Praktikum Pengolahan Sinyal Signal Generator Modul 4

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Praktikum Pengolahan Sinyal Signal Generator Modul 4"

Transkripsi

1 MODUL 4 Signal Generator 1. Pendahuluan Didalam laboratorium, anda pernah bekerja menggunakan function generator, alat yang dapat menghasilkan beberapa bentuk sinyal seperti sinyal sinusoida, sinyal persegi dan sinyal segitiga. Secara analog, anda dapat membuat rangkaiannya menggunakan rangkaian op-amp. Pada praktikum ini anda akan mencoba membuat function generator secara digital. Yang anda butuhkan adalah sebuah sistem prosesor dan sebuah DAC. Sistem prosesor yang digunakan bisa berupa mikroprosesor atau mikrokontroler. Tetapi untuk praktikum, tentu saja anda akan menggunakan DSP. Lalu bagaimana cara membuat sinyal-sinyal yang diinginkan? Cukup dengan memprogram prosesor tersebut untuk menghasilkan nilai-nilai tertentu yang nantinya akan diterjemahkan oleh DAC menjadi sebuah sinyal analog. Ya, dengan sebuah program. Untuk menghasilkan bentuk sinyal yang bermacam-macam, anda tidak perlu merombak atau menambahkan komponen (hardware). Hardware-nya tetap. Cukup melakukan modifikasi pada program yang anda buat. Bila program diubah maka bentuk sinyal berubah, sederhana bukan? Programmable, itulah salah satu kelebihan bila anda bekerja didunia digital. 2. Tujuan Setelah menyelesaikan praktikum ini, yang anda peroleh adalah : dapat membuat program untuk menghasilkan sinyal persegi dapat membuat program untuk menghasilkan sinyal segitiga dapat membuat program untuk menghasilkan sinyal gigi-gergaji dapat membuat program untuk menghasilkan sinyal sinusoida 3. Gambaran Disain Tugas DAC adalah mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog. Anda memberikan sebuah nilai kepada DAC maka output DAC akan menghasilkan tegangan yang sesuai. Misalnya begini, bila input DAC diberi nilai 200 maka pada output DAC apabila diukur dengan voltmeter akan menghasilkan tegangan sebesar +0.8 volt. Bila diberi nilai 400 akan menghasilkan tegangan +1.6 volt dan seterusnya. Board DSK yang anda gunakan mempunyai DAC yang berada didalam IC codec. DAC ini bekerja dalam format bilangan 15-bit bertanda (15-bit signed integer). Program yang anda buat haruslah menghasilkan nilai untuk DAC dalam kisaran sampai Didalam program, anda akan membuat pola-pola tertentu untuk menghasilkan bentuk gelombang yang diinginkan. Perlu diperhatikan bahwa pada praktikum kali ini anda akan mengambil banyak data, jadi pahami teori pembangkitan sinyalnya terlebih dahulu sehingga anda paham yang akan dilakukan dan tentunya bahasa-c! hary@eepis-its.edu 1

2 4. Dasar Teori Sinyal persegi Sinyal persegi mempunyai duty-cycle 50% dan terdiri dari dua level tegangan. Level tegangan bawah (V L ) dan level tegangan atas (V H ). Perhatikan gambar 1. Lingkaran-lingkaran biru menunjukkan nilai-nilai level tegangan yang diberikan pada kecepatan sampling yang telah ditentukan. Gambar 1. Ilustrasi pembangkitan sinyal persegi dengan duty-cycle 50% Algoritma untuk menghasilkan sinyal persegi adalah : 1. Isi variabel dengan nilai V L 2. Keluarkan isi variabel ke DAC sebanyak N kali 3. Isi variabel dengan nilai V H 4. Keluarkan isi variabel ke DAC sebanyak N kali 5. Ulangi langkah 1-4 Level tegangan V L dan V H yang diberikan menentukan amplitudo sinyal persegi. Frekuensi sampling yang digunakan oleh DAC dan pengulangan sebanyak N kali akan menentukan frekuensi dari sinyal persegi yang dibuat. Sinyal gigi-gergaji Sinyal gigi-gergaji terdiri dari dua bagian yaitu, bagian linier dan titik diskontinyu. Perhatikan gambar 2. Bagian linier dapat anda hasilkan dengan cara menambahkan sebuah bilangan konstan (V K ) pada bilangan awal (V I ) yang selalu tetap. Penambahan ini berlangsung terus sampai pada batas yang anda tentukan. Bila batas ini tercapai maka hasil penjumlahan dikembalikan ke V I. Algoritma untuk menghasilkan sinyal gigi-gergaji adalah : 1. Isi variabel dengan nilai awal V I 2. Keluarkan isi variabel ke DAC 3. Tambahkan variabel dengan nilai konstan V K 4. Bila nilai variabel melebihi batas yang ditentukan, kembali ke langkah nomor-1 5. Bila nilai variabel belum melebihi batas, kembali ke langkah nomor-2 hary@eepis-its.edu 2

3 Gambar 2. Ilustrasi pembangkitan sinyal gigi-gergaji Level tegangan awal V I dan batas atas yang diberikan menentukan amplitudo sinyal gigigergaji. Frekuensi sampling yang digunakan oleh DAC dan kecuraman yang ditentukan oleh penambahan dengan V K akan menentukan frekuensi dari sinyal persegi yang dibuat. Sinyal segitiga Sinyal segitiga dapat anda buat dengan cara menambahkan sebuah nilai konstan (V K ) terhadap nilai awal (V I ). Penambahan ini terus dilakukan sampai hasil penjumlahan mencapai batas (V MAX ) yang anda tentukan. Kemudian hasil penjumlahan dikurangi dengan V K sampai mencapai batas V I. Karena nilai penjumlahan dan nilai pengurangan adalah sama maka akan dihasilkan gelombang segitiga seperti yang tampak pada gambar 3. Gambar 3. Ilustrasi pembangkitan sinyal segitiga Algoritma untuk menghasilkan sinyal segitiga adalah : 1. Isi variabel dengan nilai awal V I 2. Keluarkan isi variabel ke DAC 3. Tambahkan variabel dengan nilai konstan V C 4. Ulangi ke langkah nomor-2 bila nilai variabel masih dibawah V MAX 5. Keluarkan isi variabel ke DAC 6. Kurangkan variabel dengan nilai konstan V C 7. Ulangi ke langkah nomor-5 bila nilai variabel belum mencapai V I 8. Ulangi ke langkah nomor-1 hary@eepis-its.edu 3

4 Level tegangan awal V I dan batas atas V MAX yang diberikan menentukan amplitudo sinyal segitiga. Frekuensi sampling yang digunakan oleh DAC dan kecepatan naik-turun yang ditentukan oleh penambahan dan pengurangan dengan V K akan menentukan frekuensi dari sinyal persegi yang dibuat. Sinyal sinusoida Gambar 4. Ilustrasi pembangkitan sinyal sinusoida Anda dapat menghasilkan sinyal sinusoida seperti yang ditunjukkan oleh gambar 4 menggunakan persamaan identitas trigonometri yang menyebutkan bahwa sin(nθ)=2cos(θ)*sin{(n-1)θ}-sin{(n-2)θ}. Persamaan tersebut menggunakan dua langkah untuk menghasilkan sinyal sinuoida. Pertama, hitung nilai cos(θ) diatas kertas. Kedua, menghasilkan sinyal itu sendiri, menggunakan satu perkalian dan satu pengurangan berdasarkan counter n. Sinyal sinus yang akan anda hasilkan diasumsikan bahwa nilai dari sin{(n-1)θ} dan sin{(n-2)θ} sudah dihitung sebelumnya dan disimpan pada variabel didalam program. Untuk menghasilkan sinyal sinusoida dengan frekuensi tertentu bergantung pada nilai awal dari cos(θ). Algoritma untuk menghasilkan sinyal sinusoida adalah: 1. Inisialisasi nilai n dengan nol 2. Tentukan nilai θ dengan persamaan (2*π*f)/fs, dimana nilai f menentukan frekuensi sinyal sinusoida yang akan dihasilkan dan fs adalah frekuensi sampling 3. Hitung dan simpan nilai dari 2cos(θ) pada variabel C, 4. Berdasarkan dari nilai n dan θ, simpan nilai awal dari sin{(n-1)θ} pada variabel A dan sin{(n-2)θ} pada variabel B 5. Hitunglah nilai dari persamaan sin(nθ) menggunakan nilai dari variabel A, B, dan C dan kirim hasilnya ke DAC 6. Simpan nilai sin{(n-1)θ} ke variabel B 7. Simpan nilai persamaan sin(nθ) yang didapat pada variabel A 8. Tambahkan n dengan 1 9. Ulangi langkah 4-7 Menghasilkan sinyal sinusoida sepertinya lebih menarik daripada ketiga sinyal sebelumnya. Perhatikan ilustrasi pada gambar 5. Mari kita coba sekarang. hary@eepis-its.edu 4

5 2*cos(θ) C sin{(n-1)θ} sin{(n-2)θ} sin{(n)θ} A Gambar 5. Blok diagram penyederhanaan dari pembangkitan sinyal sinusoida. Nilai awal dari variabel A,B, dan C ditentukan pada saat inisialisasi program + - B nilai sinyal sinusoida Output Analog DAC DAC yang terdapat didalam IC codec TLC320AD50C mempunyai dua buah output diferensial, OUTP dan OUTM. Pada board DSK yang anda gunakan, konfigurasi outputnya ditunjukkan oleh gambar 6, hanya OUTP saja yang digunakan. Gambar 7 menunjukkan hubungan berikutnya sampai menuju ke jack audio output untuk speaker. Kedua gambar tersebut dapat anda lihat secara detil pada skematik dari board DSK5402 yang biasanya terletak pada direktori C:\ti\docs\pdf\5402_dsk_schem.pdf, apabila anda menginstall Code Composer Studio pada komputer anda. Gambar 6. Konfigurasi IC codec pada bagian output DAC Gambar 7. Rangkaian dari output DAC ke jack audio output untuk speaker hary@eepis-its.edu 5

6 Format data yang dapat diberikan ke DAC untuk menghasilkan nilai tegangan tertentu ditunjukkan oleh gambar 8. Informasi ini dapat anda baca secara detil pada datasheet IC codec TLC320AD50. Gambar 8. Kode data digital vs. tegangan output analog Referensi: Generation of a Sine Wave Using a TMS320C54x Digital Signal Processor (spra819), Texas Instruments, 2002 DTMF Tone Generation and Detection: An Implementation Using the TMS320C54x (spra096a), Texas Instruments, 2000 Datasheet TLC320AD50C/I (slas131e), Texas Instruments, Peralatan 1 set PC yang dilengkapi dengan software Code Composer Studio. 1 set DSK TMS320C set oscilloscope 6. Prosedur Praktikum Anda diharapkan mengikuti langkah-langkah prosedur praktikum dan apabila ada kesulitan harap bertanya kepada asisten. Langkah-langkah: 1. Menyiapkan peralatan : a. PC dalam keadaan mati. Praktikum ini tidak menggunakan function generator hary@eepis-its.edu 6

7 b. Hubungkan DSK ke PC menggunakan kabel paralel port yang tersedia. c. Hubungkan output adapator ke input power DSK. d. Hubungkan kabel power adaptor, nyalakan adaptor. e. Nyalakan PC f. Jalankan aplikasi Code Composer Studio dan pastikan dapat terhubung dengan board DSK 2. Dengan menggunakan Windows Explorer, buatlah folder baru pada direktori D:\prak_pengolahansinyal dengan kelas Anda diikuti dengan subfolder nama Anda. Perhatikan penulisan folder yang Anda buat. Kemudian salinlah direktori signalgen pada C:\ti\examples\dsk5402\dsp\signalgen kedalam direktori D:\prak_pengolahansinyal\ kelas\nama. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah mengembalikan isi project seperti dalam keadaan semula apabila terjadi kesalahan. 3. Pada Code Composer Studio (CCS), dengan menggunakan Project Open, bukalah file project signalgen.pjt pada direkori D:\prak_pengolahansinyal\kelas\nama\signalgen. Apabila ada file library pada project tersebut yang tidak ditemukan maka carilah library tersebut pada direktori c:\ti yang sesuai. Hal ini terjadi karena lokasi project berpindah tempat. File library yang digunakan ada tiga yaitu: 1. rts.lib pada direktori c:\ti\c5400\cgtools\lib 2. dsk5402.lib pada direktori c:\ti\c5400\dsk5402\lib 3. drv5402.lib pada direktori c:\ti\c5400\dsk5402\lib Gambar 9. File library tidak ditemukan. 4. Pilih Project Rebuild All untuk melakukan proses kompilasi. Pesan kesalahan berupa warning dapat diabaikan. Apabila timbul error, tanyakan kepada asisten. 5. Pilih File Load Program, pilih file signalgen.out. Maka CCS akan meload program pada target DSP dan membuka window dis-assembly yang memperlihatkan instruksi program dalam bahasa assembly. 6. Pilih Debug Go Main 7. Siapkan oscilloscope yang telah dikalibrasi. Atur volt/div pada 1volt dan atur time/div pada 1ms. 8. Hubungkan output dari board DSK (jack audio untuk speaker, bersebelahan dengan konektor DB9 untuk serial port) pada input dari oscilloscope. 9. Pilih Debug Run, amati display pada oscilloscope. 7

8 10. Pilih Debug Halt, untuk menghentikan eksekusi pada board. 11. Kerjakan tugas. 12. Tutuplah program CCS dengan memilih File Exit. 13. Lepaskan jack audio dari board, lepaskan kabel paralel pada board, lepaskan jack power suplai pada board. 14. Matikan oscilloscope dan adaptor power suplai. Lakukan prosedur shutdown PC dengan benar. Rapikan kembali kabel dan peralatan. 7. Tugas Pada praktikum ini anda akan mencoba membangkitkan empat macam sinyal. Setiap sinyal disimpan pada source file-c yang berbeda. 1. Sinyal persegi a. Bukalah file persegi.c pada Project View Project View Gambar 10. File persegi.c. Inti program untuk menghasilkan sinyal persegi sebagai berikut. /* Initialization */ N=0; flip=0; VH=16000; VL=-16000; /* Polling and digital loopback */ while (1) { /* Wait for transmitt ready from handset */ while (!MCBSP_XRDY(HANDSET_CODEC)) {}; N++; if(n==8) { N = 0; if (flip==0) { flip=1; data=vh; } hary@eepis-its.edu 8

9 } else { flip=0; data=vl; } } /* Write to handset codec */ *(volatile u16*)dxr1_addr(handset_codec) = data; b. Modifikasi program tersebut untuk menghasilkan sinyal persegi dengan frekuensi seperti pada tabel 1. Setelah menghitung nilai N dan mengubah nilai N pada program, lakukan kompilasi dan download. Jalankan program dan catat hasilnya pada tabel 1. Tabel 1. Pembangkitan Sinyal Persegi No. Frekuensi yang diinginkan (Hz) Nilai N pada program Frekuensi hasil pengukuran pada oscilloscope (Hz) Gambar sinyal satu periode! Dari percobaan yang telah anda coba, lakukan analisa mengapa sinyal yang dihasilkan tidak mempunyai bentuk yang sempurna. Anda perlu mengingat kembali hasil percobaan praktikum sebelumnya bahwa sinyal persegi mempunyai harmonik atau dengan kata lain sinyal persegi disusun dari beberapa sinyal sinusoida. Perlu diingat kembali bahwa DAC yang terdapat didalam IC codec pada board DSK mempunyai filter low-pass dengan frekuensi cut-off sebesar 0,439 x f sampling board. Perhatikan tabel 1 nomor 7, semakin kecil frekuensi yang anda buat, seharusnya akan dihasilkan sinyal persegi yang semakin sempurna yang nyatanya tidak demikian. Hal ini disebabkan adanya kapasitor blocking yang dihubungkan sebelum sinyal keluar ke jack audio output pada board DSK (perhatikan gambar 7). Kapasitor ini berfungsi sebagai penahan sinyal DC dan berfungsi sebagai filter high-pass. Kapasitor ini pula yang menyebabkan tampilan sinyal pada osilloscope selalu simetris. Mengapa kapasitor ini terpasang? Karena output analog dari board DSK tersebut dirancang untuk aplikasi yang menggunakan speaker. 2. Sinyal gigi-gergaji a. Program pembangkit sinyal persegi harus kita lepas dari project terlebih dahulu. Pada Project View CCS, klik kanan file persegi.c kemudian pilih Remove from project. b. Kemudian pada menu utama CCS, pilih Project Add Files to Project, klik pada file gigigergaji.c lalu klik open, maka file gigigergaji.c akan masuk hary@eepis-its.edu 9

10 kedalam project yang sedang kita buka. c. Cobalah dahulu program yang terdapat didalam file gigigergaji.c. Lakukan kompilasi dengan cara memilih Project Rebuild All, kemudian bila tidak ada kesalahan lakukan download dengan memilih File Load Program. Jalankan program dengan menekan tombol F5 atau memilih Debug Run. Amati oscilloscope. Untuk menghentikan program anda dapat memilih Debug Halt. Inti program untuk menghasilkan sinyal gigi-gergaji sebagai berikut. /* Initialization */ Vi = 0; Vk = 1000; Vmax = 16000; temp = Vi; /* Polling and digital loopback */ while (1) { /* Wait for transmitt ready from handset */ while (!MCBSP_XRDY(HANDSET_CODEC)) {}; temp+=vk; if (temp==vmax) temp=vi; data=temp; } /* Write to handset codec */ *(volatile u16*)dxr1_addr(handset_codec) = data; d. Modifikasi program tersebut untuk menghasilkan sinyal gigi-gergaji dengan frekuensi seperti pada tabel 2. Setelah menghitung nilai Vk dan mengubah nilai Vk pada program, lakukan kompilasi dan download. Jalankan program dan catat hasilnya pada tabel 2. Tabel 2. Pembangkitan Sinyal Gigi-gergaji No. Frekuensi yang diinginkan (Hz) Nilai Vk pada program Frekuensi hasil pengukuran pada oscilloscope (Hz) Gambar sinyal satu periode 3. Sinyal segitiga a. Program pembangkit sinyal gigi-gergaji harus kita lepas dari project terlebih dahulu. Pada Project View CCS, klik kanan file gigigergaji.c kemudian pilih Remove from project. hary@eepis-its.edu 10

11 b. Kemudian pada menu utama CCS, pilih Project Add Files to Project, klik pada file segitiga.c lalu klik open, maka file segitiga.c akan masuk kedalam project yang sedang kita buka. c. Cobalah dahulu program yang terdapat didalam file segitiga.c. Lakukan kompilasi dengan cara memilih Project Rebuild All, kemudian bila tidak ada kesalahan lakukan download dengan memilih File Load Program. Jalankan program dengan menekan tombol F5 atau memilih Debug Run. Amati oscilloscope. Untuk menghentikan program anda dapat memilih Debug Halt. Inti program untuk menghasilkan sinyal segitiga sebagai berikut. /* Initialization */ Vi = 0; Vk = 2000; Vmax = 16000; temp = Vi; /* Polling and digital loopback */ while (1) { /* Wait for transmitt ready from handset */ while (!MCBSP_XRDY(HANDSET_CODEC)) {}; } temp+=vk; if ((temp==vmax) (temp==vi)) Vk=-Vk; data=temp; /* Write to handset codec */ *(volatile u16*)dxr1_addr(handset_codec) = data; d. Modifikasi program tersebut untuk menghasilkan sinyal segitiga dengan frekuensi seperti pada tabel 3. Setelah menghitung nilai Vk dan mengubah nilai Vk pada program, lakukan kompilasi dan download. Jalankan program dan catat hasilnya pada tabel 3. Tabel 3. Pembangkitan Sinyal Segitiga No. Frekuensi yang diinginkan (Hz) Nilai Vk pada program Frekuensi hasil pengukuran pada oscilloscope (Hz) Gambar sinyal satu periode hary@eepis-its.edu 11

12 4. Sinyal sinusoida a. Program pembangkit sinyal segitiga harus kita lepas dari project terlebih dahulu. Pada Project View CCS, klik kanan file segitiga.c kemudian pilih Remove from project. b. Kemudian pada menu utama CCS, pilih Project Add Files to Project, klik pada file sinus.c lalu klik open, maka file sinus.c akan masuk kedalam project yang sedang kita buka. c. Cobalah dahulu program yang terdapat didalam file sinus.c. Lakukan kompilasi dengan cara memilih Project Rebuild All, kemudian bila tidak ada kesalahan lakukan download dengan memilih File Load Program. Jalankan program dengan menekan tombol F5 atau memilih Debug Run. Amati oscilloscope. Untuk menghentikan program anda dapat memilih Debug Halt. Inti program untuk menghasilkan sinyal sinusoida sebagai berikut. #include <math.h> //---truncated #define PI #define fs #define frek 1000 /* ubah nilai ini untuk frekuensi lain */ //---truncated int data; float ar0, ar1, ar2, value; float theta = (2*PI*frek)/fs; //---truncated /* Initialization of taylor series */ /* Anda dapat menghitung nilai awal dengan kalkulator */ /* tanpa menggunakan library pada math.h */ ar0 = cos(theta); ar1 = sin(-theta); ar2 = sin(-(2* theta)); /* Polling and digital loopback */ while (1) { /* Wait for sample from handset */ while (!MCBSP_XRDY(HANDSET_CODEC)) {}; value = (2*ar0*ar1) - ar2; data = value*16000; ar2 = ar1; ar1 = value; } /* Write to handset codec */ *(volatile u16*)dxr1_addr(handset_codec) = data; d. Sekarang Anda akan mencoba menghasilkan sinyal sinusoida dengan frekuensi yang berbeda. Modifikasi program tersebut untuk menghasilkan sinyal sinusoida dengan frekuensi lain seperti pada tabel 4 dengan cara mengubah nilai definisi frekuensi pada baris #define frek Untuk setiap hary@eepis-its.edu 12

13 perubahan baris program yang anda lakukan, lanjutkan dengan kompilasi dan download. Jalankan program dan catat hasilnya pada tabel 4. Tabel 4. Pembangkitan Sinyal Sinusoida frek; Frekuensi No. yang diinginkan (Hz) Frekuensi hasil pengukuran pada oscilloscope (Hz) Gambar sinyal satu periode e. Berikutnya Anda akan mencoba untuk mengubah-ubah amplitudo sinyal sinusoida. Sebelumnya kembalikan nilai variabel frek menjadi 1000 #define frek 1000 /* ubah nilai ini untuk frekuensi lain */ kemudian ubahlah baris perintah berikut yang digunakan untuk mengubah amplitudo sinyal data = value*16000; dengan nilai seperti pada tabel 5. Untuk setiap perubahan baris program yang anda lakukan, lanjutkan dengan kompilasi, download dan jalankan program. Catat hasil pengamatan yang anda peroleh pada oscilloscope kedalam tabel 5. Tabel 5. Mengubah amplitudo sinyal sinusoida No. Mengubah baris program dengan 1 data = value*8000; 2 data = value*16000; 3 data = value*32000; 4 data = value*40000; 5 data = value*50000; Tegangan Vp-p hasil pengukuran pada oscilloscope (volt) Gambar sinyal satu periode Kembali ke prosedur praktikum langkah nomor 12. hary@eepis-its.edu 13

14 8. Analisa 1. Buatlah diagram alir (flowchart) untuk tiap pembangkitan sinyal yang telah anda lakukan. 2. Dari hasil percobaan, menurut anda berapakah frekuensi tertinggi yang mampu dihasilkan apabila kita membangkitkan sinyal menggunakan board DSK5402? Jelaskan! 3. Perhatikan tabel 5. Saat anda mencoba untuk memperbesar amplitudo sinyal, pada suatu saat terjadi bentuk sinyal yang mengalami distorsi pada puncaknya. Mengapa hal ini dapat terjadi? 4. Pada pembangkitan sinyal persegi dan sinyal gigi-gergaji menghasilkan bentuk sinyal yang tidak sesuai harapan. Sinyal yang dihasilkan mengalami distorsi. Sedangkan pembangkitan sinyal segitiga dan sinyal sinusoida lebih baik. Mengapa hal ini dapat terjadi? Jelaskan! 9. Pertanyaan pendahuluan 1. Gambar berikut adalah ilustrasi untuk menghasilkan sinyal persegi. Pada setengah periode pertama dikeluarkan 10 titik dengan nilai +200 kemudian pada setengah periode berikutnya dikeluarkan 10 titik dengan nilai Bila sistem tersebut menggunakan frekuensi sampling sebesar 16KHz, berapakah frekuensi sinyal persegi yang dihasilkan? 2. Pada sistem pembangkit sinyal sinusoida dengan frekuensi sampling 16KHz, dihasilkan sinyal sinusoida dengan frekuensi 1KHz. Berapa jumlah titik sampel yang dikeluarkan dalam satu periodenya? 10. Tambahan Berikan saran atau komentar guna pengembangan lebih lanjut praktikum ini. 14

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 1 Code Composer Studio Basic

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 1 Code Composer Studio Basic MODUL 1 Code Composer Studio Basic 1. Pendahuluan DSP adalah mikroprosesor untuk aplikasi khusus. Arsitekturnya dirancang supaya dapat mengolah persamaan matematis dengan cepat. Seperti halnya mikroprosesor,

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 2 Codec dan Sampling

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 2 Codec dan Sampling MODUL 2 Codec dan Sampling 1. Pendahuluan DSP mengolah data dalam dunia digital (sinyal diskrit) seperti namanya yang terdengar indah, Digital Signal Processor. Sedangkan kita hidup di dunia analog (sinyal

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 7 Efek Audio Digital : Echo

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 7 Efek Audio Digital : Echo MODUL 7 Efek Audio Digital : Echo 1. Pendahuluan Echo berarti gema atau gaung. Bila anda berada dilokasi yang tepat kemudian anda meneriakkan kata Halo! maka setelah itu anda akan mendengar bunyi pantulnya

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 3 ProbePoint

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 3 ProbePoint MODUL 3 ProbePoint 1. Pendahuluan Saat DSP sedang menjalankan program yang anda buat, anda dapat menampilkan isi memori dari DSP pada layar monitor, bahkan anda dapat mengubah nilai variabel didalam memori.

Lebih terperinci

Praktikum Pengolahan Sinyal Analog to Digital Converter Modul 2

Praktikum Pengolahan Sinyal Analog to Digital Converter Modul 2 MODUL 2 Analog to Digital Converter 1. Pendahuluan DSP mengolah sinyal analog dalam domain digital. Kita hidup di dunia analog. Sinyal-sinyal di dunia analog misalnya bunyi atau suara, suhu, cahaya, tegangan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 5 Real-Time Filter FIR

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 5 Real-Time Filter FIR MODUL 5 Real-Time Filter FIR 1. Pendahuluan Pada perkuliahan sebelumnya, anda telah berkenalan dengan istilah filter analog yang dirangkai dari resistor, kapasitor, induktor dan mungkin ditambahkan rangkaian

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 6 4-Preset Equalizer menggunakan filter IIR

1. Pendahuluan. 2. Tujuan. 3. Gambaran Disain. MODUL 6 4-Preset Equalizer menggunakan filter IIR MODUL 6 4-Preset Equalizer menggunakan filter IIR 1. Pendahuluan Ketika anda menjalankan aplikasi pemutar lagu seperti WinAmp, anda akan menemukan tombol untuk equalizer. Bila anda klik maka akan ditampilkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T

IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T 22 11 106 032 ADITYA SUKMANA Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Dr. Ir. Suwadi, M.T : Ir. Titiek Suryani, M.T Latar Belakang 1 2 1 1 Mempelajari

Lebih terperinci

Implementasi Real Time Digital Audio Equalizer 4 Band menggunakan DSK TMS320C6713

Implementasi Real Time Digital Audio Equalizer 4 Band menggunakan DSK TMS320C6713 Implementasi Real Time Digital Audio Equalizer 4 Band menggunakan DSK TMS320C6713 Era Dwi Febrianti 1, Miftahul Huda 2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember(ITS) Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan spesifikasi alat sehingga memudahkan menganalisa rangkaian. Pengukuran dilakukan pada setiap titik pengukuran

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI REAL TIME EFFECT PADA GITAR BERBASIS WAKTU TUNDA / DELAY MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

IMPLEMENTASI REAL TIME EFFECT PADA GITAR BERBASIS WAKTU TUNDA / DELAY MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 IMPLEMENTASI REAL TIME EFFECT PADA GITAR BERBASIS WAKTU TUNDA / DELAY MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 Boristan Siahaan 1, Miftahul Huda 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain fungsi dari function generator, osilator, MAX038, rangkaian operasional amplifier, Mikrokontroler

Lebih terperinci

Implementasi Real Time Automatic Gain Control (AGC) Menggunakan Board DSK TMS320C6713

Implementasi Real Time Automatic Gain Control (AGC) Menggunakan Board DSK TMS320C6713 Implementasi Real Time Automatic Gain Control (AGC) Menggunakan Board DSK TMS320C6713 Nuur Anugraheni Irianti Suwandi 1, Miftahul Huda 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG 01 P-01 DIODA CLIPPER DAN CLAMPER SMT. GENAP 2015/2016 A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat menguji karakteristik dioda clipper

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK A. OP-AMP Sebagai Peguat TUJUAN PERCOBAAN PERCOBAAN VII OP-AMP SEBAGAI PENGUAT DAN KOMPARATOR

Lebih terperinci

Implementasi Filter FIR secara Real Time pada TMS 32C5402

Implementasi Filter FIR secara Real Time pada TMS 32C5402 Implementasi Filter FIR secara Real Time pada TMS 32C5402 Oleh: Tri Budi Santoso, Hary Octavianto, Titon Dutono E-mail: tribudi@eepis-its.edu Laboratorium Sinyal, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI PENGENALAN NI ELVIS MEASUREMENT INSTRUMENT

MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI PENGENALAN NI ELVIS MEASUREMENT INSTRUMENT MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI PENGENALAN NI ELVIS MEASUREMENT INSTRUMENT A. Tujuan Praktikum 1. Memahami dasar-dasar penggunaan NI ELVIS 2. Memahami analisis rangkaian menggunakan NI ELVIS B. Alat

Lebih terperinci

LOGO IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T

LOGO IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T 2210106006 ANGGA YUDA PRASETYA Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Dr. Ir. Suwadi, MT : Ir. Titik Suryani, MT Latar Belakang 1 2 Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) FILTER IMPLEMENTATION WITH BUTTERWORTH AND CHEBYSHEV

Lebih terperinci

Perancangan Sistim Elektronika Analog

Perancangan Sistim Elektronika Analog Petunjuk Praktikum Perancangan Sistim Elektronika Analog Lab. Elektronika Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Lab 1. Amplifier Penguat Dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 37 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan pengujian alat bertujuan agar dapat diketahui sifat dan karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi serta cara kerja

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan PWM Generator untuk Pembangkitan Gelombang Sinus. Pada Bab Pendahuluan telah dijelaskan bahwa penelitian ini dibagi menjadi 2 buah bagian, yang pertama perancangan

Lebih terperinci

BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA. 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan

BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA. 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA 2.1 Umum Telinga manusia memiliki kemampuan menerima frekwensi dalam kisaran 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan frekwensi yang sempit

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA V KOMPARATOR

LEMBAR KERJA V KOMPARATOR LEMBAR KERJA V KOMPARATOR 5.1. Tujuan 1. Mahasiswa mampu mengoperasikan op amp sebagai rangkaian komparator inverting dan non inverting 2. Mahasiswa mampu membandingkan dan menganalisis keluaran dari rangkaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III HARDWARE & SOFTWARE

BAB III HARDWARE & SOFTWARE BAB III HARDWARE & SOFTWARE Pada bab ini akan di bahas mengenai perancangan alat yang di gunakan dalam tugas akhir kali ini, dalam alat yang di gunakan terdapat 2 rangkaian yang di gunakan, yaitu rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN 3.1 Perancangan Sistem Perancangan mixer audio digital terbagi menjadi beberapa bagian yaitu : Perancangan rangkaian timer ( timer circuit ) Perancangan rangkaian low

Lebih terperinci

PROTOTIPE MODUL PENGAMATAN SINYAL DOMAIN WAKTU DAN FREKUENSI SECARA REAL TIME UNTUK PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

PROTOTIPE MODUL PENGAMATAN SINYAL DOMAIN WAKTU DAN FREKUENSI SECARA REAL TIME UNTUK PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL ISSN: 1693-6930 143 PROTOTIPE MODUL PENGAMATAN SINYAL DOMAIN WAKTU DAN FREKUENSI SECARA REAL TIME UNTUK PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL Tri Budi Santoso, Hary Octavianto, Titon Dutono Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima

Lebih terperinci

PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP

PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP 9.1 Tujuan : 1) Mendemonstrasikan prinsip kerja dari rangkaian comparator inverting dan non inverting dengan menggunakan op-amp 741. 2) Rangkaian comparator menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 2 BAB III METODE PENELITIAN Pada skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat suatu alat yang dapat mengkonversi tegangan DC ke AC.

Lebih terperinci

MODUL III PENGGUNAAN VISUAL DSP++ 5.0

MODUL III PENGGUNAAN VISUAL DSP++ 5.0 MODUL III PENGGUNAAN VISUAL DSP++ 5.0 Rosana Dewi Amelinda (13213060) Asisten : Gunawan Pratama H (13212115) Tanggal Percobaan: 5/10/2015 EL3110-Praktikum Pengolahan Sinyal Digital Laboratorium Dasar Teknik

Lebih terperinci

PERCOBAAN 10 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR OP-AMP

PERCOBAAN 10 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR OP-AMP PERCOBAAN 0 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR OP-AMP 0. Tujuan : ) Mendemonstrasikan prinsip kerja dari suatu rangkaian diffrensiator dan integrator, dengan menggunakan op-amp 74. 2) Rangkaian differensiator

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal. BAB II DASAR TEORI 2.1 Modulasi Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh transmisi yang efisien dan handal. Pemodulasi yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan

Lebih terperinci

Penggunaan Osciloscope Dalam Pengukuran

Penggunaan Osciloscope Dalam Pengukuran JOB SHEET Penggunaan Osciloscope Dalam Pengukuran I. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat mempergunakan osciloscope.. Mahasiswa terampil mempergunakan osciloscope dengan baik dan benar. 3. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meluasnya pemakaian personal computer (PC) sekarang ini, maka semakin mudah manusia untuk memperoleh PC dan makin terjangkau pula harganya. Ada banyak komponen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada bulan Februari 2011

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. II. Tujuan. III. Gambaran Disain. MODUL 7 Monitoring Suhu dan Cahaya ke PC

I. Pendahuluan. II. Tujuan. III. Gambaran Disain. MODUL 7 Monitoring Suhu dan Cahaya ke PC MODUL 7 Monitoring Suhu dan Cahaya ke PC I. Pendahuluan Pada praktikum ini, anda akan mencoba memanfaatkan fasilitas komunikasi serial pada mikrokontroler AVR ATmega8535. Modul praktikum sebelumnya adalah

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Alat Pengujian dilakukan bertujuan untuk mengetahui kinerja dan kemampuan dari perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem dari perangkat,

Lebih terperinci

SCOPE METER 700S PENGENALAN TOMBOL

SCOPE METER 700S PENGENALAN TOMBOL SCOPE METER 700S 700s adalah sebuah alat ukur yang boleh dikatakan sangat lengkap. Mengapa? Karena 700s selain memilki fungsi standar sebagai alat ukur / multimeter, juga dilengkapi dengan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu, BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM Pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah sistem beroperasi dengan baik, juga untuk menunjukkan bahwa sistem tersebut sesuai dengan yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

JOBSHEET II ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN TOGGLE SWITCH

JOBSHEET II ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN TOGGLE SWITCH JOBSHEET II ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN TOGGLE SWITCH 1 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan rangkaian input saklar toggle. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram

Lebih terperinci

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER) LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER) A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC 8 Bit. 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian ADC

Lebih terperinci

ROBOT YANG DIPROGRAM OLEH WINDOW PARAMETER MELALUI MEDIA INFRA RED

ROBOT YANG DIPROGRAM OLEH WINDOW PARAMETER MELALUI MEDIA INFRA RED ROBOT YANG DIPROGRAM OLEH WINDOW PARAMETER MELALUI MEDIA INFRA RED Modul yang digunakan - Delta Robo CPU - Delta DC Driver - Delta Robo Mechanic - Battery Pack - ISP Cable - IR Communication - Delta Infrared

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Pengukuran tinggi badan menggunakan ARDUINO adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang dengan cara digital. Alat ini menggunakan sebuah IC yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED

JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED 1 TUJUAN LED Menjelaskan rangkaian antarmuka mikrokontroler dengan LED. Mempraktekkan pemrograman mikrokontroler untuk menyalakan LED. Sebuah LED (Light Emitting

Lebih terperinci

Gambar 4.2 Rangkaian keypad dan LED

Gambar 4.2 Rangkaian keypad dan LED JOBSHEET IV ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN KEYPAD TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan keypad. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk membaca

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Pemakaian tiiter sebagai pembatas atau penyaring frekuensi sinyal

BABI PENDAHULUAN. Pemakaian tiiter sebagai pembatas atau penyaring frekuensi sinyal BAB I PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. LA TAR BELAKANG Pemakaian tiiter sebagai pembatas atau penyaring frekuensi sinyal sudah menjadi suatu kebutuhan pokok. Berbagai macam metode, sistem dan jenis filter

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai

Lebih terperinci

Dengan Hs = Fungsi alih Vout = tegang keluran Vin = tegangan masukan

Dengan Hs = Fungsi alih Vout = tegang keluran Vin = tegangan masukan KEGIATAN BELAJAR 5 A. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik filter lolos bawah. 2. Mahasiswa dapat menganalisa rangkaian filter lolos bawah dengan memanfaatkan progam

Lebih terperinci

CRO (Cathode Ray Oscilloscope)

CRO (Cathode Ray Oscilloscope) CRO (Cathode Ray Oscilloscope) CRO (Cathode Ray Oscilloscope) merupakan salah satu piranti pengukuran yang mampu: - memvisualisasikan bentuk-bentuk gelombang dan gejala lain dari suatu rangkaian elektronik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci

Implementasi Filter IIR secara Real Time pada TMS 32C5402

Implementasi Filter IIR secara Real Time pada TMS 32C5402 Implementasi Filter IIR secara Real Time pada TMS 32C5402 Oleh: Tri Budi Santoso, Hary Octavianto, Titon Dutono E-mail: tribudi@eepis-its.edu Laboratorium Sinyal, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Software Visual Basic Pengujian software Visual Basic dilakukan dengan menguji kinerja dari program penjadwalan apakah telah berfungsi sesuai dengan harapan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan mengenai sistem instrumen alat ukur kelembaban, dapat dilihat dalam bentuk Blok diagram berikut: Power Supply 5Vdc Sensor Kelembaban HCZ-H6 Non Inverting Amplifier

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON ELLIPTIC DAN BESSEL MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON ELLIPTIC DAN BESSEL MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON ELLIPTIC DAN BESSEL MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 IMPLEMENTATION OF INFINTE IMPULSE RESPONSE (IIR) FILTER WITH BESSEL AND ELLIPTIC RESPONSE

Lebih terperinci

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, , 56 Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Antara Output LM 35 dengan Termometer No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0,25 25 0 2 0,26 26 0 3 0,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0,29 28 1 6

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi PWM Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun, lebar pulsanya bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP TUJUAN Mempelajari penggunaan operational amplifier Mempelajari rangkaian rangkaian standar operational amplifier PERSIAPAN Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul

Lebih terperinci

Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran

Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran 1. Tujuan : 1 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami operasi dari rangkaian penguat kelas B komplementer. 2 Mahasiswa dapat menerapkan teknik pembiasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM. 1141160049 JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL 2011/2012 POLITEKNIK NEGERI MALANG jl.soekarno

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGANALAT

BAB III PERANCANGANALAT BAB III PERANCANGANALAT 3.1. Tujuan Perancangan Berdasarkan kajian ladasan teori pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan pembahasan berkenaan dengan perancangan alat, perancangan ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun

Lebih terperinci

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program Analog to Digital Convertion dengan Arduino Uno

Lebih terperinci

Spread Spectrum (FHSS) pada

Spread Spectrum (FHSS) pada Implementasi Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) pada DSK TMS30C646T O C K I A D I T YA M 060 - T E L E KO M U N I K A S I M U LT I M E D I A - Pembimbing Dr. Ir. Suwadi, MT Ir. Titik Suryani, MT

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK SINYAL AC

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK SINYAL AC PERCOBAAN I KARAKTERISTIK SINYAL AC Tujuan : Mengetahui bentuk sinyal sinusoida, persegi ataupun segitiga Memahami karakteristik sinyal sinusoida, persegi ataupun segitiga Mengetahui perbedaan tegangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian hardware sistem absensi RFID dengan custom RFID reader mencakup

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian hardware sistem absensi RFID dengan custom RFID reader mencakup BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Hardware Pengujian hardware sistem absensi RFID dengan custom RFID reader mencakup pengujian terhadap custom RFID reader dan pengujian tag. Pengujian custom RFID

Lebih terperinci

PERCOBAAN 7 RANGKAIAN PENGUAT RESPONSE FREKUENSI RENDAH

PERCOBAAN 7 RANGKAIAN PENGUAT RESPONSE FREKUENSI RENDAH PECOBAAN 7 ANGKAIAN PENGUAT ESPONSE FEKUENSI ENDAH 7. Tujuan : Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan faktor-faktor yang berkontribusi pada respon frekuensi rendah, dari suatu amplifier

Lebih terperinci

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai aplikasi dari rangkaian Op-Amp.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda.

Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda. OSILOSKOP Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda. Gambar 1. Osiloskop Tujuan : untuk mempelajari cara

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Keras Perancangan perangkat keras untuk sistem kontrol daya listrik diawali dengan merancangan sistem sensor yang akan digunakan, yaitu sistem sensor

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS Untuk mengetahui apakah hasil rancangan yang dibuat sudah bekerja sesuai dengan fungsinya atau tidak, perlu dilakukan beberapa pengukuran pada beberapa test point yang dianggap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu : III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filter merupakan suatu perangkat yang menghilangkan bagian dari sinyal yang tidak di inginkan. Filter digunakan untuk menglewatkan atau meredam sinyal yang di inginkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan ini meliputi pembahasan perangkat

Lebih terperinci

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK ADC-DAC A. Tujuan Kegiatan Praktikum - : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat :. Mengetahui prinsip kerja ADC dan DAC.. Mengetahui toleransi kesalahan ADC dan ketelitian DAC.. Memahami

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan BAB II DASAR TEORI 2. 1 Suara Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitude tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun benda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari BAB III PERANCANGAN ALAT Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari beberapa perangkat keras (Hardware) yang akan dibentuk menjadi satu rangkaian pemodulasi sinyal digital

Lebih terperinci