BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. 1 Grafik perkembangan jumlah penumpang menurut moda transportrasi Juli 2012 Juli2013
|
|
- Glenna Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta Api (KA) merupakan salah satu moda transpotasi masal yang digunakan di banyak negara. termasuk di Indonesia. Variasi pelayanan yang terdiri dari kelas ekonomi hingga executive, menjadikan kereta api sebagai alat transportrasi darat yang sangat di butuhkan oleh masyarakat berbagai kalangan. Pada Gambar 1.1 menunjukan kereta api merupakan moda transportrasi yang paling banyak digunakan dibanding dengan moda transportrasi lain seperti moda transportrasi udara dan laut. Namun pada Gambar 1.1 pula menunjukan penurunan jumlah penumpang dalam rentang waktu juli 2012 hingga juli 2013 Gambar 1. 1 Grafik perkembangan jumlah penumpang menurut moda transportrasi Juli 2012 Juli2013 Dalam perjalananya moda transportrasi kereta api mengalami penurunan angka kecelakaan yang signifikan, dalam rentang waktu 2007 hingga 2013 terjadi 47 kecelakaan kereta api dan pada 2013 hanya terjadi 3 kecelakaan kereta api. Adapun faktor penyebab terjadinya kecelakaan kereta api adalah sarana dan prasarana yang masih menggunakan teknologi lama. Berdasarkan Komite Nasional Keselamatan Transportrasi (KNKT) presentase penyebab kecelakaan, 1
2 2 tertinggi dikarenakan faktor sarana dan prasarana. Hal ini ditunjukan pada Gambar 1.2 dimana 35% dikarenakan faktor sarana dan 26% dikarenakan faktor prasarana dan kemudian faktor Human Error dengan 24% Sarana 35% Prasarana 26% Manusia/SDM 24% Operasional 8.50% Eksternal 6.50% Gambar 1. 2 Faktor penyebab kecelakaan perkeretaapian (Komite Nasional Keselamatan Tramsportrasi 2013) Dalam lingkup sarana dan prasarana yang diselenggarakan oleh perkeretaapian terdapat perangkat penting yang berfungsi sebagai pembatas langsung antara kereta dan pengguna perlintasan. Perangkat tersebut adalah palang pintu perlintasan kereta api yang banyak tersebar di sepanjang jalur kereta api. Dari berbagai faktor kekurangan yang ada pada palang pintu perlintasan kereta api tersebut perlu adanya palang pintu perlintasan kereta api otomatis dan bisa diandalkan, yang tidak memerlukan adanya tenaga manusia dalam operasinya. Saat ini palang pintu perlintasan otomatis terdapat di sebagian Pulau Jawa, namun tetap membutuhkan bantuan manusia dalam operasionalnya. Sistem yang sudah ada menggunakan kabel sebagai media komunikasi antara sensor dan petugas. Media ini dianggap sangat rawan akan gangguan dari luar, pengawasan yang masih terpisah dan dilakukan secara manual juga menghambat keberhasilan sistem yang ada. hal ini merupakan salah satu faktor terjadinya kecelakaan di perlintasan, yang berakibat pada penurunan kecepatan kereta. Djumena (2010) 2
3 3 menyatakan pada tahun 2010 kecepatan kereta diturunkan rata-rata 5-10% atau maksimal 90km/jam. Pada Gambar 1.2 selain sarana dan prasarana terdapat faktor manusia/sdm, faktor human error pada sistem perkeretaapian yang sering terjadi dikarenakan kelalaian masinis dan petugas palang pintu perlintasan yang melakukan kesalahan dan mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Tidak adanya secondary control yang diterapkan dalam sistem perkeretaapian sangat beresiko pada sistem yang ada. Selain itu tidak adanya pengakuisisian data pada sistem perkeretaapian menyulitkan identifikasi apabila terjadinya masalah selama perjalanan kereta dan semua prasarana yang ada, karena pengakuisisian data sangat dibutuhkan sebagai trip data recorder antara kereta itu sendiri dan sarana pendukung lainya. Berdasarkan pentingnya keamanan suatu sistem perkeretaapian yang mencakup adanya pemantauan, kontrol cadangan dan akuisisi data, maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat mencakup parameter parameter tersebut. Wicaksono (2012) dalam bukunya mengatakan sistem supervisory, control and data acquisition (SCADA) ialah sistem yang dapat melakukan pengawasan, pengendalian dan akuisisi data terhadap sebuah plant. Sistem SCADA dan yang dapat melakukan pengawasan dll ini nantinya dibutuhkan pada sistem perkeretaapian yang berguna untuk mengurangi terjadinya kecelakaan karena fakor faktor yang telah dipaparkan pada Gambar1.2, serta mengembalikan kecepatan kereta sesuai dengan kebutuhan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah kurangnya sistem pengawasan terpusat, pengakuisisian data, dan secondary control yang terintegrasi dengan sistem portal kereta api yang ada saat ini sehingga mengakibatkan resiko keterlambatan penutupan portal ketika terjadi kesalahan sistem. 3
4 4 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah membuat sistem purwarupa yang dapat melakukan unsur-unsur yang dapat melakukan pengawasan, kontrol cadangan dan akuisisi data pada sistem portal kereta api. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Supervisory (Pengawasan) yang dilakukan pada penelitian ini hanya berupa kecepatan kereta-api & status kondisi palang pintu perlintasan kereta-api. 2. Control (kendali) yang dilakukan pada penelitian ini hanya berupa kendali pada kereta api dan palang pintu perlintasan apabila terjadi kesalahan sistem. 3. Data Acquisition (pengambilan dan perekaman data) yang dilakukan pada penelitian ini hanya berupa kecepatan dan status kondisi palang pintu sebagai RTU. 4. Pada penelitian ini tidak dibahas tentang security system. 5. Sistem dirancang untuk perlintasan kereta api jalur tunggal dengan 1 arah kedatangan. 1.5 Manfaat Penelitian Penerapan sistem SCADA yang dapat melakukan pengawasan, kontrol dan akuisisi data dalam proses perkeretaapian khususnya pada bagian palang pintu, diharapkan dapat mengetahui perbedaan dengan sistem yang ada saat ini sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kesalahan yang diakibatkan sarana, prasarana dan faktor kesalahan manusia/sdm yang selama ini terjadi. Metode penutupan menggunakan kecepatan kereta sebagai acuan palang pintu perlintasan kereta untuk menentukan level penutupan yang dirancang sebagai salah satu alternatif metode lain pada proses penutupan atau pembukaan palang pintu perlintasan yang selama ini prosesnya bersifat statis dan manual. 4
5 5 1.6 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyelesaian skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Studi literatur Mencari dan mempelajari referensi tentang SCADA, pemrograman Arduino, komunikasi wireless xbee, penggunaan gps pada perkeretaapian dan mencari referensi lanjutan yang sesuai dengan perancangan, untuk menentukan rancangan yang akan dibuat untuk solusi dari permasalahan serta tinjauan pustaka yang sesuai dengan penelitian tugas akhir yang dilakukan. b. Konsultasi dan diskusi Melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing serta berdiskusi dengan akademisi lain yang mengerti dengan sistem yang dibangun untuk mendapatkan saran serta masukan yang bermanfaat untuk tugas akhir yang dibangun.. c. Rancangan sistem Membuat rancangan sistem yang akan diaplikasikan, terdiri dari dua bagian: 1. Rancangan perangkat keras : Meliputi rancangan modul elektronik yang didalamnya terdapat transceiver, mikrokontroller dan device lain yang ditempatkan pada kereta dan palang pintu perlintasan yang saling terintegrasi satu dengan lainya sehingga mendukung untuk pembuatan sebuah sistem SCADA yang dapat mengawasi, mengkontrol dan mengakuisisi data di lapangan dan mendukung untuk diterapkannya metode penutupan palang pintu kereta api berdasarkan kecepatan kereta-api. 2. Rancangan perangkat lunak: Didalamnya tedapat antarmuka dengan menggunakan software WonderwareIntouch yang berfungsi sebagai Human Machine Interface (HMI)dan terintegrasi dengan OPC Server sebagai standarisasi protokol komunikasi antara hardware dan software dengan parameter parameter 5
6 6 standar antarmuka untuk sistem SCADA dan diaplikasikan pada palang pintu perlintasan kereta. d. Implementasi Mengimplementasikan sistem SCADA berupa pengawasan, kontrol (sekunder) dan akuisisi data terhadap kereta dan palang pintu perlintasan kereta api dan mengimplementasikan metode penutupan palang pintu perlintasan kereta api berdasarkan kecepatan kereta-api. Implementasi juga menghubungkan antara perangkat lunak dan perangkat keras menjadi saling terintegrasi. e. Pengujian dan pembahasan Pengujian sistem SCADA pada palang pintu perlintasan kereta api bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dari sistem yang diteliti berdasarkan parameter parameter keberhasilan yang mengacu pada sistem buka/tutup palang pintu perlintasan kereta dan teori SCADA. Pembahasan dilakukan setelah memperoleh data/hasil yang selama penelitian dan pengujian 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyususnan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Berisi pemaparan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang informasi hasil penelitian yang disajikan dalam pustaka dan menghubungkannya dengan masalah penelitian yang sedang diteliti. 6
7 7 BAB III: DASAR TEORI Pada bagian ini berisi penjelasan secara teori mengenai metode dan algoritma yang digunakan pada sistem. BAB IV: PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi penjelasan tentang perancangan sistem simulasi yang dibuat, meliputi deskripsi sistem secara keseluruhan, perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. BAB V: IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai implementasi sistem SCADA pada palang pintu perlintasan kereta dan metode penutupan portal berdasarkan kecepatan kereta-api yang telah dirancang pada bab sebelumnya. BAB VI: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai hasil pengujian sistem SCADA secara keseluruhan baik hardware, software dan integrasi antara keduanya derta hasil metode penutupan palang pintu perlintasan kereta-api berdasarkan kecepatan yang dibuat oleh peneliti. BAB VII: PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari peneliti dan saran-saran pengembangan penelitian selanjutnya. 7
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu, baik manusia atau benda dari satu tempat ke tempat lain, dengan ataupun tanpa mempergunakan alat bantu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat 5211 Pintu perlintasan di seluruh Jawa dan Sumatera. Perlintasan resmi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kereta api, merupakan sebuah trasportasi darat yang cukup banyak diminati oleh masyarakan di Indonesia, terlihat dari tabel yang dikeluarkan oleh Badan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia terutama pada dunia pendidikan. Komputer sangat membantu untuk proses
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer pada masa sekarang ini sangat pesat dalam kehidupan manusia terutama pada dunia pendidikan. Komputer sangat membantu untuk proses operasi disetiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, laju perkembangan teknologi semakin hari semakin bertambah maju, dengan mengedepankan digitalisasi suatu perangkat, maka akan berdampak pada kemudahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi masal yang dapat
I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi masal yang dapat mengangkut bayak penumpang sekaligus, kehadiran kereta api di Indonesia sudah mulai dirasakan sejak
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pada sektor transportasi di Indonesia semakin meningkat seperti transportasi udara, laut, dan darat. Hal itu disebabkan oleh kebutuhan manusia
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dalam otomasi industri ini dibutuhkan adanya sistem pengawasan kendali untuk. serta manajemen informasi yang cepat dan akurat.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia industri saat ini, teknologi yang digunakan sudah beralih dari yang sebelumnya manual dan membutuhkan banyak tenaga kerja menjadi serba otomatis. Otomasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik adalah pilihan utama sebagai mesin penggerak dalam industri saat ini. Dari beberapa macam mesin listrik, motor induksi 3 fasa adalah salah satu yang banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini telah membuat kualitas kehidupan manusia semakin tinggi dan modern. Saat ini perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban masyarakat yang semakin maju saat ini yang mana diikuti pula dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan energi listrik.
Lebih terperinciGambar 1.1 Alat Ukur Tangki Pada PDAM (Faisal, 2011)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan monitoring jarak jauh dibutuhkan pada perusahaan atau industri untuk menunjang proses produksi. Misalnya dalam hal pengadaan air bersih, diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pintu perlintasan kereta api merupakan salah satu dari rangkaian teknologi yang terdapat dalam sistem perkereta apian. Perlintasan kereta api di bagi dalam dua macam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem pada proses di industri sudah semakin kompleks, hal ini dikarenakan tuntutan hasil produksi yang dibutuhkan oleh masyarakat harus memenuhi kualitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Api merupakan suatu elemen yang sangat bermanfaat bagi manusia jika dapat mengendalikan dalam pemanfaatannya, akan tetapi juga sangat penting untuk menghindarinya jika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dalam bidang elektronika dan instrumentasi identik dengan pengukuran maupun pengendalian pada suatu plant. Sistem akusisi data untuk mendapatkan suatu nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2004 hingga 2011, total kecelakaan Kereta Api mencapai 757 kasus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan data dari Direktorat Perkeretaapian Dinas Perhubungan RI pada tahun 2004 hingga 2011, total kecelakaan Kereta Api mencapai 757 kasus kecelakaan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi modern saat ini yang paling sering digunakan sebagai alat transportasi utama di beberapa kota besar di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta Api merupakan salah satu moda transportasi darat yang memiliki karakteristik dan keunggulan khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut baik penumpang
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Kebutuhan perusahaan terhadap suatu teknologi yang mampu menangani masalah teknis operasional berskala besar dan secara otomatis mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses produksi merupakan kegiatan utama yang dilakukan dalam dunia industri. Proses produksi tidak terlepas dari pengendalian kualitas produk. Menurut Vincent Gasperz
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehilangan data dapat menjadi masalah yang sangat serius bagi seseorang, sebuah instansi, atau sebuah perusahaan yang dalam menjalankan kegiatannya sangat bergantung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penduduk setiap harinya juga sangat tinggi. Hari demi hari, seiring dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota-kota besar di seluruh dunia merupakan tempat mengais rezeki bagi banyak orang, seringkali tidak hanya di kota itu sendiri namun juga bagi penduduk di kota-kota
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, hampir
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, hampir semua alat-alat keperluan sehari-hari tidak terlepas dari catuan listrik, dari mulai
Lebih terperinciWeb SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air
Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air Iwan Handoyo Putro 1), Handy Wicaksono 2), Abdinata Payung Allo 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya Siwalankerto 121-131
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu syarat yang perlu dipenuhi sebuah laboratorium kalibrasi adalah terpeliharanya suhu ruangan pada nilai tertentu. Hal ini diperlukan karena suhu berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pesawat tanpa awak (english : Unmanned Aerial Vehicle disingkat UAV) sangat pesat. Diperkirakan UAV akan berkembang secara signifikan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem otomasi di Indonesia semakin hari semakin membutuhkan peralatan yang memudahkan segala kegiatan, salah satunya yaitu dalam memudahkan operator mencari area
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau melihat siaran di televisi tentang musibah kebakaran yang terjadi baik dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebakaran merupakan salah satu musibah yang paling sering terjadi baik di beberapa kota besar maupun di pedesaan. Hampir setiap hari kita membaca di koran atau melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, dituntut suatu teknologi yang mampu menghasilkan peralatan yang dapat menyelesaikan segala permasalahan industri dan mempermudah manusia dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan raya adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO
BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO 3.1 Tinjauan Umum Sistem Scada Sistem integrasi adalah jaringan tenaga listrik yang terpadu yang meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik,
Lebih terperinciinternet. Setelah didapatkan materi yang dibutuhkan selanjutnya adalah dilakukan pemahaman materi yang menyeluruh pada materi tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengisian induktif atau biasa dikenal wireless charging adalah sebuah metode pengisian baterai yang cara kerjanya adalah dengan menggunakan medan elektromagnetik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan lembaga yang menangani masalah cuaca dan iklim di Indonesia. Lembaga ini mendirikan stasiun meteorologi
Lebih terperinciPINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS)
PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS) Arvanida Feizal Permana 1, Sabar Pramono, BSEE., M.Eng. 2, Ir. Edi Rakhman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan energi di dunia semakin tinggi. Menurut para ahli minyak bumi, bahan bakar fosil diperkirakan akan habis 30 tahun lagi. Perkiraan itu didasari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Analisa Kebutuhan SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu metrologi sebagai ilmu yang tertua di dunia memiliki banyak pembahasan mengenai permasalahan yang muncul di sekitar kehidupan manusia, di atas tempat makhluk hidup
Lebih terperinciGambar I. 1 Tingkat Penjualan dan Harga Teh Ke Luar Negeri (BPS, 2011)
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sekarang ini semakin pesat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak bermunculan peralatan-peralatan canggih dan modern. Peralatanperalatan kontrol
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil, yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangkutan merupakan salah satu bidang kegiatan yang sangat vital. Hal ini disebabkan oleh keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi adalah cara untuk mendapatkan sesuatu dengan kualitas lebih baik (lebih mudah, lebih murah, lebih cepat dan lebih menyenangkan). Salah satu teknologi yang
Lebih terperinci4.5.2 Perancangan Program Utama Sistem Rancangan Aplikasi Pengguna (Antarmuka) BAB V IMPLEMENTASI Implementasi Sistem
DAFTAR ISI SKRIPSI... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix INTISARI... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar belakang... 1 1.2
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Politeknik Negeri Sriwijaya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi SCADA SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.
33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi tersebut yang mudah ditemui, yaitu penggunaan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi sedemikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh atau diterbangkan secara mandiri yang dilakukan pemrograman terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini semakin banyak orang-orang yang memiliki garasi mobil di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa kini semakin banyak orang-orang yang memiliki garasi mobil di rumah-rumah mereka. Dari hal ini dapat dilihat bahwa tingkatan hidup manusia Indonesia telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Video shooting adalah serangkaian kegiatan pengambilan gambar bergerak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Video shooting adalah serangkaian kegiatan pengambilan gambar bergerak dan suara secara bersamaan menggunakan kamera video yang dilakukan secara digital maupun analog.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi lingkungan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan guna mendukung berbagai bidang industri, transportasi, perusahaan, rumah tangga atau permukiman
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. satu bentuk pengendalian terhadap suatu plant. Sistem ini banyak digunakan dalam
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya permintaan pasar di dunia manufaktur, perusahaan di tuntut untuk dapat memenuhi keinginan pasar dengan menggunakan proses produksi yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) merupakan kesatuan perangkat sensor untuk
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perangkat elektronik sensor merupakan sebuah divais yang sering digunakan untuk mengetahui suatu keadaan fisik di lingkungan tempat sensor tersebut diposisikan.
Lebih terperinciPERUMUSAN MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan oleh berbagai kalangan masyarakat. Pemanfaatan dari berbagai jenis sistem berbasis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah perpindahan barang atau orang dari suatu tempat ke tempat lain dengan atau tanpa menggunakan alat bantu. Transportasi merupakan unsur penting untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemandangan sehari-hari dikota-kota besar di Indonesia. Dalam suatu sistem jaringan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Sistem transportasi yang terbentuk dari komponen sarana, prasarana dan manusia adalah bagian hidup masyarakat saat ini. Permasalahan yang timbul seperti kemacetan, kecelakaan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang pesat seiring dengan kemajuan di berbagai bidang. Bidang elektronika dan instrumentasi merupakan bidang yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi telekomunikasi dan dirgantara dapat menghasilkan suatu teknologi yang menggabungkan antara informasi suatu keadaan lokal tertentu dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses pencampuran sering ditemui, dalam proses produksi. Proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pencampuran sering ditemui, dalam proses produksi. Proses penacampuran bertujuan untuk menggabungkan bahan menjadi suatu campuran yang menyebar secara sempurna.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) adalah perusahaan pengelola kereta api di Indonesia yang telah banyak mengoperasikan kereta api penumpangnya, baik kereta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN BAB 1 1.1 Latar Belakang Pemetaan merupakan suatu kegiatan pengukuran, penghitungan dan penggambaran permukaan bumi di atas bidang datar dengan menggunakan metode pemetaan tertentu sehingga
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat, sudah banyak sekali dan bukan hal yang asing lagi. Dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri, bahwa perkembangan dunia elektronika pada saat ini berkembang dengan sangat cepat. Hampir semua peralatan rumah tangga maupun peralatan di industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangkaian teknologi yang terdapat dalam sistem perkereta apian. Perlintasan kereta api di bagi dalam dua macam, yaitu perlintasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pintu perlintasan kereta api merupakan salah satu dari rangkaian teknologi yang terdapat dalam sistem perkereta apian. Perlintasan kereta api di bagi dalam
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan perancangan sistem yang dibuat, berupa perancangan sistem mikrokontroller dan tampilan antarmuka web. Bab ini diharapkan dapat memberikan gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan pertumbuhan ekonomi masayarakat, kebutuhan BBM pun semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan BBM tertinggi terjadi pada sektor transportasi darat yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan tugas akhir.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan tugas akhir. I.1. Latar Belakang Dalam memenuhi permintaan pasar
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Stasiun Muara Enim, tepatnya di kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatra Selatan. Stasiun ini merupakan stasiun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuntutan kebutuhan akan informasi dan penggunaan aplikasi komputer, mendorong terbentuknya suatu sistem yang mampu menampung kegiatan dan permasalahan pada karyawan
Lebih terperinciDibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina, MM
ANALISA RADAR ULTRASONIK MENDETEKSI PESAWAT TERBANG LANDING MENGGUNAKAN MATLAB DAN ARDUINO SEBAGAI SISTEM PENGENDALI Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / 28110177 Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas udara merupakan hal yang menarik untuk dikembangkan akhir-akhir ini, dimana tingkat polusi udara di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Bahkan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini bangsa Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan di segala
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bangsa Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan di segala bidang yang sangat membutuhkan perhatian untuk mewujudkan masyarakat adil makmur berdasarkan
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi saat ini telah menciptakan sistem yang secara garis besar digunakan untuk pemantauan suatu lingkungan yaitu dengan menggunakan Jaringan Sensor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, industri, dll. Jumlah tumpukan sampah meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suhu atau temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di permukaan Bumi sebagai panas, sejuk atau dingin. Bumi menerima panas dari penyinaran matahari berupa
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci pendahuluan dari penelitian tugas akhir mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengguna jasa transportasi (penumpang) menginginkan pelayanan yang prima, baik dalam hal keselamatan, kenyamanan, maupun harga yang ditawarkan. Saat ini penumpang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alas kaki tak hanya memengaruhi penampilan seseorang, juga kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alas kaki tak hanya memengaruhi penampilan seseorang, juga kesehatan. Pasalnya, pemakaian alas kaki yang tidak baik ternyata dapat menimbulkan masalah bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan sumber pencemaran udara yang terbesar, dimana 70% pencemaran udara diperkotaan disebabkan oleh aktivitas kendaraan bermotor [8]. Salah satu
Lebih terperinciRancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler
Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler Dosen Pembimbing: Suwito, ST., MT. Yoga Uta Nugraha 2210 039 025 Ainul Khakim 2210 039 026 Jurusan D3 Teknik Elektro Fakultas Teknologi
Lebih terperinciEvaluasi dan Rancangan Solusi Penyebab Kecelakaan Kereta Api Melalui Pemanfaatan Metodologi HFACS-IR
Evaluasi dan Rancangan Solusi Penyebab Kecelakaan Kereta Api Melalui Pemanfaatan Metodologi HFACS-IR Permasalahan kecelakaan pada moda transportasi kereta api (KA) nampaknya masih harus terus ditangani
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI. pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan distribusi
18 BAB III DASAR TEORI 3.1 Tinjauan Umum Sistem SCADATEL Sistem integrasi adalah jaringan tenaga listrik yang terpadu yang meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan teknologi saat ini kebutuhan manusia untuk informasi data semakin berkembang. Perkembangan teknologi ini mengganti komunikasi suara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesawat udara tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah sebuah pesawat terbang yang dapat dikendalikan secara jarak jauh oleh pilot atau dengan mengendalikan
Lebih terperinci2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086), sebagaimana telah diubah dengan Perat
No.57, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Lalu Lintas Kereta Api. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 Tahun 2017 TENTANG LALU LINTAS KERETA API DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS BERBASIS SISTEM SCADA
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS BERBASIS SISTEM SCADA Nama : Agus Santoso NPM : 20411379 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja salah satunya ialah area pengaturan distirbusi yang bertugas untuk
BAB I PENDAHULUAN Dalam BAB ini Berisi mengenai latar belakang, tujuan penulisan, perumusan masalah, pembatasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Sistem distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Suatu bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas beberapa ruangan. Fungsi dari ruangan-ruangan tersebut tentu berbeda, sehingga untuk
Lebih terperinciSTUDI SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA SCADA DI PT GAJAH TUNGGAL, Tbk PROPOSAL SKRIPSI
STUDI SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA SCADA DI PT GAJAH TUNGGAL, Tbk PROPOSAL SKRIPSI Disusun oleh : HERULLOH (10 5251 0326) BAGUS BUDI SETYAWAN (10 5251 0342) PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2015 28 Desember 2015 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bencana yang terjadi, khususnya banjir yang terjadi dengan sendirinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pemanfaatan ruang pada suatu wilayah sungai di Indonesia telah berada pada kondisi yang mengkhawatirkan. Meluasnya bencana bencana yang terjadi, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penghematan energi adalah tindakan menggunakan energi secara efisien. Penghematan energi berdampak pada berkurangnya biaya operasional dan meningkatnya efisiensi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota di Indonesia saat ini semakin maju, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota di Indonesia saat ini semakin maju, seperti pembangunan pusat-pusat perbelanjaan modern yang sering kita sebut Mal terus menjamur di mana-mana, penambahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, perkembangan teknologi berpengaruh besar terhadap perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, mobile
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia. Hal tersebut membuat Indonesia memiliki banyak pantai di sekitarnya. Air pada bagian ujung pantai yang berbatasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan teknologi informasi dan komunikasi ini memberikan pengaruh yang cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, aktivitas manusia pun juga ikut semakin padat. Sering kali kepadatan tersebut membuat manusia terbengkalai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang berkaitan dengan judul project work yang disajikan yaitu : latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan, serta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini kemajuan teknologi di dunia elektronika dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem kendali memegang peranan penting untuk membantu pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini kemajuan teknologi di dunia elektronika dan pengendali
Lebih terperinci