PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS UNTUK KAMAR TIDUR HOTEL AMANJIWO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS UNTUK KAMAR TIDUR HOTEL AMANJIWO"

Transkripsi

1 PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS UNTUK KAMAR TIDUR HOTEL AMANJIWO Dennis Johan Jl. Taman ratu indah no Bambang Kartono Kurniawan, S.Sn., MA Dimas Iman Suryono, S.Sn ABSTRAK Hotel merupakan salah satu faktor penting dalam dunia pariwisata sekarang ini, dikarenakan banyak turis mancanegara yang senang untuk datang dan berkunjung menikmati keindahan pemandangan alam Indonesia. Oleh karena itu sangat penting bagi Hotel Resort untuk memperhatikan design interior dan terutama furnitur aksesoris yang diletakkan pada setiap kamar tidur, karena furnitur tersebut akan mencerminkan pencitraan daripada hotel resort itu sendiri. Oleh karena itu, furnitur dan aksesoris yang ditempatkan di tempat tidur haruslah sangat menarik dan ergonomis untuk digunakan para pengunjung sehingga menambah daya tarik para pengunjung untuk kemudian datang kembali ke hotel dan menikmati kenikmatan sesaat yang dirasakan ketika mereka sedang berkunjung di hotel ini. Oleh karena itu, saya mengambil konsep candi borobudur dan filosofinya, yang telah terlebih dahulu di analisa untuk menyesuaikan dengan tradisi, dan pencitraan hotel agar setiap pengunjung dapat merasakan nuansa alam baik di dalam maupun di luar hotel, sehingga pengunjung benar-benar merasakan relaksasi yang mendalam ketika berada di hotel ini. Kata kunci: Hotel, resort, relaksasi. ABSTRACT Hotel is one of much important factors in world of tourism today, because many foreign tourists love to come and visit Indonesia to enjoy the beauty of the natural landscape. Therefore it is very important things for Resort Hotel to observe the interior design, especially furniture and accessories that placed on each bedroom, as the furniture will reflect the image of the resort hotel itself. Therefore, furniture and accessories which placed on the bed should be very attractive and ergonomic to make the visitors want to come back to the hotel and enjoy a moment of pleasure that is felt when they are visited this hotel. Therefore, I took the concept and philosophy of the Borobudur temple, which have been analize to adjust to the tradition, and image of the hotel to make every visitor can feel the natural ambience inside and outside the hotel, so the visitors really feel deep relaxation in this hotel. Keywords: Hotel, resort, relaxation. PENDAHULUAN Negara Indonesia yang sedang berkembang turut memicu pembangunan di Indonesia, salah satunya adalah pembangunan hotel. Hotel yang paling membutuhkan nilai estetis dan ergonomis ialah Hotel

2 Resort, dikarenakan hotel resort memang ditujukan untuk berlibur dan memberikan relaksasi yang mendalam kepada setiap pengunjung untuk dapat melepaskan penatnya selama bekerja dan kembali segar setelah berlibur. Hotel resort menyediakan berbagai fasilitas menarik, terutama dikarenakan letaknya yang dekat dengan pegunungan, membuat hotel resort ini menjadi tempat yang paling indah dan cocok untuk berekreasi bagi semua orang yang ingin melepaskan penatnya setelah bekerja di kota dan ingin bersantai melihat keindahan alam berupa pegunungan, maupun ingin melakukan berbagai aktifitas yang disediakan di sekitar pegunungan seperti trekking, tur menuju perbukitan, culture discovery, dan aktifitas lain yang ditawarkan hotel. Pemilihan hotel resort sebagai tempat perancangan furnitur dan aksesoris dikarenakan hotel resort semakin ramai dikunjungi oleh berbagai turis mancanegara, dan ini sangat menarik bagi penulis karena hotel resort merupakan hotel yang mengutamakan kenyamanan, dimana kenyamanan itu sendiri juga merupakan hal yang cukup sulit dicapai. Penulis merasa tertantang untuk membuat furnitur dan aksesoris yang ergonomis dan tetap memiliki nilai estetis, sehingga para pengunjung dapat melihat nilai seni yang ada di setiap desain furnitur dan aksesoris tanpa mengurangi nilai kenyamanan dan fungsi dasar furnitur dan aksesoris itu sendiri. Penulis membuat 2 furnitur dan 3 aksesoris untuk hotel resort, dan salah satu dari furnitur yang wajib dibuat merupakan kursi, dimana kursi merupakan salah satu furnitur yang mengutamakan kenyaman dan keergonomisan khusus untuk dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi setiap orang yang memakainya. masalah utama yang muncul pada perencanaan furnitur dan aksesoris hotel resort Amanjiwo adalah untuk membuat perancangan furnitur yang aman dan nyaman yang khusus digunakan untuk kegiatan meditasi, membuat perancangan set furnitur dan aksesoris yang berintegrasi dengan konsep dan citra hotel amanjiwo, khususnya kamar tidur, dan membuat perancangan set furnitur dan aksesoris yang dapat membantu aktifitas meditasi. METODE PENELITIAN Melakukan survei langsung ke hotel resort Amanjiwo sebagai studi kasus, kemudian melakukan survei alternatif ke hotel resort Padma, Bandung dan hotel resort Venetian, Macau sebagai studi banding terhadap hotel resort Amanjiwo. Survei lapangan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk membantu perancangan furnitur dan aksesoris. Data survei yang dibutuhkan mencakup foto, aktifitas dalam hotel, fasilitas yang terdapat di hotel dan flow activity dalam sebuah hotel. Melakukan wawancara dengan beberapa pihak terkait yang memiliki potensi di bidangnya masingmasing. Wawancara perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai hotel yang disurvei, informasi seperti jumlah kamar, fasilitas kamar, juga sarana dan prasarana yang ada di hotel. Studi literatur merupakan bentuk pencarian data-data yang berhubungan dengan hotel, mulai dari fungsi, jenis, sistem, fasilitas umum dan semua yang berhubungan dengan hotel yang akan dapat membantu dalam perancangan furniture dan aksesoris hotel dari sumber-sumber yang ada seperti buku referensi, majalah, internet dan brosur yang membahas tentang hotel. HASIL DAN BAHASAN Perancangan furnitur dan aksesoris untuk hotel resort Amanjiwo ini memiliki tema candi Borobudur yang disesuaikan dengan lokasi dan pencitraan daripada hotel resort amanjiwo yaitu ketenangan dan kedamaian. Konsep yang digunakan untuk furniture aksesoris yang di desain mengadopsi motif dan pola yang ada di candi Borobudur yaitu pola mandala besar, dimana pola mandala besar ini merupakan pola rumit yang tersusun atas bujursangkar dan lingkaran konsentris yang melambangkan kosmos atau alam semesta yang lazim ditemukan dalam Budha aliran Wajrayana-Mahayana, pola ini dipercaya dapat mempermudah memasuki tahap meditasi. Pola ini yang digunakan pada perancangan furnitur dan aksesoris di kamar tidur hotel amanjiwo. Borobudur merupakan salah satu peninggalan sejarah terindah dan terbaik di dunia yang tercatat dalam daftar peninggalan sejarah dunia. Candi Borobudur adalah bangunan agama Budha terbesar di dunia dan telah diakui sebagai peninggalan sejarah terbesar yang pernah dibuat oleh manusia dan hingga kini selalu dikunjungi oleh jutaan turis domestik maupun mancanegara. Borobudur mempunyai bentuk bangunan yang tiada ada duanya di dunia. Bentuk arsitektur tersebut terinspirasi dari filsafat micro cosmos dan membentuk pola mandala besar. Berdasarkan tulisan singkat yang ada pada prasasti yang ditemukan, maka banyak ahli menyatakan bahwa Borobudur dibangun pada sekitar abad ke 8 ketika Raja

3 Samaratungga dari Dinasti Syailendra memerintah kerajaannya di Jawa Tengah. Borobudur mempunyai arti yang samar-samar, tetapi sebenarnya kata tersebut merupakan sebuah gabungan kata Bara dan Budur. Bara berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti komplek candi atau biara, sementara Budur merupakan kata dari Bahasa Bali yang berarti di atas. Dengan demikian, Borobudur berarti biara yang terletak di atas bukit. Borobudur adalah bangunan yang penuh dengan ornamen yang mengandung filosofi dimana ornamen-ornamen tersebut mempunyai simbol kesatuan dalam perbedaan yang dapat diikuti oleh semua orang untuk mencapai tujuan hidup yang paling mulia. Relief-relief yang terpahat pada temboktembok candi menceritakan ajaran hidup manusia yang sangat indah. Dengan kata lain, Borobudur adalah jiwa dari seni, budaya dan filsafat. Bunga teratai tetap indah walaupun hidup di air yang kotor, bunga teratai melambangkan kemoralan, kesucian dan keagungan, mampu mempertahankan dan mengendalikan diri. Fungsi daripada furnitur dan aksesoris yang dibuat adalah untuk membantu setiap tamu untuk melakukan aktifitas meditasi, sehingga furnitur berupa sarana duduk haruslah sangat kuat dan stabil, begitu pula dengan material busa dan kain yang digunakan harus nyaman untuk digunakan para tamu yang ingin bermeditasi. Meditasi pada umumnya dilakukan antara 30 menit hingga 45 menit, material dan konstruksi harus disesuaikan dengan aktifitas meditasi. Berdasarkan studi bentuk furnitur hotel amanjiwo, didapatkan 2 bentuk geometris yang banyak digunakan adalah bujursangkar dan bentuk lingkaran, yang keduanya merupakan elemen dari motif mandala besar. Berdasarkan studi untuk bentuk bujursangkar memiliki karakter tegas, kuat, serius dan memiliki ujung berupa siku yang berkesan tajam serius. Sementara bentuk bulat memiliki kesan relax, bentuk dasar stupa, tidak memiliki sudut siku dan berpusat, maka bentuk yang dipakai pada furnitur dan aksesoris adalah bentuk bulat dan terinspirasi dari konsep candi Borobudur, Budha dan filosofinya. Bentuk sarana duduk meditasi mengambil esensi dari posisi meditasi teratai penuh yang merupakan ajaran dari Sidharta Gautama, yang kemudian di gabungkan dengan inspirasi dari pola mandala besar yang merupakan motif bujursangkar yang terdapat pada stupa candi Borobudur. Sistem operasional furnitur dan aksesoris merupakan loose furnitur yang diletakkan secara permanen di dalam ruang kamar tidur, merupakan furnitur dengan fungsi untuk melakukan aktivitas meditasi, dengan duduk di atas sarana duduk kemudian memilih cara meditasi yang terbaik, menggunakan lilin, musik audio, bunga maupun aroma terapi. Setelah semuanya siap, maka duduk dengan posisi bersila teratai penuh dan mulai bermeditasi. Finishing dan warna yang terdapat pada hotel amanjiwo, terutama kamar tidur, kebanyakan furniture dan aksesoris memakai finishing melamic natural dan furniture yang ada kebanyakan memiliki warna coklat, adapun beberapa finishing pada material yang menggunakan batu alam, yaitu batu paras pada bagian foyer menggunakan finishing invisible water repellent. Berdasarkan finishing dan studi warna yang terdapat pada hotel amanjiwo terutama kamar tidur, maka finishing yang digunakan untuk furnitur dan aksesoris yang dibuat menggunakan finishing PU (Polyurethane) glossy natural untuk memberikan lapisan film yang kuat, tahan gores, halus dan mengkilap Finishing batu candi yang digunakan adalah invisible water repellent (penetrating finish) yaitu coating yang tidak membuat lapisan film di atas permukaan batu, dan bersifat menolak air. Material dan konstruksi yang terdapat pada hotel amanjiwo, terutama kamar tidur, menggunakan material kayu sungkai, kayu jati, kayu kelapa dan rotan. Berdasarkan studi tentang material yang terdapat pada kamar tidur hotel amanjiwo, maka material yang digunakan adalah plywood yang dilapisi dengan veener kayu jati yang dikombinasikan dengan kayu sonokeling dan batu candi sebagai aksen untuk menciptakan ambience natural Yogyakarta dan candi Borobudur. Sementara untuk pemilihan kain pada busa high redensity yang digunakan adalah kain chenille warna putih, dan kain katun batik lereng. Material plywood yang dilapis dengan veener kayu jati, kayu sonokeling, busa high redensity dan kain chenille dipilih untuk memberikan kenyamanan bagi para tamu yang melakukan aktifitas meditasi, dengan juga memperhatikan nilai estetis dari furnitur dan aksesoris. Konstruksi yang digunakan pada sarana duduk ialah sambungan kayu dan plywood, dengan cara di join, lem dan di sekrup, beberapa bagian disambung dengan pelat besi yang tertutup dengan veener kayu jati, kemudian memberikan dasar multipleks pada bagian bawah busa yang kemudian diperkuat dengan rangka kayu yang juga merupakan bagian dari elemen desain, untuk memastikan keamanan bagi setiap pemakai dan keindahan dari desain sarana duduk. Konstruksi yang digunakan pada side table ialah berupa sambungan kayu sonokeling dengan batu candi, memberi coak pada kayu kemudian dimasukan aksen berupa batu candi, kemudian pada bagian kaki menggunakan konstruksi berupa join dengan plywood yang kemudian di lem dan disekrup, pada beberapa bagian menggunakan pelat besi untuk memastikan kekuatan dari side table yang kemudian di tutup dengan menggunakan lapisan veener kayu jati. Konstruksi yang digunakan pada aksesoris lainnya adalah menggunakan konstruksi berupa di join dan di lem pada beberapa bagian plywood yang kemudian di lapis dengan menggunakan veener. Konstruksi dan material yang digunakan di atas memiliki kelemahan, yaitu bahaya korosi pada setiap sekrup dan pelat besi yang digunakan, pada adapun beberapa solusi untuk

