SMA. Bangsa (Grosse): Segolongan manusia yg memiliki sifat-sifat kesamaan dlm hal jasmani & Rohani keturunan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SMA. Bangsa (Grosse): Segolongan manusia yg memiliki sifat-sifat kesamaan dlm hal jasmani & Rohani keturunan."

Transkripsi

1 JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) KEWARGANEGARAAN (PKN) HAKEKAT BANGSA DAN NEGARA Bangsa (Grosse): Segolongan manusia yg memiliki sifat-sifat kesamaan dlm hal jasmani & Rohani keturunan. Manusia (Aristoteles): Zoon Politicon = selalu ingin bergaul dengan sesame. Karena itu manusia: Makhluk Monodualis (selain makhluk pribadi juga makhluk social) Bangsa: Sejumlah orang yg dipersatukan krn persamaan cita-cita & keinginan utk bernegara. Karena itu memiliki unsur-unsur persamaan berikut: Cita-cita & hasrat utk bersatu Sejarah masa lampau & nasib Budayam adat istiadat & karakter Tempat tinggal Menempati wilayah yang sama Negara (Aristoteles) dlm buku POLITICA: polis (Negara kota) Plato: Negara timbul karena adanya keinginan & kebutuhan manusia yg beraneka ragam & mendorong mereka bekerja sama. Karena itu Negara adalah Organisasi: Kekuasaan yang teratur Yang kekuasaannya memaksa dan memonopoli Utk mengurus kepentingan bersama Yang punya wilayag tertentu & dilengkapi alat Negara. SIFAT Negara: Memaksa (Max Waber): Punya kekuasaan utk memaksakan kekuasaan fisik scr legal agar terwujud ketertiban & keamanan. Monopoli : Punya kuasa menetapkan tujuan bersama masyarakat Contoh: ttg aliran kepercayaan yang berlaku dinegara. Mencakup Semua: Artinya semua peraturan UU berlaku utk semua orang tanpa terkecuali tdk ada warga kelas 1, semua sama dihadapan hukum, tanpa diskriminasi politik & hukum. 1

2 Teori terjadinya Negara: Terjadi secara Primer Terjadi secara sekuncer Terjadinya Negara berdasarkan Faktual (secara nyata terjadi dlm sejarah) Terjadi berdasarkan Teoritis: o Teori Ketuhanan: Negara ada karena kehendak Tuhan, Tokohnya: Agustinus & Thomas Aquinas. o Teori Perjanjian Masyarakat: Negara terjadi krn perjanjian masyarakat utk melindungi kepentingan hidup bersama. Tokohnya: Thomas Hobbes, John Locke, Montesquieu NEGARA TERJADI SECARA PRIMER Diawali dr keluarga jadi suku (dipimp kepala suku) kepala suku: Primus Interpares (orang pertama & utama) Bbrp Suku jadi Suku Besar (dipimp Raja) Saling menaklukkan membangun tentara Negara NASIONAL Dipimp Raja Absolut Rakyat dipaksa patuh & Loyal Rakyat Berontak Dipimp RAKYAT (FASE DEMOKRASI) TEORI SEKUNDER: Disini yang dibicarakan: muncullah Negara baru kaitan pengakuan Negara lain (De facto & De Jure) Syarat terbentuknya Negara menurut Openheimer: Rakyat bersatu Wilayah Berdaulat Pengakuan Negara lain. UNSUR Berdirinya Negara menurut KONVENSI MONTEVIDEO: Rakyat bersatu Wilayah Unsur KONSTITUTIF (mutlak harus ada) Berdaulat Pengakuan Deklaratif Unsur FORMALITAS 2

3 TEORI NEGARA FAKTUAL: 1 Occupattie (pendudukan) Daerah tdk bertuan dimiliki & dikuasai. Ex. Liberia 2 Fusi (Peleburan) Negara-negara kecil melebur jadi Negara baru. Ex. Jerman Barat & Jerman Timur 3 Cessie (Penyerahan) Suatu daerah menyerahkan diri ke Negara lain berdasar perjanjian tertentu Ex. Hongkong oleh Inggris ke Cina 4 Accesie (Penarikan) Wil terbentuk krn timbul dr dasar laut lalu dihuni dan membentuk sebuah negara. Ex. Mesir krn s. Nil 5 Anexatie (pencaplokan) Suatu wil dicaplok bangsa lain tanpa reaksi. Ex. Kuwait dikuasai irak, Palestina oleh Israel. 6 Proclamation (Proklamasi) Wil pribumi diduduki lalu melawan & rebut kembali Ex. Indonesia 7 Inovation Negara baru diatas wil yg pecah dan lenyap. Ex. Yugoslavia jd Serbia & Bosnia; Uni Soviet jd Georgia 8 Separatise Suatu wil yg memisahkan diri dr Negara lain. Ex. Banglades dr Pakistan; Bergia dr Belanda. PENTINGNYA PENGAKUAN NEGARA LAIN: Moore: Tanpa pengakuan Negara lain bukan berarti tidak dapat melangsungkan hidup tapi pengakuan Negara lain agar dapat menggunakan atribut Negara ybs. Mengapa Perlu Pengakuan: Kuatir terancam kelangsungan hidupnya (diintervensi Negara lain) Negara tdk dapat berdiri sendiri tanpa bantuan Negara lain. PENGAKUAN NEGARA LAIN: 1. De Facto: Pengakuan tentang kenyataan adanya suatu Negara yg dpt berhubungan dengan Negara yang mengakuinya. Pengakuan diberikan krn: Sudah sesuai konstitusi Pemerintahannya sudah stabil Menurut sifatnya De Facto: Secara Tetap : Pengakuan Negara lain hanya bisa menimbulkan hub dagang dan ekonomi (konsul). Untuk Diplomatik msh belum dapat. Sementara: Bila Negara tersebut jatuh maka dapat menarik kembali Pengakuannya. 3

4 2. De Jure: Pengakuan resmi berdasarkan hokum dr negara lain, bisa: Secara Tetap : Pengakuan berlaku selamanya Secara Penuh : Hub kedua Negara meliputi hub diplomatic, baik politk & non-politik. TEORI PENGAKUAN TERHADAP NEGARA BARU: 1. Konstitutif: hanya tindakan pengakuanlah yg menciptakan status kenegaraan / yg melengkapi otoritas internasinalnya 2. Deklarator: Status kenegaraan itu sudah ada sebelum adanya pengakuan tdk tergantung pd pangakuan. Pengakuan hanya pengumuman resmi. Pengakuan De Facto merupakan awal dr pengakuan de Jure. Ex. Inggris akui Uni Soviet. De FACTO 1 Tidak dpt ajukan klaim atas harta benda yg ada di wilayahnya 2 Scr hukum tdk berhak atas kekebalan diplomatic & hak-hak istimewa 3 De Facto bersifat sementara pengakuannya, bisa ditarik kembali 4 Jika Negara yg diakui secara de facto mengakui Negara jajahan, maka dia harus diakui secara de facto De JURE dapat klaim atas harta yg ada di wilayahnya Berhak atas kekebalan & hak-hak istimewa Tdk dpt ditarik kembali Negara baru harus diakui secara de Jure Fungsi Pengakuan Negara Lain: 1. Tidak mengasingkan diri dari hub internasioanal 2. Menjamin kelangsungan hub. Internasioanl utk mencegah kekosongan hokum yg merugikan Bagi Indonesia pengakuan suatu Negara berdasarkan Alinea pertama pembukaan UUD 45. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa Starke: Pengakuan dpt dilakukan dengan cara: Tegas (express): dinyatakan resmi berupa nota politik, pesan pribadi kepala Negara, Mentri luar negeri, Parlemen, traktat. Tidak Tegas: dilihat dr adanya hub tertentu Negara yg mengakui dengan Negara baru. BENTUK NEGARA: Suatu system yg berlaku menentukan bgm hub antara alat perlengkapan Negara yg diatur oleh konstitusinya. 4

5 Bentuk Negara: 1. Negara Kesatuan Pemerintah pusat punya kekuasaan & wewenang utk mengatur seluruh wil Negara. Tidak ada Negara dlm Negara. a. Negara Kesatuan Sistem Sentralisasi: Seluruh kegiatan diselenggarakan oleh pemerintah pusast, pemerintah daerah hanya melaksanakan peraturan-peraturan dr pemerintah pusat. Bentuk Negara kesatuan mempunyai sifat-sifat: Kedaulatan Negara encakup kedalam & keluar satu UUD, satu kepala Negara, satu dewan menteri & satu Satu kebijakan politik, ekonomi, social, budaya, pe DPRtahanan & keamanan (POL-EK-SOS-BUD-HAN-KAM) Contoh: Jerman jaman Hitler & Cina. SISTEM SENTRALISASI KELEBIHAN KELEMAHAN 1 Peraturan berlaku di seluruh wil Hadapi byk persoalan daerah 2 Kesederhanaan hukum krn hanya satu lembaga yg berwenang Terjadi ketdk sesuaian peraturan di daerah 3 Penghasilan satu daerah dpt Daerah pasif krn menunggu perintah digunakan ke seluruh daerah lain 4 Peraturan & kebiakan di daerah Kebijakan pemerintah bisa tdk masing-masing sesuai dengn seragam kondisi daerah 5 Tdk terdapat kebijkanan ganda Kelancaran jalannya pemerintahan terhambat. b. Negara Kesatuan Sistem Desentralisasi: Negara memberi hak otonom kepada daerah, yaitu kekuasaan utk mengatur urusan daerahnya berdasarkan inisiatif sendiri (Hak Otonom). Namun kekuasaan tertinggi tetap pada Pemerintah Pusat. Contoh: Indonesia adlh Negara kesatuan dgn system Desentralisasi. Seusai dgn pasal 18 UUD 45 dan dipertegas UU No. 32 thn SISTEM DESENTRALISASI KELEBIHAN KELEMAHAN 1 Peraturan & kebijakan sesuai dgn Ketidak seragaman kebijakan kebutuhan daerah 2 Pekerjaan pemerintah pusat tidak Kesenjangan kemajuan bertumpuk shg lbh lancer pembangunan 3 Partisipasi masyarakat tinggi Daerah yg berbatasan, bisa timbul sengketa 4 Pembangunan sesuai kebutuhan daerah 5

6 2. Negara Federasi Bentuk Negara yang terdiri dr gabungan beberapa Negara bagian. Negara bagian masih mempunyai kekuasaan mengatur rumah tangganya sendiri, spt: memiliki UU sendiri, Kepala pemerintah dan legislatif sendiri. Kekuasaan yg dipegang pemerintah serikat (pusat): Kedudukan Negara sebagai subyek hukum internasional: kewarganegaraan, imigrasi, diplomatic Keselamatan Negara dan bangsa Konstitusi & organisasi pemerintahan Pembiayaan pemerintahan federal Yang menyangkut kepentingan antara Negara bagian. Contoh: USA, Malaysia, Australia, India, Jerman & Swiss Konsep Negara serikat menghendaki Persatuan tetapi menolak Kesatuan. Terdapat 2 pemerintahan: Pemerintah Serikat (pusat) Pemerintah Negara bagian Ciri-ciri Negara serikat menurut Strong: Setiap Negara bagian berstatus tidak berdaulat Pemerintah federal (pusat) memperoleh kedaulatan dr negaranegara bagian Setiap negara bagian bisa buat UUD Kepala Negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kpd rakyat Kepala Negara punya hak veto yg diajukan oleh parlemen. Persamaan antara Bentuk Negara Kesatuan system desentralisasi dan Serikat: Pemerintah pusat memegang kekuasaan atau kedaulatan keluar Sama-sama berhak mengatur & mengurus rumah tangganya sendiri PERBEDAAN Sistem Desentralisasi Bentuk federal / serikat 1 Kedaulatan kedalam dikuasai Kedaulatan ke dalam dikuasai negara pusat bagian 2 Hanya mempunyai 1 UUD Tiap daerah punya UUD 3 Hak mengurus rumah tangga daerah diberi pusat Hak megurus rumah tangga adalah hak aslinya 4 Pusat dpt langsung berhubungan dgn warga Negara di daerah Pusat tdk bisa langsung hub dengan warganya, harus melalui pemerintah daerah. 6

7 BENTUK-BENTUK KENEGARAAN: 1. Serikat Negara Perserikatan bbrp Negara merdeka & berdulat penuh, baik ke dalam maupu keluar. Dibentuk berdasarkan Traktat/perjanjian internasional. Contoh: PBB, NATO, MEE PERBEDAAN NEGARA SERIKAT 1 Keputusan pemerintah serikat langsung mengikat warga Negara bag. 2 Negara-negara bag. Tdk boleh memisahkan diri, krn dasarnya konstitusi 3 Negara bag. hanya punya kedaulatan kedalam 7 SERIKAT NEGARA Keputusan serikat tdk mengikat langsung warga Negara bagian Boleh memisahkan diri krn dasarnya Traktat Berdaulat penuh kedalam dan keluar 2. Koloni (Negara jajahan) Suatu Negara yg dikuasai pemerintahan Negara lain. (Tunisia & Maroko dibawah prancis). Koloni: bentuk kenegaraan yg dalam hubungannya dengan negara hanya berupa suatu daerah usaha yang memberikan keuntungan kepada Negara penjajah. 3. Dominion (Negara-negara Persemakmuran) Bentuk kenegaraan yg khusus dalam lingkungan kerajaan Inggris. Dulu bekas jajahan Inggris kemudian merdeka dan berdaulat penuh serta mengakui Raja Inggris sebagai Rajanya. Contoh: Kanada, Australia, Selandia baru, Afrika selatan. 4. Mandat Suatu Negara yg awalnya merupakan jajahan dr Negara-negara yg kalah perang dunia I dan ditetapkan di bawah perlindungan suatu Negara yg menang perang dlm pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa-bangsa. Contoh: Irak & Palestina bekas mandate Prancis. 5. Perwalian Daerah yg sesudah perang Dunia II diurus oleh Negara-negara dibawah nauangan Dewan Perwalian serta Negara yg menang Perang. Tujuannya untuk mempercepat kemajuan POL-EK-SOS dan Pendidikan rakyat. Hasil Perjanjian Fransisco melahirkan bentuk Negara baru: Trusstee (perwalian). Contoh: Papua New Guinea 6. Protektorat Negara yg berada dibawah lindungan Negara lain yg lebih kuat. Biasanya tidak dianggap sebagai Negara merdeka krn hub luar negeri & pertahanan ditangani Negara pelindung. Contoh: Tunisia, maroko, Indo China dibawah Prancis.

8 7. Uni Gabungan bbrp Negara yg dikepalai oleh seorang kepala Negara yang sama. Uni dibedakan 3: Uni Riil: 2 negara berdasarkan traktat mengadakan ikatan dan dikepalai Raja, kemudian membentuk perlengkapan UNI. Contoh: Swedia dan Norwegia Uni Personil: 2 negara yg memiliki raja yang sama sebagai kepala Negara tetapi segala urusan dalam dan luar negeri diurus masingmaing. Contoh: Belgia, Belanda & Luxsemburg; Inggris & skotlandia Uni Zui generalis: gabuangan Negara yg bersama-sama mengurus kepentingan luar negeri. Contoh: Indonesia & Belanda (1949) FUNGSI & TUJUAN NEGARA: Fungsi Negara: pengatur kehidupan dalam Negara demi tercapainya tujuan Negara tersebut. Fungsi Negara Menurut Charles Meriam: Keamanan ekstern Ketertiban Intern Keadilan Kesejahteraan Umum Kebebasan Fungsi Negara menurut Montesquieu: Fungsi Legislatif: membuat peraturan Fungsi Eksekutif: Melaksanakan peraturan Fungsi Yudikatif: Mengawasi / mengadili agar semua peraturan dijalankan Berdasarkan pendapat para ahli disimpulkan bahwa FUNGSI Negara secara UMUM: 1. Fungsi esensial: mempertahankan Negara sebagai organisasi politik yang berdaulat(tugas asli Negara) 2. Fungsi Fakultataif: meningkatkan kesejahteraan umum, meliputi berbagai bidang kehidupan. Fungsi secara KHUSUS: 1. Melaksanakan ketertibah & keamanan: Negara sebagai stabilisator 2. Mengusahakan kesejahteraan & kemakmuran rakyat 3. Mengusahakan pertahanan Negara dilengkapi alat-alat pertahanan Negara yang kuat & tangguh. 4. Menegakkan keadilan melalui badan-badan peradilan guna menegakkan hukum & keadilan. 8

9 TUJUAN NEGARA: Tujuan akhir setiap Negara: menciptakan kebahagiaan hidup bagi rakyatnya. Dengan adanya tujuan Negara, maka Negara harus melaksanakan 2 tugas umum berikut: 1. Mengatur penghidupan dalam Negara agar tujuan Negara mudah tercapai 2. Mengatur & menyelenggaraka pemerintahan melalui aparatur Negara yg berkuasa. TUJUAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA: Bentuk Negara Indonesia: Negara Kesatuan tercantum dalam: pasal 1 ayat 1 UUD 45 Cita-cita Bangsa Indonesia: Alinea 2 Pembukaan UUD 45:..mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yg merdeka, bersatu, berdaulat. Adil, dan makmur. Tujuan Negara Indonesia: Alinea 4 Pembukaan UUD Melindungi segenap bangsa Indonesia 2. Memajukan Kesejahteraan Umum 3. Mencerdaskan Kehidupan bangsa 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia. Nasionalisme: paham mencintai bangsa & Negara sendiri. Patriotisme: rasa kecintaan & kesetiaan seseorang kepada tanah air & bangsanya, kekaguman pada adat istiadat & kebiasaan. Chauvinisme: perasaan kebangsaan yang berlebihan & menganggap bangsanya lebih unggul dibandingkan bangsa lain serta memandang bangsa lain lebih rendah. Ex. Jaman Hitler SIKAP & PERILAKU Nasionalisme Patriotisme 1 Sikap bangga terhadap bangsa & Cinta tanah air Negara 2 Rela berkorban membela bangsa Rela berkorban 3 Bersedia mengabdi pd Negara Berjiwa pembaharu 4 Setia pada tanah air & bangsa Tak kenal Menyerah 5 Mengutamakan persatuan & kesatuan Menempatkan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi / golongan. 9

10 Kita harus mengembangkan CIVIC-NASIONALIS yang menjauhi persoalan identitas kelompok, rasial & pemaksaan keseragaman. Jika tidak dikhawatirkan akan terjerumus pada romantic nasionalism yang memuja secara eksklusif kelompok etnis. Penerapan Semangat Kebangsaan: 1. Memberikan keteladanan 2. Pewarisan niai-nilai nasionalisme 3. Sikap sedia membela tanah air & bangsa 4. Ikut menjaga kelestarian lingkungan & peninggalan sejarah 5. Mencintai produk dalam negeri 6. Berani membela kebenaran & keadilan 7. Menjaga & memperkokoh persatuan & kesatuan. 10

Hakekat bangsa dan NKRI

Hakekat bangsa dan NKRI Hakekat bangsa dan NKRI A. Hakikat Bangsa Bangsa dapat diartikan sebagai rakyat, namun yang membedakannya adalah dari sudut pandang. Dari sudut pandang sosiologis yang dimaksud dengan bangsa adalah sekelolmpok

Lebih terperinci

BENTUK NEGARA H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

BENTUK NEGARA H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI BENTUK NEGARA H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI BENTUK KENEGARAAN 1. Negara Kesatuan, negara yang merdeka dan berdaulat dimana di seluruh wilayah negara, yang berkuasa hanyalah satu pemerintahan pusat yang

Lebih terperinci

NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN F I R M A N, S. S O S., M A

NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN F I R M A N, S. S O S., M A NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN F I R M A N, S. S O S., M A Organisasi yang mengatur hubungan orang-orang dalam sebuah kota atau polis (negara) Socrates Aristoteles: Negara adalah perpaduan beberapa keluarga

Lebih terperinci

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI PEMBENTUKAN NEGARA KEWARGANEGARAAN

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI PEMBENTUKAN NEGARA KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI PEMBENTUKAN NEGARA KEWARGANEGARAAN NEGARA Istilah Negara : Staat (Belanda/Jerman) State (Inggris) Etat (Perancis) Status /statum: menempatkan dalam berdiri, membuat berdiri,

Lebih terperinci

Negara Federasi dan Negara Kesatuan

Negara Federasi dan Negara Kesatuan Negara Federasi dan Negara Kesatuan Federasi berasal dari kata Latin foedus yang berarti perjanjian atau persetujuan. Dalam federasi atau negara serikat (bondstaat, Bundesstaat), dua atau lebih kesatuan

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN KEWARGANERAAN Modul ke: Fakultas 02FEB NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management LATAR BELAKANG PERLUNYA NEGARA Menurut ahli tata negara Sokrates, Aristoteles dan

Lebih terperinci

HAKIKAT NEGARA & BENTUK-BENTUK KENEGARAAN

HAKIKAT NEGARA & BENTUK-BENTUK KENEGARAAN EDITOR HAKIKAT NEGARA & BENTUK-BENTUK KENEGARAAN FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA 1. Fungsi Negara 2. Tujuan Negara 3. Faham Tentang Tujuan Negara NEGARA DAN BENTUK KENEGARAAN BENTUK NEGARA BENTUK KENEGARAAN 1.

Lebih terperinci

HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA. M.Mamun Salman, M.Pd.I

HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA. M.Mamun Salman, M.Pd.I HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA M.Mamun Salman, M.Pd.I TATAP MUKA 1 SKKD Standar Kompetensi Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kompetensi Dasar 1. Mendeskripsikan haikat bangsa

Lebih terperinci

PERTAMA HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA. MATRIKULASI supentri

PERTAMA HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA. MATRIKULASI supentri PERTAMA HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA MATRIKULASI supentri MANUSIA, BANGSA DAN NEGARA MANUSIA. MANUSIA BERASAL DARI BAHASA SANSAKERTA YAITU MANU, ARTINYA BERPIKIR DAN BERAKAL BUDI. DALAM SEJARAH, HOMO BERARTI

Lebih terperinci

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. Modul ke: MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN MODUL 2 NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. ( DITERBITKAN OLEH UMB GRAHA ILMU ) Fakultas

Lebih terperinci

Hukum, Negara dan Pemerintahan

Hukum, Negara dan Pemerintahan Hukum, Negara dan Pemerintahan Hukum Hukum peraturan yang memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang di buat oleh badan resmi yang berwajib, apabila melakukan pelanggaran

Lebih terperinci

BAB 3 POLITIK DAN STRATEGI A. HAKEKAT NEGARA

BAB 3 POLITIK DAN STRATEGI A. HAKEKAT NEGARA BAB 3 POLITIK DAN STRATEGI A. HAKEKAT NEGARA 1. Pengertian Negara dan sifat-sifatnya Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan keberadaan suatu Negara, baik sebagai wadah maupun organisasi yang akan menjamin

Lebih terperinci

MATERI KEWARGANEGARAAN KELAS X

MATERI KEWARGANEGARAAN KELAS X SEMESTER I MATERI KEWARGANEGARAAN KELAS X 1.Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 2. Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional 3. Menampilkan

Lebih terperinci

Oleh : Saddam Febrian

Oleh : Saddam Febrian Oleh : Saddam Febrian 1410831006 Bentuk Negara Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk negara yang terpenting ialah: negara kesatuan(unitarianisme) dan negara serikat (Federasi) 1. Negara Kesatuan

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Bendera negara yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah memproklamasikan Kosovo sebagai Negara merdeka, lepas dari Serbia. Sebelumnya Kosovo adalah

Lebih terperinci

Nitaria Angkasa, SH, S.Pd

Nitaria Angkasa, SH, S.Pd Nitaria Angkasa, SH, S.Pd Menumbuhkan semangat patriotisme Menumbuhkan rasa cinta tanah air Menumbuhkan rasa cinta bangsa & negara Menumbuhkan kesetiakawanan sosial Menumbuhkan rasa cinta pada sejarah

Lebih terperinci

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan Hakikat Bangsa Dan Unsur-unsur Terbentuknya

Lebih terperinci

MK: CIVIC EDUCATION Jurusan: IP Fisipol UMY Semester : II (genap) 2015/2016 Dosen : Drs. Juhari Sasmito Ajie, M.Si

MK: CIVIC EDUCATION Jurusan: IP Fisipol UMY Semester : II (genap) 2015/2016 Dosen : Drs. Juhari Sasmito Ajie, M.Si BAHAN AJAR MK: CIVIC EDUCATION PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Jurusan: IP Fisipol UMY Semester : II (genap) 2015/2016 Dosen : Drs. Juhari Sasmito Ajie, M.Si Nama Mata Kuliah; Civic Education Penddk Kewarga

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN. Modul ke: 02TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN. Modul ke: 02TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Modul ke: NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Fakultas 02TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

C. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

C. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia Aktivitas 5.9 Carilah permasalahan dalam pelaksanaan otonomi daerah di daerah kalian yang dapat membahayakan prinsip negara kesatuan. Diskusikan dalam kelompok mengapa masalah tersebut ada? Apa akibat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Materi Pokok : Makna manusia, bangsa, dan negara Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2x 45 menit) - Memahami hakikat bangsa dan negara kesatuan Republik

Lebih terperinci

NEGARA H.M.UMAR DJANI MARTASUTA

NEGARA H.M.UMAR DJANI MARTASUTA NEGARA H.M.UMAR DJANI MARTASUTA Pengertian Negara Suatu organisasi dari sekelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib

Lebih terperinci

NEGARA H.M.UMAR DJANI MARTASUTA

NEGARA H.M.UMAR DJANI MARTASUTA NEGARA H.M.UMAR DJANI MARTASUTA NEGARA H.M.UMAR DJANI MARTASUTA Pengertian Negara Suatu organisasi dari sekelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan

Lebih terperinci

SOAL CPNS TATA NEGARA

SOAL CPNS TATA NEGARA Petunjuk! Pilihlah jawaban yang paling tepat! SOAL CPNS TATA NEGARA 1. Suatu organisasi kekuasaan yang memiliki kedaulatan disebut. a. Pemerintah b. Kerajaan c. Negara d. Kekuasaan e. Politik 2. Teori

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Pengertian Negara Menurut Para Ahli

Lebih terperinci

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) NAMA : HARRY FITRI USMANTO NPM : 38412209 KELAS : 1ID08 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

LOG Ci O vic Education

LOG Ci O vic Education LOGO Civic Education NEGARA DAN WARGA NEGARA Dosen Pengajar: Dra. Hermawati, MA Kelompok 5a : 1 Nia Cita Anisa (1113102000052) Kelas B No absen :15 2 Ramaza Rizka (1113102000076) Kelas D No absen :10 3

Lebih terperinci

Paket Hapalan Tata Negara dan Kewarganegaraan

Paket Hapalan Tata Negara dan Kewarganegaraan 1 2 Paket Hapalan Tata Negara dan Kewarganegaraan Negara dan Bangsa Teori terjadinya negara Pendekatan faktual (primer) Teori Keterangan Contoh Occupatie Pendudukan Liberia Separatie Pemisahan diri Belgia

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit ( 3 x pertemuan )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit ( 3 x pertemuan ) lampiran Lampiran 1.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman : Pendidikan Kewarganegaraan : VIII/2 : V Alokasi Waktu : 6

Lebih terperinci

Konvensi Montevideo 1933

Konvensi Montevideo 1933 Konvensi Montevideo 1933 N E G A R A 1. Penduduk yang tetap; 2. Wilayah yang pasti; 3. Pemerintah; 4. Kemampuan untuk mengadakan hubungan internasional (kedaulatan) PENGERTIAN NEGARA Kelsen Kesatuan ketentuan

Lebih terperinci

sebelumnya, yaitu Zaman Pertengahan. Walau demikian, pemikiran-pemikiran yang muncul di Zaman Pencerahan tidaklah semuanya baru.

sebelumnya, yaitu Zaman Pertengahan. Walau demikian, pemikiran-pemikiran yang muncul di Zaman Pencerahan tidaklah semuanya baru. Ada beberapa teori-teori demokrasi yaitu : 1. Teori Demokrasi Klasik Demokrasi, dalam pengertian klasik, pertama kali muncul pada abad ke-5 SM tepatnya di Yunani. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi dilakukan

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Bendera negara yaitu

Lebih terperinci

Bangsa dan Negara 1.1 Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Individu 1.2 Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Sosial 2.1 Pengertian Bangsa

Bangsa dan Negara 1.1 Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Individu 1.2 Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Sosial 2.1 Pengertian Bangsa Bangsa dan Negara 1.1 Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Individu Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai person atau perseorangan atau sebagai diri pribadi. a. Sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen Modul ke: Kewarganegaraan Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Bentuk Negara (staats-vorm)

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN. Modul ke: 03Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN. Modul ke: 03Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika KEWARGANEGARAAN Modul ke: 03Fakultas Nurohma, FASILKOM NEGARA DAN PEMERINTAHAN S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika Pendahuluan DESKRIPSI Menjelaskan pengertian dan alasan terbentuknya negara, teori-teori

Lebih terperinci

Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD)

Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi : 5. Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan. Kompetensi Dasar : 5.1. Mendeskripsikan kedudukan warga negara

Lebih terperinci

HAK ASASI MANUSIA. Pengertian HAM

HAK ASASI MANUSIA. Pengertian HAM HAK ASASI MANUSIA Pengertian HAM HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati yang fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: 06FEB HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: 06FEB HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management KEWARGANEGARAAN Modul ke: Fakultas 06FEB SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Program Studi Management PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Menurut KBBI, Warga Negara adl penduduk

Lebih terperinci

KEDUDUKAN WARGA NEGARA & PERWAGA- NEGARAAN DI INDONESIA

KEDUDUKAN WARGA NEGARA & PERWAGA- NEGARAAN DI INDONESIA EDITOR Rakyat Dalam Suatu Negara Penduduk Bukan Penduduk Warga Negara Bukan WN KEDUDUKAN WARGA NEGARA & PERWAGA- NEGARAAN DI INDONESIA Asas Kewarganegaraan Penduduk dan Warga Negara Indonesia Undang-Undang

Lebih terperinci

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA 1 1. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA a. Percaya & Taqwa Kpd Tyme Sesuai Dgn Agama & Kepercayaannya Masing2 Menurut Dsr Kemanusiaan Yg Adil Dan Beradab b. Hormat

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS. Modul ke: Kewarganegaraan Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan Fakultas Teknik Uly Amrina ST, MM Program Studi Teknik Industri Kode : 90003 Semester 1 2 SKS Negara Latar

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA Disusun Oleh: I Gusti Bagus Wirya Agung, S.Psi., MBA UPT. PENDIDIKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA U N I V E R S I T A S U D A Y A N A B A L I 2016 JUDUL: PENDIDIKAN

Lebih terperinci

e. Senat diharuskan ada, sedangkan DPR akan terdiri dari gabungan DPR RIS dan Badan Pekerja KNIP;

e. Senat diharuskan ada, sedangkan DPR akan terdiri dari gabungan DPR RIS dan Badan Pekerja KNIP; UUDS 1950 A. Sejarah Lahirnya Undang-Undang Sementara 1950 (UUDS) Negara Republik Indonesia Serikat yang berdiri pada 27 Desember 1949 dengan adanya Konferensi Meja Bundar, tidak dapat bertahan lama di

Lebih terperinci

B A B N E G A R A. A. Pengertian Negara

B A B N E G A R A. A. Pengertian Negara B A B V N E G A R A A. Pengertian Negara Negara = Staat (Bld-Jerman) = State (Inggris) = Etat (Perancis) Negara adalah suatu organisasi yang hidup yang harus mengalami segala peristiwa yang menjadi pengalamannya

Lebih terperinci

NEGARA, BANGSA DAN WARGA NEGARA Drs.M.Umar Djani Martasuta, M,Pd

NEGARA, BANGSA DAN WARGA NEGARA Drs.M.Umar Djani Martasuta, M,Pd NEGARA, BANGSA DAN WARGA NEGARA Drs.M.Umar Djani Martasuta, M,Pd PENGERTIAN NEGARA suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa belompok manusia yg bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan MODUL PERKULIAHAN II. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan MODUL PERKULIAHAN II. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02 MODUL PERKULIAHAN II Kewarganegaraan Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MKCU MKCU 02 90003 Drs Sugeng Baskoro, M.M Abstract Bab ini menguraikan tentang

Lebih terperinci

Wahyu Nugroho Pendidikan Kewarganegaraan 3 Untuk Kelas IX SMP/MTs

Wahyu Nugroho Pendidikan Kewarganegaraan 3 Untuk Kelas IX SMP/MTs Wahyu Nugroho Pendidikan Kewarganegaraan 3 Untuk Kelas IX SMP/MTs Katalog Dalam Terbitan (KDT) Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 3 untuk Kelas IX SMP Penulis Drs. Wahyu Nugroho Editor Drs. Tri Djoko Santosa

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Modul ke: 02 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS A. Latar Belakang Perlunya Negara B. Pengertian dan Definisi Negara C. Unsur-Unsur Negara D. Klasifikasi Negara E. Sifat Organisasi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin NEGARA = State (Inggris), Staat (Belanda),Etat (Perancis) Organisasi tertinggi

Lebih terperinci

BAB 4 NEGARA DAN KONSTITUSI

BAB 4 NEGARA DAN KONSTITUSI BAB 4 NEGARA DAN KONSTITUSI 1. Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama merupakan

Lebih terperinci

BAB VI PENGAKUAN DALAM HUKUM INTERNASIONAL

BAB VI PENGAKUAN DALAM HUKUM INTERNASIONAL BAB VI PENGAKUAN DALAM HUKUM INTERNASIONAL A. Pengertian umum Pengakuan : tindakan sepihak suatu negara untuk menerima/ mebenarkan akan sesuatu dalam masyarakat. Sesuatu dapat berupa: organisasi kekuasaan,

Lebih terperinci

Teori Kedaulatan. Makna Kedaulatan MACAM MACAM TEORI KEDAULATAN. Secara Sempit. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu Negara.

Teori Kedaulatan. Makna Kedaulatan MACAM MACAM TEORI KEDAULATAN. Secara Sempit. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu Negara. Teori Kedaulatan Makna Kedaulatan Secara Sempit Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu Negara Secara Luas Kedaulatan adalah hak khusus untuk menajalankan kewenangan tertingi atas suatu wilayah atau

Lebih terperinci

Mata Kuliah Kewarganegaraan

Mata Kuliah Kewarganegaraan Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke: 02 Fakultas Design Komunikasi dan Visual Program Studi Pokok Bahasan NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN PPT Kewarganegaraan [TM1] Dosen : Cuntoko, SE., MM. Informatika

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM

LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM LATIHAN SOAL BELA NEGARA Pilihlah jawaban yang benar. 1. Cinta tanah air merupakan perwujudan pengamalan Pancasila sila. A. Ketuhanan

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Modul ke: 02Fakultas Rizky Psikologi KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Dwi Pradana, M.Si Program Studi Psikologi Daftar Pustaka 1. Bohenhamer David, J. 2001. Federalism and Democracy. Working

Lebih terperinci

Soal CPNS Tata Negara + PEMBAHASAN

Soal CPNS Tata Negara + PEMBAHASAN LATIHAN SOAL TES CPNS Soal CPNS Tata Negara + PEMBAHASAN 1. Yang disebut dengan Negara Protektorat adalah a. Negara yang terdiri atas beberapa Negara bagian b. gabungan dua buah negara atau lebih yang

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1994 Tata Negara

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1994 Tata Negara Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1994 Tata Negara EBTANAS-SMA-94-01 Bagian hukum tata negara yang mengatur tentang tata pelaksanaan undang-undang atau mengenai aktivitas kekuasaan eksekutif

Lebih terperinci

Volume 12 Nomor 1 Maret 2015

Volume 12 Nomor 1 Maret 2015 Volume 12 Nomor 1 Maret 2015 ISSN 0216-8537 9 77 0 21 6 8 5 3 7 21 12 1 Hal. 1-86 Tabanan Maret 2015 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 KEWENANGAN PRESIDEN

Lebih terperinci

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA A. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER Sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai keragaman sosial, suku bangsa, kelompok etnis, budaya, adat istiadat, bahasa,

Lebih terperinci

KARTU SOAL MID SEMESTER GANJIL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KARTU SOAL MID SEMESTER GANJIL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATU MID SEMESTE GANJIL SEKOLAH MENENGAH KEJUUAN 2014/2015 : PKN KELAS/SEMESTE : X ( SEPULUH ) / SEMESTE 1 KELOMPOK : TEKNOLOGI INFOMASI DAN KOMUNIKASI KATU JENIS SEKOLAH : SMK IBU PAKUSAI BENTUK : PILIHAN

Lebih terperinci

C. Peran Tokoh Perumus UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

C. Peran Tokoh Perumus UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Tabel 2.3 Arti Penting UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 No Unsur Manfaat Akibat apabila tidak ada UUD 1 Warga Negara 2 Bangsa dan Negara Kesimpulan : C. Peran Tokoh Perumus UUD Negara Republik

Lebih terperinci

2. Peran Daerah dalam Kerangka NKRI saat ini

2. Peran Daerah dalam Kerangka NKRI saat ini Aktivitas 5.6 Apakah para tokoh pahlawan Nasional di atas ada yang berasal dari daerah kalian? Apabila tidak ada cobalah kalian sebutkan tokoh pahlawan di daerah yang paling dekat dengan kalian yang melakukan

Lebih terperinci

POLITIK HUKUM BAB IV NEGARA DAN POLITIK HUKUM. OLEH: PROF.DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.MH

POLITIK HUKUM BAB IV NEGARA DAN POLITIK HUKUM. OLEH: PROF.DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.MH POLITIK HUKUM BAB IV NEGARA DAN POLITIK HUKUM. OLEH: PROF.DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.MH BAGI POLITIK HUKUM. Negara perlu disatu sisi karena Negara merupakan institusi pelembagaan kepentingan umum dan di lain

Lebih terperinci

D. Semua jawaban salah 7. Kekuasaan Kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka artinya A. Terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah B. Tidak bertanggung

D. Semua jawaban salah 7. Kekuasaan Kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka artinya A. Terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah B. Tidak bertanggung TATA NEGARA 1. Negara Indonesia berdasar atas Hukum (Rechtsstaat), tidak berdasar atas A. Kekuasaan belaka B. Lembaga negara C. Kedaulatan rakyat D. Majelis Permusyawaratan Rakyat 2. Pemerintah berdasar

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN KE 3 OLEH : TRIYONO, SS. MM STTNAS YOGYAKARTA HAK ASASI MANUSIA (4 Pilar Konsep HAM Universal) Hak Pribadi : hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: BENTUK NEGARA & SISTEM PEMERINTAHAN Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin PENGERTIAN Bentuk Negara (staats-vorm) berbicara mengenai organ negara atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur. Didalam mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN.

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN. KEWARGANEGARAAN Modul ke: NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id 1. Latar Belakang Perlunya Negara Setiap manusia mempunyai negara, Mengapa?

Lebih terperinci

Aktivitas Perlindungan Saksi Dan Korban Dalam Lingkup Kerja Lpsk. Disusun Oleh: Kombes Pol (Purn). basuki Haryono, S.H., M.H.

Aktivitas Perlindungan Saksi Dan Korban Dalam Lingkup Kerja Lpsk. Disusun Oleh: Kombes Pol (Purn). basuki Haryono, S.H., M.H. Aktivitas Perlindungan Saksi Dan Korban Dalam Lingkup Kerja Lpsk Disusun Oleh: Kombes Pol (Purn). basuki Haryono, S.H., M.H. VISI DAN MISI Visi Terwujudnya perlindungan saksi dan korban dalam sistem peradilan

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Modul ke: NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Mengetahui definisi negara serta unsur, elemen kekuatan negara dan bentuk-bentuk pemerintahan di Indonesia dari zaman perjuangan hingga saat ini Fakultas FAKULTAS

Lebih terperinci

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2004 Tata Negara

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2004 Tata Negara Ujian Akhir Sekolah Tahun 2004 Tata Negara UAS-SMA-04-01 Rumusan negara bila ditinjau dari organisasi kekuasaan A. kumpulan perintah yang tertuang dalam perundang-undangan B. organisasi masyarakat yang

Lebih terperinci

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI NEGARA KEWARGANEGARAAN

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI NEGARA KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI NEGARA KEWARGANEGARAAN HAKEKAT BANGSA HAKIKAT BANGSA KOMUNITAS KELOMPOK MASYARAKAT MEMPUNYAI KEHENDAK BERSAMA TUJUAN BERSAMA SEBUAH BANGSA PD HAKIKATNYA ATAS MANUSIA- MANUSIA

Lebih terperinci

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2003 Tata Negara

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2003 Tata Negara Ujian Akhir Sekolah Tahun 2003 Tata Negara UAS-SMA-03-01 Teori individualisme mengatakan, fungsi negara hanyalah sebagai... A. pemeliharaan ide-ide, nilai moral dan etika B. pelaksana perhimpunan yang

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1998 Tata Negara

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1998 Tata Negara Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1998 Tata Negara EBTANAS-SMA-98-01 Negara adalah organisasi kekuasaan yang bertujuan untuk mengatur masyarakat dengaa kekuasaannya itu. Pernyataan ini sesuai

Lebih terperinci

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan 2. Makna Proklamasi Kemerdekaan Perhatikanlah, bagaimana kemeriahan yang terjadi ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 dirayakan. Sungguh meriah, bukan? Kemeriahan yang dilakukan

Lebih terperinci

Demokrasi di Indonesia

Demokrasi di Indonesia Demokrasi Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara

Lebih terperinci

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas Modul ke: Fakultas 13MKCU PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen Makna Sila Persatuan Indonesia Persatuan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA PASAL 1

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA PASAL 1 PENGERTIAN HAM Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu (Suria Kusuma, 1986). Istilah Hak asasi menunjukkan bahwa kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang tersebut

Lebih terperinci

KEKUASAAN HUBUNGAN LUAR NEGERI PRESIDEN (FOREIGN POWER OF THE PRESIDENT) Jumat, 16 April 2004

KEKUASAAN HUBUNGAN LUAR NEGERI PRESIDEN (FOREIGN POWER OF THE PRESIDENT) Jumat, 16 April 2004 KEKUASAAN HUBUNGAN LUAR NEGERI PRESIDEN (FOREIGN POWER OF THE PRESIDENT) Jumat, 16 April 2004 1. Ketentuan UUD 1945: a. Pra Amandemen: Pasal 11: Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat

Lebih terperinci

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI) A. Pengertian Politik POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI) Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan rangkaian

Lebih terperinci

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila 1. Nilai Semangat Pendiri Negara Sebelum kamu mempelajari tentang semangat kebangsaan para pendiri negara

Lebih terperinci

Warganegara dan Negara

Warganegara dan Negara Warganegara dan Negara 5 Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat mengetahui dan menghargai kedudukan dan peranan setip warganegara dalam negara hukum indonesia Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa

Lebih terperinci

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat

Lebih terperinci

ASAL MULA NEGARA. Nanik Prasetyoningsih.

ASAL MULA NEGARA. Nanik Prasetyoningsih. ASAL MULA NEGARA Nanik Prasetyoningsih E-mail:nanikprasetyoningsih@yahoo.com TEORI-TEORI ASAL MULA NEGARA DUA GOLONGAN BESAR: TEORI-TEORI SPEKULATIF: TEORI PERJANJIAN MASYARAKAT; TEORI TEOKRATIS; TEORI

Lebih terperinci

* Dasar negara merupakan suatu norma dasar bagi negara / menjadi sumber bagi perundangan suatu negara

* Dasar negara merupakan suatu norma dasar bagi negara / menjadi sumber bagi perundangan suatu negara Negara hrs mendasarkan/berpedoman pd dasar negara Karena dlm dasar negara terkandung nilai-nilai yang bersumber dari tata kehidupan masyarakat negara dan budayanya * Dasar negara merupakan suatu norma

Lebih terperinci

BAB SYARAT TERBENTUKNYA NEGARA

BAB SYARAT TERBENTUKNYA NEGARA BAB SYARAT TERBENTUKNYA NEGARA Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933, yang merupakan Konvensi Hukum Internasional, Negara harus mempunyai empat unsur konsititutif, yaitu : a. Harus ada penghuni (rakyat,

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar)

LATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar) LATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar) 1. Bangsa Indonesia sangat mendambakan suasana internasional yang aman dan damai, untuk mewujudkan suasana tersebut maka : a. Indonesia

Lebih terperinci

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 3

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 3 TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 3 DISUSUN OLEH: NAMA NIM PRODI : IIN SATYA NASTITI : E1M013017 : PENDIDIKAN KIMIA (III-A) S-1 PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha mewujudkan sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan harus mampu dalam perbaikan dan pembaharuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah karena membutuhkan pengorbanan yang luar biasa kala itu dan merupakan

Lebih terperinci

BANGSA DAN IDENTITAS NASIONAL. Materi PKn oleh Asnedi, SH.,MH

BANGSA DAN IDENTITAS NASIONAL. Materi PKn oleh Asnedi, SH.,MH BANGSA DAN IDENTITAS NASIONAL Materi PKn oleh Asnedi, SH.,MH Unsur mutlak pembentuk negara Rakyat atau bangsa umat manusia, > segi adat istiadat, > ciri khas fisik biologis manusia, > iman kepercayaan

Lebih terperinci

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut bebas di antara pulau-pulau di Indonesia. Laut bebas

Lebih terperinci

Negara Hukum. Manusia

Negara Hukum. Manusia Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia Negara hukum / Rule of Law / Rechtsstaat yang bersumber dari pengalaman demokrasi konstitusional di Eropa Negara demokrasi adalah negara hukum, namun negara hukum belum

Lebih terperinci

HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK

HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK Pertemuan 2-3 HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK Andy Kurniawan Staff Pengajar di Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Istilah, Pengertian dan Perbedaan HUKUM ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan 99 BAB 5 PENUTUP 5.1.Kesimpulan Berbagai macam pernyataan dari komunitas internasional mengenai situasi di Kosovo memberikan dasar faktual bahwa bangsa Kosovo-Albania merupakan sebuah kelompok yang memiliki

Lebih terperinci

MODUL I NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

MODUL I NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN MODUL I NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN PENGERTIAN NEGARA Negara adalah : suatu wilayah dipermukaan bumi yangkekuasaannya baik politik,militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan

Lebih terperinci

KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN KONSTITUSI

KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN KONSTITUSI KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN KONSTITUSI Kedudukan, fungsi dan tujuan konstitusi dlm negara berubah dari jaman ke jaman I. Masa Monarkhi Absolut Konstitusi dipakai sebagai alat untuk melegalisir kekuasaan

Lebih terperinci

SMA. Produk Hukum dapat dikenal melalui ciri-cirinya.

SMA. Produk Hukum dapat dikenal melalui ciri-cirinya. JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) KEWARGANEGARAAN (PKN) SISTEM HUKUM & PERADILAN Unsur-unsur Hukum: 1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia & pergaulan hidup 2. Diadakan oleh

Lebih terperinci