BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisi tentang konsep teori yang menjadi referensi atau alat bantu dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisi tentang konsep teori yang menjadi referensi atau alat bantu dalam"

Transkripsi

1 12 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang konsep teori yang menjadi referensi atau alat bantu dalam pemecahan masalah, antara lain konsep sistem teknologi informasi, pengertian pendaftaran mahasiswa baru, konsep sistem online, konsep sistem informasi pendaftaran online, perkembangan Model Delone & McLean. 2.1 Teknologi informasi Teknologi informasi (Information Technology) biasa disingkat IT, merupakan gabungan dua istilah dasar yaitu teknologi dan informasi, Lucas (2000), menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, mikrokomputer, komputer mainframe, pembacaan barcode, perangkat lunak pemroses transaksi dan peralatan komunikasi dan jaringan lainnya merupakan contoh teknologi informasi. Jadi teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputerisasi (komputer) dengan jalur komunikasi yang membawa data, suara, dan video. 2.2 Konsep Dasar Sistem Teknologi Informasi Sistem Teknologi informasi merupakan suatu sistem teknologi dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk menyediakan kepada pihak luar tertentu suatu informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat didefinisikan secara luas sebagai kumpulan teknologi informasi, prosedur-prosedur,

2 13 dan orang yg bertanggung jawab pada penghimpunan, perpindahan, pengelolaan, dan informasi (Brown et al. 2009). Menurut Gordon (2000), Interaksi antara unit organisasi TI dan unit lainnya merupakan penentu utama dari keberhasilan organisasi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah, dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. Pengaplikasian dari Sistem Teknologi Informasi diterapkan dengan berbagai cara. Bisa diterapkan mengikuti fungsi-fungsi organisasi atau tingkatan manajemen dimana sistem teknologi tersebut akan diaplikasikan. Misal beberapa contoh sistem teknologi informasi yang diaplikasikan sesuai dengan fungsi organisasi, MIS (Marketing Information System), FIS (Financial Information System), dan juga termasuk aplikasi sistem informasi pendaftaran mahasiswa. 2.3 Pengertian Pendaftaran Mahasiswa Baru (PMB) Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pendaftaran adalah suatu proses atau cara untuk mendaftarkan / mencatat suatu data kedalam suatu tempat penyimpanan data, secara garis besar pendaftaran mahasiswa baru dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan pendaftaran calon mahasiswa yang diselenggarakan oleh setiap Universitas, mulai dari pengisian data mahasiswa hingga diterimanya atau tercatat sebagai mahasiswa di dalam suatu Universitas.

3 Tujuan Pendaftaran Mahasiswa baru: Menjaring calon mahasiswa untuk masuk kedalam Universitas. Memberikan kesempatan studi bagi calon mahasiswa yang mempunyai minat dan berprestasi didalam Universitas. Memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa untuk menlanjutkan jenjang studinya ketahap yang lebih tinggi. Pencatatan data-data seluruh calon mahasiswa. 2.4 Internet Based (Online) Seperti yang sudah dikemukakan di Bab I secara singkat, Menurut Darma, Jarot S, Shenia A (2009), internet merupakan rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain, melalui jaringan / network. Sistem Internet based merupakan suatu pemanfaatan teknologi berbasis internet untuk penggunaan sistem, sehingga sistem bisa diakses kapan saja dan dimana saja, tidak terbatas jarak ruang dan waktu, selama terhubung atau menggunakan fasilitas internet yang bersifat online sebagai instrumen utamanya. Pemanfaat dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin tingginya kebutuhan akan sistem informasi yang terkomputerisasi (computerized) dalam bidang pendidikan. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat mengantarkan dunia maya menjadi nyata berada di hadaapan kita. Kini telah lahir dunia maya (cyber) dalam segala aspek kehidupan. Dunia tidak dibatasi lagi oleh jarak, ruang, dan waktu. Dengan demikian segala aktivitas akan lebih mudah dan cepat. Potensi internet sebagai cara yang cepat

4 15 dan efisien dalam mendukung suatu proses sistem telah diakui berjalan dengan baik (Beyea 2000, Tod et al 2003). Berdasarkan data yang didapatkan dari ( menunjukkan pertumbuhan penggunaan intenet di Indonesia sepanjang tahun 2009 meningkat drastis. Jumlah penggunaan internet di akhir tahun 2009 diestimasikan mencapai pengguna dengan penetrasi 12,5% (per populasi). Untuk kawasan Asia, Indonesia berada di urutan ke-5 setelah Cina, Jepang, India, dan Korea Selatan (gambar 1), berada diurutan ke 16 dalam Top 20 Countries with the Highest Number of Internet Users (gambar 2) dan setiap tahunnya selalu cenderung meningkat, ditahun 2008 peningkatannya mencapai lebih dari 20,7% (gambar 3). Melalui hasil data inilah dapat di katakan bahwa kedepannya, penggunaan internet di Dunia Umumnya dan di Indonesia khususnya, akan senantiasa selalu bertambah, seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang terus meningkat. Gambar 1: Pengguna Internet Di Asia

5 Gambar 2: Data pengguna Internet di Dunia. 16

6 17 Gambar 3: Statistik pengguna Internet di Indonesia. 2.5 Sistem Informasi Web based Pada awalanya aplikasi / sistem informasi web hanya dibangun dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Languange) dan protokol yang digunakan dinamkan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Seiring dengan perkembangan, sejumlah script dan objek yang dikembangkangkan untuk memperluas kemampuan HTML. Saat ini. Banyak script yang dibuat seperti itu: antara lain PHP dan ASP, sedangkan yang berupa objek antara lain adalah applet (java). (Abdul Kadir, 2005) Konsep dari aplikasi / sistem informasi web sebenarnya sederhana. Operasi yang melatarbelakanginya melibatkan pertukaran informasi antara komputer yang meminta informasi (disebut klien), dan komputer yang memberikan informasi (disebut server). Lebih detailnya, sesungguhnya server yang melayani permintaan dari klien hanyalah berupa perangkat lunak yang dinamakan web server. Secara internal, web server inilah yang berkomunikasi dengan perangkat lunak lain yang

7 18 disebut middleware dan perangkat inilah yang berhubungan dengan basis data (database). Model seperti inilah yang mendukung web dinamis yang berbeda dengan web statis yang hanya dibangun dengan menggunakan HTML. (Abdul kadir, 2003). Perkembangan lainnya adalah ditahun 2009, dengan hadirnya web 2.0, yaitu suatu inovasi di dunia internet, Istilah web 2.0 tidak mengklarifikasi world wide web berdasarkan teknologinya, namun berdasarkan karakteristik website tersebut. Istilah web 2.0 juga memunculkan istilah web 1.0 (satu istilah untuk era sebelum web2.0) (Fikri rasyid. 2009). Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada perubahan cara berfikir dalam menyajikan suatu konten dan tampilan di dalam sebuah situs. Ada beberapa prinsip yang mendasari karakteristik suatu situs merupakan situs yang mempunyai tipe dari web 2.0. Karakter tersebut antara lain: 1. Web sebagai platform dimana menjadikan web sebagai tempat bekerja dimana pun. 2. Adanya partisipasi dari pengguna dalam berkolaborasi pengetahuan. 3. Dukungan pada pemograman yang sederhana dan ide akan layanan web atau RSS. 4. Perangkat lunak tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu. 5. Adanya kemajuan inovasi pada antar muka disisi pengguna. 6. Web 2.0 sebagai akhir dari siklus peluncuran produk perangkat lunak. Dapat dikatakan bahwa web 2.0 menyajikan suatu layanan web yang berpusat pada user (pengguna) dimana user dimudahkan untuk menggunakan berbagai layanan

8 19 yang ada. User dapat dengan mudah untuk memasukkan data atau mengambil data dari sistem. (Yudha Wastu, 2004) 2.6 Sistem Informasi Pendaftaran Online Paradigma sistem proses pendaftaran mahasiswa baru pada Universitas yang semula konvensional dengan mengandalkan tatap muka, maka dengan sentuhan teknologi informasi khususnya dunia cyber beralih menjadi sistem informasi jarak jauh yang tidak dibatasi oleh ruang, waktu, dan jarak, sehingga hubungan antara pendaftar dan panitia pendaftaran di dalam pendaftaran mahasiswa baru, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat itu, maka kebutuhan akan konsep pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi menjadi sebuah keniscayaan. Implikasinya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di lembaga pendidikan, seperti Universitas, sangatlah diperlukan. Salah satu hasil teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan adalah teknologi komputer dengan Internetnya. Teknologi Internet (online) juga telah memangkas berbagai kelambanan proses yang bisa terjadi jika tanpa menggunakan Internet. Penerapan Internet yang paling jelas implementasinya sekarang ini adalah penerapan sistem informasi pendaftaran online untuk penyebaran informasi, berkomunikasi dan melakukan proses pendaftaran. Konsep inilah yang merupakan salah satu bagian dari sistem pendidikan yang berbasis dunia cyber yang telah diterima dengan baik dan banyak digunakan saat ini.

9 20 Pendaftaran online dalam pelaksanaannya memanfaatkan dukungan jasa teknologi, khususnya teknologi informasi, pendaftaran online ini memungkinkan untuk menyelenggarakan pendaftaran jarak jauh yang bisa menjangkau lebih banyak orang dan berbagai tempat daerah terpencil atau pedalaman sekalipun. Secara terminologi, sistem informasi pendaftaran online adalah sebuah proses pendaftaran yang dilakukan melalui network (jaringan komputer), biasanya melalui Internet. Sistem informasi pendaftaran online merupakan salah satu strategi atau metoda pendaftaran paling efektif untuk saat ini, yang mampu menjangkau tempat yang sangat luas, dengan biaya relatif murah. Untuk mengakses sistem informasi pendaftaran online, cukup diperlukan komputer dengan jaringan Internet. Proses pendaftaran selalu bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun diinginkan, sehingga dapat mengatasi kendala jarak, ruang dan waktu. 2.7 Konsep Pendaftaran Online Pendaftaran mahasiswa baru merupakan pintu gerbang atau tahapan awal dari bisnis proses suatu Universitas, oleh karena itu dibutuhkan suatu pemicu berupa sistem yang bisa mengelola secara simple dan usefull serta mudah digunakan untuk membantu pengolahan data baik dari segi pendaftar maupun panitia dalam menggunakan sistem. Selama ini sistem administrasi pendaftaran yang ada disetiap Universitas kebanyakan, hanyalah secara manual, atau secara desktop, mulai dari promosi, proses pendaftaran, pembayaran biaya pendaftaran, proses seleksi sampai dengan penyajian data-data rekapan. Dengan semakin banyaknya jumlah mahasiswa dan perkembangan teknologi yang semakin maju, serta target pencapaian jumlah

10 21 calon mahasiswa baru disuatu Universitas, maka pendaftaran secara manual ini mengalami banyak kesulitan terutama dalam keterlibatan tenaga operator / asisten untuk memproses pendaftaran tersebut. Disisi lain untuk memudahkan proses pendaftaran, seleksi, penyajian data dan lain-lain, dibutuhkan suatu proses secara online (web based) supaya diharapkan seluruh proses pendaftaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, sehingga dapat memudahkan calon mahasiswa ataupun panitia pendaftaran, dan untuk meminimalisir sumber daya yang digunakan. Dengan menggunakan sistem yang berbasis web, proses pendaftaran dan pendataan calon mahasiswa baru dapat dilakukan lebih cepat dan akurat, dengan menggunakan media internet yang dilengkapi dengan beberapa fasilitas untuk mempermudah proses pendaftaran mahasiswa baru. Pendataan calon mahasiswa baru melalui web ini, akan jauh lebih efektif dan efisien bila dibandingkan dengan cara yang ada sekarang (manual) (gambar 4). Serta mudah digunakan oleh calon mahasiswa baru, karena tampilan dan petunjuk yang mudah dipahami dan pada laporan datanya akan menghasilkan rekapan yang akurat dan mudah didapatkan kapan saja (gambar 5).

11 Gambar 4: Contoh Proses PMB Manual 22

12 Gambar 5 : Contoh Proses PMB Online 23

13 Metode Pengukuran Evaluasi Efektifitas Setiap sistem yang telah diterapkan, tentunya pada suatu saat akan diperlukan proses penilaian atau evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran awal yang ditetapkan. Periode untuk melakukan evaluasi tergantung dari kebutuhan atau kebijakan dari manajemen. Sistem informasi dapat dikatakan sukses jika memenuhi kriteria, seperti kebutuhan user dan tujuan organisasi. Dalam lingkungan pendidikan sistem informasi dituntut untuk menyajikan informasi akademik yang akurat dan handal. Evaluasi kesuksesan sistem saat ini telah dianggap penting oleh peneliti (Bokhari, 2005). Evaluasi mencakup penilaian kepuasan terhadap output dan kemampuan sistem dari umpan balik user.miller (2009) berpendapat sistem informasi yang efektif adalah apabila telah mencapai tujuan pemakaiannya. Namun evaluasi kefektifan sistem sulit dilakukan karena sifatnya multidimensi, terdiri dari aspek kualitatif dan kuantitatif yang banyak dan berlawanan serta tergantung pada sudut pandang evaluator (Hamilton dan Chervany, 1981). Untuk menentukan metode pengukuran sistem informasi yang paling tepat juga tidak mudah untuk dilakukan karena tergantung pada karakterisktik organisasi dan user nya. Beberapa variabel yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan. Weber (1999) menggunakan system quality, information quality, perceived usefulness, computer self-efficacy, perceived ease of use, use (amount type). IS satisfaction, individual impact, dan organization impact sebagai variabel-variabel yang menentukan efektivitas suatu sistem informasi (Delone, 1992).

14 Delone and McLean IS Success Model Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan sistem teknologi informasi. Salah satu penelitian yang terkenal di area ini adalah teknologi informasi. Pada tahun 1992, Delone dan Mclean menyajikan model sebagai kerangka untuk mengukur variabel dependen yang kompleks pada penelitian sistem informasi. Model yang baik adalah model yang lengkap tetapi sederhana. Model semacam ini disebut dengan model yang parsimoni. Berdasarkan teori teori dan hasil penelitian sebelumnya yang telah dikaji, Delone & Mclean pada tahun 1992 kemudian mengembangkan suatu model parsimoni yang mereka sebut dengan nama model kesuksesan sistem informasi Delone & Mclean (D&M Information System Success Model) sebagai berikut; Gambar 6: Model Delone & McLean (1992) Model yang diusulkan ini merefleksi ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi. Keenam elemen atau komponen pengukuran dari model ini adalah: 1. Kualitas sistem (system quality) 2. Kualitas informasi (information quality) 3. Penggunaan (use)

15 26 4. Kepuasan pemakai (user satisfaction) 5. Dampak individual (individual impact) 6. Dampak organisasional (organizational impact) Pada perkembangannya terdapat penelitian penelitian lain yang membuktikan maupun menawarkan pengembangan model kesuksesan sistem informasi tersebut, antara lain Peter B. Seddon yang melakukan reformulasi atas model Delone & McLean menjadi dua varians model yang terpisah (Seddon, 1997). Dalam model barunya Seddon menggantikan variabel use dengan perceived usefulness. Selain itu Seddon juga menambahkan variabel societal impact. Penelitian lainnya yaitu oleh Pitt et al. (1995) yang menambahkan komponen kualitas pelayanan tidak diikut sertakan, maka akan terdapat kesalahan dalam pengukuran efektifitas sistem informasi tersebut. Model kesuksesan Delone and McLean (1992) terdiri dari tiga dimensi kualitas yaitu kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas pelayanan. Masrek (2007) menguji Delone and McLean dengan menggunakan tiap dimensi kualitas tesebut secara terpisah, karena dimensi tersebut akan mempengaruhi selanjutnya pada aspek penggunaanya dan aspek kepuasan pengguna baik di tiap dimensi maupun gabungan ketiganya. Sepuluh tahun setelah kelahiran model Delone and McLean (1992), model tersebut direformulasi berdasarkan kontribusi penelitian penelitian yang mengadopsi model asli kesuksesan sistem informasi. Tiga perubahan dalam model yang telah diperbarui adalah: a. Pengikutsertaan dimensi service quality

