BAB II TINJAUAN PUSTAKA Internet sebagai Media Komunikasi melalui Komunikasi Massa. mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA Internet sebagai Media Komunikasi melalui Komunikasi Massa. mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan."

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Internet sebagai Media Komunikasi melalui Komunikasi Massa Komunikasi Massa Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunaka sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan. Komunikasi Massa adalah (ringkasan dari) komunikasi melalui media massa (communicating with media), atau komunikasi kepada banyak orang (massa) dengan menggunakan sarana media. Media massa sendiri ringkasan dari media atau sarana komunikasi massa.massa sendiri artinya orang banyak atau sekumpulan orang kelompok, kerumunan, publik 5. Menurut William R. Rivers dkk 6 Komunikasi Massa dapat diartikan dalam dua cara: 1. Komunikasi oleh media. 2. Komunikasi untuk massa. Namun, Komunikasi Massa tidak berarti komunikasi untuk setiap orang. Pasalnya, media cenderung memilih khalayak; demikian pula, khalayak pun memilih-milih media. 5 Dennis McQuail. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Erlangga, Jakarta: William R. Rivers at.al., Media Massa dan Masyarakat Modern: Edisi Kedua. Prenada Media, Jakarta:

2 11 Karakteristik Komunikasi Massa menurut William R. Rivers dkk 7.: 1. Satu arah. 2. Selalu ada proses seleksi media memilih khalayak. 3. Menjangkau khalayak luas. 4. Membidik sasaran tertentu, segmentasi. 5. Dilakukan oleh institusi sosial (lembaga media/pers); media dan masyarakat saling memberi pengaruh/interaksi. McQuail menyebut ciri utama komunikasi massa dari segi 8 : 1. Sumber : bukan satu orang, tapi organisasi formal, sender -nya seringkali merupakan komunikator profesional. 2. Pesan : beragam, dapat diperkirakan, dan diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyak; merupakan produk dan komoditi yang bernilai tukar. 3. Hubungan pengirim-penerima bersifat satu arah, impersonal, bahkan mungkin selalu sering bersifat non-moral dan kalkulatif. 4. Penerima merupakan bagian dari khalayak luas. 5. Mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dengan banyak penerima. 7 William R. Rivers at.al. Media Massa dan Masyarakat Modern: Edisi Kedua. Prenada Media, Jakarta: Dennis McQuail. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Erlangga, Jakarta: 1987

3 12 Lengkapnya, Karakteristik Komunikasi Massa menurut para pakar komunikasi 9 : 1. Komunikator Melembaga (Institutionalized Communicator) atau Komunikator Kolektif (Collective Communicator) karena media massa adalah lembaga sosial, bukan orang per orang. 2. Pesan bersifat umum, universal, dan ditujukan kepada orang banyak. 3. Menimbulkan keserempakan (simultaneous) dan keserentakan (instantaneos) penerimaan oleh massa. 4. Komunikan bersifat anonim dan heterogen, tidak saling kenal dan terdiri dari pribadi-pribadi dengan berbagai karakter, beragam latar belakang sosial, budaya, agama, usia, dan pendidikan. 5. Berlangsung satu arah (one way traffic communication). 6. Umpan Balik Tertunda (Delayed Feedback) atau Tidak Langsung (Indirect Feedback); respon audience atau pembaca tidak langsung diketahui seperti pada komunikasi antarpribadi Media Massa Media massa diyakini punya kekuatan yang maha dahsyat untuk memengaruhi sikap dan perilaku masyarakat. Bahkan media massa bisa menentukan perkembangan masyarakat seperti apa yang akan dibentuk di masa yang akan datang. Media massa mampu mengarahkan, membimbing, dan memengaruhi kehidupan di masa kini dan masa datang. 9 Winarni. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. UMM Press: 2003

4 13 Menurut Cangara, media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Media Massa adalah sarana komunikasi massa dimana proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak. Djafar H. Assegaf mengatakan bahwa media massa memiliki lima ciri, yaitu Pertama, komunikasi yang terjadi dalam media massa bersifat searah di mana komunikan tidak dapat memberikan tanggapan secara langsung kepada komunikatornya yang biasa disebut dengan tanggapan yang tertunda (delay feedback). Kedua, media massa menyajikan rangkaian atau aneka pilihan materi yang luas, bervariasi. Ini menunjukka bahwa pesan yang ada dalam media massa berisi rangkaian dan aneka pilihan materi yang luas bagi khalayak atau para komunikannya. Ketiga, media massa dapat menjangkau sejumlah besar khalayak. Komunikan dalam media massa berjumlah besar dan menyebar di mana-mana, serta tidak pernah bertemu dan berhubungan secara personal. Keempat, media massa menyajikan materi yang dapat mencapai tingkat intelek rata-rata. Pesan yang disajikan dengan bahasa yang umum sehingga dapat dipahami oleh seluruh lapisan intelektual baik komunikan dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Kelima, media massa diselenggrakan oleh lembaga masyarakat atau organisasi yang terstruktur. Penyelenggara atau pengelola media massa adalah lembaga

5 14 masyarakat/organisasi yang teratur dan peka terhadap permasalahan kemasyarakatan. Media massa dapat diklasifikasikan kepada dua kategori yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri dari sumber bertulis seperti koran, majalah, majalah, buku, newsletter, iklan, memo, formulir bisnis, dll, sedangkan media elektronik terdiri daripada televisi, radio dan juga internet. Media cetak merupakan salah satu jenis media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Media cetak juga dapat di didefinisikan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan proses produksi teks menggunakan tinta, huruf dan kertas, atau bahan cetak lainnya. Media cetak ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yakni surat kabar, majalah berita, majalah khusus, newsletter, dll. Masingmasing jenis itu berbeda satu sama lain dalam penyajian tulisan dan rubriknya. Media cetak memiliki karakteristik, di antaranya media cetak biasanya lebih bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana bisa disimpan (dikliping), bisa dibaca kapan saja, tidak terikat waktu. Dalam hal penyajian iklan, walaupun media cetak dalam banyak hal kalah menarik dan atraktif dibanding media elektronik namun di segi lain bisa disampaikan secara lebih informatif, lengkap dan spesifik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. Selain itu dalam hal penyampaian kritik sosial melalui media cetak akan lebih berbobot atau lebih efektif karena diulas secara lebih mendalam dan bisa menampung sebanyak mungkin opini pengamat serta aspirasi masyarakat pada umumnya. Sedangkan media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanis bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Isi

6 15 dari jenis media massa ini umumnya disebarluaskan melalui suara (audio) atau gambar dan suara (audio-visual) dengan menggunakan teknologi elektro. Yang menjadi kekuatan dari media elektronik tidak hanya pada tata tulis berita, tapi juga pada tata suara penyiar yang harus enak didengar. Media elektronik memiliki beberapa karakteristik, yaitu cepat dalam menyampaikan informasi, dapat menjangkau khalayak yang lebih luas, dapat menampilkan proses terjadinya suatu peristiwa yang disertai pelaporan langsung dari tempat kejadian dan lebih menarik karena dikemas dengan memadukan audio dan visual. Walau dalam penyajian informasi media elektronik tidak melakukan pengulasan masalah secara mendalam karena terkendala proses produksi yang tinggi, namun melalui media elektronik ini akses akan informasi bisa di dapatkan masyarakat lebih cepat. Di luar perbedaan yang terdapat dari kedua jenis media massa ini, baik cetak maupun elektronik, keduanya tetaplah merupakan suatu wadah yang memiliki fungsi sebagai penyampai informasi bagi masyarakat yang tentunya juga tidak melupakan fungsi hiburannya. Semoga dengan semakin murahnya akses media massa akan memperbaiki pola pikir masyarakat menjadi lebih cerdas, kritis dan kreatif. Denis McQuail tentang Media 10 : 1. Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain. 10 Dennis McQuail. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Erlangga, Jakarta: 1987

7 16 2. Sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat. 3. Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat. 4. Wahana pengembangan kebudayaan tatacara, mode, gaya hidup, dan norma. 5. Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan masyarakat. Karakteristik Media Massa: 1. Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak. 2. Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat umum). 3. Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari. 4. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode mengudara atau jadwal terbit. 5. Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik Internet Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. Internet berasal dari bahasa latin inter yang berarti antara. Secara kata perkata INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung, sehingga kesimpulan dari defenisi internet ialah merupakan hubungan antara berbagai jenis komputer dan

8 17 jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP (Transmission Control / Internet Protocol) pengertian tersebut dijelaskan menurut pendapat Supriyanto. 11 Pendapat ini mengartikan bahwa internet merupakan media komunikasi dan informasi modern yang dapat dimanfaatkan secara global oleh pengguna diseluruh dunia dalam interkoneksi antar jaringan komputer yang terbentuk melalui sarana berupa penyedia akses (provider) internet, sehingga internet sebagai media informasi dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk melakukan pertukaran dan penyebaran informasi tanpa terhalang oleh jarak, perbedaan waktu dan juga faktor geografis bagi seseorang yang ingin mengakses informasi.internet merupakan perpustakaan multimedia yang sangat lengkap, bahkan internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya), dikatakan demikian karena hampir seluruh informasi bidang ilmu pengetahuan disuguhkan internet, seperti bisnis, hiburan, lembaga pemerintahan maupun swasta dari seluruh negara yang ada di dunia. Khususnya untuk bidang pendidikan, pengguna dapat memperoleh informasi mengenai universitas/institusi/akademik, lembaga lembaga pendidikan, museum, perpustakaan, data bibilografi, seperti buku, jurnal, disertasi dan lain sebagainya. Informasi mutakhir seperti surat kabar disetiap Negara untuk setiap harinya, serta seminar dan pertemuan ilmiah sejenis yang sedang berlangsung dan yang akan diselenggarakan, kemudian yang terpenting 11 Agus Supriyanto. Purchasing Guide, Konsep dan Aplikasi Manajemen Purchasing. Elex Media Komputindo, Jakarta: Hal 60

9 18 lagi adalah bahwa informasi di internet setiap hari bertambah terus dengan jumlah yang sangat banyak dan informasi yang disediakan selalu up to date Sumber Informasi pada Internet Sumber informasi merupakan suatu sarana penyimpanan informasi. Dalam kehidupan sehari hari, informasi dapat kita temukan dimana saja, dirumah, tempat ibadah, sekolah, perpustakaan, internet dan lain sebagainya. Setiap saat dapat tercipta informasi baru yang merupakan masukan dari berbagai sumber seperti hasil penelitian, ide, pengalaman dan lain-lain, selanjutnya temuan-temuan informasi tersebut memerlukan wadah untuk penyimpanan. Media internet menyediakan banyak tempat untuk penyimpanan dan penyebarluasan temuan informasi. Internet sebagai sumber informasi memiliki banyak alat bantu yang disebut dengan aplikasi dalam menyebarluaskan informasi yang tersimpan dalam data basenya. Adapun alat bantu yang dimaksudkan berupa aplikasi yang disebut dengan Search Engine, Engine, Web Log, News Group, Massege Board, Website, dan lain-lain. Dengan alat-alat bantu tersebut diharapkan pengguna dapat menemukan informasi yang dibutuhkan, misalnya seperti informasi hiburan, pendidikan, berita, journal, informasi bisnis dan lain sebagainya sesuai kebutuhan pengguna informasi. Search Engine atau disebut juga dengan mesin pencari, alat bantu ini merupakan sumber informasi utama pada internet karena dapat membantu penelusuran dengan hasil penelusuran maksimal. Dan dapat menemukan informasi dalam bentuk artikel, file, dokumen elektronik dan juga data base.

10 19 Search engine dapat melakukan penelusuran informasi dalam berbagai topik pencarian dan menampilkan hasil temuan dengan kecepatan yang tinggi. Pada internet terdapat banyak sekali search engine yang dapat dijadikan pilihan untuk mencari informasi yang dibutuhkan, misalnya ada Google, Yahoo, MSN, Alta Vista, Wikipedia, Deja News, Excite, dan masih banyak lagi yang lainnya. Banyak situs web yang menawarkan berlangganan majalah yang ditunjukkan melalui catalog online dan informasi ini dapat diperoleh melalui engine sebagai alat bantunya. Selain engine, web log juga merupakan sumber informasi yang dapat membantu pencari informasi dalam menemukan informasi yang dibutuhkan. Web Log merupakan informasi yang dibuat oleh personal yang cenderung dibuat untuk dibaca oleh orang lain, atau dengan kata lain web log juga dijadikan pilihan berbagai orang untuk memberikan informasi atau membagi informasi kepada orang lain. News Group dan Massage Board juga merupakan alat bantu yang digunakan sebagai media sharing informasi, diskusi dan bertukar ilmu pengetahuan, namun kegiatan ini biasanya dilakukan dalam komunitas yang sama atau seprofesi, sehingga akan dapat lebih mudah menemukan informasi secara cepat. Di internet terdapat beragam jenis informasi, ada yang bersifat ilmiah dan non ilmiah dengan tujuan seluruh aspek kegiatan kehidupan. Dan disajikan dengan beragam, ada dengan visual, audiovisual dan multimedia.

11 New Media Pengertian New Media Definisi new media secara eksklusif merujuk pada bidang teknologi computer yang menekankan bentuk dan konteks budaya yang mana teknologi digunakan, seperti dalam seni, film, perdagangan, sains dan diatas itu semua internet. Sementara digital media merupakan kecenderungan kepada kebebasan teknologi itu sendiri sebagai karakteristik sebuah medium, atau merefleksikan teknologi digital. 12 Menurut Lev Manovich, media baru mengidentifikasi dengan penggunaan komputer untuk distribusi dan pameran bukannya produksi. Teks mendistribusikan pada komputer (situs web dan buku elektronik) dianggap media yang baru, sedangkan teks mendistribusikan di atas kertas tidak dianggap sebagai media baru. Sama halnya dengan foto-foto yang diletakkan pada cd-room dan memerlukan komputer untuk melihatnya dianggap media baru, tetapi jika foto itu dicetak dalam sebuah buku dan tidak membutuhkan komputer untuk melihatnya, maka itu tidak dianggap sebagai media baru Karakteristik New Media Semua objek yang termasuk media baru, baik itu dibuat dari awal dengan komputer atau hasil pemindahan data dari analog menjadi digital, terdiri dari kode digital, mereka adalah representasi numerik. Fakta ini memiliki dua konsekuensi kunci: 12 Dewdney and Ride : 8 & Robert Hassan, Julian Thomas. The New Media Theory Reader : 5.

12 21 1. Objek media baru dapat didiskripsikan atau digambarkan secara formal (matematika). Misalnya, gambar atau bentuk dapat digambarkan dengan menggunakan fungsi matematika. 2. Objek media baru menggunakan sesuatu untuk diproses secara manipulasi algoritmik. Misalnya, dengan menerapkan algoritma yang sesuai, kita dapat secara otomatis menghapus noise dari sebuah foto, meningkatkan kontras, cari bentuk tepi, atau mengubah proporsi gambarnya. Secara singkat media menjadi bentuk program atau perintah komputer. 14 Apa yang membedakan informasi teknologi dan servis baru, atau yang sering disebut sebagai media baru, dari media komunikasi tradisional seperti pelayanan telepon, media cetak, dan media broadcast adalah mereka semua digital bukan analog. Proses digitalisasi mempengaruhi kapasitas mereka untuk interkoneksi dan ber-integrasi. 15 Integrasi digital teknologi dengan elektronik yang berbentuk silicon telah memberikan kontribusi bagi pengembangan seperti yang dikendalikan oleh pengguna media komunikasi dengan sumber yang beragam seperti komputer pribadi yang murah; dan jaringan komputer berkecepatan tinggi dan system transmisinya; satelit siaran langsung; satelit kecil menerima antenna; beberapa televisi interaktif; videotext dan teleteks; faksimili, dan berbagai layanan yang ditingkatkan untuk jaringan telekomunikasi digital. Dutton dan Blumber (1989, p. 66) menghitung konsekuensi dari media baru: 14 Ibid 15 Neuman, 1991

13 22 1. Peningkatan jumlah dan berbagai perangkat komunikasi untuk rumah tangga dan bisnis 2. Peningkatan jumlah yang akan ditawarkan bahan saluran komunikasi 3. Suatu media penyimpanan data yang meningkat untuk tujuan pribadi dan bisnis 4. Suatu peningkatan ketersediaan dan kemudahan mengakses informasi 5. Peningkatan pilihan individualisasi terhadap komunikasi dan penerimaannya 6. Peran yang semakin penting untuk teknologi informasi dan komunikasi dalam perdagangan internasional, dan pengembangan industri dan ekonomi. 16 Di abad kesembilan belas ini media baru yang diramalkan dengan kombinasi komunikasi interpersonal dan layanan informasi, bukan telegraf internet dari abad kesembilan belas. Radio, dalam arti komunikasi massa audio, mungkin ditelusuri kembali ke sebuah demonstrasi awal telepon di mana Watson menyampaikan pidato dari Boston kepada audien di Salem. Banyak spekulasi tentang awal telepon berpusat pada fungsi media massa multichannel seperti menyampaikan berita dan musik ke rumah Andrea L. Kavanaugh. The Social Control of Technology in North Africa : LaRose & Atkin, 1992.

14 Media Sosial Definisi Media Sosial Media sosial merujuk pada penggunaan teknologi berbasis web dan ponsel untuk merubah komunikasi ke dalam dialog interaktif. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. 18 Sosial media adalah media untuk berinteraksi sosial, sebagai superset melampaui komunikasi sosial. Diaktifkan dengan teknik komunikasi ubiquitously diakses dan terukur, media sosial secara substansial mengubah cara komunikasi antara organisasi, masyarakat, serta individu Jenis-jenis Media Sosial Media sosial mengambil bentuk yang berbeda, termasuk majalah, forum internet, web blog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, rating dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, kekayaan media) dan proses social (presentasi diri, membuka diri) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Business mereka yang diterbitkan pada tahun Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial: 18 Kaplan, Andreas M., Michael Haenlein. Business Horizons 53 : Users of the world, unite! The Challenges and opportunities of Social Media : Kietzmann, Jan H.; Kris Hermkens, Ian P. McCarthy, and Bruno S. Silvestre. Business Horizons 54: Understanding the functional building blocks of social media :

15 24 1. Proyek kolaborasi (Wikipedia). 2. Blog dan microblogging (Twitter). 3. Komunitas konten (YouTube). 4. Situs jejaring sosial (Facebook, Friendster). 5. Dunia game virtual / game online. 6. Dunia sosial maya (Second Life). Banyak dari layanan media sosial ini, dapat diintegrasikan melalui platform agregasi jaringan sosial Motif Penggunaan Media Motif berasal dari bahasa Latin movere yang artinya bergerak. Motif berarti kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang mendorong untuk berbuat sesuatu/merupakan driving force. Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif tertentu. Motif adalah impuls atau dorongan yang memberi energi pada tindakan manusia sepanjang lintasan kognitif/perilaku kearah pemuasan kebutuhan. Motif merupakan suatu keadaan perasaan. Motif bukan hanya merupakan suatu dorongan fisik tetapi juga orientasi kognitif elementer yang diarahkan pada pemuasan kebutuhan. Ada tatanan yang erat suatu hubungan dinamis antara motivasi dan tujuan (Giddens, 1984) James Lull, op. cit., h

16 25 Menurut Wahjosumidjo, motivasi adalah suatu proses psikolgi yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang untuk bertingkah laku dalam rangka memenuhi kebutuhan yang dirasakan 21 Perbedaan motif berlaku juga dalam proses pemilihan media. Perbedaan seseorang dalam menggunakan media menimbulkan perbedaan pula pada tingkat kepuasan kebutuhan yang didapat individu dalam menggunakan media. Semakin sesuai pesan komunikasi dengan motif, semakin besar pula kemungkinan komunikasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh komunikan. Menurut Mc Quail dkk, kebutuhan berasal dari pengalaman sosial dan media massa terkadang dapat membantu membangkitkan khalayak terhadap kesadaran akan kebutuhan tertentu yang berhubungan dengan situasi sosialnya. 22 Informasi atau hiburan bukan sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang, melainkan sebagai sesuatu yang digunakan untuk memuaskan suatu kebutuhan atau hasrat pribadi yang dalam. Motif timbul karena adanya motivasi. Motivasi adalah pernyataan dari dalam berupa gerakan yang sering muncul sebelum bertingkah laku, hubungan motivasi dan tingkah laku berdekatan. Konsep motivasi yang berhubungan dengan tingkah laku seseorang dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Seseorang senang terhadap sesuatu, apabila ia dapat mempertahankan rasa senangnya maka akan termotivasi untuk melakukan kegiatan itu. 21 Http : // 22 Ibid., h. 117.

17 26 2. Apabila orang merasa yakin mampu menghadapi tantangan maka biasanya orang terdorong melakukan kegiatan tersebut. Sumber utama munculnya motif adalah dari rangsangan (stimulus) perbedaan situasi sekarang dan situasai yang akan datang, sehingga tanda perubahan tersebut tampak pada adanya perbedaan afektif saat munculnya motif dan saat usaha pencapaian yang diharapkan. Dapat disimpulkan bahwa motif adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang mempunyai indikator sebagai berikut: 1. Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan. 2. Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan. 3. Adanya harapan dan cita-cita. 4. Penghargaan dan penghormatan atas diri. 5. Adanya lingkungan yang baik. 6. Adanya kegiatan yang menarik. Khalayak mempunyai motif berinteraksi juga didasari dengan adanya sumber, dalam hal ini sedikitnya ada 3 karakteristik dari sumber yang perlu diperhatikan: Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi. Pusat Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta:2003. Hal 92

18 27 A. Kredibilitas Sumber Credibility atau kredibilitas menunjuk pada suatu kondisi dimana si sumber dinilai punya pengetahuan, keahlian atau pengalaman yanag relevan dengan topik pesan yang disampaikannya itu bersifat objektif secara teoritis hasil atau akibat penyampaian pesan terhadap pihak penerima ini akan lebih cepat terjadi apabila sumbernya mempunyai kredibilitas tinggi. B. Daya Tarik Sumber Daya tarik sumber merupakan karakteristik berikutnya yang ikut menentukan keberhasilan upaya persuasi. Apabila sumber dinilai menarik oleh penerima, maka upaya persuasi akan lebih cepat berhasil karena adanya proses identifikasi dalam diri pihak penerima. C. Kekuatan atau Kekuasaan Sumber (Source Power) Karaktersitik sumber lainnya yang penting dalam upaya persuasi adalah power atau kekuasaan kekuatan atau kekuasaan sumber terhadap pihak penerima. Tipologi yang disarankan oleh Mcquail dan kawan-kawan: 24 I. Informasi a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat, dan dunia. 24 Denis Mcquail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Penerbit Erlangga, Jakarta:1987. Hal 72

19 28 b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan. c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum d. Belajar, pendidikan diri sendiri e. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan II. Identitas Pribadi a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi b. Menemukan model perilaku c. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media) d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri III. Integrasi dan Interaksi Sosial a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial b. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial d. Memperoleh teman selain dari manusia e. Membantu menjalankan peran sosial f. Memungkinkan seseorang untuk menghubungi sanak-keluarga, teman, dan masyarakat. IV. Hiburan a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan b. Bersantai c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis

20 29 d. Mengisi waktu e. Penyaluran emosi f. Membangkitkan gairah seks Menurut Melvin De Fleur & Sandra Ball Rokcach, bahwa apa yang disebut dengan motif kognitif adalah motif yang berkaitan dengan mental seseorang. Motif ini menjadi pusat perhatian dalam membicarakan masalah persuasi psikologi. Motif ini berbeda dengan kelakuan, meskipun keduanya berkaitan satu dengan yang lain. Motif kognitif ini menimbulkan perasaan orang merasakan kemenduan ( Ambiguitas ) instrumennya adalah sikap, kepercayaan diri dan nilai. 25 Motif kognitif terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Dampak ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau informasi. 26 Motif kognitif menekankan kebutuhan manusia akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat ideasional tertentu. Motif afektif menekankan aspek perasaan dan kebutuhan mencapai tingkat emosional tertentu. Sedangkan motif afektif adalah proses yang mengarah pada berbagai perasaan orang dan emosi tertentu. Manusia, suka atau tidak suka mereka akan selalu merasakan benci, cinta, dan senang, yang kesemuanya itu dapat terlihat dari air mukanya Melvin L De Fleur dan Sandra Ball-Rokcach. Theory of Mass Communication, (third edition), New York and London, Hal Jalaludin Rachmat. Psikologi Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Hal Melvin L De Fleur dan Sandra Ball-Rokcach. Op cit Hal 208

21 30 Motif afektif ditandai oleh kondisi perasaan atau dinamika yang menggerakan manusia mencapai tingkat perasaan tertentu, dimana motif-motif tersebut ditujukan untuk memelihara stabilitas psikologis dan motif-motif yang mengembangkan psikologis. Sedangkan motif konatif ini merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku Teori Uses & Gratifications Pendekatan uses and gratifications merupakan kritik dari teori jarum hipodermik. Pendekatan uses and gratification dijabarkan untuk pertama kalinya dalam sebuah artikel oleh Elihu Katz (1959) sebagai reaksi atas pernyataan Bernard Berelson (1959) bahwa bidang penelitian komunikasi sudah mati. Katz berpendapat bahwa bidang yang sedang sekarat adalah kajian komunikasi massa sebagai persuasi. 29 Pendekatan ini menekankan bukan pada apa yang dilakukan media pada khalayak (what media do to people) tetapi pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media (what people do to media). Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Pendekatan uses and gratifications merupakan perpanjangan dari teori kebutuhan dan motivasi. Dalam model ini yang ingin dilihat adalah apa yang dilakukan seseorang terhadap media, bukan apa yang dilakukan media pada diri seseorang. Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka 28 Sunarjo dan Djoenasih S.Sunarjo. ibid Hal Severin dan Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 354.

22 31 bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara lain. Dalam pandangan uses and gratifications, khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif itu terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Sehingga khalayak secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Khalayak aktif dan sangat selektif menerima setiap terpaan dari media massa yang sampai kepadanya dan tidak begitu saja menerima semua terpaan itu. Sehingga pertanyaan utama dalam pendekatan bukan bagaimana media mengubah sikap khalayak, melainkan bagaimana media dapat mempertemukan kebutuhan sosial dan individual khalayak. Khalayak aktif berkaitan dengan terpaan selektif. Terpaan selektif artinya khalayak memilih media massa dan isi pesan yang mereka yakini paling sesuai dengan pandangan, pendapat dan pengalaman mereka. Dengan kata lain, khalayak akan menggunakan media yang berguna bagi dirinya dan akan cenderung menghindari media yang kurang bergunan bagi dirinya. Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch, uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada

23 32 pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan. Blumler dan Katz (1974) merumuskan asumsiasumsi dasar dari uses and gratifications ini, yaitu : 1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas, bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada prilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Uses and gratifications ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi didalam melihat media. Artinya, manusia itu punya otonomi, wewenang untuk

24 33 memperlakukan media. Blumler dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut pendapat model ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana (lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak bagi dirinya. Seperti kebanyakan teori yang berdasarkan motivasi manusia, pendekatan use and gratification dimulai dari mengklasifikasikan kebutuhan manusia kedalam beberapa kategori-kategori yang jelas dan dapat diuji secara teoritis. Katz, Gurevitch dan Haas (1973) memandang media massa sebagai suatu alat yang digunakan individu-individu untuk berhubungan dengan yang lain. Para peneliti tersebut membuat daftar 35 kebutuhan yang diambil dari literatur fungsi-fungsi sosial dan psikologis media massa, kemudian menggolongkannya ke dalam lima kategori: Kebutuhan kognitif (cognitive needs), yaitu memperoleh informasi, pengetahuan dan pemahaman. Kebutuhan ini berdasarkan pada hasrat untuk mengerti dan menguasai lingkungan, sehingga bisa memuaskan rasa ingin tahu khalayak. 2. Kebutuhan afektif (affective needs), yaitu emosional, pengalaman menyenangkan, atau estetis. Inilah motivasi umum dari manusia dalam mengkonsumsi media. 30 Severin dan Tankard, op. cit., h. 357

25 34 3. Kebutuhan integratif personal (personal integrative needs), yaitu memperkuat kredibilitas, rasa percaya diri, stabilitas dan status. Kebutuhan ini berangakat dari hasrat manusia untuk mempertahankan diri dilingkungannya. 4. Kebutuhan integratif sosial (social integrative needs), yaitu memperkuat hubungan dengan keluarga, teman dan sebagainya. Kebutuhan ini dikarenakan adanya kebutuhan manusia untuk diakui dan merasakan kasih sayang dari lingkungannya. 5. Kebutuhan pelepasan ketegangan (escapist needs), yaitu pelarian dan pengalihan.

26 35 Untuk melihat unsur-unsur dan cara kerja pendekatan uses and gratifications, dapat diketahui dengan memahami model pendekatan ini dari bagan berikut 31 : Gambar. 1 Bagan Uses and Gratifications 31 Alexis Tan, Mass Communication: Theories and Research, (Grid Publishing, Inc: 1981), h. 299.

27 36 Selain bagan diatas, bagan Rakhmat dibawah ini juga dapat membantu untuk memahami pendekatan uses and gratifcations 32 : Gambar. 2 Model Uses and Gratifications Rakhmat 33 menjelaskan struktur model tersebut sebagai berikut. 1. Variabel Anteseden terbagi atas dua dimensi yaitu: a. Individual, dimensi ini menyajikan informasi perihal data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan. b. Lingkungan, dimensi ini dapat terdiri atas data mengenai organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. 32 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h Ibid, Ibid, 66-67

28 37 2. Variabel Motif terbagi atas tiga dimensi, yaitu: a. Kognitif, dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan akan informasi, dan eksplorasi realitas. b. Diversi, dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan. c. Personal identity atau identitas personal, dimensi menyajikan perihal data tentang bagaimana penggunaan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri. 3. Variabel penggunaan Media terbagi atas tiga dimensi, yaitu: a. Jumlah waktu, dimensi ini menyajikan jumlah waktu yang digunakan dalam menggunakan media. b. Jenis isi media, dimensi ini menyajikan jenis media yang dipergunakan. c. Hubungan, dimensi ini menyajikan perihal hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. 4. Variabel Efek terbagi atas tiga dimensi, yaitu: a. Kepuasan, dimensi ini menyajikan informasi perihal evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan. b. Dependensi media, dimensi ini menyajikan informasi perihal ketergantungan responden pada media dan isi media untuk kebutuhannya. c. Pengetahuan, dimensi ini menyajikan perihal persoalan tertentu.

29 Kampanye Politik Pemilu Presiden Indonesia 2014 ini memberikan warna tersendiri dalam sejarah pemilihan pemimpin suatu negara. Dalam Pemilu Presiden Indonesia 2014 ini, kampanye politik yang dilakukan oleh para pasangan calon gubernur semakin beragam. Kampanye politik adalah suatu aktivitas untuk menyampaikan visi dan misi suatu pasangan calon pemimpin untuk disampaikan kepada khalayak guna agar masyarakat jelas dan dapat menentukan pilihan politiknya sesuai dengan visi dan misi pasangan tersebut. Dan menariknya dalam Pemilu Presiden Indonesia 2014 ini, para calon pasangan tersebut tidak hanya berkampanye melalui orasi sebagaimana biasanya, namun juga menggunakan media sosial, Twitter yang kini tengah digandrungi masyarakat umum. Para pasangan calon gubernur itu menilai bahwa media sosial ini akan efektif untuk menyampaikan visi dan misi nya kepada para pengguna Twitter tersebut karena banyaknya pengguna Twitter yang juga merupakan pemilih terdaftar. Untuk Pemilu Presiden Indonesia 2014 nanti pun diharapkan kegiatan kampanye juga dapat memanfaatkan media sosial ini, sehingga dapat menyentuh masyarakat yang sebelumnya tidak tertarik dengan kegiatan pemilihan (orasi atau kampanye di tempat umum), untuk pemilih yang merupakan pengguna Twitter, kampanye melalui Twitter tentu lebih efektif. Dalam penelitian ini, ingin diteliti sejauh mana motivasi dari khalayak yang mengikuti kampanye politik melalui Twitter dikarenakan setiap followers memiliki motivasinya sendiri sendiri, mengapa mereka mengikuti update status Twitter dari tokoh politik.

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Uses and Gratification Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI MASSA Feni Fasta, M.Si Eka Perwitasari Fauzi, M.Ed Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Sejumlah upaya

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 3 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa Menurut McQuail (1987) pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam

BAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer dari setiap orang. Itu dikarenakan adanya kebutuhan informasi, hiburan, pendidikan,dan akses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Perspektif Sosiologis Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa saat ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, tak dapat kita pungkiri bila animo masyarakat terhadap berbagai program komunikasi melalui media

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Modul ke: 8 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Teori DeFleur dan Ball-Rokeach Tentang Pertemuan Dengan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data

BAB I PENDAHULUAN. yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial di dalam internet yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna lain. Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kemajuan dan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi

Lebih terperinci

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication. Modul ke: Digital Marcomm Karakteristik Media & Pemasaran Digital Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu kelompok dikatakan efektif apabila kelompok tersebut dapat menjalankan fungsi-nya yaitu untuk saling berbagi informasi. Karena itu keefektifan suatu kelompok dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Hakikat komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI Modul ke: KOMUNIKASI MASSA Pengertian Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Radityo Muhamad, MA Program Studi ILMU KOMUNIKASI Pengertian Komunikasi KOMUNIKASI Istilah komunikasi yang dalam bahasa Inggris dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia BAB I PENDAHULUAN I.1. LatarBelakang Penelitian ini berfokus pada motif pendengar di Surabaya dalam mendengarkan program dari colors radio 87,7 FM Casual and Fun. Motif merupakan penggerak untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep 2.1.1 Kebutuhan Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan dasar. Katz, Gurevitch, dan Haas (dalam Effendi, 2003 : 296) mendeskripsikan lima kebutuhan dasar tersebut

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan peranan media. Media massa dianggap penting karena berfungsi sebagai pemberi informasi dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, baik itu yang berorientasi sosial apalagi profit, keberadaan public relations sangat penting. Pengertian public relations

Lebih terperinci

MEDIA PLANNING & MEDIA BUYING

MEDIA PLANNING & MEDIA BUYING Modul ke: 13Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, MEDIA PLANNING & MEDIA BUYING Social Media Advertising S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING Media Interaktif Basis dari

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN BROADCASTING SEBAGAI OBJEK STUDI ILMU KOMUNIKASI Apa sebenarnya komunikasi itu? Menurut pendapat Carl I Hovland yang mengetengahkan definisinya mengenai Science of Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perkembangan informasi yang sangat cepat serta mempermudah. individu dalam berkomunikasi satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perkembangan informasi yang sangat cepat serta mempermudah. individu dalam berkomunikasi satu dengan lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi era digital dewasa ini sangat pesat. Dengan begitu banyak bermunculan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat cepat. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

DI KALANGAN MAHASISWA

DI KALANGAN MAHASISWA PEMANFAATAN YOUTUBE DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Penggunaan Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Medan dengan Pendekatan Uses and Gratification) Aritas Puica Sianipar 080904123 ABSTRAK

Lebih terperinci

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Komunikasi massa Puri Kusuma D.Putriii 1. Apa yang Anda ketahui mengenai komunikasi massa? Sebutkan contohnya! 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

Chapter 12. Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia

Chapter 12. Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia Chapter 12 Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia Pengertian Media Sosial Medsos bisa dikatakan sebagai sebuah media online, di mana para penggunanya (user) melalui aplikasi berbasis internet dapat berbagi,

Lebih terperinci

Komunikasi massa dan efek media terhadap individu

Komunikasi massa dan efek media terhadap individu Click to edit Master title style Komunikasi massa dan efek media terhadap individu Click to edit Master subtitle style *Rahmawati Z Komunikasi massa Sistem komunikasi massa Oleh komunikator professional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Promosi merupakan sebuah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk menarik calon konsumen membeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media massa mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peranan media. Media massa menjadi sangat penting

Lebih terperinci

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Komunikasi massa 1. Apa yang Anda ketahui mengenai komunikasi massa? Sebutkan contohnya! 2. Bagaimana pendapat Anda

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Modul ke: 7 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Khalayak / Audiens Komunikasi Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terdapat banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh para ahli. Komunikasi massa adalah komunikasi yang terdiri dari media cetak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra dinamis (moving audiovisual media). Beberapa hasil pengamatan sayamenunjukan bahwa rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat secara umum. Kebutuhan akan internet sudah sangat tinggi, terutama di kotakota besar yang sudah terfasilitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Teori Uses and Gratifications menjelaskan bahwa bukanlah media yang mengubah sikap dan perilaku khalayak, namun bagaimana media tersebut dapat memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh Kristevel Mokoagow e-mail: kristevelmokoagow@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi Morissan, M.A Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, 2011 Abstrak: Industri majalah di Indonesia dewasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Media mempengaruhi kebutuhan mahasiswa akan mencari materi perkuliahan yang semakin tinggi. Mahasiswa membutuhkan materi untuk menambah pengetahuan, maupun sebagai alat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Dalam hal ini, peneliti

BAB IV ANALISIS DATA. yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Dalam hal ini, peneliti BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian berupa data lapangan diperoleh melalui penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil pertimbangan antara

Lebih terperinci

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan medium manusia untuk mencapai sesuatu. Kita juga tidak dapat menghindari komunikasi. Dengan komunikasi kita dapat mempengaruhi seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masyarakat telah secara bebas dalam memilih jenis media yang disukai. Sesuai dengan pendekatan Uses and Gratifications yang menjelaskan bahwa pengguna

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi 1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi para produsen produk sejenis. Perubahan gaya hidup, kemajuan pemikiran, membuat konsumen

Lebih terperinci

6/13/2012 KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA

6/13/2012 KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) Diyah Ayu Amalia Avina M.Si Fitri Hariana Oktaviani M.Commun SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA Bullet Theory Limited Effect

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui berbagai saluran, salah satunya komunikasi massa yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

Menurut Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101

Menurut Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Pengertian Social Media Menurut Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online mendefinisikan Social media sebagai berikut: Social media

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan data dari tahun 2008, mengenai. pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar.

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan data dari  tahun 2008, mengenai. pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet saat ini tak dapat dipisahkan dalam kehidupan, hal ini ditunjukkan dengan data dari www.newmedia.web.id tahun 2008, mengenai peningkatan pengguna internet

Lebih terperinci

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hiidup Sehat Remaja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Merupakan salah satu. elemen penting dalam proses komunikasi massa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Merupakan salah satu. elemen penting dalam proses komunikasi massa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Massa A.1. Definisi Media Massa Media massa adalah salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia akan informasi maupun hiburan. Media massa merupakan hasil produk

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN 1 ABSTRAK Perkembangan dunia komunikasi dan media massa adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Melalui media massa saat ini, masyarakat dapat memperoleh informasi yang tidak terbatas. Tidaklah heran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian isi pesan seolah olah langsung antara komunikator dan. karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian isi pesan seolah olah langsung antara komunikator dan. karena jelas terdengar dan terlihat secara visual. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi sebagai alat komunikasi yang sifatnya istimewa dibanding alat komunikasi lainnya seperti radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya. Televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan pada era kemajuan teknologi, masyarakat lebih cenderung memanfaatkan

Lebih terperinci

Proses dan efek Media

Proses dan efek Media Proses dan efek Media McQuail Buku.2 bab.17 Kita di pengaruhi oleh media, tetapi mekanismenya seperti apa masih belum jelas. Penduduk empat musim berpakaian berdasarkan ramalan cuaca, membeli sesuatu berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahan swasta maupun pemerintah diwajibkan memberikan ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wacana tidak hanya dipandang sebagai pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan, tetapi juga sebagai bentuk dari praktik sosial. Dalam hal ini, wacana adalah

Lebih terperinci

Hubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem

Hubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem Hubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Pengertian Komunikasi Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2. 1. Uses and Gratifications Approach Pendekatan uses and gratifications merupakan kritik dari teori jarum hipodermik. Pendekatan uses and gratification dijabarkan untuk pertama

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

BAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat mulai mengandalkan segala sesuatu yang serba instan dalam pemenuhan kebutuhan mereka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang terdiri dari tiga elemant peanting yaitu media, audience,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang terdiri dari tiga elemant peanting yaitu media, audience, 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam kajian ilmu komunikasi kita mengenal adanya sebuah teori mengenai komunikasi massa yang terdiri dari tiga elemant peanting yaitu media, audience, efek.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Abad ini disebut abad komunikasi massa. Komunikasi telah mencapai satu tingkat dimana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era global ini peran serta informasi dari media massa telah menjadi kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja Indonesia.

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic)

PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic) PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic) Oleh: Milzani Dinda Pradipta Wida 210000179 PENDAHULUAN Kehidupan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Tiga konseptualisasi komunikasi 1. Komunikasi sebagai tindakah satu-arah Penyampaian pesan Co: Seseorang bercerita mengenai suatu masalah. Menurut Michael Burgoon

Lebih terperinci

Sosiologi Komunikasi Eko Hartanto

Sosiologi Komunikasi Eko Hartanto Sosiologi Komunikasi Eko Hartanto Masyarakat memiliki struktur dan lapisan (layer) yang bermacam-macam, ragam struktur dan lapisan masyarakat tergantung pada kompleksitas masyarakat itu sendiri. Semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet sebagai perantara untuk memperoleh dan saling bertukar informasi telah menjadi kebutuhan dan gaya hidup yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak dapat dikesampingkan. Hal tersebut mendorong manusia untuk mencari informasi dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Media massa cetak dan elektronik merupakan salah satu unsur penting dalam proses komunikasi. Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan surat

Lebih terperinci

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P Tipe-tipe komunikasi Puri Kusuma D.P a)komunikasi kesehatan b)komunikasi politik c) Komunikasi bisnis d)komunikasi keluarga e) dll Konteks-konteks komunikasi Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial,

Lebih terperinci

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai Makhluk Sosial persoalan makna menjadi sangat penting ditafsirkan oleh seseorang yang mendapat informasi (pemberitaan) karena makna yang dikirim oleh komunikator (receiver) dan penerima informasi (audience) menjadi sangat

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI Hambatan dalam kegiatan komunikasi Efektivitas proses komunikasi Beberapa Hambatan dalam Komunikasi Massa Hambatan Psikologis Hambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media massa elektronik yang fungsinya sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media massa elektronik yang fungsinya sebagai 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Radio merupakan salah satu media massa elektronik yang fungsinya sebagai penyampaian informasi kepada khalayak dalam ruang lingkup yang luas dan dapat dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat dewasa ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan adalah media komunikasi dan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi, baik berupa berita maupun hiburan masyarakat. Pers di

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi, baik berupa berita maupun hiburan masyarakat. Pers di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada mulanya radio dikenal sebagai media hiburan bukan media informasi dan pendidikan, namun sejak bergulirnya era reformasi radio semakin bebas menyajikan berita pada

Lebih terperinci

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam bahasa Prancis yang berarti hari (day). Asalmuasalnya dari

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang dengan besarnya manfaat komunikasi yang didapatkan

Lebih terperinci

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke:  Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: 09 Fakultas Ilmu Komunikasi MEDIA RELATIONS Pokok Bahasan TV RELEASE Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations http://mercubuana.ac.id POKOK BAHASAN TV Release: Perbedaan Release

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI MASSA

TEORI KOMUNIKASI MASSA BAB 6 Modul 9 TEORI KOMUNIKASI MASSA Tujuan Intruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan teori dan model dasar komunikasi massa, menjelaskan teori dan model tentang pengaruh komunikasi massa terhadap

Lebih terperinci

Pesan : Pesan Penjualan dari produsen selaku komunkator yang ditujukan kepada konsumen selaku komunikan

Pesan : Pesan Penjualan dari produsen selaku komunkator yang ditujukan kepada konsumen selaku komunikan Karakteristik MEDIA Media merupakan sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pesan-pesan iklan. Pesan : Pesan Penjualan dari produsen selaku komunkator yang ditujukan kepada

Lebih terperinci

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE FOR X SMK Copyriht by : Rio Widyatmoko,A.Md.Kom MANFAAT PEMASARAN ONLINE MANFAAT PEMASARAN ONLINE a. Melakukan perubahan dengan cepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join :  Follow Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : www.makinpinter.com Follow : @makinpinter 01 Komunikasi Massa Pada Perkembangan Teknologi Komunikasi massa

Lebih terperinci