TOOL EXTENDER MADE BY SILVERLAB SOLUSI METALWORKING. Pelicin dan pendingin logam terpercaya untuk kebutuhan Metalworking Anda
|
|
- Surya Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TOOL EXTENDER MADE BY SOLUSI METALWORKING Pelicin dan pendingin logam terpercaya untuk kebutuhan Metalworking Anda
2 SEJARAH PANJANG KEUNGGULAN KUALITAS Selama bertahun tahun Silver Laboratories memproduksi berbagai kimia inovatif seperti pelicin conveyor, cairan pengganti solvent, pembersih logam, kertas dan plastik anti karat kering maupun cairan anti korosi, semuanya dirancang untuk melewati syarat kondisi pekerjaan Anda yang menantang. Para personil SilverLab memiliki pengalaman panjang untuk mendalami persoalan para pelanggan dan melakukan riset dan pengembangan produk yg tepat. Selama 5 tahun terakhir ini, SilverLab memperluas jaringan penjualan untuk lebih mendengarkan kebutuhan dasar para pelanggan dan menawarkan solusi untuk hampir setiap aspek industri. Keinginan kami adalah menciptakan produk kimia terbaik dengan standar international agar anda dapat memulai mengandalkan produk Indonesia. Kami telah mendapatkan pengakuan dari para klien atas kualitas, pengiriman tepat waktu selama bertahun tahun dengan harga yang tetap rendah.
3 L I N E RANGKAIAN PRODUK SOLUSI METALWORKING Dengan lebih dari 10 jaringan distributor dan memasok berbagai produk kimia di Indonesia, Malaysia dan Singapore, kami berjalan dengan lebih mantap. SilverLab bekerjasama dengan beberapa pemasok kimia terkemuka di dunia untuk mengembangkan produk dengan satu tujuan tunggal : Memberikan Kinerja yang Optimal (MKO). Kami bangga saat membuat produk untuk Anda, SilverLab dikembangkan untuk memberi layanan pada inti permasalahan Anda. Produk Seri Razor merupakan Signature Line SilverLab yang memberikan keuntungan nyata bagi para professional untuk cairan pendingin dan minyak bubut di industri logam. Setiap jenis produk SilverLab dikembangkan dan dinilai sebagai produk yang dapat diandalkan oleh klien kami : Unjuk Kerja yang Sesuai Solusi atas Inti Masalah Kualitas Tinggi Inovasi Aplikasi Lapangan Dukungan Teknis & Layanan Purna Jual
4 Rangkaian Cairan Pendingin dari SilverLaboratories : Razor Seri Razor adalah rangkaian minyak bubut (cutting oil) dan cairan pendingin (coolant). Razor dikembangkan untuk memberikan daya potong dan pendinginan optimal. Seri Razor mencakup semua cairan pembubut dan pendingin logam. Rangkaian Razor diformulasikan untuk memberikan : Masa penggantian panjang - efisiensi biaya Mengandung MicroGard anti bakteri khas Silver - kenyamanan ruang kerja tanpa aroma menyengat Rasio pengenceran tinggi - ekonomis Mengandung Metal Deactivator & Passivator untuk kompatibilitas pembubutan logam multimetal Mengandung aditif Extreme Pressure (EP) - memperpanjang umur pisau potong (cutting tools) Operator Safe chemical - mengurangi risiko iritasi kulit atau mata. Rendah busa - ideal untuk mesin tekanan tinggi Aditif Anti Korosi - mencegah korosi residual sesuai waktu yang diharapkan Seri Razor tetap menjadi unggulan di garis depan untuk produk Cairan Pendingin dalam hal kinerja dan kesesuaian produk untuk iklim tropis Asia.
5 Memperpanjang umur Pisau Potong Seri Razor mengandung aditif Extreme Pressure (EP) yang efektif digunakan untuk membubut logam yang sulit. Aditif EP khas SilverLab mengurangi keausan dan gesekan serta mampu menahan beban tinggi pada pisau potong hasilnya adalah : Pisau potong yang tahan lama Meningkatkan kehalusan permukaan logam yang dibentuk Memungkinkan alloy yang diperkeras (harden) tetap dapat dibubut Memungkinkan pembubutan berat diawal dan tetap memelihara toleransi presisi sampai akhir MicroGard sebagai anti bakteri Pemilihan bahan baku Razor yang ketat mengurangi risiko pekerjaan para operator bubut seperti iritasi kulit atau mata. Razor mengandung aditif MicroGard yang mampu menahan laju pertumbuhan bakteri penyebab gatal dan aroma tak sedap. Lebih dari itu, MicroGard menjaga agar tangki penampung cairan pendingin lebih awet tanpa korosi.
6 Kami bangga menginvestasikan pengembangan dan riset kami melalui Laboratorium SilverLab Indonesia dimana produk yang sesuai dikembangan lebih sempurna untuk iklim tropis. Razor diproduksi dengan standar kualitas internasional. Rangkaian Razor terdiri dari : CPM Cairan Pendingin Parafin Murni atau Neat Oil CPA Cairan Pendingin Parafin Larut Air atau Soluble Oil CSS Cairan Pendingin Semi Sintetik atau Semi Synthetic Oil CPS Cairan Pendingin Sintetik atau Full Synthetic Oil
7 Seri Razor R-300 Cairan Pendingin Minyak Murni untuk Sistem Pendingin Sentral (CPM) Seri Razor CPM adalah cairan pendingin minyak paraffin rafinasi yang sangat encer. Bahan ini menjamin penetrasi ke pori pori logam dan mampu membilas serpihan logam yang tidak diinginkan. Pemilihan bahan baku yang sangat selektif, terdiri dari paraffin hydrocracked yang ditambahkan beberapa jenis bahan aditif Extreme Pressure unggulan menghasilkan cairan pendingin yang sangat baik. Rangkaian produk Razor CPM memberikan sifat pembilasan yang baik, anti korosi pada logam selama proses dan mampu melindungi warna Logam Kuning. Razor CPM memiliki aroma yang netral, sangat stabil pada suhu tinggi, juga aman bagi kulit para operator. Razor CPM diciptakan untuk pengeboran lubang dalam dan mampu menyusur masuk ke zona pemotongan untuk membasahi pisau potong serta mendinginkan titik panas pertemuan logam. Produk ini direkomendasikan untuk pemotongan serba guna pada logam Ferrous dan Non Ferrous. Gunakan Razor CPM untuk milling, pengeboran, reaming dan proses serupa lainnya. Anda mendapatkan keuntungan dari panjangnya masa pakai pisau potong. Razor R-301 Cairan Pendingin Minyak Murni dengan aditif EP berbasis Chlorine dan Sulfur. Tipe ini sesuai untuk operasi beban sedang. Razor R-303 Cairan Pendingin Minyak Murni dengan aditif EP non Chlorine. Razor R-303 merupakan pilihan yang sangat baik operasi grinding dengan mata pisau keramik, carbide dan kuarsa. Razor R-312 Cairan Pendingin Minyak Murni dengan aditif EP dianjurkan untuk beban tugas sedang sampai berat pada grinding, pengeboran, tapping dan broaching. Razor R-318 Cairan Pendingin Minyak Murni tanpa Sulfur. Produk ini sesuai untuk Logam Kuning karena mampu membasahi logam dan meningkatkan sifat tekanan ekstrim dan anti-las. Razor C-318 mempertahankan logam kuning agar bebas korosi dan menghasilkan permukaan akhir yang halus. Razor R-325 Cairan Pendingin Minyak Murni dengan aditif EP berbasis Chlorine untuk proses pembubutan umum. Daftar Pilihan Produk Kode Part Jenis Pekerjaan Beban Kekentalan EP Aroma Anti Korosi Razor R-301 SBA Cutting / Grinding Sedang cst NonAroma Razor R-303 SBA Grinding dg mata pisau Sedang cst khusus Berat Apel Razor R-312 SBA Grinding, Drilling, Sedang cst Broaching, Tapping Berat HydroCarb Razor R-318 SBA Logam Kuning Sedang cst HydroCarb Razor R-325 SBA General Cutting Ringan cst NonAroma Informasi diatas bukanlah tolak ukur baku. Untuk pemesanan dan informasi lebih lebih lanjut harap hubungi :
8 Seri Razor C-450 Cairan Pendingin Parafin larut dalam Air (CPA) Razor cairan pendingin larut air adalah formulasi dari bahan paraffin rafinasi dan aditif emulsifier. Gabungan ini mempersembahkan satu produk pendingin yang sangat stabil. Seri Razor CPA bebas nitrit dan PTBB (Para Terbutyl Benzoic Acid) yang membuatnya aman bagi para operator. MicroGard akan menahan serangan mikroba serta menghindari pertumbuhan ragi dan jamur yang tidak terkendali untuk menjaga usia tangki penampung cairan. Razor CPA menghasilkan emulsi cairan pendingin yang stabil bahkan pada lokasi dimana kesadahan air mencapai 400 ppm CaCO3. Lapisan pelumas dengan kemampuan EP yang sangat kuat dapat memperpanjang umur pisau potong dan memberikan hasil akhir yang sangat halus. Seri ini memiliki beberapa kemampuan, seperti : Pelindung Korosi yang aktif selama proses berlangsung. Memiliki kemampuan untuk membersihkan residu pembubutan. Busa relatif rendah. Razor C-451 Cairan pendingin untuk tugas umum Razor C-452 Cairan pendingin untuk Yellow Metal (perunggu dan zinc) Dibuat dengan bahan khusus Non EP yang dapat berfungsi menahan tekanan ekstrim Razor C-453 Cairan pendingin beban sedang menuju berat untuk logam Ferrous dan non-ferrous. Daftar Pilihan Produk Kode Part Jenis Logam Aroma Beban EP Anti Korosi MicroGard Razor C -451 SBA Ferrous / Non Ferrous HydroCarbon Ringan -Sedang Razor C -452 SBA Perunggu dan Zinc Apel Sedang Razor C -453 SBA Ferrous / Non Ferrous Non Aroma Sedang -Berat Rekomendasi pencampuran dengan air: Daftar Pilihan Pekerjaan Materi Aluminum Materi Besi Cor Cutting 5-12% 5-8% Grinding 3-5% 3-5% Harap selalu diingat bahwa Razor CPA yang ditambahkan pada air, bukan sebaliknya untuk menghindari penggumpalan. Informasi diatas bukanlah tolak ukur baku. Untuk pemesanan dan informasi lebih lebih lanjut harap hubungi : x
9 Seri Razor C-270 Cairan Pendingin Semi Sintetik (CSS) Razor PSS merupakan kombinasi unik aditif pelumas, pencegah korosi, aditif MicroGard, bahan pembasah dan pelumas tapal batas untuk menghasilkan cairan pendingin yang awet. MicroGard mengendalikan pertumbuhan microbakteri pada seri Razor C270. Penggantian cairan pendingin menjadi lebih panjang sehingga produktifitas anda meningkat. Penambahan anti bakteri dan aditif cairan pendingin lainnya tidak diperlukan lagi. Anda hanya membutuhkan produk Razor PSS. Mengandung aditif EP yang dapat mengurangi panas dan gesekan pisau bubut, menjadikan Razor C-270 pilihan ideal untuk paduan baja, stainless dan paduan aluminium pada beban proses sedang sampai berat. Bahan baku berkualitas yang memenuhi syarat NIOSH 1998a akan menghindari masalah kulit dan iritasi mata. Saran campuran seri Razor C-270 adalah 5% hingga 10% dengan kesadahan air normal. Namun untuk akurasi konsentrat sebaiknya dapat dilakukan dengan refraktometer. Razor C-276 Cairan pendingin high performance untuk Grinding dan Bubut Disarankan untuk proses ringan sampai sedang Sesuai untuk logam Ferrous dan NonFerrous. Memenuhi syarat NIOSH-1998a untuk kimia yang aman terhadap kulit dan iritasi mata. Diperkuat dengan MicroGuard untuk usia penggantian cairan pendingin yang panjang Aditif Anti korosi bekerja simultan selama proses berlangsung untuk menghindari korosi lanjutan Razor C-278 Cairan pendingin high performance dengan penahan korosi terbaik Disarankan untuk proses beban sedang Sesuai untuk logam Ferrous dan NonFerrous. Mengandung inhibitor korosi lebih banyak dibandingkan dengan Razor C-276. Memenuhi syarat NIOSH-1998a untuk kimia yang aman terhadap kulit dan iritasi mata. Diperkuat dengan MicroGuard untuk usia penggantian cairan pendingin yang panjang. Razor C-279 Cairan pendingin semi sintetik dengan aditif E.P Disarankan untuk proses beban berat Sesuai untuk logam Ferrous dan NonFerrous. Memenuhi syarat NIOSH-1998a untuk kimia yang aman terhadap kulit dan iritasi mata. Diperkuat dengan MicroGuard untuk usia penggantian cairan pendingin yang panjang. Aditif Anti korosi bekerja simultan selama proses berlangsung untuk menghindari korosi lanjutan. Razor C-280 Cairan pendingin khusus Aluminium dan Ferrous Direkomendasikan untuk proses aluminium dan paduan besi. Bahan EP non konvensional ditambahkan untuk meningkatkan ketahanan ekstrim. Produk ini tidak boleh digunakan untuk proses pembubutan besi cor. Memenuhi syarat NIOSH-1998a untuk kimia yang aman terhadap kulit dan iritasi mata. Diperkuat dengan MicroGuard untuk usia penggantian cairan pendingin yang panjang. Aditif Anti korosi bekerja simultan selama proses berlangsung untuk menghindari korosi lanjutan. Daftar Pilihan Produk Kode Part Jenis Logam Beban Aroma EP Anti Korosi Kekentalan Razor C -276 SBA Ferrous / Non Ferrous Ringan / Sedang Apel Razor C -278 SBA Ferrous / Non Ferrous Sedang Apel Razor C -279 SBA Ferrous / Non Ferrous Berat Apel Razor C -280 SBA Aluminum / Ferrous Sedang HydrCarbon x >100 Informasi diatas bukanlah tolak ukur baku. Untuk pemesanan dan informasi lebih lebih lanjut harap hubungi :
10 Seri Razor F800 Cairan Pendingin Sintetik (CPS) untuk Grinding Razor CPS dirancang sebagai minyak grinding dan pembubutan pada semua jenis logam, plastik, kaca dan komposit. Produk ini dirancang untuk memberikan kinerja total, dan dapat bekerja untuk pekerjaan grinding kecil atau sistem sentral. Razor F-830 dan F-833 Non Busa atau tetap rendah saat tekanan tinggi Campuran tetap berwarna bening untuk mempermudah melihat titik pertemuan pisau dan obyek. Menahan korosi saat proses Tidak mengandung minyak bumi parafin Cairan tetap stabil saat kesadahan air tinggi Campuran yang dianjurkan adalah 10% dan minimal 5% dengan air Daftar Pilihan Produk Beban Grinding Jenis Kode Part Warna Kekentalan ph (5%) Residu Permukaan Tabung Razor F-830 SBA Kuning Flouresence >25 cps Min. 8.5 Tidak Lengket Razor F-833 SBA Kuning Transparan > cps Min. 8.5 Tidak Lengket Informasi diatas bukanlah tolak ukur baku. Untuk pemesanan dan informasi lebih lebih lanjut harap hubungi :
11 Untuk melengkapi rangkaian produk Razor, kami menawarkan program SilverCare. Program perawatan berkala ini membantu Anda untuk mengeliminasi masalah tenaga kerja khusus untuk permesinan. Optimalisasi kinerja cairan pendingin dan minyak bubut dapat dimonitor dengan seksama berkat program SilverCare yang berdedikasi dengan peralatan anda. Paket bundling antara Razor dan SilverCare didapatkan melalui jasa layanan Coolant Engineers Indonesia (C.E.I) yang menyediakan paket layanan kelas dunia. Coolant Engineers Indonesia telah dilatih untuk menjaga kondisi cairan pendingin logam. Mereka mampu memberikan perawatan dan pemeliharaan yang sesuai untuk peralatan anda. Coolant Engineers Indonesia menawarkan sesi pelatihan cairan pendingin dan minyak bubut yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap perusahaan. Semua program ini dirancang untuk memastikan bahwa anda mendapatkan apa yang anda inginkan. SilverCare meliputi : Survei ke lapangan : secara akurat mengukur penghematan biaya potensial (Cost Down). Pemantauan kondisi cairan pendingan secara berkala oleh anggota Coolant Engineers Indonesia. Pelatihan operator untuk menciptakan hasil terbaik dari manajemen minyak bubut dan pendingin. Saran dan solusi semua aspek yang berkait dengan cairan pendingin dan pembuangan limbah. Coolant Engineers Indonesia dapat menjamin semua kebutuhan cairan metalworking dari pekerjaan sederhana sampai pelumasan sentral pada mesin hebat anda.
12 GreenLake Sunter Blok TBE-J Jl.Danau Sunter Selatan M-1 Jakarta Utara14350 F : E : persada@silver.co.id T : H :
Rangkaian Cairan Pencegah Korosi
Rangkaian Cairan Pencegah Korosi Persada Silver telah memiliki reputasi sebagai pemasok anti korosi berkwalitas di Asia untuk OEM dan manufaktur suku cadang. Sebagai pelengkap deretan anti karat inovatif
Lebih terperinciBAB 6 CAIRAN PENDINGIN UNTUK PROSES PEMESINAN
BAB 6 CAIRAN PENDINGIN UNTUK PROSES PEMESINAN Cairan pendingin digunakan pada pemotongan logam atau proses pemesinan untuk beberapa alasan, antara lain : untuk memperpanjang umur pahat, mengurangi deformasi
Lebih terperinciPemakaian Pelumas. Rekomendasi penggunaan pelumas hingga kilometer. Peningkatan rekomendasi pemakaian pelumas hingga
Pemakaian Pelumas Rekomendasi penggunaan pelumas hingga 2.500 kilometer. Peningkatan rekomendasi pemakaian pelumas hingga 15 ribu kilometer. Pelumas : campuran base oil (bahan dasar pelumas) p ( p ) dan
Lebih terperinciPERTANYAAN YANG SERING MUNCUL. Tanya (T-01) :Bagaimana cara kerja RUST COMBAT?
PERTANYAAN YANG SERING MUNCUL Tanya (T-01) :Bagaimana cara kerja RUST COMBAT? JAWAB (J-01) : RUST COMBAT bekerja melalui khelasi (chelating) secara selektif. Yaitu proses di mana molekul sintetik yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan digunakan proses
Lebih terperinciMESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR
Presentasi Proses Produksi 2 MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR MESIN PENGGURDIAN Mesin Penggurdian adalah membuat lobang dalam sebuah obyek dengan menekankan sebuah gurdi berputar kepadanya. Hal yang sama dapat
Lebih terperinciTEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)
TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING) Proses permesinan (machining) : Proses pembuatan ( manufacture) dimana perkakas potong ( cutting tool) digunakan untuk membentuk material dari bentuk dasar menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pentingnya proses permesinan merupakan sebuah keharusan. mesin dari logam. Proses berlangsung karena adanya gerak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya proses permesinan merupakan sebuah keharusan dalam industri manufaktur terutama untuk pembuatan komponenkomponen mesin dari logam. Proses berlangsung karena
Lebih terperinciTIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik
1 METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik Tool Steel (Baja Perkakas) 2 W Pengerasan dengan air (Water hardening) Pengerjaan Dingin (Cold Work) O Pengerasan dengan oli (Oil hardening) A Pengerasan dengan
Lebih terperinciPembahasan Materi #11
1 TIN107 Material Teknik Pembahasan 2 Tool Steel Sidat dan Jenis Stainless Steel Cast Iron Jenis, Sifat, dan Keterbatasan Non-Ferrous Alloys Logam Tahan Panas 1 Tool Steel (Baja Perkakas) 3 W Pengerasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini sangat pesat terutama di bidang teknologi elektronika, yang mengakibatkan beberapa efek yang mempengaruhi
Lebih terperinciSanitasi Peralatan. Nikie Astorina YD, SKM, M. Kes Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP
Sanitasi Peralatan Nikie Astorina YD, SKM, M. Kes Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP Definisi Sanitasi Peralatan : Tujuan : membunuh mikroba vegetatif yg tinggal di permukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan mesin frais (milling) baik untuk keperluan produksi. maupun untuk kaperluan pendidikan, sangat dibutuhkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, Penggunaan mesin frais (milling) baik untuk keperluan produksi maupun untuk kaperluan pendidikan, sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB III PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES MANUFAKTUR CRUISE CONTROL
BAB III PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES MANUFAKTUR CRUISE CONTROL III.1 Pemilihan Bahan dan Proses Manufaktur Cruise Control Versi Magnetic Clutch III.1.1 Pemilihan Bahan Cruise Control Versi Magnetic Clutch
Lebih terperinciTIN107 - Material Teknik #9 - Metal Alloys 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik
1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik Definisi 2 Metal Alloys (logam paduan) adalah bahan campuran yang mempunyai sifat-sifat logam, terdiri dari dua atau lebih unsur-unsur, dan sebagai unsur utama
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN START
BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES KERJA PRAKTIK Secara sistematik langkah pembuatan tempat tidur terapi 2 section dapat diuraikan pada diagram alir, seperti gambar berikut : START MENDAPAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah kendaraan bermotor di Indonesia telah mencapai lebih dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini jumlah kendaraan bermotor di Indonesia telah mencapai lebih dari 20 juta unit. Berdasarkan data Dispenda Jabar Juni 2010, jumlah kendaraan di Jawa
Lebih terperinciTekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Kata Pengantar
Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 1 Kata Pengantar Alhamdulillahi robbil alamin, puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena Jurnal Tekinfo (Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. keseluruhan juga akan berkurang, sehingga akan menghemat pemakaian bahan
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini magnesium banyak digunakan sebagai salah satu bahan komponen otomotif dan elektronik. Sifat magnesium yang ringan berperan penting sebagai pengganti komponen
Lebih terperinciBAB. 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan kebutuhan, industri pemotongan logam menghadapi
BAB. 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan dan kebutuhan, industri pemotongan logam menghadapi suatu paradigma dalam peningkatan produktivitas. Selain itu muncul satu masalah utama lagi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Dalam topik penelitian ini, ada beberapa hasil yang telah dicapai dalam penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan distribusi panas yang terjadi pada proses pemesinan.
Lebih terperinciBAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta
BAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 1 Proses gurdi adalah proses pemesinan yang paling sederhana diantara
Lebih terperinciBAB VIII TEORI PEMOTONGAN
BAB VIII TEORI PEMOTONGAN Mengerti tentang prinsip pemotongan dengan baik akan membantu dalam proses produksi yang ekonomis.prinsip pemotongan banyak digunakan pada pembubutan, penyerutan, pengetaman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kaca banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk peralatan optik dan biochips akan tetapi proses fabrikasi kaca sangat terbatas, terutama untuk proses-proses
Lebih terperinciPENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN Pencegahan Kebakaran
Lebih terperinciBAB 4 PROSES GURDI (DRILLING)
BAB 4 PROSES GURDI (DRILLING) 101 Proses gurdi adalah proses pemesinan yang paling sederhana diantara proses pemesinan yang lain. Biasanya di bengkel atau workshop proses ini dinamakan proses bor, walaupun
Lebih terperinciPRODUCT WATER TREATMENT CHEMICALS COOLING TOWER TREATMENT. Mechatronic Pratama Prima,cv Water Treatment Consultan and Chemical Suppliers
COOLING TOWER TREATMENT ZG-210 ZG - 210 merupakan larutan bahan kimia hasil blending dari Homo Polymer Polymaleic Acid dengan senyawa organic Azole dan Dispersant yang sangat baik untuk mengontrol kerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur adalah salah satu industri yang berpeluang besar menguasai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur adalah salah satu industri yang berpeluang besar menguasai pasaran. Dalam kegiatannya industri tersebut selalu berhubungan dengan pengerjaan logam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu penanganan yang tepat sehingga
Lebih terperinciMATERIAL MANUFAKTUR. Perbedaan sifat menyebabkan perbedaan yang mendasar pada proses manufaktur.
MATERIAL MANUFAKTUR Kategori dasar material yang paling banyak digunakan : 1. Metal/ logam Berbeda : - Sifat kimia 2. Keramik - Sifat fisika 3. Polimer - Sifat mekanis Perbedaan sifat menyebabkan perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepeda motor merupakan alat transportasi roda dua yang efisien, efektif dan ekonomis serta terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Saat ini sepeda motor
Lebih terperinciDidesain agar nyaman dan tahan lama.
Didesain agar nyaman dan tahan lama. Inter IKEA Systems B.V. 2015 Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di meja, baik saat bekerja di kantor maupun di rumah. Itulah mengapa ruang kerja yang
Lebih terperinciIII. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.
III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai
Lebih terperinciJURNAL AUSTENIT VOLUME 1, NOMOR 1, APRIL 2009
ANALISA PENGARUH PERUBAHAN KETEBALAN PEMAKANAN, KECEPATAN PUTAR PADA MESIN, KECEPATAN PEMAKANAN (FEEDING) FRAIS HORISONTAL TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN LOGAM Dicky Seprianto, Syamsul Rizal Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia otomotif yang tidak bisa dipisahkan, ban digunakan untuk. jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan dalam menahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan otomotif di Indonesia, membuat industri ban semakin berkembang dan menghasilkan produk yang bervariasi, ban merupakan salah satu komponen penting
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pada masa yang akan datang akan mampu memberikan peran yang nyata dalam
TINJAUAN PUSTAKA Upaya pengembangan produksi minyak atsiri memang masih harus dipicu sebab komoditas ini memiliki peluang yang cukup potensial, tidak hanya di pasar luar negeri tetapi juga pasar dalam
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING
PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING NAMA : SOFIAN OKTAVIARDI NPM : 27412096 JURUSAN : TEKNIK MESIN PEMBIMBING : IRWANSYAH, ST., MT. Latar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap pekerjaan mesin mempunyai persyaratan kualitas permukaan (kekasaran
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pekerjaan mesin mempunyai persyaratan kualitas permukaan (kekasaran permukaan) yang berbeda-beda, tergantung dari fungsinya. Karakteristik suatu kekasaran permukaan
Lebih terperinciMesin Perkakas Konvensional
Proses manufaktur khusus digunakan untuk memotong benda kerja yang keras yang tidak mudah dipotong dengan metode tradisional atau konvensional. Dengan demikian, bahwa dalam melakukan memotong bahan ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kue nusantara sebagai wujud warisan nenek moyang sangatlah bervariasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kue nusantara sebagai wujud warisan nenek moyang sangatlah bervariasi, tidak hanya dalam hal bentuk, warna, penggunaan bahan termasuk pula proses pembuatannya. Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manufaktur berasal dari bahasa latin manu factus yang artinya made by hand yang pertama kali dikenalkan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manufaktur berasal dari bahasa latin manu factus yang artinya made by hand yang pertama kali dikenalkan di Negara inggris pada tahun 1567 dan pada tahun 1683 kata manu
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Desain furnitur yang berkualitas mengandung kompleksitas nilai, ketrampilan teknik, muatan filosofi maupun metodologi. Pertimbangan perencanaan desain lampu hias
Lebih terperinciPOROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :
POROS BERTINGKAT A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : Mampu mengoprasikan mesin bubut secara benar. Mampu mebubut luar sampai halus dan rata. Mampu membubut lurus dan bertingkat.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Magnesium adalah salah satu jenis logam yang dikategorikan logam ringan, di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Magnesium adalah salah satu jenis logam yang dikategorikan logam ringan, di antara beberapa logam ringan yang biasa digunakan dalam struktur. Unsur magnesium ditemukan
Lebih terperinciJURNAL PENGARUH VARIASI GERAK MAKAN, KEDALAMAN POTONG DAN JENIS CAIRAN PENDINGIN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN PEMBUBUTAN BAJA ST 37
JURNAL PENGARUH VARIASI GERAK MAKAN, KEDALAMAN POTONG DAN JENIS CAIRAN PENDINGIN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN PEMBUBUTAN BAJA ST 37 EFFECT OF FEEDING VARIATION, CUT DEPTH AND LEVEL OF LIQUID COOLING
Lebih terperinciBahasa Indonesia BLENDER MODEL NO : MJYL-C051.
Bahasa Indonesia BLENDER MODEL NO : MJYL-C051 www.marubi.co.id DAFTAR ISI BLENDER MJYL C051 Buku Pentunjuk Pemakaian DAFTAR ISI Bab I Langkah Pengamanan Penting... 2 Bab II Bagian-bagian dan Isi... 4 Bab
Lebih terperinciRANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (SATUAN ACUAN PERKULIAHAN) : Teknologi Bahan Bakar dan Pelumasan Kode MK/SKS : TM 333/2
RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (SATUAN ACUAN PERKULIAHAN) Mata : Teknologi Bahan Bakar dan Pelumasan Kode MK/SKS : TM 333/2 Pokok Bahasan dan Sub Tujuan Instruktusional Umum (TIU) Bantuk Alat Bantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini penggunaan plastik untuk membuat perlengkapan sehari-hari sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Diantara jenis plastik tersebut adalah acrylic. Bahan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada semester genap kalendar akademik tahun 2010-2011 Universtias Lampung. Lokasi penelitian dilaksanakan di dua tempat berbeda yaitu
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI ORGANISASI. dalam industri pelapisan permukaan (surface finishing). Pada awalnya perusahaan
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan berdiri sejak 1979, merupakan perusahaan dagang yang bergerak dalam industri pelapisan permukaan (surface finishing). Pada awalnya perusahaan
Lebih terperinciStart. Persiapan Bahan. Pengamplasan. Pengelasan. Pengujian. Analisa. Kesimpulan. Stop
21 BAB III PENGUJIAN DAN ANALISA 3.1 Flow Chart Proses Kerja Start Persiapan Bahan Pengamplasan Pengelasan Pengujian Analisa Kesimpulan Stop 22 3.1.1 Persiapan Bahan Bahan terdiri dari dua komponen diantaranya:
Lebih terperinciApa Itu UPVC? Keunggulan UPVC?
Apa Itu UPVC? UPVC adalah pengembangan dari Kusen PVC. Kusen PVC yang biasanya hanya digunakan sebagai material indoor, kurang kuat dan mudah patah. Namun tidak demikian halnya dengan UPVC. Material yang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran dan
Lebih terperinciBayangkan kemungkinan Perlindungan Permanen dan Tanpa Erosi
Bayangkan kemungkinan Perlindungan Permanen dan Tanpa Erosi Pertama PLASTIK di dunia Lapisan Selalu Bersih Transparan 2-komponen yang cocok untuk melindungi semua permukaan umum seperti cat, beton, baja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi pemesinan saat ini telah berkembang sangat pesat, bermula pada tahun 1940-an dimana pembuatan produk benda masih menggunakan mesin perkakas konvensional
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin
Lebih terperinciGambar. Diagram tahapan pengolahan kakao
PENDAHULUAN Pengolahan hasil kakao rakyat, sebagai salah satu sub-sistem agribisnis, perlu diarahkan secara kolektif. Keuntungan penerapan pengolahan secara kolektif adalah kuantum biji kakao mutu tinggi
Lebih terperinciIII METODOLOGI PENELITIAN
11 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan September 2011 yang bertempat di laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu
Lebih terperinciMATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT ASPEK-ASPEK KESELAMATAN KERJA PADA MESIN BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY
MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT ASPEK-ASPEK KESELAMATAN KERJA PADA MESIN BUBUT Dwi Rahdiyanta FT-UNY 1. Kegiatan Belajar Aspek-aspek keselamatan kerja pada mesin bubut a. Tujuan Pemelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Mulai Studi Literatur Persiapan Bahan Pengecoran Dengan Penambahan Ti-B Coran dg suhu cetakan 200 o C Coran dg suhu cetakan 300 o C Coran dg suhu cetakan
Lebih terperinciPemantauan Limbah Cair, Gas dan Padat
Pemantauan Limbah Cair, Gas dan Padat Paryanto, Ir.,MS Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sebelas Maret Bimbingan Teknis Pengendalian B3 Pusat Pelatihan
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama
BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah mengekstrak polipeptida dari ampas kecap melalui cara pengendapan dengan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI I METALURGI SERBUK BY ASYARI DARYUS UNIVERSITAS DARMA PERSADA
PROSES PRODUKSI I BY ASYARI DARYUS UNIVERSITAS DARMA PERSADA OBJECTIVE Mahasiswa dapat menerangkan konsep dasar teknologi dan proses metalurgi serbuk AGENDA Definisi Karakterisasi metalurgi serbuk Metode
Lebih terperinciFokus pada Pelanggan Penerimaan Produk Global
Profil Perusahaan COADE mengembangkan perangkat lunak untuk meningkatkan mutu, efisiensi, keselamatan dan efektivitas biaya bagi mereka yang bekerja dengan rancang bangun pabrik. Untuk customer yang telah
Lebih terperinciANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT
ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT Pendahuluan : Banyak bangunan di lingkungan Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya terkena korosi terutama konstruksi beton di bawah duck beton dermaga Oil Jetty ( SPOJ
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang unsur tersebut. Berikut potongan ayat tersebut :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di kitab suci Al Quran sudah membahas tentang berbagai unsur kimia seperti besi, emas, tembaga dll. Disini akan membahas ayat kitab suci Al Quran tentang unsur tersebut.
Lebih terperinciMATERIAL TEKNIK LOGAM
MATERIAL TEKNIK LOGAM LOGAM Logam adalah Jenis material teknik yang dipakai secara luas,dan menjadi teknologi modern yaitu material logam yang dapat dipakai secara fleksibel dan mempunyai beberapa karakteristik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak bumi telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap ekonomi dunia hingga saat ini. Persediaan akan panas, cahaya, dan transportasi bergantung terhadap
Lebih terperinciMINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut
MINYAK KELAPA 1. PENDAHULUAN Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua adalah sebanyak 34,7%. Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku
Lebih terperinciAplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A1011 Menggunakan Mata Bor HSS
Jurnal Mechanical, Volume 5, Nomor 2, September 214 Aplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A111 Menggunakan Mata Bor HSS Arinal Hamni, Anjar Tri Gunadi, Gusri Akhyar Ibrahim Jurusan Teknik
Lebih terperinciS e n t r a H K I U n s r i, P a t e n t D r a f t i n g / 7-8 A p r i l Deskripsi
Deskripsi 1 JUDUL P E M B U A T A N A S P A L S I N T E T I S B E R B A H A N B A K U M I N Y A K B E K A S M E N G G U N A K A N M E M B R A N K E R A M I K B E R B A H A N B A K U Z E O L I T, B E N
Lebih terperinciKemasan Alumunium dan Alumunium Foil
Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil Souvia Rahimah Pengemasan Bahan Pangan ALUMUNIUM Alumunium adalah logam 1. Lebih ringan daripada baja 2. Daya korosif oleh atmosfir rendah 3. Mudah dilekukkan 4. Tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.) memberikan hasil sebagai berikut : Tabel 2 :
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah jenis tanaman sayur umbi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian
Lebih terperinciPENGANTAR MATERIAL TEKNIK
#1 PENGANTAR MATERIAL TEKNIK Kontrak Perkuliahan Kode Mata Kuliah : TIN-107 Nama Mata Kuliah : Material Teknik Nama Dosen : Taufiqur Rachman E-mail : taufiqur.rahman@esaunggul.ac.id Pokok Bahasan 1. Pengantar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi ramah lingkungan semakin serius dikembangkan oleh negaranegara di dunia saat ini. Hal ini menjadikan suatu tantangan yang terus diteliti oleh pakar-pakar untuk
Lebih terperinciTEKNIK PENGECORAN Halaman 1 dari 6
KOMPETENSI : Operasi peleburan KODE : M4.1A DURASI PEMELAJARAN : 100 Jam @ 45 menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G 2 1 2 3 1 2 1 KONDISI KINERJA Meliputi tunggal atau ganda, kokas, minyak, gas atau
Lebih terperinciBAB VIII MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR
BAB VIII MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR Penggurdian adalah membuat lobang dalam sebuah obyek dengan menekankan sebuah gurdi berputar kepadanya. Hal yang sama dapat dicapai dengan memegang penggurdi stasioner
Lebih terperinciRUBBER CRUDE OIL PRODUCT KNOWLEDGE
PRODUCT KNOWLEDGE RUBBER CRUDE OIL Kantor: Jl. Lawu Tegalarum 418 RT 02/13, Cangakan Karanganyar, Jawa Tengah, 57722 Telepon: 0271 494253 Pabrik: Ngamban RT 01/06 Buran, Tasikmadu Karanganyar, Jawa Tengah,
Lebih terperinciFORMULASI GEMUK LUMAS RAMAH LINGKUNGAN (BIODEGRADABLE GREASE) Ratu Ulfiati, M. Rizkia Malik, Pandu Asmoro Bangun
FORMULASI GEMUK LUMAS RAMAH LINGKUNGAN (BIODEGRADABLE GREASE) Ratu Ulfiati, M. Rizkia Malik, Pandu Asmoro Bangun Pusat Penelitan dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "Lemigas" ratuulfi@lemigas.esdm.go.id
Lebih terperinciLarutan bening. Larutab bening. Endapan hijau lumut. Larutan hijau muda
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Analisis Fitokimia Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) Sampel buah mengkudu kering dan basah diuji dengan metoda fitokimia untuk mengetahui ada atau tidaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Umumnya inhibitor korosi berasal dari senyawa-senyawa organik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya inhibitor korosi berasal dari senyawa-senyawa organik dan anorganik seperti nitrit, kromat, fospat, urea, fenilalanin, imidazolin, dan senyawa-senyawa amina.
Lebih terperinci...ل لن سن اف ا ن ب ن ل باف د ل ل لللن
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Besi merupakan logam yang paling banyak terdapat di alam. Besi juga diketahui sebagai unsur yang paling banyak membentuk bumi, yaitu kira-kira 4,7-5% pada kerak bumi.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan usaha tani yang intensif telah mendorong pemakaian pupuk anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan adalah
Lebih terperinciMODUL PDTM PENGECORAN LOGAM
MODUL PDTM PENGECORAN LOGAM OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.Pd. 085736430673 TIM PDTM SMK PGRI 1 NGAWI 1 PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Judul modul ini adalah Modul Pengecoran.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kerupuk Kerupuk memang bagian yang tidak dapat dilepaskan dari tradisi masyarakat Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang enak harganya
Lebih terperinciIV PEMBAHASAN 4.1 Nilai ph dan Kadar Ekstraktif Kayu (Kelarutan Air Panas)
17 IV PEMBAHASAN 4.1 Nilai ph dan Kadar Ekstraktif Kayu (Kelarutan Air Panas) Nilai ph merupakan ukuran konsentrasi ion-h (atau ion-oh) dalam larutan yang digunakan untuk menentukan sifat keasaman, basa
Lebih terperinciMekatronika Modul 11 Pneumatik (1)
Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari komponen Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan
Lebih terperinciPT. BINA KARYA KUSUMA
PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis DERUSTER 250 N 05 Januari 2015 1. Pengantar DERUSTER 250 N adalah pembersih metal dan penghilang karat bersifat asam yang mengandung phosphoric acid-solvent-detergent
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak memadai, dan kadar air tanah yang melebihi, Permasalahan umum yang sering dijumpai dalam pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang sering terjadi pada proyek pembangunan jalan adalah terjadinya penurunan tanah timbunan jalan, sehingga terjadi kerusakan pada aspal. Terjadinya penurunan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan. Pemeliharaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Produksi Kayu Gergajian dan Perkiraan Jumlah Limbah. Produksi Limbah, 50 %
TINJAUAN PUSTAKA Limbah Penggergajian Eko (2007) menyatakan bahwa limbah utama dari industri kayu adalah potongan - potongan kecil dan serpihan kayu dari hasil penggergajian serta debu dan serbuk gergaji.
Lebih terperinciDAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.011/2011 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG UNTUK TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciPEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03
PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER NAMA : BUDI RIYONO NPM : 21410473 KELAS : 4ic03 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perkembangan dunia otomotif sangat berkembang dengan pesat, begitu juga halnya dengan
Lebih terperinciBAB II DASAR-DASAR MANUFAKTUR PRODUK
BAB II DASAR-DASAR MANUFAKTUR PRODUK II.1 Prinsip Dasar Manufaktur Produk Dalam prinsip dasar proses manufaktur suatu produk saya akan mengklasifikasikan untuk manufaktur produk prototype dan manufaktur
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG
PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG Disusun oleh: Ribka Merlyn Santoso 14.I1.0098 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Lebih terperinci