Progam Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta 1. ABSTRAK
|
|
- Hengki Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PELAYANAN TERHADAP NARAPIDANA WANITA YANG SEDANG HAMIL DAN PASCA MELAHIRKAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi Kasus: Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tanjung Pati) Rendi leo naldi 1, Syafridatati 1, Fitriadi 1 1) Progam Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta leonaldirendi@yahoo.com 1. ABSTRAK Convict women who are pregnant and postpartum are entitled to welfare in his life. But coaching should be in accordance with the basic principles of stewardship and regulations, especially in Act No. 12 of 1995 concerning Corrections. Formulation of the problem 1. How does the service of women prisoners who are pregnant and postpartum in class IIB Penitentiary Cape Starch? 2. What obstacles faced by officers in prison in the service of women prisoners who are pregnant and postpartum in class IIB Penitentiary Cape Starch? 3. How is the effort to overcome the obstacles in the service of women prisoners who are pregnant and postpartum in class IIB Penitentiary Cape Starch? Using juridical sociological research methods, primary and secondary data, data collection techniques with interviews, document studies, and observation. The results were obtained conclusions 1. Service to prisoners pregnant and postpartum women in prisons class IIB Cape Starch with general examination mother, the baby's heart rate checks, and drug delivery in the form of the vitamin. 2. Constraints faced by officers in the service, the lack of medical personnel, and there are no special rooms for pregnant women and infants. 3. Measures to overcome obstacles as services, by adding medical equipment, providing midwife, providing extra food, especially to pregnant women and postpartum. Keywords: Care, Women prisoners, pregnant, postpartum.
2 2. PENDAHULUAN Negara Republik Indonesia bertujuan membentuk masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Hal ini juga dijelaskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 bahwa negara bertujuan untuk mensejahterakan dihargai. Hak itu harus diakui dan dilindungi oleh hukum, baik yang berasal dari hukum nasional maupun sistem pemasyarakatan Indonesia yang jelas-jelas berdasarkan Pancasila. Narapidana binaan Pemasyarakatan sebagai insan dan sumber daya manusia harus diperlakukan dengan baik dan kepentingan masyarakat. Masyarakat manusiawi dalam satu sistem yang dimaksud bukan hanya masyarakat bebas saja, namun juga termasuk masyarakat yang kemerdekaannya terampas akibat pembinaan yang terpadu. Dalam usahanya, negara mempunyai banyak rintangan dan halangan yang ditimbulkan antara lain melakukan pelanggaran-pelanggaran oleh pelanggar hukum. Dengan atau melanggar hukum (narapidana). Pada hakekatnya semua orang mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan, tak terkecuali para narapidana binaan Pemasyarakatan sekalipun meskipun ia telah melanggar hukum. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, walaupun menjadi terpidana, hak-hak yang melekat pada dirinya tetap harus menangkap, mengadili dan memasukkan mereka (pelanggar hukum) sebagai terpidana dalam suatu Lembaga Pemasyarakatan, tugas negara belumlah selesai dan justru baru dimulai, karena terpidana pada suatu saat harus dilepas kembali dalam masyarakat sebagai warga yang menghormati hukum, sadar akan tanggung jawab dan berguna bagi
3 masyarakat. Tercapai atau tidaknya tugas Negara ini tergantung dari berhasil atau tidaknya usaha pembinaan terpidana dalam Lembaga Pemasyarakatan yang menjadi tanggung jawab Negara. Usaha pembinaan narapidana dapat memberi harapan akan berhasil bila memperhitungkan kebutuhan masyarakat dan individu dengan mengingat kepribadian bangsa Indonesia Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah pelayanan terhadap narapidana wanita yang sedang hamil dan pasca melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tanjung Pati? 2. Apa sajakah kendala yang dihadapi petugas LAPAS dalam pelayanan terhadap narapidana wanita yang IIB Tanjung Pati? 3. Bagaimanakah upaya mengatasi kendala dalam pelayanan terhadap narapidana wanita yang sedang hamil dan pasca melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tanjung Pati? 4. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian yuridis sosiologis. yaitu penelitian terhadap keadaan nyata dan faktual yang ada dalam masyarakat atau pada lapangan. 2 Dalam hal ini penulis ingin mengetahui pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan peraturan yang terkait dalam penyusunan skripsi ini. sedang hamil dan pasca melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Hr. Soegondo, 2006, Sistim Pembinaan Napi, Insani Citra, Yogyakarta, hlm Bambang Waluyo, 2002, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, hlm
