Pemahaman Interkoneksi. Agus Priyanto
|
|
- Leony Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pemahaman Interkoneksi Agus Priyanto
2 Definisi Interkoneksi antar jaringan adalah keterhubungan langsung antara dua jaringan yang dikelola oleh penyelenggara yang berbeda. Hal hal yang menyangkut dengan interkoneksi jaringan : Pada awal kompetisi, peran regulator sangat kritis untuk interkoneksi; New entrance sangat membutuhkan interkoneksi untuk dapat mengakses sebagian besar pelanggan, yang dimilikiiliki oleh lhincumbent. Dilain pihak incumbent tidak butuh interkoneksi, dan sekaligus tidak ingin disaingi. Pengalaman membuktikan bahwa peran Regulator tetap diperlukan, terutama terkait dengan layanan interkoneksi terminasi. Keberhasilan kompetisi dan liberalisasi, tergantung kepada adanya peraturan/pengaturan dari Regulator yang memadai termasuk penegakan hukum.
3 Definisi Interkoneksi sebelum 2006 masih menggunakan formula bagihasil Semenjak tahun 2006 diberlakukan berdasarkan biaya (berbayar berdasarkan trafik yang dikirim) Interkoneksi pada dasarnya bukan bisnis penyelenggara Interkoneksi merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh penyelenggara untuk menjamin keterhubungan antar 1 pelanggan dengan pelanggan lainnya.
4 Peran Regulator Regulator menentukan hal-hal berikut : Prinsip-prinsip untuk mencapai persyaratan yang adil & wajar untuk menggunakan/meng-akses bottleneck. Infrastruktur apa saja yang masuk kategori bottleneck. Menjadi mediator bila diperlukan. Menentukan jadwal negosiasi. Punya kewenangan untuk menentukan siapa Dominan Operator
5 Dasar Hukum Interkoneksi UU 36 / 1999 Pasal 10 : Larangan praktik monopoli dan persaingan tidak sehat antara PenyelenggaraTelekomunikasi mengacu pada UU no 5 tahun 1999 Pasal 25 : Setiap Penyelenggara jaringan wajib memberi interkoneksi dan berhak mendapatkan interkoneksi dari penyelenggaralainnya, berdasarkan :Efisiensi, Keserasian Teknis, Peningkatan Mutu pelayanan, Persaingan sehat PP 52 / 2000 Pasal 20 : Wajib menjamin tersedianya interkoneksi; Dilaksanakan pada titik Interkoneksi ( POI ). Pasal 21 : Dilarang melakukan diskriminasi. Pasal 22 : Berdasarkan kesepakatan dan dituangkan dalam perjanjian tertulis ; Apabila tidak terjadi kesepakatan, para pihak dapat meminta penyelesaian Menteri atau mencari upaya hukum. PM 8 /2006 Peraturan menteri Tentang Interkoneksi
6 Layanan Interkoneksi Terdapat 3 Layanan dari interkoneksi Originasi : Pembangkitan panggilan interkoneksi dari jaringan penyelenggara asal Terminating : Pengakhiran panggilan interkoneksi di penyelenggara tujuan Transit : Penyaluran panggilan interkoneksi dari penyelenggara asal kepadapenyelenggara tujuan melalui penyelenggara jaringan lainnya
7 Dasar Interkoneksi Pencari Akses Penyelenggara jaringan / jasa telekomunikasi yang meminta layanan interkoneksi dan akses terhadap fasilitas penting untuk interkoneksi kepada penyelenggara lainnya Penyedia Akses Penyelenggara jaringan / jasa telekomunikasi yang memiliki layanan interkoneksi dan akses terhadap fasilitas penting interkoneksi yang diminta oleh penyelenggara telekomunikasi lainnya Titik Interkoneksi (Point Of Interconnection) Titik atau lokasi dimana terjadi interkoneksi secara fisik, dan merupakan batas bagian yang menjadi milik penyelenggara jaringan yang satu dari bagian yang menjadi milik penyelenggara jaringan dan atau penyelenggara jasa yang lain, yang merupakan titik batas wewenang dan tanggung jawab mengenai penyediaan, pengelolaan, dan pemeliharaan jaringan.
8 Dasar Interkoneksi Titik Pembebanan (Point Of Charge) Titik referensi yang merupakan lokasi geografis untuk menetepakan besaran biaya interkoneksi dan tanggung jawab terhadap panggilan interkoneksi Sentral Gerbang (Gateway) Interkoneksi Perangkat dalam suatu jaringan yang merupakan gerbang ke jaringan lain, dan langsung berhubungan dengan sentral gerbang jaringan melalui titik interkoneksi. Link Interkoneksi Sistem transmisi yang dipergunakan untuk keperluan interkoneksi Route Jalur dalam jaringan yang diikuti atau harus diikuti untuk menyalurkan pesan atau untuk membangun hubungan antara titk asal dan titik tujuan.
9 Konfigurasi Dasar Interkoneksi (seluler) l ORIGINASI TERMINASI POI BTS BTS ON NET B# A# Si A (A#) menelpon Si B (B#) POC 2 POC 1 TERMINATION CHARGE/ INTERCONNECTION CHARGE POI OFF NET B# BTS POC 3
10 Konfigurasi idasar Interkoneksi k (fixed)
11 Skema Interkoneksi (originasi dan terminasi) i)
12 Skema Interkoneksi (Transit)
13 Bisnis Interkoneksi Trafik interkoneksi masih menjadi bisnis yang memberikan porsi pendapatan yang besar terutama bagi penyelenggara net-receiver (mendapatkan terminasi lebih besar daripada originasi) Perkembangan Trafik Voice di Indonesia Trafik Total Trafik Interkoneksi Trafik Total ) fik (Milyar Menit) Traf Trafik Interkoneksi
14 Pengaturan POI dan POC eksisting Ketentuan tentang penetapan titik pembebanan atau zona pembebanan serta jumlah titik interkoneksi sesuai yang terdapat dalam FTP (Fundamental Technical Plan) nasional yang berlaku adalah sebagai berikut : Zona Pembebanan (POC) dari Jaringan tetap lokal ditetapkan sesuai dengan penetapan area lokal danal penomoran jaringan tetap lokal, yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan geografis Zona Pembebanan (POC) dari Jaringan bergerak seluler didefinisikan dan ditetapkan sendiri oleh penyelenggara jaringan bergerak selular Lokasi titik interkoneksi ditetapkan sepanjang teknis memungkinkan untuk melakukan fungsi dari titik interkoneksi.
15 Arah Regulasi Interkoneksi Regulasi Eksisting s POI dan POC Fixed diatur sesuai FTP Nasional sedangkan mobile tidak Jumlah POI jumlah POC Penetapan zone pembebanan diatur oleh masing-masing operator sesuai strategi bisnisnya masingmasing Sering Terjadi dispute di lapangan Arah Regulasi Kedepan Perlu pengaturan POI dan POC yg regulated AdanyaKeseimbangan Jumlah POI dan POC Arah perkembanganteknologi Ke depan (NGN) yang tidak memerlukan banyakpoi AdanyaFair bisnis interkoneksidan tidak merugikan salah satu pihak Efisiensi penyelenggaraanindustri Memberikanbenefit pada semua pihak Cross Subsididapatdihilangkan Regulasi Masa Transisi Penyesuaian jumlah POI dan POC terutama pada area layanan yang sering menimbulkan dispute Penetapan POI dan POC yang akan diatur secara bertahap Penetapanmodel untukpengaturan POIdan POC dengan melibatkan masukan dari Stakeholder Revisi regulasi yang ada yang sudah tidak sesuai lagi
16 Trend interkoneksi di masa depan Dengan adanya perubahan jaringan dari yang semula berbasistdm menjadi jaringan berbasis IP Dengan adanya perubahan jaringan dari yang semula berbasistdm menjadi jaringan berbasis IP yang lebih convergence, maka secara tidak langsung telah menyebabkan terjadinya perubahan struktur telekomunikasi dari penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi dari yang dulunya bersifat vertikal menuju ke horizontal integrasi
17 Interkoneksi pada NGN
18 Gambaran Umum NGN Jaringan paket data (packet-based network) yang memungkinkan menyediakanediakan layanananan termasuk layanan telekomunikasi dan dapat menggunakan broadband, teknologi transport yang didukung Quality of Sevice (QoS enabled) yang mana layanannya (service) independen dari teknologi oog layer transport-nya. NGN ini memungkinkan pengguna (user) dapat mengakses penyedia layanan yang berbedabeda, serta mendukung mobilitas standar yang konsisten dari layanan ke pengguna.
19 Gambaran Umum NGN NGN melibatkan perubahan pada arsitektur utama, yakni: pada core network, NGN menyiratkan konsolidasi dari beberapa jaringan transport yang dibangun untuk berbagai layanan ke dalam satu jaringan transport berbasis IP. Pada jaringan akses, terjadi migrasi dari circuit switch (voice) menjadi infrastruktur berbasis packet switch (VoIP). Dengan bersatunya beberapa platform ke dalam platform berbasis IP, membuat struktur NGN menjadi flat.
20 Gambaran Interkoneksi NGN Masa Transisi TDM & NGN TDM& TDM NGN& NGN Tergantung kesiapan Infrastruktur POI Masih dibedakan interkoneksi pada POI berbasis IP dengan TDM Interkoneksi NGN Fully NGN NGN & NGN POI sudah didesain full network NGN Interkoneksi sudah berbasis IP
21 Interkoneksi k NGN pada masa transisi i TDM Link Media Gateway Operator-1 IP Based Interconnect Exchange IP Link TDM Link Border Gateway Media Gateway Operator-2 IP Link Border Gateway Pola Interkoneksi Interkoneksi dengan penyelenggara jaringan berbasis TDM (sirkit switch based) Interkoneksi dengan penyelenggara jaringan berbasis NGN (IP based) Titik Interkoneksi Media Gateway (MGW) Border gateway atau Session Border Controller
22 Interkoneksi k NGN pada masa transisi i
23 Jenis Interkoneksi k pada layanan NGN
24 Contoh implementasi IP network architecture
25 A typical IP network architecture Core ring Core Router Core Router Nodes deployed in redundant pairs Edge rings Edge Router Edge Router Aggregation rings Three-tier ring topology Aggregation Router Aggregation Router MSAN MSAN rings MSAN MSAN 19 MSANs
26 Network Architecture Hierarchical Network 3 tier infrastructure of Networks Access Network (all customers Access connect here) MetroE Network Metro E Network (IP & regional based transport) PSTN (Voice) IPTV IP MPLS Network (service creation & the backbone) IP/MPLS Network Mobile (Voice) Internet Benefit: Data Facilitate the behavior differences Easier to deploy, easier to manage Isolate the problem - Redundancy (links, PE-Service, IP Backbone) - Coverage purpose (ring topology at Metro-E) Manageable operational resources Cost effective (centralized vs distributed service creation) 26 Hierarchical IP Network Implementation
27 Main PoP National Topology Topologi IP PoP Nasional dibangun oleh 3 kota aggregasi g utama dengan mengedepankan Non-Stop Services Availability & Reliability di IP Backbone 6 Main PoP, P 31 Primary PoP, P dan 6 Secondary PoPP Connectivity antar PoP: Dibangun dengan topologiring (fisik dan logic) Setiap path memiliki proteksi DWDM untuk efisiensi routing logik di sisi IP 27
28 Metro Ethernet Regional Architecture Regional MetroE dibangun dengan 3 layer Hirarki dan memanfaatkan OTN/WDM untuk reliability, efisiensi biaya, dan kemudahan operasi 1. Implementasi model hirarki dan aggregasi pada Network Metro-E 2. Terdapat tiga layer hirarki / 3 Tier: Tier 1 merupakan aggregasitier 2. Tier 2 merupakan aggregasitier 3. SekumpulanTier 3 yang membentuk ring menujutier 2 yang sama disebut Cluster. Komunikasi antar Cluster dilakukan dengan aggregasi melaluitier 1, tidak terdapat direct communication antar Cluster. 3. Tier 1: Perangkat Metro Tier 1 terletak pada titik IP PoP Sebagai S-PE layanan Metro-E antar region Tidak ada direct terminasi akses (OLT/MSAN/DSLAM) 4. Transport dan proteksi antartier menggunakan WDM/OTN 5. Untuk lokasi Akses remote/terpencil dibawa menggunakan transport ke Node Metro-E terdekat 6. Tidak terdapat direct terminasi node pelanggan / Node-B ke perangkat Metro tetapi melalui terminasi node akses (OLT/MSAN/DSLAM) 28
29 Hirarki Integrasi Network Element
30 CONTOH SESSION CALL FLOW CALL SESSION TELKOM KOTA A DNS CORE AS HSS CORE IMS KOTA B Scenario Call : MSAN IMS PG to OLO PG MSAN SS PG to MSAN IMS PG MSAN IMS MD to OLO PG Protocol : MSAN AGCF MGCF AGCF MGCF MSAN DIAMETER SIP H.248 DIAMETER ALTERNATIF SIP ALTERNATIF H248STANDBY H.248 MSAN SS MSAN SS SIP MSAN SIGNALLING CCS #7 TGW TGW OLO LE RSU TD/Combine LE RSU RSU RSU RSU LE RSU TDM RSU LE RSU OLO
31 Thank you
Tanggapan BRTI terhadap masukan dan saran terhadap RPM Interkoneksi
Tanggapan BRTI terhadap masukan dan saran terhadap RPM Interkoneksi No. Saran dan masukan I. ATSI pada rapat tanggal 8 Desember 2005 berpendapat bahwa lebih baik pada konsep RPM Interkoneksi hasil pembahasan
Lebih terperinciDOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI PT. HUTCHISON 3 INDONESIA EXECUTIVE SUMMARY
DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI PT. HUTCHISON 3 INDONESIA EXECUTIVE SUMMARY Pendahuluan Dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Telekomunikasi dan Informasi No. 08/Per/M.KOMINFO/02/2006 tahun 2006,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. 08/Per/M.KOMINF/02/2006 TENTANG INTERKONEKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 08/Per/M.KOMINF/02/2006 TENTANG INTERKONEKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan
Lebih terperinciSTT Telematika Telkom Purwokerto
PENERAPAN JARINGAN MULTI SERVICE ACCESS NETWORK UNTUK MENDUKUNG NGN Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar pada mata kuliah Kinerja Telekomunikasi prodi S1 Teknik Telekomunikasi. Oleh : Lina Azhari
Lebih terperinciDOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG E: DEFINISI DAN INTERPRETASI
DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG E: DEFINISI DAN INTERPRETASI PT. XL AXIATA,Tbk 2014 DAFTAR ISI 1. A H... 1 2. I P... 3 3. Q Z... 7 Dokumen Pendukung E : Definisi Dan Interpretasi Hal ii
Lebih terperinciTUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN PSTN TO PSDN FOR TEKNOLOGI SOFTSWITCH
TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN PSTN TO PSDN FOR TEKNOLOGI SOFTSWITCH DISUSUN OLEH : IFRAYOGA PRATA B 16101233 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM D.I PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2017 PSTN I.Latar
Lebih terperinciFTP NASIONAL BARU
FTP NASIONAL BARU - 2007 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Telekomunikasi sebagai infrastruktur penting bagi masyarakat dan negara sehingga penguasaannya oleh negara tetap dipertahankan Industri telekomunikasi
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PENGGUNAAN SOFTSWITCH PADA VOICE OVER INTERNET PROTOCOL
Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGUNAAN SOFTSWITCH PADA VOICE OVER INTERNET PROTOCOL Nia Fitriani 1, Maman Soemantri 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciDRAFT WORKING PAPER PENGEMBANGAN REGULASI INTERKONEKSI DI ERA KONVERGENSI. Oleh : Tim Working Group Interkoneksi
DRAFT WORKING PAPER PENGEMBANGAN REGULASI INTERKONEKSI DI ERA KONVERGENSI Oleh : Tim Working Group Interkoneksi Studi Group Pengembangan Regulasi Telekomunikasi 2011 Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Gambar...
Lebih terperinciPERTEMUAN 7 (STRUKTUR JARINGAN) POKOK BAHASAN
PERTEMUAN 7 (STRUKTUR JARINGAN) POKOK BAHASAN Topologi Jaringan MEA Hirarkhi Jaringan Telepon TUJUAN DAN INSTRUKSIONA KHUSUS Membahas berbagai topologi jaringan Menjelaskan hirarkhi jaringan telepon Menjelaskan
Lebih terperinciDokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi Selular EXECUTIVE SUMMARY
Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi Selular EXECUTIVE SUMMARY Pendahuluan Dengan ditetapkannya PM No. 08/Per/M.KOMINFO/02/2006 tahun 2006, maka Telkomsel sebagai salah satu operator
Lebih terperinciPT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG E: DEFINISI DAN INTERPRETASI
PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG E: DEFINISI DAN INTERPRETASI 1. Area Pelayanan adalah suatu wilayah yang diidentifikasikan sebagai satu kesatuan pelayanan di
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : PM. TAHUN 2005 TENTANG INTERKONEKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : PM. TAHUN 2005 TENTANG INTERKONEKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciAndrias Danang Suseno Warsun Najib Samiyono. Abstrak
52 Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.1 STUDI MIGRASI PUBLIC SWITCHED TELEPHONE NETWORK (PSTN) MENUJU JARINGAN TELEKOMUNIKASI BERBASIS PAKET NEXT GENERATION NETWORK (NGN) DENGAN TEKNOLOGI SOFTSWITCH Andrias
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perbandingan antara NGN dengan PSTN dan Internet [ 1] Analisa penerapan enum, Nurmaladewi, FT UI, Gunawan Wibisono
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Teknologi informasi dan komunikasi (infokom) saat ini berkembang makin pesat yang didorong oleh perkembangan internet protocol (IP) dengan berbagai aplikasi baru dan
Lebih terperinciTUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI. Triple Play. Disusun Oleh : Intan Budi Harjayanti ( )
TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI Triple Play Disusun Oleh : Intan Budi Harjayanti (15101105) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2016 BAB I LATAR
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab landasan teori ini akan menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung dalam pengerjaan tugas ini, seperti switch, router, dan metro Ethernet. 3.1 ROUTER ROUTER adalah alat
Lebih terperinciDokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) EXECUTIVE SUMMARY
Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) EXECUTIVE SUMMARY Pendahuluan Dengan ditetapkannya PM No. 08/Per/M.KOMINFO/02/2006 tahun 2006 serta berdasarkan Keputusan Dirjen
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. 08/Per/M.KOMINF/02/2006 TENTANG INTERKONEKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 08/Per/M.KOMINF/02/2006 TENTANG INTERKONEKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riset dan inovasi dalam teknologi telekomunikasi menyediakan layanan yang beraneka ragam, memiliki kapasitas tinggi sesuai kebutuhan yang berkembang, mudah diakses
Lebih terperinciTUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN PERFORMANCE IP MULTIMEDIA SUBSYSTEM
TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN PERFORMANCE IP MULTIMEDIA SUBSYSTEM DISUSUN OLEH : Roberto Pinem 14101075 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2017 IMS (IP Multimedia
Lebih terperinciPT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG E: DEFINISI DAN INTERPRETASI
PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG E: DEFINISI DAN INTERPRETASI 1. Area Pelayanan adalah suatu wilayah yang diidentifikasikan sebagai satu kesatuan pelayanan di
Lebih terperinciMasa Depan Jaringan Teknologi
Masa Depan Jaringan Teknologi Sudut pandang utama konsep NGN adalah layanan, yang meliputi voice, data, multimedia dan Internet. Dua hal yang penting adalah semakin berkembangnya jaringan data dan tetap
Lebih terperinciKebijakan Tarif Telekomunikasi
Kebijakan Tarif Telekomunikasi oleh Hery Nugroho hery@brti.or.id Jakarta, 15 Juni 2007 1. Fair 2. Toward Cost Prinsip Dasar Regulasi tarif 3. Attract Investment 4. Rules by International Organizations
Lebih terperinci56 Jurnal Teknik Elektro Vol. 3 No.1 Januari - Juni STUDI PERENCANAAN JARINGAN SOFTSWITCH PADA LEVEL TRUNK Nur Iksan, Wahyu Dewanto ABSTRAK
56 Jurnal Teknik Elektro Vol. 3 No.1 STUDI PERENCANAAN JARINGAN SOFTSWITCH PADA LEVEL TRUNK Nur Iksan, Wahyu Dewanto ABSTRAK Softswitch merupakan konsep komunikasi masa depan yang dikembangkan dari pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi Peningkatan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau dikenal pula dengan nama Information and Communication Technology (ICT), khususnya melalui
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah
Lebih terperinciTUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.
TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T. Disusun oleh : Nurul Haiziah Nugraha (14101025) PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK
54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer
Lebih terperinciAndrias Danang Suseno, Warsun Najib, Samiyono
62 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 STUDI MIGRASI PUBLIC SWITCHED TELEPHONE NETWORK (PSTN) MENUJU JARINGAN TELEKOMUNIKASI BERBASIS PAKET NEXT GENERATION NETWORK (NGN) DENGAN TEKNOLOGI SOFTSWITCH Andrias
Lebih terperinciPERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN
PERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN Dadiek Pranindito 1, Levana Rizki Daenira 2, Eko Fajar Cahyadi 3 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Sekolah Tinggi Telematika Telkom Purwokerto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat dunia akan layanan telekomunikasi yang bukan sekedar suara tapi juga data dan multimedia. Saat ini sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau
Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini komunikasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, bentuk dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS 5 FORCES PORTER DAN STRATEGI SWOT
BAB 4 ANALISIS 5 FORCES PORTER DAN STRATEGI SWOT 4.1 ANALISIS 5 FORCES PORTER Dalam menentukan strategi diperlukan analisis untuk mendapatkan gambaran dan bukti bukti dari hasil analisa tersebut, bukti
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuh pesatnya teknologi informasi pada saat ini membuat ruang gerak suatu komunikasi menjadi lebih bebas dan fleksibel. Pada masa lampau suatu komunikasi biasa dilakukan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR KAJIAN AKADEMIS INTERKONEKSI BERBASIS IP DI INDONESIA
LAPORAN AKHIR KAJIAN AKADEMIS INTERKONEKSI BERBASIS IP DI INDONESIA DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA MARET 2016 Ringkasan Eksekutif Interkoneksi adalah masalah krusial dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus selain melakukan aktifias belajar mengajar, mahasiswa juga saling berinteraksi antara sesama mahasiswa
Lebih terperinciBAB 4 IMPLIKASI IMPLEMENTASI FMC TERHADAP REGULASI TARIF, INTERKONEKSI, PENOMORAN, PERIJINAN SERTA TAHAPAN IMPLEMENTASI FMC
BAB 4 IMPLIKASI IMPLEMENTASI FMC TERHADAP REGULASI TARIF, INTERKONEKSI, PENOMORAN, PERIJINAN SERTA TAHAPAN IMPLEMENTASI FMC 4.1 IMPLIKASI IMPLEMENTASI FMC TERHADAP REGULASI TARIF Implikasi implementasi
Lebih terperinciPT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG C: DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI
PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG C: DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI DAFTAR ISI 1. Daftar Layanan Interkoneksi Gabungan... 3 2. Daftar Layanan Interkoneksi Penyelenggara
Lebih terperinciDesain Migrasi Jaringan TDM Ke Jaringan Berbasis IP Menggunakan Teknologi Softswitch. Arvi Nayaprama/
Desain Migrasi Jaringan TDM Ke Jaringan Berbasis IP Menggunakan Teknologi Softswitch Arvi Nayaprama/0422172 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jln. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan Internet Protokol (IP) merupakan protokol jaringan yang bersifat terbuka (open system) sehingga lebih mudah dalam pengembangan aplikasinya oleh pengguna
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA ASPEK REGULASI DAN ASPEK TEKNIS
20 BAB 3 ANALISA ASPEK REGULASI DAN ASPEK TEKNIS Pada pembahasan ini dianalisa mulai analisa aspek regulasi dan produk. Karena tender lisensi layanan dikeluarkan oleh pemerintah, maka produk yang ada harus
Lebih terperinciPENGANTAR TELEKOMUNIKASI
JARINGAN BACKBONE DAN PENOMORAN PENGANTAR TEKOMUNIKASI SUSMINI INDRIANI STARININGATI, M.T KONFIGURASI UMUM JARTEL HIRARKI SENTRAL Jaringan telepon membutuhkan interkoneksi antar sentral untuk merutekan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong terbentuknya suatu komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah satunya adalah
Lebih terperinciInterkoneksi Dan Dampaknya Terhadap Bisnis Telekomunikasi
Interkoneksi Dan Dampaknya Terhadap Bisnis Telekomunikasi Oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi Mahasiswa S3, Strategic Managament, FEUI Perdebatan mengenai syarat dan kondisi interkoneksi berakhir sudah.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pesat dan hampir semua bidang memanfaatkan teknologi informasi, misalnya bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat dan hampir semua bidang memanfaatkan teknologi informasi, misalnya bidang hiburan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia teknologi komunikasi informasi di Indonesia sekarang ini memasuki babak baru dengan kehadiran teknologi IP (Internet Protocol). Perkembangan teknologi IP diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun, telah banyak penelitian yang dilakukan untuk menyediakan layanan multicast, dimulai dari IP multicast sampai dengan application layer multicast
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam industri maupun aktifitas kehidupan. Perkembangan yang ramai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi telekomunikasi saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan yang penting dalam industri maupun aktifitas kehidupan. Perkembangan yang ramai dibahas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. praktis, mudah, dan efisien meningkat. Kebutuhan pelanggan (user) yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan layanan yang praktis, mudah,
Lebih terperinciFTP Nasional 2000 I - i Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1 TUJUAN... 1 2 LATAR BELAKANG... 1 3 FORMAT DAN JENIS FTP... 2 4 RUANG LINGKUP FTP NASIONAL... 2 5 JARINGAN TELEKOMUNIKASI NASIONAL... 3 6 ANTISIPASI DAN ASUMSI KONDISI LINGKUNGAN...
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.
DAFTAR ISTILAH Aggregator : perkumpulan dari ethernet service switch yang terhubung dengan service router pada jaringan Metro Ethernet. Carrier Ethernet : media pembawa informasi pada jaringan dengan interface
Lebih terperinciMuhammad Aswan (L2F008064), Ir. Sudjadi, M.T. ( )
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK ALUR MIGRASI TRAFIK OLO (OTHER LICENSED OPERATOR) TRUNK SOLO DARI TEKNOLOGI TIME DIVISION MULTIPLEXING KE SOFTSWITCH PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. DIVISI REGIONAL IV
Lebih terperinci1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Daftar Istilah Trixbox SIP server dan sebagai konfigurasi ENUM server yang bersifat open source ENUM Server Server yang menyediakan informasi sesuai format pengalamatan SIP yang di minta oleh user Extension
Lebih terperinciBAB I ANALISA PENGARUH TIPIKAL SISTEM PROTEKSI ASON TERHADAP OCUPANCY KAPASITAS PADA PERANGKAT OSN 9500 HUAWEI DI PT. INDOSAT
BAB I ANALISA PENGARUH TIPIKAL SISTEM PROTEKSI ASON TERHADAP OCUPANCY KAPASITAS PADA PERANGKAT OSN 9500 HUAWEI DI PT. INDOSAT 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi backbone network merupakan teknologi yang
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1-1. Hybrid Ad Hoc Wireless Topology
1.1 Latar belakang masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Jaringan hybrid wireless ad hoc adalah gabungan antara jaringan infrastruktur dengan MANET yang memungkinkan adanya node yang bergerak bebas/mobile yang dapat
Lebih terperinciPT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG C: DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI
PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG C: DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI DAFTAR ISI 1. Daftar Layanan Interkoneksi Gabungan... 3 2. Daftar Layanan Interkoneksi Penyelenggara
Lebih terperinciKajian Quality Of Service Next Generation Network
Kajian Quality Of Service Next Generation Network Latar Belakang NGN Konsep Next Generation Network (NGN) dibangun untuk merealisasikan perkembangan industri telekomunikasi masa depan yang bercirikan konvergensi
Lebih terperinciIP PBX System on Cloud for Next Generation Network. Anton Raharja
IP PBX System on Cloud for Next Generation Network Anton Raharja antonrd@gmail.com http://antonraharja.com Tentang PBX PBX, Private Branch exchange Sistem telepon pribadi Dipasang oleh pribadi, di kantor/gedung
Lebih terperinciGambar 3.1 Workflow Diagram Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network
Gambar 3.1 Workflow Diagram... 49 Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path... 55 Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network Interface... 56 Gambar 3.4 SVC X.25... 63 Gambar 3.5 SVC Frame-Relay...
Lebih terperinciMakalah Server VOIP Softswitch. Kelompok 1. XI TKJ 1 SMK N 7 (STM Pembangunan Semarang)
Makalah Server VOIP Softswitch Kelompok 1 XI TKJ 1 SMK N 7 (STM Pembangunan Semarang) Kata Pengantar Alhamdulillahirobbil alamin, kami bersyukur kepada Allah SWT karena telah melindungi dan mengijinkan
Lebih terperinciDOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI YANG DITAWARKAN
DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI YANG DITAWARKAN PT. XL AXIATA, Tbk 2014 DAFTAR ISI 1. TITIK INTERKONEKSI YANG DITAWARKAN... 1 2. DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI... 2 3. XL100 - LAYANAN
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada saat ini industri Telekomunikasi merupakan bisnis yang reatif sangat berkembang di Indonesia. Saat ini teledensitas telekomunikasi di Indonesia baru
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI DAN PERENCANAAN
BAB III IMPLEMENTASI DAN PERENCANAAN 3.1 Tahapan Proses Penelitian Pada bab ini akan dijelaskan tentang proses penelitian yang dibagi dalam beberapa tahap seperti berikut: 1. Mempelajari konfigurasi layanan
Lebih terperinci7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 01/PER/M.KOMINFO/04/05 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika;
6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 04 Tahun 2001 tentang Fundamental Technical Plan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 43/PER/M. KOMINFO/12/2007;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau pesan kepada orang lain. Seiring berkembangnya teknologi
Lebih terperinciRINGKASAN HASIL KAJIAN PLATFORM KOMPETISI PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI
RINGKASAN HASIL KAJIAN PLATFORM KOMPETISI PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI (Direktorat Energi, Telekomunikasi dan Informatika) 1 Abstrak Dengan ditetapkannya UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Teknologi Next Generation Network (NGN) merupakan terobosan dalam bidang telekomunikasi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan layanan komunikasi yang semakin berkembang
Lebih terperinci2017, No b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika te
No.233, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KOMINFO. Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA INTERNET TELEPONI UNTUK KEPERLUAN PUBLIK
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA INTERNET TELEPONI UNTUK KEPERLUAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI
Lebih terperinciJARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006
JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006 Jaringan dan Layanan Jaringan komunikasi sekumpulan perangkat dan fasilitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PENERAPAN ENUM DI INDONESIA
BAB IV ANALISA PENERAPAN ENUM DI INDONESIA 4.1. IMPLIKASI ENUM TERHADAP REGULASI PENOMORAN Penomoran yang digunakan saat ini adalah berdasarkan pada KM No.4 tahun 2001 yaitu FTP Nasional 2000 dimana konsep
Lebih terperinci1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan
1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciRingkasan Komunikasi Data - 15 tel 5
Ringkasan Komunikasi Data - 15 tel 5 by webmaster - Monday, March 06, 2017 http://suyatno.dosen.akademitelkom.ac.id/index.php/2017/03/06/ringkasan-komunikasi-data-15-tel-5/ Ringkasan Komunikasi Data Data
Lebih terperinciDAFTAR JENIS LAYANAN INTERKONEKSI DAN KETERSAMBUNGAN
13 2013, No.123 LAPIRAN I PERATURAN ENTERI KOUNIKASI DAN INORATIKA REPUBLIK INDONESIA NOOR 45 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TARI ATAS PENERIAAN NEGARA BUKAN PAJAK DARI KONTRIBUSI KEWAJIBAN PELAYANAN
Lebih terperinciModel Implementasi Packet Optical Transport Network (P-OTN) pada IP / MetroE Network Eksisting
Model Implementasi Packet Optical Transport Network (P-OTN) pada IP / MetroE Network Eksisting Bambang Cahyono Researcher of Broadband Core Network Bandung, 2017 Daftar Isi 1 Latar Belakang 2 Formulasi
Lebih terperinciVoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.
VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : /PER/M.KOMINFO/ /2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : /PER/M.KOMINFO/ /2007 TENTANG TATA CARA PENETAPAN TARIF PENYELENGGARAAN JASA TELEKOMUNIKASI YANG DISALURKAN MELALUI JARINGAN BERGERAK SELULAR DENGAN
Lebih terperinciImplementasi Electronic Number Mapping (ENUM) Berbasis SIP Pada Jaringan Telepon Internet
Implementasi Electronic Number Mapping (ENUM) Berbasis SIP Pada Jaringan Telepon Internet Firman Yuriansyah 2207 100 651 Dosen Pembimbing Dr.Ir.Achmad Affandi.DEA Teknik Elektro-Telekomunikasi Multimedia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi telekomunikasi yang paling populer dan pesat perkembangannya pada saat ini adalah seluler, mobilitas merupakan keunggulan utama teknologi ini dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Semakin berkembangnya era teknologi telekomunikasi, kecepatan dan quality of service (QoS) menjadi faktor yang penting. Suatu masalah mungkin saja menyebabkan kesalahan
Lebih terperinci7.1 Karakterisasi Trafik IP
BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,
Lebih terperinciPT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI PERJANJIAN POKOK INTERKONEKSI
PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI PERJANJIAN POKOK INTERKONEKSI DAFTAR ISI Bab I Ketentuan Umum... 6 Pasal 1. Definisi... 6 Pasal 2. Struktur Perjanjian... 12 Pasal 3. Lingkup Perjanjian...
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, bidang telekomunikasi telah berkembang dengan pesatnya di seluruh dunia. Perkembangannya sendiri terus berlanjut tiap tahunnya. Banyak peneliti di seluruh
Lebih terperinciSeamless Mobility. [JM Zacharias, 2006]
Seamless Mobility [JM Zacharias, 2006] Pendahuluan. Pertumbuhan pelanggan layanan telepon bergerak (Mobile) yang sangat cepat melampaui pertumbuhan pelangan telepon tetap (Fixed Telecom) pada gambar 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara
Lebih terperinciDasar-dasar Desain Jaringan
Dasar-dasar Desain Jaringan Jarkom 2 - Nugroho Agus H., M.Si. Nugroho Agus - 2010 Fungsi Desain Jaringan yang baik Untuk mengantisipasi perkembangan kapabilitas media jaringan Mengantisipasi perkembangan
Lebih terperinciVoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.
VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol
Lebih terperinciPenyelenggara Jaringan Tetap (Fixed) Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular (Mobile) Penyelenggara Jaringan Bergerak Satelit
202, No.772 12 LAPIRAN I PERATURAN ENTERI KOUNIKASI DAN INORATIKA REPUBLIK INDONESIA NOOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TARI ATAS PENERIAAN NEGARA BUKAN PAJAK DARI PUNGUTAN BIAYA HAK PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciDOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI (DPI) REFERENCE INTERCONNECT OFFER (RIO) TELKOMSEL
Lampiran II : Keputusan Direktur Jenderal Pos & Telekomunikasi Nomor : 205 Tahun 2008 Tentang Persetujuan Terhadap Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) Milik Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Dengan
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN.
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan layanan data dengan kecepatan tinggi memerlukan suatu jaringan yang mempunyai kehandalan, efisiensi dan mampu memberikan kepuasaan akan layanan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IMPLEMENTASI DAN ANALISA SPANNING TREE PROTOCOL PADA JARINGAN METRO ETHERNET
TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI DAN ANALISA SPANNING TREE PROTOCOL PADA JARINGAN METRO ETHERNET Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : BAYU FITRIANTO
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan tanpa kabel (wireless) sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN (Wireless Local Area Network) menggunakan wireless
Lebih terperinciMata Kuliah Jaringan Telekomunikasi dan Informasi /
Mata Kuliah Jaringan Telekomunikasi dan Informasi / Program Studi : S1 TT SKS : 3 Semester : 4 Mg Pert. Topik Materi Sub Topik 1 1 2 Pendahuluan 1. Pengenalan Silabus 2. Kontrak Belajar 3. Dasar jaringan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Nirkabel Jaringan nirkabel atau dikenal dengan jaringan wireless adalah jaringan komunikasi yang tidak memerlukan kabel sebagai media transmisinya. Pada jaringan nirkabel
Lebih terperinciKAJIAN INTEROPERABILITY MULTI SERVICE ACCESS NODE (MSAN) PADA JARINGAN EXISTING PT. TELKOM
KAJIAN INTEROPERABILITY MULTI SERVICE ACCESS NODE (MSAN) PADA JARINGAN EXISTING PT. TELKOM Albert Gifson Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya Petukangan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Pada bab ini akan diawali dengan pembahasan sejarah mengenai PT.
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Pada bab ini akan diawali dengan pembahasan sejarah mengenai PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, tbk mulai dari awal mulai berdirinya PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA sampai dengan
Lebih terperinci