BAB 4. Konsep Desain
|
|
- Suhendra Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 Konsep Desain 4.1 Fungsi Bentuk Pada perancangan furnitur dan aksesoris interior ini inspirasi bentuk yang diambil adalah dari bentuk aksen-aksen yang terdapat pada arsitektur Bali yaitu aksen pada bagian bawah dinding bangunan (Bale) dan tiang penyangga bangunan. Arsitektur Bali sendiri perpaduan antara bentuk geometris dan organis. Bentuk geometris sendiri adalah bentuk yang diciptakan manusia melalui proses pengolahan sedangkan bentuk organis adalah bentuk-bentuk yang terdapat di alam dan memiliki bentuk yang lebih bebas. Pada perancangan kali ini penulis menerapkan tiga bentuk garis yaitu garis vertikal yang memberi sugesti stabilitas,kuat, simple dan megah, lalu ada garis horizontal yang memberi sugesti ketenangan serta respon pada hal yang tidak bergerak, dan yang terakhir garis dengan bentuk bengkokan berirama yang memberi sugesti lemah gemulai dan keriangan. Dari dasar bentuk tersebut pula akhirnya dikembangkan menjadi sebuah furnitur dan aksesoris. Gambar 4.1 Bentuk Garis 107
2 108 Gambar 4.2 Inspirasi Bentuk Sesuai kebutuhan manusia pada area lobi hotel Patra Jasa furnitur dan aksesoris yang dirancang adalah lounge chair, sofa, bench, coffee table, dan standing lamp. Setelah melalui beberapa proses desain dan perubahan-perubahan bentuk akhirnya didapat bentuk akhir atau fix desain, yaitu : 1. Lounge Chair Lounge Chair dirancang sesuai kebutuhan pengunjung, yaitu dengan menggunakan sandaran dan armrest. Hal tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna (pengunjung) dimana pengguna yang duduk memerlukan tempat duduk yang nyaman yang bisa membuat pengguna melepaskan rasa lelahnya sejenak, oleh karena itu dibutuhkan sandaran dan armrest untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Aksen-aksen dari arsitektur Bali terdapat pada bagian sandaran dan kaki, aksen tidak dibuat terlalu rumit agar kursi tidak terlalu terkesan berat (bulky).
3 109 Gambar 4.3 Lounge Chair 3d 2. Sofa Sofa dirancang sesuai kebutuhan pengunjung, yaitu dengan menggunakan sandaran dan armrest. Hal tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna (pengunjung) dimana pengguna yang duduk memerlukan tempat duduk yang nyaman yang bisa membuat pengguna melepaskan rasa lelahnya sejenak, oleh karena itu dibutuhkan sandaran dan armrest untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Secara keseluruhan bentuk sofa serupa dengan lounge chair hanya saja berbeda di ukuran panjangnya dan sandaran belakang. Untuk aksen dari arsitektur Bali sama halnya dengan lounge chair, terdapat pada bagian sandaran dan kaki, aksen tidak dibuat terlalu rumit agar kursi tidak terlalu terkesan berat (bulky).
4 110 Gambar 4.4 Sofa 3d 3. Bench Bench dirancang sesuai kebutuhan pengunjung, namun kali ini bench tidak memiliki sandaran dan armrest. Hal ini dikarenakan agar pengunjung bisa lebih leluasa bergerak dan bebas mau menghadap kemana ia duduk, contohnya jika pengguna bench duduk sendiri dan dia tidak kenal dengan orang yang sedang duduk di sofa atau lounge chair ia bisa membelakangi pengguna lain, sedangkan jika dia satu rombongan satu sama lain mereka bisa saling bertatap muka. Untuk aksennya sedniri sama halnya dengan furnitur lainnya, bedanya aksen hanya ada pada bagian kaki dan tidak dengan sandaran.
5 111 Gambar 4.5 Bench 3d 4. Coffee Table Coffee Table dirancang sesuai kebutuhan pengunjung, dimana bentuknya yang cukup besar bisa digunakan sebagai tempat meletakkan vas bunga atau hiasan lainnya, brosur, dan tas kecil atau barang bawaan pengunjung lainnya. Sama halnya dengan furnitur lainnya, aksen pada coffee table berada pada kaki bagian atas dan bawah. Gambar 4.6 Coffee Table 3d
6 Standing Lamp Standing Lamp dirancang sebagai penerangan pendukung pada area lobi, dikarenakan lobi memiliki ceiling yang cukup tinggi sehingga membuat keadaannya jika malam hari terlihat cukup temaram. Pada kaki standing lamp dibuat menyerupai umpak (dasar bertingkat) sebagaimana yang biasa ada di tiang-tiang Bale Bali, dan tetap menggunakan aksen yang sama seperti halnya produk yang lain. Gambar 4.7 Standing Lamp 3d 4.2 Sistem Operasional Dalam perancangan ini furnitur dan aksesoris tidak menggunakan sistem operasional sustainable atau bisa digunakan dalam jangka waktu lama. Karena bisa digunakan dalam jangka waktu panjang maka kekuatan konstruksi menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Furnitur dan aksesoris ini mempunyai berat yang cukup namun masih bisa dipindah-pindahkan, kelebihan dari beratnya yang
7 113 cukup membuat furnitur tidak mudah bergeser saat digunakan sehingga bisa menjaga keawetan lantai dan kaki furnitur. 4.3 Warna Warna yang digunakan pada perancangan ini adalah warna earthtone yaitu warna langit, laut dan tanah. Pemilihan warna ini didasari oleh pengaruh lingkungan setempat, dimana lokasi hotel Patra memang mempunyai garis pantai sendiri. Warna coklat tua yang berasal dari tanah di gunakan sebagai warna utama pada setiap produk, dan coklat muda digunakan disetiap aksen pada produk, sedangkan warna laut atau abu-abu muda digunakan sebagai warna cushion dudukan, dan yang terakhir warna biru langit digunakan sebagai warna kain bantal. Warna coklat sendiri mencerminkan tradisi dan segala sesuatu yang berbau kebudayaan dan memiliki karakter yang hangat. Warna abu-abu mencerminkan kesan serius, bisa diandalkan dan stabil, dan yang terakhir warna biru langit yang mencerminkan kesetiaan, ketenangan, sensitif dan bisa diandalkan. Gambar 4.8 Warna Sumber : Dokumentasi Pribadi
8 Konsep Material a. Kayu Mahoni Semua produk di produksi menggunakan bahan baku utama yaitu kayu mahoni. Kayu mahoni merupakan salah satu jenis kayu khas daerah tropis. Di Indonesia, kayu mahoni sangat populer khususnya untuk banyak daerah di pulau Jawa, di sana, kayu ini dikenal sebagai jenis kayu yang bernilai komersial tinggi sehingga banyak orang yang membudidayakan dan diperjual belikan pada pasar komoditas domestik. Di pulau Jawa ini juga, persedian untuk kayu mahoni tidak perlu dikhawatirkan sebab jumlahnya masih sangat banyak, mulai dari yang masih berupa pohon maupun yang sudah berupa kayu yang sudah dipotong atau diproses. Karena jenis pohon penghasil kayu ini memiliki masa pertumbuhan yang cepat yakni kurang lebih dalam kurun waktu 7 hingga 15 tahun, pohon mahoni sudah tumbuh besar dan sudah bisa dipotong dan diambil kayunya. Hal ini jelas berbeda dengan masa pertumbuhan pohon jati maupun pohon sonokeling yang mana pertumbuhannya membutuhkan waktu yang lama. Tingkat kekuatan mahoni sendiri termasuk kelas kuat III hingga kelas kuat II. Adapun ciri-ciri dari kayu mahoni adalah sebagai berikut : Warna: bagian tengah kayu mahoni kebanyakan berwarna merah muda (bisa dibilang terlihat pucat), tetapi ada juga kayu mahoni yang berwarna merah tua mirip sekali dengan warna hati. Ini terdapat pada kayu mahoni yang benar-benar berumur tua, mungkin pohonya tumbuh lebih dari 25 tahun. Sedangkan untuk gubalnya atau bagian tepi kayu selalu berwarna putih. Serat: kayu mahoni memiliki serat lurus dan terpadu. Tekstur: Kayu mahoni memiliki tekstur halus dan berpori-pori kecil.
9 115 Gambar 4.9 Rangka Furnitur dan Aksesoris b. BlockBoard Bloackboard digunakan sebagai bahan baku pendukung kayu dalam proses produksi. Blockboard hampir sama dengan plywood lainnya terdiri dari 3 lapisan, yang membedakan adalah pada lapisan tengah yaitu terdiri dari potongan-potongan kayu dengan ukuran tertentu yang disusun dan dilaminating dengan vinir (lembaran kayu) seperti plywood lainnya. Blockboard termasuk kayu olahan dengan kualitas baik dikelasnya, blockboard dan multipleks pun memiliki harga yang lebih tinggi di pasaran dibandingkan mdf atau partikel board. Gambar 4.10 Blockboard dan Rangka Coffee Table
10 116 c. Chenille & Cotton Fabric Kain jenis chenille ini memiliki ciri tekstur yang lembut dan nyaman saat digunakan hampir mirip dengan rajutan. Dengan seratnya yang rapat sehingga kain jenis ini terbilang lebih kuat dan tidak mudah robek. Tipe yang digunakan untuk perancangan kali ini adalah kain tipe Turkish Chenille Miami Col 006. Warna yang digunakan disesuaikan dengan konsep warna earthtone yaitu abu-abu. Sedangkan untuk kain bantal menggunakan jenis kain Whitacker Cotton Marka Terrace Blue Lake, bahan katun sendiri relatif nyaman saat digunakan karena sifatnya yang dingin bila tersentuh oleh kulit kita. Gambar 4.11 Kain Dudukan dan Bantalan d. Bantalan Duduk dan Sandaran Pada perancangan kali ini bantalan duduk dan sandaran terbuat dari material busa yang berbeda. Pada sandaran jenis busa yang digunakan adalah jenis busa dakron, dakron sendiri adalah sebuah bahan sintetis sebagai bahan untuk pengisian boneka, guling dan juga bantal. Dakron sendiri memiliki nama asli yaitu Polietilena tereftalat yaitu suatu resin polimer plastik termoplast dari
11 117 kelompok poliester. Sedangkan busa dudukan menggunakan busa jenis upholstery yang dilapis dengan kain Turkish Chenille Miami Col 006. Gambar 4.12 Busa upholstery dan Busa Dakron Sumber: Sistem Konstruksi Sistem konstruksi yang digunakan adalah dengan sistem mortise tenon dan didukung oleh lem dan pengikat paku tembak. Mortise Tenon sendiri adalah sistem penyambungan kayu dengan membuat lubang (mortise) pada salah satu kayu yang hendak disambung, dan membuat lidah (tenon) untuk dimasukkan pada lubang mortise tersebut. Dan pada bagian kaki kursi, meja dan tiang lampu terdapat nat(coakan) yang membentuk motif aksen Bali, kayu utuh dipola lalu di bentuk dengan bantuan alat bernama rooter sehingga menghasilkan bentuk yang menjorok kedalam.
12 118 Gambar 4.13 Detail Konstruksi 4.6 Sistem Finishing Finishing kali ini menggunakan NC doff berwarna salak brown. Cat jenis nc ini akan kering dengan penguapan thinnernya saja dan tidak memerlukan reaksi kimia dan penggunaan katalis untuk pengeringannya. Pengeringannya relatif cepat, pelepasan seluruh solventnya hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja. Begitu kering maka lapisan filmnya sudah sangat aman karena sudah tidak mengeluarkan emisi gas lagi. Karena itu maka cat ini merupakan salah satu cat yang sangat ramah terhadap lingkungan. Bahan utama dari cat nc ini adalah cellulose yang merupakan produk dari serat tanaman yang aman bagi lingkungan. Memang di dalam campuran cat ini masih perlu dicampurkan beberapa aditif dan solvent tertentu yang bisa jadi merupakan bahan polutan bagi manusia tetapi dengan adanya batasan-batasan yang semakin ketat maka sekarang aditif dan solvent yang dipakai sudah menggunakan bahan-bahan yang aman baik untuk kesehatan maupun untuk lingkungan. Proses pengerjaan finisihing dimulai dari proses amplas lalu masuk ke proses filler dan yang terakhir adalah penyemrotan warna dan diakhiri dengan pengeringan. Salak Brown Doff menghasilkan warna coklat tua dengan tekstur lembut tidak licin dan mudah dibersihkan bila terkena air.
13 119 Gambar 4.14 Hasil Finishing 4.7 Ergonomi dan Antropometri Pengunjung yang datang ke Hotel Patra Jasa sebagian besar adalah warga negara asing oleh karena itu ukuran sebisa mungkin benar-benar pas sehingga bisa digunakan oleh pengunjung dari dalam dan luar negeri. Aspek ergonomi sangatlah penting karena ergonomi berpengaruh pada kenyamanan dan keamaan pengguna. Ukuran yang digunakan pada perancangan ini disesuaikan dengan standar yang ada berdasarkan buku Human Dimension. Karena ukuran suatu furnitur mempengaruhi kenyamanan dari pemakai furnitur itu sendiri. Dan berikut ukuran furnitur dan aksesoris yang dirancang : a. Lounge Chair :65 x 85 x 90 cm b. Coffee Table :100 x 80 x 40 cm c. Sofa :200 x 85 x 90 cm d. Bench :180 x 45 x 43 cm e. Standing Lamp :25 x 25 x 160 cm
14 120 Gambar 4.15 Proporsi Manusia Sumber: Aspek Perhitungan Biaya Produksi Biaya produksi yang terpakai dalam perancangan ini meliputi biaya : a. Bahan Baku (pembelian kayu, cat, sekrup/paku, amplas,kuas,jok) b. Biaya Pekerja c. Biaya tak terduga Berikut rincian biaya produksi ketiga produk : Biaya Tukang Rp ,- Bahan Kayu Mahoni Rp ,-
15 121 Bahan Blockboard & Triplek Rp ,- Bahan Finishing Rp ,- Biaya Finishing Rp ,- Busa Rp ,- Dakron Rp ,- Kain Tutup, Paku, Talikur dll Rp Kain Jok Rp ,- Tukang Jok Rp ,- Kabel & Colokan Rp ,- TOTAL Rp ,- 4.8 Aspek Pemasaran Perancangan furnitur dan aksesoris ini tidak luput dari aspek pemasaran, karena hasil suatu desain akan terasa lebih berharga jika desain bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Adapun aspek desain tersebut adalah sebagai berikut : a. Manfaat Penggunaan b. Kualitas Produk c. Keistimewaan Produk d. Corak dan Bentuk e. Kemasan Produk f. Kemudahan Instalasi
16 122 Gambar 4.16 Proses Pengiriman
BAB 4. Konsep Desain
BAB 4 Konsep Desain 4.1 Fungsi Bentuk Dalam perancangan furnitur dan aksesoris pada lobi hotel Artotel ini, rancangan furnitur yang dibuat yaitu kursi, coffee table, dan stool, sedangkan untuk aksesoris
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN
BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Rak Penyimpanan Sepatu Gambar 4.1 Hasil Perancangan Rak Sepatu 4.1.1 Fungsi Bentuk Bentuk yang diambil sebagai inspirasi dari perancangan rak sepatu adalah binatang kelinci. Binatang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi dan Bentuk Fungsi daripada furnitur dan aksesoris yang dibuat adalah untuk membantu setiap tamu untuk melakukan aktifitas meditasi, sehingga furnitur berupa sarana
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi dan Bentuk Bentuk sebuah furnitur adalah pertimbangan penting dalam lingkungan internal.bentuk furnitur dirancang berdasarkan tiga prinsip, yakni keadaan stabil, seimbang
Lebih terperinciIII. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair
III. DATA PERANCANGAN A. TABEL DATA PERANCANGAN Sifat Data Manfaat Data Kesiapan Data Rincian Data Dalam Perancangan Sudah Belum Utama Penunjang Data Objek Dan Teknik Perancangan Spesifikasi Pedoman Membuat
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi dan Bentuk Fungsi dan bentuk furnitur yang dibuat adalah membuat setiap pengunjung yang datang ke restoran ini menjadi nyaman dan dapat menikmati waktunya.konsep dasar
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.
Lebih terperinciIII. DATA PERANCANGAN
III. DATA PERANCANGAN A. TABEL DATA PERANCANGAN Rincian Data Sifat Data Manfaat Data Dalam Kesiapan Data Utama Penunjang Perancangan Sudah Belum Data Objek Dan Teknik Perancangan Spesifikasi sofa Pedoman
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara kita Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar, dan juga memiliki garis pantai yang sangat indah. Salah satu pulau yang mempunyai garis pantai yang
Lebih terperinciBAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas
BAB 3 3.1 Konsep Desain Konsep yang digunakan pada desain Restoran Eclectic adalah konteporer, dimana memadukan antara konsep sebuah restoran dan bar. 3.1.1 Analisa data Kafe Eclectic Peak Hour Rabu-Sabtu
Lebih terperinciIII. DATA SUMBER PERANCANGAN. A. Tabel Data Perancangan. B. Rincian data Perancangan 1. Identifikasi Meja
III. DATA SUMBER PERANCANGAN Data Objek Perancangan A. Tabel Data Perancangan Manfaat Data Dalam Perancangan 1 Identifikasi Meja Mengoptimalkan proses perancangan 2 Identifikasi Karakter Kayu Mahoni Keakuratan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi
Lebih terperinciBAB 3. Metode Perancangan
BAB 3 Metode Perancangan 3.1 Metodologi Desain 3.1.1 Mind Mapping Mind mapping merupakan hasil pemikiran ide yang dimulai dari pokok permasalahan kemudian dijabarkan menjadi beberapa pokok permalasalahan
Lebih terperinciJENIS PAPAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn
JENIS PAPAN KAYU Eko Sri Haryanto, M.Sn 1. Solid ( kayu utuh ) Kayu utuh yang tidak dibentuk dari sambungan atau gabungan, kayu solid yang cukup populer di Indonesia al; kayu jati, sungkai, nyatoh, ramin,
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Spesifikasi, dimensi dan bentuk serta rancangan Fasilitas Fisik pada gerbong kepresidenan dari segi ergonomi sebagai berikut : - Meja Kerja Meja kerja memiliki
Lebih terperinciJenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan
Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan Jenis-jenis kayu untuk konstruksi di proyek- Pada kesempatan ini saya akan berbagi informasi tentang Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan Kayu adalah material
Lebih terperinciWORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001
A DESKRIPSI PRODUK Simple Wall Shelf berukuran jadi 1.200 x 200 x 50 mm. Ukuran panjang dan lebar bisa ditambah/dikurangi sesuai dengan rencana penempatan anda. Varian ukuran panjang adalah 1.000 1.400mm,
Lebih terperinciPANDUAN PEMBELIAN NORSBORG. Seri tempat duduk. FUNGSI/BAGIAN Bagian 2 dudukan Bagian 3 dudukan Bagian chaise longue Bagian sudut Sandaran lengan Kaki
PANDUAN PEMBELIAN NORSBORG Seri tempat duduk FUNGSI/BAGIAN Bagian 2 dudukan Bagian 3 dudukan Bagian chaise longue Bagian sudut Sandaran lengan Kaki Sarung dapat dilepas Pilihan sarung Sarung dapat dicuci
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman
V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif
Lebih terperinciInterior. Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS. Vol. 14 No. 01 Januari 2013
Interior Pe n u lis Mufliah Nurbaiti Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS 72 Kian terbatasnya lahan hunian serta keinginan kemudahan akses mencapai tempat beraktivitas merupakan
Lebih terperinciBAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS
BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS Pengolahan interior medical spa ini berdasarkan inspirasi dari kebudayaan Sunda dan unsur spa itu sendiri yaitu air. Penggabungan unsur natural dari budaya setempat
Lebih terperinciBAB III SURVEY LAPANGAN
BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.
BAB IV KONSEP 1. Tataran Lingkungan / Komunitas Keterhubungan hasil rancangan ini pada komunitas pengguna komputer desktop untuk memberikan kualitas dan ragam produk kerajinan kriya yang dimasukan ke dalam
Lebih terperinciA. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan
Lebih terperinciPutih Abu Hitam Coklat
KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka
Lebih terperinciPANDUAN PEMBELIAN NORSBORG. Seri tempat duduk. FUNGSI/BAGIAN Bagian 2 dudukan Bagian 3 dudukan Bagian chaise longue Sandaran lengan Kaki
PANDUAN PEMBELIAN NORSBORG Seri tempat duduk FUNGSI/BAGIAN Bagian 2 dudukan Bagian 3 dudukan Bagian chaise longue Sandaran lengan Kaki Sarung dapat dilepas Pilihan sarung Sarung dapat dicuci Baca lebih
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KHUSUS
BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam
Lebih terperincihunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi
1 2 hunian lama, BERNYAWA BARU Penulis Qisthi Jihan Fotografer Lindung Soemarhadi Di tengah maraknya pembangunan rumah modern, seperti cluster atau apartemen, pemilik rumah ini malah memutuskan untuk memilih
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP RE DESAIN RANCANGAN
BAB 5 KONSEP RE DESAIN RANCANGAN 5.1 KONSEP BENTUK Konsep bentuk furnitur dan aksesoris pesrpustakaan SMA Global Prestasi ini bertema Flexicool yang merupakan perpaduan bentuk geometris dengan fungsi fleksibel
Lebih terperinciDramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.
APARTEMEN LU: 60 m² Dramatic Lighting Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI PROPERTI SUMARTONO TAN
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Keaslian (Orisinalitas) Sebuah produk tidaklah ada yang benar benar asli dari hasil pemikiran. Melainkan ada pengembangan atau inovasi inovasi baru dari produk yang sudah ada.
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Produk Sejenis Produk meja dan kursi belajar dari P kolino ini memiliki desain yang unik dengan meja dan kursi yang dapat menyatu. Pemilihan bentuk yang
Lebih terperinciV ULASAN KARYA PERANCANGAN
V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep perancangan Konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu. Dengan menggunakan definisi pembentukan
Lebih terperinciPERANCANGAN RUANG DALAM
UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN RUANG DALAM Ulasan Teori dan Konsep Perancangan Ruang Dalam Metode Studi Literatur Mahasiswa; ARFIEL ZAQTA SURYA 131925105 Teori dan konsep
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Perancangan rak buku yang dibuat memiliki orisinialitas sendiri berdasarkan sistematika dan pemilian warna yang contrast. Berbahan dasar multiplek, dan dilapisi
Lebih terperinciPROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: BOTOL PLASTIK PENOPANG HIDUPMU BIDANG KEGIATAN: PROPOSAL KARSA CIPTA
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: BOTOL PLASTIK PENOPANG HIDUPMU BIDANG KEGIATAN: PROPOSAL KARSA CIPTA Diusulkan oleh: MUHAMMAD QIFTHIRUL ANIS S C0615028 (Ketua Pelaksana) YUSUF NAUFAL
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pada era modern saat ini banyak sekali produk pengembangan untuk menunjang kebutuhan aktivitas bermain anak. Mulai permainan melatih otak, fisik sampai anak dapat
Lebih terperinciELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR
ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila
Lebih terperincidiatas sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lain-lain.
II. METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan desain produk, diperlukan teori - teori yang mendukung jalannya proses perancangan ini. Teori-teori tersebut diperlukan guna menjawab
Lebih terperinciKLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin
01 02 KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin Good design is good business. Inilah yang terwujud pada desain klinik yang berhasil mengakomodasi kegiatan konsultasi dokter
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNISSPB
SPESIFIKASI TEKNISSPB 1. ALMARI BAWAH TANGGA Panjang x lebar x tinggi : +3890 x 415 x 2240 mm Pintu dari MDF dengan tebal 14-15 mm permukaan di lapisi vener kayu Oak, dengan bantuan lem urea (UF) yang
Lebih terperinciBriefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian
BAB II METODOLOGI A. STRATEGI DESAIN Briefing Desain Pengumpulan data Analisa Konsep Desain Proses digital Sketsa Awasl Proses Produksi penyelesaian Gambar 2.1: strategi desain Sumber : data pribadi KEBUTUHAN
Lebih terperinciPANDUAN PEMBELIAN VALLENTUNA. Seri tempat duduk. DESAIN Andreas Fredriksson Eva Lilja Löwenhielm Lisa Hilland
PANDUAN PEMBELIAN VALLENTUNA Seri tempat duduk DESAIN Andreas Fredriksson Eva Lilja Löwenhielm Lisa Hilland BAGIAN dengan penyimpanan dengan tempat tidur Sandaran punggung 80 80 Sandaran punggung 80 100
Lebih terperinciPANDUAN PEMBELIAN VALLENTUNA. Seri tempat duduk. DESAIN Andreas Fredriksson Eva Lilja Löwenhielm Lisa Hilland
PANDUAN PEMBELIAN VALLENTUNA Seri tempat duduk DESAIN Andreas Fredriksson Eva Lilja Löwenhielm Lisa Hilland BAGIAN dengan penyimpanan dengan tempat tidur Sandaran punggung 80 80 Sandaran punggung 80 100
Lebih terperinciIII DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN
III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 1. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL & PEMBAHASAN
1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furniture dengan tujuan untuk pemberian nilai baru dengan menggunakan desain mainan tradisional yang sekarang sudah jarang
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Rak dan Gantungan Pakaian Perancangan rak dan gantungan pakaian yang akan ditempatkan dalam bis khusus rancangan alternatif 3. Dimensi dari lemari gantungan
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Perancangan 4.1.1. Gambaran umum Komunitas Seni Budaya Interaktif Priangan merupakan sebuah wadah bagi insan kreatif Sunda dan masyarakat umum yang memiliki interes
Lebih terperinciKONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO
KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini
Lebih terperinciKonsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy
Konsep Lantai Studio Balet Lantai dengan konsep Fairy biasanya berkesan mewah. Mewah karena berdasarkan pada kehidupan putri dan pangeran di dalam kastil yang megah dan indah Aplikasi konsep fairy tale
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. kayu olahan berupa tripleks. Dengan menggunakan bahan baku yang sudah mengalami
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Meja kerja multifungsi ini memiliki hal penting yang terdapat pada perancangan adalah keterkaitannya dengan tataran lingkungan yang mengutamakan
Lebih terperinciDesain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-163 Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury Erwin Kurniawan dan Prasetyo Wahyudie Jurusan Desain
Lebih terperinciTEoRI DAN DeSAIN TERPILIH
TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH ARFIEL ZAQTA SURYA 13-57 Teori dan konsep interior desain merupakan sebuah gagasan atau dasar pemikiran desainer di dalam memecahkan permasalahn atau problem desain. Konsep desain
Lebih terperinciPEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI
PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA 1997 / 1998 KATA PENGANTAR Upaya para nelayan dalam mempertahankan
Lebih terperincisebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain.
II. METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan sebuah desain produk, diperlukan teori-teori yang mendukung jalannya proses tersebut. Teori-teori tersebut diperlukan guna menilik
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah
Lebih terperinciBAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,
BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini akan disajikan hasil akhir dari penelitian yaitu simpulan dari data yang telah diperoleh dan hasil analisis penulis, serta memberikan saran-saran yang berkaitan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak.
Lebih terperinciPenjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai
BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Meja dan Kursi merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal belajar dan bermain. Diantara
Lebih terperinciIV. KONSEP PERANCANGAN
IV. KONSEP PERANCANGAN Dalam sebuah proses desain, kursi ini di buat dengan menggunakan beberapa metode yang mengacu kepada konsep perancangan. Suatu konsep dalam proses perancangan sangat diperlukan untuk
Lebih terperinciDidesain agar nyaman dan tahan lama.
Didesain agar nyaman dan tahan lama. Inter IKEA Systems B.V. 2015 Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di meja, baik saat bekerja di kantor maupun di rumah. Itulah mengapa ruang kerja yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Masjid merupakan tempat peribadatan umat muslim yang dapat kita temukan di mana-mana di seluruh dunia. Masjid selain sebgai tempat peribadatan juga telah menjadi
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Kursi Santai Dengan Rak Buku Sumber : Julianto, 2016 Gambar di atas adalah kursi santai karya sejenis yang dilengkapi dengan rak buku dibawahnya untuk
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beauty case adalah kotak untuk menyimpan dan membawa berbagai alat kosmetik. Beauty case ini tersedia dalam berbagai ukuran masing-masing terdiri dari beberapa
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furnitur dengan tujuan memberikan nilai estetis dengan menggunakan material dasar kayu, maka sebuah konsep sangat dibutuhkan
Lebih terperinciA. Bagan Pemecahan Masalah
39 BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Dampak Fast Fashion dan Pewarna Sintetis Permasalahan Merancang karya tekstil dengan eco printing yang maksimal dengan menggunakan potensi alam
Lebih terperinciEKSTERIOR SIANG HARI
1. RUSTIC. Konsep rustic adalah konsep yang berbasis pada kesadaran lingkungan, dan dideskripsikan sebagai gaya yang menekankan pada unsur alam serta elemen yang belum terfabrikasi. Desain interior rustic
Lebih terperinciBAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Survey (Observasi) Lapangan Dalam penelitian ini, secara garis besar penyajian data-data yang dikumpulkan melalui gambar-gambar dari hasil observasi lalu diuraikan
Lebih terperinciIII. DATA PERANCANGAN SIFAT DATA
III. DATA PERANCANGAN A. Tabel Data Perancangan RINCIAN DATA UTAMA SIFAT DATA SKUNDER Data Objek Perancangan MANFAAT DATA DALAM PERANCANGAN Furnitur save saving Sebagai referensi konsep 1. Human Dimension
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar
Lebih terperinci8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis
8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan atau Komunitas Perancangan tempat ganti popok bayi model lipat ini adalah produk yang berkaitan dengan kebutuhan orang tua untuk keperluan bayi. Karena produk
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. KEASLIAN (ORISINILITAS) Dekoratif berbahan dasar limbah botol kaca akhir akhir ini menjadi salah satu yang banyak diminati oleh para desainer produk, banyak hal yang dibuat
Lebih terperinciDesain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Keadaan fasilitas fisik aktual belum sesuai apabila dilihat dari segi ergonomi untuk meja makan, kursi makan, meja salad, kursi tunggu, meja kasir, dan mix 4 fun.
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Lampu merupakan sumber penerangan buatan untuk mendukung manusia beraktifitas melakukan aktifitas, khususnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2
BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Proses perancangan Bahan dasar Serat katun Tali katun Pewarnaan Simpul Eksplorasi Hasil eksplorasi terpilih Perancangan produk Proses produksi KARYA Proses perancangan 42
Lebih terperinciJual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi
Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi Karpet masjid sejatinya bukan hanya menjadi sebuah alas lantai, melainkan juga berfungsi sebagai alas salat dan salah satu elemen yang
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan.
BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai drafter 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan
Lebih terperinciDesain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa
G272 Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa Timotius Disa dan R. Adi Wardoyo Departemen Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperincitext NARIDA BASReDO JeSSIcA HelgeRSON INteRIOR DeSIgN photography lincoln BARBOuR
text NARIDA BASReDO JeSSIcA HelgeRSON INteRIOR DeSIgN photography lincoln BARBOuR Living La vista Ruang tebuka dan lapang menjadi inspirasi utama dalam membangun rumah dengan nuansa playful untuk menyesuaikan
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN Dalam perancangan bertujuan mengurangi limbah kayu yang tidak terpakai dan tidak memiliki nilai jual yang tinggi maka di perlukan konsep yang matang dalam pengelolaan furniture
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain produk menjadi hal yang penting dalam mempertahankan serta menjaga minat beli konsumen maupun pasar. Produk yang terkesan monoton dan tidak variatif akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar desain kemasan toko cemilan Abang None adalah dengan membuat packaging untuk produk makanan khas betawi cemilan Abang None yang terlanjur
Lebih terperinci4. Behavioral ( Kebiasaan ) Saat bermain anak sangat aktif, senang berlarian, melompat, memiliki imajinasi yang kuat, tidak cepat lelah, dan tidak bisa diam dalam satu tempat. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1.
Lebih terperinciBAB IV Analisa Proyek Pembangunan ROYAL HAMPTON PARK APARTMENT PONDOK INDAH 4.1 Keikutsertaan Praktikan Dalam Proyek Selama masa kerja praktik di PT CNP INTERNATIONAL, saya dalam praktiknya diberi tugas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi Saat ini, keterbatasan lahan dan biaya menyebabkan masyaratkat Indonesia semakin sulit untuk menemukan dan membuat rumah dengan luasan yang cukup besar,
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Keadaan fasilitas fisik aktual dari Catering Dienarsih adalah sebagai berikut : Lemari penyimpanan peralatan masih belum mencukupi kebutuhan yang diinginkan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR DESAIN PRODUK DESAIN KICHEN SET UNTUK DAPUR DENGAN LUASAN 4 5 M² PADA BANGUNAN SETARA RUMAH TIPE 36
TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK DESAIN KICHEN SET UNTUK DAPUR DENGAN LUASAN 4 5 M² PADA BANGUNAN SETARA RUMAH TIPE 36 NISA AUFY WARDANI NRP. 3406.100.087 Dosen Pembimbing : Drs. Taufik Hidayat, MT NIP. 131652053
Lebih terperinci