BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. produksi, pemasaran, sumber daya manusia, akuntansi dan keuangan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. produksi, pemasaran, sumber daya manusia, akuntansi dan keuangan."

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones-Rama (2003, p4), Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan kegiatan yang mendukung aktivitas sistem informasi manajemen, dimana sistem informasi manajemen merupakan sistem yang menangkap data organisasi, menyimpan dan memelihara data tersebut, dan menyediakan informasi yang bermanfaat bagi organisasi untuk fungsi produksi, pemasaran, sumber daya manusia, akuntansi dan keuangan. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Moscove (2001, p7) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak di luar perusahaan (seperti kantor pajak, investor dan kreditor) dan pihak intern (terutama manajemen) Menurut Wilkinson, Cerullo (2000, p7) Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu kesatuan struktur yang berada dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis yang mempekerjakan sumber daya fisik dan komponen lain untuk merubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari user. 6

2 7 Menurut Bodnar (2001, p1) Sistem Informasi Akuntansi adalah sekumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk merubah data keuangan dan data lain menjadi suatu informasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan proses mengumpulkan, menggolongkan, mengolah data transaksi, lalu menganalisa dan dikomunikasikan hasilnya dalam bentuk laporan keuangan perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi penjualan merupakan kumpulan kegiatan yang menyediakan data mengenai transaksi penjualan yang kemudian dikumpulkan, dianalisa dan dikomunikasikan kepada pihak manajemen untuk mempermudah didalam pengambilan keputusan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi memberikan lima kegunaan antara lain : 1. Menghasilkan laporan-laporan eksternal Sistem Informasi Akuntansi dalam dunia bisnis digunakan untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi para investor, kreditor, pemungut pajak. Laporan ini meliputi laporan keuangan, pengembalian pajak. 2. Mendukung kegiatan-kegiatan rutin Manajer membutuhkan Sistem Informasi Akuntansi untuk menangani kegiatan operasi rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya

3 8 meliputi: pengambilan pesanan pelanggan, pengiriman barang dan jasa, tagihan pelanggan, mengumpulkan uang kas. 3. Mendukung penyediaan informasi bagi pengambil keputusan Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambil keputusan yang tidak rutin pada semua tingkatan organisasi. Contohnya meliputi produk-produk mana yang penjualannya bagus dan pelanggan mana yang melakukan pembelian dalam jumlah yang banyak. Informasi ini penting untuk merencanakan produk-produk baru, memutuskan produkproduk apa yang disimpan sebagai persediaan, memasarkan produkproduk ke pelanggan. 4. Perencanaan dan pengendalian Sistem Informasi Akuntansi dibutuhkan untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian. Informasi yang berkaitan dengan anggaran dan standar biaya disimpan oleh sistem informasi, dan laporan-laporan dirancang untuk membandingkan gambaran biaya dengan jumlah yang sesungguhnya. 5. Menyediakan pengendalian internal Pengendalian internal mencakup kebijakan-kebijakan, prosedurprosedur, dan Sistem Informasi Akuntansi digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari kerugian atau penyalahgunaan dan memelihara keakuratan dari data keuangan. Contohnya: sistem informasi dapat menggunakan password untuk mencegah individu yang tidak memiliki

4 9 wewenang akses ke form peng-inputan data dan laporan-laporan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan individu tersebut Siklus proses transaksi Sistem Informasi Akuntansi Terdapat tiga siklus transaksi utama yaitu: 1. Siklus akuisisi atau pembelian adalah proses pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa. 2. Siklus konversi merupakan proses mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. 3. Siklus pendapatan merupakan proses penyediaan barang dan jasa serta penerimaan hasil penjualan dari pelanggan Sistem Informasi Penjualan Pengertian Sistem Informasi Penjualan Kegiatan penjualan merupakan proses yang sangat penting dalam dalam kemajuan dan perkembangan perusahaan, karena dari penjualan diperoleh pendapatan untuk membiayai kelangsungan perusahaan, terlebih dalam menghasilkan keuntungan. Oleh sebab itu, wajar jika perusahaan mempertimbangkan pentingnya peranan pengendalian intern atas transaksi penjualan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya dalam perusahaan.

5 10 Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi penjualan adalah sistem yang mengalirkan barang dan jasa ke konsumen dengan struktur interaksi yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu yang berhubungan dengan kegiatan penjualan Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Menurut Mulyadi (2001, p ), fungsi yang terkait dalam sistem penjualan anatra lain : 1. Fungsi Penjualan Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang akan dikirim dan mengisi surat order pengiriman. 2. Fungsi Kredit Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status pelanggan dan memberikan otorisasi pembelian kredit pada pelanggan. 3. Fungsi Gudang Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi penerimaan.

6 11 4. Fungsi Pengiriman Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan, memastikan bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang. 5. Fungsi Penagihan Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaski penjualan oleh fungsi akuntansi. 6. Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab untuk menjaga piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan dan mencatat harga pokok persediaan yang dijual kedalam kartu persediaan Dokumen Yang Digunakan 1. Surat order pengiriman dan tembusannya Merupakan dokumen pokok untuk memproses penjualan kredit kepada pelanggan, dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan jenis barang

7 12 dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera diatas dokumen tersebut. 2. Faktur dan tembusannya Merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. 3. Rekapitulasi harga pokok penjualan Merupakan dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu. Data yang dicantumkan dalam rekapitulasi harga pokok penjualan berasal dari kartu persediaan. 4. Bukti memorial Merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke dalam jurnal umum. Jaringan prosedur yang membentuk sistem adalah sebagai berikut: 1. Prosedur order penjualan 2. Prosedur persetujuan kredit 3. Prosedur pengiriman 4. Prosedur penagihan 5. Prosedur pencatatan piutang 6. Prosedur distribusi penjualan 7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

8 Sistem Pengendalian Internal Pengertian Pengendalian Internal Menurut Amin (2000, p3) kutipan dari buku Audit Sistem Informasi: Pendekatan Konsep karangan Gondodiyoto, sistem pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh suatu entitas dewan direksi, manajemen, dan personil lainnya yang dibentuk untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian berikut ini: Efektivitas dan efisiensi operasi Keandalan pelaporan keuangan Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku Menurut Mulyadi (2001, p165) sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut Hall (2001, p150) sistem pengendalian internal merangkum kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai empat tujuan utama, yaitu: Untuk menjaga aktiva perusahaan Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen

9 14 Jadi dapat disimpulkan sistem pengendalian internal adalah suatu kebijakan dan prosedur yang terstruktur di dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk menjaga kekayaan perusahaan, memeriksa keandalan dan ketelitian data akuntansi, serta mendorong efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan Tujuan Pengendalian Internal Menurut Hall (2001, p150) tujuan pengendalian internal yaitu: 1. Untuk menjaga aktiva perusahaan. 2. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi. 3. Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan. 4. Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen Komponen Pengendalian Internal Menurut Weber, (1999, p49) komponen pengendalian internal meliputi: 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Spesifik dan prosedur-prosedur kontrol harus dioperasikan. 2. Penaksiran Resiko (Risk Assessment) Mencakup tentang identifikasi resiko, analisa resiko, cara pengendalian resiko. 3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

10 15 Aktivitas pengendalian akuntansi meliputi: otorisasi, pengendalian fisik, pemeriksaan independen, dokumentasi yang memadai, pemisahan tugas dan fungsi. 4. Pemrosesan Informasi dan Komunikasi (Information Processing and Communication) Meliputi identifikasi informasi, membuat sebuah formulir berjangka waktu dan layak untuk memastikan personil untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya. 5. Pemantauan (Monitoring) Memastikan kontrol-kontrol internal beroperasi baik sepanjang waktu Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem Berbasis Komputer Menurut Weber, pengendalian internal terbagi menjadi dua yaitu: 1. Pengendalian Umum Menurut Laudon dan Laudon (2003, p460), pengendalian umum menerangkan rancangan, keamanan dan penggunaan program komputer dan keamanan data file dalam infrastruktur teknologi informasi organisasi. Menurut Gondodiyoto (2003, p126), pengendalian umum adalah sistem pengendalian internal komputer yang berlaku umum meliputi seluruh kegiatan komputerisasi sebuah organisasi secara menyeluruh. Pengendalian umum terdiri dari: 1. Pengendalian Top Manajemen (Top Management Control)

11 16 Manajemen pada fungsi atau unit sistem informasi mempunyai tugas untuk melakukan fungsi perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Actuating), dan pengendalian (Controlling). 2. Pengendalian Manajemen Pengembangan Sistem (System Management Development Controls) Manajemen pengembangan sistem bertanggung jawab terhadap fungsi analisa, desain, pengembangan, implementasi dan maintenance sistem informasi 3. Pengendalian Manajemen Sumber Data (Data Resources Management Controls) Pengendalian sumber data (data resources management) yang baik adalah : a. User harus dapat membagi data (data sharing among users) b. Data harus tersedia untuk digunakan kapan saja, dimanapun dan dalam bentuk apapun (dengan aturan akses atau wewenang yang jelas) c. Data harus dapat dimodifikasi dengan mudah (user friendly) oleh yang berwenang sesuai dengan kebutuhan user. 4. Pengendalian Manajemen Jaminan Kualitas (Quality Assurance Management Controls) Kebijakan tentang quality assurance ini menyangkut masalah kepedulian dan komitmen pimpinan terhadap aspek mutu atau

12 17 kualitas jasa informasi yang mereka berikan kepada para penggunanya. 5. Pengendalian Manajemen Keamanan (Security Management Controls) Pengendalian internal terhadap manajemen keamanan (security management controls) dimaksudkan untuk menjamin agar aset informasi tetap aman. Menurut O Brien dan Marakas (2006, p13) tujuan security management adalah akurasi, integritas dan keamanan semua proses dan sumber daya sistem informasi manajemen keamanan yang efektif dapat meminimalisasikan kesalahan, kecurangan dan kehilangan dalam sistem informasi yang terkait dengan perusahaan dan pelanggan, pemasok serta pemegang saham yang lain. Langkah-langkah yang harus dijalankan dalam program keamanan sistem informasi yaitu : Menyiapkan rencana proyek Melakukan identifikasi aset Menilai harta Melakukan identifikasi ancaman Penilaian terhadap ancaman Menganalisa ancaman Menyesuaikan kontrol Menyiapkan laporan keamanan

13 18 Ancaman utama terhadap keamanan, meliputi : Kebakaran Banjir Perubahan energi listrik Kerusakan structural (seperti gempa bumi) Virus dan worm Gangguan dari pihak yang tidak bertanggung jawab Penyalahgunaan software, data, dan jasa Pengontrolan terakhir yang mungkin dapat dilakukan untuk mengurangi dan me-recover operasional dengan melakukan : Perencanaan recovery bila terjadi bencana Emergency plan Backup plan Recovery plan Test plan Insurance Kontrol yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi virus yaitu Preventive, seperti : melakukan pengecekan dengan anti virus sebelum diinstal, hanya menggunakan software yang bersih dan asli. Detective, seperti : secara berkala menjalankan program anti virus untuk mendeteksi ada tidaknya virus.

14 19 Corrective, seperti : memastikan ada back-up yang bersih dari virus, menjalankan program anti virus untuk meremove file yang terkena virus. 6. Pengendalian Manajemen Operasi (Operations Management Controls) Pengendalian manajemen operasi (operations management controls) bertanggung jawab terhadap hal-hal sebagai berikut : a. Pengoperasian Komputer (Computer Operation) b. Pengoperasian Jaringan (Network Operation) c. Persiapan dan Pengentrian Data (Preparation and Entry Data) d. Pengendalian Produksi (Produstion Control) e. Perpustakaan File (File Library) f. Dokumentasi dan Program Perpustakaan (Documentation and Program Library) g. Help desk h. Kapasitas Perencanaan dan Pelaksanaan Pemantauan (Capacity Planning and Performance Mentoring) i. Management of Outsourced Operation 2. Pengendalian Aplikasi Menurut Laudon dan Laudon (2003, p460), pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang spesifik untuk masing-masing aplikasi yang terkomputerisasi, seperti penggajian atau proses pemesanan.

15 20 Menurut Weber (1999, p365), kontrol aplikasi dilakukan untuk memastikan bahwa data di-input secara benar ke dalam aplikasi, diproses secara benar, dan terdapat pengendalian yang memadai atas output yang dihasilkan. Tujuan Pengendalian Aplikasi (Application Control) PDE adalah untuk menetapkan prosedur pengendalian khusus atas aplikasi akuntansi dan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa semua transaksi telah diotorisasi dan dicatat serta diolah seluruhnya dengan cermat dan tepat waktu. Pengendalian aplikasi dan pengembangan sistem dan pemeliharaannya, memberikan keyakinan yang wajar bahwa kegiatan berikut ini dilaksanakan secara tepat, yaitu : 1. Pengendalian sistem aplikasi. Pengendalian ini untuk memberikan keyakinan bahwa : (1) pengujian, penggantian, implementasi dan dokumentasi dari sistem yang baru atau yang diperbaiki, (2) perubahan terhadap sistem dokumentasi, (3) akses terhadap sistem aplikasi dan (4) pembelian sistem aplikasi dari pihak ketiga. 2. Pengendalian terhadap operasi komputer. Pengendalian ini untuk memberikan keyakinan bahwa : (1) komputer hanya digunakan petugas yang telah diotorisasi, (2) sistem komputer hanya digunakan untuk maksud yang telah

16 21 ditentukan, (3) hanya program tertentu yang dipakai dan (4) kesalahan-kesalahan suatu proses telah dicari dan dikoreksi. 3. Pengendalian pada sistem software. Pengendalian ini didesain untuk memberikan keyakinan bahwa sistem yang dibeli atau dibuat telah dilaksanakan sesuai dengan otorisasi dan dilaksanakan secara efisien. Pengendalian ini meliputi : (1) otorisasi, penjamahan, pengujian, penerapan, dan dokumentasi, dan (2) pembatasan orang-orang yang akan melakukan akses ke sistem software, yaitu petugas yang berhak boleh melakukan akses ke komputer. 4. Pengendalian terhadap program dan input data. Pengendalian ini didesain untuk memberikan keyakinan bahwa : (1) sebelum data dimasukkan harus ada prosedur persetujuan dari petugas tertentu dan (2) akses pada data program hanya terbatas pada petugas tertentu. Unsur-unsur pengendalian aplikasi adalah: 1. Boundary Control Menurut Weber (1999, p368), kontrol atas boundary subsistem memiliki 3 tujuan utama : Membentuk identitas dan keotentikan dari calon pengguna dari sistem komputer. Membentuk identitas dan keotentikan dari sumber daya dimana user berkeinginan untuk menggunakan.

17 22 Untuk membatasi aksi yang dilakukan oleh user yang memperoleh sumber daya komputer pada suatu aksi yang terotorisasi. Beberapa jenis kontrol pada boundary subsistem antara lain: a. Pengendalian kriptografi (Cryptographic Control) Pengendalian kriptografi dirancang untuk mengamankan data pribadi dan untuk menjaga modifikasi data oleh orang yang tidak berwenang, cara ini dilakukan dengan mengacak data sehingga tidak memiliki arti bagi orang yang tidak dapat menggunakan data tersebut. b. Pengendalian akses (Access Control) Pengendalian akses berfungsi untuk membatasi penggunaan sumber daya sistem komputer, membatasi dan memastikan user untuk mendapatkan sumber daya yang mereka butuhkan. Menurut Weber (1999, p ), mekanisme pengendalian akses terdiri dari: 1. Identifikasi dan otentikasi (Identification and Authentication) User mengidentifikasi dirinya pada mekanisme pengendalian akses dengan memberi informasi seperti nama atau nomor rekening. Informasi tersebut memungkinkan mekanisme untuk menentukan bahwa data yang masuk sesuai dengan informasi pada file otentikasi.

18 23 Terdapat tiga bagian yang dapat diisi oleh user untuk informasi otentikasi a. Informasi yang mudah diingat, contohnya: nama, tanggal lahir, nomor account, password, PIN dan lainlain. b. Objek yang berwujud yang dimiliki, contohnya: plastic card. c. Karakter pribadi, contohnya: sidik jari, ukuran tangan, suara, tanda tangan, pola retina mata. Contoh identifikasi dan otentikasi yang dapat dilakukan oleh user ketika mengakses sistem diantaranya, yaitu: a. Personal Identification Numbers (PIN) PIN adalah suatu informasi yang mudah diingat dan digunakan untuk mengotentikasi user pada sistem transfer data elektronik. b. Plastic Card Plastic card dimaksudkan untuk mengidentifikasikan setiap individu yang akan menggunakan sistem komputer. c. Password Password adalah sekelompok karakter yang kita berikan untuk memverifikasi bahwa yang mengakses sistem komputer adalah kita sendiri.

19 24 2. Sumber Daya Objek Sumber daya yang digunakan oleh user berdasarkan sistem informasi berbasis komputer dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: a. Hardware, contohnya: terminal, printer, processor, disk dan jaringan komunikasi. b. Software, contohnya: program sistem aplikasi, software umum. c. Komoditi, contohnya: processor time, storage space. d. Data, contohnya: files, groups, data item (termasuk image dan sound) 3. Hak Istimewa (Action Previleges) Hak istimewa diberikan kepada user berdasarkan tingkatan kewenangan user dan jenis sumber daya yang diperlukan oleh user. Contoh hak istimewa ini adalah user hanya dapat melakukan akses berupa membaca tetapi tidak bisa mengubah atau menambah (dikenal dengan istilah read only), atau user hanya memiliki fasilitas menambah data tetapi tidak bisa mengubah atau menghapus data. 2. Input Control

20 25 Mengontrol berbagai jenis metode data input, perancangan dokumen sumber, perancangan layar input, data coding, check digit, batch controls, validasi dari data input dan input instruction. Metode Data Input (Data Input Methods) 1. Keyboarding, contoh : PC (Personal Computer) 2. Direct reading, contoh : Optical Character Recognition (OCR), Automatic Teller Machine (ATM). 3. Direct entry, contoh : Touch screen, joystick, dan mouse. Perancangan Dokumen Sumber (Source Document Design) Tujuan dari kontrol terhadap perancangan dokumen sumber antara lain mengurangi kemungkinan kesalahan pencatatan data, meningkatkan kecepatan pencatatan data, mengontrol alur kerja, menghubungkan pemasukan data ke sistem komputer, meningkatkan kecepatan dan ketepatan pembaca data, dan sebagai alat referensi untuk mengecek urutan-urutan pengisian. Perancangan layar masukan data: Pengkodean data Tipe-tipe pengkodean data : 1. Serial codes 2. Block sequence codes 3. Hierarchical codes 4. Association codes Kontrol terhadap input sangat penting karena :

21 26 a. Pada banyak sistem informasi, subsistem input mempunyai jumlah kontrol yang paling banyak. b. Aktivasi subsistem input melibatkan rutinitas dan intervensi manusia secara terus menerus sehingga cenderung menimbulkan kesalahan. c. Subsistem masukan merupakan sasaran dari tindak lanjut kejahatan meliputi penambahan, penghapusan, dan pengubahan transaksi input. 3. Communication Control Mengontrol pendistribusian komunikasi subsistem, komponen fisik, kesalahan jalur komunikasi, aliran dan hubungan, pengendalian topologi, pengendalian akses hubungan, pengendalian atas ancaman subsersive, pengendalian jaringan, pengendalian arsitektur komunikasi. 4. Processing Control Menurut Gondodiyoto (2003, p144), pengendalian proses (processing control) ialah pengendalian untuk mendeteksi jangan sampai data (khususnya data yang sesungguhnya sudah valid) menjadi error karena adanya kesalahan proses. Kemungkinan yang paling besar untuk menimbulkan terjadinya error adalah kesalahan logika program, salah rumus, salah urutan program, ketidakterpaduan antar subsistem ataupun kesalahan teknis lainnya. 5. Database control

22 27 Menurut Gondodiyoto (2006, p375), dalam suatu instalasi sistem database yang sudah komprehensif dan terpadu, mungkin kebijakan manajemen sumber data telah memenuhi hampir seluruh kebutuhan pengendalian intern, termasuk kebutuhan spesifik aplikasi. 6. Output control Digunakan untuk memastikan bahwa data yang diproses tidak mengalami perubahan yang tidak sah oleh personil komputer dan memastikan hanya personil yang berwenang saja yang menerima output yang dihasilkan. Kontrol output yang dilakukan : a. Cocokkan data keluaran (khususnya total pengendali) dengan total pengendali yang sebelumnya telah ditetapkan yang diperoleh dalam tahap input data dari siklus pemrosesan. b. Me-review data keluaran untuk melihat format yang tepat. Format yang terdiri dari : 1. Judul laporan 2. Tanggal dan waktu pencetakan 3. Banyaknya rangkap laporan untuk masing-masing pihak yang berwenang. 4. Periode laporan 5. Nama program (termasuk versi-nya) yang menghasilkan laporan 6. Nama personil yang bertanggung jawab atas dikeluarkannya laporan tersebut

23 28 7. Masa berlaku laporan 8. Nomor halaman 9. Tanda akhir halaman c. Mengendalikan data input yang dibuat oleh komputer selama pemrosesan dan mendistribusikan data yang ditolak ke personil yang tepat. d. Mendistribusikan laporan-laporan output ke departemen pemakai tepat pada waktunya. 2.3 Audit Sistem Informasi Pengertian Audit Sistem Informasi Menurut Gondodiyoto (2006, p384), audit sistem informasi merupakan suatu evaluasi untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara sistem informasi dengan prosedur yang telah ditetapkan (atau kebutuhan pengguna, user needs), dan untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi telah didesain dan diimplementasikan secara efektif, efisien, dan ekonomis, memiliki mekanisme pengamanan aset, serta menjamin integritas data yang memadai. Menurut Weber (1999, p10), audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem komputer dapat melindungi aktiva-aktiva, menjaga integritas data, mencapai tujuan organisasi secara efektif, dan menggunakan sumber daya secara efisien.

24 29 Jadi dapat disimpulkan bahwa audit terhadap sistem informasi merupakan suatu pengevaluasian untuk mengetahui bagaimana tingkat kesesuaian antara aplikasi sistem informasi dengan prosedur yang telah ditetapkan dan mengetahui apakah suatu sistem informasi telah didesain dan diimplementasikan secara efektif, efisien dan ekonomis, memiliki mekanisme pengaman aset yang memadai, serta menjamin integritas data yang memadai Tahapan Audit Sistem Informasi Menurut Weber (1999, p47-55) beberapa tahapan audit sistem informasi dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perencanaan Audit Perencanaan adalah tahap satu dalam audit untuk auditor eksternal berarti mensurvei klien lama dan baru untuk mengetahui apakah persetujuan audit harus diterima, memberi tugas kepada staf yang layak untuk auditor, mendapatkan surat persetujuan, mendapatkan informasi latar belakang klien, memahami kewajiban resmi klien dan menganalisis prosedur untuk dapat mengerti bisnis lebih baik serta mengidentifikasikan resiko dalam audit tersebut untuk auditor internal, menempatkan staf yang sesuai dan mengidentifikasi resiko. Dalam tahap perencanaan, auditor harus memutuskan persiapan materi apa saja yang dapat digunakan untuk audit. b. Pengujian Atas Pengendalian

25 30 Auditor tergantung pada pengendalian sebagai dasar untuk menghasilkan banyak percobaan. Dalam tahap ini auditor tidak mengetahui apakah identifikasi pengendalian operasi efektif. Uji pengendalian itu untuk mengevaluasi apakah spesifikasi pengendalian material sudah benar dan dapat dipercaya. c. Pengujian Atas Transaksi Auditor menggunakan uji transaksi untuk mengevaluasi apakah terdapat kesalahan atau tidak teraturnya proses transaksi yang mengarah pada kesalahan pernyataan dalam materi informasi keuangan. Uji transaksi meliputi penelusuran seluruh jurnal sampai ke sumber dokumen, memeriksa informasi harga properti dan tes akurasi komputerisasi. d. Pengujian Keseimbangan atau Keseluruhan Hasil Auditor melakukan uji ini untuk memeriksa kebenaran bukti bukti dalam membuat keputusan final untuk mencegah kerugian atau kesalahan akuntansi yang terjadi ketika fungsi sistem informasi gagal. Untuk menjaga aset, mempertahankan kesatuan data dan melakukan sistem dengan efektif dan efisien. e. Penyelesaian Audit Pada tahap akhir dari audit, auditor eksternal mengambil alih beberapa uji tambahan untuk membawa koleksi dari bukti untuk ditutup Tujuan Audit Sistem Informasi

26 31 Menurut Weber (1999, p11-13), tujuan audit sistem informasi dapat disimpulkan secara garis besar menjadi empat, yaitu : 1. Meningkatkan keamanan aset Aset (aktiva) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people), file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya. Sama halnya dengan aktiva-aktiva yang lain, maka aktiva ini juga perlu dilindungi dengan memasang pengendalian internal. Perangkat keras dapat rusak karena unsur kejahatan atau sebabsebab lain. Perangkat lunak dan isi file data dapat dicuri. Peralatan pendukung dapat digunakan untuk tujuan yang tidak diotorisasi. 2. Meningkatkan integritas data Integritas data merupakan konsep dasar audit sistem informasi. Integritas data berarti data memiliki atribut: kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian. Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret dirinya dengan benar atau kejadian yang ada tidak terungkap seperti apa adanya. Akibatnya, keputusan maupun langkah-langkah penting di organisasi salah sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar. Meskipun demikian, perlu juga disadari bahwa menjaga integritas data tidak terlepas dari pengorbanan biaya. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga integritas data, dengan konsekuensi akan ada biaya prosedur pengendalian yang dikeluarkan harus sepadan dengan manfaat yang diharapkan.

27 32 3. Meningkatkan efektifitas sistem Sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya. Untuk menilai efektivitas sistem, perlu upaya untuk mengetahui kebutuhan pengguna sistem tersebut (user). Selanjutnya, untuk menilai apakah sistem menghasilkan laporan atau informasi yang bermanfaat bagi user (misal pengambil keputusan), auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses pengambilan keputusannya. Biasanya audit efektivitas sistem dilakukan setelah suatu sistem berjalan beberapa waktu. Manajemen dapat meminta auditor untuk melakukan post audit guna menentukan sejauh mana sistem telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini akan memberikan masukan bagi pengambil keputusan apakah kinerja sistem layak dipertahankan; harus ditingkatkan atau perlu dimodifikasi; atau sistem sudah usang, sehingga harus ditinggalkan dan dicari penggantinya 4. Meningkatkan efisiensi sistem Suatu sistem sebagai fasilitas pemrosesan informasi dikatakan efisien jika menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan. Pada kenyataannya, sistem informasi menggunakan berbagai sumberdaya, seperti mesin, dan segala perlengkapannya, perangkat lunak, sarana komunikasi dan tenaga kerja yang mengoperasikan sistem tersebut. Sumber daya seperti ini biasanya sangat terbatas adanya. Oleh karena itu, beberapa kandidat sistem

28 33 (sistem alternatif) harus berkompetisi untuk memberdayakan sumber daya yang ada tersebut Prosedur Audit Sistem Informasi Menurut Weber (1999, p45-46), pada saat auditor memperoleh bukti untuk menentukan apakah kerugian material telah terjadi atau apakah informasi keuangan telah disalahgunakan secara material, maka eksternal auditor menggunakan lima tipe prosedur, yaitu : 1. Prosedur untuk memperoleh pemahaman tentang kontrol Pertanyaan, pemeriksaan dan pengamatan dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman tentang perkiraan atas kontrol yang perlu ada, bagaimana kontrol tersebut dibuat, dan apakah kontrol tersebut telah diterapkan di dalam kegiatan operasional. 2. Pengetesan Kontrol (Tests Of Control) Pertanyaan, pemeriksaan, pengamatan, dan kinerja atas prosedur kontrol dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah kontrol telah dioperasikan dengan efektif. 3. Substantif Tes Atas Detail Transaksi (Substantive Tests Of Details Transactions) Tes ini dilakukan untuk mendeteksi terjadinya kesalahan nilai uang atau transaksi yang tidak rutin yang akan mempengaruhi laporan keuangan. Contohnya ekternal auditor memverifikasikan pembelian dan transaksi pembayaran yang telah dicatat secara benar pada jurnal dan buku besar.

29 34 4. Substantif Tes Atas Detail Laporan Neraca (Substantive Tests Of Details Of Account Balances) Pengetesan ini berfokus pada penyelesaian buku besar yang ada di dalam neraca dan buku besar. Contohnya, eksternal auditor menggunakan sample pelanggan untuk menguji keberadaan dan penilaian jumlah utang pelanggan. 5. Prosedur Analisis Review (Analytical Review Procedures) Pengetesan ini berfokus pada hubungan antara data item dengan tujuan pengidentifikasian yang membutuhkan kinerja audit yang lebih.

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Audit Sistem Informasi Persediaan 2.1.1 Pengertian Audit Menurut Arens dan Loebbecke (1996, p.1), Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. subsistem atau bagian dari MIS (Management Information System) yang. diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin.

BAB 2 LANDASAN TEORI. subsistem atau bagian dari MIS (Management Information System) yang. diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin. 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones dan Rama (2003, p5), sistem informasi akuntansi adalah subsistem atau bagian dari MIS (Management

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart L1 Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat

Lebih terperinci

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum:

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum: Latihan Soal 1 1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum: 1 a. Pengendalian organisasi. b. Pengendalian administrative. c. Pengendalian substantive d. Pengendalian hardware

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. TIRATANA ELECTRIC

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. TIRATANA ELECTRIC 61 BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. TIRATANA ELECTRIC 4.1 Persiapan Audit dan Program Kerja Audit Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Konsep Penjualan Penjualan merupakan aktivitas yang penting dalam suatu perusahaan. Kegagalan dalam aktivitas penjualan akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kontinuitas

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Intern

Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern Suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah : BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem, Informasi, Akuntansi 1. Pengertian Sistem Definisi sistem banyak sekali ditemukan penulis, namun pada prinsipnya teori-teori tersebut memiliki pengertian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p1) Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan dari sumber daya, seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang terjalin satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut Brian dan Stacey (2005, p 447) merupakan suatu kombinasi orang / user, hardware, software, jaringan

Lebih terperinci

Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi. Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Riyanarto Sarno) Audit Sistem Informasi

Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi. Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Riyanarto Sarno) Audit Sistem Informasi Audit Sistem&Teknologi Informasi (Riyanarto Sarno) Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi (Riyanarto Sarno) Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Riyanarto Sarno) Audit Sistem Informasi (Sanyoto

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Akuntansi II.1.1. Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktifitas kegiatan operasional perusahaan. menurut James A. Hall

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi Penyelenggaraan sistem akuntansi akan menyediakan informasi keuangan mengenai harta, kewajiban, dan modal perusahaan. Berdasarkan informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. Sifat Audit Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Audit Audit merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implentasi

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implentasi Untung Subagyo Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implentasi Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian internal adalah proses yang dilakukan oleh manajemen yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian internal adalah proses yang dilakukan oleh manajemen yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal Pengendalian internal adalah proses yang dilakukan oleh manajemen yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai atas informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. maksud yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. (common purpose).

BAB 2 LANDASAN TEORI. maksud yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. (common purpose). 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod dan Schell (2001, p9), System is a group of elements that are integrated with the common purpose of achieving an

Lebih terperinci

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi mendorong perusahaanperusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya yang salah satunya adalah untuk memperoleh laba terutama melalui penjualan baik

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/11/2016 nts/sia 1 Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti

Lebih terperinci

PENGENALAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Titien S. Sukamto

PENGENALAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Titien S. Sukamto PENGENALAN AUDIT SISTEM INFORMASI Titien S. Sukamto AUDIT SISTEM INFORMASI Menurut Ron Weber (1999) Merupakan proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER 1/total Outline PENGENDALIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN BEBERAPA PRINSIP KEANDALAN KETERSEDIAAN PENGAMANAN KETERPELIHARAAN INTEGRITAS PENGENDALIAN KEANDALAN

Lebih terperinci

2/5/2015. Internal Control Concepts. CDG4I3 / Audit Sistem Informasi. Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE Overview

2/5/2015. Internal Control Concepts. CDG4I3 / Audit Sistem Informasi. Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE Overview Internal Control Concepts CDG4I3 / Audit Sistem Informasi Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE - 2014 Overview 1. Definition 2. Systems of Internal Control 3. Elements of Internal Control 4. Control Objectives

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan teori yang dipelajari serta pembahasan yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka untuk menjawab identifikasi masalah, penulis menarik kesimpulan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian internal yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu

Lebih terperinci

Referensi. Sistem Informasi (contoh) Sistem Informasi 3/3/2011. Audit Sistem Informasi Indra Tobing. Wikipedia

Referensi. Sistem Informasi (contoh) Sistem Informasi 3/3/2011. Audit Sistem Informasi Indra Tobing. Wikipedia Referensi Audit Sistem&Teknologi Informasi Audit Sistem Informasi Indra Tobing (Riyanarto Sarno) Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi (Riyanarto Sarno) Sistem Manajemen Keamanan Informasi

Lebih terperinci

Mengenal dan Menaksir Resiko

Mengenal dan Menaksir Resiko Mengenal dan Menaksir Resiko Reposisi Manajemen Keuangan dalam Menjawab Tuntutan Transparansi-Akuntabilitas Organisasi Nirlaba di Indonesia Lokakarya Keuangan bagi Para Pimpinan Mitra ICCO, Jakarta, 12

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

Bab II Elemen dan Prosedur SIA Bab II Elemen dan Prosedur SIA Pertanyaan Dalam Merancang SIA 1. Bagaimana mengorganisasi kegiatan agar aktivitas bisnis berjalan dengan efektif dan efisien? 2. Bagaimana mengumpulkan dan memproses data

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer

Lampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer A. 1. PENGENDALIAN UMUM ORGANISASI a. Apakah terdapat struktur organisasi formal yang mencakup bagian Pengolahan Data (Departemen EDP sudah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Fitzgrald (1981) dalam buku Puspitawati dan Anggadini (2011: 1), sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, beerkumpul

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC Pengendalian pada sistem informasi yang ada sangat penting dalam menjalankan kegiatan evaluasi. Penggunaan suatu sistem untuk data yang tidak diolah

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang

Lebih terperinci

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern 75 Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern Pengenalan Sistem pengendalian intern (Mulyadi, 2001, h.165) meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber - sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik jika aktivitas tersebut saling terorganisir dengan baik dan terdapat suatu sistem yang baik dimana sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. dihasilkan dari proses rutin transaksi akuntansi.

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. dihasilkan dari proses rutin transaksi akuntansi. 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Rama dan Jones (2003, p5), mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai subsistem dari sistem informasi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PERTEMUAN 10 AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERTEMUAN 10 AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai ruanglingkup audit sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu : 1. Menjelaskan konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian sistem Pada dasarnya sistem digunakan untuk menangani suatu permasalahan atau pekerjaan agar mencapai tujuan perusahaan. Dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 4/27/2016 nts/sia 1 Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE)

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE) BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE) A. Pengertian Secara sederhana komputer dapat diartikan sebagai seperangkat alat elektronik yang dapat dipakai untuk memproses data/fakta. Pemrosesan data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Mulyadi (2008: 2) sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hikmawati dan Effendi (2014) melakukan penelitian dengan judul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi manajemen untuk menjaga kekayaan organisasi,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Manajemen berkepentingan dalam menyediakan sistem informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk mengambil keputusan berbagai tingkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik (SAK ETAP) No.11 tahun 2013, pengertian

Lebih terperinci

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Oleh: Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom. Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan. 2.

Lebih terperinci

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER SA Seksi 327 TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER Sumber: PSA No. 59 PENDAHULUAN 01 Tujuan dan lingkup keseluruhan suatu audit tidak berubah bila audit dilaksanakan dalam suatu lingkungan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiadji (2002;4) suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi (2001, p.5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi (2001, p.5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Infomasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p.5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PT. NARAWATA MAKMUR. Dalam menjalankan kegiatan audit, pengendalian terhadap sistem informasi yang penting

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PT. NARAWATA MAKMUR. Dalam menjalankan kegiatan audit, pengendalian terhadap sistem informasi yang penting BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PT. NARAWATA MAKMUR Dalam menjalankan kegiatan audit, pengendalian terhadap sistem informasi yang penting sangat diperlukan, karena jika tidak terdapat pengendalian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 8 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Akun dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Penjualan Serta Penagihan Tujuan keseluruhan dari audit siklus

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2005 : 1) Sistem merupakan kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN 4.1 Rencana Audit Rencana audit yang dilakukan selama proses audit pada Sistem Informasi Penjualan PT. PERDANA BANGUN PUSAKA. Tbk adalah sebagai berikut : a. Lakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem, Prosedur dan Sistem Akuntansi.. Pengertian Sistem Setiap sistem akan lebih dapat dipahami jika dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian

Lebih terperinci

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : 49 56 SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X Oleh Fery Feriyanto Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Para ahli mendefenisikan pengertian sistem akuntansi tidak jauh berbeda yaitu mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Menurut Mulyadi (2008:5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan. 97 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI Pengendalian terhadap sistem informasi dalam suatu perusahaan adalah penting untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan BAB 4 PEMBAHASAN Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan baku pada PT Urasima Putra Gamalindo difokuskan untuk hal-hal berikut ini: a) Mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Prosedur Dalam melaksanakan kegiatan usahanya perusahaan menyusun suatu proswdur sebagai landasan dalam pelaksanaan kegiatannya. Prosedur disusun sebaik-baiknya agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses

Lebih terperinci