KEMISKINAN KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA

Transkripsi

1 KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA Pengantar : Prof. Dr. Haryono Suyono, MA., PhD. YAYASAN ANUGERAH KENCANA BUANA, JAKARTA

2 APAKAH ERA BONUS DEMOGRAFI ERA BONUS DEMOGRAFI BIASANYA BERLANGSUNG SELAMA WAKTU TERTENTU, MISALNYA TAHUN FERTILITAS MENURUN DAN RENDAH PERTUMBUHAN DAN JUMLAH PENDUDUK USIA PRODUKTIF MENINGKAT DAN PENDUDUK DIBAWAH USIA 15 TAHUN JUMLAHNYA RELATIF RENDAH SERTA JUMLAH PENDUDUK DIATAS USIA TAHUN BELUM TINGGI KALAU KUALITASNYA TINGGI, BONUS DEMOGRAFI MENGUNTUNGKAN, KALAU RENDAH, BISA MENJADI BEBAN

3 INDONESIA MASUK ERA BONUS DEMOGRAFI Perbandingan angka TFR (SDKI) menurut analisis Prof. Terry Hull BEBERAPA DAERAH TERMASUK JATIM, MEMASUKI ERA BONUS DEMOGRAFI SEJAK TAHUN 1990 DI JATIM PROGRAM KB, KESEHATAN, PENDIDIKAN DAN EKONOMINYA TINGGI SEHINGGA MASUK DALAM ERA LEBIH DULU

4 NILAI ANGKA KETERGANTUNGAN PROPVINSI DKI JAKARTA 37,4 39,9 42,0 DI YOGYAKARTA 45,8 44,9 45,6 JAWA TIMUR 46,2 44,3 43,9 KEPULAUAN RIAU 46,8 49,7 46,4 BALI 47,3 45,6 43,3 SULAWESI UTARA 47,9 46,6 46,4 KALIMANTAN TIMUR 48,6 46,2 44,5 KP BANGKA BELITUNG 48,6 46,2 44,9 KALIMANTAN SELATAN 49,3 48,6 47,7 JAWA BARAT 49,9 47,7 46,4 JAWA TENGAH 49,9 48,1 47,7 INDONESIA 50,5 48,6 47,7 Sumber : Proyeksi BPS PROYEKSI JATIM TERMASUK TIGA PERTAMA. MASIH TETAP RENDAH SAMPAI TAHUN 2020 PROVINSI JATIM MENGALAMI PENURUNAN FERTILITAS DAN MORTALITAS YANG TINGGI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PENDIDIKAN JUGA TINGGI SEGERA MEMASUKI ERA BONUS DEMOGRAFI BERSAMA DKI JAKARTA DAN DI YOGYAKARTA DAERAH DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DIBAWAH 50/100 MEMASUKI ERA BONUS DEMOGRAFI

5 NILAI ANGKA KETERGANTUNGAN PROPVINSI DKI JAKARTA 40,1 39,5 DI YOGYAKARTA 47,7 48,4 JAWA TIMUR 46,2 48,4 KEPULAUAN RIAU 38,1 37,9 BALI 43,3 45,8 SULAWESI UTARA 47,3 48,4 KALIMANTAN TIMUR 43,1 43,5 KP BANGKA BELITUNG 43,3 43,1 KALIMANTAN SELATAN 44,7 44,7 JAWA BARAT 46,2 46,6 JAWA TENGAH 49,9 51,7 INDONESIA 46,9 47,3 Sumber : Proyeksi BPS PROYEKSI PADA SAAT NILAI ANGKA KETERGANTUNGAN NASIONAL IDEAL, 46,9, SEMUA PROVINSI DI JAWA SUDAH MASUK ERA BONUS PROVINSI BESAR LAINNYA SUDAH MASUK JUGA KECUALI PROVINSI SUMATRA UTARA SAMPAI TAHUN 2035 PROVINSI : JATENG SUDAH KELUAR, DAN BELUM MASUK: SUMATRA UTARA, SUMATRA BARAT, NTT, NTB, SULAWESI TENGGARA, SULAWESI BARAT, MALUKU DAN MALUKU UTARA SAMPAI TAHUN 2035 MASIH ADA PROVINSI YANG BELUM MASUK DALAM ERA BONUS DEMOGRAFI