4 penyelesaiannya adalah dengan melakukan coating black oxide pada setiap material logam yang digunakan agar material logam tahan terhadap karat dan korosi yang diakibatkan cuaca sekitar hotel amanjiwo yang dingin dan lembab. Berdasarkan studi yoga lamp, rata-rata menggunakan lampu bohlam halogen 40W hingga 60W untuk memanaskan minyak aroma terapi, namun dikarenakan cuaca yang dingin pada hotel amanjiwo, maka pembuatan yoga lamp yang di desain memakai lampu merkuri 100W untuk memanaskan minyak aroma terapi yang terdapat di bagian atas lampu. Kayu jati Kayu sonokeling Batu Candi Motif yang ada di bantalan furnitur kursi yang dibuat menggunakan motif batik Jogjakarta, motif yang digunakan adalah motif batik Lereng yang mengacu pada baris diagonal pola di antara motif parang. Pola motif lereng hanya berupa deretan garis diagonal sempit penuh dengan seluruh kesatuan pola kecil. Motif batik lereng melambangkan kesuburan, harapan untuk kemakmuran, tekad, untuk memiliki keberanian untuk melaksanakan yang penting bagi bangsa dan rakyatnya.

5 Berdasarkan survey kuantitatif, maka di dapatkan dimensi pada saat duduk bersila adalah berupa lebar kaki bersila 75 cm dan lebar 70 cm, sementara untuk tinggi sarana duduk berdasarkan metode ini, adalah rata-rata 20-35cm, dikarenakan ketidak nyamanan setiap orang yang melakukan duduk bersila di atas media seperti sofa / kursi yang memiliki tinggi rata-rata cm, sementara untuk tinggi minimal 20 cm, juga akan membuat design kurang terekspose dengan baik dikarenakan lebar yang diperlukan berkisar 75-85cm, sehingga menjadi sangat datar, oleh karena itu, diputuskan dimensi sebagai berikut: Sarana duduk Meditasi Side table Yoga lamp Tray Candle holder Vas bunga Karakteristik desain hotel amanjiwo merupakan desain neoklasik yang pada dasarnya mengikuti dan mengambil konsep candi Borobudur, baik dalam hal material maupun garis dan bentuk. Hotel amanjiwo memiliki bentuk seperti mini-borobudur, begitu kita masuk entrance hotel, terdapat rotunda yang berbentuk seperti stupa, pada ruang restoran dan bar, furnitur yang menggunakan motif mandala besar yang ada pada candi Borobudur. Hotel ini juga mengambil unsur lokal kebudayaan setempat berupa motif batik untuk setiap selimut dan bantal yang ada di hotel. Pola mandala besar yang ada di setiap stupa Borobudur ini sebenarnya mencerminkan kosmos atau alam semesta yang biasa ditemukan dalam agama Budha aliran Wajrayana-Mahayana, yaitu konsep alam semesta. Warna merupakan bagian penting dalam perencanaan interior untuk merepresentasikan suasana tertentu yang ingin disampaikan. Warna-warna hangat dipercaya berasosiasi dengan perasaan gembira, agresif, aktif dan dominan. Sedangkan kelompok warna-warna dingin cenderung identic dengan ketenangan, pasif, kesedihan dan keteduhan. Warna memiliki kekuatan yang sangat besar untuk mempengaruhi karakter, emosi, dan kejiwaan seseorang. Kekuatan itu tercipta dalam bentuk getaran, yang secara sadar maupun tidak sadar akan direspon oleh tubuh. Respon tubuh setiap orang tidak selalu sama. Hal ini dibedakan dari usia, karakter, kondisi psikologis dan aktivitas yang akan dilakukan. Warna bisa membuat orang merasa lebih muda, lebih tua maupun lebih pasif dan aktif. Warna merupakan elemen yang paling kuat dan penting di dalam ruangan yang akan memperngaruhi keseluruhan suasana dan kondisi yang ditampilkan. Maka warna yang diaplikasikan pada hotel amanjiwo adalah sebagai berikut: Kuning kecoklatan Warna yang melambangkan inteligensi dan kelancaran mental yang tinggi, memiliki makna kebebasan yang lebih luas dan perasaan yang teratur. Abu-abu kehitaman

6 Warna yang netral, melambangkan ketenangan dan kesederhanaan, warna abu-abu juga mengandung arti kebijaksanaan. Berdasarkan survey hotel amanjiwo, kebanyakan pengunjung merupakan tourist mancanegara yang ingin menikmati keindahan alam. Tamu hotel amanjiwo merupakan tamu dari kalangan atas, baik wisatawan asing maupun wisatawan lokal. Aktifitas dan Fasilitas Kamar Tidur Aktifitas Fasilitas Dimensi Analisa Tidur Meletakkan HP Membaca buku Berpakaian Duduk Sarapan Diskusi Meditasi Tidur siang P L T Bed Dari berbagai aktifitas yang dilakukan, ada satu aktifitas Bedside table khusus yaitu meditasi. Meditasi membutuhkan Kursi fasilitas seperti alas duduk, Daybed dan berbagai fasilitas penunjang meditasi seperti Coffee table aroma terapi dan musik meditasi. Lemari Standing lamp Sarana duduk Meditasi Side table Yoga lamp

7 SIMPULAN DAN SARAN

8 Dari hasil perancangan furnitur dan aksesoris untuk Hotel Amanjiwo, dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain, furnitur dan aksesoris yang ada di kamar tidur hotel harus dapat mewakili citra hotel yang dirancang, dari perancangan furnitur dan aksesoris, dapat dilihat bahwa aspek ergonomis dan antropometri sangatlah penting dalam merancang suatu furnitur terutama kursi, oleh karena itu perlu penelitian yang mendalam tentang data ergonomis, desain dari furnitur dan aksesoris harus berintegrasi dengan konsep kamar tidur hotel, analisa aktifitas dan pencitraan hotel sangat penting untuk dapat mulai menentukan perancangan furnitur dan aksesoris yang dibuat, material dan finishing yang digunakan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan keamanan pemakainya. Dari hasil perancangan furnitur dan aksesoris, beberapan saran untuk hotel amanjiwo antara lain, perlu dilakukan analisa lebih mendalam tentang pencitraan hotel dan filosofi dari pencitraan hotel sebelum merancang furnitur dan aksesoris yang ada di kamar tidur, perlu dilakukan pendalaman mengenai desain furnitur dan aksesoris, diluar elemen interior yang sudah baik, mengingat persaingan di bidang akomodasi ini sangat ketat, hotel amanjiwo perlu menyediakan sarana yang inovatif untuk dapat tetap menjadi hotel resort yang disukai pengunjung. REFERENSI Endar Sugiarto, B.A., Sri Sulartiningrum, B.A (1996). Pengantar Akomodasi dan Restoran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (GPU). Balai Pustaka (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (GPU). Balai Pustaka (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bagyono (1989). Buku Pengetahuan Dasar Perhotelan. Jakarta: CV Deviri Ganan. Charles E.Stedmon, Michael L. Kasavana (2009). Managing Front Office Operation. USA: American Hotel and Motel Association. Sudiarto Mangkuwerdoyo (1989). Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (GPU). Rumekso (1989). Pariwisata dari masa ke masa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (GPU). Abd.Rachman Arief (2005). Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (GPU). Panero, Julius (1979). Human Dimension dan Interior Space. Jakarta: Erlangga. Martin Zelnik (1979). Data Arsitek. Jakarta: Erlangga. Djauhari Sumintardja (1966). Kompendium Sejarah Arsitektur. Jakarta: Lembaga Penjelidikan Masalah Bangunan. Ajen Dianawati (1989). Mengenal Alam dan Budaya Indonesia. Jakarta: Wahyu Media. Tjiptadinata Effendi (1988). Aplikasi Reiki Dalam Penyembuhan Diri Sendiri dan Orang Lain. Jakarta: Elek Media Komputindo. Wirania Swasty (1988). A-Z Warna Interior Rumah Tinggal. Jakarta: Griya Kreasi. M. Rochadi Widagdo, Pr. (1990). Meditasi itu Keheningan. Yogyakarta: Kanisius. Tjiptadinata Effendy (1990). Meditasi Jalan Meningkatkan Kehidupan Anda. Yogyakarta: Kanisius. Anand Khrisna (1990). Ilmu Medis dan Meditasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (GPU). J. Sudrijanta, S.J (1987). Meditasi sebagai Pembebasan Diri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (GPU). Luh Ketut Suryani (2006). Meditasi Lilin. Jakarta: Yayasan Obor. Sundai Kertonegoro (2006). Meditasi Bunga, Meditasi Keindahan untuk setiap orang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (GPU). RIWAYAT PENULIS Dennis Johan lahir di kota Jakarta pada16 Mei 1991, Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang seni desain interior pada 2013

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi dan Bentuk Fungsi daripada furnitur dan aksesoris yang dibuat adalah untuk membantu setiap tamu untuk melakukan aktifitas meditasi, sehingga furnitur berupa sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris Negara Indonesia yang sedang berkembang turut memicu pembangunan di Indonesia, salah satunya adalah pembangunan hotel. Hotel yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Rak Penyimpanan Sepatu Gambar 4.1 Hasil Perancangan Rak Sepatu 4.1.1 Fungsi Bentuk Bentuk yang diambil sebagai inspirasi dari perancangan rak sepatu adalah binatang kelinci. Binatang

Lebih terperinci

BAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas

BAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas BAB 3 3.1 Konsep Desain Konsep yang digunakan pada desain Restoran Eclectic adalah konteporer, dimana memadukan antara konsep sebuah restoran dan bar. 3.1.1 Analisa data Kafe Eclectic Peak Hour Rabu-Sabtu

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Garut merupakan salah satu daerah potensial pariwisata di provinsi Jawa Barat. Andalan kabupaten Garut untuk menarik wisatawan lokal maupun asing berupa daya tarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Indonesia adalah salah satu tujuan wisata yang cukup diminati oleh wisatawan mancanegara, bukan saja karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang banyak,

Lebih terperinci

BAB 4. Konsep Desain

BAB 4. Konsep Desain BAB 4 Konsep Desain 4.1 Fungsi Bentuk Pada perancangan furnitur dan aksesoris interior ini inspirasi bentuk yang diambil adalah dari bentuk aksen-aksen yang terdapat pada arsitektur Bali yaitu aksen pada

Lebih terperinci

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi

Lebih terperinci

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA Di Ajeng Nur Prameswari Jl Raya Kapin 123D, Bekasi, (021)86905542, dhy.prameswari@gmail.com Yunida Sofiana, S.Sn, MDes Agus Iswahyudi, S.Sn PENDAHULUAN Janji-janji

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Jogja, merupakan kota yang terkenal dengan sejarah dan warisan budayanya. Pegunungan, pantai, sawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam objek wisata, seperti pulau-pulau dengan pemandangan pantai yang indah, pegunungan, dan keindahan baharinya.

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara kita Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar, dan juga memiliki garis pantai yang sangat indah. Salah satu pulau yang mempunyai garis pantai yang

Lebih terperinci

EKSTERIOR SIANG HARI

EKSTERIOR SIANG HARI 1. RUSTIC. Konsep rustic adalah konsep yang berbasis pada kesadaran lingkungan, dan dideskripsikan sebagai gaya yang menekankan pada unsur alam serta elemen yang belum terfabrikasi. Desain interior rustic

Lebih terperinci

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH ARFIEL ZAQTA SURYA 13-57 Teori dan konsep interior desain merupakan sebuah gagasan atau dasar pemikiran desainer di dalam memecahkan permasalahn atau problem desain. Konsep desain

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.

Lebih terperinci

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa G272 Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa Timotius Disa dan R. Adi Wardoyo Departemen Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki tingkat mobilitas yang semakin tinggi sehingga mereka rentan mengalami kejenuhan. Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi kejenuhan seperti

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Konsep Aktif Fashionable Berjiwa Muda Semangat Produktif Mapan Dewasa Merah Muda Organis Biru & Hijau Karakteristik Warna Bentuk Warna Wanita Urban Refresh TEA SPA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-163 Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury Erwin Kurniawan dan Prasetyo Wahyudie Jurusan Desain

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi dan Bentuk Bentuk sebuah furnitur adalah pertimbangan penting dalam lingkungan internal.bentuk furnitur dirancang berdasarkan tiga prinsip, yakni keadaan stabil, seimbang

Lebih terperinci

Perancangan Furnitur dan Aksesoris Pada Lobi Hotel Grand Inna Kuta Di Bali

Perancangan Furnitur dan Aksesoris Pada Lobi Hotel Grand Inna Kuta Di Bali Perancangan Furnitur dan Aksesoris Pada Lobi Hotel Grand Inna Kuta Di Bali Rama Putra Jurusan Desain Interior Universitas Bina Nusantara, rama.procks@gmail.com Bambang Kartono Jurusan Desain Interior Universitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia 5.1.1. Gaya Perancangan Gaya arsitektur yang dipakai pada bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia ini direncanakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN RUANG DALAM

PERANCANGAN RUANG DALAM UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN RUANG DALAM Ulasan Teori dan Konsep Perancangan Ruang Dalam Metode Studi Literatur Mahasiswa; ARFIEL ZAQTA SURYA 131925105 Teori dan konsep

Lebih terperinci

PERANCANGAN FURNITURE DAN AKSESORIS RESTORAN DI NOVOTEL MANGGA DUA SQUARE

PERANCANGAN FURNITURE DAN AKSESORIS RESTORAN DI NOVOTEL MANGGA DUA SQUARE PERANCANGAN FURNITURE DAN AKSESORIS RESTORAN DI NOVOTEL MANGGA DUA SQUARE Daniel Alexandro Hedi Kang Putra Jl. Kampung Baru Puakang No53, 085765289997, danielalexandrohkp@gmail.com Daniel Alexandro Hedi

Lebih terperinci

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR SYLVANI LAURENCIA 1501144856 SCHOOL OF DESIGN DESAIN INTERIOR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam Indonesia untuk menaikan devisa negara. Karena itu pemerintah banyak mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan / Komunitas Berdasarkan latar belakang dan data mengenai aspek fungsi dalam perancangan yang sebelumnya sudah penulis paparkan, maka pada tataran lingkungan

Lebih terperinci

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek BAB IV HASIL PERANCANGAN 4.1 Deskripsi Umum Projek Tema yang dibahas dalam perancangan ini adalah Reborn, merupakan bagian dari kehidupan atau perjalanan yang tampak dari kacang hijau, pada saat itu kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN DESAIN INTERIOR RESTORAN ALAS DAUN DI HOTEL CROWN, JAKARTA SELATAN/RANI AGUSTINA R

BAB I PENDAHULUAN DESAIN INTERIOR RESTORAN ALAS DAUN DI HOTEL CROWN, JAKARTA SELATAN/RANI AGUSTINA R BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta merupakan kota yang sangat padat dan memiliki taraf hidup yang tinggi, terlebih dalam hal makanan, oleh karena itu perkembangan bisnis kuliner, khususnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi saat ini terus melakukan inovasi baru yaitu dengan menggunakan konsep ekonomi kreatif di mana yang menjadi penopang utama dalam konsep ini adalah

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

Cozy Urban Loft SEBIDANG DINDING ABU- Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini.

Cozy Urban Loft SEBIDANG DINDING ABU- Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini. APARTEMEN LU: 140 m² Cozy Urban Loft Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI DESAIN INTERIOR

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN III. DATA PERANCANGAN A. TABEL DATA PERANCANGAN Rincian Data Sifat Data Manfaat Data Dalam Kesiapan Data Utama Penunjang Perancangan Sudah Belum Data Objek Dan Teknik Perancangan Spesifikasi sofa Pedoman

Lebih terperinci

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS Pengolahan interior medical spa ini berdasarkan inspirasi dari kebudayaan Sunda dan unsur spa itu sendiri yaitu air. Penggabungan unsur natural dari budaya setempat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS BAB IV KONSEP PERANCANGAN Lingkungan yang akan digunakan adalah perumahan, rumah yang berukuran sedang keatas. Ditaruh di ruangan seperti kamar ataupun juga bisa ditaruh

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Perancangan interior UB Sport Center bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya kontemporer dikemas dengan memperhatikan

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III BAB III KONSEP DESAIN Sebagaimana fungsinya sebagai Museum Budaya Propinsi Jawa Barat, museum ini mewakili kebudayaan Jawa Barat, sehingga tema yang diangkat adalah Kesederhanaan Jawa Barat dengan mengadaptasi

Lebih terperinci

Desain Interior Hotel Resort Papuma bertema Postmodern budaya Jawa dengan nuansa Tropis

Desain Interior Hotel Resort Papuma bertema Postmodern budaya Jawa dengan nuansa Tropis JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 1 Desain Interior Hotel Resort Papuma bertema Postmodern budaya Jawa dengan nuansa Tropis Devi Hanurani Sugianti, dan Prasetyo Wahyudie Juusan Desain Produk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi Saat ini, keterbatasan lahan dan biaya menyebabkan masyaratkat Indonesia semakin sulit untuk menemukan dan membuat rumah dengan luasan yang cukup besar,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Perancangan

BAB 3. Metode Perancangan BAB 3 Metode Perancangan 3.1 Metodologi Desain 3.1.1 Mind Mapping Mind mapping merupakan hasil pemikiran ide yang dimulai dari pokok permasalahan kemudian dijabarkan menjadi beberapa pokok permalasalahan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN V.1 Konsep Perancangan Interior V.1..1 Konsep Desain Perancangan interior untuk Interior Design Department of Binus University ini memiliki tema Dynamic

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada mulanya, nusantara terdiri dari kerajaan-kerajaan besar yang jaya pada masanya. Kerajaan yang terdiri dari kerajaan Hindu, Buddha dan Islam dikenal dunia sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi untuk memperindah sesuatu atau sebagai simbol yang mengandung makna untuk mencapai sesuatu yang ada

Lebih terperinci

BAB IV Analisa Proyek Pembangunan ROYAL HAMPTON PARK APARTMENT PONDOK INDAH 4.1 Keikutsertaan Praktikan Dalam Proyek Selama masa kerja praktik di PT CNP INTERNATIONAL, saya dalam praktiknya diberi tugas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penelitian Kualitatif Penelitian untuk perancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak ini penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. APARTEMEN LU: 60 m² Dramatic Lighting Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI PROPERTI SUMARTONO TAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR Oleh: Siswanti Asri Trisnanih (1401083134) 08 PAC School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara setelah Bali di Indonesia,

Lebih terperinci

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG -BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berlibur merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi bagi masyarakat urban pada saat ini guna melepas kejenuhan dari padatnya aktivitas perkotaan. Banyaknya

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG I.1 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Dalam kurun lima tahun terakhir pertumbuhan perekonomian kota Bandung terus terdongkrak naik. Penyebab kondisi yang tengah dialami kota Bandung tidak hanya karena saat ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris Di era moderenisasi ini Kopi menjadi bagian dari Gaya Hidup manusia. Kepenatan dan kesibukan dalam pekerjaan membuat kita jenuh dan

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya Astrid Intan L.W dan Ir. Susy Budi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-87

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-87 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-87 Redesain Interior Hotel Allium Panorama Batam dengan Langgam Transitional Bernuansa Tradisional Bathriq Fatma Intifada dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Proyek Pembangunan perekonomian Jakarta sebagai ibu kota semakin meningkat.seiring dengan pembangunan ini telah menjadikan jakarta dan menuntut ibu kota ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan hal sakral dan istimewa yang dilakukan oleh sepasang manusia sejak jaman dulu hingga sekarang untuk mengikrarkan kasih mereka selama hidupnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain yang memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup manusia. Membuat desain mebel

Lebih terperinci

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1 Bayanaka Canggu tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1 Sebuah harmoni dalam karya arsitektur tercipta ketika seluruh unsur dalam bangunan termasuk konsep arsitektur,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN 1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Kesimpulan rancangan proyek perencenaan interior Harley Davidson Center

BAB VI KESIMPULAN. Kesimpulan rancangan proyek perencenaan interior Harley Davidson Center BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dari rancangan proyek perencanaan interior Harley Davidson Center Jawa Barat adalah, permasalahan yang terdapat di dalam proyek, yaitu perbedaan yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak kemajuan yang dicapai oleh manusia, sejalan dengan perkembangan teknologi, perekonomian, industri, komunikasi, dan rekreasi. Sehingga membawa masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekreasi merupakan bagian dari kebutuhan pokok dari banyak orang pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekreasi merupakan bagian dari kebutuhan pokok dari banyak orang pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rekreasi merupakan bagian dari kebutuhan pokok dari banyak orang pada saat ini. Banyaknya aktifitas, kurangnya istirahat, penatnya suasana kota yang terjadi berulang-ulang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan

Lebih terperinci

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut Salah Wahab PhD (ahli pariwisata dari Mesir), kegiatan pariwisata hendaknya sebagai suatu kegiatan dengan orientasi ekonomi. Pandangan inilah yang saat ini

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi

Lebih terperinci

Griya Asri The Arsana Estate Edition 2008

Griya Asri The Arsana Estate Edition 2008 Griya Asri The Arsana Estate Edition 2008 Paduan Villa dan Alam yang Menakjubkan Penulis: Yosi Wyoso Fotografer: Sjahrial Iqbal, Yosi Wyoso dan Istimewa Bayangkan suasana sebuah sebuah vila yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Interior Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu maupun kelompok di tempat dan waktu tertentu, biasanya memiliki

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai

Lebih terperinci

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis 8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam perancangan interior Hotel Mulia ini, penulis membatasi ruang lingkup perancangan dengan mengambil lobby dan kamar tamu pada hotel ini sebagai denah khusus

Lebih terperinci

Eksotisme & GALLERY. Vol. 13 No. 05 Mei 2012

Eksotisme & GALLERY. Vol. 13 No. 05 Mei 2012 Eksotisme KONSEP RESTO & GALLERY Penulis Qisthi Jihan Fotografer Ahkamul Hakim Berwisata kuliner di Bali, tidak sekadar mencari makanan yang nikmat, tetapi kebanyakan dari pengunjung juga mencari sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang proyek Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pariwisata, hotel mempunyai peran yang sangat penting dimana hotel merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih seseorang atau beberapa orang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Masjid merupakan tempat peribadatan umat muslim yang dapat kita temukan di mana-mana di seluruh dunia. Masjid selain sebgai tempat peribadatan juga telah menjadi

Lebih terperinci

III. DATA SUMBER PERANCANGAN. A. Tabel Data Perancangan. B. Rincian data Perancangan 1. Identifikasi Meja

III. DATA SUMBER PERANCANGAN. A. Tabel Data Perancangan. B. Rincian data Perancangan 1. Identifikasi Meja III. DATA SUMBER PERANCANGAN Data Objek Perancangan A. Tabel Data Perancangan Manfaat Data Dalam Perancangan 1 Identifikasi Meja Mengoptimalkan proses perancangan 2 Identifikasi Karakter Kayu Mahoni Keakuratan

Lebih terperinci

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin 01 02 KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin Good design is good business. Inilah yang terwujud pada desain klinik yang berhasil mengakomodasi kegiatan konsultasi dokter

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Lebih terperinci

b e r n u a n s a h i jau

b e r n u a n s a h i jau 01 TOW N H O U S E b e r n u a n s a h i jau Penulis Imelda Anwar Fotografer M. Ifran Nurdin Kawasan Kebagusan di Jakarta Selatan terkenal sebagai daerah resapan air bagi kawasan ibukota sekaligus permukiman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk meningkatkan pendapatan suatu daerah salah satu caranya adalah dapat memanfaatkan potensi pariwisata daerah lokal yang ada. Kota Magelang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 85 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 4.1 Teknis Perancangan Dalam prosesnya mandala dibuat dengan pola lingkaran sempurna, kemudain menentukan titik pusat dari lingkaran tersebut. Untuk mengisi bagianbagian mandala,

Lebih terperinci