PELAKSANAAN KKN TEMATIK DAN PENYALURAN KREDIT TABUR PUJA DI UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG 1) OLEH PROF. DR. IR. M ZULMAN HARJA UTAMA, MP 2)
|
|
- Suhendra Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PELAKSANAAN KKN TEMATIK DAN PENYALURAN KREDIT TABUR PUJA DI UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG 1) OLEH PROF. DR. IR. M ZULMAN HARJA UTAMA, MP 2) 1) Disampaikan pada kegiatan Konferensi Nasional Kesejahteraan Sosial (KNKS) ke-viii di Sumatera Barat, tanggal April ) Rektor Universitas Tamansiswa Padang. Hp , harja65@yahoo.com I. KKN TEMATIK A. Latar Belakang Menurut Sistem Pendidikan Nasional dalam UU RI No. 20 Tahun 2003, menjelaskan bahwa Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya dalam hal spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, etika dan keterampilan. Pelaksanaan dari konsep tersebut di Perguruan Tinggi diwujudkan dalam bentuk Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari salah satu Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian pada Masyarakat. Pelaksanaan dari KKN berazaskan pada: 1). Keterpaduan pelaksanaan Tridharma, Interdisipliner, dan Komprehensif; 2). Bersifat lintas sektoral; 3). Berdimensi luas dan Pragmatis; dan 4). Melibatkan masyarakat secara aktif. Universitas Tamansiswa, memandang penting untuk kembali melaksanakan kegiatan KKN setelah 17 tahun mengantinya dengan kegiatan Program Khusus dari tahun dan Program Magang dari tahun Hasil evaluasi menunjukkan dua kegiatan tersebut sebagai penganti KKN, hanya berkontribusi kecil dalam kemajuan Tridharma Perguruan Tinggi khususnya Pengabdian pada Masyarakat. Perkembangan dari ilmu dan teknologi yang bersifat global, cenderung membentuk masyarakat yang bersifat individualis. Maka, program KKN dipandang penting untuk berperan serta dalam menyelaraskan ilmu dan teknologi yang diperoleh mahasiswa di Perguruan Tinggi, dengan kebutuhan masyarakat dilapangan dan menumbuh kembangkan budaya gotong-royong yang merupakan budaya Bangsa Indonesia.
2 2 KKN dilakukan dengan menugaskan mahasiswa baik perorangan maupun berkelompok dengan dibimbing dosen pembimbing lapangan. Universitas Tamansiswa (Unitas) melakukan kegiatan KKN tersebut dalam bentuk KKN Tematik Posdaya. Pada kegiatan KKN ini diharapkan kepada dosen dan mahasiswa untuk dapat membentuk posdaya dilokasi KKN-nya. Selain, membentuk posdaya mahasiswa juga ditugaskan untuk membantu memilih dan melatih calon pengurus posdaya, membina, mengembangkan program dan kegiatan, dan membantu mengembangkan potensi desa, serta memberikan penjelasan dan pengarahan tentang pentingnya posdaya dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Kegiatan tersebut sudah dirintis sejak tahun 2011, dengan mengubah kurikulum dari Sistem Magang ke-sistem KKN Tematik Posdaya, dengan bobot 3 SKS dan merupakan Mata Kuliah Wajib Universitas yang harus dilaksanakan oleh semua Fakultas dalam lingkungan Unitas. Kegiatan ini di koordinasikan dengan berbagai stake holder seperti Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, Yayasan Damandiri dan Masyarakat. Kegiatan KKN Tematik Posdaya yang dilaksanakan oleh Civitas Akademika Unitas Tamansiswa telah berhasil membentuk dan mengembangkan 307 Posdaya yang tersebar pada 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumbar (Lampiran 1). Beberapa dari posdaya tersebut telah berprestasi pada tingkat Nasional seperti Posdaya Tarusan Jaya (Korong Rimbo Karanggo Nagari Sintuk Kec. Sintuk Toboh Gadang Padang Pariaman) telah 2 (dua) kali terpilih sebagai 19 besar Posdaya terbaik Tingkat Nasional, yaitu pada tahun 2014 dan 2015, demikian juga dengan Posdaya Hidayah (Kelurahan Sawahan Timur Kec. Padang Timur Kota Padang) terpilih sebagai 19 besar Posdaya terbaik Tingkat Nasional pada tahun 2015 dengan menyisihkan lebih dari posdaya yang ada diseluruh Indonesia. Pengembangan dari posdaya yang telah ditumbuhkan tersebut supaya lebih maju dan berkembang dengan baik, maka dilakukan pendampingan baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa. Mahasiswa yang ditugaskan untuk memberikan pendampingan tersebut, disebut dengan Mahasiswa Pendamping Posdaya (MPP) yang secara teratur dan terstruktur melakukan pembinaan walaupun diluar waktu pelaksanaan KKN. Sebagai wujud penghargaan terhadap bakti mereka (mahasiswa), LP3M memberikan beasiswa kepada mereka yang disebut dengan Beasiswa MPP. Dengan pola seperti ini tingkat kematian Posdaya yang telah dibentuk pada 12 Kabupaten/Kota tersebut menjadi sangat rendah.
3 3 B. Maksud, Tujuan dan Sasaran Maksud a. Mahasiswa. Pelaksanaan KKN bagi mahasiswa dimaksudkan untuk membantu mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasi dengan masyarakat, dan kemampuan menerapkan ilmu dan teknologi untuk kepentingan masyarakat dan bangsa. b. Keluarga dan Masyarakat. Membantu pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB, dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan a. Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mengatasi permasalahan keluarga dan masyarakat. b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat. c. Mengalang komitmen, kepedulian dan kerjasama antara Pemda, Swasta, LSM dan Masyarakat dalam pengentasan kemiskinan, mengatasi permasalahan dan ketidak berdayaan masyarakat. d. Membantu keluarga dan masyarakat memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan mitra kerja baik dari Pemda, Lembaga Swasta dan LSM dalam perencanaan dan pengelolaan program yang bersifat partisipatif. e. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa sesuai dengan bidang studi yang ditekuni. Sasaran a. Membentuk Posdaya sebagai sarana untuk pemberdayaan keluarga dan masyarakat untuk pengembangan SDM dan pengentasan kemiskinan. Sasaran utama pembentukan posdaya adalah keluarga muda, lansia, kaya dan miskin bisa bersilaturahmi dan saling peduli. b. Menyusun pengurus posdaya melalui fasilitasi oleh mahasiswa dengan memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang ada. c. Menyusun rencana program pembangunan yang kreatif dan inovatif. d. Melaksanakan program posdaya dengan pendampingan. e. Memperkecil jumlah keluarga kurang mampu dengan pemberdayaan fungsi keluarga. f. Meningkatkan kerjasama Universitas Tamansiswa dengan Pemda, Swasta, dan LSM.
4 4 Pembentukan Posdaya yang dilakukan oleh Civitas Akademika Unitas adalah upaya untuk membangun masyarakat gotong-royong, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan keterampilan. Apabila anggota Posdaya yang telah dibentuk dan dibina telah mampu membudayakan budaya bergotong-royong dalam kelompoknya, maka langkah selanjutnya adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, khususnya keluarga miskin. Supaya keluarga miskin tersebut dapat ditingkatkan kesejahteraanya, maka harus ada empati dan kepedulian dari para anggota Posdaya yang lebih sejahtera, untuk memperkuat ekonomi keluarga miskin melalui gotong royong. II. KREDIT TABUR PUJA A. Latar Belakang Upaya untuk mengentaskan kemiskinan sudah dirintis sejak dari awal pemerintahan ini didirikan, namun upaya untuk mengentaskan kemiskinan merupakan upaya yang sangat sulit dan memerlukan arahan, sasaran, prioritas dan dukungan yang tepat. Selain itu, upaya pengentasan kemiskinan memerlukan adanya partisipasi dari semua pihak yang terkait, terutama dari keluarga yang lebih mampu, berbagai jenis organisasi, tokoh masyarakat, lembaga swasta dan aparat pemerintah dan tidak terkecuali keluarga miskin itu sendiri. Setelah hampir 70 tahun bangsa Indonesia merdeka, ternyata tingkat kemiskinan masih sangat tinggi, yaitu berkisar antara 11,25% dari total jumlah penduduk Indonesia. Pengentasan kemiskinan dari keluarga pra-sejahtera hanya dapat diwujudkan dengan menciptakan akses bagi mereka kepada lembaga keuangan mikro (financial inclusion). Masalah pokok dari keluarga pra-sejahtera, adalah usaha yang mereka miliki tidak layak dan tidak bankable sehingga tidak bisa mengakses dana ke-lembaga keuangan seperti BANK. Data dari Bank Indonesia menunjukkan lebih dari 60% usaha mikro dan kecil tidak di-layani oleh lembaga keuangan yang ada. Yayasan Damandiri meluncurkan Skim Tabungan dan Kredit Pundi Sejahtera (Tabur Puja) yang diperuntukkan bagi keluarga pra-sejahtera tersebut untuk mendapatkan pembiayaan yang cepat dan mudah. Tabur Puja adalah fasilitas tabungan dan kredit untuk memberdayakan keluarga, khususnya keluarga kurang mampu yang bergabung di dalam Posdaya untuk bisa memulai usaha guna mengentaskan kemiskinan, diperkuat dengan kemauan untuk menabung dari anggota keluarga Posdaya (Gambar 1).
5 5 B. Maksud, Tujuan dan Nilai Strategis Maksud Mendukung program pemerintah (pusat dan daerah) dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan dari keluarga kurang mampu dengan mengalakkan budaya menabung, disertai dengan menyediakan fasilitas kredit modal usaha tanpa agunan, namun dengan sistem tanggung renteng yang berlandaskan pada budaya gotong royong. Tujuan Umum 1. Memperkuat kemandirian keluarga dengan membangun budaya gemar menabung, memelihara kesehatan, menyekolahkan anaknya dan berlatih keterampilan. 2. Menyediakan modal usaha kepada kelompok Posdaya (anggota) untuk memulai, meneruskan atau mengembangkan usaha ekonomi produktif. 3. Memperkuat budaya gotong royong dengan kewajiban melaksanakan sistem tanggung renteng bagi kelompok sebagai penganti agunan atas kredit yang diberikan. 4. Mendidik masyarakat (keluarga anggota Posdaya) untuk membiasakan diri berhubungan dengan bank atau lembaga keuangan. Tujuan Khusus 1. Bekerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan untuk menyediakan fasilitas tabungan. 2. Menyediakan Skim Kredit Tabur Puja. 3. Memberikan bimbingan dalam menjalankan kegiatan ekonomi produktif. Nilai Strategis Posdaya merupakan kumpulan anggota masyarakat yang memiliki kedekatan tempat tinggal dan secara bersama-sama memberdayakan diri. Dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan melalui Skim Kredit Tabur Puja yang dikembangkan dengan sistem tanggung renteng, berdasarkan pada nilai-nilai sebagai berikut: a). Kebersamaan; b). Keterbukaan; c). Komitmen/Tanggung Jawab; d). Gemar Menabung; e). Konsisten/Disiplin; dan f). Kemandirian.
6 6 C. Syarat Menjadi Nasabah a. Memiliki budaya hidup gotong royong b. Mau berlatih keterampilan c. Bersedia bekerja cerdas dan keras d. Menganut pola hidup bersih, sehat, dan mengikuti program KB e. Mau menyekolahkan anaknya ke PAUD atau kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. f. Membuat kebun bergizi di halaman rumahnya. g. Mau menabung dan mencicil pinjaman melalui sistem tanggung renteng dan kegiatan ekonomi biru. D. Pelaksanaan Tabur Puja a. Kredit diberikan kepada anggota Posdaya berdasarkan domisili dan usaha, sesuai dengan kemampuan usaha dari peminjam. b. Kredit diberikan berdasarkan pertimbangan hasil seleksi atas kelayakan usaha dan rekomendasi dari Pengurus Posdaya. c. Plafond Kredit maksimum Rp ,00/anggota dengan jasa/bunga 18% pertahun (16% ke-kkb Unitas dan 2% dikembalikan ke-posdaya), flat 1,5% perbulan dengan jangka waktu pinjaman maksimum 12 bulan. d. Pinjaman diberikan tanpa agunan tetapi dengan sistem tanggung renteng. e. Jaminan kredit terdiri dari usaha yang dibiayai, simpanan dan tanggung renteng anggota kelompok Posdaya. f. Anggota disarankan untuk ikut pada kegiatan menabung. g. Bersedia menjadi calon anggota Koperasi KKB Universitas Tamansiswa Padang dengan membayar simpanan pokok dan simpanan wajib.
7 7 RAT LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI YAYASAN DAMANDIRI UNIT TABUR PUJA MANAGER CENTRAL FUND PEMERINTAH TOMA TODAT TOMI BUNDO KANDUNG ASISTEN KREDIT UNIT TABUR PUJA Keterangan: Pelaksanaan Pembinaan 100 ANGGOTA 10 SUB KELOMPOK POS PELAYANAN POSDAYA POSDAYA Gambar 1. Struktur organisasi Skim Kredit Pundi Sejahtera (Tabur Puja) di KKB Universitas Tamansiswa Padang KOPERASI Pengurus Koperasi melakukan pembinaan dan pengawasan Unit Tabur Puja Setiap bulan Manajer dan Asisten Kredit menghadiri rapat anggota bulanan di Posdaya UNIT TABUR PUJA MANAGER Setiap tiga bulan menyelenggarakan Rapat Koordinasi dengan Pengurus Posdaya Setiap tiga bulan Pengurus Posdaya menghadiri Rapat Koordinasi di Koperasi ASISTEN KREDIT Berkunjung seminggu sekali sesuai hari kas untuk memberikan pelayanan simpan pinjam kepada anggota POSDAYA SUB KELOMPOK Pengurus Posdaya dan Koordinator Sub Kelompok berkunjung ke anggota untuk pembinaan dan pengawasan Anggota berkunjung ke Posdaya sesuai hari kas untuk melakukan transaksi Simpan Pinjam dan Konsultasi ANGGOTA- ANGGOTA Gambar 2. Mekanisme sistem pelayanan dan pengawasan Skim Kredit Tabur Puja melalui KKB Universitas Tamansiswa padang
8 8 Perkembangan dari Implementasi kegiatan Skim Tabur Puja KKB Universitas Tamansiswa (Unitas) Padang per 01 April 2015, yang disalurkan berdasarkan pada jenis usaha, jumlah posdaya dan anggota, jumlah simpanan, dan jumlah pinjaman yang terdapat di kelurahan dan kecamatan dalam Kota Padang, yaitu: 1. Berdasarkan Jenis Usaha KETERANGAN KKB UNITAS/KOTA PADANG JENIS USAHA Perdagangan Kecil Kerajinan/Industri/Jasa 345 Tani/Perikanan/Ternak 72 Usaha Baru Berdasarkan Jumlah dan Anggota KETERANGAN KKB UNITAS/KOTA PADANG POSDAYA 40 Sub Kelompok 505 JUMLAH ANGGOTA Laki-laki 422 Perempuan Berdasarkan Jumlah Simpanan KETERANGAN KKB UNITAS/KOTA PADANG (Rp) SIMPANAN ANGGOTA ,00 Simpanan Pokok ,00 Simpanan Wajib ,00 Simpanan Sukarela ,00 Simpanan Berjangka -
9 9 4. Berdasarkan Pinjaman KETERANGAN KKB UNITAS/KOTA PADANG (Rp) PINJAMAN DARI YSDM ,00 PINJAMAN ANGGOTA Omzet Pinjaman ,00 Outstanding Pinjaman ,00 NPL 0% SHU ,00 Skim Kredit Tabur Puja di Universitas Tamansiswa, dilouncing oleh Ketua YSDM dan Rektor Universitas Tamansiswa Padang (Prof. Dr. Haryono Suyono dan Prof. Dr. M Zulman Harja Utama) pada tanggal 2 April 2014 dengan dana awal sebesar Rp. 3 Milyar berasal dari pinjaman YSDM. Mekanisme dari kegiatan pelayanan dan pengawasan Skim Kredit Tabur Puja dibawah koordinasi dari KKB Unitas terlihat seperti pada Gambar2. Pada tanggal 2 April 2015 yang lalu telah diperingati sebagai Ulang Tahun Pertama Tabur Puja KKB Unitas, dengan kegiatan Rakor Triwulanan dan pemotongan nasi Tumpeng oleh Sekretaris YSDM (Dr. Subiakto Tjakrawerdaja) di Kampus Universitas Tamansiswa Padang. SIMPULAN DAN SARAN 1. Kegiatan KKN Tematik Posdaya di Universitas Tamansiswa Padang telah mampu menumbuh kembangkan berbagai kelompok Posdaya yang tersebar di 12 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat. 2. Kegiatan KKN Tematik Posdaya telah mampu mendorong dosen dan mahasiswa untuk lebih peduli dan berempati terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan mencarikan solusi untuk mengatasinya. 3. Kegiatan Skim Kredit Tabur Puja, telah mampu menumbuh kembangkan berbagai jenis usaha dari berbagai anggota kelompok Posdaya di Kota Padang. 4. Kegiatan Skim Kredit Tabur Puja, dengan system tanggung renteng telah mampu menumbuh kembangkan budaya gotong royong, disiplin, dan gemar menabung dari para anggotanya.
10 10 5. Perlu dikembangkan suatu sistem pinjaman khusus, untuk memenuhi kebutuhan dari para Anggota Posdaya yang membutuhkan dana pinjaman lebih besar dari Rp ,00 untuk pengembangan usaha mereka, sebab Skim Kredit Tabur Puja telah berhasil meningkatkan volume usaha dari para anggotanya. DAFTAR PUSTAKA Anonim Kumpulan Peraturan Pemerintah sebagai Dasar Pelaksanaan Posdaya. Yayasan Damandiri, Jakarta. 76 halaman. Anonim Pedoman pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat tematik, Posdaya Berbasis Masjid. LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. PT. Citra Kharisma Bunda. Malang. 59 Halaman. Anonim Pemberdayaan ekonomi keluarga melalui posdaya, dengan dukungan Tabur Puja. Damandiri. Jakarta. 38 halaman. Anonim Panduan KKN Tematik Posdaya. Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Universitas Tamansiswa. Padang. 45 halaman. Anonim Panduan Pelaksanaan KKN Posdaya. Panitia KKN Universitas Kuningan Tahun halaman. Muljono P, Y Bachtiar, Mintarti dan P.D. MHK cara mengenal Posdaya. IPB Press, Bogor. 104 halaman. Suyono, H Posdaya, aliansi bangun anak bangsa. Yayasan Dana Sejahtera Mandiri. Jakarta. 378 halaman.
11 11 Lampiran 1. Posdaya yang telah terbentuk pada Kab/Kota di Sumatera Barat sampai dengan Desember 2014 oleh Delapan (8) Perguruan Tinggi dibawah Koordinasi Universitas Tamansiswa No. PERGURUAN WIL. GARAPAN POSDAYA JUMLAH TINGGI KAB/KOTA KKN NON KKN JUMLAH MAHASISWA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Universitas Tamansiswa Padang Universitas Tamansiswa Sawah Lunto Universitas Tamansiswa Kota Solok Universitas Tamansiswa Padang Pariaman Universitas Tamansiswa Solok Universitas Tamansiswa Tanah Datar Universitas Tamansiswa Pesisir Selatan Universitas Tamansiswa Agam Universitas Tamansiswa Solok Selatan Universitas Tamansiswa Pasaman Barat Universitas Tamansiswa Mentawai Universitas Tamansiswa Dhamasraya IAIN Imam Bonjol Dhamasraya IAIN Imam Bonjol Tanah Datar IAIN Imam Bonjol Solok IAIN Imam Bonjol Pesisir Selatan IAIN Imam Bonjol Sijunjung ISI Padang Panjang Agam ISI Padang Panjang Sijunjung Universitas Bung Hatta Padang Pariaman STAIN Batusangkar Tanah Datar Univ. Muhammadiyah 22 Sumatera Barat Agam Univ. Muaro Bungo Muaro Bungo Universitas Ekasakti Peserta baru JUMLAH
MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA
MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MENGGALANG PEMBERDAYAAN KELUARGA SECARA SISTEMATIS BAGAIMANA MENGISI KEGIATAN UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN PROF. DR. HARYONO SUYONO
Lebih terperinciLKKS SUMATERA BARAT DAN INSTANSI TERKAIT DALAM MEWUJUDKAN SENTRA KULAKAN WARUNG POSDAYA (SENKUDAYA)
LKKS SUMATERA BARAT DAN INSTANSI TERKAIT DALAM MEWUJUDKAN SENTRA KULAKAN WARUNG POSDAYA (SENKUDAYA) 1 19-Apr-15 LKKS SUMBAR LKKS SUMATERA BARAT MEMBANGUN JEJARING DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciPRA RENCANA 2016 PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA 20 TAHUN DAMANDIRI
20 TAHUN DAMANDIRI MEMBERIKAN HORMAT DAN MENDOAKAN KEPADA PARA PENDIRI YAYASAN DAN SELURUH REKAN KERJANYA DARI SELURUH INDONESIA YANG TELAH MELAKSANAKAN PROGRAM SELAMA TAHUN 2015 DENGAN BERHASIL SEHINGGA
Lebih terperinciKerangka Acuan Rapat Mitra
Kerangka Acuan Rapat Mitra 1. Latar belakang. Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) yang didirikan oleh bapak HM Suharto, pada tahun 1996 mempunyai tujuan untuk ikut serta secara bergotong royong
Lebih terperinciPENGALAMAN LKKS BEKERJA SAMA DENGAN BAZNAS PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN
26-Aug-16 PENGALAMAN LKKS BEKERJA SAMA DENGAN BAZNAS PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM 1 PENGENTASAN KEMISKINAN LKKS SUMBAR PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 2 26-Aug-16 LKKS PROV. SUMATERA BARAT MEMBANGUN
Lebih terperinciPETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)
PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENCEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSDAYA) PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA) I. PENDAHULUAN Sampai saat ini telah lebih dari
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TANGGAL 3 MARET 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
Lebih terperinci17 Tahun Yayasan Damandiri Bersinergi Bersama Mitra Bangun Keluarga Sejahtera melalui Posdaya
LAPORAN UTAMA 17 Tahun Yayasan Damandiri Bersinergi Bersama Mitra Bangun Keluarga Sejahtera melalui Posdaya Terbangun dari rasa kepedulian, kini Yayasan Damandiri pada 15 Januari 2013 ini berusia 17 tahun.
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA
PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA 1 MASA LALU PENGENTASAN KEMISKINAN SEBAGAI KOMITMEN MEMBANGUN MANUSIA BERMUTU DAN BERMARTABAT DENGAN KB DAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA
STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA Oleh : Susilahati Koordinator Wilayah Provinsi Banten LPPM Universitas Muhammadiyah Jakarta Disampaikan pada acara Pembekalan peserta KKN Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciKeluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN
Jika banyak anak usia 6-15 tahun yang belum atau tidak sekolah karena orang tuanya tidak mampu, maka anggota Posdaya perlu mengadakan upaya gotong royong agar anak-anak tersebut bisa sekolah. Misalnya
Lebih terperinciPRESENTASI RAPAT KERJA MITRA Program Pengembangan SDM Tahun 2010 Oleh DR. Rohadi Haryanto, Msc
PRESENTASI RAPAT KERJA MITRA 2010 Program Pengembangan SDM Tahun 2010 Oleh DR. Rohadi Haryanto, Msc Program Pengembangan SDM Tahun 2010 Program Pengembangan SDM dan Posdaya tahun 2010 merupakan kelanjutan
Lebih terperinciSAMBUTAN REKTOR. Malang, Maret 2015 a.n. Rektor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, TTD. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS
SAMBUTAN REKTOR Upaya untuk membangun spirit wirausaha dikalangan mahasiswa sudah sejak lama dilakukan oleh pemerintah dengan memasukkan Mata Kuliah Kewirausahaan kedalam kurikulum pendidikan tinggi. Upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk miskin di Indonesia berjumlah 28,55 juta jiwa dan 17,92 juta jiwa diantaranya bermukim di perdesaan. Sebagian besar penduduk desa memiliki mata pencarian
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM Latar Belakang Singkat Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan kepada
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Latar Belakang Singkat Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan kepada Masyarakat Dalam era yang semakin kompetitif dan global, pesatnya perubahan budaya yang disertai dengan berkembangnya
Lebih terperinciPRESENTASI RAPAT KERJA MITRA PROGRAM KERJA BIDANG KEWIRAUSAHAAN YAYASAN DAMANDIRI TAHUN 2010 Oleh Drs. Mazwar Noerdin
PRESENTASI RAPAT KERJA MITRA 2010 PROGRAM KERJA BIDANG KEWIRAUSAHAAN YAYASAN DAMANDIRI TAHUN 2010 Oleh Drs. Mazwar Noerdin PROGRAM KERJA BIDANG KEWIRAUSAHAAN YAYASAN DAMANDIRI TAHUN 2010 I. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciDNIKS SIAPKAN DIRI DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA BERSAMA MASYARAKAT DNIKS BISA
DNIKS SIAPKAN DIRI DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA BERSAMA MASYARAKAT DNIKS BISA 29-Aug-16 DNIKS Perbandingan angka TFR 1982 2012 (SDKI) menurut analisis Prof. Terry Hull BONUS DEMOGRAFI INDONESIA MEMASUKI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi masyarakat Indonesia saat ini sungguh memprihatinkan dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk tersebut dapat terlihat
Lebih terperinciPOSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA
POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA PELATIHAN POSDAYA BAGI TIM PELAKSANA Disampaikan pada acara Pembekalan Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 24 Juni 2015 24-Jun-15 1 LAHIR DILATAR BELAKANGI:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan/atau badan usaha, yang termasuk kriteria pada skim-skim kredit/pembiayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaku usaha yang menjadi sasaran dari kerjasama penjaminan atau pertanggungan kredit kepada Lembaga Penjaminan adalah usaha perorangan dan/atau badan usaha,
Lebih terperinciKetua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono: yaitu fungsi ekonomi. Fungsi ekonomi keluarga
Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono: Posdaya Mengembangkan Modal Sosial dan Budaya Bangsa Lima belas tahun sudah Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) melaksanakan visi dan misinya sejak
Lebih terperinciPANDUAN PENILAIAN POSDAYA TERBAIK TAHUN 2014
PANDUAN PENILAIAN POSDAYA TERBAIK TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN Dalam beberapa tahun terakhir ini, Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan penilaian terhadap
Lebih terperinciBUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara KUNJUNGAN LAPANGAN PENYERAHAN DANA BANTUAN BANK MANDIRI KEPADA KAKB KABUPATEN KULONPROGO Selasa, 26 Maret 2013
BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara KUNJUNGAN LAPANGAN PENYERAHAN DANA BANTUAN BANK MANDIRI KEPADA KAKB KABUPATEN KULONPROGO Selasa, 26 Maret 2013 Assalamu alaikum Wr. Wb, Salam sejahtera bagi kita semua
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN EKONOMI RAKYAT UNTUK ENTASKAN KEMISKINAN DAN MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA
MENGEMBANGKAN EKONOMI RAKYAT UNTUK ENTASKAN KEMISKINAN DAN MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA Pengantar Ketua Yayasan Damandiri Prof. Dr. Haryono Suyono Pada Pertemuan Mitra Kerja Yayasan Damandiri 8 Desember
Lebih terperinciKETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu Perguruan Tinggi yang mempunyai program studi kependidikan. Program studi kependidikan adalah program
Lebih terperinciKEMISKINAN KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA
KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF 15-60 TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA Pengantar : Prof. Dr. Haryono Suyono, MA., PhD. YAYASAN ANUGERAH KENCANA BUANA, JAKARTA APAKAH ERA BONUS
Lebih terperincisebagai "gerakan Aladin " atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding.
PENGANTAR Pada akhir bulan Nopember 2006, saat menutup Kongres Pembangunan Manusia Indonesia 2006, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, menyerukan agar semua pihak bekerj a sama menyingsingkan lengan
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG TANGGAL 22 JANUARI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Ysh :
Lebih terperinciBUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN MODAL LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT DAN KOPERASI PEDESAAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciProgram Kemitraan Yayasan Demandiri. Asep Muhamad Samsudin
Program Kemitraan Yayasan Demandiri Asep Muhamad Samsudin Pembekalan KKN Undip Tim II 2016 Yayasan Dana Sejahtera Mandiri Berdiri 15 januari 1996 oleh HM soeharto (secara pribadi yang kebetulan waktu itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas manusia sebagai sumberdaya pembangunan merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. Indonesia pada September tahun
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR
BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... iii BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan tingginya tingkat kemiskinanberhubungan erat dengan permasalahan pertanian di Indonesia. Menurut Nasution (2008), beberapa masalah pertanian yangdimaksud
Lebih terperinciFILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017
FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Bagian integral dari proses
Lebih terperinciPROGRES IMPLEMENTASI 6 SASARAN RENCANA AKSI KORSUP KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DI SUMATERA BARAT
PROGRES IMPLEMENTASI 6 SASARAN RENCANA AKSI KORSUP KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DI SUMATERA BARAT OLEH: IRWAN PRAYITNO Disampaikan pada Acara Monitoring dan Evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumberdaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Bentuk program bantuan penguatan modal yang diperuntukkan bagi petani pertama kali diperkenalkan pada Tahun 1964 dengan nama Bimbingan Masal (BIMAS). Tujuan
Lebih terperinciKKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018
BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN KKN Terintegrasi Multisektoral PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS KKN Terintegrasi Multi Sektoral BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari dua ratus juta penduduk Indonesia memiliki karakterisktik adat yang berbeda. Dari sensus Badan
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi mempunyai misi yang dinyatakan
Lebih terperinciKebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG
Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved 2 Kebijakan Mutu Akademik
Lebih terperinciPRESENTASI RAPAT KERJA MITRA 2010
PRESENTASI RAPAT KERJA MITRA 2010 BIDANG PENDIDIKAN & PELATIHAN STRATEGI, PENDEKATAN, PRIORITAS DAN KEGIATAN TAHUN 2010 Oleh Pudjo Rahardjo, MPIA, PhD BIDANG PENDIDIKAN & PELATIHAN STRATEGI, PENDEKATAN,
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan Pengembangan Taraf Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan, Kesehatan, dan Peningkatan Produktivitas di Desa Pemuteran. 1.2 Lokasi Kegiatan Kuliah Kerja
Lebih terperinciProgram Kemitraan Yayasan Demandiri. Asep Muhamad Samsudin
Program Kemitraan Yayasan Demandiri Asep Muhamad Samsudin Pembekalan KKN Undip Tim I 2016 Yayasan Dana Sejahtera Mandiri Berdiri 15 januari 1996 oleh HM soeharto (secara pribadi yang kebetulan waktu itu
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO DENGAN
Lebih terperinciV PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN
e. Mengadakan evaluasi kegiatan secara internal untuk memperbaiki mutu kegiatan yang akan datang. V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN APARAT PEMERINTAH DAN LEMBAGA MASYARAKAT Dalam pengembangan Posdaya
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG SALINAN PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEGIATAN UNIT USAHA JASA KEUANGAN MIKRO BADAN USAHA MILIK
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. ditemui melalui pendekatan kualitatif, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis atas perkembangan KUBE dan hambatan yang ditemui melalui pendekatan kualitatif, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Perkembangan
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciI. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH I. UMUM Penerapan otonomi daerah sejatinya diliputi semangat untuk mewujudkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setelah beberapa dekade pembangunan pertanian di Indonesia, ternyata pembangunan belum mampu meningkatkan harkat, martabat dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menjadi penyebabnya
Lebih terperinciLANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN
e) Memantau realisasi dan penggunaa dana dan sarana IV. LANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN Posdaya merupakan gagasan baru menyambut anjuran pemerintah untuk membangun sumber daya manusia dengan prioritas
Lebih terperinciBAB I KEMANDIRIAN RAKYAT KECIL MEMBANGUN DESA
BAB I KEMANDIRIAN RAKYAT KECIL MEMBANGUN DESA Latar Belakang Upaya perjuangan dan pembangunan yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia, pemerintah dan masyarakat selama lebih dari lima puluh delapan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKULIAH KERJA NYATA (KKN) APA MENGAPA BAGAIMANA
KULIAH KERJA NYATA (KKN) APA MENGAPA BAGAIMANA PENGERTIAN KULIAH KERJA NYATA KKN merupakan suatu kegiatan perkuliahan intrakurikuler dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa secara
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN USAHA KECIL DENGAN PENYEDIAAN DANA BERGULIR PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN
116 BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 6.1. Kesimpulan Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yang kompleks dibutuhkan intervensi dari semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Selain peran
Lebih terperinciTUGAS DAN FUNGSI ADMINISTRATOR, KOORDINATOR, DAN LPPM/LPM PERGURUAN TINGGI
1 TUGAS DAN FUNGSI ADMINISTRATOR, KOORDINATOR, DAN LPPM/LPM PERGURUAN TINGGI DALAM PROGRAM KEMITRAAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA DAMANDIRI DR MAZWAR NOERDIN I. ADMINISTRATOR
Lebih terperinciIbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul Asikin)
saepul's blog IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikar IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional saat ini sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciPENGASIH, BANGUN KESEJAHTERAAN LEWAT POSDAYA
Artikel PENGASIH, BANGUN KESEJAHTERAAN LEWAT POSDAYA Sri Harmintarti & Mardiya Sebuah prestasi luar biasa baru saja dicapai oleh Kecamatan Pengasih, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bidang
Lebih terperinciKomitmen itu diperbaharui
POS PEM8CRDAYAAH KELUARCA (POSDAYA) bangsa-bangsa lain di dunia. Rendahnya mutu penduduk itu juga disebabkan karena upaya melaksanakan wajib belajar sembilan tahun belum dapat dituntaskan. Buta aksara
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SEBELAS MARET. Tim Perumus KKN UP-KKN LPPM UNS
BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SEBELAS MARET Tim Perumus KKN UP-KKN LPPM UNS LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2012 1 BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2014
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2014 TANGGAL 7 JULI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamualaikum
Lebih terperinciWALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA)
ekonomi untuk ibu dari anak-anak balita tersebut. Anak-anak Balita mengikuti PAUD dan ibunya mengikuti kursus atau latihan ketrampilan. Dalam satu atau dua bulan anak-anak sudah makin berani sendiri bersama
Lebih terperinciMENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA Pokok-pokok Bahan Pidato Ibu Menteri Sosial Untuk :Pidato Pembukaan Rakernas DNIKS di Hotel Grand Serpong Tanggerang Tanggal 29 Agustus 2016. Assalamu alaikum wr.wb. Pertama-tama
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciS1 Manajemen. Visi. Misi
PAGE 1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI S1 Manajemen Visi Menuju Program Studi Sarjana yang berstandar internasional dengan tetap memperhatikan nilai-nilai lokal dalam mengembangkan ilmu
Lebih terperinciFILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.
FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2011/2012 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Bagian
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 70 TAHUN 2013 TENTANG KELOMPOK KERJA PENGEMBANGAN INKUBATOR WIRAUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan perekonomian di Indonesia di nominasi oleh kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan perekonomian di Indonesia di nominasi oleh kegiatan pertanian. Hal ini di sebabkan Indonesia mempunyai lahan pertanian yang potensial yang bisa dikatakan masih
Lebih terperinciDisusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra LPM Berbagai PT Di Indonesia, 2009
Konsep: PETUNJUK TEKNIS KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK PEMBENTUKAN, PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra
Lebih terperinci- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG
- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.1.1 VISI Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, pada pasal 1 ayat (12) dinyatakan bahwa visi adalah rumusan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KPM) DI KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KPM) DI KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya. menurunnya konsumsi masyarakat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya berbagai macam masalah di dalam kehidupan masyarakat seperti terjadinya PHK pada buruh kontrak, jumlah pengangguran
Lebih terperinciSAMBUTAN BUPATI KULON PROGO
SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009 KABUPATEN KULON PROGO Selasa, 21 April 2008 Assalamu alaikum Wr. WB Salam sejahtera bagi kita sekalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu mengimbangi pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. ingin membuat usaha tetapi kekurangan dana dalam pembuatan usaha mereka.
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam perekonomian yang dihadapi dan sedang dijalankan pada saat ini, ada sekelompok masyarakat kecil dalam kedudukan ekonomi yang kuat dan menguasai sebagian besar
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Desa Limehe Timur adalah salah satu dari sembilan desa di Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Desa Limehe Timur Desa Limehe Timur adalah salah satu dari sembilan desa di Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo yang proporsi rumah tangga miskinnya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM
BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM 4.1 Latar Belakang Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Sebagai suatu lembaga pendidikan, IPB memiliki visi dan misi
Lebih terperinciPRINSIP DASAR 1. Keterpaduan Aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi (aspek pendidikan dan pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penelitian menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan,
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN INDIVIDU PERAN KEPALA DAERAH DALAM MENGURANGI TINGKAT KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN
EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN INDIVIDU PERAN KEPALA DAERAH DALAM MENGURANGI TINGKAT KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN Oleh: Rasbin, S.TP., M.SE. Peneliti Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik PUSAT PENELITIAN BADAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal dengan nama Kuliah Kerja Nyata (selanjutnya disingkat KKN) dan dilaksanakan oleh kalangan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.629/2012 TENTANG TIM PEMBINA/ POKJA POS PELAYANAN TERPADU DESA/
Lebih terperinci.BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
.BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) berdiri sendiri pada saat perubahan status STKIP Gorontalo menjadi IKIP Negeri Gorontalo sesuai Keppres No. 19 tahun 2001 tanggal
Lebih terperinciWALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN
SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN 201724 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro (UM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN
1 PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciKETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T
PANDUAN LOMBA sains dan TERAPAN (LST) KETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T. POLITEKNIK NEGERI JAKARTA DEPOK 2017 1 I. PENDAHULUAN Era globalisasi memberi memberi dampak ganda yaitu di samping membuka
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2012
4 Oktober 2012 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C 3/C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 15 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI
W A L I K O T A K E D I R I PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI Menimbang WALIKOTA KEDIRI, : a. bahwa pelaksanaan pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor utama yang menopang kehidupan masyarakat, karena sektor pertanian menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia.
Lebih terperinciPerbaikan Usaha Mikro KREDIT TANPA AGUNAN BAGI PEDAGANG PASAR DAN KAKI LIMA
KABUPATEN TANAH DATAR Perbaikan Usaha Mikro KREDIT TANPA AGUNAN BAGI PEDAGANG PASAR DAN KAKI LIMA Sumber : Inovasi Kabupaten di Indonesia. Seri Pendokumentasian Best Practices, BKKSI, 2008. satu SITUASI
Lebih terperinci