Pengaruh Tekanan Dalam Anggaran Terhadap Prestasi Kerja Manajer Kebun: Peranan Motivasi Sebagai Variabel Moderating

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Tekanan Dalam Anggaran Terhadap Prestasi Kerja Manajer Kebun: Peranan Motivasi Sebagai Variabel Moderating"

Transkripsi

1 Pengaruh Tekanan Dalam Anggaran Terhadap Prestasi Kerja Manajer Kebun: Peranan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (The Impact of Budget Pressure on Plantation Managers Performance: The Role of Motivation as Moderator ) Galumbang This research examined the moderating effect of motivation (extrinsic and intrinsic) on the relationship between budget pressure and performance. The responses of 175 managers, drawn from a cross section of Government Plantation Companies (PTPN2, 3 and 4), to a questionnaire survey were analyzed using a multiple regression technique. The results show that independently, budget pressure and motivation (extrinsic and intrinsic) no effect on performance. Keywords: Budget Pressure, Motivation, Performance 1. Pendahuluan Perusahaan menggunakan anggaran sebagai sasaran pencapaian tujuan yang dilaksanakan melalui perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu, tujuan anggaran diwujudkan di dalam organisasi adalah untuk mengukur perencanaan dan pengendalian organisasi supaya tidak menyimpang dari rencana yang telah digariskan (Cherington & Cherington, 1973; Searfoss, 1976). Bagaimanapun, berbagai aspek telah diteliti oleh peneliti-peneliti di bidang akuntansi manajemen yang berhubungan dengan anggaran. Antara lain adalah pengaruh anggaran terhadap manusia (Argyris, 1952; Hoopwood, 1974), pengaruh manusia terhadap anggaran (Nouri, 1993; Onsi, 1973), dan tekanan dari lingkungan kerja terhadap pelaksanaan anggaran (Hopwood, 1972; Otley, 1978). Sedangkan Kenis (1979) telah meneliti tujuan anggaran dari aspek partisipasi dalam anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, penilaian anggaran, dan kesukaran pencapaian tujuan anggaran. Penelitian mengenai pengaruh tekanan dalam anggaran terhadap prestasi menjadi topik yang menarik karena hasil penelitian ini telah menimbulkan debat yang berkepanjangan di kalangan peneliti-peneliti dalam bidang akuntansi. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pengaruh tekanan dalam anggaran terhadap prestasi menunjukan hasil yang saling bertentangan. Penelitian Hopwood (1972;1974) umpamanya menjelaskan bahwa

2 penekanan anggaran yang kaku dan bersifat menghukum dapat meningkatkan ketegangan hubungan kerja. Sedangkan Otley (1978) menemukan bahwa tekanan dalam anggaran dapat meningkatkan prestasi. Konflik ini seakan-akan melandasi setiap penemuan hasil penelitian yang berbeda-beda di dalam penelitian-penelitian selanjutnya (Brownell 1982a, 1982b; Hirst, 1987b). Beberapa peneliti menemukan dimensi ini meningkatkan prestasi (Merchant, 1981, 1985; Otley, 1978) sedangkan peneliti yang lain menemukan hubungan yang negatif (Hirst, 1987b; Imoisili, 1989). Secara umum mekanisme tekanan dalam anggaran merendahkan prestasi dapat dijelaskan melalui tindakan pengurus yang lebih cenderung membuat pengenduran anggaran (budgetary slack), dan kecenderungan untuk meninggikan peluang mencapai sasaran anggaran (Onsi, 1973). Selain daripada kesan negatif terhadap ketegangan kerja dan kepuasan kerja, juga karena anggaran dianggap tidak lengkap sebagai petunjuk keseluruhan prestasi kerja (Kenis, 1979). Penelitian ini dilakukan untuk memverifikasi temuan riset sebelumnya tentang hubungan tekanan dalam anggaran dan prestasi kerja. Walaupun riset tentang tekanan dalam anggaran dan prestasi kerja telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya tetapi belum ada yang melakukannya di bidang perkebunan. Peneliti-peneliti terdahulu menumpukan penelitian mereka di sektor swasta khususnya industri manufaktur, sampai Williams, Macintosh & Moore (1990) memecah tradisi tersebut dengan menjelaskan bahwa penelitian mengenai anggaran di sektor non manufakktur boleh dilaksanakan berdasarkan pandangan tokoh kajian organisasi Mac Weber dan Thompson yang tidak membedakan kedua-duanya selagi organisasi itu mempunyai sifat yang sama yaitu besar dan kompleks, yang menggunakan struktur organisasi birokratik. Perkebunan yang menjadi objek penelitian dalam riset ini yaitu PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) 2, 3, dan 4 di kawasan Propinsi Sumatera Utara. Perusahaan ini merupakan perkebunan yang memiliki organisasi yang besar dan kompleks, dan dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan ini menggunakan anggaran yang dapat membantu manajer perkebunan dalam melakukan fungsi manajerialnya seperti perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian. Pengamatan awal yang dilakukan melalui dokumen-dokumen perusahaan dan wawancara dengan manajemen perusahaan, diketahui bahwa setiap manajer perkebunan memberikan laporan manajemen bulanan kepada dewan direksi mengenai pencapaian tujuan anggaran mereka. Berdasarkan laporan ini dewan direksi akan menilai apakah manajer perkebunan dapat mencapai tujuan anggarannya atau tidak. Dari hasil pengamatan awal

3 melalui dokumen-dokumen perusahaan diketahui bahwa secara umum manajer perkebunan belum dapat mencapai tujuan anggaran sebagaimana yang telah ditetapkan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan manajer perkebunan maupun dewan direksi juga diketahui bahwa prestasi manajer perkebunan tidak dinilai berdasarkan varians anggaran, tetapi lebih kepada bagaimana mereka melakukan fungsi manajerial mereka di perkebunan sehingga tujuan anggaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Mereka juga menjelaskan bahwa dewan direksi masih memerlukan informasi tentang varians anggaran untuk tujuan pengawasan dan pengendalian, yang diperoleh melalui laporan bulanan manajemen perkebunan. 2. Kajian Pustaka dan Hipotesis Secara umum, peneliti-peneliti terdahulu menyatakan bahwa tekanan anggaran merupakan gaya penilaian atasan terhadap prestasi bawahan melalui keberhasilan bawahan mencapai tujuan anggaran yang telah ditetap sebelumnya. Misalnya, Hopwood (1972) dan Otley (1978) menyatakan bahwa tekanan anggaran adalah merupakan gaya penilaian atasan menilai prestasi bawahan dengan menggunakan data akuntansi di dalam pencapaian tujuan anggaran. Begitu juga dengan Kenis (1979) yang menyatakan tekanan anggaran merupakan gaya penilaian pengurus atasan terhadap prestasi bawahan melalui varians anggaran yang terjadi. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu fungsi daripada anggaran ialah untuk membandingkan hasil yang hendak dicapai dengan apa yang telah dianggarkan. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar untuk membetulkan tindakan dan dengan cara demikian dapat memotivasi mereka dalam mencapai prestasi. Sehingga cara atasan menggunakan informasi prestasi anggaran dapat menimbulkan tekanan kepada anggaran tersebut. Penelitian awal mengenai tekanan anggaran telah dilakukan oleh Argyris (1952), Hofstede (1968) dan Schiff dan Lewin (1970). Penelitian mereka mendapati bahwa bawahan merasa tekanan anggaran berasal dari tiga faktor utama yaitu (1) kekerapan dari atasan untuk memberikan tekanan secara terus menerus untuk mencapai tujuan anggaran, (2) Atasan meningkatkan standard pencapaian anggaran ke peringkat yang lebih tinggi dalam penilaian prestasi mereka, dan (3) atasan memusatkan pada hasil-hasil yang negatif dengan tidak berkompromi terhadap kegagalan pencapaian tujuan anggaran. Penelitian Argyris (1952) misalnya, yang menemukan bahwa tekanan dalam anggaran cenderung mempersatukan pekerja untuk melawan atasannya dan cenderung menempatkan pengawas (supervisor) di bawah tekanan. Sehingga tekanan ini akan dapat menimbulkan

4 ketidakefisienan, sikap agresif dan barangkali juga gangguan yang begitu kompleks pada sebagian pengawas. Sementara Hofstede (1968) menemukan bahwa tekanan dari atasan akan menimbulkan sikap saling menyalahkan satu dengan lainnya, menghindar dari tanggungjawab, dan saling menyalahkan. Beliau berpendapat bahwa proses untuk mencapai tujuan anggaran merupakan suatu tekanan. Penelitian secara empirikal dengan pendekatan universalistik mengenai tekanan anggaran dalam penilaian prestasi telah dilakukan oleh Hopwood (1972). Beliau menjelaskan bahwa anggaran adalah bersifat netral dan tidak menimbulkan tekanan kepada pekerja. Cara atasan menggunakan informasi prestasi anggaranlah yang menimbulkan tekanan anggaran tersebut. Dalam penelitiannya Hopwood (1972) menggunakan tiga kriteria penilaian prestasi yang berhubungan dengan anggaran, yaitu budget constrain style, profit conscious style dan non accounting style. Beliau juga menyatakan gaya penilaian dari pihak atasan merupakan satu tekanan kepada bawahan., sehingga tekanan tersebut menyebabkan berlakunya ketegangan hubungan kerja yang tinggi di kalangan pekerja. Beliau juga menemukan bahwa gaya penilaian yang difokuskan pada pengukuran akuntansi akan memberikan pengaruh negatif terhadap prestasi manajer. Dengan kata lain, hasil penelitiannya menemukan bahwa tekanan dalam anggaran dalam menilai prestasi secara signifikan meningkatkan ketegangan hubungan kerja yang dapat memenjejaskan prestasi. Namun dalam penelitian yang dilakukan Otley (1978) mendapati hasil yang berlawanan dengan temuan Hopwood (1972). Beliau yang mengulangi kembali penelitian Hopwood, mendapati hubungan yang positif antara tekanan anggaran dalam penilaian prestasi dengan hubungan interpersonal yang buruk. Sedangkan sebaliknya, hubungan tekanan anggaran dalam penilaian prestasi dan ketegangan hubungan kerja tidak signifikan. Sejak terjadinya perbedaan hasil penelitian Hopwood dan Otley, muncullah penelitian demi penelitian yang coba menyelaraskan penelitian yang bertentangan tersebut. Konflik hasil penelitian Hopwood-Otley ini telah mendorong dilakukannya penelitian-penelitian lanjutan dengan memperhatikan variabel-variabel moderator yang menginterkasi hubungan antara tekanan dalam anggaran dengan prestasi kerja. Penelitian yang dilakukan Brownell (1982a) untuk menyelaraskan hasil penelitian Hopwood dan Otley adalah dengan menggunakan partisipasi dalam anggaran sebagai pemoderat untuk menguji model penelitian Hopwood dan Otley. Brownell melakukan sedikit perubahan ke atas pengukuran prestasi yang digunakan Hopwood. Di mana beliau menggunakan istilah tekanan anggaran yang tinggi (high budget emphasis) untuk budget constrain style dan tekanan anggaran yang rendah (low budget emphasis) untuk profit

5 conscious style dan non accounting style. Hasil penelitiannya mendapati tingginya tekanan dalam anggaran akan mempengaruhi prestasi pengurus dalam keadaan tingkat partisipasi dalam anggaran yang tinggi dan bukan pada tingkat partisipasi yang rendah. Dengan menggunakan sampel sebanyak 48 manajer industri manufaktur di San Fransisco beliau mendapati bahwa prestasi kerja yang berbeda-beda merupakan akibat tekanan anggaran dalam penilaian prestasi. Penelitiannya menunjukkan bahwa tekanan anggaran dalam penilaian prestasi boleh diterangkan melalui partisipasi dalam anggaran sebagai variabel pemoderat. Dalam kondisi partisipasi dalam anggaran yang tinggi (rendah) dan tekanan dalam anggaran yang tinggi (rendah) dapat meningkatkan prestasi pekerjaan. Hasil penelitian Brownell ini menunjukkan bahwa perbedaan hasil penelitian Hopwood dan Otley terjadi karena terdapat partisipasi anggaran yang tinggi atau rendah. Menyikapi hasil penelitan Brownell tersebut, selanjutnya Hirst (1983) mereplikasi kembali penelitiannya dengan menggunakan sampel sebanyak 111 responden dari empat institusi pendidikan tinggi di Sydney. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara ketegangan hubungan kerja dan tekanan anggaran yang negatif (positif) dalam situasi ketidakpastian tugas yang rendah (tinggi). Dalam penelitiannya, Hirst mengatakan bahwa kaidah penilaian prestasi yang digunakan oleh Hopwood (1972), Otley (1978) dan Brownell (1982a) pada dasarnya hanya sesuai untuk manajer yang bekerja di sektor manufaktur, sedangkan metode yang dikembangkan Hirst (1981, 1983) bukan pada sektor manufaktur. Namun demikian, Hirst tidak menggunakan sejumlah kriteria pengukuran seperti yang dilakukan Hopwood, melainkan menggunakan perbedaaan kriteria kualitatif dan kuantitatif dalam melihat perbandingan antara prestasi yang sebenarnya dengan yang diharapkan. Penelitian beliau menemukan bahwa ketidakpastian tugas dapat menyelaraskan penelitian Hopwood dan Otley. Hasil penelitian Hopwood (1972) adalah disebabkan ketidakpastian tugas yang tinggi, di mana terdapat saling keterkaitan tugas. Sebaliknya hasil penelitian Otley (1978) disebabkan ketidakpastian tugas yang rendah, di mana tidak ada saling keterkaitan tugas. Sebagai usaha untuk menyelaraskan perbedaan hasil penelitian Brownell dan Hirst tersebut, Brownell dan Hirst (1986) melakukan penelitian dengan menggunakan sampel sebanyak 76 responden pada industri manufaktur di Sydney. Hasil penelitian mereka menyatakan bahwa partisipasi dalam anggaran dan tekanan anggaran lebih berpengaruh mengurangkan ketegangan hubungan kerja dalam suasana ketidakpastian tugas yang rendah berbanding dengan yang tinggi, tetapi tidak meningkatkan prestasi. Walau bagaimanapun, hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Brownell (1982a).

6 Untuk menengahi konflik hasil penelitian Brownell (1982a) dan Brownell dan Hirst (1986), selanjutnya Dunk (1989) melakukan penelitian replikasi ke atas penelitian Brownell (1982a) dengan menggunakan konsep dan pengukuran yang sama dengan penelitian Hopwood (1978). Dengan sampel sebanyak 26 manajer yang dipilih secara acak dari organisasi manufaktur di Inggris bagian Utara ngland, beliau mendapati interaksi yang negatif signifikan antara partisipasi dan tekanan anggaran terhadap prestasi. Penelitiannya mendapati bahwa tinggi (rendah) partisipasi dalam anggaran secara bersama-sama dengan tinggi (rendah) tekanan anggaran akan menyebabkan prestasi kerja menurun. Selanjutnya, Imoisili (1989) juga mencoba mencari penyelesaian terhadap perbedaan hasil penelitian Hopwood (1972) dan Otley (1978). Beliau menggunakan sampel sebanyak 102 manajer pada pusat biaya dari tiga industri manufaktur di Timur Laut Amerika. Hasil penelitiannya mendapati tekanan anggaran dalam penilaian prestasi gagal memberikan kesan positif ke atas prestasi pekerjaan, baik secara tersendiri maupun melalui bentuk interaksi dengan variabel saling ketergantungan tugas dan ketidakpastian tugas. Penemuan ini berarti dalam suasana keadaan saling ketergantungan tugas dan ketidakpastian tugas yang tinggi, menggunakan gaya budget constrained style berbanding profit conscious style tidak signifikan untuk meningkatkan prestasi. Demikian juga sebaliknya, dalam suasana keadaan saling ketergantungan tugas dan ketidakpastian tugas yang rendah, menggunakan profit conscious style berbanding budget constrained style tidak signifikan meningkatkan prestasi. Sehubungan dengan hasil penelitian Brownell dan Hirst (1986) yang tidak mendukung penemuan Brownell (1982a), maka Brownell dan Dunk (1991) mengulang kembali penelitian Brownell dan Hirst (1986). Dengan menggunakan 79 responden dari 46 industri manufaktur di Sydney yang dipilih secara acak, mereka berhasil membuktikan interaksi partisipasi dalam anggaran, tekanan anggaran dan ketidakpastian tugas, mengurangkan ketegangan hubungan kerja tetapi tidak meningkatkan prestasi pekerjaan. Selain mendukung hasil penelitian Brownell (1982a), penelitian ini juga membuktikan bahwa dalam suasana di bawah ketidakpastian tugas yang tinggi, partisipasi dalam anggaran bertindak sebagai peranan positif merentasi berbagai tingkat tekanan anggaran dalam penilaian prestasi meningkatkan prestasi pekerjaan. Interaksi ini yang sebelumnya gagal dibuktikan oleh Brownell dan Hirst (1986). Dalam penelitian berikutnya, Lau dan Tan (1998) menguji kembali apakah interaksi tekanan anggaran, partisipasi anggaran, dan kesukaran tugas mempengaruhi prestasi kerja. Seterusnya beliau menguji apakah ada pengaruh rentas budaya bangsa dalam interaksi

7 tersebut. Untuk itu, mereka melakukan penelitian dengan memilih sampel secara acak sebanyak 189 manajer menengah dari lembaga keuangan, dengan perincian 104 berasal dari Australia dan 85 dari Singapura. Hasil penelitian mereka mendapati bahwa (1) Interaksi antara tekanan anggaran, partisipasi anggaran dan kesukaran tugas mempengaruhi prestasi kerja adalah tidak signifikan. Malahan, tekanan anggaran dan partisipasi anggaran keduanya sangat signifikan dan berpengaruh positif pada prestasi manajer. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang bermanfaat dari kombinasi yang sesuai dari tingginya tekanan anggaran dan partisipasi anggaran dalam situasi kesukaran tugas yang rendah sebagaimana hasil penemuan Brownell dan Dunk (1991) dapat digeneralisasikan pada sektor lembaga keuangan, (2) Tekanan anggaran yang tinggi, tanpa melihat partisipasi anggaran, adalah berkaitan dengan peningkatan prestasi kerja dalam situasi kesukaran tugas yang rendah. (3) Partisipasi anggaran yang tinggi, tanpa melihat tekanan anggaran, adalah berkaitan dengan peningkatan prestasi kerja dalam situasi kesukaran tugas yang tinggi, dan (4) Tidak ada pengaruh budaya nasional dalam interaksi antara tekanan anggaran dan partisipasi anggaran mempengaruhi prestasi kerja bawahan pada sektor lembaga keuangan. Sementara itu, Otley dan Pollanen (2000) menemukan bahwa pengaruh gaya penilaian atasan terhadap prestasi bawahan dimoderat oleh partisipasi dalam anggaran. Selanjutnya, Lau dan Buckland (2001) menemukan terdapat hubungan yang tidak langsung antara tekanan dalam anggaran dan ketegangan dalam pekerjaan melalui partisipasi dalam anggaran. Kedua-dua penelitian ini juga menggunakan konsep dan pengukuran tekanan anggaran yang berdasarkan kepada Hopwood (1972). Selanjutnya Emsley (2001) melakukan penelitian yang melihat kelengkapan informasi sebagai pemoderat dalam hubungan antara tekanan anggaran dan ketegangan hubungan kerja. Dengan menggunakan sampel sebanyak 38 manajer dari berbagai perusahaan manufaktur menengah dan besar, beliau mendapati bahwa kelengkapan informasi memoderat hubungan antara tekanan anggaran dan ketegangan hubungan kerja. Hasil ini menunjukkan fakta-fakta bahwa pengurus yang memiliki informasi yang lengkap adalah mungkin mempunyai pengalaman ketegangan hubungan kerja yang rendah ketika atasan melakukan tekanan anggaran dalam menilai prestasi. Akhir sekali, Subramaniam dan Mia (2003) menguji kesan interaksi antara nilai-nilai yang berhubungan dengan kerja (Work-Related Values) untuk pembaharuan dan tekanan anggaran dalam komitmen organisasi mereka. Dalam penelitian ini mereka membagi sampel kepada dua kelompok yaitu sebanyak 47 manajer dari bagian pemasaran dan 48 manajer dari bagian produksi yang diambil secara acak dari industri logam serta dari industri minuman dan

8 makanan di Australia. Hasil penelitian mereka mendapati terdapat interaksi yang signifikan antara manajer yang mempunyai nilai-nilai yang berhubungan dengan kerja untuk pembaharuan dan tekanan anggaran mempengaruhi komitmen organisasi mereka, yang menunjukkan bahwa pengurus dari bagian pemasaran mempunyai nilai-nilai yang berhubungan kerja untuk pembaharuan lebih tinggi daripada bagian produksi. Hasil penelitian mereka juga menunjukkan bahwa komitmen organisasi pengurus bagian pemasaran menurun sebagai akibat meningkatnya tekanan anggaran dibandingkan dengan bagian produksi. Hasil penelitian mereka ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Hayes (1977) yang menyatakan bahwa manajer bagian pemasaran akan lebih suka pengukuran yang berhubungan dengan akuntansi dikurangi daripada pengurus bagian produksi. Penelitian ini juga dilakukan untuk menguji apakah motivasi (ekstrinsik dan intrinsik) merupakan variabel moderating dalam hubungan antara tekanan dalam anggaran dengan prestasi kerja. Motivasi yaitu suatu konstruk psikologi yang digunakan untuk menerangkan tentang faktor-faktor yang membangkitkan, memelihara dan perilaku langsung ke arah pencapaian tujuan. Motivasi menggambarkan usaha yang digunakan oleh atasan dalam berinteraksi dengan bawahannya yang berhubungan dengan proses penganggaran. Penelitian yang dilakukan Ronen dan Livingstone (1975) misalnya, menyatakan bahwa setiap peningkatan di dalam motivasi pekerja dengan merencanakan insentif yaitu jika seseorang yang menerima manfaat melihat tujuan itu sebagai sesuatu yang dapat dicapai. Teori pengharapan menyatakan bahwa individu-individu akan menggunakan seluruh usahanya hanya jika usaha-usaha itu kemungkinannya masuk akal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan pencapaian tujuan itu berhubungan dengan pengharapan yang positif daripada penerimaan hasil-hasil yang baik. Hasil-hasil atau ganjaran ini dapat berupa intrinsik dan ektrinsik. Dimana hal tersebut merupakan suatu rencana perangsang dalam pemberian keseimbangan untuk mengetahui dengan pasti ganjaran tertentu guna mencapaian tujuan anggaran. Sebagaimana hasil peneltian McInnes dan Ramakrishnan (1991) yang menunjukkan bahwa perbedaan antara motivasi intrinsik dan ektrinsik adalah penting untuk lebih memahami motivasi sebagai dasar untuk merancang sistem pengendalian manajemen. Mereka berpendapat bahwa hal itu merupakan dasar karena ganjaran dapat bermula secara luaran, sebagai contoh, dalam bentuk tugas dan hasilnya. Sedangkan Ross (1976) berpendapat bahwa secara umum pendidik dan ahli psikologi memandang perbedaan antara motivasi intrinsik dan ektrinsik menjadi hal yang penting untuk lebih memahami perilaku

9 manusia. Dengan demikian, hasil-hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa motivasi perlu dinilai dalam bentuk intrinsik dan ektrinsik. Hal ini juga yang pertama sekali diperlukan dalam membangun penjelasan mengenai peranan motivasi intrinsik dan ektrinsik sebagai pemoderator dalam hubungan antara tekanan dalam penganggaran dan prestasi. Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa masih terdapat perbedaan -perbedaan hasil penelitian terhadap hubungan tekanan anggaran dan prestasi kerja serta variabel-variabel yang memoderasinya. Oleh sebab itu, penelitian ini mencoba untuk memverifikasi penelitian-penelitian terdahulu. Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan Kenis (1979) yang menemukan bahwa tekanan anggaran yang tidak keterlaluan atau sederhana mempunyai hubungan yang positif dengan motivasi dan prestasi. Sementara tekanan anggaran yang tinggi mempunyai hubungan yang positif ke atas motivasi dan ketegangan kerja tetapi mempunyai hubungan yang negatif ke atas prestasi. Oleh sebab itu, hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: H1: Tekanan penganggaran yang tinggi akan menurunkan prestasi kerja manajer perkebunan. H2: Tekanan penganggaran yang tinggi dan motivasi ekstrinsik yang tinggi akan meningkatkan prestasi kerja manajer perkebunan. H3: Tekanan penganggaran yang tinggi dan motivasi intrinsik yang tinggi akan meningkatkan prestasi kerja manajer perkebunan. 3. Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu manajer di areal perkebunan PTPN2, PTPN3, dan PTPN4 di Propinsi Sumatera Utara dan telah menduduki posisi manajer selama 3 tahun atau lebih. Berdasarkan data yang diperoleh dari ketiga perusahaan tersebut, diperoleh jumlah populasi sebanyak 328 orang. Oleh karena populasi dalam penelitian telah diketahui, maka untuk tujuan menentukan ukuran sampel didasarkan pada Tabel Krejcie dan Morgans (1970). Berdasarkan tabel tersebut ukuran sampel yang diperlukan ialah 179 responden. Setelah data terkumpul, diketahui sebanyak 4 responden yang menjawab tidak lengkap sehingga total data yang dapat digunakan dalam penelitian ini sebanyak 175 responden. Sedangkan cara pengambilan sampel yang dilakukan dalam riset ini adalah dengan cara sampel random sederhana (simple random sampling). Tabel Krejcie dan Morgans (1970) dapat dilihat pada Lampiran Variabel dan Pengukuran

10 Pengukuran variabel tekanan dalam anggaran dalam riset ini menggunakan sembilan item pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan pengukuran yang dilakukan DeCoster dan Fertakis (1968). Pengukuran ini telah digunakan oleh Kenis (1979). Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukan variabel ini valid dan reliabel pada tingkat Cronbach Alpha 0,8825 (Lampiran 2) Pengukuran variabel motivasi menggunakan pengukuran yang dikembangkan oleh Hackman dan Porter (1968), yaitu motivasi intrinsik dengan tujuh item pertanyaan dan motivasi ekstrinsik dengan sembilan item Pengukuran ini telah digunakan oleh beberapa peneliti sebelumnya (Dermer, 1975; Lal et al., 1995; Merchant, 1981). Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukan motivasi ekstrinsik valid dan reliabel pada tingkat Cronbach Alpha 0,9038 (Lampiran 3) dan motivasi intrinsik pada tingkat Cronbach Alpha 0,9016 (Lampiran 4). Pengukuran variabel prestasi kerja didasarkan pada delapan item pertanyaan tentang prestasi manajer berdasarkan fungsi manajerial dan satu item pertanyaan tentang prestasi secara keseluruhan (Mahoney, Jerdey & Carol, 1965). Mereka juga menyarankan bahwa kedelapan item pertanyaan prestasi manajer harus menjelaskan paling sedikit 55 persen prestasi manajer secara keseluruhan. Pengukuran ini telah digunakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya seperti ( Brownell, 1982; Dunk, 1990; Lau dan Buckland, 2000; dan Wentzel (2002). Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukan variabel ini valid dan reliabel pada tingkat Cronbach Alpha 0,9470 (Lampiran 5). Sedangkan sesuai saran dari Mahoney et al (1965), pengujian menunjukan bahwa dimensi prestasi secara keseluruhan dijelaskan oleh kedelapan dimensi kerja (R-square) sebesar 71,60%. (Lampiran 6). 4. Pengujian Asumsi Klasik Dalam analisis ini perlu diuji terlebih dahulu apakah data tersebut boleh dilakukan pengujian model regresi. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk menentukan syarat persamaan dalam regresi yang mencakupi uji multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan ujian normalitas. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah adalah cross-section dan bukan data time series, oleh karena itu uji autokorelasi tidak perlu dilakukan. 4.1 Uji Multikolonieritas Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui tidak ada besaran korelasi yang tinggi (lebih dari 0,60) antar variabel independen (Lampiran 7). Dengan demikian tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen dalam model penelitian ini.

11 4.2 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Grafik Plot, dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y (Lampiran 8). Hal ini menjelaskan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model penelitian ini. 4.3 Uji Normalitas Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov (Lampiran 9), dapat diketahui bahwa besarnya nilai Kolmogorov- Smirnov adalah 1,170 dan tidak signifikan. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal. 5. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini menyatakan bahwa: H1: Tekanan penganggaran yang tinggi akan menurunkan prestasi kerja manajer perkebunan. H2: Tekanan penganggaran yang tinggi dan motivasi ekstrinsik yang tinggi akan meningkatkan prestasi kerja manajer perkebunan. H3: Tekanan penganggaran yang tinggi dan motivasi intrinsik yang tinggi akan meningkatkan prestasi kerja manajer perkebunan. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa hubungan tekanan dalam anggaran tidak signifikan terhadap prestasi (R=0,065; R Square= 0,004; Sig=0,395). Dengan demikan H1 dalam penelitian ditolak. Hasil keluaran pengujian statistik dapat dilihat pada Lampiran 10. Untuk menguji apakah variabel motivasi (ekstrinsik dan intrinsik) merupakan variabel moderating dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji residual. Hal ini dilakukan karena pengujian variabel moderating dengan Uji Interaksi dan Uji Selisih Nilai Absolut mempunyai kecenderungan akan terjadi multikolonieritas yang tinggi antar variabel independen dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa baik motivasi ekstrinsik maupun motivasi intrinsik bukan merupakan variabel moderating karena hasil pengujiannya tidak signifikan. Dengan demikian H2 dan H3 dalam penelitian ini tidak diterima. Hasil keluaran pengujian statistik dapat dilihat pada Lampiran 11 dan 12.

12 6. Hasil dan Pembahasan Tekanan anggaran dalam proses penganggaran memberikan pengaruh terhadap prestasi manajer. Situasi ini menjelaskan tentang gaya penilaian yang digunakan atasan kepada bawahan dapat memberikan tekanan kepada bawahan di dalam pencapaian tujuan anggaran. Hasil penelitian ini mendapati bahwa hubungan tekanan dalam anggaran tidak signifikan dan negatif terhadap prestasi. Oleh sebab itu, semua hipotesis penelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa manajer kebun tidak mendapat tekanan dari atasannya di dalam pencapaian tujuan anggaran, dan motivasi (ekstrinsik dan instrinsik) tidak memoderate hubungan antara tekanan dalam penganggaran dengan prestasi manajer kebun. Hal ini juga didukung oleh jawaban responden terhadap variabel tekanan anggaran bahwa tekanan yang dirasakan oleh manajer kebun di dalam penganggaran relatif rendah. Begijtu juga dengan motivasi (ektrinsik dan intrinsik) yang diatas netral dan cenderung tinggi (dapat dilihat pada descriptive statistic) Tekanan anggaran ini sebenarnya terdiri dari dua aspek yaitu pertama, berbentuk hukuman (punitif) yang disebabkan kegagalan manajer mencapai tujuan anggaran. Aspek ini menilai sejauhmana kewajiban mematuhi anggaran ditekankan dan sejauhmana pencapaian anggaran tersebut digunakan dalam menilai prestasi kerja manajer kebun secara keseluruhan. Sedangkan aspek yang kedua bahwa prestasi manajer tidak dinilai berdasarkan pencapaian tujuan anggaran (umum). Berdasarkan konteks penelitian ini, jelaslah bahwa manajermanajer kebun diwajibkan mematuhi anggaran tetapi mereka dinilai apakah prestasi mereka bagus atau tidak bukan berdasarkan pencapaian tujuan anggaran. Tetapi penilaian lebih tertumpu kepada keberhasilan mereka dalam melaksanakan fungsi manajerial sesuai dengan bagian mereka masing-masing. Hal ini tercermin pada jawaban responden yang mayoritasnya menjawab setuju dan sangat setuju ke atas item pertanyaan atasan saya ada menyinggung tentang anggaran ketika berbicara dengan saya perihal efisiensi saya sebagai pengawas. Ini berarti bahwa prestasi manajer dinilai berdasarkan fungsi manajerial yang mereka lakukan. Hal ini menjelaskan bahwa aspek kedua dari dimensi tekanan anggaran merupakan hal yang utama daripada memberikan hukuman. Ini kemungkinan disebabkan tekanan anggaran dalam bentuk memberikan hukuman dapat menimbulkan terjadinya ketegangan, ketidakefisienan, sikap agresif dan barangkali juga menimbulkan gangguan yang begitu kompleks pada sebagian manajer sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Argyris (1952). Kenyataan in didukung dengan adanya laporan dari manajer-manajer kebun kepada direksi dalam bentuk laporan manajemen. Di mana dalam laporan itu apabila manajer tidak dapat mencapai tujuan anggarannya mereka juga melaporkan penyebab terjadinya. Dengan

13 demikian, hal ini menjelaskan bahwa prestasi manajer kebun tidak dinilai berdasarkan aspek punitif. Hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai hubungan tekanan anggaran terhadap prestasi menjelaskan hasil yang saling bertentangan sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya. Misalnya Hopwood (1972) mendapati bahwa penilaian dari atasan sebagai bentuk tekanan akan memberikan pengaruh negatif terhadap prestasi manajer. Sedangkan Otley (1978) mendapati tekanan anggaran tidak menimbulkan kesan negatif. Beliau mendapati hubungan yang positif antara tekanan anggaran dengan prestasi. Begitu juga dengan motivasi, yang dalam penelitian ini dinyatakan bahawa tekanan anggaran yang tinggi dan motivasi (ekstrinsik dan intrinsik) yang tinggi akan meningkatkan prestasi kerja, bukan merupakan variabel pemoderat. Hal Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan Kenis (1979) yang menemukan bahwa tekanan anggaran yang tidak keterlaluan atau sederhana mempunyai hubungan yang positif dengan motivasi dan prestasi. Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan karena dalam PTPN 2, PTPN3, dan PTPN4 prestasi pengurus kebun tidak dinilai berdasarkan selisih anggaran dengan realisasinya (pencapaian tujuan anggaran), tetapi lebih kepada keberhasilan mereka dalam menjalankan fungsi manajerial yang mereka lakukan sesuai dengan bagian mereka masingmasing. Sedangkan motivasi (ekstrinsik dan intrinsik) para manajer kebun secara relatifnya adalah cukup tinggi. Sehingga hal ini menyebabkan motivasi bukan merupakan variabel pemoderat bagi para manajer kebun. 7. Batasan Penelitian dan Penelitian Yang Akan Datang Berdasarkan kepada hasil penelitian ini, adapun beberapa hal yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan pada perusahaan perkebunan milik negara (Badan Usaha Milik Negara) di Indonesia. Oleh sebab itu, hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada perkebunan milik swasta dan tidak dapat digeneralisasi pada perkebunan di luar konteks Indonesia. Sedangkan untuk melakukan penelitian ini kembali di masa yang akan datang, penelitian ini dapat menambahkan dimensi produktivitas dan varians anggaran sebagai pengukuran terhadap variabel prestasi. Hal ini mungkin akan menghasilkan temuan yang lebih kuat dan berkaitan antara tekanan dalam penganggaran, motivasi, dan prestasi kerja.

14 DAFTAR PUSTAKA Aranya, N. (1990). Budget instrumentality, participation and organizational effectiveness. Journal of Management Accounting Research. 2: Argyris, C. (1952). Human problems with budgets. Harvard Business Review: Becker, S. and Green, Jr, D. (1962). Budgeting and employee behavior. The Journal of Business. Oct: Brownell, P. (1982a). The role of accounting data in performance evaluation budgetary participation, and organizational effectiveness. Journal of Accounting Research. 20(1): Brownell, P. (1982b). Notes: A field study examination of budgetary participation and locus of control. The Accounting Review. LVII(4): pp Brownell, P. (1983). The motivational impact of management-by-exception in a budgetary context. Journal of Accounting Research. 21(2): Brownell, P. and Hirst, M. (1986). Reliance on accounting information, budgetary participation, and task uncertainty: test of a three-way interaction. Journal of Accounting Research. 24(2): Brownell, P. and Dunk, A.S. (1991). Task uncertainty and its interaction with budgetary participation and budget emphasis: Some methodological issues and empirical investigation. Accounting, Organizations and Society. 16(1): Brownell, P. and McInnes, M. (1986). Budgetary participation, motivation, and managerial performance. The Accounting Review. LXI(4): Chalos, P. and Poon, M.C.C. (2000). Participation and performance in capital budgeting teams. Behavioral Research in Accounting. 12: Cherrington, D.J. and Cherrington, J.W. (1973). Appropriate reinforcement contingencies in the budgeting process: Empirical research in accounting: Selected Studies. Journal of Accounting Research. 10: Chong, V.K. and Chong, K.M. (2002). Budget goal commitment and information effects of budget participation on performance: A structural equation modeling approach. Behavioral Research in Accounting. 14: Chua, W.F. (1986). Radical developments in accounting though. The Accounting Review. Oct:

15 DeCoster, D.T. and Fertakis, J.P. (1968) Budget-induced pressure and its relationship to supervisory behavior. Journal of Accounting Research. 6(2): Dermer, J.D (1975). The interrelationship if intrinsic and extrinsic motivation. Academy of Management Journal. March: Dunk. A.S. (1989). Budget emphasis, budgetary participation and managerial performance: A Note. Accounting, Organizations and Society. 14(4): Dunk, A.S. (1990). Budgetary participation, agreement on evaluation criteria and managerial performance: A research note. Accounting, Organizations and Society. 15(3): Emsley, D. (2001). Budget emphasis in performance evaluation and managers job related tension: The moderating effect of information completeness. British Accounting Review. 33: Ferris, K.R. (1977). A test of the expectancy theory of motivation in an accounting environment. The Accounting Review. July: Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan IV. BPUD, Semarang. Hackman, J.R. and Porter, L.W. (1968). Expectancy theory predictions of work effectiveness. Organizational Behavior and Human Performance. 2: Harrison, G.L. (1992). The cross-cultural generalizability of the relation between participation, budget emphasis and job related attitudes. Accounting, Organizations and Society. 17(1): Hayes, D.C. (1977). The contingency theory of managerial accounting. The Accounting Review. LII(1): Heneman, H.G. (1974). Comparisons of self and and superior ratings of managerial performance. Journal of Applied Psychology. 59: Hirst, M.K. (1981). Accounting information and the evaluation of subordinate performance: A situational approach. The Accounting Review. 56 (10): Hirst, M.K. (1983). Reliance on accounting performance measures, task uncertainty, and dysfunctional behavior: some extensions. Journal of Accounting Research. 21(2):

16 Hirst, M.K. (1987a). The effects of setting budget goals and task uncertainty on performance: A theoretical analysis. The Accounting Review. LXII(4): Hirst, M.K. (1987b). Some further evidence on the effects of budget use and budget participation on managerial performance. Australian Journal of Management. 12(1): Hofstede, G. (1984). The cultural relative of the quality of life concept. Academy of Management Review. 9(30): Hofstede, G.H. (1968). The Game of Budget Control. The Netherlands: Koninklijke Van Gorcum and Com, N.V. Assen. Hopwood, A.G. (1972). An empirical study of the role of accounting data in performance evaluation. Journal of Accounting research. 10: Hopwood, A.G. (1974). Accounting and Human Behavior. Haymarket Publishing Limited Gillow House, London. Imoisili, O.A. (1989). The role of budget data in the evaluation of managerial performance. Accounting, Organizations and Society. 14(4): Kenis, I. (1979). Effects of budgetary goal characteristics on managerial attitudes and performance. The Accounting Review. LIV(4): Krejcie, R. dan Morgan, D. (1970). Determining sample size for research activities. Educational and Psychological Measurement. 30: Kren, L. (1992). Budgetary participation and managerial performance: The impact of information and environmental volatility. The Accounting Review. 67(3): Lal, M., Dunk, A.S. and Smith, G.D. (1995). Participative budgeting, motivation and managerial performance. Proceeding International Management Accounting Conference, University Kebangsaan Malaysia, Bangi, Jan. Lau, C. M. And Buckland, C. (2000). Budget emphasis, participation, task difficulty and performance: The effect of diversity within culture. Accounting, Organization and Society. 31(1): Lau, C. M. and Buckland, C. (2001). Budgeting-the role of trust and participation: A research note. ABACUS. 37(3):

17 Lau, C.M. and Tan, J.J. (1998). The impact of budget emphasis, participation and task difficulty on managerial performance: a cross-cultural study of the financial services sector. Management Accounting Research. 9(2): Mahoney, T.A., Jarde, T.H. and Carrol, S.J. (1965). The job(s) of management. Industrial Relations. February: McInnes, M. and Ramakrishnan, R.T.S. (1991). A decision-theory model of motivation and its usefulness in the diagnosis of management control system. Accounting, Organizations and Society. 16(2): Merchant, K.A. (1981). The design of the corporate budget system: Influences on manager behavior and performance. The Accounting Review. LVI(4): Merchant, K.A. (1985). Budgeting and the propensity to create budgetary slack. Accounting, Organization and Society. 10(2): Nasir, M. (2004). Hubungan Antara Penyertaan Dalam Belanjawan, Kecukupan Belanjawan, Komitmen Organisasi, Motivasi, dan Prestasi Pengurus: Pendekatan Model Persamaan Struktural, PhD Dissertation, Universiti Sains Malaysia. Nouri, H. (1993). The Effects of Budgetary Participation on Job Performance: A Conceptual Model and Its Empirical Test. PhD Dissertation. Temple University: UMI ABI Abstract. Nunnally, J.C. (1978). Psychometric Theory. McGraw Hill, New York. Onsi, M. (1973). Factor analysis of behavioral variables affecting budgetary slack. The Accounting Review. July: Otley, D. and Pollanen, R.M. (2000). Budgetary criteria in performance evaluation: A critical appraisal using new evidence. Accounting, Organizations and Society. 25(4-5): Otley, D. (1978). Budget use and managerial performance. Journal of Research. 16(1): Accounting Porter, L.W. and Lawler, E.E. (1968). Managerial Attitudes and Performance. Homewood, IL: Richard D. Irwin. Rockness, H.O. (1977). Expectancy theory in a budgetary setting: An examination. The Accounting Review. October: Ronen, J. and Livingstone, J.L. (1975). An expectancy theory approach to the motivational impact on budgeting. The Accounting Review. October: Ross, M. (1976). The self-perception of intrinsic motivation. In Harvey, J.H and R.F. Kidd (eds). New Directions in Attribution Research Vol.1. NY. Willey.

18 Schiff, M. and Lewin, A.Y. (1970). The Impact of People on Budgets. The Accounting Review, April: Searfoss, D.G. (1976). Some behavioral aspects of budgeting for control: An empirical study. Accounting, Organizations and Society. 1(4): Subramaniam, N. and Mia, L. (2003). A note on work-related values, budget emphasis and managers organizational commitment. Management Accounting Research. 14(4): Wentzel, K. (2002). The influence of fairness perceptions and goal commitment on managers performance in a budget setting. Behavioral Research in Accounting. 14: Williams, J.J., Macintosh, N.B. and Moore, J.C. (1990). Budget related behavior in public sector organizations: Some empirical evidence. Accounting, Organizations and Society. 15(3):

BAB I PENDAHULUAN. antara fakta dan teori. Keputusan tersebut merupakan penafsiran dari hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. antara fakta dan teori. Keputusan tersebut merupakan penafsiran dari hal-hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak gejolak ketidakpuasan yang timbul akhir-akhir ini, memicu timbulnya suasana yang kurang harmonis antara staf dan manajer. Keputusan dari manajer, sebagaimana

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL: JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL: JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL: JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Abstrak Studi ini mengkaji model partisipasi anggaran Kren (1992) yang memanfaatkan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA Jurica Lucyanda Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA Abstract This study empirically

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA KERJA THE IMPACT OF BUDGET PARTICIPATION TO JOB PERFORMANCE

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA KERJA THE IMPACT OF BUDGET PARTICIPATION TO JOB PERFORMANCE PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA KERJA THE IMPACT OF BUDGET PARTICIPATION TO JOB PERFORMANCE James 1, Alimuddin 2, Kartini 2 1 KAP Drs. Rusman Thoeng M. Com, BAP, 2 Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Argyris. ( 1952 ). The Impact of budgeting on People. Ithaca: L school of business and public administration, camel university.

Daftar Pustaka. Argyris. ( 1952 ). The Impact of budgeting on People. Ithaca: L school of business and public administration, camel university. Daftar Pustaka Alim,M.N. (2003). Pengaruh Ketidakpastian Stratejik dan Revisi Anggaran terhadap Efektivitas Partisipasi Penyusunan Anggaran Pendekatan Kontijensi. Ventura, 6 (3 ): 317-321. Argyris. ( 1952

Lebih terperinci

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : 40 45 ISSN 2303-100X EFEK MODERASI DARI KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN INTERN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

Lebih terperinci

PENGARUH MODERASI INFORMASI ASIMETRI DAN GROUP COHESIVENESS TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DENGAN BUDGETARY SLACK

PENGARUH MODERASI INFORMASI ASIMETRI DAN GROUP COHESIVENESS TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DENGAN BUDGETARY SLACK Jurnal Economia, Volume 8, Nomor 2, Oktober 2012 PENGARUH MODERASI INFORMASI ASIMETRI DAN GROUP COHESIVENESS TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DENGAN BUDGETARY SLACK Yohanes Andri Putranto Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Oleh :

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Oleh : PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING Oleh : Desmiyawati Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Faktor Penentu Kinerja Manajerial (Studi pada Pemerintah Daerah Kupang)

Faktor Penentu Kinerja Manajerial (Studi pada Pemerintah Daerah Kupang) Faktor Penentu Kinerja Manajerial (Studi pada Pemerintah Daerah Kupang) Selfi Samadara Politeknik Kupang Email: 2selfisamadara@gmail.com Abstrak Tujuan dari kajian ini: 1) untuk mengkaji pengaruh budgetary

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 6 (2), Oktober 2016 P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN:2461-1182 Halaman 199-212 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL. (Studi Empiris pada BPR di Bali)

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL. (Studi Empiris pada BPR di Bali) PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada BPR di Bali) Komang Krishna Yogantara 1 Made Gede Wirakusuma 2 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi kinerja manajer puncak kemudian digunakan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi kinerja manajer puncak kemudian digunakan sebagai dasar BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Peran informasi akuntansi baik informasi akuntansi untuk mengevaluasi kinerja manajer puncak kemudian digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang balas jasa

Lebih terperinci

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Yusri Hazmi, SE. M. Si, Ak (Dosen: Politeknik Negeri Lhokseumawe)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang penelitian yang mendasari penulis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang penelitian yang mendasari penulis untuk BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian yang ingin dicapai, manfaat penelitian yang diharapkan

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL Hafsah Ramdhansyah (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRACT

Lebih terperinci

BUDGET SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA MANAJERIAL. Jurica Lucyanda ABSTRACT

BUDGET SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA MANAJERIAL. Jurica Lucyanda ABSTRACT BUDGET SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA MANAJERIAL Jurica Lucyanda ABSTRACT The concern of this paper is performance evaluation. As has been stated by Hopwood (1972), there are three styles of performance

Lebih terperinci

Jumal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 5 - Nomor 1, Juni 2008 PA R T ISIP A SI A N G G A R A N, K E T ID A K P A S T IA N T U G A S,

Jumal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 5 - Nomor 1, Juni 2008 PA R T ISIP A SI A N G G A R A N, K E T ID A K P A S T IA N T U G A S, 126 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2008, Vol. 5, No. /, hal. 126-138 Jumal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 5 - Nomor 1, Juni 2008 PA R T ISIP A SI A N G G A R A N, K E T ID A K P

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa keterlibatan manajemen yang tinggi menghasilkan senjangan anggaran yang lebih rendah daripada manajer

Lebih terperinci

PERANAN PARTISIPASI ANGGARAN DAN KETERLIBATAN KERJA TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN PADA PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk, MEDAN.

PERANAN PARTISIPASI ANGGARAN DAN KETERLIBATAN KERJA TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN PADA PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk, MEDAN. PERANAN PARTISIPASI ANGGARAN DAN KETERLIBATAN KERJA TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN PADA PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk, MEDAN Jadongan Sijabat ABSTRACT The relationship between budgetary participation

Lebih terperinci

Renendya, Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen...

Renendya, Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen... 1 Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Di Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso The Effect Of Budgeting Participation,

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL BPR

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL BPR ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2 (2013): 261-280 PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL BPR Komang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTICIPATIVE BUDGETING, BUDGET GOAL COMMITMENT, DAN KINERJA MANAJERIAL. Peddy H. F. Dasuki

HUBUNGAN ANTARA PARTICIPATIVE BUDGETING, BUDGET GOAL COMMITMENT, DAN KINERJA MANAJERIAL. Peddy H. F. Dasuki HUBUNGAN ANTARA PARTICIPATIVE BUDGETING, BUDGET GOAL COMMITMENT, DAN KINERJA MANAJERIAL ABSTRAK Studi klasik hubungan antara participative budgeting dengan kinerja manajerial telah dilakukan secara intensif

Lebih terperinci

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KESENJANGAN ANGGARAN

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KESENJANGAN ANGGARAN PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KESENJANGAN ANGGARAN HAFSAH (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRACT

Lebih terperinci

PERSEPSI STAKEHOLDER INTERNAL DALAM PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PERSEPSI STAKEHOLDER INTERNAL DALAM PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PERSEPSI STAKEHOLDER INTERNAL DALAM PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Linawati, Susi Damayanti Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

KETERKAITAN ANTARA INFORMASI AKUNTANSI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DENGAN KINERJA PERUSAHAAN. Poniman Politeknik Negeri Semarang.

KETERKAITAN ANTARA INFORMASI AKUNTANSI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DENGAN KINERJA PERUSAHAAN. Poniman Politeknik Negeri Semarang. KETERKAITAN ANTARA INFORMASI AKUNTANSI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DENGAN KINERJA PERUSAHAAN Poniman Politeknik Negeri Semarang Abstrak Informasi akuntansi dibedakan menjadi dua: informasi akuntansi keuangan

Lebih terperinci

Eko Sugiyanto Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Lilik Subagiyo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

Eko Sugiyanto Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Lilik Subagiyo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta. PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL: KOMITMEN TUJUAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI EMPIRIS PADA RUMAH SAKIT TIPE A, B, DAN C, DI JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

Lebih terperinci

Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri Anggaran Perusahaan. Agust, Anita Analisis Prosedur Penyusunan Laporan Realisasi

Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri Anggaran Perusahaan. Agust, Anita Analisis Prosedur Penyusunan Laporan Realisasi 137 DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. 2010. Anggaran Perusahaan. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Agust, Anita. 2011. Analisis Prosedur Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Pada Dinas Koperasi

Lebih terperinci

PENGARUH LEADERSHIP STYLE DAN KULTUR PATERNALISTIK TERHADAP EFEKTIVITAS ANGGARAN PARTISIPATIF DALAM PENINGKATAN KINERJA

PENGARUH LEADERSHIP STYLE DAN KULTUR PATERNALISTIK TERHADAP EFEKTIVITAS ANGGARAN PARTISIPATIF DALAM PENINGKATAN KINERJA PENGARUH LEADERSHIP STYLE DAN KULTUR PATERNALISTIK TERHADAP EFEKTIVITAS ANGGARAN PARTISIPATIF DALAM PENINGKATAN KINERJA ABSTRACT This paper investigated the effect of leadership style and paternalistic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan organisasi hingga tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan organisasi hingga tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar unggul dalam persaingan. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : partisipasi penyusunan anggaran, kinerja manajerial, komitmen organisasi, dan gaya kepemimpinan. viii

ABSTRAK. Kata Kunci : partisipasi penyusunan anggaran, kinerja manajerial, komitmen organisasi, dan gaya kepemimpinan. viii ABSTRAK Penelitian ini meneliti pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Pentingnya penelitian ini dilakukan karena

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DENGAN ASIMETRI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI PEMODERASI

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DENGAN ASIMETRI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DENGAN ASIMETRI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI PEMODERASI A. A. Sagung Sinta Mahadewi 1 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Lebih terperinci

PERAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN (BUDGET GOAL COMITTMENT) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA MANAJERIAL

PERAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN (BUDGET GOAL COMITTMENT) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA MANAJERIAL Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017 MENARA Ilmu PERAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN (BUDGET GOAL COMITTMENT) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA MANAJERIAL Oleh Puguh Setiawan Dosen FE Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, REPUTASI, DAN ETIKA PADA KESENJANGAN ANGGARAN PADA SKPD DI PEMERINTAHAN KOTA DENPASAR

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, REPUTASI, DAN ETIKA PADA KESENJANGAN ANGGARAN PADA SKPD DI PEMERINTAHAN KOTA DENPASAR ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 9.1 (2014): 133-142 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, REPUTASI, DAN ETIKA PADA KESENJANGAN ANGGARAN PADA SKPD DI PEMERINTAHAN KOTA DENPASAR I Gusti

Lebih terperinci

PENGARUH LANGSUNG KETIDAKPASTIAN TUGAS (TASK UNCERTAINTY ) TERHADAP PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH LANGSUNG KETIDAKPASTIAN TUGAS (TASK UNCERTAINTY ) TERHADAP PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL PENGARUH LANGSUNG KETIDAKPASTIAN TUGAS (TASK UNCERTAINTY ) TERHADAP PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL Oleh Puguh Setiawan Dosen FE Universitas Muhammadiyah Sumbar ABSTRAK Penelitian ini menguji pengaruh langsung

Lebih terperinci

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi. Restu Agusti Nuraini

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi. Restu Agusti Nuraini Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi Restu Agusti Nuraini ABSTRACT The research aims to examine the budget participation empirical evidence

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat Kota Denpasar) Nama

Lebih terperinci

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial 1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK PERAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA (STUDI PEGAWAI DIVISI KONSTRUKSI IV

PENGARUH KONFLIK PERAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA (STUDI PEGAWAI DIVISI KONSTRUKSI IV Diana Putri Widiasari, Budiono PENGARUH KONFLIK PERAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA (STUDI PEGAWAI DIVISI KONSTRUKSI IV di PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. SURABAYA) Diana Putri Widiasari

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN BROAD SCOPE

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN BROAD SCOPE PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN BROAD SCOPE DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP KESENJANGAN ANGGARAN ARYA PRADIPTA STIE Trisakti arya@stietrisakti.ac.id

Lebih terperinci

(Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS. Oleh PAMUDJI SANTOSO C4C PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

(Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS. Oleh PAMUDJI SANTOSO C4C PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI DAN PROFESIONALISME APARAT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN STRUKTUR ORGANISASI DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS

Lebih terperinci

PENDEKATAN TEORI KONTINGENSI DALAM PERSPEKTIF PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

PENDEKATAN TEORI KONTINGENSI DALAM PERSPEKTIF PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PENDEKATAN TEORI KONTINGENSI DALAM PERSPEKTIF PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Wiwi Idawati Dosen STIE TRI BHAKTI & Fak.Ekonomi UHAMKA e-mail : wiwi_idawati@yahoo.com ABSTRACT Strict implementation of the

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PENELITIAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN: BERBAGAI TEORI DAN PENDEKATAN YANG MELANDASI

PERKEMBANGAN PENELITIAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN: BERBAGAI TEORI DAN PENDEKATAN YANG MELANDASI PERKEMBANGAN PENELITIAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN: BERBAGAI TEORI DAN PENDEKATAN YANG MELANDASI Oleh: Ataina Hudayati 1 Abstract This paper aims at explaining the development of the behavioral accounting

Lebih terperinci

Widi Hariyanti Universitas Setia Budi Surakarta ABSTRAK

Widi Hariyanti Universitas Setia Budi Surakarta ABSTRAK PLURIFORM MOTIVASI SEBAGAI ANTECEDEN DALAM HUBUNGAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia) Widi Hariyanti Universitas Setia

Lebih terperinci

SINERGI KA JIAN BISNIS DAN MANAJEMEN Vol. 9 No. 1, Januari 2007 Hal

SINERGI KA JIAN BISNIS DAN MANAJEMEN Vol. 9 No. 1, Januari 2007 Hal ISSN : 1410-9018 PENGARUH KARAKTERISTIK GAYA PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP EFISIENSI BIAYA SINERGI KA JIAN BISNIS DAN MANAJEMEN Vol. 9 No. 1, Januari 2007 Hal. 23-35 Johan Arifin Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

I Gede Eka Arya Kusuma 1. ABSTRAK

I Gede Eka Arya Kusuma 1.   ABSTRAK PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN PADA KETEPATAN ANGGARAN (Studi Empiris di SKPD Pemerintah Provinsi Bali) I Gede Eka Arya Kusuma 1 1 Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Sektor Publik Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa

Lebih terperinci

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.1 (2013): 159-176 PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Lebih terperinci

Sukma Romadhona Agusrini 1) Djoko Kristianto 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT

Sukma Romadhona Agusrini 1) Djoko Kristianto 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum

Lebih terperinci

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Pada Dinas Pemerintah Kota Yogyakarta) Gita Pramudya Saraswati Akuntansi

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI.

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI. PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI Oleh: Narti Wulandari (NPM : 201015004), Sugeng Santoso ABSTRACT

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Organizational Commitment. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Organizational Commitment. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study aimed to analyze the relationship between budgetary participation and managerial performance moderated by organizational commitment. The data research collection using questionnaires.

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN 1 PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN Andrea Anggrianti Nuritomo Program Studi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode kuantitatif. Pada penelitian ini data primer didapat dari

Lebih terperinci

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015 PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KOMITMEN DAN KINERJA APARATUR KAMPUNG WASUR MELALUI INFORMASI PEKERJAAN RELEVAN (JRI) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Okto Irianto Universitas Musamus Merauke ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji keterkaitan antara karakteristik informasi sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajemen bagian pemasaran

Lebih terperinci

Hubungan Sistem Pengukuran Kinerja Terintegrasi dengan Kinerja Manajerial : Efek Moderasi Task Uncertainty. Oleh : Kamaliah, Ainur Rafiq

Hubungan Sistem Pengukuran Kinerja Terintegrasi dengan Kinerja Manajerial : Efek Moderasi Task Uncertainty. Oleh : Kamaliah, Ainur Rafiq 50 Kegiatan 3 Hubungan Sistem Pengukuran Kinerja Terintegrasi dengan Kinerja Manajerial : Efek Moderasi Task Uncertainty 1. LATAR BELAKANG Oleh : Kamaliah, Ainur Rafiq Penelitian sebelumnya telah menunjukkan

Lebih terperinci

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains Akuntansi

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains Akuntansi HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL DENGAN PARTISIPASI ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Penelitian terhadap Manajer Perusahaan Manufaktur di Jawa Tengah) TESIS Diajukan sebagai

Lebih terperinci

Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRAK

Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRAK Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Dimoderasi Budaya Paternalistik (Studi Empiris Perguruan Tinggi Swasta di Medan) Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF MELALUI BUDAYA ORGANISASI, GAYA MANAJEMEN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA

PENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF MELALUI BUDAYA ORGANISASI, GAYA MANAJEMEN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA PENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF MELALUI BUDAYA ORGANISASI, GAYA MANAJEMEN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA Susi Handayani Nel Arianti (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, ETIKA, DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SENJANGAN ANGGARAN

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, ETIKA, DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SENJANGAN ANGGARAN PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, ETIKA, DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SENJANGAN ANGGARAN Anak Agung Adi Biantara 1 IG.A.M. Asri Dwija Putri 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian. perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian. perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. (Studi pada RS. Kasih Ibu Surakarta)

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. (Studi pada RS. Kasih Ibu Surakarta) PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi pada RS. Kasih Ibu Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI e-jurnal BINAR 10 AKUNTANSI Vol. 2 e-jurnal No. 1, Januari BINAR 2013 AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013 ISSN 2303-1522 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI Alfebriano

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh nilai R- square sebesar 0,808 untuk konstruk Audit Judgement

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KESENJANGAN ANGGARAN (Studi Kasus Pada PDAM Kota Salatiga)

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KESENJANGAN ANGGARAN (Studi Kasus Pada PDAM Kota Salatiga) PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KESENJANGAN ANGGARAN (Studi Kasus Pada PDAM Kota Salatiga) NASKAH PUBLIKASI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada 3 BMT yang ada di Kota Pekalongan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada 3 BMT yang ada di Kota Pekalongan yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 3 BMT yang ada di Kota Pekalongan yaitu: 1) BMT BAHTERA yang berlokasi di Jl. Dr. Sutomo Kota Pekalongan. 2) BMT SMNU yang berlokasi

Lebih terperinci

Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1

Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1 Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KUALITAS ANGGARAN (STUDI EMPIRIS PADA RSU KALIWATES JEMBER)

Lebih terperinci

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen yaitu kinerja manajerial dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi

Lebih terperinci

Mohamad Djasuli Novaria Isnaini Fadilah

Mohamad Djasuli Novaria Isnaini Fadilah 1 EFEK INTERAKSI INFORMASI ASIMETRI, BUDAYA ORGANISASI, GROUP COHESIVENESS DAN MOTIVASI DALAM HUBUNGAN KAUSAL ANTARA BUDGETING PARTICIPATION DAN BUDGETARY SLACK Mohamad Djasuli Novaria Isnaini Fadilah

Lebih terperinci

Soni Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sultan Agung Semarang Jalan Raya Kaligawe Km. 4 Semarang

Soni Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sultan Agung Semarang Jalan Raya Kaligawe Km. 4 Semarang JDA Vol. 2, No. 2, September 2010, 103-109 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA

Lebih terperinci

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp. 19-25 PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini dihadapkan pada persaingan yang dapat menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan menimbulkan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Kawasan Industri Maluku) Belianus Patria Latuheru Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika dalam penulisan skripsi 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan usaha

Lebih terperinci

Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Motivation, Organizational Commitment, Job Relevant Information

Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Motivation, Organizational Commitment, Job Relevant Information Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Motivasi, Komitmen Organisasi, dan Job relevant information (JRI) sebagai Variabel Moderating pada Perguruan Tinggi Swasta di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang

Lebih terperinci

Dharmanegara, Ida Bagus Agung Penganggaran Perusahaan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dharmanegara, Ida Bagus Agung Penganggaran Perusahaan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Hilmi. 2005. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN KERJA, JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Padaa Rumah Sakit

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA KINERJA MANAJERIAL Ni Putu Mia Sulistiari Putri 1 I Nyoman Wijana Asmara Putra 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Budgeting participation, government officials performance, organizational commitment. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : Budgeting participation, government officials performance, organizational commitment. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The influence of budgetary participation on the managerial performance has attracted researchers attention. However, the results of previous studies often show inconsistent results. Therefore

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan diketahuinya informasi tentang tujuan dari anggaran sebagai feed forward

BAB I PENDAHULUAN. Dengan diketahuinya informasi tentang tujuan dari anggaran sebagai feed forward BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kondisi yang tidak menentu dalam suatu proses bisnis, kejadian untuk masa mendatang sulit untuk diprediksi sehingga proses perencanaan untuk mencapai tujuan organisasi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING ( Survey Pada Rumah Sakit di Purwodadi Grobogan) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri Anggaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri Anggaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta. 70 DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. 1984. Anggaran Perusahaan, BPFE, Antony, R.N. dan V. Govindarajan. 1998. Management Control System. 9ed. Richard D Irwin, Mc. Grawhill. Agyris, C.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga terdapat gambaran secara umum maksud dan arah penelitian yang akan dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. juga terdapat gambaran secara umum maksud dan arah penelitian yang akan dilakukan. BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, lingkup penelitian, dan manfaat penelitian. Dalam bab ini juga terdapat

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI RESTORAN PAVILLION J.W.

ANALISA PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI RESTORAN PAVILLION J.W. ANALISA PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI RESTORAN PAVILLION J.W. MARRIOTT SURABAYA Inggrid Tanuwijaya, Danny Wu Pramudistya Manajemen Perhotelan,, Surabaya,

Lebih terperinci

INTENSITAS K O M PETISI PASAR DAN B U D G E T EM PH ASIS PADA H UBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DAN SENJANGAN ANGGARAN

INTENSITAS K O M PETISI PASAR DAN B U D G E T EM PH ASIS PADA H UBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DAN SENJANGAN ANGGARAN Susanto, Intensitas Kompetisi Pasar dan Budget Emphasis pada 177 Jumal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 6 Nomor 2, Desember 2009 INTENSITAS K O M PETISI PASAR DAN B U D G E T EM PH ASIS PADA H UBUNGAN

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1. Intensitas Moral Akuntan Internal berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

Murtini 1. Jurusan Komputerisasi Akuntansi, STMIK Widya Pratama, Jl. Patriot No. 25 Pekalongan

Murtini 1. Jurusan Komputerisasi Akuntansi, STMIK Widya Pratama, Jl. Patriot No. 25 Pekalongan PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN VARIABEL MODERASI PERSEPSI KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN BAGI PERUSAHAAN DI KOTA PEKALONGAN Murtini 1 Jurusan Komputerisasi Akuntansi,

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN TERHADAP FAKTOR KONTIJENSI SEBAGAI PEMODERASI (STUDI EMPIRIS PERBANKAN DI SURABAYA)

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN TERHADAP FAKTOR KONTIJENSI SEBAGAI PEMODERASI (STUDI EMPIRIS PERBANKAN DI SURABAYA) PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN TERHADAP FAKTOR KONTIJENSI SEBAGAI PEMODERASI (STUDI EMPIRIS PERBANKAN DI SURABAYA) OLEH: FEBRY KOSASIH 3203009038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL : KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERASI

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL : KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERASI JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 17, No. 1, Juni 2015, Hlm. 77-84 http: //www.tsm.ac.id/jba PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL : KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN

Lebih terperinci

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN KETIDAKPASTIAN TUGAS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN KETIDAKPASTIAN TUGAS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN KETIDAKPASTIAN TUGAS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL 1) HW. Darmoko 1) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun Abstract This study aims to determine whether the use

Lebih terperinci

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) Yotan Parahita Anastasia Susty A. Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei Pada PNS Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali) NASKAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Manajerial Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja organisasional. Menurut Mahoney dkk. (1963)

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING Hermila Meiriana Putri Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dengan teori-teori berikut ini (Shield dan Shield, 1998 dalam Sumarno, 2005).

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dengan teori-teori berikut ini (Shield dan Shield, 1998 dalam Sumarno, 2005). 9 BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Partisipasi Anggaran Hampir semua penelitian yang dilakukan terhadap anggaran berhubungan dengan teori-teori berikut

Lebih terperinci

PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DESMIYAWATI

PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DESMIYAWATI PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DESMIYAWATI Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menguji

Lebih terperinci