Pengembangan Simulasi Komputer Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Untuk Meminimalisir Miskonsepsi Fisika Pada Siswa SMA Di Kota Palu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengembangan Simulasi Komputer Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Untuk Meminimalisir Miskonsepsi Fisika Pada Siswa SMA Di Kota Palu"

Transkripsi

1 286 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY Pengembangan Simulasi Komputer Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Untuk Meminimalisir Miskonsepsi Fisika Pada Siswa SMA Di Kota Palu aehana a, Haeruddin Program Studi Pend. Fisika FKIP Universitas Tadulako Alamat: Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu Abstrak Pengembangan simulasi komputer sebagai media dalam model pembelajaran kooperatif telah dilakukan untuk meminimalisir miskonsepsi fisika konsep mekanika pada siswa kelas X SMA di Kota Palu. Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti metodologi penelitian pengembangan yang terdiri atas fase investigasi awal, fase desain, fase realisasi, fase implementasi dan uji coba. Tingkat penurunan miskonsepsi dan peningkatan hasil belajar siswa adalah indikator utama keberhasilan penelitian, disamping validitas, kepraktisan dan efektivitas. Melalui implementasi pembelajaran dengan media simulasi komputer diperoleh rerata skor siswa sebesar 8,01, n-gain ternormalisasi 79,26% serta penurunan tingkat miskonsepsi sebesar 39,75%. Pembelajaran kooperatif dengan simulasi komputer lebih baik dari pembelajaran kooperatif tanpa menggunakan simulasi komputer yang dibuktikan melalui uji beda dengan taraf signifikansi 5% serta perbandingan rerata nilai n-gain. Disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi komputer cukup efektif dalam mengatasi miskonsepsi fisika konsep mekanika yang dialami oleh siswa SMA. I. PENDAHULUAN Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar fisika pada siswa SMA di Kota Palu adalah tingginya tingkat miskonsepsi [1-5]. Adapun konsep yang mengalami miskonsepsi tersebut yaitu mekanika, listrik, magnet, termodinamika, gelombang, dan optik. Tingginya abstraksi konsep pada mata pelajaran fisika diduga kuat sebagai penyebabnya, dimana hal tersebut membuka peluang yang cukup besar bagi siswa untuk mengalami miskonsepsi [2]. Apalagi metode konvensional (ceramah) masih dominan yang diterapkan sebagian besar guru fisika. Hingga saat ini, model pembelajaran kooperatif telah diterapkan dalam pembelajaran fisika di kelas oleh sebagian besar guru di Kota Palu. Namun, pemanfaatkan media pembelajaran, seperti simulasi komputer, belum pernah dilakukan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan media pembelajaran, seperti simulasi komputer, belum tersedianya perangkat pembelajaran, serta belum adanya desain pembelajaran kooperatif dengan media tersebut [1]. Di sisi lain, studi mengenai model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan simulasi komputer untuk mengatasi miskonsepsi fisika juga belum pernah dilakukan. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan simulasi komputer konsep mekanika sehingga miskonsepsi fisika yang dialami oleh siswa SMA dapat dikurangi. Dimana, upaya ini dilakukan melalui identifikasi miskonsepsi fisika, pengembangan simulasi komputer, penerapan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan simulasi komputer serta evaluasi pembelajaran fisika. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian pengembangan. Tahapan penelitian ini meliputi studi pendahuluan, pengembangan simulasi dan perangkat pembelajaran, uji coba terbatas dan uji coba lebih luas, uji model pembelajaran dan sosialisasi hasil penelitian [6,7]. Identifikasi miskonsepsi yang dialami siswa menggunakan tes diagnostik miskonsepsi dengan CRI yang dikembangkan oleh Masril dan Nurasma [8] serta tes yang dibuat oleh tim peneliti. Penentuan kriteria siswa yang mengalami miskonsepsi dapat dilihatkan pada Tabel I [8]. TABEL I. PENENTUAN SISWA YANG MENGALAMI MISKONSEPSI Tipe CRI Rendah ( < 2,5) CRI Tinggi (> 2,5) benar salah Jumlah jawaban yang benar dan CRI rendah, menebak Jumlah jawaban yang salah dan CRI rendah, kurang pengetahuan Jumlah jawaban yang benar dan CRI tinggi, pengetahuan konsep benar Jumlah jawaban yang salah dan CRI tinggi, miskonsepsi Indikator keberhasilan penelitian adalah peningkatan hasil belajar siswa dan penurunan tingkat miskonsepsi yang dialami siswa. Peningkatan hasil belajar siswa ditentukan melalui perhitungan gain ternormalisasi seperti pada Persamaan 1 [7]. (1) Dimana, kategori tinggi= g > 70, sedang = 30 (g) 70 dan rendah = g < 30. Penurunan tingkat miskonsepsi dihitung berdasarkan selisih miskonsepsi awal siswa (pretes) dan miskonsepsi yang dialami siswa setelah mengikuti pembelajaran. Uji model dilakukan dengan membandingkan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif dengan simulasi komputer dan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tanpa simulasi komputer. Uji ini dilakukan pada dua sekolah dengan asumsi bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen. III. HASIL DAN DISKUSI A. Hasil Identifikasi jenis miskonsepsi yang dialami siswa dilakukan dengan menggunakan tes diagnostik dengan FCI (Force Concept Inventory) sebanyak 36 soal pilihan ganda. Penentuan siswa yang mengalami miskonsepsi mengacu pada metode yang dikemukakan oleh Masril dan Nurasma

2 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 287 [8]. Hasil identifikasi miskonsepsi siswa dapat dilihat pada Tabel II. TABEL II. HASIL TES DIAGNOSTIK MISKONSEPSI SISWA No Sekolah Persentase Pemahaman Siswa Mis KK TB KB 1 SMAN 7 Palu SMAN Muhammadiyah MAN Model SMAN 2 Palu SMAN 5 Palu SMAN 3 Palu Rata-rata Dimana, Mis= miskonsepsi, KK= kurang konsep, TB = menebak, dan KB= konsep benar. Hasil pada Tabel II menunjukkan bahwa miskonsepsi mekanika yang dialami oleh sebagian besar siswa kelas X di Kota Palu berada dalam kategori tinggi yaitu sebesar 49,44%. A.1.Pengembangan simulasi komputer Dalam penelitian ini telah dikembangkan simulasi komputer konsep mekanika menggunakan program Delphi 7.0, seperti pada Gambar 1. Simulasi yang ditunjukkan Gambar 1 menjelaskan aplikasi hukum Newton II pada gerak benda yang dihubungkan katrol [9,10]. Aspek kemudahan penggunaan, kepraktisan, efektivitas dan validitas menjadi bahan pertimbangan dalam mengembangan simulasi tersebut. Selain itu, dalam penelitian ini juga telah dikembangkan perangkat pembelajaran yang didasarkan pada model kooperatif, yaitu skenario pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku guru dan buku siswa, serta lembar kerja siswa. Gambar 1. Simulasi komputer tentang aplikasi Hukum Newton II. A.2.Pembelajaran kooperatif dengan media simulasi komputer Pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan media simulasi komputer telah dilakukan pada enam SMA di Kota Palu. Hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran ini dapat dilihat pada Tabel III dan IV. TABEL III. RERATA NILAI TES DAN N-GAIN No Sekolah Rerata Pretes Postes N-gain 1 SMA Negeri 2 Palu SMA Negeri 3 Palu SMA Negeri 5 Palu SMA Negeri 7 Palu MAN Model SMA Muhammadiyah Rerata TABEL IV. TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEBELUM DAN SESUDAH PEMBELAJARAN No Sekolah Pretes Postes MS KK TB KB MS KK TB KB 1 SMA Negeri 2 Palu SMA Negeri 3 Palu SMA Negeri 5 Palu SMA Negeri 7 Palu MAN Model SMA Muhammadiyah Rerata Keterangan: MS = Miskonsepsi, KK = Kurang konsep, TBK = Menebak, KB = Konsep benar Hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan simulasi komputer menunjukkan peningkatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil ini menunjukkan rerata aktivitas siswa sebesar 70% yang berada dalam kategori tinggi. Dari hasil wawancara diketahui bahwa aspek minat dan motivasi belajar juga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Sedangkan dari angket yang diberikan kepada guru diketahui bahwa sebagian guru besar mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif dengan media simulasi komputer sangat cocok diterapkan untuk meningkatkan kualitas belajar fisika. A.3.Uji model Uji model dilakukan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran yang dikembangkan dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tanpa media pembelajaran. Dalam uji ini, data hasil belajar siswa diasumsikan berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan uji perbedaan rata-rata dua sampel independen dengan taraf signifikansi 5%. Hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 11.5 dapat dilihat pada Tabel V. Dari Tabel V, diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 11,568 dengan probabilitas 0,867. H 0 dapat diterima karena probabilitas > 0,05. Disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen berbeda. Perbedaan nilai hasil belajar antara kelas kontrol dan eksperimen juga dapat dilihat pada Tabel VI.

3 288 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY TABEL V. HASIL UJI BEDA ANTARA KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN Group Statistic Hasil Belajar N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Kelas kontrol Kelas eksperimen Independent Samples Test Levene s Test for Equality t-test for Equality of Means Hasil Belajar Variances F Sig. t df Sig. (2 Mean Std. Err. tailed) Diff. Diff. Equal var. ass Equal var. not ass TABEL VI. PERBANDINGAN NILAI POSTTES KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN Kelas Rerata Postes Standar Deviasi N-Gain (%) Kontrol Eksperimen Nilai rerata postes dan n-gain pada Tabel VI menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif dengan simulasi komputer (kelas eksperimen) lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tanpa menggunakan simulasi komputer (kelas kontrol). B. Pembahasan Hasil studi awal menunjukkan bahwa tingkat miskonsepsi pada siswa kelas X SMA di Kota Palu cukup serius. Dimana dari hasil identifikasi pada enam SMA di Kota Palu dengan tes diagnostik diketahui bahwa rata-rata miskonsepsi sebesar 49,44%. Bahkan siswa memiliki pengetahuan yang kurang serta menjawab pertanyaan dengan asal-asalan (menebak) juga cukup signifikan, masing-masing sebesar 30,46% dan 7,60%. Cukup mengejutkan bahwa siswa yang memiliki pemahaman konsep benar hanya sebesar 12.51%. Hasil studi pendahuluan juga mengungkapkan bahwa konsep mekanika yang mengalami miskonsepsi, yaitu: gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, gerak melingkar, Hukum Newton dan perpaduan gerak. Beberapa jenis kesalahan konsep siswa dalam materi gerak lurus beraturan yaitu siswa belum dapat: (a) membedakan perpindahan dan jarak tempuh, dan (b) menginterpretasi grafik posisi, kecepatan dan percepatan terhadap waktu. Jenis kesalahan konsep pada materi gerak lurus berubah beraturan yaitu siswa belum memahami karakteristik benda yang bergerak jatuh bebas. Di sisi lain, siswa juga belum dapat menerapkan konsep Hukum Newton dalam beberapa kasus, seperti gerak benda pada katrol. Sedangkan pada materi gerak melingkar, siswa juga belum memahami arah kecepatan linier dari benda yang bergerak melingkar dan kecepatan kritis yang dimilikinya. Penulis menduga bahwa penyebab terjadinya miskonsepsi tersebut adalah: (1) pengalaman sehari-hari siswa, (2) buku teks, dan (3) metode mengajar guru yang salah [11]. Penerapan pembelajaran menggunakan simulasi komputer dilakukan dalam model pembelajaran kooperatif sesuai dengan skenario dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa menggunakan simulasi komputer serta mengikuti prosedur kerja sesuai LKS. Hasil yang diperoleh kemudian didiskusikan serta dituangkan dalam kesimpulan. Setiap kelompok melakukan presentasi hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Dalam kegiatan ini terjadi diskusi antar siswa dan dan siswa dengan guru. Kelompok yang memiliki kinerja yang baik memperoleh penghargaan dari guru. Di akhir pembelajaran dilakukan evaluasi dengan menggunakan tes pemahaman konsep yang dikembangkan oleh tim peneliti. Keberhasilan penerapan pembelajaran kooperatif dengan media simulasi komputer dapat dilihat dari peningkatan rerata hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran kooperatif dengan simulasi komputer yaitu sebesar Adanya peningkatan pemahaman siswa juga diindikasikan rerata nilai n-gain ternormalisasi sebesar 79,26% yang berada dalam kategori tinggi. Rerata nilai n-gain setiap sekolah dapat dilihat pada Tabel 3. Penerapan pembelajaran kooperatif dengan simulasi komputer juga berhasil menurunkan tingkat miskonsepsi siswa. Hal ini disebabkan karena melalui penggunakan simulasi komputer siswa dapat memanipulasi parameter input sesuai dengan nilai yang diinginkan, mengamati gerak benda, menyimpulkan konsep dan mengkonstruksi konsepnya sendiri [11]. Perbandingan tingkat miskonsepsi siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4. Pada Tabel 4 tampak bahwa terjadi penurunan tingkat miskonsepsi siswa sebesar 39,75%, setelah dilakukan pembelajaran kooperatif dengan media simulasi komputer. Di sisi lain, dapat dilihat adanya peningkatan pemahaman konsep siswa sebesar 50,32%. Hal ini disebabkan karena melalui penggunaan simulasi komputer siswa dapat melihat fenomena fisis secara langsung. Model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan media simulasi komputer ternyata memiliki perbedaan cukup signifikan dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tanpa menggunakan media simulasi komputer. Berdasarkan uji beda dua sampel independen dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif dengan menggunakan media simulasi komputer berbeda dengan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tanpa menggunakan media simulasi komputer (Tabel 5). Hal ini juga diperkuat dengan perbedaan rerata nilai n-gain ternormalisasi yang dapat dilihat pada Tabel 6. Hasil tanggapan siswa terhadap simulasi dalam model pembelajaran kooperatif memberikan respon rata-rata dengan persentase 78,57 % yang termasuk dalam kategori baik. Jika dilihat pada tiap aspek yang ditinjau, maka untuk aspek penampilan materi pada simulasi, rata-rata siswa memberikan respon sangat baik yakni dengan persentase terbesar 98,21 %. Sedangkan untuk aspek materi dan aspek Ilustrasi berupa gambar, grafik, mendapat respon dengan kategori baik masing-masing sebesar 80,36 % dan 81,25 %. Pilihan jawaban siswa dalam angket untuk aspek contohcontoh soal yang ada dan aspek latihan soal serta tes formatif yang ada pada setiap kegiatan belajar sudah mengukur pemahaman siswa tentang materi dalam simulasi dalam model pembelajaran kooperatif termasuk dalam

4 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 289 kategori cukup yakni dengan persentase masing-masing 76,78%; 73,21% dan 70,53%. Hal ini disebabkan karena siswa lebih tertarik pada tampilan materi maupun ilustrasi yang ditampilkan, sehingga mereka cenderung termotivasi untuk mengeksplorasi sendiri menú-menu yang ada pada program pembelajaran ketimbang melatih penguasaan konsep yang sudah disediakan melalui contoh soal, latihan soal maupun tes formatif. Penulis berkesimpulan bahwa penggunaan media simulasi komputer memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan penurunan tingkat miskonsepsi. Adanya perbedaan ini mungkin disebabkan karena pembelajaran kooperatif dengan bantuan simulasi komputer disajikan lebih menarik melalui, visualisasi gambar, simulasi dan animasi [11]. Selain itu siswa aktif belajar secara individu mengikuti menu-menu yang ada sesuai dengan keinginannya. Materi yang dipelajari dapat diulangi tanpa perlu didampingi oleh guru. Siswa juga dapat menguji sendiri penguasaan konsepnya dengan cara mengerjakan soal-soal yag tersedia dalam simulasi. Model pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini sangat mungkin untuk diterapkan pada pembelajaran di SMA karena saat ini ketersediaan laboratorium komputer serta kemampuan guru dan siswa dalam menggunakan media berbasis multimedia sudah cukup memadai. IV. KESIMPULAN Studi pengembangan simulasi komputer dan perangkat pembelajarannya telah dilakukan pada siswa kelas X SMA di Kota Palu. Penerapan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan simulasi komputer dapat dikatakan berhasil karena rerata skor hasil belajar siswa, n-gain ternormalisasi dan penurunan miskonsepsi, sebesar 8,01, 79,26% dan 39,75%, secara berurut. Bahkan, hasil uji beda yang dilakukan dengan taraf signifikansi 5% dan perbandingan rerata nilai n-gain menunjukkan pembelajaran kooperatif dengan simulasi komputer lebih baik dari pembelajaran kooperatif tanpa menggunakan simulasi komputer. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan simulasi komputer cukup efektif dalam mengatasi miskonsepsi mekanika yang dialami oleh siswa SMA. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat DIKTI yang telah membiayai penelitian ini melalui dana DIPA Universitas Tadulako dalam Penelitian Hibah Bersaing tahun anggaran PUSTAKA [1] S. Saehana, Nurjannah, U. Nasir, A. Razak, A. Rahman, Pemanfaatan simulasi komputer sebagai media pembelajaran untuk mengatasi miskonsepsi mekanika pada siswa kelas XI SMAN 5 Palu, Palu: Lembaga Penelitian Univ. Tadulako, [2] Kamaluddin dan W. Nur, Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan konsep fisika pada siswa SMUN di Kotamadya Palu, Lembaga Penelitian UNTAD, Palu, [3] I.W. Darmadi, Meminimalisir miskonsepsi mahasiswa dalam mata kuliah fisika dasar I melalui penggunaan peta konsep dan peta vee, Lembaga Penelitian UNTAD, Palu, [4] J. Mansyur, Meminimalisir miskosepsi siswa dalam mata pelajaran IPA-Fisika melalui penerapan pembelajaran model elaborasi (penelitian tindakan kelas di SMP Negeri 1 Sindue Kab. Donggala), Lembaga Penelitian UNTAD, Palu, [5] L. Saehana, Pengungkapan miskonsepsi mahasiswa fisika FKIP UNTAD menggunakan force concept inventory and certainity responses indenx, Skripsi, tidak dipublikasikan, Universitas Tadulako, Palu, [6] P. Tjeerd, Education and training system design, Instruction, University of Twente, Enschede, Netherland, [7] Nieven dan Nienke, Prototyping to reach product quality, Netherlands, [8] Masril dan N. Asma, Pengungkapan miskonsepsi siswa menggunakan force concept inventory and certainty of response index, Jurnal HFI B5, Bandung, 2002, pp [9] S. Saehana, Simulasi gerak parabola sebagai media pengajaran fisika. Skripsi, tidak dipublikasikan, Universitas Tadulako, Palu, [10] H. Oemar, Komputerisasi pendidikan nasional, Mandar Maju, Bandung, [11] P. Suparno, Miskonsepsi dan perubahan konsep dalam pendidikan fisika, Gramedia, Jakarta, TANYA JAWAB Arif Maftukhim (UNMUH Purworejo)? Dalam menentukan miskonsepsi dengan CRI, (a) bagaimana penentuan miskonsepsi / kurang pahamnya siswa terhadap konsep? (b) Dalam menentukan miskonsepsi peneliti menggunakan pilihan ganda saja atau dilanjutkan essay dan wawancara? (c) apakah sudah digunakan pada konsep yang (a) menggunakan skor jawaban 1-5 (b) Baru pilihan ganda belum dilanjutkan ke essay dan wawancara (c) Ya, 30 konsep dalam fisika. Anonim? Studi pendahuluan miskonsepsi siswa tentang apa?? Pakai program apa?? Program dulu yang dibuat atau dicari dulu miskonsepsi yang paling Konsep Delphi Miskonsepsi kemudian programnya. R. Wakhid A (UMP)? Pretes itu dilakukan sebelum materi diberikan, postes dilakukan setelah materi diberikan, ya jelas hasilnya selalu lebih baik post tes. Bagaimana tanggapan Apabila proses pembelajaran tidak berjalan baik maka belum tentu lebih baik. Budi Armanto (SMPN 18 Purworejo)? Pada gambar (slide) tentang barang bekas sebagai alat sains, tetapi gamabaran cara kerja alat masih belum detail, sekaligus dikaitkan dengan kompetensi dasar yang ingin Rincian detil dapat dilihat di prosiding.

5 290 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY Alex Humam I. (SMKN 2 PWT)? Dalam pembuatan alat peraga perlu pelatihan atau tidak sebab guru yang mengajar Perlu dilakukan pelatihan pembuatuan media sains.

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Nglinduk yang beralamatkan di dusun Kandangan Desa Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU Risnawaty, I Komang Werdhiana dan H. Amiruddin hatibe risnawatypalusery@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil analisis data yang diperoleh merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. KH. Tb Ismail Kav Blok F Kota Cilegon.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa dengan penerapan pembelajaran melalui pendekatan Collaborative Problem Solving.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07. Jumlah seluruh siswa kelas IV yang menjadi unit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kumpulrejo 01 Salatiga yang beralamatkan di di jalan Amarta nomor 03 Randuares Kecamatan Argomulyo Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012, bertempat di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU Nurbaya, Nurjannah dan I Komang Werdhiana Nurbayaasisilyas@gmail.Com Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Bringin yang beralamatkan Jalan Diponegoro 116 Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Hasil Penelitian Data hasil penelitian berupa data kuantitatif dan data kualitatif, data tersebut bertujuan untuk menemukan jawaban dari rumusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu. Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu. Puput Istiqomah, I Komang Werdhiana, dan Unggul Wahyono Puputajach23@yahoo.com Program

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Sulistyaning Kartikawati, Hendrik Pratama Universitas PGRI Madiun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

Lebih terperinci

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah 56 Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah kognitif masing-masing kelas yang telah dilakukan pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis TIK Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di laksanakan pada bulan Maret sampai bulan April 2013. Observasi dilaksanakan sebelum penelitian yaitu pada bulan

Lebih terperinci

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua SD Negeri yang terletak di Desa Balesari dan Desa Campuranom, Kecamatan Bansari Kabupaten

Lebih terperinci

KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN Husnul Hatimah, Zainuddin, Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Mulyoharjo dan SD Negeri 5 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sawit dan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMAN 2 Cimahi pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran tutor sebaya berbantuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu kelas VIIA dan VIIB yang masing-masing kelas terdiri dari 23 siswa. Kelas VIIB ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

Lebih terperinci

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

!#$%#& Interval Kelas =!#$%#$!#$%&'( BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Deskripsi data awal dari kedua kelas sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini : Tabel 6 Deskripsi Nilai Pretest N Minimum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan, meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, prosedur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 57 siswa kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan deskriptif. Dalam penelitian ini, subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode Team Game Tournament (TGT)

Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode Team Game Tournament (TGT) KOMPARASI METODE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH KARANGANYAR Linda Ayu Widya Safitri.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) seperti yang dikembangkan oleh Thiagarajan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 87 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DATA HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan pengolahan data skor pretes dan postes kemampuan pemahaman matematika dan disposisi matematika pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran di

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran di sekolah yang dianggap paling sulit. Akibatnya nilai rata-rata fisika biasanya lebih rendah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian akan menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment (eksperimen semu), metode mempunyai kelompok control, tetapi tidak berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design, yang merupakan bentuk desain dari Quasi Eksperimental, di mana subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa dan data hasil skala sikap siswa. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas X dan sampel siswa kelas X 4 sebagai kelompok eksperimen,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas X dan sampel siswa kelas X 4 sebagai kelompok eksperimen, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitan ini dilaksanakan di SMAN 3 Salatiga dengan populasi siswa kelas X dan sampel siswa kelas X 4 sebagai

Lebih terperinci

Pendahuluan. Tinjauan Pustaka

Pendahuluan. Tinjauan Pustaka Pendahuluan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Tuntang Kelas VIII pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih terdapat beberapa kendala yang terjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana yang terletak di Jl. Yos Sudarso 1 Salatiga. Sekolah ini mempunyai luas

Lebih terperinci

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada kelas VA dan VB. Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini disajikan data secara rinci hasil penelitian tentang keefektifan model imajinasi dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Salatiga yang beralamat Jalan Stadion Nomor 4. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Kedungwaru pada tanggal 14 sampai 22 Januari 2016. Dengan rincian jadwal sebagai berikut. Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 274 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil penelitian serta pembahasannya. Di bawah ini akan diuraikan satu persatu sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PERBANDINGAN PENERAPAN STRATEGI BERTUKAR PASANGAN DAN BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS 5 SDN KLECO 1 NO.7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora yang beralamatkan di Jalan Raya Randublatung Km 1,5 Mendenrejo Blora 58383. Unit

Lebih terperinci

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN GENERIK SAINS PADA SISWA SMP NEGERI 1 DOLO Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin e-mail: Fatonahnurun@gmail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD. Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2,

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD. Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2, PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2, 1 Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, Robi.ikhwan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 11 kelas

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif meliputi hasil pretes dan hasil postes pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode quasi eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode quasi eksperimen (eksperimen semu) yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen 79 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen Sebelum dan Sesudah Tindakan Data hasil pretes terhadap

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton Eko Muhtar Syafaat, Nurjannah, dan I Komang Werdhiana Email: ekomuhtar@ymail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Salaman 1 yang terletak di dusun Kauman desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. SD N

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu Ma wa Hamran, Muhammad Ali dan Unggul Wahyono e-mail: Mawahamran29@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2) BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini melibatkan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2) berjumlah 37 peserta didik sedangkan kelompok eksperimen

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Pencapaian Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Cisarua

Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Pencapaian Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Cisarua Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010 ISBN : 978 979 98010 6 7 Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Pencapaian Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Cisarua Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbantuan LKS terhadap hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di gugus Ki Hajar Dewantara kecamatan Randublatung kabupaten Blora. Pada gugus ini terdapat 8 SD imbas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh pendekatan matematika realistik berbasis

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati kondisi sekolah meliputi

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati kondisi sekolah meliputi BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini diperoleh peneliti melalui beberapa metode, yaitu metode interview, metode tes, dan metode dokumentasi. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 24 Juli sampai dengan 1 Agustus 2017 di kelas sampel yaitu XI IPA.3 SMA N 4 Kota Solok tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika sebagai bagian dari IPA, merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa SMA. Berdasarkan Permendikbud No. 64 Tahun 2013, salah satu pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Pembelajaran Make a Match Proses berjalannya model pembelajaran Make a Match dalam penelitian ini diawali dengan guru menjelaskan sekilas materi tentang keliling dan

Lebih terperinci

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu Ika Nurul Fitriani, Kamaluddin dan Muhammad Jarnawi ikanurulfitri@yahoo.com

Lebih terperinci

Pengaruh Model Project Based Learning Berbantuan Multimedia Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Tekanan Zat Cair di SMPN 18 Palu

Pengaruh Model Project Based Learning Berbantuan Multimedia Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Tekanan Zat Cair di SMPN 18 Palu Pengaruh Model Project Based Learning Berbantuan Multimedia Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Tekanan Zat Cair di SMPN 18 Palu Julianti, Unggul Wahyono, dan Sahrul Saehana Juliantijuli93@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 2 dan SD Negeri Sidorejo Lor 6. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based Learning dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2016 sampai

Lebih terperinci

HARIO WIJAYANTO A

HARIO WIJAYANTO A DAMPAK PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 POLANHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek dalam penelitian ini (baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol) tidak dipilih secara

Lebih terperinci