Travelling Salesman Problem Menggunakan Algoritma Genetika Via GPS Berbasis Android

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Travelling Salesman Problem Menggunakan Algoritma Genetika Via GPS Berbasis Android"

Transkripsi

1 1 Travelling Salesman Problem Menggunakan Algoritma Genetika Via GPS Berbasis Android Azmi Baharudin, Ary Mazharuddin Shiddiqi, Baskoro Adi Pratomo Jurusan T.Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Abstrak Kecepatan adalah salah satu poin nilai yang sangat penting dalam bisnis pengiriman barang. Semakin cepat suatu barang sampai, maka nilainya akan semakin tinggi. Kurir akan menerima surat perintah pengiriman dengan tujuan yang diminta customer dan telah ditentukan oleh admin untuk mendatangi tempat tersebut. Kurir akan kembali ke gudang untuk mengambil surat jalan dan barang untuk diantarkan ke customer. Artikel ini diharapkan menghadirkan sebuah solusi optimal bagi perusahaan jasa atas permasalahan tersebut. Algoritma genetika ini akan diimpelmentasikan terhadap permasalahan klasik dalam dunia optimasi yaitu Travelling Salesman Problem (TSP) sehingga diharapkan dapat memberikan jalan tercepat dan tidak melewati tempat tujuan yang sama lebih dari satu kali agar lebih efisien. Dalam uji coba yang dilakukan hasilnya menunjukkan bahwa performa aplikasi ini ditentukan oleh banyak sedikit tempat tujuan yang dikunjungi oleh kurir, semakin banyak node atau tempat tujuan maka semakin lambat performa aplikasi ini. S Kata Kunci Android, kecepatan, kurir, TSP. I. PENDAHULUAN ebuah perusahaan jasa seperti pengantar barang dapat memiliki banyak karyawan dengan banyak proses bisnis di dalamnya. Salah satu proses bisnis yaitu penugasan kurir untuk mengantar barang dari customer untuk diberikan ke tempat tujuan. P erusahaan pengantar barang yang baik adalah memberikan pelayanan terbaik dalam waktu yang cepat dan tepat. Kepala gudang atau admin akan mencetak surat jalan yang berisi tempat tujuan. Kurir harus menerima surat jalan tersebut agar dapat berangkat ke tempat tujuan yang sesuai dengan perintah dari surat jalan tersebut. Kurir ke gudang untuk menerima kembali surat jalan dari kepala gudang selama jam kerja. Di era teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini menawarkan berbagai macam pilihan teknologi. Perangkat bergerak Android sangat diminati oleh masyarakat Indonesia saat ini. Sistem operasi Android merupakan sistem operasi piranti mobile yang mampu melakukan komputasi clientserver secara real time dan akurat dengan menggunakan teknologi GPS. Travelling Salesman Problem adalah suatu permasalahan klasik dalam bisnis pengiriman barang. Pada TSP, optimasi yang diinginkan agar ditemukan rute perjalanan paling pendek untuk melewati sejumlah tempat tujuan dengan jalur tertentu sehingga setiap tempat tujuan hanya terlewati satu kali dan perjalanan diakhiri dengan kembali ke tempat awal kurir. Kurir akan dapat melaksanakan tugas mengantar barang secara cepat karena aplikasi mengeluarkan output berupa arah berbentuk path ke tempat tujuan. A. Global Positioning System II. DASAR TEORI Dalam pengerjaan artikel ini penggunaan teknologi Global Positioning System (GPS) vital karena akan digunakan untuk mendeteksi posisi dari suatu kendaraan kurir dan posisi customer untuk mengantar barang ke tempat tujuan. Latitude dan longitude menjadi nilai dari posisi yang akan digunakan untuk menjadi variabel dalam perhitungan algoritma genetika di proses selanjutnya. GPS menyediakan posisi dengan ketepatan akurasi hingga 15 meter dalam memberikan koordinat terhadap suatu lokasi tertentu. Ketepatan GPS bergantung pada lokasi GPS receiver dan halangan terhadap sinyal satelit GPS [1]. Penggunaan Google Maps di dalam artikel ini karena memiliki fitur yang mendukung seperti fitur direction yang berfungsi untuk menjadi navigator dan memberikan jalur penyelesaian dari satu tempat tujuan ke tempat tujuan lain secara akurat dan tepat. Pada permasalahan TSP, fungsi direction digunakan untuk membentuk path dari satu tempat tujuan ke tempat tujuan lainnya. B. JSON JSON (JavaScript Object Notation) adalah suatu bahasa pemrograman standar yang berbasis text dan dirancang untuk pertukaran data [2]. JSON disini digunakan untuk mengambil data yang dihasilkan oleh maps.googleapis.com dan nilai jarak dari suatu tempat tujuan ke tempat tujuan lain untuk digunakan dalam pembentukan kromosom. C. Android Android adalah sistem operasi mobile berbasis Linux [3]. Banyak digunakan untuk perangkat bergerak di masyarakat Indonesia. Pemakaian Android dalam artikel ini untuk memudahkan penggunaan antarmuka kepada end user yang

2 2 sudah terbiasa dengan sistem operasi Android dan Google Maps. D. Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan suatu penyelesaian bersifat heuristis atau pendekatan yang memakai konsep dasar teori evolusi yang dikembangkan oleh Darwin. Secara garis besar langkah dalam prosedur ini dimulai dengan menetapkan suatu set solusi potensial dan melakukan perubahan dengan beberapa iterasi dengan algoritma genetika untuk mendapatkan solusi terbaik. Langkah pertama untuk menggunakan algoritma genetika adalah menentukan gen untuk algoritma genetika. Definisi gen disini yaitu node-node yang akan menjadi tujuan dari kurir. Kumpulan dari gen akan membuat suatu populasi dari gen-gen customer yang telah ditentukan oleh admin sehingga menjadi solusi jalur penyelesaian. Proses populasi akan terbentuk dengan melakukan tahap evaluasi terhadap semua individu yang telah terbentuk. Teknik Roullete-wheel digunakan untuk mencari nilai fitness yang terbaik dari populasi tersebut. Sesuai dengan namanya, metoda ini menirukan permainan roulette wheel di mana masing-masing kromosom menempati potongan lingkaran pada roda raulette secara proporsional sesuai dengan nilai fitnessnya. Kromosom yang memiliki nilai fitness lebih besar menempati lingkaran yang lebih besar dibandingkan dengan kromosom bernilai fitness rendah. Kromosom yang mengalami proses evaluasi diharapkan menghasilkan solusi paling optimal atau terpendek. Crossover adalah operator Algoritma genetika yang utama karena beroperasi pada dua kromosom pada suatu waktu dan membentuk individu baru dengan mengombinasikan dua bentuk kromosom. Probabilitas crossover berfungsi untuk menjadi patokan awal untuk bisa atau tidaknya crossover dilakukan. Kromosom ini kemudian dikawinkan dengan kromosom lain yang telah ditentukan sebelumnya dengan probabilitas crossover. Proses crossover mempunyai harapan memperoleh solusi optimasi yang lebih baik karena akan menghasilkan suatu individu baru yang optimal karena hasil crossover dari kromosom orang tua yang optimal. Proses mutasi adalah proses terjadinya perubahan sifat gen (susunan gen) di dalam kromosom sehingga menyebabkan perubahan sifat yang akan diturunkan di perulangan berikutnya sehingga menghasilkan individu yang benar-benar baru. Dalam proses pemilihan individu dilakukan secara iterasi sesuai asumsi awal untuk setiap generasi hingga diperoleh hasil yang terpendek atau hasil yang dianggap pendek. Penentuan nilai probabilitas crossover dan mutasi sangat berpengaruh dengan tingkat kualitas kromosom. Semakin tinggi probabilitas crossover dan probabilitas mutasi maka hasil yang ditemukan semakin pendek [4]. 1. Proses Encoding III. METODE PENELITIAN Skema encoding adalah cara menentukan nilai yang akan dipakai untuk algoritma genetilka. Skema yang akan dipakai adalah permutation encoding. Pada permutation encoding, setiap kromosom terdiri atas deretan angka yang menyatakan posisi dalam suatu urutan. Nilai dalam suatu lokasi yang ada pada satu kromosom tidak boleh ada yang sama. Pada permasalahan TSP (Travelling Salesman Problem), dimana seorang sales harus mengantarkan barang dengan melewati beberapa tempat tujuan. Syaratnya dia tidak boleh melewati tempat tujuan yang sama. Seperti terlihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Contoh kromosom hasil encoding Kromosom [1] Kromosom [2] Kromosom [3] Kromosom [4] Kromosom [5] Kromosom [6] 2. Proses Evaluasi dan Seleksi BCDE BDEC CBDE EBDC EDBC DCEB Di dalam algoritma genetika, individu yang bernilai fitness tinggi akan bertahan hidup. Sedangkan individu yang bernilai fitness rendah akan mati. Pengertian nilai fitness ini adalah nilai yang menyatakan baik tidaknya suatu solusi (individu). Algoritma genetika bertujuan mencari individu dengan nilai fitness yang paling tinggi. Umumnya kromosom yang memiliki fitness tinggi akan bertahan dan berlanjut ke generasi berikutnya. Kromosom yang telah terbentuk akan berevolusi secara berkelanjutan yang disebut dengan generasi. Kromosom yang telah diketahui sebelumnya akan dicari nilai fitness masing-masing. Fitness[1] = AB+BC+CD+DE+EA = = 20 Fitness[2] = AB+BD+DE+EC+CA = = 31 Fitness[3] = AC+CB+BD+DE+EA = = 26 Fitness[4] = AE+EB+BD+DC+CA = = 33 Fitness[5] = AE+ED+DB+BC+CA = = 23 Fitness[6] = AD+DC+CE+EB+BA = = 28 Terdapat banyak metode seleksi untuk mendapatkan calon induk baik, namun proses seleksi yang diimplementasikan adalah roulette wheel. Metode ini menirukan permainan roulette wheel dimana masing-masing kromosom menempati lingkaran pada roda roulette secara proporsional sesuai dengan nilai fitness. Untuk memulai proses roulette wheel harus diketahui nilai kumulatif dan nilai acak yang sudah dibangkitkan sebanyak jumlah kromosom. kromosom dengan fitness yang lebih kecil akan mempunyai probabilitas untuk terpilih kembali lebih besar maka digunakan inverse. Tabel 3.2 berisi nilai kumulatif dari nilai probabilitasnya dan Tabel 3.3 berisi nilai acak yang akan dibandingkan.

3 3 Tabel 3.2. Nilai kumulatif dari kromosom Tabel 3.3. Nilai acak dari kromosom R[1] 0,314 R[2] 0,141 R[3] 0,242 R[4] 0,743 R[5] 0,221 R[6] 0,291 Proses roulete wheel adalah membangkitkan nilai acak R antara 0-1. Rumus roullete wheel adalah R[k] < C[k] maka kromosom ke-k sebagai induk, selain itu pilih kromosom ke-k sebagai induk dengan syarat C[k-1] < R[k] < C[k]. Tabel 3.4 berisi hasil roullete wheel dari kromosom. 3. Proses Crossover C[1] 0,128 C[2] 0,317 C[3] 0,521 C[4] 0,781 C[5] 0,84 C[6] 1 Tabel 3.4. Hasil proses roullete wheel Kromosom [1] Kromosom [2] Kromosom [3] Kromosom [4] Kromosom [5] Kromosom [6] BCDE BDEC CBDE EDBC EBDC DCEB Proses pindah silang pada aplikasi ini menggunakan skema order crossover. Satu bagian kromosom dipertukarkan dengan tetap menjaga urutan tempat tujuan yang bukan bagian dari kromosom tersebut. Kromosom yang dijadikan orang tua dipilih secara acak dan jumlah proses crossover kromosom dipengaruhi oleh parameter crossover probability (ρc). Setelah melakukan pemilihan induk, proses selanjutnya adalah menentukan posisi crossover. Hal tersebut dilakukan dengan membuat bilangan acak antara 1 sampai dengan panjang kromosom. Dalam kasus TSP ini bilangan acaknya adalah antara 1-3 karena hanya terdapat 4 gen dalam kromosom. Jika diperoleh bilangan acaknya 1, maka gen yang ke-1 pada kromosom pertama diambil kemudian ditukar dengan gen pada kromosom kedua yang belum ada pada induk pertama dengan tetap memperhatikan urutannya. Gambar 3.1 menunjukkan hasil proses crossover. Kromosom[4] = Kromosom[4] >< Kromosom[5] = [EDBC] >< [EBDC] = [EDBC] Kromosom[5] = Kromosom[5] >< Kromosom[6] = [EBDC] >< [DCEB] = [C D E B] Kromosom[6] = Kromosom[6] >< Kromosom[4] = [DCEB] >< [EDBC] = [C D B E] Gambar Hasil kromosom setelah mutasi yang dipengaruhi oleh probabilitas crossover. 4. Proses Mutasi Mutasi berfungsi untuk menggantikan gen yang hilang dari populasi selama proses seleksi serta membentuk gen yang tidak ada dalam populasi awal. Dalam proses ini dilakukan mutasi atau penukaran pasangan gen yang telah dipilih secara acak dalam satu kromosom. Pada kasus TSP ini skema mutasi yang digunakan adalah swapping mutation. Jumlah kromosom yang mengalami mutasi dalam satu populasi ditentukan oleh nilai mutation rate (ρm). Mutasi dilakukan dengan cara menukar gen yang dipilih acak dengan gen sesudahnya. Jika gen tersebut berada di akhir kromosom, maka ditukar dengan gen yang pertama. Tabel 3.5 berisi hasil mutasi dari kromosom. Tabel 3.5. Hasil mutasi dari kromosom Kromosom [1] Kromosom [2] Kromosom [3] Kromosom [4] Kromosom [5] Kromosom [6] D B C E B D E C C E D B E C B D D B C E E D B C Pada 1 generasi telah terlihat bahwa terdapat nilai fitness terkecil yang tidak berubah. Apabila perhitungan dilanjutkan hingga ke generasi selanjutnya maka dipastikan bahwa nilai fitness terendah tetap. Walaupun perhitungan cukup dijabarkan hingga generasi ke-1 saja namun solusi yang mendekati optimal telah didapatkan. Oleh karena itu, terbukti bahwa algoritma genetika dapat menyelesaikan persoalan TSP [5]. A. Analisa Kebutuhan Sistem IV. PERANCANGAN SISTEM Permasalahan-permasalahan di bawah ini sering dijumpai di seluruh perusahaan jasa ekspedisi di seluruh indonesia. Dalam Tabel 4.1 berisi solusi yang ditawarkan melalui Algoritma genetika dan penggunaaan GPS pada Android.

4 4 Permasalahan Permasalahan menentukan lokasi tempat tujuan. Pemborosan biaya pengiriman ke tempat tujuan. Tabel 4.1. Permasalahan dan Solusinya Solusi Pembuatan antarmuka untuk admin dengan menggunakan Google Maps dan perangkat Android. Penggunaan teknologi Global Positioning System (GPS) dan algoritma genetika untuk menentukan lajur tercepat. menentukan posisi tempat tujuan yang akan dituju dan menggunakan fungsi direction untuk mencari jalur penyelesaian yang menghubungkan ke tempat tujuan tersebut. Admin hanya bertugas untuk menentukan posisi tempat tujuan dalam surat jalan. B. Perancangan Antarmuka TSP Solver ini terdiri atas empat jenis buah rancangan antarmuka, antara lain : - Antarmuka kurir Antarmuka kurir memiliki fitur-fitur yang membantu kinerja kurir, yaitu : a. Fitur pencarian lokasi yang digunakan untuk mencari lokasi tempat tujuan. b. Fitur pencarian jalan tercepat berfungsi membantu kurir menemukan jalan terpendek ketika mengantar barang ke tempat tujuan. c. Fitur hapus tujuan berfungsi membantu kurir dalam menghapus tempat tujuan yang telah diantarkan dan diselesaikan. - Antarmuka otentifikasi Antarmuka otentifikasi ini berfungsi untuk membedakan user yang ingin masuk sebagai admin atau kurir. Di dalam antarmuka otentifikasi terdapat input text berupa username dan password. - Antarmuka admin Antarmuka admin memiliki fitur-fitur yang membantu kinerja admin, yaitu : a. Fungsi surat jalan yang digunakan membuat surat jalan dan menentukan posisi tempat tujuan yang diinginkan customer. b. Fungsi hapus surat digunakan untuk menghapus surat jalan yang sudah selesai dikerjakan oleh kurir. - Antarmuka peta Antarmuka peta berfungsi untuk membantu kurir dalam mengantar barang ke tempat tujuan. Kurir akan diberi kemudahan melihat posisi tempat tujuan berupa node di dalam peta dan terdapat lajur penyelesaian berupa path yang menghubungkan antar tempat tujuan. C. Perancangan Basis Data Untuk merancang basis data (database) TSP Solver langkah pertama adalah menentukan entitas yang akan dipakai oleh aplikasi. Ada lima entitas utama yang mewakili fungsionalitas TSP Solver yaitu entitas user untuk admin dan kurir, entitas surat jalan, entitas node, entitas latitude, entitas longitude dan entitas jarak. D. Desain Arsitektur Sistem Pada Gambar 4.1 menunjukkan kinerja aplikasi TSP Solver dimana terdapat dua user yaitu admin dan kurir. Dalam penggunaan aplikasi ini memerlukan jaringan internet untuk mengakses data dari server dan penggunaan GPS. memakai teknologi Global Positioning System (GPS) untuk Gambar Arsitektur aplikasi TSP Solver yang menunjukkan alur kerja. Gambar Use Case diagram TSP Solver yang menggambarkan interaksi antara pengguna dengan aplikasi. Gambar 4.2 menjelaskan alur kerja dari aplikasi TSP Solver ini. Terdapat dua aktor yaitu admin untuk menentukan tempat tujuan dan kurir untuk mengantarkan barang ke tempat tujuan. Kurir memiliki hak akses meminta jalur penyelesaian tercepat kepada server dan dapat melakukan pencarian tempat tujuan. Admin membuat surat jalan dengan menentukan posisi dari tempat tujuan tersebut. V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN A. Implementasi Google Maps Di dalam aplikasi ini penggunaan Google Maps sangat penting karena membantu kurir dalam melaksanakan setiap tugas yang diberikan oleh admin. Fitur penting dari Google Maps di dalam aplikasi ini adalah fitur direction yang digunakan untuk mencari jalan antar tempat tujuan yang telah diatur. Penggunaaan fitur latitude dan longitude untuk menentukan posisi dari tempat tujuan dan dapat mencari jarak antar tempat tujuan.

5 5 B. Implementasi Android Aplikasi TSP Solver ini berjalan di sistem operasi Android GingerBeard 2.3. Pemakaian Android diharapkan memudahkan user untuk beradaptasi dalam penggunaan aplikasi ini. Pemilihan penggunaan Android dalam aplikasi ini untuk memudahkan penerimaan data dari Google Maps yang digunakan untuk mencari posisi dan jarak dalam Android. C. Implementasi Algoritma Genetika Dalam aplikasi ini pemakaian Algoritma genetika untuk menyelesaikan permasalahan TSP. Algoritma genetika tidak terlepas dengan adanya generasi, kromosom, evaluasi, mutasi dan perkawinan silang. Kromosom adalah suatu jalur penyelesaian yang didapat dari kumpulan nilai dari latitude dan longitude. Jalur penyelesaian yang nilai fitness terbesar di antara kromosomkromosom yang akan dipilih. Mutasi digunakan untuk membentuk kromosom yang baik dan unggul dengan merubah susunan gen yang terdapat di dalam kromosom. Crossover digunakan untuk membentuk kromosom baru yang unggul dari kromosom orang tua. D. Metode Pengujian Pengujian terhadap aplikasi dilakukan untuk menguji apakah modul berfungsi sesuai yang diharapkan. Dengan adanya pengujian, diharapkan semua bug (kelemahan dan kesalahan) dalam aplikasi berkurang. Pengujian terhadap sistem ini dilakukan dengan tiga metode, yakni : 1. Pengujian Antarmuka. Pengujian antarmuka aplikasi ini akan dilakukan dengan menjalankan aplikasi pada beberapa jenis perangkat Android yang sering dipakai oleh pengguna dan mencoba menjadi user admin maupun user kurir. Dari hasil uji coba tidak ditemukan bug atau kesalahan dalam membuka semua pilihan dan fitur yang berada di perangkat bergerak dan komputer. 2. Pengujian Instalasi Aplikasi. Dalam pengujian instalasi aplikasi ini dilakukan dengan mengimplementasikan aplikasi pada empat buah platform Android yang berbeda dan bagaimana mengoperasikannya. Jaringan internet diperlukan untuk penggunaan aplikasi ini. 3. Interaksi user dan sistem. Pengujian ini menunjukkan respon pengguna terhadap aplikasi TSP Solver. Pengujian aplikasi ini dilakukan dengan mengedarkan lembar kuesioner kepada beberapa teman dengan menggunakan Google Docs. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa aplikasi ini memiliki fitur yang tidak kompleks untuk kurir. E. Hasil Pengujian Antarmuka Aplikasi TSP Solver ini secara umum berjalan baik pada beberapa perangkat Android yang berbeda dan emulator Android di komputer. Penggunaan server berbentuk web juga berjalan baik dalam mengolah database untuk diberikan admin maupun kurir. Antarmuka TSP Solver masih terkesan sederhana dan belum memiliki fitur yang lengkap untuk menunjang kinerja kurir maupun admin. Seperti terlihat pada gambar 5.1. (a) (b) (c) (d) Gambar (a) Antarmuka Login, (b) Antarmuka tempat tujuan yang akan dicari, (c) Antarmuka pencarian jalan efisien, (d) Antarmuka menambah kota yang akan dikunjungi. TSP Solver ini berjalan sempurna pada Samsung Galaxy Mini, Galaxy Gio, Sony Ericsson Xperia X10 dan Samsung Galaxy S. Kecepatan koneksi Internet menentukan cepat lambat dalam mengakses aplikasi TSP Solver ini. F. Hasil Pengujian Instalasi Aplikasi Pengujian instalasi Aplikasi TSP Solver ini dilakukan dengan mengimplementasikan TSP Solver pada komputer dan handphone. Beberapa hal yang menjadi syarat utama agar TSP Solver bisa berjalan dengan lancar, yakni : Global Positioning System harus aktif pada perangkat kurir mobile untuk menentukan posisi awal user. Memerlukan koneksi internet untuk handphone maupun pada komputer ketika menggunakan aplikasi. Mempunyai potongan kode API Google Maps jika ingin menggunakan emulator eclipse di komputer. G. Hasil Interaksi User dan Sistem Hasil pengujian interaksi user dan aplikasi TSP Solver memberikan gambaran bahwa aplikasi ini mudah digunakan tetapi kurang banyak fitur yang diberikan kepada kurir dan admin. Beberapa kelemahan dan kekurangan nonteknis dan teknis akan segera disempurnakan sejalan dengan proses pengembangan aplikasi TSP Solver ini. VI. KESIMPULAN Sistem operasi Android dapat digunakan sebagai dasar perancangan antarmuka aplikasi TSP Solver dan dapat terintegrasi dengan web service. Kecepatan penyelesaian di dalam penerimaaan data TSP berdasarkan banyaknya data tempat tujuan. Hasil lajur penyelesaian yang dihasilkan oleh algoritma genetika bergantung perubahan parameter mutasi, generasi, dan crossover. VII. SARAN TSP Solver masih dalam tahap pengembangan dan sangat mungkin dapat dikembangkan menjadi lebih sempurna dengan penambahan fitur-fitur yang lebih kompleks. Beberapa hal yang memungkinkan untuk dikembangkan antara lain :

6 6 - Penyempurnaan antarmuka dan menambah fitur-fitur pendukung untuk admin maupun kurir. - Aplikasi dapat ditambahkan dengan fitur anti kemacetan yang dapat memberitahukan kemacetan di suatu jalan tertentu sehingga bisa menghindari jalan tersebut dan bisa dimasukkan sebagai paramater di dalam algoritma genetika. DAFTAR PUSTAKA [1] D. Scot, Google Maps API V2. Texas: Rayleigh (2009) [2] A. Eric, The Java Web Services Tutorial. Texas: Pearson Education. (2005) [3] Murphy. Mark, Beginning Android 2. California: Appress (2009) [4] L. Samuel, A. Toni, Penerapan Algoritma Genetika Untuk Travelling Salesman Problem dengan menggunakan metode order crossover dan instertion mutation, Scientific journal, Dept. Informatic. Eng., Institut Teknologi Bandung., Bandung, Indonesia (2007). [5] Rachmayadi. Teedy, Pencarian Solusi TSP (Travelling Salesman Problem) Menggunakan Algoritma Genetik, Scientific journal, Dept. Informatic. Eng., Institut Teknologi Bandung., Bandung, Indonesia (2008).

PRESENTASI TUGAS AKHIR

PRESENTASI TUGAS AKHIR PRESENTASI TUGAS AKHIR Travelling Salesman Problem menggunakan Algoritma Genetika Via GPS berbasis Android (kata kunci : android,gps,google Maps, Algoritma Genetika, TSP) Penyusun Tugas Akhir : Azmi Baharudin

Lebih terperinci

T I N J A U A N P U S T A K A Algoritma Genetika [5]

T I N J A U A N P U S T A K A Algoritma Genetika [5] Algoritma Genetika [5] Fitness adalah nilai yang menyatakan baik-tidaknya suatu jalur penyelesaian dalam permasalahan TSP,sehingga dijadikan nilai acuan dalam mencari jalur penyelesaian optimal dalam algoritma

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara umum diagram alir algoritma genetika dalam penelitian ini terlihat pada Gambar 3.1. pada Algoritma genetik memberikan suatu pilihan bagi penentuan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP) Abstrak PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP) Aulia Fitrah 1, Achmad Zaky 2, Fitrasani 3 Program Studi Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan metode pencarian yang disesuaikan dengan proses genetika dari organisme-organisme biologi yang berdasarkan pada teori evolusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Samuel, Toni & Willi 2005) dalam penelitian yang berjudul Penerapan Algoritma Genetika untuk Traveling Salesman Problem Dengan Menggunakan Metode Order Crossover

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 27 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Pada subbab ini akan diuraikan tentang analisis kebutuhan untuk menyelesaikan masalah jalur terpendek yang dirancang dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Bagus Priambodo Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana e- mail : bagus.priambodo@mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Perkembangan game dari skala kecil maupun besar sangat bervariasi yang dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa memandang umur, dari anak

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) JTRISTE, Vol.1, No.2, Oktober 2014, pp. 50~57 ISSN: 2355-3677 Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) STMIK Handayani Makassar najirah_stmikh@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA ANT COLONY UNTUK TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PADA PERANGKAT BERGERAK

PENERAPAN ALGORITMA ANT COLONY UNTUK TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PADA PERANGKAT BERGERAK PENERAPAN ALGORITMA ANT COLONY UNTUK TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PADA PERANGKAT BERGERAK PRIYANKA GEMET ARISMOYO NRP 5109100178 Dosen Pembimbing I Henning Titi Ciptanigntyas S.Kom., M.Kom. Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Pada saat sekarang ini, setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lainnya, harus bisa membuat semua lini proses bisnis perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10:

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10: BAB III PERANCANGAN Pada bagian perancangan ini akan dipaparkan mengenai bagaimana mencari solusi pada persoalan pencarian rute terpendek dari n buah node dengan menggunakan algoritma genetika (AG). Dari

Lebih terperinci

Jl. Ahmad Yani, Pontianak Telp./Fax.: (0561)

Jl. Ahmad Yani, Pontianak Telp./Fax.: (0561) APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENGGUNAKANALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: Pencarian Rute Terpendek untuk Pemadam Kebakaran di Wilayah Kota Pontianak) [1] Putri Yuli Utami, [2] Cucu Suhery, [3] Ilhamsyah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Teka-Teki Silang Teka-teki silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan yang mengharuskan penggunanya untuk mengisi ruang-ruang kosong dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah

Lebih terperinci

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA I Dewa Made Adi Baskara Joni 1, Vivine Nurcahyawati 2 1 STMIK STIKOM Indonesia, 2 STMIK STIKOM

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T Abstrak : Algoritma genetika adalah algoritma pencarian heuristik yang didasarkan atas mekanisme evolusi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. diperoleh menggunakan algoritma genetika dengan variasi seleksi. A. Model Matematika CVRPTW pada Pendistribusian Raskin di Kota

BAB III PEMBAHASAN. diperoleh menggunakan algoritma genetika dengan variasi seleksi. A. Model Matematika CVRPTW pada Pendistribusian Raskin di Kota BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai model matematika pada pendistribusian raskin di Kota Yogyakarta, penyelesaian model matematika tersebut menggunakan algoritma genetika serta perbandingan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi graf, permasalahan optimasi, model matematika dari objek wisata di Yogyakarta, dan algoritma genetika

Lebih terperinci

APLIKASI HASIL PENCARIAN DAN RUTE PENGIRIMAN BARANG DARI SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI BIKRITERIA DENGAN METODE LOGIKA FUZZY

APLIKASI HASIL PENCARIAN DAN RUTE PENGIRIMAN BARANG DARI SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI BIKRITERIA DENGAN METODE LOGIKA FUZZY APLIKASI HASIL PENCARIAN DAN RUTE PENGIRIMAN BARANG DARI SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI BIKRITERIA DENGAN METODE LOGIKA FUZZY Faisal Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains & Teknologi UIN Alauddin

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan

BAB III PEMBAHASAN. Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan BAB III PEMBAHASAN Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan Algoritma Genetika dan Metode Nearest Neighbour pada pendistribusian roti di CV. Jogja Transport. 3.1 Model Matetematika

Lebih terperinci

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM DEFINISI ALGEN adalah algoritma yang memanfaatkan proses seleksi alamiah yang dikenal dengan evolusi Dalam evolusi, individu terus menerus mengalami perubahan gen untuk

Lebih terperinci

PROTOTYPE SISTEM PENCARIAN REKOMENDASI LOKASI KERAJINAN LOKAL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) DENGAN ALGORITMA GENETIKA

PROTOTYPE SISTEM PENCARIAN REKOMENDASI LOKASI KERAJINAN LOKAL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) DENGAN ALGORITMA GENETIKA Prototype Sistem Pencarian Rekomendasi Lokasi Kerajinan Lokal di Yogyakarta (Handy Eka Putra Anwar, dkk) PROTOTYPE SISTEM PENCARIAN REKOMENDASI LOKASI KERAJINAN LOKAL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TRAVELING

Lebih terperinci

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Rozak Arief Pratama 1, Esmeralda C. Djamal, Agus Komarudin Jurusan Informatika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal

Lebih terperinci

Lingkup Metode Optimasi

Lingkup Metode Optimasi Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografis (Geographic Information Systems) merupakan sistem informasi berbasis komputer digunakan untuk menyajikan secara digital dan menganalisa penampakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI PENJADWALAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI SURABAYA SECARA ADAPTIF MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA

PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI PENJADWALAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI SURABAYA SECARA ADAPTIF MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI PENJADWALAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI SURABAYA SECARA ADAPTIF MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Febrianto Nur Anwari, Arna Fariza, S.Kom, M.Kom, Entin Martiana S.Kom, M.Kom,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) Mohamad Subchan STMIK Muhammadiyah Banten e-mail: moh.subhan@gmail.com ABSTRAK: Permasalahan pencarian rute terpendek dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak pelanggan dalam suatu supply

BAB II KAJIAN TEORI. memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak pelanggan dalam suatu supply BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan beberapa teori pendukung untuk pembahasan selanjutnya. 2.1. Distribusi Menurut Chopra dan Meindl (2010:86), distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal diciptakan, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Optimasi Optimasi adalah salah satu ilmu dalam matematika yang fokus untuk mendapatkan nilai minimum atau maksimum secara sistematis dari suatu fungsi, peluang maupun

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS Surabaya 2003 Algoritma Genetika Algoritma

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah Leonard Tambunan AMIK Mitra Gama Jl. Kayangan No. 99, Duri-Riau e-mail : leo.itcom@gmail.com Abstrak Pada saat ini proses penjadwalan kuliah

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION Samuel Lukas 1, Toni Anwar 1, Willi Yuliani 2 1) Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PELACAKAN KINERJA PENGIRIMAN PADA TRUK PENGANGKUT BARANG BERBASIS ANDROID

APLIKASI SISTEM PELACAKAN KINERJA PENGIRIMAN PADA TRUK PENGANGKUT BARANG BERBASIS ANDROID APLIKASI SISTEM PELACAKAN KINERJA PENGIRIMAN PADA TRUK PENGANGKUT BARANG BERBASIS ANDROID Makalah Program Studi Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan oleh : Nama Pembimbing 1 : Moch.

Lebih terperinci

Pencarian Rute Terpendek untuk Pengoptimalan Ditribusi Sales Rokok Gudang Garam di kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Menggunakan Algoritma Genetika

Pencarian Rute Terpendek untuk Pengoptimalan Ditribusi Sales Rokok Gudang Garam di kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Menggunakan Algoritma Genetika Pencarian Rute Terpendek untuk Pengoptimalan Ditribusi Sales Rokok Gudang Garam di kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Menggunakan Algoritma Genetika Priza Pandunata, Rachmad Agung Bagaskoro, Agung Ilham

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH PRECEDENCE CONSTRAINTS (TSPPC)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH PRECEDENCE CONSTRAINTS (TSPPC) PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH PRECEDENCE CONSTRAINTS (TSPPC) Yayun Hardianti 1, Purwanto 2 Universitas Negeri Malang E-mail: yayunimoet@gmail.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning Disusun oleh: Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, PENS ITS Surabaya 2003 Algoritma

Lebih terperinci

Denny Hermawanto

Denny Hermawanto Algoritma Genetika dan Contoh Aplikasinya Denny Hermawanto d_3_nny@yahoo.com http://dennyhermawanto.webhop.org Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia industri, transportasi merupakan salah satu aktivitas utama dalam sistem logistik dan memiliki peranan yang penting dalam perusahaan. Transportasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG Adnan Buyung Nasution 1 1,2 Sistem Infomasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi Utama 3 Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii

DAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii DAFTAR ISI Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Faiz Rafdh Ch SISTEM INFORMASI ZAKAT BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA RUMAH ZAKATINDONESIA 1-7 Abdul Jamil Syamsul Bachtiar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Genetika Algoritma Genetika merupakan suatu algoritma yang terinspirasi dari teori evolusi Darwin yang menyatakan bahwa kelangsungan hidup suatu makhluk dipengaruhi

Lebih terperinci

8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN Studi Pustaka Pembentukan Data

8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN  Studi Pustaka Pembentukan Data Gambar 4 Proses Swap Mutation. 8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Proses evaluasi solusi ini akan mengevaluasi setiap populasi dengan menghitung nilai fitness setiap kromosom sampai terpenuhi kriteria

Lebih terperinci

Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak

Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak IVAN AHMED GIOVANNI NRP 5109100042 Dosen Pembimbing I Ary Mazharuddin S., S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia transportasi saat ini memberikan beberapa dampak baik dan buruk bagi pengguna alat transportasi maupun lalu lintas khususnya diperkotaan. Kota Medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi suara atau pesan saja. Seiring perkembangan zaman, mobile phone

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi suara atau pesan saja. Seiring perkembangan zaman, mobile phone BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan mobile phone tidak hanya difungsikan sebagai alat komunikasi suara atau pesan saja. Seiring perkembangan zaman, mobile phone maupun smartphone

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Perkuliahan Penjadwalan memiliki pengertian durasi dari waktu kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian untuk melakukan aktivitas kerja[10]. Penjadwalan juga

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi Futsal Track, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Futsal Track. 3.1 Arsitektur

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Info Artikel UJM 2 (2) (2013) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Firar Anitya Sari,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA SEBAGAI PROBLEM SOLVER DALAM GAME SUDOKU BERBASIS ANDROID

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA SEBAGAI PROBLEM SOLVER DALAM GAME SUDOKU BERBASIS ANDROID PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA SEBAGAI PROBLEM SOLVER DALAM GAME SUDOKU BERBASIS ANDROID Yusfrizal 1 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi Utama 3 Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan tugas akhir ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian penjadwalan, algoritma

Lebih terperinci

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut terlaksana dengan optimal.

Lebih terperinci

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR MULTI TRAVELING SALESMAN PROBLEM (MTSP) DENGAN ALGORITMA Abstrak GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR Oleh : Fitriana Yuli Saptaningtyas,M.Si. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Objek pariwisata di Yogyakarta sudah semakin beragam mulai dari wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat wisatawan dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sebagai salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam penyampaian informasi yang bisa diakses setiap orang kapan saja dan dimana saja,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 27 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terkait Penelitian terkait yang menggunakan algoritma genetika untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan permasalahan penjadwalan kuliah telah banyak dilakukan.

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Pengantar 2. Struktur Algoritma Genetika 3. Studi Kasus: Maksimasi Fungsi Sederhana 4. Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi.

BAB 1 PENDAHULUAN. GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi. BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian heuristik ysng didasarkan atas mekanisme seleksi alami dan genetika alami (Suyanto, 2014). Adapun konsep dasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Umum Optimasi Optimasi merupakan suatu cara untuk menghasilkan suatu bentuk struktur yang aman dalam segi perencanaan dan menghasilkan struktur yang

Lebih terperinci

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Andysah Putera Utama Siahaan Universitas Pembangunan Pancabudi Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia andiesiahaan@gmail.com

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK Usulan Skripsi S-1 Jurusan Matematika Diajukan oleh 1. Novandry Widyastuti M0105013 2. Astika Ratnawati M0105025 3. Rahma Nur Cahyani

Lebih terperinci

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Wayan Firdaus Mahmudy (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Persoalan TSP merupakan salah satu persoalan optimasi kombinatorial (kombinasi permasalahan). Banyak permasalahan yang dapat direpresentasikan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika 1 Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika Annisti Nurul Fajriyah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

Genetic Algorithme. Perbedaan GA Genetic Algorithme Algoritma ini bekerja dengan sebuah populasi yang terdiri atas individu-individu (kromosom). Individu dilambangkan dengan sebuah nilai kebugaran (fitness) yang akan digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASIALGORITMA GENETIK DAN ACS PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

BAB III IMPLEMENTASIALGORITMA GENETIK DAN ACS PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM BAB III IMPLEMENTASIALGORITMA GENETIK DAN ACS PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM 3.1 TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Sebelum membahas pencarian solusi Travelling Salesman Problem menggunakan algoritma

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan analisa sistem dan perancangan sebuah prototipe aplikasi android untuk melakukan pencarian rute terpendek dengan menggunakan algoritma dijkstra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN - 1 -

BAB 1 PENDAHULUAN - 1 - BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang pembuatan laporan dan aplikasi. Juga akan ditetapkan beberapa rumusan masalah, batasan masalah, dan tujuan yang ingin dicapai. Serta

Lebih terperinci

Sistem Rekonstruksi Rute Perjalanan Dengan GPS Untuk Efisiensi Proses Update Posisi

Sistem Rekonstruksi Rute Perjalanan Dengan GPS Untuk Efisiensi Proses Update Posisi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, 2013) ISSN: 2337-3539 2301-9271 Print) 1 Sistem Rekonstruksi Rute Perjalanan Dengan GPS Untuk Efisiensi Proses Update Posisi Nuke Yuniar Anugrah, Waskitho Wibisono,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Penjadwalan kegiatan belajar mengajar pada suatu lembaga pendidikan biasanya merupakan salah satu pekerjaan yang tidak mudah dan menyita waktu. Pada lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa Barat yang sedang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa Barat yang sedang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan untuk mengetahui bagaimana alur atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa

Lebih terperinci

Vukovich dinamis yang digabungkan dengan model PRoFIGA didalamnya.

Vukovich dinamis yang digabungkan dengan model PRoFIGA didalamnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fuzzy Evolutionary Algorithm (FEA) merupakan salah satu model hybrid yang menggabungkan dua buah model soft computing yaitu algoritma genetika dan logika fuzzy. FEA

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Aplikasi Penuntun Jalan dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android

Analisis dan Perancangan Aplikasi Penuntun Jalan dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisis dan Perancangan Aplikasi Penuntun Jalan dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-534

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-534 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-534 Rancang Bangun Sistem Navigasi Indoor Berbasis Integrasi Symbolik Location Model dan Wifi Based Positioning System Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Android merupakan sebuah sistem operasi yang sedang. populer, pada tanggal 3 September 2013 telah mencapai 1 miliar

BAB I PENDAHULUAN. Android merupakan sebuah sistem operasi yang sedang. populer, pada tanggal 3 September 2013 telah mencapai 1 miliar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Android merupakan sebuah sistem operasi yang sedang populer, pada tanggal 3 September 2013 telah mencapai 1 miliar perangkat yang telah menggunakan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu hal utama untuk mendukung tubuh dalam melakukan berbagai aktifitas. Kandungan berbagai unsur penting dalam makanan seperti karbohidrat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Traveling Salesman Problem (TSP) adalah permasalahan dimana seorang salesman harus mengunjungi semua kota yang ada dan kota tersebut hanya boleh dikunjungi tepat satu

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN PUPUK DI PT PUPUK ISKANDAR MUDA ACEH UTARA

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN PUPUK DI PT PUPUK ISKANDAR MUDA ACEH UTARA TECHSI ~ Jurnal Penelitian Teknik Informatika Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Aceh Penelitian ini membahas tentang Implementasi Persoalan Optimasi Rute Terpendek Pendistribusia n Pupuk pada PT. Sayed

Lebih terperinci

Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat

Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat A448 Alifa Ridho Musthafa, R.V. Hari Ginardi, dan F.X. Arunanto

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat sekarang ini memberikan dampak yang besar terhadap kinerja manusia khususnya dalam bekerja. Segala sesuatu yang dahulu

Lebih terperinci

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses.

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang bagian analisa dan perancangan sistem. Analisa sistem dilakukan dengan mendeskripsikan, kebutuhan perangkat lunak yang meliputi use

Lebih terperinci

Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS

Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS Desain Algoritma Genetika Untuk Optimasi Penjadwalan Produksi Meuble Kayu Studi Kasus Pada PT. Sinar Bakti Utama (oleh Fransiska Sidharta dibawah bimbingan Prof.Kudang

Lebih terperinci

APLIKASI PEMETAAN JALAN WISATA PANTAI PULAU BATAM DENGAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID. Abstrak

APLIKASI PEMETAAN JALAN WISATA PANTAI PULAU BATAM DENGAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID. Abstrak APLIKASI PEMETAAN JALAN WISATA PANTAI PULAU BATAM DENGAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Sudra Irawan, Dhamas Noprian Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam sudra@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN AKAR PERSAMAAN SEBUAH FUNGSI

ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN AKAR PERSAMAAN SEBUAH FUNGSI ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN AKAR PERSAMAAN SEBUAH FUNGSI Akhmad Yusuf dan Oni Soesanto Program Studi Matematika Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 35, 8 Banjarbaru ABSTRAK Algoritma

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENEMUKAN TEMPAT PARIWISATA TERDEKAT DI KEDIRI DENGAN METODE FLOYD- WARSHALL UNTUK SMARTPHONE

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENEMUKAN TEMPAT PARIWISATA TERDEKAT DI KEDIRI DENGAN METODE FLOYD- WARSHALL UNTUK SMARTPHONE PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENEMUKAN TEMPAT PARIWISATA TERDEKAT DI KEDIRI DENGAN METODE FLOYD- WARSHALL UNTUK SMARTPHONE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

2.16. Keaslian Penelitian BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa sistem Observasi Wawancara

2.16. Keaslian Penelitian BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa sistem Observasi Wawancara DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii BERITA ACARA DEMO SOFTWARE TUGAS AKHIR... iv SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR...v ABSTRAK.....vi

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1. Metode Rekayasa Perangkat Lunak Dalam membangun sebuah perangkat lunak dibutuhkan metode pengerjaan sehingga perangkat lunak yang akan dibuat dapat berjalan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI ABSTRAK

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI ABSTRAK PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI Eddy Triswanto Setyoadi, ST., M.Kom. ABSTRAK Melakukan optimasi dalam pola penyusunan barang di dalam ruang tiga

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi JOGIFT, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi JOGIFT. 3.1 Produk Pengertian

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Program Algoritma Genetika dirancang dengan mengikuti prinsip-prinsip dan sifatsifat dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Nico Saputro dan Suryandi Wijaya Jurusan Ilmu Komputer Universitas Katolik Parahyangan nico@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Layanan Pesan Antar Makanan, E-tracking, GPS, Android, Cloud. vii

ABSTRAK. Kata Kunci: Layanan Pesan Antar Makanan, E-tracking, GPS, Android, Cloud. vii ABSTRAK Layanan Pesan antar makanan merupakan salah satu layanan unggulan yang ditawarkan oleh restoran. Layanan pesan antar makanan pada restoran umumnya menggunakan metode pemesanan melalui telepon.

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: Stasiun Kereta Api Bandar Khalipah Medan)

PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: Stasiun Kereta Api Bandar Khalipah Medan) PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: Stasiun Kereta Api Bandar Khalipah Medan) Nurhamidah Lubis 1, Garuda Ginting 2 Mahasiswa Teknik Informatika

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Aplikasi, Penjadwalan, Algoritma Genetika. viii

ABSTRAK. Kata kunci : Aplikasi, Penjadwalan, Algoritma Genetika. viii ABSTRAK Di program studi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta, mahasiswa yang akan melakukan pendadaran tidak bisa menentukan jadwal pendadarannya sendiri. Mahasiswa hanya menunggu jadwal pendadaran

Lebih terperinci