6 Penduduk Miskin Maret 2016 (BPS) 10,86% 28,01 juta orang Maret 2014 September 2014 Maret 2015 September 2015 Maret ,25% 10,96% 11,22% 11,13% 10,86% (28,28 Juta Orang) (27,73 Juta Orang) (28,59 Juta Orang) (28,51 Juta Orang) (28,01 Juta Orang) 6

7 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia Menurut Daerah, Maret 2014 Maret 2016 Tahun Persentase Penduduk Miskin (%) Jumlah Penduduk Miskin (Juta) Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total Maret ,34 14,37 11,25 10,51 17,77 28,28 September ,16 13,76 10,96 10,36 17,37 27,73 Maret ,29 14,21 11,22 10,65 17,94 28,59 September ,22 14,09 11,13 10,62 17,89 28,51 Maret ,79 14,11 10,86 10,34 17,67 28,01 Perubahan Mar15-Mar16 Perubahan Sept15-Mar16-0,50-0,10-0,36-0,31-0,27-0,58-0,43 0,02-0,27-0,28-0,22-0,50 7

8 38,74 37,87 38,39 37,34 36,15 35,10 39,30 37,17 34,96 32,53 31,02 30,12 30,01 29,25 28,71 28,17 28,60 28,28 27,73 28,59 28,51 28,01 KEMISKINAN Perkembangan Kemiskinan di Indonesia, ,50 47,97 24,20 23,43 19,14 18,41 18,20 17,42 16,66 15,97 17,75 16,58 15,42 14,15 13,33 12,49 12,36 11,96 11,66 11,36 11,46 11,25 10,96 11,22 11,13 10, Mar-11 Sept- 11 Mar-12 Sept- 12 Mar-13 Sept- 13 Mar-14 Sept- 14 Mar-15 Sept- 15 Mar-16 Penduduk Miskin (Juta Orang) Persentase (P0) 8

9 Perkembangan Kemiskinan di Indonesia, ,50 47,97 38,74 37,87 38,39 37,34 36,15 35,10 39,30 37,17 34,96 32,53 31,02 30,12 30,01 29,25 28,71 28,17 28,60 28,28 27,73 28,59 28,51 28,01 24,20 23,43 19,14 18,41 18,20 17,42 16,66 15,97 17,75 16,58 15,42 14,15 13,33 12,49 12,36 11,96 11,66 11,36 11,46 11,25 10,96 11,22 11,13 10,86 Penduduk Miskin (Juta Orang) Mar-11 Sept-11 Mar-12 Sept-12 Mar-13 Sept-13 Mar-14 Sept-14 Mar-15 Sept-15 Mar-16 9

10 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Penduduk Miskin di Indonesia, Periode September 2015-Maret 2016 a. Selama periode September 2015 Maret 2016 terjadi inflasi umum relatif rendah yaitu tercacat sebesar 1,71 persen. b. Secara nasional, rata-rata harga daging ayam ras mengalami penurunan sebesar 4,08 persen yaitu dari Rp37.742,- per kg pada September 2015 menjadi Rp36.203,- per kg pada Maret Selain itu, harga eceran komoditas bahan pokok lain yang mengalami penurunan adalah telur ayam ras yaitu mengalami penurunan sebesar 0,92 persen dan minyak goreng yang mengalami penurunan sebesar 0,41 persen. c. Nominal rata-rata upah buruh tani per hari pada Maret 2016 naik sebesar 1,75 persen dibanding September 2015, yaitu dari Rp46.739,00 menjadi Rp47.559,00. Selain itu, rata-rata upah buruh bangunan per hari pada Maret 2016 naik sebesar 1,23 persen dibanding September 2015, yaitu dari Rp79.657,00 menjadi Rp81.481,00. d. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2016 mencapai 5,50 persen, mengalami penurunan dibandingkan keadaaan pada Agustus 2015 yang sebesar 6,18 persen. e. Persentase kenaikan pendapatan (proxy pengeluaran) penduduk miskin di desil 1 dan desil 2 cukup tinggi sebesar masing-masing 7,53 persen dan 7,82 persen (Maret 2015 Maret 2016). 10

11 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Pulau di Indonesia, Maret 2016 Pulau Persentase Penduduk Miskin (%) Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang) Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total Sumatera 9,17 12,60 11,22 2,06 4,22 6,28 Jawa 7,77 14,04 10,23 6,90 8,07 14,97 Bali dan Nusa Tenggara 10,22 18,23 14,96 0,60 1,54 2,14 Kalimantan 4,17 7,88 6,26 0,28 0,69 0,97 Sulawesi 5,79 14,07 11,17 0,38 1,73 2,11 Maluku dan Papua 5,54 29,62 22,09 0,12 1,42 1,54 Indonesia 7,79 14,11 10,86 10,34 17,67 28,01 11

12 Perkembangan Indeks Kedalaman dan Indeks Keparahan Kemiskinan di Indonesia, ,33 3,51 3,42 3,43 3,01 3,13 2,89 2,78 2,99 2,77 2,50 2,21 2,08 2,05 1,88 1,90 1,75 1,89 1,75 1,75 1,97 1,84 1,94 1,23 1,02 0,97 0,79 0,85 0,78 0,76 1,00 0,84 0,76 0,68 0,58 0,55 0,53 0,47 0,48 0,43 0,48 0,44 0,44 0,54 0,51 0, Mar-11 Sept- 11 Mar-12 Sept- 12 Mar-13 Sept- 13 Mar-14 Sept- 14 Mar-15 Sept- 15 Mar-16 Indeks Kedalaman Indeks Keparahan 12

13 DUA INTERVENSI SECARA TERPADU PERTAMA : SEBAGIAN BESAR BONUS DEMOGRAFI TERDIRI DARI PENDUDUK DENGAN TINGKAT KESEHATAN DAN PENDIDIKAN RENDAH, PERLU INTERVENSI YANG MEMIHAK KELUARGA SEDERHANA KEDUA : KELOMPOK MENENGAH DAN ATAS PERLU DIAJAK TETAP BERADA DALAM POSISI ANGKATAN KERJA, IKUT MEMBANGUN PERTUMBUHAN EKONOMI, DISERTAI KEPEDULIAN TERHADAP SEBAGIAN BESAR BONUS DEMOGRAFI YANG KEADAANNYA TERTINGGAL UKURAN KEBERHASILAN INTERVENSI ADALAH PARTISIPASI PENDUDUK ANGKATAN KERJA, UTAMANYA DARI PENDUDUK MUDA

14 PENANGANAN UTAMA SKPD, MAHASISWA DAN BANK IKUT AKTIF MENINGKATKAN KUALITAS PENDUDUK MUDA AGAR BISA MEMBERI KEUNTUNGAN SEKTOR BISNIS MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETRAMPILAN DI KOTA BANYAK TENAGA TERDIDIK DAN DI DESA TINGKAT PENDIDIKANNYA RENDAH : DUA-DUANYA PERLU PENANGANAN YANG BERBEDA GUNA MENGANTAR LIMPAHAN TENAGA MUDA MENJADI ANGKATAN KERJA YANG BERFUNGSI GANDA, UNTUK KELUARGA DAN PEMBANGUNAN MELALUI POSDAYA, TENAGA KESEHATAN MEMBANTU BIDANG KESEHATAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SEBAGAI PERSIAPAN MENANGKAP PELUANG KERJA ATAU USAHA YANG TERBUKA

15 MEMPERBAIKI KESEHATAN IBU BONUS DEMOGRAFI MENGHASILKAN PEREMPUAN MUDA SUBUR YANG MENIKAH DAN MEMPUNYAI ANAK TENAGA KESEHATAN PERLU MEMBERI PELAYANAN KESEHATAN BAGI PEREMPUAN MUDA DAN SUBUR AGAR POTENSINYA BISA BEKERJA DAN SEHAT TENAGA KESEHATAN MEMPERMUDAH PELAYANAN JEMPUT BOLA MELALUI POSDAYA, TENAGA KESEHATAN SANGAT DIPERLUKAN MEMELIHARA KESEHATAN KAUM PEREMPUAN MENCEGAH IBU MENINGGAL PADA WAKTU HAMIL DAN MELAHIRKAN

16 MENURUNKAN KEMATIAN ANAK JAMINAN UNTUK MEMANTABKAN BONUS ADALAH TINGKAT KEMATIAN YANG RENDAH, UTAMANYA ANAK, IBU HAMIL DAN IBU MELAHIRKAN KARENA ITU TENAGA KESEHATAN BERPERAN MENOLONG AGAR SARANA KESEHATAN BAGI ANAK, IBU HAMIL DAN IBU MELAHIRKAN MUDAH TERJANGKAU, PROFESIONAL DAN KALAU PERLU MENJEMPUT BOLA DI DESA MELALUI POSDAYA, POSYANDU DAN PELAYANAN LANSIA, TENAGA KESEHATAN MELAYANI PENDUDUK MENCEGAH PENYAKIT, MENCEGAH KEMATIAN ANAK, IBU HAMIL DAN LANSIA

17 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELATIHAN ANGGOTA KELUARGA MISKIN SECARA TERUS MENERUS, TERUTAMA DI DAERAH PADAT PENDUDUK AKAN MENYERAP TENAGA MUDA USIA TAHUN DAN TIDAK LULUS SEKOLAH TINGGI KEDALAM ANGKATAN KERJA DAN BEKERJA KELUARGA MISKIN MEMILIKI ANAK DIATAS USIA 15 TAHUN BELUM TENTU TAMAT SMP ATAU SMA MELALUI POSDAYA, TENAGA KESEHATAN MEMELIHARA KESEHATAN POTENSI PENDUDUK YANG BERLATIH AGAR LANCAR DAN SEGERA LULUS TANPA HAMBATAN PENYAKIT SELAMA PELATIHAN

18 PENINGKATAN PERAN PEREMPUAN MELIMPAHNYA ANAK MUDA YANG TERDIRI DARI PEREMPUAN DENGAN JUMLAH YANG LEBIH BANYAK DARI LAKI-LAKI PERLU KESEMPATAN YANG SEPADAN AGAR TIDAK TIMBUL KETIMPANGAN PENDUDUK YANG PALING LEMAH KESETARAANNYA ADALAH PENDUDUK PEREMPUAN TENAGA KESEHATAN MEMBERI PELATIHAN UNTUK HIDUP SEHAT AGAR PENDUDUK PEREMPUAN MEMPUNYAI KESEMPATAN SAMA DENGAN PENDUDUK LAKI-LAKI

19 PENGENTASAN KEMISKINAN INTERVENSI KB KESEHATAN MENJAMIN KELUARGA MISKIN MENJADI KONTRIBUTOR DALAM ERA BONUS DEMOGRAFI KELUARGA MISKIN HARUS MENJADI PRIORITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUK BEKERJA SUAMI ISTERI DISIAPKAN UNTUK BEKERJA ATAU IKUT USAHA EKONOMI KELUARGA AGAR BERKEMBANG MENJADI KELUARGA YANG LEBIH MAMPU DAN MANDIRI TENAGA KESEHATAN MENJAMIN BAHWA KELUARGA MISKIN BISA MENJAGA KESEHATANNYA DENGAN BAIK SEHINGGA BISA IKUT ARUS UNTUK BERLATIH DAN BEKERJA TANPA INTERUPSI

20 WIRA- USAHA PELATIHAN PRODUKSI MENGUSAHAKAN ADANYA PELATIHAN PRODUKSI ATAU JASA DENGAN BAHAN BAKU LOKAL DAN KUALITAS LAKU JUAL, PELAJU PETIK, OLAH DAN JUAL YANG MENGUNTUNGKAN TENAGA KESEHATAN MEMBERI PETUNJUK JENIS MAKANAN YANG ENAK, SEHAT DAN BERGIZI SEHINGGA PRODUKNYA SEHAT, LAKU JUAL DAN MENGUNTUNGKAN 23-Sep-16 DAMANDIRI

21 PARTISIPASI PEREMPUAN DI DAERAH PADAT PENDUDUK, DIMANA BONUS DEMOGRAFI BESAR, PENGEMBANGAN USAHA PERLU MENGAJAK PARTISIPASI PENDUDUK WANITA SETEMPAT BIARPUN LEBIH LAMBAN DENGAN JALAN ITU JAJARAN SKPD AKTIF MENGENTASKAN KEMISKINAN DENGAN MENYERAP TENAGA KERJA WANITA YANG BESAR JUMLAHNYA TENAGA KESEHATAN PERLU MENDALAMI KESEHATAN WANITA PEKERJA YANG MEMPUNYAI PERAN GANDA SEBAGAI PEKERJA DAN IBU RUMAH TANGGA

22 USAHA PADAT TENAGA INDUSTRI KREATIF DAN PADAT TENAGA AKAN MENAMPUNG TENAGA AHLI DAN TERAMPIL AGAR BISA MEMBERIKAN KONTRIBUSI UNTUK PERTUMBUHAN EKONOMI TENAGA KESEHATAN PERLU MENJAMIN AGAR PEKERJA WANITA SEPERTI ITU MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN EKSTRA KARENA PEKERJAANNYA MEMERLUKAN KETEKUNAN DAN ISTIRAHAT YANG KURANG

23 BERSAHABAT DENGAN LINGKUNGAN BONUS DEMOGRAFI MEMERLUKAN PERSAHABATAN DENGAN LINGKUNGAN SEHINGGA TENAGA KESEHATAN HARUS MENGAJARKAN MAKANAN BERGIZI. TEANAGA KESEHATAN HARUS MENGANJURKAN GERAKAN KEBUN BERGIZI DI HALAMAN RUMAH UNTUK MEMBANGUN BUDAYA HIDUP SEHAT DAN BERGIZI TENAGA KESEHATAN MEMBANGUN BUDAYA CINTA LINGKUNGAN TENAGA KESEHATAN MENGANJURKAN BUKAN SAJA TANAMAN OBAT TETAPI SEMUA TANAMAN SAYUR, UNGGAS, IKAN DAN TERNAK YANG KAYA GIZI

24 PERAN PERGURUAN TINGGI MEMBANTU PELATIHAN ATAU MENYEDIAKAN PERANGKAT LUNAK SEPERTI MANAJEMEN PRODUKSI, KEUANGAN, PEMASARAN DAN TEHNIK EVALUASI MELATIH PEKERJA ATAU TENAGA MUDA MENJADI PEKERJA SECARA PROFESIONAL ATAU MEMBERIKAN UPGRADING AGAR PENGUSAHA MIKRO BERKEMBANG MENJADI PENGUSAHA MENENGAH DAN MANDIRI TENAGA KESEHATAN DI PERGURUAN TINGGI MENCIPTAKAN MODUL-MODUL SEDERHANA AGAR BISA DIPERGUNAKAN KELUARGA PRASEJATERA DI PEDESAAN

25 MAHASISWA MEMBANGUN KEMISKINAN PERAN MAHASISWA MENGIKUTI KKN TEMATIK POSDAYA UNTUK MEMBANTU MEMBENTUK, MENGISI DAN MENGEMBANGKAN POSDAYA DAN MEMBEERDAYAKAN KELUARGA MENJADI ENTREPRENEUR YANG MANDIRI DAN DINAMIK TENAGA KESEHATAN MEMBANTU MEMPERSIAPKAN MAHASISWA MEMAHAMI UPAYA MENCEGAH PENYAKIT MELALUI PEMBUATAN JAMBAN KELUARGA DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN TENAGA KESEHATAN MENDAMPINGI MAHASISWA KKN TEMATIK POSDAYA TERJUN KE DESA MEMBANTU MENGATASI ADVOKASI KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT DESA

26 PROGRAM PEMBERDAYAAN PERHATIAN PADA PENDUDUK USIA TAHUN YANG PENDIDIKANNYA RENDAH AGAR SEGERA DIBERIKAN PELATIHAN KETRAMPILAN UNTUK SIAP KERJA ATAU BERUSAHA BERSAMA DINAS PUPR : PELATIHAN KETRAMPILAN BERBAGAI JENIS TUKANG UNTUK BEKERJA DALAM BIDANG INFRASTRUKTUR DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN : PELATIHAN PENANGKAPAN IKAN, PENGOLAHAN IKAN, BUDIDAYA IKAN, PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT TENAGA KESEHATAN HARUS MEMBERI PERHATIAN KEPADA PENDUDUK MUDA YANG UMUMNYA BEKERJA KERAS AGAR HIDUP SEHAT DAN BERUSIA PANJANG

27 KKP : MENGISI POSDAYA MELATIH DAN MENGEMBANGKAN PENANGKAPAN IKAN DI LAUT MEMBERIKAN PRODUKSI IKAN DI DARAT ATAU PENGOLAHAN IKAN Banyak tenaga muda sederhana terpaksa mengambil pekerjaan kasar dan keras, sehingga tenaga kesehatan perlu memiliki sikap siap menjemput bola agar tenaga muda itu tetap sehat dan berumur panjang

28 PUPR : MENGISI POSDAYA MELATIH DAN MENGEMBANGKAN KETRAMPILAN TUKANG MEMBERIKAN PENGAKUAN SERTIFIKASI TERHADAP TUKANG Kegiatan pelatihan tersebut juga menghasilkan tenaga kerja kasar sehingga tenaga kesehatan perlu menjamin tenaga muda itu tetap sehat dan berumur panjang

29 PERANAN BANK BANK BPD MENYEDIAKAN TABUNGAN DAN KREDIT MIKRO KEPADA KELUARGA PRASEJAHTERA DENGAN SISTEM TANGGUNG RENTENG BANK BPD MENYEDIAKAN KREDIT KEPADA KELUARGA YANG LEBIH MAMPU DENGAN KREDIT LEBIH BESAR KELUARGA MAMPU MENGAJAK KELUARGA PRASEJAHTERA BEKERJA SEBAGAI MAGANG ATAU CABANG DARI USAHA KELUARGA MAMPU TENAGA KESEHATAN MENJAMIN PARA PEMINJAM BANK TETAP SEHAT AGAR BISA MEMBAYAR CICILAN DAN MAJU

30 PERHATIAN PADA GENERASI LANSIA DAN DISABILITAS BONUS DEMOGRAFI DIPENGARUHI PENDUDUK LANSIA DAN DISABILITAS YANG BERTAMBAH BESAR JUMLAHNYA ASA SILVER COLLEGE DAN GAUN GERAKAN AKSESIBILITAS UMUM NASIONAL TENAGA KESEHATAN MENDUKUNG PENGEMBANGAN SARANA PELAYANAN BAGI LANSIA DAN DISABILITAS YANG MEMADAI TERIMA KASIH