PENGUASAAN KOSAKATA (VOCABULARY) BAHASA INGGRIS MAHASISWA ANGKATAN TAHUN 2009/2010 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
|
|
- Susanti Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGUASAAN KOSAKATA (VOCABULARY) BAHASA INGGRIS MAHASISWA ANGKATAN TAHUN 2009/2010 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Abdurrahim (Staf Pengajar Dosen Bahasa Inggeris Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak Abdurrahim: Untuk dapat berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Penguasaan kosakata (Vacabulary) merupakan suatu keharusan yang mutlak sifatnya. Seseorang tidak akan pernah bisa berbahasa Inggris apabila ia tidak mempunyai penguasaan kosakata yang baik. Kosakata mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk kemampuan berbahasa bagi seseorang. Pengajaran dengan memberi penekanan pada aspek-aspek kemampuan berbahasa inggris termasuk aspek kosakata (Vocabulary) mungkin perlu dipertimbangkan untuk bisa diterapkan di masa akan datang. Bila gagasan ini bisa di realisasikan dengan sendirinya pengajaran kosakata sebagai komponen penting didalam pengajaran bahasa inggris akan mendapat perhatian tersendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang penguasaan kosakata Bahasa Inggris mahasiswa angkatan tahun 2009/2010 jurusan teknik Elektro Politeknik negeri samarinda. Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah Penguasaan kosakata Bahasa Inggris Teknik Elektro Politeknik Negeri Samarinda adalah baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data melalui questioner dan test kemampuan. Data yang diperoleh melalui test kemampuan dianalisis dengan menggunakan rumus mean dan standar devisiasi (Nasrum Harahap dalam Gunardi 1988:33). Polulasi dari penelitian ini adalah mahasiswa angkatan tahun 2009/2010 Jurusan teknik Elektro Politeknik negeri samarinda, yang terdiri dari Empat kelas; dua kelas regular dan dua kelas pararel, dengan memakai sample acak (raudom sampling), yaitu satu kelas sebagai responden, yang mengerjakan soal-soal test yang diberikan sekaligus menjawab / mengisi angket yang dibagikan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa Penguasaan kosakata (Vocabulary) Teknik Elektro adalah baik. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa (responden) memperoleh nilai dalam kategori baik dan sangat baik. Kata Kunci: Bahasa Inggeris, Kosakata, Kemampuan, Nilai. PENDAHULUAN Untuk dapat berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Penguasaan kosakata (Vacabulary) merupakan suatu keharusan yang mutlak sifatnya. Seseorang tidak akan pernah bisa berbahasa Inggris apabila ia tidak mempunyai penguasaan kosakata yang baik. Kosakata mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk kemampuan berbahasa bagi seseorang. Mengingat pentingnya penguasaan kosakata maka di lembaga-lembaga pendidikan JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: Riset / 1954
2 yang menyelenggarakan/membuka jurusan bahasa, kosakata senantiasa dianjurkan sebagai suatu mata kuliah tersendiri yang terpisah dari mata kuliah-mata kuliah lain. Kosakata sering juga digabungkan dengan mata kuliah lain seperti mata kuliah membaca (Reading) atau mata kuliah mendengarkan (Listening). Di lembaga pendidikan Politeknik, Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) khususnya, pengajaran kosakata tidak ditempatkan sebagai suatu mata kuliah tersendiri melainkan inclusive kedalam mata kuliah Bahasa Inggris. Kosakata tidak menjadi fokus sebagai suatu poin yang penting dan dipentingkan, bahwa kosakata cenderung diabaikan pengajarannya. Kalau pun ada, kosakata biasanya dianjurkan secara sepintas lalu. Didalam kondisi seperti itu daya dukung lembaga terhadap penguasaan kosakata sebagai komponen penting didalam membentuk kemampuan berbahasa Inggris, menjadi sangat lemah. Oleh karena itu boleh jadi kondisi seperti ini menjadi penghambat bagi perkembangan dan pengembangan pengajaran Bahasa Inggris di Politeknik selama ini. Sekaligus mengkin menjadi penghambat dalam usaha mencetak alumni-alumni yang mempunyai penguasaan Bahasa Inggris yang baik. Agaknya perlu digarisbawahi disini bahwa kemampuan berbahasa inggris alumni-alumni Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) sudah pernah dikeluhkan oleh perusahaan-perusahaan yang banyak merekrut mereka. Hal ini tentu merupakan citra buruk bagi Politeknik negeri samarinda yang tentu saja perlu dan sangat penting untuk direspons dengan melakukan pembenahan yang lebih baik. Pembenahan dalam proses belajar mengajar (PBM) perlu dilakukan. Pengajaran dengan cara yang lama mungkin perlu ditinjau kembali. Pengajaran dengan memberi penekanan pada aspek-aspek kemampuan berbahasa inggris termasuk aspek kosakata (Vocabulary) mungkin perlu dipertimbangkan untuk bisa diterapkan di masa akan datang. Bila gagasan ini bisa di realisasikan dengan sendirinya pengajaran kosakata sebagai komponen penting didalam pengajaran bahasa inggris akan mendapat perhatian tersendiri. Penelitian ini adalah satu upaya untuk memberi perhatian terhadap pengauasaan kosakata (vocabulary) Bahasa Inggris Politeknik Samarinda (Polsam). Tujuannya adalah untuk memberikan deskripsi sederhana ( simple description ) terhadap penguasaan kosakata Bahasa Inggris mahasiswa angkatan tahun 2009/2010 jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Samarinda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang penguasaan kosakata Bahasa Inggris mahasiswa angkatan tahun 2009/2010 jurusan teknik Elektro Politeknik negeri samarinda. Sedangkan kegunaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan proses belajar mengajar Bahasa Inggris khususnya aspek kosakata (vocabulary) di Politeknik Negeri Samarinda. Seklanjutnya hipotesis yang dikemukakan adalah: Penguasaan kosakata Bahasa Inggris Teknik Elektro Politeknik Negeri Samarinda adalah baik. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data dipaparkan sebagai berikut : Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, digunakan dua jenis instrumen yaitu questioner dan test kemampuan. Questioner digunakan untuk mendapatkan data pendukung tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penguasaan kosakata mahasiswa. Test kemampuan digunakan untuk mengukur kemampuan / penguasaan kosakata Bahasa Inggris mahasiswa. Test ini berupa soalsoal jadi yang dikutip dari wordpower 1500 yang ditulis olah L.A Hill. Buku ini berisi khusus oleh lembaga pendidikan formal dan nonformal. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh melalui test kemampuan dianalisis dengan menggunakan rumus mean dan standar devisiasi (Nasrum Harahap dalam Gunardi 1988:33) dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : DS I N = Devinisi Standar = Isi Kelas Interval = Jumlah Frequensi Riset / 1955 JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011:
3 Setelah hasilnya diketahui selanjutnya penulis membuatkan distribusi nilai dengan skor 0,100, kemudian menentukan angka-angka batas keberhasilan mahasiswa didasarkan juga pada pembagian kriteria penilaian yang dikemukakan oleh Nasrum Harahap (dalam Gunadi 1988 : 34). A = Baik Sekali = antara angka % B = Baik = antara angka 61 80% C = Cukup = antara angka 41 60% D = Kurang = antara angka 21 40% E = Kurang Sekali = antara angka 0 20% kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa, usaha-usaha yang dilakukan mahasiswa untuk mengatasi kesulitan kesulitan yang dihadapi mereka, dan saran saran mahasiswa untuk pengembangan proses belajar mengajar kosakata khususnya dan Bahasa Inggris pada umumnya di jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Samarinda. Penyajian data inii dilakukan dalam bentuk tabel Sbb : Populasi dan Sampel Populasi Polulasi dari penelitian ini adalah teknik Elektro Politeknik negeri samarinda, yang terdiri dari Empat kelas; dua kelas regular dan dua kelas pararel. Sampel Jenis sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel acak (raudom sampling). Dari keseluruhan populasi penelitian ini diambil satu kelas secara acak untuk menjadi responden, yang mengerjakan soal-soal test yang diberikan sekaligus menjawab / mengisi angket yang dibagikan. HASIL PENELITIAN Pengedaran angket kepada mahasiswa jurusan teknik kimia angkatan tahun 2009/2010 kelas A 2B di lakukan pada hari senin tanggal 15 Oktober Jumlah mahasiswa yang hadir sebanyak 21 orang, dengan jumlah item sebanyak sebelas (11) nomor. Keseluruhan item dari nomor satu sampai dengan nomor sebelas diarahkan pada proses belajar mengajar (PBM) Kosakata Bahasa Inggris (Vocabulary). Angket ini terdiri dari soal-soal pertanyaan Yes/No dan soal-soal pilihan ganda. Sementara pelaksanaan test kosakata (Vocabulary) dilaksanakan pada hari senin tanggal 22 Oktober 2010, peserta test adalah kelas yang sama terdiri dari 20 orang mahasiswa. Test kosakata ini terdiri dari empat bagian dengan jumlah soal sebanyak sembilan puluh dua (92) soal. Jenis soalnya sangat bervariasi, sinonim. Antonym, derivasi, dan struktur ( pilihan kata dalam kalimat ) Proses Belajar Mengajar Kosakata Bahasa Inggris. Pada bagian ini akan dipaparkan data yang diperoleh melalui angket. Data ini meliputi aktivitas belajar mengajar kosataka Bahasa Inggris, Tabel diatas menunjukkan bahwa 45 % mahasiswa menyatakan bahwa mereka tidak pernah di berikan latiahan latihan kosakata dan 55 % mahasiswa menyatakan pernah diberikan latihan latiahan kosakata selama di Politeknik. Tabel diatas menunjukkan bahwa 55 % mahasiswa menyatakan bahwa mereka tidak di berikan pelajaran kosakata setaiap minggu dan 45 % mahasiswa menyatakan diberikan pelajaran kosakata setiap minggu. Tabel diatas menunjukkan bahwa 50 % mahasiswa menyatakan behwa mereka diberikan pelajaran kosakata sewaktu waktu saja dan 50 % mahasiswa menyatakan tidak pernah diberikan pelajaran kosakata. JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: Riset / 1956
4 Tabel diatas menunjukkan bahwa 40 % mahasiswa menyatakan frequensi pelajaran / latihan latihan kosakata yang didapat adalah sekali seminggu, 15 % mahasiswa menyatakan frequensi latihan latihan kosakata yang didapat adalah sekali dalam dua minggu, 15% mahasiswa menyatakan bahwa frequensi latihan latihan yang diberikan adalah kadang kadang dan 25% mahasiswa menyatakan mendapat pelajaran kosakata sekali dalam sebulan. Satu orang diantaranya tidak memberikan jawaban (5%). Tabel diatas menunjukkan bahwa 30% mahasiswa menyatakan senang mengajarkan latihan latihan kosakata, 70% mahasiswa cukup senang mengajarkan latihan latihan kosakata, dan 0% mahasiswa menyatakan kurang senang, 0% menyatakan tidak senang mengerjakan latihan latihan kosakata. menyatakan prosedur yang dilakukan mengenali kata kata dan ucapannya. Tabel diatas menunjukkan bagaimana cara mahasiswa menghafal kosakata; 35% mahasiswa menyatakan menghafal kosakata dengan membuka kamus dan menghafalnya, 55% m ahasiswa menghafal melalui test bacaan, 20% mahasiswa menghafal melalui lagu lagu dan 10% mahasiswa menghafal dengan gambar, 15% mahasiswa menghafal melalui internet & permainan. Tabel diatas menunjukkan bahwa 65% mahasiswa menyatakan cukup senang menghafal kosakata dan 35% mahasiswa menyatakan senang menghafal kosakata bahasa Inggris. Tabel diatas menunjukkan kesulitan kesulitan mahasiswa dalam mempelajari kosakata diantaranya 40% mahasiswa menyatakan kesulitan dalam pengucapan, 25% mahasiswa menyatakan kurang mengerti / menghafal kata kata, 30% mahasiswa menyatakan kurang manghafal artinya dan tulisannya, 10% mahasiswa menyatakan kurang gairah atau kurang aktif, 10% mahasiswa menyatakan kurang fasilitas buku dan kamus dalam mempelajari kosakata tersebut. Tabel diatas menunjukkan prosedur menghafal kosakata yang dilakukan mahasiswa ; 45% mahasiswa menghafal kosakata dengan artinya. 20% mahasiswa menghafal kosakata dengan ucapanny, 35% mahasiswa mengenali kata kata dan tulisannya, dan 0% mahasiswa Riset / 1957 JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011:
5 Tabel diatas menunjukkan usaha usaha mahasiswa dalam mengatasi kseulitan yang dihadapi, yaitu 30% mahasiswa menyatakan dengan lebih sering berlatih sendiri, 40% mahasiswa menyatakan lebih banyak membiasakan diri membuka kamus, 15% mahasiswa menyatakan lebih sering berlatih mengenai / menghafal kata kata, 15% mahasiswa menyatakan lebih sering mengenali kata kata dalam bacaan, 5% mahasiswa menyatakan belajar melalui radio, televisi, 5% mahasiswa menyatakan dengan melengkapi fasilitas yang ada, 5% mahasiswa menyatakan dengan melalui kursus kursus, 5% mahasiswa menyatakan lebih sering menonton film berbahasa inggris, 5% belajar dari internet, dan 30% berlatih sendiri. Tabel diatas menunjukkan suasana suasana mahasiswa untuk pengembangan pengajaran kosakata mendatang : 25% mahasiswa menyarankan agar latihan - latihan khusus kosakata diperbanyak, 20% mahasiswa menyarankan agar latihan latihan praktek di perbanyak, 10% mahasiswa menyaranka agar metode mengajar ditingkatkan, 25% mahasiswa menyaranka agar diadaka penambahan jam belajar, 25% menyarankan agar diadakan kursus, 5% mehasiswa menyarankan diadakan kegiatan diskusi, 5% menyarankan agar dilakukan pengantar dalam bahasa inggris dikelas, 5% mahasiswa menyarankan agar diciptakan suasana kelas smart & fun, 15% mahasiswa menyarakan agar diadakan lomba lomba. Hasil Test Hasil test kosakata (vocabulary) dilakukan seminggu setelah pengisian angket pada kelas A 2B dengan jumlah sebanyak 17 orang mahasiswa yang hadir pada saat itu, yang terdiri dari 7 orang mahasiswa dari kelas IIA dan 10 mahasiswa dari kelas IIB sementara test kosakata (vocabulary test) sendiri terdiri dari empat bagian dengan jumlah soal sebanyak 92 nomor. Selanjutnya ditentukan Skor rata-rata test kosakata terhadap 10 orang mahasiswa sesuia data, dengan menggunakan rumus mean, sehingga diperoleh mahasiswa yang memperoleh Nilai ; a. 100 = nihil b. 90 = 1 orang 5% c. 80 = 5 orang atau 25% d. 70 = 7 orang atau 35% e. 60 = 4 orang atau 20% f. 50 = 2 orang atau 10% g. 40 = 1 orang atau 5% h. 30 = nihil i. 20 = nihil j. 10 = nihil Secara keseluruhan nilai yang diperoleh mahasiswa adalah : a. Mahasiswa yang memperoleh nilai 60 keatas sebanyak 17 orang atau 85% b. Mahasiswa yang memperoleh nilai dibawah nilai 60 sebanyak 3 orang atau 15% Keterangan diatas menunjukkan bahwa mahasiswa peserta test yang memperolah nilai 60 (enam puluh) ke atas memcapai jumlah 85% sementara sebaliknya sebanyak 15% mahasiswa peserta memperoleh nilai dibawah nilai 60. Hal ini berarti bahwa ada 85% mahasiswa yang berada dalam kategori baik dan sangat baik sesuai klasifikasi kategori nilai (KKN) yang digunakan dalam penelitian ini, sementara 15% mahasiswa berada pada katerogi kurang. Dengan demikian nilai rata rata yang diperoleh berdasarkan hasil distribusi frequensi nilai test kemampuan kosakata mahasiswa adalah 74,8 Sehubungan dengan perolehan nilai rata rata diatas, Nasrun Harahap (dalam gunardi, 1988:33) merekomendasikan bahwa apabila JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: Riset / 1958
