Instrumen Monitoring Sekolah Tahap 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Instrumen Monitoring Sekolah Tahap 1"

Transkripsi

1 Instrumen Monitoring Sekolah Tahap 1 PELAKSANAAN KEGIATAN DANA BOS TAHUN ANGGARAN 2008 Monitoring and Evaluation Program to Support BOS Program INTERIM INDEPENDENT MONITORING NAMA Sekolah:...

2 I. PENDAHULUAN Salam pembuka, [Assalamualaikum/ Selamat Pagi/ Selamat Siang/ Salam Sejahtera ] Tujuan dari survey ini adalah untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) Dimohon partisipasi dan kesediaan Saudara untuk memberikan data dan informasi yang sebenarnya. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam menjawab. Jawaban Saudara sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program BOS termasuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan Dana BOS. Data pribadi Saudara tidak akan dipublikasikan dan hanya digunakan untuk kepentingan pemantauan dan evaluasi saja. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. Identitas Pewawancara : Nama : Tanggal Kunjungan : Identitas Responden : Nama : Jabatan : No Telepon : Sebelum wawancara dimulai agar dipersiapkan data yang diperlukan yaitu: Format BOS-08 (Daftar Siswa Miskin yang dibebaskan dari segala jenis pungutan), Format BOS-11 (Format pengumuman), Format BOS Buku-03 (Daftar Buku yang dibeli sekolah), Format BOS Buku-04 (Rekapitulasi jumlah dan judul buku yang dibeli sekolah), Format BOS K-1 (RAPBS/ APBS), Format BOS K-2 (Rincian penggunaan dana perjenis anggaran), Buku rekening Bank atau Format BOS K-5 (buku pembantu Bank) dan Laporan Pertanggungjawaban BOS.

3 II. DATA SEKOLAH IDENTITAS SEKOLAH 1. Nama Sekolah : 2. NSS/ NPSN : 3. Level 1 SD 2 SMP 4. Status 1 Negeri 2 Swasta 5. Nama Kepala Sekolah : LOKASI/ ALAMAT SEKOLAH 1. Provinsi : 2. Kabupaten/ Kota : 3. Desa/ Kelurahan : Kategori lokasi sekolah 1 Perkotaan 2 Pedesaan 4. Alamat : 5. Kode Pos : 6. Telepon/HP : 7. Fax : 8. Alamat (bila ada) : DATA SEKOLAH (Mengacu pada Tahun Ajaran 2008/2009) 1. Jumlah Siswa Siswa Laki-laki : Orang Siswa Perempuan : Orang 2. Jumlah Siswa Miskin : Orang 3. Jumlah Siswa Baru : Orang 4. Jumlah Total Pendaftar : Orang 5. Jumlah Siswa Putus Sekolah : Orang 6. Jumlah siswa mengulang kelas : Orang 7. Jumlah Rombongan Belajar : 8. Jumlah Ruang Kelas : 9. Rasio Buku/ Siwa (buku wajib) 1 10 Jumlah Guru PNS : Orang Bukan PNS - Tetap Yayasan Orang - Guru Bantu Pusat Orang - Guru Bantu Daerah Orang - Guru Tidak Tetap Orang Total Jumlah Guru : Orang 11 Tingkat Kehadiran Guru : % 12 Tingkat Kehadiran siswa : % 13 Rata-rata Nilai ujian akhir Tahun 2008: : (UASBN untuk SD atau UN untuk SMP) 14 Jumlah dana BOS yang diterima tahun : Rp...., Lihat daftar buku wajib di Buku Panduan BOS 2007

4 III. SOSIALISASI/PELATIHAN PROGRAM PERTANYAAN DIBAWAH INI UNTUK PROGRAM BOS Apakah sekolah ini mengikuti pelatihan pelaksanaan program BOS 2008 yang diselenggarakan oleh tim manajemen BOS kabupaten/ kota? 2 Tidak ke P.12 ke P Kapan pelatihan dilaksanakan? 1 Sebelum dana BOS turun 2 Sesudah dana BOS turun 3. Siapa yang mengikuti pelatihan dari sekolah ini? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Kepala Sekolah 2 Bendahara 3 Ketua Komite Sekolah 9 Lainnya 4. Dimana pelatihan diselenggarakan? 1 Kota Kabupaten 2 Kota Kecamatan, sebutkan 3 Kota lainnya, sebutkan Apabila jawaban yang dipilih no 3, maka gali informasi lebih jauh mengapa dilangsungkan di kota tersebut dan apa alasannya 5. Menurut Bapak/ Ibu/ Saudara bagaimana kondisi pelaksanaan pelatihan? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Kapasitas ruangan sesuai jumlah peserta 2 Kondisi ruangan nyaman untuk semua peserta 3 Ada alat Bantu presentasi (proyektor) 4 Sistim tata suara memadai 5 Kegiatan pelatihan dilaksanakan sesuai dengan jadwal 6. Berapa lama pelatihan dilaksanakan? hari 7. Siapa yang memberikan pelatihan? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Tim manajemen BOS Pusat 2 Tim manajemen BOS Provinsi 3 Tim manajemen BOS Kabupaten/ Kota 4 Master Trainer dari Pusat 5 Lainnya

5 8. Materi apa saja yang diterima oleh peserta dalam mengikuti pelatihan BOS 2008? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Buku Pedoman Pelaksanaan BOS Cetakan dari presentasi 3 Contoh-contoh pengisian format 5 Lainnya: 9. Apakah ada simulasi pengisian format dari Buku Panduan BOS pada pelatihan tersebut? 2 Tidak ada 99 Tidak Tahu 10. Selama pelatihan, apakah I/B/S mendapat informasi yang cukup mengenai syarat, jumlah dana dan mekanisme mengenai BOS? 1 Cukup 2 Memerlukan informasi tambahan 99 Tidak Tahu 11. Apakah pelatihan tersebut bermanfaat 2 Tidak ada 99 Tidak Tahu 12. Selain menerima pelatihan tentang dana BOS, apakah ada pelatihan lainnya yang berhubungan dengan program BOS yang diselenggarakan oleh manajer kabupaten/ kota? 2 Tidak ada langsung ke B. ALOKASI 99 Tidak Tahu langsung ke B. ALOKASI 13. Apakah saja jenis pelatihan tersebut? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Tata cara pengelolaan keuangan Negara 2 Komputer untuk membuat laporan 3 Penyusunan Laporan 4 Lainnya, sebutkan IV. ALOKASI PERTANYAAN DIBAWAH INI UNTUK PROGRAM BOS Berapa kali dalam satu tahun sekolah menandatangani SPPB/MOU dengan Manajer BOS Kabupaten/ Kota (1/2/3/4/ kali) 15. Apakah alokasi dana BOS yang tercantum dalam SPPB sesuai dengan jumlah siswa di sekolah ini? P Tidak 99 Tidak Tahu 16. Jika alokasi dana BOS yang diterima lebih besar dari jumlah siswa yang ada, apakah sekolah mengembalikan kelebihan dana yang diterima. 2 Tidak P.20 20

6 17. Kapan uang kelebihan tersebut di kembalikan? 1 Langsung dikembalikan 2 Menunggu perintah manajmen BOS Kabupaten/ Kota 3 Lainnya, sebutkan 18. Kemana kelebihan dana tersebut di kembalikan? 1 Rekening yang disediakan oleh Manajer BOS Provinsi 2 Kas Negara 3 Rekening lainnya 4 Lainnya, sebutkan Setelah P.18 langsung menuju P Apabila dana BOS yang diterima lebih kecil dari jumlah siswa yang ada, apakah mendapatkan tambahan dana dari Tim Manajemen BOS Provinsi? 2 Tidak P Tidak Tahu P Apabila dana BOS yang diterima lebih kecil dari jumlah siswa yang ada, apakah mendapatkan tambahan dana dari Tim Manajemen BOS Kabupaten? 2 Tidak P Tidak Tahu P Apakah dana tambahan tersebut sesuai dengan jumlah siswa yang kurang? 2 Tidak 22. Bagaimana komposisi APBS 2008 sekolah ini? 1 Total APBS Rp. 2 Dana BOS Rp. 3 Subsidi APBD Provinsi TA 2008 Rp. 4 Subsidi APBD Kabupaten/ Kota TA 2008 Rp. 5 Iuran Siswa Rp. 6 Uang Masuk siswa baru Rp. 7 Subsidi Yayasan Rp. 8 Lainnya, Rp. 9 Lainnya, Rp. 23. Apakah sekolah ini menerima block grant yang lain selain dana BOS 1 DAK (Dana Alokasi Khusus) Rp. 2 SSN (Sekolah Standar Nasional) Rp. 3 Lainnya, Rp. 4 Lainnya, Rp. 5 Lainnya,

7 V. PENYALURAN DAN PENYERAPAN PERTANYAAN DIBAWAH INI UNTUK PROGRAM BOS Kapan pencairan dana BOS 2008? (tgl/bln/thn) 1 Penyaluran Tahap 1 Rp. 2 Penyaluran Tahap 2 Rp. 3 Penyaluran Tahap 3 Rp. 4 Penyaluran Tahap 4 Rp. Catatan: Tanggal masuk berdasarkan tanggal pada rekening Bank Tanyakan ke bendahara/ kepala sekolah, bila buku rekening tak ada lihat catatan bendahara/ kepala sekolah atau cukup tuliskan bulannya saja 25. Apakah Manajer BOS Kabupaten/ Kota mensyaratkan laporan pemakaian dana BOS sebagai prasyarat pencairan tahap berikutnya? 2 Kadang-kadang 3 Tidak 26. Ketika transfer dana BOS dari Manajemen BOS Provinsi terlambat, dari manakah biaya talangan untuk operasional sekolah? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Sisa BOS sebelumnya 2 Iuran siswa 3 Pinjam ke.. 4 Menunda pembayaran honor/ pembayaran ke toko 5 Menunda kegiatan, sebutkan 6 Lainnya, sebutkan 27. Dimana rekening yang dipakai untuk menampung pencairan dana BOS? 1 Bank.. 2 PT. POS 9 Lainnya 28. Dimana dana BOS disimpan setelah pencairan dari manajer provinsi 1 Sama dengan nomor rekening yang menampung dana BOS 2 Rekening sekolah yang lain 3 Rekening pribadi 4 Di sekolah 5 Lainnya 99 Tidak Tahu

8 29. Untuk mengambil dana dari rekening bank/ PT Pos, siapa yang menandatangani untuk pencairan dana dari rekening tersebut? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Kepala Sekolah 2 Komite Sekolah 3 Bendahara 4 Lainnya 30. Bagaimana proses pengambilan dana BOS dari rekening Bank/PT. POS? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Minta persetujuan dari Dinas Kabupaten/ Kota 2 Uang harus diambil bertahap 3 Perlu biaya administrasi (ada pungutan) 4 Tidak ada 5 Lainnya VI. PEMANFAATAN PERTANYAAN DIBAWAH INI UNTUK PROGRAM BOS Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan APBS? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Kepala Sekolah 2 Dewan Guru 3 Komite Sekolah 4 Lainnya,. 32. Bagaimana informasi pemakaian dana BOS disampaikan kepada orang tua? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Papan pengumuman 2 Surat Edaran 3 Rapat orang tua siswa setiap awal tahun ajaran 4 Lainnya 33. Apakah sekolah menginformasikan penggunaan dana BOS 2008 melalui papan pengumuman? 2 Pernah 2 Tidak Catatan: Tolong berikan informasi tambahan tentang pengumuman dana BOS 34. Apakah sekolah memiliki catatan pembukuan tentang penggunaan dana BOS sebagai berikut: (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Format BOS-K3 2 Format BOS-K4 3 Format BOS-K5 4 Format BOS-K6

9 35. Bagaimana pemanfaatan dana BOS sekolah ini? (catatan untuk pewawancara: pewawancara melihat pada APBS atau Laporan yang dibuat sekolah) 1 Penerimaan Siswa Baru tahun Rp. ajaran 2008/ Membeli buku pelajaran/ Rp. perpustakaan 3 Pembiayaan untuk kegiatan Rp. ekstra 4 Pembiayaan untuk Rp. Ulangan/Ujian, laporan hasil Ulangan/Ujian 5 Membeli perlengkapan sekolah Rp. yang habis pakai 6 Membayar daya dan jasa, Rp. termasuk pasang baru 7 Untuk biaya perbaikan dan Rp. perawatan sekolah 8 Pembayaran honorarium guru Rp. honorer dan tenaga kependidikan honorer 9 Pengembangan profesi guru Rp. 10 Pemberian bantuan transportasi Rp. untuk siswa miskin 11 Untuk pengelolaan dana BOS Rp. 12 Membeli buku teks pelajaran Rp. (Untuk BOS buku) 13 Lain, sebutkan.. Rp. 36. Apakah dana BOS juga digunakan untuk keperluan lain? (catatan untuk pewawancara: pewawancara tidak perlu menanyakan secara langsung pemanfaatan ini kepada responden, coba perhatikan dari APBS sekolah atau Laporan Pemanfaatan Dana BOS, atau gali informasi ini dari responden secara tidak mencolok) 1 Disimpan untuk digandakan Rp. 2 Dipinjamkan ke pihak Rp. lain.. 3 Membiayai studi tour Rp. 4 Membeli baju seragam Rp. 5 Renovasi sedang dan berat Rp. 6 Membangun gedung baru Rp. 7 Membeli perlengkapan sekolah Rp. 8 Membeli saham Rp. 9 Membayar kelebihan jam Rp. mengajar 10 Lainnya, sebutkan Rp.

10 37. Apakah sekolah ini menerima dana BOS buku? 2 Tidak P.42 P Berapa jumlah dana BOS buku yang diterima? Rp.,,,,- 39. Dari sejumlah dana BOS buku yang diterima, berapa rupiah yang dibelanjakan untuk membeli buku? Rp.,,,,- (.%) Catatan: Bilamana tidak semua alokasi BOS Buku dibelanjakan untuk buku, tanyakan apa alasannya 40. Buku apakah yang dibeli dengan dana BOS buku? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Buku siswa 2 Buku refrensi guru 3 Buku lainnya 41. Siapa yang menetapkan pembelian buku tersebut? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Kepala Sekolah 2 Dewan Guru 3 Komite Sekolah 4 Lainnya 42. Dengan adanya program BOS ini, apakah biaya sekolah/ SPP gratis gratis P.44 2 Ada pengurangan SPP, semula Rp jadi Rp. 3 Masih seperti semula (Untuk pertanyaan 43 dan 44 lihat terlebih dahulu pada Data Sekolah diatas apakah ada siswa miskin dan putus sekolah di sekolah ini Bagian II.C no.2 dan no.5) 43. Apakah siswa miskin dibebaskan dari segala iuran pendidikan? semuanya 2 Ya sebagian saja.% 3 Tidak ada 44. Apakah siswa miskin menerima bantuan transport ke sekolah? 2 Kadang-kadang 3 Ada fasilitas lain, sebutkan 4 Tidak ada

11 45. Apa alasan siswa yang putus sekolah (DO) dari sekolah ini? (sebelumnya periksa dulu Bagian II.C No.5) 1 Tidak ada biaya 2 Membantu orang tua bekerja 99 Tidak Tahu 46. Apakah besarnya pungutan bagi siswa mampu (jika ada) dimusyawarahkan dengan orang tua siswa/komite sekolah? 2 Tidak 47. Apakah masih ada sisa uang BOS 2008? 1 Ada 2 Tidak ada VII. Dampak 48. Setelah ada program BOS, apa yang dialami oleh B/I/S (sejak tahun 2005 s/d 2008) (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Jam kerja bertambah 2 Ada rasa takut/was-was dalam mengelola 3 Banyak yang datang untuk meminta uang 4 Ada persaingan mendapatkan siswa baru 5 Penurunan mutu sekolah 6 Lainnya 49. Apakah dampak positif program BOS? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Ketersediaan cukup guru di sekolah 2 Ketersediaan buku dan alat peraga 3 Akses untuk siswa miskin 4 Siswa putus sekolah turun 5 Naiknya mutu sekolah 6 Lainnya VIII. Monitoring 50. Apakah sekolah ini pernah mendapatkan kunjungan monitoring internal? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Manajemen BOS Pusat 2 Manajemen BOS Provinsi 3 Manajemen BOS Kabupaten/ Kota 4 Lainnya

12 51. Selain monitoring internal siapa saja yang datang ke sekolah berhubungan dengan program BOS? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Tim audit inspektorat jendral Depdiknas 2 BPK 3 BPKP 4 Bawasda 5 Independen Monitor 6 Wartawan 7 NGO 9 Lainnya IX. Pelaporan 52. Kemana laporan penggunaan dana BOS disampaikan (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 KCD/ UPTD 2 Manajemen BOS Kab/kota 3 Badan Pengawas 4 Lainnya, 5 Tidak tahyu 53. Berapa bulan sekali laporan penggunaan dana BOS dilaporkan? 1 Satu bulan sekali 2 Tiga bulan sekali 3 Empat bulan sekali 4 Enam bulan sekali 5 Lainnya 6 Tidak tahu 54. Apakah laporan tersebut diperiksa dahulu sebelum dikirimkan? 2 Tidak 99 Tidak Tahu 55. Apakah isi laporan tersebut? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Nama siswa miskin yang digratiskan (Format BOS-08) 2 Jumlah dana yang dikelola sekolah 3 Catatan penggunaan dana 4 Lembar pencatatan pertanyaan/ kritik/ saran (Format BOS-09) 5 Lembat pencatatan pengaduan (Format BOS-10) 9 Lainnya, sebutkan X. Penanganan Keluhan 56. Apakah Sekolah menyediakan layanan pengaduan? 2 Tidak P.66 P Apakah sekolah menunjuk petugas khusus untuk menerima dan menangani pengaduan yang masuk? 1. Ya 2. Tidak 3. Tidak Tahu

13 58. Siapa yang menyampaikan keluhan/ pengaduan tersebut? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Orang tua 2 Masyarakat 3 Kelompok masyarakat 4 Lainnya Melalui media apa pengaduan tersebut disampaikan? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1. Langsung 2. Telepon 3. Surat Lainnya, Apakah sekolah mendokumentasikan setiap pengaduan yang masuk?, setiap aduan didokumentasikan 2 Sebagian didokumentasikan P.64 3 Sama sekali tidak didokumentasikan P Jika P.60 =Ya, berapa jumlah pengaduan yang diterima selama tahun 2008? Jumlah 62. Berdasarkan pengaduan masyarakat, jenis kasus apa saja yang pernah diadukan? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Berkaitan dengan penetapan siswa miskin 2 Berhubungan dengan iuran/ sumbangan pendidikan 3 Penggunaan dana BOS 4 Lainnya 63. Pihak mana saja yang menjadi subyek pengaduan oleh masyarakat? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Kepala Sekolah 2 Guru 3 Komite sekolah 4 Lainnya 64. Apakah sekolah menindaklanjuti setiap pengaduan yang masuk? 2 Tidak 65. Dalam bentuk apa sekolah menindaklanjuti setiap pengaduan yang masuk? 1 Merespon saat itu juga 2 Membicarakan dalam rapat 3 Meminta konfirmasi dari pihak terkait 4 Melanjutkan aduan tersebut ke pihak yang berwenang menangani lebih lanjut. 5 Lainnya, sebutkan 66. Apakah sekolah pernah menyampaikan pengaduan? 2 Tidak

14 67. Kemana pengaduan tersebut disampaikan? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Tim manajemen BOS Kabupaten/ Kota 2 Tim manajemen BOS Provinsi 3 Tim manajemen BOS Pusat 4 Lainnya, sebutkan 68. Menurut pengalaman anda, bagaimana sikap petugas penerima pengaduan? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Ramah 2 Menyenangkan 3 Tegas 4 Membuat pengadu lebih terbuka 5 Hanya formalitas tidak antusias 6 Tidak bersemangat 7 Lainnya XI. Lain-lain 69. Bagaimana pendapat sekolah mengenai program BOS? PERTANYAAN INI UNTUK SEKOLAH YANG TELAH MENGIKUTI SOSIALISASI DAN MENERIMA DANA BOS TAHUN 2009 XII. SOSIALISASI/PELATIHAN PROGRAM BOS 2009 PERTANYAAN DIBAWAH INI UNTUK PROGRAM BOS Apakah sekolah ini sudah mengikuti pelatihan pelaksanaan program BOS 2009 yang diselenggarakan oleh tim manajemen BOS kabupaten/ kota? 2 Tidak ke P.81 ke P Kapan pelatihan dilaksanakan? (tgl/ bln/tahun): / / Siapa yang mengikuti pelatihan dari sekolah ini? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Kepala Sekolah 2 Bendahara 3 Ketua Komite Sekolah 99 Lainnya

15 73. Dimana pelatihan diselenggarakan? 1 Kota Kabupaten 2 Kota Kecamatan, sebutkan 3 Kota lainnya, sebutkan Tanyakan mengapa dilangsungkan di kota tersebut 74. Menurut Bapak/ Ibu/ Saudara bagaimana kondisi pelaksanaan pelatihan? Tdk=2 1 Kapasitas ruangan sesuai jumlah peserta 2 Kondisi ruangan nyaman untuk semua peserta 3 Ada alat Bantu presentasi (proyektor) 4 Sistim tata suara memadai 5 Kegiatan pelatihan dilaksanakan sesuai dengan jadwal 75. Berapa lama pelatihan dilaksanakan? hari 76. Siapa yang memberikan pelatihan? (Jawaban boleh lebih dari satu) Tdk=2 1 Tim manajemen BOS Pusat 2 Tim manajemen BOS Provinsi 3 Tim manajemen BOS Kabupaten/ Kota 4 Master Trainer dari Pusat 5 Lainnya 77. Materi apa saja yang diterima oleh peserta dalam mengikuti pelatihan BOS 2009? (Jawaban boleh lebih dari satu) Tdk=2 1 Buku Pedoman Pelaksanaan BOS Cetakan dari presentasi 3 Contoh-contoh pengisian format 9 Lainnya: 78. Apakah ada simulasi pengisian format dari Buku Panduan BOS 2009 pada pelatihan tersebut? 2 Tidak ada 99 Tidak Tahu 79. Selama pelatihan, apakah I/B/S mendapat informasi yang cukup mengenai syarat, jumlah dana dan mekanisme mengenai BOS 2009? 1 Cukup 2 Memerlukan informasi tambahan 99 Tidak Tahu 80. Apakah pelatihan tersebut bermanfaat 2 Tidak ada 99 Tidak Tahu Selesai P.80 langsung menuju ke IV ALOKASI 81. Apakah B/I/S sudah mengetahui tentang program BOS 2009? 2 Tidak ada langsung ke Penyaluran dan Penyerapan 99 Tidak Tahu langsung ke Penyaluran dan Penyerapan

16 82. Darimana B/I/S mendapatkan informasi tentang program BOS 2009 (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Membaca informasi dari Media Cetak 2 Mendengar informasi dari Media Elektronik 3 Mendengan informasi dari manajer BOS Kabupaten/ kota 3 Mendengar informasi secara informal 4 Lainnya, sebutkan XIII. PENYALURAN DAN PENYERAPAN PERTANYAAN DIBAWAH INI UNTUK PROGRAM BOS Apakah BOS 2009 sudah cair? 2 Belum langsung ke Lain-lain 99 Tidak Tahu langsung ke Lain-lain Tdk=2 84. Kapan dana BOS 2009 masuk ke rekening tgl/bln/ thn 1 Penyaluran Tahap 1 Rp. 09 Catatan: Tanggal masuk berdasarkan tanggal pada rekening Bank Tanyakan ke bendahara/ kepala sekolah, bila buku rekening tak ada lihat catatan bendahara/ kepala sekolah atau cukup tuliskan bulannya saja 85. Apakah Manajer BOS Kabupaten/ Kota mensyaratkan laporan pemakaian dana BOS 2008 sebagai prasyarat pencairan BOS 2009? 2 Tidak 86. Penyaluran dana BOS 2009 dari Manajemen BOS Provinsi terlambat, dari manakah sekolah menalangi untuk biaya operasional sekolah? 1 Sisa BOS sebelumnya 2 Menunda kegiatan ekstra kulikuler 3 Pinjam ke.. 4 Menunda pembayaran honor 5 Menunda pembayaran ke toko 6 Lainnya, sebutkan 87. Dimana rekening yang dipakai untuk menampung pencairan dana BOS? 1 Bank.. 2 PT. POS 3 Lainnya 88. Dimana dana BOS disimpan setelah pencairan dari manajer provinsi 1 Sama dengan nomor rekening yang menampung dana BOS 2 Rekening sekolah yang lain 3 Rekening pribadi 4 Di sekolah 5 Lainnya Tdk=2

17 89. Untuk mengambil dana dari rekening bank/ PT Pos, siapa yang menandatangani untuk pencairan dana dari rekening tersebut? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Kepala Sekolah 2 Komite Sekolah 3 Bendahara 4 Lainnya 90. Bagaimana proses pengambilan dana BOS dari rekening Bank/PT. POS? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Minta persetujuan dari Dinas Kabupaten/ Kota 2 Uang harus diambil bertahap 3 Perlu biaya administrasi (ada pungutan) 4 Lainnya XIV. PEMANFAATAN (BOS 2009) Tdk=2 Tdk=2 PERTANYAAN DIBAWAH INI UNTUK PROGRAM BOS APBS yang ada disekolah ada masih mengacu pada petunjuk program BOS 2008, bagaimana sekolah menyesuaikan APBS tersebut dengan ketentuan dalam program BOS 2009? 1 Merevisi APBS agar sesuai dengan ketentuan BOS Membuat APBS baru dengan acuan kebijkan BOS Tidak ada perubahan APBS 4 Lainnya, sebutkan 92. Apakah dana BOS 2009 yang diterima mampu menutup semua kebutuhan? 2 Tidak 93. Apakah ada dana pendukung dari APBD untuk mencukupi kebutuhan biaya operasional sekolah? (jawaban boleh lebih dari satu) Tdk=2 1 Dari APBD Provinsi (APBA untuk Aceh) 2 Dari APBD Kabupaten/ Kota (APBK untuk Aceh) 3 Komite Sekolah 4 Lainnya, 94. Apakah sekolah sudah mengetahui berapa besaran dana APBD untuk mendukung BOS 2009?, keduanya: APBD Provinsi Rp.. dan APBD Kabupaten/ Kota Rp. 2 Hanya tahu yang dari APBD Provinsi Rp 3 Hanya tahu yang dari APBD Kab/Kot Rp. 95. Apakah sekolah memiliki tanggungan hutang yang pembayarannya tergantung pada pungutan dari siswa/ komite sekolah? 1. Ya 2. Tidak ada Langsung ke Dampak Langsung ke Dampak Catatan: Gali informasi tersebut

18 96. Bagaimana pihak sekolah menyelesiakan permasalahan tersebut 1 Meminta bantuan dana komite sekolah 2 Mencari dana dari sponsor 3 Menyelesaikan sesuai dengan yang telah dibayar 4 Masih bisa dipenuhi dengan dana BOS Lainnya, sebutkan XV. Dampak 97. Kebijakan baru dalam BOS 2009 berbeda sama sekali dengan BOS 2008, BOS 2009 menggratiskan SPP dan melarang pungutan terhadap siswa. Apakah alokasi BOS 2009 masih sanggup membiayai semua kegiatan seperti sebelumnya?, kegiatan masih seperti semula ke Lain-lain 2 Tidak, harus menunda beberapa kegiatan ke Lain-lain 98. Kegiatan apa yang ditiadakan karena tidak cukup biaya operasional karena kebijakan BOS 2009? (Jawaban boleh lebih dari satu) 1 Penundaan kegiatan ekstra kulikuler 2 Pengurangan kegiatan pengembangan profesi guru 3 Pengurangan tenaga honorer 4 Lainnya, sebutkan 5 6 Tdk=2 XVI. Lain-lain 99. Bagaimana pendapat sekolah mengenai program BOS 2009? Catatan Pemonitor: UCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA RESPONDEN

19 Manual Instrumen Monitoring Sekolah PELAKSANAAN KEGIATAN DANA BOS TAHUN ANGGARAN 2008 Monitoring and Evaluation Program to Support BOS Program INTERIM INDEPENDENT MONITORING

20 Kuestioner Sekolah Independent Monitor BOS I. Pendahuluan Dalam rangka percepatan penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun yang bermutu,sejak tahu 2001 Pemerintah Indonesia mengalihkan sebagian dari subsidi BBM untuk program pendidikan melalui Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) Bidang Pendidikan dalam bentuk Bantuan Khusus Murid (BKM) atau beasiswa bagi siswa SD/.MI/SDLB dan SMP/MTs/SMPL yang tidak mamppu. Pada bulan Juli 2005 program tersebut dirubah menjadi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk seluruh SD/MI/SDLB/SMP/MTs/SMPLB serta Pondok Pesantrem Salafiyah dan sekolah keagamaan non Islam penyelenggara Wajar Dikdas 9 Tahun, agar murid usia 7-15 tahun mendapatkan layanan pendidikan dasar 9 tahun sampai tamat. Dan semenjak tahun 2006, program BOS sudah menjadi program rutin yang tidak lagi terkait dengan pengurangn subsidi bahan baker minyak. Pada bulan Oktober 2008, Bank Dunia memberikan pinjaman kepada Pemerintah Indonesia sejumlah $ 600 juta untuk mendanai BOS. Bank Dunia dalam program BOS ini berkepentingan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana BOS pada setiap level. Untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan Dana BOS, maka Bank Dunia membentuk Regional Independent Monitors. Tim monitor ini akan monitoring tahap 1 secara serentak di 9 provinsi di Indonesia. Penjelasan Umum Pada kunjungan pertama ini, adalah untuk mendapatkan data dan informasi yang akan digunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan program BOS tahun anggaran Hasil evaluasi pelaksanaan dana BOS 2008 akan dijadikan base line data untuk evaluasi pelaksanaan BOS Untuk mendapatkan informasi dan data ini, maka ditugaskan RIM untuk melakukan kunjungan ke lapangan untuk menangkap data tersebut dengan menggunakan tools/ instrument yang telah disiapkan. Untuk menangkap informasi dan data yang diperlukan ini, RIM harus melakukan kunjungan ke sekolah sample yang telah ditetapkan. Pengisian instrument dilakukan dengan melakukan wawancara dengan rensponden dari sekolah. Instrument tidak boleh ditinggal dan diisi sendiri oleh responden. Dalam melakukan wawancara dengan responden ada beberapa hal yang harus dibuktikan/ cross check dengan bukti-bukti yang tersedia disekolah untuk memastikan informasi yang disampaikan adalah benar. Responden Yang menjadi responden dalam wawancara ini adalah komite sekolah, utamanya Kepala Sekolah, Bendahara dan Anggota Komite Sekolah yang lainnya. Di setiap kabupaten, jumlah sekolah yang diwawancara telah ditentukan sebelumnya (lihat pedoman tentang distribusi sampel yang disiapkan). Sekolah yang dipilih terdiri dari SD dan SMP yang meliputi sekolah negeri dan swasta. Lokasi sekolah baik untuk SD maupun SMP harus terdiri dari lokasi sekolah yang di kota dan lokasi sekolah di perdesaan. Diusahakan untuk datang ke sekolah sepagi mungkin karena keterbatasan jam mengajar yang umumnya tidak lebih dari jam waktu setempat. 19

21 Kuestioner Sekolah Independent Monitor BOS Setiap kali melakukan kunjungan ke sekolah agar mencatat pada buku tamu yang ada di sekolah yang dikunjungi. Mintalah buku tamu kepada responden, selain untuk mengisi tentang kehadiran pewawancara juga untuk melihat tamu yang datang ke sekolah ini yang berkaitan dengan program BOS. Penyerahan Hasil Wawancara Segera setelah wawancara selesai, perlu diperiksa dengan saksama apakah semua jawaban telah dicatat dengan benar. Rapihkan kembali semua jawaban pada kuestioner agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam membaca kuestioner hasil wawancara, periksa kembali alur-alur pertanyaan apakah telah diisi sebagaimana masetinya. Hasil wawancara dalam bentuk kuesioner yang sudah diisi segera diserahkan ke lead consultant Independent Monitor. II. DATA DASAR SEKOLAH A. IDENTITAS SEKOLAH 1. Nama Sekolah : diisi dengan nama sekolah 2. NPSN/ NSS : Nomor pokok sekolah nasional atau Nomor statistic sekolah Pilih apakah NSS atau NPSN yang ada di sekolah bila sekolah kesulitan mencari nomor ini, coba periksa pada format Laporan Individu Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (LI-SD/MI) 3. Level : cukup jelas 4. Status : cukup jelas 5. Nama Kepala Sekolah : tetap diisi dengan nama kepala sekolah meskipun yang diwawan cara bukan kepala sekolah B. LOKASI SEKOLAH 1. Provinsi : Cukup jelas, pada kotak diisikan kode provinsi sesuai dengan kode yang dipakai BPS 2. Kabupaten/ Kota : Isi nama kabupaten/ kota pada kotak diisikan kode provinsi sesuai dengan kode yang dipakai BPS. 3. Desa/ Kelurahan : Nama desa/ kelurahan, termasuk kedalam tipe urban atau rural 4. Alamat : Cukup jelas 5. Kode Pos : Cukup jelas 6. Telepon/HP : Cukup jelas 7. Fax : Cukup jelas 8. Alamat (bila ada) : Cukup jelas C. DATA SEKOLAH Semua data yang diisikan disini mengacu pada data tahun ajaran 2008/ Jumlah Siswa : cukup jelas 20

22 Kuestioner Sekolah Independent Monitor BOS 2. Jumlah Siswa Miskin : jumlah siswa miskin sesuai dengan yang dilaporkan pada Format BOS Jumlah Siswa Baru : jumlah siswa baru yang diterima masuk pada semester 1 tahun ajaran baru 4. Jumlah Total Pendaftar : jumlah seluruh pendaftar yang mendaftar ke sekolah responden 5. Jumlah Siswa Putus Sekolah : jumlah siswa yang putus sekolah pada tahun ajaran 2008/2009, bila sekolah kesulitan mencari nomor ini, coba periksa pada format Laporan Individu Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (LI-SD/MI) 6. Jumlah siswa mengulang kelas: jumlah siswa yang mengulang kelas, bila sekolah kesulitan mencari nomor ini, coba periksa pada format Laporan Individu Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (LI-SD/MI) 7. Jumlah Rombongan Belajar : cukup jelas 8. Jumlah Ruang Kelas : cukup jelas 9. Rasio Buku/ Siwa (buku wajib) : Adalah buku wajib sesuai dengan daftar pada Buku Panduan BOS 2007 pada Lampiran 6 dan Jumlah Guru : jumlah guru yang ada di sekolah ini yang terdiri dari PNS, Guru Bantu Pusat, Guru Bantu Daerah, guru honor tidak tetap yang dibayar oleh sekolah ini. Khusus untuk sekolah swasta adalah guru tetap yayasan. 11. Tingkat Kehadiran Guru : rata-rata 12. Tingkat Kehadiran siswa : rata-rata 13. Rata-rata Nilai ujian akhir Tahun 2008: nilai rata-rata pada ujian akhir tahun ajaran 2007/2008, untuk SD adalah UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) dan untuk SMP adanalah UN (Ujuan Nasional) 14. Jumlah dana BOS yang diterima tahun 2008 sesuai dengan SPPB yang dimiliki oleh sekolah ini. III. SOSIALISASI PROGRAM Sosialisasi yang dimaksud disini adalah pelatihan mengenai pelaksanaan dana BOS untuk sekolah, agar semua sekolah yang menerima dana BOS dapat memahami dengan baik aturan pelaksanaan program BOS. Pelatihan ini diselenggarakan oleh setiap manajemen BOS Kabupaten/ kota. 1. Cukup jelas 2. Cukup jelas 21

23 Kuestioner Sekolah Independent Monitor BOS 3. Jawaban bisa diisi lebih dari satu, siapa saja wakil dari sekolah yang hadir pada pelatihan BOS 4. Pelatihan BOS biasanya pelaksanaannya dipusatkan di kota kabupaten masingmasing, tetapi kadang juga diselenggaran pada setiap region yang terdiri dari beberapa kecamatan. Bisa juga pelatihan diselenggarakan di Kota Kecamatan masing-masing. 5. Pertanyaan ini untuk menggali informasi tentang kondisi sarana dan prasarana tempat pelatihan berlangsung. Gali informasi dari responden tentang kondisi tempat pelatihan sesuai item pertanyaan yang ada. 6. Cukup jelas. 7. Gali informasi dari mana saja pelatihnya. Bisa diisi lebih dari satu jawaban. 8. Gali informasi dari responden bahan/ materi apa saja yang diberikan kepada peserta pelatihan. Jawaban bisa diisi lebih dari satu. 9. Mengisi format yang terdapat dalam Buku Panduan BOS 2007 tidak mudah, sehingga dalam pelatihan perlu untuk menyampaikan contoh pengisian format tersebut. 10. Cukup jelas 11. Ini adalah pendapat pribadi responden, apakah pelatihan tersebut berguna sebagai bekal dalam pelaksanaan BOS di sekolah masing-masing. 12. Manajemen BOS pada beberapa kabupaten/ kota berinisiatif memberikan pelatihan tambahan kepada kepala sekolah/ bendahara dengan materi yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan. Diantaranya adalah pengelolaan keuangan Negara dengan nara sumber dari BPKP. Pelatihan ini tidak wajib, tergantung inisiatif manajemen BOS kabupaten/ kota masing-masing. 13. Cukup jelas IV. ALOKASI 14. Pada buku panduan tidak ada petunjuk yang specific berapa kali SPPB/ MOU antara sekolah dan manajer program BOS kabupaten/ kota dibuat. Di lapangan ada berbagai versi untuk pembuatan SPPB. 15. Ada kemungkinan terdapat perbedaan antara jumlah uang yang ditransfer oleh manajer BOS provinsi dengan yang tercantum pada SPPB. 16. Cukup jelas 17. Apabila uang yang dikirim lebih besar dari jumlah siswa yang ada maka sekolah berkewajiban mengembalikan kelebihan tersebut ke rekening manajemen BOS provinsi. Dalam prakteknya bagaimana mekanisme pengembalian uang tersebut. 18. Kemana sekolah mengembalikan uang tersebut. Untuk memastikan kemana pengembalian tersebut dikirimkan, lihat bukti pengiriman yang dimiliki oleh sekolah. a. Rekening yang disedikan oleh manajemen BOS provinsi, sesuai dengan aturan pada buku panduan BOS 2007, dana tersebut hrus dikembalikan ke rekening di provinsi tersebut. 22

24 Kuestioner Sekolah Independent Monitor BOS b. Kas Negara, bila pengembalian langsung ke kas Negara, tidak melalui rekening BOS provinsi c. Rekening lainnya, bila bukanb rekening milik manajemen BOS provinsi maupun ke kas Negara. d. Lainnya,bila sekolah mengembalikan uang dengan cara yang lain selain cara yang diatas 19. Cukup jelas. 20. Gali informasi dari responden bagaimana bila jumlah uang yang di terima lebih kecil dari siswa yang ada. 21. Apakah sekolah menerima tambahan dana dari provinsi, bila tidak mungkin ada alasan yang bisa digali informasinya. 22. Gali informasi sumber dana yang menjadi andalan sekolah ini, apa sumber dana yang lain yang mencukupi biaya operasional sekolah ini. Informasi ini bisa dilihat pada APBS (Format BOS-K1). e. Total APBS, jumlah total APBS f. Dana BOS, besarnya dana BOS yang diterima g. Subsidi APBD Provinsi TA 2008, bila ada subsidi dari APBD Provinsi h. Subsidi APBD Kabupaten/ Kota TA 2008, bila ada subsidi dari APBD Kabupaten/ Kota i. Iuran Siswa, besarnya iruan siswa yang akan diterima j. Uang Masuk siswa baru, besarnya uang bangunan/ uang bangku dari siswa baru k. Subsidi Yayasan, subsidi dari yayasan l. Lainnya, sumber dana lainnya 23. Banyak Block Grant yang diterima oleh sekolah baik dari pusat maupun dari provinsi. Gali informasi block grant apa yang diterima dan berapa jumlahnya. Contoh dari Block Grant diantaranya adalah DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk rehabilitasi sekolah, SSN (sekolah standar nasional) untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dan banyak lagi block grant. V. PENYALURAN DAN PENYERAPAN 24. Kapan dana BOS masuk ke rekening sekolah pada setiap tahap pencairan ini dapat dilihat pada buku rekening. Lihat pada rekening sekolah dan catat tanggal masuk setiap tahap penaluran dana dari provinsi. 25. Gali informasi dari responden apakah ada persyaratan tambahan yang diperlukan untuk melakukan pencairan dana dari rekening mereka di Bank/ PT. POS. 26. Pada setiap awal tahun anggaran biasanya penyaluran dana BOS tidak tepat pada bulan Januari, biasanya bulan Februari mungkin juga bulan Maret. Gali informasi dari responden bagaimana mereka menanggung biaya operasional sekolah sampai dana BOS cair. m. Sisa BOS sebelumnya, bila sekolah memiliki sisa dana BOS sebelumnya 23

25 Kuestioner Sekolah Independent Monitor BOS n. Iuran siswa, bila sekolah juga mengandalkan iuran siswa o. Pinjam, kadang sekolah harus pinjam biaya operasional. Dari pengalaman yang diketahui diantaranya adalah pinjam dari koperasi sekolah, pinjam dari yayasan, pinjam dari tabungan siswa dsb. p. Menunda pembayaran honor/ pembayaran ke toko, ini biasa dilakukan dan sudah dipahami oleh toko yang menjadi langganan sekolah q. Menunda kegiatan, kadang juga sekolah menunda beberapa kegiatan sampai uang cair. Sebutkan kegiatan apa saja yang ditunda r. Lainnya, bila masih belum tercakup pada jawaban a s/d e, dan sebutkan. 27. Cukup jelas 28. Setelah dana BOS cair, setiap sekolah berbeda menangani dan menyimpan dana tersebut. s. Sama dengan nomor rekening yang menampung dana BOS, uang masih tetap disimpan pada rekening semula, rekening penerima dana BOS. t. Rekening sekolah yang lain, bila uang yang masuk ke rekening penerima langsung dipindahkan ke rekening sekolah yang lain. u. Rekening pribadi, bila uang yang masuk dipindahkan ke rekening pribadi, baik kepala sekolah, bendahra, maupun lainnyya v. Di sekolah, bila uang yang diterima langsung diambil dan disimpan di sekolah w. Lainnya, bila jawaban a s/d d masih belum menjawab kondisi yang ada dan sebutkan bagaimana sekolah menangani uang tersebut. 29. Ketika mengambil uang dari rekening penerima siapa saja yang harus tanda tangan, jawaban bisa lebih dari satu. 30. Gali informasi dari responden bagaimana mereka mengambil dana dari Bank/ PT. Pos, apakah ada campur tangan dari manajemen BOS kabupaten/ kota atau yang lainnya. Jawaban bisa klebih dari satu. x. Minta persetujuan dari Dinas Kabupaten/ Kota, bila pengambilan uang yang disalurkan provinsi harus membawa surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan setempat atau lembaga lainnya. y. Uang harus diambil bertahap, kemungkinan ada kabupaten/ kota melarang mengambil dana sekaligus. Dana harus diambil secara bertahap, bisa sekali dalam satu bulan atau sekali dalam dua minggu dsb. z. Perlu biaya administrasi (ada pungutan), bila setiap pengambilan dana pihak sekolah harus mengeluarkan sejumlah uang kepada oknum dinas atau Kantor Pos/ Bank dan uang tersebut bukan biaya transportasi dan konsumsi untuk mengambil uang. aa. Lainnya, bila ada informasi lainnya 24

26 Kuestioner Sekolah Independent Monitor BOS VI. PEMANFAATAN 31. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan RAPBS, jawaban bisa lebih dari satu. 32. Bagaimana sekolah menyampaikan informasi tentang pemakain dana BOS kepada orang tua siswa. Jawaban boleh lebih dari satu. ä. Papan pengumuman, bila informasi penggunaan dana BOS disampaikan melalui papan pengumuman ö. Surat Edaran, bila informasi penggunaan dana BOS kepada orang tua disampaikan melalui surat edaran. aa. Rapat orang tua siswa setiap awal tahun ajaran, bila informasi penggunaan dana BOS disampaikan kepada orang tua secara lisan pada rapat orang tua siswa bb. Lainnya, bila metode penyampaian informasi penggunaan dana BOS kepada orang tua disampaikan dengan metode lain selain a s/d c. Sebutkan metodenya. 33. Pada buku Panduan BOS 2007 pada halaman 34 point3, disebutkan bahwa mengelola dana BOS secara transparan dan bertanggung jawab dengan cara mengumumkan besar dan poenggunaan dana BOS di papan pengumuman sekolah. Gali informasi tambahan tentang penguman ini, apa yang terjadi, dimana diumumkan dsb. 34. Cukup jelas. 35. Sumber informasi utama adalah Format BOS K-2 dan laporan pemakaian dana BOS oleh sekolah 36. Gali informasi dari responden kemungkinan adanya pemanfaatan dana BOS yang dilarang dalam buku Panduan BOS Cukup jelas 38. Cukup jelas 39. Cukup jelas 40. Cukup jelas 41. Cukup jelas 42. Tujuan utama dari program BOS adalah sekolah gratis, gali informasi dari responden bagaimana biaya pendidikan disekolah ini setelah adanya dana BOS. cc. Ya gratis, bila setelah adanya dana BOS biaya pendidikan sekolah disini gratis dd. Ada pengurangan SPP, setelah adanya dana BOS biaya SPP dikurangi. ee. Masih seperti semula, bila tidak ada perubahan dalam pungutan biaya pendidikan. 43. Untuk pertanyaan ini lihat terlebih dahulu lihat pada Data Sekolah (Bagian II.C no.2) diatas apakah ada siswa miskin di sekolah ini. Bila tidak ada maka pertanyaan ini dilewatkan saja. Salah satu ketentuan dalam program BOS adalah membebaskan siswa miskin dari segala iuran pendidikan. Gali informasi ini dari responden dan jangan lupa lihat daftar siswa miskin yang dibebaskan dari iuran. 25

27 Kuestioner Sekolah Independent Monitor BOS 44. Pada Buku Panduan BOS hal. 28 point j, disebutkan bahwa dana BOS bisa untuk memberi bantuan biaya transportasi bagi siswa mistin yang menghadapi masalah transport ked an dari sekolah. ff. Bila semua siswa miskin dibantu biaya transport ke dan dari sekolah. gg. Bila sebagian saja dari siswa miskin yang dibantu transportnya. hh. \bila tidak ada bantuan transport bagi siswa miskin 45. Untuk pertanyaan ini lihat terlebih dahulu pada Data Sekolah (Bagian II.C no.5) diatas apakah ada siswa putus sekolah di sekolah ini. Bila tidak ada pertanyaan ini dilewati saja. 46. Gali informasi dari responden bagaimana mereka menetapkan besarnya pungutan/ iuran bagi siswa mampu. 47. Cukup jelas. VII. Dampak 48. Dengan adanya dana BOS dampak negative apa yang terjadi/ dialami oleh sekolah maupun kepala sekolah, menurut persepsi responden. ii. Jam kerja bertambah, apabila menurut kepala sekolah atau bendahara dengan adanya dana BOS jam kerja mereka bertambah. jj. Ada rasa takut/was-was dalam mengelola, bila gara-gara mengelola dana BOS mereka menjadi takut dan was-was terhadap aneka kemungkinan. kk. Banyak yang datang untuk meminta uang, cukup jelas ll. Ada persaingan mendapatkan siswa baru, kemungkinan terjadi perebutan siswa baru antar sekolah untuk menaikkan jumlah siswa, sehingga mendapatkan dana BOS yang lebih besar. mm. Penurunan mutu sekolah, kemungkinan adanya penurunan mutu pendidikan karena adanya program sekolah gratis tetapi tidak ada dukungan dana yang memadai qq. Lainnya, bisa disebutkan lainnya. 49. Bagaiman dengan dampak positif yang timbul menurut presepsi responden. VIII. Monitoring Monitoring disini adalah untuk mengecek apakah sekolah ini merupakan sekolah sample dalam proses monitoring yang dilakukan oleh masing-masing tingkat pengelola dana BOS. Pada bagian ini juga untuk melihat siapa saja yang berkunjung ke sekolah ini berkaitan dengan program BOS. Untuk memastikan siapa saja yang telah berkunjung ke sekolah ini, maka mintalah kepada responden semua buku tamu yang ada. 50. Pemonitor internal adalah dari pengelola BOS Pusat, Provinsi maupun kabupaten/ kota. Kasus yang mungkin terjadi adalah sekolah ini tidak pernah dikunjungi sekalipun oleh pemonitor atau sekolah ini mendapatkan kunjungan berkali-kali dari pemonitor dari semua level pengelola BOS. 26

28 Kuestioner Sekolah Independent Monitor BOS 51. Gali informasi dari responden dan lihat buku tamu mengenai tamu yang dating ke sekolah ini untuk menanyakan program BOS. IX. Pelaporan Pewawancara meminta kepada responden arsip laporan penggunaan dana BOS tahun anggaran Cukup jelas. 53. Cukup jelas 54. Cukup jelas 55. Cukup jelas X. Penanganan Keluhan Bagian ini untuk menangkap informasi tentang penanganan keluhan yang ada di setiap sekolah. Tanyakan kepada responden apakah ada pencatatan keluhan yang masuk dan minta diperlihatkan semua catatan keluhan yang tercatat. 56. Cukup jelas 57. Cukup jelas 58. Gali informasi dari sekolah siapa saja yang pernah menyampaikan keluhan/ pengaduan kepada sekolah. 59. Gali informasi dari sekolah jenis media yang dipakai oleh mereka yang menyampaikan pengaduan/ keluhan tentang BOS 60. Apabil asekolah mendokuentasikan pengaduan yang masuk, coba periksa catatan pengaduan yang ada dan copy salah satu contohnya 61. Cukup jelas 62. Cukup jelas 63. Cukup jelas 64. Cukup jelas 65. Cukup jelas 66. Yang dimaksud adalah pengaduan/ keluahan terhadap pelaksanaan BOS di kabupaten/ kota atau provinsi baik ke Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan, juga kepada pihak lain yang memiliki kompetensi. 67. Cukup jelas 68. Gali informasi dari responden ketika mereka melakukan pengaduan bagaimana petugas yang melayani pengaduan bersikap. XI. Lain-lain 69. Tanyakan kepada responden pendapatnya tentang program BOS yang ada di sekolahnya. PROGRAM BOS 2009 Untuk sekolah-sekolah yang telah mendapatkan sosialisasi/ pelatihan program BOS 2009 dan penyaluran dana BOS 2009 pertanyaan dilanjukan ke pertanyaan yang 27

29 Kuestioner Sekolah Independent Monitor BOS khusus mengenai program BOS Berikut ini adalah penjelasan dari pertanyaan untuk program BOS XII. SOSIALISASI/PELATIHAN PROGRAM BOS Cukup jelas 71. Bila responden lupa tanggalnya, cukup bulannya saja 72. Cukup jelas 73. Penjelasan seperti pada P Penjelasan seperti pada P Cukup jelas 76. Jawaban lebih dari satu. 77. Cukup jelas 78. Cukup jelas 79. Cukup jelas 80. Cukup jelas 81. Cukup jelas 82. Cukup jelas XIII. PENYALURAN DAN PENYERAPAN 83. Cukup jelas 84. Catat besaran rupiahnya dan lihat tanggal masuknya pada buku rekening. 85. Pada pencairan setiap tahap,laporan penggunaan dana tahap sebelumnya menjadi prasyarat. Demikian juga pada pencairan tahunan apakah laporan tahun seblumnya juga menjadi prasyarat pencairan dana. 86. Pada setiap awal tahun dana BOS tidak bisa cair pada awal Januari, keterlambatan ini dapat mengacaukan keuangan sekolah, sehingga sekolah dengan berbagai cara menanggulangi permasalahan ini. Perlu digali informasi dari responden bagaimana sekolah menanggulangi permasalahan ini 87. Cukup jelas 88. Yang dimaksud dengan pertanyaan ini adalah bagaimana sekolah mengelola dana setelah dana disalurkan oleh provinsi. oo. Sama dengan nomor rekening yang menampung dana BOS, bila sekolah masih menyimpan uang yang belum terpakai pada rekening penampung. pp. Rekening sekolah yang lain, apabila uang dipindahkan dari rekening sekolah penampung dana BOS ke rekening sekolah lainnya. qq. Rekening pribadi, bila uang disimpan pada rekening pribadi, baik kepala sekolah, bendahara, dll. rr. Di sekolah, apabila uang yang masuk diambil semua dan semuanya disimpan pada brankas yang ada di sekolah 28

30 Kuestioner Sekolah Independent Monitor BOS ss. Lainnya, bila item a s/d d belum bisa menjawab. 89. Cukup jelas 90. Gali informasi dari repsonden apakah untuk mengambil dana BOS 2009 yang sudah cair masih dibebani persyaratan lainnya dan gali informasi kemungkinan adanya pemotongan atau pungutan terhadap dana BOS XIV. PEMANFAATAN (BOS 2009) 91. Program BOS 2008 dan 2009 sangat berbeda, serta tahun anggaran dan tahun ajaran berbeda periodanya. Maka gali informasi dari responden apakah ada perbaikan atas APBS yang sudah dibuat berdsarkan BOS tt. Merevisi APBS agar sesuai dengan ketentuan BOS 2009, APBS 2008 direvisi agar sesuai dengan kebijakan BOS Revisi disini adalah tidak ada perubahan mendasar, kegiatan tetap ada dan disesuaikan dengan anggaran baru xx. Membuat APBS baru dengan acuan kebijkan BOS 2009, jawaban ini dipilih apabila sekolah membuat APBS baru yang berbeda sama sekali dengan APBS yang lama. yy. Tidak ada perubahan APBS zz. Lainnya, sebutkan 92. Cukup jelas 93. Cukup jelas 94. Cukup jelas 95. Ada kebijakan pada BOS 2009 yang melarang sekolah melakukan pungutan terhadap siswa. Sebagai contoh, sekolah bekerja sama dengan komite sekolah misalnya membuat laboratorium computer yang dananya diperoleh dari komite sekolah (iuran siswa) dan pembayarannya dicicil oleh sekolah kepada supplier. Dengan adanya larangan ini mengakibatkan sekolah tidak bisa lagi mencicil lagi karena dilarang memungut dari siswa dan juga uang BOS tidak boleh digunakan untuk keperluan tersebut. Gali informasi tentang kondisi yang terjadi seperti ini dan bagaimana mereka menyelesaikannya. 96. Cukup jelas XV. Dampak Gali informasi dari responden apa dampak yang terjadi dengan adanya perubahan kebijakan pada BOS Gali informasi dari responden tentang kebijakan BOS 2009 yang baru apakah memberikan dampak positif atau negative. 98. Catat dampak apa yang terjadi. XVI. Lain-lain 99. Tanyakan kepada responden pendapatnya tentang BOS

31 Kuestioner Sekolah Independent Monitor BOS Pada bagian akhir dari kuesioner ini agar pewawancara menuliskan hal-hal yang menarik berkaitan dengan pelaksanaan dana BOS 2008 di sekolah yang dikunjungi. Dapat juga ditulis hal-hal lain yang perlu diinformasikan. 30

Instrumen Monitoring Propinsi Tahap 1

Instrumen Monitoring Propinsi Tahap 1 Instrumen Monitoring Propinsi Tahap 1 PELAKSANAAN KEGIATAN DANA BOS TAHUN ANGGARAN 2008 Monitoring and Evaluation Program to Support BOS Program INTERIM INDEPENDENT MONITORING NAMA PROPINSI:... Salam pembuka,...

Lebih terperinci

Instrumen Monitoring Rumah Tangga Tahap 1

Instrumen Monitoring Rumah Tangga Tahap 1 Instrumen Monitoring Rumah Tangga Tahap 1 PELAKSANAAN KEGIATAN DANA BOS TAHUN ANGGARAN 2008 Monitoring and Evaluation Program to Support BOS Program INTERIM INDEPENDENT MONITORING I. PENDAHULUAN Salam

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015 RESPONDEN TIM BOS KABUPATEN/KOTA INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... KAB/KOTA :... KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016 RESPONDEN KEPALA MADRASAH SWASTA INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... MADRASAH :... ALAMAT MADRASAH :... KECAMATAN :... KANTOR

Lebih terperinci

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP DIREKTORAT PEMBINAAN SMP DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 205 KATA PENGANTAR Dana BOS yang diterima oleh sekolah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dana Pendidikan 2.1.1 Pengertian Dana Pendidikan Menurut Mulyasa (2011:167) menyatakan bahwa dana merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDANAAN PENDIDIKAN BAGI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA), MADRASAH ALIYAH (MA) DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI/SWASTA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) DAN MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) GRATIS TAHUN 2008 WALIKOTA

Lebih terperinci

=================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

=================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG =================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 16 TAHUN 2014 TENTANG BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN PADA JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH NEGERI DENGAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2011 PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV Pembahasan Hasil Pengamatan

BAB IV Pembahasan Hasil Pengamatan BAB IV Pembahasan Hasil Pengamatan I. Tahapan Pengajuan Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahapan yang dilakukan dalam pengajuan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ) yang telah diatur dalam petunjuk

Lebih terperinci

=================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

=================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG =================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 15 TAHUN 2014 TENTANG BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR NEGERI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH (BOSDA) KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti

Lebih terperinci

Tanggal Terbit : 01 Februari 2006 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Tanggal Terbit : 01 Februari 2006 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Perihal : PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) OLEH BENDAHARAWAN ATAU PENANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN PENGGUNAAN DANA BOS

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) DAN MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) GRATIS TAHUN 2007 WALIKOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SE-02/PJ./2006 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA

SE-02/PJ./2006 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA SE-02/PJ./2006 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA Contributed by Administrator Wednesday, 01 February 2006 Pusat Peraturan Pajak Online PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Kepala Sekolah

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben - 2-3. 4. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2005 BPS mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk melaksanakan Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2005 (PSE 05), implementasi sebenarnya adalah pendataan

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017 BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENDAMPINGAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DANA BANTUAN RUTIN, BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PENDAMPING, DAN BANTUAN KEUANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE Menimbang : a.

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN BIAYA

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO,

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.I Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, mendefinisikan sebagai berikut: Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun. Sekolah) yang menyediakan bantuan bagi Sekolah dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun. Sekolah) yang menyediakan bantuan bagi Sekolah dengan tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar,

Lebih terperinci

SURAT EDARAN Nomor : 698/C/KU/2010

SURAT EDARAN Nomor : 698/C/KU/2010 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Gedung E Lt 5, Komplek Kemdiknas Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp: (021) 5725610-5725613, 5725057,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI E

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI E BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DANA BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SEKOLAH NEGERI DAN SEKOLAH SWASTA KOTA BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Namun, sampai dengan saat ini masih banyak orang

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS)

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DAN MEKANISME PENGGALIAN SUMBANGAN SUKARELA DARI MASYARAKAT KATEGORI MAMPU DALAM IKUT MEMBANTU PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara formal dilakukan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara formal dilakukan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan tempat dimana proses pendidikan secara formal dilakukan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis. Pada proses

Lebih terperinci

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1805, 2014 KEMENPAN RB. Analis Keuangan. Pusat. Daerah. Jabatan Fungsional. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA SERTA PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN DANA RUTIN, BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PENDAMPING, DAN BANTUAN KEUANGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, ============================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 5 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA PENDAMPING BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA SEKOLAH

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014 RESPONDEN KEPALA MADRASAH NEGERI INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... MADRASAH :... ALAMAT MADRASAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009.

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Lebih terperinci

DAFTAR INSTRUMEN/KELENGKAPAN ADMINISTRASI PENGELOLAAN BOS PROVINSI JAWA BARAT JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH APBD TAHUN 2013

DAFTAR INSTRUMEN/KELENGKAPAN ADMINISTRASI PENGELOLAAN BOS PROVINSI JAWA BARAT JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH APBD TAHUN 2013 DAFTAR INSTRUMEN/KELENGKAPAN ADMINISTRASI PENGELOLAAN BOS PROVINSI JAWA BARAT JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH APBD TAHUN 2013 A. Tahap Pendataan 1. Form A2 B. Tahap Usulan dan Penerbitan SK 1. Dokumen dari

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Tahun Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 2011

KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Tahun Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 2011 KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Tahun 2011 Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 2011 1 Pokok Bahasan A B Sekilas Program BOS Kebijakan Perubahan Mekanisme Penyaluran Dana BOS Tahun

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2017... TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGGUNGJAWABAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS UNTUK PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH KEPADA SEKOLAH SWASTA TAHUN 2010 WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH YANG ANGGARANNYA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat menuntut setiap negara untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat menuntut setiap negara untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin berkembang pesat menuntut setiap negara untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan berkompetensi. SDM yang

Lebih terperinci

VII. STANDAR PEMBIAYAAN

VII. STANDAR PEMBIAYAAN VII. STANDAR PEMBIAYAAN 139. Sekolah/Madrasah memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh. Dibuktikan de dokumen investasi sarana dan prasarana yang ditunjukkan

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA SELATAN

GUBERNUR SUMATERA SELATAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN PERATURAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM SEKOLAH GRATIS DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Menimbang PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DI PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013 DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013 PENGANTAR Kemiskinan

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PERAWATAN DAN FASILITAS KEPADA SEKOLAH SWASTA DAN MADRASAH NEGERI / SWASTA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional karena merupakan salah satu penentu kemajuan bagi suatu negara (Sagala, 2006).

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar 1. Sejarah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 3 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 3 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2009 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 3 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DANA BANTUAN RUTIN, DANA BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PENDAMPING, DAN DANA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAl PAJAK SURAT EDARAN NOMOR : SE - 02 /PJ./ 2006

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAl PAJAK SURAT EDARAN NOMOR : SE - 02 /PJ./ 2006 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAl PAJAK Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 40-42 Jakarta 12190 Kotak Pas 124 Telepon : (021) 5250208, 5251609, 5262880 Faksimile : (021) 5262420

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014 RESPONDEN KEPALA MADRASAH SWASTA INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... MADRASAH :... ALAMAT MADRASAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH Lampiran I : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH Format : RAPBS RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. PEDOMAN OBSERVASI

LAMPIRAN 1. PEDOMAN OBSERVASI LAMPIRAN 1. PEDOMAN OBSERVASI 111 112 PEDOMAN OBSERVASI NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 3 PEKUNCEN ALAMAT : JALAN AJIBARANG-KEDUNGURANG, KECAMATAN PEKUNCEN, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH NO. TELP : (0281)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi desentralisasi Indonesia yang dimulai pada tahun 2001 sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Seperti yang telah diuraikan pada Bab Pendahuluan, bahwa yang dimaksud dengan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan salah satu kebijakan pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYALURAN ALOKASI DANA DESA, BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DAN DANA DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN BUKU TEKS KURIKULUM 2013 DI MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2014

PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN BUKU TEKS KURIKULUM 2013 DI MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2014 PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN BUKU TEKS KURIKULUM 2013 DI MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN BUKU TEKS KURIKULUM 2013 i ii PETUNJUK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di lima SD Negeri di gugus Makukuhan yang sebetulnya di gugus Makukuhan ada tujuh sekolahan. Gambaran singkat

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH KEPADA SEKOLAH SWASTA TAHUN 2009 WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

SALINAN BUPATI BULUNGAN,

SALINAN BUPATI BULUNGAN, SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH BUPATI BULUNGAN,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN DANA BOS PADA PEMERINTAH DAERAH

PENGELOLAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN DANA BOS PADA PEMERINTAH DAERAH PENGELOLAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN DANA BOS PADA PEMERINTAH DAERAH Sumber: www.danadidik.com I. PENDAHULUAN Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU [ GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN SEKOLAH BAGI SISWA KURANG MAMPU PADA SMA, MA, SMALB DAN SMK SE-PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2009 Nomor 1 Seri E.7 PERATURAN WALIKOTA PADANG PANJANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN)

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Peraturan Mendiknas nomor 76 Tahun 2012, bantuan operasional sekolah adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DRAFT PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DRAFT PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DRAFT PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

G. HASIL YANG DIHARAPKAN Terpenuhinya kebutuhan biaya operasional sekolah/madrasah jenjang pendidikan dasar dalam rangka mewujudkan mutu pendidikan.

G. HASIL YANG DIHARAPKAN Terpenuhinya kebutuhan biaya operasional sekolah/madrasah jenjang pendidikan dasar dalam rangka mewujudkan mutu pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga Negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Didik Suhardi, SH., M.Si NIP iii

KATA PENGANTAR. Didik Suhardi, SH., M.Si NIP iii KATA PENGANTAR Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar, Instruksi Presiden nomor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010 LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 8 Tahun 2010 Tanggal : 6 Agustus 2010 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010 PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Lebih terperinci

Dana Bantuan Sekolah Rp 23 Triliun Rawan Dikorupsi. infojambi.com

Dana Bantuan Sekolah Rp 23 Triliun Rawan Dikorupsi. infojambi.com Dana Bantuan Sekolah Rp 23 Triliun Rawan Dikorupsi infojambi.com Tahun 2012 pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 23,5 triliun untuk Bantuan Operasional Sekolah i (BOS) khususnya di daerah-daerah, dana

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; /b PERATURAN GUBISBNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBLfKOTA JAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS

Lebih terperinci

DATA PRIMER HASIL WAWANCARA DENGAN 4 (EMPAT) ORANG INFORMAN NAMA BIODATA PRIBADI HASIL WAWANCARA

DATA PRIMER HASIL WAWANCARA DENGAN 4 (EMPAT) ORANG INFORMAN NAMA BIODATA PRIBADI HASIL WAWANCARA DATA PRIMER HASIL WAWANCARA DENGAN 4 (EMPAT) ORANG INFORMAN NAMA BIODATA PRIBADI HASIL WAWANCARA Informan I Tempat/tanggal lahir : Lumban Sarmin, 23 Mei 1962 Jabatan/Golongan : Penata/IVa Tahun awal mengajar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH BAGI SATUAN PENDIDIKAN DASAR INDONESIA DI LUAR NEGERI

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN MODAL LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT DAN KOPERASI PEDESAAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH KEPADA SEKOLAH SWASTA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN. pada pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara berkewajiban 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kewajiban Negara memberikan pelayanan pendidikan dasar tertuang pada pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara berkewajiban untuk melindungi segenap

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) PADA MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2016 RESPONDEN. Nama Responden :... Jabatan :... :...

INSTRUMEN PEMANTAUAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) PADA MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2016 RESPONDEN. Nama Responden :... Jabatan :... :... RESPONDEN KEPALA MADRASAH SWASTA INSTRUMEN PEMANTAUAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) PADA MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2016 RESPONDEN Nama Responden :...... Jabatan :... Madrasah :...... Alamat :...... Kecamatan

Lebih terperinci

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN Prof. Suyanto, Ph.D

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN Prof. Suyanto, Ph.D BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN 2009 Prof. Suyanto, Ph.D Dirjen Mandikdasmen Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional 1 Tujuan BOS Secara umum

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BANJAR DENGAN LEMBAGA PENELITIAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA I. PENDAHULUAN Untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAK NON FISIK BOP PAUD BAB I PENDAHULUAN

PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAK NON FISIK BOP PAUD BAB I PENDAHULUAN SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN

Lebih terperinci

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per No.478, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana. Desa. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PMK.07/2016 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN, PENYALURAN,

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH KEPADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK PAL SURABAYA UNTUK BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BAGI PESERTA DIDIK YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 35 TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI DI

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci