BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 15 Tahun 2006, bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Perlunya dilakukan pemeriksaan pada akhirnya adalah untuk menuju pengelolaan keuangan negara yang tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, efektif, dan transparan dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan [1]. Pemeriksaan mencakup suatu proses evaluasi mengenai bagaimana suatu entitas pemerintahan mengelola keuangan negara. Evaluasi ini dilakukan secara independen dan hasilnya disampaikan kepada pihak-pihak yang berwenang dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) [2]. Dalam setiap pemeriksaan, hasil pemeriksaan merupakan hal yang penting yang harus dijamin kredibilitasnya. Hal ini dikarenakan hasil pemeriksaan merupakan acuan yang akan digunakan oleh para pejabat entitas dan pengguna hasil pemeriksaan lainnya dalam mengambil keputusan. Selain itu, kredibilitas hasil pemeriksaan juga merupakan hal yang diharapkan oleh publik [3]. Hasil pemeriksaan bisa menjadi awal mula perbaikan dalam pengelolaan keuangan negara. Sebagai contoh, dalam hal pemeriksaan keuangan, LHP BPK RI akan digunakan oleh entitas pemerintah dalam melakukan koreksi dan penyesuaian yang diperlukan atas laporan keuangan yang diterbitkan. Sedangkan pada pemeriksaan kinerja, LHP salah satunya akan memuat rekomendasi. Penyampaian rekomendasi ini dimaksudkan agar menjadi bahan perbaikan bagi entitas pemerintah sehingga diharapkan mampu menyelenggarakan kegiatan secara ekonomis dan efisien serta memenuhi sasaran secara efektif [2]. Hasil pemeriksaan yang bermutu dan dapat diandalkan yang dideskripsikan dalam suatu bentuk laporan merupakan hasil dari setiap tahap dalam pemeriksaan yang berlangsung baik yang salah satunya adalah tahap pelaporan hasil pemeriksaan itu sendiri. Pelaporan hasil pemeriksaan terdiri dari beberapa tahap 1

2 yang dimulai dengan penyusunan konsep LHP (LHP belum final) berdasarkan temuan pemeriksaan TP di lapangan dan diakhiri dengan penyampaian LHP kepada lembaga perwakilan dan pemilik kepentingan [4]. Di BPK RI, pelaporan hasil pemeriksaan masih dilakukan secara konvensional yang memunculkan permasalahan diantaranya terkait kolaborasi dan dokumentasi berbagai versi laporan. Permasalahan terkait kolaborasi terjadi ketika personil yang terlibat dalam penyelesaian laporan tidak berada pada satu tempat untuk menyelesaikan LHP. Penyelesaian LHP dilakukan secara kolaboratif ketika pemeriksaan lapangan sudah selesai dilaksanakan. Mengingat beban pekerjaan pemeriksa dan pe-review terkadang sangat padat, sangat mungkin penyelesaian LHP dilakukan ketika satu atau beberapa personil yang terlibat dalam penyelesaian laporan sudah melaksanakan tugas lainnya. Hal ini berarti dalam menyelesaikan LHP belum tentu seluruh personil berada pada satu tempat. Dengan mekanisme penyusunan laporan yang masih konvensional, yaitu menggunakan aplikasi office offline yang belum diarahkan untuk penulisan kolaboratif, maka akan memunculkan ketidakpraktisan dan hambatan dalam menyelesaikan LHP secara bersama-sama. Sedangkan permasalahan terkait dokumentasi terjadi karena adanya berbagai versi laporan yang seharusnya didokumentasikan dengan tertib. Untuk mendapatkan LHP final, diperlukan beberapa tahapan review atas konsep LHP. Tahapan review ini akan terkait dengan versi laporan. Di BPK RI, minimal terdapat dua tahapan review, yaitu review oleh pengendali teknis dan review oleh penanggung jawab sehingga paling tidak akan memunculkan tiga versi laporan yaitu konsep LHP sebelum di-review, konsep LHP hasil review pengendali teknis, dan konsep LHP hasil review penanggung jawab. Adanya beberapa versi laporan ini menimbulkan ketidakpraktisan dalam mendokumentasikannya. Dengan pelaporan hasil pemeriksaan yang masih dilakukan secara konvensional maka masing-masing versi laporan harus didokumentasikan secara manual dan hal ini terkadang tidak dilakukan dengan tertib. Masalah yang biasa terjadi adalah pemeriksa mengalami kebingungan atas versi terakhir dari dokumen serta hilangnya beberapa riwayat revisi. Dokumentasi versi laporan penting untuk dilakukan karena dokumentasi yang baik atas berbagai versi laporan merupakan salah satu upaya untuk 2

3 melindungi pihak-pihak yang terkait dengan pelaporan hasil pemeriksaan. Dengan adanya dokumentasi yang baik, apabila terjadi perubahan esensi hasil pemeriksaan maka akan dapat ditelusur pada tahap mana perubahan itu terjadi. Dokumentasi yang baik atas versi-versi laporan pada masing-masing tahap juga dapat dijadikan alat kendali internal untuk menuju ketertiban dan transparansi proses pelaporan. Selain permasalahan terkait kolaborasi dan dokumentasi, masih terdapat permasalahan-permasalahan di dalam proses pelaporan hasil pemeriksaan di BPK RI. Pada tahap penyusunan temuan pemeriksaan, tim pemeriksa harus secara manual menggabungkan konsep-konsep temuan menjadi satu sebelum dikomunikasikan dengan entitas terperiksa. Pada tahap-tahap review, proses review atas konsep LHP masih belum sepenuhnya dilakukan secara paperless. Selama ini proses review masih cenderung dilakukan dengan memberikan hasil cetak konsep LHP kepada pe-review walaupun terkadang juga dilakukan dengan hanya memberikan salinan dokumen elektronik. BPK RI memang belum menerapkan konsep paperless dalam menjalankan proses bisnisnya. Akan tetapi, sebelum dicapai LHP final, terdapat beberapa tahapan review sehingga apabila pada masing-masing tahapan review disertai dengan mencetak konsep LHP maka akan terjadi pemborosan yang cukup besar. Masalah lain yang timbul karena pengelolaan yang masih konvensional adalah susahnya memantau perkembangan penyelesaian laporan. Pemantauan ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga agar penyelesaian laporan dapat dilakukan tepat waktu. Hal ini berkaitan dengan kewajiban BPK RI untuk memenuhi tenggat penyampaian LHP. Berbagai permasalahan yang muncul dalam pelaporan hasil pemeriksaan perlu diatasi. Pada intinya permasalahan terkait kolaborasi, ketidakpraktisan dalam menggabungkan konsep-konsep temuan menjadi satu, dan review yang belum sepenuhnya paperless, dapat diatasi dengan adanya sistem di BPK RI yang memungkinkan untuk melakukan penulisan laporan kolaboratif secara online. Sedangkan permasalahan-permasalahan seperti ketidakpraktisan dalam mendokumentasikan versi-versi laporan dan memantau penyelesaian laporan 3

4 dapat diatasi dengan adanya suatu sistem untuk memanajemen dokumen-dokumen laporan tersebut. Dalam hal penulisan kolaboratif atas satu dokumen secara online, telah banyak inovasi teknologi yang memungkinkan untuk melakukan hal tersebut yang di antaranya adalah Google Docs dan Office Online. Google Docs adalah sebuah office suite berbasis web yang ditawarkan oleh Google secara gratis. Dengan Google Docs, beberapa pengguna dimungkinkan untuk berkolaborasi dalam membuat dan mengedit dokumen secara online [5]. Sedangkan Office Online adalah sebuah office suite online yang ditawarkan oleh Microsoft. Office Online juga memungkinkan penggunanya untuk membuat dan mengedit berkas dengan menggunakan aplikasi Microsoft Office yang ringan dan merupakan versi berbasis web browser [6]. Kedua office suite tersebut menggunakan media penyimpanan publik yang berada pada sistem cloud masing-masing. Selain penggunaan office suite pada suatu sistem cloud, dalam memenuhi kebutuhan untuk membuat dan mengedit dokumen teks via web, terdapat beberapa doc editor yang dapat ditanamkan pada suatu sistem web privat, yang diantaranya adalah GemBox, Aceoffix, dan TX Text Control [7][8][9]. Selain itu, penggunaan Microsoft SharePoint yang diintegrasikan dengan Office Web Apps juga memberikan peluang bagi organisasi untuk membangun suatu sistem privat berbasis web dengan fitur editor baik untuk dokumen teks maupun spreadsheet [10]. Sedangkan dalam hal memanajemen laporan, berbagai kajian dan penerapan Sistem Informasi (SI) di bidang Report Management System (RMS) telah banyak dilakukan dan diantaranya menunjukkan bahwa sistem telah mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi dan meningkatkan efisiensi kerja [11]. Namun pada kasus pelaporan hasil pemeriksaan di BPK RI, fungsi manajemen yang ditekankan adalah pada manajemen dokumen yang berupa laporan. Bukan pada manajemen untuk menghasilkan laporan secara otomatis oleh sistem. LHP di BPK RI tetap harus ditulis secara langsung oleh pemeriksanya, bukan hasil dari generalisasi sistem. Oleh karena itu, sebenarnya sistem yang dibutuhkan adalah sistem manajemen dokumen (Document Management System (DMS)) bukan 4

5 sistem manajemen laporan (RMS). Kajian dan pengembangan DMS telah banyak dilakukan dan di antaranya menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan mampu mengelola penyimpanan dokumen dengan baik, mengatur akses secara aman, dan berhasil diimplementasikan [12] [13]. Dengan melihat kajian yang menunjukkan suksesnya penerapan sistem manajemen dokumen serta inovasi teknologi yang memungkinkan dilakukannya penulisan kolaboratif secara online, maka memunculkan peluang penelitian dengan menggabungkan keduanya dalam merancang suatu SI online untuk keperluan penyusunan LHP secara kolaboratif di BPK RI Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang terkait pelaporan hasil pemeriksaan di BPK RI, dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Proses pelaporan hasil pemeriksaan di BPK RI masih terkendala kolaborasi jarak jauh dan pendokumentasian riwayat revisi. 2. Belum adanya wadah privat bagi pemeriksa BPK RI untuk mendukung kolaborasi jarak jauh menyebabkan penyelesaian LHP menjadi terhambat. 3. Banyaknya tahapan revisi atas dokumen menyebabkan ketidaktertiban dalam dokumentasi, kebingungan atas versi terakhir dari dokumen, dan hilangnya riwayat revisi Keaslian Penelitian Penelitian atas pengembangan sistem kolaboratif dan DMS telah banyak dilakukan di berbagai bidang. Beberapa penelitian tersebut diantaranya dilakukan oleh Tarazi dan Akre [14] yang membahas dan menilai kesuksesan implementasi sistem kolaboratif di salah satu institusi akademik ternama di Uni Emirat Arab. Sistem kolaboratif diimplementasikan dengan menggunakan teknologi Microsoft SharePoint, Blogs, dan Wikis. Sistem ini berjalan sukses dan mampu digunakan sebagai wadah untuk berbagi informasi dan materi perkuliahan serta untuk menggelar pengajaran secara elektronik. Khan, dkk [15] meneliti kegunaan ThinkFree Doc sebagai alat untuk menulis kolaboratifvia web dengan menggunakan lima kriteria yaitu efektivitas, 5

6 efisiensi, kepuasan, learnability, dan utility. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ThinkFree Doc dapat digunakan untuk menulis kolaboratif via web dan memiliki tampilan yang baik. Akan tetapi, respon sistem dianggap sangat lambat. Shen dan Zhou [16] melakukan penelitian untuk mengembangkan suatu kontrol konkurensi yang fleksibel pada suatu sistem kolaboratif. Penelitian ini menggunakan StarOffice untuk menguji kontrol konkurensi yang diusulkan. Shen dan Zhou menemukan bahwa mekanisme kontrol baru dapat dengan mudah ditambahkan ke sistem tanpa menyentuh kode mekanisme kontrol konkurensi yang ada. Shen dan Zhou juga menemukan bahwa beberapa API yang penting tidak tersedia pada StarOffice. Xu, dkk [11] yang merancang dan merealisasikan suatu sistem manajemen dan pelaporan proyek berbasis mixed-architecture. Sistem ini diperlukan untuk mengurangi human error dan mempercepat proses pelaporan. Implementasi yang dilakukan selama dua tahun menunjukkan bahwa sistem bekerja stabil dan berperan penting dalam menurunkan beban kerja karyawan dan meningkatkan efisiensi kerja. Ai-hong dan Hai-yan [12] mengembangkan suatu model manajemen atas dokumen-dokumen dengan tingkat kebutuhan pengamanan yang berbeda-beda. Dokumen dibedakan menjadi tiga, yaitu: dokumen tidak rahasia, dokumen rahasia, dan dokumen sangat rahasia. Mekanisme penatausahaan akan menyesuaikan klasifikasi tiap-tiap dokumen. Sistem manajemen dokumen ini telah diuji dan sukses diaplikasikan di lingkungan militer. Xin dan Mingping [13] merancang suatu model untuk arsitektur manajemen dokumen berdasarkan kebijakan kontrol akses gabungan antara Discretionary Access Control (DAC) dan Role-Based Access Control (RBAC). Penggabungan dua konsep kontrol akses tersebut dilakukan untuk menyeimbangkan kebutuhan akan keamanan dan fleksibilitas. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, memunculkan suatu pemikiran untuk melakukan penelitian terhadap pengembangan SI online berbasis web di BPK RI yang dapat digunakan untuk menyusun LHP secara kolaboratif sehingga mampu mengatasi permasalahan terkait kolaborasi jarak jauh 6

7 dan permasalahan dokumentasi. Pengembangan SI dalam penelitian ini akan memanfaatkan tools/library yang mendukung penggubahan dokumen office, berupa dokumen teks, berbasis web. Sedangkan untuk mengatur akses atas dokumen, akan digunakan penggabungan konsep Mandatory Access Control (MAC) dan RBAC. Hal ini disesuaikan dengan karakter pemeriksaan di BPK RI yang berdasarkan mandat penugasan dengan penerbitan surat tugas serta adanya jenjang-jenjang peran yang berbeda-beda di dalam pemeriksaan. Sepanjang penelusuran yang telah dilakukan, penelitian sejenis untuk sistem pelaporan belum pernah dilakukan di BPK RI Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan prototipe sistem informasi online di BPK RI yang dapat digunakan untuk menyusun LHP secara kolaboratif dan mampu menatausahakan dokumen pelaporan secara otomatis Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian hanya terfokus pada pengembangan sistem pelaporan pada pemeriksaan atas laporan keuangan. 2. Penelitian hanya terfokus pada fungsionalitas sistem Manfaat Penelitian Sistem hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mendukung proses pelaporan hasil pemeriksaan di BPK RI sehingga memudahkan penyelesaian laporan secara kolaboratif serta memudahkan penatausahaan dokumen laporan. 7

Document Control System Berbasis ISO 9001 (Aplikasi DCS-9001)

Document Control System Berbasis ISO 9001 (Aplikasi DCS-9001) Document Control System Berbasis ISO 9001 (Aplikasi DCS-9001) Latar Belakang Saat ini suatu perusahaan atau entitas organisasi dapat dikatakan memiliki sistem manajemen yang baik sebagai prasyarat Tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkuliahan pada tingkat akhir, mahasiswa dihadapkan pada tugas akhir yang mungkin menyulitkan bagi sebagian mahasiswa. Berbagai macam kendala yang dihadapi

Lebih terperinci

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN PENGELOLAAN KEUANGAN OLEH : SURACHMIN, SH., MH

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN PENGELOLAAN KEUANGAN OLEH : SURACHMIN, SH., MH PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN PENGELOLAAN KEUANGAN OLEH : SURACHMIN, SH., MH Tanggung jawab Entitas yang Diperiksa a) Mengelola keuangan negara secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dirasakan semakin cepat dan pesat sehingga menjadikan suatu organisasi harus bersiap diri dalam menghadapi persaingan.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMANTAUAN PELAKSANAAN TINDAK LANJUT REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Untuk dunia. Pendidikan. Yang Lebih Baik

Untuk dunia. Pendidikan. Yang Lebih Baik Untuk dunia Pendidikan Yang Lebih Baik Tentang Kami Komunikasi menjadi sedemikian pentingnya dalam era digital saat ini. Hubungan antara Web Solution, IT Solution, Creative Media dan Publishing sedemikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dewasa ini berpengaruh pada transformasi pelayanan masyarakat di pemerintahan. Pelayanan informasi dari pemerintah untuk masyarakat juga

Lebih terperinci

2017, No.2-2- Keuangan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan dalam pemantauan pelaksanaan tindak lanjut sehingga perlu diganti; d. bah

2017, No.2-2- Keuangan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan dalam pemantauan pelaksanaan tindak lanjut sehingga perlu diganti; d. bah No.2, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN BPK. Hasil Pemeriksaan. Tindak Lanjut. Pemantauan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6011) PERATURAN

Lebih terperinci

Panduan Membuat File Server Google Docs

Panduan Membuat File Server Google Docs Panduan Membuat File Server Google Docs Materi yang disusun untuk kebutuhan ICT Trajectory untuk partner-partner Hivos ini boleh digunakan, dimodifikasi dan disebarluaskan secara bebas, di bawah aturan

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK RI DALAM ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

2.1 Pengertian Google Drive

2.1 Pengertian Google Drive Google drive adalah layanan berbasis cloud computing yang dapat digunakan untuk membuat, membagi, mengolaborasikan dan menyimpan data hingga 1 terabite (TB). Menurut perwakilan Google, Sundar Pichai, Drive

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32. berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32. berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan proses penelitian. 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Basis data merupakan salah satu komponen pembentuk sistem informasi. Antara sebuah sistem informasi dengan sistem informasi lainnya pun bisa memiliki arsitektur basis

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif

5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif 5 cara untuk menjaga karyawan tetap terlibat dan produktif Bagaimana cara menyediakan teknologi yang tepat agar karyawan dapat bekerja di mana saja, kapan saja, dan dengan cara apa saja mereka dapat membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi di dalam mempertanggungjawabkan segala aktivitas finansial

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi di dalam mempertanggungjawabkan segala aktivitas finansial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu organisasi di dalam mempertanggungjawabkan segala aktivitas finansial menggunakan akuntansi sebagai bahasa komunikasi. Untuk itu perlu diselenggarakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Informasi bagi suatu perusahaan merupakan sebuah kebutuhan yang sangat penting. Banyak perusahaan yang menggunakan sistem dalam melakukan pengelolaan. menjadi sesuatu yang cukup

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

PELAYANAN PRIMA DITJEN PPI

PELAYANAN PRIMA DITJEN PPI PELAYANAN PRIMA DITJEN PPI 1. PELIMPAHAN KEWENANGAN 2. CALL CENTER 159 3. PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) 4. E - LICENSING Kunci Peningkatan Pelayanan Publik INOVASI ASN Kunci Peningkatan Pelayanan

Lebih terperinci

-2- pemeriksaan melakukan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK. Untuk menjadikan pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK

-2- pemeriksaan melakukan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK. Untuk menjadikan pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN BPK. Hasil Pemeriksaan. Tindak Lanjut. Pemantauan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 2) PENJELASAN ATAS PERATURAN BADAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Mengenal lebih dekat Microsoft 365 Business. Ciptakan hasil kerja terbaik dengan solusi keamanan, manajemen, dan produktivitas terpadu

Mengenal lebih dekat Microsoft 365 Business. Ciptakan hasil kerja terbaik dengan solusi keamanan, manajemen, dan produktivitas terpadu Mengenal lebih dekat Microsoft 365 Business Ciptakan hasil kerja terbaik dengan solusi keamanan, manajemen, dan produktivitas terpadu Pendahuluan Anda memahami bahwa pertumbuhan bisnis bergantung pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas,

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak berlakunya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, setiap pengelola keuangan daerah harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah (Mahmudi, 2011). Laporan keuangan dalam lingkungan sektor publik

BAB I PENDAHULUAN. daerah (Mahmudi, 2011). Laporan keuangan dalam lingkungan sektor publik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan daerah pada dasarnya merupakan asersi atau pernyataan dari pihak manajemen pemerintah daerah yang menginformasikan kepada pihak lain, yaitu pemangku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, proses penelitian dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, proses penelitian dan sistematika penulisan. BAB I PENDAHULUAN Bab 1 dalam penelitian ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, proses penelitian dan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN PADA PT. ISTANA KENTEN INDAH PALEMBANG Christine Permatasari 2007240503

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan akan sistem informasi mulai dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Perkembangan teknologi juga berpengaruh besar pada perkembangan dari

Lebih terperinci

Independensi Integritas Profesionalisme

Independensi Integritas Profesionalisme BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENGGUNAAN PEMERIKSA DAN/ATAU TENAGA AHLI

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENGGUNAAN PEMERIKSA DAN/ATAU TENAGA AHLI PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENGGUNAAN PEMERIKSA DAN/ATAU TENAGA AHLI DARI LUAR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuannya didalam mengelola data administrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuannya didalam mengelola data administrasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Desa sebagai bagian terkecil dari sistem pemerintahan administratif di Indonesia, dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan terus meningkatkan

Lebih terperinci

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS Open Educational Resources (OER) is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License. Based on a work at http://denipradana.edublogs.org/ CLOUD TECHNOLOGY OVERVIEW

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerbitkan serangkaian

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerbitkan serangkaian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah telah berupaya menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerbitkan serangkaian Undang-Undang

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Informasi Penatausahaan Surat dan Arsip berbasis Web Studi Kasus Kantor Pelayanan Perbendaharaan Bengkulu

Pembuatan Sistem Informasi Penatausahaan Surat dan Arsip berbasis Web Studi Kasus Kantor Pelayanan Perbendaharaan Bengkulu Pembuatan Sistem Informasi Penatausahaan Surat dan Arsip berbasis Web Studi Kasus Kantor Pelayanan Perbendaharaan Bengkulu Oleh : TRIYONO NRP : 5210105003 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Artikel GOOGLE DRIVE UNTUK PENDIDIKAN. Oleh Muda Nurul Khikmawati

Artikel GOOGLE DRIVE UNTUK PENDIDIKAN. Oleh Muda Nurul Khikmawati Artikel GOOGLE DRIVE UNTUK PENDIDIKAN Oleh Muda Nurul Khikmawati PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA Abstrak Cloud computing adalah penggunaan sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan bisnis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam menjalankan sebuah perusahaan. Teknologi

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berdirinya sebuah organisasi di dasarkan oleh visi atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Dilakukan berbagai cara untuk mencapai tujuan agar kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bergulirnya reformasi pada Tahun 1998 menandai adanya perubahan hubungan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Pada saat itu, banyak tuntutan untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut data Badan Pusat Statistik sampai bulan Nopember 2013 jumlah pengangguran terbuka yang ada di indonesia mencapai 5,77 persen dari jumlah penduduk Indonesia

Lebih terperinci

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER SA Seksi 327 TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER Sumber: PSA No. 59 PENDAHULUAN 01 Tujuan dan lingkup keseluruhan suatu audit tidak berubah bila audit dilaksanakan dalam suatu lingkungan sistem informasi

Lebih terperinci

Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. caca.e.supriana@unpas.ac.id

Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. caca.e.supriana@unpas.ac.id Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas i Pasundan Caca E Supriana S Si MT Caca E. Supriana, S.Si., MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Kantor virtual 2 Kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi politik di tanah air. Walaupun masih dalam batas-batas tertentu, perubahan ini

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi politik di tanah air. Walaupun masih dalam batas-batas tertentu, perubahan ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi 1998 telah membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan ekonomi politik di tanah air. Walaupun masih dalam batas-batas tertentu, perubahan ini sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan

BAB I PENDAHULUAN. Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan disertai langkah-langkah dalam membangun aplikasi-aplikasi website berbasis Microsoft Sharepoint 2010

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal pengelolaan keuangan dan aset daerah. Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. hal pengelolaan keuangan dan aset daerah. Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kewajiban penyelenggaraan Pemerintahan Daerah telah diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah termasuk dalam hal pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

GOOGLE DRIVE UNTUK PENDIDIKAN

GOOGLE DRIVE UNTUK PENDIDIKAN GOOGLE DRIVE UNTUK PENDIDIKAN Saat ini cloud computing sudah menjadi bagian kehidupan manusia. Secara definisi, cloud computing adalah penggunaan sumber daya komputasi (hardware dan software) yang diwujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. awalnya hanya didasarkan pada Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 23.

BAB I PENDAHULUAN. awalnya hanya didasarkan pada Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 23. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi pemerintahan dan pengelolaan keuangan negara di Indonesia awalnya hanya didasarkan pada Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 23. Kemudian dalam perjalanannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan teknologi informasi menjadikan sebuah informasi dapat diperoleh dengan mudah kapanpun dan dimanapun,

Lebih terperinci

CARA MEMBUAT MENGAKTIFKAN DAN MENGGUNAKAN GOOGLE DOCS

CARA MEMBUAT MENGAKTIFKAN DAN MENGGUNAKAN GOOGLE DOCS CARA MEMBUAT MENGAKTIFKAN DAN MENGGUNAKAN GOOGLE DOCS Apa itu google docs? Google docs merupakan salah satu aplikasi yang di kembangkan google untuk kebutuhan manajemen dokumen khususnya aplikasi office,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan aset yang penting dan sangat berharga bagi setiap organisasi. Sekarang ini informasi disimpan secara terdistribusi dan diakses oleh pengguna, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara, pemerintah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara, pemerintah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara, pemerintah dengan persetujuan DPR RI telah berhasil menetapkan paket perundang-undangan di bidang keuangan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua bidang kehidupan berbangsa dan bernegara diatur secara sentral dari pusat

BAB I PENDAHULUAN. semua bidang kehidupan berbangsa dan bernegara diatur secara sentral dari pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pemerintahan yang dilaksanakan pada masa pemerintah Orde Baru bersifat sentralistis. Di dalam pelaksanaan sistem pemerintahan sentralistis ini semua

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGGAJIAN UNTUK PROJECT SITE DI PT. ALSTOM POWER ENERGY SYSTEM INDONESIA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGGAJIAN UNTUK PROJECT SITE DI PT. ALSTOM POWER ENERGY SYSTEM INDONESIA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGGAJIAN UNTUK PROJECT SITE DI PT. ALSTOM POWER ENERGY SYSTEM INDONESIA Deddy Pratomo, Joko Lianto Buliali Magister Manajemen Teknologi - Manajemen Teknologi Informasi

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH SEKRETARIAT JENDERAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar dengan diterapkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar dengan diterapkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan daerah merupakan salah satu bagian yang mengalami perubahan mendasar dengan diterapkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

Mengenal Google Apps. Reza Pahlava. Abstrak. Pendahuluan. ::

Mengenal Google Apps. Reza Pahlava. Abstrak. Pendahuluan. :: Mengenal Google Apps Reza Pahlava reza.pahlava@raharja.info :: http://blog.rezapahlava.com Abstrak Dunia Internet telah mengalami perkembangan yang sangat cepat, terutama dalam hal infrastruktur. Google

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan wujud pengelolaan

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN - Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) merupakan lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan dan cita-cita bangsa yang diamanatkan dalam undang-undang. Apapun bentuk organisasinya, fungsi,

Lebih terperinci

SOSIALISASI PROSEDUR DAN TEKNIS PELAKSANAAN E PAYMENT DALAM RANGKA PENERBITAN DOKUMEN SKA

SOSIALISASI PROSEDUR DAN TEKNIS PELAKSANAAN E PAYMENT DALAM RANGKA PENERBITAN DOKUMEN SKA SOSIALISASI PROSEDUR DAN TEKNIS PELAKSANAAN E PAYMENT DALAM RANGKA PENERBITAN DOKUMEN SKA Dinas Perdagangan Kabupaten 12 Desember 2017 PT. EDI Indonesia SISTEM e SKA e SKA adalah sebuah sistem pengajuan

Lebih terperinci

Registration for UNISA for Lecturer and Staff

Registration for  UNISA for Lecturer and Staff Registration for E-mail UNISA for Lecturer and Staff Apa itu G-Suite Education? G-Suite for Education adalah seperangkat aplikasi produktifitas untuk proses pembelajaran yang kolaboratif. Semuanya layanan

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH OLEH TAUFIEQURACHMAN RUKI ANGGOTA II BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Hotel Bidakara, 1 Maret 2011 PAKET UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR TTG PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL). Salah satu tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL). Salah satu tanggung jawab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagian Sekretariat adalah salah satu bagian atau divisi yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL). Salah satu tanggung jawab pada bagian ini

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina Media Informatika Vol. 15 No. 1 (2016) PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS Maria Christina Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir.

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM AKREDITASI PERGURUAN TINGGI ONLINE (SAPTO) VERSI 01 UNTUK PENGGUNA PERGURUAN TINGGI

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM AKREDITASI PERGURUAN TINGGI ONLINE (SAPTO) VERSI 01 UNTUK PENGGUNA PERGURUAN TINGGI PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM AKREDITASI PERGURUAN TINGGI ONLINE (SAPTO) VERSI 01 UNTUK PENGGUNA PERGURUAN TINGGI https://sapto.banpt.or.id/ BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI 2017 PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM KOLABORASI ONLINE PELAPORAN KINERJA DOSEN SEBAGAI ALAT BANTU PENENTUAN KEBIJAKAN PEMBERIAN REMUNERASI

PENGEMBANGAN SISTEM KOLABORASI ONLINE PELAPORAN KINERJA DOSEN SEBAGAI ALAT BANTU PENENTUAN KEBIJAKAN PEMBERIAN REMUNERASI PENGEMBANGAN SISTEM KOLABORASI ONLINE PELAPORAN KINERJA DOSEN SEBAGAI ALAT BANTU PENENTUAN KEBIJAKAN PEMBERIAN REMUNERASI Firlina 1, Wing Wahyu Winarno 2, Silmi Fauziati 3 1,2,3 Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

E-DOCUMENT MANAGEMENT BASED ON WEB SERVICES AND XML

E-DOCUMENT MANAGEMENT BASED ON WEB SERVICES AND XML Diringkas oleh : Kelompok 255 Anggota Kelompok : Ikhsan Putra Kurniawan - 1204000432 Mata Kuliah : Kelas Seminar (IKI140991) Semester : Genap 2007/2008 Ringkasan Jurnal : E-Document Mangement berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Birokrasi yang berbelit dan kurang akomodatif terhadap gerak ekonomi mulai

BAB I PENDAHULUAN. Birokrasi yang berbelit dan kurang akomodatif terhadap gerak ekonomi mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perekonomian suatu bangsa menuntut penyelenggara negara untuk lebih profesional dalam memfasilitasi dan melayani warga negaranya. Birokrasi yang berbelit

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Audit Kinerja. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Audit Kinerja. Pedoman. No.237, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Audit Kinerja. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi pengerjaan tugas akhir serta dijelaskan pula sistematika penulisan tugas akhir. 1.1

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. lunak yaitu Perangkat lunak untuk pengelolaan keuangan, Perangkat lunak untuk

BAB I. PENDAHULUAN. lunak yaitu Perangkat lunak untuk pengelolaan keuangan, Perangkat lunak untuk BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi perkembangannya sangat drastis, dimana sebagai manusia dapat menjalankan aktivitas dengan mudahnya. Pada tahun 1990an untuk pengerjaan

Lebih terperinci

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER (Computer Assisted Audit Techniques CAATs) SA SEKSI 327 (PSA NO. 59) 1 PENDAHULUAN - Tujuan dan lingkup audit tidak berubah jika audit dilaksanakan dalam suatu lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan metodologi tentang pembangunan aplikasi mobile Online Public Access Catalog (OPAC). 1.1.

Lebih terperinci

2014 User Manual SIKEMAS

2014 User Manual SIKEMAS 2014 User Manual SIKEMAS 2014 Sistem Informasi Kemahasiswaan Universitas Jenderal Soedirman Bagian Kemahasiswaan UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO User Mahasiswa 1. Login Sistem Informasi Kemahasiswaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Annisa Kesy Garside, Dana Marsetiya Utama Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

SOP-2 KETENTUAN ETIK PROFESI YANG BERLAKU

SOP-2 KETENTUAN ETIK PROFESI YANG BERLAKU SOP-2 KETENTUAN ETIK PROFESI YANG BERLAKU Histori Tanggal Versi Pengkinian Oleh Catatan 00 KETENTUAN Etik Profesi Yang Berlaku 2.1 Etik Profesi Yang Berlaku pada KJPP adalah sesuai dengan KEPI yang berlaku.

Lebih terperinci

CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION

CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION Oleh : 1. Muhammad Zakariyya A.143040268 2. Septika Maulida Ornasiswi 14304028 3. Azmi Fahrun Nisa 143040290 MATERI CLOUD COMPUTING?? CONTOH CLOUD

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiensian waktu, biaya dan resource, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiensian waktu, biaya dan resource, serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang, kebutuhan manusia dalam akses data semakin meningkat, ini disebabkan adanya pola pergeseran hidup manusia ke arah yang lebih berkembang. Dengan pemanfaatan

Lebih terperinci

Panduan Pengunaan Google Apps

Panduan Pengunaan Google Apps Panduan Pengunaan Google Apps Google Apps menawarkan seperangkat alat bantu yang dapat dimanfaatkan oleh semua individu baik dalam sebuah Organisasi atau Instansi. Baik besar maupun kecil. Dengan Google

Lebih terperinci

PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, menyimpan data, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang

Lebih terperinci

USER MANUAL APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

USER MANUAL APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN USER MANUAL INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan

Lebih terperinci

Cara Mengoperasikan Google Drive (Document)

Cara Mengoperasikan Google Drive (Document) Cara Mengoperasikan Google Drive (Document) Nah, kalian pernah dengar belum istilah dari Google drive? Pengertian dari Google Drive itu adalah layanan penyimpanan daring milik Google yang diluncurkan pada

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menyusun sebuah pelaksanaan kegiatan evaluasi hasil belajar dalam sebuah institusi, diperlukan sebuah manajemen yang terorganisir sehingga dapat menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

Menggabungkan Banyak File PDF Menjadi Satu File PDF

Menggabungkan Banyak File PDF Menjadi Satu File PDF Menggabungkan Banyak File PDF Menjadi Satu File PDF winda.larasati@raharja.info Abstrak Seiring dengan perkembangan teknologi, file PDF sudah tidak asing lagi. Biasanya file dengan format PDF ini digunakan

Lebih terperinci

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER Teknik Audit Berbantuan Komputer SA Seksi 327 TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER Sumber: PSA No. 59 PENDAHULUAN 01 Tujuan dan lingkup keseluruhan suatu audit tidak berubah bila audit dilaksanakan dalam suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. internal, intuisi, pemahaman terhadap SAP dan pengetahuan tentang pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. internal, intuisi, pemahaman terhadap SAP dan pengetahuan tentang pengelolaan 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bab ini akan menguraikan pengertian pengetahuan tentang proses audit internal, intuisi, pemahaman terhadap SAP dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak diberlakukannya otonomi daerah pemerintah diberikan kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan semua urusan pemerintah. Perubahan pada sistem pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada zaman globalisasi ini bidang-bidang sudah mengalami banyak kemajuan termasuk juga bidang teknologi. Kemajuan teknologi dapat mendukung proses bisnis juga memudahkan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan

Lebih terperinci