BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Polda Metropolitan Jakarta Raya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Polda Metropolitan Jakarta Raya"

Transkripsi

1 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Sejarah Polda Metropolitan Jakarta Raya Sejarah Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (PMJR) diawali dari kepolisian Batavia yang dibentuk pada tahun 1936 sesuai dengan data dari Regeering Almanak Vor Nederlandsch Indie 1941 Tweed Gedelte yang disusun Belanda ketika berada di Indonesia. Batavia pada masa pendudukan Belanda merupakan kota karesidenan dengan kantor besar kepolisisan atau HoofbureauVan Politie Batavia di Jl. Medan Merdeka Barat, sekarang dilokasi itu berdiri kantor Pos Polisi Monas. Pada zaman pendudukan Jepang diadakan perubahan tata pemerintahan daerah dan nama Batavia diubah menjadi Jakarta. Perubahan-perubahan yang dilakukan Jepang di Indonesia juga berdampak pada kepolisian. Jepang kemudian membentuk kantor jawatan Kepolisian Negara yang berlokasi di Jl. Juanda. Sebelum penyerahan kedaulatan wilayah Republik Indonesia kembali pada bangsa Indonesia antara Muhammad Hatta dengan Ratu Juliana di Belanda tanggal 27 desember 1949, badan-badan Kepolisian secara kepolisian secara perlahan-lahan diserahterimakan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 6 desember 1949 Kepala Kepolisian Negara membentuk Kepolisian Komisariat Jaya yang berkantor di Jl. Medan Merdeka Barat. Peristiwa 75

2 76 ini kemudian menjadi tonggak sejarah lahirnya Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya dan sekitarnya. Sejalan dengan perencanaan tata kota Jakarta, yang menjadikan Monas dan sekitarnya sebagai paru-paru kota, maka pada tahun 1963 kantor Kepolisian Komisariat Jaya pindah ke Jl. Jenderal Sudirman no.55 Jakarta Selatan. Sebelum bidang Humas digunakan sebagai nama resmi untuk bidang Penerangan Polda Metropolitan Jakarta Raya sebelumnya digunakan nama Dinas Penerangan Polda Metropolitan Jakarta Raya disingkat DISPEN POLDA METRO, dinas ini dahulu dikenal sebagai Bidang Hubungan Masyarakat. Pada tahun 1951 sesudah penunjukan Kepala Polisi Negara, merasa perlu membentuk suatu Divisi di wilayah pusat dan di wilayah daerah yang bertugas untuk mengemban humas. Karena itu Kepala Polisi Negara menerbitkan order tanggal 30 oktober 1951 dan tanggal 29 desember 1951 No. Pol/11/18/UM, yang di tandatangani oleh Kepala Polisi Negara R.S Soekanto pada saat itu. Humas pada saat itu merupakan sesuatu yang baru diketahui oleh beberapa orang saja, karena itu mendapat bimbingan teknis dari para ahli. Kepala Polisi Negara telah berusaha untuk memberikan pengarahan ke daerah agar petugas Bidang Humas mengerti apa maksud dan tujuan humas ini. Dalam order tanggal 29 desember 1951 No. Pol 4/11/18/UM ditekankan bahwa dalam humas harus memiliki prinsip: Menggunakan segala pengetahuan, tenaga, peralatan serta keuangan yang telah ada. Dari kesimpulan order diatas dapat disimpulkan seberapa besar dan seriusnya Kepala Polisi Negara Republik Indonesia telah menangani masalah kehumasan dalam badan POLRI

3 77 Polda Metropolitan Jakarta Raya memiliki 13 Polres (Distric Police), 101 Polsek (Sub-districk Police), 318 Pospol (Police Station), dengan jumlah personel (Police Staff) sebanyak orang (3.010 Perwira, Bintara dan PNS). Sedangkan sarana yang dimiliki berupa sepeda motor sebanyak unit, mobil unit serta kapal patroli dan motor boat sebanyak 33 unit Fungsi Dan Tugas Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya Sesuai dengan yang tertera dalam pasal 16 Polri, menyatakan fungsi dan tugas Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya sebagai berikut: 1) Bidhumas adalah unsur pelaksana staff khusus Polda Metro Jaya yang berada di bawah 2) Bidhumas bertugas menyelenggarakan fungsi humas melalui pengelolaan dan penyampaian penberitaan/informasi serta kerjasama/kemitraan dengan media massa dalam rangka pembentukan opini masyarakat yang positif bagi pelaksanaan tugas Polri. 3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidhumas menyelenggarakan fungsi: a. Pembinaan fungsi humas dalam lingkungan Polda Metro Jaya b. Penyelenggaraan penerangan umum yang meliputi pengelolaan dan penyampaian informasi termasuk kerjasama/kemitraan dengan media massa berikut komponennya dalam rangka membentuk opini masyarakat bagi kepentingan tugas Polri. 1 Profil Polda Metropolitan Jakarta Raya, 2004

4 78 c. Penyelenggaraan penerangan satuan dalam rangka pemerataan informasi di lingkungan Polri. d. Penyelenggaraan peliputan, monitoring, produksi dan dokumentasi semua informasi/pemberitaan yang berkaitan dengan tugas Polri. 4) Bidhumas dipimpin oleh Kepala Bidang Humas, disingkat Kabid Humas, yang bertanggung jawab kepada Kapolda Metro Jaya dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari berada dibawah Wakapolda Metro Jaya. 5) Bidhumas terdiri dari: a. Sub Bidang Publikasi dan Kemitraan, disingkat Subbidpublikasi. I. Subbidpublikasi adalah unsur pelaksana pada Bidhumas yang berada di bawah Kabidhumas. II. Subbidpublikasi bertugas menyelenggarakan pengelolaan dan penyampaian informasi baik di lingkungan Polri maupun masyarakat, termasuk kerjasama/kemitraan dengan media massa berikut komponennya dalam rangka membentuk opini masyarakat bagi kepentingan pelaksanaan tugas Polri. III. Subbidpublikasi dipimpin oleh Kepala Subbidpublikasi yang bertanggung jawab kepada Kabidhumas. b. Sub Bidang Dokumentasi dan Peliputan, disingkat Subbiddokliput. I. Subbiddokliput adalah unsur pelaksana pada Bidhumas yang berada dibawah Kabidhumas. II. Subbiddokliput bertugas menyelenggarakan peliputan, monitoring, produksi dan dokumentasi semua informasi/pemberitaan yang berkaitan dengan tugas Polri.

5 79 III. Subbiddokliput dipimpin oleh Kepala Subbiddokliput yang bertanggung jawab kepada Kabidhumas Aktivitas Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya A. Kabid Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya Kabid Humas Polda Metro Jaya bertugas menyelenggarakan fungsi humas melalui pengolahan dan penyampaian pemberitaan atau informasi serta kerjasama atau kemitraan dengan media massa dalam rangka pembentukan opini masyarakat yang positif bagi pelaksanaan tugas Polda Metro Jaya. Dalam melaksanakan tugasnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya: 1. Menyelenggarakan pembinaan fungsi humas dalam lingkungan Polda Metro jaya. 2. Menyelenggarakan penerangan umum yang meliputi pengolahan dan penyampaian informasi termasuk kerjasama atau kemitraan dengan media massa dalam rangka pembentukan opini masyarakat tugas Polri di lingkungan Polda Metro Jaya. 3. Menyelenggarakan penerangan satuan dalam rangka pemerataan informasi di lingkungan Polda Metro Jaya. 4. Menyelenggarakan peliputan, monitoring, produksi dan dokumentasi semua informasi atau pemberitaan yang berkaitan dengan tugas Polri di lingkungan Polda Metro Jaya. 5. Mengadakan koordinasi dan kerja sama dengan instansi, lembaga atau badan Pemerintah, swasta dan masyarakat untuk kelancaran tugas kehumasan.

6 80 6. Melakukan pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan pembinaan kemampuan dsn operasional bidang humas. 7. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Kapolda Metro Jaya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugas kehumasan. B. Kasubbid Publikasi 1. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada kabid humas Polda Metro Jaya khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya. 2. Berdasarkan progiat Bidhumas Polda Metro Jaya menetapkan progiat subbid publikasi serta mengarahkan, mengawasi, dan mengendalikan pelaksanaannya guna menjamin tercapainya sasaran secara berhasil dan berdaya guna. 3. Penentuan kebijaksanaan dan pengambil keputusan dalam rangka memimpin subbid publikasi guna menjamin terselenggaranya kegiatan subbid publikasi. 4. Membina disiplin, tata tertib dan kesadaran hukum di lingkungan subbid publikasi. 5. Memelihara dan meningkatkan kemampuan personil dan materiil di lingkungan subbid publikasi guna meningkatkan kemampuan operasional organisasi. 6. Mengadakan koordinasi dan pengawasan serta memberikan pengarahan terhadap penyelenggaraan fungsi teknis dengan badan-badan lain di lingkungan Polda Metro Jaya.

7 81 Dalam menjalankan tugas tugasnya Kasubid Publikasi dibantu oleh: a. Kaur Penum Subbid Publikasi. I. Upaya peningkatan hubungan Polri dan masyarakat. II. Pemantapan dan peningkatan dalam pengumpulan dan penyusunan data dan informasi actual tentang kegiatan Polri, dengan upaya peningkatan peranan pebungpen di lingkungan satker-satker Polda Metro Jaya dan jajarannya. III. Menunjang aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui perorangan/organisasi dalam bentuk unjuk rasa, audiens atau pemantapan dan peningkatan dalam melakukan hak jawab/koreksi terhadap berita-berita yang tidak sesuai dan merugikan Polri. IV. Pemantapan dan peningkatan penyebarluasan informasi Polri pada masyarakat. V. Memantapkan dan meningkatkan kampanye/penerangan tentang pencegahan kriminalitas, kamtibcar lantas, hubungan Polri serta dan masyarakat, termaksud peningkatan peran serta masyarakat dalam menciptakan kamtibmas. b. Kaur Pensat Subbid Publikasi I. Meneruskan kebijakan Kapolda Metro Jaya ke seluruh satker di wilayah hukum Polda Metro Jaya. II. Melaksanakan pembinaan/kerjasama dengan mass media. III. Melaksanakan upaya peningkatan kualitas majalah metropolitan dengan target isi pengetahuan bijak pimpinan untuk mencapai 60% dalam rangka pemerataan informasi kalangan personel Polda Metro Jaya.

8 82 IV. Peningkatan kualitas dan kuantitas lembar pensat dan himpunan pensat bulanan. V. Penerbitan brosur, leaflet dan semua produk penyampaian informasi kedalam. c. Kaur Kemitraan Subbid Publikasi Berupaya untuk melakukan peningkatan hubungan kemitraan Polri Polda Metro Jaya antar Instansi terkait, melalui : I. Melaksanakan kerja sama dengan badan badan Kehumasan di Wilayah Polda Metro Jaya. II. Membangun hubungan kemitraan dengan redaksi media massa melalui buku, artikel dan layanan masyarakat. d. Pamin Subbid Publikasi I. Mengagendakan surat-surat khususnya surat masuk dari urmin bid. Humas ke Subbid publikasi. II. Menghubungi wartawan cetak dan elektronik setiap ada press release. III. Mendata surat-surat penugasan wartawan. IV. Mendistribusikan lembar pensat. C. Kasubbid Dokumentasi dan Peliputan Kasubbid Dokliput bertugas menyelenggarakan peliputan, monitoring, produksi dan dokumentasi semua informasi atau pemberitaan yang berkaitan dengan tugas Polri di lingkungan Polda Metro Jaya. Dalam pelaksanaan tugasnya, Kasubbid Dokliput berfungsi:

9 83 1. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya. 2. Berdasarkan kegiatan Bid Humas Polda Metro Jaya, menetapkan program kegiatan Subbid Dokliput serta mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaannya guna menjamin tercapainya sasaran secara berhasil dan berdaya guna. 3. Penentu kebijakan pelaksanaan dan mengambil keputusan dalam rangka memimpin Subbid Dokliput guna menjamin terselenggaranya kegiatan Subbid Dokliput. 4. Pembina disiplin, tata tertib dan kesadaran hukum di lingkungan Subbid Dokliput. 5. Memelihara dan meningkatkan kemampuan personel dan materiil di lingkungan Subbid Dokliput guna meningkatkan kemampuan operasional organisasi. 6. Mengadakan koordinasi dan pengawasan serta memberikan pengarahan terhadap penyelenggraan fungsi teknis peliputan dan produksi dengan badan-badan lain di lingkungan Polda Metro Jaya. Dalam menjalankan tugas tugasnya Kasubid Dokumentasi dan Peliputan dibantu oleh : a. Kaur Liputan Subbid Dokliput I. Menyelenggarakan perencanaan giat harian, mingguan, bulanan, peliputan yang berkaitan dengan tugas kepolisian.

10 84 II. Membuat jadwal peliputan yang meliputi hari, tanggal, waktu serta tim yang akan liput giat kepolisian. III. Menyelenggarakan peliputan semua giat peliputan tugas polri. IV. Mengendalikan kegiatan peliputan semua giat peliputan tugas polri. b. Kaur Prodok Subbid Dokliput I. Merencanakan kegiatan produksi dan pendokumentasian. II. Membuat jadwal kegiatan dokumentasi, baik personel maupun waktu. III. Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. IV. Mengendalikan setiap kegiatan pendokumentasian agar tercapai hasil yang maksimal. V. Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan c. Kaur Monitor Subbid Dokliput I. Monitoring berita di media cetak maupun elektronik. II. Menyelenggarakan kegiatan monitoring. III. Memberikan saran maupun pendapat kepada pimpinan tentang penyelenggaraan tugas monitoring. IV. Melakukan analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas monitoring d. Pamin Subbid Dokliput I. Mengagendakan surat-surat khususnya surat masuk dari urmin bidhumas ke subbiddokliput dan di file. II. Membukukan/mencatat giat liputan, baik foto maupun video da di file. III. Membukukan masuk/keluarnya film/kaset yang diterima dari juyar bidhumas.

11 85 IV. Melaksanakan peliputan giat Polda Metropolitan khususnya giat pimpinan. V. Melaksanakan pembuatan kliping Koran setiap hari kerja yang di kirim ke pimpinan. D. Paur Mintu Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya 1. Melaksanakan administrasi personel, administrasi personel, administrasi materiil dan logistik. 2. Melaksanakan urusan ketatausahaan. 3. Melaksanakan pengaturan urusan dalam. 4. Melaksanakan tertib administrasi dan kepustakaan. E. Bensat Bidang Humas Polda Metro Jaya 1. Mengirimkan KU 106, KU 107, KU 109, KU 102 ke Bensat Spim. 2. Membayarkan gaji untuk anggota dan PNS. 3. Mengisi buku KU Membuat pertanggungan jawab UYHD Visi, Misi, Tujuan Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya Visi Membangun dan membentuk opini masyarakat yang positif terhadap Polda Metropolitan Jakarta Raya sebagai pelindung, penganyom, pelayan masyarakat dan penegak hukum yang professional serta dapat dipercaya melalui pengelolaan dan penyampaian informasi secara cepat, tepat dan proporsional.

12 Misi 1. Mengelola sumber daya manusia Polri di lingkungan Bidang Humas Polda metropolitan Jakarta Raya secara profesional dalam pengelolaan informasi untuk membentuk citra positif Kepolisian. 2. Mewujudkan model pengelolaan informasi di lingkungan Polda Metropolitan Jakarta Raya yang tersistemkan secara utuh, sinergis dan dapat menjadi pedoman kegiatan bagi pengemban fungsi kehumasan seluruh jajaran Polda Metropolitan Jakarta Raya. 3. Membangun dan memelihara kerjasama yang baik dengan media massa cetak dan elektronik dalam membentuk Image Building Police sebagai penganyom, pelindung dan pelayan masyarakat yang profesional dan bertindak cepat dalam pelaksanaan tugas. 4. Memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat terutama kalangan media massa cetak dan elektronik secara transparan dan dapat dipertanggung jawabkan. 5. Membangun forum komunikasi dengan sesama lembaga kehumasan guna mendukung upaya-upaya peningkatan kualitas informasi dan profesionalisme pelaksana fungsi humas Tujuan 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Personel Bidang Hubungan Masyarakat sehingga mampu melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.

13 87 2. Membangun serta memelihara sarana dan prasarana Bidang Hubungan Masyarakat sehingga penggunaan materiil dapat terlaksana secara optimal dan selalu siap pakai. 3. Mendukung kegiatan operasional Polda Metropolitan Jakarta Raya melalui kegiatan Publikasi, Dokumentasi dan liputan dalam rangka pelaksanaan tugas Polri selaku pelindung, penganyom dan pelayan masyarakat. 4. Senantiasa menciptakan opini masyarakat yang positif terhadap tugastugas kepolisian Polda Metropolitan Jakarta Raya melalui kegiatan pengelolaan dan penyampaian informasi kepada masyarakat melalui media massa secara benar dan mendidik. 5. Memberikan pelayanan yang optimal di bidang kehumasan. 6. Mendukung program Perpolisian Masyarakat/Community Policing melalui bidang kehumasan. 7. Menggiatkan koordinasi dengan sesama lembaga kehumasan melalui forum komunikasi Bako Humas guna mendukung upaya peningkatan kualitas informasi dan profesionalisme pelaksana fungsi humas.

14 STRUKTUR ORGANISASI POLDA METROPOLITAN JAKARTA RAYA UNSUR PIMPINAN KAPOLDA WAKAPOLDA Eselon 1b Eselon 2 a Eselon 2 b ITWASDA BID PROPAM BID HUMAS BID KUM BID TI POLRI RO OPS RO RENA RO SDM RO SARPRAS SPRIPIM SETUM YANMA Eselon 3 a UNSUR PENGAWASAN DAN PEMBANTU PIMPINAN ` SPKT DIT INTEL DITRES KRIMUM DITRES KRIMSUS DIT NARKOBA SAT BRIMOBB Eselon 2 b DIT BINMAS DIT SABHARA DIT LANTAS DIT PAM OBVIT DIT POLAIR DIT TAHTI Eselon 2 b Eselon 3 a UNSUR PELAKSANA TUGAS POKOK SPN POLRES BID KEU BID DOKKES Eselon 2 b UNSUR PENDUKUNG TINGKAT KEWILAYAH

15 STRUKTUR ORGANISASI HUMAS POLDA METROPOLITAN JAKARTA RAYA Strukturr Organisasii Bid Humas Polda Metro Jaya Tahun 2011

16 Susunan Pejabat Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya Dalam menjalankan tugasnya, Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya terdiri dari tingkat jabatannya yaitu : Kabid Humas Kassubid Dokliput Kassubid Penmas Kaur Penum Paur Penum Kaur Pensat Paur Pensat Kaur P. Inprodok Paur P. Inprodok Kaur Monitor Paur Monitor Kaur Lipprodok Paur Lipprodok Kaur mitra Juru Bayar Kaur Ren Pembuat Gaji Kaur TU : Kombes. Pol. Drs Baharudin Djafar, M. Si : AKBP. Barnabas Imam. S. SH, M.Si : AKBP. Mahbub : KOMPOL Rumiyati : PENDA I. Dewi Ratna Santi : KOMPOL. Drs, Yussie P. Prihambodo : AIPTU. Ni Wayan Carita : KOMPOL Sutajo : IPDA. Mingun : KOMPOL H. Marwan : PENDA. Nurdjanah : KOMPOL. Drs. Yulia Hutasuhut : AIPTU. Sujono : KOMPOL Surya Darni : Penda TK.1. Y. Indriani SE : Drs. Abdul Rozak : Penda TK. 1. Haeroni : PENDA I. Rukmin

17 Hasil Penelitian Pada bagian ini berisi uraian penulis mengenai hasil penelitian dan dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai key informan atau narasumber dari pihak Polda Metro Jaya seperti, Kombes. Pol. Drs. Baharudin Djafar, selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya; AKBP. Barnabas Imam S,SH.Msi, selaku kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan; Kompol Yossie Paulus Prihambodo, selaku Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat; Muhammad Bahtiar, selaku Wartawan Media Sinar Harapan, dan H. Djunaedi, selaku Tokoh Masyarakat. Proses wawancara dan observasi langsung ke Polda Metro Jaya dan masyarakat penulis lakukan terhitung dari tanggal 13 April 2011 sampai 20 April Tentu saja dalam melaksanakan proses ini penulis mendapatkan banyak kendala seperti faktor internal maupun eksternal antara penulis maupun narasumber. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan tekad dan niat baik penulis dan sambutan hangat dari narasumber terkait. Penulis mendapatkan kesimpulan yang mana akan dirangkum dalam sub bab di bawah ini. Penulis menggunakan 12 program komunikasi Rosady Ruslan untuk membahas mengenai aktivitas humas kepolisian Polda Metro Jaya dalam mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building kepada masyarakat.

18 Pameran Pameran adalah merupakan acara humas yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat agar mereka tertarik, dan membelinya. Mengenai program pameran Polda Metro Jaya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes. Pol. Drs. Baharudin Djafar mengemukakan sebagai berikut: Kalau program-program pameran ini biasanya kita ikut pada pameranpameran tertentu. Misalnya, ada salah satu radio mengadakan bazar tertentu kita ikut didalamnya. Contoh, hari ini tanggal 14 April 2011 jam 11 siang nanti Kapolda membuka acara jual mobil bekas yang dilakukan oleh salah satu harian di Jakarta ini, bahkan juga dari fungsi-fungsi narkotika. Dari semua fungsi-fungsi lainnyalah jadi semua fungsi kita harus mensosialisasikan diri bahwa ini yang kami buat. Apa yang kita buat ini akan menciptakan keperayaan, jadi bukan dikatakan saya hebat tapi bagaimana perwujudannya kepada masyarakat. Misalnya begini, bikin SIM. Bikin SIM dana yang masuk keanggaran berapa? Segitulah yang ditarik dari masyarakat. 2 Sedangkan seberapa pentingnya mensosialisasikan program pameran ini Kabid Humas PMJ, Kombes. Pol Baharudin Djafar mengatakan: Ooh pentingnya ini karena pameran ini terkadang masyarakat belum bisa menganggap atau belum bisa menilai seara langsung kinerja kepolisian karena masih ada saja oknum-oknum tertentu yang bisa menyalahi dalam melaksanakan tugas, padahal perilaku oknum ini justru merusak kepada institusi polisi. Maka, perlu pameran untuk masyarakat banyak. 3 Mengenai pameran ini AKBP. Barnabas Imam S,SH.Msi, selaku kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan menambahkan: Kita pertama ya untuk mengkomunikasikan informasi terus sebenarnya banyak sekali. Hmm..prestasi ya prestasi polisi itu yag tidak diketahui oleh masyarakat gitu lho. Fungsi humaslah kadangkalakan ada yang tidak disampaikan oleh media. Jadi image kita yang sangat bagus banyak yang tidak tercover oleh media dan ini fungsi humas untuk menyampaikan kepada khalayak bukan bermaksud untuk bersombong-sombongan maksudnya adalah supaya masyarakat juga engeh ooo..ternyata polisi jg melakukan ini. 4 2 Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta 13 April 2011.

19 93 Untuk mekanisme program pelaksanaan pameran ini AKBP. Barnabas Imam mengatakan: Yaa seperti pameran foto polisi yang humanis, misalnya menolong orang, bersahabat. Karena image dari masyarakat itu polisi selalu dikatakan sangar atau galak padahal kenyataannya tidak selalu begitu. 5 Selain kedua narasumber tersebut penulis juga menanyakan kepada Kompol. Yossie Paulus Prihambodo, selaku Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat mengenai bagaimana humas melakukan Grand Strategy Trust Building untuk program pameran kepada masyarakat. Beliau mengatakan: Betul, jadi kita dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat kita juga tidak saja melakukan inovasi-inovasi tetapi juga sudah melakukan pameran dari suatu asosiasi ke lembaga yang memiliki hubungan atau networking. Misalnya, oleh Mahkamah Agung kita diundang bagaimana sih implementasi penerapan keterbukaan informasi publik. Jadi apa saja program-program kepolisian itu kita bisa tampilkan melalui pameran-pameran yang ada itu dan ini kita juga alangkah gembira mendapat juara dua. Dari instansi penegakan hukum, diantara KPK, kemudian KMK, kemudian kejaksaan agung pengadilan tinggi. Hmm, BNN dan PMJ mulai menampakan program Quick Wins itu. 6 Kompol. Yossie Paulus Prihambodo juga menambahkan mengenai tujuan mengadakan pameran ini: Ya, tujuannya untuk mengenalkan istilahnya tidak kenal maka tidak sayang itulah kita jawab dengan memperkenalkan melalui pameran, brosur, pamflet, radio, televisi. Kemudian dengan wartawan kita mau menyampaikan hasil untuk dipublikasikan atau kinerja program-program kita. Ini untuk hubungan polisi dengan masyarakat semakin dekat, kemudian mungkin informasiinformasi yang selama ini dianggap sulit akan mudah untuk membuka website atau membuka informasi karena diawali dengan keterbukaan media massa itu sendiri sebagai media rantai untuk disampaikan kepada masyarakat. 7 5 Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta 14 April 2011.

20 94 Mengenai pameran apa saja yang dilakukan dalam mendukung Grand Strategy Trust Building ini Kompol.Yossie Paulus Prihambodo mengatakan: Tetap dengan implementasinya masing-masing kita pamerkan, misalnya pertama tentang trust building dengan quick winsnya. Kemudian program partnership dan networking building dengan empowering optimalisasinya, nah itu kita sampaikan kepada masyarakat dari pameran itu sendiri. 8 Wartawan Media Sinar Harapan, Muhammad Bahtiar menambahkan: Hmm..PMJ itu jarang menggelar pameran ya, mungkin pameran itu kalau secara resmi mabes Polri yang ikut di kementrian. Itu secara rutin mereka menggelar pameran seperti di daerah gedung atau balai kuningan. Kebanyakan masih secara global jadi institusi Polri ikut pameran pemberdayaan gunaan aparat kenegaraan, kurang sih tidak dalam mengadakan pameran. 9 Berbagai kegiatan pameran diselenggarakan oleh Humas Polda Metro Jaya untuk lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada kepolisian. Karena terkadang masyarakat belum bisa menganggap atau belum bisa menilai seara langsung kinerja kepolisian karena masih ada saja oknum-oknum tertentu yang bisa menyalahi dalam melaksanakan tugas, padahal perilaku oknum ini justru merusak kepada institusi polisi. Maka, perlu pameran untuk masyarakat banyak Anniversary Celebration Perayaan hari ulang tahun perusahaan ini penting dilakukan guna meningkatkan citra positif perusahaan atau institusi. Polda Metro Jaya juga selalu mengadakan Anniversary Celebration terutama pada saat ulang tahun Polda Metro Jaya. Penulis menanyakan kepada Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya 8 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan, Masyarakat Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan Wartawan Media Sinar Harapan Muhammad Bachtiar, Jakarta, 14 April 2011.

21 95 Kombes. Pol Baharudin Djafar mengenai anniversary celebration ini, beliau mengatakan: Pada setiap perayaan-perayaan ini perlu kita ikuti, misalnya bakti-bakti sosial. Kemudian biasa kita bekerjasama dengan media tertentu, misalnya media elektronik yang diadakan peduli sosialnya, kawinkan dengan kegiatan kita yang hmm..dalam HUT. Hut PMJ kegiatan sosialnya seperti sunatan massal, kemudian kita adakan kegiatan-kegiatan sosial yang lain. Nah, ini kita laksanakan juga seperti zikir akbar dan tujuannya tetap untuk sosialisasi. 10 Mengenai anniversary celebration ini AKBP. Barnabas Imam S,SH.Msi, selaku kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan mengatakan: Hmm...begini yah bukan secara langsung kita terjun seperti celebrartion tetapi kita bekerjasama. Seperti tahun lalu perayaan bhayangkara pada bulan juli, kita bekerjasama dengan media Kompas yaitu diadakannya pameran buku. Jadi itu berbarengan dengan Ultah Polri itu dilaksanakan di Kompas Gramedia, dokumentasi semua ada. 11 Seberapa seringnya perayaan ini dilaksanakan AKBP. Barnabas Imam S,SH.Msi mengatakan: Setiap tahun pasti ada ya, mungkin berganti-ganti tahun ini bisa Kompas bisa juga yang lain. Pasti itu untuk mensosialisasikan trust building itu pasti ada, banyak juga seperti dengan LSMnya, ada GO Green gitu. 12 Untuk mekanisme perayaannya apakah disesuaikan dengan keperluannya AKBP. Barnabas Imam S,SH.Msi menambahkan: Oo tidak juga, kita ga reaktif ya dan kita enggak pasif juga tetapi proaktif gitu loh, kemudian sering sekali kita melakukan ini dengan hal yang menonjol. Kitapun bekerjasama dengan Metro TV ataupun yayasan, bekerjasama dengan JAK TV, Elshinta, dan banyak lagi yang lainnya Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta 13 April Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta,13 April 2011.

22 96 Selain itu Kompol. Yossie Paulus Prihambodo, selaku Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat menambahkan: Untuk ultah polisi yang berlangsung setiap tanggal satu Juli atau kita sebut hari Bhayangkara kita juga menilai memberikan penilaian baik kepada kinerja anggota itu sendiri dan juga kemitraan dengan masyarakat. Jadi kepada masyarakat yang bermitra dengan kepolisian dan sejauh ini tidak saling tidak membebani artinya mereka ikhlas dalam membantu kepolisian dalam mensosialisasikan keselamatan masyarakat, menyelamatkan masyarakat itu juga kita akan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi dalam rangka membantu tugas polisi seperti menangkap pencuri. Mengungkapkan kasus narkoba bahwa kasus-kasus tindak pidana ini banyak sekali kita dibantu masyarakat. Baik melalui sarana maupun prasarana, itu merupakan sarana masyarakat menyediakan tempat rumahnya dijadikan posko, menganalisa, mengumpulkan barang bukti dan kemudian kita bisa mengekpos untuk berhati-hati apabila diwilayah sekitar dicurigai akan seseorang perilaku yang aneh. Itulah masyarakat yang serta merta membantu kepolisian. Jadi betul perayaan ini sangat perlu untuk menyampaikan kepada masyarakat akan keberhasilan kepolisian. 14 Perayaan-perayaan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya ini memang rutin dilakukan terutama pada saat HUT Polda Metro Jaya. Acara-acara seperti bakti sosial seperti sunatan massal dan zikir akbar mewarnai perayaan-perayaan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya guna mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building yang mana memang bertujuan untuk sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga tercipta image yang positif dimata masyarakat Fund Raising atau Charity Fund Raising atau Charity dilakukan perusahaan atau institusi untuk meningkatkan kepedulian sosial terhadap orang lain yang sedang membutuhkan. Polda Metro Jaya kerap melaksanakan bakti sosial untuk membantu orang lain yang sedang membutuhkan. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Bidang Humas PMJ Bapak Baharudin Djafar : 14 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011.

23 97 Biasanya kalau program kegiatan-kegiatan begitu, kita kepada anak-anak yatim. Kemudian dari bhayangkari juga dilibatkan kita minta dari setiap unit kerja ini menyisihkanlah dari rezeki yang ada untuk diberikan kepada kaum-kaum dhuafa. 15 Beliau juga menambahkan: Rutin ada, misalnya juga waktu lalu mengenai bencana alam di Padang. Dari kita langsung secara spontan mengumpulkan dana. Mulai dari pejabat-pejabat utama, sampai kepada semua orang siapa saja yang mau berbuat baik dan kita kirimkan langsung ke Padang pada saat itu. Untuk mengukur penting tidaknya artinya sangat besar pada publikasi khusus untuk yang berbuat baik ini. Memang agak kontradiktif dengan sosialisasi, sosialisasi ini kesannya publikasi melalui publikasi. Tetapi, untuk berbuat baik inikan sebaiknya tidak diketahui oleh orang banyak. 16 Sementara itu Kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan AKBP. Barnabas Imam mengatakan: Hmm..derma yah? Kalau derma saya tidak terlalu mengikuti, tapi yang saya tahu ketika ada bencana alam dulu (Jogja) yang saat itu. Ini bukan humas lagi ya tapi seluruh Polda Metro Jaya memberikan kebutuhan konsumsi dan ini selalu. Kemarinkan yang saya lihat belasan truk untuk konsumsi, kita disini bukan untuk cari nama atau apa yang sifatnya pamor, tetapi ini kemanusiaan bukan untuk trust building saja. Akan tetapi, bila dianggap itupun kami berucap alhamdulillah, tapi disini kita berpikir untuk sesama yang sedang mengalami kesusahan. 17 Pengumpulan dana atau charity ini memang dilakukan secara sukarela dan tidak bersifat paksaan. Seperti yang diutarakan oleh Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kompol. Yossie Paulus Prihambodo, beliau mengatakan: Tidak ya, jadi kepolisian adalah salah satu lembaga pemerintahan sehingga kita tidak ada kegiatan sifatnya untuk pengumpulan dana karena kegiatan kita sudah didukung anggaran negara. Melalui Dipa daftar isian proyek anggaran jadi program-program kita sudah ada anggarannya. Kegiatankegiatan operasional kita sudah didukung anggaran, walaupun tidak bisa tetapi jumlah polisi kita juga tidak sedikit. Kepentingan harapan atau harapan masyarakat juga terlalu besar. Sehingga tidak ada program represif saja tetapi kita juga memiliki tiga program utama. Dengan tugas pokoknya preventif dan represif semua kegiatan-kegiatan ini adalah suatu mata lantai semua yang harus dilakukan melalui prioritas 15 Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta 13 April 2011.

24 98 sasaran selektif dengan adanya dukungan tersebut kita mensosialisasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah terprogram. Kalau terkait dengan bencana alam, kepolisian secara internal itu memberikan himbauan kepada internal keluarga kepolisian republik itu sendiri. Khususnya PMJ ini apabila ingin membantu silahkan dikirim tetapi tidak dalam unsur paksaan. Kita meminta kepada anggota kepolisian itu sendiri dan keluarganya. Kemudian hal ini juga terdengar oleh masyarakat diluar, baik itu masyarakat swasta dan apapun profesi mereka ingin membantu atau bekerjasama kepolisian tentang bencana alam. Pihak kepolisian akan menyalurkan, menampung adanya kegiatan-kegiatan sosial ini dan disini tidak memaksa. 18 Dengan pengumpulan dana ini memang bisa meningkatkan citra positif kepolisian. Namun hal ini tidak dilakukan oleh Polda Metro Jaya untuk meningkatkan popularitas semata. Karena memang tergerak dari hati nurani masing-masing untuk membantu sesama. Seperti yang dikatakan oleh Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kompol. Yossie Paulus Prihambodo: Sekali lagi kita tidak ada pengumpulan dana, tetapi kita berupa natuna atau pakaian pantas pakai. Makan atau minuman yang awet untuk dikirim dan tidak berupa dana. Nah, ini suatu bentuk kepedulian bahwa polisi juga anak kandungnya masyarakat. Jadi kalau ada masyarakat di pulau lain atau provinsi lain kita semua bergerak untuk membantunya karena tidak menutup kemungkinan ada anggota kepolisian mengalami bencana itu sendiri. Jadi kita sesama masyarakat yang mempunyai kepedulian sosial, yah kita sesama masyarakat yang mempunyai kepedulian sosial. Yah kita tentu akan tergerak hatinya untuk membantu. Disini kita tidak ada kepentingan untuk mencari popularitas sama sekali, karena konteks untuk bantuan sosial murni dari hati nurani dari hambahamba Tuhan. 19 Dari hasil wawancara ini, Polda Metro Jaya juga melakukan Fund Raising atau Charity dalam mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building ini. Seperti yang dikatakan oleh narasumber, hal ini dilakukan bukan hanya untuk meningkatkan citra positif dan kepercayaan masyarakat. Namun, memang ini tergerak dari hati nurani masing-masing untuk membantu orang lain yang sedang membutuhkan. 18 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011.

25 Seminar dan Conference Seminar dan conference ini dilakukan agar masyarakat atau publik dapat mengetahui apapun aktivitas dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau institusi. Dalam hal ini Polda Metro Jaya memang tidak melakukan seminar, tetapi Kepala Bidang Humas PMJ Kombes. Pol Baharudin Djafar menjadi pembicara di berbagai seminar. Seperti yang dikatakan Beliau: Untuk penyelenggaraan seminar kami tidak, tapi saya sebagai pembicara di berbagai seminar iya. Misalnya, dirumah sakit jiwa kemarin lalu soal bunuh diri. Kemudian di FGD (Forum Group Discussion) ini banyak yang kita ikuti. Nah, ini dengan kehadiran kita pada seminar-seminar konferensi itu. Ini lebih membuka publik bahwa kepolisian ini sudah mulai terbuka, maksudnya mau menerima semua masukan dari masyarakat dengan adanya seminar tentunya ada komplain masyarakat, bagaimana rekrutmen polisi, bagaimana pengembangan karir polisi, bagaimana dengan isu-isu negatif tentang penegakan hukum yang dilaksanakan dijalan mungkin masih ada yang menyogok masuk kepolisian. Hal itu bisa kita terima semua dan seingat saya selama saya bertugas disini Polda selalu menekankan tidak ada lagi mesti melakukan bayar membayar akan masuk kepolisian. Yang harus disiapkan adalah bagaimana calon ini dilatih dengan betul. Misalnya, kalau kemampuan larinya selama ini hanya enam ditingkatkan menjadi tujuh lingkaran berarti dikali tujuh ini sudah menjadi dua kilo meter lebih. 20 Seminar ini memang dilakukan hanya untuk kalangan internal saja seperti yang dikatakan oleh Kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan AKBP. Barnabas Imam: Kalau internal yang mengadakan, yah seperti sosialisasi masalah UUD 14 tahun 2008, keterbukaan informasi penting seperti sosialisasi dan pelatihan dan Polda dua sampai tiga kali sering mengadakannya. Seingat saya hampir setiap tahun ada dan ini pasti adanya ini untuk internal anggota Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011.

26 100 Mengenai seminar dan conference untuk mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building ini Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kompol. Yossie Paulus Prihambodo juga mengatakan: Betul, kita sudah beberapa kali bekerjasama dengan media yang terakhir adalah kita bekerjasama dengan Universitas psikologi Binus. Kita mengadakan kuliah terbuka untuk seminar, mereka kita undang PMJ untuk kuliah terbuka selama satu hari untuk mengenal psikologis forensik. Sehingga mereka kita kenalkan pekerjaan-pekerjaan polisi, kemudian kegiatan-kegiatan apa saja bisa mengetahui secara langsung. Baik secara reserse kriminal umum, khusus termasuk Polda lalu lintas sehingga hal ini tanpa disadari suatu jalinan komunikasi dalam rangka mutual understanding. Pengertian dan pemahaman bersama bahwa selama ini menganggap polisi sebagai suatu institusi yang berdiri dalam menara gati, namun ketika sudah dibuka wacana untuk bisa diberikan sarana psikologi forensik ini dan mereka bisa mengenal bagaimana kinerja kepolisian itu, walaupun masih dalam tahap kulitnya saja belum lg ke hal-hal yang lain. 22 Sedangkan untuk tujuan diadakannya seminar dan conference ini Kompol. Yossie Paulus Prihambodo mengatakan: Ya itu tadi mutual understanding, muncul persamaan persepsi. Jadi polisi tidak dianggap momok atau penegak hukum, karena polisi adalah bagian bagi masyarakat, anak kandung mayarakat yang pekerjaannya serba masyarakat dalam rangka terselenggaranya kehidupan negara dan peradaban hukum dan peradaban manusia. 23 Penulis menanyakan juga kepada Wartawan Media Sinar Harapan, Muhammad Bahtiar apakah pernah meliput seminar dan conference ini. Beliau mengatakan: Beberapa kali, hmm..contohnya bajakan cakra, film, lagu diproses biasanya mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak departemen. 24 Mengenai perlu atau tidaknya meliput kegiatan ini beliau mengatakan: 22 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan, Masyarakat Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan wartawan media Sinar Harapan, Muhammad Bahtiar, Jakarta, 14 April 2011.

27 101 Ya perlu, pada dasarnya semua wartawan ini diperlukan. Kita mau meliput apapun buat kita perlu. Karena untuk wartawan sendiripun agar menambah wawasan dan pengenalan kita bisa juga memberitahu masyarakat juga. 25 Seminar dan conference ini diadakan untuk mutual understanding sehingga muncul persamaan persepsi antara kepolisian khususnya Polda Metro Jaya dan masyarakat Press Conference Press Conference ini dilakukan untuk mengklarifikasi atas kesimpangsiuran informasi yang berkembang di masyarkat. Agar masyarakat tidak salah dalam menerima informasi yang disampaikan oleh media. Seperti yang dikatakan Kepala Bidang Humas PMJ Kombes. Pol Baharudin Djafar: Yang biasa kita lakukan ini, kasus-kasus yang menjadi perhatian masyarakat, maka Polda itu mengadakan press conferencenya agar tidak menjadi kesimpangsiuran informasi yang berkembang di masyarakat karena sering banyak kasus ini digiling oleh media dan banyak kasus-kasus kecil akhirnya media yang menghakimi, media yang memvonis, oleh sebab itu inilah pentingnya press conference. 26 Beliau juga menambahkan: Press conference sebenarnya ini bisa untuk umum dan siapapun boleh, Cuma sementara ini pada umumnya masih wartawan. Tetapi alangkah baiknyua nanti ini akan menjadi ide. Misalnya, orang lihat di website bahwa Polda akan melakukan press conference jadi mereka sudah tahu. Mereka pasti datang, jadi semua untuk khalayak dan kerjasama untuk akademik. Contohnya, anda sebagai mahasiswi saat ini skrg kami harus membuka untuk melayani saat meneliti bahwa pimpinan Polri setahu saya sudah menekankan bahwa kantor-kantor laboratoriumnya perguruan tinggi. Ini laboratorium lapangan dari perguruan tinggi seperti anda. Sekarang inikan menjadi laboratorium tinggi untuk pengembangan diri Hasil wawancara dengan wartawan media Sinar Harapan Muhammad Bahtiar, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011.

28 102 Polda Metro Jaya melakukan press conference ini setiap hari. Seperti yang dikatakan oleh Kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan AKBP. Barnabas Imam: Oo itu setiap hari 28 Untuk contohnya beliau menambahkan: Ya..kita melakukan setiap hari di balai wartawan, yah kasus-kasus menonjol itu diluar press release yah..jadi perlu dikketahui bahwa PMJ satusatunya di Indonesia yang mempunyai operasional artinya semua komponen satuan kerja disini itu aktif sekali. Jadi bukan hanya aktif di lapangan, jadi ini wajib dilakukan. Mungkin humas di Indonesia yang paling menonjol yaitu PMJ, karena setiap hari kita melakukan press conference karena banyak sekali kasuskasus yang setiap hari menonjol. 29 Press conference ini dilakukan Polda Metro Jaya untuk mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building kepada masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kompol. Yossie Paulus Prihambodo: Betul, dalam rangka memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Hampir setiap hari antara jam sepuluh dan sebelas siang, hmm..pak Kabid Humas di balai wartawan memberikan keterangan pers, berbagai macam hal tentang kemajuan-kemajuan terhadap beberapa kasus yang penting dan aktual selama ini dan hasil-hasil itu akan disampaikan kepada wartawan termasuk diantaranya agenda settting. Misalnya pengrusakan kaca mobil salah satu pengurus PSSI, kemudian tindak pidana yang lain. Adanya perkawinan semu yang ternyata seorang gay atau dikatakan seorang homo seksual dan ini kita yang memberikan laporan progresnya kepada masyarakat melalui konferensi pers dengan wartawan. Cukup waktu 30 menit sampai satu jam, setelah itu mengadakan wawancara dengan wartawan. Tujuan untuk bukti bahwa polisi tidak tinggal diam, kita menyampaikan pekerjaanpekerjaan atas harapan dari masyarakat itu sendiri. Termasuk diantaranya juga terhadap kegiatan-kegiatan operasi, operasi simpatik yang baru kita laksanakan. Itu juga masyarakat yang memberikan laporan melalui konferensi pers itu Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, pada tanggal 14 April 2011.

29 103 Press conference ini memang dihadiri oleh para wartawan, karena untuk mengetahui perkembangan atas kasus-kasus yang terjadi. Seperti yang dikatakan Wartawan Media Sinar Harapan, Muhammad Bahtiar: Sangat sering, disini hampir setiap hari Kabid Humas itu selalu datang ke balai wartawan untuk membahas permasalahan maupun kasus-kasus yang sedang terjadi. 31 PMJ satu-satunya di Indonesia yang mempunyai operasional kerja artinya semua komponen satuan kerja disini bekerja dengan aktif. Jadi bukan hanya aktif di lapangan. Mungkin humas di Indonesia yang paling menonjol yaitu PMJ, karena setiap hari melakukan press conference karena banyak sekali kasus-kasus yang setiap hari menonjol Media Relations Media Relations adalah merupakan salah satu bentuk hubungan baik yang dilakukan oleh humas dengan pihak media baik internal dan eksternal. Media Relations sebagai alat pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik. Dalam hal ini Polda Metro Jaya juga membuat program Media Relations dalam mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Bidang Humas PMJ Kombes. Pol Baharudin Djafar: Untuk media relations, kami ini sebenarnya pada umumnya kalau ada permasalahan. Misalnya, saya dengan salah satu penerbitan tertentu ada hal yang terjadi antara PMJ dengan mereka. Maka saya ajak berdua, media relations ini dalam artian problem server. Tetapi media relations yang terkadang menjadi hal positif dalam bentuk kunjungan ke media dari kami pak kapolda, saya, siapa 31 Hasil wawancara dengan wartawan media Sinar Harapan, Muhammad Bachtiar, Jakarta, tanggal 14 April 2011.

30 104 saja disini. Media-media terbit, sehingga ini bermanfaat sekali pada pemberitaan-pemberitaan yang salah yang kita punya hak untuk kita jawab tetapi secara lisan kita sudah komunikasikan. Misalnya, pak itu tayangan salah, mohon dibetulkan atau di media ini saya buat hak jawab. Jadi tolong, hmm..dimuatkan berita dalam hak jawab yang sama. 32 Media Relations dilakukan oleh Polda Metro Jaya jika ada permasalahan yang sedang terjadi. Media ini digunakan sebagai problem solver, yang bertujuan untuk meluruskan pemberitaan. Kepala Bidang Humas PMJ Kombes. Pol Baharudin Djafar juga menambahkan: Meluruskan, memperbaiki hubungan kepada mitra kerja ini ataun media ini penting sekali. Sehingga ada flameo yang selama ini digunakan media bahwa top news is of good news itu juga bisa kita minimize. Jadi jangan dari sisi negatif terus tetapi bagaimana pemberitaan secara proporsional. 33 Mengenai Media Relations dalam mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building ini Kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan AKBP. Barnabas Imam mengatakan: Oo banyak sekali pertama yah seperti kunjungan-kunjungan ke media massa maupun elektronik, itu semua mendukung. Harian-harian contohnya Kompas, Rakyat Merdeka. Elektronik seperti RCTI, JAK TV, Indosiar dan semuanya sudah hampir tercover untuk dikunjungi. Begitu juga disamping itu juga melalui MOU dengan JAK TV untuk masalah run down teks dan elshinta serta Metro TV. 34 Sementara itu Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kompol. Yossie Paulus Prihambodo mengenai media relations ini, Beliau mengatakan: Saat ini media relations yang kita bangun itu baru ada beberapa. Pertama pekerjaan-pekerjaan kita melalui blog spot,kemudian tentang organisasi kita bisa menginformasikan kepada website yaitu humas.metro.polri.go.id kemudian blog spot yaitu humas PMJ.blogspot.com. Kemudian kita mencetak majalah bulanan jaya dava servaka tentang kegiatan-kegiatan internal humas dan juga jurnal kamtibmas PMJ yang terbit dua minggu sekali. Nah, itulah dalam 32 Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011.

31 105 memberikan support dan apresiasi kepada rekan-rekan yang sudah melakukan pekerjaan-pekerjaan itu. 35 Media relations ini penting dilakukan guna memberikan informasi yang positif dimata masyarakat seperti yang dikatakan Kompol. Yossie Paulus Prihambodo: Ini adalah salah satu tanggung jawab humas berkepentingan untuk membangun informasi kepada masyarakat. Tidak mungkin mereka yang ada disatukan lalu lintas, satuan reserse, satuan narkoba atau satuan-satuan yang lain ini. Selain bekerja juga menginformasikan kepada masyarakat maka diwadailah kedalam humas itu sendiri. Sehingga, masyarakat menjadi tahu pekerjaan polisi sudah dilaksanakan. 36 Seperti yang dikatakan Wartawan Media Sinar Harapan, Muhammad Bahtiar mengenai media relations ini: Hmm..Kapolda ini sejak pertama kali menjabat beliau melakukan tour keliling media secara bergiliran. Ketika Kapolda menjabat beliau mengagendakan untuk mendatangi kantor-kantor media massa dari berbagai media cetak maupun situs. Tujuannya untuk relationsnya Kapolda, karena apa yang disampaikan Kapolda kepada Masyarakat itu bisa melalui media massa. Kami sebagai wartawan karena sebagai mitra kami dekat dengan polisi. Tetapi ketika anda anggota polisi melakukan kesalahan, kita tetap bertindak secara objektif. Mungkin media relations yang dimaksud Kabid Humas mendatangi kami sebagai redaksi media cetak Sinar Harapan ingin mengetahui bagaimana cara pembuatan berita, ketika pemberitaan yang salah. Sebaliknya juga kami wartawan sinar harapan, Kabid Humas adalah sebagai narasumber dan sebagai jaringan. 37 Hubungan dengan media akan menghasilkan frekuensi publisitas yang cukup tinggi. Hal ini dilakukan untuk penyampaian informasi kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui apa yang telah dilakukan oleh kepolisian khususnya Polda Metro Jaya. 35 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, 14 April Hasil wawancara dengan wartawan media Sinar Harapan, Muhammad Bachtiar, 14 April 2011.

32 Press Tour Press Tour adalah acara yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau lembaga untuk mengunjungi daerah tertentu dan para wartawan diajak menikmati objek wisata. Dalam hal ini Kepala Bidang Humas PMJ Kombes. Pol Baharudin Djafar mengatakan: Press tour dilaksanakan di PMJ ini ada beberapa kali, tetapi nilai sosialisasinya kecil. Karena mereka banyak outbound di puncak atau dimana saja kegiatan. Waktu lalu terakhir di Tangerang jadi ini kita tour kesana dengan keluarga. Ini jauh pada kebersamaan, sedangkan untuk nilai sosialisasi mungkin pada saat itu saya bertemu dengan orang-orang sekitar sana dari wartawan PMJ dan para pejabatnya dan hanya itu saja. 38 Untuk kegiatannya Kabid Humas Kombes. Pol Baharudin Djafar menambahkan: Ada outbound, kemudian ada wisata, wisata bahari dan ilmiah, wisata di puncak, kemudian ada kemarin rekreasi tangerang. 39 mengatakan: Seberapa seringkah Polda Metro Jaya mengadakan press tour, Beliau Tiga kalilah, kita jadwalkan sendiri khusus untuk press tour. 40 Kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan AKBP. Barnabas Imam menambahkan: Sudah pasti ada, minimal setahun dua sampai tiga kali seperti tahun lalu misalnya, outbound dengan seluruh wartawan sejakarta, di Lido dan belum lama Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ Baharudin Djafar pada tanggal 14 April Hasil wawancara dengan kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan Barnabas Imam pada tanggal 13 April 2011.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Oemi Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Oemi Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Oemi. 2001. Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti. Anggoro, M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: Bumi Aksara. Bungin, Burhan. 2001 Metode Penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Oemi Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Oemi Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Oemi. 2001. Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti. Anggoro, M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: Bumi Aksara. Bungin, Burhan. 2001 Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dengan 65 BAB III METODOLOGI 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana tipe penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

Lebih terperinci

SKRIPSI AKTIVITAS HUMAS KEPOLISIAN POLDA METRO JAYA DALAM MENSOSIALISASIKAN GRAND STRATEGY TRUST BUILDING KEPADA MASYARAKAT

SKRIPSI AKTIVITAS HUMAS KEPOLISIAN POLDA METRO JAYA DALAM MENSOSIALISASIKAN GRAND STRATEGY TRUST BUILDING KEPADA MASYARAKAT SKRIPSI AKTIVITAS HUMAS KEPOLISIAN POLDA METRO JAYA DALAM MENSOSIALISASIKAN GRAND STRATEGY TRUST BUILDING KEPADA MASYARAKAT Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Penyusunan Skripsi Dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA A. VISI Bidang Humas Polda DIY mempunyai visi mampu menjadi penjuru untuk mendorong dan membangun kepercayaan masyarakat serta opini positif guna mewujudkan

Lebih terperinci

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Kepolisian daerah Metropolitan Jakarta Raya diawali dari kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan instansi. masyarakat sangat dibutuhkan. Polda Metropolitan Jakarta Raya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan instansi. masyarakat sangat dibutuhkan. Polda Metropolitan Jakarta Raya sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan instansi pemerintah sebagai pengayom, pelindung serta memberikan pelayanan kepada masyarakat sangat dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi segala hal khususnya dalam dunia kerja. Kemajuan ini dianggap sebagai salah satu cara perusahaan, instansi,

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari 2012 2 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

BAB III PROFIL POLRESTA SURAKARTA

BAB III PROFIL POLRESTA SURAKARTA BAB III PROFIL POLRESTA SURAKARTA A. SEJARAH POLRI Kemandirian Polri diawali sejak terpisahnya dari ABRI tanggal 1 April 1999 sebagai bagian dari proses reformasi haruslah dipandang dan disikapi secara

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-RESTRO TNG KOTA-

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-RESTRO TNG KOTA- KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR DOKUMEN : /III/2013 Tentang PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA NARKOBA Tangerang, Maret 2013 KASAT RESNARKOBA KAPOLRES METRO TANGERANG KOTA KABIDKUM POLDA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS POLRES SEMARANG. Makna lambang dan tulisan dalam tanda kemampuan fungsi humas polri :

BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS POLRES SEMARANG. Makna lambang dan tulisan dalam tanda kemampuan fungsi humas polri : 15 BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS POLRES SEMARANG 2.1 Arti Lambang Humas Makna lambang dan tulisan dalam tanda kemampuan fungsi humas polri : 1. Lingkaran luar berwarna hitam bertuliskan objektif, dipercaya

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA SELATAN RESOR PRABUMULIH LAPORAN BULAN JULI SUBBAG HUMAS BAG OPS

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA SELATAN RESOR PRABUMULIH LAPORAN BULAN JULI SUBBAG HUMAS BAG OPS LAPORAN BULAN JULI SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES PRABUMULIH PRABUMULIH, JULI 2014 LAPORAN BULANAN HUMAS POLRES PRABUMULIH BULAN JULI TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Subbag Humas Bag Ops Polres Prabumulih

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan wawancara mendalam (Depth Interview) mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan wawancara mendalam (Depth Interview) mengenai 85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan wawancara mendalam (Depth Interview) mengenai Aktivitas Divisi Humas Mabes Polri Dalam Mensosialisasikan Program Quick Wins (Pelayanan SIM

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum 3.1.1 Kedudukan Humas dan Fungsi Dalam Struktur Organisasi (Fungsional) Praktikan Dewi Aryanti Gambar 3.1 Struktur pusat informasi dan humas Sumber

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA A. Sejarah Lahirnya Polda Metro Jaya Kepolisian Jakarta dibentuk oleh Bangsa Belanda sejak pendudukan Belanda atas Bangsa Indonesia jauh sebelum Proklamasi Kemedekaan

Lebih terperinci

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BENGKULU BIDANG PROFESI DAN PENGAMANAN STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA Bengkulu, September 2014

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI Oleh: Lena Satlita Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan Pendidikan ( Perguruan Tinggi Negeri, Dinas Pendidikan Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998, Polri sebagai salah satu organ pemerintahan dan alat negara penegak hukum mengalami beberapa

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Isni Nur Aini, M.Psi Jabatan : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM Perusahaan : Kementerian Sosial RI Adalah benar sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

AKTIVITAS MEDIA RELATIONS HUMAS KEPOLISIAN (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA BAGIAN HUMAS DI POLRESTA SURAKARTA DALAM MENJALANKAN MEDIA RELATIONS)

AKTIVITAS MEDIA RELATIONS HUMAS KEPOLISIAN (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA BAGIAN HUMAS DI POLRESTA SURAKARTA DALAM MENJALANKAN MEDIA RELATIONS) 56 Komuniti, Vol. VII, No. 2, September 2015 AKTIVITAS MEDIA RELATIONS HUMAS KEPOLISIAN (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA BAGIAN HUMAS DI POLRESTA SURAKARTA DALAM MENJALANKAN MEDIA RELATIONS) Abstrak Kartika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memelihara stabilitas keamanan dan kenyamanan dalam Negeri.

BAB I PENDAHULUAN. dalam memelihara stabilitas keamanan dan kenyamanan dalam Negeri. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) memiliki peranan yang penting dalam memelihara stabilitas keamanan dan kenyamanan dalam Negeri. Berdasarkan TAP MPR RI

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN POLRI PUSAT PEMBINAAN PROFESI I. Pendahuluan 1. Umum STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI Pelayanan publik

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 PROSES PELAKSANAAN UMUM 3.1.1 KEDUDUKAN HUMAS DAN FUNGSI DALAM STRUKTUR ORGANISASI (FUNGSIONAL) Gambar 2.6 Struktur pusat informasi dan humas Sumber : www.kemenag.go.id

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA CARA PENGELOLAAN BARANG BUKTI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT TAHANAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014 45 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung 4.1.1 Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Interview Guide

Lampiran 1. Interview Guide Lampiran 1. Interview Guide Pertanyaan untuk anggota Bidhumas Polda Jateng tentang Promoter, Manajemen Media, dan Media Relations. 1. Apakah fungsi internal dan eksternal Bidhumas Polda Jateng sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN KAPOLRES MUSI RAWAS DARI TANGGAL 29 AGUSTUS S/D 02 SEPTEMBER 2016

LAPORAN KEGIATAN KAPOLRES MUSI RAWAS DARI TANGGAL 29 AGUSTUS S/D 02 SEPTEMBER 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA SELATAN RESOR MUSI RAWAS LAPORAN KEGIATAN KAPOLRES MUSI RAWAS DARI TANGGAL 29 AGUSTUS S/D 02 SEPTEMBER 2016 I. PENDAHULUAN a. Umum Dengan 11 program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini keterbukaan informasi publik sangatlah penting terutama untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang terus berkembang. Dalam hal ini keterbukaan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUBDIT KERMA TAHUN 2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUBDIT KERMA TAHUN 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT BINMAS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUBDIT KERMA TAHUN 2017 Mataram, 5 Januari 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 2. Wawancara Narasumber Wawancara dengan Manager Humas LPP TVRI Pada tanggal 8 Mei 2014 pukul WIB

LAMPIRAN. 2. Wawancara Narasumber Wawancara dengan Manager Humas LPP TVRI Pada tanggal 8 Mei 2014 pukul WIB LAMPIRAN 1. Jobs Desk Dari Narasumber a. Bahan Kerja Manager Humas : 1) Optimalisasi sitem informasi (website) LPP TVRI dan media 2) Menyelengarakan konferensi pers dan peningkatan kerjasama dengan unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Lebih terperinci

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI?

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA Public Relations 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? Ruang lingkup pekerjaan PR Yayasan Puteri Indonesia

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini peranan media salah satunya ialah memenuhi informasi yang dibutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini peranan media salah satunya ialah memenuhi informasi yang dibutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di zaman modern ini keterbukaan informasi publik sangat penting terutama untuk memenuhi kebutuhan informasi yang terus berkembang. Dalam hal ini peranan

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN SATKER POLDA NTB T.A. 2016

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN SATKER POLDA NTB T.A. 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN SATKER POLDA NTB T.A. 2016 I. PENDAHULUAN 1. Umum Sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas (Hubungan Masyarakat) dibedakan menjadi dua yaitu Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan tentunya memiliki peran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public 1 BAB I PENDAHULUAAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi yang baik dapat dilihat dari tercapainya maksud dan tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut. Berkaca kembali dari pentingnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUMTENTANG LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Polsek Tampan kota Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUMTENTANG LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Polsek Tampan kota Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUMTENTANG LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Polsek Tampan kota Pekanbaru Polsek Tampan berdiri pada tahun 1998 bertepatan di Jl. HR. Subrantas Kota Pekanbaru. Diresmikan oleh Kapolri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Kasus teroris tidak pernah habis untuk dibahas dan media merupakan sebuah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II AKTIVITAS HUMAS POLDA JATENG DALAM MENGELOLA TRIBRATANEWS

BAB II AKTIVITAS HUMAS POLDA JATENG DALAM MENGELOLA TRIBRATANEWS 29 BAB II AKTIVITAS HUMAS POLDA JATENG DALAM MENGELOLA TRIBRATANEWS 2.1 Tribratanews Polda Jateng Salah satu cara dalam meningkatkan dan memelihara citra positif polri adalah dengan melalui website yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukan agar Polda

BAB I PENDAHULUAN. berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukan agar Polda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi yang sangat kompetitif saat ini, bidang Humas Polda Metro Jaya berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukan agar Polda Metro Jaya

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI KEHUMASAN SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES HSS BULAN OKTOBER 2014

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI KEHUMASAN SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES HSS BULAN OKTOBER 2014 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN SELATAN RESORT HULU SUNGAI SELATAN LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI KEHUMASAN SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES HSS BULAN OKTOBER 014 Kandangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada masyakrakat

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada masyakrakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat, maka semakin cepat dan mudah sebuah informasi untuk diakses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang melingkupinya yaitu masyarakat. Dari berbagai publikasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang melingkupinya yaitu masyarakat. Dari berbagai publikasi yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran Kepolisian tidak dapat dipisahkan dari supra sistem yang melingkupinya yaitu masyarakat. Dari berbagai publikasi yang membahas tantang kepolisian dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Polri bukanlah satu-satunya alat negara yang bertanggung jawab atas

BAB I PENDAHULUAN. Polri bukanlah satu-satunya alat negara yang bertanggung jawab atas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Polri bukanlah satu-satunya alat negara yang bertanggung jawab atas pemeliharaan ketertiban, ada banyak pihak diantaranya adalah masyarakat yang memiliki peranan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN PEMBINAAN MASYARAKAT POLRES LOMBOK TENGAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN PEMBINAAN MASYARAKAT POLRES LOMBOK TENGAH KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN PEMBINAAN MASYARAKAT POLRES LOMBOK TENGAH Praya, 30 Juni 2016 KEPOLISIAN NEGARA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mencapai persamaan makna melalui pesan dari komunikator ke komunikan, adapun penyampaian pesan tersebut disampaikan

Lebih terperinci

HARKATPUAN PATROLI TERPADU JAJARAN BAHARKAM POLRI DAN KEWILAYAHAN JAKARTA, 3 S.D. 4 OKTOBER 2017

HARKATPUAN PATROLI TERPADU JAJARAN BAHARKAM POLRI DAN KEWILAYAHAN JAKARTA, 3 S.D. 4 OKTOBER 2017 HARKATPUAN PATROLI TERPADU JAJARAN BAHARKAM POLRI DAN KEWILAYAHAN JAKARTA, 3 S.D. 4 OKTOBER 2017 Pelaksanaan Harkatpuan Patroli Terpadu jajaran Baharkam Polri dan kewilayahan dengan metode penyampaian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum 3.1.1 Kedudukan Humas Dan Fungsi Dalam Struktur Organisasi (Fungsional) Praktikan Siti Zulaikha Eka Claudya Gambar 3.1 Struktur pusat informasi

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. memeberikan informasi kepada Publik Internal. Hubungan Masyarakat (Wawancara, selasa, 11 Februari 2014), Humas

BAB III PENYAJIAN DATA. memeberikan informasi kepada Publik Internal. Hubungan Masyarakat (Wawancara, selasa, 11 Februari 2014), Humas BAB III PENYAJIAN DATA A.Peran humas pemerintah Kota Pekanbaru dalam memeberikan informasi kepada Publik Internal. Bapak Azhar,S.sos.M.PA sebagai Kepala Sub bagian Penerangan Hubungan Masyarakat (Wawancara,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta 43 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta Humas Pemerintah Kota merupakan organisasi bagian Pemerintah Kota Yogyakarta yang bertugas mengurusi hubungan

Lebih terperinci

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN Jl. Siliwangi No. 145 Banjar 46333 Tlp. 743945 Nomor Klasifikasi : B / 719 / VII / 2014 / Humas Res Bjr : BIASA Banjar, 28 Juli 2014 Kepada Yth. KEPALA KEPOLISIAN di Bandung SURAT PENGANTAR up. Kabid Humas

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI A. DESKRIPSI INSTANSI 1. Sejarah Instansi Terbentuknya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain menata keamanan dan ketertiban

Lebih terperinci

NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR. Nomor : B/186/I/2015/Polres Klasifikasi : BIASA. Kepada. Mataram SURAT PENGANTAR. u.p.

NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR. Nomor : B/186/I/2015/Polres Klasifikasi : BIASA. Kepada. Mataram SURAT PENGANTAR. u.p. KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR Jalan Sayid Saleh No.0, Selong 836 Selong, 7 Januari 05 Nomor : B/86/I/05/Polres Lotim Klasifikasi : BIASA Kepada Yth.

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini, kian meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda. Sehingga maraknya penyimpangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya komunikasi di dalam kehidupan ini sangatlah penting. Dengan komunikasi kita bisa membentuk sebuah relasi dengan individu maupun kelompok lainnya. Dalam

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGARA BARAT LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT BINMAS POLRES BIMA KOTA TAHUN 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT BINMAS POLRES BIMA KOTA TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KOTA I. PENDAHULUAN 1. Umum STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT BINMAS POLRES BIMA KOTA TAHUN 2016 a. Bahwa dalam rangka pengembangan

Lebih terperinci

FKM2-POLRI Perkuat Citra Kepolisian RI

FKM2-POLRI Perkuat Citra Kepolisian RI FKM2-POLRI Perkuat Citra Kepolisian RI FKM2-POLRI (Forum Komunikasi Masyarakat Media dan Polri), didirikan di Jakarta pada 1 Agustus 2017 lalu, terlahir dalam rangka memperkuat citra Polri di mata masyarakat

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka.

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka. BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Pada bab ini peneliti menyajikan data dengan metode analisis deskriptif kualitatif dengan eksplorasi dan klarifikasi tentang suatu fenomena sosial dan data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosial. Karena polisi memiliki kewenangan terhadap hukum yang telah

BAB I PENDAHULUAN. bersosial. Karena polisi memiliki kewenangan terhadap hukum yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepolisian merupakan suatu badan yang mempunyai tugas, fungsi dan tanggung jaawab terhadap masyarakat seperti menghimbau, melayani dan membantu masyarakat untuk

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) POLRES METRO

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) POLRES METRO RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) POLRES METRO BEKASI TAHUN 2017 CIKARANG, JANUARI 2017 I. KOMPONEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document 37 BAB III PENYAJIAN DATA Dengan melangkah ke bab tiga ini, penulis berusaha memaparkan hasil dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document yang pernah penulis adakan di Dinas Kebudayaan dan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah isu masyarakat menjadi sebuah polemik yaitu meningkatnya kasus

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah isu masyarakat menjadi sebuah polemik yaitu meningkatnya kasus BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pengaruh global pada saat ini telah membawa perubahan yang mendasar terhadap tatanan dan pola pikir kehidupan masyarakat. Fenomena yang terjadi di tengah-tengah isu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Sosial RI merupakan Instansi Pemerintah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas umum Pemerintahan dan Pembangunan di bidang Kesejahteraan Sosial.

Lebih terperinci

BAB III PROFIL DIVISI HUMAS MABES POLRI

BAB III PROFIL DIVISI HUMAS MABES POLRI BAB III PROFIL DIVISI HUMAS MABES POLRI A. Sejarah Polri Tentang Polri Kemandirian Polri diawali sejak terpisahnya dari ABRI tanggal 1 April 1999 sebagai bagian dari proses reformasi haruslah dipandang

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL

BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL A. Struktur Organisasi Biro Humas Dan Protokol di bentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui, saat ini masyarakat telah kritis dan pintar akan berbagai hal. Baik

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui, saat ini masyarakat telah kritis dan pintar akan berbagai hal. Baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin pesat, telah menuntut insaninsan didalamnya untuk dapat menjawab segala tantangan yang ada. Seperti yang kita ketahui, saat ini masyarakat

Lebih terperinci

LKIP Biro Rena Polda NTB PENDAHULUAN

LKIP Biro Rena Polda NTB PENDAHULUAN BAB PENDAHULUAN I A. Umum Bahwa sebagai pertanggung jawaban Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam menggunakan anggaran dan pendapatan belanja negara dalam rangka pelaksanaan fungsi, peran dan tugasnya,

Lebih terperinci

non pemerintah/ swasta yang dananya bersumber dari dana publik, baik APBN/ APBD, sumbangan masyarakat, maupun dari luar negeri.

non pemerintah/ swasta yang dananya bersumber dari dana publik, baik APBN/ APBD, sumbangan masyarakat, maupun dari luar negeri. 1 I. PENGANTAR Di era globalisasi saat ini kebutuhan dan keterbukaan akan informasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia dalam mengembangkan wawasan serta ilmu baik secara pribadi maupun golongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Public Relations atau sering disebut dengan Humas merupakan komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu instansi/perusahaan. Sesuai dengan fungsinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah hubungan masyarakat atau humas sebagai profesi telah dikenal di Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat dengan makin

Lebih terperinci

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No No.757, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Sistem Informasi Penyidikan. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011

Lebih terperinci

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RESOR PANGKALPINANG STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING I. PENDAHULUAN 1. UMUM a. Polri sebagai aparat negara yang bertugas

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN DALAM RANGKA OPERASI LILIN 2014 TANGGAL 23 DESEMBER 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian Yang Saya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang kebebasan informasi publik menjadi tantangan baru bagi pemerintah, karena secara nyata merupakan upaya mewujudkan transparansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepolisian, sebagai aparat penegak hukum di Indonesia, mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Kepolisian, sebagai aparat penegak hukum di Indonesia, mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepolisian, sebagai aparat penegak hukum di Indonesia, mempunyai peranan penting dalam menjaga stabilitas ketertiban dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat.

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA MENDALAM. -Informan pertama mendefinisikan konferensi pers yaitu suatu kegiatan yang

HASIL WAWANCARA MENDALAM. -Informan pertama mendefinisikan konferensi pers yaitu suatu kegiatan yang HASIL WAWANCARA MENDALAM Konfrensi Perss 1. Apa yang diketahui tentang konfrensi pers? -Informan pertama mendefinisikan konferensi pers yaitu suatu kegiatan yang berhubungan dengan pers bertujuan menyebarkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR: /15/ /2017 T E N T A N G

KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR: /15/ /2017 T E N T A N G PEMERINTAH KABUPATEN MALANG SEKRETARIAT DAERAH Jalan Panji No.158 Kepanjen Telp. (0341) 392024 Fax (0341) 392024 Email : sekda@malangkab.go.id - Website : http://www.malangkab.go.id KEPANJEN 65164 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2012

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2012 Point c Informasi Kinerja Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten Tahun Anggaran 2012 Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi memiliki beberapa peran yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 1. Sejarah Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng)

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 1. Sejarah Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Kepolisian Daerah Jawa Tengah 1. Sejarah Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) Sejarah perjuangan Kepolisian Komando Daerah Jawa Tengah dari masa ke masa, sejak

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG BAB IV PELAKSANAAN MAGANG g. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informasi Kabupaten Karanganyar yang beralamatkan di Jalan Nyi Ageng karang, Karanganyar, Jawa Tengah, merupakan

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci