Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Transkripsi

1 PENGARUH BUDAYA ETIS ORGANISASI, ORIENTASI ETIKA, PENGALAMAN, DAN PROFESIONALISME TERHADAP SENSITIVITAS ETIKA KEGIATAN AUDIT YANG DILAKSANAKAN INSPEKTORAT PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 1 Made Bella Martina, 1 Desak Made Werastuti, 2 Edy Sujana Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {madebellamartina@yahoo.co.id, weras_tuti@yahoo.com, ediesujana_bali@yahoo.com}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti secara empiris mengenai pengaruh budaya etis organisasi, orientasi etika, pengalaman dan profesionalisme terhadap sensitivitas etika kegiatan audit yang dilaksanakan Inspektorat Kabupaten Buleleng. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh jumlah pegawai pada bagian audit yang ada di kantor Inspektorat Kabupaten Buleleng sekaligus juga digunakan sebagai sampel yang disebut sebagai sampel jenuh. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner berisi pertanyaan formal secara konsisten, terangkai, dan tertulis yang ditujukan untuk memperoleh informasi dari responden berkaitan dengan variabel yang diteliti. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu analisis regresi berganda dengan dengan program SPSS for windows versi Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) budaya etis organisasi berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika, (2) orientasi etika berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika, (3) pengalaman berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika, (4) profesionalisme berpengaruh signifikan Kata Kunci : Budaya etis organisasi, orientasi etika, pengalaman, profesionalisme, sensitivitas etika Abstract This study was aimed at finding evidence empirically about the effect of organization ethic culture, ethic orientation, experience, and professionalism on ethic sensitivity of audit activity done by the Inspectorate of Buleleng regency. The population consisted of all of the employees in the audit section in the office of the Inspectorate of Buleleng regency who were at the same time used as the sample called saturated sample. The method of data collection was questionnaire that contains formal questions that are consistent, framed, and written that were aimed at obtaining information from the respondents in relation to the variables under investigation. The data analysis technique used to test the hypothesis was multiple regression analysis using SPSS for windows of version 19.0 program. The results showed (1) the ethic culture of the organization has a significant effect on ethic sensitivity, (2) ethic orientation has a significant effect on ethic sensitivity, (3) experience has a significant effect on ethic sensitivity and (4) professionalism has a significant effect on ethic sensitivity.

2 Keywords: organization ethic culture, ethic orientation, experience, professionalism, ethic sensitivity. PENDAHULUAN Menurut Bastian, (2006:338) ada beberapa hal yang perlu dipahami dalam Undang-Undang Otonomi Daerah yang meliputi: (1) asas desentralisasi yang merupakan penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom, (2) asas desentralisasi yang merupakan pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah, (3) tugas pemberian bantuan yaitu penugasan dari pemerintah kepada daerah dan desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang menugaskan, (4) perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah adalah suatu sistem pembiayaan pemerintah dalam kerangka Negara Kesatuan, yang mencakup pembagian keuangan antar pemerintah pusat dan daerah serta pemerataan antar daerah secara proporsional, demokratis, adil, dan transparan. Undang-Undang otonomi daerah ini memberikan implikasi terhadap akuntansi sektor publik, dalam pelaksanaan otonomi daerah pemerintah daerah dituntut untuk mampu memberikan informasi keuangan terhadap publik, DPRD, dan pihak-pihak yang menjadi stakeholder pemerintah daerah (Mardiasmo, 2002:26). Oleh karena itu pemerintah daerah diharapkan memiliki sistem akuntansi dan standar akuntansi keuangan pemerintah daerah yang memadai dan melakukan perbaikan mekanisme audit terhadap instansi pemerintah. Pengembangan sistem akuntansi pemerintah daerah merupakan tantangan yang membutuhkan kompetensi tersendiri untuk mendesain sistem akuntansi yang akan diterapkan. Pengawasan internal di pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Bali oleh Inspektorat masing-masing, dirasakan masih sangat lemah. Akibatnya, banyak penyimpangan dalam pengelolaan anggaran lolos begitu saja. Agar dapat melakukan pekerjaannya sesuai dengan kode etik profesi, seorang auditor internal pemda (Aparatur Inspektorat Pemerintah) perlu memiliki sensitivitas etika, hal ini diharapkan dapat mempermudah auditor dalam pengambilan keputusan ketika berada pada situasi dilema etika. Untuk dapat melatih sensitivitasnya dalam hal pertimbangan etika, aparatur Inspektorat harus dapat mengakui ada masalah etika dalam pekerjaannya, dan sensitivitas tersebut merupakan tahap awal dalam proses pengambilan keputusan etika (Aziza dan Salim, 2008:2). Dalam melaksanakan pekerjaannya seorang auditor internal kadang menghadapi permasalahan dalam budaya kerja, permasalahan tersebut adalah terabaikannya nilai-nilai etika dan budaya kerja dalam perusahaan sehingga melemahkan disiplin, etos kerja dan produktivitas kerja. Maka penting bagi aparatur Inspektorat untuk peka terhadap masalah etika. Penelitian ini menguji faktor lingkungan dan personal yang mempengaruhi sensitivitas aparatur Inspektorat terhadap situasi yang mempunyai nilai moralitas. Faktor lingkungan yang dimaksud adalah budaya etis organisasi yang berkaitan erat dengan persepsi terhadap nilai-nilai moral (Falah, 2006:5). Budaya etis organisasi akan mempengaruhi orientasi etika aparatur Inspektorat dalam melaksanakan tugasnya dan juga akan berpengaruh pada sensitivitas etika. Budaya organisasi adalah sistem makna dan keyakinan bersama yang dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan sebagian besar cara mereka bertindak, budaya tersebut mewakili persepsi bersama yang dianut oleh para anggota organisasi tersebut (Robbins, 2003:58. Budaya yang kuat mempunyai dampak yang lebih besar pada perilaku karyawan dan lebih langsung terkait dengan pengutangan turn-over karyawan. Dalam budaya yang kuat, nilai inti organisasi dipegang secara mendalam dan

3 dianut bersama secara meluas. Makin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti dan makin besar komitmen mereka pada nilai-nilai tersebut, maka makin kuat budaya tersebut. Melalui budaya etis organisasi yang dianut oleh Inspektorat Pemerintah Kabupaten Buleleng, auditor internal memiliki sensitivitas yang tinggi dalam menghadapi permasalahan dalam kegiatan audit yang dilaksanakan, sehingga budaya etis organisasi berpengaruh terhadap sensitivitas etika pada kegiatan audit yang dilaksanakan Inspektorat Pemerintah Kabupaten Buleleng. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Gusti Ayu Sutarsih (2014) yang membuktikan bahwa budaya etis organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat sensitivitas. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Budaya etis organisasi berpengaruh signifikan Menurut Cohen et al. (dalam Falah, 2006:17) orientasi setiap individu pertamatama ditentukan oleh kebutuhannya. Kebutuhan tersebut berinteraksi dengan pengalaman pribadi dan sistem nilai individu yang akan menentukan harapanharapan atau tujuan dalam setiap perlakuannya sehingga pada akhirnya individu tersebut menentukan tindakan apa yang akan diambilnya. Jadi dengan orientasi etika yang dimiliki oleh seorang auditor itu membuatnya memiliki sensitivitas etika yang diperlukan untuk menentukan harapan-harapan atau tujuan yang ingin dicapainya. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Aziza, (2008) bahwa terdapat pengaruh antara orientasi etika dengan sensitivitas etika. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 2 : Orientasi etika berpengaruh signifikan Selain dibutuhkannya orientasi etika Knoers dan Haditono (1999) menyatakan bahwa pengalaman adalah proses pembelajaran dan pertambahan potensi tingkah laku yang diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal. Auditor yang memiliki pengalaman dianggap lebih konservatif saat menghadapi dilema etika, Larkin, 2000 (dalam Asana, 2013). Hal ini menunjukan pengalaman sangat penting, karena semakin teliti auditor maka semakin meningkat sensitivitas etika yang dimiliki auditor (Asana, 2013). Hunt dan Vitell (dalam Nurfarida, 2011:37) mengembangkan sebuah model untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan etika, dimana langkah awal individual menerima masalah etika, sampai pada pertimbangan etika (ethical judgment), berkembang pada niat, dan akhirnya terbawa pada perilaku. Faktor-faktor dimana Hunt dan Vitell memprediksi pengaruh kemampuan seseorang untuk mempersiapkan masalah etika meliputi lingkungan budaya, lingkungan industri, lingkungan organisasi, dan pengalaman personal. Jadi seorang yang sudah memiliki pengalaman akan mampu peka terhadap masalah-masalah etika yang dihadapi. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 3 : Pengalaman berpengaruh signifikan Profesionalisme juga menjadi syarat utama bagi yang ingin menjadi seorang auditor eksternal. Profesional berati memiliki tanggung jawab untuk berprilaku yang lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, memenuhi Undang-Undang, dan peraturan masyarakat. Sama halnya dengan Inspektorat yang merupakan Lembaga Pengawasan Internal, juga harus memiliki Profesionalisme dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kemampuan seorang profesional untuk berperilaku etis sangat dipengaruhi oleh sensitivitas individu tersebut. Jadi seorang profesional sangat dituntut untuk memiliki sensitivitas etika dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 4 : Profesionalisme berpengaruh signifikan Hasi penelitian dari Aziza dan Salim, (2008:2) menemukan bahwa para profesional cenderung mengabaikan masalah etika ketika mereka terfokus pada masalah etika. Oleh karena itu, penelitian ini menguji kembali fenomena yang sama dari penelitian tersebut dalam profesi auditor internal pemerintah daerah (Aparatur Inspektorat) di Inspektorat

4 Pemerintah Kabupaten Buleleng, dan model dikembangkan untuk menjelaskan faktor personal dan lingkungan, yang mempengaruhi sensitivitas Aparatur Inspektorat Pemerintah Kabupaten Buleleng pada situasi etika. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Budaya Etis Organisasi, Orientasi Etika, Profesionalisme, dan Pengalaman terhadap Sensitivitas Etika Kegiatan Audit yang Dilaksanakan Inspektorat Pemerintah Kabupaten Buleleng METODE Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh budaya etis organisasi, orientasi etika, pengalaman, dan profesionalisme terhadap sensitivitas etika kegiatan audit yang dilaksanakan inspektorat pemerintah kabupaten Buleleng. Peneliti menggunakan seluruh jumlah pegawai pada bagian audit yang ada di kantor Inspektorat Kabupaten Buleleng sebagai populasi sekaligus sebagai sampel penelitian karena besarnya jumlah populasi yang masih dalam kemampuan peneliti sehingga sampel dalam penelitian ini disebut sampel jenuh, Hal tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Wijaya (2013:27) bahwa studi penelitian yang mencakup seluruh elemen dalam populasi atau menggunakan populasi sebagai subjek penelitian disebut sampel jenuh. Penggunaan populasi sebagai subjek penelitian disebabkan terjangkaunya jumlah populasi. Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel terikat/dependen dan variabel-variabel bebas/independen. Definisi operasional variabel pada penelitian ini yaitu budaya etis organisasi, orientasi etika, pengalaman yang menunjuk kepada pengetahuan prosedural, dan profesionalisme yang merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah jumlah pegawai audit serta jawaban kuesioner dari responden, sedangkan data kualitatif dalam penelitian ini yaitu struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi serta aktivitas organisasi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dan data dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sesuai dengan keinginan peneliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui pembagian atau penyebaran daftar pertanyaan yang diberikan kepada pegawai Inspektorat Pemerintah Kabupaten Buleleng. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan menggunakan skala likert. Skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur, sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013). Setiap pernyataan disediakan 5 (lima) alternatif jawaban, yaitu: (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) cukup setuju, (2) tidak setuju, dan (1) sangat tidak setuju. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas, (2) Uji hipotesis menggunakan uji regresi regresi linier berganda dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Kuesioner budaya etis organisasi terdiri dari 4 butir dengan indeks validitas butir bergerak dari 0,892 s.d 0,936 dan indeks reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,845 dengan klasifikasi tinggi. Kuesioner orientasi etika terdiri dari 18 butir dengan indeks validitas butir bergerak dari 0,813 s.d 0,907 dan indeks reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,772 dengan klasifikasi tinggi. Kuesioner pengalaman terdiri dari 2 butir dengan indeks validitas butir bergerak dari 0,899 s.d 0,917 dan indeks reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,897 dengan klasifikasi tinggi. Kuesioner profesionalisme terdiri dari 5 butir dengan indeks validitas butir bergerak dari 0,766 s.d 0,859 dan indeks reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,806 dengan klasifikasi tinggi. Kuesioner

5 sensitivitas etika terdiri dari 4 butir dengan indeks validitas butir bergerak dari 0,902 s.d 0,903 dan indeks reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,842 dengan klasifikasi tinggi. Hasil pengujian normalitas data menggunakan statistik angka Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 untuk statistik Kolmogorov-Smirnov Z. Berdasarkan kriteria uji normalitas, data terdistribusi normal jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05. Berdasarkan Tabel 1, ditunjukkan bahwa angka Asymp. Sig. (2- tailed) sebesar 0,963 yang disajikan pada Tabel 1. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data budaya etis organisasi, orientasi etika, pengalaman, profesionalisme, dan sensitivitas etika berdistribusi normal. Pada Tabel 2 hasil pengujian multikolinieritas menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan nilai VIF dari masingmasing variabel bebas lebih besar dari 0,1 dan lebih kecil dari 10 yaitu: 2,017 untuk Tabel 1. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolgomorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 18 Normal Parameters a,b Mean 0,000 Std. Deviation 1,083 Most Extreme Differences Absolute 0,118 Positive 0,118 Negative -0,096 Kolmogorov-Smirnov Z 0,502 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,963 Sumber: data penelitian diolah, 2015 Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas variabel budaya etis organisasi, 2,078 untuk orientasi etika, 0,779 untuk variabel pengalaman, dan 1,129 untuk variabel profesionalisme. Serta dilihat dari nilai tolerance yang masing-masing lebih besar dari 0,1 yaitu: 0,496 untuk variabel budaya etis organisasi, 0,481 untuk variabel orientasi etika, 0,779 untuk variabel pengalaman, dan 0,885 untuk variabel profesionalisme. Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Keterangan Budaya Etis Organisasi 0,496 2,017 Non Multikolinearitas Orientasi Etika 0,481 2,078 Non Multikolinearitas Pengalaman 0,779 1,284 Non Multikolinearitas Profesionalisme 0,885 1,129 Non Multikolinearitas Sumber: data penelitian diolah, 2015 Berdasarkan nilai VIF dan tolerance, korelasi di antara variabel bebas dapat dikatakan mempunyai korelasi yang lemah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa di antara variabel bebas tidak ada korelasi atau tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi linier. Hasil pengujian heteroskedastisitas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain yaitu dengan menggunakan uji Glejser menunjukkan bahwa nilai signifikansi antara variabel bebas dengan absolut residual lebih besar dari 0,05 yaitu 0,663 untuk variabel budaya etis organisasi, 0,796 untuk variabel orientasi etika, 0,095 untuk variabel pengalaman, dan 0,878 untuk variabel profesionalisme yang ditunjukkan pada Tabel 3. Dengan demikian, dapat

6 disimpulkan bahwa tidak ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Pada penelitian ini diajukan 4 hipotesis. Pengujian hipotesis digunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis uji koefesien determinasi disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4, ditunjukkan bahwa hasil uji koefesien determinasi dengan nilai Adjusted R Square yang diperoleh sebesar 0,901. Hal Hasil analisis regresi linier berganda antara variabel budaya etis organisasi (X 1 ), orientasi etika (X 2 ), pengalaman (X 3 ), dan Tabel 3. Hasil Uji Heterokedastisitas Standardized Unstandardized Coefficients Model Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,955 1,227 1,593 0,135 X 1 0,025 0,055 0,155 0,446 0,663 X 2-0,004 0,013-0,093-0,264 0,796 X 3-0,172 0,096-0,498-1,800 0,095 X 4 0,010 0,064 0,041 0,157 0,878 Sumber: data penelitian diolah, 2015 Tabel 4. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ini menunjukkan bahwa sensitivitas etika dipengaruhi oleh budaya etis organisasi, orientasi etika, pengalaman, dan profesionalisme sebesar 90,1%. Sisanya 9,9 % sensitivitas etika dipengaruhi oleh faktor lain di luar model regresi linier dalam penelitian ini. Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,961 0,924 0,901 1,23812 Sumber: data penelitian diolah, 2015 profesionalisme (X 4 ) terhadap sensitivitas etika (Y) dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Ganda Standardized Unstandardized Coefficients Model Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -8,573 2,522-3,399 0,005 X 1 0,597 0,113 0,571 5,262 0,000 X 2 0,068 0,028 0,270 2,447 0,029 X 3 0,505 0,197 0,223 2,571 0,023 X 4 0,327 0,131 0,202 2,491 0,027 Sumber: data penelitian diolah, 2015 Berdasarkan data pada Tabel 5.diperoleh model persamaan regresi linier berganda yaitu: Berdasarkan Tabel 5 dan persamaan regresi maka dapat diambil keputusan sebagai berikut: 1. Koefisien regresi untuk variabel budaya etis organisasi sebesar 0,597, arah koefisien tersebut positif yang menunjukkan bahwa budaya etis organisasi berpengaruh positif terhadap sensitivitas etika. Pengaruh positif menunjukkan bahwa hubungan budaya etis organisasi dan sensitivitas etika

7 adalah searah. Berdasarkan Tabel 5, diperoleh t hitung sebesar 5,262 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai t tabel (2-tailed) pada dk = 18-1 = 17 adalah 2,101. Karena t hitung lebih besar dari t tabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya etis organisasi Jadi, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya etis organisasi 2. Koefisien regresi untuk variabel orientasi etika sebesar 0,068, arah koefisien tersebut positif yang menunjukkan bahwa orientasi etika berpengaruh positif terhadap sensitivitas etika. Pengaruh positif menunjukkan bahwa hubungan orientasi etika dan sensitivitas etika adalah searah. Berdasarkan Tabel 5, diperoleh t hitung sebesar 2,447 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai t tabel (2-tailed) pada dk = 18-1 = 17 adalah 2,101. Karena t hitung lebih besar dari t tabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara orientasi etika Jadi, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi etika 3. Koefisien regresi untuk variabel pengalaman sebesar 0,505, arah koefisien tersebut positif yang menunjukkan bahwa pengalaman berpengaruh positif terhadap sensitivitas etika. Pengaruh positif menunjukkan bahwa hubungan pengalaman dan sensitivitas etika adalah searah. Berdasarkan Tabel 5, diperoleh t hitung sebesar 2,571 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai t tabel (2-tailed) pada dk = 18-1 = 17 adalah 2,101. Karena t hitung lebih besar dari t tabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengalaman terhadap sensitivitas etika. Jadi, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengalaman terhadap sensitivitas etika. 4. Koefisien regresi untuk variabel profesionalisme sebesar 0,327, arah koefisien tersebut positif yang menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap sensitivitas etika. Pengaruh positif menunjukkan bahwa hubungan profesionalisme dan sensitivitas etika adalah searah. Berdasarkan Tabel 5, diperoleh t hitung sebesar 2,491 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai t tabel (2-tailed) pada dk = 18-1 = 17 adalah 2,101. Karena t hitung lebih besar dari t tabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara profesionalisme Jadi, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara profesionalisme PEMBAHASAN Pengaruh Budaya Etis Organisasi terhadap Sensitivitas Etika Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya etis organisasi Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Secara teoretis, terdapat tiga aspek utama yang mendukung terciptanya pemerintahan yang baik (good governance), yaitu pengawasan, pengendalian, dan pemeriksaan (Mardiasmo, 2005). Salah satu unit yang melakukan audit atas pemeriksaan terhadap pemerintah daerah adalah inspektorat daerah. Inspektorat daerah mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengawasan umum pemerintah daerah, dan tugas lain yang diberikan kepala daerah, sehingga dalam tugasnya inspektorat sama dengan auditor internal. Menurut Westra (dalam Arifuddin, 2002) bahwa dalam menjalankan tugas auditor internal sering menghadapi situasi yang dilematis. Selain harus patuh pada pimpinan tempat bekerja, juga harus menghadapi tuntutan dari masyarakat untuk memberikan laporan yang jujur. Tentunya,

8 auditor berkeinginan untuk memelihara keanggotaan profesinya dan menghindari tindakan pelanggaran etika. Jadi, seorang auditor dengan komitmen profesional yang tinggi diharapkan lebih sensitif terhadap situasi etika. Dengan adanya budaya etis organisasi atau perilaku yang beretika oleh seorang auditor, maka tentunya hal tersebut akan mempengaruhi nilai sensitivitas etika profesi auditor untuk bertindak profesional dan mampu memberikan laporan keuangan secara tranparansi dan jujur. Jadi, budaya etis organisasi berkaitan erat dengan persepsi terhadap nilai-nilai moral. Nilai-nilai dari budaya organisasi seperti yang dijelaskan dalam Falah (2006) tercermin dalam praktek-praktek organisasi. Kondisi-kondisi yang dialami anggota organisasi seperti penghargaan, dukungan, dan perilaku yang diharapkan dalam organisasi menjadikan anggapan tentang budaya organisasi itu sendiri dan perilaku pribadi yang berhubungan dengan individu dalam diri seseorang. Berdasarkan konsep-konsep tersebut, tampak bahwa budaya etis organisasi dan sensitivitas etika berbanding lurus, jika semakin tinggi budaya etis organisasi yang disalurkan, maka semakin tinggi pula sensitivitas etika. Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sutiarsih (2014), yang menunjukkan bahwa budaya etis organisasi berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika Pengaruh Orientasi etika terhadap Sensitivitas Etika Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan orientasi etika terhadap sensitivitas etika. Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan empiris. Secara teori, inspektorat sebagai salah satu fungsi vital dalam pemerintahan daerah, mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengawasan umum pemerintah daerah dan tugas lain yang diberikan kepala daerah sehingga dalam tugasnya inspektorat sama dengan auditor internal (Falah, 2006). Karena kesamaan peran inspektorat dengan profesi auditor internal maka diharapkan Inspektorat juga memiliki etika yang dijalankan secara konsekuen dan konsisten sesuai dengan standar dan kode etik profesi auditor internal. Orientasi etika yang mengarah pada absolutisme (idealisme yang tinggi, relativisme rendah) mempercayai bahwa kepatuhan pada standar etika diharapkan menunjukkan tingkat paling tinggi pada sensitivitas etika (Shaub et al. 1993). Menurut Shaub et al. (1993) bahwa seseorang idealisme akan cenderung peka pada kerugian yang menimpa orang lain. Tahap perkembangan moral merupakan faktor yang menentukan dalam perilaku pengambilan keputusan etis. Makin tinggi perkembangan moral seseorang akan memberi nilai yang semakin tinggi pada hak orang lain seperti yang dijelaskan oleh Kohlberg (1984), yang terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama fokus pada diri sendiri, tahap kedua fokus pada hubungan personal, dan tahap ketiga adalah kepercayaan sesorang pada prinsip universal. Oleh sebab itu, meningkatnya tahap perkembangan moral seseorang akan meningkatkan tingkat sensitivitas etika. Berdasarkan konsep-konsep tersebut, tampak bahwa orientasi etika dan sensitivitas etika berbanding lurus, jika semakin tinggi orientasi etika, maka semakin tinggi pula sensitivitas etika. Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sutiarsih (2014), yang menunjukkan bahwa orientasi etika berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika, di mana idealisme berpengaruh signifikan terhadap tingkat sensitivitas etika auditor dan relativisme berpengaruh signifikan terhadap tingkat sensitivitas auditor. Pengaruh Pengalaman terhadap Sensitivitas Etika Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pengalaman terhadap sensitivitas etika. Justifikasi diambil dengan

9 mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Adanya peran auditor internal/peran inspektorat selaku pengawas intern pemerintah akan dapat membantu mewujudkan pemerintah daerah yang akuntabel dan transparan. Namun, fenomena-fenomena kasus suap yang terjadi pada auditor membuat independensi seorang auditor dipertanyakan kembali oleh masyarakat. Etika profesi yang dilanggar oleh auditor dapat menurunkan kualitas kinerja seorang auditor. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas kinerja auditor perlu ditingkatkan sensitivitas etika (ethical sensitivity) seorang auditor karena di dalamnya terkandung nilai-nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah laku yang diterima dan digunakan oleh organisasi profesi akuntan yang meliputi kepribadian, kecakapan profesional, tanggung jawab, dan pelaksanaan kode etik. Kode etik auditor merupakan aturan perilaku auditor sesuai dengan tuntutan profesi dan organisasi serta standar audit yang merupakan ukuran kualitas minimal yang harus dicapai oleh auditor dalam menjalankan tugas auditnya. Auditor yang tidak berpengalaman lebih banyak membuat kesalahan daripada auditor yang berpengalaman. Kesalahan dapat menurunkan kualitas kinerja auditor. Seorang auditor yang berpengalaman mampu menemukan hal penting dalam kasus khusus dan mengurangi informasi tidak relevan dalam pengambilan keputusannya. Menurut Gusnardi (2003) mengukur pengalaman audit melalui jabatan auditor, lama bekerja, peningkatan keahlian, serta pelatihan audit yang pernah diikuti. Sebagai suatu contoh adalah pengalaman auditor diperoleh dari pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan, pelatihan ataupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pengembangan keahlian auditor. Alasan yang paling umum dalam mendiagnosis suatu masalah adalah ketidakmampuan menghasilkan dugaan yang tepat. Semakin banyak pengalaman auditor, maka semakin dapat menghasilkan berbagai macam dugaan dalam menjelaskan temuan audit. Auditor yang mempunyai pengalaman yang berbeda, akan berbeda pula dalam memandang dan menanggapi informasi yang diperoleh selama melakukan pemeriksaan dan juga dalam memberi kesimpulan audit terhadap obyek yang diperiksa berupa keputusan. Jadi, seorang yang sudah memiliki pengalaman akan mampu peka terhdap masalah-masalah etika yang dihadapi. Berdasarkan konsep-konsep tersebut, tampak bahwa pengalaman dan sensitivitas etika berbanding lurus, jika semakin tinggi pengalaman, maka semakin tinggi pula sensitivitas etika. Secara empiris, hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Asana (2013), yang menunjukkan bahwa pengalaman berpengaruh signifikan Pengaruh Profesionalisme terhadap Sensitivitas Etika Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan profesionalisme terhadap sensitivitas etika. Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Secara teoretis, kualitas audit dinyatakan sebagai kemungkinan dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan seorang auditor menemukan adanya kesalahan dalam laporan keuangan bergantung pada kemampuan teknik yang dimiliki auditor seperti, profesionalisme. Profesionalisme auditor merupakan sikap seorang auditor yang profesional dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai auditor meskipun harus mengorbankan kepentingan diri sendiri. Auditor yang profesional akan menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan teratur sehingga akan menghasilkan laporan hasil pemeriksaan yang berkualitas bagi para pengguna. Akuntan yang profesional dalam melaksanakan pemeriksaan diharapkan akan menghasilkan audit yang memenuhi standar yang telah ditetapkan sesuai dengan kode etik dan standar profesi. Dengan demikian, akuntan yang profesional akan menjunjung tinggi kode etik profesinya sehingga memiliki tingkat sensitivitas etika

10 yang tinggi. Apabila seorang auditor tidak memiliki atau mematuhi etika profesinya maka ia tidak akan dapat menghasilkan kinerja yang memuaskan bagi dirinya sendiri maupun kliennya. Berdasarkan konsep-konsep tersebut, tampak bahwa profesionalisme dan sensitivitas etika berbanding lurus, jika semakin tinggi profesionalisme, maka semakin tinggi pula sensitivitas etika. Secara empiris, hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Asana (2013), yang menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan beberapa hasil terkait rumusan permasalahan pada penelitian ini: (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya etis organisasi terhadap sensitivitas etika, (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara orientasi etika terhadap sensitivitas etika, (3) terdapat pengaruh yang signifikan antara pengalaman terhadap sensitivitas etika, (4) terdapat pengaruh yang signifikan antara profesionalisme terhadap sensitivitas etika. Berdasarkan simpulan di atas, penelitian ini memiliki beberapa saran yang dapat diajukan yaitu bagi para auditor sebaiknya perlu ditingkatkannya pengalaman kerja dan tingkat pendidikan formal agar bisa meningkatkan sensitivitas etika. Untuk meningkatkan kualitas kinerja auditor perlu ditingkatkan sensitivitas etika (ethical sensitivity) seorang auditor karena di dalamnya terkandung nilai-nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah laku yang diterima dan digunakan oleh organisasi profesi akuntan yang meliputi kepribadian, kecakapan profesional, tanggung jawab, dan pelaksanaan kode etik. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambah variabel lain atau dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi sensitivitas etika seperti motivasi, ambiguitas, serta independensi serta selain menggunakan kuesioner, peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan juga metode pengumpulan data dengan wawancara sehingga informasi yang didapat lebih akurat dan lengkap. DAFTAR PUSTAKA Arifuddin dan Sri Anik Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi dan Keterlibatan Kerja Terhadap HUbungan Antara Etika Kerja Islam dengan Sikap Perubahan Organisasi. Simposium Nasional Akuntansi V. 5-6 September Semarang. Asana, Gde Herry Sugiarto Pengaruh Pengalaman, Komitmen, dan Orientasi Etika pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Udayana. Aziza dan Salim Pengaruh Orientasi Etika Pada Komitmen Dan Sensitivitas Etika Auditor. Simposium Nasional Akuntansi XI Juli Pontianak. Bastian, Indra Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Falah, Syaikhul Pengaruh Budaya Organisasi Dan Orientasi Etika Terhadap Sensitivitas Etika. Simposium Nasional Akuntansi X Juli Universitas Hasanudin. Makasar. Gusnardi Analisis Perbandingan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Judgment Penetapan Resiko Audit oleh Auditor yang Berpengalaman dan Auditor yang Belum Berpengalaman. (Tidak Dipublikasikan) Tesis. Universitas Padjadjaran. Bandung.

11 Knoers dan Haditono Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagian. Cetakan ke-12. Yogyakarta: Gajah Mada university Press. Wijaya, Tony Metodelogi Penelitian, Ekonomi dan Bisnis (Teori dan Praktik). Yogyakarta: Graha Ilmu. Kohlberg, Lawrence dan Candee, Daniel The Relationship of Moral Judgment to Moral Action. Dalam Kurtines Morality, Moral Behaviour, and Moral Development. New York: John Wiley & Sons. Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Nurfarida, Lia Pengaruh Budaya Etis Organisasi Dan orientasi Etika Terhadap Komitmen Organisasi dan Sensitivitas Etika Auditof (Studi pada Aparatur Inspektorat Kabupaten Bogor). Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. Robbins, Stephen P Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid 1. Edisi 8. Jakarta: PT. Prenhallindo. Shaub, Michael K Ethical Reasoning and Athical Orientation, Gender and Experience as Predictor Auditors Views of the Significance of Ethical Issue. Working paper, Hillsdale College, Hillsdale, MI Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif). Bandung: Alfabeta. Sutiarsih, Gusti Ayu Pengaruh Budaya Etis Organisasi, idealisme, dan Relativisme terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi pada Aparatur Inspektorat Pemerintah Kabupaten Buleleng). Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

1 Edy Sujana, 2 I Gusti Ayu Purnamawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

1 Edy Sujana, 2 I Gusti Ayu Purnamawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH BUDAYA ETIS ORGANISASI, ORIENTASI ETIKA, DAN GENDER TERHADAP SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR PADA INSPEKTORAT PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI, GIANYAR DAN KLUNGKUNG 1 Kadek Linda Restya Dewi, 1 Edy Sujana,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR Maretha No. Hp : 081298286068 Email : chen_thatha@yahoo.com (Maretha, Hidayatullah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.. Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi program studi akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis Unika Soegijapranata yang sudah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kuisioner dan yang dapat diolah adalah sebanyak 34 Kuisioner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kuisioner dan yang dapat diolah adalah sebanyak 34 Kuisioner BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum objek Penelitian Sampel yang Digunakan pada Penelitian ini adalah Auditor yang bekerja di Beberapa inspektorat di Yogyakarta. Jumlah kuisioner yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa kuesioner dimana kuesioner yang disebar sebanyak 550 buah kuesioner virtual yang disebar melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila Oleh : Isti Komaria Ulfa 14213562 Dosen Pembimbing : Edy Nursanta, S.E, M.M PENDAHULUAN P E

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, dengan responden 100 mahasiswa program

Lebih terperinci

PENGARUH TANGGUNG JAWAB, PENGALAMAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP PRESTASI KERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK MALANG

PENGARUH TANGGUNG JAWAB, PENGALAMAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP PRESTASI KERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK MALANG PENGARUH TANGGUNG JAWAB, PENGALAMAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP PRESTASI KERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK MALANG (Survey pada Auditor KAP Di Malang) RINGKASAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN 1 2 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS AUDITOR PADA INSPECÇÃO GERAL DO ESTADO, REPÚBLICA DEMOCRÁTICA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA PADA PT BPR MILALA MEDAN 1. Identitas Responden Nama : Umur : Tahun : Jenis Kelamin : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

Kategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia

Kategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1. Deskripsi Responden Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan kepada 36 auditor Inspecção Geral do Estado, República Democrátika de Timor Leste (RDTL). Tahapan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner. Jumlah auditor yang bersedia menjadi responden.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner. Jumlah auditor yang bersedia menjadi responden. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Penyebaran Kuesioner No 1 Berikut tabel yang menunjukkan hasil penyebaran kuesioner penelitian: Nama KAP Bayudi, Yohana, Suzy, Arie Tabel 4.1 Hasil Penyebaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sulawesi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2014. Sampel yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

2. KUISONER PENELITIAN

2. KUISONER PENELITIAN LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT RISET 2. KUISONER PENELITIAN 3. JAWABAN PERNYATAN TIAP VARIABEL 4. HASIL OLAH DATA SPSS 5. R TABEL, F TABEL DAN T TABEL 96 LAMPIRAN 1 SURAT RISET 97 98 LAMPIRAN 2 Kuesioner Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai divisi fashion pada PT. Mitra Adiperkasa, tbk sebanyak 52 karyawan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekolah Dasar (SD) tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian 3.1.1 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang beralamatkan di Jl Gatot Subroto Kav 31 Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berlokasi di SMPN 1 Kauman dengan populasinya semua kelas VIII yaitu kelas VIII A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J tahun pelajaran 2016/2017. Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis data dan hasil penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pemberian opini oleh auditor.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Nurlita NPM :

Lebih terperinci

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) I.I PENDAHULUAN Fildza Aqmarina Imanda Saat ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. anggaran dengan budaya organisasi, gaya kepemimpinan, ketidakpastian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. anggaran dengan budaya organisasi, gaya kepemimpinan, ketidakpastian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Deskripsi penelitian Bab ini menjelaskan mengenai analisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH KOMPETENSI, PROFESSIONAL JUDGMENT AUDITOR, TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT INDEPENDENSI AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Se-Bali) 1 Ni Luh Tia Betrisia Asdianti, 1 Ni Luh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Yth. Bapak/Ibu Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara di Tempat

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Yth. Bapak/Ibu Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara di Tempat LAMPIRAN 1 : KUESIONER PENELITIAN Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Yth. Bapak/Ibu Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara di Tempat Medan, Desember 2016 Dengan Hormat, Dalam rangka penyusunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Sampel penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP yang berada di wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota 58,25 66,09 74,57 24,14 27,38 30,66 23,78 26,43 28,68 29,58 36,27 36,27 119,35 136,05 150,45 35,59 40,61

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2012, laporan hasil pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Auditor eksternal yang berada pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender BAB IV HASIL PEELITIA A. Gambaran Umum Responden Untuk mengetahui gambaran karakteristik responden yang pernah melakukan transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Perkembangan perusahaan di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari Daftar Efek Syariah tahun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN Nama : Dian Ayu Lestari NPM : 12212022 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Neltje F.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS HASIL 1. Hasil Sampling Responden dalam hasil penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 106 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 106 107 Yogyakarta, 18 Juni 2012 Kepada Yth : Responden Di tempat Bersama ini saya : Nama : Nugraha Agung Eka Putra NIM : 08412144023 Status : Mahasiswa Strata 1 (S-1),

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT. 1. Nama : (boleh tidak diisi) 2. Umur : tahun bulan

KUESIONER PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT. 1. Nama : (boleh tidak diisi) 2. Umur : tahun bulan KUESIONER PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Identitas Responden 1. Nama : (boleh tidak diisi) 2. Umur : tahun bulan 3. Jenis kelamin : Pria; Wanita 4.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN Responden yang terhormat Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa jurusan S-1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Dalam penelitian ini, penarikan sampel yang digunakan adalah nonrandom samping/nonprobability sampling yakni convenience sampling, dikarenakan populasi

Lebih terperinci

: Niken Kurniawati NPM :

: Niken Kurniawati NPM : PENGARUH PAD, DAU, DAK DAN SiLPA TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL DAN BELANJA OPERASI PADA KABUPATEN/KOTA PROVINSI PULAU SULAWESI Nama : Niken Kurniawati NPM : 28211356 Jurusan Pembimbing : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang beralamat di Jalan Lingkar Selatan, Bantul, Daerah

Lebih terperinci

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk. PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk. Nita Juliani Email: Nita.juliani93@yahoo.com Program Studi: Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Harga saham merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian Kriteria Sampel No Nama Provinsi Sampel 1 2 3 4 1 Provinsi Aceh 1 2 Provinsi Sumatera Utara 2 3 Provinsi Sumatera Barat 3 4 Provinsi Riau 4

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN1 KUESIONER PENELITIAN NO: PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN WARDAH PADA MAHASISWA PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

CHAIRUNNISA NURSANI

CHAIRUNNISA NURSANI PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING MANAGEMENT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN (Studi pada Emiten Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4.1. Hasil Penyebaran Kuesioner

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4.1. Hasil Penyebaran Kuesioner 39 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Diskripsi Responden Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner No Nama Dinas Kuesioner yang dibagikan Kuesioner yang kembali Kuesioner yang dapat diolah 1 Dinas Pertanian 7

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Hero Supermarket, Tbk. Merupakan jaringan supermarket terbesar di Indonesia. Jaringan supermarket ini pertama kali didirikan pada

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN KLUMPANG

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN KLUMPANG Lampiran 1 No. Kuesioner : KUESIONER PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN KLUMPANG Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak-Bapak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa LKPD Tahun 2011 dan 2012 yang telah diaudit oleh BPK, data bezzeting auditor BPK,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, rasio solvabilitas dan opini auditor, maka

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Provinsi Bali) 1 Komang Alit Trijayanti 1 Nyoman Ari Surya Darmawan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN LAMPIRAN 1 No Responden:... KUESIONER PENELITIAN PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK, FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SOPHIE MARTIN PADA BUSINESS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK Nama : Rival Ardiansyah NPM : 18212368 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Teddy Oswari Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE, BUDAYA ORGANISASI, DAN AUDIT MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL(Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (persero)

Lebih terperinci

KUESIONER. 1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.

KUESIONER. 1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar. LAMPIRAN 1 KUESIONER PENGARUH KOMPETENSI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR CABANG I KOTA MEDAN Bersama ini, saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi daftar kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Satistik deskriptif masing masing variabel penelitian ini ditampilkan untuk mempermudah dalam mengetahui tanggapan umum responden terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik

Lebih terperinci

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI ANALISIS PENGARUH PERIODE PERPUTARAN HUTANG DAGANG DAN RASIO LANCAR, TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada perusahaan manufaktur sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden digunakan untuk mengetahui karakteristik dari responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan per

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci