Rancang Bangun Piranti Lunak Pengelola Tugas Personil Tim Uji Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rancang Bangun Piranti Lunak Pengelola Tugas Personil Tim Uji Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia"

Transkripsi

1 ISBN Rancang Bangun Piranti Lunak Pengelola Tugas Personil Tim Uji Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia Ivransa Zuhdi Pane Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Abstrak Piranti lunak pengelola tugas personil tim uji Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia berguna untuk mendukung pihak manajemen dalam mengelola penugasan program uji terowongan angin kepada personil tim uji dan mengevaluasi kinerja personil tim uji dalam melaksanakan tugas tersebut. Dukungan piranti lunak ini diharapkan tidak hanya memungkinkan terciptanya peningkatan produktivitas dan kinerja di sisi pelaksana tugas, namun juga memberi masukan bagi pihak manajemen berupa dukungan pengambilan keputusan eksekutif yang diperlukan untuk memperbaiki dan memperbarui mekanisme penugasan secara berkesinambungan menurut dinamika proses bisnis uji terowongan angin. Rangkaian kegiatan rancang bangun piranti lunak selanjutnya diinisialisasi untuk melakukan analisis, perancangan, hingga konstruksi dan validasi guna mewujudkan produk piranti lunak pengelola tugas personil tim uji Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia yang siap terap. Kata Kunci Uji terowongan angin, perekayasa Abstract Task manager software for Indonesian Low Speed Tunnel's test team is useful to support the management in managing the assignment of the wind tunnel test program to the personnel and evaluating their task performance. Such supports are expected not only to enhance the productivities and the performances of the task executors, but also to provide the management executive decision making supports to improve and innovate the assignment mechanism continuously according to the dynamics of the business process of the wind tunnel test. A series of software engineering activities is then initialized to analyze, design, construct and validate the operateable task manager software product. Keyword Wind tunnel test, engineers 1. PENDAHULUAN Uji terowongan angin adalah runtutan kegiatan pengukuran, perolehan, pengolahan dan presentasi data yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mengetahui karakteristik aerodinamika dari objek uji. Uji ini pada umumnya dilaksanakan di suatu fasilitas terowongan angin, seperti Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia (TAKRI), yang merupakan penyedia layanan pengujian terowongan angin terkemuka di Indonesia. Terdapat sejumlah faktor penentu keberhasilan pelaksanaan pengujian terowongan angin dan salah satunya adalah pengelolaan tugas personil tim uji. Mengingat TAKRI berada di bawah pengelolaan Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (B2TA3)o999 dan B2TA3 merupakan unit kerja di bawah naungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang menerapkan sistem tata kerja kerekayasaan dalam melaksanakan seluruh tugas kerekayasaannya, maka pengelolaan tugas personil tim uji TAKRI juga dilakukan dengan merujuk kepada Peraturan Kepala BPPT nomor 15 tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya (selanjutnya disebut petunjuk teknis) [1]. Petunjuk teknis secara jelas menguraikan prosedur dan tata cara pembentukan organisasi fungsional kerekayasaan sebagai bentuk formal dari tim uji terowongan angin, sehingga pihak manajemen B2TA3 sebagai pengambil keputusan dalam pembentukan tim uji sesungguhnya tidaklah terlalu sulit untuk mengalokasikan para pejabat fungsional Perekayasa sebagai personil tim uji dengan peran dan tugas tertentu sesuai kebutuhan. Meskipun demikian, sejumlah potensi masalah dari beragam aspek yang tidak terakomodasi dalam petunjuk teknis sepatutnya dicermati dan diantisipasi oleh pihak manajemen. Salah satu contoh kasus yang kerap terjadi adalah seorang Perekayasa, karena keterbatasan sumber daya manusia atau faktor multi-kompetensi, dialokasikan ke sejumlah tim uji dalam kurun waktu yang sama. Dalam kasus seperti ini, dengan kemungkinan alokasi peran yang berbeda di setiap tim uji, penghitungan beban kerja dalam bentuk waktu kerja yang manusiawi dan pemantauan tingkat kemajuan pelaksanaan tugas yang efektif tidak dapat lagi dilakukan dengan cara manual dan tradisional, seperti yang sering terjadi saat ini. Kompleksitas yang lebih besar dengan mudah dapat dibayangkan apabila masalah seperti 133

2 ISBN ini terjadi tidak hanya pada satu orang Perekayasa, tapi pada sejumlah Perekayasa. Dampak serius tipikal dari masalah ini adalah menurunnya obyektivitas pihak manajemen dalam menilai kinerja Perekayasa, yang berimbas pada menurunnya tunjangan kinerja dan berkurangnya motivasi kerja dari Perekayasa yang terdampak. Salah satu alternatif solusi untuk memecahkan masalah ini adalah pendayagunaan piranti lunak yang mampu mengelola penugasan tim uji kepada Perekayasa yang menjadi personil tim uji dan pemantauan kondisi kemajuan pelaksanaan tugas tersebut. Piranti lunak ini memungkinkan pihak manajemen mendefinisikan tim uji dan rincian tugas yang terkait, melakukan penugasan tugas tersebut ke para Perekayasa, hingga mengadakan progress monitoring dan penilaian terkait dari masing-masing Perekayasa secara terkendali berdasarkan teknologi informasi terkini. Dengan memanfaatkan piranti lunak ini, pihak Perekayasa sebagai pelaksana tugas dapat mengetahui tugas yang harus dikerjakan dan tingkat kemajuannya berdasarkan penilaian yang adil dan aktual, sehingga pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja Perekayasa itu sendiri. Di sisi lain, pengaruh positif dari dioperasikannya piranti lunak ini bagi pihak manajemen adalah tersedianya masukan berupa dukungan pengambilan keputusan eksekutif yang diperlukan untuk memperbaiki dan memperbarui mekanisme penugasan secara berkesinambungan menurut dinamika proses bisnis uji terowongan angin. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka kegiatan penelitian dan pengembangan ini berupaya untuk melakukan rekayasa piranti lunak yang dimulai dengan kegiatan analisis kebutuhan dan perancangan untuk menyusun kerangka operasional piranti lunak yang selanjutnya dapat digunakan dalam proses kontruksi produk piranti lunak fungsional dalam tahap implementasi. Bagian selanjutnya dari makalah ini membahas metodologi yang digunakan untuk melakukan rancang bangun piranti lunak secara keseluruhan, yang diikuti dengan pembahasan mengenai kegiatan rekayasa piranti lunak beserta hasilnya, dan diakhiri dengan kesimpulan dan saran. 2. METODE Kegiatan rancang bangun piranti lunak yang dilakukan dalam kegiatan penelitian dan pengembangan ini menggunakan metodologi prototyping. Prototyping adalah pendekatan rekayasa piranti lunak yang ditandai dengan adanya pembangunan purwarupa (prototipe) secara teriterasi dalam waktu singkat, dimulai dari penggalian kebutuhan piranti lunak hingga piranti lunak target dirampungkan secara sempurna [2, 3]. Gambar 1 menujukkan tahapan prototyping tipikal, yang terdiri dari kegiatan analisis, perancangan dan pembangunan prototype, seperti halnya metode rekayasa piranti lunak konvensional (model waterfall atau sequential linear), ditambah dengan kegiatan evaluasi umpan balik terhadap hasil prototipe yang dibangun. Kegiatan analisis berintikan studi literatur terhadap aturan teknis tertulis yang berlaku, wawancara terhadap pengguna potensial dan observasi mekanisme kerja pengguna dalam kaitannya dengan tata cara pemanfaatan piranti lunak kelak. Hasil analisis ditindaklanjuti dengan perancangan antarmuka pengguna grafis, basis data dan algoritma yang mengendalikan piranti lunak. Penyusunan kode program selanjutnya dilakukan untuk membangun prototipe dan uji terhadap prototipe juga dilaksanakan untuk memvalidasi operabilitas prototipe. Hasil tahap pembangunan prototipe ini kemudian dievaluasi untuk mendapatkan umpan balik yang menjadi sumber acuan bagi kegiatan analisis dalam siklus selanjutnya. Siklus rekayasa piranti lunak ini terus berlanjut hingga produk hasil target tercapai, dimana setiap siklus prototyping dilakukan dalam siklus waktu yang relatif singkat untuk memenuhi kebutuhan piranti lunak secara bertahap. 4. Umpan Balik 1. Analisis (Cepat) 3. Bangun Prototipe 2. Rancang (Cepat) Gambar 1. Konsep prototyping. 134

3 ISBN HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisis Aktivitas pengelolaan tugas personil tim uji terowongan angin selayaknya dimulai dengan pemahaman mengenai struktur tipikalnya, yang ditunjukkan dalam Gambar 2. Suatu tim uji dipimpin oleh seorang Program Director (PD), yang dibantu oleh Chief Engineer (CE) dan Program Manager (PM) pada tataran atas manajemen tim uji. Ketiga peran ini lazim disebut sebagai troika dan bertanggung jawab atas jalannya pelaksanaan program. Selanjutnya, troika membawahi sejumah work breakdown structure (WBS) atau struktur rinci kerja, yang menangani tugas spesifik sesuai bidang keahlian atau fase pengerjaan tertentu. Setiap WBS dipimpin oleh seorang Group Leader (GL), dan terdiri dari sejumlah work package (WP) atau paket kerja, yang menangani tugas lebih spesifik dan dipimpin oleh seorang Leader (L). Selanjutnya, Leader memimpin beberapa Engineering Staff (ES), yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan unik tertentu. Program Director Program Manager Chief Engineer WBS 1 GL 1 WP 1.1 L 1.1 ES ES ES 1.1.t WP 1.2 L 1.2 ES ES ES 1.2.t WBS 2 GL 2 WP 2.1 L 2.1 ES ES ES 2.1.t WP 2.2 L 2.2 ES ES ES 2.2.t WBS r GL r WP r.1 L r.1 ES r.1.1 ES r.1.2 ES r.1.t WP r.2 L r.2 ES r.2.1 ES r.2.2 ES r.2.t WP 1.s L 1.s ES 1.s.1 ES 1.s.2 ES 1.s.t WP 2.s L 2.s ES 2.s.1 ES 2.s.2 ES 2.s.t WP r.s L r.s ES r.s.1 ES r.s.2 ES r.s.t Gambar 2. Struktur tim uji. Manajemen tugas dalam suatu tim uji dimulai dengan perencanaan program uji terowongan angin yang, apabila disetujui oleh pimpinan unit kerja, selanjutnya akan diformalkan melalui surat keputusan mengenai pembentukan tim uji untuk mengeksekusi program uji tersebut. Dalam surat keputusan tersebut didefinisikan pula rincian tugas yang harus dilaksanakan, peran pelaksana dari tugas tersebut, dan nama Perekayasa yang ditunjuk untuk menduduki peran pelaksana tugas. Setelah itu, pelaksanaan program uji dimonitor dan dievaluasi hingga program uji berakhir yang umumnya disertai dengan kegiatan pelaporan dalam bentuk dokumen tertulis. Gambar 3 merangkum garis besar dari mekanisme penugasan ini dalam bentuk diagram alir. 135

4 ISBN Start Rencanakan program kerja Batal N O Pimpinan setuju? Y Registrasi program kerja Registrasi peran dan tugas Domain rekayasa piranti lunak Registrasi personil Registrasi penugasan Monitor dan evaluasi Pelaporan Gambar 3. Mekanisme dasar penugasan tim uji terowongan angin. Adapun kebutuhan fungsionalitas piranti lunak yang selayaknya dipenuhi berdasarkan mekanisme dasar penugasan tim uji dalam dalam Gambar 3 adalah Registrasi program uji Fungsionalitas untuk melakukan input, edit, hapus dan presentasi data program uji, seperti nama program uji, jenis program uji, nomor surat keputusan dan kurun waktu pelaksanaan. Registrasi peran dan tugas Fungsionalitas untuk melakukan input, edit, hapus dan presentasi data peran dan tugas yang terkait dengan suatu program uji yang telah teregistrasi, seperti nama peran, uraian tugas untuk peran tertentu dan alokasi waktu untuk tugas tertentu. Registrasi personil Fungsionalitas untuk melakukan input, edit, hapus dan presentasi data personil yang ditugaskan dalam suatu program uji yang telah teregistrasi, seperti nama personil, jabatan fungsional Perekayasa personil, unit kerja personil dan kompetensi personil; Registrasi penugasan Fungsionalitas untuk melakukan input, edit, hapus dan presentasi data penugasan, seperti nama personil, nama program, nama peran dan nama tugas, dimana masing-masing atribut ini telah teregistrasi sebelumnya melalui tiga fungsionalitas yang telah diuraikan sebelumnya; Monitor dan evaluasi Fungsionalitas untuk memantau dan mengevaluasi tingkat kemajuan pelaksanaan tugas yang teah didefinisikan melalui fungsionalitas registrasi penugasan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya Perancangan End Kegiatan perancangan piranti lunak pengelola tugas personil tim uji terowongan angin dilakukan untuk membangun rancangan antarmuka pengguna grafis, basis data dan skenario penggunaan dari piranti lunak. Perancangan antarmuka pengguna grafis dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel beserta modul Visual Basic for Application (VBA) sebagai perangkat dukung prototyping, dan sebagian hasilnya 136

5 ISBN ditunjukkan dalam Gambar 4 hingga Gambar 6, berturut-turut untuk antarmuka registrasi program uji, registrasi peran dan tugas, serta registrasi penugasan. Gambar 4. Rancangan antarmuka registrasi program. Gambar 5. Rancangan antarmuka registrasi peran dan tugas. Gambar 6. Rancangan antarmuka registrasi penugasan. Skenario tipikal penggunaan piranti lunak pengelola tugas personil tim uji terowongan angin dapat digagas sebagai berikut 1. Pengguna meregistrasi program yang telah disetujui oleh pimpinan unit kerja. 2. Pengguna meregistrasi peran dan tugas dari program yang telah teregistrasi di langkah Pengguna meregistrasi personil yang akan ditugaskan dalam program yang telah teregistrasi di langkah Pengguna meregistrasi penugasan dengan mendefinisikan relasi antara personil, program, serta peran dan tugas, yang masing-masing telah teregistrasi di langkah 1, 2, dan

6 ISBN Pengguna melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap tingkat kemajuan pelaksanaan tugas (progress), setelah melakukan evaluasi fisik, seperti observasi langsung kegiatan personil, tatap muka dengan personil atau review dokumentasi hasil kerja (laporan teknis atau log book). Rancangan dasar dari basis data piranti lunak pengelola tugas personil tim uji terowongan angin ditunjukkan dalam Gambar 7, yang terdiri dari sejumlah tabel utama, yaitu Pengguna, Program, Peran Tugas, Personil dan Penugasan. Masing-masing tabel memiliki kode identifikasi unik (ID) dan terdapat relasi antar tabel yang dihubungkan dengan ID ini. Pengguna mencakup seluruh personil, baik dari pihak manajemen maupun dari pihak pelaksana yang ditugaskan dalam program kerja. Sedangkan tabel Personil merupakan cuplikan dari tabel Pengguna yang hanya berisi personil pelaksana tugas dari program kerja. Pengguna 1. ID_Pengguna 2. Nama 3. NIP 4. StatusGuna Personil 1. ID_Personil 2. ID_Pengguna 3. Jabatan 4. UnitKerja 5. Kompetensi Penugasan 1. ID_Personil 2. ID_Program 3. ID_PeranTugas 4. Bobot 5. Progress Program 1. ID_Program 2. Nama 3. Klasifikasi 4. Tipe_STKK 5. No_SK 6. Tanggal_Awal 7. Tanggal_Akhir 8. Uraian Peran_Tugas 1. ID_PeranTugas 2. ID_Program 3. Nama_Peran 4. Index_Peran 5. Tugas_Peran 6. Alokasi_Waktu 3.3. Pembangunan Prototipe Gambar 7. Rancangan basis data. Kegiatan pembangunan prototipe mencakup penyusunan kode piranti lunak sesuai hasil perancangan dalam bahasa pemrograman Delphi 7 dan server basis data MySQL, dan pengujian hasil kompilasi kode piranti lunak terhadap sejumlah kasus uji yang disusun untuk dapat memastikan kelayakan operasionalitas piranti lunak. Kasus uji tipikal yang digunakan antara lain sebagai berikut 1. Memasukkan sejumlah kombinasi data username dan password untuk validasi fungsi otentifikasi pengguna. 2. Memanipulasi kumpulan data, baik valid maupun tidak valid, di tiap-tiap menu registrasi untuk validasi fungsi create, read, update and update (CRUD). 3. Melakukan transisi antar menu untuk validasi perilaku masing-masing menu pada saat diaktifkan. Penanggulangan kesalahan yang terjadi selama proses pengujian selanjutnya dilaksanakan dengan mengeliminasi sumber kesalahan, yang kemudian diikuti dengan pengujian regresi untuk memastikan bahwa kesalahan telah sepenuhnya teratasi Umpan Balik Kegiatan umpan balik yang dimaksud dalam kegiatan penelitian dan pengembangan ini meliputi penyerahan prototipe piranti lunak yang dibangun dalam tahap sebelumnya kepada pengguna potensial untuk diujicoba, dimana pengguna selanjutnya dimintai pendapatnya terkait dengan kesesuaian fungsionalitas piranti lunak dan inovasi lainnya yang layak untuk dipertimbangkan untuk dikembangkan dalam siklus pengembangan prototipe berikutnya Hasil Rancang Bangun Produk piranti lunak sebagai hasil dari kegiatan rancang bangun piranti lunak pengelola tugas tim uji terowongan angin ditunjukkan dalam Gambar 8 hingga Gambar

7 ISBN Gambar 8. Antarmuka aktual registrasi program. Gambar 9. Antarmuka aktual registrasi peran dan tugas. Gambar 10. Antarmuka aktual registrasi penugasan. 139

8 ISBN SIMPULAN Gambar 11. Antarmuka aktual kinerja personil. Rekayasa piranti lunak pengelola tugas personil tim uji TAKRI telah dilaksanakan dengan merujuk kepada kondisi aktual dan potensi kendala masalah yang selayaknya diantisipasi dengan pendayagunaan teknologi informasi dalam bentuk piranti lunak. Penyusunan kode program, pengujian untuk verifikasi dan validasi, serta instalasinya pada platform operasional, khususnya pada platform web, selayaknya dilaksanakan pada siklus rekayasa piranti lunak berikutnya guna mewujudkan dukungan produktivitas dan kinerja, baik bagi pihak manajemen maupun pihak personil pelaksana tugas. 5. REFERENSI [1] Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi No. 15 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya. [2] Roger Pressman Software Engineering, A Practitioner's Approach 7th Edition. McGraw Hill, New York. [3] Ian Sommerville Software Engineering, 9th Edition. Pearson, New York. 140

PENGEMBANGAN PIRANTI LUNAK MANAJEMEN TUGAS PEREKAYASA BBTA3

PENGEMBANGAN PIRANTI LUNAK MANAJEMEN TUGAS PEREKAYASA BBTA3 Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 6 November 2017 PENGEMBANGAN PIRANTI LUNAK MANAJEMEN TUGAS PEREKAYASA BBTA3 Ivransa Zuhdi Pane dan Wijaya Indra Surya BBTA3 - BPPT Kawasan PUSPIPTEK Gedung

Lebih terperinci

Rekayasa Piranti Lunak Pengelola Tugas Personil Organisasi Fungsional Kerekayasaan

Rekayasa Piranti Lunak Pengelola Tugas Personil Organisasi Fungsional Kerekayasaan Rekayasa Piranti Lunak Pengelola Tugas Personil Organisasi Fungsional Kerekayasaan Ivransa Zuhdi Pane Balai Besar Teknologi Aerodinamika Aeroelastika dan Aeroakustika, BPPT, Tangerang Selatan, Indonesia

Lebih terperinci

REKAYASA PIRANTI LUNAK PENYUSUN JADWAL PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA

REKAYASA PIRANTI LUNAK PENYUSUN JADWAL PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA D.2 REKAYASA PIRANTI LUNAK PENYUSUN JADWAL PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA Ivransa Zuhdi Pane *, Wijaya Indra Surya Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN KEGIATAN PEJABAT FUNGSIONAL PEREKAYASA ABSTRAK

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN KEGIATAN PEJABAT FUNGSIONAL PEREKAYASA ABSTRAK PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN KEGIATAN PEJABAT FUNGSIONAL PEREKAYASA Ivransa Zuhdi Pane Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika Badan Pengkajian

Lebih terperinci

Optimasi Aspek Keramahgunaan Piranti Lunak Pencatat Kegiatan Perekayasa Berbasis Web

Optimasi Aspek Keramahgunaan Piranti Lunak Pencatat Kegiatan Perekayasa Berbasis Web Optimasi Aspek Keramahgunaan Piranti Lunak Pencatat Kegiatan Perekayasa Berbasis Web Ivransa Zuhdi Pane Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika Badan Pengkajian dan Penerapan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROTOTIPE PIRANTI LUNAK PEMBANGUN BAGAN SISTEM TATA KERJA KEREKAYASAAN

PENGEMBANGAN PROTOTIPE PIRANTI LUNAK PEMBANGUN BAGAN SISTEM TATA KERJA KEREKAYASAAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE PIRANTI LUNAK PEMBANGUN BAGAN SISTEM TATA KERJA KEREKAYASAAN Ivransa Zuhdi Pane UPT LAGG, BPPT Kawasan PUSPIPTEK Gedung 240, Tangerang Selatan, Indonesia email izpane@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG KENDALI MUTU PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG KENDALI MUTU PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2018 ISSN 2085-4218 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG KENDALI MUTU PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA Ivransa

Lebih terperinci

Pengembangan Prototipe Piranti Lunak Sistem Informasi Manajemen Kegiatan Perekayasa Dengan Microsoft Excel

Pengembangan Prototipe Piranti Lunak Sistem Informasi Manajemen Kegiatan Perekayasa Dengan Microsoft Excel Pengembangan Prototipe Piranti Lunak Sistem Informasi Manajemen Kegiatan Perekayasa Dengan Microsoft Excel Ivransa Zuhdi Pane Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Aero Gas-dinamika dan Getaran, Badan Pengkajian

Lebih terperinci

REKAYASA PIRANTI LUNAK PENYUSUN DAFTAR USULAN PENILAIAN ANGKA KREDIT PEREKAYASA

REKAYASA PIRANTI LUNAK PENYUSUN DAFTAR USULAN PENILAIAN ANGKA KREDIT PEREKAYASA B35 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 REKAYASA PIRANTI LUNAK PENYUSUN DAFTAR USULAN PENILAIAN ANGKA KREDIT PEREKAYASA Ivransa Zuhdi Pane B2TA3, BPPT Kawasan PUSPIPTEK Gedung 240, Tangerang Selatan,

Lebih terperinci

PENDAYAGUNAAN MICROSOFT EXCEL SEBAGAIPERANGKAT EVALUASI KINERJA PERSONIL ORGANISASI(KASUS : IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA 2016, UNIVERSITAS INDONESIA)

PENDAYAGUNAAN MICROSOFT EXCEL SEBAGAIPERANGKAT EVALUASI KINERJA PERSONIL ORGANISASI(KASUS : IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA 2016, UNIVERSITAS INDONESIA) PENDYGUNN MICROSOFT EXCEL SEBGIPERNGKT EVLUSI KINERJ PERSONIL ORGNISSI(KSUS : IKTN MHSISW TEKNIK KIMI 2016, UNIVERSITS INDONESI) Ivransa Z. Pane 1, Irfan F. Pane 2, Fadhila. nindria 2, Radifan Fajaryanto

Lebih terperinci

PEMODELAN APLIKASI PENYUSUN JADWAL PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA

PEMODELAN APLIKASI PENYUSUN JADWAL PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA PEMODELAN APLIKASI PENYUSUN JADWAL PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA Ivransa Zuhdi Pane B2TA3, BPPT Kawasan PUSPIPTEK Gedung 240, Tangerang Selatan, Indonesia email izpane@gmail.com

Lebih terperinci

Pengembangan dan Integrasi Piranti Lunak Pendukung Sistem Akuisisi dan Reduksi Data Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia

Pengembangan dan Integrasi Piranti Lunak Pendukung Sistem Akuisisi dan Reduksi Data Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia Pengembangan dan Integrasi Piranti Lunak Pendukung Sistem Akuisisi dan Reduksi Data Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia Ivransa Zuhdi Pane Balai Besar Teknologi Aerodinamika Aeroelastika dan Aeroakustika,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PIRANTI LUNAK INVENTARISASI PERALATAN UJI UPT LAGG

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PIRANTI LUNAK INVENTARISASI PERALATAN UJI UPT LAGG RANCANG BANGUN PROTOTIPE PIRANTI LUNAK INVENTARISASI PERALATAN UJI UPT LAGG Ivransa Zuhdi Pane UPT LAGG, BPPT Kawasan PUSPIPTEK Gedung 240, Tangerang Selatan, Indonesia email : izpane@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

Pemanfaatan Microsoft Excel Sebagai Perangkat Pengembangan Prototipe Piranti Lunak Visual

Pemanfaatan Microsoft Excel Sebagai Perangkat Pengembangan Prototipe Piranti Lunak Visual Pemanfaatan Microsoft Excel Sebagai Perangkat Pengembangan Prototipe Piranti Lunak Visual Ivransa Zuhdi Pane Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Aero Gas-dinamika dan Getaran, Badan Pengkajian dan Penerapan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PIRANTI LUNAK PENGOLAH DATA PASCA PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA BERBASISWEB

PENGEMBANGAN PIRANTI LUNAK PENGOLAH DATA PASCA PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA BERBASISWEB PENGEMBANGAN PIRANTI LUNAK PENGOLAH DATA PASCA PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA BERBASISWEB Ivransa Zuhdi Pane Balai Besar Teknologi Aerodinamika Aeroelastika dan Aeroakustika/Badan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Piranti Lunak Pengelola Parameter Akuisisi Data Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia

Rancang Bangun Piranti Lunak Pengelola Parameter Akuisisi Data Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia Rancang Bangun Piranti Lunak Pengelola Parameter Akuisisi Data Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia Ivransa Zuhdi Pane Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Aero Gas-dinamika dan Getaran, Badan Pengkajian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa Marga merupakan perusahaan perintis penyelenggaraan jalan tol di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 01 Maret 1978. Sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang

Lebih terperinci

Pengembangan Prototipe Kontemporer Piranti Lunak Akuisisi dan Reduksi Data Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia

Pengembangan Prototipe Kontemporer Piranti Lunak Akuisisi dan Reduksi Data Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia Pengembangan Prototipe Kontemporer Piranti Lunak Akuisisi dan Reduksi Data Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia Ivransa Zuhdi Pane Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Aero Gas-dinamika dan Getaran,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Piranti Lunak Sistem Informasi Pendukung Pengujian Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia

Rancang Bangun Piranti Lunak Sistem Informasi Pendukung Pengujian Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia Rancang Bangun Piranti Lunak Sistem Informasi Pendukung Pengujian Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia Ivransa Zuhdi Pane Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Aero Gas-dinamika dan Getaran, Badan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-MAINTENANCE PT TRIMITRA CHITRAHASTA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-MAINTENANCE PT TRIMITRA CHITRAHASTA RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-MAINTENANCE PT TRIMITRA CHITRAHASTA Fritz Gamaliel Program Studi Teknik Komputer, Politeknik META Industri Cikarang Cikarang TechnoPark Building Jalan Inti 1 Blok C1 No.7

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK PENJADWAL PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA

RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK PENJADWAL PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA RANCANG BANGUN PIRANTI LUNAK PENJADWAL PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA Ivransa Zuhdi Pane Balai Besar Teknologi Aerodinamika Aeroelastika dan Aeroakustika/Badan Pengkajian dan Penerapan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Piranti Lunak Pengolah Data Pasca Pengujian Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia

Rancang Bangun Piranti Lunak Pengolah Data Pasca Pengujian Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia Rancang Bangun Piranti Lunak Pengolah Data Pasca Pengujian Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia Ivransa Zuhdi Pane Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Aero Gas-dinamika dan Getaran, Badan Pengkajian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Maskur Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Maskur

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM DASHBOARD EKSEKUTIF PADA PDAM A

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM DASHBOARD EKSEKUTIF PADA PDAM A ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM DASHBOARD EKSEKUTIF PADA PDAM A Wicaksono Widodo 1) dan Daniel Oranova Siahaan 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASURANSI PAKET PELANGGAN DI PANDU SIWI SENTOSA CABANG LODAYA BANDUNG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASURANSI PAKET PELANGGAN DI PANDU SIWI SENTOSA CABANG LODAYA BANDUNG PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASURANSI PAKET PELANGGAN DI PANDU SIWI SENTOSA CABANG LODAYA BANDUNG 1 Wisnu Uriawan, 2 Imas Srihayati 1 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA 2 Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Piranti Lunak Pengelola Parameter Akuisisi Data Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia

Rancang Bangun Piranti Lunak Pengelola Parameter Akuisisi Data Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia [6] H. Koh, W. Tan, H. and C. Goh, A two-step method to construct credit scoring models with data mining techniques, Int. J. Bus. Inform, vol. 1, pp. 96-118, 2006. [7] L. Kuncheva, Combining Pattern Classifiers:

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya kualitas pendidikan dan kualitas manusia memunculkan banyak ide atau gagasan yang dihasilkan oleh setiap individu manusianya, yang kemudian coba diterapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Bidang keuangan merupakan bidang yang berperan penting di dalam suatu perusahaan. Perusahaan dapat bertahan atau dapat tumbuh berkembang apabila perusahaan dapat

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB VI PENTUTUP Kesimpulan

BAB VI PENTUTUP Kesimpulan BAB VI PENTUTUP Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan-kesimpulan yang dapat diberikan pada setiap tahapan proses perancangan dan kelemahan-kelamahan yang terdapat di dalam setiap tahapan, serta saran-saran

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menentukan Kebutuhan Data Yang Digunakan Mengumpulkan Data Yang Akan Digunakan Mempersiapkan Alat Dan Bahan Wawancara Studi Literatur Desain Penelitian

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Graha Prakarsa, ST. MT. Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Memahami arti pengembangan perangkat lunak. Mengetahui aktivitas pengembangan perangkat lunak. Memahami

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG

SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG Nia Oktaviani Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Palembang E-mail: niaoktaviani@binadarma.ac.id,

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan. Berbasis Web

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan. Berbasis Web Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web 1 Rangga Firdaus, 1 Dwi Sakethi, 2 Firdaus Rosman 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila Abstract echnology implementation

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI Cahya Permana 1, Ridwan Setiawan 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Web Informasi Eksekutif Pada Pemerintah Kabupaten XYZ

Rancang Bangun Aplikasi Web Informasi Eksekutif Pada Pemerintah Kabupaten XYZ JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-476 Rancang Bangun Aplikasi Web Informasi Eksekutif Pada Pemerintah Kabupaten XYZ Sonny Ariyanto Prabowo, Sholiq dan Feby

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK META INDUSTRI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK META INDUSTRI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK META INDUSTRI Fritz Gamaliel Program Studi Teknik Komputer, Politeknik META Industri Cikarang Cikarang TechnoPark Building Jalan Inti 1 Blok C1 No.7

Lebih terperinci

Business Process Reengineering ( BPR )

Business Process Reengineering ( BPR ) Business Process Reengineering ( BPR ) BPR atau Reengineering Proses Bisnis secara umum didefinisikan sebagai pemikiran ulang secara fundamental dan mendesain ulang proses bisnis untuk meraih perbaikan

Lebih terperinci

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010 Tujuan Perkuliahan PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Oleh : Sarwosri, S.Kom, M.T. Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. Memberikan gambaran tentang perangkat lunak, rekayasa perangkat lunak. Memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan studi literatur dari teori-teori yang

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan studi literatur dari teori-teori yang BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian ini dimulai dengan studi literatur dari teori-teori yang berhubungan dengan CNS/ATM khususnya bagian ADS-B Flight Monitoring. Observasi dan wawancara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian di Bengkel Trijaya Motor Bandung yang berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon 022-70221812 3.1.1. Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT.NTT Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang IT sebagai penyedia jasa layanan internet untuk pelanggan korporasi. Didalamnya terdiri dari beberapa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Dibutuhkan alat pendukung supaya sistem yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Satu diantaranya adalah perangkat komputer, yang memiliki dua komponen

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI SISTEM GUDANG SENJATA (SGS) DI BATALYON XYZ

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI SISTEM GUDANG SENJATA (SGS) DI BATALYON XYZ PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI SISTEM GUDANG SENJATA (SGS) DI BATALYON XYZ Yudho Yudhanto Fakultas MIPA, Program Studi D3 Teknik Informatika Universitas Negeri Sebelas Maret Email: yuda@mipa.uns.ac.id

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Awal

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Awal Konstruksi Awal Pada tahapan ini dilakukan kontruksi untuk mendapatkan modul sistem dan implementasi software dengan data untuk mencari kekurangan serta kekuatan dari aplikasi operasional dan perawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Pemerintah Kota Tanjungpinang, dimana

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK SEMESTER: 3 KODE: SKS: 3 JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA FTIF-ITS DOSEN: KOMPETENSI UTAMA / TIU : Mahasiswa memiliki pengetahuan terhadap metodologi

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Dasar Ar-Rafi merupakan salah satu instansi pendidikan yang berada di Bandung, Jawa Barat. Sekolah Dasar Ar-Rafi ini tidak hanya mendidik siswanya untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Citra di Institut Teknologi Telkom merupakan organisasi yang unik dan berbeda dengan beberapa organisasi lain yang memiliki tujuan untuk menjadikan kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai struktur rancangan desain penelitian disertai metode penelitian beserta alat dan bahan yang akan digunakan dalam mengerjakan tugas akhir.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BERKAS USUL KENAIKAN PANGKAT PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BERKAS USUL KENAIKAN PANGKAT PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BERKAS USUL KENAIKAN PANGKAT PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Mirza Abdillah 1*, Haeruddin 2, Bambang Cahyono 3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN 4 Bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Metode Penelitian Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan penelitian maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain untuk penelitian disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain untuk penelitian disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut: 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain untuk penelitian disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut: Pra-penelitian 1. Menentukan lokasi peneltian 2. Membuat surat ijin penelitian

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAKEMEN PUSKESMAS ( STUDI KASUS: PUSKESMAS NGAWEN DAN PUSKESMAS JOGONALAN KABUPATEN KLATEN)

SISTEM INFORMASI MANAKEMEN PUSKESMAS ( STUDI KASUS: PUSKESMAS NGAWEN DAN PUSKESMAS JOGONALAN KABUPATEN KLATEN) SISTEM INFORMASI MANAKEMEN PUSKESMAS ( STUDI KASUS: PUSKESMAS NGAWEN DAN PUSKESMAS JOGONALAN KABUPATEN KLATEN) Ervian Adhe Candra Perwira, Kushartantya, Ragil Saputra Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS (Studi Kasus : Puskesmas Sekeloa Bandung)

PERANGKAT LUNAK PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS (Studi Kasus : Puskesmas Sekeloa Bandung) PERANGKAT LUNAK PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS (Studi Kasus : Puskesmas Sekeloa Bandung) Tono Hartono & Priyo Wicaksono Dosen Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK Puskesmas

Lebih terperinci

TUGAS DATA WAREHOUSE

TUGAS DATA WAREHOUSE TUGAS DATA WAREHOUSE SISTEM MANAJEMEN KELUHAN MITRA KERJASAMA BERBASIS FRAMEWORK DAN SMS GATEWAY Oleh : Nama : Fitri Wahyu Apriliani Nim : 011.01.106 Kelas : Teknik Informatika VI A Siang SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM KEPEGAWAIAN DI BBTA3 - BPPT

IMPLEMENTASI SISTEM KEPEGAWAIAN DI BBTA3 - BPPT IMPLEMENTASI SISTEM KEPEGAWAIAN DI BBTA3 - BPPT Sunarno 1, Gunawan Wijiatmoko 2, Wijaya Indra Surya 3 1,2 Sub Bid TRIE/BBTA3 - BPPT 3 Bid TR/BBTA3 - BPPT Alamat Korespondensi : Kawasan PUSPIPTEK gedung

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi merupakan salah satu hal yang berkembang cukup pesat saat ini. Berbagai penemuan dan pengembangan teknologi bermunculan seiring dengan meningkatnya minat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam teknologi pemrograman web yang menggunakan framework membuat keberadaan framework menjadi sangat dibutuhkan. Framework atau kerangka kerja adalah suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Pegawai dengan Menggunakan Metode Naive

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini semakin banyak teknologi yang diciptakan untuk mempermudah pekerjaan. Setiap perusahaan dituntut untuk menggunakan teknologi dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

OTOMATISASI SISTEM INVENTORY DAN PENEMBAKAN VOUCHER ELKTRONIK MKIOS

OTOMATISASI SISTEM INVENTORY DAN PENEMBAKAN VOUCHER ELKTRONIK MKIOS OTOMATISASI SISTEM INVENTORY DAN PENEMBAKAN VOUCHER ELKTRONIK Andriyano Raferino Barry Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No. 112-116, Bandung Email : bey_0209@yahoo.com ABSTRAK Pada proses

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK MONITORING PROYEK STUDI KASUS PT. SMOOETS TEKNOLOGI OUTSOURCING BANDUNG

PERANGKAT LUNAK MONITORING PROYEK STUDI KASUS PT. SMOOETS TEKNOLOGI OUTSOURCING BANDUNG PERANGKAT LUNAK MONITORING PROYEK STUDI KASUS PT. SMOOETS TEKNOLOGI OUTSOURCING BANDUNG Charel Samuel M, S.T.,M.Kom 1, Bobby Bhakti Rinaldy 2 1 Teknik Informatika, Manajemen Informatika, Politeknik Komputer

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak Software Process Satrio Yudho Pertemuan 4 dari 16 ver. 1.0 Tujuan Pemahaman mengenai konsep software process models. Pemahaman aspek tiga software process model. Pemahaman mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB Andri Pradipta 1), Meliana Christianti J. 2) 1,2 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan menyatukan hasil temuan dalam penelitian ini. Pada bagian

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan menyatukan hasil temuan dalam penelitian ini. Pada bagian BAB V KESIMPULAN 5.1. Pendahuluan Pada bab ini akan menyatukan hasil temuan dalam penelitian ini. Pada bagian pertama, hasil kesimpulan dari penelitian ini. Pada bagian kedua menggambarkan keterbatasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan perusahaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kegiatan produksi. Perusahaan mengadakan kegiatan produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Untuk mengadakan

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan anggaran adalah suatu proses utama dalam proyek konstruksi untuk menjawab berapa besar dana yang harus disediakan untuk sebuah proyek bangunan elektrikal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia telah mengenal suatu teknologi yang dinamakan internet. Dengan internet ini semua orang dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada di

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Audit Mutu Akademik Internal Universitas Sam Ratulangi Berbasis Web

Rancang Bangun Aplikasi Audit Mutu Akademik Internal Universitas Sam Ratulangi Berbasis Web E-journal Teknik Informatika Volome 6 no 1, 2015, ISSN : 2301-8364 1 Rancang Bangun Aplikasi Audit Mutu Akademik Internal Universitas Sam Ratulangi Berbasis Web Viastri Rindengan, Arie Lumenta, Yaulie

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak negara yang dikenakan terhadap bumi dan bangunan berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana

Lebih terperinci

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) 1. Pengertian DLC atau Software Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri 1 Kota Sukabumi merupakan salah satu sekolah unggulan

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri 1 Kota Sukabumi merupakan salah satu sekolah unggulan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SMK Negeri 1 Kota Sukabumi merupakan salah satu sekolah unggulan yang terdapat di daerah Sukabumi yang memiliki hubungan kerja sama dengan beberapa perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) atau yang biasa dikenal masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh

Lebih terperinci

SOFTWARE PROCESS MODEL I Disiapkan oleh: Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS

SOFTWARE PROCESS MODEL I Disiapkan oleh: Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS Bahan Ajar Rekaya Perangkat Lunak SOFTWARE PROCESS MODEL I Disiapkan oleh: Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS Linear SequentialModel/ Waterfall Model Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Pressman (2012) tujuan dari pengujian adalah untuk menemukan dan memperbaiki sebanyak mungkin kesalahan dalam program sebelum menyerahkan program kepada pelanggan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persediaan Barang merupakan komponen utama yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk kelangsungan hidup

Lebih terperinci

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4 FASE PERENCANAAN MPSI sesi 4 PERENCANAAN PROYEK BAGIAN DARI MANAJEMEN PROYEK Pembagian Pengalokasian penjadwalan (schedulling) Pekerjaan dalam lingkup proyek PEOPLE 4+1 P PRODUCT PROCESS PROJECT Sistem

Lebih terperinci

MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN

MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN Tugas ke 9 Rekayasa Perangkat Lunak Dibuat oleh : Dekha Sundhawati (41813120217) Dosen Pengampu : Wachyu Hari Haji, S.Kom,MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan aktivitas yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan aktivitas yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa untuk mengharapkan memperoleh laba dari dari transaksi-transaksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X 0. O = Observasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X 0. O = Observasi 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah aplikasi komputer pada Tes Potensi Akademik siswa sehingga tersebut dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN

SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN Janu Ariyanto Wibowo STMIK Nusa Mandiri Jakarta Janu_aw@gmail.com Muhammad Reza STMIK Nusa Mandiri Jakarta mm.reza@gmail.com

Lebih terperinci

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Judul Matakuliah Bobot Matakuliah Kode Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak : 3 SKS : Deskripsi Matakuliah Kompetensi Umum Text Book Melalui mata ajar ini

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 461 Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Boby* 1, Marta Dilia Kosasih 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3 STMIK

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008

Rekayasa Perangkat Lunak DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 Rekayasa Perangkat Lunak DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 PLPG Sosialisasi TIK KTSP2008 Latar Belakang Kemajuan pesat perangkat keras Kemajuan dalam teknik-teknik pembuatan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Agustus 2016 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman :. halaman Mata Kuliah : Manajemen Proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Kota Bandung yang bertugas melengkapi semua kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Kota Bandung yang bertugas melengkapi semua kebutuhan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagian Pengadaan merupakan salah satu bagian dari Sekretariat Daerah Pemerintahan Kota Bandung yang bertugas melengkapi semua kebutuhan yang ada di seluruh bagian Pemerintahan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrated Distance Education Application atau biasa disebut dengan IDEA merupakan sebuah sarana pembelajaran elektronik berbasis website yang dimiliki oleh Telkom University.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Coating Pada PT. Propan Dengan Metode Cash Basis yang

Lebih terperinci

Menganalisis dan merancang sistem absensi guru dan siswa dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML.

Menganalisis dan merancang sistem absensi guru dan siswa dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ABSENSI GURU DAN SISWA DENGAN PENDEKATAN BERORIENTASI OBJEK MENGGUNAKAN UML (STUDI KASUS : SMA NEGERI 7 BOGOR) Jejen Jaenudin, Safaruddin Hidayat Al Ikhsan, Dicky Ardiansyah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membantu untuk lebih memahami jalannya aplikasi ini. Sistem atau aplikasi dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membantu untuk lebih memahami jalannya aplikasi ini. Sistem atau aplikasi dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah implementasi dari analisis dan desain yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi

Lebih terperinci