NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI DENDENG IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI DENDENG IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus)"

Transkripsi

1 NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI DENDENG IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) Asri Lestari Garwati 1) Jurusan Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi Dedi Darusman 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Suprianto 3) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui teknis produksi dendeng ikan mujair dan nilai tambah dendeng ikan mujair. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada agroindustri dendeng ikan mujair Pusaka Asli Cap Rajawali/Ibu Iloh di Kelurahan Ciamis Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses produksi dendeng ikan mujair meliputi pencucian, pembuatan bumbu, pencampuran bumbu dengan ikan, perendaman dan penjemuran. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan ikan mujair menjadi dendeng ikan mujair sebesar Rp ,00 per kilogram dengan rasio nilai tambah yang diperoleh sebesar 28,57 persen. Kata Kunci :Nilai Tambah, Agroindustri, Dendeng Ikan Mujair, Ikan Mujair. ABSTRACT The aim of this research to identify the technical production of jerked tilapia fish and tilapia fish jerked value added. The method used in this research is a case study on agroindustry jerked tilapia fish Pusaka Asli Cap Rajawali/Ibu Iloh in District Ciamis Subdistrict Ciamis Regency Ciamis. Research result can be concluded that the production process of jerked tilapia fish includes the washing, seasoning manufacturing, mixing the seasoning with tilapia fish, submersion, and drying. The tilapia fish jerked produced is highly influenced by the size of the fish, condiments, and the manufacturing process. The value added obtained from processing of tilapia fish into tilapia fish jerked is Rp ,00 per kilogram with the ratio of value added is 28,57 percent. Key Word : Value Added, Agroindustry, Tilapia Fish Jerked, Tilapia Fish. 1

2 PENDAHULUAN Luas perairan umum di Indonesia saat ini 14 juta ha, meliputi 11,95 juta ha sungai dan rawa, 1,78 juta ha danau alam serta 0,03 juta ha danau buatan. Diperairan tersebut hidup berbagai macam jenis ikan. Hal ini merupakan potensi alami yang sangat bagus untuk pengembangan usaha perikanan. Sektor usaha di bidang perikanan yang banyak dilakukan diantaranya, usaha penangkapan, budidaya dan pengolahan (Anis Barniati, 2007). Ikan merupakan sumber gizi yang sangat penting bagi tubuh. Hampir semua ikan dan produk ikan mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi, dengan demikian ikan sangat baik digunakan sebagai sumber protein dalam lauk makanan (Teguh Sudarisman, Elvina A.R, 1996). Tabel 1. Luas Area Tempat Pemeliharaan/Penangkapan dan Produksi di Kecamatan Ciamis Tahun 2013 Jenis Budidaya Luas (Ha) Produktivitas (Kw/Ha) Produksi (Ton) 1. Pembenihan a. Ikan Gurame 1.505,00 210, b. Ikan Mas 1.050,00 70, c. Ikan Nila 700,00 213, d. Ikan Tawes 785,00 280, e. Ikan Nilem 800,00 520, f. Ikan Tambakan 40,00 285, g. Ikan Mujair 312,00 440, h. Ikan Lele 455,00 35, Pembesaran a. Ikan Gurame 25,00 16,60 41,50 b. Ikan Mas 20,00 19,59 39,00 c. Ikan Nila 20,00 20,20 40,40 d. Ikan Tawes 17,00 19,05 32,39 e. Ikan Nilem 21,00 22,04 46,28 f. Ikan Tambakan ,80 16,45 g. Ikan Mujair 12,00 19,67 23,60 Sumber : BPS Kecamatan Ciamis 2014 Tabel 1. menunjukkan bahwa di Kecamatan Ciamis luas lahan, produktivitas serta produksi ikan mujair lebih besar untuk pembenihan dibandingkan dengan pembesaran. Produktivtas ikan mujair dalam budidaya pembenihan sebanyak 440 Kw/Ha, sedangkan produktivitas ikan mujair dalam budidaya pembesaran sebanyak 19,67 Kw/Ha. Penyebaran alami ikan mujair adalah perairan Afrika dan di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun Ikan tersebut dinamai mujair untuk mengenang sang penemu (Kusno Waluyo, 2008). Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam, sehingga dapat hidup di air payau. Bentuk badan pipih berwarna hitam keabu-abuan, panjang total 2

3 maksimum mencapai 40 cm (Pusat Data, Statistik dan Informasi Kelautan dan Perikanan, 2013). Daging Ikan Mujair digemari masyarakat karena enak. Ikan mujair mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional maupun swalayan. Sehingga tidak sulit untuk mendapatkan ikan mujair (Saparinto dan Susiana, 2013, dalam Rinda Sri Partina, dkk, 2015). Ikan mujair sering disamakan dengan ikan nila, jenis ikan yang memiliki rumpun yang sama. Bedanya dari segi pertumbuhan, nila memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih agresif dibanding dengan mujair, ukuran tubuh ikan nila juga lebih besar dan lebar dibandingkan dengan ikan mujair, mulut ikan mujair lebih besar dari pada ikan nila, serta pada ujung sirip punggung dan ekor ikan mujair berwarna kemerahan sedangkan ikan nila tidak. Pada dasarnya penanganan dan pengolahan ikan bertujuan untuk mencegah kerusakan atau pembusukan. Upaya untuk memperpanjang daya tahan simpan ikan segar adalah melalui penyimpanan dalam lemari pendingin atau pembeku, yang mampu menghambat aktivitas mikroba atau enzim. Penyimpanan dingin dalam lemari es (refrigerator) hanya mampu memperpanjang umur simpan ikan hingga beberapa hari, sedangkan dalam lemari pembeku (freezer) akan membuat awet hingga berbulan-bulan, tergantung suhu yang digunakan (Kusno Waluyo, 2008). Salah satu cara agar produk ikan dapat tahan lebih lama adalah dengan mengawetkan atau mengolah ikan segar tersebut menjadi produk lain yang mempunyai daya tahan lebih lama. Selain ikan menjadi tahan lama, pengolahan ikan tersebut juga dapat memberikan nilai tambah serta meningkatkan harga jual dari produk ikan tersebut menjadi lebih tinggi. Produksi ikan cenderung dikonsumsi dalam kondisi segar dengan perlakuan yang minim sehingga nilai tambah yang diperoleh belum maksimal. Industri pengolahan ikan mampu meningkatkan nilai tambah perikanan dan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak dengan besaran upah yang menjadi faktor utama (Amin Budiawan, 2012). Agroindustri pengolahan ikan mujair di Kabupaten Ciamis salah satunya ialah pengolahan ikan mujair menjadi dendeng. Perusahaan yang mengolah ikan mujair menjadi dendeng di Ciamis dalam penelitian ini adalah Perusahaan Pusaka Asli Cap Rajawali. Pengolahan ikan mujair menjadi dendeng di perusahaan ini baru tiga tahun kebelakang ini namun peminatnya sudah banyak, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang analisis nilai tambah agroindustri dendeng ikan mujair pada perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam mengenai : (1) Bagaimana teknis produksi pengolahan dendeng ikan mujair? (2) 3

4 Berapa nilai tambah pengolahan ikan mujair menjadi dendeng ikan mujair? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknis produksi pengolahan dendeng ikan mujair dan nilai tambah pengolahan ikan mujair menjadi dendeng ikan mujair. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang merupakan suatu pendekatan dari penelitian yang bersifat kasus, sehingga hasil tidak dapat digeneralisasikan. Bahan-bahan yang dikumpulkan dan diteliti lazimnya melukiskan karakteristik yang terperinci dari suatu proses atau dari seluruh proses kehidupan suatu unit dengan berbagai hubungannya (Soekartawi, 2006). Penelitian dilakukan pada Agroindustri Dendeng Ikan Mujair di Perusahaan Pusaka Asli Cap Rajawali/Ibu Iloh yang berlokasi di Kelurahan Ciamis Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan yaitu analisis nilai tambah metode Hayami. Nilai tambah adalah selisih nilai output yang mendapatkan perlakuan pada tahap tertentu dikurangi dengan nilai bahan baku serta korbanan lainnya yang digunakan selama proses produksi berlangsung (Hayami et al, 1987). Dalam penelitian ini akan dihitung nilai tambah dendeng ikan mujair selama satu kali proses produksi. Tabel 2. Analisis Nilai Tambah Metode Hayami Variabel I. Output, Input dan Harga 1. Output (kg) 2. Input (kg) 3. Tenaga Kerja (JKO) 4. Faktor Konversi 5. Koefisien Tenaga Kerja (JKO/kg) 6. Harga Output (Rp/kg) 7. Upah Tenaga Kerja (Rp/JKO) II. Penerimaan dan Keuntungan 8. Harga bahan baku (Rp/kg) 9. Sumbangan input lain (Rp/kg) 10. Nilai Output (Rp/kg) 11. a. Nilai Tambah (Rp/kg) b. Rasio Nilai Tambah (%) 12. a. Pendapatan Tenaga Kerja (Rp/kg) b. Pangsa Tenaga Kerja (%) 13. a. Keuntungan (Rp/kg) b. Tingkat Keuntungan (%) III. Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi 14. Marjin (Rp/kg) a. Pendapatan Tenaga kerja (%) b. Sumbangan Input Lain (%) c. Keuntungan pengusaha (%) Sumber: Hayami (1987) Nilai (1) (2) (3) (4) = (1) / (2) (5) = (3) / (2) (6) (7) (8) (9) (10) = (4) x (6) (11a) = (10) - (9) - (8) (11b) = (11a / 10) x 100 % (12a) = (5) x (7) (12b) = (12a / 11a) x 100 % (13a) = (11a) - (12a) (13b) = (13a / 11a) x 100 % (14) = (10) - (8) (14a) = (12a / 14) x 100% (14b) = (9 / 14) x 100% (14c) = (13a / 14) x 100% 4

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Pengolahan Dendeng Ikan Mujiar Proses pengolahan dendeng ikan mujair pada perusahaan ini sama seperti pembuatan dendeng ikan mujair pada umumnya, yakni meliputi proses pencucian, pembuatan bumbu, pencampuran ikan dengan bumbu, perendaman, penjemuran, pengeringan, penjaitan/siap jual. Proses pembuatannya memerlukan waktu 2 hari karena ada proses perendaman 10 jam dan pengeringan 8 jam. Proses pembuatan dendeng ikan mujair ini melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a. Ikan disiangi atau dibersihkan sisik dan isi perutnya kemudian disayat atau dibelah hingga berbentuk membulat. Pada perusahaan ini bahan baku ikan mujair telah disiangi dan dibelah oleh pedagang sehingga tidak dilakukan tahap ini dalam proses pembuatan dendeng ikan mujair. b. Ikan dicuci hingga bersih dengan air yang mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada ikan, lalu ditiriskan. c. Bumbu (gula merah, bawang putih, ketumbar dan garam) dihaluskan. d. Campurkan ikan yang telah ditiriskan dengan bumbu yang telah dihaluskan dan tambahkan gula pasir, aduk hingga merata. Gula merah mengandung air sebanyak 3,5% sedangkan gula pasir hanya mengandung air sebanyak 1% (Buckle et al., 1987 dalam Nida El Husna dkk, 2014). Dalam proses pembuatan jumlah gula pasir lebih banyak dibandingkan gula merah, selain untuk pengawet juga sebagai penambah rasa. e. Ikan direndam 10 jam agar bumbu meresap pada ikan. Bakteri, ragi atau kapang yang ditempatkan dalam larutan gula atau garam yang pekat dengan kadar air 30 sampai 40 persen, maka air di dalam sel akan keluar menembus membran dan mengalir ke dalam larutan gula atau garam. Hal ini dikenal sebagai peristiwa osmosis. Dalam keadaan ini sel mikroba mengalami plasmolisis dan akan mengalami hambatan dalam perkembangbiakannya, sehingga selain perasa gula juga berperan sebagai pengawet produk (Suwasono Heddy, dkk,. 1994). Gula pasir yang digunakan 40 persen dari bahan baku dan gula merah sebanyak 10 persen dari bahan baku. f. Ikan yang telah direndam selanjutnya disusun diatas rimpian untuk dijemur. Pengeringan dilakukan secara alami yaitu dengan bantuan sinar matahari. Keunggulannya tidak memerlukan biaya yang mahal, namun kelemahannya sangat tergantung pada kondisi cuaca, dan prosesnya memerlukan waktu yang tidak sedikit. Proses pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam ikan, kadar air sangat berpengaruh terhadap 5

6 mutu produk, karena pengurangan air dapat mengawetkan produk menjadi tahan lebih lama. Selama proses pengeringan, ikan dibolak balik setiap 3 sampai 4 jam sekali agar proses pengeringan bagian atas dan bawah dapat merata. g. Setelah 8 jam atau apabila dirasa ikan sudah berubah warna lebih gelap dan gula menempel atau lengket pada rimpian, ikan dapat diangkat dan dimasukan ke dalam wadah siap jual. h. Pengemasan dilakukan apabila ada pemesanan. Kemasan pelastik yang digunakan berukuran ¼ kg, sehingga pada produksi ini hanya dibutuhkan 8 lembar pelastik pembungkus, karena produk yang dihasilkan sebanyak 2 kg dendeng ikan mujair. Pengemasan bertujuan untuk menjaga produk agar tetap bersih, menghindari kerusakan fisik, mempermudah penyimpanan dan menambah daya tarik konsumen (Nunung Yuli Eti, 2007). Dendeng ikan mujair yang dihasilkan dipengaruhi oleh ukuran ikan, bumbu, dan cara pengolahan yang digunakan. Nilai Tambah Dendeng Ikan Mujair Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Hayami. Besarnya analisis nilai tambah usaha dendeng ikan muajir untuk satu kali proses produksi pada Perusahaan Pusaka Asli Cap Rajawali/Ibu Iloh dapat dilihat pada Tabel 3. Bahan baku utama yang digunakan adalah ikan mujair, agar diperoleh hasil yang baik maka diperlukan bahan baku penolong/input lain. Bahan yang digunakan adalah gula pasir, gula merah, garam, bawang putih, dan ketumbar. Selain itu untuk pengemasan maka diperlukan plastik. Bahan baku (input) yang digunakan untuk mengolah ikan mujair menjadi dendeng ikan mujair dalam satu kali produksi adalah sebanyak 5 kilogram. Dari input tersebut diperoleh 2 kilogram dendeng ikan mujair, maka diketahui faktor konversi dari pengolahan ikan mujair menjadi dendeng ikan mujair sebesar 0,4. Artinya, setiap satu kilogram bahan baku ikan mujair akan menghasilkan 0,4 kilogram dendeng ikan mujair. Harga output (dendeng ikan mujair) per kilogram adalah Rp ,00. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses pengolahan dendeng ikan mujair adalah 2 orang tenaga kerja. Semua tenaga kerja bersifat borongan, sehingga jumlah jam kerja selama satu kali proses produksi adalah 2,30 JKO atau 2,30 jam. Jumlah tersebut tidak termasuk proses perendaman, karena pada proses tersebut tidak diperlukan tenaga kerja. Berdasarkan nilai JKO tersebut, maka diperoleh koefisien tenaga kerja sebesar 0,46 JKO/kg. 6

7 Artinya untuk mengolah 1 kilogram bahan baku dibutuhkan tenaga kerja 0,46 jam kerja orang. Upah tenaga kerja selama proses produksi adalah sebesar Rp ,30 per JKO. Nilai tersebut diperoleh dari hasil bagi total upah tenaga kerja dengan jumlah jam kerja orang untuk satu kali proses produksi. Tabel 3. Analisis Nilai Tambah Dendeng Ikan Mujair Variabel I. Output, Input dan Harga 1. Output (kg) 2. Input (kg) 3. Tenaga Kerja (JKO) 4. Faktor Konversi 5. Koefisien Tenaga Kerja (JKO/kg) 6. Harga Output (Rp/kg) 7. Upah Tenaga Kerja (Rp/JKO) II. Penerimaan dan Keuntungan 8. Harga bahan baku (Rp/kg) 9. Sumbangan input lain (Rp/kg) 10. Nilai Output (Rp/kg) 11. a. Nilai Tambah (Rp/kg) b. Rasio Nilai Tambah (%) 12. a. Pendapatan Tenaga Kerja (Rp/kg) b. Pangsa Tenaga Kerja (%) 13. a. Keuntungan (Rp/kg) b. Tingkat Keuntungan (%) III. Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi 14. Marjin (Rp/kg) a. Pendapatan Tenaga kerja (%) b. Sumbangan Input Lain (%) c. Keuntungan pengusaha (%) Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Nilai 2,00 5,00 2,30 0,40 0, , , , , , ,00 28, ,00 51, ,00 48, ,00 27,59 46,80 25,61 Harga bahan baku ikan mujair adalah sebesar Rp ,00 per kilogram. Sumbangan input lain yang merupakan jumlah dari biaya bahan baku penolong adalah sebesar Rp ,00 per kilogram. Nilai output (dendeng ikan mujair) diperoleh sebesar Rp ,00 per kilogram. Nilai tersebut merupakan hasil perkalian antara faktor konversi dengan harga output (dendeng ikan mujair). Nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan dendeng ikan mujair adalah Rp ,00 untuk satu kilogram bahan baku ikan mujair menjadi dendeng ikan mujair. Nilai tambah tersebut merupakan selisih antara nilai output dengan biaya bahan baku dan sumbangan input lain. Rasio nilai tambah yang diperoleh dalam usaha ini adalah 28,57 persen menunjukan persentase nilai tambah terhadap nilai output, artinya setiap Rp. 100,00 nilai output akan mendapatkan nilai tambah sebesar Rp. 28,57. 7

8 Reyne (1987) dalam Musa Hubeis (1997) mengemukakan bahwa rasio nilai tambah rendah apabila memiliki persentase kurang dari 15 persen, rasio nilai tambah sedang apabila memiliki persentase 15 persen sampai 40 persen dan rasio nilai tambah tinggi apabila memiliki persentase lebih dari 40 persen. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan ini memiliki rasio nilai tambah sedang karena berada diantara 15 persen sampai 40 persen.. Pendapatan tenaga kerja dari setiap satu kilogram bahan baku utama menjadi dendeng ikan mujair sebesar Rp ,00. Pendapatan tenaga kerja diperoleh dari hasil perkalian antara nilai koefisien tenaga kerja dan upah tenaga kerja. Pangsa tenaga kerja merupakan persentase pendapatan tenaga kerja terhadap nilai tambah, yaitu 51,85 persen dalam proses produksi satu kilogram dendeng ikan mujair ini. Nilai tersebut berarti bahwa untuk setiap Rp. 100,00 dari nilai tambah, besarnya bagian untuk tenaga kerja adalah Rp. 51,85. Besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan dari setiap satu kilogram bahan baku utama adalah Rp ,00. Tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan ini sangat besar yaitu mencapai 48,15 persen. Artinya, dari setiap Rp. 100,00 yang didapatkan dari nilai tambah, keuntungan yang diperoleh perusahaan sebesar Rp. 48,15. Hal ini berarti dari proses produksi dendeng ikan mujair lebih memberikan keuntungan yang lebih besar kepada tenaga kerja dibandingkan dengan perusahaan. Nilai tambah merupakan balas jasa untuk setiap faktor produksi yang digunakan selama proses produksi. Untuk mengetahui besarnya balas jasa yang diberikan dari nilai tambah yang diperoleh, maka harus diketahui marjin yang merupakan selisih antara nilai output dengan biaya bahan baku utama yang digunakan. Besarnya nilai marjin yang diperoleh adalah sebesar Rp ,00 per kilogram. Marjin tersebut didistribusikan untuk pendapatan tenaga kerja, sumbangan input lain dan keuntungan perusahaan. Distribusi marjin yang terbesar adalah sumbangan input lain yaitu sebesar 46,80 persen. Hal ini menunjukan bahwa produksi dendeng ikan mujair yang dilakukan oleh perusahaan ini memiliki biaya yang besar pada sumbangan input lain, karena dalam pengolahan ikan mujair menjadi dendeng ikan mujair ini jumlah input lain cukup banyak dan harganya relatif tinggi. Terbesar kedua adalah pendapatan tenaga kerja sebesar 27,59 persen. Upah yang didapatkan tenaga kerja untuk satu bulan adalah Rp ,00 per orang, nilai tersebut diperoleh dari hasil kali upah Rp ,00 per hari dengan 8 kali produksi dalam satu bulan, sementara upah minimum regional (UMR) Kabupaten Ciamis sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561/Kep.1322-Bangsos/2015 adalah Rp ,00. Hal ini berarti bahwa usaha dendeng ikan mujair merupakan tambahan penghasilan untuk tenaga kerja serta mengoptimalkan tenaga kerja yang ada. Distribusi 8

9 marjin terkecil adalah keuntungan pengusaha yaitu sebesar 25,61 persen. Hal ini disebabkan karena dendeng ikan mujair bukan merupakan produk utama pada perusahaan Pusaka Asli Cap Rajawali/Ibu Iloh. Simpulan berikut : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai 1. Proses produksi dendeng ikan mujair meliputi pencucian, pembuatan bumbu, pencampuran bumbu dengan ikan, perendaman, dan penjemuran. Dendeng ikan mujair yang dihasilkan dipengaruhi oleh ukuran ikan, bumbu dan proses pembuatannya. 2. Berdasarkan hasil perhitungan nilai tambah dengan menggunakan metode Hayami, Saran besarnya nilai tambah yang diperoleh perusahaan yaitu Rp ,00 per kilogram bahan baku. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis menyarankan hal hal sebagai berikut : 1. Produsen harus menjaga kualitas dan meningkatkan kuantitas produk dendeng ikan mujair, menambahkan variasi rasa dan pengemasan yang menarik konsumen. 2. Untuk meningkatkan nilai tambah dari usaha dendeng ikan mujair, pengusaha perlu menjaga ketersediaan bahan baku, meningkatkan produksi, serta memperhatikan biaya pembelian bahan baku dan input lainnya tanpa mengurangi kualitasnya. DAFTAR PUSTAKA Anis Barniati Analisis Finansial Usaha Mina Padi pada Kelompok Tani Rukun Tani Mukti, Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. IPB. Amin Budiawan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Kecil Pengolahan Ikan di Kabupaten Demak. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Badan Pusat Statistik Kecamatan Ciamis Dalam Angka Ciamis. Hayami Y, Kawagoe T, Morooka Y, dan Masdjidin S Agricultural Marketing and Processing in Upland Java. A prospectif From A Sunda Village. Bogor. dalam Armand Sudiyono Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang. Kusno Waluyo Budidaya Ikan Mujair. Epsilon Grup. Bandung. 9

10 Musa Hubeis Menuju Industri Kecil Profesional di Era Globalisasi Melalui Pemberdayaan Manajemen Industri. Teknologi Pertanian IPB. Bogor. Nida El Husna, Asmawati, Gunawan Suwarjana Dendeng Ikan Leubiem (Canthidermis maculatus) dengan Variasi Metode Pembuatan, Jenis Gula, dan Metode Pengeringan. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol. 06 No. 03. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Syiah Kuala. Nunung Yuli Eti Aneka Olahan dari Daging. Saka Mitra Kompetensi. Klaten. Pusat Data Statistik dan Informasi Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat untuk Mendukung Industrialisasi KP. Jakarta. Rinda Sri P., Indra Topik M., Undang Ahmad D Pengaruh Perbedaan Proses Pengeringan Terhadap Kandungan Asam Lemak Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus P.). Fakultas MIPA UNISBA. Bandung. Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Upah Minimum Kabupaten/Kota Di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561/Kep.1322-Bangsos/2015. Soekartawi Analisis Usahatani. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta. Suwasono H., Wahono H.S., Metty K Pengantar Produksi Tanaman dan Penanganan Pasca Panen. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Teguh Sudarisman, Elvina A.R Petunjuk Memilih Produk Ikan dan Daging. Penebar Swadaya. Jakarta. 10

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI STROBERI

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI STROBERI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI STROBERI Cici Aulia Permata Bunda 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi ciciaulia@rocketmail.com Unang 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

Suyudi 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

Suyudi 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI ABON LELE Sonna Cahyadi Nugraha 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi sonna_alphanet@yahoo.com Suyudi 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu) Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 2 /Desember 2017 (118-125) ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

Lebih terperinci

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI SUSU KEDELAI. Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI SUSU KEDELAI. Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI SUSU KEDELAI Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Nenengirma11@yahoo.com Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi enoksumarsih@yahoo.com Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara) ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara) Haifa Victoria Silitonga *), Salmiah **), Sri Fajar Ayu **) *) Alumni Program

Lebih terperinci

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG MOCAF

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG MOCAF NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG MOCAF LiaWiji Astuti 1) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi liawijiastuti7292@gmail.com Dedi Sufyadi 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) Oleh: 1 Nurul Fitry, 2 Dedi Herdiansah, 3 Tito Hardiyanto 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

NILAI TAMBAH PADA AGROINDUSTRI TAHU

NILAI TAMBAH PADA AGROINDUSTRI TAHU NILAI TAMBAH PADA AGROINDUSTRI TAHU Tian Septian 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi tian_zoe@ymail.com Hj.Tenten Tedjaningsih 2) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi

Lebih terperinci

NILA TAMBAH AGROINDUSTRI UBI KAYU MENJADI TEPUNG TAPIOKA

NILA TAMBAH AGROINDUSTRI UBI KAYU MENJADI TEPUNG TAPIOKA NILA TAMBAH AGROINDUSTRI UBI KAYU MENJADI TEPUNG TAPIOKA Dadeng Robby Kurnia 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi dadenk_92@ymail.com Dedi Djuliansah 2) Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI DAGING SAPI

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI DAGING SAPI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI DAGING SAPI Vagar Basma Laksagenta¹ Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi vagargenta@yahoo.co.id Riantin Hikmah Widi² Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN (Business Performance of Kelanting Agroindustry in Karang Anyar Village, Gedongtataan District, Pesawaran

Lebih terperinci

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MENDONG

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MENDONG NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MENDONG Sani Selviani Sevira 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi saniselviani@gmail.com Eri Cahrial 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA (Studi Kasus Pada Seorang PengusahaAgroindustri Tepung Tapioka di Desa Negaratengah Kecamatan

Lebih terperinci

DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP

DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP 1 DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP Ribut Santosa (1) ; Awiyanto (2) ; Amir Hamzah (3) Alamat Penulis :(1,2,3) Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.2.1 Tinjauan Ikhtiologi Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN RISIKO USAHA PADA AGROINDUSTRI SERUNDENG UBI JALAR DI KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN RISIKO USAHA PADA AGROINDUSTRI SERUNDENG UBI JALAR DI KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI ANALISIS NILAI TAMBAH DAN RISIKO USAHA PADA AGROINDUSTRI SERUNDENG UBI JALAR DI KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI JURNAL ELSA FITRIDIA JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KAYU PUTIH DI KPHL TARAKAN

IDENTIFIKASI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KAYU PUTIH DI KPHL TARAKAN IDENTIFIKASI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KAYU PUTIH DI KPHL TARAKAN Mohammad Wahyu Agang Fakultas Pertanian, Universitas Borneo Tarakan Email: wahyoe_89@ymail.com ABSTRAK Agroindustri minyak kayu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Tinjauan Pustaka Ikan merupakan sumber protein hewani dan juga memiliki kandungan gizi yang tinggi di antaranya

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN LELE (Clarias sp.) DI DESA HANGTUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN LELE (Clarias sp.) DI DESA HANGTUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN LELE (Clarias sp.) DI DESA HANGTUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU AN ANALYSIS OF ADDED VALUE AND MARKETING OF PROCESSED

Lebih terperinci

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah ikan teri asin kering yang berkualitas dan higienis. Indikator Keberhasilan: Mutu ikan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI (Kasus : Desa Bajaronggi, Kec. Dolok Masihul dan Kec. Sei Rampah) Henni Febri

Lebih terperinci

BBP4BKP. Pengolahan Pindang Ikan Air Tawar. Unit Eselon I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

BBP4BKP. Pengolahan Pindang Ikan Air Tawar. Unit Eselon I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan BBP4BKP Pengolahan Pindang Ikan Air Tawar Kontak Person Dra Theresia Dwi Suryaningrum, MS theresiadwi@yahoo.com Syamdidi SPi, MAppSc didibangka@yahoo.com Unit Eselon I Badan Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI) PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI) Income and Value Added of Robusta Ground Coffee in North Lebong Subdistrict Lebong

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi PENDAHULUAN Latar Belakang Daging merupakan salah satu komoditi pertanian yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, karena daging mengandung protein yang bermutu tinggi, yang mampu menyumbangkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI

ABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI ANALISIS NILAI TAMBAH (VALUE ADDED) BUAH PISANG MENJADI KRIPIK PISANG DI KELURAHAN BABAKAN KOTA MATARAM (Studi Kasus Pada Industri Rumah Tangga Kripik Pisang Cakra ) 1) IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU

Lebih terperinci

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan 1 Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan Pengertian Abon Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kaya akan sumberdaya alam yang dapat di gali untuk kesejahteraan umat manusia. Salah satu sumberdaya alam yang berpotensi yaitu sektor perikanan.

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Oleh: Fanky Soehyono 1), Dini Rochdiani 2), Muhamad Nurdin Yusuf 3) 1) Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (4) : 353-360, Oktober 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU Analysis Added Value Of Local Palu Onions To Become Fried

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU Andi Ishak, Umi Pudji Astuti dan Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PISANG NANGKA (Musa paradisiaca,l) (Studi Kasus di Perusahaan Kripik Pisang Krekes di Loji, Wilayah Bogor)

ANALISIS NILAI TAMBAH PISANG NANGKA (Musa paradisiaca,l) (Studi Kasus di Perusahaan Kripik Pisang Krekes di Loji, Wilayah Bogor) Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 2, Desember 2017 17 ANALISIS NILAI TAMBAH PISANG NANGKA (Musa paradisiaca,l) (Studi Kasus di Perusahaan Kripik Pisang Krekes di Loji, Wilayah Bogor) Eka

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g. SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG 1 PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG Agus Gusmiran 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi mirand17@yahoo.com Eri Cahrial, Ir.,

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KERIPIK. SALAK (Salacca Zalacca)

KAJIAN TENTANG NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KERIPIK. SALAK (Salacca Zalacca) KAJIAN TENTANG NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KERIPIK SALAK (Salacca Zalacca) Reynaldy Kharisma Pratama 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi re_khatama21@yahoo.co.id Dedi Sufyadi

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG

ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG Volume 01, No 02- Maret 2017 ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG ECONOMICS ANALYSIS OF FERMENTED FEED BASED ON BANANA AGROINDUSTRY WASTE

Lebih terperinci

Steffi S. C. Saragih, Salmiah, Diana Chalil Program StudiAgribisnisFakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Steffi S. C. Saragih, Salmiah, Diana Chalil Program StudiAgribisnisFakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) (Studi Kasus : Desa Baja Ronggi Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai) Steffi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Dasar pengolahan ikan adalah mempertahankan kesegaran dan mutu ikan selama dan sebaik mungkin. Hampir

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan dan memiliki sumber daya laut yang melimpah. Wilayah perairan Indonesia memiliki

Lebih terperinci

NILAI TAMBAH KULIT KERBAU MENJADI KRECEK DAN KERUPUK

NILAI TAMBAH KULIT KERBAU MENJADI KRECEK DAN KERUPUK NILAI TAMBAH KULIT KERBAU MENJADI KRECEK DAN KERUPUK Mey Camelia Puspita Putri 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi meycamelia@gmail.com Dedi Djuliansyah 2) Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1: 29 4 KEADAAN UMUM UKM 4.1 Lokasi dan Keadaan Umum Pengolah Unit Pengolahan ikan teri nasi setengah kering berlokasi di Pulau Pasaran, Lingkungan 2, Kelurahan Kota Karang, Kecamatan Teluk Betung Barat,

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang)

ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang) ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang) Ulil Mar atissholikhah* Darsono** Eka Dewi Nurjayanti*** *Program Studi

Lebih terperinci

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK ANALISIS NILAI TAMBAH KELAPA DALAM DAN PEMASARAN KOPRA DI KECAMATAN NIPAH PANJANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Kartika Retno Palupi 1, Zulkifli Alamsyah 2 dan saidin Nainggolan 3 1) Alumni Jurusan Agribisnis

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA PRODUK OLAHAN KERUPUK WORTEL DAN SIRUP WORTEL

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA PRODUK OLAHAN KERUPUK WORTEL DAN SIRUP WORTEL Jurnal AgribiSains ISSN 2442-5982 Volume 1 Nomor 2, Desember 2015 33 ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA PRODUK OLAHAN KERUPUK WORTEL DAN SIRUP WORTEL (Daucus carota L) (Kasus di KWT Citeko Asri

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG 1 ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG Analysis of Value Added Palm Sugar Processing Business at Suka Maju Village Sibolangit District

Lebih terperinci

Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan. mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi

Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan. mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi negara. Pengaruh agroindustri

Lebih terperinci

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin JSAI Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Sabaruddin Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo, Jambi ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan I PUTU RIDIA PRAMANA, I MADE SUDARMA, NI WAYAN PUTU ARTINI Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai potensi perikanan cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi Jawa Barat pada tahun 2010 terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI SUSU KEDELAI PADA SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KOTA MEDAN

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI SUSU KEDELAI PADA SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KOTA MEDAN ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI SUSU KEDELAI PADA SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KOTA MEDAN Aminah Nur *), Liliy Fauzia **) dan Siti Khadijah **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 ) KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG Agus Muharam 1 ) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi agusmuharam@studdent.unsil.ac.id M. Iskandar Mamoen 2 ) Fakultas

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN DI KELURAHAN SUMBER JAYA KECAMATAN KAMPUNG MELAYU KOTA BENGKULU

KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN DI KELURAHAN SUMBER JAYA KECAMATAN KAMPUNG MELAYU KOTA BENGKULU KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN DI KELURAHAN SUMBER JAYA KECAMATAN KAMPUNG MELAYU KOTA BENGKULU BUSINESS FEASIBILITY OF SALTED FISH PROCESSING IN SUMBER JAYA VILLAGE KAMPUNG MELAYU BENGKULU CITY Reswita

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNOLOGI MESIN PENGOLAH DAN NILAI TAMBAH KERIPIK SALAK PONDOH PADA KELOMPOK SRIKANDI KELURAHAN SUMBERGONDO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

ANALISIS TEKNOLOGI MESIN PENGOLAH DAN NILAI TAMBAH KERIPIK SALAK PONDOH PADA KELOMPOK SRIKANDI KELURAHAN SUMBERGONDO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU 1 Jurnal Akses Pengabdian Indonesia Vol 1 No 2 : 1-8, 2017 ANALISIS TEKNOLOGI MESIN PENGOLAH DAN NILAI TAMBAH KERIPIK SALAK PONDOH PADA KELOMPOK SRIKANDI KELURAHAN SUMBERGONDO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

Lebih terperinci

Uji Organoleptik Ikan Mujair

Uji Organoleptik Ikan Mujair Uji Organoleptik Ikan Mujair Bahan Mentah OLEH : PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu atau nilai-nilai tertentu yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan ribuan pulau yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di Indonesia telah memberikan

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 PERAN INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN DALAM MENINGKATKAN NILAi TAMBAH SINGKONG DI KABUPATEN KEBUMEN Maunatul Itsnainiyah, Dyah Panuntun Utami Universitas Muhammadiyah Purworejo monatulagb@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Oleh. Mulyadi 1), Hendrik 2) dan Firman Nugroho 2) Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau ABSTRAK

Oleh. Mulyadi 1), Hendrik 2) dan Firman Nugroho 2) Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau ABSTRAK Analisis Nilai Tambah Ikan Lele Asap Di Nagari Bawan Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat (Kasus: Usaha Pengasapan Panca Usaha) Oleh Mulyadi 1), Hendrik 2) dan Firman Nugroho 2)

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG

ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG [ECONOMICS ANALYSIS OF FERMENTED FEED BASED ON BANANA AGROINDUSTRY WASTE IN DISTRICT OF LUMAJANG] Shanti

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN DAN EFISIENSI PENGOLAHAN TEPUNG UMBI GARUT, UBI UNGU DAN UBI KAYU KELOMPOK WANITA TANI (KWT) MELATI DI KABUPATEN KULON PROGO Siti Hamidah 1, Vini Arumsari 2 Prodi Agribisnis

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 267-273, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA TIARA DI KOTA PALU Analysis of Income and Added Value of Jackfruit

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI e-j. Agrotekbis 2 (5) : 495-499, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI Analysis of Income and

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. beraneka jenis ikan hidup di perairan tersebut. Hal ini menjadi potensi alam yang

I. PENDAHULUAN. beraneka jenis ikan hidup di perairan tersebut. Hal ini menjadi potensi alam yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perairan Indonesia saat ini memiliki luas 14 juta ha, dengan luas sungai dan rawa 11,95 juta ha, danau alam 1,78 juta ha, serta danau buatan 0,03 juta ha; beraneka jenis

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USAHA IKAN BANDENG KERING BUMBU DENDENG DI KABUPATEN PANGKEP BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN (PKM-K) Diusulkan Oleh : 1. Paramita Nim 1122093 Tahun Ang. 2011 2. Hikmawati

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi karena melalui pembangunan pertanian dapat meningkatkan taraf hidup petani. Tujuan pembangunan pertanian

Lebih terperinci

KERAGAAN USAHATANI MINA PADI

KERAGAAN USAHATANI MINA PADI KERAGAAN USAHATANI MINA PADI Turwavianti 1) Jurusan Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi turwavianti11@gmail.com Enok Sumarsih 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi sumarsihenok@gmail.com

Lebih terperinci

PERAN AGROINDUSTRI PADI DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SUMBANG

PERAN AGROINDUSTRI PADI DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SUMBANG PERAN AGROINDUSTRI PADI DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SUMBANG Endang Sriningsih, Tatang Widjojoko, Ari Purwaningsih Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu subsektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah Indonesia terdiri atas perairan

Lebih terperinci

PENGARUH SKALA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah)

PENGARUH SKALA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah) PENGARUH SKALA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah) Line O. R Hutabarat, Kelin Tarigan dan Sri Fajar Ayu Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan sektor pertanian di dalam pembangunan nasional sangat penting karena sektor ini mampu menyerap sumber daya yang paling besar dan memanfaatkan sumber daya yang

Lebih terperinci

IKAN ASAP 1. PENDAHULUAN

IKAN ASAP 1. PENDAHULUAN IKAN ASAP 1. PENDAHULUAN Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri

Lebih terperinci

Menerapkan Teknik Pemanasan Tidak Langsung dalam Pengolahan KD 1: Melakukan Proses Pengasapan Ikan

Menerapkan Teknik Pemanasan Tidak Langsung dalam Pengolahan KD 1: Melakukan Proses Pengasapan Ikan 1 P a g e Menerapkan Teknik Pemanasan Tidak Langsung dalam Pengolahan KD 1: Melakukan Proses Pengasapan Ikan Pengasapan Ikan Menurut perkiraan FAO,2 % dari hasil tangkapan ikan dunia diawetkan dengan cara

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH DARI USAHA PENGOLAHAN MARNING DAN EMPING JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH DARI USAHA PENGOLAHAN MARNING DAN EMPING JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH DARI USAHA PENGOLAHAN MARNING DAN EMPING JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN Shofia Nur Awami*, Masyhuri**, Lestari Rahayu Waluyati** * Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE)

Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) Volume 5, Nomor 1, Juli 2014 ISSN 2087-409X Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) ANALISIS NILAI TAMBAH DAN KEUNTUNGAN AGROINDUSTRI KERIPIK TEMPE DI DESA BULUH RAMPAI KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN

Lebih terperinci

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30 %, dan kadar gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan

Lebih terperinci

Jurnal Hexagro. Vol. 1. No. 1 Februari 2017 ISSN

Jurnal Hexagro. Vol. 1. No. 1 Februari 2017 ISSN THE ADDED VALUE OF SHREDDED LELE AND PATIN CATFISH (NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI ABON IKAN LELE DAN IKAN PATIN DI TASIKMALAYA) Ristina Siti Sundari 1, Andri Kusmayadi 2, Dona Setia Umbara 3 Ristina Siti Sundari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi negara terutama negara yang bercorak agraris seperti Indonesia. Salah satu subsektor pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG DI UKM RIFA, KABUPATEN SUBANG

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG DI UKM RIFA, KABUPATEN SUBANG Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 83 ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG DI UKM RIFA, KABUPATEN SUBANG Laras Sirly Safitri 1 1) Fakultas Agrobisnis dan Rekayasa Pertanian, Universitas Subang

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 3 (2) : 255-260, April 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU Income Analysis of home industry Althaf Food

Lebih terperinci

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30 %, dan kadar gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan

Lebih terperinci

ECONOMI VALUE ADDED OF BLUE SWIMMING CRAB (Portunus pelagicus) PROCESSING AT CV. LAUT DELI BELAWAN NORTH SUMATERA

ECONOMI VALUE ADDED OF BLUE SWIMMING CRAB (Portunus pelagicus) PROCESSING AT CV. LAUT DELI BELAWAN NORTH SUMATERA ECONOMI VALUE ADDED OF BLUE SWIMMING CRAB (Portunus pelagicus) PROCESSING AT CV. LAUT DELI BELAWAN NORTH SUMATERA Angel Zesikha Purba 1), Lamun Bathara 2), dan Darwis AN 2) Angelzesikha09@gmail.com Abstract

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN BOLU DAN BROWNIES RAMBUTAN

ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN BOLU DAN BROWNIES RAMBUTAN ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN BOLU DAN BROWNIES RAMBUTAN (Studi Kasus : Industri Royyan Bakery, Kota Binjai) Eka Syaputra*), Satia Negara Lubis**), Iskandarini**) *) Alumni Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Pedagang 1. Identitas Responden V. HASIL DAN PEMBAHASAN Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha keripik belut yang pada masa penelitian masih aktif berproduksi dan berdomisili di Kecamatan

Lebih terperinci

C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN

C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cabe berasal dari Amerika Tengah dan saat ini merupakan komoditas penting dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Hampir semua rumah tangga

Lebih terperinci

KOMPARASI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI ABON IKAN LELE DAN IKAN PATIN DI TASIKMALAYA THE ADDED VALUE OF SHREDDED LELE AND PATIN CATFISH

KOMPARASI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI ABON IKAN LELE DAN IKAN PATIN DI TASIKMALAYA THE ADDED VALUE OF SHREDDED LELE AND PATIN CATFISH Jurnal Pertanian Agros Vol.19 No. 1, Januari 2017: 45-54 KOMPARASI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI ABON IKAN LELE DAN IKAN PATIN DI TASIKMALAYA THE ADDED VALUE OF SHREDDED LELE AND PATIN CATFISH ABSTRACT Ristina

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS RAMBAK KULIT IKAN

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS RAMBAK KULIT IKAN TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS RAMBAK KULIT IKAN MUHAMAD AZIS MUSLIM KELAS : 11-D3MI-01) NIM : 11.02.7919 KELOMPOK : A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 ABSTRAK Karya tulis ini dibuat

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN MARGIN PEMASARAN PISANG MENJADI OLAHAN PISANG ANALYSIS OF ADDED VALUE AND MARKETING MARGIN OF PROCESSED BANANA PRODUCTS

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN MARGIN PEMASARAN PISANG MENJADI OLAHAN PISANG ANALYSIS OF ADDED VALUE AND MARKETING MARGIN OF PROCESSED BANANA PRODUCTS Jurnal Pertanian ISSN 2087 4936 Volume 6 Nomor 1, April 2015 1 ANALISIS NILAI TAMBAH DAN MARGIN PEMASARAN PISANG MENJADI OLAHAN PISANG ANALYSIS OF ADDED VALUE AND MARKETING MARGIN OF PROCESSED BANANA PRODUCTS

Lebih terperinci

NILAI TAMBAH HASIL OLAHAN NIRA AREN

NILAI TAMBAH HASIL OLAHAN NIRA AREN 1 NILAI TAMBAH HASIL OLAHAN NIRA AREN Risni Mustika ramdaniyati 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi risniemustika@yahoo.co.id Dedi Darusman 2) Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN MANGROVE PADA KELOMPOK PEREMPUAN MUARA TANJUNG

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN MANGROVE PADA KELOMPOK PEREMPUAN MUARA TANJUNG ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN MANGROVE PADA KELOMPOK PEREMPUAN MUARA TANJUNG Shella Fitriani *), Salmiah **), Rahmanta Ginting ***) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah

Lebih terperinci

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya

PENDAHULUAN. perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya alam ini salah satunya menghasilkan

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA Muhammad Sujudi 1) Dhyvhy29@gmail.com Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Enok Sumarsih 2) sumarsihenok@gmail.com

Lebih terperinci

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MARKISA (Fassiplora edulis) Aas Asroriah 1)

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MARKISA (Fassiplora edulis) Aas Asroriah 1) NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MARKISA (Fassiplora edulis) Aas Asroriah 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi aazrorie@yahoo.com Tedi Hartoyo, Ir., M.sc 2) Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES PEMBUATAN PATI JAGUNG (MAIZENA) BERBASIS NERACA MASSA

ANALISIS PROSES PEMBUATAN PATI JAGUNG (MAIZENA) BERBASIS NERACA MASSA EMBRYO VOL. 7 NO. 1 JUNI 2010 ISSN 0216-0188 ANALISIS PROSES PEMBUATAN PATI JAGUNG (MAIZENA) BERBASIS NERACA MASSA Iffan Maflahah Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan

I. PENDAHULUAN. keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan adalah salah satu hasil komoditi yang sangat potensial, karena keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, suku, dan agama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan 38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden Usaha Pengolahan Ikan Asin

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden Usaha Pengolahan Ikan Asin V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Usaha Pengolahan Ikan Asin Karakteristik responden usaha pengolahan ikan asin memberikan gambaran mengenai responden atau pemilih usaha ikan

Lebih terperinci