BAB 2 LANDASAN TEORI. maksud yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. (common purpose).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. maksud yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. (common purpose)."

Transkripsi

1 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi Pengertian Sistem Menurut McLeod dan Schell (2001, p9), System is a group of elements that are integrated with the common purpose of achieving an objective. Diterjemahkan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem menurut Mukhtar (1999, p2), adalah sesuatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Menurut Hall dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Amir Abdi Jusuf (2001, p5), sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponenkomponen yang saling berkaitan (inter-related) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. (common purpose). Dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah sekelompok elemen atau subsistem yang terintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu Pengertian Informasi Informasi menurut Mcleod dan Schell (2001, p12), Information is processed data or meaningful data. Diterjemahkan sebagai data yang telah diproses, atau data yang sudah lebih memiliki arti tertentu bagi kebutuhan penggunanya.

2 7 Menurut Mukhar (1999, p1), informasi adalah hasil suatu proses yang terorganisasi, memiliki arti dan berguna bagi orang yang menerimanya. Sedangkan informasi menurut Hall dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Amir Abdi Jusuf (2001, p14), informasi menyebabkan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat dilakukan atau tidak dilakukan. Informasi ditentukan oleh efeknya oleh pemakai, bukan oleh bentuk fisiknya. Mengenai kualitas informasi Mukhtar (1999, p4) mempunyai pendapat, yang pada garis besarnya dapat disimpulkan sebagai berikut : Agar suatu informasi dapat berguna harus memiliki beberapa karakteristik berikut ini: 1. Reliable (dapat dipercaya) Informasi harus bebas dari kesalahan dan harus akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau kegiatan dari suatu organisasi. 2. Relevan (cocok atau sesuai) Informasi yang relevan harus memberikan arti kepada pembuat keputusan. Informasi ini bisa mengurangi ketidakpastian dan bisa meningkatkan nilai dari suatu kepastian. 3. Timely (tepat waktu) Informasi yang disajikan tepat waktu pada saat dibutuhkan dan bisa mempengaruhi proses pengambilan keputusan. 4. Complete (lengkap) Informasi yang disajikan termasuk didalamnya semua data yang relevan dan tidak mengabaikan kepentingan yang diharapkan oleh pembuat keputusan.

3 8 5. Understandable (dimengerti) Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh si pembuat keputusan. Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah sehingga memiliki arti atau sesuatu yang berarti dan dibutuhkan bagi manajemen untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang menentukan keberhasilan atau kesuksesan organisasi untuk masa yang akan datang. Dan kualitas informasi ditentukan oleh mutu Reliable, Relevan, Timely, Complete, serta Understandable Pengertian Sistem Informasi Menurut Mukhtar (1999, p3), sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian peralatan untuk mengumpulkan, menginput, memproses, menyimpan, mengatur, mengontrol, dan melaporkan informasi untuk pencapaian tujuan perusahaan. Sedangkan menurut Hall dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Amir Abdi Jusuf (2001, p7), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah beberapa komponen, antara lain rangkaian prosedur dimana informasi itu sendiri diolah sedemikian rupa sehingga dapat berguna bagi para pemakai untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

4 9 2.2 Audit Sistem Informasi Pengertian Audit Menurut Hall dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Amir Abdi Jusuf (2001, p42), auditing adalah salah satu bentuk pengujian independen yang dilakukan oleh seorang ahli auditor yang menunjukkan pendapatnya tentang kejujuran (fairness) sebuah laporan keuangan. Sedangkan menurut Mulyadi (1998, p7), auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataanpernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa definisi auditing adalah kegiatan memeriksa suatu entitas dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bukti atau data tersebut berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan, kemudian akan menghasilkan laporan dari auditor mengenai kesesuaian kegiatan atau kejadian yang telah diperiksa Pengertian Audit Sistem Informasi Menurut Weber (1999, p10), Audit Sistem Informasi adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat melindungi aset kekayaan, memelihara integritas data, memungkinkan tujuan organisasi untuk dicapai secara efektif dan menggunakan sumber daya yang efisien.

5 10 Menurut Arens dan Loebbecke (1996, p1), auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Dapat disimpulkan pengertian audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti oleh orang yang kompeten dan independen untuk menentukan apakah sistem yang dijalankan sesuai dengan kriteria yang ditentukan Tujuan Audit Sistem Informasi Tujuan audit sistem informasi menurut Weber (1999, p11) dapat disimpulkan bahwa secara garis besar dapat terbagi menjadi 4 antara lain: 1. Meningkatkan keamanan aset-aset perusahaan. 2. Meningkatkan integritas data. 3. Meningkatkan efektivitas sistem. 4. Meningkatkan efisiensi. Sedangkan faktor yang mendorong pentingnya kontrol dan audit sistem informasi, Weber (1999, p6) berpendapat yang secara garis besarnya dapat disimpulkan bahwa audit dilakukan untuk: 1. Mendeteksi resiko kehilangan data. 2. Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah. 3. Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer.

6 11 4. Menjaga aset perusahaan karena nilai hardware, software dan personil yang lazimnya tinggi. 5. Mendeteksi resiko error komputer. 6. Menjaga kerahasiaan. 7. Meningkatakan pengendalian evolusi penggunaan komputer. Dapat disimpulkan tujuan audit sistem informasi adalah untuk menjaga dan meningkatkan keamanan aset-aset perusahaan serta meningkatkan keandalan, efektifitas, dan efisiensi sistem Metode Audit Menurut Weber (1999, p55) metode audit yang digunakan, dibagi menjadi: 1. Metode auditing around the computer Auditing around the computer terlibat dengan penerimaan pendapat audit selama memeriksa dan mengevaluasi kontrol manajemen dan kemudian input dan output hanya untuk sistem aplikasi. Berdasarkan dari kualitas pemrosesan sistem aplikasi. Pemrosesan sistem aplikasi tidak diperiksa secara langsung. Selain itu auditor memandang komputer sebagai black box. Auditor hanya bisa melakukan metode ini untuk mendapatkan biaya termurah untuk melakukan audit. Keadaan dapat dipulihkan kembali jika sistem aplikasi mempunyai tiga karakteristik : Pertama, sistem harus sederhana dan berorientasi pada sistem batch. Pada umumnya sistem batch komputer merupakan suatu pengembangan

7 12 langsung dari sistem manual. Sistem batch ini harus mempunyai kriteria sebagai berikut: Resiko yang ada harus rendah. Resiko ini tidak dapat dikelompokkan dengan subyek kesalahan material akibat ketidakberesan dari ketidakefisienan dan ketidakefektifan dalam beroperasi. Logika sistem harus tepat sasaran. Tidak ada rutinitas yang dikembangkan untuk mengizinkan komputer untuk memproses data. Transaksi input dilakukan dengan sistem batch, dan kontrol dipelihara dengan menggunakan metode tradisional. Proses utama terdiri dari penyeleksian input data dan memperbaharui file master secara terus menerus. Adanya jejak audit yang jelas. Laporan terperinci dipersiapkan pada kunci pokok dalam sistem. Jadwal pekerjaan relatif sangat stabil dan sistem jarang dimodifikasi. Kedua, seringkali keefektifan biaya dalam metode audit around the computer pada saat aplikasi yang digunakan untuk keseragaman kemasan dalam program software. Ketiga, auditor harus menggunakan metode audit around the computer pada user lebih tinggi daripada sistem kontrol komputer untuk menjaga perawatan keintegrasian data dan mencapai tujuan keefektifan dan keefisienan dari sistem. Biasanya metode auditing around the computer adalah pendekatan sederhana yang berhubungan dengan audit dan dapat

8 13 dipraktekkan oleh auditor yang mempunyai pengetahuan teknik yang sedikit tentang komputer. 2. Metode auditing through the computer Untuk banyak bagian, auditor terlibat dalam metode auditing through the computer harus digunakan dalam kasus dibawah ini: Proses logik dan adanya kontrol di dalam sistem. Catatan dari sistem yang dibuat metode auditing through the computer harus digunakan dalam kasus dibawah ini: - Resiko yang ada pada sistem aplikasi sangat tinggi. - Input dari proses sistem aplikasi dalam volume besar dan output yang dihasilkan dalam volume yang sangat besar dan luas. Pengecekan langsung dari sistem input dan output sulit dikerjakan. - Bagian yang penting dari sistem kontrol internal ditambahkan dalam sistem komputer. - Proses logik yang ditambahkan dalam sistem aplikasi adalah komplek. - Karena adanya pertimbangan keuntungan biaya, jarak yang banyak dalam uji coba penampakan audit adalah biasa dalam suatu sistem. 3. Metode auditing with the computer Auditor menggunakan komputer sebagai sebuah alat untuk menampilkan suatu kegiatan, seperti perintah untuk melakukan proses pencetakan yang disebut sebagai auditing with the computer. Kemampuan auditor dalam menggunakan komputer adalah untuk menunjukkan tugas,

9 14 seperti yang dipersiapkan sesuai dengan persiapan klien dalam memproses data akuntansi. Dengan tujuan untuk melakukan perintah pencetakan, auditor menggunakan komputer untuk mengerjakan dengan perusahaan, menghitung pendapatan, seperti penyusutan, membandingkan isi dari dua file dan memeriksa file untuk kehilangan jumlah, seperti batas kredit pelanggan Dimensi Audit Audit sistem informasi sesungguhnya mempunyai beberapa dimensi yaitu: 1. Audit Laporan Keuangan Audit ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kewajaran atas laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. 2. Audit Operasional terhadap manajemen sumber daya informasi yaitu efektivitas, efisiensi dan ekonomis tidaknya unit fungsional sistem informasi pada suatu perusahaan. 3. Audit terhadap keandalan sistem aplikasi komputer, dengan cara: a. Concurrent Audit (audit secara bersama-sama) Auditor menjadi anggota dalam tim pengembangan sistem. Dalam audit ini auditor bukan anggota dari tim pengembangan sistem, tetapi membantu tim untuk meningkatkan kualitas dari sistem yang mereka rancang dan implementasikan. Auditor mewakili pimpinan proyek dan manajemen.

10 15 b. Post Implementation Audit (audit setelah implementasi) Auditor memeriksa apakah sistem aplikasi komputer telah diimplementasikan oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan penggunanya dan telah dijalankan oleh sumber daya manusia yang optimal Tahap Audit Sistem Informasi Menurut Weber (1999, p47), audit terdiri dari lima tahap yaitu, 1. Planning the Audit Selama tahap awal ini, auditor harus memutuskan level materiil permulaan yang akan di audit. Auditor juga harus membuat keputusan akan resiko audit yang diinginkan. Level dari sifat resiko akan bervariasi dalam setiap bagian dari audit. 2. Test of Controls Tahap berfokus pada kontrol manajemen. Jika testing menunjukkan bahwa kontrol manajemen tidak beroperasi sebagaimana semestinya, baru setelah itu dilanjutkan dengan testing kontrol aplikasi. 3. Test of Transaction Auditor menggunakan tests of transaction untuk mengevaluasi apakah kesalahan atau proses yang tidak sesuai dengan ketentuan telah mengarah pada kesalahan material dari informasi keuangan. Biasanya test of transaction meliputi menelusuri jurnal masukan sampai pada dokumen sumber, memeriksa daftar harga dan pengujian keakuratan perhitungan.

11 16 4. Test of Balances or overall results Auditor melakukan tests of balances or overall results untuk mendapatkan bukti yang cukup untuk membuat dan menyampaikan keputusan akhir dari kehilangan atau kesalahan pernyataan laporan yang muncul ketika fungsi sistem informasi gagal untuk menjaga aset-aset, menjaga integritas data, dan mencapai keefisienan dan keefektifan. 5. Completion of the Audit Pada tahap akhir, auditor kemudian harus merumuskan sebuah opini tentang apakah kehilangan material dan kesalahan pernyataan laporan muncul dan membuat sebuah laporan. Standar opini yang berlaku di beberapa negara terdiri dari empat jenis opini yaitu: a. Disclaimer of Opinion Setelah selesai melakukan audit, auditor tidak dapat memberikan sebuah opini. b. Adverse Opinion Auditor menyimpulkan bahwa kehilangan material telah muncul atau laporan keuangan telah dinyatakan salah secara materiil. c. Qualified Opinion Auditor menyimpulkan bahwa kehilangan telah muncul atau kesalahan laporan secara materiil telah ada tapi tidak besar atau material. d. Unqualified Opinion Auditor percaya bahwa tidak ada kehilangan material atau laporan yang salah

12 Kontrol Internal Pengertian Kontrol Internal Menurut Weber (1999, p35) kontrol adalah suatu sistem untuk mencegah, mendeteksi dan mengoreksi kejadian yang timbul saat transaksi dari serangkaian pemrosesan tidak terotorisasi secara sah, tidak akurat, tidak lengkap, mengandung redudansi, tidak efektif dan tidak efisien. Dengan demikian tujuan yang sifatnya merugikan akibat suatu kejadian. Berdasarkan pengertian di atas maka kontrol dibagi: 1. Preventive control Digunakan untuk mencegah masalah sebelum masalah tersebut muncul. 2. Detective control Digunakan untuk menemukan masalah yang berhubungan dengan control segera setelah masalah tersebut timbul. 3. Corrective control Digunakan untuk memperbaiki masalah yang ditemukan pada kontrol detektif. Kontrol ini mencakup prosedur untuk menentukan penyebab masalah yang timbul memodifikasi sistem proses. Dengan demikian bisa mencegah kejadian yang sama dimasa mendatang. Menurut Mukhtar (1999, p41-42) kontrol internal merupakan perencanaan organisasi guna mengkoordinasikan metode atau cara kontrol dalam suatu perusahaan untuk menjaga asset perusahaan guna meningkatkan tingkat kepercayaan dan akurasi data, serta menjalankan operasi perusahaan secara efisien.

13 Komponen Kontrol Internal Komponen internal menurut Weber (1999, p49), terdiri dari lima komponen yang saling terintegrasi, antara lain: 1. Control Environment Komponen ini diwujudkan dalam cara pengoprasian, cara pembagian wewenang dan tanggung jawab yang harus dilakukan, cara komite audit berfungsi dan metode-metode yang digunakan untuk merencanakan dan memonitor kinerja. 2. Risk Assessment Komponen ini untuk mengindentifikasi dan menganalisa resiko yang dihadapi oleh perusahaan dan cara-cara untuk menghadapi resiko tersebut. 3. Control Activities Adalah komponen yang beroperasi untuk memastikan transaksi telah terotorisasi, adanya pembagian tugas, pemeliharaan terhadap dokumen dan record, perlindungan aset dan record, pengecekan kinerja, dan penilaian dari jumlah record yang terjadi. 4. Information and Communication Adalah komponen dimana informasi digunakan untuk mengidentifikasi, mendapatkan dan menukarkan data yang dibutuhkan untuk mengendalikan dan mengatur operasi perusahaan. 5. Monitoring Adalah komponen yang memastikan kontrol internal beroperasi secara dinamis sepanjang waktu.

14 Jenis Kontrol Internal Menurut Weber (1999, p67), ruang lingkup kontrol dibedakan atas dua jenis yaitu management control framework (kontrol manajemen) dan application control framework (kontrol aplikasi). 1. Kontrol Manajemen Kontrol manajemen dilakukan untuk menyakinkan bahwa pengembangan, pengimplementasian, pengoprasian, dan pemeliharaan sistem informasi telah diproses sesuai dengan rencana dan telah terkontrol. kontrol ini berguna untuk menyediakan infrastruktur yang stabil sehingga sistem informasi dapat dibangun, dioperasikan dan dipelihara secara berkesinambungan. Subsistem dari kontrol manajemen adalah sebagai berikut: a. Top Management Control Pengendalian top management berfungsi untuk mengontrol peranan manajemen dalam perencanaan kepemimpinan dan pengawasan fungsi sistem. Top management bertanggung jawab terutama pada keputusan jangka panjang. b. System Development Management Control Pengendalian manajemen pengembangan sistem berfungsi untuk mengontrol alternatif dari model proses pengembangan sistem informasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengumpulan dan pengevaluasian bukti. Manajemen pengembang sistem bertanggung jawab untuk perancangan, pengimplementasian dan pemeliharaan sistem aplikasi.

15 20 c. Control Programing Management Pengendalian manajemen pemrograman berfungsi untuk mengontrol tahapan utama dari daur hidup program dan pelaksanaan dari tiap tahap. Manajemen pemrograman bertanggung jawab untuk pemrograman sistem baru, pemeliharaan sistem lama dan menyediakan software yang mendukung sistem pada umumnya. d. Database Resource Management Control Pengendalian manajemen sumber data berfungsi untuk mengontrol peranan dan fungsi dari data administrator atau database administrator. Manajemen sumber data bertanggung jawab untuk perancangan, perencanaan dan persoalan kontrol dalam hubungannya dengan pengguna data organisasi. Menurut Weber (1999, p206), pengendalian sumber data yang baik adalah : User harus dapat membagi data. Data harus tersedia untuk digunakan kapan saja, dimanapun, dan dalam bentuk apapun. Data harus dapat dimodifikasi dengan mudah oleh yang berwewenang sesuai dengan kebutuhan user. e. Security Management Control Pengendalian manajemen keamanan mempunyai tugas untuk mengontrol fungsi utama dari security administrator dalam mengidentifikasi ancaman utama terhadap fungsi sistem informasi dan

16 21 perancangan, pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan terhadap pengontrolan yang dapat mengurangi kemungkinan kehilangan dari ancaman ini sampai tingkat yang dapat diterima. f. Operation Management Control Pengendalian manajemen operasi berfungsi untuk meyakinkan bahwa pengoperasian sehari-hari dari fungsi sistem informasi diawasi dengan baik. Menurut Weber (1999, p288), pengendalian manajemen operasi bertanggung jawab terhadap pengoperasian komputer, pengoperasian jaringan, persiapan dan pengentrian data, serta pengendalian produksi. g. Quality Assurance Management Control Pengendalian manajemen jaminan kualitas bertugas untuk meyakinkan bahwa pengembangan, pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan dari sistem informasi sesuai standar kualitas. 2. Kontrol Aplikasi Kontrol aplikasi dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah kontrol internal dalam sistem yang terkomputerisasi pada aplikasi komputer tertentu sudah memadai untuk memberikan jaminan bahwa data telah dicatat, diolah dan dilaporkan secara akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan manajemen untuk proses jalannya pengambilan keputusan untuk perusahaan. Pengendalian aplikasi berupa:

17 22 1. Boundary control Mengontrol sifat dan fungsi kontrol akses, penggunaan pengkodean dalam kontrol akses, nomor identifikasi personal (PIN), digital signatures dan plastic cards. 2. Input control Mengontrol berbagai jenis metode data input, perancangan dokumen sumber, perancangan layar input, data coding, check digit, batch controls, validasi dari data input dan input instruction. A. Metode data input: 1. Keyboarding, contoh: PC(Personal Computer) 2. Direct Reading, contoh: Optical character Recognition (OCR), Automatic Teller Machine (ATM). 3. Direct Entry, contoh: touch screen, joystick dan mouse. B. Perancangan dokumen sumber Tujuan dari kontrol terhadap perancangan dokumen sumber antara lain mengurangi kemungkinan kesalahan pencatatan data, meningkatkan kecepatan pencatatan data, mengontrol alur kerja, menghubungkan pemasukan data ke sistem komputer, meningkatkan kecepatan dan ketepatan pembaca data, dan sebagai alat referensi untuk mengecek urutan-urutan pengisian. Dasar yang perlu diperhatikan untuk penilaian dari perancangan dokumen sumber yang baik: 1. Karakteristik dari medium kertas yang akan digunakan untuk dokumen sumber.

18 23 2. Layout dan style dari dokumen sumber. Perancangan layar masukan data, dasar-dasarnya: 1. Apakah layar yang digunakan untuk pemasukan data secara langsung atau dapat digunakan untuk memasukkan data yang diperlukan dari dokumen sumber. 2. Layar masukan harus mencerminkan bagaimana cara pemasukan field data. 3. Layar masukan harus mencerminkan dokumen sumber. C. Pengkodean data: Tipe-tipe pengkodean data: 1. Serial codes Memberikan urutan nomor atau alfabet sebagai suatu obyek, terlepas dari kelompok obyek tersebut. Maka dapat dikatakan bahwa serial codes secara unik mengidentifikasikan suatu obyek. Keuntungan utama dari pengkodean ini adalah kemudahan untuk menambahkan item baru dan juga pengkodean ini ringkas dan padat. 2. Block sequence codes Pengkodean dengan block sequence memberikan satu blok dari nomor-nomor untuk masing-masing nilai dari kelompok tersebut. Keuntungan pengkodean ini adalah memberikan nilai mnemonic (mudah diingat). Kesulitan

19 24 yang dihadapi adalah dalam menentukan ukuran / panjang dari kode. 3. Hierarchical codes Membutuhkan pemilihan serangkaian nilai kelompok dari suatu obyek yang dikodekan dan diurutkan berdasarkan tingkat kepentingannya. Hierarchical codes lebih berarti dibanding serial atau block sequence karena pengkodean ini mendeskripsikan lebih banyak kelompok dari obyek. 4. Association codes Kelompok dari obyek yang akan diberi kode pilihan, dan kode yang unik diberikan untuk masing-masing nilai dari kelompok tersebut. Kode tersebut dapat berupa numerik, alpabet, atau alphanumerik. Association codes mempunyai nilai mnemonic tinggi. Pengkodean ini lebih cenderung salah jika tidak ringkas atau terdiri dari banyak campuran alpabet atau karakter numerik. D. Check digit Pengecekan dilakukan dengan menggunakan check digit hanya dilakukan pada field yang bersifat kritis. Pengecekan ini hanya dapat dilakukan dengan menggunakan mesin pada saat memasukan atau dengan program input.

20 25 E. Bacth controls Bacthing adalah proses pengelompokan transaksi yang memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Ada 2 tipe batch yang digunakan yaitu: 1. Physical batch, kelompok transaksi yang terdiri dari unit fisik. 2. Logical batch, kelompok transaksi yang disatukan atas dasar persamaan logika. Penilaian terhadap Batch controls dapat dilakukan dengan mengacu pada: 1. Batch cover sheet: terdiri dari nomor batch yang unik, total control untuk batch, data yang umum dari berbagai transaksi dalam batch, serta tanda tangan dari personil yang bertanggung jawab adalah penanganan batch. 2. Batch control register: merekam perpindahan physical batch antara berbagai lokasi dalam suatu organisasi. F. Validasi dari data input ada 4 tipe: 1. Field checks: validasi dilakukan tidak bergantung pada nilai field yang lain pada record input. 2. Record checks: validasi dilakukan bergantung pada field lain dari record input. 3. Batch checks: validasi dilakukan dengan memeriksa kesamaan karakteristik batch dari record yang akan dimasukkan dengan record batch yang sudah tercatat.

21 26 4. File checks: dengan memeriksa kesamaan karakteristik dari file yang digunakan dengan karakteristik dari file yang sudah terekam. G. Instruksi input Dalam memasukkan instruksi ke dalam sistem aplikasi sering terjadi kesalahan karena adanya instruksi yang bervariasi dan kompleks, sehingga perlu menampilkan pesan kesalahan. Pesan kesalahan yang ditampilkan harus dikomunikasikan pada user dengan lengkap dan jelas. Ada enam cara memasukkan instruksi ke dalam sistem informasi : 1. Menu driven languages : sistem menyajikan serangkaian pilihan kepada user dan user dapat memilih dengan beberapa cara yaitu dengan mengetikkan angka atau huruf yang mengidentifikasikan pilihan mereka. 2. Question answer dialog : sistem aplikasi menyajikan pertanyaan tentang nilai dari beberapa item data dan user meresponnya. 3. Command languages : membutuhkan user untuk memberikan perintah tertentu dalam meminta beberapa proses dan sekumpulan alasan yang secara spesifik memberikan bagaimana seharusnya topik tersebut dijalankan.

22 27 4. Form based languages : membutuhkan user untuk memberikan perintah dan data tertentu yang terdapat dalam form input dan output. 5. Natural languages : user memberikan instruksi pada sistem aplikasi melalui recognition device. 6. Direct manipulation interface : user memasukkan instruksi dalam sistem aplikasi melalui manipulasi langsung obyek pada layar. Kontrol terhadap input sangat penting karena: 1. Pada banyak sistem informasi, subsistem input mempunyai jumlah kontrol yang paling banyak. 2. Aktivasi subsistem input melibatkan rutinitas dan intervensi manusia secara terus menerus sehingga cenderung menimbulkan kesalahan. 3. Subsistem masukkan merupakan sasaran dari tindak lanjut kejahatan meliputi penambahan, penghapusan dan pengubahan transaksi input. 3. Communication control Mengontrol pendistribusian pembukaan komunikasi subsistem, komponen fisik, kesalahan jalur komunikasi, aliran dan hubungan, pengendalian topologi, pengendalian akses hubungan, pengendalian atas ancaman subversive, pengendalian jaringan, pengendalian arsitektur komunikasi.

23 28 4. Processing control Menurut Porter dan Perry (1996, p200) processing control mencakup pengendalian terhadap kemungkinan kehilangan data atau tidak diprosesnya data, perhitungan aritmatik dan kekurangan pemrograman. 5. Database control Menurut Porter dan Perry (1996, p204) database control digunakan untuk menjaga kelengkapan data dalam suatu database. Pengendalian yang dilakukan untuk menjaga kelengkapan data tersebut mencakup kontrol terhadap pelaporan kemacetan, sistem kamus data, sistem kamus data yang terintegrasi, tanggung jawab unsur data pengendalian data bersama dan pemecahan hambatan. 6. Output control Digunakan untuk memastikan bahwa data yang diproses tidak mengalami perubahan yang tidak sah oleh personil komputer dan memastikan hanya personil yang berwenang saja yang menerima output yang dihasilkan. Kontrol output yang dilakukan: 1. Mencocokkan data keluaran (khususnya total pengendali) dengan total pengendali yang sebelumnya telah ditetapkan yang diperoleh dalam tahap input data dari siklus pemrosesan. 2. Mereview data keluaran untuk melihat format yang tepat. Format yang terdiri dari : a. Judul laporan.

24 29 b. Tanggal dan waktu pencetakan. c. Banyaknya rangkap laporan untuk masing-masing pihak yang berwenang. d. Periode laporan. e. Nama program (termasuk versinya) yang menghasilkan laporan. f. Nama personil yang bertanggung jawab atas dikeluarkannya laporan tersebut. g. Masa berlaku laporan. h. Nomor halaman. i. Tanda akhir halaman. 3. Mengendalikan data input yang dibuat oleh komputer selama pemrosesan dan mendistribusikan data yang ditolak ke personil yang tepat. 4. Mendistribusikan laporan-laporan output ke departemen pemakai tepat pada waktunya.

25 Produksi Pengertian Produksi Menurut Assauri (1998, p7), istilah produksi banyak digunakan dalam organisasi yang menghasilkan keluaran, baik yang berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan menjadi hasil keluaran. Namun dalam arti sempit, produksi hanyalah merupakan kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi, maupun setengah jadi, bahan industri dan suku cadang, beserta komponennya. Faktor-faktor produksi menurut Assauri (1998, p2) adalah : Bahan dan peralatan mesin Manusia (tenaga kerja, akal, dan skill) Data Dengan demikian, produksi merupakan suatu kegiatan untuk memproses input (masukan) sehingga menghasilkan output (keluaran) Sistem Produksi Menurut Assauri (1998, p25-26), Sistem Produksi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam mentransformasikan masukan menjadi keluaran. Menurut Chase (1995, p6), Production System uses operations resources to transform inputs into some desired output. Diterjemahkan bahwa Sistem Produksi menggunakan sumber daya operasi yang ada untuk mentransformasi masukan menjadi keluaran yang diinginkan. Yang termasuk

26 31 masukan adalah bahan mentah, customer atau produk yang diperoleh dari sistem yang lain. Jadi dapat disimpulkan Sistem Produksi menggunakan sumber daya yang berbeda-beda secara terpadu dan menyatu untuk mentransformasikan masukan menjadi keluaran. Gambar berikut menunjukkan proses transformasi dari sistem produksi : Masukan Bahan Tenaga Kerja Mesin Energi Modal Informasi Transformasi Proses Konversi Keluaran Barang dan Jasa Gambar 2.1 : Sistem Produksi (Assauri, 1998, p26) Fungsi Produksi Menurut Assauri (1998, p12), Fungsi Produksi bertanggung jawab atas pengolahan bahan baku dan penolong atau pembantu menjadi barang jasa atau jasa yang akan memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan. Fungsi Produksi yang utama adalah : 1. Proses pengolahan, merupakan metode yang digunakan untuk mengolah masukan.

27 32 2. Jasa dan penunjang, merupakan penetapan teknik atau metode yang dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. 3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu dan periode tertentu. 4. Pengendalian dan pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan Perencanaan Pengendalian Produksi Pengertian dari perencanaan produksi itu sendiri adalah perencanaan dan pengorganisasian tenaga kerja, mesin, bahan dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu periode tertentu di masa depan sesuai dengan yang diperkirakan, menurut Assauri (1998, p121). Pengertian dari pengendalian produksi adalah suatu kegiatan untuk mengkoordinir aktivitas-aktivitas pengerjaan atau pengolahan agar waktu penyelesaian yang telah ditentukan dapat dicapai dengan efisien dan efektif. Sedangkan Perencanaan dan Pengendalian Produksi adalah penentuan dan penetapan kegiatan-kegiatan produksi yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan pabrik tersebut, dan mengawasi kegiatan pelaksanaan dari proses dan hasil produksi agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dan tujuan yang diharapkan dapat dicapai. Perencanaan dan Pengendalian Produksi (PPC) merupakan salah satu fungsi yang terpenting dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan tersebut.

28 33 Tugas dari PPC diantaranya adalah pengkoordinasian faktor-faktor produksi dimana di dalamnya terdapat pekerja, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) merupakan kegiatan pengkoordinasian dari bagian-bagian yang ada dalam melakukan proses produksi. 2.5 Administrasi Pengertian Administrasi Pengertian Administrasi dapat dilihat dalam pengertian sempit dan luas. Menurut Ulbert (1999), yang dikutip oleh Husein Umar (2004, p2), administrasi secara sempit didefinisikan sebagai penyusunan dan pencatatan data dan nformasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperolehnye kembali baik sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi secara sempit lebih tepat disebut tatusaha (clerical work, office work). Kegiatan tatausaha terdiri dari rangkaian beberapa kegiatan, yaitu penerimaan, pencatatan, pengklasifikasian, pengolahan, penyimpanan, pengetikan, penggandaan, dan pengiriman data dan informasi secara tertulis yang diperlukan oleh organisasi. Tempat berlangsungnya penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan disebut kantor, yaitu suatu unit kerja yang terdiri dari ruangan, personel, peralatan, dan operasi pengolah informasi. Sedangkan Administrasi secara luas telah didefinisikan oleh beberapa ahli, Menurut Ulbert (1999), yaitu dikutip oleh Husein Umar (2004), p2), telah

29 34 mensintesiskan dengan baik beberapa pendapat tentang administrasi berdasarkan unsur-unsurnya, seperti pada Gambar 2.2 Berdasarkan model ini, Administrasi dapat didefinisikan sebagai suatu kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang dan atau organisasi berdasarkan pembagian kerjasama sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan mendayagunakan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Individu Ide Kelompok Kerjasama Organisasi Sumber daya Tujuan Gambar 2.2 Model Administrasi dan Unsurnya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Audit Sistem Informasi Persediaan 2.1.1 Pengertian Audit Menurut Arens dan Loebbecke (1996, p.1), Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. produksi, pemasaran, sumber daya manusia, akuntansi dan keuangan.

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. produksi, pemasaran, sumber daya manusia, akuntansi dan keuangan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones-Rama (2003, p4), Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan kegiatan yang mendukung aktivitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi (2001, p.5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi (2001, p.5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Infomasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p.5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mcleod, Jr. (2001, p.11), pengertian sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang

BAB 2 LANDASAN TEORI. auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Audit Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Audit Menurut Arens dan Loebbecke diterjemahkan oleh Jusuf, A. A (1997, p. 1), auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Informasi Penjualan. berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya dalam perusahaan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Informasi Penjualan. berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya dalam perusahaan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Penjualan Penjualan merupakan faktor penting dalam kemajuan dan perkembangan perusahaan, karena pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mcleod (2001, p9), sistem adalah sekelompok elemen yang. terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mcleod (2001, p9), sistem adalah sekelompok elemen yang. terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2 ), Sistem merupakan sekelompak unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. Sifat Audit Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya

Lebih terperinci

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER SA Seksi 327 TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER Sumber: PSA No. 59 PENDAHULUAN 01 Tujuan dan lingkup keseluruhan suatu audit tidak berubah bila audit dilaksanakan dalam suatu lingkungan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Teknologi komputer sesungguhnya telah banyak merubah sistem tata kerja sebagian manusia yang bergerak di bidang informasi. Istilah komputer mempunyai arti yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p1) Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan dari sumber daya, seperti

Lebih terperinci

Electronic Data Processing

Electronic Data Processing Electronic Data Processing Pengertian Electronic Data Processing Pemrosesan data elektronik (electronic data processing disingkat EDP) adalah metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian

Lebih terperinci

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan

Lebih terperinci

Auditing. Obyektif. 3.1 Phase Audit Sistem Informasi

Auditing. Obyektif. 3.1 Phase Audit Sistem Informasi HOME DAFTAR ISI B3 Auditing Obyektif Mengetahui phase-phase dalam audit sistem informasi Mengetahui proses evaluasi dan pengujian dalam audit sistem informasi 3.1 Phase Audit Sistem Informasi Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/11/2016 nts/sia 1 Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Penjualan Penjualan merupakan faktor penting dalam kemajuan dan perkembangan perusahaan, karena dari penjualan diperoleh pendapatan untuk membiayai

Lebih terperinci

2/5/2015. Internal Control Concepts. CDG4I3 / Audit Sistem Informasi. Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE Overview

2/5/2015. Internal Control Concepts. CDG4I3 / Audit Sistem Informasi. Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE Overview Internal Control Concepts CDG4I3 / Audit Sistem Informasi Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE - 2014 Overview 1. Definition 2. Systems of Internal Control 3. Elements of Internal Control 4. Control Objectives

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pengguna.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pengguna. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Pengertian sistem informasi menurut Hall yang diterjemahkan oleh A.A.Jusuf (2001, p7) adalah suatu rangkaian prosedur formal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah relasi dalam komponen yang bekerja sama untuk mengumpulkan,

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah relasi dalam komponen yang bekerja sama untuk mengumpulkan, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Hall (2001, p7), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan

Lebih terperinci

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER Teknik Audit Berbantuan Komputer SA Seksi 327 TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER Sumber: PSA No. 59 PENDAHULUAN 01 Tujuan dan lingkup keseluruhan suatu audit tidak berubah bila audit dilaksanakan dalam suatu

Lebih terperinci

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum:

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum: Latihan Soal 1 1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum: 1 a. Pengendalian organisasi. b. Pengendalian administrative. c. Pengendalian substantive d. Pengendalian hardware

Lebih terperinci

Mengelola Sistem Informasi Manajemen

Mengelola Sistem Informasi Manajemen Mengelola Sistem Informasi Manajemen Melindungi Data Keamanan Data Rahasia Pemeriksaan Sistem Informasi Manajemen Melindungi Data Banyak keuntungan dapat diperoleh bila sistem informasi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut (Soemarso, 2009) akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI 5 Bab II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari dua sistem dan informasi yang memiliki pengertian sendiri-sendiri. Berikut penjelasan mengenai pengertian dari tiaptiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian sebelumnya. Berikut ini akan disajikan penelitian terdahulu untuk mendukung

Lebih terperinci

KEAMANAN DAN KONTROL. A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya

KEAMANAN DAN KONTROL. A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya KEAMANAN DAN KONTROL A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya B. HUBUNGAN KONTROL DENGAN KEAMANAN Keamanan adalah proteksi/perlindungan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN TUJUAN AUDIT

PENGERTIAN DAN TUJUAN AUDIT PENGERTIAN DAN TUJUAN AUDIT N. Tri Suswanto Saptadi MATERI PEMBAHASAN PERTEMUAN 1 1. Pengertian, Tujuan, Standar Audit SI. 2. Latar belakang dibutuhkan Audit SI. 3. Dampak Komputer pada Kendali Internal.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah : BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem, Informasi, Akuntansi 1. Pengertian Sistem Definisi sistem banyak sekali ditemukan penulis, namun pada prinsipnya teori-teori tersebut memiliki pengertian yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. subsistem atau bagian dari MIS (Management Information System) yang. diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin.

BAB 2 LANDASAN TEORI. subsistem atau bagian dari MIS (Management Information System) yang. diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin. 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones dan Rama (2003, p5), sistem informasi akuntansi adalah subsistem atau bagian dari MIS (Management

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. dihasilkan dari proses rutin transaksi akuntansi.

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. dihasilkan dari proses rutin transaksi akuntansi. 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Rama dan Jones (2003, p5), mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai subsistem dari sistem informasi

Lebih terperinci

PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN INTERNAL CONTROL

PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN INTERNAL CONTROL PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN INTERNAL CONTROL 1 Pengertian Pengendalian Intern Internal control adalah suatu proses, dijalankan oleh dewan komisaris, managemen, dan karyawan lain dari suatu entitas, dirancang

Lebih terperinci

PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER

PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER SA Seksi 314 PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER Sumber: PSA No. 60 PENDAHULUAN 01. Dalam Seksi 335 [PSA No. 57] Auditing dalam Lingkungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart L1 Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat

Lebih terperinci

Bab III. Landasan Teori

Bab III. Landasan Teori Bab III Landasan Teori Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

Nama : Putri Syaharatul Aini Nim : Uas : Sistem Informasi Akuntansi Soal : ganjil

Nama : Putri Syaharatul Aini Nim : Uas : Sistem Informasi Akuntansi Soal : ganjil Nama : Putri Syaharatul Aini Nim : 120462201017 Uas : Sistem Informasi Akuntansi Soal : ganjil 1. Pada dasarnya definisi audit manual dan audit EDP tidak ada perbedaan secara khusus dimana batasan batasan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), Sistem mempunyai beberapa pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan sistem yang menekankan pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yang mempunyai arti tersendiri, apabila ketiga kata tersebut digabungkan akan membentuk suatu rumusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi sebagai Sistem Informasi Dengan semakin berkembangnya usaha yang telah dijalankan oleh PT. PLN (Persero), sehingga menuntut sistem pengolahan informasi yang semakin

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Secara Umum Menurut Hall (2001, p.5) dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Jusuf, Sistem adalah sekelompok, dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan untuk memberi suatu perbandingan referensi proyek yang telah dikerjakan, terdapat 4 contoh referensi dari penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system.

System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system. PENGUJIAN / TESTING Definisi Proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. Sebuah ujicoba kasus yang baik adalah yang memiliki probabilitas yang tinggi dalam menemukan kesalahan-kesalahan

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Desain Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Desain Sistem Setelah tahap analisis selesai, maka analis sistem mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Setelah itu tiba waktunya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod dan Schell (2004, p9), sistem adalah sekelompok elemen-elemen data yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Rancang Bangun, teori

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan perusahaan mulai dapat merasakan perlunya fungsi informasi akuntansi hal ini disebabkan oleh semakin

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI BAB III 3. LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal hal dari permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan (inter related) atau subsistem-subsistem yang. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common porpose).

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan (inter related) atau subsistem-subsistem yang. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common porpose). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001, p5) sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponenkomponen yang saling berkaitan (inter related) atau subsistem-subsistem

Lebih terperinci

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 6 Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom 1 Pendahuluan Setelah tahap analisis sistem dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

BAB 5 FASE PERANCANGAN

BAB 5 FASE PERANCANGAN BAB 5 FASE PERANCANGAN A. Perancangan Secara Umum Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Analisis sistem dan desain sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Fungsi Untuk mengetahui bahwa fungsi suatu sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu definisi dari fungsi itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mardi (2011) pengertian sistem adalah suatu kesatuan komponen atau elemen yang di hubungkan bersama

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE)

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE) BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE) A. Pengertian Secara sederhana komputer dapat diartikan sebagai seperangkat alat elektronik yang dapat dipakai untuk memproses data/fakta. Pemrosesan data

Lebih terperinci

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi CHAPTER 1 Pengertian Sistem - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi Ika Menarianti, M.Kom 08/03/2014 Pengertian Sistem -- Ika Menarianti,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Manajemen, Sistem, dan Pengendalian Manajemen bukan lagi merupakan hal baru atau hal asing bagi kita lagi. Manajemen sudah dikenal dan sudah ada sejak dulu kala.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diproses dan didistribusikan ke pemakai (users). Akuntansi adalah. keuangan menjadi sebuah informasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diproses dan didistribusikan ke pemakai (users). Akuntansi adalah. keuangan menjadi sebuah informasi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1. Pengertian SIA SIA merupakan gabungan dari tiga kata, yaitu sistem, informasi dan akuntansi. Sistem adalah serangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin perlu untuk dipenuhi agar tujuan auditing tetap dapat dicapai secara

BAB I PENDAHULUAN. semakin perlu untuk dipenuhi agar tujuan auditing tetap dapat dicapai secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan penggunaan komputer dalam bisnis akan mempengaruhi metode pelaksanaan audit, demikian pula dengan ilmu pengetahuan lainnya. Satuan usaha (organisasi/perusahaan)

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER 1/total Outline PENGENDALIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN BEBERAPA PRINSIP KEANDALAN KETERSEDIAAN PENGAMANAN KETERPELIHARAAN INTEGRITAS PENGENDALIAN KEANDALAN

Lebih terperinci

Nama : Muh. Arifin Nim : Sistem Informasi Akuntasni

Nama : Muh. Arifin Nim : Sistem Informasi Akuntasni Nama : Muh. Arifin Nim : 120462201007 Sistem Informasi Akuntasni NO 1 Pengendalian Sistem Input Data Umum Pada EDP (Electronic data processing) Sebagaimana kita ketahui pada dasarnya, Audit Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kendall (2003), sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan BAB I PENDAHULUAN Produksi dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk mengolah atau membuat bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p1) information system is a collection of

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p1) information system is a collection of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p1) information system is a collection of resources, such as human and

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan berdasarkan cara pendekatannya, yaitu berdasarkan prosedur dan elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA

STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA FUNGSI PENGOLAHAN DATA Struktur suatu organisasi adalah pengelompokan logis fungsi-fungsi dan orangorang yang terlibat didalamnya. Sebelum suatu aktivitas dijalankan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menyambut era globalisasi, semua instansi berusaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menyambut era globalisasi, semua instansi berusaha untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menyambut era globalisasi, semua instansi berusaha untuk mengikuti perubahan yang terjadi, terutama dalam penerapan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi

Lebih terperinci

Topik ini akan mengulas tentang:

Topik ini akan mengulas tentang: P engendalian intern bertujuan untuk menjaga integritas informasi akuntansi, melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan, pemborosan, & pencurian yang dilakukan oleh pihak didalam maupun diluar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

Pemahaman Pengendalian Internal

Pemahaman Pengendalian Internal Modul ke: 02 Dewi Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Pemahaman Pengendalian Internal Rosaria, SE.,Msi.,Ak.,CA Program Studi AKUNTANSI Mengenal Istilah Pengendalian internal 1947 AICPA Internal Control Internal

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran

Lebih terperinci

KENDALI MANAJEMEN MUTU

KENDALI MANAJEMEN MUTU KENDALI MANAJEMEN MUTU N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1. Kendali Manajemen Atas 2. Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3. Kendali Manajemen Pemrograman 4. Kendali Manajemen Sumber Data 5. Kendali

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kegiatan sehari-hari di semua bidang. Seluruh elemen masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kegiatan sehari-hari di semua bidang. Seluruh elemen masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, teknologi informasi merupakan salah satu penunjang utama dalam kegiatan sehari-hari di semua bidang. Seluruh elemen masyarakat membutuhkan fasilitas

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi mendorong perusahaanperusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Gunung Mas Parahyangan merupakan perusahaan dengan skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin tekstil.

Lebih terperinci

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN Sistem Informasi Dunia merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang memungkinkan perusahaan multinasional untuk menyelaraskan kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.

Lebih terperinci

Pengendalian. Aplikasi

Pengendalian. Aplikasi Pengendalian Aplikasi Pendahuluan Pengendalian aplikasi dimaksudkan untuk memperoleh keyakinan bahwa pencatatan, pemrosesan, dan pelaporan transaksi telah diotorisasikan serta pemutakhiran (updating) fail

Lebih terperinci