membangkitkan aktivitas neural
|
|
- Lanny Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lanjutan PERSEPSI Pengalaman disadari bila terjadi transduksi (energi stimulus diubah menjadi energi neural) dan diteruskan ke otak. A. threshold : intensi energi minimal agar stimulus disadari (mampu membangkitkan aktivitas neural) B. subliminal : intensi energi yang besarnya tidak cukup untuk membangkitkan aktivitas neural C. supraliminal : intensi energi yang mampu membangkitkan aktivitas neural TEORI DETEKSI SINYAL (Tanner & Swets - ambang penginderaan dipengaruhi : a. Kekuatan Sinyal b. Sifat Tugas/pekerjaan c. Harapan Pengamat d. Konsekuensi (reward/punishment) e. Norma/standar/ukuran yang digunakan pengamat RENTANG PERSEPSI (PERCEPTUAL SPAN) seberapa banyak pengalaman yg didapat dari tampilan singkat, tergantung pada : a. Proses persepsi atau pendataan/registrasi sinyal penginderaan b. Pemanggilan kembali/recall yaitu kemampuan melaporkan kembali apa yang didata sebelum menghilang
2 KESAN VISUAL YANG MEMUNGKINKAN PEMROSESAN LEBIH LANJUT Menyimpan input visual yang tidak dipengaruhi oleh kontrol subjek (ex. perhatian) ICON = Kesan visual Batasan kapasitas penyimpanan = 9 item dan durasi 250 mili detik (1/4 dtk) Faktor yg mempengaruhi batasan = cues output inferences (gangguan recall item yg lain) PENYIMPANAN ECHOIC Menyimpan input auditori yang tidak kurang ada maknanya karena tidak ditempatkan dalam konteks suara yang lain. Bedanya dgn short term waktu penyimpanan pendek (250 mili detik sampai 4 detik) waktu penyimpanan dalam short term relatif lama (10-30 detik)
3 PATTERN RECOGNITION (REKOGNISI POLA) DETEKSI SINYAL INDRAWI (Lower Order Processing) Higher Order Processing REKOGNISI POLA POLA = Komposisi kompleks dari stimulus sensoris yang direkognisi individu sebagai bagian dari objek tertentu (yang sudah dialami sebelumnya) REKOGNISI POLA = Proses pengenalan kembali suatu pola yang pernah dikenal Perbedaan REKOGNISI POLA dan DETEKSI SINYAL Deteksi sinyal bersifat DATA DRIIVEN PROCESSING (proses dimulai dengan datangnya data penginderaan (informasi dari indera) Rekognisi Pola (selain data driven) bersifat CONCEPTUALLY DRIIVEN PROCESSING (proses dimulai dengan pembentukan konsep atau harapan individu tentang informasi yang mungkin dijumpai (informasi dari memori)
4 PENDEKATAN DALAM PENGENALAN POLA VISUAL (GESTALT, CANONIC PERSPECTIVE, PEMROSESAN BOTTOM-UP DAN TOP- DOWN, TEMPLATE MATCHIN, FEATURE ANALYSIS, PROTOTYPE RECOGNITION DAN PATTERN RECOG.AMONG EXPERT) GESTALT PSCHOLOGY Persepsi terhadap keseluruhan pola stimulus MIND S EYE : Mencari alternatif organisasi persepsi (stimulus yang masuk sama tapi interpretasi berbeda)
5 PERSPEKTIF CANONIC Perluasan ide GESTALT views yang paling baik dalam merepresentasikan objek atau image yang pertama kali datang di pikiran pada saat individu merecall sesuatu. Disebabakan oleh pengalaman umum dengan berbagai objek, individu mengembangkan ingatan permanen yang paling representasional dari objek (bagian yg tdk terlihat paling sedikit, sudut padang yang paling sering dilihat dan paling ideal) BOTTOM-UP/TOP-DOWN PROCESSING Dimulai dari bagian pola sehingga mengenali keseluruhan (????..) CONTOH??... Dimulai dari keseluruhan sehingga mengantar pada pengenalan komponen (???? ) CONTOH??.. Bisa berlangsung bersamaan bila dikaitkan dengan konteks yang familiar
6 TEMPLATE MATCHING Interpretasi yang terjadi karena adanya Kecocokan antara konstruk internal (terbentuk dari pengalaman-pengalaman) dengan stimulus penginderaan yang mengantar pada rekognisi suatu objek. KEUNGGULAN : 1. Ketepatan konfigurasi informasi pengeinderaan dengan konfigurasi pd otak (dikembangkan dalam teknologi barcode dan komputer) 2. Penting dalam pengenalan bentuk visual (huruf, bentuk, dsb) KELEMAHAN : 1. Jika ada perbedaan sedikit saja antara eksternal objek dan internal objek, maka TIDAK AKAN DIKENALI (membuat otak kewalahan) FEATURE ANALYSIS Sebelum informasi visual dimengerti secara penuh, terlebih dulu dianalisanya komponennya secara minimal. Ex. P A N A H Pendekatan dalam memahami feature analysis antara lain dilekukan melalui gerakan bola mata dan fiksasi mata, makin lama memandang suatu feature, maka makin banyak informasi yang didapat.
7 PROTOTYPE MATCHING Alternatif template matching dan feature analysis. Mengatasi kekurangan template karena dengan prototype tetap bisa dikenali pola yang serupa (similar) dengan melakukan featuring dari pola yang berbeda-beda. PROSES : Abstrasi dalam LTM menjadi dasar (prototype). Hasil sensor dicocokkan dengan prototype sehingga dapat direkognisi. PSEUDOMEMORY : Kesalahan prototype krn pengaruh pengalaman yg sering tjd TEORI PROTOTYPE : a. Central Tendency (rerata dari serangkaian feature) b. Attribute-frequency (mode/pengalaman yg sering FEATURE ANALYSIS Sebelum informasi visual dimengerti secara penuh, terlebih dulu dianalisanya komponennya secara minimal. Ex. P A N A H Pendekatan dalam memahami feature analysis antara lain dilekukan melalui gerakan bola mata dan fiksasi mata, makin lama memandang suatu feature, maka makin banyak informasi yang didapat.
8 PANDEMONIUM Referensi : Lindsay, P.H. & Norman, D.A Human Information Processing. An Introduction to Psychology. New York : Academic Press. PENGERTIAN Salah satu metode dalam rekognisi pola (pattern recognition) yang menggunakan feature analysis dengan mengimajinasikan adanya serangkaian HANTU/DEMON yang berperan menganalisis pola-pola yang diindera A. TUGAS-TUGAS DEMON 1. IMAGE DEMONS. Mencatat gambaran/citra (image) sinyal ekstwernal 2. FEATURE DEMONS. Menganalisa masing-masing demon dengan melihat ciri-ciri khusus pada pola (misalnya garis-garis tertentu (sudut, vertikal, horizontal, kuve, dsb) 3. COGNITIVE DEMONS. Mengamati respon-respon feature demons sehingga memiliki tanggungjawab mengenali pola. Tiap satu Cognitive Demon (CD) digunakan untuk mengenali satu pola dan bila featurenya cocok; maka CD akan berteriak. Misal. Satu CD mengenali A, Cd lain mengenali B, CD lain mengenali C; sehingga sama-sama berteriak tetapi bila kecocokannya sangat tinggi/akurat maka teriakannya akan lebih keras. 4. DECISION DEMON. Mendengar hasil pandemonium dari CD lalu DD memilih CD yang berteriak paling keras sebagai pola yang paling besar kemungkinan terjadinya.
9
10 B. KEMIRIPAN PANDEMONIUM DAN TEMPLATE MATCHING PERSAMAAN Menemukan kecocokan antara feature tertentu dengan item tertentu yang direkognisi. Pandemonium mengamati keseluruhan pola pada waktu yang sama seperti halnya pada skema template PERBEDAAN Pandemonium mengintepretasi feature berdasarkan konteks. Sehingga ada dukungan dari CONTEXTUAL DEMONS yang memperkuat seruan untuk pandemonium. Situasi keseluruhan yang melatarbelakangi suatu peristiwa yang menjadi informasi ekstra bagi proses rekognisi
11 Peran Konteks A) memberikan aturan-aturan sepanjang penyusunan persepsi kita B) membantu prediksi c) memberikan interpretasi yang rasional terhadap hal-hal yang kita persepsi DATA DRIVEN DAN CONCEPTUALLY DRIVEN DALAM PANDEMONIOUM Data driven pemrosesan yang diawali dengan datangnya data dari penginderaan dapat berlangsung bersamaan dengan conceptually driven yang datanya berasal dari pembentukan konsep atau harapan individu; dengan bantuan SPECIALIST DEMONS (yang mampu bekerja hanya untuk 1 set data dibantu oleh penyimpanan informasi penginderaan atau memori jangka pendek yang memiliki keterbatasan durasi dan kapasitas penyimpanan; dibantu dengan SUPERVISOR yang memandu hantu spesialis agar bekerja secara kooperatif sehingga mampu memberikan interpretasi logis terhadap sinyal penginderaan yang baru muncul dengan menggunakan sluruh sumber pengetahuan yang dapat diakses. Papan tulis -> penyimpan informasi penginderaan/stm
12 PERHATIAN (ATTENTION) sebagai komponen pemrosesan informasi manusia DEFINISI Konsentrasi usaha mental terhadap peristiwa-peristiwa sensorik dan mental (Solso, 1991) Proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah (Anderson, 1972) Proses konsentrasi diri pada salah satu indera dan mengesampingkan masukan dari alat indera yang lain (Rakhmat, 1996) Hasil sistem pemrosesan informasi yang kapasitasnya terbatas (Broadbent, 1958)
13 KAPASITAS PEMROSESAN DAN PERHATIAN SELEKTIF MODEL PERHATIAN SELEKTIF DARI KAHNEMAN (1973) A. FILTER MODEL - EARLY PROCESSING STIMULUS 1 STIMULUS 2 SENSORY REGISTRATION AND STORAGE PERCEPTUAL ANALYSIS RESPONSE SELECTION FILTER B. FILTER MODEL - LATER PROCESSING STIMULUS 1 STIMULUS 2 SENSORY REGISTRATION AND STORAGE PERCEPTUAL ANALYSIS RESPONSE SELECTION FILTER
14 MODEL PERHATIAN SELEKTIF A. Model Filter (Broadbent) The Single Channel : Pemrosesan informasi dibatasi oleh kapasitas saluran/channel CAPACITY (pengembangan teori Shanon & Weaver). Berkaitan dengan berbedanya serabut syaraf yang menyampaikan sinyal berfrekuensi tinggi dan rendah. Pada saat menerima stimulasi, beberapa saraf sensorik dapat menerima rangsang pada waktu yang sama. Sinyal yang berfrekuensi TINGGI TERJADI KARENA SALURAN SENSORIK YANG PARALEL MENDAPAT STIMULASI. Oleh karena itu meskipun beberapa saraf sensorik dpt menerima rangsang pada saat yang sama; namun pemrosesan informasi lebih lanjut hanya terjadi bila FREKUENSI SINYAL CUKUP TINGGI dan mampu MELEWATI FILTER yang berfungsi menyeleksi karena kapasitas saluran yang terbatas. DALIL : Untuk mencegah overload filter selektif dapat berpindah diberbagai saluran sensorik. B. Model Attenuation (Treisman) Model Attenuation : Sinyal frekuensi rendah juga dapat dideteksi (terutama informasi yang sensitif/penting bagi subjek lebih mudah diaktifkan daripada sinyal yang lain meskipun lebih kuat) karena ada PENYARINGAN AWAL UNTUK MENGEVALUASI SINYAL ATAS DASAR KARAKTERISTIK FISIKNYA (ex. Suara, cahaya, dsb) BARU KEMUDIAN SARINGAN LANJUT UNTUK EVALUASI MAKNANYA. Filter ini adalah ATTENUATOR
15 RISET SINYAL AUDITORI & VISUAL SHADOWING : Kemampuan berfokus pada satu pesan sembari mengurangi pemrosesan informasi yang lain adalah ciri manusia yang memungkinkan individu untuk memproses sejumlah informasi yang terbatas asalkan tidak terlalu memadati kapasitas pemrosesan informasi (penelitian Morey : paradigma pemrosesan informasi menerangkan pesanpesan yang diperhatikan dan yang kurang diperhatikan) SELECTIVE READING : Sejalan dengan model ATTENUATION PERSEPSI EVENT : Persepsi event diorganisasikan sedemikian rupa sehingga arus informasi khusus yg terstruktur akan disimak (disusun representasi khusus); sedang informasi yang tidak berkaitan tidak akan dpt diikuti
16 Pemrosesan otomatik (Automatic Processing) Terjadinya aktivitas (pemrosesan informasi) namun dilakukan dengan sedikit atau sama sekali tanpa membutuhkan kesadaran (pemikiran) ex. Mendengarkan lagu sambil menyetir dan menggaruk kepala Bukti terjadi kegiatan kognitif di luar pengalaman sadar (LaBarge dan Samuels (1974) & LaBarge (1975, 1976, 1990) Kinerja yang sudah sangat baik dan terbiasa dapat membebaskan kesadaran untuk memperhatikan sehingga dapat memperhatikan serangkaian tugas yang lebih berat tuntutannya untuk diperhatikan
17 Posner & Snyder (1974, 1975) KARAKTERISTIK PEMROSESAN INFORMASI OTOMATIK Pemrosesan otomatik terjadi tanpa adanya intensi (niat) Pemrosesan otomatik tersembunyi dari kesadaran kita (tidak berpikir) Pemrosesan otomatik hanya sedikit atau sama sekali tidak memerlukan sumber-sumber kesadaran (tanpa ada usaha)
18 KESADARAN (Consciousness) Respectable, useful, necessary. Bukti terjadinya pemrosesan informasi tanpa adanya/sedikit sekali atensi membuat para ahli kembali mengungkap konsep kesadaran yang sudah mulai diungkap sejak zaman William James (1890) yang menyatakan bahwa KESADARAN adalah agen yang memilih satu dari sekian banyak stimulus dan selanjutnya stimulus yang dipilih ditonjolkan dan diperjelas sementara event-event yang lain ditekan. KESADARAN = Topik EPIFENOMENAL karena meskipun tampak pada perilaku namun sangat dipengaruhi oleh proses tidak sadar.
19 Tulving (model yg menjelaskan tentang kesadaran) Ada 3 jenis kesadaran ANOETIC, NOETIC, ANTONOETIC yang masing-masing berkait dengan EPISODIC, SEMANTIC, PROSEDURAL. A. Memori Prosedural. Ingatan tentang bagaimana segala sesuatu dilakukan (akuisisi, retensi, ketrampilan) berkait dengan kesadaran ANOETIC yg disebut nonknowing krn diikat oleh situasi yg berlaku dan memungkinkan seseorang mencatat tanda-tanda dlm lingkungan & memberi respon perilaku yang sesuai dengan lingkungan saat itu. B. Memori Semantik. Ingatan tentang pengetahuan yang ada di lingkungan disekeliling individu, berkait dengan kesadaran NOETIC yang disebut knowing krn sangat berkait dengan hal-hal simbolis sehingga kesadaran akan suatu objek/peristiwa dapat terjadi karena ketidakadaan objek/peristiwa tersebut. C. Memori Episodik. Mencakup ingatan tentang event yang dialami secara pribadi, berkait dengan kesadaran AUTONOETIC yang disebut self-knowing karena merupakan bentuk kesadaran paling canggih yang memungkinkan individu mengingat peristiwa-peristiwa pribadinya yang dianggap sebagai fakta hidup di masa lalu. DIAGRAM SKEMATIK HUBUNGAN SISTEM MEMORI DAN MACAM KESADARAN SISTEM MEMORI EPISODIC SEMANTIC PROCEDURAL KESADARAN AUTONETIC NOETIC ANOETIC
20 KESADARAN = SPESIALISASI HEMISFERIK Teori TULVING mendorong Broca (1869) seorang ahli fisika Perancis meneliti bahwa belahan otak kanan dan kiri berfungsi secara asimetris (SPLIT BRAIN). Kesadaran dan pemrosesan bahasa di hemisfer kiri dan fungsi spasial di hemisfer kanan. TINGKAT KESADARAN juga mempengaruhi terjadinya ATENSI A. Tingkat Kesadaran pada indera. Bila individu lost in thought umumnya perhatian akan terfokus pada salah satu indera akibatnya tidak semua sensasi merebut perhatian. B. Tingkat Kesadaran pada fenomena internal (memori, dsb). Sesuatu yang diindera maka akan dimasukkan dalam kondisi preconscious (preconscious state). Saat mengingat kembali maka yg ada dalam preconscious akan dibawa ke kesadaran (conscious state) tetapi ada memori yang kurang dapat diakses dan disebut gagasan-gagasan tak sadar (unconscious ideas) Hal yang dimaksud Freud sebagai hal yang ditekan karena mengancam kepribadian.
21 NEUROKOGNISI PERHATIAN Terjadi karena RAF (reticular activating formation) bagian kompleks ditengah otak dan berhubungan dengan sebagian besar wilayah korteks (kumpulan neuron yang terlibat dalam aktivasi neuron di bagian otak yang lain). Seperti tombol ON/OFF pada CPU.
PENGERTIAN. Pandemonium merupakan salah satu sistem atau metode dalam rekognisi pola (pattern
PENGERTIAN Pandemonium merupakan salah satu sistem atau metode dalam rekognisi pola (pattern recognition) yang menggunakan analisis tampang (feature analysis). Sistem ini merupakan salah satu cara untuk
Lebih terperinciPATTERN RECOGNITION (REKOGNISI POLA)
P S I K O L O G I K O G N I T I F PATTERN RECOGNITION (REKOGNISI POLA) Ursa Majorsy 3 rd meeting 1 Pola Komposisi stimulus penginderaan yang kompleks yang dapat dikenali oleh manusia (pengamat) sebagai
Lebih terperinciPENGINDERAAN & PERSEPSI
P S I K O L O G I K O G N I T I F PENGINDERAAN & PERSEPSI Ursa Majorsy 2 nd meeting 1 Menjelaskan bagaimana manusia memperoleh informasi dari lingkungan Menjelaskan tahap-tahap pemrosesan informasi Persepsi
Lebih terperinciMATERI : 1. Human Information Processing 2. Persepsi 3. Pattern Recognition & Pandemonium 4. Perhatian 5. Memori 6. Mnemonic
MATERI : 1. Human Information Processing 2. Persepsi 3. Pattern Recognition & Pandemonium 4. Perhatian 5. Memori 6. Mnemonic Sumber : Lindsay, PH & Norman, DA. 1977. Human Imformation Processing : An introduction
Lebih terperinciHall & Lindsay, Human information processing, 1977
Hall & Lindsay, Human information processing, 1977 Struktur memori terdiri dari Sensori Information Storage (SIS), Short-Term Memory (STM) dan Long-Term Memory (LTM). Sistem indera Sistem ingatan Mata,
Lebih terperinciOtak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna
SENSASI PERSEPSI Dita Rachmayani., S.Psi., M.A PROSES Sensasi Transduksi Persepsi Tanggapan Proses pendeteksian hadirnya stimuli Sederhana/perasaan/- kesan yg timbul sebagai akibat Perangsangan suatu reseptor
Lebih terperinciTeknologi pengenalan pola mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.
Teknologi pengenalan pola mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Perkembangan teknologi yang sangat pesat juga mendukung berkembangnya teknologi pengenalan pola ini secara signifikan. KOTAK SEGITIGA
Lebih terperinciLong Term Memory. Memori jangka panjang. Wakid Rima Oktafianto
Long Term Memory Memori jangka panjang Wakid Rima Oktafianto 0403514012 Seperti halnya kemampuan biologis lainnya, memori disesuaikan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan hidup sehari-hari
Lebih terperinciManusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran
Pert 3 Manusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran 2. Informasi disimpan dalam ingatan (memory) 3. Informasi diproses, diinterpretasi, dan diaplikasikan
Lebih terperinciPERSEPSI adalah proses yg memanfaatkan pengetahuan sebelumnya unt mengumpulkan dan memaknakan stimuli yg didaftar oleh organ penginderaan.
PENDAHULUAN PERSEPSI adalah proses yg memanfaatkan pengetahuan sebelumnya unt mengumpulkan dan memaknakan stimuli yg didaftar oleh organ penginderaan. Dua aspek persepsi yg relevan dg kognisi adalah rekognisi
Lebih terperinciINFORMATION & OPERATION PERTEMUAN 6 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT
INFORMATION & OPERATION PERTEMUAN 6 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT Outline Pemahaman Proses Komponen Pengantar Kecelakaan lalu lintas terjadi karena pengemudi lalai menggunakan ponsel ketika
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)?
PENDAHULUAN Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)? Human Computer Interaction (HCI = IMK) merupakan studi tentang interaksi antara manusia, komputer dan tugas/ task. Bagaimana
Lebih terperinciProfil Pemakai (Manusia)
Pengguna Profil Pemakai (Manusia) Manusia dapat dipandang sebagai sistem pemroses informasi : Informasi diterima dan ditanggapi melalui saluran input-output (indera). Informasi disimpan dalam ingatan (memori).
Lebih terperinciSISTEM PENGOLAHAN INFORMASI PADA MANUSIA. Chalifa Chazar Modul :
SISTEM PENGOLAHAN INFORMASI PADA MANUSIA Chalifa Chazar Email: chalifa.chazar@gmail.com Modul : http://edu.script.id Manusia Unsur pengetahuan psikologi membantu perancangan IMK untuk: Identifikasi atau
Lebih terperinciLABORATORIUM PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MODUL PEMBELAJARAN COGNITION AND PERCEPTION. Oktober 2015 ATTENTION
LABORATORIUM PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MODUL PEMBELAJARAN COGNITION AND PERCEPTION Oktober 2015 ATTENTION TIM PENYUSUN : Tim Penyusun Laboratorium Psikologi 2 DAFTAR ISI Cover....
Lebih terperinciLABORATORIUM PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MODUL PEMBELAJARAN COGNITION AND PERCEPTION. Oktober 2015 FEATURE DETECTION
LABORATORIUM PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MODUL PEMBELAJARAN COGNITION AND PERCEPTION Oktober 2015 FEATURE DETECTION TIM PENYUSUN: 1. Febrina Nur Sulistiyawati 2. Fransiscus Febrianto
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM CP3 Feature Detection. Oleh: Tim Penyusun Laboratorium Psikologi
MODUL PRAKTIKUM CP3 Feature Detection Oleh: Tim Penyusun Laboratorium Psikologi UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 MODUL PENYAJIAN FEATURE DETECTION (Disusun oleh Febrina Nur Sulistiyawati dan Fransiscus Febrianto)
Lebih terperinciINTERAKSI MANUSIA DAN MESIN. Prinsip Usability
INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN Prinsip Usability DEFINISI USABILITY Usability berasal dari kata usable yang berarti dapat digunakan dengan baik. Usability sendiri lebih tepat dikategorikan sebagai paradigma
Lebih terperinciPsikologi Komunikasi
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Proses Komunikasi Intra Personal I Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Markom & 85006 Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Komunikasi
Lebih terperinciSensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi
Proses Kognitif Proses kognitif dalam diri manusia terdiri dari : Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi 1. Sensasi - Tahap paling awal dalam penerimaan informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. University Press (2014), ingatan adalah kemampuan pikiran dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Mengingat 1. Defenisi Ingatan Menurut Matlin (2005), ingatan adalah proses untuk mempertahankan informasi dalam kurun waktu tertentu. Menurut Oxford University Press
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM CP3 Feature Detection. TIM PENYUSUN Oleh: Febrina Nur Sulistiyawati Fransiscus Febrianto Firda Fitri Fatimah Vini Wahyuni Nabila
MODUL PRAKTIKUM CP3 Feature Detection TIM PENYUSUN Oleh: Febrina Nur Sulistiyawati Fransiscus Febrianto Firda Fitri Fatimah Vini Wahyuni Nabila UNIVERSITAS GUNADARMA 2013 PENDAHULUAN Bila Anda melihat
Lebih terperinciMODUL PEMBELAJARAN LAB IN COGNITION AND PERCEPTION ATTENTION
MODUL PEMBELAJARAN LAB IN COGNITION AND PERCEPTION ATTENTION LABORATORIUM PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2013 1 Tim Penyusun: 1. Handini Agusdwitanti 2. M.Rudi Arifayusa 3. Elfa Gustiara 4. Yuliana
Lebih terperinciPSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN POKOK-POKOK BAHASAN Pengantar Gejala Jiwa dalam Pendidikan Perbedaan Individu dan Aplikasinya dalam pendidikan Masalah Belajar Masalah Pembelajaran Pengukuran dan Penilaian Diagnostik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap individu, dan sudah menjadi hak setiap manusia untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan memiliki
Lebih terperinciTAHAP PENGOLAHAN INFORMASI
TAHAP PENGOLAHAN INFORMASI 1. Pemaparan (exposure) Konsumen menyadari stimulus melalui pancaindera 2. Perhatian (attention) Kapasitas pengolahan stimulus yang masuk 3. Pemahaman (comprehension) Interpretasi
Lebih terperinciINTERAKSI MANUSIA DAN MESIN
INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN Prinsip Usability Budhi Irawan, S.SI, M.T DEFINISI USABILITY Usability berasal dari kata usable yang berarti dapat digunakan dengan baik. Usability sendiri lebih tepat dikategorikan
Lebih terperinciInteraksi Manusia Komputer. Manusia
Interaksi Manusia Komputer Manusia PENDENGARAN (TELINGA) Kebanyakan manusia dapat mendeteksi suara dalam kisaran frekuensi 20 Hertz s/d 20 KHeartz Selain frekuensi, suara juga dapat bervariasi dalam hal
Lebih terperinciPRINSIP USABILITY. HUMAN CAPABILITIES Faktor manusia ini harus diperhatikan, karena dari sinilah desain yang lebih baik didapatkan.
PRINSIP USABILITY Prinsip Usability Human Ability Human Capabilities Memori Proses Observations Problem Solving HUMAN ABILITIES BAIK - Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas - Durasi LTM tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karena melalui alat inderalah kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada fisik kita.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mengisi aktivitas keseharian, Alat indera memiliki peranan yang sangat penting. Karena melalui alat inderalah kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budaya bangsa sehingga membentuk manusia yang berkualitas. pendidikan. penting untuk berkomunikasi (Chaer, 2003:29).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar menyiapkan peserta didik untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewariskan nilai nilai luhur budaya bangsa sehingga membentuk manusia
Lebih terperinciAspek Teknologi dalam IMK
Aspek Teknologi dalam IMK Minggu 4 Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom MEMORI MANUSIA Secara umum ada 3 jenis/fungsi memori : - tempat penyaringan (sensor) - tempat memproses ingatan (Short Term Memory)
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 5 dan 6
PERTEMUAN KE 5 dan 6 Aprilia_tinalidyasari@uny.ac.id PERSEPSI Dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, Dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimanan
Lebih terperinciDosen. Utami Dewi Widianti
Dosen. Utami Dewi Widianti Perangkat Keras (Hardware) Sistem Komputer Perangkat Lunak (Software) Manusia (Brainware) Aspek Perangkat Keras (Hardware). Serangkaian unsur-unsur yang terdiri dari beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi memberikan tantangan tersendiri bagi kegiatan pendidikan. Tantangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar, serta kemajuan media komunikasi dan informasi memberikan
Lebih terperinciPRINSIP KEGUNAAN. Interaksi Manusia & Komputer
PRINSIP KEGUNAAN Interaksi Manusia & Komputer Course Overview Kemampuan manusia Memori Proses Pengamatan Penyelesaian masalah Human Abilities Good Kapasitas tak terbatas dari LTM (Long-term Memory) Durasi
Lebih terperinciASPEK MANUSIA DALAM IMK. Muhamad Alif, S.Kom UTM
ASPEK MANUSIA DALAM IMK Muhamad Alif, S.Kom UTM Hardware Software Brainware (manusia) Ketiga komponen hrs saling bekerja sama agar sebuah sistem komputer dapat bekerja dengan sempurna. Komputer memproses
Lebih terperinciFakultas : Teknologi Industri Pertemuan : Jurusan : Teknik Industri Modul : 3 Praktikum : Kecepatan Reaksi Tanggal : Juni 2015 KECEPATAN REAKSI
KECEPATAN REAKSI A. TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami kecepatan reaksi terhadap tampilan visual. 2. Mampu mengetahui dan memahami konsep memori jangka pendek dan memori jangka panjang. 3. Mampu menganalisa
Lebih terperinciDasar Dasar Desain 1. Modul ke: 04FTPD. Unsur Rupa : Obyek Visual. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk
Modul ke: Dasar Dasar Desain 1 Unsur Rupa : Obyek Visual Fakultas 04FTPD Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk Unsur Rupa : Obyek Visual Modul Dasar-dasar Desain 1 Obyek
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pemrosesan Informasi Teori pemrosesan informasi merupakan teori belajar yang digagas oleh Robert Gagne. Teori ini merupakan gambaran atau model dari kegiatan di dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini dijelaskan teori mengenai memori, relative pitch, jenis-jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dijelaskan teori mengenai memori, relative pitch, jenis-jenis interval, serta perancangan alat ukur relative pitch. A. Memori 1. Definisi Memori Memori, dalam Kamus
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM KOGNITIF CP3 CHAPTER : IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY. Disusun Oleh : Tim Penyusun Laboratorium Psikologi Universitas Gunadarma
MODUL PRAKTIKUM KOGNITIF CP3 CHAPTER : IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY Disusun Oleh : Tim Penyusun Laboratorium Psikologi Universitas Gunadarma LABORATORIUM PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2013 TIM PENYUSUN
Lebih terperinciPengolahan Informasi dan Pengambilan Keputusan. Modul 2 TEORI BELAJAR MOTORIK
Pengolahan Informasi dan Pengambilan Keputusan Modul 2 TEORI BELAJAR MOTORIK Pengolahan Informasi dan Pengambilan Keputusan proses pembelajaran keterampilan gerak mengandaikan bahwa manusia adalah sebuah
Lebih terperinciPersepsi merupakan sebuah proses memilah, mengorganisir, dan menginterpretasikan berbagai informasi dan mengolahnya agar kita dapat mendapatkan
PERSEPSI Persepsi merupakan sebuah proses memilah, mengorganisir, dan menginterpretasikan berbagai informasi dan mengolahnya agar kita dapat mendapatkan pandangan tentang dunia yang sebenarnya (Gamble&Gamble)
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KKPP16002 Psikologi Umum Disusun oleh: Herio Rizki Dewinda, M.Psi, Psikolog PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK LEMBAR PENGESAHAN
Lebih terperinciBAB - I MANUSIA By. By Ala n Ala Dix, D ix, Jan Ja et t Fin F lay, a y, Grego g ry o D ry. D Ab A owd o, wd, Russ us e s ll Be l ale a
BAB - I MANUSIA By. Alan Dix, Janet Finlay, Gregory D. Abowd, Russell Beale 1.1. Pendahuluan Ada 3 subsistem model antara lain: - Sistem Persepsi - Pengendalian sensor stimulus dari dunia luar - Sistem
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pemilihan media baru dalam dunia pendidikan di kalangan remaja di perumahan Kota Modern 2014-2015, tentunya tidak bisa lepas dari berbagai alasan rasional yang
Lebih terperinciPERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation
PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Komunikasi Intra Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Definisi: Komunikasi Intrapersonal Komunikasi
Lebih terperinciPERSEPSI BENTUK. Persepsi, Lanjutan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi, Lanjutan Modul 2 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Istilah persepsi sering disamakan
Lebih terperinciBAB - I MANUSIA. By. Alan Dix, Janet Finlay, Gregory D. Abowd, Russell Beale. Ada 3 subsistem model antara lain: dunia luar
BAB - I MANUSIA By. Alan Dix, Janet Finlay, Gregory D. Abowd, Russell Beale 1.1. Pendahuluan Ada 3 subsistem model antara lain: - Sistem Persepsi - Pengendalian sensor stimulus dari dunia luar - Sistem
Lebih terperinciPersepsi, Memori, Daya Bayang, Bahasa, Penyelesaian Masalah, Pemahaman/Penalaran, Pmbuatan Keputusan
PSIKOLOGI KOGNITIF BUKU: COGNITION 3rd Ed. 1994 Margaret W. Matlin Harcourt Brace Publishers KOGNISI? Aktivitas Mental Melibatkan: Perolehan Penyimpanan Pencarian Penggunaan Pengetahuan MATLIN Membicarakan:
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation
PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 02 Komunikasi Intra Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Definisi: Komunikasi intrapersonal
Lebih terperinciMemori. Rahayu Ginintasasi
Memori Rahayu Ginintasasi Memori A. Pengertian memori kemampuan untuk menerima informasi (Encoding), menyimpannya (Storage), dan mengeluarkannya kembali (Retrieval), tanpa ada perbedaan dengan saat kita
Lebih terperinciMEMORI. Ingatkah Anda? 1/2/2009
MEMORI DITA RACHMAYANI., S.PSI., M.A dita.lecture.ub.ac.id / dita.lecture@gmail.com Ingatkah Anda? No HP Anda? Nama teman pertama anda saat masuk kuliah? Ketua kelompok saat PKK Maba? Nama guru olahraga
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sudah menjadi kebiasaan, seseorang mendengarkan musik ketika melakukan berbagai aktivitas. Begitupun ketika dilakukan proses pembelajaran, ada kebiasaan mahasiswa mendengarkan musik ketika mereka
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung)
PSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung) BUKU: COGNITION 3rd Ed. 1994 Margaret W. Matlin Harcourt Brace Publishers KOGNISI? Aktivitas Mental Melibatkan: Perolehan Penyimpanan
Lebih terperinciPROSES INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
PROSES INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PERTEMUAN 2 INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 9/16/2016 AGENDA PERKULIAHAN Pengolahan informasi oleh manusia Pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Perilaku yang kita ketahui, baik pengalaman kita sendiri ataupun
Lebih terperinciPSIKOLOGI PENDIDIKAN. Sugihartono, M.Pd dan Tim
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Oleh: Sugihartono, M.Pd dan Tim yulia_ayriza@uny.ac.id PENGANTAR Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya
Lebih terperinciFaktor Manusia (Human Factor)
Faktor Manusia (Human Factor) Human Computer Interaction User Interface Design Antarmuka Kognisi Manusia Memori Perhatian (Atensi) Persepsi dan pengenalan Pembelajaran Pemecahan masalah dan reasoning Model
Lebih terperinciPsikologi Umum 2 Memori. Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya
Psikologi Umum 2 Memori Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya Analogi: perpustakaan besar Sir Frederic Bartlett (1932) O Pertama kali meneliti memori O Mengingat kembali = proses rekonstruksi yang
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Psikologi Kognitif. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 08
MODUL PERKULIAHAN Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 08 Rizky Putri A. S. Hutagalung,
Lebih terperinciPengantar Psikologi Ingatan. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA
Pengantar Psikologi Ingatan Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Sifat Dasar Ingatan Para Psikolog mendefinisikan ingatan (memory) sebagai penyimpan informasi atau pengalaman seiring dengan berjalannya waktu
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 2 Fakultas FDSK Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Apakah sensasi = persepsi? Apakah sensasi = persepsi? Sensasi
Lebih terperinciParno, SKom., MMSI Universitas Gunadarma. Personal Khusus Tugas
Parno, SKom., MMSI Universitas Gunadarma Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno
Lebih terperinciModel Pemrosesan Informasi
Model Pemrosesan Informasi Pemrosesan informasi merupakan proses psikologis yang merupakan sesuatu yang abstrak, dan tersembunyi dalam dunia dalam. Informasi akan mulai bekerja setelah adanya input informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PERSEPSI Manusia dihadapkan dengan berbagai stimulus yang melibatkan kelima indera setiap hari. Kelima indera tersebut adalah indera penglihatan (mata), pendengaran (telinga),
Lebih terperinciBAB II. BENTUK-BENTUK GEJALA JIWA DALAM PENDIDIKAN
BAB II BENTUK-BENTUK GEJALA JIWA DALAM PENDIDIKAN aprilia_tinalidyasari@yahoo.com TUJUAN Mahasiswa dpt menjelaskan berbagai bentuk gejala jiwa, antara lain : Sensasi & Persepsi Memori Berpikir Inteligensi
Lebih terperinciEllen Prima, S.Psi., M.A.
Modul ke: Mekanisme - Mekanisme Persepsi Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Pengantar Menurut kamus besar kata mekanisme dapat diartikan sebagai cara
Lebih terperinciBAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi
BAB IX Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi A. PENGINDERAAN Penginderaan adalah proses penerimaan stimulus oleh individu melalui alat penerima, yaitu alat indera yang terdiri dari indera penglihatan
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Nina Maftukha S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain
Lebih terperinciEFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA ANAK SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan
1 EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA ANAK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : UNTARI RETNO WULAN F 100060052
Lebih terperinciBagaimana memori manusia bekerja? Bagaimana kita mengingat daftar aturan dalam memainkan sesuatu permainan? Mengapa seseorang mempunyai kemampuan
MEMORI MANUSIA Sebagian besar kegiatan manusia berhubungan dengan memori (ingatan) manusia, seperti saat manusia selalu mengingat semua yang terjadi, memori manusia berisi semua pengetahuan dari urutan
Lebih terperinciBentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan
Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan Psikologi Pendidikan Pengindraan (sensasi) dan Persepsi O Pengindraan atau sensasi adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indra manusia
Lebih terperinciPERSEPSI KELOMPOK 4. Febrianto Amelia Sheren Shelly Meilisa
PERSEPSI KELOMPOK 4 Febrianto Amelia Sheren Shelly Meilisa Pengamatan Dunia Nyata Persepsi kita terhadap dunia nyata merupakan olahan smua informasi yang di terima oleh inderaindera yang dipengaruhi oleh
Lebih terperinciKuliah 4 Attention. Konsentrasi. Selektif. Teori kapasitas. Teori bottleneck. Berapa besar usaha mental di butuhkan untuk melakukan setiap aktivitas
Kuliah 4 Attention Selektif Konsentrasi Teori bottleneck Teori-teori yang mencoba melokalisir dimana proses selektif terjadi Teori kapasitas Berapa besar usaha mental di butuhkan untuk melakukan setiap
Lebih terperinciPerilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication
Modul ke: Perilaku Konsumen Pengantar Fakultas Ilmu Komunikasi Hikmah Ubaidillah, M.IKom Program Studi Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Persepsi Proses dimana individu memilih, mengatur dan
Lebih terperinciPengenalan Konsep Kognitif 1
Pengenalan Konsep Kognitif 1 Kognisi merupakan aktivitas mental pengetahuan, yang melibatkan perolehan, penyimpanan, pencarian, dan penggunaan. Menurut Matlin, kognisi membicarakan tentang proses-proses
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsumen dan Perilaku Konsumen Menurut Sumarwan (2002), konsumen terdiri dari dua jenis yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen
Lebih terperinci02FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 02FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinciInteraksi Manusia dan Komputer. Pemodelan Kognitif. memperkirakan pikir dan reaksi
memperkirakan pikir dan reaksi Peranan Manusia dalam IMK Evaluasi Model Human Processor GOMS Cognitive Complexity Theory Keystroke Level Model 1/16 Human Role: - apa peranan manusia? - peranan yg berbeda-beda
Lebih terperinci01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 01FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinciPERSEPSI. Oleh : Patricia C.W. Robot
PERSEPSI Oleh : Patricia C.W. Robot Information Processing for Consumer Decision Making Random Exposure Deliberate Low involvement Attention High involvement Low Involvement Interpretation High involvement
Lebih terperinciMODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK
MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK Opini publik bekerja dalam konteks sebagai berikut: 1. Membentuk Citra Baru 2. Mempertahankan Citra yang Sudah Terbangun 3. Memperbaiki Citra yang Terpuruk 4. Menguatkan
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk
Lebih terperinciSILABUS PSIKOLOGI KOGNITIF 2014
SILABUS PSIKOLOGI KOGNITIF 2014 I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Kognitif Jumlah SKS : 2 SKS Semester : III Program Studi : Psikologi/S1 Status Mata Kuliah : Mata Kuliah Dasar Prasyarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keputusan pembelian oleh konsumen merupakan sasaran utama pemasar dalam menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar konsumen mengambil
Lebih terperinciKeefektifan Teknik Mnemonic untuk Meningkatkan Memori Jangka Panjang dalam Pembelajaran Biologi pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Islam 1 Surakarta
Keefektifan Teknik Mnemonic untuk Meningkatkan Memori Jangka Panjang dalam Pembelajaran Biologi pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Islam 1 Surakarta The Effectivity of Mnemonic Technique to Improve Long Term
Lebih terperinciInteraksi Manusia dan Komputer. Aspek Manusia dalam IMK
Interaksi Manusia dan Komputer Tujuan Perkuliahan Menjelaskan aspek-aspek manusia yang terkait dengan IMK Mengetahui pentingnya aspek manusia dalam merancang IMK Coba Diskusikan Hal Berikut ini: 1. Bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah sebuah proses dimana kita menghasilkan atau mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru. Memori adalah proses menyimpan pengetahuan tersebut,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada
BAB V PEMBAHASAN A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada kelompok eksperimen sebesar 57,23 dan kelompok
Lebih terperinciPEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI
PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai
Lebih terperinciKognitif adalah suatu proses dimana manusia belajar dari dunia nyata (real) Kognitif merupakan cara seseorang memperoleh ilmu pengetahuan Dalam
Kognitif adalah suatu proses dimana manusia belajar dari dunia nyata (real) Kognitif merupakan cara seseorang memperoleh ilmu pengetahuan Dalam bahasa indonesia, Cognitive atau Cognition dapat diartikan
Lebih terperinciFUNGSI LUHUR. Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB
FUNGSI LUHUR Oleh : dr. Euis Heryati Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB FUNGSI LUHUR FUNGSI YANG MEMUNGKINKAN MANUSIA DAPAT MEMENUHI KEBUTUHAN JASMANI DAN ROHANI SESUAI DENGAN NILAI
Lebih terperinciKognisi Sosial. (Berpikir mengenai dunia sosial)
Kognisi Sosial (Berpikir mengenai dunia sosial) adalah cara kita menginterpretasi, menganalisis, mengingat dan menggunakan informasi ttg dunia sosial. Bahasan ttg kognisi sosial meliputi: skema Heuristik
Lebih terperinciMODEL GROUP MAPPING ACTIVITY (GMA) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA
MODEL GROUP MAPPING ACTIVITY (GMA) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA Rasional Pengajaran membaca dalam bahasa, termasuk dalam bahasa Sunda, kini telah berkembang. Namun khususnya dalam pengajaran membaca, hasil
Lebih terperinciPerkembangan Kognitif. Psikologi Anak Usia Dini Unita Werdi Rahajeng
Perkembangan Kognitif Psikologi Anak Usia Dini Unita Werdi Rahajeng www.unita.lecture.ub.ac.id Ruang Lingkup Kemampuan Kognitif Kognisi perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan Konsep umum yg mencakup
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN-FAKULTAS PSIKOLOGI-UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI UMUM 1 KODE MATA KULIAH / SKS = IT / 3 SKS
TIU : mahasiswa mampu memahami pengertian psikologi sebagai sebuah ilmu yang mempelajari hidupan manusia beserta fakr-fakr yang mempengaruhi perilakunya 1 Pengertian A. sebagai suatu ilmu : memahami dan
Lebih terperinciOrganisasi pada masa kini dituntut untuk menjadi organisasi pembelajar. Belajar didefinisikan sebagai perubahan yang relatif permanen dalam perilaku,
PEMBELAJARAN Siapapun yang berhenti belajar berarti sudah tua, entah pada usia dua puluh atau delapan puluh tahun. Siapapun yang tetap belajar akan senantiasa muda. Hal terbesar dalam hidup adalah membuat
Lebih terperinci