16 27 Dimasukkannya variabel service quality banyak diilhami oleh studi yang dilakukan oleh Pitt et al (1995) yang menyatakan bahwa ukuran-ukuran efektifitas sistem informasi lebih fokus pada produk daripada layanan yang diberikan oleh fungsi sistem informasi, sehingga akan membahayakan bagi para peneliti karena dapat mengukur efektifitas sistem secara salah sebagai akibat tidak dimasukkannya ukuran service quality kedalam paket penilaian mereka. Instrumen pengukuran pengukuran yang digunakan adalah SERVQUAL yang dikemukakan oleh Parasuraman, yang disusun untuk mengakses harapan konsumen dan persepsi mengenai kualitas pelayanan dalam organisasi retail dan jasa (Pitt et al., 1995) b. Penggabungan dimensi individual impact dan organizational impact Variabel lain yang dimasukkan ke dalam model adalah net benefit, menggantikan variabel individual impact dan organizational impact. Menurut Delone and McLean, ada suatu rangkaian kesatuan dari entitas individual sampai keseluruhan yang dapat memberikan dampak (impact) bagi aktivitas sistem informasi. Pemilihan mengenai dimana dampak ini harus diukur tergantung kepada sistem yang akan dievaluasi dan tujuannya. Untuk menghindari kerumitan dan permodelan, mereka mengelompokkan semua pengukuran mengenai impact menjadi satu variabel, yaitu net benefit (Widowati dan Achjari,2004).

17 28 Gambar 7: Model Delone & McLean diperharui (2003) c. Adopsi dimensi intention to use sebagai alternatif pengukuran dimensi use Delone and McLean juga memberikan alternatif variabel intention to use bagi variabel use, dimana intention to use merupakan suatu sikap (attitude) sedangkan use menunjukkan perilaku (behavior). Hal ini merupakan jawaban atas kritikan Seddon mengenai model proses dan model kausal (Seddon, 1997). Namun karena sikap merupakan hal yang sulit diukur, variabel use tetap dapat digunakan atau pun tidak dalam model ini (Widowati dan Achjari, 2004). Hal yang mendasari adalah adanya kesulitan menginterpretasikan aspek multi dimensi dari penggunaan, yaitu apakah penggunaan tersebut dilakukan karena keterpaksaan ataukah karena sukarela, karena diinformasikan ataukah tidak, apakah penggunaan tersebut efektif ataukah tidak efektif, dan sebagainya. Hal yang mendasari lainnya adalah Theory of Reasoned Action (TRA) dan Theory of Planned Behaviour (TBA). Dalam kenyataannya hubungan antara TRA dan TBA adalah attitude / sikap yg artinya sebagai suatu perasaan positif / negatif

18 29 seseorang tentang pembentukan perilaku tertentu, attitude dipengaruhi oleh keyakinan seseorang terhadap perilaku yang menonjol. Attitude mengenai pengguna sistem informasi mempunyai pengaruh yang kuat mengenai keyakinan tentang sistem, sehingga dapat disimpulkan variabel user satisfaction dalam sistem informasi sudah merupakan sebuah attitude yang dipengaruhi oleh keyakinan terhadap information quality, system quality, dan service quality (Tahir, 2006). Model D&M telah banyak digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem, dari waktu ke waktu model D&M selalu dimodifikasi untuk menemukan kebutuhan / persyaratan yang sesuai dengan berbagai jenis sistem informasi, dan dari berbagai sudut pandang. Kemudian, Delone & Mclean (2004) menerapkan sukses modelnya untuk mengukur kesuksesan dari e-commerce system. Melalui perspektif e-commerce, kunci penggunannya adalah pelanggan dan penyedia layanan. Pengembangan dari model Delone & Mclean (2004) yang terbaru adalah yang dilakukan oleh beberapa penelitian seperti; Holsapple and Lee-Post (2006), mengadopsi model D&M dan digunakan untuk mengevaluasi sistem e-learning, setahun kemudian, Lin (2007) juga memodifikasi D&M (2003) untuk mengukur penggunaan sistem belajar online. Selanjutnya, Wang et al. (2007) menggunakan model D&M ketika mengukur efesiensi dan kesuksesan dari sistem informasi e- learning dari sudut pandang organisasi dan perusahaannya. Berdasarkan kasus kasus yang muncul dalam penggunaan model D&M, Holsapple and Lee-post (2006) mendefinisikan dan menilai e-learning melalui perspektif sistem informasi, kemudian membuat model fase pengembangan sistem, dan memperkenalkan sebuah model sukses yang telah dimodifikasi. Ukuran dalam

19 30 model ini sebagian besar menggunakan kata sifat, yang dapat lebih menggambarkan keadaan sistem dan dimaksudkan dapat ditentukan melalui kasus perkasus. Pengembangan model dibagi menjadi 3 fase yang menjelaskan pengembangan dari fase Sistem Informasi, yaitu: System desain, System delivery, System outcome : Gambar 8: The e-learning success model (Holsapple & Lee-Post, 2006) Pengukuran dalam model dipilih sesuai dengan target yang akan dievaluasi atau objek tertentu. Dengan demikian, pengukuran berubah ketika model ini diadopsi untuk digunakan ketika mengevaluasi suatu sistem. Tanda panah dalam gambar menggambarkan ketergantungan antar fase dalam penilaian, System desain sangat

20 31 penting ketika mempertimbangkan keberhasilan dari penyampaian dan pengaruh dari hasil yang disampaikan / dibawa. Demikian juga dengan use, dan user satisfaction saling bergantung satu sama lain.model sukses Holsapple & Lee-Post (2006), dalam penerapannya sering digunakan untuk mengukur sistem e-learning atau sistem pembelajaran online Model Penelitian Berdasarkan model kesuksesan sistem informasi Delone & Mclean, sistem informasi dapat diukur keberhasilannya berdasarkan dimensi kualitas (System quality, information quality, service quality), dimensi pemakai (use / intention to use), user satisfaction, net benefit. Dalam penelitian kali ini yang akan dilakukan adalah pengukuran dari segi efektifitas sistem informasi itu sendiri, sehingga yang digunakan adalah model kesuksesan Delone & Mclean (2003) dengan menghilangkan variabel (use / intention to use) yang mengacu kepada Widowati dan Achjari (2004) yang mengatakan bahwa sikap merupakan hal yang sulit diukur, variabel use tetap dapat digunakan atau pun tidak dalam model dan juga Tahir (2006) yang mengatakan bahwa user satisfaction sudah merupakan sebuah attitude. Model yang serupa juga pernah dilakukan pada penelitian terdahulu yang meneliti tentang analis faktor yang mempengaruhi kefektifan implementasi sistem informasi yang dilakukan oleh Tanjung (2010).

21 32 Gambar 9: Model Penelitian System Quality User Satisfaction Kualitas sistem merupakan karakteristik yang berfokus kepada kinerja sistem. Kualitas sistem merupakan sistem ciri karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri, penelitian yang dilakukan Delone dan Mclean (2003) menunjukkan bahwa kualitas sistem (system quality) dapat mempengaruhi kepuasan pengguna (user satisfaction). Pada penelitian Roldan dan Leal (2003) ditemukan bahwa kualitas sistem memiliki hubungan yang kuat dengan kepuasan user. Penelitian yang dilakukan Livari (2005) juga menunjukkan hasil kualitas sistem (system quality) berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). Berdasarkan sejumlah temuan riset diatas, peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1: Kualitas sistem informasi (System Quality) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi pendaftaran online (User Satisfaction)

22 Service Quality User Satisfaction Menurut Peter et al., (2008) Kualitas layanan adalah kualitas dukungan yang diterima pengguna sistem informasi. Biasanya kualitas layanan mengacu kepada ketersediaan mekanisme komunikasi untuk menerima beberapa keluhan user dan solusi dari keluhan keluhan yang tepat waktu, tetapi juga termasuk membantu user dalam menggunakan produk secara efektif (Ahn, 2004). Riset yang dilakukan Pitt et al.,(1995) dengan menambahkan service quality pada model Delone dan Mclean menunjukkan hasil kualitas layanan (service quality) memiliki pengaruh pada kepuasan pengguna (user satisfaction). Penelitian Delone dan Mclean (2003) juga menunjukkan bahwa kualitas layanan (service quality) dapat mempengaruhi kepuasan pengguna (user satisfaction), termasuk juga sejumlah riset yang telah dilakukan menemukan bukti empiris terdapat hubungan antara kualitas layanan dengan kepuasan user, yaitu Agustin (2010) dan kusumastuti (2010). Berdasarkan temuan penelitian diatas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: H2: Kualitas layanan (Service Quality) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi pendaftaran online (User Satisfaction) Information Quality User Satisfaction Kualitas informasi berfokus kepada informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Suatu informasi dapat dikatakan memenuhi karakteristik yang diinginkan oleh user ditentukan dari kemampuan yang dimiliki sistem untuk mengolah data menjadi informasi yang memenuhi beberapa indikator penentu. Penelitian yang telah dilakukan menemukan bukti empiris bahwa terdapat hubungan positif antara kualitas

23 34 informasi dan kepuasan user. Antara lain adalah Delone & Mclean (1992), Seddon and Kiew (1994), McGill et al., (2000), serta Roldan & Leal (2003). Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti menarik hipotesis: H3: Kualitas Informasi (Information Quality) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi pendaftaran online (User Satisfaction) User Satisfaction Net Benefit Kepuasan pengguna (user satisfaction) merupakan keseluruhan evaluasi dari kesan pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari sistem informasi.kepuasan sering dipakai sebagai indikator akan kesuksesan sebuah sistem informasi.beberapa penelitian telah memberikan bukti empiris bahwa terdapat hubungan positif antara kepuasan user dengan dampak individu (net benefit). Diantaranya adalah pada penelitian tentang Executive Information System (EIS) yang dilakukan oleh Roldan dan Leal (2003), ditemukan adanya pengaruh positif antara kepuasan user dengan dampak individual (net benefit). Pada penelitian yang dilakukan oleh McGill et al., (2000) mengenai End User Development Success bahwa kepuasan user memiliki pengaruh yang kuat terhadap dampak individual (net benefit).berdasarkan hasil temuan riset sebelumnya, peneliti mengajukan hipotesis: H4: Kepuasan pengguna sistem informasi (User Satisfaction) berpengaruh positif terhadap net benefit Validitas Instrumen Tujuan utama dari proses penelitian ialah bagaimana peneliti dapat memperoleh kesimpulan dengan dilandasi dan didukung oleh fakta-fakta yang

24 35 representatif. Untuk dapat memperoleh fakta-fakta yang representatif, diperlukan data dan informasi yang objektif. Tingkat keobjektifan data hasil penelitian tergantung pada seberapa jauh kemampuan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Tinggi rendahnya kemampuan instrumen pengumpul data, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan. Berdasarkan Instrumen yang pernah digunakan pada penelitian sebelumnya, yang juga mengukur kesuksesan implementasi sistem informasi menggunakan metode Delone and Mclean, yang dilakukan oleh Tanjung (2010) dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan implementasi sistem informasi dengan menggunakan model Delone dan Mclean yang dikembangkan dengan menggabungkan teori Masrek, maka dalam penelitian ini juga menggunakan atau mengadopsi kuesioner tersebut, selain itu berdasarkan hasil validitas & realibilitas terhadap instrumen yang menunjukkan hasil antara lain skor loading rata-rata instrumen yaitu 0,8 dan skor rata-rata AVE dan Communality yaitu 0,6 yang berarti telah memenuhi syarat validitas konvergen, setiap skor instumen > 0,5 (skor loading > 0,5 ) serta skor rata-rata Cronbach Alpha yaitu 0,8 ( memenuhi syarat Cronbach Alpha > 0,6) dan skor rata rata Composite reability yaitu 0,8 ( memenuhi syarat Composite reability > 0,7). Oleh karena itu dikarenakan adanya hasil validitas serta adanya ruang lingkup yang sama dan dipandang atau diakui secara keseluruhan alat ukur / kuesioner tersebut sudah dapat dikatakan valid dan reliable.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan organisasi karena peran pentingnya dalam memungkinkan pencapaian tujuan individu dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dari penelitian ini: 2.1.1 Taufik Saleh, Darwanis, Usman Bakar (2012) Penelitian dengan topik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Sistem, Informasi, dan Basis Data Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi adalah data yang telah diolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang penuh dengan persaingan teknologi seperti sekarang ini, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian,

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, 54 BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan hasil pengumpulan data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. sarana bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) telah memberikan berbagai sarana bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap sivitas akademikanya. Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya evolusi sistem informasi membuat laju perkembangan sistem informasi tidak dapat dibendung lagi. Organisasi dituntut untuk selalu beradaptasi dengan perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap perusahaan. Pengembangan teknologi informasi (TI) telah memimpin dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi. Munculnya teknologi menjadi pintu dalam pengelolaan informasi. Sebutan pengelolaan informasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban terhadap pasien untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan menggunakan fasilitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya, untuk dapat saling berhubungan satu dengan yang lainnya, maka manusia mulai mencari dan menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam kegiatan manusia. Dewasa ini hampir semua sendi kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari pemanfaatan teknologi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Pengertian Sistem Informasi Penelitian ini dilakukan terhadap sebuah sistem informasi. Definisi dari sistem informasi sendiri tidak bisa lepas dari dua kata pembangunnya, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang melaksanakan berbagai operasi dalam rangka menghasilkan informasi yang relevan, diantaranya mencatat data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri baik perdagangan, pendidikan, pariwisata dan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Industri baik perdagangan, pendidikan, pariwisata dan lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri baik perdagangan, pendidikan, pariwisata dan lainnya menggunakan sistem informasi sebagai pendukung proses dan aktivitas bisnisnya. Keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis perbankan yang meningkat menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis perbankan yang meningkat menuntut perusahaan untuk 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis perbankan yang meningkat menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar unggul dalam persaingan. Pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha dalam industri jasa semakin ketat. Dilihat dari banyaknya perusahaan yang menawarkan usaha dalam bentuk jasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN TENTANG SISTEM. Pada Bab ini akan dibahas mengenai tentang metode penelitian, populasi, sample,

BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN TENTANG SISTEM. Pada Bab ini akan dibahas mengenai tentang metode penelitian, populasi, sample, 36 BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN TENTANG SISTEM Pada Bab ini akan dibahas mengenai tentang metode penelitian, populasi, sample, dan pemilihan sample, metode pengumpulan data, data dan sumber data,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi 3.1.1. Kinerja Dosen UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan dampak yang signifikan bagi berbagai bidang kehidupan termasuk kehidupan bisnis perusahaan. Kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengantar Menyediakan informasi yang akurat merupakan hal penting bagi perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan kompetetif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI) yang sangat cepat telah membawa dampak yang cukup signifikan hampir pada semua aspek kehidupan, baik pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan keefisienan dalam melakukan setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan dunia bisnis yang semakin pesat menuntut kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi semakin

Lebih terperinci

Etik Ipda Riyani Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka ABSTRAK

Etik Ipda Riyani Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka ABSTRAK ANALISIS KESUKSESAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI E-SPT PAJAK PENJUALAN (PPN) TERHADAP KEPATUHAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA A DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA B Etik Ipda Riyani Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diperkenalkannya konsep Business Intelligence (BI) pada akhir

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diperkenalkannya konsep Business Intelligence (BI) pada akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak diperkenalkannya konsep Business Intelligence (BI) pada akhir tahun 1980-an oleh Howard Dresner, seorang analis dari Gartner Research Group, bidang sistem informasi

Lebih terperinci

EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DI PERGURAN TINGGI MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM (IS) EFFECTIVENESS VARIABLE

EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DI PERGURAN TINGGI MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM (IS) EFFECTIVENESS VARIABLE EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DI PERGURAN TINGGI MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM (IS) EFFECTIVENESS VARIABLE Vivi sahfitri 1) 1) Teknik komputer Universitas Bina Darma Palembang Jl.Jend. Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin pesat diiringi dengan berkembangnya sistem informasi berbasis teknologi. Selama ini sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah yang biasa disebut dengan UKM, merupakan motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa UKM merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada laba, namun rumah sakit mempunyai konsekuensi pada akuntabilitas dan auditabel dalam pelaporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Mengingat bahwa banyak disiplin referensi lain juga terhadap studi sistem informasi (misalnya, pemasaran, psikologi, manajemen, dan sebagainya),

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (McLeod, 2004). Jerry Fith gerald dalam Jogiyanto (2006) juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi pendidikan, maupun institusi pemerintahan. Perubahan sangat berkaitan dengan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring perkembangan zaman, semua kegiatan masyarakat semakin akrab bahkan sangat akrab dengan teknologi informasi, termasuk menjalankan sebuah tugas. Salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ukuran perusahaan yang bertumbuh karena kegiatan ekspansi membuat perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal ini karena kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan Teori yang memaparkan teori teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan Sub Bab 2.2 Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi terutama pada penggunaan software akuntansi membawa perubahan yang signifikan terhadap cara pemakai dalam mengerjakan tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara teknis sistem teknologi informasi telah berkembang dengan pesat [1]. Hampir semua kegiatan bisnis mempunyai ketergantungan yang cukup tinggi terhadap teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Berbasis Web Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser. Aplikasi seperti ini pertama kali dibangun hanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Dengan semakin berkembangnya suatu organisasi, semakin kompleks pula masalah-masalah yang akan dihadapi. Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kesuksesan sebuah sistem informasi tidak hanya dilihat dari jumlah bug yang terdapat di dalamnya atau berjalannya proses sistem informasi sesuai sistem organisasi terkait. Hal yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi saat ini sangat banyak digunakan di hampir seluruh bidang industri di Indonesia, dikarenakan perkembangan teknologi, perubahan proses bisnis yang dinamis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang berbasis internet. Internet menawarkan kenyamanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pendayagunaan teknologi khususnya teknologi informasi. Penjualan elektronik atau yang akrab di sebut e-commerce ( electronic

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pendayagunaan teknologi khususnya teknologi informasi. Penjualan elektronik atau yang akrab di sebut e-commerce ( electronic BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia bisnis penjualan dan pemasaran merupakan bagian yang sangat penting sehingga banyak cara yang ditempuh oleh perusahaan besar atau perusahaan kecil untuk

Lebih terperinci

Aplikasi Web. Jaringan Komputer. Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras

Aplikasi Web. Jaringan Komputer. Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras Aplikasi Web Jaringan Komputer Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras 1 Jaringan Komputer Hubungan antara satu jaringan dengan jaringan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Dampak pertumbuhan internet mendorong setiap orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada warga dan bisnis (Torres, Pina, & Acerete, 2005). Banyak pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kepada warga dan bisnis (Torres, Pina, & Acerete, 2005). Banyak pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak akhir 1990-an, pemerintah di semua tingkatan telah meluncurkan e- Government proyek yang bertujuan memberikan informasi elektronik dan layanan kepada warga dan

Lebih terperinci

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Ike Verawati 1, Wing Wahyu Winarno 2, Andi Sunyoto 3 1,2,3 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta E-mail: 1 ike.verawati@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Timur memiliki daya tarik wisata yang luar biasa tersebar di 38 Kabupaten/Kota yang ada. Berbagai daya tarik wisata itu tidak lepas dari banyaknya pengunjung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perguruan tinggi sebagai salah satu tempat yang berperan dalam pembinaan dan peningkatan keterampilan sekaligus pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Program Studi S1 Informatika, Fakultas Informatika Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung Jawa Barat degunk@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam melakukan setiap pekerjaan. Perkembangan aplikasi web yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam melakukan setiap pekerjaan. Perkembangan aplikasi web yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi di bidang komputer saat ini sangat berkembang pesat ke berbagai sisi kehidupan manusia sehingga dapat meningkatkan keefesienan dan efektifitas dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu

BAB I. PENDAHULUAN. perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Paradigma suatu organisasi atau perusahaan kini dihadapkan pada perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu sumber daya yang harus dikelola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian tentang Delone McLean Tinjuan pustaka menurut Creswell (2005), adalah ringkasan yang tertulis mengenai suatu jurnal, buku dan juga dokumen yang mendeskripsikan teori

Lebih terperinci

BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003

BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003 BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003 2.1. Sistem Informasi Menurut Romney dan Steinbart (2012), Sistem merupakan gabungan dari dua atau lebih komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi keuangan daerah diperlukan untuk meningkatkan pelaksanaan desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang- Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu kesatuan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinterkasi, saling tergantung satu sama lain, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan penelitian yang akan digunakan untuk meneliti penerimaan penerapan PARIS (Parking Information System) dengan metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi atau information and communication technology (ICT) telah membawa perubahan dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Jeffrey L. Whitten, pada bukunya yang berjudul Systems Analysis and Design Methods (Whitten, 2001), secara umum sistem dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan masyarakat kepada pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah baik pusat maupun daerah tidak dapat dielakkan lagi. Dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Sistem Informasi O brien (2005) mendefinisikan Sistem informasi sebagai kombinasi atau gabungan yang terorganisasi dari orang, perangkat keras (hardware), piranti lunak (software),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan teknologi informasi memiliki peran yang penting tidak hanya dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang dari kesuksesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memacu perubahan dalam bidang pemasaran, operasional,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memacu perubahan dalam bidang pemasaran, operasional, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penguasaan teknologi berperan dalam mendukung pencapaian tujuan bisnis pada berbagai skala usaha dan jenis industri. Kecakapan dalam pemanfaatan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepuasan pengguna akhir dalam banyak penelitian adalah merupakan variabel yang telah banyak mendapatkan perhatian. Tidak terkecuali pada bidang sistem teknologi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah sistem teknologi informasi (STI) dimulai sejak tahun 1950 (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah berkembang dan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang dan memiliki pertumbuhan yang sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting bagi banyak orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan dunia bisnis terlihat dengan semakin banyak pelaku usaha membuka dan mengembangkan bisnis mereka. Salah satu bidang bisnis di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan informasi dunia. Dahulu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, penggunaan komputer memegang peranan penting diberbagai bidang yang saling mendukung dalam aspek kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan sistem informasi merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua hal tersebut seperti

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 84~88 KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA 84 Yopi Handrianto AMIK BSI Bandung e-mail : yopi.yph@bsi.ac.id

Lebih terperinci

Analisis Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi pada Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online (Studi Pada PT Jamsostek (PERSERO))

Analisis Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi pada Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online (Studi Pada PT Jamsostek (PERSERO)) Aset, Februari 2010, hal. 181-189 Vol. 12 No. 2 ISSN 1693-928X Analisis Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi pada Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online (Studi Pada PT Jamsostek (PERSERO)) SUSANTI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi sebagai Sistem Informasi Dengan semakin berkembangnya usaha yang telah dijalankan oleh PT. PLN (Persero), sehingga menuntut sistem pengolahan informasi yang semakin

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, merekam, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman modern ini, teknologi informasi bukanlah hal yang aneh untuk diketahui oleh berbagai kalangan. Di mulai dari masyarakat sampai dengan para pebisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang memberikan kemungkinan hidup, perkembangan dan memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. penting yang memberikan kemungkinan hidup, perkembangan dan memperlancar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan informasi dalam suatu organisasi merupakan salah satu unsur penting yang memberikan kemungkinan hidup, perkembangan dan memperlancar kegiatan di dalamnya,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. konsumen untuk bertransaksi secara online dan kemudian dievaluasi, serta apa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. konsumen untuk bertransaksi secara online dan kemudian dievaluasi, serta apa BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini utamanya adalah untuk melihat bagaimana niat konsumen untuk bertransaksi secara online dan kemudian dievaluasi, serta apa saja faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kecanggihan teknologi informasi saat ini memberikan pengaruh kepada banyak bidang, utamanya bisnis. Perkembangan sistem teknologi informasi ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa dekade terakhir terjadi perubahan yang drastis di dalam bisnis khususnya e-business, perkembangan tersebut diantaranya perkembangan komunikasi dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dewasa ini berpengaruh pada transformasi pelayanan masyarakat di pemerintahan. Pelayanan informasi dari pemerintah untuk masyarakat juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan pada bisnis ritel terus berkembang dan semakin ketat, dimana pada kondisi seperti ini mengharuskan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban & Rainer, 2009, p. 402), internet adalah jaringan global (wide-area network) yang menghubungkan

Lebih terperinci

Keywords : kualitas sistem, kualitas pelayanan, kualitas informasi, kepuasan pengguna, niatan menggunakan kembali, e-government, Indonesia.

Keywords : kualitas sistem, kualitas pelayanan, kualitas informasi, kepuasan pengguna, niatan menggunakan kembali, e-government, Indonesia. INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang menentukan kesuksesan layanan website e-government melalui persepsi masyarakat terhadap kepuasan pengguna dan niatan untuk menggunakan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dewasa ini dengan kemajuan teknologi yang pesat, hampir seluruh kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perspektif ekonomi terkini, nilai suatu organisasi bergantung pada tingkat pengetahuan sumber daya manusianya dan hal ini menghadirkan tantangan bagi unit-unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan

Lebih terperinci

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1 APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE Rizal Ari Ardianto Program studi Teknik Informatika S-1 Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Universitas Dian Nuswantoro Seiring perkembangan

Lebih terperinci