Spesifikasi untuk Gedung Baja Struktural

Transkripsi

1 RSNI X Spesifikasi utuk Gedug Baja Struktural ICS Bada Stadarisasi Nasioal

2 Daftar Isi Daftar Isi... ii SIMBOL... xv DAFTAR ISTILAH...xxxi A. KETENTUAN UMUM...2 A1. Ruag Ligkup Aplikasi Gempa Aplikasi Nuklir...3 A2. Spesifikasi, Peratura da Stadar Acua...3 A3. Material Material Baja Struktur...8 1a. Peujuka ASTM...8 1b. Baja Tak-teridetifikasi...9 1c. Profil Besar Baja Caai Paas...9 1d. Profil Besar Tersusu Peuaga da Peempaa Baja Baut, Rig da Mur Batag Agkur da Batag Berulir Material Habis Pakai utuk Pegelasa Agkur Paku Berkepala...11 A4. Gambar Desai da Spesifikasi Struktur...11 B. PERSYARATAN DESAIN...12 B1. KETENTUAN UMUM...12 B2. BEBAN DAN KOMBINASI BEBAN...12 B3. DASAR DESAIN Kekuata Perlu Keadaa Batas Desai Kekuata Berdasarka Desai Faktor Beba da Ketahaa (DFBK) Desai Kekuata Berdasarka Desai Kekuata Izi (DKI) Desai utuk Stabilitas Desai Sambuga a. Sambuga Sederhaa b. Sambuga Mome Redistribusi Mome pada Balok Diafragma da Kolektor...15 ii

3 9. Desai Kemampua Laa Desai Geaga Desai Fatik Desai utuk Kodisi Kebakara Desai utuk Efek Korosi Agkur pada Beto...16 B4. SIFAT KOMPONEN STRUKTUR Klasifikasi Peampag utuk Tekuk Lokal a. Eleme Tak-Diperkaku b. Eleme Diperkaku Tebal Didig Desai PSB Peetua Luas Bruto da Neto a. Luas Bruto b. Luas eto...22 B5. FABRIKASI DAN EREKSI...22 B6. PENGENDALIAN MUTU DAN JAMINAN MUTU...22 B7. EVALUASI STRUKTUR YANG SUDAH BERDIRI...23 C. DESAIN UNTUK STABILITAS...24 C1. PERSYARATAN STABILITAS UMUM Metode Aalisis Lagsug Metode Alteratif...24 C2. PERHITUNGAN KEKUATAN PERLU Persarata Aalisis Umum Pertimbaga Ketidaksempuraa Awal a. Pemodela Lagsug Ketidaksempuraa b. Pegguaa Beba Notioal utuk Mewakili Ketidaksempuraa Peesuaia Kekakua...28 C3. PERHITUNGAN KEKUATAN TERSEDIA...29 D. DESAIN KOMPONEN STRUKTUR UNTUK TARIK...30 D1. PEMBATASAN KELANGSINGAN...30 D2. KEKUATAN TARIK...30 D3. LUAS NETO EFEKTIF...31 D4. KOMPONEN STRUKTUR TERSUSUN...33 D5. KOMPONEN STRUKTUR TERHUBUNG-SENDI Kekuata Tarik Persarata Dimesi...34 D6. EYEBARS...34 iii

4 1. Kekuata Tarik Persarata Dimesi...34 E. DESAIN KOMPONEN STRUKTUR UNTUK TEKAN...35 E1. KETENTUAN UMUM...35 E2. PANJANG EFEKTIF...36 E3. TEKUK LENTUR DARI KOMPONEN STRUKTUR TANPA ELEMEN LANGSING...37 E4. TEKUK TORSI DAN TEKUK TORSI-LENTUR DARI KOMPONEN STRUKTUR TANPA ELEMEN LANGSING...37 E5. KOMPONEN STRUKTUR TEKAN SIKU TUNGGAL...40 E6. KOMPONEN STRUKTUR TERSUSUN Kekuata Teka Persarata dimesioal...42 E7. KOMPONEN STRUKTUR DENGAN ELEMEN LANGSING Eleme Lagsig Tak-diperkaku,...45 Q a Q s 2. Eleme Lagsig Diperkaku,...48 F. DESAIN KOMPONEN STRUKTUR UNTUK LENTUR...50 F1. KETENTUAN UMUM...52 F2. KOMPONEN STRUKTUR PROFIL I KOMPAK SIMETRIS GANDA DAN KANAL MELENGKUNG DI SUMBU KUATNYA Peleleha Tekuk Torsi-Lateral...53 F3. KOMPONEN STRUKTUR PROFIL I SIMETRIS GANDA DENGAN BADAN KOMPAK DAN NONKOMPAK ATAU SAYAP LANGSING MELENGKUNG DI SUMBU KUATNYA Tekuk Torsi-Lateral Tekuk Lokal Saap Teka...55 F4. KOMPONEN STRUKTUR PROFIL I LAINNYA DENGAN BADAN KOMPAK ATAU NONKOMPAK MELENGKUNG DI SUMBU KUATNYA Peleleha Saap teka Tekuk Torsi-Lateral Tekuk Lokal Saap Teka Leleh Saap Tarik...60 F5. KOMPONEN STRUKTUR PROFIL I SIMETRIS GANDA DAN SIMETRIS TUNGGAL DENGAN BADAN LANGSING MELENGKUNG DI SUMBU KUATNYA Leleh Saap Teka Tekuk Torsi-Lateral Tekuk Lokal Saap Teka Leleh Saap Tarik...62 iv

5 F6. KOMPONEN STRUKTUR PROFIL I DAN KANAL MELENGKUNG DI SUMBU LEMAHNYA Peleleha Tekuk Lokal Saap...62 F7. PSB BUJUR SANGKAR DAN PERSEGI DAN KOMPONEN STRUKTUR BERBENTUK KOTAK Leleh Tekuk Lokal Saap Tekuk Lokal Bada...64 F8. PSB BULAT Leleh Tekuk Lokal...64 F9. T DAN SIKU GANDA YANG DIBEBANI DALAM BIDANG SIMETRIS Leleh Tekuk Torsi-Lateral Tekuk Lokal Saap T Tekuk Lokal dari Bada T pada Teka Letur...66 F10. SIKU TUNGGAL Leleh Tekuk Torsi-Lateral Tekuk lokal kaki...69 F11. BATANG TULANGAN PERSEGI DAN BULAT Leleh Tekuk Torsi-Lateral...70 F12. PROFIL-PROFIL TAK-SIMETRIS Leleh Tekuk Torsi-Lateral Tekuk lokal...71 F13. PROPORSI BALOK DAN GELAGAR Reduksi Kekuata utuk Kompoe Struktur Dega Lubag-Lubag pada Saap Tarik Batas Proporsi utuk Kompoe Struktur Profil I Pelat Peutup Balok Tersusu Pajag Tapa breisig utuk Redistribusi Mome...73 G. DESAIN KOMPONEN STRUKTUR UNTUK GESER...74 G1. KETENTUAN UMUM...75 G2. KOMPONEN STRUKTUR DENGAN BADAN TAK-DIPERKAKU ATAU DIPERKAKU...75 v

6 1. Kekuata Geser Pegaku Trasversal...77 G3. AKSI MEDAN TARIK Batas Pegguaa dari Aksi Meda Tarik Kekuata Geser Dega Aksi Meda Tarik Pegaku Trasversal...78 G4. Siku Tuggal...79 G5. KOMPONEN STRUKTUR PSB PERSEGI DAN BERBENTUK-KOTAK...79 G6. PSB BULAT...80 G7. GESER SUMBU LEMAH PADA PROFIL SIMETRIS GANDA DAN TUNGGAL...80 G8. BALOK DAN GELAGAR DENGAN BUKAAN PADA BADAN...81 H. DESAIN KOMPONEN STRUKTUR UNTUK KOMBINASI GAYA DAN TORSI...81 H1. KOMPONEN STRUKTUR SIMETRIS GANDA DAN TUNGGAL MENAHAN LENTUR DAN GAYA AKSIAL Kompoe struktur Simetris Gada da Tuggal Meaha Letur da Teka Kompoe Struktur Simetris Gada da Tuggal utuk Letur da Tarik Kompoe Struktur Kompak Caai Paas Simetris Gada Meaha Mome Letur da Gaa Teka Sumbu Tuggal...84 H2. KOMPONEN STRUKTUR TAK-SIMETRIS DAN LAINNYA MENAHAN MOMEN LENTUR DAN GAYA AKSIAL...85 H3. KOMPONEN STRUKTUR YANG MENAHAN TORSI DAN KOMBINASI TORSI, LENTUR, GESER DAN/ATAU GAYA AKSIAL PSB Bulat da Persegi ag Meaha Torsi PSB ag Meaha Kombiasi Gaa Torsi, Geser, Letur da Aksial Kompoe Struktur NoPSB ag Meaha Torsi da Tegaga Kombiasi...88 H4. KEGAGALAN DARI SAYAP DENGAN LUBANG-LUBANG YANG MENAHAN TARIK89 I. DESAIN KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT...91 I1. KETENTUAN UMUM Beto da Tulaga Baja Kekuata Nomial Peampag Komposit a. Metode Distribusi Tegaga Plastis b. Metode Kompatibilitas Regaga Pembatasa Material Klasifikasi Peampag Komposit Terisi Beto utuk Tekuk Lokal...93 I2. GAYA AKSIAL Kompoe Struktur Komposit Terbugkus Beto a. Pembatasa b. Kekuata Teka...95 vi

7 1c. Kekuata Tarik d. Trasfer Beba e. Persarata Pedetaila Kompoe Struktur Komposit Terisi Beto a. Pembatasa b. Kekuata Teka c. Kekuata Tarik d. Trasfer Beba...98 I3. LENTUR Umum a. Lebar Efektif b. Kekuata Selama Pelaksaaa Balok Komposit Dega Agkur Stud berkepala baja atau Agkur Kaal Baja a. Kekuata Letur Positif b. Kekuata Letur Negatif c. Balok Komposit Dega Dek Baja Berlekuk d. Trasfer Beba Atara Balok Baja da Pelat Beto Kompoe Struktur Komposit Terbugkus-Beto Kompoe Struktur Komposit Terisi Beto a. Pembatasa b. Kekuata Letur I4. Geser Kompoe Struktur Komposit Terisi da Terbugkus Beto Balok Komposit Dega Dek Baja Berlekuk I5. KOMBINASI LENTUR DAN GAYA AKSIAL I6. TRANSFER BEBAN Persarata Umum Alokasi Gaa a. Gaa Eksteral ag Diguaka pada Peampag Baja b. Gaa Eksteral ag Dipekerjaka utuk Beto c. Gaa Eksteral ag Dipekerjaka Seretak pada Baja da Beto Mekaisme Trasfer Gaa a. Tumpua Lagsug b. Sambuga Geser c. Iteraksi Lekat Lagsug Persarata Pedetaila a. Kompoe Struktur Komposit Terbugkus Beto vii

8 4b. Kompoe Struktur Komposit Terisi Beto I7. DIAFRAGMA KOMPOSIT DAN BALOK KOLEKTOR I8. ANGKUR BAJA Umum Agkur Baja pada Balok Komposit a. Kekuata dari Agkur Batag Baja Berkepala b. Kekuata dari Agkur Kaal Baja c. Jumlah Agkur Baja ag Diperluka d. Persarata Pedetaila Agkur Baja pada Kompoe Komposit a Kekuata Geser dari Agkur Stud berkepala baja pada Kompoe KompositError! Bookmark o 3b. Kekuata Tarik dari Agkur Stud berkepala baja pada Kompoe KompositError! Bookmark ot 3c. Kekuata Agkur Stud berkepala baja utuk Iteraksi dari Geser da Tarik pada Kompoe Komposit d. Kekuata Geser dari Agkur Kaal Baja pada Kompoe Komposit e. Persarata Pedetaila pada Kompoe Komposit I9. KASUS KHUSUS J. DESAIN SAMBUNGAN J1. Ketetua Umum Dasar Desai Sambuga Sederhaa Sambuga Mome Kompoe Struktur Teka Dega Joit Tumpua Splice pada Profil Besar Lubag Akses Las Peempata Las da Baut Baut dalam Kombiasi Dega Las Baut Kekuata Tiggi dalam Kombiasi Dega Paku Kelig Pembatasa pada Sambuga ag Di Baut da Di Las J2. Las Las Tumpul a. Area Efektif b. Pembatasa Las Sudut a. Luas Efektif b. Pembatasa Las Plug da Slot a. Luas Efektif viii

9 3b. Pembatasa Kekuata Kombiasi Las Persarata Logam Pegisi Logam Las Dicampur J3. BAUT DAN BAGIAN-BAGIAN BERULIR Baut Kekuata-Tiggi Ukura da Pegguaa Lubag Spasi Miimum Jarak Tepi Miimum Spasi Maksimum da Jarak Tepi Kekuata Tarik da Geser dari Baut da Bagia-bagia Berulir Kombiasi Gaa Tarik da Geser dalam Sambuga Tipe-Tumpua Baut Kekuata Tiggi dalam Sambuga Kritis-Slip Kombiasi Gaa Tarik da Geser dalam Sambuga Kritis-Slip Kekuata Tumpua pada Lubag-Lubag Baut Saraa Peambug Khusus Saraa Peambug Gaa Tarik J4. ELEMEN TERPENGARUH DARI KOMPONEN STRUKTUR DAN ELEMEN PENYAMBUNG Kekuata Eleme dalam Tarik Kekuata Eleme dalam Geser Kekuata Geser Blok Kekuata Eleme dalam Teka Kekuata Eleme dalam Letur J5. Pegisi Pegisi dalam Sambuga Las a. Pegisi Tipis b. Pegisi Tebal Pegisi dalam Sambuga Baut J6. Sambuga/Splice J7. Kekuata Tumpua J8. DASAR KOLOM DAN PENUMPU BETON J9. BATANG ANGKUR DAN PENANAMAN J10.SAYAP DAN BADAN DENGAN GAYA TERPUSAT Letur Lokal Saap Peleleha Lokal Bada Lipat pada Bada ix

10 4. Tekuk pada Bada akibat Goaga Tekuk Teka Bada Geser Zoa Pael Bada Ujug Tapa Ragka dari Balok da Gelagar Persarata Pegaku Tambaha utuk Gaa-Gaa Terpusat Persarata Pelat Peggada Tambaha utuk Gaa-Gaa Terpusat K. DESAIN SAMBUNGAN KOMPONEN STRUKTUR PSB DAN KOTAK K1. GAYA-GAYA TERPUSAT PADA PSB Defiisi Parameter PSB Bulat PSB Persegi K2. SAMBUNGAN RANGKA BATANG PSB-KE-PSB PSB Bulat PSB Persegi K3. SAMBUNGAN MOMEN PSB-KE-PSB Defiisi Parameter PSB Bulat PSB Persegi K4. LAS-LAS PELAT DAN CABANG-CABANG KE PSB PERSEGI L. DESAIN UNTUK KEMAMPUAN LAYAN L1. KETENTUAN UMUM L2. LAWAN LENDUT L3. DEFLEKSI L4. SIMPANGAN L5. VIBRASI L6. GERAKAN INDUKSI-ANGIN L7. PEMUAIAN DAN KONTRAKSI L8. SLIP SAMBUNGAN M. PABRIKASI DAN EREKSI M1. GAMBAR KERJA DAN GAMBAR EREKSI M2. FABRIKASI Lawa Ledut, Pelegkuga da Pelurusa Pemotoga Termal Perecaaa dari Tepi-Tepi Pelaksaaa Las Pelaksaaa Baut Joit Teka x

11 7. Tolerasi Dimesi Fiish dari Dasar Kolom Lubag utuk Batag Agkur Lubag Salura Persarata utuk Kompoe Struktur ag Digalvais M3. PENGECATAN DI BENGKEL Persarata Umum Permukaa ag Tak Dapat Diakses Permukaa Kotak Permukaa Jadi Permukaa ag Berdekata dega Las Lapaga M4. EREKSI Pegatura Dasar Kolom Stabilitas da Sambuga Pelurusa Pegepasa dari Joit Teka Kolom da Pelat Dasar Pegelasa Lapaga Pegecata Lapaga N. PENGENDALIAN KUALITAS DAN JAMINAN MUTU N1. RUANG LINGKUP N2. PROGRAM PENGENDALIAN KUALITAS FABRIKASI DAN EREKTOR N3. DOKUMEN FABRIKATOR DAN EREKTOR Peeraha Dokume Kostruksi Baja Dokume Tersedia utuk Kostruksi Baja N4. PEMERIKSAAN DAN PERSONEL PENGUJIAN NONDESTRUKTIF Kualifikasi Pemeriksa Pegedali Kualitas Kualifikasi Pemeriksa Jamia Mutu Kualifikasi Persoal PND N5. PERSYARATAN MINIMUM UNTUK PEMERIKSAAN BANGUNAN BAJA STRUKTUR Pegedalia Kualitas Jamia Mutu Pemeriksaa Terkoordiasi Pemeriksaa Pegelasa Pegujia NoDestruktif dari joit Di Las a. Prosedur b. PND Las Tumpul Peetrasi Joit Legkap c. Lubag Akses PND xi

12 5d. Joit Di Las ag Memikul Fatik e. Reduksi dari Laju Uji Ultrasoik f. Peambaha dalam Laju Uji Ultrasoik g. Dokumetasi Pemeriksaa Pembauta Kekuata Tiggi Tugas Pemeriksaa Laia N6. PERSYARATAN MINIMUM UNTUK PEMERIKSAAN KONSTRUKSI KOMPOSIT N7. FABRIKATOR DAN EREKTOR YANG DISETUJUI N8. MATERIAL DAN PENGERJAAN YANG TIDAK SESUAI LAMPIRAN 1. DESAIN DENGAN ANALISIS INELASTIS PERSYARATAN UMUM PERSYARATAN DAKTALITAS Material Peampag Melitag Pajag Tapa breisig Gaa Aksial PERSYARATAN ANALISIS Properti Material da Kriteria Leleh Ketidaksempuraa Geometris Efek Tegaga Sisa da Peleleha Sebagia LAMPIRAN 2. DESAIN UNTUK GENANGAN DESAIN SEDERHANA UNTUK GENANGAN DESAIN DITINGKATKAN UNTUK GENANGAN LAMPIRAN 3. DESAIN UNTUK FATIK KETENTUAN UMUM PENGHITUNGAN TEGANGAN DAN RENTANG TEGANGAN IZIN MAKSIMUM MATERIAL POLOS DAN JOINT DILAS BAUT DAN BAGIAN YANG BERULIR PERSYARATAN FABRIKASI DAN EREKSI KHUSUS LAMPIRAN 4. DESAIN STRUKTURAL UNTUK KONDISI KEBAKARAN KETENTUAN UMUM Objektif Kierja Desai dega Aalisis Kerekaasaa Desai dega Pegujia Kualifikasi Kombiasi beba da Kekuata Perlu DESAIN STRUKTURAL UNTUK KONDISI KEBAKARAN DENGAN ANALISIS.225 xii

13 Desai-Dasar Kebakara Kebakara Dilokalisasi Paca-Flashover Kebakara Komparteme Kebakara Eksterior Sistem Proteksi Kebakara Aktif Temperatur dalam Sistem Struktur akibat Kodisi Kebakara Kekuata Material pada Temperatur Terelevasi Perpajaga akibat Termal Properti Mekaikal pada Temperatur Terelevasi Persarata Desai Struktural Itegritas Struktural Umum Persarata Kekuata da Batas Deformasi Metode Aalisis a. Metode Lajuta Aalisis b. Metode Sederhaa Aalisis Kekuata Desai DESAIN DENGAN PENGUJIAN KUALIFIKASI Stadar kualifikasi Kostruksi Dikekag Kostruksi Tak-Dikekag LAMPIRAN 5. EVALUASI DARI STRUKTUR YANG SUDAH BERDIRI KETENTUAN UMUM PROPERTI MATERIAL Peetua Pegujia ag Diperluka Properti Tarik Komposisi Kimia Kekerasa Takik Metal Dasar Metal Las Baut da Paku Kelig EVALUASI DENGAN ANALISIS STRUKTURAL Data Dimesioal Evaluasi Kekuata Evaluasi Kemampua Laa EVALUASI DENGAN UJI BEBAN Peetua Laju Beba dega Pegujia Evaluasi Kemampua Laa LAPORAN EVALUASI xiii

14 LAMPIRAN 6. BREISING STABILITAS UNTUK KOLOM DAN BALOK KETENTUAN UMUM BREISING KOLOM Breisig Relatif Breisig Nodal BREISING BALOK Breisig Lateral a. Breisig Relatif b. Breisig Nodal Breisig torsi a. Breisig Nodal b. Breisig Meerus BREISING BALOK-KOLOM LAMPIRAN 7. METODE ALTERNATIF DESAIN UNTUK STABILITAS PERSYARATAN STABILITAS UMUM METODE PANJANG EFEKTIF Pembatasa Kekuata Perlu Kekuata Tersedia METODE ANALISIS ORDE PERTAMA Pembatasa Kekuata Perlu Kekuata Tersedia LAMPIRAN 8. ANALISIS ORDE-KEDUA PENDEKATAN PEMBATASAN PROSEDUR PENGHITUNGAN Pegali B 1 utuk Efek P Pegali B 2 utuk Efek P xiv

15 SIMBOL Simbol Defiisi Pasal A Luas peampag logam dasar, i. 2 (mm 2 BM ) J2.4 A b Luas omial bod ag tak-berulir dari baut atau bagia ag J3.6 berulir, i. 2 (mm 2 ) Luas peampag cabag lewata, i. 2 (mm 2 ) K2.3 A bi A bj A c A c A e A e A fc A fg A f A ft A g A g A gv A A A t A v A pb A s Luas peampag cabag ag berlewata, i. 2 (mm 2 ) K2.3 Luas beto, i. 2 (mm 2 ) Luas pelat beto di lebar efektif, i. 2 (mm 2 ) Luas eto efektif, i. 2 (mm 2 ) I2.1b I3.2d Jumlah luas efektif peampag berdasarka lebar efektif E7.2 tereduksi, b e, i. 2 (mm 2 ) Luas saap teka, i. 2 (mm 2 ) G3.1 Luas bruto saap tarik, i. 2 (mm 2 ) F13.1 Luas eto saap tarik, i. 2 (mm 2 ) F13.1 Luas saap tarik, i. 2 (mm 2 ) G3.1 Luas peampag bruto kompoe struktur, i. 2 (mm 2 ) B3.7 Luas bruto kompoe struktur komposit, i. 2 (mm 2 ) I2.1 Luas bruto peaha geser, i. 2 (mm 2 ) J4.3 Luas eto kompoe struktur, i. 2 (mm 2 ) B4.3 Luas eleme-eleme ag tersambug lagsug, i. 2 (mm 2 ) Tabel D3.1 Luas eto peaha tarik, i. 2 (mm 2 ) J4.3 Luas eto peaha geser, i. 2 (mm 2 ) J4.3 Luas tumpu terproeksi, i. 2 (mm 2 ) J7 Luas peampag profil baja, i. 2 (mm 2 ) D2 I2.1b Asa Luas peampag paku peaha geser, i. 2 (mm 2 ) I8.2a Luas geser pada jalur rutuh, i. 2 (mm 2 ) D5.1 A sf A sr Luas dari batag tulaga ag meerus, i. 2 (mm 2 ) I2.1 A sr Luas baja tulaga logitudial ag disalurka secara cukup I3.2d di lebar efektif pelat beto, i. 2 (mm 2 ) A Luas tarik eto, i. 2 (mm 2 t ) Lampira 3.4 A w Luas bada, tiggi keseluruha dikalika tebal bada, dt, i. 2 w G2.1 (mm 2 ) A we Luas efektif las, i. 2 (mm 2 ) J2.4 A wei Luas efektif throat las dari setiap eleme las ith, i. 2 (mm 2 ) J2.4 A Luas beto ag dibebai, i. 2 (mm 2 1 ) I6.3a A Luas tumpua baja kosetris di atas peumpu beto, i. 2 1 J8 (mm 2 ) A 2 Luas maksimum bagia permukaa tumpua ag secara J8 geometris sama da kosetris dega luas ag dibebai, i. 2 (mm 2 ) xv

16 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal B Lebar keseluruha kompoe struktur PSB persegi, diukur 90 Tabel D3.1 derajat terhadap bidag sambuga, i. (mm) B Lebar keseluruha peampag baja persegi sepajag muka ag mealurka beba, i. (mm) I6.3c B b Lebar keseluruha kompoe struktur cabag PSB persegi, K2.1 diukur 90 derajat terhadap bidag sambuga, i. (mm) Lebar keseluruha cabag ag meg-overlap, i. (mm) K2.3 B bi B bj B p Lebar keseluruha cabag ag dioverlap, i. (mm) K2.3 Lebar pelat, diukur 90 derajat terhadap sambuga, i. (mm) K1.1 B 1 Pegali utuk meghitug efek P - Lampira 8.2 B 2 Pegali utuk meghitug efek P - Lampira 8.2 C Kostata torsi PSB H3.1 C b Faktor modifikasi tekuk torsi-lateral utuk diagram mome F1 tidak merata C d Koefisie ag diperhitugka utuk kekakua breisig perlu Lampira ag ditigkatka pada titik belok C f Kostata dari Tabel A-3.1 utuk kategori fatik Lampira 3.3 C m Koefisie ag diperhitugka utuk mome omerata App C p Koefisie fleksibilitas geaga air huja utuk kompoe Lampira struktur primer pada atap rata 2.1 C r Koefisie utuk tekuk pada bada akibat goaga J10.4 C s Koefisie fleksibilitas geaga air huja utuk kompoe Lampira struktur sekuder pada atap rata 2.1 C v Koefisie geser bada G2.1 C Kostata pembegkoka, i. 6 (mm 6 w ) E4 C 2 Peambaha jarak tepi Tabel J3.5 D Diameter terluar sekelilig kompoe struktur PSB, i. (mm) Tabel B4.1 D Diameter terluar sekelilig kompoe struktur utama PSB, i. K2.1 (mm) D beba mati omial, kips (N) App.2.2 D b Diameter terluar sekelilig kompoe struktur cabag PSB, i. K2.1 (mm) D u Pada sambuga slip-kritis, pegali ag mecermika rasio J3.8 baut pratarik rata-rata ag terpasag terhadap baut pratarik miimum ag disaratka E Modulus elastis baja = ksi ( Mpa) Tabel B4.1 E 1,5 ' 1,5 ' c Modulus elastis beto = w c f c, ksi ( 0,043w c f c, MPa) I2.1b E c T Modulus elastis beto pada temperatur terelevasi, ksi (MPa) Lampira E s Modulus elastis baja = ksi ( MPa) I2.1 E T Modulus elastis baja pada temperatur terelevasi, ksi (MPa) Lampira EI eff Kekakua efektif peampag komposit, kip-i. 2 (N-mm 2 ) I2.1b xvi

17 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal F c Tegaga tersedia, ksi (MPa) K1.1 F ca Tegaga aksial tersedia pada titik ag diperhitugka, ksi H2 (MPa) F cbw,f cbz Tegaga letur tersedia pada titik ag diperhitugka, ksi H2 (MPa) Tegaga kritis, ksi (MPa) E3 F cr F cr F crz F e Tegaga kritis terhadap sumbu simetris, ksi (MPa) Tegaga tekuk torsi kritis, ksi (MPa) Tegaga tekuk elastis, ksi (MPa) E.3 F et Tegaga tekuk elastis kritis dega modulus elastis E T Lampira pada temperatur terelevasi, ksi (MPa) F ex Tegaga tekuk letur elastis pada sumbu kuat utama, ksi E4 (MPa) F EXX Kekuata klasifikasi logam pegisi, ksi (MPa) J2.4 F e Tegaga tekuk letur elastis pada sumbu kuat utama, ksi E4 (MPa) Tegaga tekuk torsi elastis, ksi (MPa) E4 F ez Fi Tegaga lekata omial, 0,06 ksi (0,40 MPa) I6.3c F L Besara tegaga letur pada saap teka dimaa tekuk lokal Tabel B4.1 saap atau tekuk lateral-torsi dipegaruhi oleh peleleha, ksi (MPa) F Tegaga omial, ksi (MPa) H3.3 F Tegaga tarik omial, Ft, atau tegaga geser, Fv, dari J3.6 Tabel J3.2, ksi (MPa) F BM Tegaga omial logam dasar, ksi (MPa) J2.4 Tegaga tarik omial dari Tabel J3.2, ksi (MPa) J3.7 F t F' t Tegaga tarik omial ag dimodifikasi mecakup efek J3.7 tegaga geser, ksi (MPa) F v Tegaga geser omial dari Tabel J3.2, ksi (MPa) J3.7 F w Tegaga omial logam las, ksi (MPa) J2.4 F w Tegaga omial logam las (Bab J) dega tapa K4 peigkata pada kekuata akibat beba lagsug, ksi MPa) F wi Tegaga omial pada eleme las ith, ksi (MPa) J2.4 F wix Kompoe x dari tegaga omial, F, ksi (MPa) wi J2.4 F wi Kompoe dari tegaga omial, F, ksi (MPa) wi J2.4 F pt Batas proporsioal pada temperatur terelevasi, ksi (MPa) Lampira F SR Retag tegaga izi, ksi (MPa) Lampira 3.3 F TH Retag tegaga izi threshold, retag tegaga maksimum Lampira utuk life desai tidak terbatas dari Tabel A-3.1, ksi (MPa) 3.1 Kekuata tarik miimum ag disaratka, ksi (MPa) D2 F u F ut Kekuata tarik miimum pada temperatur terelevasi, ksi (MPa) lampira E4 E4 xvii

18 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal F Tegaga leleh miimum ag disaratka, ksi (MPa). Seperti Tabel B3.7 ag diguaka dalam Spesifikasi ii, tegaga leleh meujukka baik titik leleh miimum ag disaratka (utuk baja ag mempuai titik leleh) atau kekuata leleh ag disaratka (utuk baja ag tidak mempuai titik leleh) F b Tegaga leleh miimum ag disaratka dari material kompoe K2.1 struktur cabag PSB, ksi (MPa) F bi Tegaga leleh miimum ag disaratka dari material cabag K2.3 overlappig, ksi (MPa) F bj Tegaga leleh miimum ag disaratka dari material cabag K2.3 overlapped, ksi (MPa) F f Tegaga leleh miimum ag disaratka dari saap, ksi (MPa) J10.1 F p Tegaga leleh miimum ag disaratka dari pelat, ksi K1.1 (MPa) F sr Tegaga leleh miimum ag disaratka batag tulaga, ksi (MPa) I2.1b F st Tegaga leleh miimum ag disaratka dari material G3.3 pegaku, ksi (MPa) F Tegaga leleh pada temperatur terelevasi, ksi (MPa) Lampira G T F w G T H H H H b H bi I I c I d I p I s I s I sr Tegaga leleh miimum ag disaratka dari material G3.3 bada, ksi (MPa) Modulus elastis geser baja = ksi ( MPa) E4 Modulus elastis geser baja pada temperatur terelevasi, ksi Lampira (MPa) Kostata letur E4 Geser tigkat, dalam arah traslasi ag diperhitugka, hasil lampira dari gaa lateral ag diguaka utuk meghitug, kips H (N) Tiggi keseluruha kompoe struktur PSB persegi, diukur Tabel D3.1 dalam bidag sambuga, i. (mm) Tiggi keseluruha kompoe struktur cabag PSB persegi, K2.1 diukur dalam bidag sambuga, i. (mm) Tiggi keseluruha dari cabag overlappig K2.3 Mome iersia di bidag letur, i. 4 (mm 4 ) Mome iersia peampag beto pada sumbu etral elastis dari peampag komposit, i. 4 (mm 4 ) Mome iersia dek baja ag didukug pada kompoe struktur sekuder, i. 4 (mm 4 ) Mome iersia kompoe struktur primer, i. 4 (mm 4 ) Mome iersia kompoe struktur sekuder, i. 4 (mm 4 ) Mome iersia profil baja pada sumbu etral elastis dari peampag komposit, i. 4 (mm 4 ) Mome iersia batag tulaga pada sumbu etral elastis dari peampag komposit, i. 4 (mm 4 ) Lampira I2.1b Lampira 2.1 Lampira 2.1 Lampira 2.1 I2.1b I2.1b xviii

19 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal I st Mome iersia dari pegaku trasversal pada sumbu pusat G3.3 bada utuk sepasag pegaku, atau sekitar muka kotak dega pelat bada utuk pegaku tuggal, i. 4 (mm 4 ) st1 I I st 2 Ix Mome iersia miimum pegaku trasversal ag diperluka utuk pegembaga dari ketahaa tekuk geser bada pada Pasal G2.2, i. 4 (mm 4 ) Mome iersia miimum pegaku trasversal ag diperluka utuk pegembaga tekuk geser bada total ditambah V, i. 4 (mm 4 ) G3.3 G3.3 ketahaa lapaga tarik bada, r V c 2, I Mome iersia pada sumbu utama, i. 4 (mm 4 ) E4 I Mome iersia keluar bidag gambar, i. 4 (mm 4 ) Lampira 6.3.2a I c Mome iersia saap teka pada sumbu, i. 4 (mm 4 ) F4.2 I z Mome iersia sumbu lemah utama, i. 4 (mm 4 ) F10.2 J Kostata torsi, i. 4 (mm 4 ) E4 K Faktor pajag efektif C3,E2 K x Faktor pajag efektif utuk tekuk letur pada sumbu x E4 K Faktor pajag efektif utuk tekuk letur pada sumbu E4 K z Faktor pajag efektif utuk tekuk torsi E4 K 1 Faktor pajag efektif pada bidag letur, dihitug berdasarka asumsi dari tapa traslasi lateral di ujug kompoe struktur, atur sama dega 1,0 kecuali aalisis meujukka ilai terkecil L L L L L L L b L b L b Lm L p L p Tiggi tigkat, i. (mm) Lampira lampira Pajag kompoe struktur, i. (mm) H3.1 Beba hidup peghuia omial Lampira Pajag kompoe struktur tak-terbreis lateral, i. (mm) E2 Pajag betag, i. (mm) Lampira 6.3.2a Pajag kompoe struktur atara titik kerja pada sumbu kord E5 ragka batag, i. (mm) Pajag atara titik-titik ag terbreis utuk mecegah F2.2 peraliha lateral saap teka atau terbreis utuk mecegah putir peampag melitag, i. (mm) Jarak atara breis, i. (mm) Pajag tapa breisig secara lateral terbesar sepajag saap di titik dari beba, i. (mm) Pembatasa pajag tapa breisig secara lateral utuk kelaaka selama redistribusi mome pada balok sesuai dega Pasal B3.7 Pembatasa pajag tak-terbreis secara lateral utuk kodisi batas leleh, i. (mm) Pajag kompoe struktur utama, ft (m) Lampira 6.2 J10.4 F13.5 F2.2 Lampira 2.1 xix

20 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal L pd L r L s Pembatasa pajag tak-dibreis secara lateral utuk kodisi F2.2 batas tekuk torsi-lateral ielastis, i. (mm) Pajag kompoe struktur sekuder, ft (m) Lampira 2.1 Pembatasa pajag tak-terbreis secara lateral utuk aalisis Lampira plastis, i. (mm) Jarak dari maksimum ke gaa geser ol, i. (mm) G6 L v M A M a M B M C M cx, M c M cx M cx M e M lt M max Nilai absolut mome pada titik seperempat dari segme takterbreis, F1 kip-i. (N-mm) Kekuata letur perlu ag megguaka kombiasi beba J10.4 DKI, kip-i. (N-mm) Nilai absolut mome pada sumbu segme tak-terbreis, kip-i. F1 (N-mm) Nilai absolut mome pada titik tiga-perempat dari segme takterbreis, F1 kip-i. (N-mm) Kekuata letur tersedia ditetuka sesuai dega Bab F, kipi. H1.1 (N-mm) Kekuata torsi-lateral tersedia utuk letur sumbu kuat H1.3 ditetuka sesuai dega Bab F ag megguaka C b = 1,0, kip-i. (N-mm) Kekuata letur tersedia pada sumbu x utuk keadaa batas H4 kerutuha tarik saap, kip-i (N-mm) Mome tekuk torsi-lateral elastis, kip-i. (N-mm) F10.2 Mome orde-pertama akibat kombiasi beba DFBK atau DKI disebabka oleh traslasi lateral haa dari struktur, kip-i. (Nmm) Nilai absolut mome maksimum pada segme tak-terbreis, kip- Lampira 8.2 i. (N-mm) M mid Mome di tegah dari pajag tapa breisig, kip-i. (N-mm) Lampira M Kekuata letur omial, kip-i. (N-mm) F1 M t M p M p M r M r M rb M r -ip M r -op Mome orde-pertama ag megguaka kombiasi beba DFBK atau DKI, dega struktur ag terkekag melawa traslasi, kip-i. (N-mm) F1 lampira 8.2 Mome letur plastis, kip-i (N-mm) Tabel B4.1 Mome sehubuga dega distribusi tegaga plastis di atas peampag komposit, kip-i. (N-mm) Kekuata letur orde-kedua ag diperluka akibat kombiasi beba DFBK atau DKI, kip-i. (N-mm) Kekuata letur perlu ag megguaka kombiasi beba DFBK atau DKI, kip-i. (N-mm) Mome breisig perlu ag megguaka kombiasi beba DFBK atau DKI, kip-i. (N-mm) Kekuata letur perlu dalam-bidag pada cabag ag megguaka kombiasi beba DFBK atau DKI, kip-i.(n-mm) Kekuata letur perlu keluar bidag gambar pada cabag ag megguaka kombiasi beba DFBK atau DKI, kip-i. (Nmm) I3.4b lampira 8.2 H1.1 lampira K3.2 K3.2 xx

21 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal M, M Kekuata letur perlu, kip-i. (N-mm) H1.1 rx M rx M u M M M c M t ' M 1 M 1 M 2 N i N i O v P c r P e stor Kekuata letur perlu di lokasi lubag-lubag baut; positif H4 utuk tarik pada saap ag diperhitugka, egatif utuk teka, kip-i. (N-mm) Kekuata letur perlu ag megguaka kombiasi beba J10.4 DFBK, kip-i. (N-mm) Mome di peleleha serat terluar, kip-i. (N-mm) Tabel B4.1 Mome leleh pada sumbu letur, kip-i. (N-mm) F10.1 Mome di peleleha serat terluar pada saap teka, kip-i. (Nmm) Mome di peleleha serat terluar pada saap tarik, kip-i. (Nmm) Mome efektif di ujug dari pajag tapa breisig ag berlawa dari M 2, kip-i. (N-mm) Mome terkecil di ujug pajag tak-terbreis, kip-i. (N-mm) Mome terbesar di ujug pajag tak-terbreis, kip-i. (N-mm) Beba asioal ag diterapka pada level i, kips (N) F4.2 F4.4 Lampira F13.5, Lampira F13.5, Lampira C2.2b Beba lateral tambaha, kips (N) Lampira 7.3 Koefisie sambuga overlap K2.2 Kekuata aksial tersedia, kips (N) H1.1 P c Kekuata teka tersedia keluar bidag letur, kips (N) H1.3 P e Beba tekuk kritis elastis ag ditetuka sesuai dega Bab C atau Lampira 7, kips (N) I2.1b Kekuata tekuk kritis elastis utuk tigkat pada arah traslasi Lampira ag diperhitugka, kips (N) P e Beba tekuk kritis elastis utuk tekuk sekitar sumbu lemah, H1.2 kips (N) P e1 kekuata tekuk kritis elastis kompoe struktur pada bidag Lampira letur, kips (N) P lt Gaa aksial orde-pertama ag megguaka kombiasi Lampira beba DFBK atau DKI, akibat traslasi lateral haa dari 8.2 struktur, kips (N) P mf P P P o Beba vertikal total pada kolom di tigkat ag merupaka bagia dari portal mome, jika ada, dalam arah traslasi ag diperhitugka, kips (N) Kekuata aksial omial, kips (N) Kekuata teka omial, kips (N) Kekuata teka omial dari pajag ol, simetris gada, kompoe struktur komposit ag dibebai secara aksial, kips (N) Lampira D2 E1 I2 xxi

22 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal P t Gaa aksial orde-pertama ag megguaka kombiasi Lampira beba DFBK da DKI, dega struktur ag dikekag 8.2 melawa traslasi lateral, kips (N) Kekuata tumpu omial, kips (N) J8 P p P r P r P r P r P r P rb P ro P stor P u P u P Q Q a Kekuata aksial orde-kedua ag diperluka dega megguaka kombiasi beba DFBK atau DKI, kips (N) Kekuata teka aksial ag diperluka dega megguaka kombiasi beba DFBK atau DKI, kips (N) Kekuata aksial ag diperluka dega megguaka kombiasi beba DBBK atau DKI, kips (N) Kekuata aksial ag diperluka dari kompoe struktur di lokasi lubag baut; positif dalam tarik, egatif dalam teka, kips (N) Gaa eksteral perlu ag diterapka pada kompoe struktur komposit, kips (N) Kekuata breis perlu ag megguaka kombiasi beba DFBK atau DKI, kips (N) Kekuata aksial perlu pada kord di joit, di atas sisi joit dega tegaga teka teredah, kips (N) Beba vertikal total ag didukug oleh tigkat megguaka beba kombiasi DFBK atau DKI, ag sesuai, termasuk beba pada kolom ag buka bagia dari sistem peaha gaa lateral, kips (N) Kekuata aksial perlu pada kord ag megguaka kombiasi beba DFBK, kips (N) Kekuata aksial teka ag diperluka, kips (N) Lampira 8.2 C2.3 H1.1 H4 I6.2a Lampira 6.2 Tabel K1.1 Lampira K1.1 Lampira Kekuata leleh aksial, kips (N) C2.3 Faktor reduksi eto utuk meghitug semua eleme teka E7 lagsig Faktor reduksi utuk eleme lagsig diperkaku E7.2 Q ct Kekuata tarik tersedia, kips (N) I8.3c Q cv Kekuata geser tersedia, kips (N) I8.3c Q f Parameter iteraksi tegaga-kord K2.2 Q Kekuata omial dari satu stud berkepala baja atau agkur I3.2 kaal baja, kips (N) Q t Kekuata tarik omial dari agkur stud berkepala baja, kips I8.3b (N) Q v Kekuata geser omial dari agkur stud berkepala baja, kips I8.3a (N) Q rt Kekuata tarik perlu, kips (N) I8.3c Q rv Kekuata geser perlu, kips (N) I8.3c Faktor reduksi utuk eleme lagsig tak-diperkaku E7.1 Q s R Radius joit permukaa, i. (mm) Tabel J2.2 R Beba omial akibat air huja atau salju, eksklusif kotribusi geaga air huja, ksi (MPa) Lampira 2.2 R Koefisie modifikasi respos gempa A1.1 xxii

23 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal R a Kekuata perlu megguaka kombiasi beba DKI B3.4 R FIL Faktor reduksi utuk joit megguaka haa sepasag las sudut melitag Lampira 3.3 R g Koefisie utuk meghitug efek group I8.2a R M Koefisie utuk meghitug pegaruh P- pada P- Lampira R Kekuata omial, disaratka pada Bab B sampai K B3.3 R Ketahaa slip omial, kips (N) J3.8 R Kekuata omial dari mekaisme trasfer ag berlaku, kips (N) I6.3 R wl Kekuata omial total dari las sudut ag dibebai J2.4 lagitudial, seperti ditetuka sesuai dega Tabel J2.5, kips (N) R wt Kekuata omial total dari las sudut ag dibebai J2.4 trasversal, seperti ditetuka sesuai dega Tabel J2.5 tapa peggati pada Pasal J2.4(a), kips (N) R x Kompoe horizotal kekuata omial dari kelompok las, kips J2.4 (N) R Kompoe vertikal kekuata omial dari kelompok las, kips J2.4 (N) R p Faktor efek posisi utuk paku geser I8.2a R pc Faktor plastifikasi bada F4.1 R pg Faktor reduksi kekuata letur F5.2 R PJP Faktor reduksi utuk las tumpul peetrasi-joit-sebagia (PJS) peguat atau tapa peguat melitag Lampira 3.3 R pt Faktor plastifikasi bada sehubuga dega kodisi batas F4.4 leleh saap tarik R u Kekuata perlu megguaka kombiasi beba DFBK B3.3 S Modulus peampag elastis, i. 3 (mm 3 ) F8.2 S Spasi kompoe struktur sekuder, ft (m) Lampira 2.1 S Beba salju omial Lampira S c Modulus peampag elastis terhadap tumit dalam teka relatif F10.3 pada sumbu letur, i. 3 (mm 3 ) S e Modulus peampag efektif pada sumbu kuat,, i. 3 (mm 3 ) F7.2 S ip Modulus peampag elastis efektif las utuk letur di bidag K4 (Tabel K4.1), i. 3 (mm 3 ) S mi Modulus peampag elastis teredah relatif terhadap sumbu F12 letur, i. 3 (mm 3 ) S op Modulus peampag elastis efektif las utuk letur di luarbidag K4 (Tabel K4.1), i. 3 (mm 3 ) S xc,s xt Modulus peampag elastis ag diacu pada setiap saap Tabel B4.1 teka da tarik, i. 3 (mm 3 ) S x Modulus peampag elastis pada sumbu x, i. 3 (mm 3 ) F2.2 S Utuk peampag elastis pada sumbu. Utuk kaal, modulus peampag miimum, i. 3 (mm 3 ) F6.2 xxiii

24 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal T Gaa omial da deformasi akibat dasar-desai kebakara ag didefiisika pada Lampira Pasal Lampira T a Gaa tarik perlu megguaka kombiasi beba DKI, kips (kn) J3.9 T b Gaa tarik saraa peambug miimum pada Tabel J3.1 atau J3.8 J3.1M, kips (kn) T c Kekuata torsi ag tersedia, kip-i. (N-mm) H3.2 T Kekuata torsi omial, kip-i. (N-mm) H3.1 T r Kekuata torsi perlu megguaka kombiasi DFBK atau DKI, H3.2 kip-i. (N-mm) T u Gaa tarik perlu megguaka kombiasi beba DFBK, kips J3.9 (N) U Faktor geser ag tidak diperhitugka D3 U Rasio pemafaata K2.2 U bs Koefisie reduksi, diguaka pada perhituga kekuata J4.3 rutuh blok geser U p Ideks tegaga utuk kompoe struktur primer Lampira 2.2 U s Ideks tegaga utuk kompoe struktur sekuder Lampira 2.2 V' Gaa geser omial atara balok baja da pelat beto ag I3.2d disalurka melalui agkur baja, kips (N) Kekuata geser tersedia, kips (N) H3.2 V c V c1 Terkecil dari kekuata geser tersedia pada pael bada ag G3.3 berdekata dega V seperti didefiisika pada Pasal G2.1, kips (N) V c2 Terkecil dari kekuata geser tersedia pada pael bada ag G3.3 berdekata dega V seperti didefiisika pada Pasal G3.2, kips (N) V Kekuata geser omial, kips (N) G1 V r Terbesar dari kekuata geser pada pael bada ag G3.3 berdekata megguaka kombiasi beba DFBK atau DKI, kips (N) V r Kekuata geser perlu megguaka kombiasi beba DFBK atau DKI, kips (N) H3.2 V ' Gaa geser logitudial perlu ag disalurka ke baja atau I6.2 r beto, kips (N) Y i Beba gravitas ag diterapka pada level i dari kombiasi C2.2b, beba DFBK atau kombiasi beba DKI, ag sesuai, kips (N) Lampira Z Modulus peampag plastis pada sumbu letur, i. 3 (mm 3 ) F7.1 Z b Modulus peampag plastis dari cabag pada sumbu letur, K3.1 i. 3 (mm 3 ) Z x Modulus peampag plastis pada sumbu x, i. 3 (mm 3 ) F2.1 Z Modulus peampag plastis pada sumbu, i. 3 (mm 3 ) F6.1 a Jarak bersih atara pegaku-pegaku traversal, i. (mm) F13.2 a Jarak atara koektor, i. (mm) E6.1 a Jarak terpedek dari tepi lubag sedi ke tepi kompoe struktur ag diukur sejajar terhadap arah gaa, i. (mm) D5.1 xxiv

25 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal a Setegah pajag muka root olas dalam arah tebal pelat ag dibebai-tarik, i. (mm) Lampira 3.3 a' Pajag las sepajag kedua tepi dari peghetia pelat peutup pada balok atau gelagar, i. (mm) F13.3 a w Rasio dari dua kali luas bada dalam teka akibat peerapa F4.2 dari mome letur sediri sumbu kuat pada luas dari kompoe saap teka b Lebar total kaki dalam teka, i. (mm) F10.3 b Utuk saap kompoe struktur profil I, setegah lebar saappeuh, E6.2 bf; utuk saap kaal, dimesi omial total dari saap, i. (mm) b Lebar total dari kaki terpajag, i. (mm) E7.1 b Lebar dari eleme teka tak-diperkaku; lebar dari eleme B4.1 teka diperkaku, i. (mm) b Lebar kaki ag meaha gaa geser, i. (mm) G4 Lebar saap kolom, i. (mm) J10.6 b cf b e b e b eoi b eov b f b fc b ft b l b s b s d d d d d d d b d b d c e e mid -ht Lebar efektif tereduksi, i. (mm) E7.2 Jarak tepi efektif utuk perhituga kekuata rutuh tarik dari D5.1 kompoe struktur pi-disambug, i. (mm) Lebar efektif dari las muka cabag ke kord, i. (mm) K2.3 Lebar efektif dari las muka cabag pada breis overlapped, i. K2.3 (mm) Lebar saap, i. (mm) B4.1 Lebar saap teka, i. (mm) F4.2 Lebar saap tarik, i. (mm) G3.1 Pajag dari kaki siku terpajag, i. (mm) Pajag dari kaki siku terpedek, i. (mm) Lebar pegaku utuk satu-pegaku disisi, i. (mm) Lampira Diameter saraa peambug omial, i. (mm) J3.3 Diameter baut omial, i. (mm) J3.10 Tiggi omial total peampag, i. (mm) B4.1, J10.3 Tiggi batag tulaga persegi, i. (mm) F11.2 Diameter, i. (mm) J7 Diameter sedi, i. (mm) D5.1 Tiggi balok, i. (mm) J10.6 Diameter omial (diameter bada/bod atau shak), i. (mm) Lampira 3.4 Tiggi kolom, i. (mm) J10.6 Eksetrisitas pada sambuga ragka batag, positif berada jauh dari cabag-cabag, i. (mm) Jarak dari tepi shak agkur stud berkepala baja ke bada dek baja, i. (mm) E5 E5 K2.1 I8.2a xxv

26 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal ' Kekuata teka beto ag disaratka, ksi (MPa) I1.2b f ' c f c T o Kekuata teka beto di temperatur terelevasi, ksi (MPa) f Tegaga akibat D R (D = beba mati omial, R = fra rbw f rbz beba omial akibat air huja atau salju eksklusif dari kotribusi geaga air huja), ksi (MPa) Tegaga aksial perlu di titik perhituga ag megguaka kombiasi beba DFBK atau DKI, ksi (MPa) f, Tegaga letur perlu di titik perhituga megguaka beba I1.2b Lampira 2.2 H2 kombiasi DFBK atau DKI, ksi (MPa) f rv Tegaga geser perlu megguaka kombiasi beba DFBK J3.7 atau DKI, ksi (MPa) g Spasi pusat-ke-pusat traversal atara saraa peambug, i. (mm) B4.3 g Celah atara kaki kompoe struktur cabag pada K2.1 sambuga-tipe K bercelah, dega megabaika las, i. (mm) h Lebar eleme teka diperkaku, i. (mm) B4.1 h Tiggi eleme geser, i. (mm) G2.1b h Jarak bersih atara saap dikuragi sudut atau radius sudut profil caai paas; jarak atara garis saraa peambug ag berdekata atau jarak bersih atara saap bila las diguaka utuk profil tersusu, i. (mm) J10.4 h c h o Dua kali jarak dari pusat gravitasii ke ag berikut: muka bagia dalam saap teka dikuragi las sudut atau radius sudut, utuk profil caai paas; garis terdekat saraa peambug pada saap teka atau muka bagia dalam dari saap teka bila las diguaka, utuk peampag tersusu, i. (mm) H2 B4.1 Jarak atara titik-titik berat saap, i. (mm) F2.2 h p Dua kali jarak dari sumbu etral plastis ke garis terdekat dari B4.1 saraa peambug pada saap teka atau muka bagia dalam dari saap teka bila las diguaka, i. (mm) h r Tiggi omial rusuk, i. (mm) J3.8 k Jarak dari muka terluar dari saap ke tumit bada dari sudut, J10.2 i. (mm) Koefisie utuk eleme lagsig tak-diperkaku Tabel B4.1 k c ksc Koefisie kombiasi tarik da geser slip-kritis J3.9 Koefisie tekuk geser pelat bada G2.1 k v Pajag aktual dari las ag dibebai ujuga, i. (mm) J2.2 Pajag sambuga, i. (mm) Tabel D3.1 Pajag peumpu, i. (mm) J7 b Jarak bersih, dalam arah gaa, atara tepi lubag da tepi J3.10 c lubag ag berdekata atau tepi material, i. (mm) Pajag agkur kaal, i. (mm) I8.2b ca xxvi

27 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal Pajag las tumpul da las sudut efektif total pada PSB K4 e persegi utuk perhituga kekuata las, i. (mm) Pajag overlap diukur sepajag muka peambuga dari K2.1 ov beeath kord dua cabag, i. (mm) Pajag terproeksi dari cabag overlappig pada kord, i. K2.1 p (mm) Jumlah dari titik-titik odal terbreis di dalam betag Lampira 6.3 Ulir per ich (per mm) Lampira 3.4 Jumlah baut peaha tarik ag diterapka J3.9 b Jumlah bidag-bidag slip ag diperluka berkeaa J3.8 s sambuga utuk slip Jumlah dari fluktuasi retag tegaga pada desai life Lampira SR 3.3 p Pitch, i. Per ulir (mm per ulir) Lampira 3.4 p i Rasio dari deformasi eleme i terhadap deformasia di J2.4 tegaga maksimum r Jari-jari girasi, i. (mm) E2 Jarak dari pusat rotasi seketika ke eleme las dega rasio J2.4 r cr r i miimum u / ri, i. (mm) Jari-jari girasi miimum dari setiap kompoe, i. (mm) E6.1 r i Jarak dari pusat rotasi seketika ke eleme las ith, i. (mm) J2.4 Jari-jari polar dari girasi pada pusat geser, i. (mm) E4 _ r o r t r ts Jari-jari girasi dari kompoe saap pada teka letur F4.2 ditambah sepertiga dari luas bada dalam teka akibat peerapa dari sumbu kuat mome letur saja Jari-jari girasi efektif, i. (mm) F2.2 r x Jari-jari girasi pada sumbu x, i. (mm) E4 r Jari-jari girasi pada sumbu geometris sejajar terhadap kaki besi E5 x siku tersambug, i. (mm) Jari-jari girasi pada sumbu, i. (mm) E4 r r z s t t t t t t Jari-jari girasi pada sumbu utama mior, i. (mm) Spasi pusat-ke-pusat logitudial (pitch) dari setiap dua lubag B4.3 beruruta, i. (mm) Tebal eleme, i. (mm) E7.1 Tebal didig, i. (mm) E7.2 Tebal kaki besi siku, i. (mm) F10.2 Lebar batag tulaga persegi sejajar dega sumbu letur, F11.2 i. (mm) Tebal material ag disambug, i. (mm) J3.10 Tebal pelat, i. (mm) D5.1 E5 xxvii

28 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal t Tebal total dari pegisi, i. (mm) J5.2 t Tebal didig desai kompoe struktur PSB, i. (mm) B4.1, K1.1 t b Tebal didig desai dari kompoe struktur cabag PSB, i. K2.1 (mm) Tebal dari cabag overlappig, i. (mm) K2.3 t bi t bj t cf Tebal cabag dari cabag overlapped, i. (mm) K2.3 Tebal saap kolom, i. (mm) J10.6 t Tebal saap, i. (mm) F6.2 Tebal saap ag dibebai, i. (mm) J10.1 f t f t f t fc t p Tebal saap agkur kaal, i. (mm) I8.2b Tebal saap teka, i. (mm) F4.2 Tebal pelat, i. (mm) K1.1 t p Tebal pelat dibebai tarik, i. (mm) Lampira 3.3 t Tebal pegaku bada, i. (mm) Lampira st 6.3.2a Tebal bada, i. (mm) Tabel B4.1 t w t w Tebal throat las efektif terkecil sekelilig perimeter dari cabag atau pelat, i. (mm) Tebal bada agkur kaal, i. (mm) 1500 w kg/m 3 ) K4 I8.2b t w w Lebar pelat peutup, i. (mm) F13.3 w Ukura kaki las, i. (mm) J2.2 w Subscript sehubuga simbol pada sumbu letur kuat utama H2 w Lebar pelat, i. (mm) Tabel D3.1 w Ukura kaki dari peguat atau sudut ag berkotur, jika ada, pada arah tebal pelat dibebai tarik, i. (mm) Lampira 3.3 w Berat beto per satua volume ( 90 w 155 lbs/ft 3 atau I2.1 c w r c Lebar rata-rata rusuk beto atau voute (hauch), i. (mm) I3.2 x Subscript sehubuga simbol pada sumbu kuat letur H1.1 x i Kompoe x dari ri J2.4, Koordiat dari pusat geser berkeaa dega titik berat, i. E4 o (mm) x Eksetrisitas dari sambuga, i. (mm) Tabel D3.1 Subcript sehubuga simbol pada sumbu lemah letur H1.1 i Kompoe dari r J2.4 i z Subscript sehubuga simbol pada sumbu lemah letur utama H2 Faktor peesuaia level gaa DFBK/DKI C2.3 Faktor reduksi ag diberika oleh Persamaa J2-1 J2.2 K2.1 xo Rasio lebar; rasio dari diameter cabag terhadap diameter kord utuk PSB bulat; rasio dari lebar cabag keseluruha terhadap lebar kord utuk PSB persegi c xxviii

29 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal T br eff Kekakua breis ag diperluka, kips/i. (N/mm) Lampira Rasio lebar efektif; jumlah dari perimeter dua komoe struktur K2.1 cabag pada sebuah sambuga-k dibagi dega delapa kali Kekakua sistem breis keseluruha, kip-i./radia (Nmm/radia) 6.3.2a Lampira lebar kord Parameter efektif pos terluar K2.3 eop sec Tb w Kekakua distorsi bada, termasuk efek dari pegaku traversal bada, jika ada, kip-i./radia (N-mm/radia) Kekakua torsi ag diperluka utuk breisig odal, kipi./rad (N-mm/rad) Sifat peampag utuk siku kaki ag tidak sama, positif utuk kaki pedek dalam teka da egatif utuk kaki pajag dalam teka Simpaga tigkat-dalam orde-pertama akibat kombiasi beba DFBK atau DKI, i. (mm) Simpaga tigkat-dalam orde-pertama akibat gaa lateral, i. (mm) Deformasi dari eleme las di level tegaga meegah, diproporsika secara liear terhadap deformasi kritis berdasarka jarak dari pusat rotasi seketika,, i. (mm) Lampira 6.3.2a Lampira 6.3.2a F10.2 Lampira Lampira J2.4 mi Deformasi dari eleme las pada tegaga maksimum, i. (mm) J2.4 ui Deformasi dari eleme las pada tegaga ultimate (retak), J2.4 biasaa dalam eleme terjauh dari pusat rotasi seketika, i. (mm) T Regaga beto maksimum pada temperatur terelevasi, % Lampira cu H i p Rasio kelagsiga kord; rasio dari setegah diameter terhadap tebal didig utuk PSB bulat; rasio setegah lebar terhadap tebal didig utuk PSB persegi Rasio celah; rasio celah atara cabag-cabag dari suatu sambuga-k di celah terhadap lebar kord utuk PSB persegi Parameter pajag beba, haa sesuai utuk PSB persegi; rasio dari pajag kotak cabag dega kord dalam bidag dari sambuga pada lebar kord K2.1 K2.1 K2.1 Parameter kelagsiga F3.2 Parameter batas kelagsiga utuk eleme kompak B4 Parameter batas kelagsiga utuk desai plastis Lampira pd 1.2 Parameter batas kelagsiga utuk saap kompak F3.2 pf pw r rf rw Parameter batas kelagsiga utuk bada kompak Parameter batas kelagsiga utuk eleme okompak Parameter batas kelagsiga utuk saap okompak F3.2 Parameter batas kelagsiga utuk bada okompak F4.2 r i F4 B4 xxix

30 SIMBOL (lajuta) Simbol Defiisi Pasal Koefisie slip rata-rata utuk permukaa kelas A atau B, ag J3.8 sesuai, atau seperti ditetapka oleh pegujia Faktor ketahaa, disaratka dalam Bab B sampai K B3.3 Faktor ketahaa utuk tumpua beto B I6.3a b Faktor ketahaa utuk letur F1 Faktor ketahaa utuk teka B3.7 c c sf t Faktor ketahaa utuk kolom komposit dibebai secara aksial I2.1b Faktor ketahaa utuk geser pada alur kerutuha D5.1 Faktor ketahaa utuk torsi T H3.1 t Faktor ketahaa utuk tarik D2 Faktor ketahaa utuk agkur stud berkepala baja dalam tarik I8.3b v Faktor ketahaa utuk geser G1 v Faktor ketahaa utuk agkur stud berkepala baja dalam I8.3a geser Faktor keamaa, disaratka pada Bab B sampai K B3.4 Faktor keamaa utuk tumpua beto I6.1 B b c c sf Faktor keamaa utuk letur Faktor keamaa utuk teka B3.7 Faktor keamaa utuk kolom komposit ag dibebai secara I2.1b aksial Faktor keamaa utuk geser pada alur kerutuha D5.1 T Faktor keamaa utuk torsi H3.1 Faktor keamaa utuk tarik D2 t t Faktor keamaa utuk agkur stud berkepala baja dalam tarik F1 I8.3b v Faktor keamaa utuk geser G1 Faktor keamaa utuk agkur stud berkepala baja dalam I8.3a v geser Rasio tulaga miimum utuk peulaga logitudial I2.1 sr Terbesar dari F w /F st da 1,0 G3.3 st i b Sudut pembebaa ag diukur dari sumbu logitudial las, J2.4 derajat Sudut lacip atara cabag da kord, derajat K2.1 Sudut pembebaa ag diukur dari sumbu logitudial dari J2.4 eleme las ith, derajat Parameter reduksi kekakua C2.3 xxx

31 DAFTAR ISTILAH Istilah ag didefiisika ditulis dalam huruf mirig dalam daftar di bawah, da di maa mereka pertama kali mucul dalam suatu pasal atau paragraf pajag dalam spesifikasi ii. Catata: (1) Istilah ag ditadai dega tada adalah istilah-istilah umum AISI da AISC ag telah dikoordiasika atara kedua lembaga (2) Istilah ag ditadai dega tada * biasaa dikualifikasika dega tipe dari efek beba; misala, kekuata tarik omial, kekuata teka tersedia, da kekuata letur desai. (3) Istilah ag ditadai dega tada ** biasaa dikualifikasika dega jeis kompoe; misala, tekuk lokal bada da letur lokal saap. Active fire protectio / Proteksi kebakara aktif. Material bagua da sistem ag diaktifka oleh kebakara utuk meguragi efek merugika atau utuk memberitahu orag agar megambil beberapa tidaka utuk meguragi efek merugika. Allowable stregth* keamaa, R /. / Kekuata izi*. Kekuata omial dibagi dega faktor Allowable stress* / Tegaga izi*. Kekuata izi dibagi dega sifat peampag ag sesuai, seperti modulus peampag atau luas peampag melitag. Applicable buildig code / Peratura bagua ag berlaku. Peratura bagua ag diguaka utuk medesai gedug. ASD (allowable stregth desig) / DKI (Desai Kekuata Izi). Metode ag memproporsika kompoe struktur sedemikia rupa sehigga kekuata izi sama dega atau melebihi kekuata perlu dari kompoe akibat aksi kombiasi beba DKI. ASD load combiatio / Kombiasi beba DKI. Kombiasi beba dalam peratura bagua ag berlaku utuk desai kekuata izi (desai tegaga izi). Authorit havig jurisdictio (AHJ) / Otoritas ag memiliki keweaga. Orgaisasi, subdivisi politis, kator atau idividu ag dibebai taggug jawab melaksaaka da meegakka ketetua peratura bagua ag berlaku. Available stregth* ag sesuai. / Kekuata tersedia*. Kekuata desai atau kekuata izi, Available stress* / Tegaga tersedia*. Tegaga desai atau tegaga izi, ag sesuai. Average rib width / Lebar rusuk rata-rata. Lebar rata-rata rusuk bergelombag pada dek baja lekuk. Batte plate / Pelat kopel. Pelat ag disambugka secara kaku pada dua kompoe paralel dari kolom atau balok tersusu ag didesai utuk mealurka geser di atara kompoe-kompoe. xxxi

32 Beam / Balok. Kompoe struktur horizotal omial ag memiliki fugsi utama utuk meaha mome letur. Beam-colum / Kolom-balok. Kompoe struktur ag meaha gaa aksial da mome letur. Bearig / Tumpua. Pada suatu sambuga, keadaa batas dari gaa-gaa geser disalurka melalui saraa peambug mekaikal ke eleme-eleme sambuga. Bearig (local compressive ieldig) / Tumpua (leleh teka lokal). Keadaa batas dari leleh teka lokal akibat aksi dari suatu tumpua kompoe struktur terhadap kompoe struktur laia atau suatu permukaa. Bearig-tpe coectio / Sambuga tipe tumpu. Sambuga baut dimaa gaagaa geser disalurka melalui tumpua baut ke eleme-eleme sambuga. Block shear rupture / Kegagala geser blok. Pada suatu sambuga, keadaa batas dari kegagala akibat tarik sepajag suatu alur da peleleha akibat geser atau kegagala geser sepajag alur laia. Braced frame / Portal terbreis. Sistem ragka batag vertikal ag secara esesial memberika ketahaa terhadap gaa lateral da memberika stabilitas utuk sistem struktur. Bracig / Breisig. Kompoe struktur atau sistem ag memberika kekakua da kekuata utuk membatasi pergeraka ke luar bidag gambar dari kompoe struktur laia di titik breis. Brach member / Kompoe struktur cabag. Pada sambuga PSB, kompoe struktur ag berakhir di kompoe struktur tali busur atau kompoe struktur utama. Bucklig / Tekuk. Keadaa batas dari perubaha geometri tiba-tiba dari struktur atau setiap elemea akibat kodisi beba kritis. Bucklig stregth / Kekuata tekuk. Kekuata utuk keadaa batas ketidakstabila. Built-up member, cross sectio, sectio, shape / Kompoe struktur tersusu, peampag melitag, profil, betuk. Kompoe struktur, peampag melitag, profil atau betuk ag difabrikasi dari eleme-eleme baja struktur ag disatuka megguaka las atau baut. Camber / Lawa ledut. Legkuga ag difabrikasi pada suatu balok atau ragka batag utuk megimbagi leduta ag disebabka oleh beba. Charp V-otch impact test / Pegujia impak takik-v Charp. Pegujia diamik stadar ag megukur kekerasa takik suatu spesime. Chord member / Kompoe struktur tali busur. Pada suatu sambuga PSB, kompoe struktur utama ag meerus melampaui sambuga ragka batag. Claddig / Selubug. Peutup luar dari struktur. Cold-formed steel structural member / ompoe struktur baja terbetuk-digi. Profil ag dibuat melalui proses peekaa dari lembar baja polos, ag dipotog dari guluga atau lembara pelat, atau melalui proses pega digi, ataupu xxxii

33 guluga atau lembara pelat ag di paas; kedua proses pembetuka tersebut dilakuka pada temperatur ruag ambie, aitu tapa pemaasa tambaha sebagaimaa dibutuhka utuk ag terbetuk paas. Collector / Kolektor. Juga dikeal sebagai drag strut; eleme ag bekerja utuk mealurka beba atara diafragma latai da kompoe struktur sistem peaha gaa lateral. Colum / Kolom. Kompoe struktur vertikal omial ag memiliki fugsi utama meaha gaa aksial teka. Colum base / Dasar kolom. Rakita dari profil struktur, pelat, koektor, baut da batag pada dasar suatu kolom ag diguaka utuk mealurka gaa-gaa atara struktur atas baja da podasi. Compact sectio / Peampag kompak. Peampag ag mampu megembagka distribusi tegaga plastis secara peuh da memiliki kapasitas rotasi kurag lebih tiga sebelum terjadi tekuk lokal. Compartmetatio / Pegkotaka. Peutupa dari ruaga megguaka elemeeleme ag memiliki daa taha kebakara secara spesifik. Complete-joit-peetratio (CJP) groove weld / Las tumpul peetrasi-joit-legkap (PJL). Las tumpul dimaa logam las mecapai seluruh ketebala joit, kecuali seperti diizika pada sambuga PSB. Composite / Komposit. Kodisi dimaa eleme-eleme da kompoe struktur baja da beto bekerja sebagai satu kesatua dalam distribusi gaa-gaa dalam. Composite beam / Balok komposit. Balok baja struktur ag bersetuha lagsug da bekerja secara komposit dega pelat beto bertulag. Composite compoet / Kompoe komposit. Kompoe struktur, eleme peambug atau rakita dimaa eleme-eleme baja da beto bekerja sebagai satu kesatua dalam distribusi gaa-gaa dalam, dega pegecualia kasus khusus balok komposit dimaa agkur baja tertaam dalam pelat beto pejal atau dalam pelat ag dicor di atas dek baja lekuk. Cocrete breakout surface / Permukaa beto pecah. Permukaa ag meadai suatu volume beto di sekelilig sebuah agkur paku baja berkepala ag terpisah dari beto sekitara. Cocrete crushig / Kehacura beto. Keadaa batas dari kegagala teka pada beto ag telah mecapai regaga ultimit. Cocrete hauch / Peebala beto setempat. Pada sistem latai komposit ag megguaka dek baja, suatu peampag beto pejal sebagai akibat dari peghetia dek pada setiap sisi gelagar. Cocrete-ecased beam / Balok terbugkus-beto. Balok ag secara keseluruha terbugkus beto ag dicor meatu dega pelat. Coectio / Sambuga. Kombiasi dari eleme-eleme struktur da joit ag diguaka utuk mealurka gaa-gaa atara dua atau lebih kompoe struktur. xxxiii

34 Costructio documets / Dokume pelaksaaa. Gambar desai, spesifikasi, gambar kerja da gambar ereksi. Cope / Coaka. Pemotoga pada suatu kompoe struktur utuk meghilagka sebuah saap da meesuaika dega betuk dari kompoe struktur ag berpotoga. Cover plate / Pelat peutup. Pelat ag dilas atau dibaut ke saap dari suatu kompoe struktur utuk meambah luas peampag profil, modulus peampag atau mome iersia. Cross coectio / Sambuga silag. Sambuga PSB dimaa gaa-gaa pada kompoe struktur cabag atau eleme peambug ag tegak lurus pada kompoe struktur utama ag diimbagi oleh gaa-gaa pada kompoe struktur cabag laia atau eleme peambug pada sisi ag berlawaa dari kompoe struktur utama. Desig-basis fire / Kebakara dasar-desai. Sekumpula kodisi ag medefiisika perkembaga suatu kebakara da peebara produk-produk terbakar pada keseluruha gedug atau bagiaa. Desig drawigs / Gambar desai. Dokume berupa gambar da foto ag memperlihatka desai, lokasi da dimesi dari pekerjaa. Dokume-dokume ii umuma meliputi deah, elevasi, potoga, detail, skedul, diagram da catatacatata. Desig load / Beba desai. Beba kerja ag ditetuka sesuai dega kombiasi beba DFBK atau kombiasi beba DKI, maa ag sesuai. Desig stregth* / Kekuata desai*. Faktor ketahaa dikalika dega kekuata omial, R Desig wall thickess / Ketebala didig desai. Ketebala didig PSB ag diasumsika pada peetua properti peampag. Diagoal stiffeer / Pegaku diagoal. Pegaku bada pada zoa pael kolom dega orietasi diagoal terhadap saap, pada satu atau kedua sisi bada. Diaphragm / Diafragma. Atap, latai atau membra laia atau sistem breisig ag mealurka gaa dalam bidag ke sistem peaha gaa lateral. Diaphragm plate / Pelat diafragma. Pelat ag memiliki kekakua da kekuata geser dalam bidag, diguaka utuk mealurka gaa ke eleme-eleme pedukug. Direct aalsis method / Metode aalisis lagsug. Metode desai utuk stabilitas ag memasukka efek tegaga residu da ketidaklurusa awal dari portal dega meguragi kekakua da mempekerjaka beba otioal pada aalisis orde-kedua. Direct bod iteractio / Iteraksi lekat lagsug. Dalam sebuah peampag komposit, mekaisme dimaa gaa disalurka atara baja da beto melalui tegaga lekat. xxxiv

35 Distortioal failure / Kegagala distorsi. Keadaa batas dari suatu sambuga ragka batag PSB berdasarka distorsi dari kompoe struktur tali busur PSB dari persegi mejadi jajara gejag. Distortioal stiffess / Kekakua distorsi. Kekakua letur bada ke luar bidag gambar. Double curvature / Legkuga gada. Perubaha betuk balok dega satu atau lebih titik balik sepajag betaga. Double-cocetrated forces / Gaa terpusat-gada. Dua gaa ag sama besar da berlawaa arah ag bekerja tegak lurus pada saap ag sama, membetuk kopel. Doubler / Peggada. Pelat ag ditambahka pada, da paralel dega, suatu bada balok atau kolom utuk meigkatka kekuata pada lokasi gaa-gaa terpusat. Drift / Simpaga. Defleksi lateral dari struktur. Effective legth / Pajag efektif. Pajag ag idetik dega pajag kolom dega kodisi sedi pada kedua ujuga. Effective legth factor / Faktor pajag efektif, K. Rasio atara pajag efektif da pajag tapa breisig dari kompoe struktur. Effective et area / Luas eto efektif. Luas eto ag dimodifikasi utuk memperhitugka efek shear lag. Effective sectio modulus / Modulus peampag efektif. Modulus peampag ag direduksi utuk memperhitugka tekuk pada eleme-eleme teka ag lagsig. Effective width / Lebar efektif. Lebar ag direduksi dari pelat atau pelat latai dega asumsi distribusi tegaga merata ag meghasilka efek ag sama dega perilaku kompoe struktur dega lebar pelat atau pelat latai aktual ag distribusi tegagaa tidak merata. Elastic aalsis / Aalisis elastis. Aalisis struktur berdasarka asumsi bahwa struktur kembali ke geometri awala pada saat beba ditiadaka. Elevated temperatures / Peigkata temperatur. Kodisi pemaasa ag dialami oleh eleme-eleme gedug atau struktur sebagai akibat dari kebakara ag melampaui kodisi ambie ag diperkiraka. Ecased composite member / Kompoe struktur komposit terbugkus. Kompoe struktur komposit ag terdiri dari suatu kompoe beto struktur da satu atau lebih profil baja di dalama. Ed pael / Pael ujug. Pael bada dega pael ag berdekata haa pada satu sisi. Ed retur. Pajag dari las sudut ag meerus megeliligi suatu sudut pada bidag ag sama. xxxv

36 Egieer of record / Isiur ag memiliki izi bekerja sebagai perecaa. Profesioal ag memiliki izi ag bertaggug jawab utuk megesahka gambar desai da spesifikasi. Expasio rocker / Tumpua au utuk pemuaia. Tumpua dega permukaa legkug, dimaa suatu kompoe struktur bertumpu, ag dapat berau utuk megakomodasi pemuaia. Expasio roller / Tumpua rol utuk pemuaia. Batag tulaga baja bulat, dimaa suatu kompoe struktur bertumpu, ag dapat bergulig utuk megakomodasi pemuaia. Eebar. Kompoe struktur tarik berujug-sedi dega tebal seragam, ag ditempa atau dipotog dega megguaka api dimaa bagia kepala lebih lebar dari batag tubuha, diproporsika memberika kekuata ag sama baik pada bagia kepala maupu batag tubuh. Factored load / Beba terfaktor. Hasil kali dari faktor beba da beba omial. Fasteer / Saraa peambug. Istilah geerik utuk baut, paku kelig, atau peragkat peambug laia. Fatigue / Fatik. Keadaa batas dari permulaa retak da berlajut sebagai akibat dari peerapa beba hidup berulag. Faig surface / Permukaa lekat. Permukaa kotak dari eleme-eleme sambuga ag mealurka gaa geser. Filled composite member / Eleme komposit terisi. Eleme komposit ag terdiri dari suatu cagkag PSB diisi beto struktur. Filler / Pegisi. Pelat ag diguaka utuk meusu ketebala satu kompoe. Filler metal / Logam pegisi. Logam atau campura logam ag ditambahka pada pembuata joit ag di las. Fillet weld / Las sudut. Las ag umuma berpeampag segi tiga ag dibuat di atara perpotoga permukaa eleme-eleme. Fillet weld reiforcemet / Peguata las sudut. Las sudut ag ditambahka pada las tumpul. Fiished surface / Permukaa jadi. Permukaa ag difabrikasi dega ilai tiggi kekasara diukur meurut ANSI/ASME B46.1 ag sama dega atau kurag dari 500. Fire / Kebakara. Pembakara ag bersifat merusak, seperti ditujukka oleh salah satu atau semua hal berikut: siar, kobara api, paas atau asap. Fire barrier / Peritag kebakara. Eleme kostruksi ag dibetuk dari material taha-api da teruji sesuai dega stadar uji ketahaa api ag disetujui, utuk membuktika kesesuaiaa dega peratura bagua ag berlaku. Fire resistace / Ketahaa api. Properti rakita ag mecegah atau memperlambat rambata paas ag berlebiha, gas paas, atau kobara api dalam kodisi xxxvi

37 pegguaaa da memugkikaa utuk terus melakuka fugsi ag ditetapka. First-order aalsis / Aalisis orde-pertama. Aalisis struktur di maa kodisi keseimbaga diformulasika pada struktur tak-berdeformasi; efek orde-kedua diabaika. Fitted bearig stiffeer / Pegaku tumpua ag dipas. Pegaku ag diguaka pada suatu tumpua atau beba terpusat ag pas dega kecag melawa satu atau kedua saap balok sehigga dapat mealurka beba melalui tumpua. Flare bevel groove weld / Las tumpul terpacug melebar. Las tumpul ag terbetuk dari suatu eleme dega permukaa legkug ag bersetuha dega eleme datar. Flare V-groove weld / Las tumpul-v melebar. Las tumpul ag terbetuk oleh dua eleme dega permukaa legkug. Flashover. Trasisi ke tigkat keterlibata permukaa total pada suatu kebakara dari material mudah terbakar di dalam suatu ruaga tertutup. Flat width / Lebar datar. Lebar omial PSB persegi dikuragi dua kali jari-jari sudut terluar. Bila jari-jari sudut tidak diketahui, lebar datar dapat diambil sebagai lebar peampag total dikuragi tiga kali ketebala. Flexural bucklig / Tekuk letur. Modus tekuk di maa kompoe struktur teka meletur secara lateral tapa putir atau perubaha betuk peampag. Flexural-torsioal bucklig / Tekuk letur-putir. Modus tekuk di maa kompoe struktur teka meletur da memutir secara bersamaa tapa perubaha betuk peampag. Force / Gaa. Resulta dari distribusi tegaga pada luas ag ditetapka. Formed sectio / Profil ag dibetuk. Lihat eleme struktur baja caai digi. Formed steel deck / Dek baja lekuk. Pada kostruksi komposit, baja caai digi pada profil dek ag diguaka sebagai cetaka beto permae. Full restraied momet coectio / Sambuga mome tertaha peuh. Sambuga ag mampu mealurka mome dega megabaika rotasi atara eleme-eleme ag disambug. Gage. Spasi pusat-ke-pusat tegak lurus saraa peambug. Gapped coectio / Sambuga bercelah. Sambuga ragka batag PSB dega suatu celah atau ruag pada muka tali busur atara perpotoga kompoe struktur cabag. Geometric axis / Sumbu geometri. Sumbu paralel terhadap bada, saap atau kaki siku. Girder / Gelagar. Lihat Balok. xxxvii

38 Girder filler / Pegisi gelagar. Pada sistem latai komposit ag megguaka dek baja lekuk, potoga tipis dari lembara baja ag diguaka sebagai pegisi atara lembara dek da saap gelagar. Gouge. Alur atau lubag dega permukaa ag relatif halus sebagai hasil dari deformasi plastis atau pemidaha material. Gravit load / Beba gravitasi. Beba ag bekerja dega arah ke bawah, seperti beba mati da beba hidup. Grip (of bolt) / Grip (dari baut). Ketebala material ag diterobos baut. Groove weld / Las tumpul. Las pada alur di atara eleme-eleme peambug. Lihat juga AWS D1.1./D1.1M. Gusset plate / Pelat buhul. Eleme pelat ag meambugka kompoekompoe struktur ragka batag atau suatu batag tarik atau breis ke suatu balok atau kolom. Heat flux / Alira paas. Eergi radiasi per satua luas permukaa. Heat release rate / Laju pelepasa paas. Laju eergi paas ag dihasilka dari pembakara material. High-stregth bolt / Baut kekuata-tiggi. Saraa peambug ag memeuhi ASTM A325, A325M, A490, A490M, F1852, F2280 atau laia seperti ag diizika dalam Pasal J3.1. Horizotal shear / Geser horizotal. Gaa pada bidag pemisah atara permukaa baja da permukaa beto pada suatu balok komposit. HSS / PSB. Peampag baja struktur berogga berbetuk bujur sagkar, persegi pajag atau bulat ag diproduksi meurut spesifikasi pipa atau tabug. Ielastic aalsis / Aalisis ielastis. Aalisis struktur ag memperhitugka perilaku material ielastis, termasuk aalisis plastis. I-plae istabilit / Ketidakstabila bidag. Keadaa batas ag meliputi tekuk pada bidag portal atau kompoe struktur. Istabilit. Ketidakstabila. Keadaa batas ag dicapai pada pembebaa suatu kompoe struktur, portal atau struktur dimaa suatu gaggua kecil pada beba atau geometri meghasilka perpidaha ag besar. Itroductio legth / Pajag semula. Pada kolom komposit terbugkus beto, pajag sepajag maa gaa kolom diasumsika disalurka ke dalam atau ke luar profil baja. Joit. Luasa di maa dua atau lebih ujug-ujug, permukaa, atau tepi dihubugka. Dikategorika oleh tipe saraa peambug atau las ag diguaka da metode pealura gaa. Joit eccetricit / Eksetrisitas joit. Pada sambuga ragka batag PSB, jarak tegak lurus dari pusat gravitasi kompoe struktur tali busur ke perpotoga dari titiktitik kerja kompoe struktur cabag. xxxviii

39 k-area / Daerah-k. Bagia dari bada ag diperluas dari titik siggug bada da legkuga pegisi atara saap da bada (AISC dimesi k) sebesar 1 ½ i. (38 mm) ke dalam bada di luar dimesi k. K-coectio / Sambuga-K. Sambuga PSB dimaa gaa-gaa dalam kompoe struktur cabag atau eleme-eleme peghubug ag tegak lurus terhadap kompoe struktur utama, terutama diseimbagka dega gaa-gaa pada kompoe struktur cabag laia atau eleme-eleme peambug pada sisi ag sama dari kompoe struktur utama. Lacig / Pelat peghubug. Pelat, baja siku atau profil baja laia, dalam suatu kofigurasi kisi-kisi, ag meghubugka dua profil baja mejadi satu kesatua. Lap joit / Buhul Tersusu. Buhul atara dua eleme-eleme sambuga ag overlappig dalam bidag paralel. Lateral bracig / Breisig lateral. Kompoe struktur atau sistem ag didesai utuk mecegah tekuk lateral atau tekuk torsi-lateral dari kompoe-kompoe struktur. Lateral force resistig sstem / Sistem peaha gaa lateral. Sistem struktur ag didesai utuk meaha beba lateral da memberi stabilitas struktur secara keseluruha. Lateral load / Beba lateral. Beba ag bekerja dalam arah lateral, misala efek agi atau gempa. Lateral-torsioal bucklig / Tekuk putir-lateral. Pola tekuk kompoe struktur letur ag melibatka leduta di luar bidag letur ag terjadi seretak dega putir di pusat geser peampag. Leaig colum / Kolom codog. Kolom ag didesai utuk meaha haa beba gravitasi, dega sambuga-sambuga ag tidak dimaksudka memberi ketahaa terhadap beba lateral. Legth effects / Efek pajag. Perhituga reduksi kekuata kompoe struktur berdasarka pajag tapa breisig. Lightweight cocrete / Beto riga. Beto struktur dega kerapata massa 115 lb/ft 3 (1 840 kg/m 3 ) atau lebih kecil, seperti ditetuka oleh ASTM C567. Limit state / Keadaa batas. Kodisi dimaa suatu struktur atau kompoe mejadi tidak laik da diilai tidak lagi bergua sesuai fugsia (keadaa batas kemampua laa) atau telah mecapai kapasitas ultimit peaha beba (keadaa batas kekuata). Load / Beba. Gaa atau aksi laia akibat berat material bagua gedug, peghui da barag-barag milika, efek ligkuga, perbedaa pergeraka atau perubaha dimesi ag tertaha. Load effect / Efek beba. Gaa, tegaga da deformasi ag dihasilka di dalam suatu kompoe struktur setelah peerapa beba. Load factor / Faktor beba. Faktor ag memperhitugka deviasi beba omial dari beba aktual, utuk ketidakpastia dalam aalisis ag merubah beba mejadi xxxix

40 efek beba da utuk probabilitas aka terjadia lebih dari satu beba ekstrim secara bersamaa. Local bedig ** / Letur lokal **. Keadaa batas dari deformasi besar pada saap akibat gaa trasversal terpusat. Local bucklig** / Tekuk lokal**. Keadaa batas dari tekuk eleme teka di suatu peampag. Local ieldig** eleme. / Leleh lokal**. Leleh ag terjadi di daerah lokal dari sebuah LRFD (load ad resistace factor desig) / DFBK (Desai Faktor Beba da Ketahaa). Metode ag memproporsika kompoe struktur sedemikia sehigga kekuata desai sama atau melebihi kekuata perlu kompoe akibat aksi kombiasi beba DFBK. LRFD load combiatio / Kombiasi beba DFBK. Kombiasi beba pada peratura bagua gedug ag berlaku dimaksudka utuk desai kekuata (desai faktor beba da ketahaa). Mai member / Kompoe struktur utama. Pada suatu sambuga PSB, kompoe struktur tali busur, kolom atau kompoe struktur PSB laia dimaa kompoe struktur cabag atau eleme laia meempel. Mechaism / Mekaisme. Sistem struktur ag mecakup sejumlah sedi riil, sedi plastis atau keduaa, sehigga dapat bersambug dalam satu atau lebih modus beda kaku. Mill scale / Sisik pabrik. Lapisa permukaa oksida pada baja ag terbetuk melalui proses paas. Momet coectio / Sambuga mome. Sambuga ag mealurka mome letur atara kompoe struktur ag disambug. Momet frame / Portal mome. Sistem portal ag memberika ketahaa terhadap beba lateral da memberika stabilitas sistem struktur, terutama melalui geser da letur dari kompoe-kompoe struktur portal da sambugasambugaa. Negative flexural stregth / Kekuata letur egatif. Kekuata letur balok komposit di daerah ag permukaa atasa tertarik akibat letur. Net area / Luas eto. Luas bruto ag direduksi utuk memperhitugka material ag dihilagka. Nodal brace / Breis odal. Breis ag mecegah pergeraka lateral atau putir secara idepede terhadap breis laia pada titik-titik breis ag berdekata (lihat breis relatif). Nomial dimesio / Dimesi omial. Dimesi ag tercatum atau teoretis, pada tabel properti peampag. Nomial load / Beba omial. Besara beba ag ditetapka oleh peratura bagua gedug ag berlaku. xl

41 Nomial rib height / Tiggi rib omial. Tiggi dek baja lekuk diukur dari titik teredah sisi bawah ke titik tertiggi bagia atas. Nomial stregth* / Kekuata omial*. Kekuata suatu struktur atau kompoe (tapa faktor ketahaa atau faktor keamaa) utuk meaha efek beba, seperti ditetuka dalam Spesifikasi ii. Nocompact sectio / Peampag okompak. Peampag ag dapat megembagka tegaga leleh dalam eleme tekaa sebelum tekuk lokal terjadi, tetapi tidak dapat megembagka kapasitas rotasi sebesar tiga. Nodestructive testig / Pegujia odestruktif. Prosedur pemeriksaa tapa ada material ag rusak da itegritas material atau kompoe tidak terpegaruh. Notch toughess / Kekerasa takik. Eergi ag diserap pada suatu temperatur ag ditetapka seperti ag diukur pada pegujia impak takik-v Charp. Notioal load / Beba otioal. Beba virtual ag dipekerjaka pada suatu aalisis struktur utuk memperhitugka efek destabilisasi ag tidak diperhitugka dalam ketetua-ketetua desai. Out-of-plae bucklig / Tekuk ke luar bidag gambar. Keadaa batas dari balok, kolom atau balok-kolom terkait tekuk lateral atau tekuk putir-lateral. Overlapped coectio / Sambuga lewata. Sambuga ragka batag PSB dimaa kompoe struktur cabag ag berpotoga overlap. Pael zoe / Zoa pael. Daerah bada pada sambuga balok-ke-kolom ag dibatasi oleh perpajaga saap balok da kolom ag masuk ke dalam sambuga, ag mealurka mome melalui pael geser. Partial-joit-peetratio (PJP) groove weld / Las tumpul peetrasi-joit-sebagia (PJS). Las tumpul dimaa peetrasi disegaja kurag dari ketebala total eleme ag disambug. Partiall restraied momet coectio / Sambuga mome tertaha sebagia. Sambuga ag mampu mealurka mome dega adaa rotasi ag tidak bisa diabaika atara kompoe struktur ag disambug. Percet elogatio / Perse perpajaga. Ukura daktalitas, ditetuka dalam pegujia tarik sebagai perpajaga maksimum dari pajag gage dibagi dega pajag semula gage diataka dalam perse. Pipa / Pipa. Lihat PSB. Pitch. Spasi memajag pusat-ke-pusat saraa peambug. Spasi pusat-ke-pusat dari ulir baut sepajag sumbu baut. Plastic aalsis / Aalisis plastis. Aalisis struktur berdasarka asumsi dari perilaku plastis-kaku, aitu, keseimbaga struktur terpeuhi da tegaga di seluruh struktur terjadi pada atau di bawah tegaga leleh. Plastic hige / Sedi plastis. Zoa leleh peuh ag terbetuk pada kompoe struktur saat mome plastis tercapai. xli

42 Plastic momet / Mome plastis. Mome tahaa teoretis pada saat peampag leleh peuh. Plastic stress distributio method / Metode distribusi tegaga plastis. Pada kompoe struktur komposit, metode utuk meetuka tegaga-tegaga dega asumsi bahwa peampag profil baja da beto pada kodisi plastis peuh. Plastificatio / Plastifikasi. Pada sambuga PSB, keadaa batas berdasarka mekaisme garis leleh letur ke luar bidag gambar pada tali busur di suatu sambuga kompoe struktur cabag. Plate girder / Gelagar pelat. Balok tersusu. Plug weld / Las sumbat. Las pada lubag bulat di satu eleme dari suatu buhul ag meatuka eleme ke eleme laia. Podig / Geaga. Geaga air akibat leduta dari atap datar. Positive flexural stregth / Kekuata letur positif. Kekuata letur balok komposit di daerah ag permukaa atasa terteka akibat letur. Pretesioed bolt / Baut pra-tarik. Baut ag dikecagka sampai gaa pra-tarik miimum ag disaratka. Pretesioed joit / Buhul pratarik. Buhul dega baut kekuata tiggi ag dikecagka sampai gaa pra-tarik miimum ag disaratka. Properl developed / Dikembagka dega baik. Baja tulaga didetail utuk meleleh secara daktail sebelum terjadia kehacura beto. Baja tulaga ag memeuhi ketetua ACI 318 sampai pada pajag pealura, spasi da selimut beto, diaggap telah dikembagka dega baik. Prig actio / Aksi ugkit. Amplifikasi gaa tarik pada suatu baut ag disebabka oleh pegugkita di atara titik pembebaa, baut da reaksi dari eleme-eleme ag disambug. Puchig load / Beba pos. Pada sambuga PSB, kompoe dari gaa kompoe struktur cabag ag tegak lurus terhadap suatu tali busur. P - effect / Efek P -. Efek dari beba-beba ag bekerja pada kompoe struktur ag berdefleksi atara buhul-buhul atau titik-titik odal. P - effect / Efek P -. Efek dari beba ag bekerja pada lokasi buhul atau titik odal ag berpidah pada suatu struktur. Pada struktur bagua bertigkat, ii adalah efek dari beba-beba ag bekerja pada lokasi latai da atap ag berpidah secara lateral. Qualit assurace / Jamia mutu. Tugas pemataua da pegawasa ag dilakuka oleh bada atau perusahaa selai fabrikator atau erektor utuk memastika bahwa material ag tersedia da pekerjaa ag dilakuka oleh fabrikator da erektor memeuhi persarata dokume kostruksi da stadar acua ag disetujui. Jamia mutu mecakup tugas-tugas ag diataka sebagai pemeriksaa khusus oleh peratura bagua gedug ag berlaku. xlii

43 Qualit assurace ispector (QAI) / Pegawas jamia mutu (PJM). Seseorag ag ditujuk utuk melakuka pegawasa jamia mutu pada pekerjaa ag sedag berlagsug. Qualit assurace pla (QAP) / Recaa jamia mutu (RJM). Program di maa suatu bada atau perusahaa ag bertaggugjawab atas jamia mutu mejaga prosedur detail pemataua da pegawasa utuk memastika kesesuaia pekerjaa dega dokume kostruksi da stadar acua ag telah disetujui. Qualit cotrol / Pegedalia mutu. Pegedalia da pegawasa ag dilakuka oleh fabrikator atau erektor, maa ag sesuai, utuk memastika bahwa material ag tersedia da pekerjaa ag dilakuka memeuhi persarata dari dokume kostruksi da stadar acua ag telah disetujui. Qualit cotrol ispector (QCI) / Pegawas pegedali mutu (PPM). Seseorag ag ditujuk utuk melakuka tugas pegawasa pegedalia mutu utuk pekerjaa ag sedag berlagsug. Qualit cotrol program (QCP) / Program pegedalia mutu (PPM). Program di maa fabrikator atau erektor, maa ag sesuai, mejaga prosedur detail dari fabrikasi atau ereksi da prosedur pegawasa utuk memastika kesesuaia pekerjaa dega gambar desai, spesifikasi da stadar acua ag telah disetujui. Reetrat. Pada coaka atau lubag akses las, pemotoga pada perubaha arah medadak di maa permukaa terekspos adalah cekug. Relative brace / Breis relatif. Breis ag megedalika pergeraka relatif dari dua titik breis ag berdekata searah pajag balok atau kolom atau perpidaha lateral relatif dari dua tigkat dalam sebuah portal (lihat breis odal). Required stregth* / Kekuata perlu*. Gaa-gaa, tegaga-tegaga, da deformasi-deformasi ag bekerja pada kompoe struktur, ag ditetuka baik oleh aalisis struktur, utuk kombiasi beba DFBK atau DKI, ag sesuai, ataupu seperti ag disaratka oleh Spesifikasi atau stadar ii. Resistace factor / Faktor ketahaa. Faktor ag memperhitugka deviasi kekuata omial ag tidak dapat dihidari terhadap kekuata aktual da demi cara serta kosekuesi kegagala. Restraied costructio / Kostruksi tertaha. Rakita latai da atap da setiap balok-balok pada bagua gedug di maa struktur sekelilig atau peagga mampu meaha pemuaia termal ag besar pada seluruh retag dari peigkata temperatur ag diatisipasi. Reverse curvature / Legkuga terbalik. Lihat legkuga gada. Root of joit / Akar buhul. Bagia dari suatu buhul ag aka di las di maa kompoe-kompoe struktur terdekat satu terhadap laia. Rotatio capacit / Kapasitas rotasi. Peigkata rotasi sudut ag dapat diterima oleh suatu profil tertetu sebelum terjadi peluruha beba ag berlebiha, didefiisika sebagai rasio rotasi ielastis ag dicapai terhadap rotasi elastis ideal pada peleleha pertama. xliii

44 Rupture stregth / Kekuata rutuh. Kekuata ag dibatasi oleh retak atau sobek pada kompoe struktur atau eleme-eleme peambug. Safet factor / Faktor keamaa. Faktor ag memperhitugka deviasi kekuata aktual terhadap kekuata omial, deviasi beba aktual terhadap beba omial, ketidakpastia dalam aalisis ag megubah beba mejadi efek beba, da demi cara da kosekuesi kegagala. Secod-order effect / Aalisis orde-kedua. Efek dari beba-beba ag bekerja pada kofigurasi struktur terdeformasi; mecakup efek P da efek P. Seismic respose modificatio factor / Faktor modifikasi respos seismik. Faktor ag mereduksi efek beba gempa pada level kekuata. Service load / Beba laa. Beba di maa keadaa batas kemampua laa dievaluasi. Service load combiatio / Kombiasi beba laa. Kombiasi beba dimaa keadaa batas kemampua laa dievaluasi. Serviceabilit limit state / Keadaa batas kemampua laa. Pembatasa kodisi ag mempegaruhi kemampua struktur utuk mempertahaka peampilaa, keterpeliharaa, keaweta atau keamaa peghuia atau fugsi mesi, dalam pegguaa ormal. Shear bucklig / Tekuk geser. Modus tekuk di maa eleme pelat, misala bada dari balok, berdeformasi akibat geser muri ag diterapka pada bidag pelat. Shear lag. Distribusi tegaga tarik tak-merata pada suatu kompoe struktur atau eleme peambug di sekitar sambuga. Shear wall / Didig geser. Didig ag memberi ketahaa terhadap beba lateral pada bidag didig da memberi stabilitas bagi sistem struktur. Shear ieldig (puchig) / Leleh geser (pos). Pada sambuga PSB, keadaa batas berdasarka kekuata geser ke luar bidag gambar dari didig tali busur dimaa kompoe-kompoe struktur cabag dihubugka. Sheet steel / Baja lembara. Pada sistem latai komposit, baja ag diguaka utuk pelat peutup atau peggutiga aeka macam pada dek baja lekuk. Shim / Baji. Lapisa tipis material ag diguaka utuk megisi ruag atara permukaa ag dilekatka atau permukaa tumpua. Sideswa bucklig (frame) / Tekuk sideswa (portal). Keadaa batas stabilitas ag melibatka ketidakstabila sideswa lateral dari portal. Simple coectio / Sambuga sederhaa. Sambuga ag mealurka mome letur ag diabaika di atara kompoe-kompoe struktur ag disambug. Sigle-cocetrated force / Gaa terpusat-tuggal. Gaa tarik atau teka ag diterapka tegak lurus saap kompoe struktur. Sigle curvature / Legkuga tuggal. Garis elastis deformasi balok ag tidak memiliki titik balik di dalam betag. xliv

45 Sleder-elemet sectio / Profil eleme-lagsig. Peampag melitag ag memiliki kompoe-kompoe pelat lagsig ag memadai sehigga tekuk lokal pada retag elastis dapat terjadi. Slip. Pada sambuga baut, keadaa batas pergeraka relatif dari bagia-bagia ag tersambug sebelum kekuata ag tersedia dari sambuga tercapai. Slip-critical coectio / Sambuga kritis-slip. Sambuga baut ag didesai utuk meaha pergeraka melalui friksi pada permukaa lekat dari sambuga akibat gaa pejepit dari baut. Slot weld / Las slot. Las ag dimasukka pada suatu lubag diperpajag ag meatuka eleme ke eleme laia. Sug-tighteed joit / Buhul dikecagka rapat. Buhul dega lapisa-lapisa ag tersambug secara bersetuha rapat seperti disaratka pada Bab J. Specificatios / Spesifikasi. Dokume tertulis berisi persarata material, stadar da pelaksaaa perkerjaa. Specified miimum tesile stregth / Kekuata tarik miimum ag disaratka. Batas teredah kekuata tarik ag disaratka utuk material seperti didefiisika oleh ASTM. Specified miimum ield stress / Tegaga leleh miimum ag disaratka. Batas teredah tegaga leleh ag disaratka utuk material seperti didefiisika oleh ASTM. Splice / Sambuga Lewata. Sambuga di atara dua eleme struktur ag disatuka pada ujug-ujuga utuk membetuk suatu eleme tuggal, ag lebih pajag. Stabilit / Stabilitas. Kodisi ag dicapai pada pembebaa suatu kompoe struktur, portal atau struktur dimaa gaggua kecil pada beba atau geometri tidak meghasilka perpidaha ag besar. Staticall loaded / Pembebaa statis. Tidak meaha tegaga-tegaga fatik ag berarti. Beba gravitasii, agi da seismik diperhitugka sebagai beba statis. Steel achor / Agkur baja. Paku berkepala atau kaal caai paas di las pada kompoe struktur baja da meatu di dalam beto dari kompoe struktur komposit utuk mealurka geser, tarik atau kombiasi geser da tarik pada bidag pemisah dari dua material. Stiffeed elemet / Eleme diperkaku. Eleme teka datar dega eleme ke luar bidag gambar ag berdekata sepajag kedua tepi paralel terhadap arah beba. Stiffeer / Pegaku. Eleme struktur, biasaa suatu siku atau pelat, ditempelka pada suatu kompoe struktur utuk medistribusika beba, mealurka geser atau mecegah tekuk. Stiffess / Kekakua. Ketahaa terhadap deformasi suatu kompoe struktur atau struktur, diukur dega rasio gaa ag diterapka (atau mome) terhadap perpidaha ag sesuai (atau rotasi). xlv

46 Strai compatibilit method / Metode kompatibilitas regaga. Metode utuk peetua tegaga-tegaga dalam kompoe struktur komposit dega memperhitugka hubuga regaga-tegaga dari setiap material da lokasia dega memperhatika sumbu etral peampag melitag. Stregth limit state / Keadaa batas kekuata. Kodisi batas dimaa maksimum kekuata struktur atau kompoee-kompoea telah tercapai. Stress / Tegaga. Gaa per satua luas ag disebabka oleh gaa aksial, mome, geser atau torsi. Stress cocetratio / Pemusata tegaga. Tegaga lokal ag jauh lebih tiggi dari rata-rata akibat perubaha geometri ag medadak atau pembebaa lokal. Strog axis / Sumbu kuat. Sumbu utama major titik berat pada suatu peampag melitag. Structural aalsis / Aalisis struktur. Peetua efek beba pada kompoe struktur da sambuga berdasarka prisip mekaika struktur. Structural compoet / Kompoe struktur. Kompoe struktur, koektor, eleme atau rakita peambug. Structural steel / Baja struktur. Eleme baja seperti didefiisika dalam Pasal 2.1 AISC Code of Stadard Practice for Steel Buildigs ad Bridges. Structural sstem / Sistem struktur. Suatu rakita kompoe-kompoe peaha beba ag disambug bersama utuk memberika iteraksi atau salig ketergatuga. T-coectio / Sambuga-T. Sambuga PSB dimaa kompoe struktur cabag atau eleme peambug tegak lurus terhadap kompoe struktur utama da dimaa gaa-gaa tegak lurus terhadap kompoe struktur utama terutama diseimbagka oleh geser pada kompoe struktur utama. Tesile stregth (of material) / Kekuata tarik (dari material). Tegaga tarik maksimum ag mampu ditaha oleh material seperti didefiisika oleh ASTM. Tesile stregth (of member) / Kekuata tarik (dari kompoe struktur). Gaa tarik maksimum kompoe struktur ag mampu ditaha. Tesio ad shear rupture / Kerutuha tarik da geser. Pada baut atau saraa peambug mekais lai, keadaa batas kerutuha akibat gaa tarik da geser ag terjadi secara seretak. Tesio field actio / Aksi lapaga tarik. Perilaku pael akibat geser dimaa gaagaa tarik diagoal terjadi pada bada da gaa-gaa teka terjadi pada pegakupegaku traversal dega cara ag mirip dega ragka batag Pratt. Thermall cut / Pemotoga paas. Pemotoga dega gas, plasma atau laser. Tie plate / Pelat pegikat. Eleme pelat ag diguaka utuk meatuka dua kompoe paralel suatu kolom tersusu, gelagar atau batag tarik ag secara kaku disambugka ke kompoe-kompoe paralel da didesai utuk mealurka geser di ataraa. xlvi

47 Toe of fillet / Ujug las sudut. Perpotoga muka las sudut dega logam dasar. Titik siggug dari suatu las sudut ag berbetuk bulat. Torsioal bracig / Breisig putir. Breisig ag meaha putir dari balok atau kolom. Torsioal bucklig / Tekuk putir. Modus tekuk dimaa putir kompoe struktur teka terjadi megeliligi sumbu pusat gesera. Trasverse reiforcemet / Tulaga trasversal. Dalam kolom komposit terbugkus beto, tulaga baja dalam betuk segkag tertutup atau kawat lasa pabrik ag memberi pegekaga utuk beto ag meligkupi profil baja. Trasverse stiffeer / Pegaku trasversal. Pegaku bada dalam arah tegak lurus saap, diikatka ke bada. Tubig / Perpipaa. Lihat PSB. Tur-of-ut method / Metode putar baut. Prosedur dimaa pra-tarik ag disaratka pada baut kekuata-tiggi dikotrol dega memutar kompoe saraa peambug dega suatu jumlah ag telah ditetuka sebeluma sesudah baut tersebut dikecagka dega rapat. Ubraced legth / Pajag tapa breisig. Jarak atara titik-titik terbreis dari kompoe struktur, ag diukur atara pusat-pusat gravitasi kompoe-kompoe struktur breisig. Ueve load distributio / Distribusi beba tidak-merata. Pada sambuga PSB, kodisi di maa beba melalui peampag melitag dari eleme ag disambugka tidak didistribusika dega cara ag dapat ditetuka segera. Uframed ed / Ujug tidak meragka. Ujug dari suatu kompoe struktur ag tidak ditaha terhadap rotasi dega pegaku atau eleme sambuga. Urestraied costructio / Kostruksi tak-dikekag. Rakita latai da atap da setiap balok dalam bagua gedug ag diasumsika bebas berputar da berkembag di sepajag retag temperatur ag meigkat ag diatisipasi. Ustiffeed elemet / Eleme tak-diperkaku. Eleme teka datar dega eleme ke luar bidag gambar ag berdekata sepajag satu tepi paralel dega arah beba. Weak axis / Sumbu lemah. Sumbu utama mior dari titik pusat peampag melitag. Weatherig steel / Pelapuka baja. Baja kekuata-tiggi dega sedikit campura logam lai, dega pecegaha ag sesuai, dapat diguaka dalam ligkuga atmosfir ormal (buka laut) tapa proteksi pelapis cat. Web cripplig / Lipat pada bada. Keadaa batas kegagala lokal dari pelat bada di daerah sagat dekat dega beba terpusat atau reaksi. Web sideswa bucklig / Tekuk pada Bada akibat Goaga. Keadaa batas tekuk lateral dari saap tarik ag berlawaa lokasi dega suatu gaa teka terpusat. xlvii

48 Weld metal / Logam las. Bagia dari campura las ag telah bear-bear mecair selama pegelasa. Logam las memiliki eleme logam pegisi da logam dasar ag dicairka dalam siklus termal las. Weld root / Akar las. Lihat akar joit. Y-coectio / Sambuga-Y. Sambuga PSB di maa kompoe struktur cabag atau eleme peambug tidak tegak lurus terhadap kompoe struktur utama da di maa gaa tegak lurus terhadap kompoe struktur utama terutama diseimbagka oleh geser dalam kompoe struktur utama. Yield momet / Mome leleh. Pada kompoe struktur ag meaha letur, mome di maa serat terluar ekstrim pertama kali mecapai tegaga leleh. Yield poit / Titik leleh. Tegaga pertama pada suatu material di maa peigkata dalam regaga terjadi tapa peigkata tegaga seperti didefiisika oleh ASTM. Yield stregth / Kekuata leleh. Tegaga di maa material memperlihatka deviasi pembatasa ag disaratka terhadap proporsioalitas tegaga terhadap regaga seperti didefiisika oleh ASTM. Yield stress / Tegaga leleh. Istilah geerik ag meujukka titik leleh atau kekuata leleh, maa ag sesuai, utuk material. Yieldig / Leleh. Keadaa batas dari deformasi ielastis ag terjadi sesudah tegaga leleh tercapai. Yieldig (plastic mome) / Leleh (mome plastis). Leleh pada seluruh peampag melitag dari kompoe struktur pada saat mome letur mecapai mome plastis. Yieldig (ield momet) / Leleh (mome leleh). Leleh pada serat terluar peampag melitag kompoe struktur pada saat mome letur mecapai mome leleh. xlviii

49 BAB A KETENTUAN UMUM Bab ii meataka ruag ligkup Spesifikasi, megikhtisarka spesifikasi acua, peratura, da dokume stadar, serta memberi persarata utuk material da dokume desai struktur. Bab ii diatur sebagai berikut. A1. Ruag Ligkup A2. Spesifikasi, Peratura, da Stadar acua A3. Material A4. Gambar Desai Struktur da Spesifikasi A1. Ruag Ligkup Spesifikasi utuk Gedug Baja Struktural (SNI ), selajuta disebut sebagai Spesifikasi, harus diguaka utuk medesai sistem baja struktur atau sistem dega baja struktur ag bekerja secara komposit dega beto bertulag, di maa eleme baja didefiisika pada AISC Code of Stadard Practice for Steel Buildigs ad Bridges, Pasal 2.1., ag selajuta disebut Code of Stadard Practice. Spesifikasi ii mecakup Simbol, Daftar Istilah, Bab A sampai dega Bab N, da Lampira 1 sampai dega 8. Pejelasa da Catata ag disisipka pada semua bagia adalah buka merupaka bagia dari Spesifikasi. Catata: Catata dimaksudka utuk memberi rigkasa da padua praktis dalam peerapa ketetua tersebut. Spesifikasi ii memberika kriteria utuk desai, fabrikasi da ereksi bagua gedug baja struktur da struktur laia, dimaa struktur laia ag didefiisika sebagai struktur ag didesai, difabrikasi, da diereksi dalam cara ag sama pada bagua gedug, dega bagua gedug-seperti eleme peaha beba vertikal da eleme peaha beba lateral. Bilamaa Spesifikasi ii megacu pada peratura bagua umum ag berlaku da tidak ada, beba, kombiasi beba, pembatasa sistem, da persarata desai umum tersebut harus dalam SEI/ASCE tersebut. Bila kodisi tidak dicakup oleh Spesifikasi, desai diizika berdasarka pegujia atau aalisis, tergatug persetujua dari pihak ag berweag. Metode alteratif aalisis da desai boleh diguaka, asalka metode tersebut bisa diterima oleh pihak ag berweag. Catata: Utuk peracaga kompoe struktur, selai dari profil struktur berogga (PSB), ag merupaka caai digi, dega ketebala tidak lebih dari 1 i. (25 mm), maka direkomedasika megguaka ketetua AISI North America Specificatio for the Desig of Cold-Formed Steel Structural Members. 2 dari 251

50 1. Aplikasi Gempa Ketetua desai taha gempa utuk struktur gedug baja (ANSI / AISC 341) harus diguaka pada peracaga sistem peaha gaa gempa baja struktur atau baja struktur ag bekerja secara komposit dega beto bertulag, kecuali secara khusus diatur lai oleh peratura bagua gedug ag berlaku. Catata: SEI/ASCE 7 (Tabel , Bagia H) secara khusus megecualika sistem baja struktur, tetapi tidak utuk sistem komposit, dalam kategori desai gempa B da C jika mereka diracag sesuai dega Spesifikasi da beba gempa dihitug megguaka suatu faktor modifikasi respos gempa, R, sebesar 3. Utuk kategori desai gempa A, SEI/ASCE 7 mesaratka gaa lateral ag diguaka sebagai beba da efek gempa, tetapi perhituga ii tidak memerluka pegguaa suatu faktor R. Oleh karea itu utuk kategori desai gempa A tidak perlu medefiisika suatu sistem peaha gaa gempa ag memeuhi setiap persarata khusus da ketetua desai taha gempa utuk struktur gedug baja tidak perlu diterapka. Ketetua Lampira 1 dari Spesifikasi ii tidak berlaku utuk ketetua desai taha gempa dari bagua gedug da struktur laia. 2. Aplikasi Nuklir Peracaga, fabrikasi da ereksi struktur uklir harus sesuai dega persarata Specificatio for Safet-Related Steel Structures for Nuclear Facilities (ANSI/AISC N690), selai ketetua Spesikasi ii. A2. Spesifikasi, Peratura da Stadar Acua Spesifikasi, peratura da stadar ag berikut ag diacu pada Spesifikasi ii: ACI Iterasioal (ACI) ACI Buildig Code Requiremets for Structural Cocrete ad Commetar ACI 318M-08 Metric Buildig Code Requiremets for Structural Cocrete ad Commetar ACI Code Requiremets for Nuclear Safet-Related Cocrete Structures ad Commetar America Istitute of Steel Costructio, Ic. (AISC) AISC Code of Stadard Practice for Steel Buildigs ad Bridges ANSI/AISC Seismic Provisios for Structural Steel Buildigs ANSI/AISC N Specificatio Safet-Related Steel Structures for Nuclear Facilities America Societ of Civil Egieers (ASCE) ASCE/Sei 7-10 Miimum Desig Loads for Buildigs ad Other Structures ASCE/SEI/SFPE Stadard Calculatio Methods for Structural Fire Protectio America Societ of Mechaical Egieers (ASME) 3 dari 251

51 ASME B Fasteers for Use i Structural Applicatios ASME B Surface Texture, Surface Roughess, Waviess, ad La America Societ for Nodestructive Testig (ASNT) ANSI/ASNT CP Stadard for Qualificatio ad Certificatio of Nodestructive Testig Persoel Recommeded Practice No. SNT-Tc-1A-2006 Persoel Qualificatio ad Certificatio i Nodestructive Testig ASTM Iterotioal (ASTM) A6/A6M-09 Stadard Specificatio for Geeral Requiremets for Rolled Structural Steel Bars, plates, Shapes, ad Sheet Pilig A36/A36M-08 Stadard Specificatio for Carbo Structural Steel A53/A53M-07 Stadard Specificatio for Pipe, Steel, Black ad Hot-Dipped, Ziccoated, Welded ad Seamless A193/A193M-08b Stadard Specificatio for Allo Steel ad Stailess Steel Boltig Materials for High Temperature or High pressure Service ad Other Special Purpose Applicatios A194/A194M-09 Stadard Specificatio for Carbo ad Allo Steel Nuts for Bolts for High Pressure or High Temperature Service, or Both A216/A216M-08 Stadard Specificatio for Steel Castigs, Carbo, Suitable for Fusio Weldig, for High Temperature Service A242/A242M-04(2009) Stadard Specificatio for High-Stregth Low-Allo Structural Steel A283/A283M-03(2007) Stadard Specificatio for Low ad Itermediate Tesile Stregth Carbo Steel Plates A307-07b Stadard Specificatio for Carbo Steel Bolts ad Studs, 60,000 PSI Tesile Stregth A Stadard Specificatio for Structural Bolts, Steel, Heat Treated, 120/105 ksi Miimum Tesile Stregth A325M-09 Stadard Specificatio for High-Stregth Bolts for Structural Steel Joit (Metric) A354-07a Stadard Specificatio for Queched ad Tempered Allo Steel Bolts, Studs, ad Other Exterall Threaded Fasteers A Stadard Test Methods ad Defiitios for Mechaical Testig of Steel Products A449-07b Stadard Specificatio for Hex Cap Screws, Bolts ad Studs, Steel, Heat Treated, 120/105/90 ksi Miimum Tesile Stregth, Geeral Use 4 dari 251

52 A490-08b Stadard Specificatio for Heat-Treated Steel Structural Bolts, Allo Steel, Heat Treated, 150 ksi Miimum Tesile Stregth A490M-08 Stadard Specificatio for High-Stregth Steel Bolts, Classes 10.9 ad , for Structural Steel Joits (Metric) A500/A500M-07 Stadard Specificatio for Cold-Formed Welded ad Seamless Carbo Steel Structural Tubig i Rouds ad shapes A Stadard Specificatio for Hot-Formed Welded ad Seamless Carbo Steel Structural Tubig A Stadard Specificatio for Steel Structural Rivets, Steel, Structural A514/A514M-05 Stadard Specificatio for High-Yield Stregth, Queched ad Tempered Allo Steel Plate, Suitable for Weldig A529/A529M-05 Stadard Specificatio for High-Stregth Carbo-Magaese Steel of Structural Qualit A563-07a Stadard Specificatio for Carbo ad Allo Steel Nuts A563M-07 Stadard Specificatio for Carbo ad Allo Steel Nuts [Metric] A568/A568M-09 Stadard Specificatio for Steel, Sheet, Carbo, Structural, ad High-Stregth, Low-Allo, Hot-Rolled ad Cold-Rolled, Geeral Requiremets for A572/A572M-07 Stadard Specificatio for High-Stregth Low-Allo Columbium- Vaadium Structural Steel A588/A588M-05 Stadard Specificatio for High-Stregth Low-Allo Structural Steel, up to 50 ksi [345 MPa] Miimum Yield Poit, with Atmospheric Corrosio Resistace A606/A606M-09 Stadard Specificatio for Steel, Sheet ad Strip, High-Stregth, Low-Allo, Hot-Rolled ad Cold-Rolled, with Improved Atmospheric Corrosio Resistace A618/A618M-04 Stadard Specificatio for Hot-Formed Welded ad Seamless High-Stregth Low-Allo Structural Tubig A668/A668M-04 Stadard Specificatio for Steel Forgigs, Carbo ad Allo, for Geeral Idustrial Use A673/A673M-04 Stadard Specificatio for Samplig Procedure for Impact Testig of Structural Steel A709/A709M-09 Stadard Specificatio for Structural Steel for Bridges A Stadard Test Methods, Practices, ad Termiolog for Chemical Aalsis of Steel Products A847/A847M-05 Stadard Specificatio for Cold-Formed Welded ad Seamless High-Stregth, Low-Allo Structural Tubig with Improved Atmospheric Corrosio Resistace 5 dari 251

53 A852/A852M-03(2007) Stadard Specificatio for Queched ad Tempered Low- Allo Structural Steel Plate with 70 ksi [485 MPa] Miimum Yield Stregth to 4 i. [100 mm] Thick A913/A913M-07 Stadard Specificatio for High-Stregth Low-Allo Steel Shapes of Structural Qualit, Produced b Quechig ad Self-Temperig Process (QST) A992/A992M-06a Stadard Specificatio for Structural Steel Shapes Catata: ASTM A992 adalah spesifikasi utuk profil-w ag biasaa palig baak dijadika acua. A1011/A1011M-09a Stadard Specificatio for Steel, Sheet ad Strip, Hot-Rolled, Carbo, Structural, High-Stregth Low-Allo, High-Stregth Low-Allow with Improved Formabilit, ad Ultra-High Stregth A1043/A1043M-05 Stadard Specificatio for Structural Steel with Low Yield to Tesile Ratio for Use i Buildigs C567-05a Stadard Test Method for Determiig Desit of Structural Lightweight Cocrete E119-08a Stadard Test Methods for Fire Tests of Buildig Costructio ad Materials E Stadard Test Methods for Liquid Peetrat Examiatio E Stadard Guide for Magetic Particle Examiatio F Stadard Specificatio for Hardeed Steel Washers F436M-09 Stadard Specificatio for Hardeed Steel Washers (Metric) F Stadard Test Methods for Determiig the Mechaical Properties of Exterall ad Iterall Threaded Fasteers, Washer, Direct Tesio Idicators, ad Rivets F606M-07 Stadard Test Methods for Determiig the Mechaical Properties of Exterall ad Iterall Threaded Fasteers, Washer, ad Rivets (Metric) F844-07a Stadard Specificatio for Washers, Steel, Plai (Flat), Uhardeed for Geeral Use F Stadard Specificatio for Compressible-Washer-Tpe Direct Tesio Idicators for Use with Structural Fasteers F959M-07 Stadard Specificatio for Compressible-Washer-Tpe Direct Tesio Idicators for Use with Structural Fasteers (Metric) F Stadard Specificatio for Achor Bolts, Steel, 36, 55, ad 105 ksi Yield Stregth Catata: ASTM F1554 adalah spesifikasi utuk batag agkur ag palig baak dijadika acua. Mutu da kodisi pegelasa harus disaratka. 6 dari 251

54 F Stadard Specificatio for Twist-Off Tpe Tesio Cotrol Structural Bolt/Nut/Washers Assemblies, Steel, Heat Treated, 120/105 ksi Miimum Tesile Stregth F Stadard Specificatio for Twist-Off Tpe Tesio Cotrol Structural Bolt/Nut/Washers Assemblies, Steel, Heat Treated, 150 ksi Miimum Tesile Stregth America Weldig Societ (AWS) AWS A5.1/A5.1M-2004 Specificatio for Carbo Steel Electrodes for Shielded Metal Arc Weldig AWS A5.5/A5.5M-2004 Specificatio for Low-Allo Steel Electrodes for Shielded Metal Arc Weldig AWS A5.17/A5.17M-1997 Specificatio for Carbo Steel Electrodes ad Fluxs for Submerged Arc Weldig AWS A5.18/A5.18M-2005 Specificatio for Carbo Steel Electrodes ad Rods for Gas Shielded Arc Weldig AWS A5.20/A5.20M-2005 Specificatio for Carbo Steel Electrodes for Flux Cored Arc Weldig AWS A5.23/A5.23M-2007 Specificatio for Low-Allo Steel Electrodes ad Fluxes for Submerged Arc Weldig AWS A5.25/A5.25M-1997 (R2009) Specificatio for Carbo ad Low-Allo Steel Electrodes ad Fluxes for Electroslag Weldig AWS A5.26/A5.26M-1997 Specificatio for Carbo ad Low-Allo Steel Electrodes for Electrogas Weldig AWS A5.28/A5.28M-2005 Specificatio for Low-Allo Steel Electrodes ad Rods for Gas Shielded Arc Weldig AWS A5.29/A5.29M-2005 Specificatio for Low-Allo Steel Electrodes for Flux Cored Arc Weldig AWS A5.32/A5.32M-1997 (R2007) Specificatio for Weldig Shieldig Gases AWS B Specificatio for the Qualificatio of Weldig Ispectors AWS D1.1/D1.1M-2010 Structural Weldig Code-Steel AWS D Structural Weldig Code-Sheet Steel Research Coucil o Structural Coectios (RCSC) Specificatio for Structural Joits Usig High-Stregth Bolts, dari 251

55 A3. Material 1. Material Baja Struktur Lapora uji material atau lapora uji ag dibuat oleh fabrikator atau laboratorium pegujia harus merupaka bukti ag memadai sesuai dega salah satu stadar ASTM ag tercatum di Pasal A3.1a. Utuk profil struktur caai-paas, pelat, da batag tulaga, pegujia tersebut harus dilakuka sesuai dega ASTM A6/A6M; utuk lembara, pegujia tersebut harus dilakuka sesuai dega ASTM A568/A568M; utuk peampag tabug da pipa, pegujia tersebut harus dilakuka sesuai dega persarata stadar ASTM ag berlaku ag tertera di atas utuk betuk-betuk produk tersebut. 1a. Acua ke ASTM Material baja struktur ag sesuai dega satu dari spesifikasi ASTM berikut ag disetujui utuk diguaka dalam Spesifikasi ii: (1) Profil struktur caai paas ASTM A36/A36M ASTM A529/A529M ASTM A572/A572M ASTM A588/A588M ASTM A709/A709M ASTM A913/A913M ASTM A992/A992M ASTM A1043/A1043M (2) Tabug struktur ASTM A500 ASTM A501 ASTM A618/ASTM618M ASTM A847/A847M (3) Pipa ASTM A53/A53M, Gr. B (4) Pelat ASTM A36/A36M ASTM A242/A242M ASTM A283/A283M ASTM A514/A514M ASTM A529/A529M ASTM A572/A572M ASTM A588/A588M ASTM A709/A709M ASTM A852/A852M ASTM A1011/A1011M ASTM A1043/A1043M (5) Batag tulaga ASTM A36/A36M ASTM A529/A529M ASTM A572/A572M ASTM A709/A709M (6) Lembara baja ASTM A606/A606M ASTM A1011/A1011M SS, HSLAS, da HSLAS-F 8 dari 251

56 1b. Baja Tak-teridetifikasi Baja ag tak-teridetifikasi, bebas dari cacat ag merugika, haa boleh diguaka utuk kompoe struktur atau detail dimaa kerusaka tidak aka mereduksi kekuata struktur, baik secara setempat atau keseluruha. Pegguaa tersebut harus disetujui Isiur ag memiliki izi bekerja sebagai perecaa. Catata: Baja ag tak-teridetifikasi boleh diguaka utuk detail-detail di maa properti mekais ag tepat da kemampua utuk dilas dapat diabaika. Hal ii umuma utuk megotrol pelat piggir (curb), gajal, da potoga ag serupa laia. 1c. Profil Besar Baja Caai Paas ASTM A6/A6M profil caai-paas dega ketebala saap melebihi 2 i. (50 mm) dipertimbagka sebagai profil besar caai paas. Profil besar caai paas ag diguaka sebagai kompoe struktur meaha gaa tarik primer (ag terhitug) akibat tarik atau letur da spliced atau disambug megguaka las tumpul peetrasi joit legkap ag meatu melalui ketebala saap atau saap da bada, harus disaratka sebagai berikut. Dokume desai struktur harus mesaratka bahwa betuk-betuk tersebut dipasok dega uji impak kekerasa takik-v (CVN) dega hasil uji sesuai dega ASTM A6/A6M, Supplemetar Requiremet S30, Charp V-Notch Impact Test for Structural Shapes Alterate Core Locatio. Pegujia impak harus memeuhi ilai rata-rata miimum 20 ft-lbs (27 J) eergi ag terserap pada temperatur maksimum + 70 o F (+ 21 o C). Persarata di atas tidak boleh diterapka pada sambuga-sambuga baut. Bila profil besar caai paas dilas ke permukaa dari profil laia megguaka las tumpul, persarata di atas haa diterapka pada profil ag memiliki logam las terhubug melalui peampag melitag. Catata: Persarata tambaha utuk joit pada kompoe struktur besar caai paas dijelaska dalam Pasal J1.5, J1.6, J2.6, da M2.2. 1d. Profil Besar Tersusu Peampag melitag tersusu ag terdiri dari pelat dega ketebala melebihi 2 i. (50 mm), diguaka sebagai kompoe struktur peaha gaa tarik primer (ag dihitug) akibat tarik atau letur da disambug atau dihubugka ke kompoe struktur lai dega megguaka las tumpul peetrasi joit legkap ag meatuka ketebala pelat, harus disaratka sebagai berikut. Dokume kotrak harus mesaratka bahwa baja ag dipasok dega hasil pegujia impak Takik - Charp V sesuai dega ASTM A6/A6M, Persarata Tambaha S5, Pegujia Impak Takik-Charp V. Pegujia impak harus dilakuka sesuai dega ASTM A673/A673M, Frekuesi P, da harus memeuhi ilai rata-rata miimum sebesar 20 ft-lbs (27 J) eergi diserap pada temperatur maksimum + 70 o F (+ 21 o C). Bila profil besar tersusu ag di las pada muka kompoe struktur laia ag megguaka las tumpul, persarata di atas haa diterapka pada profil ag memiliki logam las tersambug melalui peampag melitag. Catata: Persarata tambaha utuk joit pada kompoe struktur tersusu besar ag dijelaska pada Pasal J1.5, J1.6, J2.6, da M dari 251

57 2. Peuaga da Peempaa Baja Baja cor harus sesuai dega ASTM A216/A216M, Gr. WCB dega Persarata Tambaha S11. Peempaa baja harus sesuai dega ASTM A668/A668M. Lapora pegujia ag dibuat sesuai dega stadar acua di atas harus merupaka bukti ag memadai sesuai dega stadar tersebut. 3. Baut, Rig da Mur Material baut, rig, da mur ag sesuai dega satu dari spesifikasi ASTM berikut ag disetujui utuk pegguaa dalam Spesifikasi ii: (1) Baut: ASTM A307 ASTM A325 ASTM A325M ASTM A354 ASTM A449 ASTM A490 ASTM A490M ASTM F1852 ASTM F2280 (2) Mur: ASTM A194/A194M ASTM A563 ASTM A563M (3) Rig: ASTM F436 ASTM F436M ASTM F844 (4) Idikator Tarik Lagsug Tipe-Rig-Yag dapat Diteka ASTM F959 ASTM F959M Sertifikat pabrik harus merupaka bukti ag memadai sesuai dega stadar tersebut. 4. Batag Agkur da Batag Berulir Material batag agkur da batag berulir ag sesuai dega satu dari spesifikasi ASTM berikut ag disetujui utuk diguaka oleh Spesifikasi ii: ASTM A36/A36M ASTM A193/A193M ASTM A354 ASTM A449 ASTM A572/A572M ASTM A588/A588M ASTM F1554 Catata: ASTM F1554 merupaka spesifikasi material ag dipilih utuk batag agkur. Material A449 dapat diterima utuk batag agkur kekuata-tiggi da batag berulir kekuata tiggi dari setiap diameter. Bagia berulir pada batag agkur da batag berulir harus sesuai dega ragkaia/seri stadar terpadu ASME B da harus memiliki tolerasi Kelas 2A. 10 dari 251

58 Sertifikat pabrik harus merupaka bukti ag memadai sesuai dega stadar tersebut. 5. Material Habis Pakai utuk Pegelasa Logam pegisi da fluks harus sesuai dega satu dari spesifikasi ag berikut dari America Weldig Societ: AWS A5.1/A5.1M AWS A5.5/A5.5M AWS A5.17/A5.17M AWS A5.18/A5.18M AWS A5.20/A5.20M AWS A5.23/A5.23M AWS A5.25/A5.25M AWS A5.26/A5.26M AWS A5.28/A5.28M AWS A5.29/A5.29M AWS A5.32/A5.32M Sertifikat pabrik harus merupaka bukti ag memadai sesuai dega stadar tersebut. Logam pegisi da fluks ag sesuai utuk peerapa ag dimaksud harus dipilih. 6. Agkur Paku Berkepala Agkur stud berkepala baja harus sesuai dega persarata dari Structural Weldig Code - Steel (AWS D1.1/D1.1M). Sertifikat pabrik harus merupaka bukti ag memadai sesuai dega AWS D1.1/D1.1M. A4. Gambar Desai da Spesifikasi Struktur Gambar desai da spesifikasi struktur harus memeuhi persarata pada Peratura Stadar Praktis. Catata: Ketetua dalam Spesifikasi ii berisi iformasi ag harus diperlihatka dalam gambar desai. Ii meliputi: Pasal A3.1c Profil besar caai paas di maa diperluka iti alteratif dari kekerasa takik-v Charp (Takik-VC). Pasal A3.1d Profil besar tersusu di maa kekerasa takik-vc diperluka. Pasal J3.1Lokasi sambuga megguaka baut pra-tarik. Iformasi laia diperluka oleh fabrikator atau erektor da harus meujukka gambar desai termasuk: Detail fatik ag mesaratka pegujia odestruktif (Lampira 3; cotoh, Tabel A3.1, Kasus 5.1 sampai 5.4) Kategori risiko (Bab N) Idikasi las peetrasi-joit-legkap (PJL) ag meaha tarik (Bab N) 11 dari 251

59 BAB B PERSYARATAN DESAIN Bab ii membahas persarata umum utuk aalisis da desai struktur baja ag berlaku di dalam semua bab dari spesifikasi ii. Bab ii disusu sebagai berikut: B1. Ketetua Umum B2. Beba da Kombiasi Beba B3. Dasar Desai B4. Properti Kompoe Struktur B5. Fabrikasi da Ereksi B6. Pegedalia Mutu da Jamia Mutu B7. Evaluasi Struktur ag Sudah Berdiri B1. KETENTUAN UMUM Desai dari kompoe struktur da sambuga harus kosiste dega perilaku dimaksud dari sistem portal da asumsi ag dibuat dalam aalisis struktur. Kecuali dibatasi oleh peratura bagua gedug ag berlaku, ketahaa terhadap beba lateral da stabilitas bisa megguaka setiap kombiasi kompoe struktur da sambuga. B2. BEBAN DAN KOMBINASI BEBAN Beba da kombiasi beba harus seperti ditetapka oleh peratura bagua gedug ag berlaku. Bila tidak ada pada peratura bagua ag berlaku, beba da kombiasi beba harus diambil seperti ag ditetapka dalam Desai Beba miimum utuk Bagua Gedug da Struktur Laia (ASCE/SEI 7). Utuk tujua desai, beba omial harus diambil seperti beba ag ditetapka oleh peratura bagua gedug ag berlaku. Catata: Bila megguaka ASCE/SEI 7, utuk desai berdasarka Pasal B3.3 (DFBK), kombiasi beba pada ASCE/SEI 7, dapat diterapka Pasal 2.3. Utuk desai berdasarka Pasal B3.4 (DKI), kombiasi beba pada ASCE/SEI 7, dapat diterapka Pasal 2.4. B3. DASAR DESAIN Desai harus dibuat sesuai dega ketetua Desai Faktor Beba da Ketahaa (DFBK) atau dega ketetua utuk Desai Kekuata Izi (DKI). 1. Kekuata Perlu Kekuata perlu kompoe struktur da sambuga harus ditetuka melalui aalisis struktur utuk kombiasi beba ag sesuai Pasal B2. Desai boleh dilakuka dega aalisis elastis, aalisis ielastis atau aalisis plastis. Ketetua utuk aalisis ielastis da plastis ditetapka pada Apediks 1, Desai dega Aalisis Ielastis. 12 dari 251

60 2. Keadaa Batas Desai harus berdasarka pada prisip bahwa kekuata atau keadaa batas kemampua laa tidak dilampaui saat struktur meaha semua kombiasi beba ag sesuai. Desai utuk persarata itegritas struktur dari peratura bagua gedug ag berlaku harus berdasarka kekuata omial daripada kekuata desai (DFBK) atau kekuata izi (DKI), kecuali secara khusus diataka lai dalam peratura bagua gedug ag berlaku. Keadaa batas utuk sambuga ag berdasarka pembatasa deformasi atau peleleha dari kompoe sambuga tidak perlu memeuhi persarata itegritas struktur. Utuk memeuhi persarata itegritas struktur dari peratura bagua gedug ag berlaku, baut tipe tumpu di sambuga diizika memiliki lubag-lubag berslot-pedek paralel terhadap arah beba tarik, da harus diasumsika terdapat pada ujug slot tersebut. 3. Desai Kekuata Berdasarka Desai Faktor Beba da Ketahaa (DFBK) Desai ag sesuai dega ketetua utuk desai faktor beba da ketahaa (DFBK) memeuhi persarata spesifikasi ii bila kekuata desai setiap kompoe struktur sama atau melebihi kekuata perlu ag ditetuka berdasarka kombiasi beba DFBK. Semua ketetua Spesifikasi ii, kecuali utuk Pasal B3.4 ii, harus diguaka. Desai harus dilakuka sesuai dega Persamaa B3-1: R u R (B3-1) Keteraga = kekuata perlu megguaka kombiasi beba DFBK R u R R = kekuata omial, disaratka dalam Bab B sampai K = faktor ketahaa, disaratka dalam Bab B sampai K = kekuata desai 4. Desai Kekuata Berdasarka Desai Kekuata Izi (DKI) Desai ag sesuai dega ketetua Desai Kekuata Izi (DKI) memeuhi persarata Spesifikasi ii bila kekuata izi dari setiap kompoe struktur sama atau melebihi kekuata perlu ag ditetuka berdasarka kombiasi beba DKI. Semua ketetua Spesifikasi ii, kecuali Pasal B3.3, harus diguaka. Desai harus dilakuka sesuai dega Persamaa B3-2: / R a R (B3-2) Keteraga: = kekuata perlu ag megguaka kombiasi beba DKI R a R = kekuata omial, disaratka dalam Bab B sampai K 13 dari 251

61 R / = faktor keamaa, disaratka dalam Bab B sampai K = kekuata izi 5. Desai utuk Stabilitas Stabilitas struktur da eleme-elemea harus ditetuka sesuai Bab C. 6. Desai Sambuga Eleme sambuga harus diracag sesuai dega Bab J da Bab K. Gaa da deformasi ag diguaka dalam desai harus kosiste dega kierja sambuga ag direcaaka tersebut da asumsi ag diguaka pada aalisis struktur. Deformasi ielastis ag dibatasi sediri dari sambuga adalah diizika. Di titik peagga, balok, gelagar da ragka batag harus dikekag melawa rotasi pada sumbu logitudiala kecuali dapat ditujukka dega aalisis bahwa pegekag tidak diperluka. Catata: Pasal dari Tata Cara dari Praktik Stadar ag membahas komuikasi iformasi ag diperluka utuk desai sambuga. 6a. Sambuga Sederhaa Sambuga sederhaa megabaika adaa mome. Pada aalisis struktur, sambuga sederhaa diaggap memugkika terjadia rotasi relatif tidak terkekag atara eleme ag tersambug bercabag. Sambuga sederhaa harus memiliki kapasitas rotasi ag cukup utuk megakomodasi rotasi perlu ag ditetuka melalui aalisis struktur tersebut. 6b. Sambuga Mome Dua tipe sambuga mome, Tertaha Peuh (TP) da Tertaha Sebagia (TS), boleh diguaka, seperti disaratka di bawah ii. (a) Sambuga Mome Tertaha Peuh (TP) Sambuga mome tertaha peuh (TP) mealurka mome dega rotasi ag boleh diabaika atara kompoe struktur ag tersambug. Pada aalisis struktur, sambuga ii diasumsika utuk tidak memugkika terjadia rotasi relatif. Suatu sambuga TP harus memiliki kekuata da kekakua ag cukup utuk mempertahaka sudut atara kompoe struktur ag tersambug pada kodisi batas kekuata. (b) Sambuga Mome Tertaha Sebagia (TS) Sambuga mome tertaha sebagia (TS) mampu mealurka mome, tetapi rotasi atara kompoe struktur ag tersambug tidak boleh diabaika. Pada aalisis struktur, karakteristik respos gaa-deformasi sambuga harus tercakup. Karakteristik respos sambuga TS harus terdokumetasi dalam literatur tekis atau ditetapka dega aalisis atau merupaka hasil rata-rata eksperimetal. Eleme kompoe sambuga TS harus memiliki kekuata, kekakua da kapasitas deformasi ag cukup pada kodisi batas kekuata. 14 dari 251

62 7. Redistribusi Mome pada Balok Kekuata letur perlu dari balok ag terdiri dari peampag kompak, seperti didefiisika Pasal B4.1, da memeuhi persarata pajag tapa breisig Pasal F13.5 dapat diambil sebagai sembila-persepuluh dari mome egatif pada titik tumpua, dihasilka dari pembebaa gravitasi da melalui aalisis elastis ag memeuhi persarata Bab C, asalka mome positif maksimum diperbesar sepersepuluh dari rata-rata mome egatif hasil aalisis elastis. Reduksi ii tidak diizika utuk mome-mome di kompoe struktur dega F melebihi 65 ksi (450 MPa), utuk struktur katilever, desai ag megguaka sambuga mome tertaha sebagia (TS), atau utuk desai dega aalisis ielastis harus megguaka ketetua Lampira 1. Reduksi ii diizika utuk desai sesuai Pasal B3.3 (DFBK) da utuk desai sesuai Pasal B3.4 (DKI). Kekuata aksial perlu tidak boleh melebihi 0,15c F Ag utuk DFBK atau 0,15F A g c utuk DKI dega da ditetuka dari Pasal E1, da A g = luas bruto kompoe struktur, i. c c (mm), da F = tegaga leleh miimum ag disaratka, ksi (MPa). 8. Diafragma da Kolektor Diafragma da kolektor harus diracag utuk gaa-gaa ag dihasilka dari beba-beba seperti ditetapka Pasal B2. Diafragma da kolektor harus diracag dega ketetua Bab C sampai K, ag sesuai. 9. Desai Kemampua Laa Keseluruha struktur da setiap kompoe struktur da sambuga harus diperiksa kemampua laaa. Persarata utuk desai kemampua laa dijelaska dalam Bab L. 10. Desai Geaga Sistem atap harus diselidiki melalui aalisis struktur utuk mejami kekuata da stabilitas ag cukup akibat geaga, kecuali permukaa atap diberi kemiriga sebesar ¼ i. per ft (20 mm per meter) atau lebih besar terhadap titik draiase bebas atau sistem draiase ag cukup disediaka utuk mecegah akumulasi air. Metode pemeriksaa geaga air huja dijelaska Lampira 2, Desai utuk Geaga. 11. Desai Fatik Fatik harus dipertimbagka sesuai Apediks 3, Desai utuk Fatik, utuk kompoe struktur da sambugaa ag meaha pembebaa ag diulag. Fatik tidak perlu dipertimbagka utuk efek gempa atau utuk efek pembebaa agi tegak lurus sistem peaha beba lateral gedug da kompoe selubug gedug. 12. Desai utuk Kodisi Kebakara Dua metode desai utuk kodisi kebakara dijelaska dalam Apediks 4, Desai Struktur utuk Kodisi Kebakara: melalui Aalisis da melalui pegujia kualifikasi. Kesesuaia dega persarata pecegaha kebakara pada peratura bagua gedug ag berlaku harus dipertimbagka memeuhi persarata Pasal ii da Apediks dari 251

63 Pasal ii dimaksudka utuk meciptaka atau meiratka persarata kotraktual utuk Isiur ag memiliki izi bekerja sebagai perecaa bertaggug jawab utuk desai struktur atau setiap kompoe struktur lai dari tim desai. Catata: Desai dega pegujia kualifikasi merupaka metode pra-skriptif ag umuma disaratka peratura bagua gedug. Secara tradisioal, pada sebagia besar proek di maa arsitek merupaka profesioal utama, arsitek telah mejadi pihak ag bertaggug jawab utuk mesaratka da megkoordiasika persarata pecegaha kebakara. Desai dega aalisis merupaka pedekata rekaasa baru utuk pecegaha kebakara. Peujukka pihak ag bertaggug jawab utuk meracag terhadap kodisi kebakara tergatug kotrak di setiap proek. 13. Desai utuk Efek Korosi Bila korosi meggaggu kekuata atau kemampua laa struktur, maka kompoe struktur harus diracag mampu meghadapi korosi atau harus dilidugi terhadap korosi. 14. Agkur pada Beto Agkur atara baja da beto bekerja secara komposit da harus diracag sesuai Bab I. Desai dari dasar kolom da batag agkur harus sesuai Bab J. B4. SIFAT KOMPONEN STRUKTUR 1. Klasifikasi Peampag utuk Tekuk Lokal Utuk kodisi teka, peampag diklasifikasika sebagai eleme olagsig atau peampag eleme-lagsig. Utuk profil eleme olagsig, rasio tebal-terhadaplebar dari eleme teka tidak boleh melebihi dari Tabel B4.1. Jika rasio tersebut melebihi r, disebut peampag dega eleme-lagsig. Utuk kodisi letur, peampag diklasifikasika sebagai peampag kompak, okompak atau peampag eleme-lagsig. Utuk peampag kompak, saapsaapa harus meatu dega bagia bada da rasio tebal-terhadap-lebar dari eleme tekaa tidak boleh melebihi batasa,, dari Tabel B4.1b. Jika rasio tebal-terhadap-lebar dari satu atau lebih eleme teka melebihi, tetapi tidak boleh melebihi dari Tabel B4.1b, peampag disebut okompak. Jika rasio tebalterhadap-lebar dari setiap eleme teka melebihi, disebut peampag dega r r eleme-lagsig. 1a. Eleme Tak-Diperkaku Utuk eleme tak-diperkaku ag didukug sepajag haa satu tepi paralel terhadap arah gaa teka, lebar harus diambil sebagai berikut: r p p (a) (b) Utuk saap kompoe struktur betuk-i da T, lebar b adalah setegah lebar saap total, b f. Utuk kaki profil siku da saap kaal da Z, lebar b adalah dimesi omial total. 16 dari 251

64 (c) (d) Utuk pelat, lebar, b, adalah jarak dari tepi bebas ke barisa pertama dari saraa peambug atau garis las. Utuk bada profil T, d adalah diambil sebagai tiggi omial total profil. Catata: Megacu pada Tabel B4.1 utuk peggambara grafik dimesi eleme takdikakuka. 1b. Eleme Diperkaku Utuk eleme diperkaku ag didukug sepajag dua tepi paralel terhadap arah gaa teka, lebar harus diambil sebagai berikut: (a) Utuk bada profil caai paas atau ag dibetuk, h adalah jarak bersih atara saap dikuragi jari-jari sudut pertemua pada setiap saap; h c adalah dua kali jarak dari pusat gravitasii ke muka bagia dalam saap teka dikuragi jari-jari sudut. (b) Utuk bada dari profil tersusu, h adalah jarak atara garis berdekata dari saraa peambug atau jarak bersih atara saap-saap bila las diguaka, da h c adalah dua kali jarak dari pusat gravitasii ke garis terdekat dari saraa peambug pada saap teka atau muka bagia dalam dari saap teka bila las diguaka. h p adalah dua kali jarak dari sumbu etral plastis ke garis terdekat saraa peambug pada saap teka atau muka bagia dalam dari saap teka bila las diguaka. (c) Utuk saap atau pelat diafragma pada profil tersusu, lebar, b, adalah jarak atara garis ag berdekata dari saraa peambug atau garis dari las-las. (d) Utuk saap dari profil struktur berogga persegi (PSB), lebar, b, adalah jarak bersih atara bada-bada dikuragi jari-jari sudut bagia dalam pada setiap sisi. Utuk bada PSB persegi, h adalah jarak bersih atara saap-saap dikuragi jari-jari sudut bagia dalam pada setiap sisi. Jika jari-jari sudut tidak diketahui, b da h harus diambil sebagai dimesi terluar ag sesuai dikuragi tiga kali ketebala. Ketebala, t, harus diambil sebagai tebal didig desai, per Pasal B4.2. (e) Utuk pelat peutup berlubag, b adalah jarak trasversal atara garis terdekat dari saraa peambug, da luas eto dari pelat diambil di lubag terlebar. Catata: Megacu pada Tabel B4.1 utuk grafik ag mewakili dimesi eleme diperkaku. Utuk saap-saap ag mirig dari profil caai paas, maka tebal saap ag diguaka adalah tebal rata-rata dari tepi bebas da dari muka bada ag sesuai. 2. Tebal Didig Desai PSB Ketebala didig desai, t, harus diguaka dalam perhituga ag melibatka ketebala didig profil struktur berogga (PSB). Ketebala didig desai, t, harus diambil sama dega 0,93 kali ketebala didig omial utuk PSB Electric- Resistat- Welded (ERW) da sama dega ketebala omial utuk PSB Submerged-Arc-Welded (SAW). Catata: Sebuah pipa dapat diracag megguaka ketetua dari Spesifikasi utuk profil PSB bulat selama pipa tersebut sesuai dega ASTM A53 Kelas B da pembatasa ag sesuai dari Spesifikasi diguaka. 17 dari 251

65 ASTM A500 PSB da ASTM A53 pipa Mutu B ag diproduksi melalui proses sebuah ERW. Suatu proses SAW diguaka utuk peampag melitag ag lebih besar dari ag diizika oleh ASTM A500. Tabel B4.1a Rasio Tebal-terhadap-Lebar: Eleme Teka Kompoe Struktur ag Meaha Teka Aksial Kasus Deskripsi eleme Rasio tebalterhadaplebar Batasa rasio tebalterhadap-lebar Cotoh 1 Saap dari Profil I caai paas, pelat ag diproeksika dari profil I caai paas; kaki berdiri bebas dari sepasag siku disambug dega kotak meerus, saap dari kaal, da saap dari T b/t 0,56 E /F Eleme tapa pegaku 2 Saap dari profil I tersusu da pelat atau kaki siku ag diproeksika dari profil I tersusu 3 Kaki dari siku tuggal, kaki dari siku gada dega pemisah, da semua eleme takdiperkaku laia b/t b/t 0,64 0,45 kce F E F [a] 4 stem dari T b/t 0,75 E F 18 dari 251

66 Tabel B4.1a (lajuta) Rasio Tebal-terhadap-Lebar: Eleme Teka Kompoe Struktur ag Meaha Teka Aksial Kasus Deskripsi eleme Rasio tebalterhadaplebar Batasa rasio tebalterhadap-lebar Cotoh 5 bada dari profil I simetris gada da kaal b/t 1,49 E F 6 didig PSB persegi da kotak dari ketebala merata b/t 1,40 E F Eleme ag diperkaku 7 Pelat peutup saap da pelat diafragma atara dereta saraa peambug atau las 8 Semua eleme diperkaku laia b/t b/t 1,40 1,49 E F E F 9 PSB bulat D/t E 0,11 F 19 dari 251

67 Tabel B4.1b Rasio Tebal-terhadap-Lebar: Eleme Teka Kompoe Struktur Meaha Letur Eleme tapa pegaku Kasus Deskripsi eleme 10 Saap dari profil I caai paas, kaal, da T 11 saap dari profil tersusu betuk I simetris gada da tuggal 12 kaki dari siku tuggal Rasio Ketebala- terhadap- Lebar b/t b/t b/t b/t 13 saap dari semua profil I da kaal dalam letur pada sumbu lemah 14 stem dari T d/ t Batasa Rasio Tebal-Lebar p (kompak) 0,38 0,38 0,54 0,38 0,84 E F E F E F E F E F r (okompak) 1,0 0,95 0,91 1,0 1,03 E F [a] [b] kce F L E F E F E F Cotoh 20 dari 251

68 Tabel B4.1b (lajuta) Rasio Tebal-terhadap-Lebar: Eleme Teka Kompoe Struktur Meaha Letur Eleme ag diperkaku Kasus Deskripsi eleme 15 Bada dari profil I simetris gada da kaal 16 Bada dari profil I simetris tuggal 17 Saap dari PSB persegi da kotak ketebala merata 18 Pelat peutup saap da pelat diafragma atara dereta saraa peambu g atau las 19 Bada dari PSB persegi da kotak Rasio etebala- terhadap- Lebar h/t w h c/ t w b/t b/t h/t hc h p M 0,54 M p Batasa Rasio Tebal-Lebar p (kompak) 3,76 1,12 1,12 2,42 E F E F - 0,09 E F E F E F 2 [c] r r (okompak) 5,70 5,70 1,40 1,40 5,70 E F E F E F E F E F Cotoh 20 PSB bulat D/t E 0,07 F E 0,31 F [a] k c 4 h/ t w, tetapi tidak boleh diambil kurag dari 0,35 maupu lebih besar dari 0,76 utuk tujua perhituga. [b] F utuk letur sumbu kuat dari bada kompak da okompak kompoe struktur profil I tersusu L 0,7F S ; utuk letur sumbu kuat dari bada kompak da okompak kompoe xt / S xc 0,7 FL FS xt / S xc 0,5F struktur profil I tersusu dega S. xt / S xc 0,7 [c] M = mome pada leleh serat terluar. M p = mome letur plastis, kip-i. (N-mm) E = modulus elastis baja = ksi ( MPa) = tegaga leleh miimum ag disaratka, ksi (MPa) F 21 dari 251

69 3. Peetua Luas Bruto da Neto 3a. Luas Bruto Luas bruto, A g, dari kompoe struktur adalah luas peampag melitag total. 3b. Luas eto Luas eto, A, dari kompoe struktur adalah jumlah dari produk ketebala da lebar eto dari setiap eleme ag dihitug sebagai berikut: Dalam peghituga luas eto utuk tarik da geser, lebar lubag baut harus diambil sebesar 1/16 i. (2 mm) lebih besar dari dimesi omial dari lubag. Utuk suatu ragkaia lubag-lubag ag diperluas bersilaga di bagia setiap diagoal atau garis zig-zag, lebar eto dari bagia tersebut harus diperoleh dega peguraga dari lebar bruto jumlah dari diameter atau dimesi slot seperti tertera dalam pasal ii, dari semua lubag-lubag dalam ragkaia tersebut, da dijumlahka, utuk setiap g dalam ragkaia tersebut, sebesar s 2 /4g, dega s = spasi (pitch) pusat-ke-pusat logitudial dari setiap dua lubag beruruta, i. (mm) g = spasi (gage) pusat-ke-pusat trasversal atara garis saraa peambug, i. (mm) Utuk profil siku, ukura lubag pada kaki-kaki ag berdekata da berlawaa harus merupaka jumlah ukura dari belakag siku dikuragi ketebala. Utuk PSB terslot ag dilas pada pelat buhul, luas eto, A, adalah luas bruto dikuragi hasil ketebala da lebar total material ag dihilagka utuk membetuk slot tersebut. Pada peetua las plug atau las slot di luas eto, logam las tidak boleh diperhitugka sebagai peambah luas eto. Utuk kompoe struktur tapa lubag, luas eto tersebut, A, adalah sama dega luas bruto, A g. Catata: Pasal J4.1(b) batas A sampai maksimum sebesar 0,85A g utuk sambuga pelat dega lubag-lubag. B5. FABRIKASI DAN EREKSI Gambar kerja, fabrikasi, begkel pegecata da ereksi harus memeuhi persarata ag ditetapka pada Bab M, Fabrikasi da Ereksi. B6. PENGENDALIAN MUTU DAN JAMINAN MUTU Aktivitas pegedalia mutu da jamia mutu harus memeuhi persarata ag ditetapka Bab N, Pegedalia Mutu da Jamia Mutu. 22 dari 251

70 B7. EVALUASI STRUKTUR YANG SUDAH BERDIRI Evaluasi struktur ag sudah berdiri harus memeuhi persarata ag ditetapka Lampira 5, Evaluasi Struktur ag sudah berdiri. 23 dari 251

71 BAB C DESAIN UNTUK STABILITAS Bab ii membahas persarata desai struktur utuk stabilitas. Metode aalisis lagsug disajika di sii. Metode alteratif disajika pada Lampira 7. Bab ii disusu sebagai berikut: C1. Persarata Stabilitas Umum C2. Perhituga Kekuata Perlu C3. Perhituga Kekuata Tersedia C1. PERSYARATAN STABILITAS UMUM Stabilitas harus disediaka utuk struktur secara keseluruha da utuk setiap elemea. Efek dari semua ag berikut ii terhadap stabilitas struktur da elemeelemea harus diperhitugka: (1) letur, geser da deformasi kompoe struktur aksial, da semua deformasi laia ag memberi kotribusi terhadap perpidaha struktur; (2) efek orde-kedua (kedua efek P - da P - ); (3) ketidaksempuraa geometri; (4) reduksi kekakua akibat ielastisitas; da (5) ketidakpastia dalam kekakua da kekuata. Semua efek ag bergatug beba harus dihitug di level pembebaa sesuai dega kombiasi beba DFBK atau 1,6 kali kombiasi beba DKI. Setiap metode rasioal dari desai utuk stabilitas ag mempertimbagka semua dari efek-efek ag tertera tersebut adalah diizika; ii meliputi metode ag tertera pada Pasal C1.1 da C1.2. Utuk struktur ag diracag dega aalisis ielastis, ketetua dari Lampira 1 harus dipeuhi. Catata: Istilah desai ag diguaka dalam ketetua ii adalah kombiasi dari aalisis utuk meetuka kekuata perlu dari kompoe da memproporsika kompoe agar memiliki kekuata ag cukup. Lihat Pejelasa Pasal C1 da Tabel C-C1.1 utuk pejelasa tetag bagaimaa persarata (1) sampai (5) dari Pasal C1 terpeuhi pada metode dari desai ag tertera pada Pasal C1.1 da C Metode Aalisis Lagsug Metode aalisis lagsug, ag terdiri dari perhituga kekuata perlu sesuai Pasal C2 da perhituga kekuata tersedia sesuai Pasal C3, boleh dilakuka utuk semua struktur. 2. Metode Alteratif Metode Pajag efektif da metode aalisis orde-pertama, dijelaska pada Lampira 7, diizika seperti alteratif dalam metode aalisis lagsug utuk struktur ag memeuhi kedala ag disaratka pada lampira tersebut. 24 dari 251

72 C2. PERHITUNGAN KEKUATAN PERLU Utuk metode aalisis lagsug, kekuata perlu kompoe dari struktur harus ditetuka dari suatu aalisis ag sesuai dega Pasal C2.1. Aalisis harus meliputi pertimbaga ketidaksempuraa awal sesuai dega Pasal C2.2 da kekakua ag disetujui sesuai dega Pasal C Persarata Aalisis Umum Aalisis struktur harus sesuai dega persarata ag berikut: (1) Aalisis harus mempertimbagka letur, geser, aksial, da deformasi kompoe struktur, da semua kompoe laia serta deformasi sambuga ag memberi kotribusi utuk perpidaha dari struktur. Aalisis harus memperhitugka reduksi semua kekakua ag berkotribusi pada stabilitas struktur, seperti disaratka pada Pasal C2.3. (2) Harus megguaka aalisis orde-kedua ag memperhitugka efek P- da P-, kecuali diperkeaka megabaika efek P- pada respos struktur bila kodisi berikut terpeuhi: (a) Struktur meaha beba gravitasi melalui kolom, didig atau portal vertikal secara omial; (b) rasio dari simpaga orde-kedua maksimum terhadap simpaga orde-pertama maksimum (ditetuka utuk kombiasi beba DFBK atau 1,6 kali kombiasi beba DKI, dega kekakua ag disetujui seperti pada Pasal C2.3) di semua tigkat sama dega atau kurag dari 1,7; da (c) tidak lebih dari sepertiga beba gravitasi total pada struktur ag diterima oleh kolom ag merupaka bagia dari portal peahamome dalam arah traslasi ag ditijau. Hal ii perlu dalam semua kasus utuk mempertimbagka efek P- dalam evaluasi setiap kompoe struktur ag meaha teka da letur. Catata: Haa P- aalisis orde-kedua (satu ag megabaika efek dari P- pada respos dari struktur) diperkeaka di bawah kodisi ag tertera. Persarata utuk mempertimbagka efek P- dalam evaluasi dari setiap kompoe struktur dapat dipeuhi dega megguaka pegali B 1 ag dijelaska di Lampira 8. Pegguaa dari metode aalisis orde-kedua ag diberika Lampira 8 diizika sebagai alteratif utuk dari aalisis orde-kedua ag lebih kompleks. (3) Aalisis harus mempertimbagka semua beba gravitasii da beba-beba laia ag dapat mempegaruhi stabilitas struktur. Catata: Adalah petig utuk memperhitugka semua beba gravitasii, termasuk beba pada kolom-kolom mirig da eleme-eleme laia ag buka merupaka bagia dari sistem peaha gaa lateral. (4) Utuk desai dega DFBK, aalisis orde-kedua harus megguaka kombiasi pembebaa terfaktor DFBK. Utuk desai dega ASD, aalisis orde-kedua harus megguaka 1,6 kali beba kombiasi DKI, da hasila harus dibagi dega agka 1,6 utuk memperoleh kekuata perlu dari kompoe. 25 dari 251

73 2. Pertimbaga Ketidaksempuraa Awal Efek ketidaksempuraa awal pada stabilitas struktur harus diperhitugka melalui pemodela lagsug dari ketidaksempuraa dalam aalisis seperti dijelaska pada Pasal C2.2a atau melalui pegguaa beba otioal seperti dijelaska dalam Pasal C2.2b. Catata: Ketidaksempuraa tersebut ag diperhitugka dalam pasal ii adalah ketidaksempuraa pada lokasi titik-titik perpotoga dari kompoe struktur. Pada struktur bagua gedug tipikal, ketidaksempuraa dari tipe ii adalah kemiriga kolom. Ketidaklurusa awal dari setiap kompoe struktur tidak dijelaska dalam pasal ii; tapi diperhitugka pada ketetua desai kompoe struktur teka dari Bab E da tidak perlu dipertimbagka secara eksplisit dalam aalisis selama ii berada dalam batas dari AISC Code of Stadard Practice. 2a. Pemodela Lagsug Ketidaksempuraa Pada semua kasus, diizika utuk memperhitugka efek ketidaksempuraa awal secara lagsug dalam aalisis. Struktur harus diaalisis dega titik-titik perpotoga kompoe struktur ag telah berpidah dari lokasi-lokasi omiala. Besar dari perpidaha awal tersebut harus merupaka ilai maksimum ag diperhitugka dalam desai. Pola pemidaha awal harus sedemikia rupa sehigga memberika efek ketidakstabila terbesar. Catata: Perpidaha awal ag sama dalam kofigurasi utuk kedua perpidaha akibat pembebaa da pola tekuk ag diatisipasi harus dipertimbagka dalam pemodela ketidaksempuraa. Besar dari perpidaha awal tersebut harus berdasarka tolerasi kostruksi ag diizika, seperti disaratka dalam AISC Code of Stadard Practice atau persarata laia, atau ketidaksempuaa ag sebeara jika diketahui. Pada aalisis struktur ag meaha beba gravitasi melalui kolom, didig atau portal vertikal omial, dimaa rasio simpaga orde-kedua maksimum terhadap simpaga orde-pertama maksimum (ditetuka utuk kombiasi beba DFBK atau 1,6 kali kombiasi beba DKI, dega kekakua ag diatur seperti ag disaratka dalam Pasal C2.3) pada semua tigkat adalah sama dega atau kurag dari 1,7, diizika utuk memasukka ketidaksempuraa awal dalam aalisis haa utuk kombiasi beba gravitasi da buka pada aalisis utuk kombiasi beba ag megguaka beba lateral. 2b. Pegguaa Beba Notioal utuk Mewakili Ketidaksempuraa Utuk struktur ag meaha beba gravitasi terutama melalui kolom, didig atau portal vertikal omial, diperkeaka utuk megguaka beba otioal utuk mewakili efek ketidaksempuraa awal ag sesuai dega persarata dari pasal ii. Beba otioal harus diguaka utuk model struktur berdasarka pada geometri omiala. Catata: Kosep beba otioal berlaku pada semua tipe struktur, tetapi persarata spesifik pada Pasal C2.2b(1) sampai C2.2b(4) haa berlaku utuk kelas dari struktur seperti ag dijelaska di atas. (1) Beba otioal harus diguaka sebagai beba lateral di semua level. Beba otioal harus ditambahka ke beba lateral laia da harus diguaka pada semua kombiasi beba, kecuali seperti ag ditujukka pada (4), di bawah. 26 dari 251

74 Besar beba otioal tersebut adalah: N 0,002 i Y i (C2-1) Keteraga 1,0 (DFBK); 1,6 (DKI) = beba otioal ag diguaka pada level i, kips (N) N i Y i = beba gravitasi ag diguaka pada level i dari kombiasi beba DFBK atau kombiasi beba DKI, ag sesuai, kips (N) Catata: Beba otioal dapat meambah (umuma kecil) besara gaa geser dasar pada struktur. Reaksi horizotal ag bear di fodasi dapat diperoleh melalui pegguaa suatu gaa horizotal tambaha di dasar dari struktur ag besara sama da berlawaa arah dari jumlah semua beba otioal, ag didistribusika di atara eleme peaha beba vertikal dega proporsi ag sama dari beba gravitasi ag ditumpu oleh eleme-eleme ii. Beba otioal juga dapat memperbesar efek mome gulig, ag buka merupaka besara fiktif. (2) Beba otioal di setiap level, N i, harus didistribusika di atas level itu dega cara ag sama seperti beba gravitasi di level tersebut. Beba otioal harus diguaka pada arah ag memberi efek destabilisasi terbesar. Catata: Utuk sebagia besar struktur bagua gedug, persarata dega memperhatika arah beba otioal dapat dipeuhi sebagai berikut: Utuk kombiasi beba ag tidak memasukka beba lateral, dipertimbagka dua arah ortogoal alteratif dari aplikasi beba otioal, dalam suatu arti positif da dalam suatu arti egatif pada setiap arah, da dalam arah ag sama pada semua level; utuk kombiasi beba ag memasukka beba lateral, pekerjaka semua beba otioal dalam arah resulta beba lateral dalam kombiasi tersebut. (3) Koefisie beba otioal sebesar 0,002 pada Persamaa C2-1 diperoleh berdasarka suatu rasio kemiriga tigkat sebesar 1/500; ilai maksimum ag berbeda boleh diguaka utuk meaksir koefisie beba otioal secara proporsioal. Catata: Kemiriga sebesar 1/500 mewakili tolerasi maksimum pada ketidaksempuraa kolom ag disaratka pada AISC Code of Stadard Practice. Dalam beberapa kasus, tolerasi ag disaratka laia misala pada lokasi deah kolom aka diatur da aka memerluka suatu tolerasi ketidaksempuraa lai ag ketat. (4) Utuk struktur dimaa rasio dari simpaga orde-kedua masimum terhadap simpaga orde-pertama maksimum (keduaa ditetuka utuk kombiasi beba DFBK atau 1,6 kali kombiasi beba DKI, dega kekakua ag disetujui seperti disaratka dalam C2.3) pada semua tigkat adalah sama dega atau kurag dari 1,7, diizika utuk megguaka beba otioal, N i, haa dalam kombiasi beba gravitasi saja da buka dalam kombiasi ag memasukka beba-beba lateral laia. 27 dari 251

75 3. Peesuaia Kekakua Aalisis struktur utuk meetuka kekuata perlu dari kompoe harus megguaka kekakua ag direduksi, sebagai berikut: (1) Suatu faktor 0,80 harus diguaka pada semua kekakua ag berkotribusi terhadap stabilitas struktur. Catata: Pegguaa reduksi kekakua tersebut pada sebagia besar kompoe struktur da buka utuk ag laia, dalam beberapa kasus aka meghasilka distorsi artifisial dari struktur akibat beba da terjadia kemugkia ag takdiigika dari redistribusi gaa-gaa. Ii dapat dihidari dega megguaka reduksi pada semua kompoe struktur, termasuk ag tidak berkotribusi terhadap stabilitas struktur. (2) Suatu faktor peambah, b, harus diguaka pada kekakua letur dari semua kompoe struktur dimaa kekakua letura berkotribusi terhadap stabilitas struktur. (a) Bila P r / P 0,5 b 1,0 (C2-2a) (b) Bila P r / P 0,5 b P / P 1- P / P 4 (C2-2b) r r Dega: = 1,0 (DFBK); = 1,0 (DKI) P r = kekuata teka aksial perlu ag megguaka kombiasi beba DFBK atau DKI, kips (N) = kekuata leleh aksial (= F A g ), kips (N) P Catata: Diambil bersama-sama, pasal (1) da (2) mesaratka pegguaa 0,8 b dikalika kekakua letur elastis omial da 0,8 dikalika kekakua elastis omial laia utuk kompoe struktur baja struktur dalam aalisis tersebut. (3) Dalam struktur di maa Pasal C2.2b berlaku, sebagai peggati dari megguaka b 1,0 dega P r / P 0,5, diperkeaka megguaka 1,0 utuk semua kompoe struktur jika beba otioal sebesar b 0,001 Y i [dimaa Y adalah seperti ag dijelaska dalam Pasal C2.2b(1)] i dipasag di semua level, dalam arah ag disaratka pada Pasal C2.2b(2), di semua kombiasi pembebaa. Beba otioal ii harus ditambahka ke kombiasi tersebut, jika ada, utuk memperhitugka ketidaksempuraa da tidak berlaku utuk Pasal C2.2b(4). (4) Bila kompoe terdiri dari material selai baja struktur ag diaggap memberi kotribusi utuk stabilitas struktur da tata cara ag megatur atau spesifikasi utuk material laia memerluka reduksi ag lebih besar pada kekakua, maka reduksi kekakua ag lebih besar harus diguaka utuk kompoe. 28 dari 251

76 C3. PERHITUNGAN KEKUATAN TERSEDIA Utuk metode aalisis lagsug dari desai, kekuata tersedia dari kompoe struktur da sambuga harus dihitug sesuai dega ketetua Bab D, E, F, G, H, I, J da K, ag sesuai, dega tapa memperhitugka stabilitas struktur secara keseluruha. Faktor pajag efektif, K, dari semua kompoe struktur harus diambil satu kecuali suatu ilai ag lebih kecil dapat diterima melalui aalisis rasioal. Breisig diperutukka utuk membatasi pajag tapa breisig dari kompoe struktur harus memiliki kekakua da kekuata ag cukup utuk megotrol pergeraka kompoe struktur pada titik-titik terbreis. Metode dari persarata breisig ag memeuhi pada setiap kolom, balok da balok-kolom dijelaska pada Lampira 6. Persarata Lampira 6 tidak berlaku utuk breisig ag merupaka bagia dari sistem peaha gaa keseluruha. 29 dari 251

77 BAB D DESAIN KOMPONEN STRUKTUR UNTUK TARIK Bab ii megguaka kompoe struktur meaha tarik aksial ag disebabka oleh gaa-gaa statis ag bekerja melalui sumbu titik berat. Bab ii disusu sebagai berikut: D1. Pembatasa Kelagsiga D2. Kekuata Tarik D3. Luas Neto Efektif D4. Kompoe Struktur Tersusu D5. Kompoe Struktur Disambug-Sedi D6. Eebars Catata: Utuk kasus-kasus ag tidak dicakup dalam bab ii guaka pasal ag berikut: B3.11 Kompoe struktur ag meaha fatik Bab H Kompoe struktur ag meaha kombiasi tarik aksial da letur J3 Batag berulir J4.1 Eleme peambug dalam tarik J4.3 Kekuata rutuh geser blok di sambuga ujug dari kompoe struktur tarik D1. PEMBATASAN KELANGSINGAN Tidak ada batas kelagsiga maksimum utuk kompoe struktur dalam tarik. Catata: Utuk kompoe struktur ag diracag berdasarka tarik, rasio kelagsiga L/r lebih baik tidak melebihi 300. Sara ii tidak berlaku pada batag atau gatuga dalam gaa tarik. D2. KEKUATAN TARIK Kekuata tarik desai, tp, da kekuata tarik tersedia, P / t, dari kompoe struktur tarik, harus ilai teredah ag diperoleh sesuai dega keadaa batas dari leleh tarik pada peampag bruto da kerutuha tarik pada peampag eto. (a) Utuk leleh tarik pada peampag bruto: P F A g (D2-1) 0,90 (DFBK) 1,67 t t (DKI) (b) Utuk kerutuha tarik pada peampag eto: P F A u e (D2-2) 0,75 (DFBK) 2,00 t t (DKI) 30 dari 251

78 Keteraga: = luas eto efektif, i. 2 (mm 2 ) A e A g F F u = luas bruto dari kompoe struktur, i. 2 (mm 2 ) = tegaga leleh miimum ag disaratka, ksi (MPa) = kekuata tarik miimum ag disaratka, ksi (MPa) Bila kompoe struktur tapa lubag sepeuha disambug dega las, luas eto efektif ag diguaka pada Persamaa D2-2 harus seperti ditetuka dalam Pasal D3. Bila lubag berada pada suatu kompoe struktur dega sambuga ujug di las, atau pada sambuga ag di las pada kasus dari las plug atau las slot, luas eto efektif melalui lubag-lubag harus diguaka dalam Persamaa D2-2. D3. LUAS NETO EFEKTIF Luas bruto, A, da luas eto, A, dari kompoe struktur tarik harus ditetuka g sesuai dega ketetua Pasal B4.3. Luas eto efektif dari kompoe struktur tarik harus ditetuka sebagai berikut: A e A U (D3-1) Dimaa U, faktor shear lag, ag ditetuka seperti tertera dalam Tabel D3.1. Utuk profil melitag terbuka misala berbetuk W, M, S, C atau HP, WTs, STs, da siku tuggal da siku gada, faktor shear lag, U, tidak perlu kecil dari rasio dari luas bruto dari eleme ag disambug terhadap luas bruto kompoe struktur. ketetua ii tidak berlaku pada peampag tertutup, misala profil PSB, atau utuk pelat. Catata: Utuk pelat dega splice ag di baut A e = A 0,85A g, sesuai dega Pasal J4.1. Tabel D3.1 Faktor Shear lag utuk Sambuga pada Kompoe Struktur Tarik Kasus Deskripsi Eleme Faktor Shear lag, U 1 Semua kompoe struktur tarik dimaa beba tarik disalurka secara lagsug ke setiap dari eleme profil U = 1,0 melitag melalui saraa peambug atau las-las (kecuali seperti dalam Kasus 4, 5 da 6) 2 Semua kompoe struktur tarik, kecuali pelat da PSB, dimaa beba tarik disalurka ke beberapa tetapi tidak semua dari eleme profil melitag melalui saraa peambug atau las logitudial atau melalui las logitudial dalam kombiasi dega las trasversal. (Secara alteratif, utuk W, M, S da HP, Kasus 7 dapat diguaka. Utuk baja siku, Kasus 8 dapat diguaka) U = 1 - x / I 31 dari 251

79 Tabel D3.1 Faktor Shear lag utuk Sambuga pada Kompoe Struktur Tarik (lajuta) Kasus Deskripsi Eleme Faktor Shear lag, U 3 Semua kompoe struktur tarik dimaa beba tarik haa disalurka melalui las trasversal ke beberapa tetapi tidak semua dari eleme profil melitag. U = 1,0 da A = luas dari eleme ag disambug lagsug 4 Pelat dimaa beba tarik disalurka melalui haa las logitudial. 5 PSB Bulat dega sebuah pelat buhul kosetris tuggal 6 PSB Persegi Dega sebuah pelat buhul kosetris tuggal l 2w... U = 1,0 2w > l 1,5w... U = 0,87 1,5w > l w... U = 0,75 l 1,3D... U = 1,0 D l < 1,3D... U = 1 - x / I x = D / l H... U = 1 - x / I 2 B 2BH x 4 B H Dega dua sisi pelat buhul l H... U = 1 - x / I 2 B x 4 B H 7 Betuk W, M, S atau HP atau T memotog dari betuk-betuk ii (Jika U dihitug dalam Kasus 2, ilai ag lebih besar diizika utuk diguaka). 8 Siku tuggal da gada (Jika U dihitug dalam Kasus 2, ilai ag lebih besar diizika utuk diguaka). Dega saap disambugka dega 3 atau lebih saraa peambug per baris di arah pembebaa Dega bada disambugka dega 4 atau lebih saraa peambug per baris di arah pembebaa Dega 4 atau lebih saraa peambug per baris di arah pembebaa Dega 3 saraa peambug per baris di arah pembebaa (Dega lebih sedikit dari 3 saraa peambug per baris di arah pembebaa, guaka Ksus 2). b f 2/3d...U = 0,90 b f < 2/3d...U = 0,85 U = 0,70 U = 0,80 U = 0,60 l = pajaga sambuga, i. (mm); w = lebar pelat, i. (mm); x = eksetrisitas sambuga, i. (mm); B = lebar keseluruha dari kompoe struktur PSB persegi, diukur 90 o terhadap bidag dari sambuga, i. (mm); H = tiggi keseluruha dari kompoe struktur PSB persegi, diukur pada bidag sambuga, i. (mm) 32 dari 251

80 D4. KOMPONEN STRUKTUR TERSUSUN Utuk pembatasa pada spasi logitudial dari koektor atara eleme-eleme dalam kotak meerus ag terdiri dari sebuah pelat da sebuah profil atau dua pelat, lihat Pasal J3.5. Baik pelat peutup berlubag atau pelat pegikat tapa lacig diizika diguaka pada sisi-sisi terbuka kompoe struktur tarik tersusu. Pelat pegikat harus memiliki suatu pajag tidak kurag dari dua-pertiga jarak atara garis las atau saraa peambug ag meghubugka mereka ke kompoe-kompoe dari struktur tersebut. Ketebala pelat pegikat tesebut tidak boleh kurag dari seperlimapuluh dari jarak atara dereta ii. Spasi logitudial dari las berselag-selig atau saraa peambug di pelat pegikat tidak boleh melebihi 6 i. (150 mm). Catata: Spasi logitudial koektor atara kompoe sebaika rasio kelagsigaa dibatasi pada setiap kompoe atara koektor sampai ke 300. D5. KOMPONEN STRUKTUR TERHUBUNG-SENDI 1. Kekuata Tarik Kekuata tarik desai, tp, da kekuata tarik tersedia, P / t, dari kompoe struktur terhubug-sedi, harus ilai teredah ag ditetuka sesuai dega keadaa batas dari kerutuha tarik, kerutuha geser, tumpua, da peleleha. (a) Utuk kerutuha tarik pada daerah efektif eto: P = F u (2tb e ) 0,75 (DFBK) 2,00 t t (DKI) (D5-1) (b) Utuk kerutuha geser pada daerah efektif: P 0,6F A u (D5-2) sf 0,75 (DFBK) sf 2,00 (DKI) dega Asf = luas di alur kegala geser = 2t a d/2, i. 2 (mm 2 ) a = jarak terpedek dari tepi lubag sedi ke tepi kompoe struktur ag diukur paralel terhadap arah gaa, i. (mm) b e = 2t 0,63, i. (= 2t 16, mm) tetapi tidak lebih dari jarak aktual dari tepi lubag ke tepi bagia ag diukur pada arah tegak lurus terhadap gaa ag diguaka, i. (mm) d t = diameter sedi, i. (mm) = ketebala pelat, i. (mm) (c) Utuk tumpua pada daerah terproeksi dari sedi, guaka Pasal J7. sf (d) Utuk peleleha pada peampag bruto, guaka Pasal D2(a). 33 dari 251

81 2. Persarata Dimesi Lubag sedi harus ditempatka di pertegaha atara ujug-ujug dari kompoe struktur pada arah tegak lurus terhadap gaa ag diguaka. Bila sedi ag diharapka memberi pergeraka relatif atara bagia-bagia ag terhubug akibat beba total, diameter dari lubag sedi tidak boleh lebih dari 1/32 i. (1 mm) lebih besar dari diameter sedi. Lebar pelat di lubag sedi tidak boleh kecil dari 2b e + d da perpajaga miimum, a, di luar ujug tumpua dari lubag sedi, paralel terhadap sumbu kompoe struktur, tidak boleh kecil dari 1,33b e. Sudut di luar lubag sedi diizika harus dipotog pada 45 o terhadap sumbu kompoe struktur, disediaka luas eto di luar lubag sedi, pada suatu bidag tegak lurus terhadap ag dipotog, adalah tidak kurag dari ag disaratka di luar lubag sedi paralel terhadap sumbu kompoe struktur. D6. EYEBARS 1. Kekuata Tarik Kekuata tarik tersedia dari eebars harus ditetuka sesuai dega Pasal D2, dega diambil sebagai luas peampag tubuh. A g Utuk tujua perhituga, lebar tubuh dari eebar tidak boleh melebihi delapa kali ketebalaa. 2. Persarata Dimesi Eebars harus dari ketebala ag merata, tapa peguata di lubag sedi, da memiliki ligkara kepala dega batas luar kosetris dega lubag sedi. Radius dari trasisi atara ligkara kepala da tubuh eebar tidak boleh kurag dari diameter kepala. Diameter sedi tidak boleh kurag dari tujuh per delapa kali lebar tubuh eebar, da diameter lubag sedi tidak boleh lebih dari 1/32 i. (1 mm) lebih besar dari diameter sedi. Utuk baja ag memiliki F lebih besar dari 70 ksi (485 MPa), diameter lubag tidak boleh melebihi lima kali ketebala pelat, da lebar dari tubuh eebar harus direduksi sesuai dega itu. Suatu ketebala kurag dari ½ i. (13 mm) haa diizika jika mur eksteral disediaka utuk megecagka pelat sedi da pelat pegisi ke dalam kotak terlidug. Lebar dari tepi lubag ke tepi pelat ag tegak lurus terhadap arah dari beba ag diguaka harus lebih besar dari dua per tiga da, utuk tujua perhituga, tidak lebih dari tiga per empat kali lebar tubuh eebar tersebut. 34 dari 251

82 BAB E DESAIN KOMPONEN STRUKTUR UNTUK TEKAN Bab ii membahas kompoe struktur peaha teka aksial melalui sumbu cetroidal. Bab ii disusu sebagai berikut: E1. Ketetua Umum E2. Pajag efektif E3. Tekuk Letur dari Kompoe Struktur tapa Eleme Lagsig E4. Tekuk Torsi da Tekuk Torsi-Letur dari Kompoe Struktur tapa Eleme Lagsig E5. Kompoe Struktur Teka Siku Tuggal E6. Kompoe Struktur Tersusu E7. Kompoe Struktur dega Eleme Lagsig Catata: Utuk kompoe struktur ag tidak termasuk dalam bab ii pasal ag berikut diguaka: H1 H2 Kompoe struktur ag meaha kombiasi teka aksial da letur H3 Kompoe struktur ag meaha teka aksial da torsi I2 Kompoe Struktur Komposit ag dibebai secara aksial J4.4 Kekuata teka dari eleme peambug E1. KETENTUAN UMUM Kekuata teka desai, cp, da kekuata teka tersedia, P / c, ditetuka sebagai berikut. P Kekuata teka omial,, harus ilai teredah ag diperoleh berdasarka pada keadaa batas dari tekuk letur, tekuk torsi da tekuk torsi-letur. c = 0,90 (DFBK) c = 1,67 (DKI) CATATAN PENGGUNA TABEL E1.1 Tabel Pemiliha utuk Peerapa Profil Bab E Peampag Melitag Tapa Eleme Lagsig Dega Eleme Lagsig Peampag pada Bab E Keadaa Batas Peampag pada Bab E Keadaa Batas E3 E4 FB TB E7 LB FB TB E3 E4 FB FTB E7 LB FB FTB 35 dari 251

83 CATATAN PENGGUNA TABEL E1.1 (lajuta) Tabel Pemiliha utuk Peerapa Profil Bab E Peampag Melitag Tapa Eleme Lagsig Dega Eleme Lagsig Peampag pada Bab E Keadaa Batas Peampag pada Bab E Keadaa Batas E3 FB E7 LB FB E3 FB E7 LB FB E3 E4 FB FTB E7 LB FB FTB E6 E3 E4 FB FTB E6 E7 LB FB FTB E5 E5 E3 FB N/A N/A Betuk tak-smetris selai siku tuggal E4 FTB E7 LB FTB FB = tekuk letur, TB = tekuk torsi, FTB = tekuk torsi-letur, LB = tekuk lokal E2. PANJANG EFEKTIF Faktor pajag efektif, K, utuk perhituga kelagsiga kompoe struktur, KL/r, harus ditetuka sesuai dega Bab C atau Lampira 7. Dega: L = pajag tapa breisig secara lateral dari kompoe struktur, i. (mm) r = jari-jari girasi, i. (mm) Catata: Utuk kompoe struktur ag diracag berdasarka teka, rasio kelagsiga efektif KL/r, sebaika tidak melebihi dari 251

84 E3. TEKUK LENTUR DARI KOMPONEN STRUKTUR TANPA ELEMEN LANGSING Pasal ii diguaka utuk kompoe struktur teka eleme olagsig seperti dijelaska dalam Pasal B4.1 utuk eleme dalam teka merata. Catata: Bila pajag tapa breisig torsi adalah lebih besar dari pajag tapa breisig lateral, Pasal E4 boleh megotrol desai dari saap lebar da kolom-kolom berbetuk serupa. Kekuata teka omial, tekuk letur. P, harus ditetuka berdasarka keadaa batas dari P F cr A g (E3-1) Tegaga kritis, F cr, ag ditetuka sebagai berikut: KL E F (a) Bila 4,71 (atau 2,25 ) r F F e F cr 0,658 KL E F (b) Bila 4,71 (atau 2,25 ) r F F F F Fcr 0,877F e e e (E3-2) (E3-3) di maa = tegaga tekuk kritis elastis ag ditetuka sesuai dega Persamaa E3-4, F e seperti disaratka dalam Lampira 7, Pasal 7.2.3(b), atau melalui suatu aalisis tekuk elastis, ag sesuai, ksi (MPa) F e 2 E 2 KL r (E3-4) Catata: Dua persamaa utuk perhituga batas tersebut da ag diguaka dari Pasal E3(a) da E3(b), satu berdasarka pada KL/r da satu berdasarka pada F /F e, memberi hasil ag sama. E4. TEKUK TORSI DAN TEKUK TORSI-LENTUR DARI KOMPONEN STRUKTUR TANPA ELEMEN LANGSING Pasal ii diguaka utuk kompoe struktur simetris tuggal da tak-simetris, da kompoe struktur simetris gada tertetu, misala kolom cruciform atau kolom tersusu tapa eleme lagsig, seperti didefiisika pada Pasal B4.1 utuk eleme 37 dari 251

85 dalam teka merata. Sebagai tambaha, pasal ii diguaka utuk semua kompoe struktur simetris gada tapa eleme lagsig bila pajag tapa breisig torsi melebihi pajag tapa breisig lateral. Ketetua ii diperluka utuk siku tuggal dega b/t > 20. P Kekuata teka omial,, harus ditetuka berdasarka pada keadaa batas dari tekuk torsi da tekuk torsi-letur, sebagai berikut: P F cr A g (E4-1) Tegaga kritis, F cr, ag ditetuka sebagai berikut: (a) Utuk kompoe struktur teka siku gada da profil T: F F F 1-4F crfcrzh 1- Fcr F cr crz cr 2 2H crz (E4-2) dimaa F diambil sebagai F dari Persamaa E3-2 atau E3-3, utuk tekuk cr letur pada sumbu simetris, da berbetuk T, da siku gada, da KL KL r r cr m KL r K r L utuk kompoe struktur teka dari Pasal E6 utuk kompoe struktur teka F crz GJ A r 2 g o (E4-3) (b) Utuk semua kasus laia, F cr harus ditetuka sesuai dega Persamaa E3-2 atau E3-3, dega megguaka tegaga tekuk elastis torsi atau torsiletur,, ditetuka sebagai berikut: F e (i) (ii) Utuk kompoe struktur simetris gada: 2 EC w 1 F (E4-4) e GJ 2 K zl I x I Utuk kompoe struktur simetris tuggal dimaa adalah sumbu simetris: F F F 1-4F efezh 1- F e F e ez e 2 2H ez (E4-5) (iii) Utuk kompoe struktur tak-simetris, persamaa pagkat tiga: F e adalah akar teredah dari 38 dari 251

86 dega = luas bruto peampag dari kompoe struktur, i. 2 (mm 2 ) = kostata pili, i. 6 (mm 6 ) x ro (E4-6) 2 o 2 o F - F F - F F - F - F F - F F F - F 0 A g C w e ex e e e ez e e e 2 e e ex ro 2 F F F ex e ez 2 E K xl rx 2 E K L r 2 EC z 2 2 w GJ 2 2 K L A r g 1 o (E4-7) (E4-8) (E4-9) G = modulus elastis geser dari baja = ksi ( MPa) x H 1-2 o r 2 o 2 o (E4-10) K K r, I = mome iersia di sumbu utama, i. 4 (mm 4 ) x 2 o r x r x o x = kostata torsi, i. 4 (mm 4 ) = faktor pajag efektif utuk tekuk letur di sumbu x = faktor pajag efektif utuk tekuk letur di sumbu = faktor pajag efektif utuk tekuk torsi = jari-jari girasi polar di pusat geser, i. (mm) 2 o 2 o I x I A g = jari-jari girasi di sumbu x, i. (mm) = jari-jari girasi di sumbu, i. (mm) (E4-11), = koordiat pusat geser sehubuga dega titik berat, i. (mm) Catata: Utuk profil I simetris gada, boleh diambil sebagai, dega adalah jarak atara titik berat saap, sebagai peggati dari aalisis lebih teliti. Utuk T da siku gada, meghilagka istilah dega bila ag dihitug da ambil sebesar 0. I x J K z r o o 2 C w I h o /4 C w F ez x o h o 39 dari 251

87 E5. KOMPONEN STRUKTUR TEKAN SIKU TUNGGAL P Kekuata teka omial,, dari kompoe struktur siku tuggal harus ditetuka meurut Pasal E3 atau Pasal E7, ag sesuai, utuk kompoe struktur ag dibebai secara aksial. Utuk siku tuggal dega b/t > 20, Pasal E4 harus diguaka. Kompoe struktur ag memeuhi kriteria ag dikeaka dalam Pasal E5(a) atau E5(b) diizika diracag sebagai kompoe struktur dibebai secara aksial dega megguaka rasio kelagsiga efektif ag disaratka, KL/r. Efek eksetrisitas pada kompoe struktur siku tuggal diizika diabaika bila dievaluasi sebagai kompoe struktur teka dibebai secara aksial dega megguaka satu dari rasio kelagsiga efektif ag disaratka Pasal E5(a) atau E5(b), asalka: (1) kompoe struktur dibebai di ujug-ujug dalam teka melalui satu kaki ag sama; (2) kompoe-kompoe struktur ag disambug dega las atau dega sambuga miimum dua-baut; da (3) tidak ada beba trasversal meegah. Kompoe struktur siku tuggal dega kodisi ujug berbeda dari ag dijelaska dalam Pasal E5(a) atau (b), dega rasio dari lebar kaki pajag terhadap lebar kaki pedek lebih besar dari 1,7 atau dega beba trasversal, harus dievaluasi utuk kombiasi beba aksial da letur dega megguaka ketetua Bab H. (a) Utuk siku kaki-sama atau siku kaki-tak sama ag disambugka sampai kaki terpajag setiap kompoe struktur atau kompoe struktur bada dari ragka batag plaar dega kompoe struktur bada ag berdekata disambugka pada sisi ag sama dari pelat buhul atau kord: L (i) Bila 0 80 : r x KL r 72 0,75 L r x (E5-1) L (ii) Bila 80 : r x KL L 32 1, (E5-2) r r x Utuk siku kaki-tak sama dega rasio pajag kaki kurag dari 1,7 da disambugka sampai kaki terpedek, KL/r dari Persamaa E5-1 da E5-2 harus ditigkatka dega peambaha sebesar 4 / 2 1, tetapi KL/ r dari kompoe struktur tidak boleh diambil lebih kecil dari 0,95L/r z. (b) Utuk siku kaki-sama atau siku kaki-tak sama ag disambugka sampai kaki terpajag kompoe struktur bada dari kotak atau ragka batag ruag dega kompoe struktur bada ag berdekata disambugka dega sisi ag sama pelat buhul atau kord: b b s 40 dari 251

88 L (i) Bila 75 : r x L (ii) Bila 75 : r x KL r 60 0,8 (E5-3) KL L (E5-4) r r x Utuk siku kaki-tak sama dega rasio pajag kaki kurag dari 1,7 da disambugka sampai kaki terpedek, KL/r dari Persamaa E5-3 da E5-4 harus ditigkatka dega peambaha sebesar 6 / 2 1, tetapi KL/ r dari kompoe struktur tidak boleh diambil kurag dari 0,82L/r z, Dega: L = pajag dari kompoe struktur atara titik-titik kerja pada sumbu kord ragka batag, i. (mm) = pajag dari kaki terpajag dari siku, i. (mm) b b s r x r z = pajag dari kaki terpedek dari siku, i. (mm) L r x = jari-jari girasi di sumbu geometris paralel dega kaki ag disambug, i. (mm) = jari-jari girasi di sumbu utama mior, i. (mm) b b s E6. KOMPONEN STRUKTUR TERSUSUN 1. Kekuata Teka Pasal ii diguaka utuk kompoe struktur tersusu terdiri dari dua betuk (a) dihubugka dega baut atau las, atau (b) dega sedikita satu sisi terbuka ag dihubugka melalui pelat peutup dilubagi atau lacig dega pelat pegikat. Sambuga ujug harus di las atau disambug dega sumber dari baut pra-tarik dega permukaa lekata Kelas A atau B. Catata: Hal ii dapat diterima utuk desai suatu sambuga ujug ag di baut dari kompoe struktur teka tersusu utuk beba meeka peuh dega baut dalam tumpua da desai baut berdasarka kekuata geser; bagaimaapu, baut-baut harus pra-tarik. Pada kompoe struktur teka tersusu, misala strut siku-gada dalam ragka batag, suatu slip relatif kecil atara eleme-eleme ag khusus di sambuga ujug dapat ditigkatka pajag efektif dari kombiasi peampag terhadap ag dari setiap kompoe da mereduksi secara berarti kekuata teka strut tersebut. Oleh karea itu, sambuga atara eleme-eleme di ujug-ujug dari kompoe struktur tersusu harus diracag utuk meaha slip. Kekuata teka omial dari kompoe struktur tersusu ag terdiri dari dua betuk ag dihubugka melalui baut atau las harus ditetuka sesuai dega Pasal E3, E4, atau E7 bergatug pada modifikasi ag berikut. Sebagai peggati aalisis ag lebih teliti, jika modus tekuk melibatka deformasi relatif ag meghasilka gaa geser pada koektor atara setiap profil, KL/ r ag digati dega KL /r m ditetuka sebagai berikut: 41 dari 251

89 (a) Utuk koektor meegah ag dibaut secara sug-tight: (E6-1) KL r KL r 2 a m o r i 2 a (i) Bila 40 r i 2a) a (ii) 40 r i KL r m KL r o (b) Utuk koektor meegah ag di las atau ag disambug dega baut pratarik: (E6-2b) KL r m KL r 2 o K ia ri 2 (E6- Dega: KL r m tersusu KL r K i a r i o = rasio kelagsiga dimodifikasi dari kompoe struktur = rasio kelagsiga dari kompoe struktur tersusu ag bekerja sebagai suatu kesatua pada arah tekuk ag diperhitugka = 0,50 utuk siku belakag-terhadap-belakag = 0,70 utuk kaal belakag-terhadap-belakag = 0,86 utuk semua kasus laia = jarak atara koektor, i. (mm) = radius girasi miimum dari setiap kompoe, i. (mm) 2. Persarata dimesioal Setiap kompoe dari kompoe struktur teka ag terdiri dari dua atau lebih profil harus disambugka ke satu laia di iterval, a, sedemikia rupa sehigga rasio kelagsiga efektif Ka /r i dari setiap betuk kompoe atara saraa peambug tidak melebihi tigaperempat kali rasio kelagsiga ag meetuka dari kompoe struktur tersusu. Radius girasi terkecil, r i, harus diguaka pada perhituga rasio kelagsiga dari setiap bagia kompoe. 42 dari 251

90 Pada ujug dari tumpua kompoe struktur teka tersusu pada pelas dasar atau permukaa fiished, semua kompoe dalam kotak dega satu laia harus disambugka dega suatu las ag memiliki suatu pajag tidak kurag dari lebar maksimum dari kompoe struktur atau dega las ag berspasi secara logitudial terpisah tidak lebih dari empat diameter utuk suatu jarak sama dega 1 ½ kali lebar maksimum dari kompoe struktur tersebut. Seluruh pajag kompoe struktur teka tersusu atara sambuga ujug ag diperluka di atas, spasi logitudial utuk las atau baut ag berselag-selig harus cukup utuk memberi pealura kekuata perlu. Utuk pembatasa pada spasi logitudial dari saraa peambug atara eleme pada kotak ag meerus ag terdiri dari suatu pelat da suatu profil atau dua pelat, lihat Pasal J3.5. Bila suatu kompoe dari suatu kompoe struktur teka tersusu terdiri dari suatu pelat bagia luar, spasi maksimum tidak boleh melebihi ketebala dari pelat bagia luat ag lebih tipis dikalika 0,75 E / F atau 12 i. (305 mm), bila las diberika berselag-selig sepajag ujug-ujug dari kompoe tersebut atau bila saraa peambug diberika pada semua dereta gage di setiap peampag. Bila saraa peambug diatur supaa tidak terjadi seretak, spasi maksimum dari saraa peambug pada setiap dereta gage tidak boleh melebihi ketebala dari pelat bagia luar ag lebih tipis dikalika 1,12 E / F atau 18 i. (460 mm). Sisi-sisi terbuka dari kompoe struktur teka tersusu dari pelat atau profil harus disediaka melalui pelat-pelat peutup meerus berlubag dega suatu ragkaia dari lubag-lubag akses. Lebar tak-tertumpu dari pelat-pelat ag demikia di lubag-lubag akses, seperti dijelaska dalam Pasal B4.1, diasumsika memberi kotribusi terhadap kekuata tersedia asalka persarata ag berikut dipeuhi: (1) Rasio ketebala-terhadap-lebar harus sesuai dega pembatasa dari Pasal B4.1. Catata: Disebut koservatif utuk pegguaa pembatasa rasio ketebala terhadap lebar utuk Kasus 7 dalam Tabel B4.1a dega lebar, b, ag diambil sebagai jarak trasversal atara dereta saraa peambug ag terdekat. Luas eto dari pelat tersebut diambil di lubag terlebar. Sebagai peggati dari pedekata ii, pembatasa rasio ketebalaterhadap-lebar tersebut dapat ditetuka melalui aalisis. (2) Rasio dari pajag (dalam arah tegaga) terhadap lebar dari lubag tidak boleh melebihi 2. (3) Jarak bersih atara lubag-lubag pada arah dari tegaga harus tidak kecil dari jarak trasversal atara dereta terdekat dari peambuga saraasaraa peambug atau las. (4) Tepi luar dari lubag-lubag di semua titik-titik harus memiliki suatu radius miimum 1 ½ i. (38 mm). Sebagai suatu alteratif pada pelat-pelat peutup berlubag, lacig dega pelatpelat pegikat diizika di setiap ujug da di titik-titik meegah jika lacig dihetika. Pelat-pelat pegikat harus seperti medekati ujug-ujug sebagai dapat dilaksaaka. Pada kompoe struktur ag memberi kekuata tersedia, ujug pelat-pelat pegikat harus memiliki suatu pajag ag tidak kecil dari jarak atara dereta saraa peambug atau las-las ag meghubugkaa ke kompoekompoe dari kompoe struktur. Pelat-pelat pegikat meegah harus memiliki suatu pajag tidak kurag dari setegah dari jarak ii. Ketebala pelat-pelat 43 dari 251

91 pegikat harus tidak kecil dari seperlimapuluh dari jarak atara dereta las atau saraa peambug ag meghubugkaa ke segme-segme dari kompoekompoe struktur. Pada pelaksaaa las, pegelasa tersebut pada setiap dereta ag meambugka suatu pelat pegikat harus total tidak kurag dari sepertiga pajag dari pelat. Pada pelaksaaa pembauta, spasi dalam arah tegaga pada pelat-pelat pegikat harus tidak lebih dari eam diameter da pelat-pelat pegikat harus disambugka ke setiap segme melalui sedikita tiga saraa peambug. Lacig, termasuk batag-batag tulaga rata, baja siku, kaal atau profil-profil laia ag diguaka sebagai lacig, harus berjarak demikia sehigga rasio L/r dari eleme saap ag dicakup atara sambuga-sambugaa tidak boleh melebihi tigaperempat dikalika rasio kelagsiga ag meetuka utuk kompoe struktur seperti suatu keseluruha. Lacig harus diproporsika utuk memberi suatu kekuata geser ag tegak lurus sumbu dari kompoe struktur sama dega 2 % dari kekuata teka ag tersedia dari kompoe struktur tersebut. Rasio L/r utuk batag tulaga lacig ag diatur pada sistem tuggal tidak boleh melebihi 140. Utuk lacig gada rasio ii tidak boleh melebihi 200. Batag tulaga lacig gada harus dihubugka pada perpotoga tersebut. Utuk batag tulaga lacig dalam teka, L adalah diizika utuk diambil sebagai pajag tak-ditumpu dari batag tulaga lacig atara las-las atau saraa-saraa peambug ag meambugkaa ke kompoe-kompoe dari kompoe struktur tersusu utuk lacig tuggal, da 70 % dari jarak ag utuk lacig gada. Catata: Ikliasi/kemiriga dari batag tulaga lacig terhadap sumbu kompoe struktur sebaika tidak kecil dari 60 o utuk lacig tuggal da 45 o utuk lacig gada. Apabila jarak atara dereta dari las-las atau saraa-saraa peambug pada saap-saap ag lebih dari 15 i. (380 mm), lacig sebaika gada atau dibuat dari baja siku. Catata: Ikliasi/kemiriga batag tulaga lacig pada sumbu kompoe struktur aka lebih baik tidak kurag dari 60 o utuk lacig tuggal da 45 o utuk lacig gada. Bila jarak atara dereta las atau saraa peambug pada saap lebih dari 15 i. (380 mm), lacig sebaika gada atau dibuat dari baja siku. Utuk persarata spasi tambaha, lihat Pasal J3.5. E7. KOMPONEN STRUKTUR DENGAN ELEMEN LANGSING Pasal ii diguakaka utuk kompoe struktur teka eleme-lagsig, seperti dijelaska pada Pasal B4.1 utuk eleme-eleme dalam teka merata. P Kekuata teka omial,, harus ilai teredah berdasarka pada keadaa batas dari tekuk letur, tekuk torsi da tekuk torsi-letur ag sesuai. P F cr A g (E7-1) Tegaga kritis, F cr, harus ditetuka sebagai berikut: (a) Bila KL 4,71 r E QF QF atau Fe Fcr Q 0,658 QF F 2,25 e F (E7-2) 44 dari 251

92 (b) Bila KL 4,71 r E QF QF atau Fe 2,25 Fcr 0,877F e (E7-3) Dega: = tegaga tekuk elastis, dihitug dega megguaka Persamaa E3-4 F e Q da E4-4 utuk kompoe struktur simetris gada, Persamaa E3-4 da E4-5 utuk kompoe struktur simetris tuggal, da Persamaa E4-6 utuk kompoe struktur tak-simetris, kecuali utuk siku tuggal dega b/t 20, dimaa dihitug dega megguaka Persamaa E3-4, ksi (MPa). F e = faktor reduksi eto ag meghitug utuk semua eleme teka lagsig; = 1,0 utuk kompoe struktur tapa eleme lagsig, seperti dijelaska pada Pasal B4.1, utuk eleme dalam teka merata = Q s Q a utuk kompoe struktur dega peampag eleme-lagsig, seperti dijelaska pada Pasal B4.1, utuk eleme dalam teka merata. Catata: Utuk peampag melitag ag haa terdiri dari eleme lagsig tak-diperkaku, Q s (Q a = 1,0). Utuk peampag melitag ag haa terdiri dari eleme lagsig diperkaku, Q ( 1,0 ). Utuk peampag melitag ag terdiri dari eleme Q a Q s lagsig diperkaku da tak-diperkaku,. Utuk peampag melitag ag terdiri dari multiple eleme lagsig tak-diperkaku, hal ag koservatif utuk pegguaa Q s terkecil dari eleme lagsig lebih dalam peetua kekuata kompoe struktur utuk teka muri. 1. Eleme Lagsig Tak-diperkaku, Q Q s Q a Q s Faktor reduksi berikut: Q s utuk eleme tak-diperkaku lagsig ag didefiisika sebagai (a) Utuk saap, baja siku, da pelat ag diproeksika dari kolom caai paas atau kompoe struktur teka laia: (i) Bila b 0,56 t E F Q s 1,0 (E7-4) (ii) Bila E b 0,56 1,03 F t E F b Qs 1,415-0,74 t F E (E7-5) 45 dari 251

93 (iii) Bila b 1,03 t E F 0,69E Qs 2 b F t (E7-6) (b) Utuk saap, baja siku, da pelat ag diproeksika dari kolom profil I tersusu atau kompoe struktur teka laia: (i) Bila b 0,64 t Ek F c Q s 1,0 (E7-7) (ii) Bila Ek F c 0,64 1,17 b t Ek F c b Qs 1,415-0,65 t F Ek c (E7-8) (iii) Bila b 1,17 t Ek F c 0,90Ek c Qs (E7-9) 2 b F t Dega: b = lebar dari eleme teka tak-diperkaku, seperti dijelaska dalam Pasal B4.1, i. (mm) 4 k c, da tidak boleh diambil kecil dari 0,35 maupu lebih besar dari 0,76 h t t w utuk perhituga = ketebala eleme, i. (mm) (c) Utuk siku tuggal (i) Bila b 0,45 t E F Q s 1,0 (E7-10) 46 dari 251

94 (ii) Bila E b 0,45 0,91 F t E F b Qs 1,34-0,76 t F E (E7-11) (iii) Bila b 0,91 t E F 0,53E Qs 2 b F t Dega: b = lebar total dari kaki terpajag, i. (mm) (E7-12) (d) Utuk bada dari T (i) Bila d 0,75 t E F Q s 1,0 (E7-13) (ii) Bila E d 0,75 1,03 F t E F d Qs 1,908-1,22 t F E (E7-14) (iii) Bila d 1,03 t E F 0,69E Qs 2 d F t Dega: d = tiggi omial total dari T, i. (mm) (E7-15) 47 dari 251

95 2. Eleme Lagsig Diperkaku, Q a Faktor reduksi, berikut: Q a, utuk eleme diperkaku lagsig ag didefiisika sebagai Ae Qa A g (E7-16) Dega: A g = luas bruto peampag melitag kompoe struktur, i. 2 (mm 2 ) A e = jumlah dari luas efektif peampag melitag berdasarka lebar efektif tereduksi,, i. 2 (mm 2 ) b e Lebar efektif tereduksi, b e, ag ditetuka sebagai berikut: b E (a) Utuk eleme lagsig ag diteka secara merata, dega 1,49, t f kecuali saap dari peampag bujur sagkar da persegi ketebala merata: b e 1,92t E 0,34 1- f b/ t E b f (E7-17) Dega: f diambil sebagai F dega F dihitug berdasarka Q 1,0. cr cr (b) Utuk saap dari peampag eleme-lagsig bujur sagkar da persegi b E ketebala merata dega 1,40 : t f b e 1,92t E 0,38 1- f b/ t E b f (E-18) Dega: f = P / A e Catata: Sebagai peggati dari perhituga f = P /A e, ag megharuska perulaga, f dapat diambil sama dega. Ii aka meghasilka perkiraa ag sedikit koservatif dari kekuata tersedia kolom. F (c) Utuk peampag bulat ag dibebai secara aksial: Bila E D E 0,11 0,45 F t F Q Q a 0,038E 2 F D / t 3 (E7-19) 48 dari 251

96 Dega: D t = diameter terluar dari PSB bulat, i. (mm) = ketebala didig, i. (mm) 49 dari 251

97 BAB F DESAIN KOMPONEN STRUKTUR UNTUK LENTUR Bab ii berlaku utuk kompoe struktur ag meaha letur sederhaa di satu sumbu utama. Utuk letur sederhaa, kompoe struktur dibebai di suatu bidag paralel terhadap sumbu utama ag melewati pusat geser atau ag ditaha terhadap putir di titik-titik beba da peumpu. Bab ii disusu sebagai berikut: F1. Ketetua Umum F2. Kompoe Struktur Profil I Kompak Simetris Gada da Kaal ag Melegkug di Sumbu Kuata F3. Kompoe Struktur Profil I Simetris Gada dega Bada Kompak da NoKompak atau Saap Lagsig ag Melegkug di Sumbu Kuata F4. Kompoe Struktur Profil I Laia dega Bada Kompak atau NoKompak ag Melegkug di Sumbu Kuata F5. Kompoe Struktur Profil I Simetris Gada da Simetris Tuggal dega Bada Lagsig ag Melegkug di Sumbu Kuata F6. Kompoe Struktur Profil I da Kaal ag Melegkug di Sumbu Lemaha F7. PSB Bujur Sagkar da Persegi da Kompoe Struktur Berbetuk Kotak F8. PSB Bulat F9. T da Siku Gada ag Dibebai pada Bidag Simetris F10. Siku Tuggal F11. Batag Tulaga Persegi da Bulat F12. Profil Tak-Simetris F13. Proporsi dari Balok da Gelagar Catata: Utuk kasus-kasus ag tidak termasuk dalam bab ii pasal ag berikut diguaka: Bab G. Ketetua desai utuk geser H1-H3. Kompoe struktur ag meaha letur biaksial atau kombiasi letur da gaa aksial. H4. Kompoe struktur ag meaha letur da torsi. Lampira 3. Kompoe struktur ag meaha fatik. Utuk padua dalam peetua pasal ag sesuai dari bab ii utuk diguaka, Tabel Catata Peggua F1.1 dapat diguaka. Tabel Catata Peggua F dari 251

98 Tabel Pemiliha utuk Pegguaa Bab Pasal F Pasal dalam Bab F Peampag Melitag Kelagsiga Saap Kelagsiga Bada Keadaa Batas F2 C C Y, LTB F3 NC, S C LTB, FLB F4 C, NC, S C, NC Y, LTB, FLB, TFY F5 C, NC, S S Y, LTB, FLB, TFY F6 C, NC, S N/A Y, FLB F7 C, NC, S C, NC Y, FLB, WLB F8 N/A N/A Y, LB Tabel Catata Peggua F1.1 (lajuta) 51 dari 251

99 Tabel Pemiliha utuk Pegguaa Bab Pasal F Pasal dalam Bab F Peampag Melitag Kelagsiga Saap Kelagsiga Bada Keadaa Batas F9 C, NC, S N/A Y, LTB, FLB F10 N/A N/A Y, LTB, LLB F11 N/A N/A Y, LTB F12 Betuk Tak-Simetris, selai siku tuggal N/A Y = peleleha, LTB = tekuk torsi-lateral, FLB = tekuk lokal saap, WLB = tekuk lokal bada, TFY = peleleha saap tarik, LLB = tekuk lokal kaki, LB = tekuk lokal, C = kompak, NC = okompak, S = lagsig N/A Semua keadaa batas F1. KETENTUAN UMUM Ketetua letur desai, bm, da kekuata letur ag diizika, M / b, harus ditetuka sebagai berikut: (1) Utuk semua ketetua dalam bab ii 0,90 (DFBK) 1,67 b b (DKI) da kekuata letur omial, sampai F13. M, harus ditetuka sesuai dega Pasal F2 (2) Ketetua dalam bab ii berdasarka asumsi bahwa titik-titik dari peumpu balok da gelagar ag meaha rotasi di sumbu logitudiala. (3) Utuk kompoe struktur simetris tuggal dalam legkuga tuggal da semua kompoe struktur simetris gada: C b = faktor modifikasi tekuk torsi-lateral utuk diagram mome omerata bila kedua ujug dari segme adalah dibreis ag ditetuka sebagai berikut: Cb 2,5M maks 12,5M maks 3M 4M 3M A B C (F1-1) dega 52 dari 251