6 semua mahasiswa sudah memperoleh nilai rata rata 60 keatas maka program pengajaran tidak perlu diulangi. Nilai 60 dianggap sebagai standar minimal atau limit terendah keberhasilan mahasiswa. Sementara tentang antara nilai 61 sampai dengan nilai 90 berada pada kategori baik dan sangat baik sesuai dengan penjelasan Nasrun Harahap. Oleh karena itu, hipotesis yang telah digunakan terdahulu yang berbunyi Penguasai Kosakata Bahasa Inggris mahasiswa jurusan Teknik Elektro angkatan thn 2009/2010 Politeknik Negeri Samarinda adalah baik dapat diterima dengan baik. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Penguasaan kosakata (Vocabulary) Teknik Elektro adalah baik. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa (responden) memperoleh nilai dalam kategori baik dan sangat baik. Penguasaan kosakata (vocabulary) Teknik Elektro yang menunjukkan kateri baik dan sangat baik terkait dengan beberapa ias r pendukung, antara lain : minat mahasiswa yang begitu tinggi, kesediaan dan keaktifan mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas dan latihan-latihan yang diberikan oleh pengajarnya, metode mengajar yang diterapkan oleh pengajarnya, kesiapan / ketersediaan sarana belajar, pemanfaatan sarana laboratorium bahasa, dan ias r-faktor pendukung lainnya. Saran-saran Dengan mengadopsi saran yang disampaikan oleh mahasiswa melalui anket tentang perlunya kosakata (vocabulary) diajarkan sebagai satu mata pelajaran tersendiri agar pengembangannya ias maksimal. Selain kosakata, keterampilan berbahasa yang lain terutama Reading dan Speaking juga disarankan untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri. Perlunya penambahan jam belajar Bahasa Inggris dari sebelumnya dua (2) jam pelajaran seminggu menjadi enam (6) jam pelajaran dalam semingu. Hal ini dimaksudkan supaya mahasiswa mendapat porsi waktu lebih lama dalam belajar dan berlatih Bahasa Inggris, sehingga diharapkan hasilnya ias lebih baik dari sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Ary, Donald., 1992, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya. Echols, John Mc. & Hasan Sadily., 1990, Kamus Inggris-Indonesia, PT. Gramedia, Jakarta. Finocchiaro, Mary., 1969, Teaching English as a Second Language, Harper & Row Publishers, New York. Gunardi., 1988, Kemampuan Membaca Intensif Siswa Negeri Palaran 1987/1988, FKIP-UNMUL, Samarinda. Hadi, Sutrisno., 1987, Metodologi Research I, YP Fak. Psikologi-UGM, Yogyakarta Hill, L.A., 1988, Word Power 3000, Internationals Publisher, New York. Sujanto, J.Ch., 1990, Keterampilan Berbahasa; Membaca, Menulis, Berbicara Untuk MKDU Bahasa Indonesia, Angkasa, Bandung. Tajuddin, MK., 1976, Laporan dan Kumpulan Naskah Penataran Tenaga Peneliti Di Perguruan Tinggi Diselenggarakan di UI, Universitas Indonesia, Jakarta. Tarigan, Henry Guntur., 1987, Membaca Ekspressif, Angkasa, Bandung. Riset / 1959 JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011:
BAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa verbal/lisan atau berbicara. Manusia bisa berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan bahasa
Lebih terperinciBAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis dari instructional design terdiri dari tiga analisis yaitu analisis
89 BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sekolah Dasar IPEKA Tomang I 4.1.1 Analisis Instructional Design Analisis dari instructional design terdiri dari tiga analisis yaitu analisis kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Menyimak merupakan salah satu aspek dasar dari empat keterampilan berbahasa yang dimana juga adalah aspek yang paling pertama kali dilakukan oleh seseorang
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT LUBDAKA SISWA SMP PGRI 8 DENPASAR
KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT LUBDAKA SISWA SMP PGRI 8 DENPASAR Oleh : Ida Ayu Novita Yogan Dewi,S.Pd.,M.Pd listyayoni98@gmail.com Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra Abstrak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
69 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah peneliti mengumpulkan, memperoleh dan menganalisa data, dapat disimpulkan bahwa: 1) Dari hasil data tes yang diperoleh, peneliti menyimpulkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP
JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089-3833 Volume. 5, No. 2, Agustus 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP PENDAHULUAN Di Indonesia mata pelajaran Bahasa Inggris
Lebih terperinciTrik Sukses di Tes Toefl
Trik Sukses di Tes Toefl Ada sejumlah cara agar sukses dalam sejumlah tes Bahasa Inggris. Misalnya, TOEFL, English Language Proficiency Test (ELPT), dan lain sebagainya. Pekan lalu, tim UNAIR News berkesempatan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LAMA WAKTU PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
HUBUNGAN ANTARA LAMA WAKTU PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Noor Fachman Tjetje dan Ratna Wulaningrum (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Jasa merupakan salah satu bentuk produk yang sedang berkembang dan banyak ditawarkan oleh perusahaan. Produk jasa yang ditawarkan bisa meliputi jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum nasional untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Inggris berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Inggris. Hakikat belajar bahasa adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah bidang pendidikan.
Lebih terperinciPeningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.
Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com
Lebih terperinciJurnal Noken 2(1)
KEMAMPUAN MENGUBAH NASKAH PERCAKAPAN DRAMA KE DALAM BENTUK NARASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I BONTOLEMPANGAN KECAMATAN BONTOLEMPANGAN KABUPATEN GOWA Rosmida 1, Rais Dera P Rawi 2 1 Program Studi Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Musik adalah aktivitas budaya yang sangat akrab dengan kehidupan manusia. Dalam berbagai bangsa
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KOSAKATA DASAR MENJADI PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI I KEPOSONG NASKAH PUBLIKASI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KOSAKATA DASAR MENJADI PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI I KEPOSONG NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisa menguasai bahasa Inggris dengan baik. Ketrampilan-ketrampilan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Seperti halnya bahasa Indonesia, dalam bahasa Inggris juga terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir. Manusia menggunakan bahasa untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga dapat saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang memiliki peranan penting dalam kehidupan. Memasuki era globalisasi, bahasa Inggris telah banyak digunakan
Lebih terperinciOleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB 5. Simpulan dan Saran
BAB 5 Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Strategi reading guide merupakan salah satu strategi belajar yang termasuk dalam metode active learning dalam rangka meningkatkan kemampuan pembaca dalam memahami
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN PRACTISE
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PRACTISE DAN KREDIBILITAS TUTOR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS PESERTA KURSUS DI LEMBAGA ENGLISH INSTITUTE Sri Wahyuni 1 ABSTRAK Masalah pokok dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan mengenai adanya kesulitan pembelajaran dokkai dan interaksi sesama pembelajar selama pembelajaran, dan disebutkan pula hasil
Lebih terperinciJUDUL Proses Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Negeri (Studi Deskriptif di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung)
JUDUL Proses Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Negeri (Studi Deskriptif di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung) ABSTRAKSI Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran akurat tentang proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk mengungkapkan kembali
Lebih terperinciTips Lolos ELPT. Begini caranya
Tips Lolos ELPT. Begini caranya UNAIR NEWS Persaingan secara global ke depan akan bergerak semakin cepat. Untuk menghadapi itu semua, mahasiswa juga harus dibekali dengan kemampuan bahasa asing yang baik,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan. maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang
15 BAB II KAJIAN TEORI A. Vocabulary (Kosa Kata). Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan mempelajari Bahasa Inggris, Pengertian vocabulary (kosa kata), Sifat vocabulary (kosa
Lebih terperinciAnalisis Independent Study Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Non-English Department
Analisis Independent Study Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Non-English Department Misnadin dan Sriyono Abstrak Artikel ini berusaha mengungkapkan ketertarikan dalam bahasa Inggris
Lebih terperinciLingua IX (1) (2013) LINGUA.
Lingua IX (1) (2013) LINGUA http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinciJURNAL GRAMATIKA Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i2 ( )
KONTRIBUSI MINAT BACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PADANG GANTING KABUPATEN TANAH DATAR Rahayu Fitri Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang Masalah Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu mengalami perubahan, manusia sebagai makhluk
Lebih terperinciINOVASI PEMANFAATAN MEDIA FILM UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
INOVASI PEMANFAATAN MEDIA FILM UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS Ana Setyandari Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Universitas Widya Dharma Klaten ABSTRAK Inovasi pmbelajaran
Lebih terperinciOleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENERAPAN TEKNIK MENIRU MENGOLAH MENGEMBANGKAN (3M) DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP MA ARIF KALIBAWANG WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Rini Subekti Program
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A MELALUI METODE OBSERVASI MENGGUNAKAN MEDIA WORD SQUARE PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI SMP NEGERI 1 PUNCU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciAnalisis Independent Study dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Non-English Department
Analisis Independent Study dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Non-English Department Misnadin dan Sriyono 1 Jurusan Sastra Inggris, FISIB, Universitas Trunojoyo Madura Abstract This
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD
LINGUISTIKA AKADEMIA, Special Edition, May 2016 ISSN: 2089-3884 accredited by DGHE (DIKTI), Decree No: 51/Dikti/Kep/2010 193 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD Marwati MTsN Galur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, dalam standar kompetensi dalam Kurikulum 2004,
Lebih terperinciOleh Alfiandie Sinaga Dr. Wisman Hadi, M.Hum.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Alfiandie Sinaga Dr. Wisman Hadi,
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 PRONUNCIATION ACHIEVEMENT OF INDONESIAN PLAYERS PLAYING SHOWTIME ONLINE GAME Thenly Luvita Sari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam ilmu bahasa kita mengenal empat keterampilan berbahasa (language skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking
Lebih terperinciRahmat Kartolo 1 Sutikno 2 Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Abstrak
PENINGKATAN MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN BERBICARA OLEH SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH 4 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015-2016 Rahmat Kartolo 1 Sutikno 2 Universitas Muslim Nusantara
Lebih terperinciMENGUASAI SPEAKING SKILL BAHASA INGGRIS DENGAN KONSEP ENGLISH DAY BAGI GURU DAN KARYAWAN DI SMA ISLAM TERPADU FADHILAH PEKANBARU
Jurnal Untuk Mu negeri Vol. 1, No.2, November 2017 MENGUASAI SPEAKING SKILL BAHASA INGGRIS DENGAN KONSEP ENGLISH DAY BAGI GURU DAN KARYAWAN DI SMA ISLAM TERPADU FADHILAH PEKANBARU Wandi Syahfutra*, Siti
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Hong Hua Mandarin Course adalah suatu lembaga pendidikan Bahasa Mandarin yang saat ini berlokasi di Taman Palem Lestari, blok A 10 No. 6 B, Cengkareng,
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2
MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 TAROGONG GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Susilawati 1021.0943 DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, akhirnya bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, dan menjadi bahasa
Lebih terperinciPEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciKONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU
KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Dwi Viora Surel : dwiviora@ymail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian, diperlukan langkah-langkah pengkajian untuk menentukan data yang valid. Penggunaan dari suatu metode itu sendiri harus juga
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis dan penafsiran seluruh data yang diperoleh selama melakukan penelitian. Selain itu penulis
Lebih terperinciKata kunci: menulis, paragraf argumentasi, student teams achievement division
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA Lilik Sumarti Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan penegasan judul. pernah membaca, maka ia akan tertinggal oleh pengetahuan dan informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan penegasan judul Membaca merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari ilmu pengetahuan, apalagi bagi mereka yang sedang mengenyam ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciNAS KAH PUBLAKAS I ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MEMBACA INTENSIF MELALUI METODE ASSESSMENT SEARCH PADA SISWA
NAS KAH PUBLAKAS I ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MEMBACA INTENSIF MELALUI METODE ASSESSMENT SEARCH PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 2 ALASTUWO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinciV. SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam meningkatkan motivasi
188 V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus I, II,dan III dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam meningkatkan motivasi dan kemampuan
Lebih terperinciPENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA DAN TATA BAHASA TERHADAP PEMAHAMAN MEMBACA TEKS NARASI BAHASA INGGRIS
DEIKSIS Vol. 09 No.02, Mei 2017 p-issn: 2085-2274, e-issn 2502-227X hal. 240-246 PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA DAN TATA BAHASA TERHADAP PEMAHAMAN MEMBACA TEKS NARASI BAHASA INGGRIS Vickry Ramdhan Program
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN
HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FIRDA ARIANI NIM 100388201260
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini, dikategorikan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala. 1 Dengan mempelajari
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. masalah yang diteliti, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian sangat diperlukan adanya suatu metode dengan masalah yang diteliti, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode sangat diperlukan
Lebih terperinciSIKAP MAHASISWA TERHADAP PUSAT BELAJAR MANDIRI (SELF ACCESS CENTRE) DI UNIVERSITAS BENGKULU. Oleh Irma Diani*
SIKAP MAHASISWA TERHADAP PUSAT BELAJAR MANDIRI (SELF ACCESS CENTRE) DI UNIVERSITAS BENGKULU Oleh Irma Diani* ABSTRACT This study investigated student s attitude toward Self Access Centre at Bengkulu University.
Lebih terperinciDiajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1 Program Studi PG-PAUD. DisusunOleh: BAROROH NIHAYATI A
TERDAPAT PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK KELOMPOK B ( Penelitian di TK Harapan I Pabelan Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab lima ini akan dikemukakan tentang simpulan hasil penelitian dan pengembangan model pembelajaran, implikasi atas simpulan yang diajukan, dan rekomendasi
Lebih terperinciThank You God Bless You ;)
Nama : Angket Penilaian Ujicoba Software Pembelajaran Berbantuan Komputer Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Pokok Bahasan : Vocabulary A. Bahan penarik perhatian 1 Kemampuan untuk menarik perhatian siswa.
Lebih terperincimemberikan motivasi para mahasiswanya untuk dapat berprestasi khususnya bidang akademiknya dengan cara belajar sehingga meraih prestasi yang lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Persaingan dalam pendidikan semakin ketat khususnya dalam mencetak lulusan yang kompeten di bidangnya, menurut Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MAKASSAR ABSTRAK
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MAKASSAR Sudarmi 1 dan Burhanuddin 2 Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas
Lebih terperinciKEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK BORDIR DI SMK NEGERI 8 PADANG JURNAL
KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK BORDIR DI SMK NEGERI 8 PADANG JURNAL KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran Bahasa, ada empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dibina dan dikembangkan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pemelajar
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH Andrie Dwie Widiiyaka, Rukayah, M. Ismail. PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta 57126
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul ,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dewasa ini perkembangan teknologi dan pengetahuan yang semakin berkembang mengharuskan kita untuk dapat menghadapi tuntutan dan tantangan yang ada.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIIA SEMESTER II SMP NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIIA SEMESTER II SMP NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Marsini * Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS SISWA MENGGUNAKANPENDEKATAN PEMBELAJARAN TERPADU MATA PELAJARANBAHASA INDONESIA PADA MIS ASSALAM MARTAPURA
27 KEMAMPUAN MENULIS SISWA MENGGUNAKANPENDEKATAN PEMBELAJARAN TERPADU MATA PELAJARANBAHASA INDONESIA PADA MIS ASSALAM MARTAPURA Latifah dan Tri Tunggal Dosen Politeknik Kesehatan Banjarmasin Email: latifahhusien@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini disebut dengan bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia lain. Dalam kehidupan bersosial manusia membutuhkan suatu alat komunikasi. Alat komunikasi
Lebih terperinciTip and Trik dalam Menghadapi Ujian TOEFL
Tip and Trik dalam Menghadapi Ujian TOEFL My opinion from the Headlines of kompas.com: Memang TOEFL itu bervariasi. Sekarang bukan zamannya lagi TOEFL paper based test. Sekarang, dengan kemajuan teknologi,
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK GROUP CLOSE DALAM MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP PEMBANGUNAN UNP PADANG
PENERAPAN TEKNIK GROUP CLOSE DALAM MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP PEMBANGUNAN UNP PADANG Dwi Mutia Chan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP YDB Lubuk Alung Korespondensi:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat atau berinteraksi dengan orang lain, bahasa menjadi hal yang sangat penting. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan gagasan,
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini
Bab 3 Analisis Data Pada bab 3 ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013. Ada pun responden dari penelitian ini merupakan mahasiswa-mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin orang bisa mengunakan bahasa tersebut (Sartinah, 1988;71).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Tarigan (1993:9) salah satu ciri utama manusia dari makhluk lainnya yaitu bahasa. Dalam penggunaan bahasa, kita tidak terlepas dari kaidah dan aturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Inggris di Sekolah Dasar termasuk ke dalam muatan lokal sebagaimana tercantum di dalam kurikulum KTSP 2006. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. data dari JLPT (Japannese Language Proficiency Test) yang menyatakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pendidikan Bahasa Jepang di seluruh dunia dewasa ini, cukup meluas di kalangan pembelajar tingkat mahasiswa.terbukti dengan adanya data dari JLPT (Japannese
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PEMANFAATAN ICT Untuk melihat pemanfaatan ICT digunakan data angket siswa yang sudah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PEMANFAATAN ICT Untuk melihat pemanfaatan ICT digunakan data angket siswa yang sudah diberikan kepada responden, yaitu siswa kelas XI Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perbuatan dan pengalaman yang dialami oleh manusia merupakan pembelajaran bagi diri manusia itu sendiri. Proses belajar dalam kehidupan manusia sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan manusia lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat komunikasi
Lebih terperinciج .1.2.3.4 د .1.2.3.4.5.6 .7.8 محتويات البحث ز .1.2.3 ح ط Essay (Hall) On Language objek pelaku predikat subjek 1 2 1 2 tenses 3 Umi, Machmudah. Active Learning dalam pembelajaran Bahasa Arab. Malang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) telah dihapus oleh keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Penghapusan RSBI ataupun sekolah berkurikulum Internasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip
BAB III METODE PENELITIAN Metode yaitu suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah ilmu tentang metode atau uraian tentang metode. 1 Secara singkat metodologi penelitian dapat diartikan ilmu tentang cara melakukan penelitian. Dalam metodologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, minat terhadap pembelajaran bahasa asing di Indonesia cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan pentingnya bahasa asing
Lebih terperinciPENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION
PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION SURYANTI Guru SMP Negeri 2 Kuantan Mudik suryantiy46@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciKata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar menentukan keberhasilan guru di sekolah dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa tersebut kita mampu berkomunikasi dengan orang-orang Indonesia di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional di negara kita. Dengan bahasa tersebut kita mampu berkomunikasi dengan orang-orang Indonesia di berbagai daerah. Seseorang
Lebih terperinci2015 EFEKTIVITAS DRAMA CD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bahasa Jepang di Indonesia cukup pesat dari tahun ke tahun, hal ini bisa dilihat dari survei yang dilakukan oleh The Japan Foundation yang berpusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, dari sekitar 6.912 bahasa yang dituturkan oleh seluruh manusia di dunia, hanya beberapa
Lebih terperinciMENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF
MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF Oleh Dosen Tetap Yayasan FKIP Universitas PGRI Palembang Abstrak Pembelajaran bahasa Indonesia yang diberikan kepada para siswa meliputi empat aspek,
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEGERI KABUPATEN PANGKEP
PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEGERI KABUPATEN PANGKEP Miftahul Jannah 1 dan Hasmawati 2 Fakultas Bahasa dan
Lebih terperinciHubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu
PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) 2014. Universitas Bengkulu Hubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP
HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP Ninis Sukma Dahlianti, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Azmayunira Muharramah Sabran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak Penelitian
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KALKULUS DIFERENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MAPLE PADA MAHASISWA PRODI MATEMATIKA FMIPA UNY
Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran... (Atmini Dhoruri) UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KALKULUS DIFERENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MAPLE PADA MAHASISWA PRODI MATEMATIKA FMIPA UNY Atmini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam sangat penting. Allah SWT berfirman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan di dunia ini sangat membutuhkan ilmu pengetahuan, karena itu kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam sangat penting. Allah SWT berfirman dalam Alquran
Lebih terperinciKEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK BORDIR DI SMK NEGERI 8 PADANG JURNAL
KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK BORDIR DI SMK NEGERI 8 PADANG JURNAL Oleh: VIDIA HANDAYANI 57609/2010 PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka
47 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Minat belajar siswa kelas XI
Lebih terperinci