LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN I

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN I"

Transkripsi

1 INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI PKPP Nomor 23 LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN I PERIODE FEBRUARI MEI 2012 KEGIATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGERAKAN KERETA API BERBASIS GPS-GSM Peneliti Utama: Ir. Muhajirin, MM BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI KEDEPUTIAN TEKNOLOGI INDUSTRI RANCANG BANGUN DAN REKAYASA PUSAT TEKNOLOGI INDUSTRI DAN SISTEM TRANSPORTASI Gedung Teknologi 2 BPPT, No. 251, Lantai 3, Kawasan PUSPIPTEK, Serpong -Tangerang Selatan Telepon: ; Fax: hajir15@yahoo.com MEI

2 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN I PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGERAKAN KERETA API BERBASIS GPS-GSM PERIODE FEBRUARI MEI 2012 Diketahui oleh: Direktur Teknologi Industri dan Sistem Transportasi, Dilaporkan oleh: Koordinator Kegiatan/ Peneliti Utama, Dr. Ir. Prawoto, MSAE Nip Ir. Muhajirin, MM Nip

3 DAFTAR ISI Halaman Judul... 1 Lembar Pengesahan... 2 Daftar Isi... 3 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Metodologi Pelaksanaan Lokus Kegiatan Fokus Kegiatan Bentuk Kegiatan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan... 7 BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN Pengelolaan Administrasi Manajerial Perencanaan Anggaran Pengelolaan Anggaran Rancangan Pengelolaan Aset Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja Perkembangan Pencapaian Target Kinerja Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BAB III RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja Rencana Koordinasi Kelembagaan Program Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Rencana Pengembangan ke Depan BAB IV PENUTUP LAMPIRAN : PHOTO/HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan angkutan massal seperti kereta api sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah transportasi perkotaan yang sangat kompleks, terutama karena semakin meningkatnya kemacetan lalu lintas, arus urbanisasi yang semakin meningkat dan keterbatasan lahan di perkotaan. Teknologi kendali sangat berperanan penting dalam pengoperasian kereta api yang diperlukan pada prasarana dan sarana. Teknologi kendali diterapkan pada prasarana kereta terutama untuk mengatur lalu lintas operasi kereta yang berkaitan erat dengan kualitas pelayanan dan keselamatan transportasi. Tuntutan peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan kereta mendorong berkembangnya teknologi pengoperasian kereta secara otomatis yaitu Automatic Train Control (ATC). ATC merupakan sistem control yang terdiri dari Automatic Train Protection(ATP), Automatic Train Operation(ATO), dan Automatic Train Supervision(ATS). Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 mengisyaratkan bahwa perkeretaapian sebagai salah satu moda transportasi memiliki karakteristik dan keunggulan khusus yang memerlukan peningkatan peran dalam upaya pengembangan sistem transportasi nasional secara terpadu. Penyelenggaraan perkeretaapian yang dimulai dari pengadaan, pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan perlu diatur dengan sebaik-baiknya sehingga dapat terselenggara angkutan kereta api yang menjamin keselamatan, aman, nyaman, cepat, tepat, tertib, efisien, serta terpadu dengan moda transportasi lain. Berdasarkan Undang-Undang 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian, penyelenggaraan sistem perkeretaapian dibagi atas penyelenggaraan sistem prasarana dan sarana yang dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pengadaan/pembangunan, pengoperasian perawatan dan pengusahaan. Teknologi Sistem Kendali sebagai sub sistem dalam sistem prasarana 4

5 perkeretaapian tidak luput dari proses penyelenggaraan sebagaimana diatur dalam UU ini. Walaupun demikian, penerapan teknologi sistem kendali ke dalam Sistem Perkeretaapian Nasional membutuhkan regulasi dan sertifikasi yang dituangkan dalam turunan dari UU yang ada. Keinginan untuk mandiri dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri menjadikan penerapan teknologi ini perlu didukung tidak saja oleh sistem perangkat keras teknologinya, tetapi juga regulasi dan sertifikasinya. Sejalan dengan kebutuhan teknologi sistem kendali kereta api sebagaimana diamanatkan dalam UU No.23 tahun 2007, Kementerian Ristek mengembangkan kegiatan Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa (PKPP) dalam rangka meningkatkan pemanfataan hasil litbangyasa yang terterapkan sebagai kontribusi iptek terhadap perekonomian masyarakat dan daerah serta mendorong peningkatan produktifitas hasil litbangyasa melalui sinergi pemenuhan kebutuhan teknologi di masyarakat serta meningkatkan komersialisasi produk inovatif yang ditandau dengan tumbuhkembangnya industri kecil. 1.2 Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang sebagaimana tersebut di atas, maka pokok permasalahan dirumuskan sebagai berikut: a) Identifikasi masalah Pada tahap awal ini dilakukan identifikasi dan defenisi masalah yang ada di lapangan, seperti: bagaimana melaksanakan identifikasi dan pelacakan kereta?, Sejauhmana kondisi aktual sistem informasi kereta (KRL/Commuter Line Jabodetabek) yang telah berjalan saat ini, bagaimana melakukan reporting perjalanan kereta dan lain-lain. Tahapan ini menentukan komponen kegiatan apa saja yang diperlukan agar program ini berjalan sesuai yang diharapkan, mendefinisikan apa yang nanti akan dilakukan oleh program dan bagaimana output/keluaran dari program yang kita harapkan nantinya. Pada tahap ini juga dikenal requirement analisis atau analisa kebutuhan. b) Sejauhmana industri kecil penunjang yang bergerak dalam bidang pengembangan sistem monitoring perjalanan kereta api dapat bekerjasama dengan Instansi Litbang dapat mengembangkan kemampuannya dalam melakukan inovasi teknologi sistem kendali kereta api?. 5

6 c) Bagaimana melakukan perancangan dan pembuatan sistem hardware dan software yang berfungsi untuk menampilkan pergerakan kereta api secara otomatis dan realtime dengan memanfaatkan teknologi tracking GPS dan teknologi komunikasi secara wireless dengan menggunakan teknologi GPRS/ GSM?. 1.3 Metodologi Pelaksanaan 1.3.1Lokus Kegiatan Lokus Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi PergerakanKereta Api BerbasisGPS dan GSM adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) Fokus Kegiatan Bidang Fokus kegiatan adalah Teknologi dan Manajemen Transportasi. Target Fokus adalah Keselamatan dan Keamanan Transportasi (Kode: 4.07) Keselamatan dan keamanan transportasi merupakan indikator pentingdalam penyelenggaraan transportasi dalam rangka mewujudkan sistem transportasinasional yang efektif dan efisien, yang mampu berperan maksimal dalam menjalankanfungsinya sebagai unsur pendorong (promoting function) dan penunjang (servicingfunction) dalam pembangunan nasional. Guna menjalankan kedua fungsi tersebutpenyelenggaraan transportasi harus memenuhi standar keselamatan, keamanan danpelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan baik nasionalmaupun internasional.standar keselamatan dan keamanan, selain berkontribusi terhadap kelancaran arusbarang dan mobilitas orang juga memiliki dampak posistif terhadap upaya pelestarianlingkungan. Dalam rangka mewujudkan transportasi yang aman dan selamat telah dilaksanakanroadmap to zero accident, yang aktivitasnya mencakup aspek pendukung beruparegulasi, kelembagaan, sumber daya manusia, penegakan hukum, operator,prasarana/ sarana dan masyarakat. Aktivitas tersebut bersifat sistemik, dengan aspeksumber daya manusia sebagai titik sentral, dan didukung 6

7 dengan perangkat keras danpiranti lunak yang memadai, diharapkan dapat diwujudkan safety and security cultureyang mantap dalam sistem transportasi nasional. Pada gilirannya safety and securityculture tersebut mampu menekan sekecil mungkin tingkat kecelakaan dan gangguanterhadap transportasi Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan adalah penelitian dan pengembangan iptek melalui pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan informasi pergerakan kereta api sebagai fungsi supervisi kendali perjalanan kereta rel listrik/commuter linedalam bentuk kegiatan: a) Identifikasi rute perjalanan KRL/Commuter Line; b) Pelacakan pergerakan dan monitoring posisi KRL/Commuter Line; c) Perancangan Sistem Informasi Pergerakan Kereta secara Realtime melalui kerjasama kemitraan dengan industri kecil. 1.4 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Berikut ini adalah beberapa tahapan yang akan dikerjakan dalam penelitian mengenai pemanfaatan teknologi GPS dan GSM untuk monitoring pergerakan kereta api: Tahap Identifikasi Masalah Mengidentifikasi masalah disini adalah tahap untuk mempelajari masalah yang ada di lapangan, seperti: bagaimana melaksanakan identifikasi dan pelacakan kereta, bagaimana kondisi aktual sistem monitoring perjalanan kereta (KRL/Commuter Line Jabodetabek) yang telah berjalan saat ini, bagaimana melakukan reporting perjalanan kereta dan lain-lain. Tahapan ini menentukan komponen kegiatan dan peralatan apa saja yang diperlukan agar program ini berjalan sesuai yang diharapkan, mendefinisikan apa yang nanti akan dilakukan oleh program dan bagaimana output/keluaran dari program yang kita harapkan nantinya. Pada tahap ini juga dikenal requirement analisis atau analisa kebutuhan Perancangan Sistem Perangkat Keras Sistem perangkat keras untuk kebutuhan tampilan sistem informasi pergerakan 7

8 KRL/Commuter Line Jabodetabek, meliputi: a) Alat Mobile Tracking Unit dengan kelengkapannya termasuk kartu GSM di dalamnya, digunakan sebagai firmware untuk mentransmisikan data posisi pergerakan kereta api. b) Display Indoor Moving Sign untuk Tampilan Informasi di Gerbong/Kabin Kereta; c) Display Outdoor Moving Sign (LED dot matrix) untuk untuk Tampilan Informasi di Peron- Stasiun; d) TV LED untuk Display Informasi di Ruang Tunggu Stasiun/Pusat Kendali Kereta; e) Koneksi Internet dengan bandwidth minimal 384 Kbps beserta IP Public. IP Public dibutuhkan karena alat GPS/GSM akan mentransmisikan datanya ke IP Public tersebut melalui open port yang telah disetting. f) Komputer server akusisi data untuk aplikasi akusisi data posisi KRL g) Komputer server pengolahan data untuk aplikasi sistem informasi posisi posisi KRL h) Komputer monitoring posisi kereta untuk sistem informasi KRL di Peron Stasiun i) Komputer redundant server untuk aplikasi Pengguna KRL Perancangan Sistem Perangkat Lunak a) Rancangan Awal Pada tahap ini, rancangan dimulai dengan mendefinisikan langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh program untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Bentuk dari perencanaan itu bisa berupa flowchart ataupun algoritma dari program, sehingga kita akan mengetahui proses apa saja yang ada dalam program tersebut. Secara garis besar tahapan ini meliputi: - Pembuatan DFD (Data Flow Diagram)/Flowchart. Flowchart adalah suatu diagram yang menggunakan simbol-simbol khusus yang sudah menjadi standard internasional yang berisi gambaran aliran data 8

9 dan langkah-langkah prosedural untuk menyelesaikan suatu masalah. Flowchart biasa juga disebut sebagai algoritma dalam bentuk simbol-simbol khusus yang dihubungkan dengan anak panah. Sangat disarankan untuk membuat flowchart terlebih dahulu sebelum melangkah ke tahapan develop software/coding. Hal ini karena akan lebih menghemat waktu daripada langsung melakukan coding yang terkadang menghabiskan cukup banyak waktu untuk merombak kembali system yang sudah jadi akibat kesalahan algoritma/design sistem. - Pembuatan Struktur Database Database adalah tempat dimana data tersebut disimpan dalam struktur tabletable yang tertentu untuk kemudian diolah menjadi informasi sesuai kebutuhan. Pembuatan struktur database yang baik, minmal menjamin beberapa hal berikut: terhindar dari kerangkapan data, mudah dalam melakukan query/relasi antar table dan kecepatan dalam akses ke database. - Pembuatan Rancangan Interface Tahapan ini adalah untuk menentukan tampilan antarmuka grafis dari system yang akan dibuat. Design interface sangat disarankan menganut kaidah system yang user friendly dan informatif. Dibuat semudah mungkin bagi user untuk mengoperasikan dan berisi informasi yang cukup lengkap sesuai kebutuhan. Pembuatan Aplikasi (Develop Software) Tahapan ini adalah tahap untuk menulis program, tahap ini juga mencakup tahap perbaikan error dan testing (trial & error). Proses penulisan kode-kode program harus tidak boleh lepas dari design system awal yang meliputi: - Pembuatan DFD (Data Flow Diagram)/Flowchart - Pembuatan Struktur Database - Pembuatan Rancangan Interface Dokumentasi Setelah tahap coding selesai, sangat disarankan untuk membuat semacam dokumentasi kode-kode program. Tambahkan komentar-komentar pada program anda dan "bukukan" program yang anda buat. Hal ini akan terasa 9

10 manfaatnya ketika anda sudah membuat program yang begitu banyak, dan suatu ketika nanti, mungkin bertahun-tahun kemudian, anda ingin mengambil sebagian dari code program anda yang lama untuk disisipkan pada program anda yang baru. Bayangkan jika anda tidak membuat dokumentasi, waktu anda akan sangat terbuang untukmenelusuri program-program lama anda satupersatu. Pengujian Sistem Pengujian sistem umumnya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: Unit Testing, menguji setiap unit dan modul yang terdapat dalam program tersebut. Integration Testing, menguji secara keseluruhan program yang telah dibangun dengan pendekatan seperti halnya ketika program tersebut diinstall di client yang membutuhkan integrasi dengan sistem yang lain seperti halnya integrasi dengan database. Validation Testing, menguji program dengan memberikan masukan/input dengan berbagai macam kondisi, kegiatan testing validasi ini sebisa mungkin dengan memberikan input yang acak/sembarang. Hasil yang harus dicapai adalah, apapun masukannya program harus bisa menyelesaikan dengan baik. Terakhir adalah Sistem Testing, pada tahap ini adalah menguji performa dari program. Hasil yang harus didapat adalah solusi maksimal tanpa error apabila program dijalankan dengan kondisi-kondisi tertentu. Operasional dan Maintenance Tahapan ini adalah tahap untuk memastikan agar program yang telah kita buat dan testing ini dapat bekerja sebagaimana mestinya. Pada tahap ini biasanya akan ada update program, menyeselaikan bug yang tidak ditemukan pada saat testing, serta pengembangan-pengembangan program yang dapat dilakukan. 10

11 BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1 Pengelolaan Administrasi Manajerial Perencanaan Anggaran A. Rencana Anggaran Biaya No Kegiatan/Sub Kegiatan/Jenis Belanja/ Rincian Belanja/MAK RENCANA ANGGARAN BIAYA 2012 Vol Satuan Harga Satuan (Rp.) Jumlah Biaya (Rp.) I Honor 130,000,000 1 Perekayasa Madya 1 org x 600 jam 600 OJ 50,000 30,000,000 2 Perekayasa Madya 1 org x 400 jam 400 OJ 50,000 20,000,000 3 Perekayasa Muda 1 org x 500 jam 500 OJ 40,000 20,000,000 4 Perekayasa Pertama 1 org x 400 jam 400 OJ 30,000 12,000,000 5 Perekayasa Pertama 1 org x 600 jam 600 OJ 30,000 18,000,000 6 Pembantu Peneliti 3 org x 500 jam 1500 OJ 20,000 30,000,000 II Belanja Bahan 12,200,000 1 Kertas A4/ 80 Gram 20 Rim 36, ,000 2 Kertas A3/ 80 Gram 6 Rim 70, ,000 3 Inkjet Warna 8 Unit 300,000 2,400,000 4 Inkjet Hitam 8 Unit 200,000 1,600,000 5 Toner Laserjet 4 Unit 700,000 2,800,000 6 CD Blank 3 Box 250, ,000 7 Pensil dan ballpoint 2 Lusin 30,000 60,000 8 USB 32GB 8 Unit 250,000 2,000, ,450,00 1,450,000 Bahan tracking kereta 1 Set 0 III Perjalanan Dinas 78,340,000 Survey Sistem Informasi Kereta Api 1 Serpong - Jakarta 8,000,000 Uang Harian 4 org x 1 hr x 5 kl 20 OH 300,000 6,000,000 Transport 4 org x x 5 kl 20 OH 100,000 2,000,000 2 Serpong - Bogor 6,400,000 Uang Harian 4 org x 1 hr x 4 kl 16 OH 300,000 4,800,000 Transport 4 org x x 4 kl 16 OH 100,000 1,600,000 UJI COBA TRACKING KERETA 3 Jakarta-Surabaya 13,980,000 Uang Harian 4 org x 3 hr x 1 kl 12 OH 405,000 4,860,000 Penginapan 4 org x 2 hr x 1 kl 8 OH 640,000 5,120,000 Transport 4 org x x 1 kl 4 OH 1,000,00 0 4,000,000 4 Jakarta-Yogyakarta 12,340,000 Uang Harian 4 org x 3 hr x 1 kl 12 OH 415,000 4,980,000 Penginapan 4 org 2 hr 1 kl 8 OT 670,000 5,360,000 Transport 4 org x x 1 kl 4 OH 500,000 2,000,000 Survey dan koordinasi Mitra Kerja 11

12 5 Jakarta-Bandung 37,620,000 Uang Harian 4 org x 3 hr x 3 kl 36 OH 425,000 15,300,000 Penginapan 4 org 2 hr 3 kl 24 OT 830,000 19,920,000 Transport 4 org x x 3 kl 12 OH 200,000 2,400,000 IV LAIN-LAIN 29,460,000 1 Sewa alat tracking kereta 3,000,000 2 Set 1,500,000 (GPS,GSM) 2 Rapat Koordinasi 8 org x 20 kl 160 OP 50,000 8,000,000 3 Rapat/Pertemuan di Luar 8 org x 3 kl 12,000, OP 500,000 Kantor 4 Dokumentasi 1 Paket 2,000,000 2,000,000 5 Penggandaan dan Penjilidan 2 Paket 2,230,000 4,460,000 TOTAL RAB 250,000,000 B. Rencana Cash Flow Per Bulan CASH FLOW ANGGARAN PER BULAN URAIAN Gaji dan Upah Perjalana Jakarta- Bandung Serpong- Jakarta Serpong- Bogor Jakarta- Surabaya Jakarta- Yogyakarta Jakarta- Bekasi Belanja Bahan Belanja Lain-Lain Total Rencana Pencairan

13 2.1.2 Pengelolaan Anggaran Pengelolaan Anggaran sampai dengan 30 April 2012 No. Mata Anggaran Anggaran Tersedia (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) % Realisasi Anggaran 1 Gaji dan Upah , ,- 32 % 2 Perjalanan Dinas , ,- 21 % 3 Belanja Bahan , ,- 82 % 4 Belanja Lain-Lain ,- 0,- 0 % Realisasi Anggaran , ,- 27,25 % Rancangan Pengelolaan Aset Sampai dengan 30 April 2012 belum ada aset barang yang diadakan 2.2 Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja A. Rencana dan Bobot Kegiatan No. Uraian Kegiatan Rencana Bulan Ke Output Kegiatan Bobot Kegiatan (%) 1 Persiapan Penelitian 1-2 Program Manual, Disain Manual, Kuesioner, Peralatan Tracking Kereta 2 Pengujian Tracking dan Survey Fasilitas 2-3 Sistem Informasi 3 Perancangan Perangkat Keras Perancangan Perangkat Lunak % Data Tracking KRL Jabodetabek dan Sistem Informasi Eksisting 10 % Konfigurasi Rancangan, Spesifikasi dan Pensyaratan Teknis, Rancangan Komponen Sistem Informasi Rancangan Aplikasi Software untuk Display Informasi Kereta di Ruang Tunggu Stasiun. Peron Stasiun, Gerbong dan Pusat Kendali 20 % 30 % 5 Integrasi Sistem Integrasi Rancangan Sistem 7 Rancangan Hardware dan Software 10 % 6 Ujicoba Rancangan Pengujian Fungsi Rancangan Sistem 8 Hardware dan Software 10 % 7 Pelaporan Kegiatan 2,4,6,8 Laporan Kemajuan Kegiatan 10 % Total Bobot Kegiatan 100 % 13

14 2.2.2 Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja Indikator Keberhasilan Target Kinerja No. Uraian Kegiatan Rencana Bulan Ke Output Kegiatan Bobot Kegiatan (%) 1 Persiapan Penelitian 1-2 Program Manual, Disain Manual, Kuesioner, Peralatan Tracking Kereta 2 Pengujian Tracking dan Survey Fasilitas 2-3 Sistem Informasi 3 Perancangan Perangkat Keras Perancangan Perangkat Lunak % Data Tracking KRL Jabodetabek dan Sistem Informasi Eksisting 10 % Konfigurasi Rancangan, Spesifikasi dan Pensyaratan Teknis, Rancangan Komponen Sistem Informasi Rancangan Aplikasi Software untuk Display Informasi Kereta di Ruang Tunggu Stasiun. Peron Stasiun, Gerbong dan Pusat Kendali 20 % 30 % 5 Integrasi Sistem Integrasi Rancangan Sistem Hardware dan 7 Rancangan Software 10 % 6 Ujicoba Rancangan Pengujian Fungsi Rancangan Sistem 8 Hardware dan Software 10 % 7 Pelaporan Kegiatan 2,4,6,8 Laporan Kemajuan Kegiatan 10 % Total Bobot Kegiatan 100 % Perkembangan Pencapaian Target Kinerja Pencapaian Target Kinerja sd Mei 2012 terealisasi sekitar 56 %, lihat tabel berikut: No. Output Kegiatan Target Bobot Kegiatan (%) % Realisasi Kegiatan sd. Mei 2012 Pencapaian Bobot Kegiatan % 1 Program Manual, Disain Manual, Kuesioner, Peralatan Tracking Kereta 10 % 100% 10 % 2 Data Tracking KRL Jabodetabek dan Sistem Informasi Eksisting 10 % 90 % 9 % 3 Konfigurasi Rancangan, Spesifikasi dan Pensyaratan Teknis, Rancangan Komponen Sistem Informasi Kereta 20 % 80% 16 % 4 Rancangan Aplikasi Software untuk Display Informasi Kereta di Ruang Tunggu Stasiun. Peron Stasiun, Gerbong dan Pusat 30 % 70 % 21 % Kendali 5 Integrasi Rancangan Sistem Hardware dan Software 10 % Pengujian Fungsi Rancangan Sistem Hardware dan Software 10 % Laporan Kemajuan Kegiatan 10 % - - % Total Pencapaian Bobot Kegiatan 100 % 56 % 14

15 2.3 Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program No. Uraian Kegiatan Nama Lembaga/ Perusahaan 1 Koordinasi Teknis Rencana PT. Kereta Api Commuter Pengembangan Sistem Informasi Jabodetabek (PT.KCJ) sebagai kereta (KRL) Operator 2 Koordinasi Intensif dengan Mitra Kerja untuk Perancangan Peralatan Tracking Kereta dan Rencana Pengembangan Sistem Informasi Kereta 3 Koordinasi Teknis dengan Perusahaan Informatika dan Mikrokontrol untuk Pengembangan Sistem Informasi kereta (KRL) untuk mendukung 4 Koordinasi dan integrasi Kegiatan dengan Para Pemegang Kegiatan terkait dengan Sistem Kendali Kereta PT. Elda Sarana Informatika Bandung PT. Praxima Mikron - Depok Kementerian Ristek Waktu Pelaksanaan Februari Maret April Mei April Mei Juni Juli Agustus April Juni Agustus Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program No. Uraian Kegiatan Nama Lembaga/ Perusahaan 1 Koordinasi Teknis PT. Kereta Api Rencana Pengembangan Commuter Jabodetabek Sistem Informasi kereta (PT.KCJ) sebagai (KRL) Operator 2 Koordinasi Intensif dengan Mitra Kerja untuk Perancangan Peralatan Tracking Kereta dan Rencana Pengembangan Sistem Informasi Kereta 3 Koordinasi Teknis dengan Perusahaan Informatika dan Mikrokontrol untuk Pengembangan Sistem Informasi kereta (KRL) 4 Koordinasi dan integrasi Kegiatan dengan Para Pemegang Kegiatan terkait dengan Sistem Kendali Kereta 5 Evaluasi Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan secara Internal PTIST BPPT PT. Elda Sarana Informatika Bandung PT. PraximaMikron - Depok Kementerian Ristek PTIST - BPPT Indikator Keberhasilan Sistem Informasi Perjalanan KRL di Pusat Kendali berbasis GPS-GSM Pengembangan Prototipe Peralatan Tracking Kereta Api berbasis GPS-GSM Pengembangan Sistem Informasi Kereta (KRL) secara Realtime berbasis GPS-GSM Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Kegiatan 2 bulanan 15

16 2.3.3 Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program No. Uraian Kegiatan 1 Pembicaraan Awal Nama Lembaga/ Perusahaan PT. Kereta Api Hasil Kegiatan Usulan Prototip Keterangan Sudah dilakukan Rencana Pengembangan Commuter Sistem Informasi di 28 Feb 2012 Sistem Informasi kereta Jabodetabek Pusat Kendali Kereta (KRL) (PT.KCJ) sebagai berbasis GPS-GSM Operator dan usulan Kerjasama Teknisi dengan PT.KA dan FGD bersama 2 Kerjasama dengan Mitra PT. Elda Sarana Rancangan Prototipe Telah diuji coba Kerja melakukan Informatika Peralatan Tracking di beberapa rute rancangan prototipe Bandung Kereta Api berbasis KRL Jabodetabek peralatan tracking kereta GPS-GSM berbasis GPS-GSM 3 Koordinasi Teknis dengan PT. Praxima Konsep Rancangan Proses diskusi Perusahaan Informatika Mikron - Depok Sistem Informasi teknis secara dan Mikrokontrol untuk Kereta (KRL) secara intensif Pengembangan Sistem Realtime berbasis Informasi kereta (KRL) GPS-GSM 4 Koordinasi dan integrasi Kementerian Evaluasi dan Telah dilakukan Kegiatan dengan Para Ristek Monitoring 28 Maret 2012 Pemegang Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan terkait dengan Sistem Kendali Kereta 5 Evaluasi Kemajuan PTIST - BPPT Evaluasi dan Telah dilakukan Pelaksanaan Kegiatan Monitoring tanggal 05 Maret secara Internal PTIST Pelaksanaan Kegiatan 2012 BPPT 2 bulanan 16

17 2.4 Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Pemanfaatan hasil litbangyasa (Penelitian Tahap_Awal)untuk peruntukan industri perkeretaapian nasional adalah untuk mendukung Pengembangan Ilmu dan Metode yaitu Mendukung Proses Industridalam bentukrancangan Prototipe Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa a) Perintisan dan pengadaan kerjasama teknik untuk pengembangan dan inovasi teknologi dengan perusahaan/industriyang memiliki kemampuan dan pengalaman berbasis informatika dan mikrokontroller dalam rangka kerjasama teknis pembuatan prototip Sistem Informasi Kereta Api dan Perangkat Tracking Pergerakan Kereta Api berbasis GPS-GSM (skala laboratorium). b) Melakukan rintisan Kerjasama Pengembangan Teknologi Sistem Pengawasan Kereta Automatic Train Supervision (ATS) dengan Pihak Stakeholder Perkeretaapian, yaitu PT.KA, PT.INKA, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa a) Pelaksanaan Kerjasama Teknik pembuatan prototip Sistem Informasi Kereta Api dan Perangkat Tracking Pergerakan Kereta Api berbasis GPS- GSM (skala laboratorium). b) Penyampaian Rekomendasi Rancangan Sistem Informasi Kereta Api dan Perangkat Tracking Pergerakan Kereta Api berbasis GPS-GSM kepada para Pihak Stakeholder Perkeretaapian, yaitu PT.KA, PT.INKA, Ditjen Perkeretaapian KemenHub. c) Rintisan Kerjasama Pengembangan Prototip Skala Industri Sistem Informasi Kereta Api dengan Pihak Stakeholder Perkeretaapian, yaitu PT.KA, PT.INKA, Ditjen Perkeretaapian KemenHub. 17

18 2.4.4 Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa No. Uraian Kegiatan 1 Rintisan Kerjasama dengan Mitra Kerja melakukan rancangan prototipe peralatan tracking kereta berbasis GPS-GSM 2 Koordinasi Teknis dengan Perusahaan Informatika dan Mikrokontrol untuk Pengembangan Sistem Informasi kereta (KRL) Nama Lembaga/ Perusahaan PT. Elda Sarana Informatika Bandung PT. Praxima Mikron - Depok Hasil Kegiatan Rancangan Prototipe Peralatan Tracking Kereta Api berbasis GPS-GSM Konsep Rancangan Sistem Informasi Kereta (KRL) secara Realtime berbasis GPS-GSM Keterangan Telah diuji coba di beberapa rute KRL Jabodetabek Telah dilakukan diskusi teknis (2 kali pertemuan) 18

19 BAB III RENCANA TINDAK LANJUT 3.1 Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja Untuk mencapai target kinerja kegiatan yang dinginkan, maka perlu langkahlangkah pencapaian target, sebagai berikut: a) Pengolahan data hasil tracking sebagai input rancangan untuk pembuatan aplikasi monitoring posisi kereta api/krl. b) Penyelesaian dan integrasi rancangan sistem hardware dan software sesuai konsep konfigurasi Sistem Informasi Pergerakan Kereta. c) Pelaksanaan uji coba hasil rancangan untuk mendukung rencana pembuatan prototip sistem monitoring dan sistem informasi pergerakan kereta. 3.2 Rencana Koordinasi Kelembagaan Program Untuk melaksanakan rencana koordinasi kelembagaan-program, maka perlu langkah-langkah pelaksanaan koordinasi kegiatan, sebagai berikut: a) Melakukan Koordinasi Teknik secara intensif dengan Perusahaan Informatika dan Mikrokontroller (PT. Praxima Mikron Depok / PT. Elda Sarana Informatika Bandung) untuk Perancangan dan Pengembangan Peralatan Tracking Kereta dan Rancangan Pengembangan Sistem Informasi Kereta/KRL 3.3 Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Untuk melaksanakan rencana pemanfaatan hasil litbangyasa, maka perlu langkahlangkah pelaksanaan kegiatan, sebagai berikut: 19

20 a) Melakukan Rintisan Kerjasama Pengembangan Prototip Skala Industri Sistem Informasi Kereta Api dengan Pihak Stakeholder Perkeretaapian, yaitu PT.KA, PT.INKA, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. b) Melakukan Focus Group Discussion (FGD)koordinasi dan integrasi kegiatan dengan Para Pemegang Kegiatan terkait dengan Sistem Kendali Kereta. 3.4 Rencana Pengembangan ke Depan Untuk rencana pengembangan kedepan, perlu program kegiatan yang fokus dan terintegrasi untuk mendukung penerapan Sistem Kendali Kereta secara otomatis Automatic Train Control, sebagai berikut: a) Melakukan Rintisan Program (skala Prototip Industri) secara terintegrasi dan terpadu. Pelaksanaan kegiatan secara konsorsium melibatkan berbagai pihak, baik Lembaga Litbang (BPPT,LIPI), Perguruan Tinggi dan Perusahaan Perkeretaapian Nasional (PT.KA, PT.INKA, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan) agar memperoleh pemanfaatan hasil litbangyasa yang optimal. b) Melakukan Focus Group Discussion (FGD)koordinasi dan integrasi kegiatan dengan Para Pemegang Kegiatan terkait dengan Sistem Kendali Kereta. 20

21 BAB IV PENUTUP 1. Teknologi kendali kereta sangat berperan penting dalam pengoperasian kereta api, khususnya pada prasarana dan sarana untuk mengatur lalu lintas kereta yang berkaitan erat dengan kualitas pelayanan dan keselamatan. Tuntutan tersebut mendorong berkembangnya teknologi pengoperasian kereta secara otomatis yaitu Automatic Train Control (ATC). ATC merupakan sistem control yang terdiri dari Automatic Train Protection (ATP), Automatic Train Operation (ATO), dan Automatic Train Supervision (ATS). 2. Manfaat kegiatan Sistem monitoring pergerakan kereta api sebagai bagian sistem supervisi kereta api (Automatic Train Supervision-ATS) berfungsi untuk melakukan pelayanan dan keselamatan kereta, dalam bentuk pelaksanaan identifikasi rute perjalanan kereta, pelacakan pergerakan dan monitoring posisi kereta, interface sistem informasi pergerakan kereta dan reporting perjalanan keretasecara realtime. 3. Penerapan teknologi kendali kereta secara komprehensif pada sistem kereta api akan meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan transportasi secara umum, meningkatkan frekuensi perjalanan kereta api dengan tercapainya optimalisasi sarana dan prasarana, serta pada akhirnya meningkatkan nilai ekonomi dan produktifitas secara keseluruhan. Namun semua ini akan tercapai jika teknologi kendali telah mencapai kematangan yang cukup dan dapat diterapkan secara baik diberbagai platform wahana yang ada. Salah satu indikatornya adalah jika produk teknologi tersebut telah dapat diproduksi dengan memenuhi standar yang mengatur berbagai aspek, mulai dari teknologi, keselamatan, protokol komunikasi, dan sebagainya sampai dengan prosedur pengoperasian. 4. Berkaitan dengan sistem kendali kereta di atas, melalui penelitian awal ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teknologi monitoring perjalanan kereta (KRL/Commuter Line), khususnya dalam pengembangan sistem pelacakan dan informasi pergerakan kereta. Konsep rancangan dapat dilihat pada lampiran laporan ini. 21

22 LAMPIRAN-I KONSEP KONFIGURASI RANCANGAN SISTEM INFORMASI PERGERAKAN KERETABERBASIS GPS GSM VPN: Virtual Private Network Gambar-1: Konsep Konfigurasi Rancangan Sistem Informasi Pergerakan KRL/Commuter Line 22

23 LAMPIRAN-II RANCANGAN PERALATAN TRACKING PERGERAKAN KERETA BERBASIS GPS GSM Rancangan peralatan tracking perjalanan kereta dilakukan bersama Mitra Kerja/Industri Kecil PT. ELDA SARANA INFORMATIKA, dengan spesifikasi teknis sebagai berikut: Spesifikasi Teknis Perangkatunit mobile GPS Tracking Systemadalah unit perangkat yang berfungsiuntukmelacakpergerakankeretaapidenganmenggunakanteknologigps (Global Positioning System)denganmemanfaatkanjaringan GPRS dan GSM sebagaijalurtransmisidatanya. Rancangan Fitur: Fitur-fitur yang dimungkinkanuntukmemantaupergerakankereta,antara lain: a) Pencatatanwaktusecararealtime, b) Posisikereta (latitude, longitude), c) Kecepatankereta, d) Arah perjalan kereta/heading, e) Perubahan mode GPS, f) ID kereta, g) Level input dan output secaradigital, h) Wilayah/Peta perjalalan keretaapi. Gambar-2: Rancangan unit mobile Pelacak Kereta Persyaratanspesifikasiteknis peralatan dirancang, sebagaiberikut : - Komunikasi data menggunakanjaringan GSM/GPRS - Data logger (embedded) - Realtimeclock - GPS format NMEA (National Marine Electronics Association) - Bekerjadengancatudaya(1,5-30 volt) - Lampu indikator untukpower, GSM dan GPS - Dilengkapi on-line trackingdan off-line trackingtermasukpelayanan/servis - Dayastandby 1w - Daya pengiriman data 1,56 w - Lama pengisianbaterai minimal 5 jam - Baterrycut-off - Lama baterai minimal 15 jam - ModulGPS, terdiridari:holux LEA, NMEA output, Low power consumption - ModulRadio (GSM): SIM 900, dual band 900/1800 MHz, GPRS multi-slot class 8, CSD ready, Built-in TCP/IP stack. 23

24 LAMPIRAN-III PHOTO PELAKSANAAN KOORDINASI PROGRAM DENGAN LEMBAGA/MITRA KERJA Gambar-3: Rapat Koordinasi dengan Manajemen PT.KCJ (PT.Kereta Api Commuter Jabodetabek) tanggal 28 Feb 2012 Gambar-4: Rapat Koordinasi dengan Manajemen PT. ELDA Sarana Informatika Bandung Untuk Perancangan Peralatan Tracking Pergerakan Kereta dengan GPS-GSM 24

25 LAMPIRAN-IV PHOTO DISPLAY SISTEM INFORMASI PERJALANAN KERETA KRL/COMMUTER LINE (EKSISTING) 4.1 Display Sistem Informasi di Pusat Kendali KRL Jabodetabek Gambar-5 Display Monitoring Perjalanan KRL/Commuter Line Jabodetabek Dengan menggunakan Track Circuit 4.2 Bentuk Display Sistem Informasi di Ruang Tunggu Stasiun Gambar-6 Display Jadwal Perjalanan KRL/Commuter Line di Stasiun KRL Manggarai dan Jatinegara Berupa TV LCD (Manual) 25

26 Gambar-7 Display Jadwal Perjalanan KRL/Commuter Line di Stasiun KRL Serpong Berupa LED ( Manual) Gambar-8 Papan Display Data Keberangkatan dan Kedatangan Kereta di Stasiun Kereta Bandung 26

27 4.3 Bentuk Display Sistem Informasi di Peron Tunggu Stasiun Gambar-9 Papan Display Tujuan Keberangkatan Kereta di Stasiun KRL Gambar-10 Display Jadwal Keberangkatan KRL di Stasiun KRL Jatinegara berupa TV LCD 27

28 4.4 Bentuk Display Sistem Informasi Penumpang di Gerbong/Kabin KRL Gambar- 11 Informasi Rute Perjalanan KRL Jabodetabek di Kabin/Gerbong KRL 28

29 LAMPIRAN-V RUTE PERJALANAN KRL/COMMUTER LINE JABODETABEK Gambar- 12 Informasi Peta Rute Perjalanan KRL Jabodetabek di Kabin/Gerbong KRL 29

30 LAMPIRAN-VI CONTOH HASIL TRACKING PERJALANAN KRL/COMMUTER LINE RUTE SERPONG-TANAH ANBANG SECARA REALTIME DENGAN GPS-GSM UJI COBA TRACKING KERETA KRL RUTE SERPONG - TANAH ABANG From Date ' :56:44' To Date ' :56:52' [GMT+07:00] TANGGAL 28 FEB 2012 NO Date/Time Speed Address Latitude/Longitude 1 28/02/2012 8: STASIUN SUDIMARA / [ (SE)] 2 28/02/2012 8: Sawah Baru, Ciputat, Tangerang / [61.62 (NE)] 3 28/02/2012 8: Cendrawasih, Sawah, Ciputat, Tangerang / [39.57 (NE)] 4 28/02/2012 8: Sawah, Ciputat, Tangerang / [56.64 (NE)] 5 28/02/2012 8: Jalan Tol Serpong Jakarta, Sawah, Ciputat, Tangerang / [46.62 (NE)] 6 28/02/2012 8: Jalan Tol Serpong Jakarta, Sawah, Ciputat, Tangerang / [46.62 (NE)] 7 28/02/2012 8: Jalan Jalak 8, Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang / [48.85 (NE)] 8 28/02/2012 8: Jalan Jalak 8, Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang / [48.85 (NE)] 9 28/02/2012 8: STASIUN PONDOK RANJI / [15.04 (N)] 10 28/02/2012 8: Jalan Wr Supratman, Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang / [15.04 (N)] 11 28/02/2012 8: Jalan Wr Supratman, Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang / [33.4 (NE)] 12 28/02/2012 8: Jalan Bintaro Utama 3, Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang / [43.14 (NE)] 13 28/02/2012 8: Jalan Bintaro Utama 3, Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang / [43.14 (NE)] 14 28/02/2012 9: Jalan Masjid Al Huda, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan / [50.03 (NE)] 15 28/02/2012 9: Jalan Masjid Al Huda, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan / [50.03 (NE)] 16 28/02/2012 9: Jalan Kramat Patal Senayan, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan / [29.51 (NE)] 17 28/02/2012 9: Jalan Kramat Patal Senayan, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan / [29.51 (NE)] 18 28/02/2012 9: Jalan Tentara Pelajar, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan / [23.56 (NE)] 19 28/02/2012 9: Jalan Tentara Pelajar, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan / [23.56 (NE)] 20 28/02/2012 9: STASIUN PALMERAH / [24.08 (NE)] 21 28/02/2012 9: Jalan Gelora 1, Gelora, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat / [24.08 (NE)] 22 28/02/2012 9: Jalan Penjernihan Jl. 2, Petamburan, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat / [47.22 (NE)] 23 28/02/2012 9: Jalan Penjernihan Jl. 2, Petamburan, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat / [47.22 (NE)] 24 28/02/2012 9: Jalan Aipda K S Tubun, Petamburan, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat / [16.04 (N)] 25 28/02/2012 9: Jalan Aipda K S Tubun, Petamburan, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat / [16.04 (N)] 26 28/02/2012 9: Kampung Bali, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat / [ (NW)] / Kampung Bali, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat 27 28/02/2012 9: [ (NW)] / STASIUN TANAH ABANG 28 28/02/2012 9: [ (SW)] 30

31 LAMPIRAN-VII RANCANGAN DISPLAY MONITORING PERJALANAN KRL/COMMUTER LINE JABODETABEK SECARA REALTIME DENGAN GPS-GSM Gambar-13 Rancangan Display Monitoring Perjalanan KRL Jabodetabek secara Realtime di Pusat Kendali Kereta dan di Stasiun KRL Stasiun Serpong Jalur 1 ID Kereta Tujuan Keberangkatan EK 917 TANAH ABANG 3 menit CL 731 TANAH ABANG 15 menit Gambar-14 Rancangan Display Monitoring Keberangkatan KRL secara Realtime di Peron Stasiun (LED DOT MATRIX OUTDOOR) 31

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012 INSENTIF PKPP F1.136 NO. URUT 23 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGERAKAN KERETA API BERBASIS GPS DAN GSM Peneliti Utama: Ir. Muhajirin, MM Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PROSES MANUFAKTUR PRODUK WAHANA BAWAH AIR NIR AWAK DALAM RANGKA MENUNJANG KEMANDIRIAN BANGSA PADA SEKTOR INDUSTRI PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI Kementerian Riset dan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG 1. Paket PKPP Tahun 2012 yang telah memulai kegiatannya sejak 8 Februari

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG

LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG 1/6 LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG PROGRAM PRODUKTIVITAS LITBANG IPTEK Fokus Bidang Prioritas: Teknologi Pertahanan dan Keamanan Peneliti Utama:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk terpadat di Indonesia (MetroTv News, 2013). Jumlah penduduk sekarang mencapai +9.604.329 jiwa

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2011 TENTANG PENUGASAN KEPADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) UNTUK MENYELENGGARAKAN PRASARANA DAN SARANA KERETA API BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA DAN

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran ( No.814, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pendelegasian Wewenang. Menteri Kepada Kepala BPTJ. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 66 TAHUN 2016 TENTANG PENDELEGASIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinas Perhubungan Kota Bandung merupakan pendorong utama terwujudnya pembangunan juga kebutuhan sarana, prasarana dan fasilitas yang berdimensi kelancaran dan

Lebih terperinci

JUMLAH PERJALANAN JABODETABEK MENCAPAI 25,7 JUTA PERJALANAN/HARI. 18,7 JUTA (72,95 %) MERUPAKAN PERJALANAN INTERNAL DKI JAKARTA, 6,9 JUTA (27,05 %) ME

JUMLAH PERJALANAN JABODETABEK MENCAPAI 25,7 JUTA PERJALANAN/HARI. 18,7 JUTA (72,95 %) MERUPAKAN PERJALANAN INTERNAL DKI JAKARTA, 6,9 JUTA (27,05 %) ME LRT SEBAGAI SOLUSI EFEKTIF MENGATASI KEMACETAN JABODETABEK DISHUBTRANS DKI JAKARTA SEPTEMBER 2015 DISAMPAIKAN DALAM DIALOG PUBLIK DENGAN DTKJ 16 SEPTEMBER 2015 JUMLAH PERJALANAN JABODETABEK MENCAPAI 25,7

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN. Peneliti Utama : Ir. Bhakti Tjahja Agung. Paket Insentif Pemanfaatan Hasil Litbang : METODE, INSTRUMEN, TOOLS, STRATEGI, REKOMENDASI

LAPORAN KEMAJUAN. Peneliti Utama : Ir. Bhakti Tjahja Agung. Paket Insentif Pemanfaatan Hasil Litbang : METODE, INSTRUMEN, TOOLS, STRATEGI, REKOMENDASI LAPORAN KEMAJUAN PRODUKSI BIOGAS BERBAHAN BAKU LIMBAH TANAMAN HORTIKULTURA DAN PALAWIJA DI PEMUKIMAN TRANSMIGRASI KECAMATAN MALIKU, KAB. PULANG PISAU, PROV. KALIMANTAN TENGAH Peneliti Utama : Ir. Bhakti

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Angkutan Umum Masal Perkotaan. Jabodetabek. Jaringan. Rencana Umum.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Angkutan Umum Masal Perkotaan. Jabodetabek. Jaringan. Rencana Umum. No.662, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Angkutan Umum Masal Perkotaan. Jabodetabek. Jaringan. Rencana Umum. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 54

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang suatu alat yang dapat memonitoring banjir dan dapat diaplikasikan untuk memberikan informasi mengenai tingginya

Lebih terperinci

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tujuan sistem perencanaan pembangunan adalah untuk mendukung koordinasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem adalah tahap yang bertujuan untuk memahami konsep dari sistem, mengetahui kekurangan dari sistem, dan menentukan kebutuhan hasil

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Stasiun Kereta Api Pondok Ranji adalah stasiun kereta api yang terletak di Ciputat, Tangerang Selatan. Stasiun ini juga merupakan stasiun paling

Lebih terperinci

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

FORM D A. URAIAN KEGIATAN FORM D A. URAIAN KEGIATAN Latar Belakang Masalah Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia. Namun, dalam pengembangan mengalami kendala biaya usahatani yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan studi literatur dari teori-teori yang

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan studi literatur dari teori-teori yang BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian ini dimulai dengan studi literatur dari teori-teori yang berhubungan dengan CNS/ATM khususnya bagian ADS-B Flight Monitoring. Observasi dan wawancara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dalam jumlah pelayanan kepada masyarakat, terutama tranportasi darat. Kereta api merupakan transportasi darat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta Api merupakan salah satu moda transportasi darat yang memiliki karakteristik dan keunggulan khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut baik penumpang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa Marga merupakan perusahaan perintis penyelenggaraan jalan tol di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 01 Maret 1978. Sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA ABADI WISESA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA ABADI WISESA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA ABADI WISESA BIDANG KEGIATAN : PKM-P Diusulkan oleh : M. Ammar Zaky Hilmi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membawa dampak yang sangat signfikan terhadap gaya hidup masyarakat. Teknologi informasi sangat berperan bagi masyarakat

Lebih terperinci

I.148 PEMBANGUNAN STASIUN PEMANTAU CUACA UNTUK MENDUKUNG PUSAT DATA PENGELOLAAN LINGKUNGAN. Devi Munandar, S.Kom

I.148 PEMBANGUNAN STASIUN PEMANTAU CUACA UNTUK MENDUKUNG PUSAT DATA PENGELOLAAN LINGKUNGAN. Devi Munandar, S.Kom I.148 PEMBANGUNAN STASIUN PEMANTAU CUACA UNTUK MENDUKUNG PUSAT DATA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Devi Munandar, S.Kom Pusat Penelitian Informatilka - LIPI 2012 LATAR BELAKANG Kebutuhan akan perangkat pendeteksi

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Masalah

1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi khususnya dibidang mobile semakin pesat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Dengan perkembangan teknologi yang maju, maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Sejahtera Paguyuban Keluarga Bogem terletak di Kelurahan Kebonjayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung yang beralamat di Jl. Kebonjayanti No. 39 Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggota International Civil Aviation Organization (ICAO) terikat dengan

BAB I PENDAHULUAN. anggota International Civil Aviation Organization (ICAO) terikat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai bagian dari jalur penerbangan sipil internasional dan anggota International Civil Aviation Organization (ICAO) terikat dengan peraturan internasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa locationbased game yang diperuntukan bagi perangkat mobile dengan sistem operasi Android. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. 1. Menurut Jogiyanto (1999:1), sistem adalah

Lebih terperinci

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai... Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai... 114 Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai... 115 Gambar 5.32 Kondisi Jalur Pedestrian Penghubung Stasiun dan

Lebih terperinci

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Oleh : Puti Laras Kinanti Hadita, Indriastjario,Agung Dwiyanto Stasiun Sudimara (SDM) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia transportasi saat ini memberikan beberapa dampak baik dan buruk bagi pengguna alat transportasi maupun lalu lintas khususnya diperkotaan. Kota Medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang terletak secara menyebar di kepulauan Nusantara Indonesia, terdapat 6 jenis obyek wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia telah mengenal suatu teknologi yang dinamakan internet. Dengan internet ini semua orang dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada di

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi itu diolah oleh komputer, dan hasilnya berupa peta digital.

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi itu diolah oleh komputer, dan hasilnya berupa peta digital. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi Geografis (SIG) adalah sistem berbasis computer yang digunakan untuk menyimpan, menanipulasi dan menganalisis informasi geografi yang semula informaasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prasarana jalan yang terbebani oleh volume lalu lintas kendaraan yang tinggi dan berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas kondisi jalan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam mencari alat transportasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam mencari alat transportasi tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional PROPOSAL PROGRAM APLIKASI System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional JNC Computer Ruko Acropolis Blok C10/16, Legenda Wisata Jl.Alternative Transyogi Cibubur, Jakarta Hp. 0823-1293-9889, 0878-7465-5097

Lebih terperinci

Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan Idwan Santoso Institut Teknologi Bandung Focus Group Discussion Penyusunan Rencana Umum Jaringan Trayek Angkutan Umum Jalan Jabodetabek

Lebih terperinci

Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS

Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS Sri Astuti PAKET INSENTIF PEMANFAATAN HASIL LITBANG : PROTOTYPE TEKNOLOGI Bidang Prioritas

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT WARD DESIGN adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan dan bangun. Perusahaan ini didirikan pada 2007 dengan visi menjadi perusahaan jasa konsultan

Lebih terperinci

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kurangnya informasi tentang keberadaan armada taxi yang sangat banyak tersebar di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat pelanggan taxi terkadang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. 1 Grafik perkembangan jumlah penumpang menurut moda transportrasi Juli 2012 Juli2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. 1 Grafik perkembangan jumlah penumpang menurut moda transportrasi Juli 2012 Juli2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta Api (KA) merupakan salah satu moda transpotasi masal yang digunakan di banyak negara. termasuk di Indonesia. Variasi pelayanan yang terdiri dari kelas ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi yang potensial di Indonesia dan menjadi sektor yang berperan penting dalam pendapatan negara. Sektor pariwisata di Indonesia

Lebih terperinci

APLIKASI UNTUK PEMANTAUAN LAN PADA STUDI KASUS DI UNIVERSITAS BUNDA MULIA. Abstract

APLIKASI UNTUK PEMANTAUAN LAN PADA STUDI KASUS DI UNIVERSITAS BUNDA MULIA. Abstract APLIKASI UNTUK PEMANTAUAN LAN PADA STUDI KASUS DI UNIVERSITAS BUNDA MULIA Halim Agung halimagung89@gmail.com Tekhnik Informatika Universitas Bunda Mulia Abstract Peningkatan kualitas suatu proses belajar

Lebih terperinci

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086), sebagaimana telah diubah dengan Perat

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086), sebagaimana telah diubah dengan Perat No.57, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Lalu Lintas Kereta Api. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 Tahun 2017 TENTANG LALU LINTAS KERETA API DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor jasa yang memiliki peranan yang cukup vital dalam menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi.transportasi merupakan sarana

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Kebutuhan Telepon seluler merupakan salah satu sarana penunjang yang mendukung setiap orang beraktivitas setiap hari. Karena itu, tentunya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

[ U.30 ] PENELITIAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TERHAMBATNYA ARUS DISTRIBUSI BARANG PADA TERMINAL PETI KEMAS GEDEBAGE BANDUNG

[ U.30 ] PENELITIAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TERHAMBATNYA ARUS DISTRIBUSI BARANG PADA TERMINAL PETI KEMAS GEDEBAGE BANDUNG [ U.30 ] PENELITIAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TERHAMBATNYA ARUS DISTRIBUSI BARANG PADA TERMINAL PETI KEMAS GEDEBAGE BANDUNG Tim Peneliti : 1. Rosita Sinaga, S.H., M.M. 2. Akhmad Rizal Arifudin,

Lebih terperinci

Bab I Persyaratan Produk

Bab I Persyaratan Produk I.1 PENDAHULUAN Bab I Persyaratan Produk Pada bab ini akan dibahas persyaratan-persyaratan produk dari aplikasi voting via SMS yang tidak terhubung pada penyedia nomor khusus layanan SMS atau menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat kurang maksimal dalam pencarian data seorang pegawai. Sulitnya mencari data pegawai dikarenakan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN LAN PADA UNIVERSITAS BUNDA MULIA DENGAN APLIKASI MONITORING. Halim Agung Tekhnik Informatika Universitas Bunda Mulia

PEMANTAUAN LAN PADA UNIVERSITAS BUNDA MULIA DENGAN APLIKASI MONITORING. Halim Agung Tekhnik Informatika Universitas Bunda Mulia PEMANTAUAN LAN PADA UNIVERSITAS BUNDA MULIA DENGAN APLIKASI MONITORING Halim Agung halimagung89@gmail.com Tekhnik Informatika Universitas Bunda Mulia Abstract Peningkatan kualitas suatu proses belajar

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR MODUL PROGRAM... i ii iii iv v vii x

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan perangkat telepon telah sampai pada era smartphone. Telepon pada zaman dulu hanya berfungsi sebagai alat komunikasi suara atau pesan saja.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JASA KARGO. Budi Maryanto

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JASA KARGO. Budi Maryanto Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JASA KARGO Budi Maryanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail :

Lebih terperinci

Mobile Application Untuk Traffic Monitoring Wilayah Provinsi Bali

Mobile Application Untuk Traffic Monitoring Wilayah Provinsi Bali Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Mobile Application Untuk Traffic Monitoring Wilayah Provinsi Bali Ricky Aurelius Nurtanto Diaz1), Kadek Dwi Pradnyani Novianti2),

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AREA PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AREA PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AREA PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA OLEH: DENI YULIARKO ( 0534010165 ) JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JATIM

Lebih terperinci

Pemanfaatan Jaringan GPRS untuk Sistem Pemantauan Jarak Jauh Sensor Koordinat Posisi Patok Perbatasan

Pemanfaatan Jaringan GPRS untuk Sistem Pemantauan Jarak Jauh Sensor Koordinat Posisi Patok Perbatasan Pemanfaatan Jaringan GPRS untuk Sistem Pemantauan Jarak Jauh Sensor Koordinat Posisi Patok Perbatasan Octa Heriana 1), Arief Nur Rahman 2), Pamungkas Daud 3) 1) Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RESEARCH STIKOM BALI MULTI PLATFORM SMARTPHONE BERBASIS PHONEGAP

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RESEARCH STIKOM BALI MULTI PLATFORM SMARTPHONE BERBASIS PHONEGAP RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RESEARCH STIKOM BALI MULTI PLATFORM SMARTPHONE BERBASIS PHONEGAP I Gede Suardika STMIK STIKOM Bali Jl Raya Puputan Renon No. 86 Denpasar, (0361) 244445 e-mail: suardika@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi yang didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat 5211 Pintu perlintasan di seluruh Jawa dan Sumatera. Perlintasan resmi

BAB I PENDAHULUAN. terdapat 5211 Pintu perlintasan di seluruh Jawa dan Sumatera. Perlintasan resmi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kereta api, merupakan sebuah trasportasi darat yang cukup banyak diminati oleh masyarakan di Indonesia, terlihat dari tabel yang dikeluarkan oleh Badan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II berisi tentang Kit SIM908 EVB, HyperTerminal, Instruksi AT, NMEA. 2.1. Kit SIM908 EVB Kit SIM908EVB adalah perpaduan antara mesin GSM dan GPS. memiliki fitur-fitur mobile

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Sedangkan

Lebih terperinci

Sumber: Automology.com. Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 10 JANUARI 2018

Sumber: Automology.com. Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 10 JANUARI 2018 Sumber: Automology.com Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 10 JANUARI 2018 OUTLINE O1 LATAR BELAKANG O2 DASAR HUKUM & LESSON LEARNED O3 KERANGKA KEBIJAKAN O4 O5 POTENSI LOKASI PENGATURAN SEPEDA MOTOR

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, DAN BEKASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, DAN BEKASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, DAN BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang

Lebih terperinci

Insentif Peningkatan Kemampuan Penelitian Dan Perekayasa Th. 2012

Insentif Peningkatan Kemampuan Penelitian Dan Perekayasa Th. 2012 PEMETAAN DAN PENGINTEGRASIAN POTENSI TELEMATIKA BERBASIS PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT MENGGUNAKAN APLIKASI INTERNET DENGAN FREE OPEN SOURCE SOFTWARE (FOSS) UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI MP3EI DI KORIDOR

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Bab ini berisi tinjauan terminal Tipe B di kawasan Stasiun Depok Baru yang dibahas melalui tinjauan tapak terminal, data umum angkutan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini, diantaranya adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. ini, diantaranya adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Beberapa metode penelitian dilakukan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, diantaranya adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 3.1.1 Model Model diperlukan

Lebih terperinci

MASTERPLAN PERKERETAAPIAN JABODETABEK 2020

MASTERPLAN PERKERETAAPIAN JABODETABEK 2020 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN MASTERPLAN PERKERETAAPIAN JABODETABEK 2020 (Konsep 2) Jakarta, Maret 2013 0 DAFTAR ISI KONDISI EKSISTING DEMAND FORECAST MASTERPLAN PERKERETAAPIAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika PERANCANGAN APLIKASI TRACKING KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN GPS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika PERANCANGAN APLIKASI TRACKING KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN GPS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 PERANCANGAN APLIKASI TRACKING KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN GPS Abstrak Arief Rahadi (0800753711)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bimbingan dan Konseling Komprehensif adalah pelayanan yang fleksibel berdasarkan needs assessment (penilaian kebutuhan) peserta didik/konseli dan lingkungannya supaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, kebutuhan akan informasi sangat penting. Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan informasi yang

Lebih terperinci

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Ta

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Ta BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.209, 2017 KEMENHUB. Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api dan Pengendali Perjalanan Kereta Api. Sertifikasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Analisis Analisis Kebutuhan Alat dan Bahan

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Analisis Analisis Kebutuhan Alat dan Bahan 26 BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Analisis Metode Analisis merupakan sebuah metode untuk menjabarkan aplikasi berdasarkan komponen-komponen dan berbagai fungsi yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP

PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP Yudhi Gunardi 1, Muhendrik Fakhrudin Arrozi 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro,Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sektor transportasi dengan sarana dan prasarana yang memadai, sangatlah diperlukan adanya untuk pertumbuhan dan perkembangan wilayah sebagai tempat kegiatan manusia

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Running text RGB atau yang biasa dikenal dengan nama. Videotron merupakan salah satu media promosi digital yang

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Running text RGB atau yang biasa dikenal dengan nama. Videotron merupakan salah satu media promosi digital yang BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Landasan Teori Running text RGB atau yang biasa dikenal dengan nama Videotron merupakan salah satu media promosi digital yang sedang ngetren saat ini. Biasanya digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) adalah perusahaan pengelola kereta api di Indonesia yang telah banyak mengoperasikan kereta api penumpangnya, baik kereta

Lebih terperinci

Dukuh Atas Interchange Station BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS

Dukuh Atas Interchange Station BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS Dukuh Atas adalah nama perkampungan yang terletak di sudut barat daya Kecamatan Menteng. Lokasinya sangat strategis, berada di dekat pusat bisnis Jakarta, di selatan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan prototipe aplikasi mikrokontroller dengan smart card pada Stasiun Kereta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar 1.159,50 km². Penggunaan lahan di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kotamadya Jakarta Pusat yang terletak di tengah-tengah Provinsi DKI Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota Jakarta, merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kamus Bahasa Indonesia kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan

Lebih terperinci

PROTOTYPE SISTEM BUKA TUTUP PINTU AIR BERBASIS WEB SECARA ONLINE DAN REALTIME

PROTOTYPE SISTEM BUKA TUTUP PINTU AIR BERBASIS WEB SECARA ONLINE DAN REALTIME PROTOTYPE SISTEM BUKA TUTUP PINTU AIR BERBASIS WEB SECARA ONLINE DAN REALTIME Disusun oleh : Moch. Anang NurChambali 0534010120/FTI/SI Kepada FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah hal yang sangat penting untuk menunjang pergerakan manusia dan barang, meningkatnya ekonomi suatu bangsa dipengaruhi oleh sistem transportasi yang

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

Peneliti / Perekayasa : Dra. Siti Rahayu Arif Anwar, S.T., M.Sc. Ir. Kusmanto Sirait, MBA-T. Ir. Bahal M.L. Gaol Fadjar Lestari, SAP.

Peneliti / Perekayasa : Dra. Siti Rahayu Arif Anwar, S.T., M.Sc. Ir. Kusmanto Sirait, MBA-T. Ir. Bahal M.L. Gaol Fadjar Lestari, SAP. KODE JUDUL : U3 PENGKAJIAN DAN EVALUASI PERLINTASAN SEBIDANG DI WILAYAH JABODETABEK DALAM MENDUKUNG KELANCARAN LALU LINTAS JALAN DAN PENINGKATAN FREKUENSI PERJALANAN KERETA API Peneliti / Perekayasa :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia sedang memasuki era globalisasi, dimana pada era ini tidak lagi memandang batas-batas kawasan, dan diharapkan semua sektor pembangunan dapat bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan. 33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT LAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT (PERSPEKTIF DAN KESADARAN PENEREPAN GREEN COMPUTING DI LINGKUNGAN AKADEMISI, BISNIS DAN PEMERINTAHAN) INSENTIF RISET: REKOMENDASI Bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang akan diambil dalam penelitian. Selain itu menjelaskan tentang rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat dikendalikan atau dikontrol dengan semudah mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat dikendalikan atau dikontrol dengan semudah mungkin untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kebutuhan teknologi yang sangat pesat pada sekarang ini sangat dibutuhkan, terutama untuk mengendalikan sebuah lampu lalu lintas pada persimpangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih bersifat manual yang membuat keterlambatan dalam pekerjaannya. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. masih bersifat manual yang membuat keterlambatan dalam pekerjaannya. Sistem BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada dasarnya konsinyasi yaitu penyerahan barang dari pihak pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, disertai amanat untuk dijual dengan upah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMANTAUAN TINGKAT POLUSI UDARA TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMANTAUAN TINGKAT POLUSI UDARA TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMANTAUAN TINGKAT POLUSI UDARA TUGAS AKHIR Oleh : MARIMBUN SIBARANI 0606042733 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PENELITIAN KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN BARANG BERBASIS KERETA API DALAM MENDUKUNG PENDISTRIBUSIAN LOGISTIK DI PULAU JAWA

PENELITIAN KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN BARANG BERBASIS KERETA API DALAM MENDUKUNG PENDISTRIBUSIAN LOGISTIK DI PULAU JAWA PENELITIAN KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN BARANG BERBASIS KERETA API DALAM MENDUKUNG PENDISTRIBUSIAN LOGISTIK DI PULAU JAWA Latar Belakang Di negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki tingkat kepadatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci