Oleh: Dwidjo Suwignjo SMP Negeri I Panggul, Trenggalek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Dwidjo Suwignjo SMP Negeri I Panggul, Trenggalek"

Transkripsi

1 Dwidjo Suwignjo, Meningkatkan Prestasi Belajar melalui Diskusi dan Eksperimen MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI DISKUSI DAN EKSPERIMEN SISWA KELAS VII-C SEMESTER I SMP NEGERI I PANGGUL KABUPATEN TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA TAHUN 2013/2014 Oleh: Dwidjo Suwignjo SMP Negeri I Panggul, Trenggalek Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi diskusi dan eksperimen dan untuk mengetahui apakah strategi diskusi dan eksperimen dapat meningkatkan prestasi pembelajaran IPA. Penelitian Tindakan Kelas di laksanakan di SMP Negeri I Panggul kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Siswa kelas VII- C menjadi obyek peneliti, dan materi yang digunakan adalah bidang studi IPA Pokok Bahasan Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas di SMP Negeri I Panggul kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek Tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 32 siswa. Setelah pembelajaran dilaksanakan dengan penggunaan Eksperimen, dapat disimpulkan bahwa: Pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII-C SMP Negeri I Panggul kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek pada Semester I Tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dapat diketahui dari perolehan rata-rata nilai siswa yang selalu meningkat pada setiap siklusnya. Pada sebelum siklus rata-rata siswa sebesar 56,56 dan pada siklus I meningkat menjadi 64,38 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 78,75. Kata Kunci: IPA, diskusi dan eksperimen. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan ketrampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Guru sebagai motor pembelajaran, harus mampu merencanakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik, untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan belajar mengajar di kelas.penerapan atau aplikasi dari strategi belajar tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi tersebut diharapkan mampu mendorong siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Potensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa apabila di dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu. Guru mempunyai peran yang sangat penting untuk merangsang minat peserta didik untuk belajar. Minat dalam pembelajaran mempunyai peran penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan dan meningkatkan minat belajar siswa agar didapatkan hasil belajar yang optimal. Guru harus menciptakan metode pembelajaran yang menarik dan meningkatkan minat belajar siswa perlu peran guru secara aktif. Dengan meningkatnya minat belajar siswa akan berimbas pada peningkatan prestasi belajar siswa. Tetapi, yang lebih penting dalam usaha pencapaian prestasi belajar siswa tersebut adalah kemampuan guru dalam menggunakan strategi dalam kegiatan belajar mengajar. Peristiwa yang dialami oleh siswa Kelas VII-C SMP Negeri I panggul Tahun 2013/2014 adalah hasil belajar IPA masih rendah, banyak nilai siswa berada di bawah KKM IPA. Oleh karena itu diperlukan adanya perbaikan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Metode pengajaran sesungguhnya tidak lain daripada persoalan pemilihan bahan yang akan diajarkan, penentuan urutan pemberian bahan, penentuan cara-

2 216 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 cara penyajian dan cara mengevaluasinya. Saliwangi (1989: 45), sedangkan dalam Hadi (1989: 56) disebutkan bahwa metode merupakan suatu cara memikirkan dan memeriksa suatu hal mnurut suatu rencana tertentu. Jadi tegasnya metode ialah suatu rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu. Suatu rencana kegiatan setelah matang kita akan memilih suatu cara dari mana kita mulai kegiatan. Hidayat (1986:58) mengatakan bahwa pendekatan merupakan suatu cara untuk memulai sesuatu. Teknik mengajar adalah suatu cara-cara dan alat-alat yang digunakan guru dalam kelas, saat pembelajaran untuk mencapai tujuan langsung pada waktu itu, teknik mengajar terutama penggunaan alat peraga dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid di dalam perbuatan kegiatan belajar mengajar. Strategi berarti suatu rentetan perbuatan guru dan murid dalam suatu peristiwa belajar mengajar aktual tertentu dinamakan proses intsruksional (Joni, 1984:2). Metode ceramah memiliki keunggulan: (a) Menghemat waktu dan tenaga, dengan waktu yang singkat dapat disampaikan sejumlah besar bahan; (b) Pengorganisasian pelajaran mudah dan sederhana; (c) Bila guru pandai ceramah maka akan menarik. Kelemahan metode ceramah: (a) Guru cenderung menjelaskan sejelas-jelasnya padahal kadang-kadang kurang penting bagi anak; (b) Mungkin sekali apa yang dimaksud guru akan berbeda dengan persepsi siswa; (c) Apabila pelajaran kurang menarik perhatian siswa, maka gairah belajar akan menurun. Metode Tanya Jawab, adalah suatu cara untuk menyampaikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa, Surakhmad (1986:83). Keunggulan metode tanya jawab: (a) Siswa mendapat kesempatan untuk mengemukakan hal-hal yang dirasa kurang jelas sehingga guru dapat mengulang kembali; (b) Mengetahui perbedaan persepsi antara guru dan siswa yang akhirnya akan membawa ke arah diskusi. Kelemahan metode tanya jawab: (a) Tidak semua siswa ikut aktif dalam tanya jawab; (b) Ada kecenderungan anak yang merasa pandai untuk menonjolkan diri; (c) Kadang-kadang siswa yang pandai hanya menguji kemampuan guru. Metode diskusi ialah metode mengajar yang bermaksud merangsang siswa agar menggunakan pengetahuan dan pengalamannya, berani mengutarakan pendapat, serta belajar memecahkan masalah sendiri dan menarik kesimpulan. Surakhmad (1986:84). Keunggulanan metode diskusi: (a) Mendorong siswa untuk belajar bermusyawarah; (b) Melatih para siswa untuk mengemukakan pendapat; (c) Melatih siswa untuk berani menghadapi problema dan pemecahannya lewat beberapa pendapat. Kelemahan metode diskusi: (a) Sulit bagi siswa untuk menyelesaikan diskusi tersebut; (b) Sulit bagi siswa untuk meramalkan arah permasalahan diskusi tersebut; (c) Tidak semua siswa berani menyatakan pendapatnya. Metode pemberian tugas adalah metode mengajar dimana guru memberi tugas kepada, siswa untuk dikerjakan dan dikumpulkan atau dilaporkan. Keunggulan metode pemberian tugas: (a) Mengisi waktu senggang bagi siswa dengan kesibukan yang berharga; (b) Memperkaya pengetahuan dan pengalaman sekolah dengan kegiatan dalam kelas atau luar kelas; (c) Memperkuat kemampuan para siswa serta mempertinggi kegiatan dan prestasi siswa. Kelemahan metode pemberian tugas: (a) Ada kalanya tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa sepengetahuan guru; (b) Apabila tugas terlalu sering dan sukar dilaksanakan oleh siswa, maka ketenangan mental mereka dapat terpengaruh; (c) Seringkali siswa melakukan penipuan dimana siswa hanya meniru pekerjaan orang lain tanpa mengalami belajar. Demikianlah sebagian dari kebaikan dan kelemahan metode mengajar. Untuk itu tugas guru ialah mengurangi, meminimalkan

3 Dwidjo Suwignjo, Meningkatkan Prestasi Belajar melalui Diskusi dan Eksperimen kelemahan dari metode yang dipilih dengan jalan menambah dengan metode yang lain, misal metode ceramah diselingi dengan tanya jawab dan seterusnya. Strategi Diskusi merupakan kegiatan pembelajaran yang pelaksanaannya secara kelompok. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap-tiap kelompok mengerjakan sebuah tugas yang telah ditentukan. Strategi Diskusi bisa dilaksanakan di dalam kelas maupun di luar kelas. Setiap anggota kelompok berhak mengajukan pendapat untuk menyelesaikan tugas. Metode diskusi secara otomatis akan masuk dalam kegiatan Strategi Diskusi. Dalam Strategi Diskusi anak yang kurang pandai dapat belajar dari temantemannya yang lain yang sudah pandai dalam memecahkan persoalan. Metode eksperimen adalah pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi diskusi dan eksperimen pada siswa kelas VII-C Semester I SMP Negeri IPanggultahun pelajaran 2013/2014; (2) Untuk mengetahui apakah strategi diskusi dan eksperimen dapat meningkatkan prestasi pembelajaran IPA dikelas VII-C Semester I SMP Negeri I Panggul Kecamatan Panggul, tahun pelajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Panggul Kecamatan Panggul Tahun 2013/2014. Obyek penelitian ialah siswa kelas VII-C dengan jumlah populasi 35 siswa, materi dalam penelitian ialah klasifikasi benda asam, basa dan garam bidang studi IPA. Prosedur Penelitian pada tahap perencanaan: (a) Menyiapkan rangkuman materi tentang klasifikasi benda asam, basa dan garam; (b) Menyiapkan lembar kerja siswa untuk latihan; (c) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran; (d) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengamati kegiatan guru selama pembelajaran sebagai bahan refleksi; (e) Menyiapkan lembar penilaian dan analisis. Tahap Pelaksanaan: (a) Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran khusus yang akan dicapai dalam penelitian ini; (b) Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilalui sesuai dengan Strategi Diskusi dan eksperimen; (c) Siswa mengerjakan lembar LKS dalam kelompok masing-masing; (d) Guru bersama tim peneliti melakukan observasi selama proses pembelajaran; (e) Tim peneliti melakukan observasi pada guru sebagai bahan refleksi diakhir siklus I. Penutup: (a) Guru menilai dan menganalisis hasil ulangan/ post test; (b) Tim peneliti mengadakan diskusi untuk melakukan refleksi di akhir siklus. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data observasi yakni observasi tidak langsung. Observasi tidak langsung yakni menggunakan metode tes. Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menggunakan Strategi Diskusi dan eksperimen dan setelah pembelajaran dengan Strategi Diskusi dan eksperimen. Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk tulisan tetapi dalam bentuk yang lain seperti memberikan tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya. Ada dua bentuk tes tertulis, yaitu: (a) Soal dengan memilih jawaban misalnya pilihan ganda, dua pilihan benar, dan menjodohkan; (b) Soal dengan mensuplai jawaban misalnya isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek dan soal uraian. Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan, merupakan alat yang

4 218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat pengetahuan. Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi hanya cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka ia akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas karena tidak menggambarkan kemampuan peserta didik yang sesungguhnya. Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kemampuan, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Masalah tentang penggunaan teknikteknik observasi tergantung sekali kepada situasi dimana observasi diadakan. Penulis akan membicarakan tiga jenis teknik pokok dalam observasi yang masing-masing umumnya cocok untuk keadaan-keadaan yang berbeda. Jenis teknik observasi partisipan umumnya digunakan orang untuk research yang sifatnya eksploratif.untuk menyelidiki satuan-satuan sosial yang besar seperti masyarkat suku bangsa kerap kali diperlukan observasi partisipan ini. Suatu observasi disebut observasi partisipan jika orang yang mengadakan observasi turut ambil bagian dalam peri kehidupan orang-orang yang diobservasi.kata partisipan mempunyai arti penuh jika observer betul-betul turut berpartisipasi, bukan hanya pura-pura semata. Observasi sistematik biasanya disebut observasi berkerangka yang memuat faktorfaktor yang telah diatur kategorinya lebih dulu dan ciri-ciri khusus dari tiap-tiap faktor dalam kategori itu. (1) Materi observasi, isi dan luas situasi yang akan diobservasi dalam observasi sistematik umumnya lebih terbatas. Sebagai alat untuk penelitian deskriptif, ia berlandaskan pada perumusan-perumusan yang lebih khusus. (2) Cara-cara pencatatan. Cara mencatat pada observasi sistematik memberi perbedaan yang lebih menyolok dari observasi partisipan. Persoalan-persoalan yang telah dirumuskan secara teliti memungkinkan jawaban-jawaban, respon, reaksi dapat dicatat secara teliti pula. (3) Hubungan antara observer dan observes dalam observasi sistematik menyajikan suatu persoalan yang pelik. Dalam observasi partisipan peneliti tidak dapat mengendalikan situasi, malah ia didekte oleh jalannya situasi. Dalam peristiwa tertentu peneliti merasa perlu untuk mengendalikan unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi dapat diatur sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat dikendalikan untuk menghindari timbulnya faktor yang tidak diharapkan. Adapun ciri-ciri observasi eksperimen adalah: (1) Peneliti dihadapkan pada situasi yang dibuat seragam untuk siswa; (2) Situasi dibuat sedemikian rupa untuk memungkinkan timbulnya tingkah laku yang diamati; (3) Situasi dibuat sedemikian rupa sehingga siswa tidak mengetahui maksud sebenarnya dari observasi; (4) Alat pencatat dibuat teliti mengenai observer membuat aksi reaksi. Dengan dipersiapkan observasi secara baik diharapkan data yang diperoleh dari penelitian ini dapat valid dan reliabel sehingga hasil penelitian juga akan berkualitas baik. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap-tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Tiap-tiap siklus menggunakan langkah-langkah refleksi awal, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tiap siklus diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Permasalahan yang tidak dapat dipecahkan pada siklus pertama direfleksikan bersama

5 Dwidjo Suwignjo, Meningkatkan Prestasi Belajar melalui Diskusi dan Eksperimen tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi untuk mencari penyebab kegagalan dan selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah dengan Strategi Diskusi dan eksperimen. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Refleksi Awal Peneliti bersama mitra guru mengidentifikasi permasalahan yang ada di Kelas VII-C yaitu tentang rendahnya niai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Perencanaan Tindakan yang dilakukan dalam perencanaan, yaitu: menyiapkan materi klasifikasi benda asam, basa dan garam dalam mata pelajaran IPA, menyiapkan lembar kerja siswa untuk dikerjakan selama proses pembelajaran berlangsung, menyiapkan lembar observasi siswa, menyiapkan lembar observasi guru untuk bahan refleksi akhir siklus I, menyiapkan lembar penilaian dan analisis data, menyiapkan semua alat kegiatan pembelajaran dan menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran. Pelaksanaan Adapun langkah-langkah pelaksanaan pada siklus I ini adalah sebagai berikut. Pertemuan pertama, kegiatan pendahuluan: (a) Motivasi dan Apersepsi (Apakah listrik dapat mengfhasilkan magnet? Apakah perbedaan generator DC dan generator AC?); (b) Prasyarat pengetahuan (Apakah yang dimaksud dengan induksi elektromagnet? Apakah yang dimaksud dengan generator?); (c) Pra eksperimen (Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum). Kegiatan inti, eksplorasi: Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; Menjelaskan pengertian medan listrik; Menjelaskan pengertian induksi elektromagnet; Menjelaskan pengertian arus listrik induksi; Mengamati timbulnya arus listrik oleh magnet; Membedakan arus listrik searah (DC) dan arus listrik bolak-balik (AC); Menjelaskan pengertian arus riak; Menjelaskan pengertian manfaat arus riak dalam kehidupan sehari-hari; Menjelaskan pengertian gaya gerak listrik (GGL) induksi; Membedakan kumparan primer dan kumparan sekunder; Membedakan arus primer dan arus sekunder; Memahami GGL induksi dua kumparan; Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya GGL induksi; Menyebutkan penerapan; Membedakan prinsip kerja generator listrik DC dan generator listrik AC; Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar; Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya; Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan Elaborasi: Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; Melengkapi kalimat berdasarkan pemahaman akan suatu percakapan; Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut; Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok; Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian induksi elektromagnet; Perwakil-an peserta didik diminta untuk menjelaskan pengertian arus listrik induksi; Perwakilan daroi tiap kelompok diminta untuk mengambil dua buah magnet batang yang berbeda ukurannya, sebuah galvanometer, dan buah kumparan kawat; Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengamati timbulnya arus listrik oleh magnet; Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen se-

6 220 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 suai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru; Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum; Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai perbedaan arus listrik searah (DC) dengan arus listrik bolak-balik (AC); Peserta didik memperhatikan pengertian dan manfaat arus riak dalam kehidupan seharihari yang disampaikan oleh guru; Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian gaya gerak listrik (GGL) induksi; Peserta didik dalam sertiap kelompok mendiskusikan perbedaan kumparan primer dan kumparan sekunder; Peserta didik dengan kelompoknya mendiskusikan mengenai perbedaan arus primer dan sekunder; Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan eksperimen secara klasikal; Guru menanggapi hasil diskusi dan eksperimen peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya; Guru memberikan intruksi kepada peserta didik untuk melakukan eksperimen memahami GGL induksi dua kumparan; Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan menggunakan dua buah kumparan, sebuah Galvanometer sebuah inti besi, sebuah baterai 9V, sebuah saklar dan kabel penghubung secukupnya; Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik; Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya GGL induksi; Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan penerapan GGL induksi dalam kehidupan sehari-hari; Peserta didik memperhatikan perbedaan prinsip kerja generator listrik DC dan AC; Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; Memfasilitasi peserta didik kompetisi secara sehat; Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi lisan maupun tulisan secara kelompok maupun individu; Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok; Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pameran; Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik Konfirmasi: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa; Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Kegiatan penutup: Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling, memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. Pertemuan Kedua, kegiatan pendahuluan: (a) Motivasi dan apersepsi (Alat apakah yang paling berperan untuk mengubah tegangan listrik, Bagaimana cara menghitung efesiensi trafo?); (b) Prasarat pengetahuan (Pakah yang dimaksud dengan transformator, Apakah yang dimaksud dengan efesiensi trafo?); (c) Pra eksperimen (Berhatihatilah dalam melakukan praktikum) Kegiatan Inti, eksplorasi: Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; Menjelaskan fungsi transformator; Memahami prinsip kerja trafo; Menyebutkan syarat trafo ideal; Membedakan trafo step-up dan trafo step-down; Menjelaskan pengertian efesiensi trafo; Menjelaskan kegunaan trafo dalam kehidupan sehari-hari; Mengunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar; Memfasilitasi terjadinya interaksi peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar; Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan. Elaborasi: Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam mela-

7 Dwidjo Suwignjo, Meningkatkan Prestasi Belajar melalui Diskusi dan Eksperimen lui tugas-tugas tertentu yang bermakna; Melengkapi kalimat berdasarkan pemahaman akan suatu percakapan; Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,,menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut; Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok; Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian transformator; Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil dua buah trafo kecil (500 ma) yang masing-masing berupa trafo step-up dan trafo step-down, sebuah pembangkit sinyal, sebuah sumber arus listrik DC dan sebuah osiloskop; Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen memahami kerja trafo; Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru; Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum; Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai prinsip kerja trafo; Peserta didik memperhatikan perbedaan trafo step-up dan trafo step-down yang disampaikan oleh guru; Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian efesiensi trafo; Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan efesiensi trafo yang disampaikan oleh guru; Guru memberikan beberapa soal menentukan efesiensi trafo untuk dikerjakan oleh peserta didik; Guru mengoreksi jawaban peserta didik; Peserta didik dalam sertiap kelompok mendiskusikan aplikasi trafo dalam kehidupan sehari-hari; Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan eksperimen secara klasikal; Guru menanggapi hasil diskusi dan eksperimen peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya; Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; Memfasilitasi peserta didik kompetisi secara sehat; Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi lisan maupun tulisan secara kelompok maupun individu; Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok; Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pameran; Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik Konfirmasi: Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah; Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi; Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi; Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna. Kegiatan Penutup: Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rang kuman/simpulan pelajaran; Melakukan pemnilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling, memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. Pengamatan Dari hasil pengumpulan data telah dapat diketahui bahwa penerapan Strategi Diskusi dan eksperimen terhadap mata pelajaran IPA pokok bahasan Membandingkan sifat unsur, senyawa, dan campuran.adapun hasilnya secara keseluruhan penulis sajikan dalam Tabel di bawah ini. Tabel 1 Daftar nilai hasil tes siswa pada siklus I No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 1 ANGGA DWI PRASETIYO 80 T - 2 AJI KURNIAWAN 50 - TT 3 AKNES YUNI SAPUTRI 80 T - 4 ALDY WAHYU FARISQI 50 - TT 5 ANANG PATKHU ROSIDI 80 T - 6 ANISA NUROHMAH 50 - TT 7 ARIS BUDI PRASETYO 80 T - 8 ARIS SETIAWAN 30 - TT 9 DWINITA HARNIRAHAYU 80 T - 10 FRANKY PRADANA 30 - TT 11 HARIYANTO 40 - TT

8 222 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 12 HERVIN EKO PAMILIH 80 T - 13 IBNU CAHYO 70 - TT 14 IBRA MAHENDRA W TT 15 ITA DWI LESTARI 40 - TT 16 JEPTIKA HERNI NIASMARA 30 - TT 17 MELIANA RISMAWATI 30 - TT 18 MERI DIYANTI 30 - TT 19 MIA KURROTA A'YUNI 80 T - 20 MUKAMAT IMAM SANTOSO 80 T - 21 NOPIANTI 90 T - 22 NUR ALIKA MAULANA 30 - TT 23 NURUL AINIYAH 30 - TT 24 RADITYO 70 - TT 25 RIKA IDA RAHAYU 30 - TT 26 SANTI APRILIA 90 T - 27 SINDI SAPUTRI 80 T - 28 TRI WAHYUNI 40 - TT 29 VINDA VEGA AMANIAR 80 T - 30 VINNA AMALIA 40 - TT 31 YENI 30 - TT 32 YULIKA 80 T - Jumlah Rata-rata Refleksi Dari hasil observasi dan hasil ulangan siswa selama siklus I tim peneliti dapat merefleksikan sebagai berikut: (a) Faktor keberhasilan, (1) Semua kegiatan kelompok sudah dapat dilaksanakan walau hasilnya belum maksimal; (2) Guru telah dapat melaksanakan strategi Diskusi dan eksperimen sehingga hasil belajar siswa dalam materi menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik; (3) Siswa telah dapat menggunakan Strategi Diskusi dan eksperimen sehingga hasil belajar IPA meningkat; (4) Situasi belajar mengajar lebih hidup semua anak aktif dengan kegiatan masing-masing. (b) Kendala, (1) Penggunaan waktu bertambah panjang karena masih memerlukan penjelasan tambahan; (2) Beberapa siswa sulit menyesuaikan diri dengan kelompok; (3) Anak yang kurang kreatif hanya ikutikutan saja. (c) Rencana perbaikan, guru dan tim penilai yang lain mencatat semua kekurangan yang terdapat pada siklus I untuk dilengkapi dan dilaksanakan dalam siklus II. Dengan langkah-langkah yang sama dan ditambah dengan hasil refleksi diharapkan hasil belajar pada siklus II akan lebih baik. Siklus II Perencanaan Semua program pada siklus I dilaksanakan kembali ditambah dengan hasil refleksi tim peneliti sehingga menjadi lebih sesuai dengan situasi di lapangan. Adapun tambahan kegiatan adalah sebagai berikut: (a) Guru memulai penjelasan ulang tentang penggunaan Strategi Diskusi dan eksperimen dengan langkah-langkah penyesuaian; (b) Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam Strategi Diskusi dan eksperimen. (c) Memotivasi siswa untuk terus mencoba menyelesaikan soal dengan cepat dan tepat. Pelaksanaan Langkah-langkah pelaksanaan penelitian pada siklus II ini adalah sebagai berikut: Pertemuan Pertama, kegiatan pendahuluan: Motivasi dan Apersepsi (Apakah listrik dapat menghasilkan magnet? Apakah perbedaan generator DC dan generator AC?); Prasyarat pengetahuan (Apakah yang dimaksud dengan induksi elektromagnet? Apakah yang dimaksud dengan generator?); Pra eksperimen (Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum) Kegiatan inti, Eksplorasi: Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; Menjelaskan pengertian medan listrik; Menjelaskan pengertian induksi elektromagnet; Menjelaskan pengertian arus listrik induksi; Mengamati timbulnya arus listrik oleh magnet; Membedakan arus listrik searah (DC) dan arus listrik bolak-balik (AC); Menjelaskan pengertian arus riak; Menjelaskan pengertian manfaat arus riak dalam kehidupan sehari-hari; Menjelaskan pengertian gaya gerak listrik (GGL) induksi; Membedakan kumparan primer dan kumparan sekunder; Membedakan arus primer

9 Dwidjo Suwignjo, Meningkatkan Prestasi Belajar melalui Diskusi dan Eksperimen dan arus sekunder; Memahami GGL induksi dua kumparan; Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya GGL induksi; Menyebutkan penerapan GGL induksi dalam kehidupan sehari-hari; Membedakan prinsip kerja generator listrik DC dan generator listrik AC; Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar; Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya; Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan Elaborasi: Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; Melengkapi kalimat berdasarkan pemahaman akan suatu percakapan; Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut; Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok; Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian induksi elektromagnet; Perwaklilan peserta didik diminta untuk menjelaskan pengertian arus listrik induksi; Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil dua buah magnet batang yang berbeda ukurannya, sebuah galvanometer, dan buah kumparan kawat; Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengamati timbulnya arus listrik oleh magnet; Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru; Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum; Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai perbedaan arus listrik searah (DC) dengan arus listrik bolak-balik (AC); Peserta didik memperhatikan pengertian dan manfaat arus riak dalam kehidupan seharihari yang disampaikan oleh guru; Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian gaya gerak listrik (GGL) induksi; Peserta didik dalam sertiap kelompok mendiskusikan perbedaan kumparan primer dan kumparan sekunder; Peserta didik dengan kelompoknya mendiskusikan mengenai perbedaan arus primer dan sekunder; Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan eksperimen secara klasikal; Guru menanggapi hasil diskusi dan eksperimen peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya; Guru memberikan intruksi kepada peserta didik untuk melakukan eksperimen memahami GGL induksi dua kumparan; Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan menggunakan dua buah kumparan, sebuah Galvanometer sebuah inti besi, sebuah baterai 9V, sebuah saklar dan kabel penghubung secukupnya; Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik; Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya GGL induksi; Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan penerapan GGL induksi dalam kehidupan sehari-hari; Peserta didik memperhatikan perbedaan prinsip kerja generator listrik DC dan AC; Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; Memfasilitasi peserta didik kompetisi secara sehat; Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi lisan maupun tulisan secara kelompok maupun individu; Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok; Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pameran; Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik Konfirmasi: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa; Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan penutup: Bersama-sama de-

10 224 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 ngan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; Melakukan pemnilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling, memberikan tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. Pertemuan kedua, kegiatan pendahuluan: Motivasi dan apersepsi (Alat apakah yang paling berperan untuk mengubah tegangan listrik? Bagaimana cara menghitung efesiensi trafo?); Prasarat pengetahuan (Apakah yang dimaksud dengan transformator? Apakah yang dimaksud dengan efesiensi trafo); Pra eksperimen (Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum). Kegiatan Inti, eksplorasi: Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; Menjelaskan fungsi transformator; Memahami prinsip kerja trafo; Menyebutkan syarat trafo ideal; Membedakan trafo step-up dan trafo step-down; Menjelaskan pengertoian efesiensi trafo; Menjelaskan kegunaan trafo dalam kehidupan sehari-hari; Mengunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar; Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar; Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan Elaborasi: Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; Melengkapi kalimat berdasarkan pemahaman akan suatu percakapan; Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut; Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok; Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian transformator; Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil dua buah trafo kecil (500 ma) yang masing-masing berupa trafo stepup dan trafo step-down, sebuah pembangkit sinyal, sebuah sumber arus listrik DC dan sebuah osiloskop; Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen memahami kerja trafo; Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telaj dijelaskan oleh guru; Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum; Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai prinsip kerja trafo; Peserta didik memperhatikan perbedaan trafo step-up dan trafo step-down yang disampaikan oleh guru; Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian efesiensi trafo; Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan efesiensi trafo yang disampaikan oleh guru; Guru memberikan beberapa soal menentukan efesiensi trafo untuk dikerjakan oleh peserta didik; Guru mengoreksi jawaban peserta didik; Peserta didik dalam sertiap kelompok mendiskusikan aplikasi trafo dalam kehidupan sehari-hari; Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan eksperimen secara klasikal; Guru menanggapi hasil diskusi dan eksperimen peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya; Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; Memfasilitasi peserta didik kompetisi secara sehat; Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi lisan maupun tulisan secara kelompok maupun individu; Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok; Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pameran; Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

11 Dwidjo Suwignjo, Meningkatkan Prestasi Belajar melalui Diskusi dan Eksperimen Konfirmasi: Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah; Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi; Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi; Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna Kegiatan Penutup: Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rang kuman/simpulan pelajaran; Melakukan pemnilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling, memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. Pengamatan Setelah menilai hasil ulangan dan melakukan analisa, maka data hasil belajar siswa setelah Siklus II secara keseluruhan dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 2 Daftar Nilai Hasil Tes Siswa Pada Siklus II Ketuntasan No Nama Siswa Nilai Tidak Tuntas Tuntas 1 ANGGA DWI PRASETIYO 80 T - 2 AJI KURNIAWAN 80 T - 3 AKNES YUNI SAPUTRI 50 - TT 4 ALDY WAHYU FARISQI 75 T - 5 ANANG PATKHU ROSIDI 75 T - 6 ANISA NUROHMAH 40 - TT 7 ARIS BUDI PRASETYO 75 T - 8 ARIS SETIAWAN 30 - TT 9 DWINITA HARNIRAHAYU 75 T - 10 FRANKY PRADANA 30 - TT 11 HARIYANTO 80 T - 12 HERVIN EKO PAMILIH 80 T - 13 IBNU CAHYO 40 - TT 14 IBRA MAHENDRA W. 75 T - 15 ITA DWI LESTARI 40 - TT JEPTIKA HERNI 16 NIASMARA 80 T - 17 MELIANA RISMAWATI 80 T - 18 MERI DIYANTI 40 - TT 19 MIA KURROTA A'YUNI 80 T - MUKAMAT IMAM 20 SANTOSO 75 T - Ketuntasan No Nama Siswa Nilai Tidak Tuntas Tuntas 21 NOPIANTI 75 T - 22 NUR ALIKA MAULANA 75 T - 23 NURUL AINIYAH 85 T - 24 RADITYO 40 - TT 25 RIKA IDA RAHAYU 75 T - 26 SANTI APRILIA 50 - TT 27 SINDI SAPUTRI 85 T - 28 TRI WAHYUNI 30 - TT 29 VINDA VEGA AMANIAR 80 T - 30 VINNA AMALIA 50 - TT 31 YENI 50 - TT 32 YULIKA 85 T - Jumlah Rata-rata Refleksi Dengan membaca paparan data pada tabel di atas dapat diuraikan hasil refleksi siklus II sebagai berikut. (a) Semua rencana kegiatan yang telah diprogramkan dapat terlaksana lebih baik dari siklus I. (b) Guru telah dapat menerapkan Strategi Diskusi dan eksperimen dengan lancar dan berhasil. (c) Murid telah berhasil mengatasi kesulitan dalam mengerjakan soal-soal; (d) Siswa telah dapat menerapkan konsep Strategi Diskusi dan eksperimen. Dapat ditegaskan bahwa setelah melalui dua siklus pembelajaran dengan menggunakan Strategi Diskusi dan eksperimen maka hasil belajar siswa Kelas VII-C SMP Negeri I Panggul telah berhasil meningkat dengan meyakinkan. Dengan mempelajari data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ada peningkatan yang besar pada hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik dari mulai sebelum siklus kemudian siklus I sampai akhir siklus II. Hal ini didukung dengan data nilai ratarata sebelum siklus setelah siklus I sebesar 64.38dan nilai rata-rata setelah siklus II meningkat menjadi 78,75. Hal ini menandakan bahwa dengan melalui Strategi Diskusi dan eksperimen, maka hasil belajar

12 226 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 siswa kelas VII-C Semester I SMP Negeri I Panggul dapat meningkat secara pesat dan meyakinkan. Dengan kata lain penelitian tindakan ini dapat berhasil dengan baik. Aktivitas guru dan siswa juga mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hal ini bisa diketahui dari pengamatan yang dilakukan oleh mitra guru sebagai pengamat selama proses penelitian berlangsung. Aktivitas guru pada siklus I sebesar 64,29% dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan prosentase sebesar 85,71%. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I sebesar 62,5% dan meningkat menjadi 87,5% pada siklus II. Demikian juga dengan respon siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi Diskusi dan eksperimen juga sangat positif. Dari hasil angket yang dibagikan kepada siswa diperoleh prosentase sebesar 1,65%. Hasil di atas dapat penulis sajikan seperti pada gambar di bawah ini: ,56 40,63 64,38 62,5 87,5 78,75 RATA-RATA KETUNTASAN 20 0 SEB SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II Gambar 1 Peningkatan prestasi belajar siswa ,71 87,5 64,29 62,5 SIKLUS I SIKLUS II 0 AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA Gambar 2 Aktivitas Pembelajaran PENUTUP Kesimpulan Dengan Strategi Diskusi dan eksperimen dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal IPA tentang konsep induksi elektromagnetik. Dengan nilai rata-rata sebelum siklus 56,56 setelah siklus I sebesar 64,38 dan setelah siklus II sebesar 78,75 berarti ada peningkatan yang meyakinkan tentang hasil belajar siswa dalam penelitian

13 Dwidjo Suwignjo, Meningkatkan Prestasi Belajar melalui Diskusi dan Eksperimen ini. Penggunaan Strategi Diskusi dan eksperimen dalam menyelesaikan soal-soal konsep induksi elektromagnetik menambah pengalaman guru, sehingga dalam pembelajaran situasinya lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. Saran Bagi SMP Negeri I Panggul hendaknya menggunakan hasil penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada bidang studi IPA. Bagi guru dapatnya hasil penelitian dijadikan metode alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal-soal IPA. Bagi para peneliti yang sejenis dapat dijadikan bahan acuan untuk saling melengkapi. DAFTAR RUJUKAN Akhmadi, Abu Teknik Belajar dengan Sistem SKS. Surabaya: PT. Bina Ilmu Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Aksara Baru. Hadi, Sutrisno Metodologi Research II dan III. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Herman, Hudoyo Pengembangan Kurikulum FISIKA dan Pelaksanaannya di Depan Kelas. Surabaya: Usaha Nasional. Hidayat, Kosadi dkk Strategi Belajar Mengajar FISIKA. Bandung: Binacipta. Joni, Raka Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Saliwangi, Bassenang Pengantar Strategi Belajar Mengajar FISIKA. Malang: IKIP Malang Sudjana, Nana Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Surakhmad, Winarno Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung: IKIP Bandung.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester II Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Alokasi waktu : 3 X 40 ( 2x pertemuan ) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Negeri 1 Bancar Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua) Mata Pelajaran : Fisika-Kimia) Alokasi waktu : 8 X 40 ( 4 X pertemuan ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

B. Materi Ajar Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas). Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan.

B. Materi Ajar Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas). Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan. 80 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 1 Cipeucag Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 (satu) Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan

Lebih terperinci

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENGEMBANGAN KBM Menurut BSNP: Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IX / 2 (Genap) Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : IX/2 Standar Kompetensi : 3. Memahami dampak globalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) atau Classroom Action Reseach (CAR). Menurut wijaya (2009:9)

Lebih terperinci

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) SILABUS DAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) Disunting dan dikembangkan oleh Pirdaus Widyaiswara LPMP Sumsel Perencanaan Proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Jenjang Sekolah : SMA NEGERI 2 KOTAAGUNG Mata Pelajaran : BAHASA LAMPUNG Kelas / Semester : XI / I Alokasi waktu : 4 X 45 ( 2 x Pertemuan ) Standar Kompetensi 1.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Belajar Menurut Nana Sudjana (2005: 28), belajar adalah suatu proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Dalam

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/2 Standar Kompetensi : Aspek Mendengarkan 9. Mampu memahami wacana lisan melalui kegiatan

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu fenomena (American Dictionary). Strategi yang digunakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/II Standar Kompetensi : 4. Memahami pelaksanaan demokrasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. ( memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Krengseng 04 Kec Gringsing Kab Batang semester II

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas/ Semester : VIII / 1 ========================================================== ========

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas/ Semester : VIII / 1 ========================================================== ======== RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMP N I Kota Mungkid : IPA Biologi Materi :Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan Kelas/ Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2x40

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII (Tujuh) Semester : 2 (Dua) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu : ALJABAR 4. Menggunakan konsep

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Oleh: Ajat Sudrajat PRODI ILMU SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :...

Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2 Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :... 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/I Standar Kompetensi : 1. Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP ASISI Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu :ALJABAR 3. Menggunakan

Lebih terperinci

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME, NO., DESEMBER 0 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MUATAN LISTRIK MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VIII (Delapan) Semester : 1 (Satu) Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan

Lebih terperinci

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,

Lebih terperinci

BIODATA. 1. Nama Lengkap : NIP : Jabatan : Pangkat/Golongan : Instansi : Tempat, Tanggal Lahir :...

BIODATA. 1. Nama Lengkap : NIP : Jabatan : Pangkat/Golongan : Instansi : Tempat, Tanggal Lahir :... BIODATA 1. Nama Lengkap :... 2. NIP :... 3. Jabatan :... 4. Pangkat/Golongan :... 5. Instansi :... 6. Tempat, Tanggal Lahir :... 7. Alamat Rumah :... 8. No Telpon Rumah :... 9. No HP Pribadi :... 10.Email

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : IX/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami dialog interaktif pada tayangan televise / siaran radio

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TELAAH SILABUS, RPP, TES DAN PEDOMAN OBSERVASI RESPONDEN: PENGAWAS/KEPALA SEKOLAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/I Standar Kompetensi : 1. Menampilkan perilaku yang

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah : SMP N Ayo Belajar 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/ 1 (Satu) Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran IPS materi

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2. Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :...

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2. Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :... 1 2 PANDUAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Jenjang Sekolah : S M P/MTs... Mata Pelajaran : IPA Terpadu Kelas / Semester : VIII / I

Lebih terperinci

PANDUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN EKPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI

PANDUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN EKPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI PANDUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN EKPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI Pengertian Kegiatan ekplorasi adalah kegiatan pembelajaran yang didesain agar tecipta suasana kondusif yang memungkinkan siswa dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Partisipasi siswa kelas VIII B MTs. Ma had Islamy Banguntapan Tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Partisipasi siswa kelas VIII B MTs. Ma had Islamy Banguntapan Tahun BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data, temuan, hasil penelitian, dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Partisipasi siswa kelas VIII B MTs. Ma had Islamy

Lebih terperinci

Lampiran 1: Foto-foto kegiatan pembelajaran 63 FOTO KEGIATAN

Lampiran 1: Foto-foto kegiatan pembelajaran 63 FOTO KEGIATAN Lampiran 1: Foto-foto kegiatan pembelajaran 63 FOTO KEGIATAN 64 65 66 67 68 69 70 Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Way Lima

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester I Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester I Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester I Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Standar Kompetensi 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung 100 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER

Lebih terperinci

SITI ROPI AH, S.Pd. *) NIP *) Guru SDN 01 Podorejo Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung

SITI ROPI AH, S.Pd. *) NIP *) Guru SDN 01 Podorejo Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung PENINGKATAN PEMAHAMAN PKn KD BUDAYA DAERAH INDONESIA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERPIKIR-BERPASANGAN- BEREMPAT SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SDN I PODOREJO SUMBERGEMPOL TAHUN 2014/2015 SITI ROPI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 G. URAIAN PROSEDUR KEGIATAN 18 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII (delapan)/ 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami wacana lisan berbentuk laporan Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.

Lebih terperinci

Oleh: Susianik Guru SDN 2 Sukorejo, Trenggalek

Oleh: Susianik Guru SDN 2 Sukorejo, Trenggalek Susianik, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA... 157 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 SUKOREJO KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK MELALUI PERCOBAAN PADA SEMESTER

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Mantuil. Kalimantan Selatan dan berbatasan dengan:

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Mantuil. Kalimantan Selatan dan berbatasan dengan: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Mantuil MI Nurul Huda Mantuil berlokasi di Jl. Antasan Bondan Rt 03 Rw 01 Kelurahan

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK PELATIHAN PEMBUATAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI I2M3 DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU SD DI GUGUS XIV KECAMATAN BULELENG oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu : ALJABAR 2. Memahami bentuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 2 Standar Kompetensi : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) Nama Sekolah : SMP Diradja Nama Kepala Sekolah : Drs. Surya Diradja, M.Pd. Alamat Sekolah :.Jalan Kapten Tendean,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas / Semester : VI / II Alokasi Waktu : 8 x 35 menit Pert. 5 (5 minggu) I. Standar Kompetensi. Memahami

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus Penelitian pra siklus ini dilakukan tanpa menggunakan metode Jigsaw, tindakan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas I Semester : V/II Alokasi Waktu : 9 x 35 menit Pert. 6 (3 minggu) - Pert. 7 8 ( minggu) I. Standar

Lebih terperinci

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Kelas / Semester : VII (tujuh)/semester 1 Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Alokasi waktu : 4 X 40 Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMPIT Izzatul Islam Getasan Kelas / Semester : VII (tujuh) / Semester 1 Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Alokasi waktu : 3 X 40 A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan teori-teori pendidikan pada masa ini adalah hal yang marak dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil penelitian pra siklus. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 20 November 2010 dengan guru mata pelajaran biologi tingkat hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dulamayo Barat. Pada saat itu sebagai pimpinan sekolah adalah Bapak Usman Harun.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dulamayo Barat. Pada saat itu sebagai pimpinan sekolah adalah Bapak Usman Harun. 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 1 Dulamayo Barat Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. SDN 1 Dulamayo Barat berlokasi

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu : SDN Baanyuglugur. : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : VI / I : 8 x 35 menit Pert. 6 (6 minggu) I. Standar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas : IV (Empat) Semester : (Dua) Alokasi Waktu : x 35 menit ( pertemuan). Standar Kompetensi**

Lebih terperinci

BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN

BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN 189 BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN Implementasi pendidikan multikultural di sekolah perlu diperjelas dan dipertegas. Bentuk nyata pembelajaran untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester : V/I Alokasi Waktu : jam pelajaran @ 35 menit Pertemuan minggu ke- sampai ( minggu)

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 2 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Lalfakhiroh, Atmadji, Implementasi Metode Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 Website : http://bit.ly/rppkita Terima kasih! PERANGKAT PEMBELAJARAN PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

Eko Budiono, Hadi Susanto PENDAHULUAN

Eko Budiono, Hadi Susanto PENDAHULUAN PENYUSUNAN DAN PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SUB POKOK BAHASAN ANALISA KUANTITATIF UNTUK SOAL-SOAL DINAMIKA SEDERHANA PADA KELAS X SEMESTER I SMA Eko Budiono, Hadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, proses, dan produk. Sains (fisika) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb

Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb Calon PPL Prodi Matematika FKIP UNSWAGATI CIREBON Disampaikan Tanggal 27 28 juli 2010 Oleh Suhasono Kusiono Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 5-26 Januari di kelas VII MTs Tsamrotul Huda Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA 59 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Perencanaan Pembelajaran Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen pengumpulan data yang berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subjek penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI 1 Oleh: Sri Mulyati SDN Kalisari 1 Kecamatan Sayung Kabuapaten Demak ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitihan Peneliti ini merupakan Peneliti tindakan Kelas (PTK) atau bahasa Inggris sering disebut denganliti yang dilakukan oleh guru dikelas dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal 4.1.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Setelah dilakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci