Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Motivation, Organizational Commitment, Job Relevant Information

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Motivation, Organizational Commitment, Job Relevant Information"

Transkripsi

1 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Motivasi, Komitmen Organisasi, dan Job relevant information (JRI) sebagai Variabel Moderating pada Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo REGINA AMALIA BUMULO 1, LINTJE KALANGI 2, JESSY D. L. WARONGAN 3 1, 2, 3 Program Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi rereamaliabumulo@gmail.com 1, lintje_kalangi 2, jdmarcus@gmail.com 3 Abstract. This research is intended to analyze the effect of budgetary participation on managerial performance, and to analyze if motivation, organizational commitment, and job relevant information are able to moderate, in terms of strengthen the effect of budgetary participation, on managerial performance in private universities in Gorontalo Province. This is a quantitative research. It employed survey method. The data were collected by distributing questionnaires to 129 respondents who are structurally positioned of those private universities. Data were analysed by moderated regression analysis (MRA). Results have shown that: (1) Budgetary participation has a positive and significant effect on managerial performance, (2) Motivation does not strengthen the effect of budgetary participation on managerial performance, (3) Organizational commitment does not strengthen the effect of budgetary participation on managerial performance, (4) Job relevant information weaken the effect of budgetary participation on managerial performance. Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Motivation, Organizational Commitment, Job Relevant Information Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, serta apakah motivasi, komitmen organisasi, dan job relevant information memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan asosiatif kuantitatif. Data diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner kepada 129 responden yang merupakan para pejabat struktural Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo. Teknik analisis data yang digunakan adalah moderated regression analysis (MRA). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. (2) Motivasi tidak memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. (3) Komitmen organisasi tidak memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. (4) Job relevant information memperlemah pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Kata kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kinerja Manajerial, Motivasi, Komitmen Organisasi, Job Relevant Information Pendahuluan Salah satu sistem pengendalian akuntansi dilakukan dengan cara membandingkan standar kinerja dengan kinerja yang dicapai. Kinerja suatu organisasi sebagian besar dipengaruhi oleh kinerja para pegawainya terutama para manajer, karena pihak manajemen suatu organisasi memiliki tanggung jawab yang besar dalam memastikan kinerja organisasi dapat dicapai dengan baik. Kustono (2003: 126) menyatakan bahwa wujud bentuk suatu anggaran seringkali digunakan sebagai standar kinerja. Oleh sebab itu, anggaran mempunyai fungsi sebagai pedoman yang digunakan untuk menilai kinerja individual manajer. Hanson (dalam Milani, 1975) menyatakan bahwa anggaran sangat bermanfaat dalam membantu manajemen untuk memenuhi fungsi-fungsinya. Dalam proses penyusunan anggaran, sebaiknya memperhatikan berbagai aspek terkait dengan berbagai masalah perilaku karyawan yang akan melakukan pekerjaannya berdasarkan anggaran yang telah disusun. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melibatkan para manajer dalam proses penyusunan anggaran tersebut. Pendekatan partisipatif merupakan pendekatan yang paling efektif dalam penyusunan anggaran, karena dengan adanya kerjasama serta interaksi antara manajemen puncak dengan manajemen tingkat menengah dan bawah akan menghasilkan anggaran yang benar-benar mendapat dukungan dari kedua belah pihak, sehingga tercipta komitmen yang kuat untuk melaksanakannya, dan efektivitas pelaksanaan anggaran akan terwujud sesuai dengan tujuan organisasi. Oleh karena itu, partisipasi penyusunan anggaran dinilai merupakan pendekatan yang dapat meningkatkan kinerja manajerial. 12

2 Penelitian mengenai partisipasi penyusunan anggaran dan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial merupakan salah satu bidang penelitian yang banyak mengalami perbedaan, bukti empiris memberikan hasil yang bervariasi dan tidak konsisten. Dalam beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Brownell (1983), Ivanevich (1976), Bass and Leavitt (1963), Indriantoro (2000), Nor (2007), Eker (2009), dan Mongeri (2013) ditemukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Sedangkan Morse and Reimer (1956), Milani (1975), Kenis (1979), Brownell and Hirst (1986) menemukan bahwa partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Stedry (1960), Locke and Bryan (1968), Medhayani dan Suardana (2015), Marani dan Supomo (2003) menunjukkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian yang masih menimbulkan perbedaan ini menarik untuk dikaji lebih lanjut menggunakan pendekatan kontinjensi (contingency approach). Variabel motivasi digunakan untuk mengevaluasi efektivitas partisipasi penyusunan anggaran dalam konteks kinerja manajerial pada penelitian ini. Pada umumnya, individu akan bekerja keras jika memiliki motivasi. Motivasi akan menimbulkan semangat atau dorongan kepada individu untuk melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Motivasi merupakan hal yang penting untuk dimiliki oleh para pegawai, manajer, ataupun pimpinan dalam suatu organisasi, karena dengan motivasi yang tinggi maka pekerjaan akan dilakukan dengan lebih bersemangat dan bergairah sehingga akan dicapai suatu hasil yang optimal untuk mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Selanjutnya variabel komitmen organisasi juga digunakan untuk mengevaluasi efektivitas partisipasi penyusunan anggaran dalam konteks kinerja manajerial pada penelitian ini. Komitmen organisasi adalah rasa keterikatan individu dengan organisasinya (Mathieu and Zajac, 1990). Tinggi rendahnya komitmen pegawai terhadap organisasi tempat mereka bekerja sangatlah menentukan kinerja manajerial yang akan dicapai (Siagian, 2002 dalam Mongeri, 2013), sebab komitmen organisasi yang kuat akan mendorong manajer untuk berusaha keras mencapai tujuan organisasi, dan diharapkan akan meningkatkan kinerjanya. Partisipasi penyusunan anggaran yang dilakukan oleh para manajer yang memiliki komitmen organisasi tinggi akan mengarahkan kepada peningkatan kinerja manajerial (Sardjito dan Muthaher, 2007). Variabel berikutnya yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas partisipasi penyusunan anggaran dalam konteks kinerja manajerial adalah job relevant information (JRI). Partisipasi penyusunan anggaran dapat memfasilitasi perolehan JRI bagi para manajer, karena proses penyusunan anggaran secara partisipatif menciptakan interaksi antar tingkatan manajemen yang menimbulkan pertukaran informasi di dalamnya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi peningkatan kinerja manajerial (Kren, 1992). Peran partisipasi penyusunan anggaran dalam meningkatkan kinerja manajerial juga diharapkan dapat terjadi di lingkungan perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi swasta (PTS). PTS merupakan suatu lembaga pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Kopertis. Berbeda dengan perguruan tinggi negeri (PTN) yang proses perencanaan dan pengelolaan anggarannya bergantung dan diatur oleh pemerintah melalui dana APBN, PTS memiliki otonomi sendiri dalam menentukan sistem penganggarannya. Proses penyusunan anggaran di PTS dilakukan menggunakan pendekatan partisipatif, dimana setiap tingkatan manajemen di dalamnya terlibat aktif dalam menyusun anggaran, dimulai dari manajemen tingkat bawah ke manajemen tingkat menengah, dan kemudian ke manajemen puncak. Kualitas suatu perguruan tinggi di Indonesia, baik PTN maupun PTS dapat dilihat dari tingkat akreditasinya. Akreditasi menjadi sebuah aset penting untuk menetapkan posisi sebuah institusi perguruan tinggi/program studi dalam tataran kompetisi pengelolaan dengan institusi perguruan tinggi/program studi lainnya. Maka dari itu, peningkatan kualitas perguruan tinggi, khususnya PTS diharapkan dapat meningkatkan kualitas output berupa lulusan yang dihasilkan sehingga PTS tersebut mampu bertahan secara berkelanjutan sebagai PTS yang berkualitas, guna menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan memenuhi kebutuhan pasar kerja yang diharapkan oleh masyarakat. Namun pada kenyataannya, keadaan PTS di Provinsi Gorontalo belum mencerminkan harapan yang diinginkan oleh masyarakat dalam hal ketersediaan output berupa lulusan berkualitas tinggi yang siap bersaing dalam pasar kerja. Penerapan partisipasi penyusunan anggaran pada PTS menyebabkan PTS memiliki peluang untuk dapat mengendalikan organisasinya dengan lebih baik, serta meningkatkan kinerja 13

3 manajerialnya melalui proses penyusunan anggaran secara partisipatif tersebut, sehingga diharapkan kualitas PTS dapat meningkat. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial?; 2)Apakah motivasi memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial?; 3) Apakah komitmen organisasi memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial?; 4) Apakah job relevant information (JRI) memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial? Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis semua rumusan masalah yang ada. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan diantaranya, yaitu 1) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu bukti empiris tentang pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, serta tentang pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan motivasi, komitmen organisasi, dan job relevant information (JRI) sebagai variabel moderating. Kemudian, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan; 2) hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, serta faktor-faktor kondisional yang dapat memperkuat hubungan antara keduanya. Gambar 1. Kerangka Konseptual Sumber: Data Hasil Olahan (2017) Berdasarkan Gambar 1. bentuk penelitian menunjukkan suatu pengaruh antara variabel independen atau variabel bebas yaitu Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap variabel dependen atau variabel terikat yaitu Kinerja Manajerial, dimoderasi oleh variabel moderating yang terdiri dari Motivasi, Komitmen Organisasi, dan Job Relevant Information. Berdasarkan kajian teoritis, hasil-hasil penelitian terdahulu, serta kerangka pemikiran teoritis, maka peneliti merumuskan hipotesis, sebagai berikut. 1. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Milani (1975) menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran dinilai dapat meningkatkan kinerja manajerial, yakni ketika tujuan telah direncanakan dan disetujui secara partisipatif, pegawai akan menginternalisasi tujuan tersebut dan mereka akan memiliki tanggung jawab secara personal untuk mencapainya melalui keterlibatan dalam proses penyusunan anggaran. Topik mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial itu sendiri merupakan pokok bahasan yang menarik untuk diteliti. Brownell (1982) mengemukakan alasan menariknya topik tersebut, yaitu: (1) pada umumnya partisipasi penyusunan anggaran dinilai sebagai pendekatan manajerial yang dapat meningkatkan kinerja anggota organisasi; (2) hasil penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara kedua variabel tersebut memberikan hasil yang tidak konsisten antara satu peneliti dengan peneliti lainnya. Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis pertama (H 1 ) dalam penelitian ini yakni: H 1 : Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial 14

4 2. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Motivasi sebagai Variabel Moderating Motivasi juga menunjukkan derajat sampai sejauhmana individu ingin dan berusaha untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik (Mitchell, 1982), serta sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah pencapaian tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya tersebut dalam memenuhi kebutuhan individual (Robbins, 2014). Dalam penelitian ini teori harapan (expectancy theory) menjelaskan bahwa motivasi sangat berpengaruh pada sikap individu dalam melaksanakan pekerjaannya. Teori harapan (expectancy theory) itu sendiri merupakan salah satu teori motivasi yang menekankan pada pemahaman mengenai tujuan individu dan pertautan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan/ganjaran, serta pada akhirnya antara imbalan/ganjaran dan dipuaskannya tujuan/kebutuhan individu. Jika dikaitkan dengan partisipasi penyusunan anggaran, teori ini menyatakan bahwa tingkat partisipasi individu yang tinggi dalam proses penyusunan anggaran diharapkan akan menghasilkan tingkat kinerja yang tinggi dan dimotivasi oleh harapan individu tersebut dalam hal memperoleh imbalan untuk memenuhi tujuan/kebutuhan pribadinya. Menurut Festinger (1957) melalui teori cognitive dissonance, menyatakan bahwa pegawai yang memiliki motivasi lebih baik (tinggi) akan memperbaiki kesalahan atau rasa kekhawatiran psikologisnya jika kinerja mereka rendah (dibawah tingkat pengharapannya). Untuk mengurangi kesalahan dan rasa kekhawatiran tersebut, maka mereka mencoba secara sukarela untuk memperbaiki kinerja mereka (Calder and Ross, 1976; Hammer and Organ, 1978). Dengan demikian apabila dikaitkan dengan partisipasi penyusunan anggaran, maka proses penyusunan anggaran yang melibatkan para manajer yang memiliki tingkat motivasi yang tinggi akan memperlihatkan adanya perbaikan kinerja, sebaliknya proses penyusunan anggaran yang melibatkan para manajer yang memiliki tingkat motivasi rendah akan memperlihatkan kinerja yang rendah pula (Mia, 1988). Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis kedua (H 2 ) dalam penelitian ini yakni: H 2 : Motivasi memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial 3. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating Komitmen organisasi adalah ikatan keterlibatan individu dengan organisasi (Mathieu and Zajac, 1990). Selain itu, komitmen organisasi juga merupakan alat bantu psikologis bagi individu dalam menjalankan kepentingan organisasinya untuk pencapaian kinerja yang diharapkan (Nouri and Parker, 1996; McClurg; 1999; Chong and Chong, 2002; Wentzel; 2002). Berdasarkan teori penetapan tujuan (goal-setting theory) diasumsikan bahwa individu telah menentukan tujuan atas perilakunya di masa depan, dan tujuan tersebut akan mempengaruhi perilaku yang sesungguhnya. Dengan kata lain, teori ini menyatakan bahwa perilaku individu diatur oleh ide/pemikiran dan niat yang dimilikinya untuk mencapai tujuan/tingkat kinerja yang diharapkan. Tujuan/tingkat kinerja tersebut akan menentukan pilihan tindakan yang akan dilakukan yang kemudian akan menentukan seberapa besar usaha untuk mencapainya. Semakin tinggi komitmen seorang individu dalam mencapai tujuannya akan mendorong individu tersebut untuk melakukan usaha yang semakin keras. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan yang dimiliki oleh seorang individu akan sangat mempengaruhi tindakannya, hal ini dapat dinilai sebagai motivasi yang kuat dalam mewujudkan kinerja yang diharapkan. Semakin tinggi komitmen organisasi yang dimiliki oleh seseorang diharapkan dapat mempengaruhi tindakannya untuk mencapai tujuannya dalam mempertahankan keanggotaannya tersebut, sehingga ia akan berusaha keras untuk mencapainya, dengan demikian kinerjanya pun dapat mengalami peningkatan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis ketiga (H 3 ) dalam penelitian ini yakni: H 3 : Komitmen organisasi memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial 4. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Job Relevant Information sebagai Variabel Moderating Job relevant information (JRI) merupakan informasi yang dapat membantu manajer dalam memilih tindakan terbaik melalui informed effort yang lebih baik (Kren, 1992). Dengan kata lain, JRI merupakan informasi utama yang berhubungan dengan tugas yang dapat membantu manajer melalui 15

5 informasi mengenai kondisi organisasi, misalnya informasi tentang tingkat perekonomian, keuangan organisasi, pemasaran, dan lain-lain sehingga dapat memberi pengetahuan yang lebih baik kepada manajer mengenai alternatif keputusan dan tindakan yang dibutuhkan untuk pencapaian kinerja serta tujuan organisasi secara lebih efektif dan efisien. Partisipasi anggaran pada dasarnya merupakan perwujudan dari bentuk keterlibatan seluruh tingkatan manajer dalam proses penyusunan anggaran yang dinilai dapat meningkatkan kinerja manajerial (Milani, 1975). Apabila dikaitkan dengan JRI, dalam proses penyusunan anggaran itu sendiri memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antar tingkatan manajemen. Ketersediaan informasi-informasi yang berhubungan dengan tugas (JRI) tersebut selama proses partisipasi penyusunan anggaran dapat meningkatkan kemampuan individual terhadap kinerjanya, karena JRI dapat memfasilitasi manajer dalam memberikan prediksi akurat atas kondisi lingkungan organisasi, serta menentukan tindakan terbaik melalui alternatif pilihan yang paling efektif dan efisien dalam pencapaian kinerja dan tujuan organisasi. Menurut Saraswati (2015), partisipasi penyusunan anggaran yang dilakukan oleh manajer yang memiliki akses baik terhadap informasi yang akurat dan lengkap mengenai tugas akan meningkatkan kinerja manajerialnya dalam mencapai target anggaran yang ditetapkan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis keempat (H 4 ) dalam penelitian ini yakni: H 4 : Job relevant information (JRI) memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan asosiatif kuantitatif. Jenis data dalam penelitian ini merupakan data subyek yang diperoleh langsung dari sumber asli (data primer). Data tersebut berupa persepsi dari subyek penelitian (responden) yang dikumpulkan melalui metode survey menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada para responden. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan metode tersebut, maka jumlah sampel yang diambil adalah sejumlah 211 orang pejabat sruktural yang tersebar pada 13 PTS di Provinsi Gorontalo. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah moderated regression analysis (MRA). Moderated regression analysis (MRA) di dalam penelitian ini digunakan untuk menentukan pengaruh antar variable dalam penentuan hipotesis-hipotesis. Persamaan-persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan signifikansi 5%, model persamaan regresi penelitian ini adalah:... (1a)... (1b)... (1c) Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian ini mengambil objek perguruan tinggi swasta (PTS) di Provinsi Gorontalo yang bernaung di bawah koordinasi Kopertis IX Sulawesi yang berjumlah 13 perguruan tinggi swasta yang terdiri dari 3 Universitas, 8 Sekolah Tinggi, 1 Akademi dan 1 Politeknik. Sebanyak 211 buah kuesioner disebarkan kepada para pejabat struktural yang tersebar pada 13 PTS di Provinsi Gorontalo. Dari jumlah kuesioner yang disebarkan tersebut, terdapat 129 buah kuesioner yang dikembalikan. Sehingga kuesioner yang digunakan untuk diolah adalah sebanyak 129 buah yakni dengan presentase sebesar 61,14%. Hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel-variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 1 berikut. 16

6 Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Variabel Penelitian N Kisaran Kisaran Ratarata Tengah Deviasi Nilai Standar Teoritis Aktual Partisipasi Penyusunan Anggaran (X 1 ) , ,330 Motivasi (X 2 ) , ,825 Komitmen Organisasi (X 3 ) , ,320 Job Relevant Information (JRI) (X 4 ) , ,493 Kinerja Manajerial (Y) , ,560 Sumber: Data Hasil Olahan SPSS (2017) Berdasarkan Tabel 1. dari jawaban 129 responden tentang partisipasi penyusunan anggaran dihasilkan kisaran aktual yakni 11 30, dengan kisaran teoritis Artinya tingkat partisipasi terendah responden dalam penyusunan anggaran berada pada kisaran 11 dan tingkat partisipasi tertinggi responden dalam penyusunan anggaran berada pada kisaran 30, sedangkan kisaran yang mungkin terjadi adalah antara 6 (partisipasi paling rendah) sampai 30 (partisipasi paling tinggi). Angka tersebut menunjukkan bahwa ada pejabat struktural Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki partisipasi penyusunan anggaran pada tingkat ekstrem (paling tinggi). Nilai rata-rata sebesar 22,31, nilai tengah sebesar 23, dan standar deviasi sebesar 4,330; ini berarti bahwa jawaban responden menyebar ke dalam enam kategori dan responden cenderung memiliki tingkat partisipasi yang relatif sedang atau cukup dalam proses penyusunan anggaran, ditunjukkan oleh nilai rata-rata yang tidak berbeda jauh dengan nilai tengahnya. Selanjutnya untuk variabel motivasi dapat dilihat bahwa, dari jawaban 129 responden dihasilkan kisaran aktual yakni 55 95, dengan kisaran teoritis Artinya tingkat motivasi terendah responden berada pada kisaran 55 dan tingkat motivasi tertinggi responden berada pada kisaran 95, sedangkan kisaran yang mungkin terjadi adalah antara 19 (motivasi paling rendah) sampai 95 (motivasi paling tinggi). Angka tersebut menunjukkan bahwa ada pejabat struktural Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang menjadi responden dalam penelitian ini yang memiliki motivasi pada tingkat ekstrem (paling tinggi). Nilai rata-rata sebesar 79,05, nilai tengah sebesar 80, dan standar deviasi sebesar 8,825; ini berarti bahwa jawaban responden menyebar ke dalam sembilan belas kategori dan responden cenderung memiliki motivasi yang relatif sedang atau cukup, ditunjukkan oleh nilai rata-rata yang tidak berbeda jauh dari nilai tengahnya. Adapun untuk variabel komitmen organisasi dapat dilihat bahwa, dari jawaban 129 responden dihasilkan kisaran aktual yakni 30 60, dengan kisaran teoritis Artinya tingkat komitmen organisasi terendah responden berada pada kisaran 30 dan tingkat motivasi tertinggi responden berada pada kisaran 60, sedangkan kisaran yang mungkin terjadi adalah antara 12 (komitmen organisasi paling rendah) sampai 60 (komitmen organisasi paling tinggi). Angka tersebut menunjukkan bahwa ada pejabat struktural Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang menjadi responden dalam penelitian ini yang memiliki komitmen organisasi pada tingkat ekstrem (paling tinggi). Nilai rata-rata sebesar 46,92, nilai tengah sebesar 48, dan standar deviasi sebesar 7,320; ini berarti bahwa jawaban responden menyebar ke dalam dua belas kategori dan responden cenderung memiliki komitmen organisasi yang relatif sedang atau cukup, ditunjukkan oleh nilai rata-rata yang tidak berbeda jauh dengan nilai tengahnya. Berikutnya, untuk variabel job relevant information dapat dilihat bahwa, dari jawaban 129 responden dihasilkan kisaran aktual yakni 25 50, dengan kisaran teoritis Artinya tingkat JRI terendah responden berada pada kisaran 25 dan tingkat JRI tertinggi responden berada pada kisaran 50, sedangkan kisaran yang mungkin terjadi adalah antara 10 (JRI paling rendah) sampai 50 (JRI paling tinggi). Angka tersebut menunjukkan bahwa ada pejabat struktural Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang menjadi responden dalam penelitian ini yang memiliki akses terhadap JRI pada tingkat ekstrem (paling tinggi). Nilai rata-rata sebesar 38,25, nilai tengah sebesar 39, dan standar deviasi sebesar 5,493; ini berarti bahwa jawaban responden menyebar ke dalam sepuluh kategori dan responden cenderung memiliki akses terhadap JRI yang relatif sedang atau cukup, ditunjukkan oleh nilai rata-rata yang tidak berbeda jauh dengan nilai tengahnya. Kemudian untuk variabel kinerja manajerial dapat dilihat bahwa, dari jawaban 129 responden dihasilkan kisaran aktual yakni 16 40, dengan kisaran teoritis Artinya tingkat kinerja manajerial terendah responden berada pada kisaran 16 dan tingkat kinerja manajerial tertinggi 17

7 responden berada pada kisaran 40, sedangkan kisaran yang mungkin terjadi adalah antara 8 (kinerja paling rendah) sampai 40 (kinerja paling tinggi). Angka tersebut menunjukkan bahwa ada pejabat struktural Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang menjadi responden dalam penelitian ini yang memiliki kinerja manajerial pada tingkat ekstrem (paling tinggi). Nilai rata-rata sebesar 30,40, nilai tengah sebesar 31, dan standar deviasi sebesar 4,560; ini berarti bahwa jawaban responden menyebar ke dalam delapan kategori dan responden cenderung memiliki tingkat kinerja manajerial yang relatif sedang atau cukup, ditunjukkan oleh nilai rata-rata yang tidak berbeda jauh dengan nilai tengahnya. Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen semuanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan analisis grafik Normal P-P Plot. Uji normalitas dengan metode Kolmogorov-Smirnov dapat dideteksi dengan melihat nilai signifikansi residual. Jika signifikansi lebih dari 0,05 maka hal tersebut menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal, dengan demikian memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji Kolmogorov- Smirnov menyatakan bahwa nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov dari unstandarized residual adalah sebesar 0,200 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,05. Dengan demikian melalui uji Kolmogorov-Smirnov dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi secara normal dan memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan uji normalitas dengan metode grafik Normal P-P Plot dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Jika data menyebar di sekitar garis dan mengikuti arah sumbu diagonalnya, maka hal tersebut menunjukkan bahwa residual pada model regresi tersebut terdistribusi secara normal, dengan demikian model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas dengan metode grafik Normal P-P Plot. Pada grafik Normal P-Plot titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Artinya, residual pada model regresi tersebut terdistribusi secara normal dan memenuhi asumsi normalitas. Dengan demikian melalui metode grafik Normal P-P Plot dapat disimpulkan bahwa model regresi ini layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi di antara variabel independen. Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai tolerance dari masing-masing variabel independen lebih dari 0,1 dan nilai VIF dari masing-masing variabel independen kurang dari 10, yaitu nilai tolerance untuk variabel partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) adalah sebesar 0,757 > 0,1 dan nilai VIF 1,332 < 10; nilai tolerance untuk variabel motivasi (X 2 ) adalah sebesar 0,739 > 0,1 dan nilai VIF 1,352 < 10; nilai tolerance untuk variabel komitmen organisasi (X 3 ) adalah sebesar 0,405 > 0,1 dan nilai VIF 2,468 < 10; dan nilai tolerance untuk variabel job relevant information (X 4 ) adalah sebesar 0,385 > 0,1 dan nilai VIF 2,599 < 10; dan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel partisipasi penyusunan anggaran, motivasi, komitmen organisasi, dan job relevant information. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas akan memperlemah kemampuan prediksi suatu model regresi. Model regresi dikatakan baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas (Priyatno, 2016: 117). Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode uji Glejser dan metode grafik Scatterplot. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melakukan uji Glejser, yaitu dengan meregresikan absolute residual dengan masing-masing variabel independen. Jika pada uji t nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolute residual lebih dari 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas variabel independen dengan uji Glejser menunjukkab bahwa nilai signifikansi uji t keempat variabel independen dengan absolute residual 18

8 adalah lebih dari 0,05. Sehingga melalui uji Glejser dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas pada model regresi ini. Sedangkan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan metode grafik Scatterplot, dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara variabel dependen (ZPRED) dengan residual (SRESID), Apabila pola grafik yang ditunjukkan oleh titik-titik dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan metode grafik Scatterplot, titik-titik pada grafik Scatterplot menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Dengan demikian melalui metode grafik Scatterplot dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi ini. Moderated Regression Analysis (MRA) Dari analisis regresi moderasi yang dilakukan menggunakan aplikasi IBM SPSS versi 22, diperoleh output berupa tabel Model Summary, ANOVA, dan Coefficients atas variabel partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ), variabel motivasi (X 2 ), komitmen organsiasi (X 3 ), job relevant information (X 4 ) dan interaksi antara variabel partisipasi penyusunan anggaran dengan variabel motivasi (X 1 X 2 ), interaksi antara variabel partisipasi penyusunan anggaran dengan variabel komitmen organisasi (X 1 X 3 ), dan interaksi antara variabel partisipasi penyusunan anggaran dengan variabel job relevant information (X 1 X 4 ) terhadap variabel kinerja manajerial (Y) yang sudah diringkas pada Tabel 2 sehingga dapat diketahui koefisien untuk persamaan regresi yang diteliti, yakni sebagai berikut. Tabel 2. Hasil Uji Moderated Regression Analysis Sumber: Data Hasil Olahan SPSS (2017) Dari output pada Tabel 2 tersebut diperoleh persamaan (1a), sebagai berikut. Dari persamaan tersebut diperoleh nilai konstanta sebesar 30,403 yang menunjukkan bahwa apabila variabel partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) nilainya sama dengan 0 maka nilai variabel kinerja manajerial (Y) adalah sebesar 30,403 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien regresi variabel partisipasi penyusunan anggaran (β 1 ) sebesar 0,453 menunjukkan bahwa, apabila nilai partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) bertambah satu satuan, maka nilai kinerja manajerial (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,453 dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa arah garis persamaan ini adalah linear dan merupakan hubungan yang positif. Dari output pada Tabel 2 tersebut juga diperoleh persamaan (1b), sebagai berikut. Dari persamaan tersebut diperoleh nilai konstanta sebesar 30,404 yang menunjukkan bahwa, jika variabel partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan job relevant information 19

9 nilainya sama dengan 0, maka variabel kinerja manajerial nilainya adalah sebesar 30,404 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien regresi variabel partisipasi penyusunan anggaran (β 1 ) sebesar 0,058 menunjukkan bahwa, jika partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) bertambah satu satuan, maka nilai kinerja manajerial (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,058 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien regresi variabel motivasi (β 2 ) sebesar 0,037 menunjukkan bahwa, jika motivasi (X 2 ) bertambah satu satuan, maka nilai kinerja manajerial (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,037 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien regresi variabel komitmen organisasi (β 3 ) sebesar 0,164 menunjukkan bahwa, jika komitmen organisasi (X 3 ) bertambah satu satuan, maka nilai kinerja manajerial (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,164 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien regresi variabel job relevant information (β 4 ) sebesar 0,417 menunjukkan bahwa, jika job relevant information (X 4 ) bertambah satu satuan, maka nilai kinerja manajerial (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,417 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Dari output pada Tabel 2 tersebut juga diperoleh persamaan regresi linear berganda dari persamaan (1c), sebagai berikut. Dari persamaan tersebut diperoleh nilai konstanta sebesar 30,557 yang menunjukkan bahwa, jika variabel partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, job relevant information, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan motivasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan job relevant information nilainya sama dengan 0, maka variabel kinerja manajerial nilainya adalah sebesar 30,557 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien regresi variabel partisipasi penyusunan anggaran (β 1 ) sebesar 0,066 menunjukkan bahwa, jika partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) bertambah satu satuan, maka nilai kinerja manajerial (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,066 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien regresi variabel motivasi (β 2 ) sebesar 0,024 menunjukkan bahwa, jika motivasi (X 2 ) bertambah satu satuan, maka nilai kinerja manajerial (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,024 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien regresi variabel komitmen organisasi (β 3 ) sebesar 0,147 menunjukkan bahwa, jika komitmen organisasi (X 3 ) bertambah satu satuan, maka nilai kinerja manajerial (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,147 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien regresi variabel job relevant information (β 4 ) sebesar 0,446 menunjukkan bahwa, jika job relevant information (X 4 ) bertambah satu satuan, maka nilai kinerja manajerial (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,446 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Kemudian, nilai koefisien regresi β 5 sebesar 0,017 yang merupakan hasil perkalian variabel partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) dengan variabel motivasi (X 2 ) menunjukkan bahwa, jika interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan motivasi bertambah satu satuan, maka akan meningkatkan nilai kinerja manajerial (Y) sebesar 0,017 satuan. Nilai koefisien regresi β 6 sebesar 0,006 yang merupakan hasil perkalian variabel partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) dengan variabel komitmen organisasi (X 3 ) menunjukkan bahwa, jika interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi bertambah satu satuan, maka akan meningkatkan nilai kinerja manajerial (Y) sebesar 0,006 satuan. Nilai koefisien regresi β 7 sebesar -0,040 yang merupakan hasil perkalian variabel partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) dengan variabel job relevant information (X 4 ) menunjukkan bahwa, jika interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan job relevant information bertambah satu satuan, maka akan nilai kinerja manajerial (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,040 satuan. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Berdasarkan output SPSS pada Tabel 2 tersebut diketahui bahwa, nilai koefisien determinasi (R 2 ) pada persamaan (1a) adalah sebesar 0,185 atau 18,50%. Angka tersebut berarti bahwa sebesar 18,50% Kinerja manajerial (Y) dapat dijelaskan oleh partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ). Sedangkan sisanya (100% - 18,50% = 81,50%) dipengaruhi oleh variabel lain yang lain. Kemudian nilai R 2 dari persamaan (1b) adalah sebesar 0,626 atau 62,60%. Angka tersebut memiliki arti bahwa sebesar 64,50% kinerja manajerial (Y) dapat dijelaskan oleh variasi partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ), motivasi (X 2 ), komitmen organisasi (X 3 ), dan job relevant information 20

10 (X 4 ). Sedangkan sisanya (100% - 62,60% = 37,40%) dipengaruhi oleh variabel lain yang lain di luar model. Berikutnya, nilai R 2 dari persamaan (1c) adalah sebesar 0,645 atau 64,50%. Angka tersebut memiliki arti bahwa sebesar 64,50% kinerja manajerial (Y) dapat dijelaskan oleh variasi partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ), motivasi (X 2 ), komitmen organisasi (X 3 ), job relevant information (X 4 ), interaksi partisipasi penyusunan anggaran dengan motivasi (X 1 X 2 ), interaksi partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi (X 1 X 3 ), dan interaksi partisipasi penyusunan anggaran dengan job relevant information (X 1 X 4 ). Sedangkan sisanya (100% - 64,50% = 35,50%) dipengaruhi oleh variabel lain yang lain di luar model. Berdasarkan output-output tersebut dapat dilihat perbandingan hasil uji koefisien determinasi, dimana nilai R 2 pada persamaan (1b) menunjukkan angka sebesar 0,626, sedangkan nilai R 2 pada persamaan (1c) menunjukkan angka sebesar 0,645. Hasil pengujian dengan tersebut memperlihatkan adanya peningkatan nilai R 2 sebesar 0,019 setelah adanya interaksi variabel independen dengan variabel moderasi. Hal ini menunjukkan bahwa variabel moderasi memang mempengaruhi hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Uji Signifikansi Pengujian Hipotesis 1 Berdasarkan hasil pengujian moderated regression analysis (MRA) pada Tabel 2 diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel partisipasi penyusunan anggaran (β 1 ) adalah positif, sebesar 0,453 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, adalah signifikan. Kesimpulan yang diperoleh atas hasil analisis tersebut yakni dapat diketahui bahwa, partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial (Y). Dengan demikian hipotesis 1 (H 1 ) dalam penelitian ini diterima, yakni partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial (Y). Pengujian Hipotesis 2 Berdasarkan hasil pengujian moderated regression analysis (MRA) pada Tabel 2 diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel motivasi (β 2 ) sebesar 0,024 dengan nilai signifikansi 0,058 > 0,05, adalah tidak signifikan. Sedangkan nilai koefisien regresi untuk variabel interaksi antara partisipasi penyusunan anggran dengan variabel motivasi (β 5 ) sebesar 0,017 dengan nilai signifikansi 0,058 > 0,05, adalah tidak signifikan. Kesimpulan yang diperoleh atas hasil analisis tersebut yakni dapat diketahui bahwa, moderasi dari variabel motivasi (X 2 ), memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) terhadap kinerja manajerial (Y). Meskipun memperkuat, pengaruhnya tidak signifikan. Hal tersebut dilihat dari nilai koefisien regresi yang dihasilkan dari pengaruh interaksi X 1 X 2 terhadap Y adalah positif (0,017) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,058 > 0,05. Selain itu, dari hasil pengujian statistik tersebut juga diperoleh informasi bahwa pada persamaan (1c), koefisien β 2 = 0 (tidak signifikan) dan koefisien β 5 = 0 (tidak signifikan), maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi merupakan variabel homologiser moderator, artinya variabel motivasi merupakan variabel yang hanya sekedar memliki potensi menjadi variabel moderasi yang mempengaruhi kekuatan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Oleh karena hasil pengujian statistik atas interaksi partsipasi penyusunan anggaran dengan motivasi (X 1 X 2 ) menunjukkan hasil yang tidak signifikan, maka artinya hipotesis 2 (H 2 ) dalam penelitian ini ditolak, atau dengan kata lain motivasi (X 2 ) tidak memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) terhadap kinerja manajerial (Y). Pengujian Hipotesis 3 Berdasarkan hasil pengujian moderated regression analysis (MRA) pada Tabel 2 diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel komitmen organisasi (β 3 ) sebesar 0,147 dengan nilai signifikansi 0,007 < 0,05, adalah signifikan. Sedangkan nilai koefisien regresi untuk variabel interaksi antara partisipasi penyusunan anggran dengan variabel komitmen organisasi (β 6 ) sebesar 0,006 dengan nilai signifikansi 0,548 > 0,05, adalah tidak signifikan. Kesimpulan yang diperoleh atas hasil analisis tersebut yakni dapat diketahui bahwa, moderasi dari variabel komitmen organisasi (X 3 ), memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) terhadap kinerja manajerial (Y). Meskipun memperkuat, pengaruhnya tidak signifikan. Hal tersebut dilihat dari nilai koefisien regresi yang dihasilkan dari pengaruh interaksi X 1 X 3 terhadap Y adalah positif (0,006) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,548 > 0,05. Selain itu, dari hasil pengujian statistik tersebut juga diperoleh informasi bahwa pada persamaan (1c), koefisien β 3 0 (signifikan) 21

11 dan koefisien β 6 = 0 (tidak signifikan), maka dapat disimpulkan bahwa variabel komitmen organisasi merupakan variabel predictor moderator, artinya komitmen organisasi hanya merupakan variabel yang berperan sebagai variabel prediktor (independen) dalam mempengaruhi variabel dependen. Oleh karena hasil pengujian statistik atas interaksi partsipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi (X 1 X 3 ) menunjukkan hasil yang tidak signifikan, maka artinya hipotesis 3 (H 3 ) dalam penelitian ini ditolak, atau dengan kata lain komitmen organisasi (X 3 ) tidak memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) terhadap kinerja manajerial (Y). Pengujian Hipotesis 4 Berdasarkan hasil pengujian moderated regression analysis (MRA) pada Tabel 2 diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel job relevant information (β 4 ) sebesar 0,446 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, adalah signifikan. Sedangkan nilai koefisien regresi untuk variabel interaksi antara partisipasi penyusunan anggran dengan variabel job relevant information (β 7 ) sebesar - 0,040 dengan nilai signifikansi 0,022 < 0,05, adalah signifikan. Kesimpulan yang diperoleh atas hasil analisis tersebut yakni dapat diketahui bahwa, moderasi dari variabel job relevant information (X 4 ), memperlemah pengaruh partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) terhadap kinerja manajerial (Y) dan pengaruhnya signifikan. Hal tersebut dilihat dari nilai koefisien regresi yang dihasilkan dari pengaruh interaksi X 1 X 4 terhadap Y adalah negatif (-0,040) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,022 < 0,05. Selain itu, dari hasil pengujian statistik tersebut juga diperoleh informasi bahwa pada persamaan (1c), koefisien β 4 0 (signifikan) dan koefisien β 7 0 (signifikan), maka dapat disimpulkan bahwa variabel job relevant information merupakan variabel quasi moderator, artinya job relevant information merupakan variabel yang memoderasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang sekaligus menjadi variabel independen. Oleh karena hasil pengujian statistik atas interaksi partsipasi penyusunan anggaran dengan job relevant information (X 1 X 4 ) menunjukkan hasil yang negatif dan signifikan, maka artinya hipotesis 4 (H 4 ) dalam penelitian ini ditolak, atau dengan kata lain job relevant information (X 4 ) tidak memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran (X 1 ) terhadap kinerja manajerial (Y). Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Interpretasi dari hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pejabat struktural Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo. Hal ini berarti bahwa kinerja manajerial para pejabat struktural Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo didukung oleh partisipasi mereka dalam proses penyusunan anggaran. Tingginya partisipasi para pejabat struktural Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo dalam kegiatan penyusunan anggaran akan meningkatkan kinerja manajerial mereka. Temuan ini juga sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa anggaran yang penyusunannya mengikutsertakan partisipasi para pelaksana dapat digunakan untuk memotivasi mereka dalam hal melaksanakan rencana, tujuan, dan sekaligus untuk mengukur prestasi mereka (Supriyono, 2004). Kinerja dinyatakan efektif apabila tujuan anggaran tercapai dan bawahan memperoleh kesempatan untuk terlibat atau berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Dengan demikian partisipasi penyusunan anggaran dapat mendorong seseorang untuk mengidentifikasi target atau tujuan dan melaksanakan anggaran untuk pencapaian kinerja yang lebih baik. Temuan ini juga sejalan dengan goal-setting theory yang diangkat dalam penelitian ini. Goal-setting theory adalah teori yang berfokus pada identifikasi jenis tujuan agar individu mampu meningkatkan kinerjanya sesuai dengan visi dan misi organisasi itu sendiri. Pada pendekatan goal-setting theory, peningkatan kinerja manajerial dalam pelaksanaan tugas yang dihasilkan oleh tingginya partisipasi para manajer dalam kegiatan penyusunan anggaran diidentifikasikan sebagai tujuan (goal) yang diharapkan untuk dicapai, yang mana berhasil dikonfirmasi oleh temuan penelitian ini. Temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Brownell and McInnes (1986) yang menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dengan adanya partisipasi yang tinggi dalam proses penyusunan anggaran meningkatkan kinerja manajerial. Temuan ini juga sesuai dengan penelitian Indriantoro (2000) yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semakin tinggi keterlibatan para manajer dalam kegiatan partisipasi penyusunan anggaran, maka kinerja manajerialnya juga akan meningkat. Kemudian, temuan ini juga sesuai dengan 22

12 penilitian yang dilakukan sebelumnya oleh Suhartono (2004) yang menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dengan adanya tingkat partisipasi yang tinggi yang dilakukan oleh para kepala dinas, kepala subdinas, kepala seksi, maka akan meningkatkan kinerja manajeirial mereka. Temuan ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial seperti penelitian yang dilakukan oleh Milani (1975). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kinerja manajerial tidak dipengaruhi oleh keterlibatan manajer dalam partisipasi penyusunan anggaran. Selanjutnya, temuan ini pun tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Supomo dan Indriantoro (1998). Hasil penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa partisipasi penyusunan anggaran tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja manajerial. Kemudian temuan ini juga tidak mendukung penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Marani dan Supomo (2003). Hasil penelitiannya menemukan bahwa, partisipasi penyusunan anggaran memiliki pengaruh yang negatif, namun demikian pengaruh tersebut tidak signifikan. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Motivasi sebagai Variabel Moderating Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi tidak memperkuat hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Interpretasi dari hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi tidak mampu berperan sebagai variabel yang memoderasi pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Hal ini berarti tinggi rendahnya motivasi yang dimiliki oleh para pejabat struktural Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo tidak dapat memperkuat ataupun memperlemah pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerialnya. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan expectancy theory (teori harapan) yang diangkat dalam penelitian ini. Teori ini pada dasarnya memberikan pemahaman mengenai tujuan individu dan pertautan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan/ganjaran, serta pada akhirnya antara imbalan/ganjaran dan dipuaskannya tujuan/kebutuhan individu. Dalam penelitian ini teori harapan menjelaskan bahwa motivasi sangat berpengaruh pada sikap individu dalam melaksanakan pekerjaannya. Begitu pula dalam hal partisipasi penyusunan anggaran. Adanya tingkat partisipasi individu yang tinggi dalam proses penyusunan anggaran diharapkan akan menghasilkan tingkat kinerja yang tinggi, dimotivasi oleh harapan individu tersebut dalam memperoleh imbalan untuk memenuhi tujuan/kebutuhan pribadinya. Namun temuan penelitian ini tidak mampu mengkonfirmasi pernyataan teori tersebut. Motivasi yang dimiliki pejabat struktural Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo ternyata tidak dapat memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pejabat struktural Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo. Alasan sehubungan dengan tidak berhasilnya penelitian ini dalam mendukung hipotesis 2 (H 2 ) adalah karena pihak Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo kurang memperhatikan aspek imbalan/ganjaran yang seharusnya diberikan kepada para pegawainya. Dengan adanya imbalan/ganjaran, akan memberikan motivasi kepada para pegawai termasuk para pejabat struktural untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Apabila mereka melaksanakan pekerjaan dengan baik maka barulah kinerja yang baik pun akan tercapai. Selain itu, dari pengertian motivasi yang dikemukakan oleh Mitchell (1982) terungkap bahwa motivasi yang ada pada masing-masing manajer akan berbeda-beda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor lain baik dari internal maupun eksternal misalnya faktor kepribadian (personality). Temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Riyadi (1998). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa interaksi antara motivasi dan partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh langsung terhadap kineja manajerial, artinya motivasi tidak memoderasi pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Selanjutnya, temuan ini juga sesuai dengan penelitian Poerwati (2001). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa, kombinasi kesesuaian antara partisipasi penyusunan anggaran dan motivasi yang dimiliki manajer bukan merupakan kesesuaian terbaik, yaitu variabel motivasi tidak memenuhi prasyarat kondisional atau efektivitas dari partisipasi penyusunan anggaran sehingga tidak dapat meningkatkan kinerja manajerial. Hal tersebut berarti bahwa variabel motivasi tidak dapat berperan sebagai variabel moderating yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Kemudian temuan ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Suwarno (2011) dan Hikmah (2015) yang menyatakan 23

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah para pejabat struktural Kepala Badan/Dinas/Kantor, Kepala bagian/bidang/subdinas/, Kepala subbagian/subbidang/

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN KERJA, JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Padaa Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi baik organisasi publik maupun organisasi non publik dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2009). Populasi merupakan sekelompok orang yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji hipotesis dengan menggunakan metode kausalitas. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada proses penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran di pemerintah kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat berupa tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Subyek

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat Kota Denpasar) Nama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel dependen, variabel independen, dan variabel moderasi. Manajemen laba sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pejabat struktural setingkat eselon 3 dan eselon 4 pada SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Metro. 3.2. Populasi dan Sampel Populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV akan membahas mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten Seram Bagian Barat, karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui responden. Responden memberikan respon verbal dan atau tertulis sebagai tanggapan atas pernyataan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian. perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian. perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur 25 BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data 25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Cara memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat. Agar penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Organizational Commitment. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Organizational Commitment. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study aimed to analyze the relationship between budgetary participation and managerial performance moderated by organizational commitment. The data research collection using questionnaires.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah dalam proses penyusunan

Lebih terperinci

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM wilayah Jakarta Barat. Agar penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan metode survei. Sugiyono (2010: 8) menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan metode survei. Sugiyono (2010: 8) menjelaskan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei. Sugiyono (2010: 8) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham contoh sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas operasional, ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan terhadap harga saham kerangka pikir yang diajukan sbb. laba akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi BAB IV HASIL PENELITIAN 4. Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi Universitas Dian Nuswantoro yang tahu mengenai penggunaan e-filing dan yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. anggaran dengan budaya organisasi, gaya kepemimpinan, ketidakpastian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. anggaran dengan budaya organisasi, gaya kepemimpinan, ketidakpastian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Deskripsi penelitian Bab ini menjelaskan mengenai analisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Kinerja pemerintah provinsi Banten telah gagal menyusul penilaian Opini Tidak Memberikan Pendapat yang diperoleh pemerintah provinsi Banten sehingga

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dayanya dengan baik. Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur

BAB IV METODE PENELITIAN. dayanya dengan baik. Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur 27 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang baik perlu dirancang aktivitas dan sumber dayanya dengan baik. Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 6 (2), Oktober 2016 P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN:2461-1182 Halaman 199-212 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah dana perimbangan dan kinerja keuangan Pemerintah Kota Cimahi sejak tahun 2008 hingga

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Kotawaringin Barat. Sampel yang akan diteliti adalah sebagian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui telepon untuk menanyakan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui telepon untuk menanyakan BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Data 4.1.1 Deskripsi Lokasi Objek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP berafiliasi. Peneliti terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik. Menurut Hansen dan Mowen (2004:1),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek yang akan diteliti dalam penelitian dengan judul Pengaruh Kemampuan Kerja, Lingkungan Kerja, Motivasi dan Insentif terhadap Kinerja Multi-Dimensional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ditentukan secara purposive (sengaja). Lokasi terletak di terminal Kota Batu. Penyebaran kuesioner yang terletak di terminal kota Batu adalah

Lebih terperinci

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL 0 DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus Pada Rumah Sakit di Wilayah Surakarta) Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar perusahaan manufaktur dalam bidang industri dasar dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berhubungan dengan pengumpulan data yang dapat disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut agar lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri dilakukan selama bulan November 2015 Januari Untuk tempat

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri dilakukan selama bulan November 2015 Januari Untuk tempat BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih selama Sembilan bulan, yaitu dari bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Januari 2016. Sedangkan pengambilan

Lebih terperinci

51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015 dan mempublikasikan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: environmental uncertainty, organization culture, budgetary participation, and managerial performance.

ABSTRACT. Key words: environmental uncertainty, organization culture, budgetary participation, and managerial performance. ABSTRACT The purpose of this study is to determine the effect of environmental uncertainty and organizational culture on the relationship budgetary participation and managerial performance. In this regard,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Budgeting participation, government officials performance, organizational commitment. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : Budgeting participation, government officials performance, organizational commitment. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The influence of budgetary participation on the managerial performance has attracted researchers attention. However, the results of previous studies often show inconsistent results. Therefore

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan melakukan analisis pada sektor pemerintahan di provinsi Jawa Timur. Dimana penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran dipakai sebagai suatu sistem pengendalian untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA KEMENTRIAN AGAMA KOTA SURABAYA

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA KEMENTRIAN AGAMA KOTA SURABAYA PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA KEMENTRIAN AGAMA KOTA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh: ALFHAN EFENDI 0913010071/FE/EA

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut : BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Manajerial Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja organisasional. Menurut Mahoney dkk. (1963)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di Indonesia, khususnya bagi Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Salatiga. Jumlah pegawai di KPP Pratama Salatiga sebanyak 75

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan kausal antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis

Lebih terperinci

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Pada Dinas Pemerintah Kota Yogyakarta) Gita Pramudya Saraswati Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam daftar akreditasi Dikti yakni sebanyak 106 PTS.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam daftar akreditasi Dikti yakni sebanyak 106 PTS. BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Objek penelitian ini adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Kopertis V Yogyakarta yang telah mendapat akreditasi resmi dari Dikti. Unit analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penyusunan anggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini juga menguji pengaruh ketidakpastian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH DENGAN KEADILAN DISTRIBUTIF, KEADILAN PROSEDURAL DAN GOAL COMMITMENT SEBAGAI VARIABEL MODERATING STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen yaitu kinerja manajerial dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun 2011 dan 2012 terhadap pertumbuhan kredit perbankan tahun 2011-2012 dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci