAGI PEKERJA YANG TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DALAM JAMSOSTEK SKRIPSI. Nama: Abdul Iftar Darpi NPM: PEMBAYARAN PESANGON BAGI PEKERJA YANG TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DALAM JAMSOSTEK SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Nama: Abdul Iftar Darpi NPM: 0500230012

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MEKANISME PERHITUNGAN SALDO AKHIR PROGRAM JAMINAN HARI TUA BPJS KETENAGAKERJAAN PERIODE

PERBANDINGAN MEKANISME PERHITUNGAN SALDO AKHIR PROGRAM JAMINAN HARI TUA BPJS KETENAGAKERJAAN PERIODE PERBANDINGAN MEKANISME PERHITUNGAN SALDO AKHIR PROGRAM JAMINAN HARI TUA BPJS KETENAGAKERJAAN PERIODE 2013-2014 Ali Zainal Abidin (1401106402) Binus University, Jakarta, Indonesia, alhabsyiali@rocketmail.com

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER24/MEN/VI/2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI TENAGA KERJA YANG MELAKUKAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI TENAGA KERJA YANG MELAKUKAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil setelah dilakukannya penelitian maka dapat disimpulkan, antara lain :

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil setelah dilakukannya penelitian maka dapat disimpulkan, antara lain : 69 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil setelah dilakukannya penelitian maka dapat disimpulkan, antara lain : 1. Pelaksanaan jaminan sosial bagi pekerja harian lepas pada PT. Limpah Sejahtera

Lebih terperinci

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H.

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H. 1 2 3 4 58 Dapat diadakan paling lama 2 (dua) tahun dan PKWT Jangka Waktu 5 59 ayat 4 hanya dapat diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka Kontrak waktu paling lama 1 (satu) tahun Outsourcing hanya untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional sebagai pengamalan

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

2015, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2076, 2015 KEMENAKER. Jaminan. Kecelakaan Kerja. Kematian. Usaha Jasa Kontruksi. Program Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA NON-KONTRAKTUAL: Studi tentang Perjanjian Pemborongan Jasa Konstruksi

PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA NON-KONTRAKTUAL: Studi tentang Perjanjian Pemborongan Jasa Konstruksi PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA NON-KONTRAKTUAL: Studi tentang Perjanjian Pemborongan Jasa Konstruksi TESIS Diajukan kepada Program Studi Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA,

Lebih terperinci

JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) Pengobatan dan perawatan (Pelayanan Medis) Santunan Program promotif, preventif dan Return to Work Pelayanan di Fasilitas Kesehatan Kerjasama pemeriksaan dasar dan penunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi diarahkan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi diarahkan antara lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional sebagai amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada hakekatnya bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam yang berlimpah juga didukung oleh penduduk yang besar

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam yang berlimpah juga didukung oleh penduduk yang besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional bangsa Indonesia ini selain didukung oleh sumber kekayaan alam yang berlimpah juga didukung oleh penduduk yang besar jumlahnya, sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha untuk mendapatkan derajat kesehatan pada masyarakat yang tinggi dewasa ini diupayakan oleh pemerintah maupun swasta. Salah satu langkah yang ditempuh adalah

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PROGRAM BPJS KECELAKAAN KERJA BAGI PEKERJA DI PERUSAHAAN BUS PO.PANSA

JURNAL SKRIPSI PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PROGRAM BPJS KECELAKAAN KERJA BAGI PEKERJA DI PERUSAHAAN BUS PO.PANSA JURNAL SKRIPSI PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PROGRAM BPJS KECELAKAAN KERJA BAGI PEKERJA DI PERUSAHAAN BUS PO.PANSA Diajukan oleh : Raden Roro Ade RosantriaStaffi N P M : 120510883 Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEKERJA, JAMINAN SOSIAL, DAN BPJS KETENAGAKERJAAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEKERJA, JAMINAN SOSIAL, DAN BPJS KETENAGAKERJAAN BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEKERJA, JAMINAN SOSIAL, DAN BPJS KETENAGAKERJAAN 2.1 Tinjauan Umum Tentang Pekerja 2.1.1 Pengertian dan Dasar Hukum Tenaga Kerja Dalam pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

UU R.I. NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UU R.I. NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : UU R.I. NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA a. bahwa pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila dilaksanakan

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DI PT. CITRA BARU COMMERCIAL MEDAN. Diajukan. oleh TITIK HUSNA

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DI PT. CITRA BARU COMMERCIAL MEDAN. Diajukan. oleh TITIK HUSNA EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DI PT. CITRA BARU COMMERCIAL MEDAN Diajukan oleh TITIK HUSNA 070902015 DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Lebih terperinci

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KEPADA PEKERJA YANG SAKIT

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KEPADA PEKERJA YANG SAKIT AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KEPADA PEKERJA YANG SAKIT Oleh Nyoman Fatma Sari I Ketut Keneng Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana Denpasar Abstract

Lebih terperinci

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) 1. Pengertian Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah perlindungan atas risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berupa perawatan, santunan, dan tunjangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan jaminan kesejahteraan kepada karyawan. Jaminan tersebut dimungkinkan dapat menyelesaikan masalah-masalah

Lebih terperinci

ABSTRAKSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PESERTA DALAM PENYELENGGARAAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA

ABSTRAKSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PESERTA DALAM PENYELENGGARAAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA ABSTRAKSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PESERTA DALAM PENYELENGGARAAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA (Studi Kasus pada PT. Jamsostek ( Persero ) Kantor cabang Surakarta) Disusun oleh : DODDY SURYONO C 100 010 232

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN,PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN

PERLINDUNGAN,PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN PERLINDUNGAN,PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN (UNDANG UNDANG No : 13 TAHUN 2003) PERLINDUNGAN 1.PENYANDANG CACAT 1. ANAK 2. PEREMPUAN 3. WAKTU KERJA 4. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 1 1 PENYANDANG CACAT

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pelaksanaan. Hotel Poncowinatan, dapat disimpulkan bahwa pihak pemberi

BAB III PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pelaksanaan. Hotel Poncowinatan, dapat disimpulkan bahwa pihak pemberi 65 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Pemeliharaan Kesehatan bagi Pekerja di Hotel Poncowinatan, dapat disimpulkan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA BAGI PEKERJA DI PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK (MATAHARI MALL BALI GALLERIA)

PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA BAGI PEKERJA DI PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK (MATAHARI MALL BALI GALLERIA) PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA BAGI PEKERJA DI PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK (MATAHARI MALL BALI GALLERIA) Oleh: Gandi Silaban Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstrak Hari

Lebih terperinci

09/02/2012. Sistem kompensasi harus dihubungkan dengan tujuan tujuan strategis organisasi. Tujuan program kompensasi yang efektif:

09/02/2012. Sistem kompensasi harus dihubungkan dengan tujuan tujuan strategis organisasi. Tujuan program kompensasi yang efektif: Pemahaman akan pentingnya kompensasi strategis Beberapa teori yang terkait dengan kompensasi Pemahaman sistem kompensasi, komponen kompensasi dan sistem bayaran Pemahaman evaluasi pekerjaan dalam kompensasi

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI TENAGA KERJA JASA KONSTRUKSI DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI UU NO. 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMSOSTEK PADA PT. RIMBA MATOA LESTARI DI KABUPATEN JAYAPURA

IMPLEMENTASI UU NO. 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMSOSTEK PADA PT. RIMBA MATOA LESTARI DI KABUPATEN JAYAPURA IMPLEMENTASI UU NO. 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMSOSTEK PADA PT. RIMBA MATOA LESTARI DI KABUPATEN JAYAPURA, SH.,MKn 1 Abstrak : PT. Rimba Matoa Lestari Kabupaten Jayapura Belum Melindungi Tenaga Kerja dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan orang lain karena keterbatasan modal bahkan sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan orang lain karena keterbatasan modal bahkan sebaliknya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era kehidupan yang serba sulit seperti saat ini, manusia harus dapat melakukan sesuatu hal agar dapat bertahan hidup, untuk itu manusia dituntut bekerja

Lebih terperinci

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: PER. 12/MEN/VI/2007 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pemba

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: PER. 12/MEN/VI/2007 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pemba MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 609 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELESAIAN KASUS KECELAKAAN KERJA DAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1969 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK MENGENAI TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1969 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK MENGENAI TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1969 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK MENGENAI TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tenaga kerja

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA CV SINAR KAWI DI TAMPAKSIRING GIANYAR

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA CV SINAR KAWI DI TAMPAKSIRING GIANYAR 1 TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA CV SINAR KAWI DI TAMPAKSIRING GIANYAR Oleh : Ida Bagus Putu Wira Aditya I Ketut Markeling Ida Ayu Sukihana Hukum

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN HUKUM TENTANG KEWAJIBAN PENGUSAHA DAN PEKERJA. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 dalam passal 1 angka (2)

BAB III TINJAUAN HUKUM TENTANG KEWAJIBAN PENGUSAHA DAN PEKERJA. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 dalam passal 1 angka (2) BAB III TINJAUAN HUKUM TENTANG KEWAJIBAN PENGUSAHA DAN PEKERJA A. Pengertian Pekerja Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 dalam passal 1 angka (2) disebutkan, tenaga kerja adalah : setiap orang yang

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA YURIDIS. tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut hanya diatur

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA YURIDIS. tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut hanya diatur BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA YURIDIS A. Tinjauan Umum Perjanjian Kerja Dengan telah disahkannya Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUKK), maka keberadaan

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil BPJS Ketenagakerjaan Cabang Blitar 1. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban negara

Lebih terperinci

Lex Administratum, Vol. IV/No. 1/Jan/2016. Kata kunci: jamsostek, pemutusan hubungan kerja

Lex Administratum, Vol. IV/No. 1/Jan/2016. Kata kunci: jamsostek, pemutusan hubungan kerja HAK TENAGA KERJA ATAS JAMSOSTEK YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA 1 Oleh: Marlina T. Sangkoy 2 ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah Hak Tenaga Kerja atas Jamsostek yang mengalami

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang transformasi PT Jamsostek (Persero) di Harian Pelita tentang transformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan

Lebih terperinci

Implementasi Program BPJS Ketenagakerjaan Ahmad Edi Komaruddin Kepala Bidang Pemasaran PU

Implementasi Program BPJS Ketenagakerjaan Ahmad Edi Komaruddin Kepala Bidang Pemasaran PU Implementasi Program BPJS Ketenagakerjaan Ahmad Edi Komaruddin Kepala Bidang Pemasaran PU Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta - Salemba Jl. Salemba Raya No. 65, Salemba, Jakarta Pusat T (021) 3905226

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian pekerjaan yang besar dan melibatkan banyak tenaga kerja. Tenaga kerja di sektor jasa konstruksi mencakup sekitar 7 8% dari

Lebih terperinci

Pelaksanaan Jamsostek Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Pekerja / Buruh Di PT. Deta Sukses Makmur. Ferra Ika Wardani, Sonhaji *), Solechan

Pelaksanaan Jamsostek Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Pekerja / Buruh Di PT. Deta Sukses Makmur. Ferra Ika Wardani, Sonhaji *), Solechan Pelaksanaan Jamsostek Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Pekerja / Buruh Di PT. Deta Sukses Makmur. Ferra Ika Wardani, Sonhaji *), Solechan ABSTRAKSI Pengusaha yang diwajibkan mengikutsertakan

Lebih terperinci

ANALISIS YURIDIS MENGENAI KEWAJIBAN PERUSAHAAN MENDAFTARKAN TENAGA KERJANYA DALAM KEANGGOTAAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

ANALISIS YURIDIS MENGENAI KEWAJIBAN PERUSAHAAN MENDAFTARKAN TENAGA KERJANYA DALAM KEANGGOTAAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL ANALISIS YURIDIS MENGENAI KEWAJIBAN PERUSAHAAN MENDAFTARKAN TENAGA KERJANYA DALAM KEANGGOTAAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL Oleh: Putu Intan Permatasari I Gusti Ayu Putri Kartika Bagian Hukum Perdata

Lebih terperinci