4 2. Sumber Data a. Data primer Data primer adalah data dari lapangan berdasarkan wawancara dan observasi di LAPAS. Adapun data primer di sini diperoleh dari petugas Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tanjung Pati sebagai pembina dalam membina narapidana di Lembaga Pemasyarakatan tersebut. Sumber data primer berasal dari penelitian pengumpulan data secara langsung dan mencari segala informasi yang terkait dengan wanita hamil dan pasca melahirkan. Merupakan data penunjang atau data yang mendukung untuk memperkuat data primer yang penulis peroleh dengan studi dokumentasi terhadap narapidana wanita dan jenis pembinaan serta kegiatan yang diterimanya di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tanjung Pati. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara Wawancara semi terstruktur masalah yang diteliti melalui adalah wawancara yang biasanya metode wawancara dan pengamatan langsung antara Penulis dengan petugas Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tanjung Pati. b. Data Sekunder Adalah data berupa dimulai dengan beberapa pertanyaan khusus dan selanjutnya sudut pandang masing-masing individu sejalan dengan penggalian lebih lanjut oleh pewawancara. terkait. dokumen yang terdapat di LAPAS yaitu data statistik dari narapidana
5 b. Studi Dokumen Studi dokumen adalah studi atau kegiatan mengenai usaha tertentu yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen. Dengan mempelajari data pelaksanaan hak narapidana di bidang kesehatan terhadap wanita hamil yang sedang menjalani pidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tanjung Pati. c. Observasi Dalam penelitian secara observasi ini, Penulis menggunakan penelitian secara Observasi Non Partisipan adalah dimana observer tidak ikut di dalam kehidupan orang yang akan di observasi, dan secara terpisah berkedudukan sebagai pengamat. Di dalam hal ini observer hanya bertindak sebagai penonton saja tanpa harus ikut terjun langsung ke lapangan. 4. Analisa Data Analisis data yang penulis gunakan adalah analisis kualitatif, yaitu gambaran secara sistematis dan faktual mengenai data-data yang di peroleh di lapangan, data tersebut bukan berbentuk angka atau data statistik. Metode ini merupakan suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptifanalisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan juga perilaku yang nyata dan dijabarkan dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi yang utuh. 5. PEMBAHASAN A. Pelayanan Terhadap Narapidana Wanita yang Sedang Hamil dan Pasca Melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan klas II.B Tanjung Pati Lembaga pemasyarakatan anak Klas IIB Tanjung Pati memiliki Luas tanah sebesar meter persegi dan luas bangunan meter persegi, berkapasitas sebanyak 194 orang yang dibagi menjadi 2 blok dan dihuni oleh
6 dua golongan yaitu anak-anak dan wanita. Blok A diperuntukkan untuk anak-anak yang terdiri dari 18 kamar dan Blok B diperuntukkan untuk wanita yang terdiri dari 7 kamar. Lembaga pemasyarakatan anak Klas IIB Tanjung Pati Kabupaten 50 Kota dipimpin oleh seorang Kepala Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut KALAPAS. B. Kendala yang Dihadapi pada saat Pelayanan Terhadap Narapidana Wanita yang sedang hamil dan pasca melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati Dalam menerapkan hak narapidana di bidang kesehatan terhadap wanita hamil dan pasca yang sedang menjalani pidana, Lembaga Pemasyarakatan mengalami beberapa kendala. Sebagai berikut 3 : 1. Kurangnya peralatan medis untuk dapat melakukan proses melahirkan 3 Wawancara,Dela Marselina, sebagai seksi perawatan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati/Rabu/12 November 2014/pukul Wib : Ruangan Poliklinik. di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati. 2. Kurangnya Tenaga medis untuk dapat melakukan proses melahirkan di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati. 3. Tidak ada ruangan khusus yang diperuntukkan kepada ibu dan bayi. 4. Ibu dan bayi hanya mendapatkan waktu selama 3 hari saja di Puskesmas Tanjung Pati untuk masa pemulihan setelah melahirkan, setelah itu ibu dan bayi kembali masuk ke Blok Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. 5. Tidak ada senam khusus ibu hamil. 6. Tidak ada pemberian/penyuluhan tentang bagaimana cara merawat bayi dan cara pemberian ASI yang baik terhadap bayi. 7. Tidak ada makanan khusus yang disediakan untuk wanita hamil.
7 C. Cara Mengatasi Kendala yang Dihadapi pada saat Pelayanan Terhadap Narapidana Wanita yang sedang hamil dan pasca Melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati Berdasarkan kendala diatas, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan pelayanan terhadap wanita hamil dan pasca melahirkan yang menjalani pidana, sebagai berikut 4 : 1. Menambah peralatan medis yang dibutuhkan di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati untuk membantu lancarnya proses melahirkan. 2. Menyediakan Bidan sebagai tenaga medis untuk membantu proses melahirkan di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati. 3. Sebaiknya dibuat ruangan khusus untuk ibu dan bayi untuk sementara waktu. Agar bayi yang baru lahir tidak tidur bercampur dengan sekian banyak Narapidana wanita yang berada di dalam Blok. 4. Mendatangkan tenaga yang mempunyai keahlian dalam bidang senam ibu hamil. 5. Mengadakan penyuluhan terhadap wanita hamil tentang bagaimana cara merawat bayi dan cara pemberian ASI yang baik terhadap bayi. 6. Memberikan makanan tambahan, khusus kepada wanita hamil atau menyusui untuk membantu tumbuh kembang janin dan untuk memperlancar ASI. 6. SIMPULAN 1. Pelayanan terhadap Narapidana Wanita yang sedang Hamil dan 4 Wawancara, Dela marselina, sebagai seksi perawatan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati/Rabu/12 November 2014/pukul Wib : Ruangan Poliklinik. Pasca Melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan klas II.B Tanjung
8 Pati, mendapatkan pelayanan kesehatan sebelum melahirkan yang primer seperti layaknya wanita hamil yang berada di luar Lembaga Pemasyarakatan pada umumnya, seperti: a. Pemeriksaan umum ibu. b. Pemeriksaan denyut jantung bayi (dengan dopple_r). c. Pemeriksaan tinggi vundus sesuai usia perkembangan janin didalam perut. 2. Kendala yang dihadapi petugas saat pelayanan terhadap Narapidana Wanita yang sedang Hamil dan Pasca Melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan kelas II.B Tanjung Pati adalah kurangnya tenaga medis, kurangnya peralatan medis, tidak ada ruangan khusus yang di peruntukan kepada ibu dan bayi, tidak ada senanm khusus ibu hamil, tidak ada penyuluhan tentang bagaimana cara merawat bayi dan cara pemberian ASI yang baik terhadap bayi, tidak ada makanan khusus yang disediakan untuk wanita hamil. 3. Cara mengatasi kendala yang dihadapi pada saat pelayanan terhadap narapidana Wanita yang sedang Hamil dan Pasca Melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan klas II.B Tanjung Pati, sebagai berikut: a. Menambah peralatan medis yang dibutuhkan di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati untuk membantu lancarnya proses melahirkan. b. Menyediakan Bidan sebagai tenaga medis untuk membantu proses melahirkan di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Keas II.B Tanjung Pati. c. Seharusnya dibuat ruangan khusus untuk ibu dan bayi untuk
9 sementara waktu. Agar bayi yang baru lahir tidak tidur bercampur dengan sekian banyak Narapidana wanita yang berada di dalam Blok. d. Mendatangkan tenaga yang mempunyai keahlian dalam bidang senam ibu hamil e. Mengadakan penyuluhan terhadap wanita hamil dan pasca melahirkan tentang bagaimana cara merawat bayi dan cara pemberian ASI yang baik terhadap bayi. f. Memberikan makanan tambahan, khusus kepada wanita hamil atau menyusui untuk membantu tumbuh kembang janin dan untuk memperlancar ASI. yang bertugas di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Kelas II.B Tanjung Pati agar setiap warga binaan yang membutuhkan perawatan bisa dilayani dengan baik. 2. Sebaiknya, dalam pembinaan terhadap narapidana wanita yang sedang hamil dan pasca melahirkan, narapidana wanita yang sedang hamil mendapatkan makanan khusus agar janinnya tumbuh dan kembang dengan balk, seperti : bubur kacang hijau yang pada dasarnya tidak memerlukan biaya yang tidak banyak dibandingkan susu ibu hamil. 3. Didatangkannya tenaga khusus atau petugas kesehatan yang dapat memberikan seminar atau penyuluhan tentang bagaimana cara 7. SARAN 1. Penulis menyarankan agar merawat bayi dan cara pemberian ASI yang baik terhadap bayi. ditambahnya jumlah tenaga medis
10 8. DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Adi Sujanto, Pencerahan di Balik Penjara, PT Mizan Publika: Jakarta Selatan. A. Hamzah dan Siti Rahayu, 1985, Suatu tinjauan ringkasan Sistem Pemidanaan di Indonesia. Jakarta: Akademia Presindo. Bambang Sugono, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika. Dwidja Priyanto, 2006, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia PT Refika Aditama: Bandung. Herbert L. Packer, 1968, The Limits of the Criminal Sanction, Stanford University Press, California. H.R. Soegondo, Sistem Pembinaan Napi, Yogyakarta: Insania Citra. P.A.F lamintang, 1984 Hukum Penitensier Indonesia, bandung B. Perundang-undangan Kitab Undang-Undang Hukum pidana Undang-undang Dasar 1945 Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. C. Sumber lain Lee mint, Hak Para Narapidana Pembinaan Lembaga Pemasyarakatan gid= Website: Arsad Rahim Ali, Membaca Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, website: http: /01/19.html SHARIAL id.wikipedia.org/wiki/ kesehatatan# Dasar-dasar Pembangunan Kesehatan
REALITA PRINSIP DASAR PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA YANG SEDANG HAMIL DAN PASCA MELAHIRKAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
REALITA PRINSIP DASAR PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA YANG SEDANG HAMIL DAN PASCA MELAHIRKAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Malang) JURNAL
Lebih terperinciKata Kunci : Narapidana, Lembaga Pemasyarakatan, Pembinaan
PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA DENPASAR Oleh I Gede Ardian Paramandika I Ketut Mertha Gede Made Swardhana Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN
PELAKSANAAN PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN (Studi Kasus: Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIB Tanjung Pati Kabupaten 50 Kota) Robby Oktavianus Putra 1, Syafridatati 1, Deaf
Lebih terperinciMEKANISME KUNJUNGAN KELUARGA BAGI NARAPIDANA (Studi: Lembaga Permasyarakatan Klas II A Laing Solok) ARTIKEL
MEKANISME KUNJUNGAN KELUARGA BAGI NARAPIDANA (Studi: Lembaga Permasyarakatan Klas II A Laing Solok) ARTIKEL Ditulis Kepada Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan bermasyarakat, tidak lepas dari kaidah hukum yang mengatur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan bermasyarakat, tidak lepas dari kaidah hukum yang mengatur masyarakat itu, kaidah hukum itu berlaku untuk seluruh masyarakat. Kehidupan manusia di dalam pergaulan
Lebih terperinciProsiding Ilmu Hukum ISSN: X
Prosiding Ilmu Hukum ISSN: 2460-643X Pelaksanaan Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Purwakarta dihubungkan dengan Hak-Hak Narapidana menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. Dari hasil penelitian yang dilakukan, serta berdasarkan hasil pembahasan
BAB III PENUTUP Dari hasil penelitian yang dilakukan, serta berdasarkan hasil pembahasan dalam bab terdahulu, dapatlah ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban permasalahan penelitian ini. Selanjutnya
Lebih terperinciPEMBINAAN NARAPIDANA DENGAN PEMBINAAN KERJA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A PADANG
PEMBINAAN NARAPIDANA DENGAN PEMBINAAN KERJA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A PADANG ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: HARYANTO 0810012111186
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan, Narapidana, Rumah Tahanan Negara
KAJIAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP NARAPIDANA DI KLINIK KESEHATAN RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB KOTA KOTAMOBAGU Cristi N. Sumenda*, Chreisye K. F. Mandagi*, Febi K. Kolibu* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat menimbulkan suatu kerusuhan
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat menimbulkan suatu kerusuhan terdiri dari beberapa faktor,
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBERIAN CUTI BERSYARAT BAGI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA KEROBOKAN DENPASAR
PELAKSANAAN PEMBERIAN CUTI BERSYARAT BAGI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA KEROBOKAN DENPASAR Oleh I Kadek Niko Suardi Ida Bagus Surya Dharma Jaya Sagung Putri M.E Purwani Hukum Pidana Fakultas
Lebih terperinciANALISIS YURIDIS SOSIOLOGIS PEMBINAAN NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I LOWOKWARU KOTA MALANG PENULISAN HUKUM
ANALISIS YURIDIS SOSIOLOGIS PEMBINAAN NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I LOWOKWARU KOTA MALANG PENULISAN HUKUM Oleh: ANANG NUGRAHA 08400035 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hukum diciptakan oleh manusia mempunyai tujuan untuk menciptakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum diciptakan oleh manusia mempunyai tujuan untuk menciptakan keadaan yang teratur, aman dan tertib, demikian juga hukum pidana yang dibuat oleh manusia yang
Lebih terperinciPEMBINAAN NARAPIDANA WANITA YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA ATAU DALAM KEADAAN MENGANDUNG DI LP WIROGUNAN YOGYAKARTA
SKRIPSI PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA ATAU DALAM KEADAAN MENGANDUNG DI LP WIROGUNAN YOGYAKARTA Diajukan Oleh: Lily Lastriana Dewi NPM : 070509664 Program Studi : Ilmu Hukum Program
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ATAS AKSES KESEHATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Klaten)
0 NASKAH PUBLIKASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ATAS AKSES KESEHATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Klaten) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah melindungi
BAB I PENDAHULUHAN A. Latar belakang permasalahan Salah satu tujuan negara Indonesia sebagaimana termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS HUKUM MALANG 2015
1 JURNAL PELAKSANAAN SANKSI ADMINISTRASI BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN YANG MELANGGAR TATA TERTIB DI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I MALANG ARTIKEL ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. sebagai jawaban atas permasalahan yaitu :
78 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah ditulis pada Bab I dan Bab II, baik teori, fakta, dan data yang diperoleh. Penulis menarik kesimpulan sebagai jawaban atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahanan, narapidana, anak Negara dan klien pemasyarakatan sebagai subyek
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Azas yang dianut sistem pemasyarakatan dewasa ini menempatkan tahanan, narapidana, anak Negara dan klien pemasyarakatan sebagai subyek dan dipandang sebagai pribadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia bertujuan membentuk masyarakat yang adil dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia bertujuan membentuk masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Dalam usahanya, Negara menjumpai banyak rintangan serta
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Prakoso, Abintoro, Hukum Perlindungan Anak, Yogyakarta : LaksBang PRESSindo.
DAFTAR PUSTAKA A. Buku Prakoso, Abintoro, 2016. Hukum Perlindungan Anak, Yogyakarta : LaksBang PRESSindo. Chazawi, Adami, 2002. Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Jakarta : Raja Grafindo Persada. Hamzah,
Lebih terperinciPENEMPATAN NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A PADANG ARTIKEL/JURNAL
PENEMPATAN NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A PADANG ARTIKEL/JURNAL Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai/Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: Pidana KACONG TRI BAKTI 0610012111031
Lebih terperinciIMPLEMENTASI AJARAN AGAMA ISLAM DALAM KERANGKA PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B KLATEN NASKAH PUBLIKASI
IMPLEMENTASI AJARAN AGAMA ISLAM DALAM KERANGKA PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B KLATEN NASKAH PUBLIKASI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia adalah Negara Hukum. Sebagai Negara Hukum yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah Negara Hukum. Sebagai Negara Hukum yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, Hukum merupakan salah satu pranata yang dibutuhkan untuk mengantisipasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara indonesia adalah negara hukum rechstaats. 1 Sebagaimana tercantum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara indonesia adalah negara hukum rechstaats. 1 Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD) Tahun 1945. Tapi tidak berdasarkan atas kekuasaan
Lebih terperinciPELAKSANAAN SISTEM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi kasus Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Padang)
PELAKSANAAN SISTEM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi kasus Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Padang) 1 Lukman firnando, 1 Syafridatati, 1 Deaf Wahyuni Ramadhani 1 Jurusan Ilmu Hukum,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA DENPASAR
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA DENPASAR Oleh : Gusti Ngurah Arya Sanjaya Putra I Gusti Ketut Ariawan A.A Ngurah Yusa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penegakan hukum pidana merupakan sebagian dari penegakan hukum di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penegakan hukum pidana merupakan sebagian dari penegakan hukum di dalam sistem hukum. Penegakan hukum pidana dilakukan melalui sistem peradilan pidana. Melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain dalam melangsungkan kehidupannya. 1. menjadi latar belakang diperlukannya hukum dalam kehidupan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dilahirkan sebagai makhluk yang bersifat individual dan juga bersifat sosial. Manusia memiliki kepentingan pribadi yang tidak berbeda dengan manusia lainnya.
Lebih terperinciJURNAL PEMENUHAN HAK NARAPIDANA TINDAK PIDANA KORUPSI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WIROGUNAN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN MASA PIDANA (REMISI)
JURNAL PEMENUHAN HAK NARAPIDANA TINDAK PIDANA KORUPSI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WIROGUNAN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN MASA PIDANA (REMISI) Diajukan Oleh : Reymon Axel Amalo NPM : 100510399 Program Studi
Lebih terperinciKata Kunci :Efektivitas, Lembaga Pemasyarakatan, Narapidana, Pembinaan
EFEKTIVITAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA DENPASAR Oleh Ni Made Destriana Alviani Prof. Dr. I Ketut Mertha,SH.,M.Hum I Made Tjatrayasa,SH.,MH Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Para pelaku tindak pidana tersebut,yang memperoleh pidana penjara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia yang dilaksanakan disegala bidang sudah barang tentu akan menimbulkan suatu perubahan dan perkembangan bagi kehidupan masyarakat, serta
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. maupun hukum positif, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Bersyarat sudah berjalan cukup baik dan telah berjalan sesuai dengan
54 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap kendala Balai Pemasyarakatan Klas I Yogyakarta dalam mendampingi Klien Pemasyarakatan yang memperoleh Pembebasan Bersyarat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurangnya kualitas sumber daya manusia staf Lembaga Pemasyarakatan, minimnya fasilitas dalam Lembaga Pemasyarakatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Narapidana sebagai warga negara Indonesia yang hilang kemerdekaannya karena melakukan tindak pidana pembunuhan, maka pembinaannya haruslah dilakukan sesuai dengan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PERLINDUNGAN HAM TERHADAP ANAK YANG MENJALANKAN HUKUMAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK TANJUNG PATI PAYAKUMBUH JURNAL.
PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HAM TERHADAP ANAK YANG MENJALANKAN HUKUMAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK TANJUNG PATI PAYAKUMBUH JURNAL Ditulis Kepada Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan,
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBINAAN YANG DILAKUKAN OLEH PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN TERHADAP NARAPIDANA (Studi Kasus: Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Padang)
PELAKSANAAN PEMBINAAN YANG DILAKUKAN OLEH PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN TERHADAP NARAPIDANA (Studi Kasus: Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Padang) ARTIKEL Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Persyaratan Untuk
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA (Studi: Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Padang) ARTIKEL/JURNAL
PELAKSANAAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA (Studi: Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Padang) ARTIKEL/JURNAL Ditulis Kepada Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciPEMBINAAN MORAL DAN SPIRITUAL PADA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (Studi Kasus di Rumah Tahanan Negara kelas IIB Kabupaten Rembang)
PEMBINAAN MORAL DAN SPIRITUAL PADA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (Studi Kasus di Rumah Tahanan Negara kelas IIB Kabupaten Rembang) Artikel Publikasi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai fungsi pemidanaan tidak lagi hanya sekedar penjeraan bagi narapidana,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sistem hukum negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, pemikiran mengenai fungsi pemidanaan tidak lagi hanya sekedar penjeraan bagi narapidana, tetapi merupakan
Lebih terperinciPEMENUHAN HAK NARAPIDANA WANITA YANG MELAHIRKAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
ISSN 2302-0180 8 Pages pp. 11-18 PEMENUHAN HAK NARAPIDANA WANITA YANG MELAHIRKAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN Teuku Iqbal Haekal 1, Dahlan Ali 2, Mohd. Din 3 1) Magister Ilmu Hukum Program Banda Aceh 2,3)
Lebih terperinciPengertian dan Sejarah Singkat Pemasyarakatan
Pengertian dan Sejarah Singkat Pemasyarakatan Handar Subhandi Bakhtiar http://handarsubhandi.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-sejarah-singkat.html Konsep tentang pelaksanaan pidana penjara di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kenyataan menunjukkan bahwa semakin maju masyarakat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kenyataan menunjukkan bahwa semakin maju masyarakat, semakin banyak komplikasi hidup yang dialaminya. Banyak persaingan, perlombaan dan pertentangan karena semakin banyak
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBINAAN YANG BERSIFAT KEMANDIRIAN TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B SLAWI
PELAKSANAAN PEMBINAAN YANG BERSIFAT KEMANDIRIAN TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B SLAWI Email : maryanto00@yahoo.com Abstract The concept of stewardship at the empirical level has
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bagi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, pemikiran-pemikiran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, pemikiran-pemikiran baru mengenai pemidanaan yang tidak lagi sekedar penjeraan tapi juga merupakan suatu usaha
Lebih terperinciSKRIPSI PERAN BAPAS DALAM PEMBIMBINGAN KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MENJALANI CUTI MENJELANG BEBAS. (Studi di Balai Pemasyarakatan Surakarta)
SKRIPSI PERAN BAPAS DALAM PEMBIMBINGAN KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MENJALANI CUTI MENJELANG BEBAS (Studi di Balai Pemasyarakatan Surakarta) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membicarakan hukum adalah membicarakan hubungan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membicarakan hukum adalah membicarakan hubungan antar manusia, membicarakan hubungan antar manusia adalah membicarakan keadilan, dengan demikian setiap pembicaraan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dalam penjelasan UUD 1945 yang secara tegas menyatakan bahwa Negara Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum, ketentuan ini tercantum dalam penjelasan UUD 1945 yang secara tegas menyatakan bahwa Negara Indonesia
Lebih terperinciDiajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
PERTANGGUNGJAWABAN PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN YANG MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAP NARAPIDANA ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: JONI SARI 0810012111085
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Hukum. Secara substansial, sebutan Negara Hukum lebih tepat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa di dalam Pasal 1 ayat 3 menyebutkan bahwa Negara Indonesia adalah Negara Hukum. Secara substansial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Salah satu tujuan negara Indonesia sebagaimana termuat dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Salah satu tujuan negara Indonesia sebagaimana termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksistensi negara modern, dan oleh karena itu masing-masing negara berusaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum sebagai subsistem sosial menempati posisi penting dalam eksistensi negara modern, dan oleh karena itu masing-masing negara berusaha membangun sistem hukum
Lebih terperinciPENERAPAN SANKSI YANG BERKEADILAN TERHADAP ANAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
PENERAPAN SANKSI YANG BERKEADILAN TERHADAP ANAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK Oleh Aditya Wisnu Mulyadi Ida Bagus Rai Djaja Bagian Hukum Pidana Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara Hukum (rechtsstaat). Sebagai Negara Hukum yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah Negara Hukum (rechtsstaat). Sebagai Negara Hukum yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD NRI 1945, hukum dibutuhkan untuk mengantisipasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kongkrit. Adanya peradilan tersebut akan terjadi proses-proses hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia berdasarkan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 adalah negara hukum. Sebagai negara hukum, peradilan mutlak diperlukan sebab dengan peradilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketika seseorang yang melakukan kejahatan atau dapat juga disebut sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika seseorang yang melakukan kejahatan atau dapat juga disebut sebagai pelaku tindak pidana, proses hukum pertama yang akan dijalani adalah proses penyelidikan. Seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. barang siapa yang melanggar larangan tersebut 1. Tindak pidana juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak pidana merupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa
Lebih terperinciPenerapan Pidana Bersyarat Sebagai Alternatif Pidana Perampasan Kemerdekaan
1 Penerapan Pidana Bersyarat Sebagai Alternatif Pidana Perampasan Kemerdekaan Novelina MS Hutapea Staf Pengajar Kopertis Wilayah I Dpk FH USI Di satu sisi masih banyak anggapan bahwa penjatuhan pidana
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PEMBERIAN REMISI KEPADA NARAPIDANA KORUPSI. (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Lowokwaru Kota Malang) PENULISAN HUKUM
134 TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PEMBERIAN REMISI KEPADA NARAPIDANA KORUPSI (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Lowokwaru Kota Malang) PENULISAN HUKUM Oleh: DADING KALBUADI 08400003 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciPERANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (STUDI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A SRAGEN)
PERANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (STUDI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A SRAGEN) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha Pemerintah dalam menegakan hukum dan memberantas korupsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang. Sebagian dari perkembangan itu bermakna positif dan sebagian yang lain bermakna negatif. Usaha Pemerintah
Lebih terperinciUPAYA RUMAH TAHANAN NEGARA DALAM MENCEGAH NARAPIDANA MELARIKAN DIRI PENULISAN HUKUM
UPAYA RUMAH TAHANAN NEGARA DALAM MENCEGAH NARAPIDANA MELARIKAN DIRI ( Studi di Rumah Tahanan Negara Klas II B Ponorogo ) PENULISAN HUKUM Oleh WAFA ZAENASSA DY 201010110311133 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Lebih terperinciPERAN JAKSA DALAM PENGAWASAN NARAPIDANA YANG DIBERIKAN PELEPASAN BERSYARAT DI KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kejaksaan Negeri Surakarta)
PERAN JAKSA DALAM PENGAWASAN NARAPIDANA YANG DIBERIKAN PELEPASAN BERSYARAT DI KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kejaksaan Negeri Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas
Lebih terperinciPELAKSANAAN ASIMILASI NARAPIDANA. (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Mataram)
i Halaman pengesahan jurnal PELAKSANAAN ASIMILASI NARAPIDANA (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Mataram) Oleh: ISMUL AZIM D1A 108 130 Pada tanggal : Menyetujui, Pembimbing Utama LALU PARMAN,SH., M.hum NIP.
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015
Pelaksanaan Diversi oleh Jaksa Penuntut Umum di Kejaksaan Negeri Padang Terhadap Anak yang Melakukan Tindak Pidana Penganiayaan ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciIMPLEMENTATION OF PROVISION OF LEGAL ASSISTANCE FREE OF CHARGE TO DEFENDANT IN COURT KLAS IA PADANG.
IMPLEMENTATION OF PROVISION OF LEGAL ASSISTANCE FREE OF CHARGE TO DEFENDANT IN COURT KLAS IA PADANG Mila Artika 1, Syafridatati 1, Yetisma Saini 1 1 Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung
Lebih terperinciDenah Lokasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kota Langsa KANTOR PU TEMPAT TEMU BESUK KANTIN
Lampiran 1 Denah Lokasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kota Langsa KANTOR PU POS (3) P I N T U U T A M A AULA TANGGA MENUJU L.II PINTU II TEMPAT TEMU BESUK KANTIN PINTU III BLOK KAMAR NAPI / TAHANAN
Lebih terperinciSKRIPSI PROGRAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KELAS IIA KUTOARJO DALAM PROSES PEMBINAAN ANAK PIDANA
SKRIPSI PROGRAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KELAS IIA KUTOARJO DALAM PROSES PEMBINAAN ANAK PIDANA Diajukan oleh : MEGAWATI KURNIA LOLODATU NPM : 0905 10197 Program Program Kekhususan : Ilmu Hukum : Peradilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemasyarakatan, Pasal 9 Ayat (1) yang menegaskan : Pasal 2 sebagaimana disebutkan dalam Pasal 9 Ayat (1) Undang Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam membantu proses pembinaan narapidana dalam rangka terwujudnya tujuan pemasyarakatan. Peran
Lebih terperinciTINJAUAN TERHADAP PEMBINAAN ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KLAS IIB KARANGASEM
TINJAUAN TERHADAP PEMBINAAN ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KLAS IIB KARANGASEM Oleh : Aditya Saputra I Dewa Made Suartha I Ketut Sudjana Bagian Hukum Acara Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kedaulatannya berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang berbentuk Republik yang kedaulatannya berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Menurut
Lebih terperinciPENYEBAB DAN TIPE KEJAHATAN WANITA MENJADI RESIDIVIS. (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Malang) PENULISAN HUKUM
PENYEBAB DAN TIPE KEJAHATAN WANITA MENJADI RESIDIVIS (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Malang) PENULISAN HUKUM Oleh : DH KURNIA MANTIKA 08400104 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Merebaknya kasus kejahatan dari tahun ke tahun memang bervariasi,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merebaknya kasus kejahatan dari tahun ke tahun memang bervariasi, kadang meningkat dan turun, baik secara kuantitas maupun kualitas. Namun jika dicemati, di
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
1 NASKAH PUBLIKASI REHABILITASI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (STUDI YURIDIS-EMPIRIS DI LAPAS NARKOTIK YOGYAKARTA) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA
PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Hukum
Lebih terperinci: : Ilmu Hukum FAKULTAS HUKUM
JURNAL PENULISAN HUKUM / SKRIPSI REALISASI HAK NARAPIDANAA UNTUK MENDAPATKAN PEMBEBASAN BERSYARAT DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA Diajukan oleh : NORMAN NUGROHO O TANGKETASIK Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya warga Binaan Pemasyarakatan sebagai insan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya warga Binaan Pemasyarakatan sebagai insan dan sumber daya manusia harus diperlakukan dengan baik dan manusiawi dalam suatu sistem pembinaan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Adolf, Huala, 2002, Aspek-aspek Negara Dalam Hukum Internasional, Jakarta: Rajawali Pers: Cetakan Ketiga Edisi Revisi.
DAFTAR PUSTAKA Adolf, Huala, 2002, Aspek-aspek Negara Dalam Hukum Internasional, Jakarta: Rajawali Pers: Cetakan Ketiga Edisi Revisi. Arief,Barda Nawawi, 2005, Pembaharuan Hukum Pidana dalam perspektif
Lebih terperinciPEMBINAAN TERHADAP ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) DALAM MEWUJUDKAN TUJUAN PEMIDANAAN
PEMBINAAN TERHADAP ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) DALAM MEWUJUDKAN TUJUAN PEMIDANAAN (Studi Kasus di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kutoarjo-Purworejo)
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PEMBINAAN DAN PELATIHAN KEMANDIRIAN TERHADAP WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I MEDAN SKRIPSI
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PEMBINAAN DAN PELATIHAN KEMANDIRIAN TERHADAP WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I MEDAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciARTIKEL. EKSEKUSI PENGEMBALIAN KERUGIAN NEGARA PADA PUTUSAN PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Perkara Pada Kejaksaan Negeri Kota Padang)
ARTIKEL EKSEKUSI PENGEMBALIAN KERUGIAN NEGARA PADA PUTUSAN PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Perkara Pada Kejaksaan Negeri Kota Padang) Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugas pokok melaksanakan pemasyarakatan narapidana/anak didik. makhluk Tuhan, individu dan anggota masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Pemasyarakatan merupakan salah satu unit pelaksana tekhnis dari jajaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PIDANA DENDA DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA INDONESIA
PERKEMBANGAN PIDANA DENDA DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA INDONESIA Oleh : Bagus Surya Darma Marwanto Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT : Criminal fines are one
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS TERKAIT FAKTOR DAN UPAYA MENANGGULANGI ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DI INDONESIA Oleh :
TINJAUAN YURIDIS TERKAIT FAKTOR DAN UPAYA MENANGGULANGI ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DI INDONESIA Oleh : Meilyana Megasari Nyoman Dewa Rai Asmara Putra Program Kekhususan Hukum Acara Universitas Udayana
Lebih terperinciMODEL PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TABANAN
MODEL PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TABANAN Oleh : I Gede Cita Permana I Ketut Rai Setiabudhi A.A. Ngurah Yusa Darmadi Program Kekhususan Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perilaku
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perilaku manusia di dalam masyarakat dan bernegara justru semakin kompleks dan bahkan multikompleks. Perilaku
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PIDANA BERSYARAT (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Medan dan BAPAS Klas I Medan)
PELAKSANAAN PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PIDANA BERSYARAT (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Medan dan BAPAS Klas I Medan) TESIS Oleh : FITRI SUMARNI.D 992105006/ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakangMasalah. Dalam era pertumbuhan dan pembangunan dewasa ini, kejahatan
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Dalam era pertumbuhan dan pembangunan dewasa ini, kejahatan merupakan masalah krusial yang sangat meresahkan masyarakat, baik itu dari segi kualitas maupun dari
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian analisis data dan wawancara dengan narasumber
69 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian analisis data dan wawancara dengan narasumber mengenai perlakuan dan kendala terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana dalam proses peradilan yaitu
Lebih terperinciBAB III. Pemasyarakatan Anak Blitar. 3.1 Pola Pembinaan Anak Pelaku Tindak Pidana Di Lembaga
BAB III Pola Pembinaan Anak Pelaku Tindak Pidana Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar 3.1 Pola Pembinaan Anak Pelaku Tindak Pidana Di Lembaga Pemasayarakatan Anak Sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk norma yang hidup di masyarakat. Sebagai ultimum remedium,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum pidana merupakan hukum yang menjadi senjata terakhir dalam membentuk norma yang hidup di masyarakat. Sebagai ultimum remedium, hukum pidana memegang peran
Lebih terperinciPROSES PEMBINAAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA
Proses Pembinaan Warga... (Khusnul Khotimah) 311 PROSES PEMBINAAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA COACHING PROCESS PRISONERS CORRECTIONAL INSTITUTIONS
Lebih terperinciDIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016 Website :
PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA SEUMUR HIDUP DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 KEDUNGPANE SEMARANG Sri Bintang Subari P*, Nur Rochaeti,R.B. Sularto Program Studi S1 Ilmu Hukum, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberantasan atau penindakan terjadinya pelanggaran hukum. pada hakekatnya telah diletakkan dalam Undang-Undang Nomor 48 tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara hukum dimana penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. Negara hukum dalam kekuasaan pemerintahan berdasarkan kedaulatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum yang memiliki konstitusi tertinggi dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara hukum yang memiliki konstitusi tertinggi dalam tata urutan perundang-undangan yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Undang- Undang dasar 1945 hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. landasan pendiriannya yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara hukum Indonesia disebut sebagai negara hukum sesuai dengan landasan pendiriannya yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan memiliki fungsi perlindungan kepada masyarakat (protective function).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pemerintahan memiliki fungsi perlindungan kepada masyarakat (protective function). Fungsi dari perlindungan kepada masyarakat yaitu upaya pemerintah daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berdasarkan atas hukum (Rechstaat) dalam arti negara pengurus. 1 Selain itu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tertulis suatu makna, bahwa Negara Republik Indonesia yang berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah Negara yang berdasarkan
Lebih terperinci