BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Efektivitas adalah faktor yang sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai
|
|
- Liani Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 6 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori Pengertian Perencanaan Efektivitas adalah faktor yang sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang.sukses perusahaan dapat diukur melalui pencapaian sasaran-sasaran perusahaan, dalam upayanya mencapai sasaran-sasaran tersebut perusahaan harus dapat menggunakan sumber daya (manusia, material, dan modal )secara efisien.oleh karena itu, untuk menjaga tingkat keefisienan dalam penggunaan suatu sumber daya, maka dibutuhkan suatu perencanaan dan pengendalian yang merupakan fungsi manajemen yang harus dilakukan oleh pihak manajemen secara berkelanjutan. Menurut pendapat Warman (2004,p43) : Perencanaan adalah suatu proses memperkirakan apa yang akan terjadi di masa mendatang dan mempersiapkan sesuatu untuk masa mendatang itu Fungsi Dasar yang harus dipenuhi oleh Perencanaan Berdasarkan Tampubolon (2004,p25) fungsi-fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh aktivitas perencanaan adalah : Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu. Menetapkan jumlah dan saat pemesanan bahan baku serta komponen secara ekonomis dan terpadu.
2 7 Menetapkan kesinambungan antara tingkat kebutuhan produksi, teknik pemenuhan pesanan, serta mengawasi tingkat persediaan produk jadi setiap saat, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan revisi atas rencana produksi pada saat yang ditentukan. Membuat jadwal produksi, penugasan, pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci sesuai dengan ketersediaan kapasitas dan fluktuasi permintaan pada suatu periode. Menurut Baroto Teguh ( 2002,p25 ) Perencanaan bahan berkaitan dengan 3 faktor yang mendasar yaitu : Penentuan kualitas yang harus dibeli. Dalam menentukan kualitas bahan yang akan dibeli para manager harus memperhatikan biaya pemesanan dan penyimpanan, agar kedua biaya ini dapat diminimalisasi makan harus dilakukan pencarian atau perhitungan untuk memperoleh jumlah pemesanan kualitas bahan yang ekonomis yang dapat meminimalisasi total biaya dari biaya pemesanan dan penyimpanan. Kapan pembelian dilakukan. Penentuan dalam melakukan pembelian melibatkan 2 jenis biaya yang saling bertentangan yaitu : biaya pemilikan persediaan dan biaya akibat tidak memadainya persediaan. Persediaan pengaman. Persediaan ini diperlukan sebagai persediaan cadangan karena adanya perbedaan antara pengguna rata rata dan pengguna maksimum yang dapat ditentukan pada periode tertentu. Persediaan ini dapat membantu perusahaan apabila bahan baku yang dipesan kurang, jumlah ini merupakan jumlah yang tetap didalam suatu periode yang telah ditentukan. Bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi mungkin tidak akan cukup apabila dilaksanakan dalam sekali pembelian saja. Dalam pembelian hendaknya dipertimbangkan lama
3 8 waktu tunggu sehingga datanya bahan baku setelah dilakukan pemesanan kembali, dalam waktu yang tepat sehingga tidak terjadi pemesanan kembali, dalam waktu yang tepat. Sehingga tidak terjadi kekurangan bahan baku karena keterlambatan datangnya bahan baku setelah dilakukannya pemesanan kembali, dalam waktu yang tepat.sehingga tidak terjadi kekurangan bahan baku karena keterlambatan datangnya bahan baku dan juga kelebihan bahan baku karena bahan baku dating terlalu awal Pengertian Pengendalian Menurut Jeff Madura (2001,p227) pengertian pengendalian adalah : Memonitor dan mengevaluasi tugas-tugas, artinya menilai apakah rencana yang ditetapkan dalam perencanaan telah tercapai. Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan variable untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.dasar dari semua proses pengendalian adalah pemikiran untuk mengarahkan suatu variable, atau sekumpulan variable, guna mencapai tujuan tertentu.variabel ini dapat berupa manusia, mesin, dan organisasi. Pengendalian adalah semua upaya pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan selama proses produksi untuk menjamin agar yang diproduksi senantiasa memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.( Pengendalian Bahan Baku antara lain : Berdasarkan pendapat Usry (2004,pp ) pengendalian bahan baku yang efektif
4 9 Menyediakan pasokan bahan baku yang diperlukan untuk operasi yang efisien dan tidak terganggu. Menyediakan cukup persediaan dalam periode di mana pasokan(musiman, siklus, atau pemogokan kerja) dan mengantisipasi perusahaan harga. Menyimpan bahan baku dengan waktu penanganan dan biaya minimum dan melindungi bahan bakuu tersebut dari kehilangan akibat kebakaran, pencurian, cuaca, dan kerusakan karena penanganan. Meminimalkan item-item yang tidak aktif, kelebihan atau using dengan melaporkan perubahan produk yang mempengaruhi bahan baku. Memastikan persediaan yang cukup untuk pengiriman segera ke pelanggan. Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan berada di tingkat yang konsisten dengan kebutuhan operasi dan rencana manajemen Tujuan Pengendalian Menurut pendapat Assauri (2004,p177), tujuan pengendalian persediaan secara detail dapat dinyatakan sebagai usaha untuk : Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi. Menjaga agar supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar.
5 10 Pengendalian merupakan sebuah proses memantau atau memonitor kegiatankegiatan untuk menjamin kegiatan tersebut dilaksanakan sebagaimana telat direncanakan, sekaligus menjaga dan mengkoreks setiap adanya penyimpangan yang terjadi Pengertian Persediaan Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang perdagangan maupun pabrik selalu mengadakan persediaan.persediaan (inventory) dapat memiliki berbagai fungsi penting yang menambah fleksibilitas dari operasi suatu perusahaan dan dengan adanya persediaan dapat mempermudah dan memperlancar jalannya proses produksi.jika tidak adanya persediaan maka perusahaan akan menghadapi berbagai masalah di dimana proses produksi akan terganggu ataupun akan terhenti yang selanjutnya tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan. Pengertian persediaan menurut Sumayang, Lalu (2003,p213) adalah : Inventory adalah sebuah persediaan dari material yang digunakan untuk menunjang produksi atau untuk memenuhi permintaan pelanggan.inventory(persediaan) terdiri dari bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Pengertian persediaan menurut Zulfikarijah (2005,p4) : Persediaan adalah stok bahan baku yang digunakan untuk memfasilitasi produksi atau untuk memuaskan permintaan konsumen.jenis persediaan meliputi : bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi Jenis-jenis Persediaan Berdasarkan pendapat Assauri (2004,p ) ada beberapa jenis persediaan, setiap jenis persediaan mempunyai karakteristik khusus tersendiri.menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas :
6 11 Persediaan bahan baku (row materials stock) yaitu persediaan dari barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang yang dapat diperoleh dari sumber-sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan pabrik yang menggunakannya.bahan baku diperlukan oleh pabrik untuk diolah, yang setelah melalui beberapa proses diharapkan menjadi barang jadi (finished goods). Persediaan bagian produk atau parts yang diberli (purchased parts/components stock) yaitu persediaan yang terdiri dari parts yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung diassembling dengan parts lain, tanpa melalui proses produksi sebelumnya. Jadi bentuk barang yang merupakan parts ini tidak mengalami perubahan dalam operasi. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplies stock ) yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang digunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari barang jadi.misalnya minyak solar dan minyak pelumas adalah hanya merupakan bahan pembantu. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses ( work in process/ progress stock) yaitu persediaan barang-barang yang keluar dari tiap-tiap bagian dalam satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi lebih perlu diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi. Persediaan barang jadi ( finished goods stock ) yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap utnuk dijual kepada
7 12 pelanggan atau perusahaan lain.jadi abrang jadi ini adalah merupakan produk selesai dan telah siap untuk dijual. Penjual Bahan Baku Gambar 2.1 Jenis jenis persediaan Barang Setengah Jadi Barang Jadi Pelanggan Proses Daur Ulang Evaluasi Output Feedback Menurut fungsinya persediaan dapat dibedakan atas : Batch stock atau Lot Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan bahan/barang barang dalam jumlah besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Jadi dalam hal ini pembelian atau pembuatan yang dilakukan untuk jumlah besar. Sedang penggunaan atau pengeluaran dalam jumlah kecil. Terjadinya persediaan karena pengadaan bahan/barang yang dilakukan lebih banyak daripada yang dibutuhkan Fluctuatin stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramlakan. Dalam hal ini perusahaan mengadakan persediaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen, apabila tingkat permintaan menunjukkan keadaan yang tidak beraturan atau tidak tetap dan fluktuasi permintaan tidak dapat diramalkan terlebih dahuhlu. Jadi apabila terdapat fluktuasi permintaan yang sangat besar, maka persediaan ini ( fluctuation stock ) dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik turunnya permintaan tersebut. Anticipation stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam
8 13 satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan yang meningkat. Disamping itu anticipation stock dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan terjadinya kelangkaan bahan baku sehingga mengganggu proses jalanya produksi Tujuan Persediaan Menurut pendapat Render dan Heizer ( 2001, p 314) persediaan memiliki berbagai tujuan penting yang menambah fleksibilitas dari operasi suatu perusahaan yaitu : Untuk memberikan suatu stok barang barang agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan timbulnya dari konsumen Untuk memasangkat produksi dengan distribusi. Misalnya, bila permintaan produknya tinggi hanya pada musim panas, suatu perusahaan dapat mempersiapkan stok selama musim dingin, sehingga biaya kekurangan stok dan kehabisan stok dapat dihindari. Demikian pula, bila pasokan suatu perusahaan berfluktuasi, persedian bahan baku ekstra mungkin diperlukan untuk memasangkan proses proses produksinya. Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah, karena pembelian dalam jumlah besar dapat secara substantial menurunkan biaya produk. Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dana perubahan harga. Untuk menghindari dari kekurangan stok yang dapar terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, masalah mutu, atau pengiriman yang tidak tepat. stok pengaman misalnya, barang ditangan ekstra dapat mengurangi resiko kehabisan stok.
9 14 Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan baik dan menggunakan barang dalam proses dalam persediaannya. Hal ini karena perlu waktu untuk memproduksi barang dan arena sepanjang berlangsunya proses, terkumpul persediaan persediaan Fungsi Persediaan Berdasarkan pendapat Tampubolon ( 2004,p 190 ) pentingnya mengefektifkan system persediaan bahan, efisiensi, operasional perusahaan dapat ditingkatkan melalui fungsi persediaan dengan mengefektifkan fungsi decoupling, fungsi economic size, dan fungsi antisipasi. Fungsi decoupling merupakan fungsi perusahaan untuk mengadakan persediaan decouple, dengan mengadakan pengelompokkan operasional secara terpisah pisah, sebagai contoh adalah perusahaan manufaktur,mobil, skedul perakitan mesin ( engine assembly ) dipisah dari skedul perakitan tempat duduk. Fungsi economic size adalah penyimpanan persediaan dalam jumlah besar dengan pertimbangan adanya diskon atas pembelian bahan, diskon atas kualitas untuk dipergunakan dalam proses konversi, serta didukung kapasitas gudang yang memadai Fungsi antisipasi merupakan penyimpanan persediaan bahan yang fungsinya untuk penyelamatan jika sampai terjadi keterlambatan datangnya pesanan bahan dari pemasok atau leveransir. Tujuan utama adalah untuk menjaga proses konversi tetap berjalan dengan lancar. Persediaan diartikan sebagai investasi yang akan menunggu proses lebih lanjut, persediaan dalam perusahaan merupakan salah satu aset terpenting dalam banyak perusahaan. Jenis persediaan diberbagai perusahaan berbeda beda akan tetapi secara
10 15 umum persediaan dibagi menjadi 3 yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi dan persediaan barang jadi Pengertian Biaya Berdasarkan pendapat Hongren, Datar, dan Foster ( 2005, p34) Biaya adalah suatu sumber daya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya adalah arus keluar asset dan timbulnya kewajiban selama satu periode yang berasal dari pengiriman dan produksi barang, penyerahan jasa atau penyelenggara aktivitas aktivitas lainnya yang merupakan operasi yang utama dari suatu entitas ( Jadi biaya merupakan salah satu asset perusahaan dimana aspek yang akan dipakai atau diperlukan oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan usaha Klasifikasi Biaya Menurut Usry, Carter dan Thomson (2005, p ) keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya tergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis. Studi dan analisis yang hati hati atas dampak aktivitas bisnis pada umumnya akan menghasilkan klasifikasi tiap pengeluaran sebagai biaya tetap, biaya variabel atau biaya semivariabel. Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun. Contohnya overhead pabrik memasukkan barang/produk seperti supervise, penyusutan, sewa, asuransi properti, pajak properti, semuanya secara umum dianggap sebagai biaya tetap.
11 16 Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang secara total meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas. Contoh yang termasuk biaya variabel adalah biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, beberapa perlengkapan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, alat alat kecil, pengerjaan ulang, dan unit unit yang rusak. Biaya semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik karateristik karateristik dari biaya tetap maupun biaya variabel. Contoh biaya semivariabel adalah biaya listrik, air, gas, batu bara, bensin, perlengkapan, pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, asuransi jiwa kelompok untuk karyawan, biaya pensiun, pajak penghasilan, biaya perjalanan dinas, dan biaya hiburan Biaya biaya Persediaan Menurut Herjanto,Eddy ( 2007, p ) unsure unsure biaya yang terdapat dalam persediaan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : Biaya Pemesanan ( Ordering Cost, Procurement Cost ) adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan/barang, sejak dari penempatan pemesanan sampai tersedianya barang di gudang. Yang termasuk dalam biaya pemesanan meliputi biaya administrasi dan penempatan vendor, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya penerimaan dan pemeriksaan barang. Biaya penyimpanan ( Carrying Cost, Holding Cost ) adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya persediaan barang. Yang termasuk biaya ini antara lain biaya sewa gudang, biaya administrasi pergudangan, gaji
12 17 pelaksana pergudangan, biaya listrik, biaya modal yang tertanam dalam persediaan, ataupun biaya kerusakan. Biaya kekurangan ( Storage Cost, Stockout Cost ) persediaan ini pada dasarnya bukan biaya nyata, melainkan berupa biaya kehilangan kesempatan yang timbul misalnya karena terhentinya proses produksi sebagai akibat tidak adanya bahan yang diproses, yang antara lain meliputi biaya kehilangan waktu produksi bagi mesin dan karyawan. Berdasarkan pendapat Zulfikarijah ( 2005, p ) beberapa masalah keputusan persediaan dapat diselesaikan dengan menggunakan criteria ekonomis, satu syarat mutlak terpenting adalah membuat struktur biaya. Struktur biaya ini memuat biaya persediaan. Biaya persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian yang disebabkan oleh adanya persediaan. Biaya persediaan ini di dalam perusahaan secara umum dibedakan menjadi empat jenis, yaitu : Biaya pembelian ( purchasing order ) Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang, jumlahnya tergantung pada yang dibeli dan harga per unit barang. Biaya pengadaan ( procurement cost ). Merupakan biaya yang berhubungan dengan pembelian barang yang tediri dari biaya pemesanan ( ordering cost ) apabila barang yang dikeluarkan berasal dari luar perusahaan dan biaya persiapan ( set-up cost ) a. Biaya pemesanan ( ordering cost ).
13 18 Adalah semua pengeluaran yang disebabkan oleh adanya kegiatan mendatangkan barang dari luar, biaya ini meliputi : Biaya menentukan pemasok Pengetikan pemesanan Pengiriman pesanan Biaya pengangkutan Biaya penerimaan b. Biaya persiapan ( set-up cost ) Yaitu semua pengeluaran yang disebabkan oleh kegiatan memproduksi suatu barang, biaya ini berasal dari pabrik yang meliputi : Biaya menyusun peralatan produksi. Menyetel mesin. Mempersiapkan gambar kerja. Biaya penyimpanan ( carrying cost/holding cost ). Biaya penyimpanan adalah semua pengeluaran yang disebabkan oleh adanya kegiatan menyimpan barang dalam periode waktu tertentu, biaya ini diwujudkan dalam bentuk persentase nilai rupiah per unit waktu. Biaya ini meliputi : a. Biaya modal ( cost of capital ). Adanya penumpukan barang dalam persediaan sama artinya dengan biaya penumpukan modal yang menyebabkan peluang untuk investasi lainnya berkurang. Modal ini dapat diukur dengan besarnya suku
14 19 bunga bank, oleh karena itu biaya yang disebabkan oleh karena memilik persediaan harus diperhitungkan dalam biaya system persediaan. Biaya modal diukur sebagai persentasi nilai persediaan untuk periode waktu tertentu. b. Biaya gudang ( cost of storage ). Biaya gudang adalah biaya yang dikeluarkan untuk tempat/gudang penyimpanan barang. Apabila gudang yang digunakan adalah sewa, maka biayanya dapat berupa biaya sewa dan apabila gudang adalah milik sendiri, maka biayanya merupakan biaya depresiasi. Adapun termasuk dalam biaya gudang adalah biaya tempat, asuransi, pajak. c. Biaya keuangan/kadaluarsa (obselence cost ). Penyimpanan barang dalam waktu yang relative lama dapat berakibat menurun/merosotnya nilai barang, hal ini dapat disebabkan oleh adanya perubahan teknologi, model dan tren konsumen. Biaya ini dapat diukur dengan menghitung besarnya penurunan nilai jual barang tersebut. d. Biaya kehilangan ( lost cost ) dan biaya kerusakan ( deteroration). Penyimpan barang dapat mengakibatkan dan penyusutan karena beratnya dapat berkurang atau jumlahnya berkurang karena beratnya dapat berkurang atau jumlahnya berkurang karena kehilangan. Biaya keusangan ini diukur dalam persentase berdasarkan pengalaman yang selama ini terjadi e. Biaya asuransi ( insurance cost ). Akibat lain dalam penyimpanan persediaan adalah adanya bahaya yang tidak dapat dikendalikan seperti bencana alam, kebakaran, dan lain lain. Beberapa perusahaan besar mengasuransikan persediaannya untuk mengantisipasi kerugian tersebut, adapun jumlahnya sesuai dengan nilai, jenis persediaan dan kesepakatan dengan pihak asuransi.
15 20 f. Biaya administrasi dan pemindahan. Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk administarsi persediaan barang yang ada, baik pada saat pemesanan, penerimaan barang, maupun penyimpanannya dan untuk memindahkan dari dan ke tempat penyimpanan termasuk biaya tenaga kerja dan material handling. Biaya kekurangan persediaan (Stockout cost). Biaya kekurangan persediaan merefleksi konsekuensi ekonomis yang disebabkan oleh adanya kehabisan persediaan. Kondisi ini sangat merugikan perusahaan karena proses produksi akan terganggu dan kesempatan untuk memperoleh peluang/keuntungan akan hilang atau konsumen dapat pindah ke perusahaan lain karena permintaannya tidak terpenuhi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada citra perusahaan. Adapun yang termasuk dalam biaya stockout adalah : a. Jumlah barang yang tidak terpenuhi. Adanya kehabisan barang menyebabkan kegiatan proses produksi terhenti dan sejumlah permintaan tidak terpenuhi, sehingga perusahaan akan kehilangan peluang untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan. Pengukuran biaya ini didasarkan peluang yang hilang tersebut yang disebut juga dengan biaya penalty dengan satuan Rp/unit. b. Waktu pemenuhan. Kekurangan persediaan dapat juga berakibat pada lambatnya waktu penyelesaian barang karena adanya waktu menganggur ini merupakan biaya kehilangan pendapatan. Pengukuran biaya ini didasarkan pada waktu yang diperlukan untuk mengisi gudang dengan satuan Rp/satuan waktu. c. Biaya pengadaan darurat. Biaya darurat ini seringkali diperlukan sebagai upaya untuk memenuhi permintaan konsumen dalam kondisi kehabisan persediaan, sehingga biaya yang akan dikeluarkan lebih besar dibandingkan kondisi normal. Besarnya biaya dikarenakan pemesanan yang mendadak dimana perusahaan
16 21 tidak mempunyai kesempatan berfikir lebih jauh untuk menentukan pilihannya, baik harga, pemasok, atau biaya biaya yang mengikutinya. Pengukurannya didasarkan pada pemesanan setiap kali kehabisan persediaanya. Biaya merupakan sumber daya yang dimiliki perusahaan, yang akan digunakan oleh perusahaan. Sebaliknya dengan mengeluarkan biaya maka perusahaan akan mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi perusahaan. Biaya persediaan merupakan pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan untuk menyimpan persediaan yang akan dimanfaatkan perusahaan untuk proses produksi Pengertian Produksi Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi ( ). Menurut Reksohadiprodjo, Sukanto ( 2000, p1 ) produksi merupakan penciptaan atau penambahan faedah bentuk, waktu dan tempat atas factor factor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Berdasarkan kesimpulan diatas maka produksi dapat diartikan sebagai suatu proses menghasilkan suatu barang guna mendapatkan nilai lebih dan keuntungan dari barang setelah diproduksi Proses Produksi Menurut Reksohadiprodjo, Sukanto ( 2000, p1 ) proses produksi merupakan cara, metode, teknik pelaksanaan produksi dengan memanfaatkan factor factor produksi.
17 22 Menurut Yulian Yamit, ( 2000, p 54 ) proses adalah cara, metode, teknik untuk penyelenggaraan atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu. Sedangkan proses produksi adalah suatu cara, metode, maupun teknik bagaimana kegiatan penciptaan faedah baru atau penambahan faedah tersebut dilaksanakan dalam perusahaan. Proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi, dapat dibagi menjadi 2 yaitu perusahaan yang melaksanakan proses produksinya dalam perusahaan dengan proses produksi yang sama dari hari ke hari atau proses produksi terus menerus, dan proses produksi yang menggunakan pola atau pelaksanaan proses produksi yang berbeda beda dari ahri ke hari atau proses produksi terputus putus. Proses produksi merupakan rentetan rangkaian dari input sampai barang atau jasa menjadi output Proses produksi adalah suatu kegiatan dengan melibatkan tenaga manusia, bahan, dan peralatan untuk menghasilkan produk yang berguna atau bernilai lebih. Atau dengan kata lain proses produksi adalah transformasi bahan ( input ) menjadi produk ( output ). Proses ini jika digambarkan akan menjadi seperti berikut ini : Gambar : 2.2 Proses Produksi Input Transformasi Output Mesin Bahan/komponen Energi Desain produk Proses produksi menggunakan berbagai macam fasilitas produksi Sumber : Manajement Operasi, Yogyakarta : BPFE Yulian Yamit, 2000 Barang Jasa Produk sampingan Sisa sisa produksi Gambar diatas menunjukkan alur proses produksi dalam manajemen operasi. Input berupa mesin, bahan/komponen, energi, dan desain produk yang ditransformasikan dengan
18 23 menggunakan berbagai fasilitas produksi yang terdapat didalam pabrik output yang berupa barang, jasa, produk sampingan, dan sisa sisa produksi Peramalan Menurut Render dan Heizer (2001,p 58-59) metode peramalan trend linier merupakan teknik peramalan yang mencocokkaan gari trend ke rangkaian titik data historis dan kemudian memproyeksikan garis itu ke dalam ramalan jangka menengah hingga jangka panjang. Jika mengembangankan garis trend linear dengan metode statistic yang tepat, maka dapat dipakai metode kuadrat terkecil (least square method). Adapun persamaan metode kuadrat terkecil : Ŷ = a +bx Dimana : Ŷ = Nilai variabel yang dihitung untuk diprediksi ( disebut variabel tidak bebas ) a = Perpotongan sumbu y b = Kelandaian garis regresi (atau tingkat perubahan dalam untuk ŷ perubahan tertentu dalam x) x = Variabel bebas ( waktu ) Kelandaian b di peroleh :.... Dimana : b = Kelandaian garis regresi
19 24 = Tanda penjumlahan x = Nilai variabel bebas y = Nilai variabel tidak bebas = Rata rata nilai x = Rata rata nilai y n = Jumlah titik data atau observasi perpotongan y bisa dihitung sebagai berikut : Sejarah Economic Order Quantity ( EOQ ) Menurut pendapat Zulfikarizah ( 2005, p99 ), pada tahun 1915 FW, Harris mengembangkan rumus yang cukup terkenal yaitu Economic Order Quantity (EOQ). Rumus ini banyak digunakan di perusahaan perusahaan atas usaha yang dilakukan seorang konsultan yang bernama Wilson. Oleh sebab itu rumus ini sering disebut dengan EOQ Wilson. Menurut pendapat Schroeder ( 2000, p326 ), menyebutkan bahwa kuantitas pesanan ekonomis atau Economic Order Quantity (EOQ) dikembangkan oleh Fw. Harris pada tahun kemudian rumus ini bertambah luas penggunaannya didalam industri melalui konsultan bernama Wilson. Walaupun Economic Order Quantity merupakan teknik penentu persedeiaan tertua, namun Economic Order Quantity dengan variasinya banyak digunakan di perusahaan perusahaaan untuk permintaan independent dalam manajemen persediaan karena relatif digunakan.
20 EOQ ( Economic Order Quantity ) Berdasar kan pendapat Pardede, Pontas M ( 2005, p422) menyatakan bahwa Economic Order Quantity (EOQ) menunjukkan sejumlah barang yang harus dipesan untuk tiap kali pemesanan agar biaya persediaan keseluruhan menjadi sekecil mungkin Menurut Rangkuti ( 2004, P 748 ), Economic Order Quantity (EOQ) adalah jumlah pembelian bahan mentah ada setiap kali pemesanan dengan biaya yang paling rendah. Di bawah ini adalah grafik persediaan model EOQ : Menurut Zulfikarijah ( 2005,p ) model EOQ sangat aplikatif untuk situasi dimana item dibeli dari perusahaan lain. Model EOQ dapat digunakan dalam menentukan persediaan dengan syarat harus memenuhi beberapa asumsi dibawah ini : Tingkat penggunaan seragam dan diketahui ( permintaannya konstan ). Misalnya permintaan setiap hari 200 unit dan permintaan ini diasumsikan berlangsung terus menerus. Harga item sama untuk semua ukuran pemesanan ( tidak ada potongan harga atau diskon ) Semua pesanan dikirim pada waktu yang sama ( tidak dalam kondisi back order ) Lead time konstan dan diketahui dengan baik. Pesanan datang tepat pada saat persediaan habis ( minimal persediaan nol atau tidak terjadi stockout/kehabisan persediaan). Item merupakan produk tunggal dan tidak ada kaitannya dengan produk lain. Biaya penempatan dan penerimaan pesanan diabaikan untuk sejulmlah pesanan.
21 26 Struktur biaya khusus digunakan dengan cara : biaya item unit konstan dan tidak ada diskon untuk pembelian dalam jumlah besar. Biaya penyimpanan persediaan memiliki fungsi linier untuk sejumlah produk ( tidak ada skala ekonomi dalam biaya penyimpanan ). Menurut Render dan Heizer ( 2001,p ) untuk menghitung Economic Order Quantity (EOQ) dapat menggunakan rumus EOQ D S Keterangan rumus : EOQ = Jumlah optimal barang per pesanan D = Permintaan tahunan barang persediaan, dalam unit S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan H = Biaya penyimpanan unit / tahun Dengan adanya EOQ maka dapat diketahui : a. Biaya pemesanan tahunan = ( jumlah pesanan per tahun ) X (biaya pemesanan per order) = =
22 27 b. Biaya penyimpanan tahunan = (tingkat persediaan rata²) X (biaya penyimpanan 1 unit/tahun) = Jumlah pesanan ( Biaya penyimpanan 1 unit/tahun ) 2 = 2 c. Biaya tahunan total = biaya pemesanan + biaya penyimpanan 2 Gambar 2.3 Penggunaan Persediaan Sepanjang Waktu Jumlah yang dipesan = Q (tingkat persediaan maksimum) Tingkat Persediaan Tingkat penggunaan Persediaan ditangan rata rata Persediaan minimum 0 Waktu Re-Order Point Menurut pendapat Render dan Heizer ( 2001,p324) Titik pemesanan ulang adalah tingkat persediaan dimana harus dilakukan pemesanan kembali. Model persediaan sederhana mengasumsikan bahwa penerimaan suatu pesanan bersifat seketika. Dengan kata lain model model persediaan mengasumsikan bahwa suatu perusahaan akan menunggu sampai tingkat persediaannya mencapai nol sebelum perusahaan melakukan pemesanan kembali dan kiriman pasti sampai tepat waktu. Rumus Re-oreder Point yaitu :
23 28 ROP = permintaan per hari x lead time untuk pemesanaan baru (dalam hari) = d x L Keterangan rumus : ROP = Re-order Point d = Permintaan per hari L = Lead time untuk pemesanan baru (dalam hari) Gambar 2.4 Kurva Reorder Point Q Stope = unit/hari = d ROP (dalam unit) Waktu (dalam hari ) Waktu utama = L Safety Stock ( Persediaan Pengaman) Menurut Assauri (2004,p 186) safety stock (persediaan pengaman) adalah persediaan tambahan yang disediakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stockout) Kemungkinan terjadinya stockout dapat disebabkan karena penggunaan bahan baku yang lebih besar daripada perkiraan semula, atau adanya keterlambatan dalam penerimaan bahan baku yang dipesan. Akibat pengadaan persediaan penyelamat terhadap biaya perusahaan adalah mengurangi kerugian yang ditimbulkan karena terjadinya stockout, akan tetapi sebaliknya akan menambah besarnya carrying cost. Oleh karena itu pengadaan
24 29 persediaan penyelamat oleh perusahaan dimaksudkan untuk mengurangi kerugian yang ditimbulakn karena terjadinya stockout, tetapi juga pada saat itu diusahakan agar carrying cost adalah serendah mungkin. Berdasarkan pendapat Assauri (2004, p ) faktor faktor yang menentukan besarnya persediaan penyelamat adalah : Penggunaan bahan baku rata rata. Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama periode tertentu, khususnya selama periode pemesanan adalah rata rata penggunaan bahan baku pada masa sebelumnya. Hal ini perlu diperhatikan karena setelah kita mengadakan pesanan (order) penggantian, maka pemenuhan kebutuhan atau permintaan dari pelanggan sebelum barang yang dipesan datang, harus dapat dipenuhi dari persediaan (stock) yang ada. Faktor waktu atau lead time. Lead time adalah lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan bahan bahan sampai dengan kedatangan bahan tersebut dan diterima di gudang persediaan. Rumus safety stock max Keterangan rumus : max = tingkat maksimum permintaan per unit ( biasanya per tahun ) = tingkat permintaan rata rata L = lead time
25 30 EOQ merupakan model persediaan yang bertujuan untuk menentukan jumlah pesanan yang dilakukan perusahaan sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan menjadi minim. Re-order Point merupakan tingkat persediaan, dimana perusahaan harus melakukan pemesanan kembali. Safety stock merupakan persediaan tambahan yang digunakan apabila perusahaan mengalami kekurangan jumlah persediaan.
26 Kerangka pemikiran Input Peramalan Peramalan Konstan Peramalan Linier Peramalan Moving Average Peramalan Weight Moving Average Mean Squared Error (MSE) yang Paling Kecil Permintaan Persediaan Bahan Baku Kebutuhan Persediaan Bahan Baku Pengendalian Persediaan Bahan Baku Economic Order Quantity (EOQ) Reorder Point (ROP) Safety Stock ( SS ) Implikasi Hasil Penelitian Gambar 2.5
BAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PERENCANAAN. 2.1.1 Pengetian Perencanaan Efektivitas adalah faktor yang sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang. Sukses perusahaan dapat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan atau stock merupakan salah satu aspek penting bagi perusahaan yang menjual barang dagangan atau perusahaan pengolahan. Stock
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen produksi terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan produksi maka dari itu sebelum mengetahui mengenai manajemen produksi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaaan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Fungsi Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut Handoko (1996) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BAHAN / BARANG YG DISIMPAN & AKAN DIGUNAKAN UTK MEMENUHI TUJUAN TERTENTU MISAL UTK PROSES PRODUKSI / PERAKITAN, UNTUK DIJUAL KEMBALI & UTK SUKU CADANG DR SUATU PERALATAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,
Lebih terperinciBerupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier
Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib Inventory Management Persediaan berguna untuk : a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya bahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai pendukung teori adanya penelitian ini. Teori-teori yang menjadi bahan rujukan berkaitan tentang manajemen
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan Menurut Pardede (2005), persediaan (inventory) adalah sejumlah barang atau bahan yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu di masa yang akan datang. Sediaan
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis
MANAJEMEN KEUANGAN Modul ke: 12 Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Keuangan www.mercubuana.ac.id Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D.,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau persediaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses
Lebih terperinciBAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN Perusahaan memiliki persediaan dengan tujuan untuk menjaga kelancaran usahanya. Bagi perusahaan dagang persediaan barang dagang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw
Lebih terperinciManajemen Persediaan (Inventory Management)
Manajemen Persediaan (Inventory Management) 1 A. PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu misalnya untuk proses produksi atau
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Semua jenis perusahaan baik itu perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan perusahaan dagang memiliki persediaan sebagai aktiva lancar. Persediaan bagi perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Persediaan Persediaan merupakan komponen penting dalam suatu kegiatan produksi maupun distribusi suatu perusahaan. Persediaan digunakan sebagai cadangan atau simpanan pengaman
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa
Lebih terperinci1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi
1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi roti dan bermacam jenis kue basah. Bahan baku utama yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya
Lebih terperinciBAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY
BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY II. 1. Persediaan II. 1. 1. Pengertian Persediaan Setiap perusahaan baik perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur selalu berusaha untuk mengadakan persediaan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Penilaian atas persediaan akan memberikan akibat langsung terhadap penentuan income dan penyajian arus kas. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang sangat penting
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pada setiap perusahaan, baik perusahaan kecil, perusahaan menengah maupun perusahaan besar, persediaan sangat penting bagi kelangsungan
Lebih terperinci#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN
#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan adalah bahan atau barang yang dismpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya: untuk digunakan dalam proses produksi/perakitan atau dijual kembali.
Lebih terperinci#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN
#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan adalah bahan atau barang yang dismpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya: untuk digunakan dalam proses produksi/perakitan atau dijual kembali.
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 1.8 Persediaan 2.1.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi tiap saat di bidang usaha, baik dagang ataupun industri.
Lebih terperinci#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN
#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan adalah bahan atau barang yang dismpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya: untuk digunakan dalam proses produksi/perakitan atau dijual kembali.
Lebih terperinciBAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam melaksanakan aktivitas produksi suatu barang, setiap perusahaan, baik perusahaan jasa atau pun perusahaan perdagangan serta perusahaan manufaktur pasti mengadakan persediaan.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Persediaan 2.1.1 Uji Kenormalan Liliefors Perumusan ilmu statistika juga berguna dalam pengendalian persediaan dan biasanya digunakan untuk mengetahui pola distribusi
Lebih terperinciMANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI
INVENTORY MANAGEMENT MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI Manajemen Persediaan Manajemen persediaan merupakan suatu cara untuk mengelola dan mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat sehingga
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander
MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang atau bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEOI 2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Nastiti (UMM:2001) judul: penerapan MRP pada perusahaan tenun Pelangi lawang. Pendekatan yang digunakan untuk pengolahan data yaitu membuat Jadwal
Lebih terperinci#12 MANAJEMEN PERSEDIAAN
#12 MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan adalah bahan atau barang yang dismpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya: untuk digunakan dalam proses produksi/perakitan atau dijual kembali.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fungsi Pengendalian Persediaan Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Kekurangan bahan baku akan mengakibatkan adanya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pentingnya Persediaan Bagi Perusahaan Suatu perusahaan akan selalu mempunyai persediaan, baik persediaan berupa persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi ataupun persediaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan (Iventory) Persedian (Iventory) merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan. Setiap perusahaan biasanya memiliki persediaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa kata to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Manajemen Keuangan Modul ke: Pengelolaan Persediaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengelolaan Persediaan Materi Pembelajaran Persediaan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. dagang maupun manufaktur. Bagi perusahaan manufaktur, persediaan menjadi. berpengaruh pada kegiatan produksi dan penjualan.
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Semua jenis perusahaan memiliki persediaan, baik itu perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur. Bagi perusahaan manufaktur, persediaan menjadi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Produksi 1.1.1 Pengertian Proses Produksi Dalam kehidupan sehari-hari, baik dilingkungan rumah, sekolah maupun lingkungan kerja sering kita dengar mengenai apa yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 engertian engendalian ersediaan ersediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem. Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Mahadevan (2010 : 3) manajemen operasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi organisasi, apakah mereka berada di industri manufaktur
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Uji Kenormalan Lilliefors Perumusan ilmu statistik juga berguna dalam pengendalian persediaan untuk menentukan pola distribusi.pola distribusi tersebut dapat diketahui dengan melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya perusahaan-perusahaan di berbagai bidang. Hal ini mendorong banyak pengusaha untuk lebih
Lebih terperinciMetode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O
Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O Perencanaan Persediaan Input data yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan jumlah dan periode siklus waktu antar pemesanan/ pembuatan adalah: Total
Lebih terperinciPengelolaan Persediaan
Modul ke: Pengelolaan Persediaan Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan. Pengolahan persediaan dengan teknik ABC dan EOQ Fakultas EKONOMI Program
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan
Penelitian ini bersifat literatur dan disusun berdasarkan rujukan pustaka, dengan pendekatan sebagai berikut: a. Menjelaskan sistem produksi dan hubungan antara pemasok-pembeli. b. Menentukan ukuran lot
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Industri Kertas Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kertas yang besar. Sampai tahun 2011 terdapat 84 pabrik pulp dan kertas. Pabrik-pabrik tersebut
Lebih terperinciANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :
ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA Oleh : Boys Bidil Noor Fakultas Ekonomi, Univeritas 17 agustus Samarinda Email : boy.aidil@gmail.com ABSTRAKSI Penelitian ini untuk bertujuan
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi
Modul ke: 12 MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Manajemen persediaan Kriteria persediaan o Persediaan pada perusahaan dagang Persediaan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi Seluruh Data Tetap Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen SEKILAS MENGENAI PERSEDIAAN
Lebih terperinci(2004) dengan penelitian yang diiakukan oleh penulis adalah metode pemecahan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu Dari hasil kajian penelitian terdahulu mi dapat ditemukan kebaikan dan kelemahan penelitian terdahulu, serta untuk mengetahui hubungan antara penelitian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Persediaan Merujuk pada penjelasan Herjanto (1999), persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian dan Tujuan Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun pabrik selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan,
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS
BAB II KERANGKA TEORITIS.1 Peramalan Peramalan menurut Yamit (1999), merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ir. Rini Anggraini
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Jenis Jenis dan Biaya-Biaya Persediaan 1. Pengertian Persediaan Perusahaan didalam menjalankan operasoinalnya tentu memliki persediaan, baik itu perusahaan dagang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventory atau Persediaan Inventory adalah item atau material yang dipakai oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menjalankan bisnisnya[10]. Persediaan adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Kristanto (2003:2), sistem adalah kumpulan elemen elemen dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada sistem
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis
Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis : IV Pertemuan Ke : 12 Pokok Bahasan : Perencanaan Persediaan Dosen :
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan
Lebih terperincikegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi
BABTI KAJIAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Persediaaan adalah sumber daya menganggur (idle resource) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut adalah berupa kegiatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Menurut Jacob, Chase, Aquilo (2009: 547) persediaan merupakan stok dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk produksi. Sedangkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Produksi, diartikan sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau penciptaan faedah baru. Faedah atau manfaat ini dapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Persediaan Persediaan adalah bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi, bahan penolong yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Definisi
Lebih terperinciBAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN 10.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Perusahaan Manufaktur pada umumnya mempertahankan 3 jenis persediaan: a. Persediaan Bahan Baku, Faktor- faktor yang
Lebih terperinciBAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY
BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN PENGERTIAN Persediaan : - Segala sesuatu/sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan - Sekumpulan produk phisikal pada berbagai tahap proses
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Management Menurut Anton (2010:13), manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manuasia secara efektif, dengan didukung oleh sumber
Lebih terperinciIndustrial Management ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU BUAH KELAPA SAWIT PADA PT. BAHARI DWIKENCANA LESTARI
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.6 No.1 (2017) 50-56 ISSN 2302 934X Industrial Management ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU BUAH KELAPA SAWIT PADA PT. BAHARI DWIKENCANA LESTARI Diana Khairani
Lebih terperinciPengendalian Persediaan. Fungsi Persediaan (2) Fungsi Persediaan 11/18/2015
Pengendalian Persediaan Suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal, atau Persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Heene dan Desmidt (2010:8), menyatakan bahwa manajemen adalah serangkaian aktivitas manusia yang berkesinambungan dalam mencapai suatu tujuan yang telat ditetapkannya.
Lebih terperinciANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA WAROENG JEANS CABANG P. ANTASARI SAMARINDA
ejournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (1): 15-27 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2018 ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau profit, seperti usaha dagang, usaha jasa maupun manufaktur berupaya mencapai tujuan yaitu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Persediaan Persediaan atau inventory merupakan material dan supply yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk dijual ataupun digunakan untuk kepentingan proses produksi.
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) 1. Pendahuluan Definisi: Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Inventory dan Klasifikasinya Inventory meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang ketat antar perusahaan baik perusahaan nasional maupun perusahaan asing yang diakibatkan oleh faktor globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat bertahan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif. Deskriptif yaitu menganalisa, mengendalikan dan mendiskripsikan
Lebih terperinciManajemen Persediaan
Manajemen Persediaan 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 A B C 20 40 60 80 100 100 80 60 40 20 Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Persediaan Pengertian
Lebih terperinciFUNGSI PENTING PERSEDIAAN UNTUK PERUSAHAAN TEKSTIL
FUNGSI PENTING PERSEDIAAN UNTUK PERUSAHAAN TEKSTIL Oleh: Ir. R. Budi Setiawan, M.M., CISCP Senior Consultant at Supply Chain Indonesia Persediaan secara umum dapat didefinisikan sebagai barang yang disimpan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan berakibat pemborosan dalam biaya simpan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laju perekonomian yang semakin meningkat dan tingkat persaingan yang semakin tajam, suatu perusahaan harus lebih giat dalam mencapai tujuan. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. jadi yang disimpan untuk dijual maupun diproses. Persediaan diterjemahkan dari kata inventory yang merupakan jenis
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan Persediaan didefinisikan sebagai barang jadi yang disimpan atau digunakan untuk dijual pada periode mendatang, yang dapat berbentuk bahan baku
Lebih terperinci3 BAB III LANDASAN TEORI
3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bahan Baku Bahan baku atau yang lebih dikenal dengan sebutan raw material merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang
Lebih terperinci