PEMAKAIAN BAHASA GAUL PADA IKLAN PRODUK KOMERSIAL TELEVISI SKRIPSI. Oleh Ade Azwida NIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMAKAIAN BAHASA GAUL PADA IKLAN PRODUK KOMERSIAL TELEVISI SKRIPSI. Oleh Ade Azwida NIM"

Transkripsi

1 PEMAKAIAN BAHASA GAUL PADA IKLAN PRODUK KOMERSIAL TELEVISI SKRIPSI Oleh Ade Azwida NIM DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATRA UTARA MEDAN 2007

2 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya perbuat ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh. Medan, September 2007 Ade Azwida

3 PEMAKAIAN BAHASA GAUL PADA IKLAN PRODUK KOMERSIAL TELEVISI ADE AZWIDA ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang proses pembentukan kata gaul yang dipakai di dalam iklan produk komersial televisi, makna atau pesan yang terdapat di dalam iklan yang memakai bahasa gaul serta pengaruh positif dan negatif dari pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi. Dalam penelitian digunakan metode simak terhadap bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial televisi yang ditayangkan pada sepuluh stasiun televisi swasta Indonesia periode 01 Maret- 31 Juni 2007 dan dilanjutkan dengan teknik catat. Metode agih dan padan digunakan untuk menganalisis proses pembentukan bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial. Teori yang digunakan dalam pembentukan bahasa gaul pada iklan menggunakan teori J.S Badudu. Pembentukan kata bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan banyak terbentuk dari gejala hiperkorek yaitu gejala bahasa yang menunjukkan sesuatu yang salah, baik ucapan maupun ejaan (tulisan). Selain gejala hiperkorek gejala bahasa lain yang membentuk bahasa gaul dalam iklan produk komersial televisi adalah ; penghilangan fonem (afaresis, sinkop, apokop), penambahan fonem (profesis, epentesis, paragog), gejala adaptasi, singkatan dan akronim. Pengaruh yang ditimbulkan akibat pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi adalah berupa dampak positif yaitu menambah perbendaharaan kosa kata konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia dan menciptakan suasana santai, dekat, dan akrab dalam komunikasi. Dampak negatif yang ditimbulkan antara lain; konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia akan lebih menyukai menggunakan bahasa gaul dalam setiap situasi dalam komunikasi, konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia secara perlahan akan melupakan bahasa baku yang menjadi dasar untuk dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

4 PRAKATA Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Syaefudddin, Ph. D., sebagai Dekan Fakultas Sastra USU. 2. Bapak Drs. Parlaungan Ritonga, M. Hum., sebagai Ketua Jurusan Sastra USU, yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis menjalankan perkuliahan di Jurusan Sastra Indonesia. 3. Ibu Dra. Mascahaya, M. Hum., sebagai sekretaris Jurusan Sastra Indonesia Fakultas sastra USU. 4. Ibu Dra. Salliyanti, M. Hum., sebagai dosen pembimbimg I, yang telah sabar memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan selama penyelesaian skripsi ini. 5. Bapak Drs. Asrul Siregar, M.Hum., sebagai dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberi masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Ibu Dra. Sugihana, sebagai dosen wali, yang telah banyak memberikan bimbingan dan nasehat selama penulis menjalankan perkuliahan. 7. Bapak dan Ibu staf pengajar Jurusan Sastra Indonesia USU yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengajaran selama penulis menjalankan perkuliahan. 8. Kakanda kami Fitri yang telah banyak memberikan kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan segala urusan administrasi di Jurusan Sastra Indonesia.

5 9. Kedua orang tua tercinta. Ayahanda Azwan Effendi dan Ibunda Hamidah yang sangat setia mendampingi, mendukung serta memberikan dukungan moral serta material kepada penulis. Semua ini penulis persembahkan khusus buat ayah dan ibu. 10. Ketiga adik penulis, Efa Harnum, Ema Aida, Tia Zahara yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis. 11. Semua teman-teman penulis di Jurusan Sastara Indonesia Stambuk 03 dan khususnya Dian, Tia, Lia, Lida, Nova, Erni, Baim, Ica, terima kasih sudah menjadi sahabat yang terbaik buat penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat menambah wawasan pengetahuan pembaca. Medan, September 2007 Penulis Ade Azwida

6 PEMAKAIAN BAHASA GAUL PADA IKLAN PRODUK KOMERSIAL TELEVISI Oleh ADE AZWIDA NIM Skripsi ini diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana dan telah disetujui oleh Pembimbing I, Pembimbing II, Dra. Salliyanti, M.Hum Drs.Asrul Siregar, M. Hum. NIP NIP Departemen Sastra Indonesia Ketua, Drs. Parlaungan Ritonga, M. Hum NIP

7 DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK ii PRAKATA iii DAFTAR ISI.v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Latar Belakang Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan Teknik Pengkajian Data Konsep Dasar dan Landasan Teori Konsep Dasar Landasan Teori.. 12 BAB II PEMAKAIAN BAHASA GAUL PADA IKLAN PRODUK KOMERSIAL TELEVISI 2.1 Analisis Pembentukan Kata-kata Bahasa Gaul pada Iklan produk Komersial Televisi Analisis Pesan atau Makna yang Terdapat pada Iklan Produk Komersial Televisi yang Memakai Bahasa Gaul Pengaruh Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi terhadap Konsumen sebagai Pemakai Bahasa Indonesia Pengaruh Positif 47

8 2.3.2 Pengaruh Negatif...48 BAB III SIMPULAN 3.1 Simpulan Saran...51 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DATA

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Latar belakang Manusia adalah makhluk individual sekaligus makhluk sosial yang memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan, keinginan, kemarahan dan perasaan-perasaan yang tersimpan dalam pikirannya. Semuanya dapat diungkapkan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan unsur yang penting sebagai penentu bagi berhasilnya sebuah komunikasi. Menurut Kridalaksana bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang abitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Ia juga mengatakan bahwa bahasa itu memiliki sifat atau ciri, yaitu (1) bahasa itu adalah sistem, (2) bahasa itu berwujud lambang, (3) bahasa itu berupa bunyi, (4) bahasa itu bersifat abitrer, (5) bahasa itu bermakna, (6) bahasa itu bersifat konvensional, (7) bahasa itu bersifat unik, (8) bahasa itu bersifat universal, (9) bahasa itu bersifat produktif, (10) bahasa itu bervariasi, (11) bahasa itu bersifat dinamis, (12) bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial, (13) bahasa itu merupakan identitas penuturnya (Kridalaksana, 1984: 21). Penutur bahasa yang heterogen membuat bahasa menjadi beragam dan bervariasi. Bahasa akan terus berkembang dan bervariasi seiring perkembangan zaman. Terjadinya

10 keragaman atau kevarasian bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen tetapi perbedaan pekerjaan, profesi, jabatan atau tugas para penutur pun dapat menyebabkan adanya variasi bahasa. Variasi atau ragam bahasa itu dapat dibedakan berdasarkan penutur dan penggunaannya. Dari segi penutur, ragam bahasa dapat dibagi atas idiolek, dialek, kronolek, dan sosiolek. Idiolek merupakan variasi bahasa yang bersifat perseorangan yang berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, dan sebagainya. Dialek merupakan variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada satu tempat, wilayah, atau area tertentu. Kronolek merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Umpamanya, variasi bahasa Indonesia yang digunakan pada tahun lima puluhan berbeda dengan variasi bahasa yang digunakan pada masa kini. Sosiolek merupakan variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial penuturnya. Sosiolek terbagi atas beberapa bagian, yakni akrolek, basilek, vulgar, kolokial, jargon, dan slang (Chaer dan Agustina, 1995:80). Slang merupakan bagian dari sosiolek. Slang adalah ragam bahasa tidak resmi yang dipakai oleh kaum remaja atau kelompok-kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern sebagai usaha supaya orang lain atau kelompok lain tidak mengerti berupa kosa kata yang serba baru dan berubah-ubah (Kridalaksana, 1984:281). James Danandjaja (dalam Sahertian, 2003:3) mengatakan bahwa bahasa gaul digolongkan ke dalam kategori bahasa slang yang lebih dipertegas menjadi Cant, yaitu bahasa rahasia yang digunakan oleh sekelompok orang yang pada awalnya digunakan oleh para guy dan lesbian. Namun seiring terjadinya fluktuasi bahasa dan perkembangan zaman, bahasa gaul kini digunakan oleh masyarakat luas.

11 Penelitian tentang bahasa gaul sudah pernah dilakukan sebelumnya. Salah satu penelitian terhadap bahasa gaul dilakukan oleh Williyana Sukmi dengan judul Bahasa Gaul pada tahun Penelitian tersebut berhasil membagi bahasa gaul menjadi dua bagian yaitu bahasa gaul umum (bahasa yang sering digunakan muda-mudi di perkotaan untuk bergaul), dan bahasa gaul khusus (bahasa yang sering dipakai para waria). Hasil penelitian yang dilakukan Willyana Sukmi terhadap bahasa gaul yang terdapat di dalam Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul ; 2003) menyatakan bahwa bahasa gaul yang terdapat di dalam Kamasutra Bahasa Gaul oleh Debby Sahertian (2003) merupakan bahasa gaul khusus, sehingga pembentukan kata dan makna bahasa gaul lebih dikhususkan pada bahasa gaul khusus yang terdapat di dalam kamus tersebut. Di dalam penelitiannya, Willyana Sukmi khusus membahas tentang proses pembentukan kosakata bahasa gaul yang terdapat di dalam Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul) karangan Debby Sahertian (2003). Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa bahasa gaul yang terdapat di dalam Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul) karangan Debby Sahertian (2003 )terbentuk dari gejala bahasa berupa penghilangan fonem (afaresis, sinkop. apokop), penambahan fonem (protesis, efentesis, paragog), metatesis, akronim, singkatan. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitiaan sebelumnya. Proses pembentukan kata bahasa gaul pada iklan produk komersial memiliki proses pembentukan yang hampir sama dengan penelitian sebelumnya, tetapi pembentukan bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial ditemukan gejala bahasa berupa gejala hiperkorek, contoh: iklan Indofood Kaldu Ayam lebih teraza lezatnya. Kata

12 teraza dalam iklan ini berasal dari kata terasa. Terjadi gejala hiperkorek yaitu fonem /s/ diganti dengan fonem /z/. Perkembangan bahasa gaul semakin pesat dalam hal pemakaiannya. Saat ini bahasa gaul tidak hanya dipakai oleh golongan tertentu saja, seperti golongan waria, artis dan remaja tetapi juga digunakan sebagai bahasa dalam media cetak dan elektronik khususnya periklanan di media TV. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sudah dapat menerima bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari mereka. Bahasa bersifat dinamis, begitu juga pembentukan dan pemakaian bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan produk komersial terus mengalami perkembangan. Bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan produk komersial kini terus memunculkan kosa kata bahasa gaul yang baru yang merupakan kreasi dan kreativitas pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) dalam segi pemakaian bahasa di dalam iklan dengan tujuan membuat iklan menjadi unik dan menarik. Iklan komersial adalah suatu bentuk promosi hasil produk suatu perusahaan (makanan, obat-obatan, kosmetik, pakaian dan sebagainya) yang ditawarkan kepada khalayak ramai melalui media massa dalam bentuk tayangan gambar dan juga bahasa. Pemakaian serta pemilihan bahasa dalam iklan produk komersial TV merupakan strategi produsen untuk menarik perhatian konsumen melalui bahasa unik dan menarik yang terdapat di dalam iklan. Apabila konsumen tertarik, mengenal sekaligus menyukai produk-produk yang diiklankan maka promosi dianggap berhasil. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengkaji bahasa gaul yang terdapat dalam iklan produk komersial.

13 1.1.2 Masalah Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana proses pembentukan bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial televisi? 2. Bagaimana pesan atau makna yang ingin disampaikan pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) di dalam iklan produk komersial televisi yang menggunakan bahasa gaul? 3. Bagaimana pengaruh dari pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi terhadap konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia? 1.2 Batasan Masalah Suatu penelitian harus dibatasi supaya penelitian terarah dan tujuan penelitiaan tercapai. Di dalam penelitian ini penulis akan membatasi masalah hanya dari proses pembentukan kata bahasa gaul pada iklan produk komersial, makna atau pesan yang ingin disampaikan pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) di dalam iklan yang memakai bahasa gaul, serta pengaruh yang ditimbulkannya terhadap konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia. Data diambil dari televisi yang diambil secara random pada sepuluh stasiun televisi swasta di Indonesia (Trans7, TPI, RCTI, SCTV, Indosiar, Lativi, Trans TV, Metro TV, ANTV, Global TV). Data diambil dari periode 01 Maret - 31 Juni 2007.

14 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan proses pembentukan kata-kata bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial 2. Untuk mengetahui makna atau pesan dari iklan produk komersial yang menggunakan bahasa gaul 3. Untuk mengetahui pengaruh positif dan negatif dari pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial bagi konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Pembaca dapat mengetahui proses pembentukan kata pada bahasa gaul yang terdapat dalam iklan produk komersial 2. Menambah khazanah pengetahuan pembaca tentang bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial. 1.4 Metode dan Teknik Penelitian Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode adalah cara yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian (Sudaryanto, 1993:9). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif sinkronis, yaitu penelitian bahasa pada masa sekarang. Dengan metode ini akan dideskripsikan atau

15 diuraikan data yang dijumpai dalam sampel-sampel data, kemudian membahas masalahmasalah yang ditimbulkan oleh data. Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan sejumlah data yang akan dijadikan sebagai bahan olahan. Oleh karena itu, untuk memperoleh data dalam penelitian bahasa gaul yang ada dalam iklan produk komersial ini dipergunakan metode simak, yakni penyimakan terhadap penggunaan bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi, sedangkan teknik yang digunakan selanjutnya dalam pengumpulan data adalah teknik catat (Sudaryanto, 1993:1330) Metode dan Teknik Pengkajian Data Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode agih yaitu metode yang memadankan sesuatu dengan objek penentu yang berasal dari bahasa itu sendiri dan metode padan yaitu metode yang memadankan, menyelaraskan sesuatu dengan alat penentu lain di luar bahasa (Sudaryanto, 1993:13). Teknik yang digunakan adalah teknik lesap yang dilakukan dengan melesapkan unsur tertentu pada satuan lingual yang ada dan teknik ganti yang dilakukan dengan mengganti unsur satuan lingual data (Sudaryanto, 1993:37) Metode agih digunakan untuk menganalisis struktur pembentukan kata-kata dalam bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial, sedangkan metode padan digunakan untuk menganalisis perubahan makna yang terjadi dalam bahasa gaul menjadi bahasa Indonesia. Jadi, jalur kerja metode padan yang dilakukan adalah metode translasional (terjemahan) dengan alat penentu bahasa lain. Pemakaian bahasa gaul dalam iklan produk komersial di televisi merupakan fenomena masyarakat yang menyukai sesuatu yang baru, baik itu dalam produk-produk

16 yang ditawarkan maupun bahasa yang digunakan. Dampak yang terjadi dari keadaan itu membuat pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) akan terus menggunakan bahasa yang unik dan menarik, meskipun kata-kata tersebut tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Contoh sebuah iklan produk komersial di televisi yaitu sebuah produk kartu perdana IM3 khusus SMS (SCTV, 21:06, 07/04/07) di dalam iklan ini digambarkan terjadi komunikasi dalam SMS yang menggunakan bahasa gaul, A : Lags ap? lagi apa B : Maksi? makan siang A : Samsi? sama siapa B : emtz, eee mau tau aza A : Edi Sud Rahmat Kartolo, maksud loe IM3 SMS SMS banget Pembentukan kata bahasa gaul dalam iklan di atas adalah sebagai berikut : - lags ap Kata lags ap merupakan akronim dari kata lagi apa (sedang melakukan apa) - maksi Kata maksi merupakan akronim dari kata makan siang - samsi Kata samsi merupakan akronim dari kata sama siapa

17 - emtz merupakan akronim dari kata mau tau aza. Kata aza merupakan gejala hiperkorek dimana fonem /j/ diganti menjadi fonem /z/, sementara kata tau berasal dari kata tahu, terjadi pengurangan fonem di tengah kata pada kata tersebut. - loe Kata loe berasal dari dialek Jakarta yang merupakan unsur bahasa Betawi yang artinya kamu - banget Kata banget merupakan dialek Jakarta yang merupakan unsur bahasa Betawi yang artinya sangat. Dalam iklan produk komersial IM3 ini pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) menggambarkan percakapan yang dilakukan melalui pesan pendek atau SMS. Di dalam percakapan SMS itu pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) berusaha menarik perhatian konsumen dengan bahasa yang digunakannya dalam percakapan SMS itu, pesan yang ingin disampaikan pegiklan (copy writer) sebenarnya sangat sederhana, ia hanya ingin menyampaikan bahwa konsumen dapat sepuasnya berkomunikasi melaui pesan pendek atau SMS dengan orang lain jika menggunakan IM3 SMS. Dengan menggunakan bahasa unik dan menarik seperti itulah diharapkan konsumen tertarik untuk melihat iklan tersebut sekaligus membeli produk yang ditawarkan. Bahasa yang dipakai pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) dalam iklan IM3 SMS kini sudah menjadi bahasa yang digunakan para konsumen khususnya remaja dalam bergaul. Ini menandakan bahasa gaul yang digunakan pengiklan telah berhasil untuk menarik perhatian konsumen.

18 1.5 Konsep Dasar dan Landasan Teori Konsep Dasar a. Sosiolinguistik Sosiolinguistik akan menjadi teori dasar dalam penelitian ini. Pendapat Fishman mengenai sosiolinguistik akan penulis jadikan konsep dasar penelitian ini. Fishman memandang bahasa dan pemakaiannya merupakan gejala sosial. Fishman (dalam Suwito, 1958:3) menjelaskan bahwa bahasa merupakan gejala sosial, bahasa dan pemakaian bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga oleh faktor nonlinguistik seperti faktor-faktor sosial, misalnya status sosial, tingkat pendidikan, umur, tingkat, ekonomi dan jenis kelamin. Di samping itu pemakaian bahasa juga dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional, yaitu siapa yang berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, dimana dan mengenai apa. Faktor-faktor sosial dan faktor-faktor situasional yang mempengaruhi pemakaian bahasa menimbulkan variasi-variasi dalam bahasa, begitu juga variasi bahasa yang terdapat pada iklan-iklan produk komersial merupakan hasil dari perkembangan bahasa yang terus hidup dan tumbuh serta mengalami perkembangan. Bahasa gaul merupakan salah satu bentuk variasi bahasa yang timbul akibat perkembangan zaman dan fluktuasi bahasa. Bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan untuk bergaul dan berteman di tengah masyarakat. Bahasa gaul berasal dari bahasa prokem yang telah mengalami perkembangan. Bahasa prokem yang pada awalnya merupakan bahasa rahasia antarsesama kaum pencoleng, pencopet, bandit dan sebangsanya, kemudian berkembang lebih luas dan dipakai oleh kaum muda, pelajar dan mahasiswa dengan inovasi-inovasi baru di kalangan mereka sendiri (Soepomo, 2003:66).

19 Bahasa gaul yang ada pada masyarakat juga diambil dan berasal dari dialek Jakarta. Dialek Jakarta merupakan sistem kebahasaan yang digunakan oleh penduduk Jakarta untuk membedakannya dengan masyarakat lain yang berlainan walaupun erat hubungannya. Dialek Jakarta berasal dari unsur bahasa Betawi, Sunda, dan sebagainya (Ayatrohaedi, 1979:1, dalam Ramlan, 1992:7). Dialek Jakarta dianggap memiliki posisi yang lebih tinggi dari dialek-dialek lainnya, karena posisi Jakarta sebagai ibu kota negara. Dialek Jakarta tidak hanya digunakan oleh masyarakat Jakarta tetapi juga digunakan sebagai bahasa gaul atau bahasa pergaulan anak muda saat ini. Hal inilah yang membuat pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) menggunakan dialek Jakarta di dalam iklan produk komersial. Contoh dialek Jakarta yang dijadikan bahasa gaul atau bahasa pergaulan anak muda saat ini adalah: - dong - gue - loe - deh - banget b. Semantik Semantik adalah telaah makna. Semantik menelaah lambang-lambang atau tandatanda yang menyatakan makna, hubungan makna yang satu dengan yang lain, dan pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat. Oleh karena itu semantik mencakup makna-makna kata, perkembangannya dan perubahannya (Tarigan, 1995:7). Dalam

20 penelitian ini penulis menggunakan semantik untuk mengubah kosakata bahasa gaul ke dalam bahasa Indonesia. c. Pragmatik Untuk mewujudkan gagasan, ide, pemikiran tentang suatu produk di dalam iklan diperlukan bahasa. Bahasa yang digunakan berperan penting untuk menyampaikan pesan yang terdapat di dalam iklan. Pragmatik merupakan studi yang menelaah makna dan pesan menurut tafsiran pendengar sebagaimana yang dimaksudkan oleh si pembicara (G. Leech, 1983: 322). Pesan yang terdapat dalam iklan harus dapat tersampaikan meskipun harus menggunakan bahasa yang sulit dimengerti oleh penonton. Pragmatik digunakan untuk melihat pesan atau makna yang ingin disampaikan pengiklan pada iklan produk komersial yang memakai bahasa gaul yaitu berupa pesan yang ditangkap oleh penonton atau konsumen Landasan Teori a. Bahasa Yang Baik dan Efektif Bahasa merupakan alat penghubung yang paling utama bagi manusia untuk berinteraksi dan bekerja sama, sehingga dengan mengggunakan bahasa maksud dan tujuan seseorang dapat disampaikan. Berbahasa dengan baik dan efektif adalah pemakaian ragam bahasa yang sesuai dan tepat menurut golongan penutur, situasi dan kondisinya (Abdul Chaer, 1995:309). Orang yang mahir menggunakan bahasa, makna dan maksud yang ingin disampikannya mencapai sasarannya, apa pun jenisnya itu maka dianggap berbahasa dengan efektif.

21 Bahasa gaul yang digunakan oleh pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) merupakan bahasa yang dipakai dalam situasi tidak resmi. Bahasa gaul yang dipakai dalam iklan produk komersial bertujuan untuk menyampaikan pesan sebuah produk kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut dengan bahasa yang tidak kaku dan membosankan. Pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial merupakan penggunaan bahasa yang baik dan efektif karena penggunaan dan pemanfaatan bahasa gaul yang ada pada iklan produk komersial sesuai atau serasi dengan situasinya. Bahasa yang diterima konsumen sebagai pemakai bahasa adalah berupa penambahan kosakata baru dalam bentuk bahasa gaul yang diambil dari bahasa yang terdapat dalam iklan produk komersial yang dapat digunakan pemakai bahasa untuk berbahasa dalam situasi tidak formal atau resmi. b. Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting, bahasa negara, seperti yang tercantum di dalam UUD 1945 Bab XV Pasal 36. Sehingga bahasa Indonesia harus terus dipakai dan dipelihara oleh seluruh masyarakat Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah penggunaan ragam bahasa baku atau sesuai dengan kaidah bahasa baku dalam situasi komunikasi (Ahmad Samin S, 2003: 8). Bahasa Indonesia yang baku menurut Ahmad Samin Siregar adalah sebagai berikut: 1. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jenis kelamin. 2. Bahasa Indonesia memiliki kata keterangan tertentu untuk menunjukkan jamak.

22 3. Bahasa Indonesia tidak memgenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan waktu. 4. Lafal bahasa Indonesia baku ialah lafal yang tidak dipengaruhi oleh lafal asing maupun lafal daerah. 5. Bahasa Indonesia memiliki konstruksi sintetis atau susunan terpadu dalam susunan kalimat. 6. Bahasa Indonesia memiliki ejaan resmi. 7. Bahasa Indonesia memiliki peristilahan resmi. Bahasa gaul yang terdapat dalam iklan produk komersial televisi merupakan bahasa yang tidak sesuai dan melanggar dengan kaidah bahasa Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari penanda-penanda bahasa baku. Bahasa gaul yang terdapat dalam iklan produk komersial ini dapat mengganggu serta merusak upaya pemerintah Indonesia untuk menerapkan penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar, karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional, yang memiliki fungsi sebagai alat pemersatu bangsa, penghubung antarbudaya, dan lambang kebanggaan bangsa yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. c.gejala Bahasa Gejala bahasa ialah peristiwa yang menyangkut bentukan-bentukan kata atau kalimat dengan segala proses pembentukannya (Badudu,1985:47). Beberapa gejala bahasa yang ditemukan dalam bahasa gaul pada penelitian sebelumnya berupa penghilangan fonem (afaresis, sinkop, apokop), penambahan fonem (efentesis, paragog), metasis, gejala adaptasi, akronim, singkatan. Penghilangan fonem terdiri atas: a. Afaresis yaitu peghilangan fonem pada awal kata (Badudu, 1985:64).

23 Contoh gejala afaresis menurut Badudu adalah sebagai berikut: - umudik menjadi mudik - stani (Sans) menjadi tani Contoh gejala afresis dalam bahasa gaul umum adalah: - emang dari memang - aja dari saja - naruh dari menaruh b. Sinkop yaitu proses penghilangan fonem ditengah kata (Badudu, 1985:64). Contoh gejala sinkop menurut Badudu adalah sebagai berikut: - bahasa menjadi basa - sahaya menjadi saya - gemericik menjadi gemercik Contoh gejala sinkop dalam bahasa gaul umum adalah: - asik dari asyik - sodara dari saudara - b lom dari belum - sapa dari siapa c. Apokop yaitu proses penghilangan fonem pada akhir kata (Badudu, 1985:64). Contoh gejala apokop menurut Badudu adalah sebagai berikut: - import menjadi impor - eksport menjadi ekspor Contoh gejala apokop dalam bahasa gaul umum adalah:

24 - kalo dari kalau - pake dari pakai - minim dari minimum 2. Penambahan fonem terdiri atas: a. Protesis yaitu peristiwa penambahan fonem diawal kata (Badudu 1985:63). Contoh gejala protesis menurut Badudu adalah sebagai berikut: - mas menjadi emas - stri (sans) menjadi istri b. Epentesis yaitu peristiwa penambahan fonem ditengah kata (Badudu 1985:63). Contoh gejala epentesis menurut Badudu adalah sebagai berikut: - kapak menjadi kampak - sajak menjadi sanjak - peduli menjadi perduli Contoh epentesis dalam Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul) oleh Debby Sahertian (2003) adalah: - ada menjadi adinda - apa menjadi apipa - heran menjadi herman - memang menjadi emang c. Paragog adalah peristiwa penambahan fonem di akhir kata (Badudu, 1985:63). Contoh gejala paragog menurut Badudu adalah sebagai berikut: - hulubala menjadi hulubalang

25 - ina menjadi inang - sila menjadi silah(pada kata dipersilahkan) Contoh paragog dalam Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul) oleh Debby Sahertian (2003) adalah: - baru menjadi baruna - busuk menjadi busukro - batu menjadi bantuan - adik menjadi andika 3. Gejala Metasis Gejala metasis adalah gejala yang memperlihatkan pertukaran tempat satu atau beberapa fonem (Badudu, 1985:64). Contoh gejala metasis menurut Badudu adalah sebagai berikut: - sapu menjadi usap - lekuk menjadi keluk - berantas menjadi banteras Contoh metasis dalam Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul) oleh Debby Sahertian (2003) adalah: - cium menjadi cumi-cumi - kalau menjadi kalua - lapar menjadi lepra

26 4. Gejala Adaptasi Adaptasi artinya penyesuaian. Kata-kata pungut yang diambil dari bahasa asing berubah bunyinya sesuai dengan pendengaran atau ucapan orang Indonesia (Badudu, 1985:65). Beberapa contoh adaptasi bahasa asing menjadi bahasa gaul adalah sebagai berikut: - merit dari married (Inggris) - plis dari please (Inggris) - akting dari acting (Inggris) - hepi dari happy (Inggris) 5. Gejala Hiperkorek Gejala hiperkorek merupakan gejala pembentukan kata yang menunjukkan sesuatau yang salah, baik ucapan, maupun ejaan (tulisan) (Badudu, 1985:58). Contoh gejala hiperkorek menurut Badudu adalah sebagai berikut: - zaman menjadi jaman - izin menjadi ijin - ijazah menjadi izazah 5. Akronim Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, atau gabungan huruf awal dan suku kata, yang ditulis dan dilafalkan seperti halnya kata biasa (Sugihastuti, 2000:60) Contoh akronim dalam bahasa gaul adalah: - pedekate dari pendekatan

27 - curhat dari curahan hati - ilfill dari hilang filling ( hilang perasaan) - burket (bubur ketek) 6. Singkatan Singkatan adalah kependekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan dengan mengikuti bentuk lengkapnya (Sugihastuti, 2000:60) Contoh singkatan dalam bahasa gaul adalah: - MBA dari Married By Accident - TP dari Tebar Pesona - PD dari Percaya Diri d. Iklan Produk Komersial Iklan adalah (1) berita pesanan (untuk mendorong, membujuk) kepada khalayak ramai mengenai barang atau jasa yang ditawarkan ; (2) pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang atau jasa yang dijual atau dipasang dalam media massa televisi, majalah dan surat kabar (KBBI, 2002:421). Iklan komersial merupakan salah satu jenis iklan, di dalam iklan komersial suatu perusahaan akan mempromosikan produknya kepada masyarakat dengan harapan produk yang dibuat oleh perusahaan akan laku di pasaran. Hasil produksi yang diiklankan biasanya berupa makanan, obat-obatan, kosmetik, pakaian dan sebagainya. Untuk memperjelas pengertian dari iklan Mr. Joger yang terkenal dengan pabrik kata-katanya (Bali Post 24/01/2007) mengatakan iklan harus dipandang sebagai sebuah

28 dunia yang berbeda. Tampil beda dalam iklan sangat diperlukan untuk menarik perhatian konsumen membeli produk yang diiklankan. Frank Jeffkins (1996:241) mengatakan sebuah iklan dibuat oleh dibuat oleh sebuah tim kreatif. Mereka terdiri dari copy writer (penulis teks iklan), visualiser (juru gambar) dan typografi (ahli jenis huruf) tim kreatif harus mampu membuat sebuah iklan dengan unik dan menarik. Penulis naskah iklan (copy writer) mewakili pihak produsen selalu berusaha menggunakan bahasa yang menarik dan mudah diingat oleh penonton atau konsumen. Ia harus pandai mengubah kalimat-kalimat penjualan menjadi gagasan penjualan yang persuasif. Gaya bahasanya harus beda dan unik (Frank Jeffkins, 1996:79).

29 BAB II PEMAKAIAN BAHASA GAUL PADA IKLAN PRODUK KOMERSIAL TELEVISI 2.1 Analisis Pembentukan Kata-kata Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi Iklan komersial adalah suatu bentuk promosi hasil produk suatu perusahaan (makanan, obat-obatan, kosmetik, pakaian dan sebagainya) yang ditawarkan kepada khalayak ramai melalui media massa dalam bentuk tayangan gambar dan juga bahasa. Pemakaian bahasa gaul merupakan strategi produsen dalam menarik perhatian konsumen dengan,menyajikan iklan-iklan dengan bahasa yang unik dan menarik Di bawah ini adalah iklan-iklan yang memakai bahasa gaul dalam mempromosikan produknya. 1. Produk minuman ringan Good Day Coffe Mix Ngeblind abis enaknya Indocafee Coffe Jahe Anget banget Anker Bir Bosen ngantri dibawa asik aja Buavita Manggo Cara enak cari yang simple

30 Fresh Tea Green Tea Pilihan generasi fres Fruitamin Buahnya bener-bener nyegerin Fanta Cerianya berasa banget 2. Produk permen dan coklat Chunky Bar Gede sih tapi rela bagi-bagi Starbust Gak semua yang loe denger itu bener Starbust yang bener ya rasa buahnya Kiss Permen Kiss puluhan ekspresi buat ungkapin perasaan loe Gery Salut Coklut Tebel dan panjang coklatnya Sugus Sekali mulai gak bisa brenti 3. Produk biskuit dan makanan ringan Better Biscuit Better emang better Kacang Kulit Rasa Garuda Oks banget

31 Nissin Crackers Bikin deket bikin akrab Choey Choco Yang lain ntar dulu deh Supermi Kaldu Ayam Buktiin rame-rame Momogi Snack Sekali coba mow..mow lagi dong 4. Produk rokok Sejati Emang bikin bangga LA Light Enjoy aja Sempoerna Hijau Gak ada loe gak rame X Mild Xpresikan aksimu 5. Produk pembersih dan perawatan wajah Biore Anti Acne Bebas jerat PD berat

32 Mens Biore Kulit cowok 1,5 X lebih tebal dari cewek. kalo loe cowok pake Mens Biore. 6. Produk kartu perdana dan pra bayar Flexy Harga pasti bikin hepi XL Bebas Pulsanya gak abis-abis Mentari Seru Buruan pake biar ngomong makin seru! Simpati Ekstra Kalo ada yang ekstra ngapain pilih yang biasa Simpati Banyak pake gratis pake banyak 7. Produk perawatan tubuh dan rambut New Axe Deodorant Bikin cewe jadi gokil Gatsby Gaya semau gue Rexona Baru Jangan sampe dipanggil burket selamanya

33 8. Produk Sepeda Motor dan Yamaha Vixion Spare part Motor Yang lain gak bisa ngikutin Honda Genuine Part Kalo ada Honda Genuine Part ngapain pake spare part yang ecekecek 9. Produk pakaian dan tas Sophi Martin B da banget 10. Produk plaster Amanplas Kerenna, lutuna, gaulna 11. Produk pembalut wanita Bagus Nina Tipis abis, serasa gak pake tuh 12. Produk penyedap makanan Indofood Kaldu Ayam Lebih teraza lezatnya

34 Bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial merupakan hasil kreativitas pengiklan dalam memperkenalkan produk yang akan ditawarkan pada konsumen.bahasa gaul yang dipakai pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) dalam iklan produk komersial televisi periode 01 Maret- 31 Juni 2007 terbentuk dari gejala bahasa dan dialek Jakarta. Gejala bahasa merupakan peristiwa yang menyangkut bentukan-bentukan kata atau kalimat dengan segala proses pembentukannya (Badudu,1985:47). Beberapa gejala bahasa yang ditemukan di dalam bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi adalah berupa penghilangan fonem (afaresis, sinkop, apokop), penambahan fonem ( protesis, efentesis, paragog), gejala hiperkorek, gejala adaptasi, akronim, dan singkatan. Bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial juga berasal dari dialek Jakarta yaitu sistem kebahasaan yang digunakan oleh penduduk Jakarta untuk membedakannya dengan masyarakat lain yang berlainan walaupun erat hubungannya. Dialek Jakarta berasal dari unsur bahasa Betawi, Sunda, dan sebagainya (Ayatrohaedi, 1979:1, dalam Ramlan, 1992:7) Adapun gejala bahasa atau proses pembentukan bahasa gaul dalam iklan produk komersial televisi adalah : 1. Anget Kata anget berasal dari kata hangat, terdapat gejala afaresis dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /h/ dan fonem /a/ diganti dengan fonem /e/ 2. Abis Kata abis berasal dari kata habis, terdapat gejala afaresis yaitu penghilangan fonem /h/

35 3. Aja Kata aja berasal dari kata saja, terdapat gejala afaresis dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /s/. 4. Asik Kata asik berasal dari kata asyik, terdapat gejala sinkop, yaitu penghilangan fonem /y/. 5. Bosen Kata bosen berasal dari kata bosan, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /a/ diganti dengan fonem /e/ 6. Bener Kata bener berasal dari kata benar, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /a/ diganti dengan fonem /e/. 7. Berasa Kata berasa berasal dari kata terasa, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /t/ diganti dengan fonem /b/. 8. Buktiin Kata buktiin berasal dari kata buktikan, terdapat gejala sinkop dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /k/ dan fonem /a/ diganti dengan fonem /i/. 9. Burket Kata burket berasal dari kata bubur ketek yaitu bercampurnya keringat dengan bedak yang kita gunakan di sekitar bawah lengan. 10. B da Kata b da berasal dari kata beda, terdapat gejala sinkop, yaitu penghilangan fonem /e/

36 11. B renti Kata b renti berasal dari kata berhenti, terdapat gejala sinkop, yaitu penghilangan fonem /e/ dan /h/. 12. Buruan Kata buruan berasal dari kata buru yang berarti mengejar, mencari, dalam kata ini terdapat gejala paragog, yaitu ; penambahan fonem /a/ dan /n/ yang mengubah kata ini menjadi kalimat perintah berupa kalimat printah ayo cepat! 13. Cewe Kata cewe berasal dari kata cewek, terdapat gejala apokop, yaitu penghilangan fonem /k/ 14. Denger Kata denger berasal dari kata dengar, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /a/ diganti dengan fonem /e/ 15. Deket Kata deket berasal dari kata dekat, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /a/ diganti dengan fonem /e/ 16. Emang Kata emang berasal dari kata memang, terdapat gejala afaresis, yaitu penghilangan fonem /m/. 17. Enjoy Kata enjoy merupakan adaptasi dari kata enjoy (Ing) yang artinya menikmati, santai 18. Fres Kata fres merupakan adaptasi dari kata fresh (Ing) yang artinya segar

37 19. Gak Kata gak berasal dari kata tidak, terdapat gejala afaresis dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /t/ dan /i/ dan fonem /d/ diganti dengan fonem /g/ 20. Gokil Kata gokil berasal dari kata gila, terdapat gejala apokop dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /a/ dan penambahan fonem /o/ dan fonem /k/ 22. Hepi Kata hepi merupakan adaptasi dari kata happy (Ing) yang memiliki arti bahagia, gembira dan senang. 23. Jerat Kata merupakan akronim dari jerawat. 24. Kalo Kata kalo berasal dari kata kalau, terdapat gejala hiperkorek yaitu dua buah fonem yaitu /a/ dan /u/ diganti dengan fonem /o/. 25. Ntar Kata ntar berasal dari kata sebentar, terdapat gejala afaresis dan sinkop yaitu ; penghilangan fonem /s/, /e/, /b/ dan /e/. 26. Kerenna Kata keren na berasal dari kata kerennya, terdapat gejala sinkop yaitu penghilangan fonem /y/. 27. Gaulna Kata gaul na berasal dari kata gaulnya, terdapat gejala sinkop yaitu penghilangan fonem /y/.

38 28. Lutuna Kata lutuna berasal dari kata lucunya, terdapat gejala hiperkorek dan gejala sinkop, yaitu fonem /c/ diganti dengan fonem /t/ dan penghilangan fonem /y/. 29. Oks Kata oks merupakan adaptasi dari kata ok (Ing) yang berarti baik, terdapat gejala paragog yaitu penambahan fonem /s/ untuk mempertegas makna kata sebelumnya. 30. Pake Kata pake berasal dari kata pakai, terdapat gejala hiperkorek, yaitu dua fonem berupa fonem /a/ dan /i/ diganti dengan fonem /e/. 31. PD Kata PD merupakan singkatan dari kata percaya diri. 32. Rame Kata rame berasal dari kata ramai, terdapat gejala hiperkorek, yaitu dua fonem berupa fonem /a/ dan /i/ diganti dengan fonem /e/. 33. Seger Kata seger berasal dari kata segar, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /a/ diganti dengan fonem /e/. 34. Skale Kata skale berasal dari kata sekali yang berfungsi sebagai superlatif. Terdapat gejala sinkop dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /e/ dan fonem /i/ diganti dengan fonem /e/. 35. Simpel Kata simpel merupakan adaptasi dari kata simple (Ing) yang berarti sederhana.

39 36. Serasa Kata serasa berasal dari kata terasa, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /t/ diganti dengan fonem /s/. 37. Sampe Kata sampe berasal dari kata sampai, terdapat gejala hiperkorek yaitu dua fonem berupa fonem /a/ dan /i/ diganti dengan fonem /e/. 38. Temen Kata temen berasal dari kata teman, terdapat gejala sinkop dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /a/ diganti dengan fonem /e/. 39. Tebel Kata tebel berasal dari kata tebal, terdapat gejala hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /a/ diganti dengan fonem /e/. 40. Teraza Kata teraza berasal dari kata terasa, terdapat gejala hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /s/ diganti dengan fonem /z/. 41. Ungkapin Kata ungkapin berasal dari kata ungkapkan, terdapat gejala sinkop dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /k/ dan fonem /a/ diganti dengan fonem /i/. 42. Xpresikan Kata xpresikan berasal dari kata ekspresikan, terdapat gejala afaresis, yaitu penghilangan fonem /e/.

40 43. Mow Kata mow berasal dari kata mau, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /a/ dan fonem /u/ diganti dengan fonem /o/ dan /w/. 44. Loe Kata loe berasal dari kata lu, terdapat gejala hiperkorek dan paragog, yaitu fonem /u/ diganti dengan fonem /o/ dan penambahan fonem /e/. 45. Ngomong Kata ngomong berasal dari kata omong, terdapat gejala protesis, yaitu penambahan fonem /n/. 46. Ngapain Kata ngapain berasal dari kata mengapa, terdapat gejala aparesis dan paragog, yaitu penghilangan fonem /m/ dan /e/ dan penambahan fonem /i/ dan /n/. 47. Ngaku Kata ngaku berasal dari kata mengaku, terdapat gejala afaresis, yaitu penghilangan fonem /m/ dan /e/. 48. Ngikutin Kata ngikutin berasal dari kata ikut, terdapat gejala protesis dan paragog, yaitu penambahan fonem /n/ dan penambahan fonem /i/ dan /n/. 49. Ngantri Kata ngantri berasal dari kata antri, terdapat gejala protesis, yaitu penambahan fonem /n/. 50. Ngeblind Kata ngeblind berasal dari kata proses adaptasi dari kata blend (Ing) yang berarti paduan, campuran. Terdapat gejala protesis yang penambahan fonem /n/.

41 Bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan produk komersial juga diambil dari dialek Jakarta. Adapun bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial televisi yang merupakan dialek Jakarta adalah sebagai berikut : 1. Banget Kata banget merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Betawi yang memiliki arti sangat. 2. Gede Kata gede merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Sunda yang memiliki arti besar 3. Gue Kata gue merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Betawi yang memiliki arti saya, aku. 4. Deh Kata deh merupakan unsur bahasa Betawi yang berfungsi sebagai partikel untuk mengkukuhkan kata-kata atau maksud lawan bicara. 5. Dong Kata dong merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Betawi yang berfungsi sebagai partikel yang dipakai dibelakang kata atau kalimat untuk pemanis maksud. 6. Ngomong Kata ngomong berasal dari kata omong yang berasal dari dialek Jakarta dengan unsur bahasa Sunda yang berarti berbicara. 7. Ecek-ecek Kata ecek-ecek merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Melayu yang memiliki arti tidak sesuai dengan aslinya atau palsu

42 8. Bikin Kata bikin merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Melayu yang memiliki arti buat. 9. Loe Kata loe merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Betawi yang memiliki arti kamu, kau, anda. 2.2 Analisis Pesan atau Makna yang Terdapat Di dalam Iklan Produk Komersial Televisi yang Memakai Bahasa Gaul Produsen akan menggunakan berbagai cara agar produk yang dihasilkannya laku dipasaran. Berbagai kegiatan promosi pun akan dilakukan, salah-satunya dengan mengiklankan produknya di televisi. Untuk mempermudah kegiatan promosi atau iklan maka orang yang berperan penting untuk membuat kegiatan promosi atau iklan agar berhasil dan sukses adalah pengiklan. Pengiklan akan membuat sebuah iklan sebuah produk menjadi menarik untuk dilihat yaitu dengan menggunakan gambar-gambar dan bahasa yang menarik. Bahasa gaul dipilih oleh para pengiklan, karena bahasa gaul menampilkan bahasa yang unik dan menarik sehingga penonton akan tertarik untuk melihat, memperhatikan serta mengenal iklan produk tersebut. Apabila penonton sudah mau melihat tayangan iklan maka harapan pengiklan untuk menyampaikan pesan tentang sebuah produk akan berhasil disampaikan.

43 Adapun pesan atau makna yang terdapat di dalam iklan produk komersial televisi yang menggunakan bahasa gaul periode 01 Maret - 31 Juni 2007 adalah sebagai berikut : 1. Iklan Produk Minuman - Indocafe coffe jahe Anget banget Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan indocaffe adalah bahwa indocaffe kini tersedia dengan rasa jahe. Kalimat anget banget dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa campuran jahe dalam kopi indocaffe jahe ternyata tidak hanya nikmat diminum saat hangat tetapi juga dapat membuat tubuh menjadi hangat. - Good Day Coffe Mix Ngeblend abis enaknya Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan kopi Good Day Coffe Mix adalah bahwa kopi Good Day Coffe Mix memliki paduan kopi, susu, gula yang sangat pas. Kalimat ngeblend abis dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa paduan kopi, susu, gula benar-benar tepat dan pas yang membuat rasa kopi ini menjadi sangat enak. - Anker Bir Bosen ngantri di bawa asik aja Anker bir merupakan minuman mengandung alkohol, sehingga pengiklan tidak dapat menyampaikan pesan secara terang-terangan kepada penonton untuk mengajak dan membeli minuman beralkohol ini, tetapi pengiklan menggunakan kalimat lain yang dapat menggambarkan produk ini. Kalimat bosen ngantri dibawa asik aja di dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa anker bir dapat membuat suasana hati dan pikiran orang yang meminumnya menjadi santai.

44 - Buavita Manggo Cara enak dari yang simpel Kalimat cara enak cari yang simpel di dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa penonton dapat menikmati buah mangga asli hanya dengan meminum Buavita Manggo sehingga penonton tidak perlu susah untuk mencari bahkan membeli buah mangga, karena hanya dengan minum buavita manggo penonton dapat langsung menikmati buah mangga asli. - Fresh Tea Green Tea Pilihan generasi fres Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan Fresh Tea Green Tea merupakan minuman ringan berupa kandungan teh hijau. Kalimat pilihan generasi fres di dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa Fruit Tea Green Tea merupakan minuman pilihan bagi generasi muda yang berjiwa segar, sehingga pengiklan ingin menegaskan bahwa setiap generasi muda yang mengaku berjiwa muda dan segar wajib minum Fresh Tea Green Tea. - Fanta Cerianya berasa banget Kalimat cerianya berasa banget di dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa minuman Fanta dapat membuat suasana hati, pergaulan dengan teman makin bertambah ceria, jadi kalau ingin suasana bertambah ceria, minumlah Fanta!. - Fruitamin Buahnya bener-bener nyegerin Pesan yang ingin disampaikan pengiklan adalah bahwa Fruitamin merupakan minuman yang mengandung buah-buahan. Rasa buah yang ada dalam Fruitamin dapat menyegarkan dan menghilangkan dahaga, karena rasa buahnya benar-benar seperti buah asli. Kalimat buahnya bener-bener nyegerin dalam iklan ini merupakan penegasan pengiklan tentang kandungan rasa buah yang terdapat pada minuman ini.

45 2. Iklan Produk Permen dan Coklat - Chunky bar Gede sih tapi rela bagi-bagi Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan Chunky Bar adalah bahwa coklat Chunky Bar merupakan coklat yang memiliki ukuran yang besar. Kalimat tapi rela bag-bagi merupakan kalimat yang dipilih pengiklan untuk menyampaikan rasa yang lezat yang terkandung di dalam coklat yang membuat orang yang memakannya tidak akan rela membaginya dengan orang lain. - Starbus Gak semua yang loe denger itu bener, starbus yang benar ya rasa buahnya. Sesuatu yang dapat dipercaya adalah sesuatu hal yang sesuai dengan fakta. Pengiklan menggunakan kalimat gak semua yamg loe denger itu benar untuk menegaskan tentang fakta yang disampaikannya dalam iklan adalah sesuatu yang benar, karena rasa buah yang ada di dalam permen Starbust adalah fakta yang dapat dipercaya dan merupakan penegasan pengiklan tentang rasa buah yang ada pada permen, karena apa yang didengar oleh penonton belum tentu semuanya benar, tetapi yang penonton dengar tentang rasa buah pada permen Starbust adalah benar kenyataannya sehingga penonton wajib coba rasa buah pada permen Starbust. - Kiss Puluhan ekspresi buat ungkapin perasaan loe Kiss merupakan salah satu produk permen pengharum nafas. Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan Kiss adalah bahwa Kiss merupakan salah satu produk permen pengharum nafas yang dapat membuat komunikasi dapat berjalan dengan lancar dalam mengungkapkan perasaan kepada orang lain. Jadi jika ingin dapat mengungkapkan perasaan kita dengan bebas tanpa harus takut bau mulut maka makanlah perman Kiss.

46 - Sugus Sekali mulai gak bisa b renti Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan permen Sugus terdapat di dalam kalimat sekali mulai gak bisa b renti kalimat ini merupakan gambaran pengiklan tentang rasa sugus yang lezat yang membuat orang yang memakannya akan ketagihan hanya dengan sekali mencobanya. - Gery Salut Coklat Tebel dan panjang coklatnya Gery Salut Coklat merupakan produk wafer yang dilapisi coklat. Pesan yang ingin disampaikan pengiklanan merupakan gambaran pengiklan tentang produk ini dimana pengiklan ingin menyampaikan bahwa coklat yang terdapat didalam wafer sangat banyak dimana setiap lapisan pada wafer terdapat coklat. Hal ini pasti membuat Gery Salut Coklat menjadi wafer coklat yang sangat lezat. Kalimat tebel dan panjang coklatnya didalam iklan Gery salut coklat ingin mempertegas banyaknya coklat yang terdapat didalam wafer Gery Salut Coklat. 3. Iklan Produk Biskuit dan Makanan Ringan - Better Biscuit Better emang better Pada iklan biscuit pengiklan menggunakan nama produk Better yang berarti lebih baik untuk dijadikan bahasa pada iklan. Pengiklan ingin menyampaikan bahwa biscuit better lebih baik dari biscuit lainnya Kalimat Better emang better didalam iklan ini merupakan penegasan pengiklan tentang produknya yang lebih unggul dari produk merk lain.

47 - Kacang Kulit Rasa Oks banget Pesan yang ingin disampaikan pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) dalam iklan Kacang Kulit Rasa adalah gambaran pengiklan tentang produknya berupa kacang yang memiliki kualitas yang baik. Rasa dan kualitas Kacang Kulit Rasa sangat baik secara rasa dan kualitas. Kalimat Oks banget yang terdapat di dalam iklan merupakan penegasan yang ingin disampaikan pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) tentang kualitas produk yang ditawarkannya agar konsumen tertarik untuk membelinya. - Nissin Crackers Bikin dekat bikin akrab Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan ini adalah bahwa Nissin crackers dapat dinikmati saat acara kumpul keluarga. Dengan mengkonsumsi nissin crackers suasana santai, dekat dan akrab akan makin terasa. Jadi jika ingin suasana menjadi lebih santai dan akrab hidangkan nissin cracker saat berkumpul dengan keluarga. - Choey Choco Yang lain ntar dulu deh Choey Choco merupakan salah satu produk coklat dalam bentuk permen. Pesan yang ingin disampaikan pengiklan didalam iklan Choey Choco merupakan gambaran rasa produk yang sangat lezat yang membuat orang tidak akan peduli dengan situasi sekitarnya dan cenderung akan berkata Yang lain ntar dulu deh saat menikmati coklat permen ini. Kalimat yang lain ntar dulu deh didalam iklan choey choco merupakan penegasan yang ingin dsampaikan pengiklan tentang kelezatan Choey Choco sehingga saat menikmatinya, konsumen akan lupa dengan situasi di sekitarnya. - Supermi Kaldu Ayam Buktiin rame-rame

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM TABLOID GAUL DESSY NOVIANTY NIM

PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM TABLOID GAUL DESSY NOVIANTY NIM PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM TABLOID GAUL SKRIPSI Oleh NIM 060701013 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM TABLOID GAUL Oleh NIM

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah ide-ide, penggambaran, hal-hal, atau benda-benda ataupun gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46).

Lebih terperinci

PENGGUNAAN VARIASI BAHASA REMAJA DALAM RUBRIK MISS GAUL PADA MAJALAH GADIS

PENGGUNAAN VARIASI BAHASA REMAJA DALAM RUBRIK MISS GAUL PADA MAJALAH GADIS 0 PENGGUNAAN VARIASI BAHASA REMAJA DALAM RUBRIK MISS GAUL PADA MAJALAH GADIS SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan pendidikan S1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

VARIASI BAHASA DALAM SMS PADA MAJALAH HAI

VARIASI BAHASA DALAM SMS PADA MAJALAH HAI VARIASI BAHASA DALAM SMS PADA MAJALAH HAI SKRIPSI Oleh NONA YOHANA NIM 040701005 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 VARIASI BAHASA DALAM SMS PADA MAJALAH

Lebih terperinci

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn: PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA MAHASISWA UNSWAGATI Ratna Prasasti Suminar (Universitas Swadaya Gunung Jati) Abstrak Bahasa adalah identitas dari suatu negara sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sumarsono (2015 : 130), Waria adalah (Singkatan dari wanita-pria)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sumarsono (2015 : 130), Waria adalah (Singkatan dari wanita-pria) BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Waria Menurut Sumarsono (2015 : 130), Waria adalah (Singkatan dari wanita-pria) atau wadan (wanita-adam atau Hawa-Adam) merujuk pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. C. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam

BAB I PENDAHULUAN. C. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam 1 BAB I PENDAHULUAN C. Latar Belakang Masalah Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam tujuan, baik untuk tujuan perdagangan, mengumumkan kehilangan sesuatu, dan sebagainya. Iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana,

Lebih terperinci

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN Kajian pemakaian bahasa dalam SMS (Short Message Service) mahasiswa program studi pendidikan bahasa, sastra indonesia dan daerah FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (Sebuah Tinjauan Sosiolinguistik)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa. Melalui bahasa seseorang dapat mengetahui hakikat manusia. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa. Melalui bahasa seseorang dapat mengetahui hakikat manusia. Dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Melalui bahasa seseorang dapat mengetahui hakikat manusia. Dengan demikian bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan sebagainya. Bahasa dianggap sebagai sarana yang paling utama dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu kebutuhan bagi pengguna atau pemakainya. Iklan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu kebutuhan bagi pengguna atau pemakainya. Iklan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu kebutuhan bagi pengguna atau pemakainya. Iklan digunakan untuk menarik perhatian masyarakat. Iklan merupakan suatu kegiatan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam lisan maupun tulisan. Tanpa bahasa, seseorang tidak dapat berinteraksi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak sekali media yang menawarkan berbagai macam hal dari yang berupa barang sampai dengan jasa. Karena kuatnya persaingan dalam usaha itu, maka tidak jarang

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial antara individu dengan individu lain. Interaksi tersebut dapat dilakukan dengan tindakannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahasa sebagai rangkaian makna yang bisa memberikan sesuatu arti untuk dapat dimengerti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu bentuk perwujutan peradaban dan kebudayaan manusia. Dalam kamus linguistik, bahasa adalah satuan lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran bahasa sebagai salah satu alat komunikasi bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian, 2 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab 1 peneliti memaparkan yang menjadi pendahuluan penelitian Studi tentang Register Penyiar Radio sebagai Bahan Pembelajaran Berbicara serta Pelaksanaannya pada Siswa Kelas X

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai penyampai pesan produsen mengenai suatu produk tertentu dengan tujuan untuk mempengaruhi khalayak

Lebih terperinci

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM BAHASA BATAK TOBA

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM BAHASA BATAK TOBA KESANTUNAN IMPERATIF DALAM BAHASA BATAK TOBA SKRIPSI OLEH NELLY S SITOHANG NIM 060701040 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Register salah satu cabang kajian sosiolinguistik yang mempelajari bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas maupun bidang-bidang

Lebih terperinci

PILIHAN BAHASA PADA PERISTIWA TUTUR DALAM IKLAN KOMERSIAL PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN DI TELEVISI

PILIHAN BAHASA PADA PERISTIWA TUTUR DALAM IKLAN KOMERSIAL PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN DI TELEVISI PILIHAN BAHASA PADA PERISTIWA TUTUR DALAM IKLAN KOMERSIAL PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN DI TELEVISI SKRIPSI OLEH SOVYA MONICA TARIGAN NIM 060701022 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan 522 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan dan saran dipaparkan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab rumusan masalah yang dijabarkan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. beberapa konsep yaitu sosiolinguistik, ragam bahasa, dan bahasa gaul.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. beberapa konsep yaitu sosiolinguistik, ragam bahasa, dan bahasa gaul. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dalam memahami hal hal yang ada dalam penelitian ini perlu dipaparkan beberapa konsep yaitu sosiolinguistik, ragam bahasa, dan bahasa gaul.

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dalam memahami hal-hal yang ada dalam penelitian ini perlu dipaparkan beberapa konsep yaitu sosiolinguistik, remaja, dan variasi bahasa. 2.1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi sangat penting bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia yang mampu membedakan dari

Lebih terperinci

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Judul Skripsi : Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Nama : Eli Rahmat Tahun : 2013 Latar Belakang Menurut Keraf bahasa memiliki empat fungsi, yaitu (1) sebagai alat untuk mengekpresikan diri, (2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Di dalam interaksi tersebut, terjadi adanya proses komunikasi dan penyampaian pesan yang

Lebih terperinci

KONSEP WARNA DALAM BUDAYA BATAK TOBA SKRIPSI

KONSEP WARNA DALAM BUDAYA BATAK TOBA SKRIPSI KONSEP WARNA DALAM BUDAYA BATAK TOBA KAJIAN METABAHASA SEMANTIK ALAMI SKRIPSI Oleh : GEBIE PRATIWI NIM 130701075 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam komunikasi,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu identitas sebuah bangsa demikian juga halnya dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI, BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: DINI HADEATI

SKRIPSI. Oleh: DINI HADEATI ALIH KODE BAHASA SUNDA KE BAHASA INDONESIA DI DESA PETAPAHAN JAYA KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR SKRIPSI Oleh: DINI HADEATI 110701002 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM IKLAN PRODUK MINUMAN DI TELEVISI SKRIPSI

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM IKLAN PRODUK MINUMAN DI TELEVISI SKRIPSI ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM IKLAN PRODUK MINUMAN DI TELEVISI SKRIPSI Oleh Siska Dwi Esti NIM 100110201069 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS JEMBER 2014 ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM IKLAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan, manusia dikodratkan sebagai makhluk sosial karena manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya membutuhkan bantuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa memiliki peran besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan kesemua lapisan masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nani Astuti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nani Astuti, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa dan masyarakat merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan. Bahasa akan selalu berhubungan dengan masyarakat penutur begitu pula sebaliknya, masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini, telah banyak terdapat aneka ragam jenis medium

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini, telah banyak terdapat aneka ragam jenis medium BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini, telah banyak terdapat aneka ragam jenis medium komunikasi atau sering disebut sebagai komunikasi massa. Komunikasi massa ialah komunikasi

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR WACANA IKLAN KOPI BERBAHASA INDONESIA DI RCTI. Oleh: Dewi Mutiara Suwandi IKIP Widya Darma Surabaya

TINDAK TUTUR WACANA IKLAN KOPI BERBAHASA INDONESIA DI RCTI. Oleh: Dewi Mutiara Suwandi IKIP Widya Darma Surabaya 201 TINDAK TUTUR WACANA IKLAN KOPI BERBAHASA INDONESIA DI RCTI Oleh: Dewi Mutiara Suwandi IKIP Widya Darma Surabaya Abstrak. Iklan adalah proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau memimpin orang-orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia memiliki status sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang kebanggaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM WACANA CERPEN REMAJA DI TABLOID GAUL EDISI BULAN JANUARI-FEBRUARI 2009 SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM WACANA CERPEN REMAJA DI TABLOID GAUL EDISI BULAN JANUARI-FEBRUARI 2009 SKRIPSI 0 ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM WACANA CERPEN REMAJA DI TABLOID GAUL EDISI BULAN JANUARI-FEBRUARI 2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Chaer (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Chaer (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama manusia. Chaer (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak

Lebih terperinci

VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET.

VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET. VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET www.rokokzone.com SKRIPSI Disusun Untuk Mencapai Galar Sarjana SI Jurusan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Disusun oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi khalayak agar bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Slogan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi khalayak agar bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Slogan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan pesan yang disampaikan oleh komunikator tentang barang dan jasa kepada komunikan yang bertujuan untuk memberikan informasi, membujuk dan mempengaruhi

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA TEKS IKLAN

BAHASA INDONESIA TEKS IKLAN BAHASA INDONESIA Kelas XII Semester V Bab II TEKS IKLAN 1. Konsep Text Iklan Dalam kehidupan sehari-hari, tentu tidak asing dengan hal yang bernama iklan, hampir setiap hari bertemu dengan iklan. Iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi bersifat arbiter yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi bersifat arbiter yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi bersifat arbiter yang digunakan manusia sebagai alat komunikasi atau alat interaksi sosial. Sebagai sebuah sistem maka

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Bahasa Indonesia Modul ke: Ragam Bahasa Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Hakikat Bahasa Kedudukan Bahasa Kedudukannya Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan sarana informasi dan komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual atau penglihatan. Beberapa iklan dan hiburan disiarkan di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu media bagi pembelajar bahasa Jepang di Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan memperdalam bahasa Jepang.

Lebih terperinci

Masmimar Mangiang, Dasar-dasar Penulisan materi kuliah Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Indonesia

Masmimar Mangiang, Dasar-dasar Penulisan materi kuliah Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Indonesia Menulis adalah merekonstruksi fakta, dan alat untuk merekonstruksi itu adalah bahasa. Kata atau pilihan kata menjadi sangat menentukan dalam hal mengungkapkan makna atau pengertian yang hendak kita nyatakan

Lebih terperinci

ANALISIS EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SOAL-SOAL EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DALAM SPMB 2001 SAMPAI DENGAN SPMB 2007

ANALISIS EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SOAL-SOAL EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DALAM SPMB 2001 SAMPAI DENGAN SPMB 2007 ANALISIS EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SOAL-SOAL EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DALAM SPMB 2001 SAMPAI DENGAN SPMB 2007 SKRIPSI OLEH INRE GUSTINARIA PASARIBU NIM 040701027 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 BAHASA TUBUH WANITA DALAM IKLAN SABUN LUX PADA MAJALAH FEMINA DAN KARTINI SKRIPSI Oleh RIKA DAHNIAR NIM 040701001 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 BAHASA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah bangsa Indonesia berhasil lepas dari belenggu penjajahan dengan diproklamasikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahasa Indonesia memiliki peran yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi. Selain itu, dalam membangun pertumbuhan mental seseorang

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi. Selain itu, dalam membangun pertumbuhan mental seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang mengawali segalanya. Bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, pendapat, dan berekspresi. Selain itu, dalam

Lebih terperinci

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan guna mencapai derajat sarajan S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah S U T A N T I A 310 040 085

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Kita dapat menyatakan pendapat, perasaan, gagasan yang ada di dalam pikiran terhadap orang lain melalui

Lebih terperinci

RAGAM BAHASA REMAJA DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI. oleh ELIA PUTRI MAHARANI NIM

RAGAM BAHASA REMAJA DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI. oleh ELIA PUTRI MAHARANI NIM RAGAM BAHASA REMAJA DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI oleh ELIA PUTRI MAHARANI NIM 070210402091 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi tersebut, manusia memerlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan yang lain, juga untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa digunakan manusia sebagai alat untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan beradaptasi. Melalui bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap pemakai bahasa dalam suatu masyarakat bahasa saling mengerti. Bahasa dan masyarakat adalah

Lebih terperinci

CAMPUR KODE DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA

CAMPUR KODE DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA CAMPUR KODE DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA SKRIPSI Oleh VEROWATY PUTRI NAIBAHO NIM 060701015 DEPARTEMEN SASTRA DAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronik. Media cetak berupa koran, spanduk, dan pamflet. Sedangkan media

BAB I PENDAHULUAN. elektronik. Media cetak berupa koran, spanduk, dan pamflet. Sedangkan media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuturan digunakan untuk menyampaikan informasi dari penutur kepada mitra tutur. Kalimat yang diucapkan penutur mengandung tujuan yang berbedabeda, antara lain: bertanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu yang dikenal sebagai kata, melambangkan suatu konsep. Setiap bahasa sebenarnya mempunyai ketetapan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pada dasarnya, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu pendukung pemilik kebudayaan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu pendukung pemilik kebudayaan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bahasa merupakan salah satu pendukung pemilik kebudayaan masyarakat bahasa. Sebagai anggota masyarakat bahasa seorang penutur tidak terlepas dari tuturan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi. Keingintahuan tersebut menyebabkan perlunya berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasratnya sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan alat berupa bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. hasratnya sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan alat berupa bahasa. Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk individu sekaligus makhluk sosial. Untuk memenuhi hasratnya sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan alat berupa bahasa. Bahasa merupakan alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam hal inilah bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita sebagai alat untuk menyampaikan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DALAM IKLAN DI RADIO DELTA FM MEDAN

TINDAK TUTUR DALAM IKLAN DI RADIO DELTA FM MEDAN TINDAK TUTUR DALAM IKLAN DI RADIO 105.8 DELTA FM MEDAN SKRIPSI OLEH RINA DESLIAH TAMPUBOLON 090701022 DEPARTEMEN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 TINDAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap (organ of

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap (organ of 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh sekelompok manusia untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan, karena bahasa mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan bahasa yang dimiliki manusia merupakan suatu anugerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan bahasa yang dimiliki manusia merupakan suatu anugerah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan bahasa yang dimiliki manusia merupakan suatu anugerah yang tidak terhingga. Tidak ada kegiatan yang tidak menggunakan bahasa. Oleh sebab itu, bahasa berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah penutur lebih dari satu juta jiwa (Bawa, 1981: 7). Bagi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah penutur lebih dari satu juta jiwa (Bawa, 1981: 7). Bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Bali merupakan salah satu bahasa daerah yang sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat penuturnya. Berdasarkan jumlah penuturnya bahasa Bali dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang dapat bertutur dengan bahasa tertentu secara tiba-tiba dalam situasi penuturan baik bersifat formal maupun yang bersifat informal. Mengganti bahasa diartikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan interaksi dengan sesamanya. Interaksi yang terjadi dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat atau berinteraksi dengan orang lain, bahasa menjadi hal yang sangat penting. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan gagasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan fenomena yang tidak dapat dilepaskan dari segala kegiatan manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

Lebih terperinci

PROSES PERUBAHAN BENTUK KATA DALAM TUTURAN SISWA PAUD AR-ROCHMAH KARANG BANJAR, PURBALINGGA PADA SEMESTER SATU TAHUN PELAJARN

PROSES PERUBAHAN BENTUK KATA DALAM TUTURAN SISWA PAUD AR-ROCHMAH KARANG BANJAR, PURBALINGGA PADA SEMESTER SATU TAHUN PELAJARN 1 PROSES PERUBAHAN BENTUK KATA DALAM TUTURAN SISWA PAUD AR-ROCHMAH KARANG BANJAR, PURBALINGGA PADA SEMESTER SATU TAHUN PELAJARN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mencapai gelar

Lebih terperinci

JARGON DALAM FORUM KASKUS DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN PENULISAN SLOGAN

JARGON DALAM FORUM KASKUS DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN PENULISAN SLOGAN JARGON DALAM FORUM KASKUS DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN PENULISAN SLOGAN SKRIPSI Oleh: Winda Astutik NIM 090210402060 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program AN ANALYSIS OF HOW LEARNERS OF INDONESIAN

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program AN ANALYSIS OF HOW LEARNERS OF INDONESIAN CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 AN ANALYSIS OF HOW LEARNERS OF INDONESIAN AS A FOREIGN LANGUAGE ACQUIRE COLLOQUIAL EXPRESSIONS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu sistem yang dibutuhkan bagi manusia untuk dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Bahasa menyampaikan pesan, konsep, ide, perasaan atau pemikiran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada era informasi ini seakan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat penting bagi masyarakat. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang berlaku dan harus pandai memilih kata-kata yang tepat agar apa

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang berlaku dan harus pandai memilih kata-kata yang tepat agar apa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengarang adalah kegiatan merangkai kata-kata yang disusun berdasarkan tema yang sudah ditentukan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.merangkai kata-kata

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA IBU PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI DESA MANGGAL KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA IBU PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI DESA MANGGAL KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA IBU PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI DESA MANGGAL KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alasan peneliti memilih judul Penggunaan Campur Kode ceramah ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 November 2013. Peneliti ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat di artikan dengan interaksi sosial melalui pesan.

Lebih terperinci

MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA

MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Hal tersebut sejalan dengan hakikat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Hal tersebut sejalan dengan hakikat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan sebuah sarana untuk berinteraksi satu sama lain. Meskipun terdapat begitu banyak sarana yang dapat digunakan,

Lebih terperinci