HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Hasil Penelitian 1. Sejarah Bursa Efek Indonesia PT. Bursa Efek Indonesia didirikan pada tanggal 30 Maret 1989 berdasarkan Akte Notaris No.73 dari Kartini Mulyadi, SH (Notaris di Jakarta) dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 12 Juni 1989 melalui Surat Keputusan No.C2.5010/HT/01/1989 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No.66 tanggal 18 Agustus Ijin usaha penyelenggara Bursa Efek Indonesia ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman No.654/KMK/10/1989 tanggal 14 Juni PT. Bursa Efek Indonesia secara resmi mulai beroperasi pada tanggal 16 Juni 1989 dan diresmikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan adanya Akte No. 566 dari Wachid Hasyim, SH pada tanggal 22 April 1996 beserta perubahannya Akte No. 10 tanggal 7 Agustus 1996 dihadapan notaris yang sama. Akte tersebut telah disahkan oleh BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) dalam Surat Keputusan N0.8907/HT/01/04/1996 pada tanggal 12 September 1996 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 85 tanggal 22 Oktober Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar, maka PT. Bursa Efek Indonesia didirikan dengan tujuan antara lain :

2 a. Melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan pemerintah dalam struktur organisasi PT. Bursa Efek Indonesia, mengenai pengembangan Pasar Modal sebagai alternatif sumber pembiayaan untuk mendukung dunia usaha dalam rangka pembangunan nasional. b. Memberi kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat untuk memilih berbagai macam efek dan memberikan yang lebih luas bagi dunia usaha untuk memperoleh dana dengan cara menawarkan efek kepada masyarakat melalui pasar modal. c. Menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien. d. Disamping itu, diharapakan dengan adanya PT. Bursa Efek Indonesia, para pengusaha di wilayah Indonesia Timur (umumnya) dan Jawa Timur (khususnya) akan lebih mudah menarik dana jangka panjang yang relatif lebih murah di Pasar Modal. Sejak berdiri tahun 1989 sampai dengan tahun 2002, PT. Bursa Efek Indonesia telah mengalami peningkatan. Berdasarkan data statistik, hingga akhir Desember 2002 sebanyak 323 perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sturktur Organisasi PT. Bursa Efek Indonesia Dalam menjalankan usahanya, PT. Bursa Efek Indonesia harus mematuhi peraturan Perundang-undangan Pasar Modal yang berlaku. Pembinaan dan pengawasan terhadap PT. Bursa Efek Indonesia ini dilakukan oleh BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal). Sesuai dengan Anggaran Dasar perusahaan, bahwa kekuasaan tertinggi terletak pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

3 Didalam struktur organisasi PT. Bursa Efek Indonesia terdapat Dewan Komisaris yang terdiri dari 1 orang Komisaris Utama dan 3 orang Komisaris, serta Dewan Direksi yang terdiri dari 3 orang yaitu 1 orang Direktur Utama dan 2 orang Direktur lainnya sebagai Direktur yang mendampingi pekerjaan tertentu serta membawahi suatu departemen-departemen. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 35 tanggal 20 Mei 2009, yang dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H, notaris di Jakarta untuk disesuaikan dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Akta Perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH tanggal 11 November Berdasarkan keputusan presiden No.60 tahun 1988, tentang pasar modal, PT. Bursa Efek Indonesia memiliki bagan struktur organisasi sebagai berikut :

4 RUPS Dewan Komisaris Direktur Utama Corporate Secretary Audit Dir. Umum Dir. Perdagangan Dir. Keungan Dir. Adm & Penerangan Dir. Penyelenggara Bursa Dir. Keungan dan Akuntansi Bag. Adm Umum Bag. Penrg & Humas Bag. Pengol Data Bag. Adm & Perdag Bag. Akun Bag. Adm & Perdag Sumber : PT. Bursa Efek Indonesia GAMBAR 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. BURSA EFEK INDONESIA

5 2. Sejarah Bank Rakyat Indonesia, Tbk Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam

6 ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini. Selanjutnya, Anggaran Dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir didokumentasikan dalam Akta No.57 tanggal 28 Maret 2012, Notaris Dina Choize, S.H. pengganti dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-AH tanggal 8 Juni

7 2012. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar BRI yang terakhir, ruang lingkup kegiatan BRI adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dengan melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undangundang dan peraturan yang berlaku, termasuk melakukan kegiatan operasi sesuai dengan prinsip syariah. Visi dan Misi BRI Visi 1. Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Misi 1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. 2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktik good corporate governance. 3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Karakteristik BRI 1. BRI merupakan bank milik pemerintah yang mengutamakan suatu pelayanan pemberian kredit untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

8 2. Pangsa pasarnya ditujukan kepada nasabah kalangan menengah kebawah, melalui jaringan kerja hingga ke daerah pedesaan. 3. Dari segi saluran fisik BRI memiliki kantor cabang yang lebih luas dibandingkan bank lain dan menusuk hingga sampai berbagai tempat. 3. Sejarah Bank Agroniaga, Tbk Bank Agro pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sebagai pengelola dana pensiun karyawan seluruh PT. Perkebunan Nusantara, bahwa agrobisnis di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan. Maka pada saat pemerintah mengeluarkan kebijakan yang memberi kemudahan untuk membuka usaha bank pada tanggal 27 Oktober 1988, DAPENBUN mempergunakan kesempatan ini untuk mendirikan bank yang kegiatan usaha utamanya membantu pembiayaan di bidang agrobisnis. BANK AGRO didirikan dengan maksud untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan umum dalam arti yang seluas-luasnya secara profesional, serta berperan menunjang terwujudnya industri agrobisnis yang semakin tumbuh dan berkembang dalam sistem perekonomian nasional yang tangguh dalam era globalisasi di masa mendatang. Bank Agro yang didirikan dengan akte notaris Rd. Soekarsono, SH di Jakarta No. 27 tanggal 27 September 1989, kemudian memperoleh ijin usaha dari Menteri Keuangan tanggal 11 Desember 1989, mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Februari Terjadinya krisis keuangan Asia pada tahun 1997, menyeret Indonesia memasuki krisis multi-dimensional yang terburuk sepanjang sejarah. Namun

9 Bank Agro berhasil mempertahankan eksistensinya tanpa dukungan rekapitalisasi dari pemerintah. Keberhasilan ini disebabkan adanya penerapan pengelolaan perbankan yang senantiasa memegang teguh prinsip kehati-hatian, patuh dan taat pada landasan operasional, yang bersandar pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, termasuk nilai-nilai utama yang dianut, serta memberdayakan sumber dana dan sumber daya guna pengembangan secara dinamis bagi keberhasilan usaha Bank Agro. Keberhasilan Bank Agro juga tidak terlepas dari komitmen yang telah benarbenar ditunjukkan oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sebagai Pemegang Saham Pengendali, dengan terus ditingkatkannya permodalan Bank Agro serta penyaluran dana yang terfokus dan selektif pada sektor agrobisnis, seperti kredit kepada PT Perkebunan Nusantara berikut kelompok usaha pendukungnya (rekanan dan kontraktor) maupun penyaluran dana untuk kesejahteraan para petani melalui KKPA dan KKP yang telah direkomendasi oleh PT Perkebunan Nusantara terkait. Selanjutnya, PT Bank Agroniaga resmi bersulih nama menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga atau BRI Agro setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia (BI) melalui surat keputusan Nomor 14/72/KEP.GBI/2012 tertanggal 10 Oktober Perusahaan yang sudah 23 tahun mengembangkan aktivitas usaha pembiayaan agrobisnis ini resmi diakuisisi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) pada 3 Maret Adapun saat ini, kepemilikan saham perusahaan

10 sebanyak 79,78 persen dikempit oleh bank pelat merah tersebut, 14 persen oleh Dana Pensiun Perkebunan, dan sisanya 6,22 persen tersebar di masyarakat. 4.2 Pembahasan Rasio Keuangan 1. Current Ratio Rasio lancar atau Current Ratio (CR) adalah rasio yang biasa d igunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Perhitungan current ratio untuk PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk adalah: Tabel 1 Perhitungan Current Ratio Sebelum dan Sesudah Akuisisi Kondisi Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar CR Sebelum Akuisisi Setelah Akuisisi ,93 % ,65% ,23 % ,26% Sumber Data: Lampiran1 (Diolah) Dari tabel diatas tingkat current ratio yang dimiliki oleh perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebelum melakukan akuisisi cenderung tetap yaitu 108,93% pada tahun 2009 dan 108,65% pada tahun Rasio perusahaan yang normal berkisar pada angka 200%, tetapi pada current ratio pada kondisi sebelum akuisisi tersebut berkisar pada rata-rata 108,79% yang menunjukkan angka yang

11 rendah. Hal ini menunjukkan bahwa risiko likuiditas pada perusaahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk tinggi atau dengan kata lain kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar selama periode tersebut rendah. Sedangkan tingkat current ratio yang dimiliki perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk setelah akuisisi mengalami kenaikan yaitu 111,23% pada tahun 2011 dan 117,26% pada tahun Angka tersebut masih dibawah angka normal, tetapi lebih meningkat dibandingkan pada kondisi sebelum akuisisi. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berusaha menaikkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar. Tingkat current ratio perusahaan tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar 117,26%. Kondisi ini dikarenakan pada tahun tersebut utang pajak perusahaan menurun dari Rp ,- menjadi Rp ,-. Sedangkan tingkat current ratio terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar 108,65%. Kondisi ini dikarenakan utang pajak perusahaan meningkat menjadi Rp ,-. Tingkat current ratio setelah melakukan akuisisi cenderung meningkat dari 111,23% pada tahun 2011 menjadi 117,26% pada tahun Kondisi ini mencerminkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin baik. 2. Debt Equity Ratio

12 Debt Equity Ratio adalah rasio untuk menunjukkan perbandingan antara utang dan ekuitas perusahaan. Perhitungan Debt Equity Ratio untuk PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk adalah: Tabel 2 Perhitungan Debt Equity Ratio Sebelum dan Sesudah Akuisisi Kondisi Tahun Total Utang Total Ekuitas DER Sebelum Akuisisi Setelah Akuisisi ,79% % ,18% ,10% Sumber Data : Lampiran1 (Diolah) Dari tabel diatas tingkat Debt Equity Ratio yang dimiliki perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebelum melakukan akuisisi pada tahun menghasilkan angka yang tajam yaitu 1062,79% pada tahun 2009 dan 1002% pada tahun Hal ini menunjukkan bahwa beban perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebelum melakukan akuisisi dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya dengan menggunakan modal sangat tinggi dan kondisi tersebut menunjukkan risiko perusahaan tinggi. Sedangkan tingkat Debt Equity Ratio yang dimiliki perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk setelah akuisisi selama tahun cenderung menurun dibandingkan dengan kondisi sebelum akuisisi yaitu 843,18% pada tahun 2011 dan 756,10% pada tahun Kondisi ini menunjukkan bahwa

13 perusahaan berusaha menunurunkan risiko dan beban yang dipikul perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya dengan menggunakan modal yang dimiliki. Tingkat Debt Equity Ratio terendah terjadi pada tahun 2012 sebesar 756,10%. Rendahnya tingkat debt equity ratio setelah akuisisi ini dikarenakan turunnya tingkat kewajiban lancar yang dipicu oleh menurunnya tingkat hutang pajak dan cukai perusahaan menjadi sebesar Rp ,-. Disamping itu juga modal yang dimiliki oleh perusahaan dapat ditingkatkan menjadi sebesar Rp ,- sehingga beban yang ditanggung oleh perusahaan semakin menurun. Tingkat debt equity ratio sebelum akuisisi tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 1062,79%. Tingginya tingkat debt equity ratio ini dikarenakan pada tahun tersebut pos pinjaman yang diterima sangat tinggi senilai Rp ,-. Disamping itu modal yang dimiliki perusahaan rendah senilai Rp ,-. 3. Debt to Total Aset Ratio Debt to Total Aset Ratio adalah Ratio yang menunjukkan perbandingan antara jumlah hutang dengan jumlah seluruh aktiva yang diketahui. Perhitungan Debt to Total Aset Ratio untuk PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk adalah: Tabel 3 Perhitungan Debt to Total Aset Ratio Sebelum dan Sesudah Akuisisi Kondisi Tahun Total Hutang Total Aktiva DAR Sebelum Akuisisi ,40% ,92%

14 Setelah Akuisisi ,39% ,23% Sumber Data : Lampiran1 (Diolah) Dari tabel diatas, tingkat Debt to Total Aset Ratio yang dimiliki oleh PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebelum melakukan akuisisi pada tahun mendapatkan hasil yang tinggi yaitu 91,40% pada tahun 2009 dan 90,92% pada tahun Dari tahun 2009 ke tahun 2010 terlihat masih tetap hanya terjadi penurunan sebesar 1%. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum melakukan akuisisi beban perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya dengan menggunakan total asetnya adalah tinggi. Kemampuan perusahaan menggunakan total aset dalam kewajiban jangka panjangnya yang tinggi akan menimbulkan risiko yang tinggi juga. Sedangkan tingkat Debt to Total Aset Ratio yang dimiliki PT. Bank Rakyat Indonesia setelah melakukan akuisisi pada tahun terlihat mengalami penurunan, meskipun penurunan tersebut tidak tajam yaitu menghasilkan 89,39% pada tahun 2011 dan 88,23 pada tahun Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan berusaha menurunkan risiko dan beban yang dipikul perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya dengan mengandalkan total aset yang dimiliki. Tingkat debt to total asset perusahaan terendah terjadi pada tahun 2012 sebesar 88,23%. Rendahnya tingkat debt to total asset setelah akuisisi ini dikarenakan menurunnya tingkat hutang pajak dan cukai perusahaan sebesar Rp ,-. Disamping itu total asset yang dimiliki oleh perusahaan ditingkatkan

15 menjadi sebesar Rp ,- sehingga beban yang ditanggung oleh perusahaan semakin menurun. Tingkat debt to total asset tertinggi terjadi pada tahun Tingginya tingkat debt to total asset ratio ini dikarenakan pada tahun tersebut meningkatnya pos pinjaman yang diterima yaitu sebesar Rp ,- dan merupakan total asset terendah yang dimiliki oleh perusahaan yaitu Rp %. 4. Net Profit Margin Net Profit Margin adalah ratio yang menunjukkan kemampuan setiap rupiah pendapatan untuk menghasilkan laba bersih (Earnings After Taxes, EAT). Perhitungan net profit margin untuk PT. Bank Rakyat Indonesia adalah: Tabel 4 Perhitungan Net Profit Margin Sebelum dan Sesudah Akuisisi Kondisi Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Pendapatan NPM Sebelum Akuisisi Setelah Akuisisi ,68% ,71% ,32% ,67% Sumber Data : Lampiran1 (Diolah) Dari tabel diatas, tingkat net profit margin yang dimiliki oleh perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebelum melakukan akuisisi selama tahun cenderung sedikit rendah yaitu 20,68% pada tahun 2009 dan 25,71% pada tahun

16 2010. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih kurang baik. Sedangkan tingkat net profit margin yang dimiki oleh perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk setelah melakukan akuisisi selama tahun mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih meningkatkan kemampuannya dalam memperoleh laba bersih. Tingkat net profit margin perusahaan terendah yaitu pada saat sebelum melakukan akuisisi terjadi pada tahun 2009 sebesar 20,68%. Rendahnya tingkat net profit margin ini dikarenakan pada tahun tersebut perusahaan mengalami kenaikan beban bunga & pembiayaan lainnya sebesar Rp ,- sehingga mengurangi laba bersih perusahaan menjadi Rp ,-. Sebagai perbandingan pada tahun 2010 perusahaan memiliki rasio net profit margin sedikit lebih besar yaitu 25,71%. Hal ini dikarenakan pada tahun tersebut perusahaan dapat menekan beban bunga dan pembiayaan menjadi turun sebesar Rp ,- sehingga laba bersih perusahaan dapat dimaksimalkan menjadi Rp ,-. Tingat net profit margin tertinggi yaitu pada saat setelah melakukan akuisisi terjadi pada tahun 2012 sebesar 37,67%, menunjukkan pada tahun tersebut kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersihnya semakin baik. Tingginya tingkat net profit margin pada tahun tersebut dikarenakan perusahaan dapat meningkatkan pendapatannya sebesar Rp ,-. 5. Return On Asset (ROA)

17 Return On Asset Ratio yaitu ratio untuk mengetahui sampai seberapa jauh asset yang digunakan untuk menghasilkan laba, dalam hal ini EBIT. EBIT adalah laba sebelum beban pajak. Perhitungan Return On Asset untuk PT. Bank Rakyat Indonesia adalah: Tabel 5 Perhitungan Return On Asset Sebelum dan Sesudah Akuisisi Kondisi Tahun Laba Sebelum Beban Pajak Total Asset ROA Sebelum Akuisisi Setelah Akuisisi ,12% % % % Sumber Data : Lampiran1 (Diolah) Dari tabel diatas, tingkat return on asset yang dimiliki perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebelum melakukan akuisisi cenderung pada hasil yang tetap yaitu 3,20% pada tahun 2009 dan 3,69 pada tahun Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba sebelum pajak dengan menggunakan total asset yang dimiliki cukup baik. Karena semakin tinggi ROA maka makin baik bagi perusahaan. Tingkat return on asset yang dimiliki perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk setelah akuisisi tidak jauh berbeda bila dibandingkan sebelum akuisisi, yaitu 3,99% tahun 2011 dan 4,33 tahun Hanya mengalami sedikit

18 kenaikan dibandingkan pada tahun sebelum akuisisi. Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan berusaha untuk menaikkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan total asset yang dimilikinya. Tingkat return on asset perusahaan terendah yaitu pada saat sebelum akuisisi terjadi pada tahun 2009 sebesar 3,20%. Kondisi ini menunjukkan pada tahun tersebut kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas total asset yang dimiliki belum cukup baik dibandingkan dengan tahun berikutnya. Rendahnya tingkat return on asset ini dikarenakan pada tahun tersebut beban bunga, pembiayaan lainnya dan Syariah perusahaan menunjukkan hasil yang tinggi yaitu Rp ,- dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu Rp ,-. disamping itu juga pada tahun tersebut tingkat pendapatan operasional perusahaan rendah yaitu Rp ,- dari pada tahun selanjutnya. Sehingga laba sebelum pajak yang dihasilkan perusahaan sebesar Rp ,-. Tingkat return on asset tertinggi yaitu pada saat setelah akuisisi pada tahun 2012 sebesar 4,33%, menunjukkan pada tahun tersebut kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dengan memanfaatkan total asset yang dimilikinya lebih baik dari pada pada saat sebelum akuisisi. Tingginya return on asset pada tahun tersebut dikarenakan perusahaan dapat meningkatkan pendapatan operasional perusahaan menjadi sebesar Rp ,- dari tahun pada tahun 2011 sebesar Rp ,-. Disamping itu juga perusahaan mampu menekan beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas asset keuangan menjadi sebesar Rp ,- dari tahun sebelumnya sebesar Rp ,- sehingga laba yang dihasilkan perusahaan meningkat menjadi Rp ,-. Tingginya return on

19 asset ini juga dikarenakan total asset yang dimiliki oleh perusahaan naik menjadi Rp dari tahun sebelumnya. Kondisi ini mencerminkan bahwa perusahaan lebih baik, dengan kenaikan total asset perusahaan mampu meningkatkan laba sebelum beban pajak yang diperoleh perusahaan. 6. Return On Equity Ratio ini digunakan untuk mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba (EBIT). Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai. Perhitungan Return On Equity pada PT. Bank Rakyat Indonesia adalah: Tabel 6 Perhitungan Return On Equity Sebelum dan Sesudah Akuisisi Kondisi Tahun Laba Sebelum Total Ekuitas ROE Beban Pajak Sebelum ,29% Akuisisi ,65% Setelah ,65% Akuisisi ,77% Sumber Data : Lampiran1 (Diolah) Dari tabel diatas, tingkat return on equity yang dimiliki oleh perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebelum melakukan akuisisi selama tahun cenderung meningkat yaitu 36,29% pada tahun 2009 dan 40,65% pada tahun Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dengan menggunakan modal yang dimilikinya semakin baik.

20 Tingkat return onequity yang dimiki oleh perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk setelah akuisisi justru menunjukkan kecenderungan menurun. Kondisi ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modal yang dimilikinya semakin menurun yaitu dengan hasil 37,65% untuk tahun 2011 dan 36,77% untuk tahun Tingkat return on equity perusahaan terendah yaitu pada saat sebelum melakukan akuisisi terjadi pada tahun Kondisi ini menunjukkan pada tahun tersebut kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas modal yang dimiliki tidak cukup baik bila dibandingkan pada tahun Rendahnya tingkat return on equity ini dikarenakan jumlah ekuitas pada tahun tersebut terendah. Disamping itu juga pada tahun tersebut pendapatan perusahaan lebih rendah dibanding pada tahun selanjutnya. Sehingga laba yang dihasilkan perusahaan menjadi sebesar Rp ,-. Tingkat return on equity tertinggi juga saat sebelum melakukan akuisisi terjadi pada tahun 2010 sebesar 40,65%, menunjukkan pada tahun tersebut kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dengan memanfaatkan modal yang dimilikinya lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Tingginya tingkat return on equity pada tahun tersebut dikarenakan jumlah beban bunga & pembiayaan lainnya meningkat sedangkan pendapatan yang dihasilkan perusahaan mengalami kenaikan, sehingga laba sebelum beban pajak yang dihasilkan oleh perusahaan meningkat menjadi sebesar Rp ,- dari tahun sebelumnya sebesar Rp ,-. Kondisi ini mencerminkan bahwa perusahaan berusaha lebih baik dalam mengelola modal yang dimilikinya.

21 4.2.2 Pengujian Hipotesis Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Uji Beda Dua Rata-rata Berpasangan untuk menguji apakah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi maka digunakan uji t dua sampel berpasangan (Paired Sample Test) yaitu sebuah pengujian dengan subyek yang sama namun mengalami perlakuan yang berbeda. Adapun prosedur pengujian yang digunakan, sebagai berikut : a. Jika signifikasi > 0,05 maka diterima dan ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan rasio sebelum dan sesudah akuisisi. b. Jika signifikasi < 0,05 maka ditolak dan diterima yang berarti terdapat perbedaan kinerja keuangan rasio sebelum dan sesudah akuisisi. Dari hasil uji paired sample t test dengan menggunakan alat bantu SPSS 19.0 dan prosedur pengujian yang digunakan untuk perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk maka diperoleh hasil sebagai berikut: Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Difference Sig. (2- Mean Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df tailed) Pair 1 Pair 2 CR Sebelum CR Sesudah DER Sebelum DER Sesudah -,05455,04462, ,45543, ,729 1,334 2,32955,18873,13345, , ,456 1,036

22 Pair 3 Pair 4 Pair 5 Pair 6 DAR Sebelum DAR Sesudah NPM Sebelum NPM Sesudah ROE Sebelum ROE Sesudah ROA Sebelum ROA Sesudah,02350,00481, ,01970, ,912 1,091 -,11300,00933, , , ,121 1,037,01260,03705, ,32030,34550,481 1,715 -,20240,27393, , , ,045 1,486 Dari output SPSS 19.0, diketahui hasil dari 6 rasio keuangan membuktikan bahwa ada 4 rasio yang terdiri dari Current Ratio, Debt to Total Asset Ratio, Return On Equity, Return On Asset menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi. Secara statistik diindikasikan dengan nilai signifikasi masing-masing rasio tersebut diatas α = 0,05. Sedangkan untuk kinerja keuangan yang diukur dengan Debt Equity Ratio dan Net Profit Margin menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah akuisisi. Secara statistik diindikasikan dengan nilai signifikasi kurang dari α = 0, Current Ratio Dari hasil SPSS 19.0 diatas menunjukkan sign (2-tailed) > α yaitu 0,334 > 0,05 maka ditolak yang berarti pada Current Ratio tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat Current Ratio perusahaan antara sebelum dan sesudah akuisisi pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. 2. Debt Equity Ratio Dari hasil diatas menunjukkan sig (2-tailed) < α yaitu 0,036 < 0,05 maka diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada Debt Equity Ratio

23 terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah akuisisi pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. 3. Debt to Total Asset Ratio Dari hasil SPSS 19.0 diatas menunjukkan sig (2-tailed) > α yaitu 0,091 > 0,05 maka ditolak. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa Debt to Total Asset Ratio tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah akuisisi pada PT. Bank Rakyat Indonesia. 4. Net Profit Margin Dari hasil SPSS 19.0 diatas menunjukkan sig (2-tailed) < α yaitu 0,037 < 0,05 maka diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pada rasio Net Profit Margin terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah akuisisi pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. 5. Return On Equity Dari hasil SPSS 19.0 diatas menunjukkan sig (2-tailed) > α yaitu 0,715 > 0,05 maka ditolak. Hal ini menunjukka bahwa pada rasio Return On Equity tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah akuisisi pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. 6. Return On Asset Dari hasil SPSS 19.0 diatas menunjukkan sig (2-tailed) > α yaitu 0,486 > 0,05 maka ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pada rasio Return On Asset tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah akuisisi pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk.

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan Bab 3 Analisis Sistem yang Berjalan 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah singkat PT. Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BRI yang bernama resmi Bank Rakyat Indonesia merupakan industri yang berkembang dalam bidang perbankan di Indonesia. 1.1.1 Profil PT. Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp enspaarbank

Lebih terperinci

Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN

Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat lainnya. akuntansi yang memadai sehingga mengakibatkan penggunaan jam kerja

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat lainnya. akuntansi yang memadai sehingga mengakibatkan penggunaan jam kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi merupakan suatu era atau zaman yang selalu di identikan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi. Era globalisasi telah membawa paradigma

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia. Dalam

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia. Dalam 24 BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK 2.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan bank pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen Spaarbank

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas 1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BAB III METODE PENULISAN 3.1 Gambar Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank mempunyai peran yang sangat penting di dalam masyarakat, bukan hanya sebagai sumber dana bagi pihak yang kekurangan dana (defisit unit) maupun tempat penyimpanan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Bank Rakyat Indonesia 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sebagai pengelola dana pensiun karyawan seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI) Indonesia banyak terdapat perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau pelayanan baik milik swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selanjutnya disebut dengan BNI pertama kali didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero BAB IV GAMBARAN UMUM A. Bank Persero Persero adalah BUMN yang bentuk usahanya adalah perseoran terbatas atau PT. Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB II. PT, BANK RAKYAT INDONESIA ( Persero ) Tbk, CABANG BARUS JAHE. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa

BAB II. PT, BANK RAKYAT INDONESIA ( Persero ) Tbk, CABANG BARUS JAHE. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa BAB II PT, BANK RAKYAT INDONESIA ( Persero ) Tbk, CABANG BARUS JAHE A, Sejarah singkat Perusahaan Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI) 26 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI) 1. Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 05 bulan September tahun 2015 sampai dengan tanggal 15 Desember tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat studi kasus (deskriptif). Dikatakan demikian karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat studi kasus (deskriptif). Dikatakan demikian karena dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat studi kasus (deskriptif). Dikatakan demikian karena dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Brigjend Katamso Medan Pada tanggal 16 Desember 1895, Raden Aria Wirya Atmadja dan kawan - kawan mendirikan De

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN Nama : Nova Aisyah Npm : 26213505 Kelas : 3EB05 Pembimbing : Ratih Juwita, SE., MM. Latar Belakang Masalah Industri

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara dan diskusi terfokus.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara dan diskusi terfokus. 17 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Waktu, Tempat dan Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Waktu, Tempat dan Gambaran Umum Objek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu, Tempat dan Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan selama enam bulan yang dimulai dari September 2012 sampai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Merger dan akuisisi adalah salah satu tindakan strategis perusahaan untuk menjaga eksistensi dan mengembangkan usahanya. Dalam merger, entitas

Lebih terperinci

Paired Samples Statistics

Paired Samples Statistics Lampiran 1 ed Samples Statistics 1 2 3 4 5 6 7 8 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Current Ratio Sebelum Akuisisi 1,2367 3,12662,07311 Set Sebelum Akuisisi,0587 3,02684,01550 Current Ratio Sesudah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank

BAB II PROFIL INSTANSI. Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat 1. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) 30 BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Perkembangan Instansi Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI)

V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia atau sekarang ini dikenal dengan nama Bank BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah pada tanggal 16 Desember 1895 oleh

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang dijadikan objek dalam penelitian ini berupa laporan keuangan BUMN yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai dengan tahun 2012. Data yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi komitmen Pemerintah untuk mengembangkan ekspor non migas nasional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk, didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69.

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI BANK AGRONIAGA OLEH BRI

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI BANK AGRONIAGA OLEH BRI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI BANK AGRONIAGA OLEH BRI Novani Kurniawati Novani_kurniawati@yahoo.co.id Aniek Wahyuati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat dilihat dan diukur dari kinerja perusahaan, yaitu melihat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan tersebut melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 44 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 1.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Bank Mandiri. Tbk PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk berdiri tanggal 2 Oktober 1998

Lebih terperinci

Dan Akuisisi. (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa. Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy.

Dan Akuisisi. (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa. Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambar Umum PT. Bank Syariah Mandiri Ketika terjadi krisis tahun 1998 banyak bank yang dilakukan penutupan atau penggabungan (merger). Pada taggal 31 Juli 1999 pemerintah melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh perkembangan pasar modal yang ada di Indonesia, investor tertarik dengan saham yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode CAMEL 1. Capital (Permodalan) Resiko yang digunakan dalam perhitungan permodalan adalah Capital Adequecy Ratio (CAR)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah BRI ( Bank Rakyat Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah BRI ( Bank Rakyat Indonesia) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah BRI ( Bank Rakyat Indonesia) Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sampel Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh pemerintah. Adapun sampel bank persero tersebut adalah : Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, yang dikenal dengan sebutan Bank JATIM, didirikan pada tanggal 17 Agustus 1961 di Surabaya. Landasan hukum pendirian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan perusahaan sejenis untuk terus mengembangkan skala usahanya. Dalam menghadapi persaingan ini perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Populasi penelitian adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2009-2012 sebagai subject penelitian. Dari 139

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat dan memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Fenomena ini menuntut perbankan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Obyek Penelitian Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern seperti saat ini banyak masyarakat indonesia yang ingin berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh, mahasiswa, bahkan pelajar.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bank merupakan penghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bank merupakan penghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan BAB 1 PENDAHULUAN Fungsi bank merupakan penghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan kemudian uang tersebut diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk kredit. Dari fungsi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah

Lebih terperinci

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata Lampiran 1 Total Aktiva Perusahaan Perbankan 2009-2013 (dalam rupiah) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 316,547,02 9 225,541,32 8 404,285,60 2 469,899,284 551,336,790

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Bank Mandiri Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah Republik Indonesia telah mengumumkan rencana untuk melakukan restrukturisasi BBD,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Objek Studi PT. Bank Central Asia Tbk 1. Sejarah Perusahaan 2. Visi, Misi Perusahaan Visi : Misi :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Objek Studi PT. Bank Central Asia Tbk 1. Sejarah Perusahaan 2. Visi, Misi Perusahaan Visi : Misi : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Objek Studi Penulis melakukan penelitian pada perusahaan industri perbankan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2007 sampai 2009.

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Novia Dian Praptica noviadianprapticaa@gmail.com Sri Utiyati Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan Deskripsi kinerja keuangan perusahaan PT. Bakrie Telecom Tbk. Digambarkan dengan rasio sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat. Karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu. Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang tepat agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat. Karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu. Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang tepat agar mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi membawa masyarakat kepada era perdagangan bebas yang berdampak besar terhadap sektor perekonomian. Banyak perusahaan baru yang berdiri dan berkompetisi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PEBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK STUDI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PEBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK STUDI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PEBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK STUDI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. Yusup Setiyono Kertahadi Sri Mangesti Rahayu Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

Bank BRI Profil Perusahaan

Bank BRI Profil Perusahaan Bank BRI Profil Perusahaan Sekilas Bank BRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ( BRI, Bank, atau Perseroan ) merupakan bank komersial tertua di Indonesia, berdiri sejak 16 Desember 1895 di Purwokerto,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. PT. Bank Syariah Mandiri Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG, STRATEGI, dan TAKTIK PERUSAHAAN

LATAR BELAKANG, STRATEGI, dan TAKTIK PERUSAHAAN LATAR BELAKANG, STRATEGI, dan TAKTIK PERUSAHAAN Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Alat Ukur Planned Behavior KATA PENGANTAR

Lampiran 1. Alat Ukur Planned Behavior KATA PENGANTAR Lampiran 1. Alat Ukur Planned Behavior KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi syarat kelulusan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah menyusun

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan perbankan

BAB 5 PENUTUP. mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan perbankan BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan perbankan sebelum dan sesudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Bank Rakyat Indonesia atau biasa disingkat BRI adalah salah satu Bank milik pemerintah yang terbesar

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KINERJA PERBANKAN PRE-MERGER DAN POST-MERGER PADA BANK-BANK UMUM NASIONAL

ANALISIS RASIO KINERJA PERBANKAN PRE-MERGER DAN POST-MERGER PADA BANK-BANK UMUM NASIONAL ANALISIS RASIO KINERJA PERBANKAN PRE-MERGER DAN POST-MERGER PADA BANK-BANK UMUM NASIONAL DERY MARADONA SE 92057 dery_mb@yahoo.co.id ABSTRAK xvi + 06 Halaman + Daftar Pustaka + Lampiran Penulisan tesis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah penilaian kinerja keuangan dan return saham perbankan yang melakukan merger dan akuisisi. Penilaian kinerja keuangan dan return

Lebih terperinci

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat. Melalui pasar modal, investor dapat melakukan investasi dibeberapa perusahaan melalui pembelian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat menghasilkan laba dan juga mengalami kerugian dalam aktivitasnya. Laba yang diperoleh perusahaan ada dalam dua bentuk yaitu diinvestasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berupa analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati aspek-aspek tertentu dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Di dalam bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan proses pengolahan dan pengujian data yang meliputi pengujian hipotesis yang terdiri dari tujuh hipotesis. Pengujian hipotesis

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK NAMA : Alien Aprilian NPM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat dikarenakan perbankan merupakan salah satu bagian dari lembaga keuangan yang berperan sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Awal Berdiri PT.Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Awal Berdiri PT.Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Awal Berdiri PT.Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar modal juga menjadi sumber dana bagi pelaku dunia usaha dimana sumber dana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah singkat PT Bank Syariah Bukopin Tbk. mengakuisisi PT Bank Persyarikatan Indonesi, yakni sebuah bank

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah singkat PT Bank Syariah Bukopin Tbk. mengakuisisi PT Bank Persyarikatan Indonesi, yakni sebuah bank BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Lembaga 1. Sejarah singkat PT Bank Syariah Bukopin Tbk Pendirian PT Bank Syariah Bukopin sebagai bank beroperasi dengan prinsip syariah bermula dengan masuknya PT Bank

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank 5 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia sejak tahun 1990-an tumbuh pesat. Industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia sejak tahun 1990-an tumbuh pesat. Industri perbankan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia sejak tahun 1990-an tumbuh pesat. Industri perbankan merupakan industri yang mengalami kemajuan yang paling pesat dibandingkan industri

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA )

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA ) ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA 2009-2012) NUSANTARI DELLA PRATIWI FAKULTAS EKONOMI/ AKUNTANSI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE 2010-2012 DOSEN PEMBIMBING : Rini Tesniwati, SE., MMSi Galih Pangestu 22210924 3EB06 Latar Belakang Menurut UU RI No 10 1998 tanggal

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kecamatan Blambangan Umpu. wilayah administratif Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kecamatan Blambangan Umpu. wilayah administratif Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Blambangan Umpu Kecamatan Blambangan Umpu yang merupakan salah satu kecamatan di wilayah administratif Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. MITRABAHTERA SEGARA SEJATI TBK

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. MITRABAHTERA SEGARA SEJATI TBK Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 6, Nomor 11, November 2017 ISSN: 2461-0593 ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. MITRABAHTERA SEGARA SEJATI TBK Laelly Ramadhani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah pendanaan menjadi tombak dalam dunia usaha dan perekonomian. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. Mengumpulkan data, dilakukan secara purposive sampling.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. Mengumpulkan data, dilakukan secara purposive sampling. 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian, sedangkan

Lebih terperinci