Perubahan Jadwal pelaksanaan Diklat Pencak Silat Pagar Nusa (PSNU)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perubahan Jadwal pelaksanaan Diklat Pencak Silat Pagar Nusa (PSNU)"

Transkripsi

1 PENGUMUMAN Pelaksanaan Diklat Pencak Silat Pagar Nusa yang Insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal Oktober mendatang untuk informasi lebih lanjut dapat di langsung ke sekretariat PC LP Maarif NU kabupaten Cilacap. formulir pendaftaran dapat di download di Biodata Peserta silahkan untuk segera melakukan pendaftaran agar dapat segera terkordinir demi kalangsungan dan lancarnya kegiatan tersebut. Perubahan Jadwal pelaksanaan Diklat Pencak Silat Pagar Nusa (PSNU) Berdasarkan surat edaran nomor 521/PW.11/LPM/UM/I/ dari Pengurus Wilayah LP Maarif NUJawa Tengah tentang diwajibkannya ekstra kulikurer Beladiri Pencak silat untuk siswa di bawah naungan LP Maarif NU. untuk melaksanakan diklat Pencak Silat Pagar Nusa untuk guru-guru olah raga atau guru yang di tunjuk oleh sekolah untuk mengikuti diklat Pencak Silat Pagar Nusa yang akan di laksanakan oleh masing-masing Pengurus Cabang LP Maarif NU se-jawa Tengah dengan tutor dari pengurus wilayah Pencak Silat Pagar Nusa Jawa Tengah. dan ini contoh proposal dari Wilayah dengan jumlah 25 peserta.

2 TERM OF REFERENCE DIKLAT PENCAK SILAT NU PAGAR NUSA GURU OLAH RAGA MADRASAH DAN SEKOLAH LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU SE JAWA TENGAH A. LATAR BELAKANG Pencak Silat Nahdhatul Ulama Pagar Nusa merupakan salah satu organisasi badan otonom NU yang membidangi pencak silat, seni budaya dan ketabiban yang didirikan pada tahun 1985 oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pagar Nusa mempunyai tujuan membina dan mengembangkan pencak silat beserta dengan aspeknya, aspek seni beladiri, olah raga, dakwah dan ukhuwah islamiyah. Sebagai bagian dari peran serta Pencak Silat Pagar Nusa dalam melakukan pembinaan kader-kader bangsa, Pagar Nusa telah melakukan berbagai program kegiatan berupa pendidikan dan pelatihan pencak silat,. Dimana program-program tersebut diorientasikan pada terwujudnya kader-kader bangsa yang sehat, cerdas dan mandiri. Lembaga pendidikan Ma arif sebagai kepanjangan Nahdlatul Ulama dalam penyelenggaraan pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis sebagai pusat penggemblengan generasi bangsa di bidang pembentukan ilmu pengetahuan, wawasan dan karakter menuju generasi yang cerdas, ulet, dan mandiri. Melihat peran strategis tersebut, Pencak Silat NU Pagar Nusa sudah selayaknya bergandengan tangan bersama turut serta mendorong peran tersebut. Dalam rangka mewujudkan pengembangan pencak Silat NU Pagar Nusa di lembaga pendidikan Ma arif NU, Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa dan Pimpinan Pusat Lembaga Pendidikan Ma arif NU telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan titik poiontnya adalah bahwa sekolah/madrasah yang bernaung di bawah Lembaga Pendidikan Ma arif NU untuk menjadikan pencak silat NU Pagar Nusa menjadi kegiatan ekstra kurikulum wajib.

3 Oleh karena itu dalam merealisasikan MoU tersebut, Pimpinan Wilayah Pencak Silat NU Pagar Nusa Jawa Tengah bersama Pimpinan Wilayah Lembaga Pendidikan Ma arif NU jawa Tengah bermaksud menyelenggarakan Diklat Pencak Silat NU Pagar Nusa untuk guru olah raga sekolah/madrasah di lingkungan Lembaga Pendidikan Ma arif NU se Jawa Tengah. Adapaun rangkaian kegiatan sebagai berikut B. NAMA KEGIATAN Kegiatan ini bernama DIKLAT PENCAK SILAT NU PAGAR NUSA GURU OLAH RAGA MADRASAH DAN SEKOLAH LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU SE JAWA TENGAH MAKSUD DAN TUJUAN Mengembangkan Diklat Pencak Silat NU Pagar Nusa Guru Olah raga Madrasah dan Sekolah Lembaga Pendidikan Maarif NU se Jawa Tengah. Menciptakan pelatih Pagar Nusa yang handal dan professional di masing-masing Madrasah dan Sekolah. Media silaturrahmi antar guru olah raga di lingkungan Lembaga Pendidikan Maarif NU Jawa Tengah. PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan ini akan dilaksanakan pada setiap hari Jum at Ahad, bertempat di setiap cabang (kabupaten) se Jawa Tengah. Adapun rincian jadwal terlampir. Dengan disesuaikan kesiapan masingmasing cabang. PESERTA Peserta adalah guru olah raga di lingkungan Madrasah dan

4 Sekolah di bawah naungan lembaga pendidikan Ma arif NU tingkat cabang se Jawa Tengah dengan jumlah minimal 25 (dua puluh lima) orang setiap cabang. PERSYARATAN PESERTA Setiap peserta harus mendaftarkan diri kepada panitia dengan mengisi biodata Setiap peserta harus membawa surat mandat dari Madrasah dan Sekolah. Setiap peserta harus membawa foto berwarna ukuran 4 6 sebanyak 3 lembar Setiap peserta harus membayar konstribusi kegiatan sebesar Rp ,00 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) dengan rincuian sebagai berikut: 1 Seragam silat ,00 2 Kaos pelatihan , DVD pembelajaran Buku pembelajaran , ,00 5 KTA ,00 6 Sertifikat ,00 7 Lain-lain ,00 Jumlah ,00 Adapun konstribusi yang di bayarkan ke panitia penyelenggara kegiatan sebesar Rp di karenakan mendapatkan subsidi dari PW Maarif NU Jawa Tengah untuk KTA dan sertifikat, Adapun biaya konstribusi untuk instruktur pelatih sebesar setiap kegiatan ditanggung oleh PW. LP Maarif NU Jawa Tengah. 1. FASILITAS YANG DIDAPAT PESERTA Peserta akan mendapatkan fasilitas dalam pelatihan ini sebagai beikut:

5 1 Seragam silat 2 Kaos pelatihan 3 DVD pembelajaran 4 Buku pembelajaran 5 KTA 6 Sertifikat 7 Materi 1. MANUAL ACARA KEGIATAN Waktu Materi kegiatan Jum at Opening Seremonial WIB Istirahat WIB Materi Latihan Dasar-dasar Pencak Silat NU Pagar Nusa WIB Istirahat WIB Materi jurus wajib Pencak Silat NU Pagar Nusa usia MI/SD WIB Istirahat Sabtu WIB Senam pagi dan refleksi jurus wajib Pencak Silat NU Pagar Nusa WIB Coffee break dan Breakfast WIB Istirahat WIB Jurus tunggal tangan kosong persila usia MI/SD Jurus wajib Pencak Silat NU Pagar Nusa usia MTs/SMP A

6 WIB Istirahat WIB Refleksi jurus sebelumnya WIB Istirahat WIB Lanjutan materi : Jurus tunggal golok persila usia MI/SD Jurus wajib PSNU Pagar Nusa usia MTs/SMP B WIB Istirahat Ahad WIB Senam pagi dan refleksi jurus WIB Coffe break dan breakfast WIB Lanjutan materi : Jurus tunggal toya persila usia MI/SD Pemantapan jurus wajib Pencak Silat NU Pagar Nusa usia MI/SD (MTs/SMP) Jurus wajib PSNU Pagar Nusa MA/SMA/SMK A dan B WIB Istirahat WIB Refleksi jurus sebelumnya WIB Clossing ceremony PELATIH Pelatih yang akan melatih pada pelatihan pelatih ini adalah pelatih-pelatih Pencak Silat NU Pagar Nusa. BIAYA KEGIATAN Pembiayaan kegiatan ini dihitung sesuai perkiraan jumlah peserta minimal 25 orang.

7 Sumber biaya. 1 Kontribusi peserta 25 orang Subsidi kegiatan untuk setiap cabang (minimal 25 orang peserta) adalah sebagai berikut: No Uraian kebutuhan Volume Harga satuan Jumlah 1 ATK 1 paket Seragam pencak silat 25 buah Kaos pelatihan 4 DVD pembelajaran 25 buah 25 buah Buku pembelajaran 25 paket Training kit 25 paket Konsumsi makan peserta 25 x Konsumsi pelatih 2 x Konsumsi tenaga pendamping 2 x Honor pelatih 2 x 3 hr Honor tenaga pendamping 2 x 3 hr

8 12 Transport pelatih 2 orang Transport pendamping 2 orang Bantuan kebersihan tempat 1 paket Cetak sertitikat peserta 25 buah Cetak KTA peserta 25 buah Cetak biground 1 buah Sewa sound system 1 buah jumlah PENUTUP Demikian TERM OF REFERENCE kegiatan ini kami susun untuk menjadi pertimbangan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kegiatan ini. Atas perhatian seluruh pihak disampaikan terima kasih. Semarang, 27 Januari Pimpinan Wilayah Pencak Silat Pagar Nusa Jawa Tengah

9 Harun Heru Supriyanto, S.Pd. Ketua RINCIAN JADWAL Ghufron, S.H.I Sekretaris PELATIHAN PENCAK SILAT NU PAGAR NUSA UNTUK GURU OLAH RAGA SEKOLAH/MADRASAH LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU SE JAWA TENGAH NO HARI/TANGGAL TEMPAT FEBRUARI FEBRUARI FEBRUARI FEBRUARI 4-6 MARET MARET MARET MARET 1 3 APRIL 8 10 APRIL KABUPATEN BATANG KABUPATEN MAGELANG KABUPATEN SEMARANG KABUPATEN PATI KABUPATEN DEMAK KOTA SEMARANG KABUPATEN KENDAL KABUPATEN KUDUS KABUPATEN BANJARNEGARA KABUPATEN GROBOGAN

10 APRIL APRIL 1 MEI MEI MEI MEI JULI JULI 5 7 AGUSTUS AGUSTUS KABUPATEN SRAGEN KABUPATEN PEMALANG KABUPATEN BREBES KABUPATEN TEMANGGUNG KABUPATEN KLATEN KABUPATEN WONOSOBO KABUPATEN BOYOLALI KABUPATEN TEGAL KOTA TEGAL KOTA MAGELANG KABUPATEN PEKALONGAN SEPTEMBER SEPTEMBER KABUPATEN JEPARA KABUPATEN REMBANG

11 SEPTEMBER 30 SEPT 2 OKT 7 9 OKTOBER OKTOBER OKTOBER OKTOBER 4 6 NOVEMBER NOVEMBER NOVEMBER NOVEMBER 2 4 DESEMBER KABUPATEN BLORA KABUPATEN PURWOREJO KABUPATEN KEBUMEN KABUPATEN CILACAP KABUPATEN BANYUMAS KABUPATEN KABUPATEN PEKALONGAN KOTA PEKALONGAN KABUPATEN KARANG ANYAR KOTA SALATIGA KABUPATEN WONOGIRI

