Pemodelan dan Simulasi Mobil Sapu Angin 7 di Sirkuit Sepang Guna Memperoleh Metode Berkendara Dengan Bahan Bakar Minimal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemodelan dan Simulasi Mobil Sapu Angin 7 di Sirkuit Sepang Guna Memperoleh Metode Berkendara Dengan Bahan Bakar Minimal"

Transkripsi

1 Pemodelan dan Simulasi Mobil Sapu Angin 7 di Sirkuit Sepang Guna Memperoleh Metode Berkendara Dengan Bahan Bakar Minimal Diva Aulia Pratama dan Witantyo Teknik Mesin, Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia witantyo@me.its.ac.id Abstrak---Pada lomba hemat bahan bakar seperti Shell Eco- Marathon dan Indonesia Eco Marathon Competition strategi berkendara sangat mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Strategi berkendara juga harus disesuaikan dengan karakteristik kendaraan dan karakteristik lintasan. Guna mendapatkan strategi berkendara yang baik dan hemat bahan bakar, perlu dibangun sebuah model yang bisa digunakan untuk mensimulasikan lomba. Dalam penelitian ini sebuah model sapu angin 7 (SA7) dikembangkan untuk merepresentasikan bagaimana mode berkendara yang hemat bahan bakar di sirkuit sepang. Mode yang dimaksud adalah batas kecepatan saat mesin hidup dan batas kecepatan saat mesin mobil mati. Dengan mengidentifikasi variabel dan hubungan antar variabel terhadap konsumsi bahan bakar, seperti koefisien drag, koefisien rolling resistance, karakteristik mesin mobil, dan karakteristik lintasan. Untuk mendapatkan mode berkendara dengan konsumsi bahan bakar yang optimum, simulasi dijalankan dengan memvariasikan kecepatan mobil saat mesin hidup dan kecepatan mobil saat mesin mati. Untuk menjamin kebenaran model, model digunakan untuk mensimulasikan mobil SA8 di lintasan Kenjeran dan Manila. Validasi dilakukan dengan cara membandingkan jumlah siklus On- Off dan konsumsi bahan bakar aktual dengan hasil simulasi, dan berdiskusi langsung dengan pengendara mobil SA8. Didapatkan bahwa konsumsi bahan bakar hasil simulasi di Kenjeran adalah 189 km/l dan hasil simulasi di Manila adalah 158 km/l. Error hasil simulasi berada dibawah 1% bila dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar aktual yaitu 191 km/l dan 151 km/l. Tidak ada perbedaan antara siklus On-Off mobil hasil simulasi dengan kondisi aktualnya. Model dapat dikatakan valid karena error yang dimiliki model kurang dari 5%. Dengan menggunakan model yang telah divalidasi, mobil SA7 disimulasikan di lintasan. Dari penelitian ini didapatkan bahwa konsumsi bahan bakar optimum yang dimiliki mobil SA7 adalah 170 km/l. Mesin menyala sebanyak empat kali selama melintasi lintasan sepang, dimana mesin mobil mati bila kecepatan mobil sudah mencapai 42 km/jam dan hidup bila mencapai kecepatan 25 km/jam. memiliki mesin dengan efisiensi tinggi serta perbandingan transmisi yang optimal. Dampak cara mengemudi terhadap konsumsi bahan bakar ternyata sudah menjadi perhatian peneliti sejak lama. Salah satu peneliti yang tertarik dengan masalah ini adalah Evans (1979). Peneliti lain mengenai moda berkendara adalah J.N. Hooker (1986). Hooker membuat analisa yang sangat terinci yang menghubungkan bagaimana cara mengemudi dengan konsumsi bahan bakar. Untuk mengembangkan model dan simulasi digunakan persamaan persamaan dinamika kendaraan. Jeongwoo Lee (2009)[2] menjelaskan bahwa gaya-gaya yang bekerja pada sebuah kendaraan yang sejajar dengan arah akselerasi dapat dijabarkan dalam gambar 1. Gambar 1. Dinamika Kendaraan (sumber:jeongwoo Lee, 2009)[2] Kata kunci---dinamika Kendaraan, Pemodelan, Sapu Angin, Simulasi I. PENDAHULUAN Kelangkaan energi merupakan permasalahan yang melanda semua masyarakat di berbagai negara dunia. Tim Sapuangin ITS menawarkan alternatif solusi lain untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan merancang dan membuat mesin dan kendaraan yang lebih hemat energi. Mobil-mobil Sapu Angin telah memenangkan lomba Shell Eco-Marathon Asia (SEMA) mulai 2010, 2011, dan 2012 untuk kelas Urban Concept Car. Prinsip utama agar mobil ini hemat energi adalah terletak pada bobot yang ringan, beban terbagi merata, gesekan mekanis minimal, rolling resistance roda minimal, bentuk aerodinamik dan Gambar 2. Mobil SA7 F traksi adalah gaya dorong kendaraan oleh mesin pada roda penggerak. Dalam tujuannya memenuhi driver demand, gaya ini dihambat oleh gaya hambat kendaraa. Gaya hambat pada kendaraan dapat dijabarkan dalam tiga macam gaya. Pertama adalah gaya hambat karena udara. Gaya ini disebut drag force. Besarnya gaya ini dipengaruhi oleh massa jenis udara (ρ), luasan frontal area (A), koefisien drag (C), dan kecepatan kendaraan (V).

2 F drag =½.ρ.C D. A.V 2 (1) Koefisien drag yang digunakan pada mobil SA7 adalah 0,3, disesuaikan dengan koefisien drag yang dimiliki mobil Hatchback [1]. Gaya yang kedua adalah rolling resistant. Yaitu gaya hambat karena gesekan ban dengan jalan. Besarnya gaya ini dipengaruhi oleh koefisien rolling (C rr ), massa kendaraan (m), percepatan gravitasi (g), dan sudut tanjakan kendaraan (θ). F rr =C rr.m.g.cos(θ) (2) Koeffisien rolling resistant yang digunakan adalah 0,3[1], disesuaikan dengan roda yang digunakan SA7 yaitu roda sepeda motor. Gaya yang ketiga adalah gaya hambat karena sudut kemiringan trek. Besar gaya ini dipengaruhi oleh berat kendaraan dan sudut kemiringan trek. F grad =m.g.sin(θ) (3) Akselerasi memiliki pengaruh besar pada performa kendaraan. Untuk melakukan akselerasi, diperlukan gaya lebih karena harus melawan gaya inersia kendaraan. Gaya inersia karena akselerasi ini dipengaruhi oleh besar akselerasi (a) dan massa kendaraan. F inertia =m.a (4) Pada sebuah kendaraan yang dipacu dengan akselerasi tertentu, gaya traksi yang harus dicapai oleh mesin dapat dijabarkan sebagai penjumlahan dari gaya-gaya hambat dan inersia akibat percepatan. Daya traksi merupakan perkalian gaya (F) dengan kecepatan (V). F traksi =F drag +F rr +F grad +F inertia (5) 1 a = ( Fdrag + Fgrad + Frr ) (13) m P P = P = P = 0 (14) engineout = fuel engineloss tf,loss Pada kondisi kecepatan konstan, gaya inersia diabaikan karena percepatan bernilai nol. P = ( F + F F V (15) trac, wheel drag grad + rr ) Kendaraan dapat berada dalam kondisi deselerasi baik saat mesin dimatikan maupun saat mesin hidup. Saat kondisi mesin mati, mesin tidak tersambung dengan roda penggerak sehingga tidak menimbulkan kerugaian daya karena engine brake. Untuk dapat terus bergerak dan melawan gaya hambat, kendaraan hanya digerakkan oleh inersia kendaraan itu sendiri. Nilai perlambatan dapat dihitung dengan perumusan. m.a =F drag +F rr +F grad - F trac (16) II. URAIAN PENELITIAN Adapun pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan tahapan berikut, Mulai Indentifikasi variable yang mempengaruhi karakter operasi dan unjuk kerja mobil Sapu Angin Indentifikasi dan menentukan fungsi transfer hubungan antar variabel dan kombinasi dari berbagai variabel pada mobil Sapu Angin P traksi = ( F drag +F rr +F grad +F inertia )V (6) Vt = Vo + at 2 (7) P traksi digunakan sebagai referensi daya yang harus dihasilkan engine agar kendaraan mampu beregerak sesuai dengan driver demand. Daya engine yang dihasilkan harus sama dengan atau lebih besar dari daya traksi dibagi effisiensi transmisi. Indentifikasi dan Digitasi lintasan sikuit Pengembangan model simulasi dengan bantuan software Pengine P traksi Eff transmisi (8) Jika diasumsikan tidak ada slip kopling, maka putaran roda, dapat diperoleh dengan menghitung rasio transmisi. Putaran roda didapat dari perhitungan kecepatan kendaraan. Kecepatan putaran engine merupakan inputan pada model engine agar didapat nilai tingkat konsumsi bahan bakar kendaraan. V kendaraan = N roda..2.π.d roda (9) N roda =N engine.r transmisi (10) Kondisi gelinding adalah kondisi dimana kendaraan melaju tanpa menggunakan dorongan tenaga dari engine. Laju kendaraan hanya mengandalkan inersia. Dalam kondisi ini gaya traksi kendaraan besarnya adalah nol. Pada saat gelinding, kendaraan dapat mengalami akselerasi maupun deselerasi tergantung dari lintasan yang sedang dilalui. F traksi =0 (11) F inertia = -(F drag + F grad +F rr ) (12) Validasi dan Verifikasi Penentuan parameter optimal dari desain mobil Sapu Angin dan parameter operasi pengendaraan mobil di lintasan sirkuit Selesai Gambar 3. Diagram alir penelitian Identifikasi variabel yang mempengaruhi karakter operasi dan unjuk kerja mobil Sapu Angin. Mobil Sapu Angin merupakan desain mobil yang dirancang untuk dapat beroperasi dengan penggunaan bahan bakar yang sehemat mungkin. Spesifikasi penting dari disain mobil Sapu Angin antara lain: disain bentuk body beserta bahan, disain mesin penggerak,

3 disain transmisi, disain struktur dan bahan kerangka. Selain itu, besaran-besaran lain yang mempengaruhi karakter operasi mobil Sapu Angin akan diidentifikasi dengan teliti. Variabel ini antara lain, kontur tinggi rendah lintasan sirkuit, kondisi tikungantikungan yang ada pada lintasan, sifat dan laju penggunaan bahan bakar. Variable-variabel tersebut perlu diidentifikasi perilaku dan pengaruhnya pada kinerja mobil. Mesin penggerak yang digunakan adalah Yanmar L48V. Dengan karakteristik mesin tertentu. Gambar 4. Karakteristik Mesin L48V (Sumber: Yanmar)[6] Identifikasi dan Digitasi sirkuit lintasan. Lintasan yang akan digunakan untuk uji coba, maupun lintasan yang akan digunakan untuk kompetisi mobil sapu angin merupakan lintasan fisik dan mempunyai karakteristik tertentu. Karakteristik ini meliputi panjang, kontur tinggi rendah lintasan, beserta tikungan-tikungan yang ada. Untuk keperluan simulasi, lintasan ini harus di digitasi menjadi besaran numerik atau fungsi matematik yang dapat dijadikan sebagai input untuk simulator model. Berikut adalah lintasan sirkuit Sepang Malaysia yang digunakan sebagai arena kompetisi. Table 1. Tabel Karakteristik Lintasan Sepang Titik ke Titik Jarak (m) Sudut Tanjakan (rad) Start - b 256,1 0, b - c 31,57 0 c - d 33,57-0, d - e 39-0, e - f 55,31-0, f - g 30,41-0, g - h 108,65-0, h - i 69,17-0, i - j 83,9-0, j - k 91,59-0, k - l 420,84 0, l - m 24,46 0 m - n 251,48-0, n - o 74,57 0 o - p 77,49 0, p - q 104,85 0, q - r 75,04-0, r - s 67,27-0, s - t 50,54 0, t - u 96,35-0, u - v 208,31 0, v - Start 358,71-0, Pengembangan Model Simulasi dengan bantuan software. Hubungan antara berbagai variable, karakteristik lingkungan, dan kinerja mobil akan dimodelkan dalam fungsi transfer besar dan komplek, akan dijalankan secara simultan dengan menggunakan software simulai. Secara umum model dibuat dengan mengikuti diagram alir sebagai berikut. Gambar 5. Sirkuit Internasional Sepang Malaysia (sumber : Google Earth) Dengan bantuan software Google Earth didapatkan karakteristik lintasan yang ditabelkan sebagai berikut, Gambar 6. Diagram alir pemodelan Prosedur verifikasi dan validasi model simulasi akan dilakukan untuk menjamin keakurasian dari model. Dengan cara membandingkan hasil konsumsi bahan bakar mode berkendara di dalam software dan mode berkendara yang sebenarnya. Validasi juga dilakukan guna mendapatkan nilai nilai konstanta agar hasil simulasi mendekati hasil yang aktual. Penentuan parameter optimal dari disain mobil Sapu Angin dan parameter operasi pengendaraan mobil sirkuit lintasan. Setelah model simulasi disusun, kemudian model akan digunakan untuk menguji dan mencari spesifikasi berbagai komponen mobil maupun parameter operasi yang memberikan

4 kinerja terbaik. Dalam hal ini difokuskan pada mode pengendaraan mobil Sapu Angin pada lintasan tertentu. III. HASIL DAN DISKUSI A.Validasi Pemodelan Validasi model dilakukan dengan membandingkan siklus on-off mesin dengan keadaan aktual. Data elevasi dan panjang lintasan diubah sesuai dengan lintasan yang dilalui mobil guna melakukan evaluasi dan validasi terhadap model. Begitu juga dengan berat mobil yang digunakan juga disesuaikan dengan mobil Sapu Angin 8 (S A8). Model yang telah dibuat divalidasi dengan data yang didapat dari SEM 2014 di Manila dan IEMC 2013 s eperti siklus On-Off mesin mobil dan konsumsi bahan bakar. Kemudian dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar dan siklus On-Off yang didapat dari hasil simulasi. Didapatkan bahwa konsumsi bahan bakar hasil simulasi di Kenjeran adalah 189 km/l dan hasil simulasi di Manila adalah 158 km/l. Error hasil simulasi berada dibawah 1% bila dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar aktual yaitu 191 km/l dan 151 km/l. Tidak ada perbedaan antara siklus On-Off mobil hasil simulasi dengan kondisi aktualnya. Model dapat dikatakan valid karena error yang dimiliki model kurang dari 5% B. Hasil Simulasi Model yang telah divalidasi, digunakan untuk mensimulasikan mobil sapu angin 7 (SA7) pada lomba SEM di lintasan sepang dengan memvariasikan kecepatan mobil saat mesin hidup dan kecepatan mobil saat mesin mati. Dengan merubah batas kecepatan mesin mobil mati dan mesin mobil hidup akan ditentukan strategi yang tepat dengan rasio konsumsi bahan bakar yang paling optimum. Sehingga rasio konsumsi bahan bakar dan mode berkendara yang didapat berbeda dengan hasil yang didapat dari perlombaan yang sebenarnya yaitu Shell Eco Marathon Dengan rasio konsumsi bahan bakar adalah 161 km/l dengan tiga kali mesin menyala selama melintas di sirkuit Sepang. Data yang didapat dari simulasi berupa fungsi waktu, sehingga dapat diamati dalam kondisi sesaat. Contohnya saat detik tertentu mobil sudah menempuh lintasan sepanjang kilometer tertentu, sedang melaju dalam kecepatan tertentu, dan dengan kondisi mesin tertentu. Tetapi untuk memudahkan analisa, data yang sebelumnya merupakan fungsi waktu diplot kedalam fungsi jarak dan kemudian dianalisa. Didapatkan bahwa kecepatan optimal saat mesin hidup dan mati adalah pada kecepatan 42 km/jam dan 25 km/jam. Dan pada gambar dibawah dapat dilihat respon kecepatan mobil dan hidup mati mesin sepanjang lintasan. Dapat diamati pada saat start mesin mobil hidup dan mobil melaju dengan kondisi mesin mobil hidup pada tanjakan pertama. Kemudian mesin mobil mati pada jarak 284 m, lalu meluncur tanpa menghidupkan mesin pada turunan pertama hingga sedikit melewati tanjakan kedua. Dapat dilihat pada trend grafik kecepatan, kecepatan mobil relatif tetap pada saat mobil melalui turunan pertama tersebut. Pada saat memasuki tanjakan kedua, kecepatan mobil menurun drastis. Kemudian di titik 918 m, saat menempuh tanjakan kedua, mesin mobil kembali hidup hingga melewati tanjakan tersebut pada titik 1282 m. Mobil sapu angin meluncur hingga titik 1625 m, kemudian mesin mobil hidup untuk melewati tanjakan ketiga hingga titik 1787 m. Kecepatan mobil tidak langsung meningkat saat mesin mobil hidup, karena gaya yang dihasilkan mesin belum sanggup melawan gaya hambat yang dimiliki mobil saat itu. Mobil sapu angin meluncur hingga melewati turunan kedua dan sedikit menempuh tanjakan keempat, pada titik 2123 m mesin mobil kembali menyala hingga melewati tanjakan ke empat pada titik 2248 m. Mobil sapu angin meluncur tanpa menghidupkan mesin hingga menyentuh garis finish. Dari hasil simulasi ini dapat dilihat bahwa mesin mobil selalu hidup saat sedang menempuh tanjakan, kemudian mesin mobil mati saat tepat dipuncak tanjakan. Pada saat turunan mobil selalu meluncur tanpa menghidupkan mesin. Gambar 8. Konsumsi Bahan Bakar Mobil SA7 Bahan bakar yang dikonsumsi oleh mobil sapu angin setiap putarannya adalah gram setiap putarannya. Atau setara dengan l atau ml bila dikalikan dengan massa jenis bahan bakar. Fuel consumption ratio-nya adalah km/l. Didalam pemodelan ini bahan bakar yang digunakan adalah FAME dengan massa jenis 887 g/l. Didalam pemodelan ini massa jenis tidak dipengaruhi oleh perubahan suhu, sehingga tidak ada pertambahan atau pengurangan volume bahan bakar yang dikonsumsi oleh mobil sapu angin akibat perubahan suhu. Gambar 9. Grafik Jarak Tempuh Mobil Terhadap Waktu Gambar 7. Grafik Kecepatan, On-Off, dan Elevasi Sepanjang Lintasan Sepang Gambar diatas adalah grafik untuk melihat kecepatan, siklus hidup mati mesin mobil sapu angin dan kondisi lintasan di sepanjang lintasan sepang. Grafik 7 diatas menunjukkan bahwa mobil SA7 menyelesaikan satu putaran lintasan dalam 303 de tik. Bila dibandingkan dengan ketentuan regulasi yaitu 305 detik, mobil SA7 lebih cepat 2 detik untuk menyelesaikan satu putaran. Mobil SA7 dapat menyelesaikan satu putaran dengan waktu yang sesuai dengan regulasi. Hasil simulasi ini dapat diterima karena waktu yang ditempuh mobil SA7 untuk menyelesaikan satu putaran kurang dan mendekati regulasi lomba.

5 Batas kecepatan mesin hidup 42 km/jam dan batas kecepatan mesin hidup 25 km/jam adalah parameter operasi mobil SA7 paling optimal bila dibandingkan dengan parameter operasi mobil mesin mobil SA7 yang lain. IV. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pemodelan dan simulasi mobil sapu angin ini adalah, 1. Model yang dibuat untuk mensimulasikan mobil SA7 telah divalidasi dengan mensimulasikan mobil SA8 di lintasan Manila dan Kenjeran dimana hasil simulasi memiliki error kurang dari 5%. 2. Hasil optimasi didapatkan, pengendara mematikan mesin pada saat kecepatan mobil 42 km /jam dan menghidupkan mesin mobil pada saat mobil memiliki kecepatan 25 km/jam dengan konsumsi bahan bakar adalah 170,28 km/jam bila dibandingkan dengan parameter operasi yang lain. 3. Mode berkendara sangat mempengaruhi konsumsi bahan bakar kendaraan. Semakin tinggi kecepatan mobil maka daya yang dihasilkan mesin akan semakin besar hal ini menyebabkan konsumsi bahan bakar akan semakin tinggi. Namun bila kecepatan mobil terlalu rendah, maka mobil SA7 tidak dapat menyelesaikan satu putaran lintasan Sepang. 4. Karaktersistik mesin, lintasan, dan mobil sangat mempengaruhi konsumsi bahan bakar karena gaya gaya hambat yang bekerja pada mobil akan mempengaruhi daya yang harus dihasilkan oleh mesin mobil untuk melawan gaya hambat tersebut. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Laboratorium Sistem Manufaktur Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan semua yang terlibat dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] I Nyoman Sutantra, Prof., Ir., M.Sc., Ph.D Teknologi Otomotif: Teori dan Aplikasinya. Surabaya : Edisi pertama, Cetakan pertama, Guna Widya Press. [2] Assanis, Dennis dkk Validation and Use of SIMULINK Integrated, High Fidelity, Engine- In-Vehicle Simulation of the International Class VI Truck. University of Michigan: Automotive Research Center. [3] Grunditz & Jansson Modelling and Simulation of a Hybrid Electric Vehicle for Shell Eco-marathon and an Electric Go-kart. Swedia: Department of Energy and Environment CHALMERS UNIVERSITY OF TECHNOLOGY. [4] Lee, Jeongwoo Vehicle Inertia Impact on Fuel Consumption of Conventional and Hybrid Electric Vehicles Using Acceleration and Coast Driving Strategy. Blacksburg, Virginia, USA: Virginia Polytechnic Institute and State University. [5] Rahmanu, Iswahyudi PEMODELAN DAN SIMULASI PERFORMA SAPU ANGIN I MENGGUNAKAN MATLAB SIMULINK. Surabaya, Indonesia: Sepuluh Nopember Institute of Technology. [6] YANMAR Yanmar L48V Performance Curve. <URL: [7] Sepang International Circuit North Track. <URL:

OPTIMASI METODA PENGEMUDIAN UNTUK MEMINIMALKAN KOMSUMSI BBM DENGAN GABUNGAN PEMODELAN KARAKTERISTIK KENDARAAN DENGAN KARAKTERISTIK LINTASAN

OPTIMASI METODA PENGEMUDIAN UNTUK MEMINIMALKAN KOMSUMSI BBM DENGAN GABUNGAN PEMODELAN KARAKTERISTIK KENDARAAN DENGAN KARAKTERISTIK LINTASAN OPTIMASI METODA PENGEMUDIAN UNTUK MEMINIMALKAN KOMSUMSI BBM DENGAN GABUNGAN PEMODELAN KARAKTERISTIK KENDARAAN DENGAN KARAKTERISTIK LINTASAN Witantyo 1, Sudiyono 2, Sutikno 3, Diva Aulia 4 1,2,3,4 Jurusan

Lebih terperinci

Oleh: Galih Priyo Atmojo. Dosen Pembimbing: Dr. M. Nur Yuniarto, S.T. JUMAT, 01 JULI 2011

Oleh: Galih Priyo Atmojo. Dosen Pembimbing: Dr. M. Nur Yuniarto, S.T. JUMAT, 01 JULI 2011 TUGAS AKHIR GALIH PRIYO ATMOJO 2106 100 035 PERMODELAN DAN SIMULASI PERFORMA SAPU ANGIN I DENGAN ENGINE PE-M 40 BERSIKLUS MILLER MENGGUNAKAN MATLAB SIMULINK Oleh: Galih Priyo Atmojo 2106 100 035 Dosen

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh dengan Variasi Alifiana Buda Trisnaningtyas, dan I Nyoman

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc E1 Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc Irvan Ilmy dan I Nyoman Sutantra Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

LOGO. Mohamad Fikki Rizki NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir Nyoman Sutantra,Msc,PhD Yohanes.ST,MSc

LOGO. Mohamad Fikki Rizki NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir Nyoman Sutantra,Msc,PhD Yohanes.ST,MSc LOGO Analisa Kinerja Sistem Transmisi pada Kendaraan Multiguna Pedesaan untuk Mode Pengaturan Kecepatan Maksimal Pada Putaran Maksimal Engine dan Daya Maksimal Engine Mohamad Fikki Rizki NRP. 2110105011

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Traksi dan Redesign Rasio Transmisi pada Panser ANOA APC 3 6x6

Analisis Kinerja Traksi dan Redesign Rasio Transmisi pada Panser ANOA APC 3 6x6 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-23 Analisis Kinerja Traksi dan Redesign Rasio Transmisi pada Panser ANOA APC 3 6x6 Muhamad Johan Putra Prasetya dan I Nyoman

Lebih terperinci

Analisa Perilaku Arah Kendaraan dengan Variasi Posisi Titik Berat, Sudut Belok dan Kecepatan Pada Mobil Formula Sapuangin Speed 3

Analisa Perilaku Arah Kendaraan dengan Variasi Posisi Titik Berat, Sudut Belok dan Kecepatan Pada Mobil Formula Sapuangin Speed 3 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-301 Analisa Perilaku Arah Kendaraan dengan Variasi Posisi Titik Berat, Sudut Belok dan Kecepatan Pada Mobil Formula Sapuangin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi di sektor transportasi dari tahun ke tahun telah meningkat secara signifikan, sehingga diperlukan upaya untuk mendapatkan sistem transportasi yang hemat

Lebih terperinci

Simulasi Performa Konsumsi Energi pada Kendaraan Umum Mohammad Adhitya

Simulasi Performa Konsumsi Energi pada Kendaraan Umum Mohammad Adhitya Simulasi Performa Konsumsi Energi pada Kendaraan Umum Mohammad Adhitya Universitas Indonesia, Indonesia madhitya@eng.ui.ac.id Abstrak Pemahaman akan konsumsi energi suatu kendaraan dapat membantu untuk

Lebih terperinci

Analisa Perilaku Gerak Belok Mobil Listrik ITS 1

Analisa Perilaku Gerak Belok Mobil Listrik ITS 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (212) ISSN: 231-9271 1 Analisa Perilaku Gerak Belok Mobil Listrik ITS 1 Pradana Setia B.L dan Unggul Wasiwitono Jurusan Teknik Mesin ITS, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik

Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-5 1 Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik Andhika Iffasalam dan Prof. Ir. I Nyoman Sutantra M.Sc PhD Jurusan Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

SIMULASI PENGENDALIAN SUDUT KEMIRINGAN BELOK SEPEDA MOTOR MELALUI PENAMBAHAN KOMPONEN GYROSCOPIC

SIMULASI PENGENDALIAN SUDUT KEMIRINGAN BELOK SEPEDA MOTOR MELALUI PENAMBAHAN KOMPONEN GYROSCOPIC SIMULASI PENGENDALIAN SUDUT KEMIRINGAN BELOK SEPEDA MOTOR MELALUI PENAMBAHAN KOMPONEN GYROSCOPIC I Ketut Adi Atmika, I DG Ary Subagia Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana E-mail :

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Traksi Dan Redesign Transmisi Armored Personnel Carrier Komodo 4x4

Analisis Kinerja Traksi Dan Redesign Transmisi Armored Personnel Carrier Komodo 4x4 E7 Analisis Kinerja Traksi Dan Redesign Transmisi Armored Personnel Carrier Komodo 4x4 M. Anggi Siregar dan I Nyoman Sutantra Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

HADID BISMARA TEDJI

HADID BISMARA TEDJI PERANCANGAN FLYWHEEL UNTUK SISTEM HYBRID PADA ATC BUS TRANS JAKARTA BERDASARKAN MODEL DINAMIKA LONGITUDINAL KENDARAAN YANG MENYERTAKAN INTERAKSI PENGEMUDI KENDARAAN PADA DRIVING CYCLE PULAU GADUNG MONAS

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Analisa Kestabilan Arah pada Kendaraan Formula Sapu Angin Speed Berdasarkan Variasi Posisi Titik Berat, Kecepatan dan Tes Dinamik Student Formula

Lebih terperinci

Studi Eksperimen Kinerja Traksi Kendaraan Hybrid Sapujagad

Studi Eksperimen Kinerja Traksi Kendaraan Hybrid Sapujagad JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Studi Eksperimen Kinerja Traksi Kendaraan Hybrid Sapujagad Dimaz Gesang Billy Christanyo dan I Nyoman Sutantra Jurusan Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

Pemodelan Gerak Belok Steady State dan Transient pada Kendaraan Empat Roda

Pemodelan Gerak Belok Steady State dan Transient pada Kendaraan Empat Roda E97 Pemodelan Gerak Belok Steady State dan Transient pada Kendaraan Empat Roda Yansen Prayitno dan Unggul Wasiwitono Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POSISI THROTTLE, PUTARAN MESIN DAN POSISI GIGI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA BEBERAPA KENDARAAN PENUMPANG

HUBUNGAN ANTARA POSISI THROTTLE, PUTARAN MESIN DAN POSISI GIGI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA BEBERAPA KENDARAAN PENUMPANG EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 9 No. 1 Januari 2013 ; 12-17 HUBUNGAN ANTARA POSISI THROTTLE, PUTARAN MESIN DAN POSISI GIGI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA BEBERAPA KENDARAAN PENUMPANG Nazaruddin Sinaga

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TRAKSI DAN KINERJA TRANSMISI PADA SISTEM GEAR TRANSMISSION DAN GEARLESS TRANSMISSION

KARAKTERISTIK TRAKSI DAN KINERJA TRANSMISI PADA SISTEM GEAR TRANSMISSION DAN GEARLESS TRANSMISSION KARAKTERISTIK TRAKSI DAN KINERJA TRANSMISI PADA SISTEM GEAR TRANSMISSION DAN GEARLESS TRANSMISSION I G N P Tenaya dan I Ketut Adi Atmika Staf pengajar PST. Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana ABSTRAK

Lebih terperinci

Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN

Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal. 37-41 ISSN 0216-7395 HUBUNGAN KECEPATAN, POSISI GIGI, DAN JENIS BAHAN BAKAR DENGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR Tabah Priangkoso 1*, Aditya Wildana 1 dan

Lebih terperinci

Analisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan

Analisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2301-9271 A-35 Analisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan Faisal

Lebih terperinci

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno Noorsakti Wahyudi Program Studi Mesin Otomotif Politeknik Negeri Madiun (PNM) Madiun, Indonesia ns.wyudi@yahoo.com Indah Puspitasari

Lebih terperinci

Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh

Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh Oky Bayu Murdianto,dan Prof. Ir. I Nyoman Sutantra, M.Sc.,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2017

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2017 KATA PENGANTAR Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) merupakan kegiatan yang diadakan untuk menguji kemampuan merancang dan membangun kendaraan yang aman, irit dan ramah lingkungan. KMHE ini merupakan kegiatan

Lebih terperinci

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA Disusun oleh Yonathan A. Kapugu (2106100019) Dosen pembimbing Prof. Ir. IN Sutantra, M.Sc.,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Power Loss Power loss adalah hilangnya daya yang diakibatkan kesalahan pengemudi dalam melakukan pemindahan gigi transmisi yang tidak sesuai dengan putaran mesin seharusnya, sehingga

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEPATAN, POSISI GIGI, DAN JENIS BAHAN BAKAR DENGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR

HUBUNGAN KECEPATAN, POSISI GIGI, DAN JENIS BAHAN BAKAR DENGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR HUBUNGAN KECEPATAN, POSISI GIGI, DAN JENIS BAHAN BAKAR DENGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR Tabah Priangkoso 1*, Aditya Wildana 1, Setyoko 1 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid

Lebih terperinci

PERENCANAAN LAYOUT DAN ANALISIS STABILITAS PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA HYVI SAPUJAGAD

PERENCANAAN LAYOUT DAN ANALISIS STABILITAS PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA HYVI SAPUJAGAD PERENCANAAN LAYOUT DAN ANALISIS STABILITAS PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA HYVI SAPUJAGAD Oleh: Bagus Kusuma Ruswandiri 2108100120 Dosen Pembimbing: Prof. Ir. I Nyoman Sutantra, M.Sc., Ph.D. Latar Belakang

Lebih terperinci

Kata kunci: understeer, oversteer.

Kata kunci: understeer, oversteer. 1 ANALISA PERILAKU ARAH MOBIL GEA PADA LINTASAN BELOK MENURUN DENGAN VARIASI KECEPATAN, BERAT MUATAN, SUDUT KEMIRINGAN MELINTANG, SUDUT TURUNAN JALAN DAN RADIUS BELOK JALAN Rizqi An Naafi dan J. Lubi Jurusan

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN MULTIGUNA PEDESAAN (GEA)

ANALISA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN MULTIGUNA PEDESAAN (GEA) 1 ANALISA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN MULTIGUNA PEDESAAN (GEA) Amirul Huda dan Unggul Wasiwitono,ST.,M.Eng.Sc,Dr.Eng Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Momentum, Vol. 11, No. 1, April 2015, Hal ISSN , e-issn

Momentum, Vol. 11, No. 1, April 2015, Hal ISSN , e-issn Momentum, Vol., No., April, Hal. 9- ISSN -9, e-issn -99 HUBUNGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR DENGAN LAJU DAN JENIS BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR BERMESIN BENSIN -TAK BERTRANSMISI CVT Tabah Priangkoso *, Muhammad

Lebih terperinci

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) Oleh : Raga Sapdhie Wiyanto Nrp 2108 100 526 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Bambang Sampurno,

Lebih terperinci

Redesign Sistem Peredam Sekunder dan Analisis Pengaruh Variasi Nilai Koefisien Redam Terhadap Respon Dinamis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3)

Redesign Sistem Peredam Sekunder dan Analisis Pengaruh Variasi Nilai Koefisien Redam Terhadap Respon Dinamis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3) E33 Redesign Sistem Peredam Sekunder dan Analisis Pengaruh Variasi Nilai Koefisien Redam Terhadap Respon Dinamis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3) Dewani Intan Asmarani Permana dan Harus Laksana Guntur

Lebih terperinci

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software *Agus Mukhtar, Yuris Setyoadi, Aan Burhanuddin Jurusan

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisa Sistem Kemudi Narrow Tilting Vehicle dengan Variasi Trackwidth dan Panjang Suspensi Arm

Perancangan dan Analisa Sistem Kemudi Narrow Tilting Vehicle dengan Variasi Trackwidth dan Panjang Suspensi Arm E126 Perancangan dan Analisa Sistem Kemudi Narrow Tilting Vehicle dengan Variasi Trackwidth dan Panjang Suspensi Arm Idestrian Adzanta dan Unggul Wasiwitono Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DRIVING SIMULATOR KENDARAAN RODA EMPAT GUNA PENELITIAN SERTA PENINGKATAN KESADARAN ATAS PENGEMUDIAN YANG AMAN, NYAMAN DAN EFISIEN

PENGEMBANGAN DRIVING SIMULATOR KENDARAAN RODA EMPAT GUNA PENELITIAN SERTA PENINGKATAN KESADARAN ATAS PENGEMUDIAN YANG AMAN, NYAMAN DAN EFISIEN PENGEMBANGAN DRIVING SIMULATOR KENDARAAN RODA EMPAT GUNA PENELITIAN SERTA PENINGKATAN KESADARAN ATAS PENGEMUDIAN YANG AMAN, NYAMAN DAN EFISIEN D. Michael Hendra, Joga Dharma Setiawan Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

Pengembangan Prototipe Hybrid Shock Absorber : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Absorber

Pengembangan Prototipe Hybrid Shock Absorber : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Absorber JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Prototipe Hybrid Shock : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Mohammad Ikhsani dan Harus Laksana Guntur Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

Analisis Karakteristik Traksi Serta Redesign Rasio Transmisi Mobil Toyota Fortuner 4.0 V6 Sr (At 4x4)

Analisis Karakteristik Traksi Serta Redesign Rasio Transmisi Mobil Toyota Fortuner 4.0 V6 Sr (At 4x4) Analisis Karakteristik Traksi Serta Redesign Rasio Transmisi Mobil Toyota Fortuner 4.0 V6 Sr (At 4x4) Nico Yudha Wardana dan I Nyoman Sutantra Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK ANDHIKA IFFASALAM 2105.100.080 Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknologiIndustri Institut TeknologiSepuluhNopember Surabaya 2012 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD 1 RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD Hangga Dwi Perkasa dan I Nyoman Sutantra Jurusan Teknik Mesin, FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim,

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER Oleh : Bernadie Ridwan 2105100081 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. I Nyoman Sutantra,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK BELAH KETUPAT PADA BAN TANPA UDARA TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK BELAH KETUPAT PADA BAN TANPA UDARA TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK BELAH KETUPAT PADA BAN TANPA UDARA TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA Erny Listijorini 1 *, I.Nyoman Sutantra 2, Bambang Sampurno 3 Teknik Mesin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon, Indonesia

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT

PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT Siti Nafaati dan Harus

Lebih terperinci

Perbaikan Performa Traksi dengan Modifikasi Rasio Gigi Tansmisi

Perbaikan Performa Traksi dengan Modifikasi Rasio Gigi Tansmisi Perbaikan Performa Traksi dengan Modifikasi Rasio Gigi Tansmisi I Gusti Agung Kade Suriadi 1), I Ketut Adi Atmika 1)*, I Made Dwi Budiana Penindra 1) 1) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK) Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK) Jurnal Homepage: https://jurnal.uns.ac.id/jptk PENGARUH BATAS OTOMASI SUDUT STANG KEMUDI (STEER ANGLE) TERHADAP TIMING AUTO CANCEL SEIN BERBASIS MIKROKONTROLER

Lebih terperinci

REKAYASA JALAN REL. Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

REKAYASA JALAN REL. Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN REL Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL OUTPUT : Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik pergerakan lokomotif Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan gaya tarik lokomotif dengan kelandaian

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008)

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008) BAB III TEORI DASAR 3.1. Penggunaan Bahan Bakar pada Mesin Kendaraan 3.1.1 Sistem Penggerak Daya mesin dan gigi pengoperasian merupakan faktor utama yang menentukan besar tenaga yang tersedia untuk drawbar

Lebih terperinci

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan B-542 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan Hasbulah Zarkasy, Harus Laksana Guntur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Isu energi merupakan isu yang sedang hangat diperdebatkan. Topik dari perdebatan ini adalah berkurangnya persediaan sumber-sumber energi terutama sumber energi berbasis

Lebih terperinci

Analisis Stabilitas dan Kekuatan Pengait Bak Angkut Kendaraan Multiguna Pedesaan

Analisis Stabilitas dan Kekuatan Pengait Bak Angkut Kendaraan Multiguna Pedesaan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (27) ISSN: 2337539 (23-927 Print) E4 Analisis Stabilitas dan Kekuatan Pengait Bak Angkut Kendaraan Multiguna Pedesaan Alfian Rafi Harsyawina dan I Nyoman Sutantra Departemen

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONTROL RPM UNTUK MENGHASILKAN PERUBAHAN RASIO SECARA OTOMATIS PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

IMPLEMENTASI KONTROL RPM UNTUK MENGHASILKAN PERUBAHAN RASIO SECARA OTOMATIS PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) IMPLEMENTASI KONTROL RPM UNTUK MENGHASILKAN PERUBAHAN RASIO SECARA OTOMATIS PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) I Gede Hartawan 2108 030 002 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Bambang Sampurno,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diadakan untuk menguji kemampuan, merancang, dan membangun

BAB I PENDAHULUAN. yang diadakan untuk menguji kemampuan, merancang, dan membangun BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC) merupakan kegiatan yang diadakan untuk menguji kemampuan, merancang, dan membangun kendaraan yang aman, irit dan ramah lingkungan.

Lebih terperinci

Karakteristik Traksi Sepeda Motor dengan Continuose Variable Transmission System

Karakteristik Traksi Sepeda Motor dengan Continuose Variable Transmission System Karakteristik Traksi Sepeda Motor dengan Continuose Variable Transmission System I Ketut Adi Atmika 1)*, I Dewa Gede Ary Subagia 1) 1) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali

Lebih terperinci

Analisa Kinematik Secara Spatial Untuk Rack and Pinion pada Kendaraan Hybrid Roda Tiga Sapujagad 2

Analisa Kinematik Secara Spatial Untuk Rack and Pinion pada Kendaraan Hybrid Roda Tiga Sapujagad 2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (214) ISSN: 231-9271 1 Analisa Kinematik Secara Spatial Untuk Rack and Pinion pada Kendaraan Hybrid Roda Tiga Sapujagad 2 Fachri Nugrahasyah Putra dan Unggul Wasiwitono

Lebih terperinci

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI) ANALISA KINEMATIKA GERAKAN BELOK AKIBAT PENGARUH DYNAMIC CENTRE OF GRAVITY (COG) DAN PANJANG WHEELBASE (L) MENENTUKAN SUDUT SIDE SLIP (Β) DAN HUBUNGANNYA TERHADAP

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA ISBN No. 979-545-0270-1 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA Erny Listijorini 1 *, I.Nyoman Sutantra 2, Bambang Sampurno 3 Teknik Mesin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,

Lebih terperinci

USAHA, ENERGI & DAYA

USAHA, ENERGI & DAYA USAHA, ENERGI & DAYA (Rumus) Gaya dan Usaha F = gaya s = perpindahan W = usaha Θ = sudut Total Gaya yang Berlawanan Arah Total Gaya yang Searah Energi Kinetik Energi Potensial Energi Mekanik Daya Effisiensi

Lebih terperinci

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Pegas Kopling Terhadap Gaya Dorong dan Percepatan Pada Kendaraan Yamaha Vixion 150 cc

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Pegas Kopling Terhadap Gaya Dorong dan Percepatan Pada Kendaraan Yamaha Vixion 150 cc JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No., (6) ISSN: 337-3539 (3-97 Print) F-95 Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Pegas Kopling Terhadap Gaya Dorong dan Percepatan Pada Kendaraan Yamaha Vixion 5 cc Reza Prakoso madhan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Perancangan Flywheel untuk Sistem Hybrid pada ATC Bus Trans Jakarta Berdasarkan Model Dinamika Longitudunal Kendaraan yang Menyertakan Interaksi

Lebih terperinci

Desain Kontroler Fuzzy untuk Distribusi Torsi pada Hybrid Electric Vehicle

Desain Kontroler Fuzzy untuk Distribusi Torsi pada Hybrid Electric Vehicle JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Desain Kontroler Fuzzy untuk Distribusi Torsi pada Hybrid Electric Vehicle Nyoman Pradjna Paramitha, Mochammad Rameli, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999: 1). Sepeda motor, seperti juga

Lebih terperinci

PERANCANGAN AIR TO FUEL RATIO

PERANCANGAN AIR TO FUEL RATIO PERANCANGAN AIR TO FUEL RATIO (AFR) CLUSTERING BERBASIS ADAPTIVE NEURAL FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PADA MODEL MOBIL BERMESIN INJEKSI BENSIN BERDASARKAN PROFIL KARAKTERISTIK MENGEMUDI PENGENDARA Muhamad

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Persetujun Lembar Pernyataan Orsinilitas Abstrak Abstract Kata Pengantar Daftar Isi

DAFTAR ISI. Lembar Persetujun Lembar Pernyataan Orsinilitas Abstrak Abstract Kata Pengantar Daftar Isi DAFTAR ISI Lembar Persetujun ii Lembar Pernyataan Orsinilitas iii Abstrak iv Abstract v Kata Pengantar vi Daftar Isi vii Daftar Gambar ix Daftar Tabel xii Daftar Simbol xiii Bab I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

TINJAUAN BEBERAPA MODEL MEKANISTIK TINGKAT KONSUMSI BAHAN BAKAR UNTUK DITERAPKAN PADA PROGRAM SIMULATOR MENGEMUDI HEMAT ENERGI SMART DRIVING

TINJAUAN BEBERAPA MODEL MEKANISTIK TINGKAT KONSUMSI BAHAN BAKAR UNTUK DITERAPKAN PADA PROGRAM SIMULATOR MENGEMUDI HEMAT ENERGI SMART DRIVING TINJAUAN BEBERAPA MODEL MEKANISTIK TINGKAT KONSUMSI BAHAN BAKAR UNTUK DITERAPKAN PADA PROGRAM SIMULATOR MENGEMUDI HEMAT ENERGI SMART DRIVING Tabah Priangkoso 1) dan Nazaruddin Sinaga 2) 1) Program Studi

Lebih terperinci

Tugas Akhir TM

Tugas Akhir TM Tugas Akhir TM 090340 REDESAIN PERENCANAAN SISTEM CONTINUOSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) DAN PENGARUH BERAT ROLLER TERHADAP KINERJA PULLEY PADA SEPEDA MOTOR MATIC Program Studi D3 Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA

SISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA SISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA Didi Widya Utama 1), Kennard Dhammabhakti 1) dan Asrul Aziz 2) 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara 2) Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI

PERANCANGAN MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI PERANCANGAN MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI Mochammad Reza Pahlevi, Unggul Wasiwitono Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS A r m e d y NRP : 9021048 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 1 Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar dan Berbasis Pada Simulasi Yustinus Setiawan, Semin dan Tjoek Soeprejitno

Lebih terperinci

Surya Hadi Putranto

Surya Hadi Putranto TUGAS AKHIR Rancang Bangun Speed Bump dan Analisa Respon Speed Bump Terhadap Kecepatan Kendaraan Dosen Pembimbing : Ir. Abdul Aziz Achmad Surya Hadi Putranto 2105100163 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN TUGAS HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN TUGAS HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ii HALAMAN PENGESAHAN iii HALAMAN TUGAS iv HALAMAN PERSEMBAHAN v HALAMAN MOTTO vi KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PERUBAHAN DESAIN FLYWHEEL TERHADAP WAKTU PENGOSONGAN ENERGI KINETIK MODEL KERS

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PERUBAHAN DESAIN FLYWHEEL TERHADAP WAKTU PENGOSONGAN ENERGI KINETIK MODEL KERS JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PERUBAHAN DESAIN FLYWHEEL TERHADAP WAKTU PENGOSONGAN ENERGI KINETIK MODEL KERS Muhammad Burhanuddin dan Harus Laksana Guntur Teknik

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN ENERGI LISTRIK PADA SEPEDA LISTRIK HYBRID

ANALISA PERHITUNGAN ENERGI LISTRIK PADA SEPEDA LISTRIK HYBRID 9 ANALISA PERHITUNGAN ENERGI LISTRIK PADA SEPEDA LISTRIK HYBRID Dhimas Satria 1,*, Rina Lusiani 2, Haryadi 3, Imron Rosyadi 4, Ahmad Fauzi 5 1,2,3,4,5 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Analisis Kenyamanan serta Redesain Pegas Suspensi Mobil Toyota Fortuner 4.0 V6 SR (AT 4x4)

Analisis Kenyamanan serta Redesain Pegas Suspensi Mobil Toyota Fortuner 4.0 V6 SR (AT 4x4) Analisis Kenyamanan serta Redesain Pegas Suspensi Mobil Toyota Fortuner 4.0 V6 SR (AT 4x4) Puja Priyambada dan I Nyoman Sutantra Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Optimasi Pengaktifan Motor Penggerak pada Prototipe Sepeda Motor Hibrid untuk Menurunkan Konsumsi Bahan Bakar

Optimasi Pengaktifan Motor Penggerak pada Prototipe Sepeda Motor Hibrid untuk Menurunkan Konsumsi Bahan Bakar ISBN 978-979-3541-50-1 IRWNS 2015 Optimasi Pengaktifan Motor Penggerak pada Prototipe Sepeda Motor Hibrid untuk Menurunkan Konsumsi Bahan Bakar Aris Suryadi, Budi Triyono Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-192 Studi Numerik Pengaruh Baffle Inclination pada Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube terhadap Aliran Fluida dan Perpindahan

Lebih terperinci

SIMULASI CRASH DEFORMATION PADA BODI PART MODEL KENDARAAN

SIMULASI CRASH DEFORMATION PADA BODI PART MODEL KENDARAAN SIMULASI CRASH DEFORMATION PADA BODI PART MODEL KENDARAAN Ian Hardianto Siahaan 1), Ninuk Jonoadji 2) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri-Universitas Kristen Petra (1,2 Laboratorium Pengaturan

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM KENDALI FUZZY PADA CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) DENGAN DUA PENGGERAK PUSH BELT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA CVT

ANALISA SISTEM KENDALI FUZZY PADA CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) DENGAN DUA PENGGERAK PUSH BELT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA CVT ANALISA SISTEM KENDALI FUZZY PADA CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) DENGAN DUA PENGGERAK PUSH BELT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA CVT Oleh : Agung Prasetya Adhayatmaka NRP 2108100521 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisis Karakteristik Traksi Pada Mobil Pedesaan Serbaguna WAPRODES

Perancangan dan Analisis Karakteristik Traksi Pada Mobil Pedesaan Serbaguna WAPRODES Perancangan dan Analisis Karakteristik Traksi Pada Mobil Pedesaan Serbaguna WAPRODES E21 Radian Fauzia Rahman, Alief Wikarta, dan I Nyoman Sutantra Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang

Lebih terperinci

Analisa Kekuatan Material Velg Sepeda Motor Jenis Casting Wheel Terhadap Tumbukan dengan Variasi Kecepatan

Analisa Kekuatan Material Velg Sepeda Motor Jenis Casting Wheel Terhadap Tumbukan dengan Variasi Kecepatan Tugas Akhir Analisa Kekuatan Material Velg Sepeda Motor Jenis Casting Wheel Terhadap Tumbukan dengan Variasi Kecepatan Oleh : Aldila Ningtyas 2108 100 003 Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi Jurusan Teknik

Lebih terperinci

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL ANDY PRASETYO (2105100138) Dosen Pembimbing: Ir. Abdul Aziz Achmad JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Tim Sapu Angin 2 dari ITS Memecahkan Rekor untuk Kategori Urban Concept Combustion pada Shell Eco-marathon Pertama di Asia

Tim Sapu Angin 2 dari ITS Memecahkan Rekor untuk Kategori Urban Concept Combustion pada Shell Eco-marathon Pertama di Asia UNTUK DITERBITKAN SEGERA: 13 JULI 2010 Tim Sapu Angin 2 dari ITS Memecahkan Rekor untuk Kategori Combustion pada Shell Eco-marathon Pertama di Asia Sembilan tim dari Indonesia berhasil merebut tujuh kemenangan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 113

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 113 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (017) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) F 113 Pemodelan dan Analisis Pengaruh Perubahan Parameter Orifice Sistem Hidrolik Terhadap Gaya Redam yang Dihasilkan dan Respon Dinamis

Lebih terperinci

GERAK LURUS Kedudukan

GERAK LURUS Kedudukan GERAK LURUS Gerak merupakan perubahan posisi (kedudukan) suatu benda terhadap sebuah acuan tertentu. Perubahan letak benda dilihat dengan membandingkan letak benda tersebut terhadap suatu titik yang diangggap

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS RANCANGAN GANESHA ELECTRIC VEHICLES

ANALISIS STABILITAS RANCANGAN GANESHA ELECTRIC VEHICLES ANALISIS STABILITAS RANCANGAN GANESHA ELECTRIC VEHICLES 1.0 GENERASI 1 BERTRANSMISI CONTINOUS VARIABLE TRANSMISION (CVT) MENGGUNAKAN METODE QUASI STATIS Oleh : I Wayan Adi Sumertama 1, K.Rihendra Dantes.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah :

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah : BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN 3.1 Metode Perancangan Metode yang dipakai dalam perancangan ini adalah metode sistematis. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah : 1. Penjabaran

Lebih terperinci

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-13 Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin Rahmat Taufiqurrahman dan Vivien Suphandani

Lebih terperinci

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-161 Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

Lebih terperinci

Karakteristik Traksi dan Kinerja Transmisi pada Sistem Gear Transmission dan Gearless Transmission

Karakteristik Traksi dan Kinerja Transmisi pada Sistem Gear Transmission dan Gearless Transmission Karakteristik Traksi dan Kinerja Transmisi pada Sistem Gear Transmission dan Gearless Transmission A.A.I.A. Sri Komaladewi 1)* dan I Ketut Adi Atmika 1) Jurusan Teknik Mesin, Universitas UdayanaKampus

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TEKANAN DAN BEBAN PADA BAN TIPE RADIAL TERHADAP ROLLING RESISTANCE KENDARAAN PENUMPANG

ANALISIS PENGARUH TEKANAN DAN BEBAN PADA BAN TIPE RADIAL TERHADAP ROLLING RESISTANCE KENDARAAN PENUMPANG Analisis Pengaruh Tekanan Dan Beban Pada Ban ANALISIS PENGARUH TEKANAN DAN BEBAN PADA BAN TIPE RADIAL TERHADAP ROLLING RESISTANCE KENDARAAN PENUMPANG Budi Setiyana* Departemen Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KENDARAAN

KARAKTERISTIK KENDARAAN 1 KARAKTERISTIK KENDARAAN Dr.Eng. Muhammad Zudhy Irawan, S.T., M.T. Materi Kuliah PPI MSTT PENDAHULUAN 2 Kriteria untuk desain geometrik jalan dan tebal perkerasan didasarkan pada: 1. Karakteristik statis

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (SATUAN ACUAN PERKULIAHAN)

RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (SATUAN ACUAN PERKULIAHAN) RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (SATUAN ACUAN PERKULIAHAN) Mata : Body Otomotif Kode MK/SKS : OT 471/3 SKS Pokok Bahasan dan Sub Tujuan Instruktusional Umum (TIU) Bantuk Alat Bantu Bahan Tugas Latihan

Lebih terperinci

Pemodelan dan Analisis Simulator Gempa Penghasil Gerak Translasi

Pemodelan dan Analisis Simulator Gempa Penghasil Gerak Translasi JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 164 Pemodelan dan Analisis Simulator Gempa Penghasil Gerak Translasi Tiara Angelita Cahyaningrum dan Harus Laksana Guntur Laboratorium

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle

Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle PROCEDIG SEMIAR TUGAS AKHIR JUI 013 1 Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle Suci Endah Sholihah, Mochammad Rameli, dan Rusdhianto

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Metode Kendali Umpan Maju Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada fenomena berkendara ketika berbelok, dimana dilakukan pemodelan matematika yang

Lebih terperinci

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan,

Lebih terperinci

ANALISIS KOEFISIEN TAHANAN GULIR ALAT ANGKUT DUMP TRUCK PADA JALAN ANGKUT DI KUARI BATUGAMPING

ANALISIS KOEFISIEN TAHANAN GULIR ALAT ANGKUT DUMP TRUCK PADA JALAN ANGKUT DI KUARI BATUGAMPING ANALISIS KOEFISIEN TAHANAN GULIR ALAT ANGKUT DUMP TRUCK PADA JALAN ANGKUT DI KUARI BATUGAMPING Yudhidya Wicaksana, Nuhindro P. Widodo, Suseno Kramadibrata, Ridho K. Wattimena, Fajar Ismail, Batara Nainggolan

Lebih terperinci