STRATEGI KOMUNIKASI MEREK BATIK CIMAHI. Arry Mustikawan
|
|
- Yuliana Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STRATEGI KOMUNIKASI MEREK BATIK CIMAHI Arry Mustikawan Ringkasan: Pada ulang tahun kedelapan kota Cimahi tepatnya Juni 2009, Batik Cimahi mulai diperkenalkan ke masyarakat. Berbeda halnya dengan batik dan kota batik yang telah menjadi bagian dari tradisi, kehadiran Batik Cimahi dan kota Cimahi didasari atas dua hal yakni sebagai identitas dan upaya Pemerintah Kota dalam meningkatkan sektor ekonomi karena keterbatasan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimilikinya. Berdasarkan dua hal yang mendasar tersebut, maka dilakukan upaya strategi komunikasi merek yang didasarkan pada penilaian merek (brand assessment), janji merek (brand promise) perancangan komunikasi merek (brand blueprint) dan strategi komunikasi merek sebagai implementasinya. Metode yang diterapkan berupa kualitatif dengan melakukan riset konsumen menggunakan purposive sampling dan paduan antara analisis IFAS (Internal Factor Analysis Strategy) dan EFAS (External Factor Analysis Strategy) untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman bagi batik Cimahi, serta menggunakan analisis matriks SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats) untuk mengetahui perencanaan strategi yang dilakukan dan QSP (Quantitative Strategic Planning) untuk mengambil pilihan strategi dan perancangan identitas merek berdasarkan pembobotan. Hasil penelitian yang dilakukan berupa perancangan identitas merek dan rekomendasi strategi komunikasi merek berupa perancangan pesan, saluran komunikasi dan bauran promosi yang didasarkan pada tujuan komunikasi menggunakan pendekatan tingkatan tanggapan (hierarcy effect). Hal ini mencakup membangun kesadaran, memberikan pengetahuan, menyukai, preferensi, keyakinan dan membeli. Kata kunci: komunikasi, merek, batik, Cimahi Batik Cimahi sebagai produk baru di pasar batik nasional, menuntut upaya kongkrit dalam memperkenalkannya secara luas ke masyarakat serta meningkatkan pengetahuan, preferensi dan kepercayaan bagi pelanggan setianya. Upaya tersebut berupa paduan antara strategi branding untuk mengetahui persoalan internal maupun eksternal batik Cimahi dan strategi komunikasi merek sebagai implementasinya. Strategi branding batik Cimahi terbentuk melalui tiga tahapan brand yakni penilaian merek (brand assessment), janji merek (brand promise), komunikasi merek (brand blueprint), sedangkan strategi komunikasi merek menentukan tujuan, pesan dan media yang digunakan dalam proses komunikasi merek Batik Cimahi kepada masyarakat umum maupun pelanggan. Dalam tahapan penilaian merek (brand assessment) ditemukan beberapa pengetahuan mengenai konsumen batik Cimahi yakni didominasi oleh kaum perempuan (71,92 %), berusia tahun (52,38 %), berpendidikan tinggi (76,19 %), bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (66,66 %), berpenghasilan pada kisaran Rp (50 %) dan menyukai liburan (28,57 %) serta hiburan (19,05 %). Data yang ditemukan dalam riset konsumen tersebut menjadi pijakan awal yang kemudian dilanjutkan pada tahapan
2 interpretasi dan analisa faktor internal-eksternal merek sebagai penentuan janji merek (brand promise). Riset konsumen dalam tahapan janji merek menghasilkan beberapa pengetahuan yang terbagi dalam tiga aspek yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam aspek kognitif ditemukan data bahwasanya konsumen mengetahui (66,67 %) dan mengenal motif batik Cimahi (57,14%) namun cenderung ragu dalam pengetahuan terhadap inovasi motif batik Cimahi (38,10%). Pada aspek afektif ditemukan data positif berkaitan dengan perasaan senang saat kunjungan (47,62%) dan pelayanan (57,14%), kualitasnya yang memuaskan (57,14%) dan menimbulkan kebanggaan tersendiri dalam mengenakannya (61,90%). Pada aspek psikomotorik ditemukan data berkaitan dorongan untuk memenuhi kebutuhan batik dengan batik Cimahi (47,62%) namun terdapat keraguan dalam mengenakannya di berbagai acara (52,38%). Berdasarkan pada uraian temuan tersebut diatas, dapat disimpulkan sementara bahwasanya terdapat masalah dalam kurangnya penyebaran informasi mengenai inovasi motif batik Cimahi dan secara tidak langsung berdampak pada pengambilan keputusan berupa tindakan yakni keraguan untuk mengenakan batik Cimahi diberbagai kesempatan meskipun telah ditemukan rasa bangga ketika mengenakannya pada tahapan afeksi. Adapun analisa faktor internal meninjau dua hal yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Pada analisa faktor kekuatan internal batik Cimahi ditemukan tiga (3) hal berdasarkan pengamatan, observasi dan wawancara yang dilakukan yakni produk batik Cimahi memiliki orientasi dalam skala nasional didasarkan pada penciptaan motif unggulan yang ditentukan oleh para pakar batik, budi daya berkualitas industri rumah (home industry) yang menjadi salah satu sektor unggulan industri kecil dan menengah di kota Cimahi dan hubungan kerjasama yang baik antara pengrajin dan pengusaha batik Cimahi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) yang menghasilkan terbentuknya workshop dan galeri batik bernama Canting Art Lembur Batik Cimahi. Pada tahapan analisa faktor kelemahan internal batik Cimahi ditemukan empat (4) hal yakni distribusi dengan pola tradisional yang mengandalkan pasar yang telah terbentuk karena sistem yakni pegawai negeri di lingkungan Pemerintahan Kota Cimahi, rendahnya proses produksi, kurang optimalnya dukungan modal dan minimnya promosi yang berdampak pada pemosisian. Adapun analisa faktor eksternal meninjau dua hal yakni peluang (opportunity) dan ancaman (threats). Pada analisa faktor peluang batik Cimahi ditemukan empat (4) hal yakni Peraturan Pemerintah Kota Cimahi mengenai pemberdayaan industri kecil yang dapat berimbas pada peningkatan sektor ekonomi karena keterbatasan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimilikinya, pengakuan batik secara internasional dan eksplorasi motif bercirikan lokalitas daerah. Pada analisa faktor ancaman batik Cimahi ditemukan satu hal yang mendasar yakni pesaing yang telah ada terlebih dahulu. Evaluasi dari keseluruhan faktor eksternal dan internal batik
3 Cimahi kemudian diperhitungkan dengan EFE (Evaluasi Faktor Eksternal) dan EFI (Evaluasi Faktor Internal) menunjukkan bahwa brand batik Cimahi berada pada daerah pertahankan dan pelihara, dimana strategi yang biasa digunakan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Pada analisa strategi pengembangan melalui metode SWOT ditemukan upaya yang berkaitan dengan strategi branding pada strategi S-O dan W-O yakni melakukan strategi branding yang mengutamakan kedekatan produk pada konsumen dan memodifikasi promosi yang telah ada sebelumnya. Melalui analisis tersebut ditemukan beberapa analisis strategi yang dapat dilakukan dan dapat dikerucutkan berdasarkan prioritas melalui pendekatan QSP (Quantitative Strategic Planning). Berdasarkan hasil analisis QSP maka strategi terbaik yang dapat dilakukan terbagi enam (6) tindakan yakni melakukan strategi branding, strategi memodifikasi promosi yang telah ada, mempertahankan kualitas dan membuat variasi produk, mempertinggi loyalitas konsumen dan menambah Sumber Daya Manusia (SDM). Pada tahapan komunikasi merek (brand blueprint) difokuskan pada tiga komponen identitas yang utama bagi batik Cimahi yakni logo, warna dan slogan. Perancangan logo terbagi dalam dua jenis logo yakni initial letter logo BC untuk Batik Cimahi dan allusive logo yang mengambil bentuk kujang sebagai asosiasi dari Batik Cimahi. Warna yang digunakan antara keduanya pun berbeda yakni hijau untuk initial letter logo BC yang memetaforakan daun bambu untuk mengesankan kebaruan (kontemporer) dan coklat untuk allusive logo kujang untuk mengesankan kesopanan dan kearifan lokal. Begitu pula dengan tagline yang dirancang terdapat perbedaan yang mendasar yakni Kreasi Budaya Kontemporer dan Kreasi Alam Anggun Menawan. Pemilihan kalimat tersebut memiliki kesamaan dalam kata Kreasi sebagai perwujudan dari kehadirannya yang baru dalam pasar batik nasional dan mencirikan kekinian atau kontemporer. Kata Budaya dan Kontemporer sebagai kesatuan yang mempertegas perbedaan atau diferensiasi Batik Cimahi, sekaligus menjadi arahan perkembangan Batik Cimahi ke depannya. Kata Alam berkaitan dengan sumber inspirasi penciptaan motif Batik Cimahi. Kata Anggun Menawan merupakan sifat dan janji yang ditawarkan saat mengonsumsi atau mengenakannya. Perancangan dua logo yang berbeda tersebut merupakan modal awal dalam menentukan identitas dari batik Cimahi. Identitas yang berbeda tersebut seakan terbagi kedalam dua hal yang sangat berbeda yakni tradisional dan kontemporer. Hal tersebut didasarkan pada faktor dan potensi yang ada dalam batik Cimahi, yakni tradisional berkaitan dengan salah satu motif unggulan Kujang, sedangkan kontemporer berkaitan dengan dua motif unggulan lainnya yakni motif Cirendeu dan motif Ciawitali serta produk yang dihasilkannya. Perancangan kedua identitas merek yang berbeda tersebut kemudian ditentukan menggunakan QSP (Quantitative Strategic Planning) untuk menentukan yang terbaik. Hasil dari matrikulasi QSP menunjukkan bahwa alternatif B
4 (initial letter logo BC) dipilih oleh pengrajin Batik Cimahi sebagai logo dan tagline baru bagi produk mereka, dengan perolehan nilai TAS sebesar 8,641. Matrikulasi tersebut pun menunjukkan bahwa pengrajin memilih logo B (initial letter logo BC) terkait dengan nilai kebaruan yang tinggi dari logo didukung dengan dukungan aspek yang lain secara merata terkecuali kesederhanaan. Hal tersebut dimungkinkan karena bentuk yang dihasilkan merupakan perpaduan antara inisial dan metafora bambu yang terkesan tidak sederhana. Pada tagline yang diciptakan memiliki nilai yang besar pada persoalan mencerminkan janji merek. Hal tersebut menyiratkan dorongan yang besar dari pengrajin untuk melakukan sebuah perbedaan dari pesaingnya yakni mengkategorikan kreasi batiknya dalam kontemporer, bukan pada batik tradisional. Strategi komunikasi merek merupakan implementasi dari proses strategi branding yang telah dilakukan sebelumnya. Merek batik Cimahi tergolong dalam kategori merek spesifik yakni didasarkan pada produknya yang spesifik yakni kain ataupun pakaian yang bermotifkan tiga motif unggulan batik Cimahi, bergaya kontemporer dan tentu berbeda dari batik lainnya. Perancangan strategi pemasaran batik Cimahi dibangun atas tiga hal yakni penentuan posisi, diferensiasi dan pembacaan terhadap pasar. Penentuan posisi batik Cimahi adalah sebagai batik kontemporer yang didasarkan pada usia, gaya dan fungsi temporernya. Strategi diferensiasi batik Cimahi dapat dilakukan melalui keunggulan personalnya yakni tiga motif unggulan yang dimilikinya (Ciawitali, Cirendeu dan Kujang). Sedangkan strategi penentuan pasar batik Cimahi dalam pasar batik nasional adalah menggunakan strategi pengikut pasar yakni sebagai pengadaptasi (adapter). Berdasarkan pada penentuan posisi, diferensiasi dan strategi pasar batik Cimahi tersebut diatas, dapat dilakukan sebuah perancangan strategi komunikasi merek batik Cimahi yang bersifat rekomendasi. Strategi komunikasi merek batik Cimahi memiliki lima tahapan yakni mengidentifikasi audiens, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih saluran komunikasi dan membuat keputusan atas bauran promosi. Berdasarkan hasil riset konsumen yang telah dilakukan, audiens atau pelanggan batik Cimahi dapat diidentifikasi didominasi oleh kaum perempuan berusia tahun dengan jenjang pendidikan yang tinggi, bekerja sebagai pegawai negeri, penghasilan yang mencukupi dan menyukai liburan serta hiburan. Oleh karena itu, audiens yang dituju bagi batik Cimahi terbagi dalam dua kategori yakni pelanggan dan calon pelanggan batik Cimahi. Calon pembeli yang akan dituju adalah masyarakat umum penggemar batik baik untuk kebutuhan formal hingga non formal dan santai. Tujuan komunikasi dalam strategi komunikasi merek batik Cimahi dilakukan menggunakan pendekatan model hirarki tanggapan (hierarcy effect) yakni membangun kesadaran, pengetahuan, menyukai, referensi, keyakinan dan membeli. Tujuan komunikasi melalui pendekatan hirarki tanggapan tersebut menjadi acuan bagi proses berikutnya yakni merancang pesan, memilih saluran dan menentukan
5 bauran promosi yang didalamnya terdapat pemilihan media serta penjadwalan penggunaannya. Dalam proses merancang pesan mempertimbangkan tujuan komunikasi melalui pendekatan 6 (enam) tingkatan tanggapan, sehingga setiap tingkatan tanggapan memiliki perbedaan perancangan pesan (isi, struktur dan format). Penentuan bauran promosi yang lebih difokuskan pada periklanan pun demikian, pemilihan media komunikasi periklanan selain mempertimbangkan kelebihan dari media, juga diselaraskan dengan point of contact audien sasaran. Begitu pula halnya dengan penjadwalan penggunaan media dalam satu periode satu tahun, yakni dari 6 (enam) tahapan didistribusikan atau dipadankan dengan 12 (dua belas) bulan sehingga setiap tahapan sama dengan dua (2) bulan. Dari setiap tingkatan tanggapan yang dijadwalkan, berakibat pada penggunaan yang beragam, artinya timbul kemungkinan media yang sama digunakan pada tahapan yang berbeda semisal media internet dan surat kabar yang digunakan penuh untuk memenuhi enam (6) tingkatan tanggapan. Berdasarkan uraian dalam proses perancangan strategi komunikasi merek batik Cimahi diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai penutup yakni strategi komunikasi merek yang diterapkan menggunakan pendekatan pada tiga aspek tanggapan yakni kognitif, afektif dan psikomotorik (behavioral). Pada aspek kognitif sepadan dengan proses membenamkan kesadaran dan memberikan pengetahuan pada tingkatan tanggapan. Artinya, yang dituju dari khalayak atau sasaran audien adalah pikirannya sehingga daya tarik yang digunakan dalam merancang pesan adalah daya tarik rasional. Pada aspek afektif sepadan dengan proses menyukai, preferensi dan keyakinan dalam tingkatan tanggapan. Artinya, yang dituju dari khalayak atau sasaran audien adalah perasaannya sehingga daya tarik yang digunakan dalam merancang pesan adalah daya tarik emosional. Pada aspek psikomotorik sepadan dengan proses membeli sebagai tindakan yang menjadi puncak dari tujuan dan strategi komunikasi merek batik Cimahi. Upaya memperkenalkan batik Cimahi memiliki perbedaan dari batik yang telah ada jauh sebelum batik Cimahi yang dilahirkan dari sebuah tradisi dan Keraton menjadi tempat kelahiran budaya batik di daerah utama pembatikan nusantara yakni daerah pembatikan Jawa Tengah. Upaya yang telah dilakukan dalam penelitian yang dilakukan terfokus pada pembentukan identitas dan strategi dalam mengkomunikasi merek Batik Cimahi kepada dua belah pihak sasaran audiens yakni pelanggan setianya dan calon pelanggan. Upaya tersebut merupakan upaya yang berbeda dari upaya tradisional bagi sebuah batik dapat dikenal, dikonsumi dan dibenamkan dalam benak pelanggannya. Hal tersebut pun mengingat tujuan dan fungsi penggunaan yang lekat dari sebuah jenis batik; antara tradisional dan kontemporer, yang berbeda dan tidak dapat disamakan antara satu dengan yang lainnya. Upaya dalam penelitian yang dilakukan berpusat pada keilmuan desain yang menitikberatkan pada proses komunikasi visual sebuah
6 produk sehingga meningkatkan nilai jual produk yang ditawarkan. Teori yang digunakan sebagai pendekatan dalam merancang strategi komunikasi merujuk pada strategi branding yang diperkenalkan Knapp (2002) dan strategi komunikasi merek yang dikemukakan Kotler (1998). Berdasarkan rujukan teori tersebut, dihasilkan perancangan logo dan strategi komunikasi merek. Mengingat keterbatasan waktu dan masalah yang ditemukan serta mempertimbangkan kompleks dan luasnya sebuah teori untuk diaplikasikan sebagai pendekatan dalam penelitian, terdapat banyak kekurangan yang tidak dapat terpenuhi. Sehingga bagi peneliti yang hendak meneruskan penelitian yang serupa, dapat melengkapinya di berbagai hal, antara lain pada pendekatan AIDCA (Attention Interest Desire Confiction Action) untuk tahapan hirarki tanggapan, pemilihan sampling yang lebih kompleks dan lebih banyak, pengujian media yang dipilih serta bauran promosi yang tidak hanya difokuskan pada periklanan melainkan pada alat promosi lainnya seperti promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas. Bagi pihak yang berkaitan dengan batik Cimahi, dalam hal ini pengusaha dan pemerintah kota Cimahi, posisi merek batik Cimahi berada di wilayah pertahankan dan pelihara, sehingga strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk. Upaya penetrasi pasar yang dilakukan dapat merujuk pada strategi komunikasi yang telah dirancang dalam penelitian dengan pola berkesinambungan yakni menjadwalkan penggunaan media komunikasi pemasaran merek berdasarkan periode dan disinergiskan dengan tingkatan tanggapan yang hendak dicapai. Namun, sebagai catatan penting, upaya penetrasi pasar tersebut akan menjadi sebuah kendala yang cukup berarti apabila pengembangan produknya bersifat statis, tanpa inovasi. REFERENSI: 1. Doellah, Santosa Batik: Pengaruh Zaman dan Lingkungan. Solo:Danar Hadi. 2. Kartajaya, Hermawan, Yuswohadi, Jacky Mussry, Taufik Positioning- Diferensiasi-Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 3. Knapp, Duane E The Brand Mindset. Yogyakarta: Andi. 4. Kotler, Philip Manajemen Pemasaran jilid 2. Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi. 5. Djumena, Nian S Batik dan Mitra. Jakarta: Djambatan Ungkapan Sehelai Batik. Jakarta: Djambatan 7. Nuemeir, Marty The Brand Gap: How to Bridge the Distance Between Business Strategy and Design. Berkeley: AIGA 8. Rangkuti, Freddy Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 9. Sadat, Andi M Brand Believe Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan. Jakarta: Salemba Empat
PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13
PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN
KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep
Lebih terperinciANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL
ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung Dini Haris Wulandari, Woro Priatini, Herry Ryana Program Studi Manajemen
Lebih terperinciBAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik
96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam
Lebih terperinciPROSESS BRANDING PRODUK BATIK
PROSESS BRANDING PRODUK BATIK (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Proses Branding Ethnic Batik) SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S. I. Kom) Oleh: Lusia Sri Retno
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki berbagai jenis kain tradisional yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan kain-kain tersebut termasuk salah satu bagian dari kesenian
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,
Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO Eko Arianto Prasetiyo, Istiko Agus Wicaksono dan Isna Windani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan kerajinan bernilai seni tinggi dan menjadi salah satu warisan budaya Indonesia. Kain batik yang memiliki corak yang beragam serta teknik pembuatannya
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan
Lebih terperinciCurriculum Vitae Digital: Analisis Pemasaran Desain Menggunakan SWOT (Inovasi Siswa Animasi SMK Negeri 2 Surabaya Menuju Ekonomi Kreatif )
Curriculum Vitae Digital: Analisis Pemasaran Desain Menggunakan SWOT (Inovasi Siswa Animasi SMK Negeri 2 Surabaya Menuju Ekonomi Kreatif ) Ika Anggun Camelia SMK Negeri 2 Surabaya ika.angguncamelia@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research), yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan meneliti langsung ke lapangan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, peranan desain grafis dalam bidang usaha sangat di butuhkan berdasarkan data dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi (Kemenparekaf) pada tahun 2013 tercatat
Lebih terperinciNofianty ABSTRAK
Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga
Lebih terperinciFORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1
FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1 Abstrak: Strategi pemasaran sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada sangat diperlukan untuk memberikan kepuasan
Lebih terperinciLangkah-Langkah Mengembangkan. Komunikasi yang Efektif
Langkah-Langkah Mengembangkan Komunikasi yang Efektif 1. Mengidentifikasi Audiens Sasaran Komunikator pemasaran harus mulai mengenal audiens sasarannya. Audiens tersebut dapat diartikan sebagai calon Pembeli
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,
Lebih terperinciJurnal Cendekia Vol 12 No 3 Sept 2014 ISSN
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA PADA PERUSAHAAN KAIN DAN SARUNG TENUN IKAT CAP SINAR BAROKAH KEDIRI Oleh: Ustadus Sholihin ABSTRAK Pada dasarnya perusahaan harus memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke 21 ini, dapat dirasakan kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis yang bisa berkompetisi dengan optimal atau maksimal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bukanlah menjadi hal yang baru di dalam dunia usaha.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bukanlah menjadi hal yang baru di dalam dunia usaha. Persaingan mendorong terciptanya inovasi, efisiensi, dan efektivitas kinerja perusahaan dan
Lebih terperinci: Budi Utami, SE., MM
STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO PAKAIAN OLAHRAGA ZOMBIE SOCCER NAMA NPM/KELAS PEMBIMBING : ARIF ASMAWI : 111109/EA : Budi Utami, SE., MM Latar Belakang Seiring berjalannya perkembangan ekonomi sehingga membuat
Lebih terperinciPROPOSAL LAPORAN AKHIR
IDENTIFIKASI STRATEGI PEMASARAN CIRCLE SHOP DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT PROPOSAL LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Administrasi Bisnis Program
Lebih terperinciVII. FORMULASI STRATEGI
VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi
2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan
Lebih terperinciPerencanaan Strategi Pemasaran Penjualan Alat Kesehatan (Studi Kasus: PT. Cahya Laksmi Abadi)
JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA 127 Perencanaan Strategi Pemasaran Penjualan Alat Kesehatan (Studi Kasus: PT. Cahya Laksmi Abadi) I Gede Ketut Tjahyadi Putra Budi Manajemen Informatika, STIKOM Bali Jl. Raya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan
Lebih terperinciNama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SCABIMITE DAN LAXADINE PADA PT. GALENIUM PHARMASIA LABORATORIES Nama : DEWI SAWITRI NPM : 12214888 Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M LATAR BELAKANG MASALAH Strategi
Lebih terperinciANALISIS TENTANG STRATEGI PEMASARAN PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH PADA BAZDA KABUPATEN WONOSOBO
BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI PEMASARAN PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH PADA BAZDA KABUPATEN WONOSOBO 4.1. Strategi Pemasaran Penghimpunan Dana Zakat, Infaq dan shodaqoh pada BAZDA Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis jasa terus meningkat pesat, menurut Badan Pusat Statistik pertumbuhan perekonomian tahun 2013 pada sektor jasa 5,46 persen dibandingkan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA
PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai strategi mencapai keunggulan bersaing. Tipe aliansi pada APIP S Kerajinan Batik adalah Nonequity
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan
22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah di bahas pada bab sebelumnya, maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah di bahas pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan proses identifikasi variabel internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia mengalami perubahan yang sangat pesat, dari pengembangan sistem yang ada hingga bentuk dan kenyamanan yang ada di tempat wisata tersebut. Perubahan
Lebih terperinciPERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR
PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan
Lebih terperinciMata Kuliah Manajemen Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Semester III TA
Mata Kuliah Manajemen Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Semester III TA 2009-2010 Liberalisasi di sektor perbankan telah mendorong munculnya bank-bank baru dan masuknya cabang-cabang bank asing
Lebih terperinciBAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS
BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Kerangka Konseptual Untuk menemukan akar permasalahan dari isu bisnis yang ditemui di Bank X, maka dibuatlah kerangka konseptual. Kerangka Konseptual memiliki bagian tentang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Administratif Cimahi merupakan salah satu kota yang tergolong baru di Indonesia. Kota Cimahi diresmikan pada tahun 2001. Sebagai kota yang baru, kota Cimahi belum
Lebih terperinciUniversitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia
Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI BISNIS YANG TEPAT BAGI IKM TAS GADUKAN MOROKREMBANGAN SURABAYA JAWA TIMUR
ANALISIS STRATEGI BISNIS YANG TEPAT BAGI IKM TAS GADUKAN MOROKREMBANGAN SURABAYA JAWA TIMUR Niluh Putu Hariastuti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, ITATS Surabaya Arif Rahman Hakim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN WARUNG BAKSO KATON NETRO WONG SOLO DI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER
ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2017, 5 (3): 705-716 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN WARUNG BAKSO KATON NETRO WONG SOLO DI KECAMATAN LONG
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara
20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden
Lebih terperinciMEMBANGUN KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA. DR. UUD WAHYUDIN, M.Si
MEMBANGUN KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA DR. UUD WAHYUDIN, M.Si Lektor Kepala pada Prodi Manajemen Komunikasi dan Pascasarjana Fikom Unpad Bandung uudwahyudin@yahoo.co.id ABSTRAK Objek wisata di Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA PT ANUGERAH PANGAN
Lebih terperinciANALISIS MASALAH. hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba (Kotler dan. Amstrong, 1997). Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis
II. ANALISIS MASALAH A. PRINSIP ANALISIS 1. Perumusan Masalah Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Indentifikasi faktor internal dan eksternal sangat dibutuhkan dalam pembuatan strategi. Identifikasi faktor internal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN
LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di daerah Sumatera Utara terdapat beberapa suku, salah satunya adalah suku Batak,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di daerah Sumatera Utara terdapat beberapa suku, salah satunya adalah suku Batak, yang dalam kehidupan sosialnya, tidak terlepas dari suatu tradisi yang disebut dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG
Vol. X Jilid 2 No.7 Desember 2016 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Siska Lusia Putri dan Beby Purnama Sari *) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran berbagai media saat ini, baik cetak maupun elektronik semakin memperlihatkan persaingan yang ketat di Indonesia. Arah media semakin bersaing dan dampaknya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.
Lebih terperinciJudul Penelitian Ilmiah :
Judul Penelitian Ilmiah : ANALISIS SWOT DAN MARKETING MIX DALAM STRATEGI PEMASARAN ONLINE SHOP TACQUEEN PENULIS Nama Kelas : Dinda Permatasari : 3EA29 NPM : 12212187 Pembimbing : Dr. Teddy Oswari, MM LATAR
Lebih terperinciBAB V Penutup KESIMPULAN
BAB V Penutup A. KESIMPULAN Berdasarkan data temuan dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah: Sebuah brand tidak bisa hanya mengandalkan nama besar semata, tetapi juga
Lebih terperinciANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Kotler (1997) mengemukakan bahwa definisi merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari ketiganya yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Strategik Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana
Lebih terperincicara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen.
174 cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; jumlah pengunjung yang berkunjung; nilai penjualan dalam satu periode waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen. Ancaman (threats)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2009:5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek yang dituju adalah Irama Mas. Toko Elektronik Irama Mas adalah suatu toko yang menjual berbagai macam alat elektronik besar seperti
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT
e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR
ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR Frengky Hariyanto - 1301030322 Email : frengky_hariyanto@yahoo.co.id Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM. ABSTRAK PT Indo Jaya Sukses Makmur
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Irma Wardani dan Umi Nur Solikah Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta
Lebih terperinciKAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK
S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan umum Industri kecil Brownies, Chocolate dan Pastry D Wonk merupakan usaha perorangan home industri yang memproduksi brownies dan sekaligus menjual produknya secara
Lebih terperinciNama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M
Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : 19214943 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M Perkembangan ekonomi pada saat ini semakin pesat, salah satunya perkembangan di dunia bisnis di Indonesia.
Lebih terperinci6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP
iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Beli Hijau Perilaku beli merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan
Lebih terperinciPENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM
1 PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pada Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciLAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT
L1 LAMPIRAN L1. Wawancara Berikut ini lampiran pertanyaan yang diberikan kepada perusahaan. Hasil dari pertanyaan-pertanyaan berikut, telah diolah dan dianalisis sehingga menjadi suatu karya skripsi. 1.
Lebih terperinci