MANAJEMEN LABA PADA PERIODA SEBELUM DAN SESUDAH PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK JAKARTA: ANALISIS DENGAN MODEL DEANGELO ELISA INDAH ERNI EKAWATI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN LABA PADA PERIODA SEBELUM DAN SESUDAH PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK JAKARTA: ANALISIS DENGAN MODEL DEANGELO ELISA INDAH ERNI EKAWATI"

Transkripsi

1 MANAJEMEN LABA PADA PERIODA SEBELUM DAN SESUDAH PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK JAKARTA: ANALISIS DENGAN MODEL DEANGELO ELISA INDAH ERNI EKAWATI Simposium Riset Ekonomi II

2 MANAJEMEN LABA PADA PERIODA SEBELUM DAN SESUDAH PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK JAKARTA: ANALISIS DENGAN MODEL DEANGELO ABSTRACT The previous research found empirical evidence about existence of earnings management of suurounding IPO (Initial Public Offerings). Previous research also found that operating performance at period after IPO less than before IPO. The purposes of this research is to reexamine earnings management surrounding IPO and association earnings management surrounding IPO with the operating performance in Indonesian capital market. This study uses the companies data conducting IPO on 88 firms that went at Jakarta Stock Exchange for the periods Company do not the included in industrial group of property, real estate and building construction, and industrial group of finance. The method used to examine earnings management are the method that develop by DeAngelo. The result of this study by using t-test is found that firms manage their earnings to increase reported income before IPO and after IPO. It means that IPO issuers make income increasing discretionary accruals in the financial statement before IPO and in the financial statement after IPO. In this study by using double regression examination also found that operating performance after IPO less than before IPO. This condition is consequence firms conduct earnings management before IPO until happen underperformance after IPO. Keywords: IPO, earnings management, income increasing discretionary accruals, operating performance, DeAngelo model. A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan menawarkan saham pada publik untuk yang pertama kali. Dengan melakukan IPO atau go public, perusahaan akan mendapatkan tambahan dana yang dapat dipergunakan untuk pengembangan usahanya. Pada saat melakukan penawaran saham perdana (IPO), perusahaan harus menyediakan prospektus yang berisi informasi keuangan dan non keuangan. Informasi keuangan atau akuntansi berguna bagi investor dan kreditur (dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan) untuk menilai suatu perusahaan dan untuk mengambil keputusan investasi. Informasi akuntansi yang tidak valid dapat menyebabkan investor salah mengambil keputusan. Dengan demikian laporan keuangan sangat penting bagi investor, karena melalui media inilah investor memahami keadaan emiten di masa lalu sebelum membuat keputusan yang akan diambilnya. Selama ini jarang ada media yang menggambarkan kondisi suatu peerusahaan sebelum perusahaan tersebut go public, sehingga investor cenderung menyandarkan diri kepada prospektus untuk mengetahui informasi dan menilai perusahaan yang go public tersebut. Minimnya informasi yang tersedia di pasar modal tersebut memotivasi manajer melaporkan informasi yang menguntungkan dengan mempercantik laporan keuangannya (fashioning

3 accounting reports) dengan melakukan rekayasa laporan keuangan sehingga dapat meningkatkan penerimaan melalui pengaturan tingkat laba yang dilaporkan (manajemen laba). Di Indonesia manajemen laba dikenal juga dengan istilah earnings management. Manajemen laba adalah intervensi langsung manajer dalam proses pelaporan keuangan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan atau manfaat tertentu, baik bagi manajer maupun perusahaan. Manajemen laba diduga muncul atau dilakukan oleh manajer atau para pembuat laporan keuangan dalam proses pelaporan keuangan suatu organisasi karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari tindakan yang dilakukan. Perlu dicatat disini bahwa manajemen laba tidak harus dikaitkan dengan upaya untuk memanipulasi data atau informasi akuntansi, tetapi lebih cenderung dikaitkan dengan pemilihan metoda akuntansi untuk mengatur keuntungan yang bisa dilakukan karena memang diperkenankan menurut accounting regulations. Dalam hubungan dengan penawaran saham perdana (Initial Public Offerings), manajemen laba dilakukan oleh perusahaan yang akan go public dengan harapan agar saham yang ditawarkan dapat diserap oleh pasar, sebab semakin tinggi harga yang ditawarkan dapat diserap oleh pasar semakin tinggi pula penerimaan mereka. Tingginya tingkat keuntungan yang dicapai merupakan indikasi keberhasilan usaha suatu perusahaan dan menjadi faktor tingkat penting yang dipertimbangkan oleh investor untuk memutuskan menanamkan investasinya atau tidak. Manajemen laba pada seputar penawaran saham perdana (IPO) dengan menaikkan laba (income increasing) merupakan fenomena yang logis sebab manajer lebih superior dalam menguasai informasi dibanding pihak lain (asimetri informasi). Kesuperioran tersebut mendorong dan memotivasi manajer untuk melakukan manajemen laba dengan cara income increasing discretionary accruals dalam laporan keuangannya, baik pada perioda sebelum dan sesudah IPO. Penggunaan accruals ini dapat dilakukan dengan cara menggeser pendapatan masa depan menjadi pendapatan masa sekarang dan biaya sekarang menjadi biaya masa depan, sehingga laba pada perioda sekitar IPO dilaporkan lebih tinggi dari yang seharusnya. Akibatnya, akan terjadi penurunan laba dan kinerja perusahaan pada perioda setelah IPO. Penelitian terdahulu telah melaporkan keberadaan fenomena manajemen laba sebagai suatu wujud dari pencapaian keuntungan bagi perusahaan. Uniknya, fenomena tersebut tidak selamanya terbukti, walaupun secara teoritis memungkinkan bagi manajer untuk mamanipulasi laba yang dilaporkan. Beberapa penelitian dengan topik dan obyek yang sama justru yang sama justru menemukan hasil yang tidak sama. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian lanjutan perlu dilakukan sebagai upaya untuk menguji validitas eksternal penelitian terdahulu. Bukti-bukti empiris tentang adanya manajemen laba antara lain ditunjukkan oleh Healy (1985), Ayres (1986), DeAngelo (1988), Jones (1991), Pourciao (1993), Friedlan (1994), Teoh, et al (1998), dan Rangan (1998). Sementara itu, penelitian-penelitian yang tidak menemukan adanya bukti adanya manajemen laba atau terbukti tetapi lemah antara lain adalah DeAngelo (1986), Liberty dan Zimmerman (1986), dan Aharony, et al (1993). Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaannya terletak pada jumlah sampel, tahun penelitian, dan menggunakan pendekatan model DeAngelo. Selain itu peneliti tidak hanya meneliti keberadaan atau ketiadaan manajemen laba, tetapi juga meneliti bahwa terjadi penurunan kinerja operasional perusahaan pada perioda setelah IPO. Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 2

4 B. TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS B.1. Manajemen Laba Manajemen laba diartikan sebagai disclosure management in the sense of purposeful intervention in the external reporting process, with intent of obtaining some private gain (Schipper, 1989:92). Dari pengertian tersebut jelas bahwa manajemen laba merupakan intervensi langsung manajer dalam proses pelaporan keuangan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan atau manfaat tertentu, baik bagi manajer maupun perusahaan. Scott mengemukakan bentuk-bentuk manajemen laba yang dilakukan oleh manajer antara lain (Scott, 1997: ): a. Taking a Bath Terjadinya taking a bath pada perioda stress atau reorganisasi termasuk pengangkatan CEO yang baru. Bila perusahaan harus melaporkan laba yang tinggi, manajer merasa dipaksa untuk melaporkan laba yang tinggi, konsekwensinya manajer akan menghapus aktiva dengan harapan laba yang akan datang dapat meningkat. b. Income Minimization Bentuk ini dilakukan sebagai alasan politis pada perioda laba yng tinggi dengan mempercepat penghapusan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud dan mengakui pengeluaran sebagai biaya. Pada saat profitabilitas perusahaan sangat tinggi dengan maksud agar tidak mendapat perhatian secara politis, kebijakan yang diambil dapat berupa penghapusan barang modal dan aktiva tak berwujud, biaya iklan dan pengeluaran untuk Research and Development, hasil akuntansi untuk biaya eksplorasi minyak, gas dan sebagainya. c. Income Maximization Tindakan atas income maximization bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang lebih besar. Perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian hutang, manajer cenderung untuk memaksimalkan laba. d. Income Smoothing Income smoothing merupakan bentuk manajemen laba yang paling populer dan sering dilakukan oleh manajer. Manajemen laba dilakukan oleh manajer dengan cara menaikkan atau menurunkan laba untuk mengurangi fluktuasi dalam melaporkan laba, sehingga perusahaan terlihat stabil dan tidak berisiko tinggi. Menurut Scott (1997: ), terdapat berbagai motivasi manajer melakukan manajemen laba, yaitu: a. Bonus Schemes (Rencana Bonus) Ditinjau dari sisi rencana bonus, manajer cenderung akan melakukan tindakan pengelolaan laba pada perusahaan yang memiliki rencana bonus dibandingkan yang tidak memiliki. Manajer akan berusaha mengatur laba yang dilaporkan agar dapat memaksimalkan bonus yang akan diterimanya. b. Contractual Motivations (Motivasi Kontrak) Motivasi ini sejalan dengan hipotesis debt covenant dalam teori akuntansi positif yaitu semakin dekat suatu perusahaan ke pelanggaran perjanjian hutang maka manajer akan cenderung memilih metoda akuntansi yang dapat memindahkan laba perioda mendatang ke perioda berjalan sehingga dapat mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami pelanggaran kontrak. Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 3

5 c. Political Motivations (Motivasi Politik) Perusahaan yang cenderung melakukan monopoli, maka manajernya akan berusaha untuk menurunkan labanya agar sorotan dan tekanan publik terhadap perusahaan berkurang. d. Taxation Motivations (Motivasi Perpajakan) Manajer akan berusaha untuk membayar pajak yang serendah mungkin dengan cara mengurangi labanya. Dengan mengurangi laba yang dilaporkan maka perusahaan dapat meminimalkan besar pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah. e. Changes of Chief Executive Officer (Pergantian CEO) Manajer perusahaan (CEO) akan berusaha meningkatkan kinerjanya untuk menghindari pergantian CEO oleh pemilik perusahaan dengan cara meningkatkan laba, jika penilaian kinerja berdasarkan laba. CEO yang dinilai baik oleh pemilik perusahaan akan diberikan bonus (reward), sedangkan manajer yang kinerjanya jelek akan diganti oleh pemilik perusahaan (punishment). f. Initial Public Offering (IPO) Manajer perusahaan akan melakukan earning management agar harga sahamnya saat penawaran perdana (IPO) lebih tinggi, sedangkan kapitalisasi modal perusahaan menjadi lebih besar. Saat perusahaan go public, informasi keuangan yang ada dalam prospektus merupakan sumber informasi yang penting. Informasi ini dapat dipakai sebagai sinyal kepada calon investor tentang nilai perusahaan. Untuk mempengaruhi keputusan calon investor maka manajer berusaha menaikkan laba yang dilaporkan. Secara garis besar, teknik melakukan manajemen laba dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu: a. Memanfaatkan Peluang untuk Membuat Estimasi Akuntansi Cara ini merupakan cara manajer untuk mempengaruhi laba melalui judgement terhadap estimasi akuntansi antara lain; estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi, dan lainlain. b. Mengubah Metoda Akuntansi Perubahan metoda akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi, contoh: mengubah meetoda depresiasi aktiva tetap, dari metoda depresiasi angka tahun ke metoda depresiasi garis lurus. c. Menggeser Perioda Biaya atau Pendapatan Beberapa orang menyebutkan rekayasa jenis ini sebagai manipulasi keputusan operasional (Fischer dan Rozenzweig, 1995; Bruns dan Merchant, 1990). Contoh rekayasa perioda biaya atau pendapatan antara lain: mempercepat atau menunda pengeluaran untuk penelitian sampai perioda akuntansi berikutnya (Daley dan Vigeland, 1993), mempercepat atau menunda pengeluaran prromosi sampai perioda akuntansi berikutnya, mengatur saat penjulan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai, dan lain-lain. B.2. Penelitian Terdahulu dan Pengembangaa Hipotesis Dalam perkembangannya, penelitian tentang manajemen laba telah banyak dilakukan. Seperti yang telah dungkapkan di atas, bukti empiris tentang pengujian manajemen laba telah banyak diungkapkan. Walaupun demikian, beberapa penelitian tidak menemukan bukti adanya manajemen laba. Uniknya, beberapa penelitian dengan topik yang sama justru menemukan hasil yang tidak sama. Dengan kata lain, konflik temuan antar penelitian dengan obyek yang sama Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 4

6 masih ditemukan. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian lanjutan perlu dilakukan sebagai upaya untuk menguji validitas eksternal penelitian terdahulu. Teoh et. al. (1998) menemukan discretionary current accruals di sekitar IPO lebih tinggi untuk perusahaan yang sedang melakukan IPO dibandingkan dengan perusahaan yang tidak sedang melakukan IPO. Kemudian Teoh et. al. (1998) menyimpulkan perusahaan yang sedang IPO melakukan manajemen laba. Penelitian Aharony et. al. (1993) tidak menemukan bukti yang cukup kuat mengenai adanya manajemen laba dalam laporan keuangan pada satu perioda sebelum perusahaan go public. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: H1 : Perusahaan yang akan go public dalam IPO melakukan manajemen laba dengan cara income increasing dicretionary accruals dalam laporan keuangan pada satu perioda sebelum dan sesudah go public. Jain dan Kini (1997) menemukan penurunan kinerja perusahaan setelah IPO. Penurunan tersebut juga terjadi untuk market to book ratio, price per earning ratio (PER), dan laba per lembar saham (earning per share). Rangan (1998) menemukan penurunan kinerja perusahaan setelah SEO (Seasoned Equity Offerings) dan adanya hubungan yang negatif antara discretinary accruals dengan return on assets. Teoh et al. (1998) menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen laba dan penurunan laba bersih perusahaan setelah SEO. Perusahaan yang melakukan manajemen laba menjelang IPO telah berusaha menggeser laba perioda yang akan datang ke perioda sekarang, sehingga laba perioda sekarang akan dilaporkan lebih tinggi dibandingkan dengan perioda yang akan datang. Akibatnya laba dan kinerja perusahaan setelah IPO akan turun. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: H2 : Semakin besar tingkat income increasing dicretionary accruals semakin rendah perubahan kinerja operasional perusahaan pada perioda sesudah IPO dibandingkan sebelum IPO. C. METODA PENELITIAN C.1. Pemilihan Sampel dan Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel pada perusahaan-perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana atau IPO (Initial Public Offerings) yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun Perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok industri property, real estate dan building construction, dan kelompok industri finance tidak diikutsertakan dalam sampel karena memiliki striktur keuangan dan model pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan dalam kelompok industri yang lain terutama dalam hal pelaporan rugi laba dan komponen-komponen yang dilaporkan dalam laporan arus kas. Metoda yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan data sekunder. Data-data perusahaan yang berupa data keuangan dalam penelitian ini diperoleh dari prospektus dan laporan keuangan yang didapatkan dari Indonesian Security Market Database Universitas Kristen Duta Wacana dan Indonesian Capital Market Directory. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metoda purposive sampling, yaitu pengumpulan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu dengan memilih sampel secara cermat, sehingga relevan dengan rancangan penelitian. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO atau go public dari tahun 1995 sampai tahun 2002 dan tidak termasuk dalam kelompok industri property, real estate dan Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 5

7 building construction, dan kelompok industri menyajikan data laporan keuangan secara lengkap. finance, perusahaan-perusahaan tersebut TABEL I DI SINI C.2. Manajemen Laba C.2.1. Penghitungan Total Accruals (TAC) dengan Model DeAngelo Sebagaimana dilakukan dalam banyak penelitian mengenai manajemen laba (DeAngelo, 1986; Healy, 1985; Jones, 1991; Aharony, 1993; Friedlan, 1994), penelitian ini menggunakan model DeAngelo. Perhitungan tingkat akrual yang tidak normal (discretionary accruals) diawali dengan perhitungan total accruals. Total accruals didapat dengan rumus sebagai berikut (Teoh et. al., 1998): TAC t = (NI t - CFFO t ) dengan: TAC t = Total accruals pada perioda tahun t NI t = Net income pada perioda tahun t CFFO t = Cash flow from operation pada perioda tahun t C.2.2. Penghitungan Nondiscretionary Accruals DeAngelo (1986) mengasumsikan bahwa total accruals yang nondisretionary accruals mengikuti pola random walk. Dengan demikian, total accruals yang nondiscretionary accruals (tingkat akrual yang wajar atau normal) pada perioda t diasumsikan sama dengan total accruals yang nondiscretionary accruals pada perioda t-1. NDA t = TAC t-1 dengan: NDA t = Nondiscretionary Accruals pada perioda t TAC t-1 = Total accruals pada perioda tahun t-1 C.2.3. Penghitungan Discretionary Accruals Setelah menghitung NDA t, maka dapat dihitung besarnya DA t, dengan rumus:: DA t = (TAC t NDA t )/TA t dengan: DA t = Discretionary Accruals pada perioda t TAC t = Total accruals pada perioda tahun t NDA t = Nondiscretionary Accruals pada perioda t TA t = Total assets pada perioda t C.3. Kinerja Operasional Kinerja operasi dalam penelitian ini diukur dengan pendekatan perubahan Return on Assets ( ROA), dengan persamaan sebagai berikut: Net Income t ROA t = Total assets t ROA = ROA t ROA t-1 Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 6

8 Kemudian akan dilakukan pengujian hubungan perubahan ROA ( ROA) dengan variabel discretionary accruals (DA). Hal ini dilakukan untuk melihat kemampuan variabel tersebut memprediksi kinerja perusahaan sesudah IPO. Hubungan antara manajemen laba dan perubahan ROA diukur dengan (Rangan, 1998), yaitu: ROA = λ 0 + λ 1 DA + λ 2 SGRO + e dengan: ROA = Perubahan Return on Assets DA = Discretionary Accruals SGRO = Pertumbuhan sales e = error Penghitungan perubahan Return on Assets ( ROA) dilakukan pada sebelum IPO dan sesudah IPO. Untuk menghitung ROA sebelum IPO menggunakan model persamaan sebagai berikut: ROA 1 = λ 0 + λ 1 DA T + λ 2 SGRO 1 + e SGROT + Atau: (ROA T+1 ROA T ) = λ 0 + λ 1 DA T + λ 2 1 SGROT + e Untuk SGROT menghitung ROA setelah IPO menggunakan model persamaan sebagai berikut: ROA2 = λ 0 + λ 1 DA T+1 + λ 2 SGRO 2 + e SGROT + 2 SGROT + 1 Atau: (ROA T+2 ROA T-1 ) = λ 0 + λ 1 DA T + λ 2 SGROT + 1 D. ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN D.1. Manajemen Laba Pengujian statistik yang dilakukan terhadap Discretionary Accruals (DA) pada perioda sebelum dan sesudah go public adalah untuk mengetahui apakah perusahaan yang akan go public melakukan manajemen laba dengan cara income increasing discretionary accruals dalam laporan keuangan pada satu perioda sebelum dan setelah go public, sehingga DA dapat digunakan sebagai bukti bahwa perusahaan melakukan manajemen laba pada perioda sebelum dan sesudah IPO. Untuk menguji hipotesis pertama (H1) dilakukan uji One Sample T-Test dengan menggunakan sampel 88 perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka hasil pengujian pada hipotesis pertama (H1) untuk melihat apakah terdapat manajemen laba di sekitar IPO adalah sebagai berikut: TABEL II DI SINI Tabel II di atas menunjukkan bahwa perusahaan melakukan manajemen laba di sekitar IPO, yaitu pada satu perioda sebelum dan sesudah IPO. Pada perioda sebelum IPO, perusahaan cenderung melakukan manajemen laba, hal ini ditunjukkan pada nilai mean sebesar 0,0451 dan secara statistik lebih besar dari nol dan bernilai positif. Terdapat 50 perusahaan (56,82%) yang memiliki DA positif. Pada rata-rata DA T (rata-rata Discretionary Accruals pada satu perioda sebelum IPO) dihasilkan t hitung positif sebesar 2,4300 dengan nilai signifikansi 0,0172, dalam hal ini signifikan pada α 5%. Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 7

9 Pada perioda sesudah IPO, perusahaan cenderung melakukan manajemen laba, hal ini ditunjukkan pada nilai mean sebesar 0,0336 dan secara statistik lebih besar dari nol dan bernilai positif. Terdapat 56 perusahaan (56,64%) yang memiliki DA positif. Pada rata-rata DA T+1 (ratarata Discretionary Accruals pada satu perioda setelah IPO) dihasilkan t hitung positif sebesar 2,2557 dengan nilai signifikansi 0,0266, dalam hal ini signifikan pada α 5% Berarti bahwa perusahaan melakukan manajemen laba pada perioda sebelum dan sesudah IPO karena telah terbukti t hitung bernilai positif dan signifikan, sehingga hipotesis pertama (H1) terdukung. Kesimpulan sementara yang dapat diambil adalah bahwa perusahaan cenderung melakukan manajemen laba pada satu perioda sebelum dan satu perioda sesudah IPO untuk menarik para investor untuk membeli saham. D.2. Manajemen Laba dan Kinerja Operasional Di dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan untuk mengukur kinerja operasi adalah perubahan Return on Assets ( ROA). Hal ini didasarkan pada penelitian Rangan (1998), dengan pendekatan tersebut apabila ROA < 0, maka kinerja operasi perioda tersebut lebih rendah dibandingkan perioda sebelumnya. Hasil pengujian dari hipotesis kedua (H2) dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel III DI SINI Berdasarkan tabel di atas, hasil regresi secara cross-sectional pada perioda sebelum IPO menunjukkan bahwa DA T bernilai negatif sebesar 1,6923 dan secara statistik signifikan pada α 10%. Hal ini berarti bahwa discretionary accruals sebelum IPO berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap perubahan Return on Assets sebelum IPO. Semakin tinggi DA T maka semakin rendah ROA1. Pada uji F test atau uji ANOVA, didapat F hitung sebesar 4,3710 dan signifikan untuk pengujian model regresi pada perioda sebelum IPO. Oleh karena variabel independen lebih dari satu yaitu DA T dan SGRO 1, berarti bahwa satu atau lebih variabel independen dalam pengujian model regresi pada perioda sebelum IPO itu signifikan.atau berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu ROA 1. TABEL IV DI SINI Berdasarkan tabel di atas, hasil regresi secara cross-sectional pada perioda sesudah IPO menunjukkan bahwa DA T+1 bernilai negatif sebesar 3,2875 dan secara statistik signifikan pada α 1%. Hal ini berarti bahwa discretionary accruals setelah IPO berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap perubahan Return on Assets setelah IPO. Semakin tinggi DA T+1 maka semakin rendah ROA 2. Pada uji F test atau uji ANOVA, didapat F hitung sebesar 12,0622 dan signifikan, sehingga variabel DA T+1 atau SGRO 2 berpengaruh terhadap ROA 2. Berdasarkan analisis hasil regresi diatas, variabel DA t+1 (sebesar 1,6923) lebih rendah dibandingkan DA t (sebesar 3,2875), sehingga hipotesis kedua yang menyatakan bahwa semakin besar tingkat income increasing discretionary accruals semakin rendah perubahan kinerja operasional perusahaan sesudah IPO dibandingkan sebelum IPO dapat terdukung. Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel DA dan SGRO terhadap variabel ROA. Jadi, kinerja perusahaan yang terdaftar di BEJ dan melakukan Initial Public Offerings (IPO) dari tahun dan tidak termasuk dalam kelompok industri property, real estate dan building construction, dan kelompok industri finance bahwa telah terjadi penurunan kinerja opersaional pada perioda setelah IPO karena adanya manajemen laba di sekitar IPO. Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 8

10 E. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN E.1. KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi manajemen laba pada satu perioda sebelum dan satu perioda sesudah IPO yang dibuktikan oleh Teoh et al (1998), rangan (1998), Jain dan Kini (1994), Gumanti (2000), dan Kiswara (1999). Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji kinerja operasional setelah IPO seperti penelitian Jain dan Kini (1994) dan Rangan (1998). Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian terhadap 88 perusahaan IPO yang melakukan go public anatara tahun dengan menggunakan pendekatan model DeAngelo menunjukkan bukti kuat adanya manajemen laba, khususnya pada satu perioda sebelum IPO dan satu perioda setelah IPO. Hal ini berarti perusahaan IPO memilih metoda akuntansi yang menaikkan laba yang dilaporkan dengan cara menerapkan income increasing discretionary accruals. 2. Penelitian ini juga menemukan bukti bahwa perusahaan yang melakukan IPO mengalami penurunan kinerja operasional setelah IPO. Hal ini terbukti dari besarnya nilai discretionary accruals sebelum IPO dibandingkan setelah IPO. Kondisi ini mengindikasikan adanya upaya manajemen untuk memperbaiki kinerja yang dilaporkan dalam prospektus, dengan harapan penawaran saham persana akan direspon secara positif oleh investor di pasar. Walaupun pada perioda IPO penurunan kinerja operasional akan dialami perusahaan sebagai bukti tidak bisa dilanjutkannya manipulasi tersebut. Penurunan kinerja operasional ini merupakan cermin dari ketidakmampuan manajemen melanjutkan manipulasi yang dilakukan pada setelah IPO. E.2. Keterbatasan Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan antara lain: a. Jumlah sampel perusahaan yang relatif sedikit, sehingga kemungkinan hasil yang dilaporkan tidak dapat digeneralisir. b. Penelitian tidak memperhatikan ukuran perusahaan yaitu perusahaan besar atau perusahaan kecil maupun jenis industri perusahaan yang digunakan sebagai sampel c. Penelitian dilakukan pada satu perioda sebelum IPO dan satu perioda sesudah IPO. d. Peneliti hanya menggunakan variabel ROA sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan, sedangkan selain variabel ROA terdapat banyak variabel lain yang perlu diperhatikan. e. Peneliti hanya menggunakan satu model yaitu model DeAngelo. E.3. Saran Mengingat keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, ada beberapa saran untuk penelitian mendatang, yaitu: a. Penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga hasilnya lebih kuat dan akurat. b. Penggunaan sampel yang lebih banyak akan memungkinkan untuk memisahkan sampel berdasarkan ukuran maupun jenis perusahaan. c. Penelitian mendatang sebaiknya menggunakan lebih dari satu perioda pengamatan sebelum dan sesudah IPO. d. Penelitian yang akan datang sebaiknya tidak hanya menggunakan ROA sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan, tetapi juga menggunakan variabel yang lain, sehingga dapat Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 9

11 diketahui kinerja operasional mana yang paling terpengaruh oleh manajemen laba di sekitar IPO. e. Penelitian mendatang diharapkan dapat menggunakan model pendekatan lain untuk mendeteksi adanya manajemen laba. DAFTAR PUSTAKA Aharony, J., Chan-Jane Lin, dan Martin P. Loeb Initial public offering, accounting choices, and earnings management. Contemporary Accounting Research, 10 (1): Belkaoui, Ahmed Teori akuntansi. AK Group, Yogyakarta. Cooper, Donald R. dan Pamela S. Schindler Business research methods. Seventh Edition. Singapore: McGraw-Hill, Inc. Daley, Lane A. dan Robert L. Vigeland The effect of debt covenant and political costs on the choice of accounting methods. Journal of Accounting and Economics, 5: DeAngelo, L. E Accounting number as valuation substitutes: A study of management buyouts of public stockholders. The Accounting Review, 59: DeAngelo, L. E Managerial competition, information costs, and corporate governance: The use of accounting performance measures in proxy contests. Journal of Accounting and Economics, 12: Dechow, Patricia M.; Richard G. Sloan; dan Amy P. Sweeney Detecting earnings management. The Accounting Review, 70 (7): Fischer, Marilyn dan Kenneth Rozenweig Attitudes of student and accounting practitioners concerning the ethical acceptibility of earnings management. Journal of Business Ethics, 14: Friedlan, M.L Accounting choice of issuers of initial public offerings. Contemporary Accounting Research, 11 (1): Gujarati, Damodar N Basic econometric. New York: McGraw Hill Inc. Gumanti, T.A Earnings management dalam penawaran saham perdana di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 4(2): Gumanti, T.A. (2003). Motivasi di balik earning management. Usahawan, 12 (XXXII): Hair, J.F.; R.E. Anderson; R.L. Tatham; dan W.C. Black Multivariate data analysis. New Jersey: Prentice Hall International. Healy, P. M The effect of bonus schemes on accounting decisions. Journal of Accounting and Economics, 10: Hendriksen, Eldon S Teori akuntansi. Edisi Keempat, Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Ihalauw, John J.O.I. dan Ummi Arifa Afni. (2002). Manajemen earning dalam penawaran perdana saham di Bursa Efek Jakarta periode Jurnal Ekonomi dan Bisnis (Dian Ekonomi), VIII (2): Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar akuntansi keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Imam Sutanto, Intan Indikasi manajemen laba (earnings management) menjelang IPO oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Thesis S2 Akuntansi UGM. Jain, Bharat A. dan Omesh Kini The post-issue operating performance of initial public offerings firms. Journal of FinanceI, XLIX (5): Jakarta Stock Exchange Klinik go publik dan investasi. Jogiyanto, Hartono M Teori portofolio dan analisis investasi. BPFE Yogyakarta, Edisi Kedua. Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 10

12 Jones, J. J Earnings management during import relief investigations. Journal of Accounting Research, 29 (2): Jusuf, Al. Haryono Dasar-dasar akuntansi. Edisi Kelima. Yogyakarta: STIE YKPN. Kieso, Donald E. dan Jerry J. Weygandt Akuntansi intermediate. Edisi Ketujuh, Jilid Kesatu. Jakarta: Binarupa Aksara. Kiswara, Endang Indikasi keberadaan unsur manajemen laba (earnings management) dalam laporan keuangan perusahaan publik. Thesis S2 Akuntansi UGM. Loughran, Tim dan Jay R. Ritter The operating performance of firms conducting seasoned equity offerings. Journal of Finance, 5: Pourciau, A Earnings management and nonroutine executives changes. Journal of Accounting Economics, 16 (3): Rangan, Srinivasan Earnings management and the performance of seasoned equity offerings. Journal of Financial Economics, 50: Ritter, Jay R The long-run performance of initial public offering, Journal of Finance, XLVI (1). Saiful Hubungan manajemen laba (earnings management) dengan kinerja operasi dan return saham di sekitar IPO. Simposium Nasional Akuntansi 5. Semarang, Hlm: Salno, H.M. dan Z. Baridwan Analisis perataan penghasilan (income smoothing): Faktorfaktor yang mempengaruhi dan kaitannya dengan kinerja saham perusahaan public di indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 3 (1): Santoso, Singgih. (2003). Mengatasi berbagai masalah statistik dengan SPSS versi Jakarta: Elex Media Komputindo. Schipper, K Commentary on earnings management. Accounting Horizons, 3 (4): Scott, William, R Financial accounting theory. International Edition, New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Setiawati, Lilis Manajemen laba dan IPO di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi 5. Semarang, Hlm: Sulistyanto, H. Sri Seasoned equity offerings: benarkah underperformance pasca penawaran. Thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Sunariyah Pengantar pengetahuan pasar modal. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Teoh, Siew Hong; Ivo Welch; dan T. J. Wong, Earnings management and the long-run market performance of initial public offerings. The Journal of Finance, 50: Widyaningsih, Agnes Utari Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap earnings mangement pada perusahaan go public di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 3 (2): Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 11

13 TABEL I Jumlah Data Perusahaan yang Melakukan IPO dari Tahun Jumlah Data Pengaruh Jumlah Keterangan Jumlah Awal Lengkap Outlier Akhir Perusahaan IPO tahun Perusahaan IPO tahun Perusahaan IPO tahun Perusahaan IPO tahun Perusahaan IPO tahun Perusahaan IPO tahun Perusahaan IPO tahun Perusahaan IPO tahun Total Perusahaan IPO Catatan: Tidak termasuk dalam kelompok industri property, real estate dan building construction, dan kelompok industri finance TABEL II Hasil Pengujian Terhadap Dicretionary Accruals (DA) N Mean Median Std. Deviation Minimum Maximum % Positif T hitung Df DA T 88 0,0451 0,0214 0,1740-0,4285 0, ,82% 2,4300** 87 DA T ,0336 0,0262 0,1396-0,3096 0, ,64% 2,2557** 87 Catatan: ** Signifikan pada α 5% Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 12

14 TABEL III Hasil Pengujian Terhadap Perubahan Return On Assets ( ROA) Untuk Perioda Sebelum IPO Variabel ROA 1 = λ 0 + λ 1 DA T + λ 2 SGRO 1 + e Koefisien Regresi Terstandarisasi T hitung Konstanta 2,8892*** DA T1 0,1877 1,6923* SGRO 1 0,2547 2,2972** Jumlah Sampel 1 76 F 1 4,3710** Catatan: *** Signifikan pada α 1% *** Signifikan pada α 5% *** Signifikan pada α 10% TABEL IV Hasil Pengujian Terhadap Perubahan Return On Assets ( ROA) Untuk Perioda Setelah IPO Variabel ROA 2 = λ 0 + λ 1 DA T+1 + λ 2 SGRO 2 + e Koefisien Regresi Terstandarisasi T hitung Konstanta 4,5159*** DA T+11 0,3362 3,2875*** SGRO 2 0,4123 4,0311*** Jumlah Sampel 1 76 F 1 12,0622*** Catatan: *** Signifikan pada α 1% Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 13

15 CURRICULUM VITAE Nama : Elisa Indah Institusi : Universitas Kristen Duta Wacana Alamat korespondensi : Jl. Dr. Wahidin S. No. 5-19, Yogyakarta elisaindah@yahoo.com Telp/Fax : Pendidikan Tinggi : S-1: Sarjana Ekonomi Simposium Riset Ekonomi II Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 14

BAB I PENDAHULUAN. Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan menawarkan saham pada publik untuk yang pertama kali. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat saat ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat saat ini. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat saat ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang melakukan go public. Salah satu alasan mengapa perusahaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN LABA PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK JAKARTA: ANALISIS DENGAN MODEL HEALY MAYLIANAWATI ERNI EKAWATI

MANAJEMEN LABA PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK JAKARTA: ANALISIS DENGAN MODEL HEALY MAYLIANAWATI ERNI EKAWATI MANAJEMEN LABA PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK JAKARTA: ANALISIS DENGAN MODEL HEALY MAYLIANAWATI ERNI EKAWATI Simposium Riset Ekonomi II MANAJEMEN LABA PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang melakukan go public. Salah satu alasan mengapa

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI KULIAH EARNING MANAGEMENT

RINGKASAN MATERI KULIAH EARNING MANAGEMENT RINGKASAN MATERI KULIAH EARNING MANAGEMENT Untuk Memenuhi Tugas Teori Akuntansi Dosen Pengampu: Prof. Dr. Sutrisno, S.E., M.Si., Ak., CA Disusun oleh: Annisa Sabrina Djunaedy PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan praktisi maupun akademisi, khususnya peneliti akuntansi karena berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1.1 Definisi Earnings Management (manajemen Laba)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1.1 Definisi Earnings Management (manajemen Laba) BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Earnings Management (Manajemen Laba) II.1.1 Definisi Earnings Management (manajemen Laba) Adanya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu momen (peristiwa) penting bagi perusahaan adalah saat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu momen (peristiwa) penting bagi perusahaan adalah saat perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu momen (peristiwa) penting bagi perusahaan adalah saat perusahaan tersebut untuk pertama kalinya menawarkan sahamnya kepada public (IPO : Initial public

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN LABA PADA SAAT INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO): INDIKASI SIKAP OPORTUNISTIK MANAJEMEN

ANALISIS MANAJEMEN LABA PADA SAAT INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO): INDIKASI SIKAP OPORTUNISTIK MANAJEMEN Jurnal Infestasi 87 Vol. 3, Susilawati No. 2, Desember 2006 Jurnal Infestasi Hal. 87-101 ANALISIS MANAJEMEN LABA PADA SAAT INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO): INDIKASI SIKAP OPORTUNISTIK MANAJEMEN R. Anastasia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penilaian yang tepat terhadap perusahaan merupakan hal yang wajar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian penilaian tersebut biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgement)

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgement) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgement) dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi, dengan tujuan mengubah laporan keuangan

Lebih terperinci

TEORI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS. RMK Pertemuan 13 MANAJEMEN LABA OLEH: NI MADE KUSUMA AYUNI (32) PROGRAM EKSTENSI

TEORI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS. RMK Pertemuan 13 MANAJEMEN LABA OLEH: NI MADE KUSUMA AYUNI (32) PROGRAM EKSTENSI TEORI AKUNTANSI RMK Pertemuan 13 MANAJEMEN LABA OLEH: NI MADE KUSUMA AYUNI 1315351050 (32) PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2015 Manajemen Laba Informasi laba sangatlah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. melakukan hal yang terbaik bagi kepentingan pribadinya. Teori ini menjelaskan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. melakukan hal yang terbaik bagi kepentingan pribadinya. Teori ini menjelaskan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori keagenan Penelitian mengenai Manajemen laba ini dilandasi oleh teori keagenan (Agency Theory). Teori keagenan mengasumsikan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. tambahan modal bagi perusahaan yang telah berada pada tahapan start up, karena

BAB I PENDAHULUAN. distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. tambahan modal bagi perusahaan yang telah berada pada tahapan start up, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi menggambarkan hubungan kontrak kerjasama antara

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi menggambarkan hubungan kontrak kerjasama antara digilib.uns.ac.id 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Agensi Teori agensi menggambarkan hubungan kontrak kerjasama antara prinsipal (pemilik atau pemegang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : MUQOROBIN B

SKRIPSI. Disusun oleh : MUQOROBIN B HUBUNGAN MANAJEMEN LABA (EARNING MANAGEMENT) DENGAN KINERJA OPERASI DI SEKITAR INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 1998 2005 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai beberapa alternatif sumber pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai beberapa alternatif sumber pendanaan untuk membiayai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan mempunyai beberapa alternatif sumber pendanaan untuk membiayai kegiatan operasional dan ekspansi. Salah satu cara bagi perusahaan yang sedang berkembang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan Teori keagenan secara mendetail pertama kali dinyatakan oleh Jensen dan Meckling (1976). Jensen dan Meckling (1976) menyebut manajer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori keagenan muncul ketika pemilik perusahaan (principal) tidak mampu

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori keagenan muncul ketika pemilik perusahaan (principal) tidak mampu BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan muncul ketika pemilik perusahaan (principal) tidak mampu mengelola perusahaan miliknya sendiri, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penawaran saham perdana yang dilakukan perusahaan kepada publik (Initial

BAB I PENDAHULUAN. Penawaran saham perdana yang dilakukan perusahaan kepada publik (Initial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penawaran saham perdana yang dilakukan perusahaan kepada publik (Initial Publik Offerings) merupakan langkah awal bagi perusahaan sebelum berubah status menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk keperluan modal usaha maupun untuk perluasan usahanya. Ekspansi merupakan

Lebih terperinci

Fenomena Manajemen Laba dalam IPO (Initial Public Offering); Studi dengan Menggunakan Model Aharony dan Friedlan

Fenomena Manajemen Laba dalam IPO (Initial Public Offering); Studi dengan Menggunakan Model Aharony dan Friedlan Fenomena Manajemen Laba dalam IPO (Initial Public Offering); Studi dengan Menggunakan Model Aharony dan Friedlan JRAK, 5 Lego Waspodo Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jl. Sumantri Brojonegoro No. Bandar

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan uji beda, maka dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menimbulkan gambaran yang salah bagi stakeholders tentang kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menimbulkan gambaran yang salah bagi stakeholders tentang kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Manajemen Laba a. Pengertian Manajemen Laba Earning Management terjadi ketika para manajer menggunakan keputusannya dalam pelaporan keuangan dan dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk kepada beberapa penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model

BAB V PENUTUP. perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model 73 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris mengenai perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model Kothari sebelum dan sesudah implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian yang tepat terhadap perusahaan merupakan hal yang wajar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian penilaian tersebut biasanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terdapat perbedaan dividen payout ratio perusahaan yang melakukan dan tidak

BAB V PENUTUP. terdapat perbedaan dividen payout ratio perusahaan yang melakukan dan tidak BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakah terdapat perbedaan dividen payout ratio perusahaan yang melakukan dan tidak melakukan manipulasi aktivitas riil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal telah mengundang banyak perusahaan nasional maupun patungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal telah mengundang banyak perusahaan nasional maupun patungan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Selama dasawarsa terakhir, pasar modal mulai menunjukkan peranan penting dalam memobilisasi dana untuk menunjang pembangunan nasional. Akses dana dari pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang IPO pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang IPO pada tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang IPO pada tahun 2009-2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Leverage dan Harga Saham Terhadap Earning Management Industri Otomotif Di Indonesia

Analisa Pengaruh Leverage dan Harga Saham Terhadap Earning Management Industri Otomotif Di Indonesia FINESTA Vol.1, No.2, (2013) 13-17 13 Analisa Pengaruh Leverage dan Harga Saham Terhadap Earning Management Industri Otomotif Di Indonesia Natalina Rumengan Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

Praktik Earnings Management Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering Di Bursa Efek Indonesia

Praktik Earnings Management Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering Di Bursa Efek Indonesia Praktik Earnings Management Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering Di Bursa Efek Indonesia 2000 2010 Kiki Suciningtias Magister Akuntansi / Fakultas Bisnis dan Ekonomika kikisuciningtias@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan didalam teori agensi bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan didalam teori agensi bahwa BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak untuk

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN LABA PADA SAAT INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO): INDIKASI SIKAP OPORTUNISTIK MANAJEMEN

ANALISIS MANAJEMEN LABA PADA SAAT INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO): INDIKASI SIKAP OPORTUNISTIK MANAJEMEN ANALISIS MANAJEMEN LABA PADA SAAT INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO): INDIKASI SIKAP OPORTUNISTIK MANAJEMEN R. Anastasia Endang Susilawati Abstract : The purpose of this analysis is to: (1) look for the empirical

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Perkembangan pasar modal Indonesia yang pesat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Perkembangan pasar modal Indonesia yang pesat menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi Indonesia menunjukkan peningkatan dengan semakin banyaknya perusahaan. Perusahaan ini dalam berkembangnya memerlukan permodalan, hal ini

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Laba merupakan komponen yang penting dalam sebuah laporan keuangan. Laba dapat digunakan sebagai evaluasi bagi pihak internal dan

PENDAHULUAN Laba merupakan komponen yang penting dalam sebuah laporan keuangan. Laba dapat digunakan sebagai evaluasi bagi pihak internal dan 1 PENDAHULUAN Laba merupakan komponen yang penting dalam sebuah laporan keuangan. Laba dapat digunakan sebagai evaluasi bagi pihak internal dan eksternal. Bagi pihak internal, laba digunakan untuk menilai

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 2 (3) (2013) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FRAUD: PERSEPSI PEGAWAI DINAS PROVINSI DIY Nisitha Dyah Pramesti Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berupa data laporan keuangan dan data harga saham yang berasal dari Indonesia

BAB V PENUTUP. berupa data laporan keuangan dan data harga saham yang berasal dari Indonesia BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakan terdapat pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan ringkasan dari aktivitas keuangan perusahaan yang mampu menggambarkan kinerja keuangan perusahaan tersebut (PSAK No.1 Paragraf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau persekutuan. Seiring dengan perkembangan bisnis tersebut maka akan tiba saatnya untuk mengubah

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai media komunikasi antara manajer dan investor perusahaan. Laporan keuangan juga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. merupakan sebuah kontrak, dimana pemilik perusahaan (principal) tidak mampu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. merupakan sebuah kontrak, dimana pemilik perusahaan (principal) tidak mampu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Hubungan keagenan yang dijelaskan oleh Jensen dan Meckling (1976) merupakan sebuah kontrak, dimana pemilik perusahaan

Lebih terperinci

PERBEDAAN DISCRETIONARY ACCRUALS ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR LABA DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUGI

PERBEDAAN DISCRETIONARY ACCRUALS ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR LABA DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUGI PERBEDAAN DISCRETIONARY ACCRUALS ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR LABA DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUGI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori keagenan dan asimetri informasi Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam perusahaan yang memiliki berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Biaya Modal Ekuitas Menurut Mardiyah (2002), cost of equity capital adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source financing). Santoso

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa debt equity hypothesis yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa debt equity hypothesis yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti bagaimana pengaruh debt equity hypothesis terhadap manajemen laba dan mengevaluasi bagaimana bentuk manajemen laba

Lebih terperinci

Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nita 05.60.0039 Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. antara pihak agent dengan pihak principal. Jensen dan Meckling (1976)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. antara pihak agent dengan pihak principal. Jensen dan Meckling (1976) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Agensi Praktik manajemen laba dilakukan karena adanya perbedaan kepentingan antara pihak agent dengan pihak principal.

Lebih terperinci

MANAJEMEN LABA MAKALAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi. Disusun oleh : Kelompok 2

MANAJEMEN LABA MAKALAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi. Disusun oleh : Kelompok 2 MANAJEMEN LABA MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Disusun oleh : Kelompok 2 CEPI NUR M. ISKANDAR 3403100072 GUGUM GUMILAR 3403100080 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan industri sekuritas yang ada pada negara tersebut. Pasar modal merupakan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dan industri sekuritas yang ada pada negara tersebut. Pasar modal merupakan UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anonim. (2010). Indonesian Capital Market Directory. The Compilation. 20 Tahun

DAFTAR PUSTAKA. Anonim. (2010). Indonesian Capital Market Directory. The Compilation. 20 Tahun DAFTAR PUSTAKA Ali, S., dan Hartono, J. (2003). Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 6 (1), hal 41-53. Anonim. (2010). Indonesian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang pada tahun 2007-

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang pada tahun 2007- BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang pada tahun 2007-2012 melakukan Initial Public Offering (IPO). Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. atau saham baru perusahaan kepada publik atau go public.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. atau saham baru perusahaan kepada publik atau go public. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam mempertahankan eksistensi dan mengembangkan usaha pada persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan pada umumnya membutuhkan dana yang besar, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu Negara dapat dilihat dari peningkatan pasar modalnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun terakhir bergerak menuju ke arah lebih

Lebih terperinci

PRAKTIK MANAJEMEN LABA TERKAIT PERINGKAT OBLIGASI

PRAKTIK MANAJEMEN LABA TERKAIT PERINGKAT OBLIGASI PRAKTIK MANAJEMEN LABA TERKAIT PERINGKAT OBLIGASI Syarifah Ratih Kartika Sari* Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret Bandi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret ABSTRACT This study

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. (overproduction), dan penurunan discretionary expenses akan menyebabkan. semakin rendahnya arus kas operasi satu tahun ke depan.

BAB V PENUTUP. (overproduction), dan penurunan discretionary expenses akan menyebabkan. semakin rendahnya arus kas operasi satu tahun ke depan. BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh manipulasi aktivitas riil yang diproksikan dengan REM Index terhadap arus kas operasi satu tahun ke depan. Penelitian ini dilakukan pada 424

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan didalam menjalankan kegiatan usahanya selalu bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, perkembangan perusahaan serta berusaha untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal adalah tempat bertemunya pihak yang memerlukan dana, yaitu perusahaan dan pihak yang memiliki dana, yaitu investor dan kreditor (selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memilih untuk go publik. Yang dimaksud dengan. dapat memperoleh dana yang besar untuk menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memilih untuk go publik. Yang dimaksud dengan. dapat memperoleh dana yang besar untuk menjalankan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Untuk mendapatkan modal yang besar, banyak perusahaan yang memilih untuk go publik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan merupakan kebutuhan yang paling mendasar pada proses pengambilan keputusan bagi investor di pasar

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2008)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dampak krisis ekonomi global yang terus berkelanjutan berdampak pada kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai berimbas pada Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45)

PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 70~74 PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45) 70 Lina

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tersebut telah melakukan proses initial public offering (IPO). Perusahaan publik

I. PENDAHULUAN. tersebut telah melakukan proses initial public offering (IPO). Perusahaan publik 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan dikatakan telah menjadi perusahaan publik apabila perusahaan tersebut telah melakukan proses initial public offering (IPO). Perusahaan publik adalah

Lebih terperinci

Dinda et al., Analisis Manajemen Laba pada Laporan Keuangan Perbankan Syariah Periode Tahun

Dinda et al., Analisis Manajemen Laba pada Laporan Keuangan Perbankan Syariah Periode Tahun 1 Analisis Manajemen Laba pada Laporan Keuangan Perbankan Syariah Periode Tahun 2005-2015 (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT. Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank Mega Syariah) (Analysis of

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kualitas laba diukur menggunakan model Jones (1991) yaitu dari nilai. penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa:

BAB V PENUTUP Kualitas laba diukur menggunakan model Jones (1991) yaitu dari nilai. penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa: BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh ukuran perusahaan, struktur modal, likuiditas dan Investment Opportunity Set tehadap kualitas laba pada perusahaan manufakur yang terdaftar

Lebih terperinci

MANAJEMEN LABA DALAM PENAWARAN SAHAM PERDANA STUDI KASUS BURSA EFEK JAKARTA

MANAJEMEN LABA DALAM PENAWARAN SAHAM PERDANA STUDI KASUS BURSA EFEK JAKARTA Manajemen Laba Dalam Penawaran Saham Perdana 165 MANAJEMEN LABA DALAM PENAWARAN SAHAM PERDANA STUDI KASUS BURSA EFEK JAKARTA Idrianita Anis Lilyani Kusuma Dewi Fakultas Ekonomi universitas Trisaksi Abstract

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah suatu gambaran mengenai posisi keuangan yang telah dicapai oleh suatu perusahaan pada periode tertentu dengan melihat catatan dan laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan menggambarkan perusahaan sebagai suatu titik temu antara pemilik perusahaan (principal) dengan manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manajer dalam memilih kebijakan akuntansi yang mempengaruhi laba untuk

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manajer dalam memilih kebijakan akuntansi yang mempengaruhi laba untuk BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Laba 2.1.1 Definisi Manajemen Laba Scott (2003) mengungkapkan bahwa manajemen laba adalah keputusan manajer dalam memilih kebijakan akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pemilik lama (founders), tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pemilik lama (founders), tetapi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ekonomi, banyak perusahaan yang melakukan ekspansi usaha. Pada saat itu, perusahaan harus menentukan untuk menambah modal dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Sri Sulistyanto (2008), teori sinyal digunakan untuk menjelaskan

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Sri Sulistyanto (2008), teori sinyal digunakan untuk menjelaskan BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory) Menurut Sri Sulistyanto (2008), teori sinyal digunakan untuk menjelaskan bahwa pada dasarnya laporan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Current Ratio, Return on

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Current Ratio, Return on BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Current Ratio, Return on Asset, Return on Equity, Earning per Share, dan Debt to Equity Ratio terhadap return saham pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dalam landasan teori, akan dibahas lebih jauh mengenai Analisis Dan Pengaruh Manajemen Laba Akrual Dan Aktivitas Nyata Terhadap Penawaran Right Issue Serta Kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM BIASA DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM BIASA DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM BIASA DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO PENDAHULUAN Mengukur nilai suatu saham adalah hal yang penting dilakukan oleh seorang investor, karena hal ini adalah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNING MANAGEMENT) PADA KONDISI PERUSAHAAN LABA DAN RUGI

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNING MANAGEMENT) PADA KONDISI PERUSAHAAN LABA DAN RUGI NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNING MANAGEMENT) PADA KONDISI PERUSAHAAN LABA DAN RUGI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI) Disususn Oleh: PARANITA INDRIASARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan sistematika penulisan tesis. Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 Paragraf 05 adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan sistematika penulisan tesis. Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 Paragraf 05 adalah memberikan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan harus dapat mengungkapkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga akan bermanfaat bagi para pengguna laporan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori keagenan, teori akunntansi positif, manajemen laba, perataan laba, sasaran

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh financial leverage, net

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh financial leverage, net BAB 5 PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh financial leverage, net profit margin dan kualitas auditor terhadap manajemen laba. Alat uji yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang sudah terdaftar (listed) di pasar modal ada kalanya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang sudah terdaftar (listed) di pasar modal ada kalanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang sudah terdaftar (listed) di pasar modal ada kalanya membutuhkan dana segar apabila sumber internal perusahaan maupun pinjaman bank dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan baik khususnya di era globalisasi ini. Peluang yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan baik khususnya di era globalisasi ini. Peluang yang dimaksud 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pelaku bisnis di Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang bisnis dengan baik khususnya di era globalisasi ini. Peluang yang dimaksud adalah peluang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Manajemen Laba 2.1.1.1. Defenisi Manajemen Laba Manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PREDIKTIF EARNINGS

KEMAMPUAN PREDIKTIF EARNINGS KEMAMPUAN PREDIKTIF EARNINGS DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Finansial yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta) SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan operasional maupun keadaan finansial perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan operasional maupun keadaan finansial perusahaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi bagi stakeholder dalam menilai kinerja manajemen perusahaan. Tujuan dari penerbitan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan, dan juga sebagai salah satu alternatif investasi bagi para investor. Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perekonomian pun turut berkembang dengan pesat. Hal tersebut juga membuat persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

- 1 - Tri Siwi Nugrahani* Abstract

- 1 - Tri Siwi Nugrahani* Abstract - 1 - PENGARUH STRUKTUR KEPEMIMPINAN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA MANAJEMEN LABA Tri Siwi Nugrahani* Abstract Studi ini bertujuan menguji apakah benar bahwa Struktur Kepemimpinan dan Struktur Kepemilikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu

Lebih terperinci

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Al Azhar L Rofika Lilis Rohayati Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO Oleh : Raharjo 1, Mafudi 2 dan Sunarmo 3 1 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal

Lebih terperinci

TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO) NON KEUANGAN DAN NON JASA DI BURSA EFEK JAKARTA

TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO) NON KEUANGAN DAN NON JASA DI BURSA EFEK JAKARTA MANAJEMEN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO) NON KEUANGAN DAN NON JASA DI BURSA EFEK JAKARTA Annisah Febriana FE-UM Jl. Sutorejo 59 60113 E-mail

Lebih terperinci

ASIMETRI INFORMASI DAN PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

ASIMETRI INFORMASI DAN PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ASIMETRI INFORMASI DAN PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Irma Tyasari Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan manfaatnya sebagai salah satu sarana untuk mengambil keputusan. Mengkomunikasikan informasi

Lebih terperinci

INDIKASI EARNINGS MANAGEMENT PADA INITIAL PUBLIC OFFERING

INDIKASI EARNINGS MANAGEMENT PADA INITIAL PUBLIC OFFERING INDIKASI EARNINGS MANAGEMENT PADA INITIAL PUBLIC OFFERING Moh. Adi Irawan Tatang Ary Gumanti, M.Bus.Acc., Ph.D. Universitas Jember Abstract Earning Management is a phenomenon which enrichs accounting development.

Lebih terperinci