BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemerintahan yang baik dan bersih merupakan harapan dan impian masyarakat. Oleh karena itu, demi mewujudkan harapan masyarakat tersebut Pemerintah wajib menyampaikan pertanggungjawaban terhadap kepercayaan yang diberikan kepadanya dengan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Pertanggungjawaban tersebut berisi uraian tentang keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan dan dianggarkan oleh Pemerintah. Demi mengetahui keberhasilan dan kegagalan tersebut dilakukan pengukuran terhadap kinerja Pemerintah. Pengukuran dilakukan dengan menilai sejauhmana kinerja pemerintah memenuhi tuntutan masyarakat sesuai dengan rencana kerja pemerintah yang telah ditetapkan. Sejalan dengan hal-hal yang telah dikemukakan di atas dan merespon serta menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan dan Pelaporan AKIP, beserta modul SAKIP yang terbaru, maka Biro Kesra perlu menyusun LAKIP Tahun 2014 sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya, sehingga dapat diketahui dan dinilai tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi. B. MAKSUD DAN TUJUAN LAKIP Biro Kesra Tahun Anggaran 2014, dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang pencapaian tujuan dan sasaran Biro Kesra yang termuat dalam Rencana Strategi (Renstra) Biro Kesra. Dengan adanya LAKIP ini diharapkan dapat diperoleh umpan balik (feed back) berupa masukan yang bermanfaat dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Kesra. C. KELEMBAGAAN 1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Biro Kesra merupakan unsur staf Pemerintah Daerah. Keorganisasiannya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Biro Kesra mempunyai tugas pokok : membantu Gubernur dalam menyusun kebijakan Pemerintahan Daerah di Bidang Kesejahteraan Rakyat yang meliputi LAKIP BIRO KESRA

2 Keagamaan, Pendidikan dan Kebudayaan, Kesehatan, Kesejahteraan, Pemuda dan Olahraga. Sedangkan Fungsi dari Biro Kesra adalah : a. Penyusunan kebijakan pemerintah daerah di bidang kesejahteraan rakyat yang meliputi keagamaan, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial; b. Pelaksanaan koordinasi program pembinaan dan pengendalian di bidang keagamaan; c. Pelaksanaan koordinasi program pembinaan dan pengendalian di bidang pendidikan dan kebudayaan; d. Pelaksanaan koordinasi program pembinaan dan pengendalian di bidang kesejahteraan sosial; e. Pelaksanaan koordinasi program pembinaan dan pengendalian di bidang kesehatan; f. Penyusunan program pembinaan dan petunjuk teknis di bidang kesejahteraan sosial; g. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah di bidang kesejahteraan rakyat yang meliputi agama, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial; h. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan biro; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. LANDASAN HUKUM Dasar hukum dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Biro Kesra sebagai berikut: 1. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; 3. Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 17 Tahun 2001 tentang Pelimpahan Pengawasan Fungsional Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Gubernur; 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2002 tentang Pengawasan Represif Kebijakan Daerah; LAKIP BIRO KESRA

3 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1989 tentang Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan di Daerah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tatacara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masayarakat di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota; 13. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur. 3. STRUKTUR ORGANISASI Menurut Perda Nomor 9 Tahun 2013 tersebut di atas, Struktur Organisasi Biro Kesra sebagai berikut : 1. Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT 2. Bagian Agama, membawahi 3 (tiga) sub bagian, yakni : a. Sub Bagian Tata Usaha Biro; b. Sub Bagian Bina Agama Katolik dan Protestan; c. Sub Bagian Bina Agama Islam, Hindu dan Budha. 3. Bagian Pendidikan, membawahi 3 (tiga) sub bagian, yakni : a. Sub Bagian Pendidikan; b. Sub Bagian Kebudayaan; c. Sub Bagian Pemuda dan Olahraga. 4. Bagian Kesejahteraan Sosial, membawahi 2 (dua) sub bagian, yakni : a. Sub Bagian Kesejahteraan; b. Sub Bagian Sosial; LAKIP BIRO KESRA

4 5. Bagian Kesehatan, membawahi 3 (tiga) sub bagian, yakni : a. Sub Bagian Kesehatan; b. Sub Bagian Sarana dan Prasarana Kesehatan; c. Sub Bagian Peningkatan Gizi Masyarakat. ( Struktur Organisasi Biro Lampiran 1. ) 4. SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia yang mendukung Biro Kesra dalam melaksanakan tugas dan fungsinya diuraikan dalam tabel-tabel berikut: NO NAMA JABATAN Tabel 1. Jumlah Pejabat Eselon ESEL ON JUMLAH KET. 1 Kepala Biro II b 1 Terisi 2 Kepala Bagian III a 4 Terisi 3 Kepala Sub Bagian IV a 11 Terisi J U M L A H 16 Tabel 2 Jumlah Pegawai Menurut Golongan GOL. A B C D JUMLAH KETERANGAN IV Jumlah PNS Wanita III sebanyak 20 orang II dan jumlah PNS Pria I sebanyak 22 orang J U M L A H 42 Jumlah Pegawai menurut Tingkat Pendidikan - Doktor/S3 : - - Pasca Sarjana/S2 : 3 orang - Sarjana/S1 : 24 orang - D4 (Setara S1) : 3 orang - Sarjana Muda : 1 orang - SLTA : 10 orang - SD : 1 orang LAKIP BIRO KESRA

5 5. SARANA PRASARANA Sarana dan Prasarana pendukung kelancaran pelaksanaan tugas Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT, berupa fasilitas kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat serta peralatan kantor lainnya, dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan kegiatan operasional pada Biro Kesejahteraan Rakyat. Daftar jumlah Sarana dan Prasarana, Inventaris Barang pada Biro Kesra keadaan Desember 2014 (Lampiran 2). 6. KEUANGAN Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta tugas lainnya, Biro Kesra dialokasikan sejumlah anggaran guna membiayai berbagai program dan kegiatan Biro selama Tahun Anggaran Anggaran tersebut bersumber dari APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui pos DPA-SKPD Biro Kesra sebesar Rp ,- (tujuh miliar seratus tujuh puluh satu juta seratus tiga puluh delapan ribu rupiah), dengan perincian sebagai berikut : o Belanja SKPD sebesar : Rp ,- o Belanja Urusan Wajib sebesar : Rp ,- LAKIP BIRO KESRA

6 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. VISI DAN MISI Biro Kesra memiliki rencana strategis yang merupakan penjabaran dari RPJMD Provinsi NTT untuk kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu Tahun Renstra Biro Kesra yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran secara ringkas diuraikan dalam dokumen ini. Sebagai penjabaran Visi Pemerintah Provinsi NTT, maka Visi Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT adalah : Terwujudnya Koordinasi Kebijakan Kesejahteraan Rakyat yang Berkualitas. Demi mewujudkan misi Pemerintah Provinsi NTT khususnya misi ke 4 : Pembenahan Sistem Hukum dan Reformasi Birokrasi Daerah, maka Misi Biro Kesejahteraan Rakyat dirumuskan sebagai berikut : 1. Meningkatkan koordinasi kebijakan kerukunan hidup umat beragama. 2. Meningkatkan koordinasi kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat. B. TUJUAN Demi mewujudkan visi dan misi Biro Kesra, maka ditetapkan tujuan strategis sebagai berikut : a. Mengoptimalkan pemahaman masyarakat tentang kerukunan hidup umat beragama di Provinsi Nusa Tenggara Timur; b. Menyelaraskan penyusunan kebijakan pemerintah daerah dalam hal perencanaan dan penganggaran di bidang kesejahteraan rakyat ; c. Mengoptimalkan koordinasi kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat; d. Meningkatkan mutu pendidikan, prestasi olahraga, partisipasi pemuda dalam pembangunan dan pelestarian nilai-nilai budaya di Provinsi Nusa Tenggara Timur; e. Menurunkan Angka Kematian Bayi/Balita, Angka Kematian Ibu, Prevalensi Gizi Buruk, HIV/AIDS dan meningkatkan Umur Harapan Hidup di Provinsi Nusa Tenggara Timur; f. Mengoptimalkan pemahaman tentang legalitas prasarana agama, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial di Provinsi Nusa Tenggara Timur; LAKIP BIRO KESRA

7 g. Menurunkan angka kemiskinan dan masalah sosial lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai daerah perbatasan, daerah kepulauan serta daerah rawan bencana; h. Menurunkan tingkat ketergantungan masyarakat kepada pemerintah di bidang kesejahteraan rakyat; i. Meningkatkan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang kesejahteraan rakyat; j. Meningkatkan pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah di bidang kesejahteraan rakyat. C. S A S A R A N Sasaran yang ingin dicapai Biro Kesra adalah : a. Terwujudnya peningkatan pemahaman masyarakat tentang kerukunan hidup umat beragama di Provinsi Nusa Tenggara Timur; b. Tercapainya keselarasan dalam penyusunan kebijakan pemerintah daerah dalam hal perencanaan dan penganggaran di bidang kesejahteraan rakyat ; c. Terwujudnya koordinasi kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat secara optimal; d. Terwujudnya peningkatan mutu pendidikan, prestasi olahraga, partisipasi pemuda dalam pembangunan dan pelestarian nilai-nilai budaya di Provinsi Nusa Tenggara Timur; e. Terwujudnya penurunan Angka Kematian Bayi/Balita, Angka Kematian Ibu, Prevalensi Gizi Buruk, HIV/AIDS dan peningkatan Umur Harapan Hidup di Provinsi Nusa Tenggara Timur; f. Terwujudnya pemahaman tentang legalitas prasarana agama, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial di Provinsi Nusa Tenggara Timur; g. Terwujudnya penurunan angka kemiskinan dan masalah sosial lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai daerah perbatasan, daerah kepulauan serta daerah rawan bencana; h. Terwujudnya penurunan tingkat ketergantungan masyarakat kepada pemerintah di bidang kesejahteraan rakyat; i. Terwujudnya peningkatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang kesejahteraan rakyat; j. Terwujudnya peningkatan pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah di bidang kesejahteraan rakyat. LAKIP BIRO KESRA

8 D. RENCANA KINERJA TAHUN 2014 Rencana Kinerja merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Renstra yang akan dilaksanakan melalui kegiatan tahunan. Demi mengukur realisasi rencana tersebut, perlu adanya penetapan tingkat capaian kinerja yang dinyatakan dengan ukuran kinerja atau indikator kinerja. 1. Program dan Kegiatan a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri dari : a) Penyediaan Surat-Menyurat b) Penyediaan jasa Komunikasi, Sumber Daya air dan listrik c) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional. d) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan e) Penyediaan Jasa Kebersihan kantor f) Penyediaan Alat Tulis kantor g) Penyedian barang cetakan dan penggandaan h) Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan per-uuan i) Penyediaan Makanan dan Minuman j) Rapat Koordinasi dan konsultasi keluar daerah k) Koordinasi dan Konsultasi Pelaksanaan Tugas dalam Daerah l) Peringatan Hari Besar Nasional dan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi NTT. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a) Pemeliharaan Rutin /Berkala Kendaraan Dinas / Operasional. b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor. c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD. d. Program Peningkatan Kerukunan Hidup Umat Beragama a) Dialog Kerukunan Lintas Agama dan Dialog Pemerintah Provinsi NTT dengan Pimpinan Lembaga Keagamaan. b) Temu Pemuda Lintas Agama. c) Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Daerah di Bidang Agama d) Fasilitasi Pelaksanaan Urusan Haji, Utsawa Dharma Githa Tingkat Nasional, Pesparawi Tingkat Provinsi. LAKIP BIRO KESRA

9 e) Fasilitasi Pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi NTT dan MTQ Tingkat Nasional f) Fasilitasi Perayaan Paskah, Halal Bihalal dan Natal Oikumene g) Fasilitasi Pekan Suci Larantuka dan Ziarah Rohani e. Program Koordinasi Kebijakan Bidang Kesejahteraan Masyarakat a) Rapat Koordinasi Daerah dan Peringatan HUT Dharma Wanita b) Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Umum Bidang Kesejahteraan Rakyat di Provinsi NTT c) Sosialisasi Keputusan Bersama Mendiknas, Menkes, Menag dan Mendagri tentang pembinaan Pengembangan UKS dan Biaya Operasional Sekretariat Tim Pembina UKS Tingkat Provinsi NTT d) Jambore UKS Tingkat Provinsi NTT e) Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Daerah Bidang Pendidikan di Provinsi NTT f) Koordinasi Kebijakan Penanggulangan Penyakit Berisiko Kejadian Luar Biasa (KLB) g) Fasilitasi Kegiatan Kesektariatan KOMDA LANSIA Provinsi NTT h) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Bidang Kesejahteraan Sosial i) Rapat Koordinasi Kebijakan Penanganan Masalah Anak di Provinsi NTT j) Koordinasi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi 2. Rencana Kinerja Tahun 2014 Tabel 3. Rencana Kinerja Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya koordinasi dan kerjasama Jumlah Rapat Koordinasi di Bidang 3 kali di Bidang Keagamaan Keagamaan Meningkatnya Koordinasi dan Kerjasama di Bidang Kesejahteraan Rakyat Jumlah Kegiatan keagamaan yang di fasilitasi Jumlah Rakor Bidang Kesejahteraan Rakyat Jumlah Sosialisasi 11 Kali 8 kali 2 kali LAKIP BIRO KESRA

10 E. PENETAPAN KINERJA Berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, maka disusunlah Penetapan Kinerja Biro Kesra untuk tahun 2014 sebagai berikut : Tabel 4. Penetapan Kinerja 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN Meningkatnya koordinasi dan kerjasama di Bidang Keagamaan Meningkatnya Koordinasi dan Kerjasama di Bidang Kesejahteraan Rakyat Jumlah Rapat Koordinasi Bidang Keagamaan Jumlah Kegiatan Keagamaan yang difasilitasi Jumlah Rakor Bidang Kesejahteraan Rakyat 3 kali Program Peningkatan Kerukunan Hidup Umat Beragama Dialog Pemerintah Provinsi NTT dengan Pimpinan Lembaga Keagamaan Dialog Kerukunan Lintas Agama Temu Pemuda Lintas Agama kali Fasilitasi Pelaksanaan Urusan Haji, Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional, Pesparawi Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional Fasilitasi Pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi NTT dan MTQ Tingkat Nasional Fasilitasi Perayaan Paskah, Halal Bihalal, Natal Oikumene Fasilitasi Pekan Suci Larantuka dan Ziarah Rohani 8 kali Program Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Rapat Koordinasi Daerah dan Peringatan HUT Dharma Wanita Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Umum Bidang Kesejahteraan Rakyat di Provinsi NTT Koordinasi Kebijakan Penanggulangan Penyakitpenyakit Beresiko KLB Fasilitasi Kegiatan Kesekretariatan KOMDA LANSIA Provinsi NTT Rapat Koordinasi Kebijakan Penanganan Masalah anak di Provinsi NTT LAKIP BIRO KESRA

11 Jumlah Anggaran : Rp ,- Rakor Perguruan Tinggi Tingkat Provinsi NTT Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Bidang Kesejahteraan Sosial Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah di Bidang Pendidikan Jumlah Sosialisasi 2 kali Sosialisasi Keputusan Bersama Mendiknas, Menkes, menag dan Mendagri tentang Pembinaan Pengembangan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan Biaya Operasional Sekretariat Tim Pembina UKS Tingkat Provinsi NTT Jambore UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) Tingkat Provinsi NTT LAKIP BIRO KESRA

12 BAB III AKUNTABILITAS BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT SETDA PROVINSI NTT A. AKUNTABILITAS KINERJA 1. PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA TAHUN 2014 Pengukuran dan analisis kinerja Biro Kesra ini merupakan penilaian terhadap realisasi penetapan kinerja Biro Kesra Tahun 2014 yang didasarkan pada indikator kinerja Utama berupa jumlah keluaran (output) yang dihasilkan. Adapun pengukuran dan analisis indikator kinerja didasarkan pada pencapaian sasaran-sasaran yang terukur melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) Biro Kesra sebagai Berikut: a. Sasaran Meningkatnya Koordinasi dan Kerja sama di Bidang Keagamaan Indikator-indikator sasaran ini adalah Jumlah rapat koordinasi di Bidang Keagamaan, dan Jumlah Kegiatan Keagamaan yang di fasilitasi. Kegiatankegiatan operasionalnya yaitu: Dialog Pemerintah Provinsi NTT dengan Pimpinan Lembaga-Lembaga Keagamaan, Dialog Kerukunan Lintas Agama, Temu Pemuda Lintas Agama serta Fasilitasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Haji, Fasilitasi MTQ Tingkat Provinsi NTT dan MTQ Tingkat Nasional, Fasilitasi Utsawa Dharma Gita Tingkat Provinsi NTT, Fasilitasi Perayaan Paskah, Halal Bihalal, Natal Oikumene dan Pesparawi tingkat Provinsi dan Nasional. Uraian capaian indiktatornya dapat dilihat pada tabel berikut; Tabel 5 Pencapaian IKU sasaran 1. INDIKATOR Satuan KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jumlah Rapat Koordinasi di Bidang Keagamaan Kali % 3 Jumlah kegiatan Kali % 12 keagamaan yang difasilitasi RATA-RATA 85 % LAKIP BIRO KESRA

13 Penjelasan masing-masing indikator sebagai berikut: a). Jumlah Rapat Koordinasi di Bidang Keagamaan Berdasarkan tabel 5 tentang pencapaian IKU sasaran 1 terlihat bahwa indikator Rapat Koordinasi di Bidang Keagamaan dari tahun 2013, 2014 dan sampai tahun 2018 jumlah targetnya sama. Realisasi ditahun 2013 dan kali, ini menunjukan pencapaian target yang telah ditetapkan, yang menggambarkan konsistensi kinerja Biro terhadap perencanaan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja jumlah rapat dan koordinasi yang telah rencanakan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat di tahun 2014 tercapai 100 % berdasarkan realisasi terhadap target rencana kinerja tahun 2014 yaitu 3 kali diantaranya; Dialog Pemerintah Provinsi NTT dengan Pimpinan Lembaga Keagamaan, Dialog Kerukunan Lintas Agama dan Temu Pemuda Lintas Agama. 1. Dialog Pemerintah Provinsi NTT dengan Pimpinan Lembaga Keagamaan; Hasil yang dicapai dalam kegiatan Dialog Pemerintah Provinsi NTT dengan Pimpinan Lembaga Keagamaan Tingkat Provinsi NTT Tahun 2014, yaitu berupa Kesepakatan yang isinya antara lain : a. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama kemitraan yang harmonis, dalam rangka mendukung serta berpartisipasi dalam upaya percepatan pembangunan di NTT; b. Mensukseskan 8 agenda pembangunan yaitu ; - Peningkatan kualitas pendidikan - Pembangunan kesehatan - Pembangunan ekonomi - Pembangunan infrastruktur - Pembenahan sistem hukum dan keadilan - Konsolidasi tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup - Peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan, kesejahteraan anak dan pertisipasi pemuda - Agenda khusus c. Mensukseskan pelaksanaan enam tekad pembangunan berbasis desa/kelurahan yakni menjadikan Nusa Tenggara Timur sebagai : - Provinsi Jagung - Provinsi Ternak - Provinsi Koperasi - Provinsi Cendana - Ekonomi Perikanan dan Kelautan - Destinasi Pariwisata Dunia LAKIP BIRO KESRA

14 d. Mensukseskan program Desa Mandiri Anggur Merah sebagai Program Unggulan e. Meningkatkan dan memelihara kerukunan hidup intern dan antar umat beragama dalam mendukung seluruh proses pembangunan f. Menjaga, memelihara dan menciptakan suasana yang aman, damai dan harmonis di daerah ini, dalam rangka mensukseskan pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden tahun Hasil yang dicapai dalam kegiatan Dialog Kerukunan Lintas Agama se daratan Flores dan Lembata Tahun 2014, yaitu sebuah rekomendasi yang ditujukan kepada : a) Pemerintah Pusat (Menkokesra, Menag dan Mendagri), Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten/Kota; b) DPRD Provinsi NTT dan DPRD Kabupaten/Kota; c) Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; d) Pimpinan Lembaga Keagamaan; e) FKUB Tingkat Provinsi NTT dan Kabupaten/Kota; f) Tokoh-tokoh Agama; g) Tokoh Masyarakat; dan h) Tokoh Pemuda. Rekomendasi-rekomendasi tersebut adalah : 1. Kami berpendapat bahwa ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) merupakan organisasi yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika serta nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan. Karena itu, kami mendesak agar Pemerintah menolak dan menindak tegas keberadaannya di Indonesia. 2. Dalam rangka mempersiapkan generasi muda menjadi pelopor kerukunan lintas agama, maka perlu dibentuk Forum Pemuda Lintas Agama terutama di Kabupaten/Kota yang belum terbentuk. 3. Mewaspadai aliran-aliran sektarian di luar agama formal yang mengancam kerukunan umat beragama. 4. Mengoptimalkan kearifan lokal khususnya kekerabatan sebagai media sosial dalam memelihara kerukunan umat beragama di NTT. 5. Memperhatikan dan menindaklanjuti rekomendasi Dialog Kerukunan Lintas Agama Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang tanggal 25 Juni 2013 tntang Peninjauan Kembali Peraturan Bersama Menteri Agama Nomor 9 dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pendirian Rumah Ibadat. LAKIP BIRO KESRA

15 6. Mengingat kompleksnya masalah-masalah yang mengganggu kerukunan hidup umat beragama di NTT, maka Dialog Kerukunan Lintas Agama tidak saja membahas masalah kerukunan umat beragama, tetapi juga isu-isu kesejahteraan sosial lainnya seperti perdagangan manusia (human trafficking), kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 7. Mensosialisasikan hasil rekomendasi ini ke semua elemen masyarakat. 3. Hasil yang dicapai Temu Pemuda Lintas Agama Sedaratan Timor, Rote Ndao, Sabu Raijua dan Alor dirumuskan dalam bentuk rekomendasi dan kesepakatan bersama yang isinya adalah : a. Memfasilitasi pembentukan Forum Komunikasi Pemuda Lintas Agama Tingkat Provinsi dan Kabupaten/ Kota. b. Kegiatan Temu Pemuda Lintas Agama Tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota agar dilakukan secara rutin setiap tahun. c. Utusan dari setiap daerah adalah orang-orang yang merupakan aktivis dan atau pengurus organisasi pemuda agama masing-masing sehingga dapat bertanggung jawab dalam mensosialisasikan kegiatan Pemuda lintas Agama di setiap daerah masing-masing. d. Meningkatkan dan memperketat pengawasan terhadap setiap aliran dan ajaran-ajaran di luar agama-agama resmi yang masuk ke NTT. e. Tanggap terhadap setiap konflik sosial yang berdampak pada terganggunya kerukunan umat bergama. f. Menghimbau kepada setiap pemimpin umat beragama untuk menyuarakan kerukunan umat beragama di setiap mimbar-mimbar agama (Gereja, Masjid, Pura dan Wihara). b). Jumlah kegiatan keagamaan yang difasilitasi Jumlah Kegiatan keagamaan yang difasilitasi pemerintah Provinsi NTT setiap tahun terus meningkat seiring dengan jumlah alokasi anggaran yang disediakan. Tahun 2013 fasilitasi kegiatan keagamaan sebanyak 7 kali dan ditahun 2014 meningkat menjadi 11 Kali atau sebesar 57 %. Dari tabel 5 di atas terlihat bahwa indikator ini tercapai 81 % karena dari target 11 kegiatan fasilitasi (Urusan Haji, Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional, Pesparawi Tingkat Provinsi, Pesparawi Tingkat Nasional, MTQ Tingkat Provinsi, MTQ Tingkat Nasional, Paskah Oikumene, Halal Bi Halal, Natal Oikumene, Semana Santa Larantuka dan Ziarah Rohani). Direalisasikan sebanyak 9 kegiatan fasilitasi. Kegiatan yang tidak terlaksana adalah 2 kegiatan yaitu Pesparawi Tingkat Nasional dan Paskah Oikumene LAKIP BIRO KESRA

16 b. Sasaran Meningkatnya Koordinasi dan Kerjasama di Bidang Kesejahteraan Rakyat Sasaran ini bertujuan untuk mewujudkan kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat dalam urusan bidang pendidikan, Kepemudaan, Kebudayaan, kesejahteraan sosial, Kesehatan, Gizi Masyarakat, dan sarana serta prasarana kesehatan. Sasaran ini didukung oleh Program Koordinasi Peningkatan Kebijakan Bidang Kesejahteraan Masyarakat yang meliputi kegiatan-kegiatan diantaranya; Rakor dan Peringatan HUT Dharma Wanita, Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Umum Bidang Kesra, Sosialisasi UKS dan Operasional TIM Pembina UKS Tingkat Provinsi NTT, Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Daerah di Bidang Pendidikan, Koordinasi Kebijakan Penanggulanan Penyakit Beresiko Kejadian Luar Biasa (KLB), Fasilitasi Kegiatan Kesekretariat KOMDA Komda Lansia, Rapat Koordinasi Penanganan Masalah Anak Di Provinsi NTT, dan Koordinasi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi. INDIKATOR KINERJA UTAMA Tabel 6. Pencapaian IKU sasaran 2 Satuan TARGET REALISASI % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jumlah Rakor di Bidang Kesejahteraan Rakyat Kali % 5 Jumlah Sosialisasi Kali % 2 RATA - RATA Penjelasan dari masing-masing indikator sebagai berikut: a). Jumlah Rapat Koordinasi di Bidang Kesejahteraan Rakyat Di tahun 2013 jumlah Rapat dan koordinasi sebanyak 11 kali dan ditahun 2014 naik menjadi 12 kali atau sebesar 0,09 %. Perhitungan ini juga dilakukan terhadap koordinasi-koordinasi melalui penugasan ke kabupaten/kota. Sementara rapat koordinasi murni hanya sebanyak 3 kali rapat koordinasi di tahun 2014 yaitu Rapat Koordinasi Kebijakan Penanganan Masalah Anak di Provinsi NTT, Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi, dan Rapat Koordinasi Dharma Wanita Provinsi NTT. Rakor Kebijakan Penanganan Masalah Anak berkaitan dengan pembahasan kebijakan-kebijakan penanganan masalah anak di NTT kegiatan ini menghasilkan sebuah rekomendasi sebagai berikut: a. Hak anak harus dilindungi dan dipenuhi oleh semua pihak baik LAKIP BIRO KESRA

17 pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat b. Anak perlu ditempatkan sebagai aktor/agen perubahan agar mereka dapat berpartisipasi sesuai dengan kemampuan usianya untuk memberikan kontribusi bagi percepatan peningkatan kualitas sumber daya manusia NTT. c. Perlu adanya regulasi dan pembentukan kelembagaan yang berkaitan dengan kebijakan penanganan dan perlindungan anak serta pengarusutamaan anak dan gender di tingkat Pemerintah daerah dan Provinsi dan Kabupaten/Kota se NTT. d. Meningkatkan pemahaman dan komitmen serta konsistensi bersama dari para penentu kebijakan di semua jenjang Pemerintahan maupun Komponen Masyarakat,untuk meningkatkan kualitas upaya penanganan masalah anak di Provinsi NTT yang berbasis keluarga. e. Meningkatkan koordinasi kebijakan dan pelaksanaan program dalam rangka pencegahan dan penanganan Perlindungan Anak serta pengarusutamaan anak dan gender secara komprehensif di seluruh tingkatan wilayah (Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota). f. Mengoptimalkan proses kegiatan Konsultasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi (KISS) program dan kegiatan berbasis kinerja (perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi) pada semua tingkatan baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota se NTT. g. Perlu adanya sharing dana, pemikiran, program, tenaga dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota serta komponen masyarakat (LSM, dunia usaha, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tenaga Profesional) dalam upaya percepatan penanganan masalah anak dan pengarusutamaan anak dan gender di NTT. h. Perlu adanya program dan kegiatan yang bertujuan membangun kesadaran dan semangat optimisme masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap diri dan keluarga dengan menggali berbagai potensi lokal dalam upaya mengatasi masalah anak. i. Perlu dilakukan kegiatan rapat koordinasi yang membahas tentang kebijakan penanganan masalah anak dan implementasinya di Provinsi NTT, secara periodik dengan melibatkan semua komponen terkait, dalam rangka meningkatkan kualitas penanganan masalah anak di NTT. Rakor Perguruan Tinggi dilaksanakan untuk membahas sejumlah persoalan terkait masalah pendirian dan penyelenggaraan perguruan tinggi di NTT juga terkait LAKIP BIRO KESRA

18 upaya pendirian Kopertis di NTT. Koordinasi yang dilakukan melalui penugasan dan Rapat koordinasi tersebut menghasilkan: 1) Monitoring dan evaluasi Perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten/Kota : a) Diperolehnya data dan informasi mengenai ijin pendirian dan ijin operasional penyelenggaraan pendidikan Perguruan Tinggi Swasta dari 13 Kabupaten/Kota b) Terdatanya Perguruan Tinggi Swasta yang telah memeilik ijin pendirian dan ijin operasional, dibuktikan dengan surat ijin tersebut yang digunakan sebagai bahan pendukung kajian pendirian KOPERTIS Wilayah NTT c) Diperolehnya rekomendasi dukungan Perguruan Tinggi Swasta terhadap pendirian KOPERTIS Wilayah NTT yang dijadikan data pendukung dalam kajian usulan pendirian KOPERTIS Wilayah NTT. 2) Konsultasi dan pelaporan : a) Pihak Dikti menanggapi positif keinginan Pemerintah Provinsi NTT, akan diikuti dengan pengkajian. b) Pemerintah Provinsi NTT akan memaparkan data dan informasi yang akurat terkait pendirian Kopertis kepada tim Dikti yang akan melakukan uji petik tentang kesiapan tersebut. 3) Rakor Perguruan Tinggi : Kegiatan ini menghasilkan sebuah Rekomendasi yang isinya sebagai berikut : a) Kepada Pemerintah Provinsi : Agar Pemerintah Provinsi tetap melanjutkan pengalokasian dana Beasiswa Dosen dan Mahasiswa/i. Agar terus memfasilitasi pembentukan Kopertis Wilayah NTT terpisah dari Kopertis Wilayah VIII. Agar memfasilitasi Rakor PTS untuk dilaksanakan minimal satu kali dalam setahun. Agar memperjuangkan ke BKN untuk tidak menggunak an lagi peringkat akreditasi A, B, C sebagai Persyaratan Seleksi CPNS. b) Kepada APTISI : PTS/PTN tidak membuka Prodi di luar domisili Provinsi NTT, dan mengusahakan agar PTS/PTN di luar Provinsi NTT tidak beroperasi di wilayah NTT. PT dan Prodi yang belum mendapatkan ijin operasional tidak menerima mahasiswa baru. LAKIP BIRO KESRA

19 Menghubungi BKN untuk tidak menggunakan lagi peringkat akreditasi A, B, C sebagai Persyaratan Seleksi CPNS. b). Jumlah Sosialisasi Sosialisasi bidang kesejahteraan rakyat di tahun 2013 sebanyak 2 kali dan di tahun 2014 masih 2 kali. Sosialisasi yang dilaksanakan diantaranya Sosialisasi Keputusan Bersama Mendiknas, Menkes, Menag dan Mendagri tentang Pembinaan Pengembangan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan juga Operasional Tim Pembina UKS Tingkat Provinsi NTT Kegiatan ini terdiri dari 3 Sub Kegiatan yaitu: - Sosialisasi UKS dan Operasional Tim Pembina UKS Tingkat Provinsi NTT; - Penilaian Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi NTT; - Pembentukan Kelembagaan UKS (TP-UKS) Kabupaten/Kota di 12 Kabupaten/Kota yang belum terbentuk. Kegiatan ini merupakan pengalihan dari kegiatan Jambore UKS Tingkat Provinsi NTT yang diusulkan sebelumnya. Hasil dari masing-masing kegitan sebagai berikut: a. Kegiatan Sosialisasi UKS dan Operasional Tim Pembina UKS Tingkat Provinsi NTT Tahun 2014 : Kegiatan ini menghasilkan sebuah rekomendasi yang isinya sebagai berikut : 1) Dalam rangka sinergitas program UKS, maka perlu dilakukan pembentukan Tim Pembina UKS Tingkat Kecamatan yang belum memiliki Tim Pembina UKS khususnya di wilayah sekolah yang telah melaksanakan UKS dan Tim Pelaksana UKS di sekolah (sesuai Keputusan Bersama Empat Menteri). 2) Setiap jenjang pendidikan mulai dari tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, di Kabupaten TTS yng melaksanakan UKS supaya melaksanakan administrasi UKS sesuai Keputusan Bersama Empat Menteri tentang pembinaan dan pengembangan UKS. 3) Bagian Bina Sosial Pemerintah Kabupaten TTS, Dinas Kesehatan dan Dinas PPO dan Kantor Kementerian Agama kabupaten TTS agar menganggarkan dana untuk program pembinaan dan pengembangan UKS melalui APBD Kabupaten TTS, sesuai Tugas Pokok dan Fungsi serta kewenangan unit masing-masing. 4) Sebagai tindaklanjut dari sosialisasi ini, agar Pemerintah Kabupaten LAKIP BIRO KESRA

20 TTS melalui Bagian Bina Sosial berkoordinasi dengan unit terkait untuk memprogramkan pelaksanaan kegiatan sosialisasi di tingkat Kecamatan dengan melibatkan unsur Pemerintah Kecamatan dan sekolah-sekolah yang berada di wilayah Kecamatan sebagai peserta dan memprogramkan kegiataan penilaian Lomba Sekolah Sehat Tingkat kabupaten. 5) Pemerintah Kabupaten TTS agar meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan LSM/UNICEF yang sudah terjalin guna sinergitas program dan penganggaran (Sharing dana) 6) Tim Pembina UKS Kabupaten TTS perlu melakukan sinergitas program dan koordinasi lintas sektor dan lintas program baik sebagai anggota Tim Pembina UKS pada instanssi terkait maupun pihak sekolah sebagai pelaksana UKS. 7) Tim Pembina UKS Kabupaten dan Sekretariat Tim Pembina UKS Kabupaten agar disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. 8) Setiap sekolah agar dapat berperan aktif melaksanakan UKS dan kerjasama dengan unit terkait (Puskesmas yang berada di wilayah sekolah) guna memperoleh pembinaan kesehatan bagi siswa/i. 9) Setiap pelaksanaan kegiatan UKS baik oleh Tim Pembina UKS Kabupaten, Tim Pembina UKS Kecamatan dan Tim Pelaksana UKS di sekolah agar dilaporkan secara tertulis secara berjenjang (sesuai Keputusan Bersama Empat Menteri). 10) Dinas Kesehatan Kabupaten TTS perlu mengoptimalkan program pembinaan dokter kecil terhadap siswa/i di tingkat TK/RA, SD/MI dan Kader Kesehatan Remaja bagi siswa/i SMP/MTs, SMA/SMK/MA sebagai implementasi dari program pembinaan dan pengembangan UKS. b. Kegiatan Penilaian Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi NTT Tahun 2014 : Hasil penilaian Lomba Sekolah Sehat ditetapkan dengan Keputusan Gubernur NTT Nomor 293/KEP/HK/2014 tanggal 22 Desember 2014 tentang Penetapan Pemenang Lomba Sekolah Sehat bagi SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA Tingkat Provinsi NTT Tahun 2014 sebagai berikut : 1) Tingkat SD/MI : Juara I : SD GMIT 1 Kabupaten TTS Juara II : SD Inpres Noelbaki Kabupaten Kupang LAKIP BIRO KESRA

21 Juara III : SD Inpres Oesapa Kecil 1 Kota Kupang Juara IV : SD St. Yoseph Noelbaki Kabupaten Kupang 2) Tingkat SMP/MTs Juara I : SMPK Santa Ursula Ende Kabupaten Ende Juara II : MTs Negeri Kalabahi Kabupaten Alor 3) SMA/SMK/MA Juara I : MAN Ende Kabupaten Ende Juara II : SMAN 3 Kota Kupang c. Kegiatan Pembentukan Kelembagaan UKS : 1) Terlaksananya fasilitasi pembentukan kelembagaan UKS (TP-UKS) bagi 9 Kabupaten 2) Adanya kesiapan Pemerintah Kabupaten untuk menindaklanjuti Program Pembinaan dan Pengembangan UKS sesuai SKB Empat Menteri dan membentuk kelembagaan TP-UKS Kabupaten. 2. EVALUASI KINERJA TAHUN 2014 Berdasarkan hasil perhitungan kinerja Biro Kesra pada table-tabel dapat dilihat keberhasilan Biro Kesra dalam merealisasikan target yang telah direncanakan di tahun Walaupun demikian, ada juga kendala dan permasalahan yang dihadapi di dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan tersebut. Faktor penentu Keberhasilan dan permasalahan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan sebagai berikut: 1). Hal-hal yang mendukung keberhasilan kegiatan-kegiatan diantaranya: a. Aspek Perencanaan - Adanya dokumen perencanaan; Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA). b. Aspek Pelaksanaan - Proses manajement yang baik - Koordinasi lintas sektor terkait. - Surat-menyurat dan komunikasi elektronik yang memadai - Konsistensi dan disiplin terhadap perencanaan. - Ketersediaan dana c. Aspek Evaluasi dan Pelaporan - Tersedianya dokumen-dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan LAKIP BIRO KESRA

22 2). Kendala dan permasalahan a. Aspek Perencanaan - Indikator Kinerja Utama (IKU) baru disusun di tengah perjalanan Renstra Biro tahun , Renja tahun 2014 dan RKT tahun 2014 sehingga kurang konsistensinya sasaran strategis pada renstra, Renja dan RKT dengan Sasaran strategis yang tercantum pada IKU. - Adanya program dan kegiatan yang telah direncanakan tetapi tidak diakomodir dalam penetapan anggaran. b. Aspek Pelaksanaan - Kurangnya pelaksanaan rapat-rapat persiapan untuk pelaksanaan kegiatan. - Jangka waktu yang singkat antara satu kegiatan dengan kegiatan lain. - rusaknya fasilitas telephone dan internet untuk komunikasi data. - Kurang terlibatnya SKPD di Kabupaten/Kota. c. Aspek Evaluasi dan Pelaporan - Lambatnya penyampaian Dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan. - Belum terbinanya evaluasi internal Biro - Kurang adanya tindak lanjut yang final terhadap hasil-hasil kegiatan. B. AKUNTABILITAS KEUANGAN Untuk mencapai indikator keberhasilan yang telah dilaksanakan oleh Biro Kesra sebagaimana yang telah diuraikan diatas, Biro Kesra dalam tahun 2014 mendapat alokasi Anggaran sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- (97%). Yang bersumber dari dana APBD Provinsi NTT. Realisasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 7. Rekapitulasi Anggaran Program dan Kegiatan TA Kinerja Pembiayaan Kegiatan Program Uraian Kegiatan Rencana Rp Realisasi Rp Realisa si % PROGRAM SKPD : Program Penyediaan Surat-Menyurat Pelayanan Penyediaan jasa Komunikasi, , , ,85% 0% Administrasi Sumber Daya air dan listrik LAKIP BIRO KESRA

23 Perkantoran Penyediaan Jasa pemeliharaan , ,79% dan perijinan kendaraan dinas / operasional. Penyediaan jasa Administrasi , % keuangan Penyediaan Jasa kebersihan , % Penyediaan Alat Tulis Kantor , % Penyedian barang cetakan dan , ,99% penggandaan Penyediaan bahan bacaan dan , ,60% Peraturan per-uuan Penyediaan Makanan dan , % Minuman Rapat Koordinasi dan , % konsultasi keluar daerah Koordinasi, Evaluasi, , ,43% Pendampingan dan Tugas Lainnya Dalam Daerah Fasilitasi Hari-Hari Besar % Nasional Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan URUSAN WAJIB Pemeliharaan Rutin / berkala kendaraan dinas/operasional. Pemeliharaan Rutin / berkala Peralatan Gedung Kantor. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikthisar Realisasi Kinerja SKPD , ,- 99,99% , ,- 100% , ,- 99,99% LAKIP BIRO KESRA

24 Program Dialog Kerukunan Lintas , ,- 96,31% Peningkatan Agama dan Dialog Pemerintah Kerukunan Hidup Provinsi NTT dengan Umat Beragama Lembaga Keagamaan Temu Pemuda Lintas Agama , ,- 88,52% Pemantauan dan Evaluasi ,- 99,46% Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Daerah di Bidang Agama Fasilitasi Pelaksanaan Urusan ,- 95,15% Haji, Utsawa Dharma Githa Tingkat Nasional, Pesparawi Tk. Prov. dan Tk. Nasional Fasilitasi Pelaksanaan MTQ , ,- 98,53% Tk. Provinsi dan Tk. Nasional Fasilitasi Paskah, Natal % Oikumene dan Halal Bihalal Fasilitasi Pekan Suci , , 98,88% Larantuka dan Ziarah Rohani - - Program Rapat Koordinasi dan , ,- 99,91% Koordinasi Peringatan HUT Dharma Kebijakan Bidang Wanita Kesejahteraan Peningkatan Pengelolaan , ,- 94,52% Masyarakat Pelayanan Umum Bidang Kesra Sosialisai UKS dan , ,- 95,82% Operasional Tim Pembina UKS Tk. Provinsi NTT Jambore UKS Tk. Provinsi , ,- 99,00% NTT Pemantauan dan Evaluasi , ,- 83,37% Pelaksanaan Kebijakan Daerah di Bidang Pendidikan Koordinasi Kebijakan , ,- 90,24% Penanggulangan Penyakit- Penyakit Berisiko Kejadian LAKIP BIRO KESRA

25 Luar Biasa (KLB) Fasilitasi Kegiatan , ,- 96,48% Kesekretariatan KOMDA LANSIA Monitoring dan Evaluasi , ,- 96,69% Pelaksanaan Program dan Kegiatan Bidang Kesra Rapat Koordinasi Kebijakan , ,- 95,81% Penanganan Masalah Anak di Provinsi NTT Koordinasi Penyelenggaraan , ,- 93,16 Pendidikan Tinggi Jumlah , , - 96,92% LAKIP BIRO KESRA

26 BAB IV P E N U T U P A. KESIMPULAN Berdasarkan pencapaian indikator kinerja sasaran program dan kegiatan Biro Kesra Tahun Anggaran 2014, disimpulkan bahwa program dan kegiatan pada Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT Tahun Anggaran 2014 telah dilaksanakan dengan baik dan sukses. Dalam melaksanakan tugas di Biro Kesra masih ditemui kendala dan permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan di tahun yang akan datang demi terwujudnya Biro Kesra yang berkualitas. B. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas disarankan agar dalam proses perencanaan program dan kegiatan perlu mempertimbangkan kendala dan masalah yang dihadapi tahun sebelumnya, sementara kesuksesan capaian program dan kegiatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun berikutnya. Demikian LAKIP Biro Kesra Tahun Anggaran 2014 ini dibuat sebagai wujud pertanggungjawaban Kepala Biro Kesra atas kontrak kinerja dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur. Atas pertimbangan dan arahan Bapak selanjutnya, kami haturkan limpah terima kasih. Kupang, 26 Januari 2015 KEPALA BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT, BARTHOL BADAR, SH, MM PEMBINA UTAMA MUDA NIP LAKIP BIRO KESRA

BAB III AKUNTABILITAS BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT SETDA PROVINSI NTT

BAB III AKUNTABILITAS BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT SETDA PROVINSI NTT BAB III AKUNTABILITAS BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT SETDA PROVINSI NTT A. AKUNTABILITAS KINERJA 1. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014 Pengukuran kinerja Biro Kesra Setda Provinsi NTT ini merupakan penilaian terhadap

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. VISI DAN MISI Biro Setda memiliki rencana strategis yang merupakan penjabaran dari RPJMD untuk kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu Tahun 2014-2018. Renstra Biro

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT (Biro Kesra) Tahun 2015 merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan Rencana Strategis Biro Kesra Tahun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. VISI DAN MISI Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT memiliki rencana strategis yang merupakan penjabaran dari RPJMD Provinsi NTT untuk kurun waktu 5

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 BAB I Pendahuluan Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued yang sedang dihadapi organisasi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Halaman RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN ANGGARAN 06 Formulir RKA - SKPD.. URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI PROGRAM KEGIATAN LOKASI KEGIATAN

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT (Biro Kesra) Tahun 2015 merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan Rencana Strategis Biro Kesra Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Puji syukur hanya patut dihaturkan kehadirat Allah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

KATA PENGANTAR. Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JOMBANG 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas limpahan dan rahmatnya, sehingga penyusunan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kontrak Kinerja Kepala Biro Kesra dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kontrak Kinerja Kepala Biro Kesra dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Biro Kesra Setda Provinsi NTT) adalah Rancangan penjabaran terstruktur

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 01 Tahun 2015 12 Januari 2015 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT KATA PENGNTAR Dengan rahmat Allah,SWT, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2017 ini selain berisi tentang Struktur, Tugas dan Fungsi Inspektorat, Program dan Kegiatan, Rencana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN GEDEBAGE 2.1.1. TUGAS POKOK Tugas Pokok Kecamatan Gedebage mengacu kepada Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK Jl. Raya. Kedamean No. 51, Telp. (031) 7911001 Kedamean - Gresik KATA PENGANTAR Rencana Kerja Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN, terdapat 7 (Tujuh) azas umum penyelenggaraan negara,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA

Lebih terperinci

Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SETDA KABUPATEN LAMONGAN

Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SETDA KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah 2. PP No. 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Kecamatan Klojen Jl. Surabaya No. 3 Malang

Kecamatan Klojen Jl. Surabaya No. 3 Malang PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) PADA KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG KOMPONEN SAKIP 1. Perencanaan Kinerja 2. Pengukuran Kinerja 3. Pelaporan Kinerja 1. RENSTRA 2013-2018

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/421.014/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inspektorat Kabupaten Wonogiri sebagai sebuah organisasi perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam menjalankan aktifitasnya agar tujuan organisasi dapat dicapai

Lebih terperinci

ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF

ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF i IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Kediri Tahun 2012 ini disusun dengan menyajikan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran yang diarahkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis Perencanaan strategis disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun secara sistematis,

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 Tahun 2016 3 Februari 2016 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT SETDA PROVINSI NTT

BAB III AKUNTABILITAS BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT SETDA PROVINSI NTT BAB III AKUNTABILITAS BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT SETDA PROVINSI NTT A. AKUNTABILITAS KINERJA 1. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015 Pengukuran kinerja Biro Kesra ini bertujuan untuk mengetahui realisasi terhadap

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA BAGIAN PEMBANGUNAN SETDA KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 1 KATA PENGANTAR Dengan Mengucap puji syukur Kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya akhirnya dapat disusun Rencana Kinerja Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) SEKRETARIAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 204 DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. DPA SKPD 2.2 DPA SKPD 2.2. DPA SKPD 3. DPA SKPD 3.2 NAMA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan rancangan APBD. Hal tersebut memiliki konsekuensi terhadap semua unit kerja yang ada di Kabupaten

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN NO INDIKATOR INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KONDISI KINERJA AWAL TARGET CAPAIAN TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI AKHIR TAHUN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Tertib administrasi pembangunan

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MATARAM RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2016 KANTOR CAMAT SELAPARANG

PEMERINTAH KOTA MATARAM RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2016 KANTOR CAMAT SELAPARANG PEMERINTAH KOTA MATARAM RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2016 KANTOR CAMAT SELAPARANG KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas limpahan rahmat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 Tahun 2016 3 Februari 2016 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GRESIK. Sangat Baik dan Hukum

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GRESIK. Sangat Baik dan Hukum PERJANJIAN KINERJA TAHUN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GRESIK NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Terwujudnya pelayanan administrasi bidang Pemerintahan, Kesra 1 Kualitas penyusunan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Sebagaimana yang tertuang dalam rencana strategis Inspektorat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2010-2015, visi Inspektorat Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 204 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Sejalan diterbitkan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 200 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun BAB I PENDAHULUAN Kedudukan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang telah diatur dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2015 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 10 Tahu 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Lampung Nomor 33 Tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM OPD IMPLEMENTASI SAKIP 2017

GAMBARAN UMUM OPD IMPLEMENTASI SAKIP 2017 GAMBARAN UMUM OPD IMPLEMENTASI SAKIP 2017 TUGAS DAN FUNGSI BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN (BERDASARKAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan diterbitkan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

2 4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); MEMUTUSKAN:

2 4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); MEMUTUSKAN: LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.10, 2015 ADMINISTRASI. Pemerintahan. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2015 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

KELURAHAN BERBAS PANTAI KECAMATAN BONTANG SELATAN

KELURAHAN BERBAS PANTAI KECAMATAN BONTANG SELATAN RENCANA KERJA SKPD (RENJA SKPD) TAHUN 2015 KOTA BONTANG BESSAI BERINTA KELURAHAN BERBAS PANTAI KECAMATAN BONTANG SELATAN KOTA BONTANG KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015 merupakan tahun keempat

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

PAPARAN LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN

PAPARAN LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PAPARAN LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DASAR HUKUM PEMBENTUKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Kantor Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PAPARAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN PUCUK TAHUN 2016

PAPARAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN PUCUK TAHUN 2016 PAPARAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN PUCUK TAHUN 2016 KOMPONEN SAKIP A. PERENCANAAN KINERJA B. PENGUKURAN KINERJA C. PELAPORAN KINERJA D. EVALUASI KINERJA E. CAPAIAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN SEKRETARIS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 88.4/ /KEP/35.07.04/20 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Satuan Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2013 1 Oktober 2013 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) SEKRETARIAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 203 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RENJA SKPD TAHUN 2015 KABUPATEN PANDEGLANG

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RENJA SKPD TAHUN 2015 KABUPATEN PANDEGLANG RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RENJA SKPD TAHUN 2015 KABUPATEN PANDEGLANG SKPD Penanggung Jawab: Kode /Kegiatan Indikator /Kegiatan Kelompok Sasaran Lokasi Kegiatan Capaian Sumber Dana 1 WAJIB

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Berpedoman pada peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 REVISI KE II BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Program Utama Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai visi misi Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal maka ditentukan oleh ketersedian anggaran

Lebih terperinci

sebelum perubahan 12, Belanja Tidak Langsung 21, BELANJA PEGAWAI

sebelum perubahan 12, Belanja Tidak Langsung 21, BELANJA PEGAWAI URUSAN PEMERINTAHAN : 1.20. - OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, DAN KEPEGAWAIAN ORGANISASI : 1.20.15. - BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Halaman. 306

Lebih terperinci

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 1. LATAR BELAKANG Dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat,

Lebih terperinci

AHMAD GUSTIAN, S.Sos. Jabatan : Kasubbag Program BPMPD Kabupaten Pelalawan Selanjutnya disebut pihak pertama. HERMITA, SP, M.Si

AHMAD GUSTIAN, S.Sos. Jabatan : Kasubbag Program BPMPD Kabupaten Pelalawan Selanjutnya disebut pihak pertama. HERMITA, SP, M.Si PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel serta berorientasi pada hasil yang bertanda tangan dibawah : Nama : AHMAD GUSTIAN,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RKA SKPD )

RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RKA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA RENCANA KERJA ANGGARAN ( RKA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 204 URUSAN PEMERINTAHAN :. 20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO Lamongan, 30 Januari 2017 SISTEMATIKA PAPARAN Gambaran Umum PD Implementasi SAKIP PD Inovasi PD GAMBARAN UMUM KECAMATAN MODO 1. Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya memantapkan implementasi mekanisme perencanaan dan penganggaran daerah secara partisipatif sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci