ANALISA, SIMULASI DAN RANCANG BANGUN BANDPASS FILTER UNTUK FETAL DOPPLER MENGGUNAKAN PSPICE. Desy Kristyawati, ST Hartono Siswono, Dr

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA, SIMULASI DAN RANCANG BANGUN BANDPASS FILTER UNTUK FETAL DOPPLER MENGGUNAKAN PSPICE. Desy Kristyawati, ST Hartono Siswono, Dr"

Transkripsi

1 ANALISA, SIMULASI DAN RANCANG BANGUN BANDPASS FILTER UNTUK FETAL DOPPLER MENGGUNAKAN PSPICE Desy Kristyawati, ST Hartono Siswono, Dr Bumi Panggugah Jl Cempaka No. Ciomas-Bogor Kata Kunci : Bandpass filter, Frekuensi, Op Amp Fetal Doppler merupakan alat pendeteksi jantung bayi dalam kandungan. Dapat diketahui bahwa detak jantung bayi dalam kandungan dalam keadaan normal berada dalam kisaran 0-40 detak per menit. Maka untuk memisahkan frekuensi detak jantung bayi dengan frekuensi detak jantung ibu, digunakan bandpass filter. Dari hasil perhitungan kisaran detak jantung bayi dalam kandungan maka dapat diperoleh frekuensi detak -3 Hz. Untuk menyaring frekuensi tersebut digunakan bandpass filter. Dan untuk mengetahui rancangan terbaik maka dilakukan percobaan dengan menggunakan jenis filter yaitu bandpass filter butterworth dan bandpas filter chebyshev. Kemudian hasil perhitungan secara teori akan disimulasikan menggunakan PSPICE. PENDAHULUAN Belakangan ini harga Doppler yang paling murah,5 juta rupiah. Sedangkan Doppler yang bisa sekaligus mencetak harganya sekitar 40 juta. Oleh karena itu maka dibuat alat lebih murah dengan menggunakan komponen yang lebih sedikit. Dimana komponen-komponen yang telah dirancang akan di fabrikasi sehingga mendapatkan Fetal Doppler yang secara fisik lebih kecil. Disini penulis membahas tentang perancangan filter dengan menggunakan bandpass filter Butterworth dan Chebyshev. Untuk mengetahui hasil rancangan yang terbaik yang akan digunakan Fetal Doppler. Dari hasil lintas fakultas maka diketahui bahwa detak jantung bayi dalam kandungan yang normal berkisar antara 0-40 detak per menit. Cara mendengarkan detak jantung bayi dalam kandungan yang nyaris tidak terdengar disini adalah dengan menggunakan stetoskop. Tetapi kendalanya apabila menggunakan steteskop adalah suara yang ditangkap oleh stetoskop masih bercampur antara detak jantung ibu dan janin. Dengan menggunakan data detak jantung bayi dalam kandungan yang normal maka didapat bahwa frekuensi detak jantung bayi dalam kandungan berkisar antara -3 Hz. Sedangkan menurut Mokhamad Solihul Hadi, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya yang juga membuat Fetal Doppler mengatakan bahwa berdasarkan lintas jurusan fetal Doppler menggunakan bandpass filter yang menyaring frekuensi -0 hz. Untuk memisahkan suara berdasarkan frekuensi maka digunakan bandpass filter. Dengan menggunakan rangkaian filter, memisahkan detak jantung berdasarkan rentang frekuensinya. Interferensi dari detak jantung ibu disingkirkan. Yang lolos ke tahap berikutnya hanya detak jantung janin. Penulisan ini dibuat dengan tujuan:. Dapat menghasilkan rancangan yang paling baik dengan hasil yang maksimal. Simulasi yang dilakukan dengan menggunakan PSPICE sesuai dengan hasil perhitungan secara teori. TINJAUAN PUSTAKA

2 OP Amp LM74 Penguat adalah suatu rangkaian yang menerima sebuah isyarat di masukkan dan mengeluarkan isyarat tak berubah yang lebih besar di keluarannya. Sedangkan nama penguat operasional diberikan kepada penguat gain, yang dirancang untuk melaksanakan tugas-tugas matematis seperti penjumlahan, pengurangan perkalian dan pembagian. Penerus modern dari penguat op amp rangkaian terpadu linier. Op amp ini mewarisi namanya, bekerja pada tegangan yang lebih rendah, dan paling tidak sama baiknya. Beberapa penggunaan op amp pada masa kini adalah di bidang-bidang pengendalian proses, komunikasi, komputer, sumber daya dan isyarat, sistem peragaan, dan sistem pengukuran atau sistem pengujian. Op amp mempunyai lima terminal dasar : dua untuk suplay daya, dua untuk isyarat masukkan, dan satu untuk keluaran. +V Masukan pembalik Q Q Q7 Masukan tak membalik Q6 Nol Offset Q3 Q7 Q4 30pF 60Ω Q4 Q5 Q3 R 5Ω R4 75KΩ R0 65Ω Keluaran Q5 R5 4KΩ Q6 R6 0Ω Q9 Q Q0 Q8 R6 40KΩ Q R3 450Ω Q9 R7 80KΩ Q Q R 0KΩ Q0 R8 650Ω R3 0KΩ R 5KΩ R4 50Ω -V Gambar. Skema Op Amp. Teriminal Suplay daya Terminal-terminal op amp ditandai +V dan V yang menandakan terminal-terminal op amp mana yang harus di hubungkan ke suplay dayanya. Suplay daya ini mempunyai tiga terminal yaitu positif, negatif dan suplay daya bersama.terminal suplay daya bersama boleh atau tidah perlu dihubungkan ke ground tanah melalui kawat ketiga dari kabelnya. Meskipun demikian sudah menjadi kebiasaan untuk memperlihatkan terminal itu sebagai simbol ground pada sebuah diagram skema. Penggunaan simbol ground adalah suatu perjanjian yang menunjukkan bahwa semua pengukuran tegangan dilakukan terhadap ground. Gambar. Hubungan Paket-Paket Op Amp. Terminal Keluaran Tegangan keluaran Vo diukur terhadap ground. Karena dalam sebuah op amp hanya ada satu terminal keluaran, ini disebut keluaran berujung tunggal. Batas arus yang dapat dialirkandari terminal keluaran sebuah op amp, biasanya ada pada orde sebesar 5 sampai 0 ma. Ada juga batas pada taraf tegangan yang ditentukan oleh tegangan suplay dan oleh transistor keluaran Q6

3 dan Q. Transistor-transistor ini memerlukan tegangan kira-kira sampai Volt dari kolektor ke emitor untuk memastikan bahwa keduanya bekerja sebagai penguat dan bukan sebahai saklar. Jadi terminal keluarannya naik sampai sebesar volt dari +V dan turun sebesar V dari V. Batas atas dari Vo disebut tegangan kejenuhan positif, +V sat, dan batas bawahnya disebut tegangan kejenuhan negatif, -Vsat. Batas arus maupun batas tegangan menentukan suatu harga minimum pada resistansi beban RL. Beberapa op amp mempunyai rangkaian dalam yang secara otomatis membatasi arus yang dialirkan dari terminal keluarannya, untuik mencegah kerusakan op amp bila terjadi suatu hubung singkat. 3. Terminal Masukan Dua terminal masukkan, bertanda dan +, ke duanya disebut terminal-terminal masukkan deferensial karena tegangan keluaran Vo tergantung pada perbedaaan tegangan antara kedua terminal itu ( Ed ), dan gain dari penguatnya (AoL). Polaritas terminal keluarannya sama seperti polaritas terminal masukkan (+). Selanjutnya polaritas dari terminal keluaran berlawanan atau terbalik dari polaritas terminal masukkan (-). Untuk itu masukkan (-) ditandai dengan masukan pembalik dan masukkan (+) disebut masukkan tak membalik. Polaritas Vo hanya tergantung pada perbedaan tegangan antara masukkan pembalik dan masukkan tak membaliknya. Perbedaan tegangan ini dapat dicari dengan: Ed = tegangan masukkan (+) tegangan keluaran (-) Kedua tegangan masukkan ini diukur terhadap ground. Tanda Ed menyatakan polaritas masukkan (+) terhadap masukkan (-) dan polaritas terminal keluaran terhadap ground. Satu sifat penting dari terminal masukkan adalah impedansi yang tinggi di antara keduanya dan juga diantara tiap terminal masukkan dengan ground. (a) V O menjadi positif bila masukan (+) nya positif terhadap masukan (-) nya (b) V o menjadi negative bila masukkan (+) nya negative terhadap masukkan (-) nya Gambar 3. Polaritas V o tergantung pada polaritas tegangan masukan diferensial E d 3

4 Filter Filter adalh sebuag rangkaian yang dirancang agar melewatkan suatu pita frekuensi tertentu seraya memperlemah semua isyarat doluar pita ini. Jaringan-jaringan filter biasa bersifat aktif maupun pasif. Jaringan-jaringan filter pasif hanya berisi tahanan, inductor, dan kapasitor saja. Fiter-filter aktif menggunalan tyransistor atau op amp ditambah tahanan, inductor, dan kapasitor. Tetapi inductor jarang digunakan dalam filter-filter aktif, sebab ukurannya besar dan mahal dan bisa memiliki komponen-komponen bertahanan dalam yang besar. Dengan Filter kita dapat menyaring frekuensi yang kita inginkan, ada beberapa jenis filter, yaitu Lowpass Filter, Highpass Filter, Bandpass Filter, Bandreject Filter. Dan untuk jenis filter tersebut juga ada beberapa jenis berdasarkan kesulitan perancangan, keuntungan dan kerugian dari hasil rancangan yaitu Butterwort, Chebyshev, Invers Chebyshev dan Cauer. Tetapi dalam penulisan ini penulis hanya membahas jenis saja yaitu Butterworth dan Chebyshev. Karakteristik Filter berdasarkan jenisnya adalah. Lowpass Gambar 4. Lowpass Filter. Highpass 3. Bandpass Pass Band Stop Band Gambar 5. Highpass Filter 4

5 Gambar 6. Bandpass Filter 4. Bandreject Stop Band Pass Band Stop Band Gambar 7. Band reject Filter Berdasarkan kesulitan perancangannya, keuntungan, kerugian dalam perancangan maka filter dapat diklasifikasikan menjadi: A. Butterworth Gambar 8. Butterworth Lowpass Filter Keuntungan :. Flat pada Pass Band & Stop Band. Mudah dirancang 5

6 Kerugian : Memerlukan orde yang lebih tinggi untuk memenuhi spesifikasi tertentu. Ciri-ciri Butterworth. w = T Frekuensi setengah daya. Memiliki nilai redaman (attenuation) yang lebih kecil dari chebyshev 3. Nilai Q lebih kecil 4. Phasa lebih linier B. Chebyshev Ripple menunjuk kan orde Pass Band whp Stop Band Gambar 9. Chebyshev Lowpass Filter Keuntungan:. Memerlukan orde yang lebih dari butterworth untuk memenuhi spesifikasi tertentu Kerugian:. Terdapat ripple pada Passband. Lebih sulit dirancang Ciri ciri dari Chebyshev:. W = akhir dan ripple untuk frekuensi setengah daya untuk chebyshev adalah whp cosh cosh n. Memiliki nilai redaman (attenuation) yang lebih besar dari butterworth 3. Nilai Q lebih besar 4. Karakteristik dari phasa bertambah sifat non linearitasnya C. Inverschebyshev 6

7 0.707 Ripple menunjuk kan orde Pass Band whp Stop Band Gambar 0. Invers Chebysev Lowpass Filter Keuntungan:. Memerlukan orde yang lebih rendah dari butterworth untuk memenuhi spesifikasi tertentu (sama dengan chebyshev) Kerugian:. Terdapat ripple di stopband. Lebih sulit dirancang (sama dengan chebyshev) D. Cauer Keuntungan:. Orde terendah Gambar. Cauer Lowpass Filter Kerugian:. Ripple di passband dan stopband. Paling sulit dirancang Pada penelitian ini perancangannya menggunakan Bandpass Filter Butterworth dan Chebyshev. Berdasarkan teori yang didapat maka dapat diuraikan teori tentang bandpass filter butterworth dan bandpass filter chebyshev METODE PENELITIAN Bandpass Filter Butterworth Langkah-langkah perancangan BandPass Butterworth 7

8 4 3 Ωs = b = ω ω o ωo = Q = b Gambar. BandPass Butterworth Dikerjakan pada LowPass Butterworthterlebih dahulu Gambar 3. LowPass Butterworth min/0 0 log max/ 0 n = 0 log s Jika n ganjil terdapat kutub di 0. Setiap kutub terpisah edngan yang lainnya 80 dengan n 90 Jika n genap terdapat kutub di n Ωo = ocos max/0 / n 0 osin orde S o Kutub dari LowPass o orde S = S = Algoritma Geffe S = o cos o sin 8

9 Orde : Orde : o qc B Q qc C D qc C E 4 qc G E 4D Q D Q k qc E G k k o o o o o o Q o o Q Rangkaian BandPass Butterworth yang digunakan adalah menggunakan rangkaian Delyiannis & Friends seperti dibawah ini /Q 4Q +Vin /Q + +Vout Gambar 4. Rangkaian Delyiannis & Friends Bandpass Filter Chebyshev Langkah-langkah merancang Chebyshev: min/0 0 cosh max/0 0. n cosh s / p. max/ whp cosh cosh n 4. Tentukan k untuk chebyshev 5. a sinh n 6. Tentukan kutub chebyshev k cosk sinh a s k k k sink cosh a 7. o k 8. o Q k 9. Rancang k Rangkaian BandPass Chebyshev yang digunakan adalah menggunakan rangkaian Delyiannis & Friends seperti gambar.6. HASIL PERANCANGAN DAN SIMULASI Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara teori hasil perancangan filter yang telah dilakukan yaitu BandPass Filter Butterworth dan Bandpass Filter Chebyshev. Yang nantinya 9

10 hasil rancangan filter yang didapat akan digunakan untuk pembuatan alat Fetal Doppler. Digunakan filter Bandpass karena frekuensi yang akan diambil adalah frekuensi tertentu yang berkisar antara -3 hz berdasarkan perhitungan, sedangkan -0 Hz berdasarkan fetal Doppler yang di buat oleh Solihul Hadi. Hasil rancangan yang didapat juga disimulasikan dengan menggunakan software PSPICE yang apabila hasil rancangan yang dibuat sesuai dengan teori yang ada maka, kemudian dibuat secara fisik filter tersebut. Bandpass Filter Butterworth -3 Hz Perancangan dengan menggunakan Bandpass filter Butterworth yang menyaring frekuensi - 3 Hz dengan menggunakan 0.µF. Gambar 5. Kurva Butterworth Bandpass Filter -3 Hz 0.5 3,4rad 3 rad/s,566rad 3 rad/s 3 8,850rad 9 rad/s 5 3,46rad 3 rad/s Gambar 6. Kurva ω, rad/s Butterworth Bandpass Filter -3 Hz b 9 3 6rad o 3*9 5.76rad 6rad 3 3 s 4,

11 Gambar 7. Kurva Lowpass Butterworth Bandpass Filter -3 Hz 0 /0 0 log / 0 0 log n (ganjil) log log o /0 / Jadi 0, 60 Orde : s o. 4 s ocos60 osin 60 s.4cos60.4sin 60 Orde : s Orde :. 4 o 6 qc.667 b 6 wo 6rad.667 Q qc Q. 878 Orde : C 0.7 D 0.53 qc.667 C.07 E qc.667 G E Q D Q k qc 4D E G

12 k k o o, rad o o rad.66 T T T ar 8. Blok Rangkaian Butterworth Bandpass Filter -3 Hz Qi oi oi oi / QL / / 3.86 T T T / Gamb B A B B B B A B A jika A

13 Gambar 9. Rangkaian Delyannis & Friends Butterworth Bandpass Filter -3 Hz Clama km Cbaru kf Rbaru km Rlama Tabel. Hasil Komponen Butterworth Bandpass Filter -3 Hz Komponen Rangkaian Rangkaian Rangkaian 3 ωo Q ωo = kf R & R C km Cbaru 0.µF 0.µF 0.µF R baru 73.44MΩ & 66KΩ 00KΩ 65KΩ R Baru.3MΩ 6MΩ 4MΩ Dapat di rancang Bandpass Filter Butterworth dengan rangkaian Delyianis and friends Gambar 0. Rangkaian Butterworth Bandpass Filter -3 Hz Jika rangkaian filter bandpass butterworth yang memfilter frekuensi -3 hz di simulasikan dengan PSPICE maka menghasilhan: 3

14 Gambar. Rangkaian Butterworth Bandpass Filter -3 Hz ( PSPICE ) Gambar. Simulasi Butterworth Bandpass Filter -3 Hz ( PSPICE ) Gambar diatas sesuai dengan hasil perhitungan secara teori, jadi rangkaian filter bandpass butterworth yang dirancang adalah benar. Bandpass Filter Butterworth -0 Hz Perancangan dengan menggunakan Bandpass filter Butterworth yang menyaring frekuensi - 0 Hz ( Mokhamad Solihul Hadi) dengan menggunakan 0.µF. α db 0dB 0dB 0.5dB F, Hz Gambar 3. Kurva Bandpass filter Butterworth -0 Hz 4

15 6 37,68rad 38 rad/s 75,36rad 75 rad/s 0 5,6rad 6 rad/s 40 5,rad 5 rad/s Gambar 4. Kurva Bandpass Filter Butterworth -0 Hz (ω, rad/s) b rad o 75*6 97.rad 97rad 5 38 s 4, Gambar 5. Kurva Lowpass Butterworth -0 Hz 0 /0 0 log / 0 0 log n log 4.76 log 4.76 o /0 / Jadi 0, 60 Orde : s o. 4 s ocos 60 osin 60 s.4cos60.4sin 60 Orde : s

16 Orde :. 4 o 97 qc.90 b 5 wo 97rad.90 Q qc Q. 339 Orde : C 0.7 D qc.90 C.07 E qc.90 G E Q D Q k qc 4D E G k k o o rad o o rad.379 T T T Gambar 6. Blok Rangkaian Bandpass Filter Butterworth -0 Hz Qi oi oi oi / QL / /.88 T T T /

17 A B B A B B 0.463B A 0.463B A jika B A /Q R=4Q Vin /Q + +Vout Gambar 7.Gambar Delyiannis & Friends Untuk Butterworth Bandpass Filter Clama km Cbaru kf Rbaru km Rlama Tabel. Hasil Nilai Komponen Butterworth Bandpas Filter -0 Hz Komponen Rangkaian Rangkaian Rangkaian 3 ωo Q ωo = kf R & R C km Cbaru 0.µF 0.µF 0.µF R baru 7.747MΩ & 5.86KΩ 3.09KΩ KΩ R Baru 75.79KΩ KΩ 49.57KΩ Dapat di rancang Bandpass Filter Butterworth dengan rangkaian Delyianis and friends 7

18 Gambar 8. Hasil rangkaian Butterworth Bandpass Filter -0 Hz Jika rangkaian filter bandpass butterworth -0 hz disimulasikan dengan PSPICE maka menghasilkan: Gambar 9. Rangkaian Butterworth Bandpass Filter -0 Hz (PSPICE) Gambar 30. Simulasi Butterworth Bandpass Filter -0 Hz ( PSPICE ) Gambar diatas sesuai dengan hasil perhitungan secara teori, jadi rangkaian filter bandpass butterworth yang dirancang adalah benar. 8

19 Bandpass Filter Chebyshev -3 Hz Perancangan dengan menggunakan Bandpass filter Chebyshev yang menyaring frekuensi - 3 Hz dengan menggunakan 0.µF. Gambar 3. Kurva Chebyshev Bandpass Filter -3 Hz 0.5 3,4rad 3 rad/s,566rad 3 rad/s 3 8,850rad 9 rad/s 5 3,46rad 3 rad/s Gambar 3. Kurva ω, rad/s Chebyshev Bandpass Filter -3 Hz b 9 3 6rad o 3*9 5.76rad 6rad 3 3 s 4, Gambar 33. Kurva Chebyshev Lowpass Filter -3 Hz 0 cosh 0 n cosh min/0 max/0 cosh /0 0.5 /0 s / p cosh /.8 9

20 Untuk meminimalkan ripple maka harus didapatkan ε yang besar (0.349 ) hp cosh cosh cosh cosh n sinh a k cosk sinh a cos 45 sinh k sink cosh a sin 45 cosh s & s Orde : C wo 6 qc.667 B D qc.667 C.56 E qc.667 G E Q D Q k qc 4D E G k k o o rad.0 o o rad / s Gambar 34. Blok Diagram Rangkaian Chebyshev Bandpass Filter -3 Hz 0

21 Ti T T T 6 Q oi oi o Q B A B 70 70B A B 69B A jika B = 69 A Tabel 3. Hasil Nilai Komponen Chebyshev Bandpass Filter -3 Hz Komponen Rangkaian Rangkaian ωo 3 9 Q kf 3 9 R lama 69 & R lama Clama Cbaru 0.µF 0.µF km R baru 7MΩ &0KΩ 69KΩ R baru 5.8MΩ 4MΩ

22 ambar 35. Rangkaian Chebyshev Bandpass Filter -3 Hz G Jika rangkaian filter bandpass chebyshev yang memfilter frekuensi -3 hz di simulasikan dengan PSPICE maka menghasilhan: Gambar 36. Rangkaian Chebyshev Bandpass Filter -3 Hz ( PSPICE ) Gambar 37. Simulasi Chebyshev Bandpass Filter -3 Hz Gambar diatas sesuai dengan hasil perhitungan secara teori, jadi rangkaian filter bandpass chebyshev yang dirancang adalah benar.

23 Bandpass Filter Chebyshev -0 Hz Perancangan dengan menggunakan Bandpass filter Chebyshev yang menyaring frekuensi - 0 Hz (Mokhamad Solihul Hadi) dengan menggunakan 0.µF. Gambar 38. Kurva Frekuensi Chebyshev Bandpass Filter -0 Hz 6 37,68rad 38 rad/s 75,36rad 75 rad/s 0 5,6rad 6 rad/s 40 5,rad 5 rad/s Gambar 39. Kurva ω, rad/s Chebyshev Bandpass Filter -0 Hz b rad o 75*6 97.rad 97rad 5 38 s 4, Gambar 40. Kurva Lowpass Chebyshev Filter -0 Hz 3

24 0 cosh 0 n cosh min/0 max/0 cosh /0 0.5 /0 s / p cosh 4.76 / Untuk meminimalkan ripple maka harus didapatkan ε yang besar (0.349 ) hp cosh cosh cosh cosh n sinh a k cosk sinh a cos 45 sinh k sink cosh a sin 45 cosh s s & Orde : C o 97 qc.90 B D qc.90 C.56 E qc G E Q D Q k qc k 4D E G k

25 o o rad.3 o o rad / s Ti T T T Gambar 4. Blok Rangkaian Chebyshev Filter -0 Hz Q oi oi o Q A B B A B 7 7. B A B 70B A jika B = 70 A Tabel 4. Hasil Nilai Komponen Chebyshev Bandpass Filter -0 Hz Komponen Rangkaian Rangkaian ωo 74 7 Q kf 74 7 R lama 70 & R lama Clama

26 Cbaru 0.µF 0.µF km R baru.7mω & 4.459KΩ 4.5KΩ R baru KΩ KΩ Gambar 4. Rangkaian Chebyshev Bandpass Filter -0 Hz Jika rangkaian filter bandpass chebyshev yang memfilter frekuensi -0 hz di simulasikan dengan PSPICE maka menghasilhan: Gambar 43. Rangaian Chebyshev Bandpass Filter -0 Hz ( PSPICE ) Gambar 44. Simulasi Chebyshev Bandpass Filter -0 Hz ( PSPICE ) 6

27 Gambar diatas sesuai dengan hasil perhitungan secara teori, jadi rangkaian filter bandpass chebyshev yang dirancang adalah benar KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil uji coba dan pengambilan data Butterworth dan Chebyshev -0 Hz dan -3 Hz berdasarkan simulasi dan berdasarkan hardware dapat disimpulkan :. Mendapatkan hasil rancangan yang secara kurang lebih sama, tetapi hanya saja pada Butterworth flat pada passband sedangkan pada Chebyshev terdapat ripple pada passband. Sedangkan berdasarkan penggunaan komponen Chebyshev menggunakan komponen yang lebih sedikit dibandingkan Butterworth. Jadi yang lebih baik digunakan adalah bandpass Chebyshev.. Hasil simulasi yang dilakukan dengan menggunakan PSPICE sesuai dengan hasil perhitungan secara teori. Saran Untuk mendapatkan hasil terbaik dari perancangan menggunkan hardware diperlukan nilai komponen dengan harga yang presisi dengan hasil perancangan sesuai dengan teori, karena akan mempengaruhi kurva tanggapan frekuensi filter tersebut. DAFTAR PUSTAKA []. Depari, Ganti, Pokok Pokok Elektronika, MS, April 000. []. art.phisiology.org/cgi/reprint/75/6/h993 [3]. Robert, F. Coughlin and Frederick, F. Driscoll, Operational Amplifiers and Linear Integrated Circuits, Prentice-Hall. [4]. Sutrisno, Elektronika Teori dan Penerapannya, Penerbit ITB, 986. [5]. Tomlison,G.H, Electrical Networks and Filters Teory and Design, Prentice Hall Europe,99. [6]. Tooley,Mike, Electronic Circuits nd Edition,Elsevier Science Ltd England,995. 7

PERANCANGAN FETAL DOPPLER MENGGUNAKAN BAND PASS FILTER

PERANCANGAN FETAL DOPPLER MENGGUNAKAN BAND PASS FILTER PERANCANGAN FETAL DOPPLER MENGGUNAKAN BAND PASS FILTER November 5, 200 Desy Kristyawati Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 00 Pondok Cina, Depok, Jawa

Lebih terperinci

OP Amp LM74 Penguat adalah suatu rangkaian yang menerima sebuah isyarat di masukkan dan mengeluarkan isyarat tak berubah yang lebih besar di keluarann

OP Amp LM74 Penguat adalah suatu rangkaian yang menerima sebuah isyarat di masukkan dan mengeluarkan isyarat tak berubah yang lebih besar di keluarann ANALISA, SIMULASI DAN RANCANG BANGUN BANDPASS FILTER UNTUK FETAL DOPPLER MENGGUNAKAN PSPICE Desy Kristyawati, ST Hartono Siswono, Dr Bumi Panggugah Jl Cempaka No. Ciomas-Bogor (d3si04@yahoo.com) (hartonosiswono@staff.gunadarma.ac.id)

Lebih terperinci

ANALISA DAN SIMULASI BANDPASS FILTER CHEBYSHEV UNTUK FETAL DOPPLER MENGGUNAKAN TOOLS MENTOR GRAPHICS

ANALISA DAN SIMULASI BANDPASS FILTER CHEBYSHEV UNTUK FETAL DOPPLER MENGGUNAKAN TOOLS MENTOR GRAPHICS No Makalah : 095 Konferensi Nasional Sistem Informasi 0, STMIK - STIKOM Bali 3-5 Pebruari 0 ANALISA DAN SIMULASI BANDPASS FILTER CHEBYSHEV UNTUK FETAL DOPPLER MENGGUNAKAN TOOLS MENTOR GRAPHICS Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

MAKALAH LOW PASS FILTER DAN HIGH PASS FILTER

MAKALAH LOW PASS FILTER DAN HIGH PASS FILTER MAKALAH LOW PASS FILTER DAN HIGH PASS FILTER Disusun oleh : UMI EKA SABRINA (115090309111002) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 PEMBAHASAN 1.1.

Lebih terperinci

SIMULASI FILTER SALLEN KEY DENGAN SOFTWARE PSPICE

SIMULASI FILTER SALLEN KEY DENGAN SOFTWARE PSPICE JETri, Volume 6, Nomor, Februari 7, Halaman -4, ISSN 4-37 SIMULASI FILTER SALLEN KEY DENGAN SOFTWARE PSPICE Kiki Prawiroredjo Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract A Sallen Key

Lebih terperinci

Modul VIII Filter Aktif

Modul VIII Filter Aktif Modul VIII Filter Aktif. Tujuan Praktikum Praktikan dapat mengetahui fungsi dan kegunaan dari sebuah filter. Praktikan dapat mengetahui karakteristik sebuah filter. Praktikan dapat membuat suatu filter

Lebih terperinci

MODUL - 04 Op Amp ABSTRAK

MODUL - 04 Op Amp ABSTRAK MODUL - 04 Op Amp Yuri Yogaswara, Asri Setyaningrum 90216301 Program Studi Magister Pengajaran Fisika Institut Teknologi Bandung yogaswarayuri@gmail.com ABSTRAK Pada percobaan praktikum Op Amp ini digunakan

Lebih terperinci

BALIKAN (FEEDBACK) V I. BALIKAN. GAMBAR 15.1 SKEMA RANGKAIAN DASAR BALIKAN

BALIKAN (FEEDBACK) V I. BALIKAN. GAMBAR 15.1 SKEMA RANGKAIAN DASAR BALIKAN BALIKAN (FEEDBACK) V I. BALIKAN. GAMBAR 15.1 SKEMA RANGKAIAN DASAR BALIKAN 15 BALIKAN (FEEDBACK) 15.1 Dasar Penguat Balikan Karena sebuah transistor dapat memberikan penguatan > 100 kali, kita hanya memerlukan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK A. OP-AMP Sebagai Peguat TUJUAN PERCOBAAN PERCOBAAN VII OP-AMP SEBAGAI PENGUAT DAN KOMPARATOR

Lebih terperinci

DTG2D3 ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI FILTER ANALOG. By : Dwi Andi Nurmantris

DTG2D3 ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI FILTER ANALOG. By : Dwi Andi Nurmantris DTG2D3 ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI FILTER ANALOG By : Dwi Andi Nurmantris Ruang Lingkup Materi RANGKAIAN RESONATOR PENDAHULUAN LOW PASS FILTER HIGH PASS FILTER BAND PASS FILTER BAND STOP FILTER RANGKAIAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 205 dan tempat pelaksanaan penelitian ini di Laboratorium Elektronika Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Riwayat Revisi

Lebih terperinci

penulisan ini dengan Perancangan Anti-Aliasing Filter Dengan Menggunakan Metode Perhitungan Butterworth. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sampling Teori Sampl

penulisan ini dengan Perancangan Anti-Aliasing Filter Dengan Menggunakan Metode Perhitungan Butterworth. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sampling Teori Sampl PERANCANGAN ANTI-ALIASING FILTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN BUTTERWORTH 1 Muhammad Aditya Sajwa 2 Dr. Hamzah Afandi 3 M. Karyadi, ST., MT 1 Email : muhammadaditya8776@yahoo.co.id 2 Email : hamzah@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu:

TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu: TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu: Menggunakan rumus-rumus dalam rangkaian elektronika untuk menganalisis rangkaian pengkondisi sinyal pasif Menggunakan kaidah, hukum, dan rumus

Lebih terperinci

BAB II DASAR-DASAR PENAPIS

BAB II DASAR-DASAR PENAPIS BAB II DASAR-DASAR PENAPIS II.1. PENAPIS LOLOS-RENDAH (LOW-PASS FILTER ) Sebuah penapis lolos-rendah membolehkan sinyal-sinyal yang masuk diteruskan (diloloskan) hanya dengan sedikit bahkan tidak ada pelemahan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. yang dibangkitkan dengan frekuensi yang lain[1]. Filter digunakan untuk

BAB II DASAR TEORI. yang dibangkitkan dengan frekuensi yang lain[1]. Filter digunakan untuk BAB II DASAR TEORI 2.1 Filter Filter atau tapis didefinisikan sebagai rangkaian atau jaringan listrik yang dirancang untuk melewatkan atau meloloskan arus bolak-balik yang dibangkitkan pada frekuensi tertentu

Lebih terperinci

Dengan Hs = Fungsi alih Vout = tegang keluran Vin = tegangan masukan

Dengan Hs = Fungsi alih Vout = tegang keluran Vin = tegangan masukan KEGIATAN BELAJAR 5 A. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik filter lolos bawah. 2. Mahasiswa dapat menganalisa rangkaian filter lolos bawah dengan memanfaatkan progam

Lebih terperinci

2) Staf Pengajar Jurusan Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2) Staf Pengajar Jurusan Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE BAND PASS FILTER UNTUK OPTIMASI TRANSFER DAYA PADA SINYAL FREKUENSI RENDAH; STUDI KASUS:SINYAL EEG Lisa Sakinah 1), Dr. Melania SM,M.T 2) 1) Mahasiswa Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai

Lebih terperinci

Penguat Inverting dan Non Inverting

Penguat Inverting dan Non Inverting 1. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian op-amp sebagai penguat inverting dan non inverting. 2. Mengamati fungsi kerja dari masing-masing penguat 3. Mahasiswa dapat menghitung penguatan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN FILTER PASIF SEBAGAI MODUL PERAGA

RANCANG BANGUN FILTER PASIF SEBAGAI MODUL PERAGA RANCANG BANGUN FILTER PASIF SEBAGAI MODUL PERAGA Irawati Razak, ST., MT, Ir. Farchia Uliah, MT, Ir. Abdullah Bazergan, MT, Airin Dewi Utami, ST., MT, Sulwan Dase, ST., MT Email : ira_razak@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER A. TUJUAN 1. Mahasiswa diharapkan mampu mengerti tentang pengertian, prinsip kerja dan karakteristik band pass filter 2. Mahasiswa dapat merancang, merakit, menguji rangkaian

Lebih terperinci

PERANCANGAN IC CMOS LOW PASS FILTER SALLEN-KEY ORDE 2 DENGAN MICROWIND

PERANCANGAN IC CMOS LOW PASS FILTER SALLEN-KEY ORDE 2 DENGAN MICROWIND PERANCANGAN IC CMOS LOW PASS FILTER SALLEN-KEY ORDE DENGAN MICROWIND Beauty Anggraheny Ikawanty Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Beauty_Ikawanty@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL Pengkondisian sinyal merupakan suatu konversi sinyal menjadi bentuk yang lebih sesuai yang merupakan antarmuka dengan elemen-elemen lain dalam suatu kontrol proses.

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada era saat ini perkembangan teknologi di Indonesia berkembang sangat pesat dan sangat berperan penting pada kehidupan sehari-hari. Meningkatnya kebutuhan akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci

Lebih terperinci

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai aplikasi dari rangkaian Op-Amp.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menganalisa data hubungan tegangan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menganalisa data hubungan tegangan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menganalisa data hubungan tegangan dengan medan magnet untuk mengetahui karakteristik sistem sensor magnetik. Tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara paru terjadi karena adanya turbulensi udara saat udara memasuki saluran pernapasan selama proses pernapasan. Turbulensi ini terjadi karena udara mengalir dari

Lebih terperinci

Di dalam perancangan filter-filter digital respons impuls tak terbatas diperlukan transformasi ke filter analog Diperlukan adanya pengetahuan filter

Di dalam perancangan filter-filter digital respons impuls tak terbatas diperlukan transformasi ke filter analog Diperlukan adanya pengetahuan filter FEG2D3 -INW- 206 Di dalam perancangan filter-filter digital respons impuls tak terbatas diperlukan transformasi ke filter analog Diperlukan adanya pengetahuan filter analog yang dapat bertindak sebagai

Lebih terperinci

MODUL 09 PENGUAT OPERATIONAL (OPERATIONAL AMPLIFIER) PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODUL 09 PENGUAT OPERATIONAL (OPERATIONAL AMPLIFIER) PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 MODUL 09 PENGUAT OPERATIONAL (OPERATIONAL AMPLIFIER) PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA & INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA, INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Riwayat Revisi Rev. 07-06-2017

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Modul Praktikum Rangkaian Linear Aktif. Lab. Elektronika Fakultas Teknik UNISKA

PENDAHULUAN. Modul Praktikum Rangkaian Linear Aktif. Lab. Elektronika Fakultas Teknik UNISKA MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LINEAR AKTIF LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menentukan spesifikasi kerja alat yang akan direalisasikan melalui suatu pendekatan analisa perhitungan, analisa

Lebih terperinci

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto Pengkondisian Sinyal Rudi Susanto Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat menjelasakan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Mahasiswa dapat menerapkan penggunaan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Pendahuluan

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN GAP ANTAR RESONATOR PADA PERANCANGAN COUPLED EDGE BANDPASS FILTER

PENGARUH UKURAN GAP ANTAR RESONATOR PADA PERANCANGAN COUPLED EDGE BANDPASS FILTER PENGARUH UKURAN GAP ANTAR RESONATOR PADA PERANCANGAN COUPLED EDGE BANDPASS FILTER Ayudya Tri Lestari 1), Dharu Arseno, S.T., M.T. 2), Dr. Ir. Yuyu Wahyu, M.T. 3) 1),2) Teknik Telekomunikasi, Universitas

Lebih terperinci

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010 MODUL IV MOSFET TUJUAN PERCOBAAN 1. Memahami prinsip kerja JFET dan MOSFET. 2. Mengamati dan memahami

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2 Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Jilid Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik () BAB 6 Tanggapan Frekuensi Rangkaian Orde Pertama Sebagaimana kita ketahui, kondisi operasi normal

Lebih terperinci

Penguat Oprasional FE UDINUS

Penguat Oprasional FE UDINUS Minggu ke -8 8 Maret 2013 Penguat Oprasional FE UDINUS 2 RANGKAIAN PENGUAT DIFERENSIAL Rangkaian Penguat Diferensial Rangkaian Penguat Instrumentasi 3 Rangkaian Penguat Diferensial R1 R2 V1 - Vout V2 R1

Lebih terperinci

Pengukuran Teknik STT Mandala 2014

Pengukuran Teknik STT Mandala 2014 Pengukuran Teknik STT Mandala 2014 Isi Pendahuluan sinyal listrik dalam pengukuran Pengkondisian sinyal listrik hasil pengukuran Penguat sinyal Pembagian sinyal tegangan Penyaringan sinyal listrik Pengkonversian

Lebih terperinci

Modul 04: Op-Amp. Penguat Inverting, Non-Inverting, dan Comparator dengan Histeresis. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat

Modul 04: Op-Amp. Penguat Inverting, Non-Inverting, dan Comparator dengan Histeresis. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat Modul 04: Op-Amp Penguat Inverting, Non-Inverting, dan Comparator dengan Histeresis Reza Rendian Septiawan March 3, 2015 Op-amp merupakan suatu komponen elektronika aktif yang dapat menguatkan sinyal dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUATAN BIOPOTENSIAL DENGAN REDUKSI INTERFERENSI GANGGUAN

ANALISIS PENGUATAN BIOPOTENSIAL DENGAN REDUKSI INTERFERENSI GANGGUAN ANALISIS PENGUATAN BIOPOTENSIAL DENGAN REDUKSI INTERFERENSI GANGGUAN Oleh: Moh. Imam Afandi * Abstrak Telah dilakukan analisis penguatan biopotensial dengan reduksi interferensi gangguan sinyal pada sistem

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

Sistem Pengaturan Waktu Riil

Sistem Pengaturan Waktu Riil Sistem Pengaturan Waktu iil Teknik Akusisi Data (1) Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id Sistem Pengaturan Waktu iil - 2 Proses

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal. BAB II DASAR TEORI 2.1 Modulasi Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh transmisi yang efisien dan handal. Pemodulasi yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan

Lebih terperinci

Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda.

Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda. OSILOSKOP Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda. Gambar 1. Osiloskop Tujuan : untuk mempelajari cara

Lebih terperinci

MODUL 06 RANGKAIAN FILTER PASIF

MODUL 06 RANGKAIAN FILTER PASIF P R O G R A M S T U D I F I S I K A F M I P A I T B LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI MODUL 06 RANGKAIAN FILTER PASIF 1 TUJUAN Memahami prinsip yang digunakan dalam rangkaian filter sederhana.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) FILTER IMPLEMENTATION WITH BUTTERWORTH AND CHEBYSHEV

Lebih terperinci

Filter Orde Satu & Filter Orde Dua

Filter Orde Satu & Filter Orde Dua Filter Orde Satu & Filter Orde Dua Asep Najmurrokhman Jurusan eknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani 8 November 3 EI333 Perancangan Filter Analog Pendahuluan Filter orde satu dan dua adalah bentuk

Lebih terperinci

Implementasi Filter Finite Impulse Response (FIR) Window Hamming dan Blackman menggunakan DSK TMS320C6713

Implementasi Filter Finite Impulse Response (FIR) Window Hamming dan Blackman menggunakan DSK TMS320C6713 Jurnal ELKOMIKA Vol. 4 No. 1 Halaman 16-3 ISSN (p): 2338-8323 Januari - Juni 216 ISSN (e): 2459-9638 Implementasi Filter Finite Impulse Response (FIR) Window Hamming dan Blackman menggunakan DSK TMS32C6713

Lebih terperinci

Tipe op-amp yang digunakan pada tugas akir ini adalah LT-1227 buatan dari Linear Technology dengan konfigurasi pin-nya sebagai berikut:

Tipe op-amp yang digunakan pada tugas akir ini adalah LT-1227 buatan dari Linear Technology dengan konfigurasi pin-nya sebagai berikut: BAB III PERANCANGAN Pada bab ini berisi perancangan pedoman praktikum dan perancangan pengujian pedoman praktikum dengan menggunakan current feedback op-amp. 3.. Perancangan pedoman praktikum Pada pelaksanaan

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER

UJIAN TENGAH SEMESTER DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Alamat: Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Bt : (0331) 334293 Fax.: (0331) 330225 Jember 68121 UJIAN TENGAH SEMESTER

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik () BAB 4 Tanggapan Frekuensi Rangkaian Orde Pertama Sebagaimana kita ketahui, kondisi operasi

Lebih terperinci

PEMASANGAN PANEL RANGKAIAN OP AMP 1

PEMASANGAN PANEL RANGKAIAN OP AMP 1 KATA PENGANTAR xxi PEMASANGAN PANEL RANGKAIAN OP AMP 1 1-0 Pendahuluan 1 1-1 Panel-kotak Rangkaian-Terpadu Linier 2 1-1.1 Persyaratan Panel-kotak 2 1-1.2 Panel-kotak IC Dioperasikan-Batere 2 1-1.3 Panel-kotak

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH MENGETAHUI DAN MENGANALISA KELUARAN PENGUAT INTEGRATOR (INTEGRATOR AMPLIFIER)

KARYA TULIS ILMIAH MENGETAHUI DAN MENGANALISA KELUARAN PENGUAT INTEGRATOR (INTEGRATOR AMPLIFIER) KARYA TULIS ILMIAH MENGETAHUI DAN MENGANALISA KELUARAN PENGUAT INTEGRATOR (INTEGRATOR AMPLIFIER) Ir. Ida Bagus Sujana Manuaba, M.Sc Nyoman Wendri, S.Si., M.Si JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER

JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER A. Tujuan Mahasiswa diharapkan dapat a. Mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik High Pass Filter. b. Merancang, merakit dan menguji rangkaian High

Lebih terperinci

APLIKASI PERANGKAT LUNAK ELECTRONICS WORKBENCH PADA ALAT ELEKTRONIK ANALOG

APLIKASI PERANGKAT LUNAK ELECTRONICS WORKBENCH PADA ALAT ELEKTRONIK ANALOG Aplikasi Perangkat Lunak Electronics Workbench pada Alat Elektronik Analog (Samuel H. Tirtamihardja) APLIKASI PERANGKAT LUNAK ELECTRONICS WORKBENCH PADA ALAT ELEKTRONIK ANALOG Samuel H. Tirtamihardja ABSTRAK

Lebih terperinci

Filter Gelombang Mikro (1) TTG4D3 Rekayasa Gelombang Mikro Oleh Budi Syihabuddin Erfansyah Ali

Filter Gelombang Mikro (1) TTG4D3 Rekayasa Gelombang Mikro Oleh Budi Syihabuddin Erfansyah Ali Filter Gelombang Mikro ( TTG4D3 Rekayasa Gelombang Mikro Oleh Budi Syihabuddin Erfansyah Ali Outline endahuluan Klasifikasi Filter erancangan Filter Lumped Circuit endahuluan Filter komponen (biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filter merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melewatkan sinyal frekuensi yang diinginkan dan menahan sinyal frekuensi yang tidak dikehendaki serta untuk memperkecil

Lebih terperinci

OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Oleh : Sri Supatmi

OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Oleh : Sri Supatmi 1 OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Oleh : Sri Supatmi Operasional Amplifier (OP-AMP) 2 Operasi Amplifier adalah suatu penguat linier dengan penguatan tinggi. Simbol 3 Terminal-terminal luar di samping power

Lebih terperinci

Definisi Filter. Filter berdasar respon frekuensinya : 1. LPF 2. HPF 3. BPF 4. BRF/BSF

Definisi Filter. Filter berdasar respon frekuensinya : 1. LPF 2. HPF 3. BPF 4. BRF/BSF FILTER AKTIF Definisi Filter Filter adalah rangkaian yang berfungsi untuk menyaring frekuensi pada suatu band tertentu Filter berdasarkan komponennya : 1. Filter Aktif Terdiri dari Op-Amp dan R, L C 2.

Lebih terperinci

Modul 02: Elektronika Dasar

Modul 02: Elektronika Dasar Modul 02: Elektronika Dasar Alat Ukur, Rangkaian Thévenin, dan Rangkaian Tapis Reza Rendian Septiawan February 4, 2015 Pada praktikum kali ini kita akan mempelajari tentang beberapa hal mendasar dalam

Lebih terperinci

FILTER PELEWAT RENDAH TERKENDALI DIGITAL

FILTER PELEWAT RENDAH TERKENDALI DIGITAL FILTER PELEWAT RENDAH TERKENDALI DIGITAL TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro Disusun oleh: HADI SANJAYA NIM : 005114061 PROGRAM

Lebih terperinci

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 4 (LOW PASS FILTER )

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 4 (LOW PASS FILTER ) LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 4 (LOW PASS FILTER ) A. Tujuan a. Mahasiswa mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik filter lolos bawah. b. Mahasiswa dapat merangkai dan menganalisa rangkaian

Lebih terperinci

Bab III, Filter Pasif Hal: 8 4

Bab III, Filter Pasif Hal: 8 4 Bab III, Filter Pasif Hal: 8 4 BAB III FILTE PASIF Filter adalah suatu rangkaian yang dipergunakan untuk membuang tegangan output pada frekuensi tertentu. Untuk merancang filter dapat digunakan komponen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 2 BAB III METODE PENELITIAN Pada skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat suatu alat yang dapat mengkonversi tegangan DC ke AC.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Alat Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang direncanakan diperlihatkan pada Gambar 3.1. Sinyal masukan carrier recovery yang berasal

Lebih terperinci

Perancangan Simulator EKG (Elektronik Kardiogra) Menggunakan Software Proteus 8.0

Perancangan Simulator EKG (Elektronik Kardiogra) Menggunakan Software Proteus 8.0 Perancangan Simulator EKG (Elektronik Kardiogra) Menggunakan Software Proteus 8.0 Suroso Andrianto dan Laela Sakinah Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama Tangerang, Indonesia

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Digital Signal Processing Pada masa sekarang ini, pengolahan sinyal secara digital yang merupakan alternatif dalam pengolahan sinyal analog telah diterapkan begitu luas. Dari

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI NAMA : REZA GALIH SATRIAJI NOMOR MHS : 37623 HARI PRAKTIKUM : SENIN TANGGAL PRAKTIKUM : 3 Desember 2012 LABORATORIUM

Lebih terperinci

TAKARIR. periode atau satu masa kerjanya dimana periodenya adalah nol.

TAKARIR. periode atau satu masa kerjanya dimana periodenya adalah nol. TAKARIR AC {Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya

Lebih terperinci

JOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI

JOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI JOBSHEET 6 PENGUAT INSTUMENTASI A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Instrumentasi ini adalah :. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat instrumentasi sebagai aplikasi dari rangkaian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) FILTER IMPLEMENTATION WITH BUTTERWORTH AND CHEBYSHEV

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH MEMPELAJARI DAN MENGANALISIS KELUARAN PENGUAT INSTRUMENTASI (INSTRUMENTATION AMPLIFIER)

KARYA TULIS ILMIAH MEMPELAJARI DAN MENGANALISIS KELUARAN PENGUAT INSTRUMENTASI (INSTRUMENTATION AMPLIFIER) KARYA TULIS ILMIAH MEMPELAJARI DAN MENGANALISIS KELUARAN PENGUAT INSTRUMENTASI (INSTRUMENTATION AMPLIFIER) I Wayan Supardi, S.Si., M.Si Ir. Ida Bagus Sujana Manuaba, M.Sc JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

EL2005 Elektronika PR#03

EL2005 Elektronika PR#03 EL005 Elektronika P#03 Batas Akhir Pengumpulan : Jum at, 10 Februari 017, Jam 16:00 SOAL 1 Sebuah alat las listrik (DC welder) membutuhkan suatu penyearah yang dapat menangani arus besar dan tegangan tinggi.

Lebih terperinci

RESPON FREKUENSI PENGUAT CE

RESPON FREKUENSI PENGUAT CE RESPON FREKUENSI PENGUAT CE 1. TUJUAN Mengukur dan menggambarkan kurva bode plot dari respon frekuensi rendah dan tinggi dari penguat CE 2. LANDASAN TEORI Suatu penguat tentunya mempunyai keterbatasan

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan 19 BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Berikut merupakan diagram alur kerja yang menggambarkan tahapantahapan dalam proses rancang bangun alat pemutus daya siaga otomatis pada Peralatan

Lebih terperinci

PENGUAT OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Laporan Praktikum

PENGUAT OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Laporan Praktikum PENGUAT OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Laporan Praktikum ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elektronika Dasar yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si Disusun oleh Anisa Fitri Mandagi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KOMUNIKASI RADIO SEMESTER V TH 2013/2014 JUDUL REJECTION BAND AMPLIFIER GRUP 06 5B PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA PEMBUAT

Lebih terperinci

Gambar 2.1. simbol op amp

Gambar 2.1. simbol op amp BAB II. PENGUAT OP AMP II.1. Pengenalan Op Amp Penguat Op Amp (Operating Amplifier) adalah chip IC yang digunakan sebagai penguat sinyal yang nilai penguatannya dapat dikontrol melalui penggunaan resistor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Operational Amplifier Operational Amplifier atau yang lebih dikenal dengan OpAmp, adalah penguat operasional yang sangat penting dalam instrumentasi elektronika.

Lebih terperinci

BAB 4 UJICOBA DAN ANALISIS

BAB 4 UJICOBA DAN ANALISIS BAB 4 UJICOBA DAN ANALISIS Bab ini membahas tentang prosedur ujicoba, hasil-hasil ujicoba, dan analisis hasil ujicoba alat stimulasi OpenMCS dan program sinyal terapi µstims. Pembahasan ujicoba dan analisis

Lebih terperinci

Bahan 4 Filter Butterworth dan Chebyshev

Bahan 4 Filter Butterworth dan Chebyshev Bahan 4 Filter Butterworth dan Chebyshev Ase ajmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani /7/9 EK36 Perancangan Filter Analog Pendahuluan Aroksimasi filter = roses mendaatkan fungsi

Lebih terperinci

Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN

Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN JURNAL DIMENSI TEKNIK ELEKTRO Vol. 1, No. 1, (2013) 29-36 29 Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN Ivan Christanto Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN USAHA TUKANG SERVICE ELEKTRONIKA DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT UJI PENGUAT LINEAR. Abstract

UPAYA PENINGKATAN USAHA TUKANG SERVICE ELEKTRONIKA DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT UJI PENGUAT LINEAR. Abstract UPAYA PENINGKATAN USAHA TUKANG SERVICE ELEKTRONIKA DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT UJI PENGUAT LINEAR Oleh : 1) Baharuddin 2) Rina Angraini, 1) Staf Pengajar Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium Pemodelan Fisika untuk perancangan perangkat lunak (software) program analisis

Lebih terperinci

LEMBAR PENGOLAHAN DATA PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA 2016 OP-AMP DAN FILTER AKTIF. Nama : Asisten : Kelompok : I.

LEMBAR PENGOLAHAN DATA PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA 2016 OP-AMP DAN FILTER AKTIF. Nama : Asisten : Kelompok : I. Nama : Asisten : Kelompok : I. Dasar Teori II. Pengolahan Data A. Inverting Amplifier Vout Hasil Perhitungan Persen error B. Non-Inverting Amplifier Vout Hasil Perhitungan Persen error Low Pass Filter

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 Seminar Tugas Akhir Juni 07 Stetoskop Elektronik Sederhana untuk Auskultasi Jantung dan Paru Yahya Nanda Khurniawan, Torib Hamzah,Dyah Titisari ABSTRAK Stetoskop merupakan alat medis akustik sederhana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Filter Secara umum, filter berfungsi untuk memisahkan atau menggabungkan sinyal informasi yang berbeda frekuensinya. Mengingat bahwa pita spektrum elektromagnetik adalah

Lebih terperinci

BAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING

BAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING BAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING 2.1 Pendahuluan Signal Conditioning ialah operasi untuk mengkonversi sinyal ke dalam bentuk yang cocok untuk interface dengan elemen lain dalam sistem kontrol. Process

Lebih terperinci

Elektronika. Pertemuan 8

Elektronika. Pertemuan 8 Elektronika Pertemuan 8 OP-AMP Op-Amp adalah singkatan dari Operational Amplifier IC Op-Amp adalah piranti solid-state yang mampu mengindera dan memperkuat sinyal, baik sinyal DC maupun sinyal AC. Tiga

Lebih terperinci

Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR

Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR Fitra Setiawan #1, Ratna Adil #2 # Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kebutuhan manusia untuk mendapatkan informasi tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kebutuhan manusia untuk mendapatkan informasi tanpa mengenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri Telekomunikasi berkembang sangat cepat. Hal itu disebabkan kebutuhan manusia untuk mendapatkan informasi tanpa mengenal batas waktu dan ruang.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam

BAB III PERENCANAAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam BAB III PERENCANAAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam merencanakan alat yang dibuat. Adapun pelaksanaannya adalah dengan menentukan spesifikasi dan mengimplementasikan dari

Lebih terperinci

KENDALI KERAN OTOMATIS PADA TOILET PRIA DENGAN SENSOR PIR ( PASSIVE INFRARED )

KENDALI KERAN OTOMATIS PADA TOILET PRIA DENGAN SENSOR PIR ( PASSIVE INFRARED ) KENDALI KERAN OTOMATIS PADA TOILET PRIA DENGAN SENSOR PIR ( PASSIVE INFRARED ) Elias Gabriel Sakliressy Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bandpass Filter Filter merupakan blok yang sangat penting di dalam sistem komunikasi radio, karena filter menyaring dan melewatkan sinyal yang diinginkan dan meredam sinyal yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci