BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi dituntut untuk memperoleh, mengembangkan, dan. mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi dituntut untuk memperoleh, mengembangkan, dan. mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi dituntut untuk memperoleh, mengembangkan, dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan perkembangan zaman yang penuh tantangan dan terus berubah sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Guna mewujudkannya, maka dibutuhkan manajemen yang baik dan tepat terhadap sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Organisasi yang bergerak di bidang pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Institusi pendidikan tidak terlepas dari dunia organisasi dimana keberhasilan kegiatan pendidikan ditentukan oleh berbagai sumber daya yang saling terkait satu dengan yang lainnya membentuk rangkaian kegiatan yang sinergis dan kontinyu. Pendidikan kesehatan salah satunya, sangat diperlukan untuk meningkatan mutu kesehatan agar menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional serta mampu menunjukkan kemampuan intelektual dan teknikal yang memadai. Tujuan program pendidikan tenaga kesehatan adalah tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, sehingga mampu melaksanakan tugas untuk mengadakan perubahan pertumbuhan dan pembaharuan pembangunan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

2 Wilayah kerja Kecamatan Medan Tuntungan terdapat empat institusi perguruan tinggi swasta bidang pendidikan kesehatan yaitu Akademi Kebidanan Ilmu Kesehatan Sumatera Utara, Akademi Kebidanan Audi Husada, Akademi Kebidanan Sari Husada dan Akademi Kebidanan Senior Medan merupakan perguruan tinggi swasta sebagai lembaga pendidikan tenaga kesehatan yang menyiapkan mahasiswa menjadi bidan yang profesional dengan standar nasional. Dalam rangka menerapkan sistem manajemen pendidikan kesehatan di lingkungan Kecamatan Medan Tuntungan, maka perguruan tinggi swasta bidang pendidikan kesehatan menetapkan visi dan misi untuk menyiapkan tenaga bidan yang profesional melalui proses pendidikan yang berkualitas dan kompetitif. Dari visi dan misi tersebut diharapkan menghasilkan bidan profesional yang berdayaguna dapat mewujudkan masyarakat berperilaku sehat serta mampu menghadapi era globalisasi serta mampu menyelenggarakan pendidikan bidan profesional yang dapat bertanggungjawab dan bertanggung gugat, meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, menyelenggarakan proses pendidikan yang efektif dan efisien, mengembangkan ide-ide baru untuk pembentukan pengembangan institusi pendidikan, melaksanakan penelitian untuk meningkatkan mutu pendidikan. Setiap organisasi memiliki iklim organisasional dan tingkat komitmen yang berbeda-beda, demikian pula dengan Akedemi Kebidanan (Akbid) di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan khususnya STIKes Sumut, Akbid Audi Husada, Akbid Sari Husada dan Akbid Senior, merupakan perguruan tinggi yang mengasuh tenaga kesehatan khususnya kebidanan. Perguruan tinggi menjadi menarik diteliti

3 karena pendidikan merupakan suatu hal paling penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan, semua orang dapat belajar dan memperoleh ilmu. Salah satu hal yang bernilai penting dalam peningkatan kepuasan dan kinerja selain motivasi kerja kepada para karyawan adalah kompensasi. Menurut Dessler (2007:46) kompensasi merujuk pada semua bentuk bayaran atau hadiah bagi karyawan dan berasal dari pekerjaan mereka. Sedangkan menurut Luthan (2008: 93), cara meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja adalah dengan memberikan kompensasi. Pemberian kompensasi pada karyawan juga merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja karyawan. Kompensasi sangat diperlukan untuk memacu kinerja para karyawan agar selalu berada pada tingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuan masing-masing. Peran kompensasi cukup besar dalam membentuk karyawan yang potensial. Kompensasi merupakan salah satu bentuk pemberian gaji, upah, dan penghargaan yang diberikan kepada karyawan terkait dengan kontribusi karyawan dalam pencapaian tujuan organisasi. Ivancevich (2007: 295) menambahkan kompensasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan dapat dinilai berdasarkan finansial dan non finansial berupa gaji, tunjangan, bonus atau komisi, liburan, asuransi jasa dan sebagainya. Usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan tidak dapat diserahkan kepada para tenaga pendidiksemata-mata, tetapi senantiasa memberikan motivasi. Peran motivasi yang baik adalah dimana manusia akan termotivasi apabila kebutuhan yang menjadi sasaran hidup terpenuhi dengan baik mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan aktualisasi diri, semakin kebutuhan terpenuhi maka akan semakin besar pula kinerja karyawan akan melakukan tugas dan kewajiban dalam organisasi.

4 Seseorang yang termotivasi dalam melakukan pekerjaannya, maka dengan sendirinya kinerja seseorang tersebut dengan sendirinya akan meningkat juga. Robbins (2006:2013) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Motivasi sebagai proses yang bermula dari kekuatan dalam hal fisiologis dan psikologis atau kebutuhan yang mengakibatkan perilaku atau dorongan yang ditujukan pada sebuah tujuan atau kompensasi. Penelitian terdahulu tentang pengaruh iklim kerja, kompensasi, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan telah dilakukan oleh Rofiatun dan Masluri (2011), Safrijal (2010), dan Yensi (2012). Dari ketiga peneliti terdahulu tersebut diperoleh hasil bahwa iklim kerja, kompensasi, dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada tanggal 22, 24, 26 dan 29 Juli 2013 diperoleh data bahwa jumlah dosen di Akademi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara Medan yaitu 37 orang, Akademi Kebidanan Audi Husada Medan yaitu 14 orang, Akademi Sari Husada Medan yaitu 18 orang, dan Akademi Kebidanan Senior Medan yaitu 31 orang. Waktu kerja mulai pada pukul Wib. Penelusuran terhadap kinerja manajemen dan karyawan di akademi kebidanan yang berada di Kecamatan Medan Tuntungan ditemukan kesenjangan (gap) antara kinerja yang dicapai saat ini dengan tujuan yang telah ditetapkan, seperti terlihat pada tabel berikut ini.

5 Tabel 1.1 Kesenjangan Kinerja Tenaga Pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Pendidikan Jumlah Pelaporan Jadwal Laporan bulanan Kesehatan Akademi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara Akademi Kebidanan Audi Husada Akademi Sari Husada Akademi Kebidanan Senior dosen perkuliahan 37 Ada laporan direvisi 14 Laporan tidak direvisi 18 Ada laporan direvisi 31 Ada laporan direvisi perkuliahan Tidak tepat waktu Laporan selesai tgl 5 setiap bulan Tepat waktu Laporan selesai tgl 4 setiap bulan Tidak tepat Laporan tidak selesai waktu tgl 5 setiap bulan Tidak tepat Laporan tidak dapat waktu selesai tgl 5 setiap bulan Sumber : data Penelitian Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Kinerja dosen Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan ditinjau dari segi hasil pelaporan perkuliahan ditemukan koreksi terhadap laporan pada akademi STIKes Ilmu Kesehatan Sumatera Utara, Akademi Kebidanan Sari Husada dan Akademi Kebidanan Senior. Penyelesaikan laporan bulanan juga belum sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan tanggal 5 setiap bulannya. Demikian juga pertanggung jawaban dalam menyelesaikan pembelajaran seperti penyusunan kalender akademik, roster kuliah, jadwal Prakterk Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa, penyusunan silabus, surat menyurat terjadinya keterlambatan dan ada laporan harus direvisi kembali karena tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketidaktelitian karyawan membuat laporan penyusunan silabus, RPP, SAP sehingga pihak manajemen mengembalikan kembali karyawan untuk direvisi ulang sesuai tahun pembelajaran. Dalam pengamatan peneliti bahwa iklim kerja di akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan yang terpantau pada saat melakukan observasi masih terdapat kelemahan yaitu ketidakefektifan melaksanakan tugas sebagai tenaga

6 pendidik seperti yang terdapat dalam tugas dan tanggung jawab tenaga pendidik sesuai peraturan perundang-udangan, adapun ketidakefektifan tenaga pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan dijelaskan pada tabel berikut : Tabel 1.2 Ketidakefektifan tugas dan tanggung jawab tenaga pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Akademi Ketidakefektifan Tugas dan Tanggung jawab Tenaga Pendidik Kebidanan Pendidikan Penelitian Pengembangan llmu Pengabdian kepada Penunjang Tridharma Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara Audi Husada 1. Mengembang kan program perkuliahan 2. Kurangnya pengarahan berfikir secara analitis, melakukan studi kelompok diskusi 3. Membimbing Program Lapangan Profesi (PLP) 1. Mengembangk an bahan pengajaran 2. Kurangnya penjelasan tentang (pengisian KRS, administrasi pendidikan aturan akademik, strategi memperbaiki IP dan mempercepat kelulusan) 3. Membimbing untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL) 1. Kurangnya menulis dan menerbitkan publikasi ilmiah 2. Menerjemahkan /menyadur buku ilmiah 3.Mengedit/ menyunting karya ilmiah; 4. Membuat rancangan karya teknologi, dan karya seni; 5. Menyampaikan orasi ilmiah, pembicara seminar 1. Kurangnya menulis dan menerbitkan publikasi ilmiah 2.Menerjemahkan/me nyadur buku ilmiah 3.Mengedit/menyunti ng karya ilmiah; 4. Membuat rancangan, karya teknologi, dan karya seni; 5. Menyampaikan orasi ilmiah, pembicara seminar Masyarakat 1. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; 2. Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat. 1.Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; 2.Memberi latihan/ penataran/penyuluh an/ceramah kepada masyarakat; 3.Memberi pelayanan secara langsung kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan; 4.Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat. 1. Menjadi anggota organisasi profesi; 2. Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga; 3. Menjadi anggota delegasi nasional dalam pertemuan internasional; 4. Berperan aktif dalam pertemuan ilmiah; 5. Mendapatkan tanda jasa/penghargaan; 6. Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah; 7. Mempunyai prestasi di bidang olahraga/ kesenian /sosial 1. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah; 2. Menjadi anggota organisasi profesi; 3. Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga; 4. Menjadi anggota delegasi nasional dalam pertemuan internasional; 5. Berperan aktif dalam pertemuan ilmiah; 6. Mendapatkan tanda jasa/penghargaan; 7. Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah; 8. Mempunyai prestasi di bidang olah raga/ kesenian /sosial

7 Sari Husada 1. Mendorong mahasiswa senang dan gemar berdiskusi, seminar atau penulisan ilmiah 2. Memberikan penjelasan pengisian KRS, strategi belajar, strategi dalam memperbaiki IP mempercepat kelulusan) Senior 1.Mengembang kan bahan penga jaran 2. Memberikan penjelasan tentang adminis trasi pendidikan (strategi dalam memperbaiki IP, mempercepat kelulusan, pengisian KRS). 1. Kurangnya menulis dan menerbitkan publikasi ilmiah 2.Menerjemahkan/me nyadur buku ilmiah 3.Mengedit/menyunti ng karya ilmiah; 4. Membuat rancangan, karya teknologi, dan karya seni; 5. Menyampaikan orasi ilmiah, pembicara seminar 1. Kurangnya menulis dan menerbitkan publikasi ilmiah 2.Menerjemahkan/me nyadur buku ilmiah 3.Mengedit/menyunti ng karya ilmiah; 4. Membuat rancangan, karya teknologi, dan karya seni; 5. Menyampaikan orasi ilmiah, pembicara seminar 1.Melaksana kanpengembangan hasil pendidikan danpenelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; 2.Memberi pelayanan secara langsung kepada masyarakat ataukegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan; 3.Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat. 1.Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan danpenelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; 2.Memberi latihan/ penataran/penyuluh an/ceramah kepada masyarakat; 3.Memberi pelayanan secara langsung kepada masyarakat ataukegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan; 4.Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat. Sumber : data Penelitian Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan 1. Menjadi anggota organisasi profesi; 2. Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga; 3. Menjadi anggota delegasi nasional dalam pertemuan internasional; 4. Berperan aktif dalam pertemuan ilmiah; 5. Mendapatkan tanda jasa/penghargaan; 6. Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah; 7. Mempunyai prestasi di bidang olah raga/kesenian /sosial 1. Menjadi anggota delegasi nasional dalam pertemuan internasional; 2. Berperan aktif dalam pertemuan ilmiah; 3. Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah; 4. Mempunyai prestasi di bidang olahraga/ kesenian /sosial Dari Tabel 1.2 di atas terlihat adanya besarnya ketidakefektifan tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik seperti yang terdapat dalam tugas dan tanggung jawab tenaga pendidik sesuai peraturan perundangudangan dalam meningkat kualitas pendidikan dalam memberikan keberhasilan dan meningkatkan mutu pendidikan anak didiknya.

8 Berikut ini adalah Iklim Kerja Tenaga Pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan, yaitu : Tabel 1.3 Iklim Kerja Tenaga Pendidik Akademi Kebidanan di Kecaamtan Medan Tuntungan Akademi Kebidanan Beban kerja Kehadiran (Masuk & Komunikasi Penggunaan waktu kerja Keluar saat jam Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara Audi Husada Sari Husada Senior Pekerjaan berganda Pekerjaan berganda Pekerjaan berganda Pekerjaan berganda pulang) Masuk dan pulang tidak tepat waktu Masuk dan Pulang tepat waktu Masuk tepat waktu dan pulang tidak tepat waktu Masuk tepat waktu dan pulang tidak tepat waktu Kurang efektif Kurang efektif - Mengobrol - Duduk-duduk dan pergi ke kantin Efektif Kurang efektif - Mengobrol - Main game Kurang efektif Kurang efektif - Mengobrol - Terlambat masuk ruang kelas Kurang efektif Kurang efektif - Mengobrol - Duduk di ruang kantin Sumber : data Penelitian Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan kerja Izin Izin Izin Tidak ada izin Tabel 1.3 menunjukkan bahwa pada umumnya tenaga pendidik di akademi kebidanan memiliki pekerjaan ganda, selain mengajar di perguruan tinggi swasta tersebut, juga memiliki pekerjaan di perguruan tinggi lainnya. Tenaga pendidik memiliki pekerjaan ganda untuk menambah penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Namun dosen di Akademi Kebidanan Audi Husada walaupun ada yang masih memiliki pekerjaan ganda tetapi mampu untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. Seringnya menunda pekerjaan dalam pembuatan laporan harian, minggu, dan bulanan, sebagian tenaga pendidik menggunakan waktu kerja untuk menonton televisi, mengobrol hal-hal yang dianggap kurang mendukung pekerjaan, bermain games di komputer, handphone (HP) atau ipad, menggunakan internet tetapi bukan untuk tujuan yang menunjang pekerjaan, dan pergi keluar kantor tanpa

9 pemberitahuan. Ada pelanggaran tenaga pendidik masuk ruangan belajar tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan karena masih berada di ruang kantin sehingga terlambat masuk ke kelas hanya karena kesibukan mengobrol dan bermain game. Kendala lain yang mengurangi kinerja dosen adalah sebagian dosen terlambat hadir di tempat kerja, sehingga memberi kesan rendahnya loyalitas dan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang harus diselesaikan, suka menunda dan menumpuk pekerjaan, meninggalkan tugas sebelum waktunya, hal ini tentu mengurangi pelayanan yang harus diberikan terhadap subsistem lain yang ada di dalam organisasi maupun pihak luar organisasi yang ingin berurusan. Dengan sistem kerja tersebut akan menimbulkan beban kerja bagi pegawai yang lain sehingga dirasa tidak adil bagi pegawai yang memiliki kinerja tinggi. Selanjutnya akan diuraikan tentang persentase kehadiran dan rata-rata pelanggaran berkaitan dengan disiplin waktu tenaga pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan periode Januari-Desember 2013 adalah : Tabel 1.4 Persentase Pelanggaran Tenaga Pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan periode Januari-Desember 2013 Akademi Kebidanan Jumlah Kehadiran Tenaga Pendidik (per bulan) Rata-rata Pelanggaran Kepulangan (per bulan) Rata-rata Pelanggaran Kehadiran Masuk Kerja (per bulan Hadir Absen Jlh % Hadir Cepat % Hadir Terlam bat % STIkes Sumut , , ,00 Akbid Audi Husada , , ,24 Akbid Sari Husada , , ,00 Akbid Senior , , ,24 Sumber : data Penelitian Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan

10 Tabel 1.4 menunjukkan bahwa persentase pelanggaran waktu kerja tenaga pendidik terhadap jadwal pulang kerja lebih tinggi dibandingkan jumlah jadwal pulang kerja periode Januari sampai Juni Jadwal kehadiran masuk kantor pada pukul Wib dan jadwal pulang kerja pukul Wib pada hari Selasa-Jum at, dan Sabtu pukul Wib. Pada umumnya karyawan tepat waktu saat masuk kerja tetapi jadwal pulang kerja ditemukan ada yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Karyawan pulang sebelum pukul Wib dengan alasan ada urusan pekerjaan lainnya yang harus dilakukan cenderung terjadi di Akademi Kebidanan Senior (11,9%) dan juga pelanggaran jadwal masuk kerja ditemukan (10,9%). Karyawan cenderung tepat waktu saat masuk kerja (1,3%) maupun pulang kerja (7,3%) terjadi pada Akademi Kebidanan Audi Husada Medan. Tingginya pelanggaran kehadiran dan kepulangan tenaga pendidik Akademi Kebidanan Senior mengindikasikan rendahnya motivasi kerja tenaga pendidik dalam melaksanakan peraturan yang berlaku dan dapat berdampak terhadap menurunnya kinerja terutama dalam penyelesaian tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Hal ini di duga karena iklim kerja yang terbentuk tidak memacu karyawan untuk segera menyelesaikan pekerjaannya. Di samping itu pemimpin juga kurang tegas dalam menegur atau memberikan sanksi kepada tenaga pendidik yang menunda pekerjaan. Berkaitan dengan kompensasi yang diberikan pihak manajemen, berbagai upaya pemberian kompensasi oleh manajemen Akademi Kebidanan kepada tenaga pendidik telah dilakukan seperti pemberian gaji pokok, gaji mengajar, gaji menguji, uang lembur, pendidikan lanjut, pelatihan, dan bonus tahunan. Tetapi sebagian besar tenaga pendidik merasa bahwa kompensasi yang diberikan belum sesuai jika dibandingkan dengan yang diterima karyawan lainnya.

11 Tabel 1.5 Kompensasi Kerja yang Diterima Tenaga Pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013 Akademi Kebidanan Pembinaan Kompensasi Sekolah Tinggi Ilmu Gaji Pokok Rp /bulan Kesehatan Sumatera Gaji mengajar Rp /jam Utara Gaji menguji Rp /orang Gaji lembur Rp /jam Bonus tahunan Rp THR/Tahun Baru 2 x gaji pokok Tunjangan keluarga 15% dari gaji pokok Pendidikan lanjut Disetujui Penghargaan Tidak ada Audi Husada Gaji Pokok Rp /bulan Gaji mengajar Rp /jam Gaji menguji Rp /orang Gaji lembur Rp /jam Bonus tahunan Rp THR/Tahun Baru 2 x gaji pokok Tunjangan keluarga 15% dari gaji pokok Pendidikan lanjut Disetujui Penghargaan Tidak ada Sari Husada Gaji Pokok Rp /bulan Gaji mengajar Rp /jam Gaji menguji Rp /orang Gaji lembur Rp /jam Bonus tahunan Rp THR/Tahun Baru 2 x gaji pokok Tunjangan keluarga 15% dari gaji pokok Pendidikan lanjut Disetujui Penghargaan Tidak ada Senior Gaji Pokok Rp /bulan Gaji mengajar Rp /jam Gaji menguji Rp /orang Gaji lembur Rp /jam Bonus tahunan Rp THR/Tahun Baru 2 x gaji pokok Tunjangan keluarga 15% dari gaji pokok Pendidikan lanjut Disetujui Penghargaan Tidak ada Sumber : data Penelitian Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Dari Tabel 1.5 dapat dilihat bahwa faktor kompensasi diduga mempunyai andil yang berpengaruh terhadap kinerja tenaga pendidik atau dosen. Kondisi yang ada saat ini menunjukkan bahwa kompensasi yang diterima karyawan Akademi

12 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara Medan lebih tinggi dibandingkan dengan akademi kebidanan lainnya dan kompensasi terendah ditemukan di Akademi Kebidanan Audi Husada Medan, seperti gaji pokok, gaji mengajar, gaji menguji, gaji lembur, serta bonus tahunan. Namun demikian karyawan Akademi Kebidanan Audi Husada Medan memiliki tingkat pelanggaran jadwal masuk dan pulang kerja lebih lebih dari dari akademi lainnya. Secara umum, kompensasi bagi dosen umumnya lebih rendah dari bidang profesi lain yang mensyaratkan kualifikasi sama, sedangkan tuntutan kemampuan intelektual bagi dosen umumnya lebih tinggi dibanding bidang profesi lain. Kebutuhan hidup yang harus ditanggung dosen sebenarnya lebih tinggi dari profesi lain, karena selain menanggung biaya hidup yang sama dengan anggota masyarakat yang lain, juga harus menyiapkan dana khusus yang terkait profesinya (pengadaan buku, sarana pengajaran, studi lanjut dan sebagainya)..kompensasi yang diterima dirasakan belum memadai karena menurut mereka pembagian oleh pihak manajemen bukan berdasarkan kinerja, lama bekerja, kompetensi, struktur jabatan, sehingga dirasa kurang adil oleh pegawai. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan tersebut juga diduga kuat memiliki motivasi kerja yang tidak sama. Hal ini disebabkan banyak faktor, baik yang timbul dari dalam diri sendiri (intrinsik) maupun dari luar dirinya (ekstrinsik). Perbedaan motivasi kerja tiap-tiap tenaga pendidik tersebut dapat mempengaruhi kinerjanya. Dalam bekerja, walaupun memiliki prestasi baik, belum tentu menjadi indiktor dalam memperoleh tanggung jawab yang lebih besar atau dipromosikan. Dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan, manajemen akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan memang memberikan kesempatan yang

13 sama kepada tenaga pendidik untuk mengikuti pendidikan lanjutan dengan persyaratan utama tidak mengganggu proses pembelajaran, biaya ditanggung sendiri tanpa ada dukungan finansial dari akademi kebidanan terkait. Di sisi lain hubungan pimpinan dengan bawahan cenderung kurang kooperatif karena pimpinan selain memiliki jabatan ganda yang memungkinkan belum optimal melaksanakan supervisi disebabkan kesibukan kerjanya. Seorang dosen harus memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, dengan begitu dosen dapat memberikan keberhasilan kepada anak didiknya. Keberhasilan anak didiknya tak lepas dari tingginya motivasi kerja para dosen. Ketika seorang dosen memiliki motivasi kerja yang tinggi, dosen akan secara total mengerjakan tugas-tugasnya bahkan kewajibannya sebagai tenaga pendidik Terdapat kecenderungan belum optimalnya kinerja tenaga pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan yang ditunjukkan dengan tenaga pendidik masih memiliki tanggung jawab lain di tempat lain atau memiliki pekerjaan ganda untuk menambah pendapatan keluarga. Selanjutnya tidak ada pemberian penghargaan (reward) bahkan dengan kondisi kerja yang kurang mendukung disebabkan ketersediaan peralatan belum memadai dapat menyebabkan keinginan untuk bekerja kurang optimal karena rasa ketidakpuasan dalam bekerja akan berdampak terhadap kemampuan atau keterampilan (kreatif) untuk lebih professional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Di sisi lain, tingkat absensi yang terjadi belum dapat diminimalisasi karena adanya kelonggaran dari pihak yayasan disebabkan karyawan tersebut masih dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja institusi, tetapi hal ini justru dapat menghambat proses pembelajaran dan juga persepsi tenaga pendidik merasa pilih

14 kasih dalam melaksanakan peraturan serta sekaligus dapat menurunkan kinerja dosen akademi kebidanan. Dari uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam sebuah Tesis dengan judul Pengaruh Iklim Kerja, Kompensasi Dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Tenaga Pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, hal-hal yang dianggap dapat mengakibatkan menurunnya kinerja tenaga pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan ialah : iklim kerja, kompensasi dan motivasi kerja sehingga beberapa pertanyaan dalam penelitian adalah : 1. Apakah iklim kerja berpengaruh terhadap kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan. 2. Apakah iklim kerja berpengaruh terhadap kompensasi dalam meningkatkan kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan. 3. Apakah iklim kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan. 4. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap iklim kerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan. 5. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap motivasi kerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan. 6. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.

15 7. Apakah iklim organissi, kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka penulis menetapkan tujuan penelitian yaitu : 1. Mengetahui pengaruh iklim kerja terhadap kinerja karyawan akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan. 2. Mengetahui pengaruh iklim kerja terhadap kompensasi dalam meningkatkan kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan. 3. Mengetahui pengaruh iklim kerja terhadap motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan. 4. Mengetahui pengaruh kompensasi terhadap iklim kerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan. 5. Mengetahui pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan. 6. Mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan. 7. Mengetahui pengaruh iklim organissi, kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.

16 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini sangat penting dilakukan untuk memaparkan, menjelaskan, memprediksi dan mengendalikan suatu fenomena yang benar-benar terjadi, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu : 1. Sebagai masukan bagi pihak pengelola atau manajemen Akademi di Kecamatan Medan Tuntungan khususnya akademi Kebidanan Senior Medan dalam rangka merumuskan kebijakan untuk peningkatan kinerja tenaga pendidik berkaitan dengan iklim kerja, kompensasi, dan motivasi kerja sehingga tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai. 2. Bagi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara agar dapat menjadi referensi dan bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan. 3. Bagi Peneliti untuk memberikan penambahan wawasan di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia secara khusus sebagai masukan dalam pendalaman dalam hal kinerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba semaksimal mungkin. Hal ini diperlukan agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Untuk itu,

Lebih terperinci

PENJELASAN PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PENJELASAN PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI PENJELASAN PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

Lampiran II : Surat No. 097 / L3 / KU / 2010 : Tanggal 07 Mei 2010

Lampiran II : Surat No. 097 / L3 / KU / 2010 : Tanggal 07 Mei 2010 Lampiran II : Surat No. 097 / L3 / KU / 2010 : Tanggal 07 Mei 2010 BEBAN KERJA DAN TUGAS UTAMA DOSEN A. Beban Kerja Dosen Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,

Lebih terperinci

DASAR HUKUM UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor RI 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen PP RI

DASAR HUKUM UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor RI 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen PP RI BUKU PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI OLEH: TIM DIREKTORAT KETENAGAAN DITJEN DIKTI DASAR HUKUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg

Lebih terperinci

DOKUMEN LEVEL MANUAL PROSEDUR TANGGAL DIKELUARKAN: 23 FEBRUARI 2010 AREA BIDANG KEPEGAWAIAN NO. REVISI: -

DOKUMEN LEVEL MANUAL PROSEDUR TANGGAL DIKELUARKAN: 23 FEBRUARI 2010 AREA BIDANG KEPEGAWAIAN NO. REVISI: - JURUSAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS DIPONEGORO DOKUMEN LEVEL MANUAL PROSEDUR KODE: MP. FIS - 13 JUDUL EVALUASI KINERJA DOSEN TANGGAL DIKELUARKAN: 23 FEBRUARI 2010 AREA BIDANG KEPEGAWAIAN NO. REVISI: - TUJUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan sumber daya yang paling penting untuk mencapai keberhasilan visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, betapapun sempurnanya aspek teknologi

Lebih terperinci

BUKU PEDOMANBEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

BUKU PEDOMANBEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI BUKU PEDOMANBEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI OLEH: TIM DIREKTORAT KETENAGAAN DITJEN DIKTI DASAR HUKUM 1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional 2.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH V

SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH V SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH V DASAR HUKUM 1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional 2. UU Nomor RI 14 Tahun 2005

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN Lampiran I Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Badan Kepegawaian Negara Nomor 61409/MPK/KP/1999 Tanggal 13 Oktober 1999 DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN Masa Penilaian

Lebih terperinci

Disiapkan oleh Djoko Kustono 1

Disiapkan oleh Djoko Kustono 1 SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI OLEH: BAGUS PRIYATNO KOPERTIS WILAYAH VI DASAR HUKUM 1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional 2. UU

Lebih terperinci

PEDOMAN BEBAN SKS MAKSIMUM KEGIATAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PEDOMAN BEBAN SKS MAKSIMUM KEGIATAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI PEDOMAN BEBAN SKS MAKSIMUM KEGIATAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI 5 6 KEGIATAN BIDANG PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN Memberi kuliah pada tingkat S0 dan S terhadap setiap kelompok yang terdiri dari sebanyak-banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam suatu organisasi atau perusahaan tidak luput dari peranan manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat pada sebuah organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam kegiatan pengembangan perusahaan zaman sekarang sangatlah dituntut terciptanya kinerja karyawan yang tinggi dan konsisten. Perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini dirasakan sangat pesat. Pertumbuhan dan perkembangan ini juga berjalan seirama dengan persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan manfaat bagi lingkungan internal dan eksternal. Dalam menjalankan setiap aktivitasnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasional manajemen yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. operasional manajemen yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu fungsi operasional manajemen yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Buku Kode Etik dan Tata tertib dosen Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu organisasi juga dituntut mengelola lingkungan internalnya agar

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu organisasi juga dituntut mengelola lingkungan internalnya agar BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Akhir-akhir ini persaingan antar organisasi semakin kompetitif, agar tetap exist organisasi harus selalu fleksibel terhadap perubahan disekitarnya. Selain itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak negara yang perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan serta manfaatnya sangatlah ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia dalam hal ini mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi kumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di era globalisasi semakin hari dirasakan semakin ketat, manajemen sumber daya manusia sangat penting dan harus diperhatikan oleh pimpinan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan di dalam suatu organisasi sesuai dengan tujuan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertugas dan bertanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertugas dan bertanggung jawab untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertugas dan bertanggung jawab untuk menghantarkan bangsa ini agar siap menyongsong dan mampu bersaing dengan adanya era globalisasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Prestasi kerja sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia prestasi kerja seorang

Lebih terperinci

Lampiran I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA

Lampiran I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA I Pendidikan A. Pendidikan Formal a. Doktor (S3) Ijazah 200 Semua Jenjang b. Magister (S2) Ijazah 150 Semua Jenjang B. Diklat Pra Diklat pra golongan III Setiap sertifikat 2 AK Pertama II Pelaksanaan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fokus utama suatu organisasi adalah untuk mencapai suatu keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Fokus utama suatu organisasi adalah untuk mencapai suatu keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fokus utama suatu organisasi adalah untuk mencapai suatu keberhasilan dalam mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan hasil yang optimal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa, dunia usaha dan industri, serta pemerintah karena sudah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa, dunia usaha dan industri, serta pemerintah karena sudah mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja dosen pada kondisi saat ini banyak dikeluhkan masyarakat, baik oleh mahasiswa, dunia usaha dan industri, serta pemerintah karena sudah mengalami penurunan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures PT. Global Artha Futures adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perundang-undangan republik Indonesia. Dituntut untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perundang-undangan republik Indonesia. Dituntut untuk selalu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk merupakan sebuah perusahaan penyedia jasa dan Telekomunikasi yang didirikan dan dibentuk berdasarkan hukum dan perundang-undangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah menimbulkan persaingan dalam berbagai bidang, yang menuntut masyarakat Indonesia untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah faktor yang menentukan keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah faktor yang menentukan keberhasilan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dan menentukan nasib perusahaan kedepannya untuk mengembangkan usaha dan mampu bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanan kesehatan juga terus berubah. Untuk itu semua aspek termasuk sumber

BAB I PENDAHULUAN. layanan kesehatan juga terus berubah. Untuk itu semua aspek termasuk sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam era globalisasi seperti sekarang di mana perkembangan ilmu pengetahuan dan pertumbuhan ekonomi berkembang pesat kebutuhan akan layanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya transformasi struktur ekonomi nasional dari struktur ekonomi agraris ke arah struktur ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan tinggi swasta sebagai mitra perguruan tinggi negeri, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan tinggi swasta sebagai mitra perguruan tinggi negeri, sebagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi swasta sebagai mitra perguruan tinggi negeri, sebagaimana disebutkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1999, bahwa perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam operasionalnya. Dalam pencapaian tujuan tersebut sumber daya manusia memegang peranan yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan swasta maupun pemerintah berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu dari dinas daerah dan menjadi bagian dari Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Dinas daerah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang memberikan tenaga,

Lebih terperinci

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia I. PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DASAR HUKUM

BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DASAR HUKUM Magdalena S. Halim Bidakara, 4 Mei 2011 BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DASAR HUKUM 1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional 2. UU Nomor RI 14 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kerja merupakan dunia tempat sekumpulan individu dalam melakukan suatu aktivitas kerja, baik di dalam perusahaan maupun organisasi. Masyarakat menyadari

Lebih terperinci

1.1.2 Visi dan Misi a. Visi Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien

1.1.2 Visi dan Misi a. Visi Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Komunikasi dan Informatika Dalam sejarahnya Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat atau sering disingkat dengan Diskominfo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi dalam melaksanakan persaingan bisnis dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dan dukungan karyawan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. PT. INTI (Persero) Bandung selalu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Monitoring Beberapa pakar manajemen mengemukakan bahwa fungsi monitoring mempunyai nilai yang sama bobotnya dengan fungsi perencanaan. Conor (1974) menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN 2012-2016 A. VISI Visi Program Studi S1 Manajemen STIE KBP adalah Menjadi Program Studi yang Berkualitas dalam Pengajaran dan Pengetahuan Bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja para staf pengajar sebuah Fakultas di dalam sebuah perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja para staf pengajar sebuah Fakultas di dalam sebuah perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja para staf pengajar sebuah Fakultas di dalam sebuah perguruan tinggi merupakan hal penting yang harus mendapatkan perhatian secara khusus dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari suatu organisasi pemerintah adalah menjalankan kebijakan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia agar dapat bersaing dengan negara maju. Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset penting organisasi karena perannya dalam implementasi strategi sangat penting yaitu sebagai subjek pelaksana dari strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan membawa dampak positif bagi organisasi maupun diri sendiri. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dan membawa dampak positif bagi organisasi maupun diri sendiri. Sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi merupakan era pembangunan, dimana yang menjadi kunci kompetisi adalah sumber daya manusia yang berkualitas, yang mampu bersaing dan membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Turnover intention merupakan masalah penting yang memberikan dampak terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar daripada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia memiliki sifat bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja sama, dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi atau perusahaan, baik swasta nasional maupun swasta asing berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan motivasi kerja karyawan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan motivasi kerja karyawan. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada semua perusahaan di era globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan motivasi kerja karyawan. Dalam era globalisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga karyawan dituntut untuk terus-menerus mampu mengembangkan diri secara proaktif. Karyawan

Lebih terperinci

1.1. Penelitian Terdahulu

1.1. Penelitian Terdahulu BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Penelitian Terdahulu Dalam penyusunan yang dilakukan pada penelitian ini, peneliti juga mempelajari penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan. Berikut ini akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di sektor perbankan semakin tajam. Manajamen bank harus proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar dapat bertahan

Lebih terperinci

JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI

JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI JABATAN PANGKAT GOLONGAN ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI Asisten Ahli Penata Muda Penata Muda Tk Gol. III/a Gol. III/b 100

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM) BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAJUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAJUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAJUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) STMIK ROYAL KISARAN 2017 Standar Operasional Prosedur Pengajuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang ditemui setiap individu dalam kehidupannya. Ketidakmampuan mereka sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam setiap pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan sisi afektif atau emosi. Seperti yang di kemukakan oleh Martoyo

Lebih terperinci

RINCIAN KEGIATAN JABATAN AKADEMIK DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA

RINCIAN KEGIATAN JABATAN AKADEMIK DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN NYA RINCIAN KEGIATAN JABATAN AKADEMIK DOSEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan pula kinerja dan daya hasil organisasi, sehingga dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan pula kinerja dan daya hasil organisasi, sehingga dapat mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia pada suatu organisasi merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia, meningkatkan pula kinerja

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN AKADEMIK DAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN JABATAN DAN/ATAU PANGKAT DOSEN

PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN AKADEMIK DAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN JABATAN DAN/ATAU PANGKAT DOSEN PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN AKADEMIK DAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN JABATAN DAN/ATAU PANGKAT DOSEN JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI JABATAN PANGKAT GOLONGAN

Lebih terperinci

Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai. tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki.

Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai. tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. Salah satu sumber daya yang sangat perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak kita temukan lembaga finansial atau pembiayaan di masyarakat, diantaranya Bank, BPR, KJKS/ BMT, dan KSP. Semua mempunyai visi misi dan saling

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, sumber daya selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Di dalam organisasi manusia merupakan unsur yang terpenting dalam suatu organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing produksi barang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, hasil penelitian dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR MANAJEMEN LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL PROSEDUR MANAJEMEN LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL PROSEDUR MANAJEMEN LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : Revisi : Tanggal : 16 Agustus 2012 Diajukan oleh : Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam suatu organisasi baik itu di sebuah perusahaan maupun instansi pemerintahan, peran seorang pemimpin sangat penting artinya. Hal ini dikarenakan seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan asset berharga yang perlu dipertahankan oleh perusahaan, karena sumber daya manusia menjadi penentu keefektifan suatu perusahaan.

Lebih terperinci

Lampiran I : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Lampiran I : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Lampiran I : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan JABATAN AKADEMIK, KUALIFIKASI, KRITERIA, TUGAS, TANGGUNGJAWAB, WEWENANG, DAN INDIKATOR PENILAIAN DOSEN DRAF LAMPIRAN JUKNIS JABATAN AKADEMIK DOSEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor terpenting yang ada di organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Sumber daya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandarlampung, 11 Januari 2017 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo. M.S

KATA PENGANTAR. Bandarlampung, 11 Januari 2017 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo. M.S 1 KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, panduan Pengenalan Sistem Akademik Pascasarjana (PSAP) edisi revisi kelima ini telah selesai. Panduan ini sangat penting sebagai baku mutu dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan mempunyai posisi strategis maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Widiatami dan Cahyonowati (2013) Penelitian Widiatami dan Cahyonowati (2013) menguji tentang Determinan Pilihan Karir pada Mahasiswa Akuntansi (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula dalam tugasnya sebagaimana diperjelas dalam PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinya krisis multidimensi tahun 1998 atau lebih dari 10 tahun terakhir telah berhasil meletakkan reformasi sebagai landasan politik bagi kehidupan demokrasi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama

Lebih terperinci

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UNIVERSITAS SILIWANGI PENGARAH : TIM LP2M-PMP UNIVERSITAS SILIWANGI

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UNIVERSITAS SILIWANGI PENGARAH : TIM LP2M-PMP UNIVERSITAS SILIWANGI RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UNIVERSITAS SILIWANGI PENGARAH : TIM LP2M-PMP UNIVERSITAS SILIWANGI LEMBAGA PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini negara kita dihadapkan pada kemajuan zaman yang begitu pesat. Pembangunan disegala bidang mengakibatkan kehidupan masyarakat semakin modern, jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil merupakan abdi negara yang diberikan kewenangan dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi daerah. Secara hukum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peranan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangatlah penting.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peranan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangatlah penting. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangatlah penting. Sumber daya manusia merupakan penggerak utama atas kelancaran jalannya organisasi. Sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis sekarang dituntut untuk menciptakan kinerja karyawan yang tinggi. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam organisasinya. Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan pambangunan nasional. Oleh karena itu, pendidikan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana,

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi atau perusahaan sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana, kerjasama

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam kegiatan pengembangan perusahaan zaman sekarang sangatlah dituntut terciptanya kinerja karyawan yang tinggi dan konsisten. Perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Dalam sebuah organisasi, pengakuan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan karyawan

Bab 1. Pendahuluan. Dalam sebuah organisasi, pengakuan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan karyawan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah organisasi, pengakuan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan karyawan dengan baik dapat menjadi alat motivasi yang tinggi karena perasaan tentang baiknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam perusahaan harus dikelola dengan baik sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam perusahaan harus dikelola dengan baik sehingga 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya manusia yang sangat berharga bagi suatu perusahaan dan menjadi kunci sukses keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, sumber daya manusia

Lebih terperinci

STANDAR SUASAN AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR SUASAN AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/8 1 Judul STANDAR SUASAN AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 10 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/8 2 Lembar Pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, suatu perusahaan dituntut untuk selalu bekerja keras dalam menyelesaikan segala tantangan baik yang sudah ada maupun yang akan datang.

Lebih terperinci