12 DESEMBER KOTA SURAKARTA SUSUNAN TEAM PELAKSANA DIKLAT PENCAK SILAT NU PAGAR NUSA GURU OLAH RAGA SEKOLAH/MADRASAH LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU SE JAWA TENGAH PENANGGUNG JAWAB PW LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU JAWA TENGAH PW PENCAK SILAT NU PAGAR NUSA JAWA TENGAH PELAKSANA DIKLAT KETUA : SEKRETARIS : BENDAHARA : MASRUR,S.Pd.I, MPd AHMAD SUKRI,S.Pd. AMAR ABRORI ADI HARTONO, SH. TEAM PELATIH : MAHBUB JIHAD SYAR I MUSTOFA KIAI AHMADI HABIB HABUDIN MUHAMMAD LATIF MASRUKHIN ALIFYA NUR MUHAMMAD SARPRAS : ARI

13 Data Satuan Pendidikan di Naungan PC LP Maarif NU Cilacap data satuan pendidikan yang ada di naungan PC LP Maarif Nu Kabupaten Cilacap dari mulai jenjang RA, MI, MTs, SMP, MA dan SMK. Nomor 150 SK Data Base Madrasah1Y surat Instruksi dari PW LP Ma arif NU Kepada Yth. Pengurus Lembaga Pendidikan Ma arif NU Cabang se Jawa Tengah Assalamualaikum wr.wb. Teriring puji syukur ke hadirat Allah swt. serta salawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad saw, keluarga, para sahabat dan umatnya, semoga Allah swt. senantiasa melimpahkan rahmat, hidayat, dan inayah-nya kepada kita, amin. Dengan ini kami kirimkan Surat Intruksi Pendataan Bidikmisi

14 Tahun Demikian pemberitahuan ini atas perhatiannya disampaikan terima kasih. Wallahul muwafiq ila aqwamith tharieq, Wassalamu alaikum Wr. Wb. Semarang, 4 4 Hormat kami, PW LP Ma arif NU Jateng 3 Lampiran Pratinjau lampiran 530-Lampiran FORM PESERTA BEASISWA BIDIKMISI.xlsx Pratinjau lampiran 530-Lampiran Tindak Lanjut Surat Instruksi Bidikmisi.pdfPratinjau lampiran 530-Surat Tindak Lanjut Bidik Misi untuk PC.pdf KIRAB PC ANSOR NU Kirab PC Ansor Cilacap di alun-alun kabupaten Cilacap. pada

15 hari minggu tanggal 14 Febuari. yang dihadiri oleh banombanom NU dari masing-masing PAC se-kabupaten Cilacap, mulai dari Barisan Ansor Serbaguna (BANSER), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Fatayat dan Muslimat ikut serta meramaikan kirab yang di adakan oleh Pengurus Cabang Ansor Cilacap.

16

17

18

19

20 Kurikulum dihentikan? Kurikulum 2013, sekarang ini mejadi polemik. Penghentian pemberlakuan kurikulum 2013 sebagaimana dilansir oleh Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah, cenderung menjadi kontroversi. Betapa tidak, berkat pernyataanya membuat para pengamat pendidiakan dan kalangan pendidik, nampaknya cukup menyita perhatian, kalau tidak boleh dibilang membingungkan para pendidik. Seakan Keberadaan kurikulum 2013 menjadi tertuduh, maju kena mundur kena. Sapai-sampai Wakil Presiden M. Jusuf Kalla angkat bicara, mengenai polemik penghentian Kurikulum 2013, yang dilakukan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan. Bahwa Kurikulum 2013 tak dicabut, hanya diperbaiki penerapannya. Bagi penggiat pendidikan, dicabut atau tidaknya kurikulum ini, sungguh merupakan preseden yang menunjukan belum siapnya konsep kuriklum dan kebijakan yang dibuatnya, yang jelas keberadaan dan kebijakan itu, telah mebuat bingung dan panik kalangan pendidik. Implementasi dan kebijakan tersebut telah membawa keraguan dan ketidak siapan pendidik dan siswa. Disamping itu juga pada kelengkapan sarana pendukung pelaksaaan kurikulum tersebut.

21 Semua itu akan membawa dampak kelangsungan kurikulum sebagai basis tantangan zaman, juga pada biaya yang tidak sedikit, yang ditimbulkan untuk menopang pelaksanaan kurikulum tersebut. Sebetulnya logis saja bahwa, pada kurun waktunya, keberadaan kurikulum dapat dievaluasi atau berubah melihat tantangan pendidikan yang begitu komplek. Yang terpenting adalah perubahan tersebut dilaksanakan secara terencana dan bertahap serta memberi arah pendidikan yang lebih baik. membawa peningkatan sistem belajar-mengajar, baik bagi anak didik maupun pendidiknya. Oleh karena itu untuk mengantisipasai keberdaaan kurilkuklum, yang sebagian telah berjalan dan sudah menggunakan metode Kurikulum 2013, sebaiknya implementasi kurikulum baru ini tidak dihapus keseluruhan. Ada baiknya diteruskan saja sampai selesai, kemudian, dites kualitas dari lulusan Kurikulum 2006 dan 2013 di Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Sehingga semuanya tidak membuat bingung atau panik bagi sekolah atau madrasah yang sudah terlanjur melaksanakan. Karena memang, kelemahan kurikulum 2013 ini, diciptakan dengan persiapan yang terburu-buru dan terlalu cepat sosialisasinya. Tapi apaun kurikulum 2013 telah menjadi pengantar membentuk tematik paket kelas. Semua siswa dan guru terlibat dalam proses belajar mengajar dan kegiatan belajar mengajar yang lebih terencana yang berbasis pada siswa degan melihat kelebihan dan kualitas siswa secara merata. Disamping itu bisa dipahami, banyaknya pendidik yang beragam latar pendidikan atau fakultasnya, sehingga membuat kualitas tenaga pendidik, lebih bergam pula tingkat kemampuan dan pemahamannya. Rasanya menjadi kontroversi kalau disana sini timbul persepsi pemahaman dan ketidak siapan implementasi kurikulum 2013 ini. Maka dari semua itu harus ada solusi dan konsep yang lebih tertata. Sehingga implementasi kurikulum ini dapat diterima dan dipahami oleh semua kalangan pendidik. Dengan tidak kehilangan subtansi tantangan bangsa dan zamanya. Daripada harus berpolemik terus menerus dan menghentikan keberadaan

22 kurikulum tersebut. Ujian Akhir Semester (UAS) (Saat akan atau sedang UAS) Tak lama lagi LP. Maarif Cilacap akan melaksanakan kegiatan UAS. Demikian pula dalam menghadapi hal tersebut LP. Maarif Cilacap telah berbenah. Misalnya, melaksanakan UAS yang bentuk soal dan distribusinya dilakukan LP Ma arif sendiri. Kesibukan menghadapi UAS yang dilakukan team test Ma arif Cilacap, menyerap energi tersendiri. Memang ini merupakan pekerjaan rutin, akan tetapi kalau tidak ditangani tersendiri akan menjadi beban terutama pada pelaksanya. Makanya pada kali ini pelakasanaan UAS telah ditetapkan, agar dalam pelaksanaanya dapat berjalan dengan lancar dan memiliki nilai yang selalu berorientasi pada pengembangan sekolah terutama dan peserta didik itu sendiri UAS merupakan aktivitas proses pembelajaran, yang dilakukan pada akhir semester, untuk mengukur atau evaluasi sejauh mana kompetensi beserta indikator didisampaikan guru dan dapat diserap oleh peserta didik. Wujud dari pengukuran atau evaluasi tersebut untuk menentukan standarisasi prosen belajar mengajar khusunya bagi para peserta didik disekolah. Nnilai Ujian Akhir Semester (UAS) amat menentukan kemampuan guru dalam memberikan dan menjelaskan kepada siswa pada satu sisi dan disisi lain sangat menentukan siswa dalam meraih nilai yang terbaik. oleh karena itu sejauh mana instrumen kisi-kisi dan soal-soal yang disajikan, atau dihantarkan oleh guru dan penyerapannya oleh sisiwa dapat diterima dengan baik.

23 disinilah letak penilaian yang dilakukan, untuk mencapai peringkat sekolah masing-masing. Seluruh persiapan tentunya sudah dilaksanakan, perjuangan dan kerja keras dari para guru dan peserta didik, selama enam bulan atau satu semester ini titik puncak dari belajar dan pembelajaranya. Oleh karena itu, tidak heran jika kita berharap betul terhadapa pelaksanaan UAS dapat dengan lancar dan berjalan memuaskan bagi semua pihak terutama pada perkembangan dunia pendidikan. Bagi siswa tentu UAS ini adalah bukan menjadi beban, tetapi merupakan acara rutin, tidak cepat puas dengan apa yang telah diraihnya, tetap saja belajar dengan tekun dan rajin. Agar dapat meraih prestasi atau hasil beajar yang maksimal. Menghadapi UAS ini tentu tidak mudah, membutuhkan persiapan dan perhatian bagi semua pihak, disamping pihak sekolah, juga terutama terhadap wali siswa dan masyarakat dalam menciptakan pemahaman serta dukungan agar siswa benar dapat melaksanakan UAS ini dengan hasil brlajar maksimal yang baik dan obyektivutas dalam pelaksaaanya sehingga semua dapat berjalan dengan sesuai dengan harapan kita semua. Maka tidak berlebihan, jika bagi peserta didik dalam menghadapi UAS, senantisa selalu dalam pengawasan wali siswa untuk tetap belajar, baik sendiri maupun kelompok. Disamping itu pula, anak tetap menjaga kesehatan dan tidak bermain yang berlebihan, sehingga tetap fokus kepada pelajaran. Dan tidak lupa, agar tetap ber do a, sehingga pelaksanaanya dapat berjalan dengan lancar, hasil belajar siswa, dan senantiasa mendapat ridlo dan pertolongan-nya.

24 Pengantar Kolom Ma arif merupakan pertukaran idea atau gagasan pendidikan yang dikemas dalam bahasa yang ringan dan komunikatif hususnya yang berada pada lingkungan PC LP Ma arif NU Cilacap maupun NU pada umumnya. Sehingga Kolom ini dapat tercipta sinergitas antar berbagai komoponen pendidikan yang ada. Disamping itu juga merupakan media komunikasi dalam membangun dan mengembangkan kemajuan lembaga pendidikan dilingkungan PC LP Mararif NU Cilacap. Kolom Ma arif ini dapat juga sebagai media intereaksi dan penyemaian ide bembelajaran sekaligus berfungsi sebagai pengembangan pembelajaran pendidikan bagi guru maupun peserta didik. Disamping itu pula dapat menjadi ajang kreatifitas, untuk lebih giat menggunakan bahasa tulis, atau menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan yang kemudian akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini merupakan upaya yang sungguh-sunguh dalam memberikan informasi dan menyampaikan gagasanya,secara tertulis dan sistematis dalam tradisi pendidikan. Kolom ini juga akan disampaikan sercara variataif sesuai dengan tema gagasan yang sedang berjalan atau aktual dalam dunia pendidikan.. Sehingga apa yang dituangkan dapat terdokumentasikan dan gagasan itu dapat dinikmati serta dibaca banyak orang. PC LP Ma arif NU ini merupakan lembaga dibawah Nahdlatul Ulama (NU) Cilacap, pada akhirnya harus dapat menjadi pendorong dari berbagai lini pendidikan, untuk tumbuhnya perkembangan dan kemajuan, ditengah dinamika pendidikan yang sudah ada.. Kreativitas kegiatan pendidikan LP. Ma arif NU adalah sesuatau

25 yang tidak bisa ditawar lagi, semua jajaran dan lembaga pendidikan dibawah naungan LP. Ma arif NU Cilacap, sekarang ini harus dapat terbuka dan saling menopang sehingga kita dapat merasakan kebersamanya, bukan malah sebaliknya saling bersaing dan berkonflik sehingga justru menu utama pendidikn kita jadi terabaikan. Harapan besar LP. Ma arif NU Cilacap lewat kolom ini dapat digunakan penyampaian obrolan yang terencana dan terprogram, sehingga kelangsungannya dapat terjaga dengan baik. Disamping itu kolom ini dapat menjadi penyambung gagasan pendidikan. Sehingga kolom ini dapat terwujudkan Kolom ini yang berda dalam websai LP. Ma arif NU Cilacap ini, akan tampail seminngu sekali i pada setiap hari Ju mat, sehingga keberadaanya dapat diterima oleh warga LP. Ma arif NU Cilacap..dan akan disampaikan langsung oleh saya. Sehingga menia ini dapat menjadi urun rembug pada dunia pendidikan khususnya yang ada pada LP. Ma arif NU Cilacap. Yang kita cintai. Pada akhirnya kebeadaan Kolom ini, semoga dapat bermanfaat dan dapat menjadi aspiarsi bagi warga LP. Ma arif NU Cilacap, ekaligus dapat menginspiasi dalam setiap kegiatan kemanujuan madrasah maupun dalam kegiatan pendidikan. Semoga. Ketua PC LP Ma arif NU Cilacap

Perubahan Jadwal pelaksanaan Diklat Pencak Silat Pagar Nusa (PSNU)

Perubahan Jadwal pelaksanaan Diklat Pencak Silat Pagar Nusa (PSNU) Perubahan Jadwal pelaksanaan Diklat Pencak Silat Pagar Nusa (PSNU) Berdasarkan surat edaran nomor 521/PW.11/LPM/UM/I/ dari Pengurus Wilayah LP Maarif NUJawa Tengah tentang diwajibkannya ekstra kulikurer

Lebih terperinci

Perubahan Jadwal pelaksanaan

Perubahan Jadwal pelaksanaan SEKILAS INFO Kami Pengurus PC LP Maarif NU Cilacap mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1437 H/,kami informasikan bahwa Kantor Sekretariat LP Ma arif

Lebih terperinci

HUT LP Maarif Ke 57 PENGUMUMAN

HUT LP Maarif Ke 57 PENGUMUMAN HUT LP Maarif Ke 57 pengurus maarif wilayah Jawa Tengah mengintruksikan kepada satuan pendidikan di bawah naungan LP Maarif NU untuk melaksasanakan peringatan HUT LP Maarif NU yang ke 57 dengan Upacara

Lebih terperinci

Profile Kabupaten Cilacap

Profile Kabupaten Cilacap Mars Maarif MARS MA ARIF NU Marilah kita bangkit dengan segera majulah terus kemuka, kobarkan semangat belajar giat, membangun jiwa raga. Marilah kita tegakan cita-cita menuju masa yang jaya, berilmu beramal

Lebih terperinci

Nomor : 650/PW.11/LPM/PAN-PORSEMA/II/ Jumadil Awal 1438 H Lamp. : 1 (satu) bendel Semarang, Hal : Edaran Porsema NU X 13 Februari 2017 M

Nomor : 650/PW.11/LPM/PAN-PORSEMA/II/ Jumadil Awal 1438 H Lamp. : 1 (satu) bendel Semarang, Hal : Edaran Porsema NU X 13 Februari 2017 M PENGURUS WILAYAH NAHDLATUL ULAMA JAWA TENGAH LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU Jl. Dr. Ci pto No. 180 Semaran g, 50125, Telp/F ax. (024) 8450755 Email : lpmaarifnu.jateng@gmail.com Websit : www.maarifnujateng.or.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang dinamakan dengan nawacita.

Lebih terperinci

Yth. Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma arif NU se-jawa Tengah

Yth. Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma arif NU se-jawa Tengah Nomor : 270/PW.11/LPM/UM/I/2015 10 Rabiul Akhir 1436 H Lamp. : 1 (satu) bendel Semarang, -------------------------------- Hal : Edaran Ujian Madrasah/Sekolah 31 Januari 2015 M Tahun pelajaran 2014-2015

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 71 A TAHUN 201356 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 78 TAHUN 2013 TAHUN 2012 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN

Lebih terperinci

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH No Program Anggaran Sub Sasaran Lokasi 1. Program Rp. 1.000.000.000 Pelayanan dan Sosial Kesejahteraan Sosial Penyandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat

Lebih terperinci

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang Website :

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang Website : Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) 7600803 Fax. (024) 7603866 Semarang 50146 Website : www.pta-semarang.go.id E-Mail : ketua@pta-semarang.go.id Nomor : W11-A/2084/OT.01.2/X/2011 Semarang, 21 Oktober 2011

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 56 TAHUN 201256 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH No. 56/08/33 Th.IX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 167,79 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 107,95 RIBU TON,

Lebih terperinci

LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PREDIKSI PANEN PADI TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA TENGAH

LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PREDIKSI PANEN PADI TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA TENGAH LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PREDIKSI PANEN PADI TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA TENGAH OUT LINE 1. CAPAIAN PRODUKSI 2. SASARAN LUAS TANAM DAN LUAS PANEN 3. CAPAIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. KATA PENGANTAR Sektor pertanian merupakan sektor yang vital dalam perekonomian Jawa Tengah. Sebagian masyarakat Jawa Tengah memiliki mata pencaharian di bidang pertanian. Peningkatan kualitas dan kuantitas

Lebih terperinci

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN No Kelompok Pola Harapan Nasional Gram/hari2) Energi (kkal) %AKG 2) 1 Padi-padian 275 1000 50.0 25.0 2 Umbi-umbian 100 120 6.0

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No. 66/11/33/Th.VI, 05 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2012: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,63 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2012 mencapai 17,09

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.69 /11/33/Th.VII, 06 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,02 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2013 mencapai 16,99

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 No. 50/08/33/Th. VIII, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 145,04 RIBU TON, CABAI RAWIT 85,36 RIBU TON, DAN BAWANG

Lebih terperinci

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015 KATA PENGANTAR Sektor pertanian merupakan sektor yang vital dalam perekonomian Jawa Tengah. Sebagian masyarakat Jawa Tengah memiliki mata pencaharian di bidang pertanian. Peningkatan kualitas dan kuantitas

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.70 /11/33/Th.VIII, 05 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,68 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2014 yang sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran merupakan masalah yang sangat kompleks karena mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi mengikuti pola yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertanian merupakan salah satu basis perekonomian Indonesia. Jika mengingat bahwa Indonesia adalah negara agraris, maka pembangunan pertanian akan memberikan

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN No. 62/11/33/Th.V, 07 November 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2011 mencapai 16,92 juta

Lebih terperinci

KEBIJAKAN LP MA ARIF NU WILAYAH JAWA TENGAH MASA KHIDMAT DASAR

KEBIJAKAN LP MA ARIF NU WILAYAH JAWA TENGAH MASA KHIDMAT DASAR KEBIJAKAN LP MA ARIF NU WILAYAH JAWA TENGAH MASA KHIDMAT 2013-2018 DASAR Anggaran Dasar BAB VI tentang Struktur dan Perangkat Organisasi pasal 1 dan 2 Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif

Lebih terperinci

BADAN PENGHUBUNG PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGHUBUNG PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGHUBUNG PROVINSI JAWA TENGAH RAKOR PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN DAN PERSIAPAN PELAKSANAAN WAYANG ORANG PANDHAWA MAKARTI SERTA PAKET ACARA KHUSUS KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH TAMAN MINI INDONESIA

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t PROVINSI JAWA TENGAH Data Agregat per K b t /K t PROVINSI JAWA TENGAH Penutup Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanaan pembangunan.

Lebih terperinci

PROPOSAL. DEKLARASI DAN MUSYAWARAH DAERAH I IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA ( IGPKhI ) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 PANITIA PELAKSANA

PROPOSAL. DEKLARASI DAN MUSYAWARAH DAERAH I IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA ( IGPKhI ) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 PANITIA PELAKSANA PROPOSAL DEKLARASI DAN MUSYAWARAH DAERAH I IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA ( IGPKhI ) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 PANITIA PELAKSANA DEKLARASI DAN MUSYAWARAH DAERAH I IKATAN GURU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU BULAN : KABUPATEN/KOTA IUD MOW MOP KDM IMPL STK PILL JML PPM PB % 1 Banyumas 748 34 3 790 684 2,379 1,165 5,803 57,379 10.11 2 Purbalingga 141 51 10 139 228

Lebih terperinci

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU BULAN : KABUPATEN/KOTA IUD MOW MOP KDM IMPL STK PILL JML PPM PB % 1 Banyumas 447 60 8 364 478 2.632 629 4.618 57.379 8,05 2 Purbalingga 87 145 33 174 119 1.137

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Tengah 1. Peta Provinsi Jawa Tengah Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah 2. Kondisi Geografis Jawa Tengah merupakan

Lebih terperinci

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang Nomor : W11-A/1532/KU.00/VI/2017. 22 Juni 2017 Sifat : Penting Lampiran : - Perihal : Kegiatan Rekonsiliasi Tingkat Wilayah dan Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual Semester

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.31 /05/33/Th.VIII, 05 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,45 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2014 yang sebesar 17,72

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kondisi Fisik Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua Provinsi besar, yaitu

Lebih terperinci

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016 PENEMPATAN TENAGA KERJA A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016 NO KAB./KOTA L P JUMLAH 1 KABUPATEN REMBANG 820 530 1.350 2 KOTA MAGELANG 238 292 530 3 KABUPATEN WONOGIRI 2.861

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

PENEMPATAN TENAGA KERJA

PENEMPATAN TENAGA KERJA PENEMPATAN TENAGA KERJA A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2015 NO. KAB./KOTA 2015 *) L P JUMLAH 1 KABUPATEN SEMARANG 3,999 8,817 12816 2 KABUPATEN REMBANG 1,098 803 1901 3 KOTA.

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH Kondisi umum Provinsi Jawa Tengah ditinjau dari aspek pemerintahan, wilayah, kependudukan dan ketenagakerjaan antara lain sebagai berikut : A. Administrasi Pemerintah,

Lebih terperinci

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAW A TENGAH,

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAW A TENGAH, KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JA WA TENGAH NOMOR: Kw 11.4/2IKU.OSI t.;2.t>~ 12012 PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) UNTUK PP. SALAFIYAH ULA KABUPATENIKOTA SE JAW

Lebih terperinci

DAFTAR NOMINASI SEKOLAH PENYELENGGARA UN CBT TAHUN 2015

DAFTAR NOMINASI SEKOLAH PENYELENGGARA UN CBT TAHUN 2015 280 Jawa Tengah Kab. Banjarnegara SMA SMAN 1 Banjarnegara 281 Jawa Tengah Kab. Banjarnegara SMA SMAN 1 Purwareja Klampok 282 Jawa Tengah Kab. Banjarnegara SMK SMK HKTI 1 Purwareja Klampok 283 Jawa Tengah

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 No.42/06/33/Th.X, 15 Juni 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 IPM Jawa Tengah Tahun 2015 Pembangunan manusia di Jawa Tengah pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus

Lebih terperinci

Nomor : W11-A/97/KU.00/I/ Januari 2018

Nomor : W11-A/97/KU.00/I/ Januari 2018 Nomor : W11-A/97/KU.00/I/2018. 10 Januari 2018 Sifat : Penting Lampiran : 1 (satu) bendel Perihal : Kegiatan Rekonsiliasi Tingkat Wilayah dan Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis

Lebih terperinci

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU BULAN : KABUPATEN/KOTA IUD MOW MOP KDM IMPL STK PILL JML PPM PB % 1 Banyumas 728 112 20 1,955 2,178 2,627 1,802 9,422 57,379 16.42 2 Purbalingga 70 50 11 471

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA FESTIVAL JARAN KEPANG DALAM RANGKA HARLAH NU PAC KECAMATAN TENGARAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA FESTIVAL JARAN KEPANG DALAM RANGKA HARLAH NU PAC KECAMATAN TENGARAN 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA FESTIVAL JARAN KEPANG DALAM RANGKA HARLAH NU PAC KECAMATAN TENGARAN TANGGAL 5 MEI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/01/33/Th.II, 2 Januari 2008 KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2007 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Agustus 2007 adalah

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 No.1/3307/BRS/11/2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 Pembangunan manusia di Wonosobo pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah yang bersangkutan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan ke arah desentralisasi. Salinas dan Sole-Olle (2009)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan ke arah desentralisasi. Salinas dan Sole-Olle (2009) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama beberapa dekade terakhir terdapat minat yang terus meningkat terhadap desentralisasi di berbagai pemerintahan di belahan dunia. Bahkan banyak negara

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH,

GUBERNUR JAWA TENGAH, GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 5 wsm 2^17 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/12/33/Th.III, 1 Desember 2009 KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2009 Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dilaksanakan dua kali dalam setahun,

Lebih terperinci

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG GUBERNURJAWATENGAH PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG PERKIRAANALOKASIDANABAGI HASILCUKAIHASILTEMBAKAU BAGIANPEMERINTAHPROVINSIJAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATENjKOTADI JAWATENGAHTAHUNANGGARAN2016

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaah Terhadap Kebijakan Nasional Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018, Kementerian PPN/Bappenas memangkas prioritas nasional agar lebih fokus menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tolok ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antar penduduk, antar daerah dan antar sektor. Akan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 GUBERNUR JAWA TENGAH, Membaca : Surat Kepala Dinas Tenaga

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA JAW A TENGAH 1996-2011 ISSN : 0854-6932 No. Publikasi : 33531.1204 Katalog BPS : 5203007.33 Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm Jumlah Halaman : 245 halaman Naskah : Bidang Statistik

Lebih terperinci

KWARTIR DAERAH KABUPATEN JEPARA Jalan Raya Kelet Keling Jepara, /

KWARTIR DAERAH KABUPATEN JEPARA Jalan Raya Kelet Keling Jepara, / GERAKAN KEPANDUAN HIZBUL WATHAN KWARTIR DAERAH KABUPATEN JEPARA Jalan Raya Kelet Keling Jepara, 0219 579185/ 085725338777 No. : 002/EDR/Kwarda/E /I/2017 Jepara, 01 Muharram 1439 H Lamp. : 1 Bendel 21 September

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA ISTIGHOTSAH MENGHADAPI UJIAN NASIONAL TAHUN 2014 TANGGAL 2 APRIL 2014

SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA ISTIGHOTSAH MENGHADAPI UJIAN NASIONAL TAHUN 2014 TANGGAL 2 APRIL 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA ISTIGHOTSAH MENGHADAPI UJIAN NASIONAL TAHUN 2014 TANGGAL 2 APRIL 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Yth :

Lebih terperinci

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017 PAPARAN SEKRETARIS DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017 Ungaran, 19 Januari 2017 Struktur Organisasi

Lebih terperinci

TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012

TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012 Komoditi TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012 Produksi Penyediaan Kebutuhan Konsumsi per kapita Faktor Konversi +/- (ton) (ton) (ton) (ton) (kg/kap/th) (100-angka susut)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mengingat pentingnya tanah bagi kehidupan manusia, khususnya bagi. bangsa Indonesia, peranan negara sangat penting di dalam mengatur

I. PENDAHULUAN. Mengingat pentingnya tanah bagi kehidupan manusia, khususnya bagi. bangsa Indonesia, peranan negara sangat penting di dalam mengatur I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengingat pentingnya tanah bagi kehidupan manusia, khususnya bagi bangsa Indonesia, peranan negara sangat penting di dalam mengatur penguasaan tanah. Negara sebagai organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor industri mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor industri mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor industri mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Industrialisasi pada negara sedang berkembang sangat diperlukan agar dapat tumbuh

Lebih terperinci

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 20161 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 561.4/69/2010 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beras merupakan komoditi yang penting bagi Indonesia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beras merupakan komoditi yang penting bagi Indonesia. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras merupakan komoditi yang penting bagi Indonesia. Hal ini dikarenakan fungsi beras sebagai makanan pokok bagi hampir seluruh penduduk. Pentingnya keberadaan beras

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan sesuatu yang penting bagi pembentukan karakter dan kemajuan. Tanpa pendidikan, sebuah bangsa atau masyarakat akan sulit untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah,

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah, No.26/04/33/Th.XI, 17 April 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Jawa Tengah Tahun 2016 Pembangunan manusia di Jawa Tengah pada tahun 2016 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017 No. 79/11/33/Th. XI, 06 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017 Agustus

Lebih terperinci

BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH

BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH 1. Perkembangan Jumlah BPR Merger Sejak paket kebijakan bidang perbankan digulirkan pada bulan Oktober 1988 atau yang dikenal dengan Pakto 88, jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhnya berbagai lembaga bimbingan belajar swasta menjadi fenomena menarik dan catatan tersendiri bagi dunia pendidikan di Indonesia. Secara statistik, jumlah bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan suatu proses perubahan terencana yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang berperan di berbagai sektor yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa waktu terakhir, pemerintah telah menerapkan sistem. pembangunan dengan fokus pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa waktu terakhir, pemerintah telah menerapkan sistem. pembangunan dengan fokus pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa waktu terakhir, pemerintah telah menerapkan sistem pembangunan dengan fokus pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Meskipun

Lebih terperinci

Sebelum melaksnakan pembelajaran guru terlebih dulu membuat Rencana Proses Pembelajaran (RPP), judul penelitian ini terkait dengan tujuan

Sebelum melaksnakan pembelajaran guru terlebih dulu membuat Rencana Proses Pembelajaran (RPP), judul penelitian ini terkait dengan tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Pendidikan

Lebih terperinci

PROPOSAL KEGIATAN R. A. I. H. A. N. Ramadhan Indah dan Berkesan. Ramadhan 1430 H Yayasan Bina Mujtama

PROPOSAL KEGIATAN R. A. I. H. A. N. Ramadhan Indah dan Berkesan. Ramadhan 1430 H Yayasan Bina Mujtama PROPOSAL KEGIATAN R. A. I. H. A. N Ramadhan Indah dan Berkesan Ramadhan 1430 H Yayasan Bina Mujtama Yayasan Pendidikan, Sosial dan Da wah BINA MUJTAMA Akte Notaris : H.M. Afdal Gazali, SH. No. 101 / 26

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Batas Administrasi. Gambar 4.1: Peta Wilayah Jawa Tengah Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua

Lebih terperinci

PROPOSAL PEMBENTUKAN DAN MUSYAWARAH DAERAH. IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA PROVINSI JAWA TENGAH Tahun 2016 PANITIA PELAKSANA

PROPOSAL PEMBENTUKAN DAN MUSYAWARAH DAERAH. IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA PROVINSI JAWA TENGAH Tahun 2016 PANITIA PELAKSANA PROPOSAL PEMBENTUKAN DAN MUSYAWARAH DAERAH IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA PROVINSI JAWA TENGAH Tahun 2016 PANITIA PELAKSANA PEMBENTUKAN DAN MUSYAWARAH DAERAH IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sejahtera, mandiri maju dan kokoh kekuatan moral dan etikanya.

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sejahtera, mandiri maju dan kokoh kekuatan moral dan etikanya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat yang dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan pada kemampuan nasional, dengan

Lebih terperinci

IR. SUGIONO, MP. Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961

IR. SUGIONO, MP. Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961 IR. SUGIONO, MP Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961 1 BBPTU HPT BATURRADEN Berdasarkan Permentan No: 55/Permentan/OT.140/5/2013 Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturraden yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efektivitas pembelajaran merupakan pencapaian tujuan antara perencanaan dan hasil pembelajaran. Hal ini didukung oleh pernyataan Menurut Elvira (2008: 58), efektivitas

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH 3.1 Keadaan Geografis dan Pemerintahan Propinsi Jawa Tengah adalah salah satu propinsi yang terletak di pulau Jawa dengan luas

Lebih terperinci

RAPAT KERJA CABANG MUSLIMAT NU KABUPATEN KULONPROGO

RAPAT KERJA CABANG MUSLIMAT NU KABUPATEN KULONPROGO BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara RAPAT KERJA CABANG MUSLIMAT NU KABUPATEN KULONPROGO 5 Maret 2011 Assalamu alaikum Wr. Wb. Yang kami hormati, Ì Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kulonprogo,

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 08/05/33/Th.I, 15 Mei 2007 TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH MENURUN 0,1% Tingkat Penganguran Terbuka di Jawa Tengah pada Februari 2007 adalah 8,10%. Angka ini 0,10% lebih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah merupakan sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah merupakan sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian 33 A. Gambaran Umum BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jawa Tengah merupakan sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Dengan ibu kotanya adalah Semarang. Provinsi ini di sebelah

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TARUN 2116 PERUBAHANPERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN2015 KEBUTUHAN DAN HARGAECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIANDI

Lebih terperinci

Nomor : /RAM/IX/2016 Lampiran : Proposal Hal : Permohonan Kerjasama Sponsorship. Kepada Yth, Di Tempat. Assalamu alaikum Wr. Wb.

Nomor : /RAM/IX/2016 Lampiran : Proposal Hal : Permohonan Kerjasama Sponsorship. Kepada Yth, Di Tempat. Assalamu alaikum Wr. Wb. Nomor : /RAM/IX/06 Lampiran : Proposal Hal : Permohonan Kerjasama Sponsorship Kepada Yth, Di Tempat Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera kami sampaikan semoga Bapak/ Ibu senantiasa dalam lindungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai ada kesenjangan antar daerah yang disebabkan tidak meratanya

BAB I PENDAHULUAN. sampai ada kesenjangan antar daerah yang disebabkan tidak meratanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Pembangunan yang dilaksanakan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan

Lebih terperinci

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA Dinas Kesehatan PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG SEMESTER 1 TAHUN 2015 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah merupakan Provinsi yang termasuk ke dalam Provinsi yang memiliki jumlah penduduk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun 2000-an kondisi agribisnis tembakau di dunia cenderung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bersubsidi. Pupuk yang ditetapkan sebagai pupuk bersubsidi adalah pupuk

BAB 1 PENDAHULUAN. bersubsidi. Pupuk yang ditetapkan sebagai pupuk bersubsidi adalah pupuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pupuk merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi petani untuk membantu meningkatkan produktivitas mereka dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah 36 BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH 4.1 Kondisi Geografis Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di tengah Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi Jawa Tengah terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan pendidikan diarahkan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Indikator pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Indikator pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pandangan pembangunan ekonomi modern memiliki suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Indikator pembangunan ekonomi modern tidak hanya

Lebih terperinci

30 JAM PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH

30 JAM PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 30 JAM PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH PELAKSANA: IDHA NURHAMIDAH, M.Hum NIDN: 0605038102 TIM PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS BAHASA UNISSULA 2016 i ii KATA

Lebih terperinci